LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbadungkab.go.id/assets/instansi/bpbd/download/LKjIP Tahun...
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHbadungkab.go.id/assets/instansi/bpbd/download/LKjIP Tahun...
KABUPATEN BADUNG
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN BADUNG
TAHUN 2018
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LKjIP)
KABUPATEN BADUNG
TAHUN 2017
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan
Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Badung dibuat sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung Tahun 2017.
Penghargaan dan ucapan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dan bekerja sama dengan baik sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan ini jauh dari sempurna maka masukan dan saran pendapat dari semua pihak sangat kami
harapkan sebagai bahan penyempurnaan penyusunan laporan dimasa mendatang.
Semoga laporan ini bermanfaat serta dapat dijadikan bahan evaluasi.
Kuta, 8 Pebruari 2018
Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Badung
Drs. I Nyoman Wijaya, M.M
Pembina Utama Muda
NIP. 19580823 198603 1 013
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar................................................................................................ i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
Daftar Tabel dan Grafik ................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan....…..………………….................... 2
1.3 Gambaran Umum Badan Penanggulangan Bencana........
Daerah Kabupaten Badung
2
1.4 Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan........................ 4
1.5 Isu Strategis…………………………………….……..…. 5
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis.....………………………………........ 7
2.2 Perjanjian Kinerja............................................................. 9
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi.............................................. 11
3.2
3.3
3.4
Pengukuran Capaian Kinerja BPBD…….……………....
Analisis Capaian Kinerja..................................................
Akuntabilitas Keuangan ………………………………..
11
12
22
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan………………….………………….……….….. 25
4.2
4.3
Strategi Peningkatan Kinerja.............……..…….….…...
Saran……………………………………………………...
26
27
LAMPIRAN
1.
2.
Perjanjian Kinerja
SOP Pengumpulan Data Akuntabilitas Kinerja BPBD
iii
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
TABEL Halaman
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama 8
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja 9
Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja 11
Tabel 3.2 Analisa Capaian Sasaran Meningkatnya Kinerja Keuangan dan Kinerja
Birokrasi Perangkat Daerah
13
Tabel 3.3 Analisa Capaian Sasaran Terwujudnya Kesiapsiagaan Dalam Pengurangan
Resiko Bencana
16
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
GRAFIK
Grafik 3.1
Grafik 3.2
Grafik 3.3
Grafik 3.4
Grafik 3.5
Grafik 3.6
Grafik 3.7
Grafik 3.8
Analisa Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Penanganan Kedaruratan
Analisa Capaian Sasaran Dampak Bencana yang Telah Dipulihkan
Program Pendukung Indikator, Pagu dan Realisasi
Perkembangan Capaian Kinerja Persentase Hasil Pemeriksaan yang
Ditindaklanjuti
Perkembangan Capaian Kinerja Nilai AKIP BPBD Tahun 2016 – 2017
Perkembangan Capaian Kinerja Persentase Desa/Kelurahan Tangguh
Bencana yang Terbentuk Tahun 2016 – 2017
Perkembangan Capaian Kinerja Persentase Sekolah Aman Bencana yang
Terbentuk Tahun 2016 – 2017
Perkembangan Capaian Kinerja Response Time Mencapai Lokasi
Kejadian Tahun 2016 – 2017
Perkembangan Capaian Kinerja Persentase Kejadian Bencana yang Dapat
Ditangani Sesuai Response Time yang Telah Ditentukan Tahun 2016 –
2017
Perkembangan Capaian Kinerja Persentase Kerusakan/Kerugian Akibat
Bencana yang Terehabilitasi dan Terekonstruksi Kembali Tahun 2016 –
2017
Anggaran Belanja BPBD Tahun 2017
18
20
23
14
15
16
17
19
19
21
23
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan organisasi. Dalam rangka
mencapai good governance diperlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimasi sehingga penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, bersih dan
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Badung adalah merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 3 Tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah,
dikelompokkan dalam Lembaga teknis Daerah. Badan Penangggulangan Daerah Kabupaten
Badung dibentuk untuk melaksanakan amanah Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana.
LKjIP merupakan wujud kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LKjIP Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung Tahun 2017 dimaksudkan sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat, visi dan misi, tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun 2017, serta sebagai umpan balik
untuk perbaikan kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung pada
tahun mendatang. Pelaporan kinerja ini juga dimaksudkan sebagai media untuk
mengkomunikasikan pencapaian kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Badung dalam satu tahun anggaran kepada masyarakat dan pemangku
kepentingan lainnya. Target kinerja yang harus dicapai Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Badung Tahun 2017, yang merupakan penjabaran dari visi, misi
Pemerintah Kabupaten Badung dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis
(Renstra) Tahun 2016–2021 serta Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017 perlu dilakukan
penilaian dan evaluasi. Pengukuran pencapaian kinerja tersebut untuk meningkatkan
transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari kebijakan dan program serta dapat menjadi
masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka
meningkatkan kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung. Oleh
karena itu, substansi penyusunan LKjIP didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator
kinerja pada masing-masing sasaran strategis, program dan kegiatan yang dilaksanakan di
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung.
2
1.2 Maksud dan Tujuan
Salah satu bentuk pertanggungjawaban akhir dari pelaksanaan tugas pengendalian
program penanggulangan bencana di Kabupaten Badung, maka disusun Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung
Tahun 2017. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dimaksudkan
sebagai perwujudan kinerja penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian
kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran serta target yang
telah ditetapkan.
Adapun tujuan penyusunan LKjIP ini adalah :
1. Mengukur kinerja Capaian Indikator Kegiatan (CIK) berdasarkan indikator
masukan (inputs), keluaran (outputs) dan hasil (outcomes) sesuai dengan
program dan kebijakan yang telah ditetapkan pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Badung Tahun 2017;
2. Mengevaluasi aspek-aspek kinerja keuangan dalam penyelenggaraan program
dan kegiatan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung
Tahun 2017.
1.3. Gambaran Umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Badung
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung merupakan pelaksana
Otonomi Daerah di bidang penanggulangan bencana dipimpin oleh seorang Kepala Badan
yang secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah. Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah membawahi unsur pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung bertanggung jawab
langsung kepada Bupati Badung.
