LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKjIP) TAHUN 2018

LAPORAN KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH ( LKjIP)

TAHUN 2018

DINAS SOSIAL

KABUPATEN SUMBAWA

Jalan Kebayan No. 3 Telp. (0371) 21219 Sumbawa Besar

i

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018

Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa Jl. Kebayan No. 3 Tlp. (0371) 21219 Sumbawa Besar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena dengan izin-

Nya jualah Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa dapat menyelesaikan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah ( LKjIP ) tahun 2018, Indikator Kinerja Utama, serta

Penetapan/Perjanjian kinerja.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) merupakan kewajiban

sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban

atas pelaksanaan tugas dan fungsi dalam penyelengaraan pemerintahan.

Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja secara

maksimal dalam pelaksanaan kegiatan sampai dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas

Kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa.

LKjIP Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa tidak terlepas dari kekurangan–

kekurangan mengingat Implementasi Sistem Akuntabiltas masih perlu penyempurnaan

secara terus menerus, namun demikian telah diupayakan semaksimal mungkin melalui

koordinasi antar bidang, dan seksi-seksi yang ada di Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa.

Mudah- mudahan LKjIP Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa dapat dijadikan parameter

terhadap pencapaian kinerja pelaksanan pembangunan di bidang kesejahteraan sosial

tahun 2018 dan sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan pada tahun berikutnya.

Sumbawa Besar, 5 Maret 2019

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa

Ir. A. YANI NIP. 19661116 199401 1 002

ii

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ............................................ ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................................ ........................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ......................................................................... ....................................... 1

B. KONDISI SKPD ................................................................................ ......................................... 2

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS DINAS SOSIAL

KABUPATEN SUMBAWA 2016 – 2021 ...…......................................................... .......... 10

B. PERJANJIAN KINERJA .......……………............................................... .................................. 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA .............……….................................................... ..................................... 16

B. REALISASI ANGGARAN .......................………………………………….…… ......................... 26

BAB IV PENUTUP .......………………………..…………………………………………………… ...................... 31

LAMPIRAN - LAMPIRAN

iii

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun

2018


IKHTISAR EKSEKUTIF

Salah satu azas umum penyelenggaraan negara adalah azas akuntabilitas. Azas

akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah yang dijalankan, yang dalam

konteks penerapan tata kepemerintahan yang baik mengisyaratkan bahwa setiap kegiatan

dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan

kepada rakyat/masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan

peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dan lebih lanjut berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, mensyaratkan setiap instansi pemerintah menyusun suatu

laporan akuntabilitas. Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) tahun 2018 Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa ini disusun.

LKjIP tahun 2018 Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa ini menyajikan berbagai

capaian kinerja sebagai kebutuhan untuk analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka

peningkatan kinerja Pemerintah Daerah secara keseluruhan. Capaian-capaian kinerja yang

tergambar dari ukuran indikator-indikator program/kegiatan sesungguhnya merupakan

kinerja seluruh komponen pembangunan (pemerintah, masyarakat dan dunia usaha)

sebagai bagian integral dari proses pembangunan.

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor

239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, kategori pencapaian kinerja dibagi dalam skala ordinal yaitu ≥

iv


2018


85% dikategorikan sangat berhasil, ≥ 70–85% dikategorikan berhasil, ≥ 55-70%

dikategorikan cukup berhasil dan ≤ 55% dikategorikan kurang berhasil.

Adapun capaian kinerja dari masing-masing Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas

Sosial Kabupaten Sumbawa adalah sebagai berikut :

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target

Kinerja

Realisasi

Kinerja %

1 Meningkatnya

Cakupan Pelayanan

Bagi Penyandang

Masalah

Kesejahteraan

Sosial (PMKS)

- Persentase

Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial

(PMKS) Yang

Mendapatkan

Bantuan Sosial

% 20 20 100,00

- Persentase

Penyandang Masalah


(PMKS) Yang

Mendapatkan

Penanganan Sosial

% 20 20 100,00

2 Meningkatnya

Kualitas Potensi

Sumber

Kesejahteraan

Sosial (PSKS)

- Persentase Potensi

Sumber


(PSKS) Dalam

Penanganan

Penyandang Masalah


(PMKS)

% 100 100 100,00

- Capaian pada sasaran strategis pertama dikategori sangat berhasil dengan pencapaian

indikator kinerja utama 100% dan 100%

- Capaian pada sasaran strategis kedua juga dikategori sangat berhasil dengan

pencapaian indikator kinerja utama 100%

Berdasarkan hasil penilaian terhadap kinerja kegiatan menunjukkan bahwa nilai

capaian kinerja pelaksanaan kegiatan pembangunan kesejahteraan sosial Dinas Sosial

v


2018


Kabupaten Sumbawa Tahun Anggaran 2018 berdasarkan seluruh tolak ukur dan target

kinerja dapat diinterpretasikan bahwa performance pencapaian rata-rata dari seluruh

indikator diklasifikasikan sangat berhasil. Sehingga dengan kondisi ini dapat

diinterpretasikan, bahwa pelaksanaan kegiatan pembangunan dapat digolongkan sebagai

kriteria sangat berhasil.

Untuk akuntabilitas keuangan, secara umum realisasi APBD Dinas Sosial Kabupaten

Sumbawa tingkat serapan keuangannya mencapai 95,06% dimana secara umum dapat

dikategorikan dalam kategori baik.

Meskipun demikian dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Dinas Sosial

Kabupaten Sumbawa juga menghadapi beberapa kendala dan hambatan.Adapun langkah-

langkah Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa untuk mengatasi kendala berupa :

1. Meningkatkan koordinasi inter dan antar sektoral yang terkait dengan kegiatan

Pembangunan Kesejahteraan Sosial.

2. Memberikan kesempatan kepada karyawan di lingkungan Dinas Sosial Kabupaten

Sumbawa bagi yang memiliki potensi untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan dalam

rangka meningkatkan sumber daya manusia.

3. Mendayagunakan sarana dan prasarana yang terbatas secara efisien dan efektif guna

membantu kelancaran program kegiatan.