Unsur pelaksana mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan bencana secara
terintegrasi yang meliputi prabencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana. Unsur
pelaksana terdiri dari :
- Kepala Pelaksana
- Sekretariat, terdiri dari:
Subag Umum dan Kepegawaian
Subag Perencanaan
Subag Keuangan
Bidang Pencegahan dan Kesiapsigaan , terdiri dari :
Seksi Pencegahan
Seksi Kesiapsiagaan
3
Bidang Kedaruratan dan Logistik, terdiri dari :
Seksi Kedaruratan
Seksi Logistik
Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, terdiri dari :
Seksi Rehabilitasi
Seksi Rekonstruksi
Tugas Pokok dan Fungsi BPBD Kabupaten Badung
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung mempunyai
tugas :
1. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi,
serta rekonstruksi secara adil dan setara;
2. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan ketentuan peraturan perundang – undangan;
3. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan bencana;
4. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanggulangan bencana;
5. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah;
6. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;
7. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah;
8. Melakukan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
9. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Bupati setiap
bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat
bencana.
Fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung adalah :
1. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan
pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien;
2. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu dan menyeluruh.
Selanjutnya struktur organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung
diilustrasikan dalam bagan, sebagai berikut :
4
Gambar.1.1
Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung
1.4. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
Sumber daya manusia yang merupakan Personalia di Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Badung terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tenaga
Harian Lepas (THL) dan Tenaga Kontrak dengan jumlah personil yang ada sebanyak 80
orang dengan rincian, pegawai dengan status PNS berjumlah 29 orang, THL berjumlah 1
orang dan Pegawai Kontrak 50 Orang. Data susunan kepegawaian pada Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung digambarkan sebagai berikut:
1 4
9
Eselon II/b
Eselon III/b
Eselon IV/a
Gambar 1.2. Grafik Jumlah Pejabat/Eselon
Kepala Pelaksana
Sekretariat
Subag Umum dan
Kepegawaian Subag
Keuangan Subag
Perencanaan
Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Bidang Kedaruratan dan Logistik Bidang Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
Seksi Pencegahan
Seksi Kesiapsiagaan
Seksi Kedaruratan
Seksi Logistik
Seksi Rehabilitasi
Seksi Rekonstruksi
Unsur Pengarah
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kelompok Jabatan Fungsionall
5
5 12
11
1
51
GOL. IV
GOL. III
GOL. II
GOL. I
THL/KONTRAK
Gambar 1.3 Grafik Jumlah Pegawai Menurut Golongan
56
24
Laki - Laki Perempuan
Gambar 1.4 Grafik Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin
4627
7 SMA / SMK
S1
S2
Gambar 1.5 Grafik Jumlah Pegawai Menurut pendidikan
Peralatan dan perlengkapan yang ada pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Badung sebagai pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi, berupa kendaraan
operasional, sarana dan prasarana tanggap darurat, peralatan komunikasi, peralatan
kesehatan dan perlengkapan kantor lainnya, secara umum digambarkan sebagai berikut:
Kendaraan operasional dan kendaraan emergency response
Alat – alat besar berupa water treatment 1 unit, dan 2 portable generating set
Alat bengkel dan alat ukur berupa mesin gergaji,
Alat studio dan alat komunikasi
Alat-alat kedokteran
Perlengkapan kantor berupa meja kursi, perangkat komputer dan
kelengkapannya, peralatan ukur dan inventaris kantor lainnya.
1.5 Isu Strategis
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung sebagai pelaksana tugas
bidang penanggulangan bencana, dituntut berperan dalam upaya memberikan pelayanan
kepada masyarakat yang terkena bencana. Pelayanan dalam bidang penanggulangan
bencana meliputi pelayanan pra bencana, pelayanan tanggap darurat dan pelayanan pasca
bencana.
Kabupaten Badung merupakan daerah yang tidak luput dari kerawanan bencana.
Karakteristik iklim Kabupaten Badung sangat ekstrem yakni sebelah utara merupakan
pegunungan dan sebelah selatan beriklim laut. Struktur tanah di sebelah utara merupakan
6
struktur sidemen yang berlapis dan banyak aliran – aliran air bawah tanah sehingga keadaan
tanahnya sangat labil. Kawasan rawan bencana alam Kabupaten Badung terdiri atas :
Kawasan potensi rawan bencana angin kencang tersebar di Kecamatan Petang,
Kecamatan Abiansemal, Kecamatan Mengwi, Kecamatan Kuta Utara,
Kecamatan Kuta dan Kecamatan Kuta Selatan.
Kawasan potensi rawan bencana tanah longsor tersebar di Kecamatan Petang,
Kecamatan Abiansemal, Kecamatan Mengwi.
Kawasan potensi rawan bencana kekeringan dengan klasifikasi rendah terdapat
di Kecamatan Abiansemal dan Kecamatan Kuta Selatan.
Kawasan rawan bencana gelombang pasang/rawan tsunami tersebar di pesisir
pantai Kabupaten Badung mulai pantai di Desa Cemagi sampai Pantai
Jimbaran, kemudian pantai di Kelurahan Benoa sampai dengan pantai di
Kelurahan Tanjung Benoa.
Badung sebagai daerah pariwisata juga rawan terhadap bencana sosial (konflik) dan
bencana endemik penyakit. Kondisi Kabupaten Badung sebagai daerah rawan bencana
sebagai tersebut diatas menuntut upaya pemerintah dalam pengurangan resiko bencana
melalui peningkatan pengetahuan, pemahaman masyarakat Desa/Kelurahan maupun
masyarakat sekolah dengan membentuk Desa/Kelurahan tangguh bencana dan sekolah aman
bencana serta menyiapkan tempat evakuasi melalui penentuan titik evakuasi apabila
bencana terjadi.
Memperhatikan kondisi kerawanan tersebut diatas, Pemerintah Daerah Kabupaten
Badung sudah berupaya untuk melakukan tindakan-tindakan pengurangan resiko bencana
dengan mengurangi tingkat kerentanan melalui kegiatan mitigasi dan meningkatkan
kapasitas daerah. Keberadaan kapasitas daerah saat ini belum cukup maksimal mengingat
masih kurangnya kesadaran masyarakat, masih kurangnya sarana dan prasarana
penanggulangan bencana, jumlah dan kualitas personil penanggulangan bencana masih
perlu ditingkatkan, dan sistem informasi kebencanaan yang belum sepenuhnya berjalan
dengan baik.
7
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Perencanaan merupakan salah satu unsur manajemen yang mempunyai peran yang
sangat menentukan keberhasilan dalam proses pembangunan. Perencanaan strategis
merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu
menjawab tuntutan lingkungan strategis local, nasional, global dan tetap berada dalam
tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan pendekatan
system strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi
dan misi dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan
akuntabilitas kinerja.
Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilaksanakan melalui
pembangunan secara berkelanjutan, optimalisasi sumber daya dan meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pembangunan untuk menggerakkan potensi pembangunan daerah sesuai
dengan kewenangan dan kewajiban dalam penyelenggaraan otonomi daerah hendaknya
dilakukan secara terencana dan terukur. Pembangunan yang berdaya guna dan berhasil guna
akan dapat diwujudkan apabila didahului oleh adanya perencanaan yang terpadu, baik
perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan perencanaan tahunan.
Sebagai kerangka perencanaan jangka panjang dijabarkan dengan perencanaan
jangka menengah melalui penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Badung Tahun 2016-2021. Rencana Strategis dalam bentuk Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Badung Tahun 2016–2021
merupakan dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap 5 (lima)
Tahun yang merupakan perencanaan jangka menengah yang menggambarkan Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Daerah. Dan secara sistematis mengedepankan isu–
isu lokal, yang diterjemahkan kedalam bentuk strategis kebijakan dan rencana pembangunan
yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara
bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.
Sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan oleh Kabupaten Badung, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung menyelarasakan tujuannya dengan
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Badung.
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)
sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan Visi dan
Misi serta didasarkan pada isu – isu dan analisis strategis. Disamping itu juga dalam rangka
memberikan kepastian operasional dan keterkaitan terhadap peran masing-masing misi yang
telah ditetapkan serta menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang.
8
Tujuan yang ingin dicapai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung
sebagai berikut :
1. Terwujudnya perangkat daerah yang bersih, transparan, akuntabel dan
profesional;
2. Terwujudnya Penanggulangan Bencana di Kabupaten Badung yang Siap,
Tanggap dan Pulih”
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai
secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur.
Sasaran yang ingin dicapai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Badung adalah :
1. Meningkatnya kinerja keuangan dan kinerja birokrasi perangkat daerah
2. Terwujudnya kesiapsiagaan dalam pengurangan resiko bencana
3. Meningkatnya kualitas penanganan kedaruratan
4. Dampak bencana yang telah dipulihkan
Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran. Strategi Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Badung untuk mencapai tujuan adalah dengan menetapkan Indikator
Kinerja Utama (IKU) sebagai alat ukur keberhasilan. Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Badung telah menetapkan tujuh indikator kinerja utama yang dianggap
mampu untuk mengukur kinerja dalam melaksanakan Visi dan Misi di dalam mewujudkan
tujuan dan sasaran sebagai berikut :
Tabel. 2.1
Indikator Kinerja Utama
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR
1 Terwujudnya perangkat
daerah yang bersih,
transparan, akuntabel dan
profesional
Sasaran Strategi 1 :
Meningkatnya kinerja keuangan
dan kinerja birokrasi Perangkat
Daerah
1. Persentase hasil
pemeriksaan yang
ditindaklanjuti
2. Nilai AKIP BPBD
2 Terwujudnya
Penanggulangan Bencana
di Kabupaten Badung
yang Siap, Tanggap dan
Pulih
Sasaran Strategi 2 :
Terwujudnya kesiapsiagaan dalam
pengurangan resiko bencana
1. Persentase Desa/Kelurahan
tangguh bencana yang
terbentuk di Kabupaten
Badung
2. Persentase sekolah aman
bencana yang terbentuk
Sasaran Strategi 3 :
Meningkatnya kualitas penanganan
kedaruratan
1. Response time mencapai
lokasi kejadian
2. Persentase kejadian
bencana yang dapat
ditangani sesuai response
time yang telah ditentukan
Sasaran Strategi 4 :
Dampak bencana yang telah
dipulihkan
Persentase kerusakan/ kerugian
akibat bencana yang
terehabilitasi dan
terekonstruksi kembali
9
2.2 Perjanjian Kinerja
Mengawali suatu pelaksanaan program/kegiatan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Badung menyusun dokumen Perjanjian Kinerja setelah diterimanya
Dokumen Pelaksanaan Anggaran. Dokumen Perjanjian Kinerja memuat sasaran strategi,
Indikator Kinerja, Target, Program dan Anggaran yang merupakan perikatan antara Bupati
Badung dengan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Badung. Penetapan Kinerja yang ingin dicapai Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Badung Tahun 2017 ditetapkan dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang
efektif, akuntabel. Perjanjian Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Badung secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut :
Tabel 2.2
Perjanjian Kinerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Badung Tahun 2017
No Sasaran Indikator Satuan Target Realisasi Capaian
Kinerja (%)
1 Meningkatnya
kinerja keuangan
dan kinerja
birokrasi
Perangkat Daerah
Persentase hasil
pemeriksaan yang
ditindaklanjuti Persen 100 100 100
Nilai AKIP BPBD Nilai 80 80 100
2 Terwujudnya
kesiapsiagaan
dalam
pengurangan
resiko bencana
Persentase
Desa/Kelurahan tangguh
bencana yang terbentuk Persen 33,8 33,8 100
Persentase sekolah aman
bencana yang terbentuk Persen 28,5 28,5 100
3 Meningkatnya
kualitas
pengananan
kedaruratan
Response time mencapai
lokasi kejadian Menit 30 30 100
Persentase Kejadian
Bencana yang Dapat
Ditangani Sesuai Dengan
Response Time yang
Telah Ditentukan
Persen 100 100 100
4 Dampak bencana
yang telah
dipulihkan
Persentase
Kerusakan/Kerugian
Akibat Bencana yang
terehabilitasi dan
terekonstruksi Kembali
Persen 100 100 100
10
Program Anggaran Keterangan
1. Program Pelayanan Administrasi Rp. 1.442.357.363,68 Sumber Dana APBD
Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Rp. 1.374.454.000 Sumber Dana APBD
Prasarana Aparatur
3. Program Peningkatan Pengembangan Rp. 268.722.400 Sumbar Dana APBD
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
4. Program Pencegahan Dini Rp. 714.634.600 Sumber Dana ABPD
Dan Kesiapsiagaan
5. Program Penanganan Darurat Bencana Rp. 3.301.258.504,40 Sumber Dana APBD
6. Program Pemulihan Pasca Bencana Rp. 6.110.663.300 Sumber Dana APBD
11
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Organisasi
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan
hukum atau pimpinan secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam
melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan
akuntabilitas/pemberi amanah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung
selaku pengemban amanah dari Bupati Badung melaksanakan kewajiban akuntabilitas
melalui penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKjIP ) sesuai dengan ketentuan
yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
Tentang Sistem Akuntabilias Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
3.2 Pengukuran Capaian Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Badung.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Badung Tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target
pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017
dengan realisasinya.
Tingkat capaian kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung
Tahun 2017 berdasarkan pengukurannya dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1
Pengukuran Kinerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Badung Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi (%)
Capaian
1 Meningkatnya Kinerja
Keuangan dan Kinerja
Birokrasi Perangkat Daerah
Persentase Hasil
Pemeriksaan yang
Ditindaklanjuti
% 100 100 100
Nilai AKIP BPBD Nilai 80 80 100
2 Terwujudnya Kesiapsiagaan
Dalam Pengurangan Resiko
Bencana
Persentase
Desa/Kelurahan
Tangguh Bencana
yang Terbentuk
% 33,8 33,8 100
Persentase Sekolah
Aman Bencana yang
Terbentuk
% 28,5 28,5 100
3 Meningkatnya Kualitas
Pengananan Kedaruratan
Response Time
Mencapai Lokasi
Kejadian Menit 30 30 100
12
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi (%)
Capaian
Persentase Kejadian
Bencana yang Dapat
Ditangani Sesuai
Response Time yang
Telah Ditentukan
% 100 100 100
4 Dampak Bencana yang
Telah Dipulihkan
Persentase
Kerusakan/Kerugian
Akibat Bencana yang
Terehabilitasi dan
Terekonstruksi
Kembali
% 100 100 100
3.3 Analisis Capaian Kinerja
Analisis capaian kinerja dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut :
mengumpulkan data dasar dan data kinerja, mengolahnya dengan cara mengkompilasi,
membandingkan, dan dilanjutkan dengan melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat
capaiannya, kendala – kendala dalam pelaksanaan serta upaya – upaya perbaikan tahun
berikutnya. Prosedur Standar Operasional Pengumpulan Data Kinerja sebagai dalam lampiran
dokumen LKjIP.
Data dasar berupa jumlah Desa/Kelurahan di wilayah Kabupaten Badung, jumlah
sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas bersumber dari Buku
Badung dalam Angka Tahun 2016. Data dasar berupa data lokasi daerah rawan bencana beserta
petanya bersumber dari Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Kabupaten Badung
Tahun 2012, dan data dasar berupa jumlah anggaran bersumber dari Dokumen Pelaksanaan
Anggaran BPBD Kabupaten Badung Tahun 2017.
Data kinerja berupa data realisasi keuangan bersumber dari Laporan Keuangan BPBD
Kabupaten Badung Tahun 2017, dan data realisasi pelaksanaan kegiatan bersumber dari
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2017 yang dilaksanakan oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) serta dari hasil surve tingkat kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh BPBD Kabupaten Badung.
Pengolahan data dan evaluasi dilakukan oleh Tim Penyusun Akuntabilitas Kinerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung. Tim ini terdiri dari pejabat
eselon 2, eselon 3, eselon 4 dan staf sekretariat BPBD.
Analisis atas capaian kinerja ini menyajikan capaian tujuan yang ingin dicapai
seperti tertuang pada RENSTRA 2016 – 2021 dan menyajikan capaian kinerja setiap
pernyataan kinerja yang diperjanjikan melalui sasaran strategis tahunan dari Tahun 2016 –
2021 sesuai hasil pengukuran kinerja dengan rencana akhir yang ingin dicapai berdasarkan
pelaksanaan program dan kegiatan setiap tahunnya.
13
Tujuan yang ingin dicapai oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Badung sebagai berikut :
“Terwujudnya Penanggulangan Bencana di Kabupaten Badung yang Siap,
Tanggap dan Pulih”
Analisis capaian masing-masing sasaran dan indikator sasaran secara rinci dapat
diuraikan sebagai berikut :
SASARAN STRATEGI 1 :
MENINGKATNYA KINERJA KEUANGAN DAN
KINERJA BIROKRASI PERANGKAT DAERAH
Sasaran Meningkatnya Kinerja Keuangan dan Kinerja Birokrasi Perangkat Daerah
terdiri dari 2 alat ukur yaitu indikator kinerja Persentase Hasil Pemeriksaan yang
Ditindaklanjuti dan Nilai AKIP BPBD dapat dijelaskan pada analisis sebagaimana pada
Tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2
Analisa Capaian Sasaran
Meningkatnya Kinerja Keuangan dan Kinerja Birokrasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Badung
No Indikator Sasaran
Tahun 2016 Capain
Kinerja
Tahun
2016
Tahun 2017 Capaian
Kinerja
Tahun
2017
Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase Hasil
Pemeriksaan yang
Ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100% 100%
2 Nilai AKIP BPBD 76 76 100% 80 80 100%
Berdasarkan Tabel 3.2 realisasi kinerja Tahun 2017 terhadap indikator Persentase
Hasil Pemeriksaan yang Ditindaklanjuti sesuai target yang ditetapkan yaitu sebesar 100%.
Tercapainya target ini disebabkan karena adanya koordinasi yang sangat baik antara
Perangkat Daerah yang menjadi sasaran pemeriksaan dengan aparat Inspektorat. Capaian
kinerja Tahun 2016 dibandingkan dengan Tahun 2017 seperti pada Grafik 3.1 berikut :
14
Grafik 3.1
Perkembangan Capaian Kinerja
Persentase Hasil Pemeriksaan yang Ditindaklanjuti
Tahun 2016 - 2017
100 100100 100
0
50
100
150
Target 100 100
Realisasi 100 100
2016 2017
Capaian kinerja Tahun 2017 sebesar 100% dapat terus dipertahankan karena
Pemerintahan Daerah memiliki komitmen yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia di
lingkungan Pemerintah
Kabupaten Badung berbagai
upaya telah di lakukan
Pemerintah Tahun 2017
seperti mengadakan
bimbingan teknis, sosialisasi
dan rapat-rapat koordinasi.
Pengetahuan yang di dapat
dalam kegiatan peningkatan
kualitas tersebut selanjutnya
disebarluaskan kepada seluruh pegawai BPBD dalam rapat – rapat interen.
Indikator kedua yaitu Nilai AKIP BPBD. Berdasarkan Tabel 3.2 diatas realisasi
kinerja nilai AKIP BPBD Tahun 2017 terealisasi sebesar 80 sesuai dengan target kinerja
yang ditetapkan sebesar 80, sehingga capaian kinerjanya 100%. Capaian kinerja Tahun 2016
dibandingkan dengan Tahun 2017 seperti pada Grafik 3.2 berikut :
Rapat Rutin BPBD
15
Grafik 3.2
Perkembangan Capaian Kinerja
Nilai AKIP BPBD Tahun 2016 - 2017
76
80
76
80
74
76
78
80
82
Target 76 80
Realisasi 76 80
2016 2017
Apabila dilihat dari capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan dengan Tahun 2017 terjadi
peningkatan dari 76 menjadi 80. Hal ini disebabkan karena Pemerintah Daerah Kabupaten
Badung berupaya meningkatkan kemampuan para petugas teknis yang membidangi dan
pejabatnya melalui pelatihan – pelatihan dan sosialisasi serta meningkatnya koordinasi
antara BPBD dengan instansi yang menjadi koordinator.