4. Meningkatkan jaringan kerja dengan mitra kerja di bidang sosial (PSM, Orsos, LSM,

PKSK) dalam upaya memperluas penanganan permasalahan kesejahteraan sosial.

1


2018


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanaan urusan-urusan pemerintahan harus berdasarkan kaidah dan prinsip-

prinsip good governance sebagai prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Dalam

rangka itu, maka diperlukan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,

terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat

berlangsung secara baik dan bertanggung jawab, bersih serta bebas dari korupsi, kolusi

dan nepotisme.

Selanjutnya sebagai implementasinya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintahdan Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,

yang pada dasarnya mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara

negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam

pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan

2


2018


perencanaan strategis yang ditetapkan sebagai perwujudan pencapaian visi dan misi

organisasi pemerintah.

Berdasarkan kerangka regulasi ini, maka menjadi kewajiban setiap Instansi

Pemerintah dan secara umum Pemerintah Daerah sebagai unsur penyelenggara negara

untuk menampilkan akuntabilitas kinerjanya dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya sehingga terjadi sinkronisasi antara perencanaan ideal yang dicanangkan dengan

keluaran dan manfaat yang dihasilkan. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,

menjadi pedoman dalam tata kerja dan sistematika penyajian Penetapan Kinerja dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa Pemerintah Daerah merupakan

entitas pelaporan, dalam hal ini pelaporan akuntabilitas kinerja.

B. Kondisi SKPD

1. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 12 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa serta

Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa

menyebutkan bahwa Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa merupakan unsur pelaksana

urusan wajib pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar bidang sosial.

Adapun susunan organisasi, tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas Sosial Kabupaten

Sumbawa adalah sebagai berikut :

3


2018


2. Susunan Organisasi, Tugas Pokok Dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 12 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa serta

Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT JABATAN FUNGSIONAL

SUBBAGIAN UMUM &

KEPEGAWAIAN

SUBBAGIANKEUANGAN

SUBBAGIAN PROGRAM & PELAPORAN

BIDANG PEMBERDAYAAN DAN KELEMBAGAAN

SOSIAL

BIDANG REHABILITASI & PELAYANAN SOSIAL

BIDANG FASILITASI

PERLINDUNGAN & JAMINAN SOSIAL

SEKSI PENGEMBANGAN NILAI KEPAHLAWANAN

SEKSI PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

SEKSI DATA DAN KELEMBAGAAN

KESEJAHTERAAN SOSIAL

SEKSI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS

SEKSI REHABILITASI SOSIAL TUNA SOSIAL, KORBAN

TINDAK KEKERASAN DAN PERDAGANGAN ORANG

SEKSI REHABILITASI PELAYANAN SOSIAL ANAK &

LANSIA

SEKSI PERLINDUNGAN SOSIAL KORBAN

BENCANA ALAM DAN BENCANA SOSIAL

SEKSI PENANGANAN FAKIR

MISKIN

SEKSI PENYELENGGARAAN

JAMINAN SOSIAL KELUARGA

4


2018


menyebutkan bahwa Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa merupakan unsur pelaksana

urusan wajib pemerintahan yang berkaitan dengan pelayanan dasar bidang sosial.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut, Dinas Sosial menyelenggarakan

beberapa fungsi yaitu :

a. perumusan kebijakan bidang sosial;

b. pelaksanaan kebijakan bidang sosial;

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang sosial;

d. pelaksanaan administrasi dinas bidang sosial dan;

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa mempunyai tanggung jawab dalam pemenuhan

kebutuhan melalui pelayanan sosial dasar bagi masyarakat yang mengalami masalah sosial,

rentan dan miskin. Selain itu adanya komunitas yang menjadi obyek pengaturan, baik

komunitas Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, maupun komunitas sebagai potensi

dan sumber kesejahteraan untuk terlibat aktif dalam penanganan masalah sosial.

Sasaran garapan pembangunan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Dinas

Sosial Kabupaten Sumbawa mencakup permasalahan sosial dan potensi sumber

kesejahteraan sosial yang meliputi :

a. Permasalah Sosial

1. Kemiskinan

Kemiskinan telah menjadi fenomena sosial yang menuntut perhatian serius

dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Dalam hal ini, yang

dimaksud dengan kemiskinan adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar

manusia seperti pangan, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan dan

5


2018


interaksi sosial. Itulah sebabnya masalah kemiskinan dapat muncul sebagai

penyebab maupun pemberat berbagai jenis permasalahan kesejahteraan sosial

lainnya seperti ketunaan sosial, kecacatan, keterlantaran,

ketertinggalan/keterpencilan dan keresahan sosial yang pada umumnya

berkenaan dengan keterbatasan kemampuan untuk mengakses berbagai

sumber pelayanan sosial dasar.

Dalam keadaan penduduk miskin tidak berdaya dalam menghadapi masalah

internal dan eksternal, maka masalah kemiskinan yang dialaminya menjadi

semakin sulit ditangani, karena berisiko menjadi kemiskinan budaya (culture

poverty), tidak ada kemauan/pasrah/patah semangat (fatalistik) dan dalam

keadaan situasi kritis cenderung melakukan tindakan asosial, antisosial,

perilaku desktruktif atau terlibat dalam perilaku kriminal seperti pencurian,

perdagangan ilegal napza, pelacuran, perdagangan manusia, dan sebagainya.

Berdasarkan hal tersebut, kemiskinan dapat menimbulkan berbagai masalah

sosial lain yang pada akhirnya dapat mengganggu keberfungsian sosial

manusia.

2. Keterlantaran

Ketelantaran disini dimaksudkan sebagai pengabaian/penelantaran anak-

anak dan orang lanjut usia karena berbagai penyebab. Cukup banyak anak-anak

yang mengalami keterlantaran karena ketidakmampuan orang tua untuk

memenuhi kewajibannya atau memang mereka melalaikan kewajiban

sebagaimana mestinya, sehingga kebutuhan dan hak anak tidak dapat

terpenuhi secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya. Hal ini perlu

mendapat perhatian pemerintah, karena kondisi tersebut akan berakibat

6


2018


tumbuhnya kualitas SDM yang rendah dan tidak mampu menghadapi

persaingan global.

Aspek lain yang perlu memperoleh perhatian khusus dalam kaitan dengan

masalah ketelantaran adalah jumlah orang lanjut usia yang kecenderungannya

semakin meningkat. Kompleksitas permasalahannya semakin bertambah,

padahal keberhasilan pembangunan tercermin antara lain dengan semakin

meningkatnya jumlah lanjut usia dalam struktur kependudukan. Masalah yang

harus dihadapi pemerintah adalah bagaimana meningkatkan pelayanan sosial

bagi para lanjut usia agar mereka dapat hidup bahagia dalam suasana aman dan

tenteram yang tentu saja melalui usaha pelembagaan para lanjut usia.

3. Kecacatan

Kecacatan diartikan sebagai hilang/terganggunya fungsi fisik atau kondisi

abnormal fungsi struktur anatomi, psikologi, maupun fisiologi seseorang.

Kecacatan telah menyebabkan seseorang mengalami keterbatasan atau

gangguan terhadap fungsi sosialnya sehingga memengaruhi keleluasan

aktivitas fisik, kepercayaan, dan harga diri yang bersangkutan, dalam

berhubungan dengan orang lain ataupun dengan lingkungan. Kondisi seperti ini

menyebabkan terbatasnya kesempatan bergaul, bersekolah, bekerja dan

bahkan kadang-kadang menimbulkan perlakuan diskriminatif dari mereka yang

tidak cacat.

4. Keterpencilan

keterpencilan dan keterasingan berakibat pada ketertinggalan yang dialami

oleh sekitar. Ketertinggalan dan keterpencilan berjalan seiring dengan masalah

yang terkait dengan HAM, lingkungan, integrasi sosial, dan berbagai kerentanan

7


2018


terhadap eksploitasi dan perlakuan salah. Kenyataan menunjukkan bahwa

dalam kehidupan masyarakat Indonesia masih terdapat kelompok-kelompok

masyarakat yang belum sepenuhnya terjangkau oleh proses pelayanan

pembangunan, baik karena isolasi alam maupun isolasi sosial budaya. Dengan

demikian, mereka belum atau kurang mendapatkan akses pelayanan sosial

dasar. Keadaan ini dapat menghambat proses pemerataan pembangunan dan

hasil-hasilnya menuju ke arah tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

5. Ketunaan Sosial dan Penyimpangan Perilaku

Ketunaan memberi indikasi atas ketidakberhasilan fungsi sosial seseorang,

yakni tergantungnya salah satu atau lebih fungsi yang berkaitan dengan

pemenuhan kebutuhan fisik, emosi, konsep diri, dan juga kebutuhan religius,

rekreasi, dan pendidikan seseorang.Kegagalan seseorang menjalankan fungsi

sosialnya menyebabkan seseorang menjadi penyandang masalah kesejahteraan

sosial.Selain disebabkan masalah kemiskinan, ketunaansosial juga merupakan

akibat dari ketidakmampuan kelompok tersebut untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungan sehingga keberfungsian sosial mereka terganggu.Potret

permasalahan lainnya adalah semakin marak dan terbukanya penyimpangan

perilaku seks komersial. Perilaku ini terjadi pada semua tingkat usia, tingkat

pendidikan, dan status sosial ekonomi. Kondisi ini menunjukkan bahwa

masyarakat sedang mengalami masalah dan memerlukan pertolongan yang

sifatnya tidak semata-mata fisik tetapi lebih kepada pertolongan yang bersifat

pembinaan mental/sosial.

8


2018


6. Korban Bencana, Korban Tindak Kekerasan, Eksploitasi dan Diskriminasi

Bencana alam dan bencana sosial merupakan suatu kejadian yang

disebabkan oleh faktor alam maupun faktor manusia sehingga menyebabkan

kerugian material, spiritual bahkan nyawa manusia. Korban bencana alam

adalah perorangan, keluarga atau kelompok masyarakat yang menderita baik

secara fisik, mental maupun sosial ekonomi akibat terjadinya bencana alam

yang menyebabkan mereka mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas-

tugas kehidupannya (gempa bumi, gunung meletus, tanah longsor, banjir,

gelombang pasang/tsunami, angin kencang, kekeringan dan kebakaran

hutan/lahan, korban kebakaran, kecelakaan pesawat atau kereta api dan kapal

laut). Sedangkan bencana sosial merupakan bencana yang disebabkan oleh ulah

manusia (man made disasters) antara lain karena jurang perbedaan ekonomi,

diskriminasi, ketidakadilan, kelalaian, ketidaktahuan maupun sempitnya

wawasan dari sekelompok masyarakat. Guna menghindari kerugian yang lebih

besar dan mencegah agar masalah yang sama tidak terjadi lagi, maka

penanganan terhadap korban bencana sosial perlu mendapat perhatian khusus

dan menyeluruh.

Penanganan bencana sosial perlu dilakukan secara profesional sistemik dan

berkelanjutan dengan sebanyak mungkin melibatkan partisipasi masyarakat.

Proses tersebut mencakup berbagai kegiatan pada tataran hulu berupa

pencegahan dan kesiapsiagaan untuk menghindari dan memperkecil

kemungkinan terjadinya masalah, serta berbagai kegiatan pada tataran hilir

berupa rehabilitasi dan rekonstruksi sosial bagi dampak-dampak yang

ditimbulkannya.

9


2018


b. Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial

Potensi sumber kesejahteraan sosial meliputi :

1. Nilai kepahlawanan, kejuangan dan keperintisan

2. Nilai kesetiakawanan Sosial

3. Peran Organisasi Sosial (Orsos, Karang taruna / Organisasi Kepemudaan,

Organisasi Wanita, Organisasi Keagamaan dan Organisasi Lokal)

4. TKSK/PSM

5. Tanggung jawab sosial dunia usaha

6. Pendayagunaan modal sosial (jaringan sosial, kearifan budaya dan paranata

sosial)

10


2018


BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa 2016 - 2021

Rencana Strategis merupakan penjabaran visi dan misi Dinas Sosial Kabupaten

Sumbawa menjadi rencana pembangunan lima tahunan yang memuat visi, misi, tujuan

kebijakan, strategi, program dan kegiatan berdasarkan tolak ukur kinerja, dengan

mempertimbangkan potensi dan peluang yang tersedia, dan kendala yang mungkin timbul.