Program pendukung indikator kinerja hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti dan
nilai AKIP BPBD Tahun 2017 adalah Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan. Dengan capaian-capaian hasil kinerja berupa
peningkatan nilai AKIP dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Program ini berhasil dengan
baik. Kegiatan pendukung Program ini yaitu Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja Perangkat Daerah, Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP) dan Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah (Renstra,
Renja dan RKA), pagu program Rp. 268.722.400,00 dengan realisasi anggaran
Rp.228.132.300,00
SASARAN STRATEGI 2 :
TERWUJUDNYA KESIAPSIAGAAN DALAM
PENGURANGAN RESIKO BENCANA
Sasaran Terwujudnya Kesiapsiagaan Dalam Pengurangan Resiko Bencana terdiri
dari 2 alat ukur yaitu indikator kinerja Persentase Desa/Kelurahan Tangguh Bencana yang
Terbentuk dan Persentase Sekolah Aman Bencana yang Terbentuk dapat dijelaskan pada
analisis sebagaimana pada Tabel 3.3 berikut :
16
Tabel 3.3
Analisa Capaian Sasaran
Terwujudnya Kesiapsiagaan Dalam Pengurangan Resiko Bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Badung
No Indikator Sasaran
Tahun 2016 Capain
Kinerja
Tahun
2016
Tahun 2017 Capaian
Kinerja
Tahun
2017
Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase
Desa/Kelurahan
Tangguh Bencana
yang Terbentuk
17,7% 17,7% 100% 33,8% 33,8% 100%
2 Persentase Sekolah
Aman Bencana yang
Terbentuk
14,2% 14,2% 100% 28,5% 28,5% 100%
Berdasarkan Tabel 3.3 realisasi kinerja Tahun 2017 terhadap Persentase
Desa/Kelurahan Tangguh Bencana yang Terbentuk sesuai target yang ditetapkan yaitu
sebesar 33,8%. Capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan dengan Tahun 2017 seperti pada
Grafik 3.3 berikut :
Grafik 3.3
Perkembangan Capaian Kinerja
Persentase Desa/Kelurahan Tangguh Bencana yang Terbentuk
Tahun 2016 – 2017
17,7
33,8
17,7
33,8
0
10
20
30
40
Target 17,7 33,8
Realisasi 17,7 33,8
2016 2017
Capaian kinerja Tahun 2017 sebesar 33,8% dapat terus ditingkatkan karena
Pemerintahan Daerah memiliki komitmen yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas
sumber daya masyarakat melalui dukungan anggaran yang memadai sebagai upaya untuk
mengurangi resiko bencana di Kabupaten Badung.
Indikator kedua yaitu Persentase Sekolah Aman Bencana yang Terbentuk.
Berdasarkan Tabel 3.3 diatas, realisasi kinerja indikator Persentase Sekolah Aman Bencana
yang Terbentuk pada Tahun 2017 terealisasi sebesar 28,5% sesuai dengan target kinerja
yang ditetapkan sebesar 28,5%, sehingga capaian kinerjanya 100%. Capaian kinerja Tahun
2016 dibandingkan dengan Tahun 2017 seperti pada Grafik 3.4 berikut :
17
Grafik 3.4
Perkembangan Capaian Kinerja
Persentase Sekolah Aman Bencana yang Terbentuk
Tahun 2016 – 2017
14,2
28,5
14,2
28,5
0
10
20
30
Target 14,2 28,5
Realisasi 14,2 28,5
2016 2017
Apabila dilihat dari capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan dengan Tahun 2017 terjadi
peningkatan dari 14,2% menjadi 28,5%. Hal ini disebabkan karena Pemerintah Daerah
Kabupaten Badung memiliki komitmen yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas
warga sekolah yang terdiri dari pengajar, pegawai sekolah maupun siswa sebagai upaya
untuk mengurangi resiko bencana dilingkungan sekolah yang ada di Kabupaten Badung.
Pembentukan Desa/Kelurahan Tangguh Bencana dan Pembentukan Sekolah Aman
Bencana akan terus ditingkatkan hingga Tahun 2021 sehingga pada akhirnya
Desa/Kelurahan yang berjumlah 62 Desa/Kelurahan dan 42 Sekolah yang berada pada
daerah rawan bencana longsor dan tsunami dapat terbentuk seluruhnya (capaian 100%).
Program pendukung
indikator kinerja Persentase
Desa/Kelurahan Tangguh
Bencana yang Terbentuk dan
Persentase Sekolah Aman
Bencana yang Terbentuk di
Tahun 2017 adalah Program
Pencegahan Dini dan
Kesiapsiagaan. Program
Pencegahan Dini dan
Kesiapsiagaan ini merupakan program inovasi yang diusulkan oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Badung dengan sasaran adalah sekolah – sekolah yang berada
di daerah rawan bencana longsor dan tsunami. Nama usulan kegiatannya adalah Sekolahku
Aman Belajarku Nyaman. Pelaksanaan Kegiatan Pembentukan Sekolah Aman Bencana
dengan jenis pelayanan Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Bencana telah
dilaksanakan survei kepuasan masyarakat oleh Pemerintah Kabupaten Badung dengan hasil
Pembentukan Sekolah Aman Bencana
18
nilai IKM sebesar 3,19 sehingga termasuk kedalam kategori BAIK (sumber data: Survei
Kepuasan Masyarakat Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Badung Tahun 2017). Hasil
pelaksanaan Program ini belum memuaskan karena menurut pendapat masyarakat BPBD
masih perlu meningkatkan sarana dan prasarana penyuluhan berupa kelengkapan sound
system dan peningkatan kualitas materi sosialisasi berupa audio visual yang lebih menarik.
Pada Tahun 2018 BPBD berupaya meningkatkan skor nilai survei kepuasan masyarakat
dengan harapan mendapat predikat SANGAT BAIK.