Adapun Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan Dinas Sosial

Kabupaten Sumbawa sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021

diuraikan sebagai berikut :

1. Visi dan Misi

a. Visi

Adapun visi Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa adalah “Terwujudnya Jaminan

Kesejahteraan dan Keberdayaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di

Kabupaten Sumbawa Tahun 2021”

11


2018


Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah bahwa Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang merupakan perseorangan, keluarga, kelompok,

dan/atau masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan, tidak

dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan

hidupnya baik jasmani, rohani maupun social secara memadai dan wajar,

mendapatkan jaminan kesejahteraan sosial yang dimaknai sebagai salah satu

bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin warga

negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang layak. Utamanya adalah

sebuah bidang dari kesejahteraan sosial yang memperhatikan perlindungan sosial,

atau perlindungan terhadap kondisi yang diketahui sosial, termasuk kemiskinan, usia

lanjut, kecacatan, pengangguran, keluarga dan anak-anak, dan lain-lain.

Adapun Keberdayaan PMKS yang dimaksudkan disini adalah kemampuan PMKS

dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan perannya sehingga dapat

mengatasi berbagai permasalahan, hambatan dan tantangan yang dialaminya,

kemampuan untuk dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain serta

memiliki hasrat untuk berkompetisi untuk maju demi kebaikan dirinya serta mampu

menolong dirinya sendiri dan menolong orang lain (“ to help the people to help them

selves ”)

b. Misi

Dari Visi tersebut dijabarkan lebih lanjut dalam misi Dinas Sosial Kabupaten

Sumbawa sebagai pernyataan yang menjadi dasar penetapan tujuan dan sasaran yang

ingin dicapai. Misi Dinas Sosial Kab. Sumbawa antara lain :

https://id.wikipedia.org/wiki/Kesejahteraan_sosial

https://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran

12


2018


1. Meningkatkan aksesibilitas perlindungan sosial untuk menjamin pemenuhan

kebutuhan dasar, pelayanan sosial, Rehabilitasi Sosial dan pemberian jaminan

kesejahteraan sosial bagi Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

2. Meningkatkan pelayanan sosial dasar bagi PMKS dalam bentuk bantuan sosial,

perlindungan sosial dan pemberdayaan sosial

3. Mengoptimalkan Peran serta Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam

penyelenggaraan kesejahteraan sosial

2. Tujuan dan Sasaran

a. Tujuan

Sebagai implementasi dari Visi dan Misi yang akan dicapai oleh Dinas Sosial Kab.

Sumbawa dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan dirumuskan dalam tujuan

sebagai berikut :

1. Meningkatkan kesejahteraan sosial dasar bagi anak terlantar

2. Menjamin pemenuhan kebutuhan dasar bagi penyandang disabilitas berat dan

disabilitas ganda, lanjut usia non potensial, eks penderita penyakit kronis dan

penyandang cacat psikotik

3. Meningkatkan pelayanan rehabilitasi sosial dan jaminan sosial bagi eks penyakit

sosial ( BWLBP, korban penyalahgunaan Napza, tuna susila, gelandangan dan

pengemis)

4. Meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan sosial bagi keluarga miskin,

Komunitas Adat Terpencil dan PMKS Lainnya

5. Melindungi PMKS dari segala resiko sosial, perlakuan salah, tindak kekerasan dan

eksploitasi sosial

13


2018


6. Meningkatkan pembinaan bagi pilar partisipasi sosial, Pendamping, Karang

Taruna, TKSK, PSM, TKSM, dan Organisasi Sosial yang dinamis dan mandiri

sebagai wadah usaha kesejahteraan sosial

b. Sasaran

Sasaran yang ingin diwujudkan oleh Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa, adalah :

1. Meningkatnya Cakupan Pelayanan Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS)

2. Meningkatnya Kualitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

3. Strategi

Strategi yang dilaksanankan dalam rangka mengoptimalkan pelayanan sosial

terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial adalah melaksanakan Inventarisasi, Validasi, Seleksi, Sosialisasi,

Fasilitasi, Eksplorasi, Rehabilitasi, Edukasi, dan Distribusi bantuan dari dana APBD I, II dan

APBN.

B. Perjanjian Kinerja

1. Indikator Kinerja Utama

Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa telah menetapkan Indikator Kinerja Utama

(IKU) sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis

SKPD. Penetapan IKU mengacu pada Renstra Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa tahun

2016-2021.

Adapun Indikator Kinerja Utama Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa adalah

sebagai berikut :

14


2018


Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

1 2

Meningkatnya Cakupan Pelayanan Bagi

Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS)

- Persentase Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) Yang

Mendapatkan Bantuan Sosial



Mendapatkan Penanganan Sosial

Meningkatnya Kualitas Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial (PSKS)

- Persentase Potensi Sumber Kesejahteraan

Sosial (PSKS) Dalam Penanganan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS)

2. Penetapan Kinerja

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah merupakan pernyataan komitmen yang

mempersentasekan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam

rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang

dikelolanya.

Tujuan penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas,

transparansi dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah

dengan pemberi amanah sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian

tujuan dan sasaran organisasi menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi

kinerja aparatur.

Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa telah membuat penetapan kinerja tahun 2018 yang

merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2018 sebagai

berikut :

15


2018


Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target

1 2 3

Meningkatnya Cakupan Pelayanan

Bagi Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS)




20 %



Mendapatkan Penanganan Sosial

20 %

Meningkatnya Kualitas Potensi

Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

- Persentase Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial (PSKS) Dalam

Penanganan Penyandang Masalah


100 %

16


2018


BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa dilakukan dengan

mengkomparasikan antara target dengan realisasi masing-masing Indikator Kinerja pada

setiap sasaran strategis. Sasaran strategis ini merupakan sasaran strategis Renstra Dinas

Sosial Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021.