Program Pencegahan Dini dan Kesiapsiagaan didukung dengan 5 (lima) kegiatan
yaitu Pembentukan Sekolah Aman Bencana, Sosialisasi Pembentukan Desa/Kelurahan
Tangguh Bencana, Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana, Bimbingan Teknis dan
Peningkatan Kapasitas TRC BPBD, serta Rapat Koordinasi dan Pengendalian Zoonosis
dengan pagu Program sebesar Rp. 714.634.600,00 dengan realisasi anggaran Sebesar
Rp.684.406.150,00
SASARAN STRATEGI 3 :
MENINGKATNYA KUALITAS PENANGANAN KEDARURATAN
Sasaran Meningkatnya Kualitas Penanganan Kedaruratan terdiri dari 2 (dua) alat
ukur yaitu indikator kinerja Response Time Mencapai Lokasi Kejadian dan Persentase
Kejadian Bencana yang Dapat Ditangani Sesuai Response Time yang Telah Ditentukan
dapat dijelaskan pada analisis sebagaimana pada Tabel 3.4 berikut :
Tabel 3.4
Analisa Capaian Sasaran
Meningkatnya Kualitas Penanganan Kedaruratan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Badung
No Indikator Sasaran
Tahun 2016 Capain
Kinerja
Tahun
2016
Tahun 2017 Capaian
Kinerja
Tahun
2017
Target Realisasi Target Realisasi
1 Response Time
Mencapai Lokasi
Kejadian
30 Menit 30 Menit 100% 30 Menit 30 Menit 100%
2 Persentase Kejadian
Bencana yang Dapat
Ditangani Sesuai
Response Time yang
Telah Ditentukan
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Berdasarkan Tabel 3.4 realisasi kinerja Tahun 2017 terhadap Response Time
Mencapai Lokasi Kejadian sesuai target yang ditetapkan yaitu selama 30 Menit. Capaian
kinerja Tahun 2016 dibandingkan dengan Tahun 2017 dapat dilihat pada Grafik 3.5 berikut :
19
Grafik 3.5
Perkembangan Capaian Kinerja
Response Time Mencapai Lokasi Kejadian
Tahun 2016 – 2017
30 3030 30
0
10
20
30
40
Target 30 30
Realisasi 30 30
2016 2017
Capaian kinerja Tahun 2017 selama 30 Menit belum ada peningkatan dibandingkan
dengan Tahun 2016 karena keterbatasan jumlah personil untuk ditempatkan pada pos-pos
yang lebih strategis (tingkat Desa/Kelurahan) mengingat saat ini baru dapat ditempatkan
pada beberapa pos Kecamatan serta keterbatasan sarana dan prasarana penunjang personil di
pos tersebut.
Indikator kedua yaitu Persentase Kejadian Bencana yang Dapat Ditangani Sesuai
Response Time yang Telah Ditentukan. Berdasarkan Tabel 3.4 diatas, realisasi kinerja
indikator Persentase Kejadian Bencana yang Dapat Ditangani Sesuai Response Time yang
Telah Ditentukan pada Tahun 2017 terealisasi sebesar 100% sesuai dengan target kinerja
yang ditetapkan sebesar 100%, sehingga capaian kinerjanya 100%. Capaian kinerja Tahun
2016 dibandingkan dengan Tahun 2017 dapat dilihat pada Grafik 3.6 berikut :
Grafik 3.6
Perkembangan Capaian Kinerja
Persentase Kejadian Bencana yang Dapat Ditangani Sesuai Dengan
Response Time yang Telah Ditentukan
Tahun 2016 – 2017
100 100100 100
0
50
100
150
Target 100 100
Realisasi 100 100
2016 2017
20
Apabila dilihat dari capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan dengan Tahun 2017
dapat dipertahankan sebesar 100%. Hal ini disebabkan karena ketersediaan anggaran
tanggap darurat yang memadai, kemudian didukung dengan kemampuan personil TRC yang
semakin meningkat serta penambahan
sarana dan prasarana baru dalam
menunjang kegiatan penanganan
kedaruratan di Kabupaten Badung.
Program pendukung indikator
kinerja Response Time Mencapai Lokasi
Kejadian dan Persentase Kejadian
Bencana yang Dapat Ditangani Sesuai
Response Time yang Telah Ditentukan
adalah Program Penanganan Darurat Bencana. Hasil evaluasi pelaksanaan program ini dapat
dikatakan belum memuaskan karena Response Time belum optimal. Response Time
targetnya akan terus diturunkan sampai akhir periode RENSTRA 2016 – 2021 menjadi
selama 15 Menit sehingga dapat meminimalisasi tingkat kerugian bencana baik berupa
materi maupun korban jiwa.
Program Penanganan Darurat Bencana didukung oleh 4 (empat) kegiatan yaitu Siaga
Penanggulangan Bencana dan Kesemaptaan, Penanganan Bencana di Kabupaten Badung
dan Lintas Kabupaten, Penanganan Tanggap Darurat serta Pengandaan Sarana Kebencanaan
dengan pagu Program sebesar Rp.3.557.451.150,00 dengan realisasi anggaran Sebesar
Rp.2.968.059.730,00
SASARAN STRATEGI 4 :
DAMPAK BENCANA YANG TELAH DIPULIHKAN
Sasaran Dampak Bencana yang Telah Dipulihkan terdiri dari 1 (satu) alat ukur yaitu
indikator kinerja Persentase Kerusakan/Kerugian Akibat Bencana yang Terehabilitasi dan
Terekonstruksi Kembali dapat dijelaskan pada analisis sebagaimana pada Tabel 3.5 berikut :
Tabel 3.5
Analisa Capaian Sasaran
Dampak Bencana yang Telah Dipulihkan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Badung
No Indikator Sasaran
Tahun 2016 Capain
Kinerja
Tahun
2016
Tahun 2017 Capaian
Kinerja
Tahun
2017
Target Realisasi Target Realisasi
1 Persentase
Kerusakan/Kerugian Akibat
Bencana yang terehabilitasi
dan terekonstruksi Kembali
100% 100% 100% 100% 47,82% 47,82%
Response Cepat Penanganan Pohon Tumbang
21
Capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan dengan Tahun 2017 dapat dilihat pada
Grafik 3.7 berikut :
Grafik 3.7
Perkembangan Capaian Kinerja
Persentase Kerusakan/Kerugian Akibat Bencana yang Terehabilitasi
dan Terekonstruksi Kembali
Tahun 2016 – 2017
100 100100
47,82
0
50
100
150
Target 100 100
Realisasi 100 47,82
2016 2017
Apabila dilihat dari capaian kinerja Tahun 2016 dibandingkan dengan Tahun 2017
terjadi penurunan, sehingga dapat dikatakan pelaksanaan Program Pemulihan Pasca
Bencana belum berhasil. Hal ini disebabkan karena keterbatasan jumlah tenaga teknis,
keterbatasan waktu, keterbatasan kemampuan petugas serta adanya campur tangan pihak
ketiga dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut.