Hasil pengukuran kinerja masing-masing Indikator Kinerja Utama (IKU) dari setiap

sasaran strategis secara lengkap sebagaimana terdapat dalam Matrik Pengukuran Kinerja

sebagai berikut :

No. Sasaran

strategis Indikator Kinerja Utama Satuan

Target

Kinerja

Realisasi

Kinerja %

1 Meningkatnya

Cakupan

Pelayanan Bagi

Penyandang

Masalah

Kesejahteraan

Sosial (PMKS)

- Persentase Penyandang

Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) Yang


% 20 20 100



Sosial (PMKS) Yang

Mendapatkan Penanganan

Sosial

% 20 20 100

17


2018


No. Sasaran

strategis Indikator Kinerja Utama Satuan

Target

Kinerja

Realisasi

Kinerja %

2 Meningkatnya

Kualitas

Potensi

Sumber

Kesejahteraan

Sosial (PSKS)


Sumber Kesejahteraan

Sosial (PSKS) Dalam

Penanganan Penyandang


Sosial (PMKS)

% 100 100 100

Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran tolak ukur keberhasilan organisasi yang

menggambarkan capaian strategis organisasi. Pencapaian Indikator Kinerja Dinas Sosial

Tahun 2018 secara rinci dianalisis menurut indikator kinerja masing-masing sasaran

strategis berikut ini.

1. Meningkatnya Cakupan Pelayanan Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS)

Adapun pencapaian sasaran ini adalah sebagai berikut :

Sasaran strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target

Kinerja

Capaian Kinerja

Realisasi %

Meningkatnya

Cakupan

Pelayanan Bagi

Penyandang

Masalah

Kesejahteraan

Sosial (PMKS)


Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) Yang Mendapatkan

Bantuan Sosial

% 20 20 100


Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) Yang Mendapatkan

Penanganan Sosial

% 20 20 100

Data jumlah PMKS yang mendapatkan bantuan pada tahun 2018 adalah sebagai

berikut :

18


2018


NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Penyandang Disabilitas

Lansia

Balita

Anak Terlantar

Fakir Miskin

KTK-PM

Komunitas Adat Terpencil

86

2.039

6.238

28.767

200

5

2

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

KK

Dusun

APBD / APBN

JUMLAH 37.330 Orang

Sedangkan data jumlah PMKS pada tahun 2018 yang seharusnya mendapatkan

bantuan adalah sebagai berikut :


1.

Jumlah PMKS Yang Seharusnya Menerima Bantuan

37.459

Orang

Jika dilihat pada kedua tabel diatas maka capaian kinerja untuk sasaran strategis pertama

dengan indikator kinerja yang pertama maka dapat diukur sebagai berikut :

(37.330 : 37.459) x 100 = 99,66 %

Sehingga dapat diketahui bahwa capaian kinerja untuk sasaran dengan indikator dimaksud

mencapai 99,66 % yang artinya bahwa indikator kinerja ini bisa dikatakan sangat berhasil.

19


2018


Untuk data PMKS yang tertangani pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :


1.

2.

3.

4.

5.

6.

Penyandang Disabilitas

Anak Terlantar

Lanjut Usia Terlantar

Gelandangan dan Pengemis

Korban Bencana Alam

PMKS Yang Mendapatkan Bantuan

86

184

100

0

14.888

37.330

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

Orang

JUMLAH 52.588 Orang

Dengan data jumlah PMKS pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :


1.

Jumlah PMKS

273.296

Orang

Jika dilihat pada kedua tabel diatas maka capaian kinerja untuk sasaran strategis

pertama dengan indikator kinerja yang kedua maka dapat diukur sebagai berikut :

(52.588 : 273.296) x 100 = 19,24 %

Sehingga dapat diketahui bahwa capaian kinerja untuk sasaran dengan indikator dimaksud

mencapai 19,24 % yang artinya bahwa indikator kinerja ini bisa dikatakan berhasil karena

sudah mendekati target kinerja yang direncanakan.

Implementasi dari sasaran ini adalah pemberian bantuan dan penanganan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Sasaran ini dicapai, dimana

operasionalisasinya didukung oleh kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

- Persiapan dan Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil

20


2018


Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial di

daerah-daerah terpecil atau daerah Komunitas Adat Terpencil sehingga masyarakat

yang tinggal di daerah tersebut mendapatkan akses pemenuhan kebutuhan sosial dasar

untuk meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik.

Di Tahun 2018, Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa telah melaksanakan kegiatan

Pemetaan Sosial, Penjajakan Awal, Study Kelayakan dan Semiloka sebagai persiapan dan

pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil di Dusun Sodok Desa Mungkin dan Dusun

Fajar Bakti Desa Batu Rotok.

Selain kegiatan persiapan yang dilakukan pemerintah daerah, Pemerintah Pusat

juga mengalokasikan dana Tugas Pembantuan untuk pemberdayaan Komunitas Adat

Terpencil di Lingkungan Panco Dusun Mata Timur Desa Mata Kecamatan Tarano,

Lingkungan Keban Lemak Dusun Tepal Desa Tepal Kecamatan Batu Lanteh dan Dusun

Batu Talak Desa Bao Desa Kecamatan Batu Lanteh.

Realisasi capaian dari kegiatan ini mencapai 100% karena kegiatan yang

direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga kegiatan dapat dikategorikan

sangat berhasil.

- Pemberdayaan Sosial Bagi KTK-PM dan Askesos

Dimana pada Tahun 2018 kegiatannya adalah melakukan monitoring dan evaluasi

terhadap kelayan penerima bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP). Realisasi dari

kegiatan ini dapat dikatakan berhasil karena realisasi kinerjanya mencapai 100%.

- Penanganan Masalah-masalah Strategis Yang Menyangkut Tanggap Cepat Darurat dan

Kejadian Luar Biasa

Realisasi capaian sasaran ini mencapai 100,90%. Pencapaian sasaran ini melebihi

target karena korban bencana tidak dapat diprediksi kejadiannya dan dapat dikatakan

21


2018


capaiannya sangat berhasil. Hal ini dikarenakan pada Tahun 2018 banyak terjadi

bencana seperti Banjir yang terjadi di Kabupaten Dompu dan Bencana Gempa di

Kabupaten Lombok Utara serta Kabupaten Sumbawa sendiri. Kabupaten Sumbawa

sendiri memberikan bantuan untuk Kabupaten di luar Sumbawa.

- Pelayanan dan penyantunan terhadap Lanjut Usia (Jompo)

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bantuan bagi Lanjut Usia non potensial

atau yang tidak mampu lagi menghidupi dirinya guna menjamin lansia tersebut tetap

dapat memenuhi kebutuhan dasarnya.

Adapun rincian capaian sasaran dari indikator pertama ini adalah :

No Uraian Jumlah

1 Penyaluran Bantuan Langsung Tunai dari Dana APBD 40 orang

2 Bedah Rumah Lansia dari Dana APBD 10 orang

3 Penerima Bantuan Sembako Melalui Panti dari Dana APBN 68 orang

4 Bantuan Sembako untuk Lansia Yang Diserahkan Oleh Menteri

Sosial RI dari Dana APBN

30 orang

JUMLAH 148 orang

- Dukungan Program Keserasian Sosial Berbasis Masyarakat

Nilai capain dari sasaran ini adalah 100 orang dengan hasil realisasi capaian target

kinerja sebesar 100%. Capian ini dapat dikatakan sangat berhasil.

Pada Tahun 2018 kegiatan ini mendapatkan Bantuan dari APBN berupa Dana

Pembuatan Prasarana Umum sebesar Rp. 100.000.000,- untuk 2 Desa di Kabupaten

Sumbawa, yaitu Desa Kerato Kec. Unter Iwes dan Desa Lendangguar Kec. Lendangguar.

- Pelayanan Psikososial Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Nilai capain dari sasaran ini melebih target kinerja sebesar 70 kasus dengan hasil

realisasi capaian target kinerja sebesar 120 kasus atau 171,43%. Capian ini dapat

22


2018


dikatakan sangat berhasil. Dimana pada Tahun 2018 kegiatan ini juga berperan aktif

saat penanganan korban pasca bencana gempa di Kabupaten Sumbawa.

- Pengembangan Bakat dan Keterampilan Anak Terlantar

Program ini dimaksudkan untuk memberikan pelatihan keterampilan bagi Anak

Terlantar sehingga mereka dapat menerapkan keterampilan tersebut untuk mencari

penghasilan. Kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Sumbawa sendiri serta dengan

mengirimkan anak-anak tersebut ke Panti di luar Sumbawa. Anak-anak yang telah

memperoleh pelatihan keterampilan akan diberikan bantuan sesuai dengan bidang

keterampilan yang telah diberikan pada pelatihan yang diikutinya. Dengan demikian

melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial dasar anak.

Realisasi dari sasaran ini mencapai 100% dan dapat dikatakan sangat berhasil.

Adapun rincian capaian sasaran ini adalah sebagai berikut :

No. Uraian Jumlah

1. Anak yang mengikuti pelatihan keterampilan dan PBK di

Kabupaten Sumbawa dan mendapatkan bantuan perbengkelan

setelah diberikan pelatihan tersebut

30 Orang

2. Anak Yang dikirim ke Panti

- Panti Sosial Bina Remaja

30 Orang

- BSPPSA 52 Orang

- PA. Anak Harapan 2 Orang

3. Bantuan Sosial APBD sebesar @Rp. 1.200.000,- 40. Orang

JUMLAH 184 Orang

Realisasi kinerja tahun 2018 sama dengan realisasi kinerja tahun lalu yang

mencapai 100%. Hal ini disebabkan karena realisasi target di tahun 2018 sesuai target

yang ingin dicapai.

- Pendayagunaan Para Penyandang Cacat dan Eks Trauma

Pendidikan dan pelatihan diberikan bagi Penyandang Cacat yang masih potensial

dimana para penyandang cacat diberikan pelatihan keterampilan dan bantuan peralatan

23


2018


kerja yang dapat menjadi bekal bagi mereka dalam mencari penghasilan sendiri

sehingga tentunya hal ini dapat membantu mereka dalam meningkatkan taraf hidup dan

kemandiriannya. Pelatihannya sendiri dilakukan dengan mengirimkan penyandang

cacat tersebut ke Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) untuk mendapat

pelatihan disana.

Adapun rincian capaian sasaran ini adalah berikut ini :

No Uraian Jumlah

1 Pengiriman kelayan ke BBRSBD Solo 4 orang

2 Penerima Jadup Banyuan Sosial dari Dana APBD 40 orang

3 Pemberian bantuan Laptop dan Printer dari Dana APBD 3 orang

4 Pemberian bantuan Tongkat Ketiak dari Dana APBD 2 orang

5 Pemberian bantuan Kursi Roda dari Dana APBN 20 orang

6 Pemberian bantuan Kaki Palsu dari Dana APBN 8 orang

7 Pemberian bantuan Tangan Palsu dari Dana APBN 2 orang

- Pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi eks penyandang penyakit sosial

Tujuan dari program ini adalah memberikan pelatihan keterampilan dan bantuan

peralatan kerja bagi Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP), Eks PSK,

Eks Pengguna Narkoba serta penyakit sosial lainnya agar mereka mampu untuk mencari

penghasilan yang layak bagi dirinya dan keluarganya sehingga dapat meningkatkan

taraf hidupnya menjadi lebih baik dari sisi ekonomi maupun sisi sosialnya karena hal ini

menyangkut pada penerimaan masyarakat terhadap keberadaan mereka.

Berdasarkan pencapaian indikator kinerja, bisa dilihat bahwa pencapaian sasaran

ini dapat dikatakan sangat berhasil.