Pelayanan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana akan
terus ditingkatkan kualitas dan
kuantitasnya sampai akhir periode
RENSTRA 2016 – 2021 sehingga
kerusakan/kerugian yang timbul
akibat bencana dapat diselesaikan
seluruhnya.
Program pendukung
indikator kinerja Persentase
Kerusakan/Kerugian Akibat Bencana yang Terehabilitasi dan Terekonstruksi di Tahun 2017
adalah Program Pemulihan Pasca Bencana dengan jumlah 4 (empat) kegiatan yaitu
Verifikasi Kejadian Bencana, Inventarisasi dan Identifikasi Tingkat Kerusakan/Kerugian
Bencana, Rehabilitasi Pasca Bencana serta Rekonstruksi Pasca Bencana dengan pagu
Program sebesar Rp.3.046.190.500,00 dengan realisasi anggaran Sebesar Rp.
2.762.903.955,00
Kegiatan Pemulihan Pasca Bencana
22
3.4 AKUNTABILITAS KEUANGAN
Dalam rangka pencapaian kinerja Tahun 2017 Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Badung didukung oleh anggaran dari APBD Kabupaten Badung Tahun
2017, dimana pagu anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung
Tahun 2017 pada APBD induk adalah sebesar Rp. 18.913.361.995,08 dan dalam
perkembangannya pagu tersebut mengalami penurunan karena adanya pergeseran anggaran
dari Program Pemulihan Pasca Bencana sebesar Rp. 2.000.000.000,00 sehingga pada
akhirnya pagu Tahun 2017 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung
menjadi Rp. 17.695.813.765,00. Pagu tersebut terdiri dari :
Belanja Langsung (BL)
Pagu : Rp. 11.924.441.942,00
Realisasi : Rp. 10.046.406.340,00
Belanja Pegawai : Rp. 314.601.692,00
Realisasi : Rp. 271.732.600,00
Belanja Barang/Jasa : Rp. 9.984.840.250,00
Realisasi : Rp. 8.478.969.728,00
Belanja Modal : Rp. 1.625.000.000,00
Realisasi : Rp. 1.295.704.012,00
Belanja Tidak Langsung (BTL)
Pagu : Rp. 5.771.371.823,00
Realisasi : Rp. 4.744.960.305,00
Anggaran Belanja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung
Tahun 2017 dapat dilihat pada Grafik 3.8 sebagai berikut :
23
Grafik 3.8
Anggaran Belanja BPBD Tahun 2017
0
2.000.000.000
4.000.000.000
6.000.000.000
8.000.000.000
10.000.000.000
12.000.000.000
14.000.000.000
16.000.000.000
18.000.000.000
20.000.000.000
Pagu Realisasi
Pagu 5.771.371.823 11.924.441.942 17.695.813.765
Realisasi 4.744.960.305 10.046.406.340 14.791.366.645
BTL BL Total
Alokasi anggaran dan realisasi dari masing-masing Program dan Kegiatan untuk
mendukung pencapaian sasaran strategis BPBD Kabupaten Badung Tahun 2017
sebagaimana Tabel 3.6 berikut :
Tabel 3.6
Program Pendukung Indikator, Pagu dan Realisasi
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Satuan
Target
Satuan Program/Kegiatan
Jumlah
Keg. Pagu Realisasi
1 Meningkatnya
Kinerja Keuangan dan
Kinerja
Birokrasi
Perangkat Daerah
Persentase Hasil
Pemeriksaan yang
Ditindaklanjuti
% 100 Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
2 268.722.400 228.132.300
Nilai AKIP
BPBD
Nilai 80
24
No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Satuan
Target
Satuan Program/Kegiatan
Jumlah
Keg. Pagu Realisasi
2 Terwujudnya Kesiapsiagaan
Dalam
Pengurangan
Resiko Bencana
Persentase Desa/Kelurahan
Tangguh
Bencana yang
Terbentuk Di Kabupaten
Badung
% 33,8 Program Pencegahan Dini dan
Kesiapsiagaan
5 714.634.600 684.406.150
Persentase
Sekolah Aman
Bencana yang
Terbentuk
% 28,5
3 Meningkatnya
Kualitas
Penanganan Kedaruratan
Response Time
Mencapai Lokasi
Kejadian
Menit 30 Program Penanganan
Darurat Bencana
4 3.557.451.150 2.968.059.730
Persentase Kejadian
Bencana yang
Dapat Ditangani
Sesuai Response Time yang Telah
Ditentukan
% 100
4 Dampak
Bencana yang
Telah
Dipulihkan
Persentase
Kerusakan/
Kerugian Akibat
Bencana yang Terehabilitasi
yang
Terekonstruksi
Kembali
% 100 Program Pemulihan
Pasca Bencana
4 4.110.663.300 3.658.472.085
Dari Tabel 3.6 tersebut diatas tampak ada selisih antara pagu anggaran dengan
realisasi. Hal ini diakibatkan karena adanya efisiensi, baik dari perbedaan harga maupun
dari evaluasi kebutuhan riil.
25
BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Badung Tahun 2017 merupakan pertanggung jawaban atas kinerja
Badan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung Tahun 2016 – 2021, yang
didalamnya diuraikan tentang capaian indikator kinerja utama sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam Rencana Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Badung Tahun 2017.
Mengacu pada 4 (empat) sasaran strategis yang diturunkan kedalam 7 IKU, dapat
disimpulkan tingkat pencapaiannya sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kinerja Keuangan dan Kinerja Birokrasi
Perangkat Daerah, dengan 2 Indikator Kinerja Utama yaitu :
IKU 1 : Persentase hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti, dengan capaian
sebesar 100% artinya telah sesuai target tahun 2017 sebesar
100%;
IKU 2 : Nilai AKIP BPBD dengan capaian nilai 80 dari target nilai 80;
2. Sasaran Strategis 2 : Terwujudnya Kesiapsiagaan Dalam Pengurangan Resiko
Bencana, dengan 2 Indikator Kinerja Utama yaitu :
IKU 1 : Persentase Desa/Kelurahan tangguh bencana yang terbentuk di
Kabupaten Badung, dengan capaian sebesar 33,8% dari 33,8% yang
di targetkan;
IKU 2 : Persentase Sekolah Aman Bencana yang terbentuk, dengan capaian
sebesar 28,5% dari 28,5% yang ditargetkan;
3. Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Kualitas Penanganan Kedaruratan, dengan 2
Indikator Kinerja Utama yaitu :
IKU 1 : Response Time Mencapai Lokasi Kejadian, dengan capaian selama
30 Menit dari 30 Menit yang di targetkan;
IKU 2 : Persentase Kejadian Bencana yang Dapat Ditangani Sesuai
Response Time yang Telah Ditentukan, dengan capaian sebesar
100% dari 100% yang ditargetkan;
26
4. Sasaran Strategis 4 : Dampak Bencana yang Telah Dipulihkan, dengan 1
Indikator Kinerja Utama,
IKU 1 : Persentase Kerusakan/Kerugian Akibat Bencana yang Terehabilitasi
dan Terekonstruksi Kembali, dengan capaian sebesar 47,82% dari
100% yang ditargetkan.