Adapun rincian pencapaian sasaran ini adalah sebagai berikut :

No Uraian Jumlah

1. Pengiriman ke Panti Sosial Bina Karya 4 KK

24


2018


Sementara untuk pencapaian realisasi target jangka menengah, hingga tahun 2018,

mencapai rata-rata realisasi 98,19%. Capaian ini dapat dikatakan sangat berhasil.

2. Meningkatnya Kualitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)

Adapun pencapaian dari sasaran ini adalah sebagai berikut :

No. Sasaran strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target

Kinerja

Realisasi

Kinerja %

2 Meningkatnya

Kualitas Potensi

Sumber

Kesejahteraan

Sosial (PSKS)


Sumber Kesejahteraan

Sosial (PSKS) Dalam

Penanganan Penyandang


Sosial (PMKS)

% 100 100 100

Implementasi dari sasaran ini adalah pemberian bantuan dan penanganan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Adapun pencapaian sasaran ini adalah

sebagai berikut :

Uraian Satuan Target

Kinerja

Capaian Kinerja

Realisasi %

- Jumlah TKSK TKSK 24 24 100,00

- Jumlah Karang Taruna KT 60 60 100,00

- Jumlah PSM PSM 181 181 100,00

- Jumlah Panti Panti 12 12 100,00

- Jumlah PKH PKH 90 90 100,00

Sasaran ini realisasinya mencapai 100% dan dapat dikatakan sangat berhasil. Sasaran

ini pada hakekatnya dilaksanakan karena Lembaga Kesejahteraan Sosial yaitu Karang

Taruna, PSM dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial lainnya adalah mitra kerja Dinas

Sosial Kabupaten Sumbawa dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Karena itu

peningkatan kualitas SDM dari lembaga kesejahteraan sosial tersebut menjadi penting

25


2018


untuk mewujudkan kesejahteraan sosial yang lebih baik. Sasaran ini dicapai melalui

Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial yang operasionalisasinya

didukung oleh kegiatan-kegiatan :

- Peningkatan kualitas SDM kesejahteraan sosial masyarakat

- Pemberdayaan karang taruna

- Pelestarian Kepahlawanan, Keperintisan, Kejuangan & Kesetiakawanan Sosial

- Pembinaan Masyarakat Miskin dan Penyelenggaraan Sistem Layanan Rujukan Terpadu

- Peningkatan Kapasitas Pengelola Program keluarga Harapan

Adapun yang menjadi kendala dan hambatan dalam melaksanakan tugas pokok

dan fungsi Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :

1. Pada tingkat perencanaan masih terlihat kelemahan dalam menciptakan program

kegiatan yang memiliki nilai tambah dan kompetitif. Hal ini terjadi akibat disamping

mekanisme perencanaan yang belum berjalan secara teratur dan terarah, juga

terbatasnya pedoman dan referensi serta data yang berkaitan dengan perencanaan

sebagai acuan dalam penentuan proses perencanaan.

2. Jangkauan pelayanan Pembangunan Kesejahteraan Sosial di lokasi basis masyarakat

PMKS/PSKS yang secara geografis terisolir masih sangat terbatas, karena pelayanan

masih terkonsentrasi di Kabupaten atau pemukiman masyarakat umumnya.

3. Peningkatan populasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi

dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) baik secara kualitas maupun kuantitas belum

sebanding dengan kapasitas penanganannya, sebagai akibat perubahan pergeseran

nilai kehidupan, hal ini bisa dilihat table Data Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).

26


2018


4. Masih kurangnya tenaga professional yang diharapkan mampu memberikan pelayanan

prima guna percepatan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang

bernuansa profesi pekerjaan sosial.

5. Belum berdayanya secara optimal Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial yang ada.

Kendati pun secara kuantitas cukup banyak namun secara kualitatif belum berdaya

secara maksimal dan masih memerlukan pembinaan yang serius.

6. Kurang tersedianya data yang akurat sehingga Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial

dalam hal pendataan penanganan masalah kesejahteraan sosial kurang akurat.

Upaya-upaya yang dilakukan Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa dalam memecahkan

masalah adalah :

1. Meningkatkan koordinasi inter dan antar sektoral yang terkait dengan kegiatan

Pembangunan Kesejahteraan Sosial.

2. Memberikan kesempatan kepada karyawan di lingkungan Dinas Sosial Kabupaten

Sumbawa bagi yang memiliki potensi untuk mengikuti pelatihan dan pendidikan dalam

rangka meningkatkan sumber daya manusia.

3. Mendayagunakan sarana dan prasarana yang terbatas secara efisien dan efektif guna

membantu kelancaran program kegiatan

4. Meningkatkan jaringan kerja dengan mitra kerja di bidang sosial (PSM, Orsos, LSM,

PKSK) dalam upaya memperluas penanganan permasalahan kesejahteraan sosial.

B. Realisasi Anggaran

Adapun alokasi dan realisasi Anggaran Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa Tahun 2018

adalah sebagai berikut :

27


2018


KODE

REK. NAMA PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN

REALISASI

KEUANGAN %

5 2 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.788.352.843 2.714.796.141 97,36

BELANJA PEGAWAI 2.788.352.843 2.714.796.141 97,36

Gaji Dan Tunjangan 2.104.292.843 2.073.706.141 98,55

Tambahan Penghasilan PNS 684.060.000 641.090.000 93,72

BELANJA LANGSUNG 3.222.027.100 2.963.536.364 91,98

01 Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

323.376.100 296.222.321 91,60

01 Penyediaan Jasa Surat

Menyurat

29.893.650 29.193.650 97,66

02 Penyediaan Jasa Komunikasi,

Sumber Daya Air dan Listrik

94.456.000 73.436.600 77,75

06 Penyediaan Jasa Pemeliharaan

dan Perizinan Kendaraan

Dinas / Operasional

32.630.000 30.134.321 92,35

07 Penyediaan Jasa Administrasi

Keuangan

47.122.100 47.122.100 100,00

08 Penyediaan Jasa Kebersihan

Kantor

29.406.850 29.306.850 99,66

09 Penyediaan Jasa Perbaikan

Peralatan Kerja

6.750.000 6.750.000 100,00

12 Penyediaan Komponen

Instalasi Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor

3.865.000 3.865.000 100,00

17 Penyediaan Makanan dan

Minuman

2.672.500 2.672.500 100,00

18 Rapat-Rapat Kordinasi dan

Konsultasi Ke Luar Daerah

76.580.000 76.413.800 99,78

02 Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Aparatur

304.415.700 270.788.167 88,95

7 Pengadaan perlengkapan

gedung kantor

18.194.700 18.194.700 100,00

10 Pengadaan mebeleur 13.400.000 13.350.000 99,63

11 Pengadaan Komputer 19.266.500 19.206.500 99,69

22 Pemeliharaan Rutin / Berkala

Gedung Kantor

50.000.000 49.919.117 99,84

28


2018


KODE


REALISASI

KEUANGAN %

24 Pemeliharaan Rutin/Berkala

Kendaraan Dinas/Operasional

203.554.500 202.674.350 99,57

06 Program Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja

28.578.300 28.048.300 98,15

01 Penyusunan laporan capaian

kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

2.213.000 2.213.000 100,00

06 Monitoring & evaluasi

pelaksanaan kegiatan

pembangunan kesos

26.365.300 25.835.300 97,99

09 Program Penyusunan

Rencana Kerja SKPD

7.453.200 7.453.200 100,00

02 Penyusunan RKA & DPA SKPD 4.293.800 4.293.800 100,00

06 Penyusunan Renja SKPD 3.159.400 3.159.400 100,00

15 Program Pemberdayaan

Fakir Miskin, Komunitas

Adat Terpencil (KAT) dan

Penyandang Masalah


(PMKS) Lainnya

397.521.750 396.290.000 99,69

07 Persiapan dan Pemberdayaan

Komunitas Adat Terpencil

383.477.600 382.389.850 99,72

08 Pemberdayaan Sosial Bagi

KTK-PM Dan Askesos

14.044.150 13.900.150 98,97

16 Program Pelayanan

Rehabilitasi Kesejahteraan

Sosial

906.647.300 734.993.365 81,07

10 Penanganan masalah-masalah

strategis yang menyangkut

tanggap cepat darurat dan

kejadian luar biasa

679.785.750 524.341.484 77,13

11 Pelayanan Dan Penyantunan

Terhadap Lanjut Usia (Jompo)

28.919.350 28.639.300 99,03

29


2018


KODE


REALISASI

KEUANGAN %

13 Dukungan Program

Keserasian Sosial Berbasis

Masyarakat

34.959.750 34.793.950 99,53

14 Pelayanan Psikososial Bagi

Penyandang Masalah


162.982.450 147.218.631 90,33

17 Program Pembinaan Anak

Terlantar

105.319.000 105.017.116 99,71

04 Pengembangan bakat dan

keterampilan anak terlantar

105.319.000 105.017.116 99,71

18 Program Pembinaan Para

Penyandang Cacat dan

Trauma

121.561.550 108.038.350 88,88

04 Pendayagunaan Para

Penyandang Cacat dan Eks

Trauma

121.561.550 108.038.350 88,88

20 Program Pembinaan Eks

Penyandang Penyakit Sosial

(Eks Narapidana, PSK,

Narkoba dan Penyakit Sosial

lainnya)

80.339.850 76.223.550 94,88

01 Pendidikan dan pelatihan

keterampilan berusaha bagi

eks penyandang penyakit

sosial

80.339.850 76.223.550 94,88

21 Program Pemberdayaan

Kelembagaan Kesejahteraan

Sosial

726.679.300 720.610.815 99,16

03 Peningkatan kualitas SDM

kesejahteraan sosial

masyarakat

63.321.900 63.231.900 99,86

05 Pemberdayaan Karang Taruna 50.000.000 49.999.900 100,00

06 Pelestarian kepahlawanan

keperintisan kejuangan dan

kesetiakawanan social

25.795.150 24.602.150 95,38

30


2018


KODE


REALISASI

KEUANGAN %

08 Pembinaan Masyarakat Miskin

dan Penyelenggaraan Sistem

Layanan Rujukan Terpadu

399.789.200 395.053.815 98,82

09 Pemeliharaan Rutin/Berkala

Monumen Bersejarah

187.773.050 187.723.050 99,97

22 Program Keluarga Harapan 220.135.050 219.851.180 99,87

01 Peningkatan Kapasitas

Pengelola Program Keluarga

Harapan (PKH)

220.135.050 219.851.180 99,87

J U M L A H 6.010.379.943 5.678.332.505 94,48

31


2018


BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa

tahun 2018 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja,

baik makro maupun mikro dalam pelaksanaan pembangunan melalui sasaran yang

tertuang di dalam Rencana Kerja (Renja). Laporan ini juga sebagai wujud transparansi dan

akuntabilitas kami dan berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap tingkat capaian

kenerja sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan terhadap Pengukuran Kinerja Kegiatan

dan Pengukuran Kinerja Sasaran bahwa pada Tahun Anggaran 2018 termasuk kategori

cukup berhasil, walaupun disadari sepenuhnya bahwa tidak ada hal yang sempurna di

dunia ini, termasuk beberapa kegiatan belum mencapai sasaran namun kita harapkan

bersama akan selalu ditingkatkan keberhasilannya dari tahun ke tahun.

LKjIP ini merupakan kebutuhan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa dalam

melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka peningkatan kinerja organisasi

Pemerintah Daerah secara keseluruhan. Berdasarkan laporan ini kami menyajikan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah seperti yang diharapkan dan semoga masyarakat

dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil

pelaksanaan program / kegiatan yang telah dicapai oleh Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa.

Untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan dalam penyempurnaan pelaporan ini di masa

yang akan datang.

32


2018


Besar harapan kami semoga LKjIP Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa Tahun 2018 ini

dapat memenuhi akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam

pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa

senantiasa memberikan kekuatan dan meridhoi upaya kita kedepan untuk membangun

daerah ini .

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sumbawa

Ir. A. YANI NIP. 19661116 199401 1 002

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKjIP) TAHUN 2018

Documents

Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKjIP) TAHUN 2018