Dari hal tersebut diatas, tiga sasaran yang harus dipertanggungjawabkan oleh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung, yaitu Meningkatnya
Kinerja Keuangan dan Kinerja Birokrasi Perangkat Daerah, Terwujudnya Kesiapsiagaan
Dalam Pengurangan Resiko Bencana dan Meningkatnya Kualitas Penanganan Kedaruratan
dapat tercapai 100%, sedangkan sasaran Dampak Bencana yang Telah Dipulihkan tidak
dapat terealisasi 100% sehingga Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Badung belum memperoleh kategori capaian Berhasil Dengan Baik.
Secara umum Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung dapat diselesaikan. Untuk
pelaksanaan fisik dapat dilaksanakan 100% sedangkan untuk serapan pagu anggaran
sebesar 83,59% dari total anggaran sebesar Rp. 17.695.813.765,00 dan telah
memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran – sasaran strategis yang
telah ditetapkan dengan efisiensi sebesar 16,41%.
4.2 STRATEGI PENINGKATAN KINERJA
Berdasarkan Kondisi tersebut diatas, untuk meningkatkan kinerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung perlu dibuatkan strategi untuk Tahun
2018 sebagai berikut :
1. Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan penanggulangan bencana.
2. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kesiapsiagaan masyarakat dan
aparatur dalam menghadapi bencana melalui sosialisasi dan bimbingan teknis.
3. Meningkatkan penanganan kedaruratan korban bencana di lokasi bencana
pada masa tanggap darurat secara cepat, tepat, efektif dan terkoordinir
serta terpadu.
27
4.3 SARAN
1. Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan penanggulangan bencana
diharapkan partisipasi semua pihak yang di koordinasi oleh BPBD terutama
instansi terkait , masyarakat, dan dunia usaha.
2. Agar masyarakat dapat memahami perubahan paradigma yang tercantum pada
Undang-Undang 24 Tahun 2007 tentang Kebencanaan, dari fase tanggap
darurat menjadi pencegahan dan mitigasi
Kuta, 8 Pebruari 2018
Kepala Pelaksana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Badung,
Drs. I Nyoman Wijaya,M.M
Pembina Utama Muda
19580823 198603 1 013
Kepala Pelaksana Sekretaris Staf WAKTU OUTPUT
SOP Pengumpulan Data Akuntabilitas Kinerja BPBD Kabupaten Badung
Staf Mengkompulir data yang dijadikan dasar
penyusunan LKjIP
Data
akuntabilitas
kinerja SKPD
sesuai format
30 Menit
DPA BPBD, peraturan
perundang-undangan
dan perintah
Perintah
1 Kepala Pelaksana memerintahkan sekretaris untuk
mengkoordinasikan penyusunan data akuntabilitas
kinerja BPBD Kabupaten Badung
PERSYARATAN/
KELENGKAPAN
10 Menit
10 Menit
30 Menit
DPA BPBD, peraturan
perundang-undangan
dan perintah
DPA BPBD, peraturan
perundang-undangan
dan perintah
4
KETERANGAN
Perintah
Ka.Sub.Bag
Perencanaan
2 Sekretaris memerintahkan Ka.Sub.Bag Perencanaan
untuk menyusun surat permohonan data
akuntabilitas kinerja dari sekretariat dan bidang
MUTU BAKUPELAKSANA
NO AKTIVITAS
3 Ka.Sub.Bag menerima serta memverifikasi data
akuntabilitas kinerja dari masing-masing bidang dan
Sub.Bagian dan memerintahkan staf untuk
mengkompulir data sebagai dasar penyusunan LKjIP
BPBD
Perintah
Perintah
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja TargetJumlah
Kegiatan
Pagu
Anggaran
1 2 3 4 6 7
3
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja Perangkat Daerah
253.080.000
2. Penyusunan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP)
5.906.800
3. Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat
Daerah (Renstra, Renja, RKA)
9.735.600
5
1. Sosialisasi Pembentukan Desa/Kelurahan
Tangguh Bencana
441.577.000
2. Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana 17.242.500
3. Bimbingan Teknis dan Peningkatan Kapasitas
TRC BPBD
58.022.400
4. Rapat Koordinasi dan Pengendalian Zoonosis 14.565.800
Persentase Sekolah Aman
Bencana yang terbentuk
28,5% 5. Pembentukan Sekolah Aman Bencana 183.226.900
4
1. Siaga Penanggulangan Bencana dan
Kesemaptaan
1.329.484.108,40
2. Penanganan Bencana di Kabupaten Badung dan
Lintas Kabupaten
208.700.500
3. Penanganan Tanggap Darurat 1.500.000.000
4. Pengadaan Sarana Kebencanaan 263.073.900
4
1. Verifikasi Kejadian Bencana 19.223.000
2. Inventarisasi dan Identifikasi Tingkat
Kerusakan/Kerugian Bencana
20.368.900
3. Rehabilitasi Pasca Bencana 5.046.190.500
4. Rekonstruksi Pasca Bencana 1.024.880.900
Program Pencegahan Dini dan Kesiapsiagaan
Persentase hasil
pemeriksaan yang
ditindaklanjuti
Program Pemulihan Pasca Bencana
3 Meningkatnya kualitas
penanganan kedaruratan
Response Time Mencapai
Lokasi Kejadian
30 Menit Program Penanganan Darurat Bencana
Persentase kejadian
bencana yang dapat
ditangani sesuai response
time yang telah ditentukan
100%
100%Meningkatnya kinerja
keuangan dan kinerja
birokrasi Perangkat Daerah
1
4 Dampak bencana yang telah
dipulihkan
Persentase
kerusakan/kerugian akibat
bencana yang terehabilitasi
dan terekonstruksi kembali
Nilai AKIP BPBD 80
2 Terwujudnya kesiapsiagaan
dalam pengurangan resiko
bencana
Persentase Desa/Kelurahan
tangguh bencana yang
terbentuk di Kabupaten
Badung
33,8%
100%
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BADUNG
Program/Kegiatan
5
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan