LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN...

50
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PERHUBUNGAN Jl. Kapten Cok Agung Tresna I No.1 Telp. (0361) 224436, 227730 Fax. (0361) 222436 Denpasar (Bali), 80235 DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI

Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN...

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LKjIP)

TAHUN 2017

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PERHUBUNGAN Jl. Kapten Cok Agung Tresna I No.1

Telp. (0361) 224436, 227730 Fax. (0361) 222436

Denpasar (Bali), 80235

DINAS PERHUBUNGAN

PROVINSI BALI

Halaman : 1

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

BAB I

PENDAHULUAN

1. UMUM

Transportasi merupakan urat nadi kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara,

mempunyai fungsi penggerak, pendorong dan penunjang pembangunan, dimana dalam

penyelenggraannya banyak elemen yang terkait seperti sarana, prasarana, pergerakan,

sertifikasi, kelaikan, perambuan, kenavigasian, sumber daya manusia, geografi, demografi

dan lainnya sehingga tidak dapat dipisahkan begitu saja. Jaringan transportasi sebagai

akses keluar-masuk barang dan jasa dari Bali ke kota-kota nasional maupun Internasional

dapat dicapai melalui Pelabuhan Penyeberangan, Bandar Udara Internasional, serta simpul-

simpul transportasi keluar-masuk Bali tersebut ke seluruh pelosok wilayah Provinsi Bali

telah dihubungkan dengan prasarana jaringan jalan dan atau prasarana pelabuhan /

lapangan terbang kecil lainnya, artinya untuk mencapai seluruh pelosok wilayah Provinsi

Bali telah tersedia jaringan transportasi secara langsung dan atau transportasi terusan.

Pembangunan transportasi, informasi dan komunikasi perlu terus dimantapkan dan

dikembangkan sejalan dengan tuntutan kualitas pelayanan dan meningkatnya kebutuhan

mobilitas barang dan jasa agar mampu menunjang pemerataan pembangunan,

pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah dan stabilitas nasional.

Penetapan Keputusan Kepala SKPD Dinas Perhubungan Provinsi Bali Nomor 11 Tahun

2017 tentang Penetapan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan

Provinsi Bali Tahun 2013 – 2018 bahwa transportasi merupakan penunjang urat nadi

kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik, pertahanan dan keamanan masyarakat

berbangsa dan bernegara mempunyai peranan strategis untuk menunjang pembangunan

daerah, sekaligus sebagai sarana pemersatu Wilayah Nasional Negara Kesatuan Republik

Indonesia; untuk menunjang kelancaran, keselamatan dan keamanan pelayanan jasa

transportasi yang strategis, terpadu, efektif dan efisien, dalam menggerakkan dinamika

pembangunan, pola distribusi serta hubungan Nasional dan Internasional yang dinamis

sesuai aspirasi daerah, yang mana akan dijabarkan kedalam visi, misi, tujuan, sasaran dan

kebijakan dan program kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai acuan

dalam pelaksanaan kegiatan tahunan.

Halaman : 2

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Sasaran strategis tahun 2017 – 2018 pada Dinas Perhubungan Provinsi Bali,yaitu :

a. Terwujudnya pengembangan aksesibilitas;

b. Terwujudnya Peningkatan Pelayanan Angkutan;

c. Terwujudnya Optimalisasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan;

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintah dan

pembangunan serta pertanggungjawabannya maka Dinas Perhubungan Provinsi Bali

diwajibkan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2017.

Adapun dasar dalam Penyusunan LKjIP 2017 sebagai berikut ;

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

2. Perpres No.29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih

dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggung jawaban

Kepala Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;

7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/99 tanggal 20

September 1999 Jo Nomor 239/IX/6/8/ 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

8. Nota Kesepakatan Pemerintah Provinsi Bali dengan DPRD Provinsi Bali tentang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

9. Peraturan Gubernur Bali nomor 78 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Bali;

10. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun 2013 – 2018;

11. SK Gubernur Bali no. 1399/04-a/hk/2017 tanggal 4 Juli 2017 tentang Pengesahan

Perubahan Renstra PD Provinsi Bali tahun 2013 – 2018.

Halaman : 3

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

2. KONDISI ORGANISASI

a. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 78 Tahun 2016, tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Provinsi

Bali, Dinas Perhubungan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas sebagai Pejabat Eselon II

dibantu 8 Pejabat Eselon III. Eselon III terdiri dari seorang Sekretaris, 4 (Empat) Kepala

Bidang yaitu : Bidang Lalu Lintas Jalan, Bidang Angkutan Jalan, Bidang Keterpaduan

Moda, Bidang Pelayaran dan 3 ( Tiga ) Unit Pelaksanaan Teknis ( UPT ) yaitu : UPT

Trans Sarbagita, UPT Pusat Pengendalian Lalu Lintas Angkutan Jalan, UPT

Perlengkapan Jalan, dengan Struktur Organisasi sebagai berikut :

UPT

SEKSI KESELAMATAN LALU LINTAS

JALAN

SEKSI MANAJEMEN

DAN REKAYASA LALU LINTAS

JALAN

SEKSI KETERTIBAN LALU LINTAS

JALAN

SEKSI ANGKUTAN

PELAYARAN

SEKSI

KEPELABUHANAN

SEKSI JARINGAN

PELAYARAN

SEKSI PERENCANAAN

MULTIMODA

SEKSI PENGEMBANGAN

MULTIMODA

SEKSI PENGENDALIAN

MULTIMODA

SEKSI SARANA

ANGKUTAN JALAN

SEKSI

TATA LAKSANA ANGKUTAN

JALAN

SEKSI PENGENDALIAN

ANGKUTAN JALAN

DINAS PERHUBUNGAN

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

SUB BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN PENYUSUNAN

PROGRAM,

EVALUASI DAN PELAPORAN

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN KEUANGAN

BIDANG LALU LINTAS JALAN

BIDANG ANGKUTAN JALAN

BIDANG PELAYARAN

BIDANG KETERPADUAN MODA

Halaman : 4

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

b. Tugas Pokok Dinas

Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 78 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas

Pokok Perangkat Daerah Dinas Perhubungan Provinsi Bali mempunyai tugas pokok

membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang perhubungan yang

menjadi kewenangan daerah, serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan

dibentuk Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat dan melaksanakan tugas

pembantuan sesuai bidang tugasnya.

c. Fungsi Dinas

perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan yang menjadi kewenangan Provinsi;

pelaksanaan kebijakan di bidang perhubungan yang menjadi kewenangan Provinsi;

penyelenggaraan administrasi Dinas bidang perhubungan;

penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan Dinas; dan

penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya.

3. Isu Strategis (STRATEGIC ISSUED)

a. Terbatasnya infrastruktur transportasi dalam mendukung pemerataan pembangunan;

b. Rendahnya penggunaan angkutan umum, dimana pangsa pasar angkutan umum

sebesar 5% masih berada jauh dibawah prosentase ideal sebesar 70 % dari total

perjalanan;

c. Terjadi Kemacetan lalu lintas terutama di daerah kawasan Sarbagita dan dan pusat-

pusat kegiatan wisata dengan kecepatan rata – rata ruas jalan berada di bawah 40

km/jam;

d. Masih tingginya kecelakaan lalu lintas di Provinsi Bali, dimana rata – rata korban jiwa

meninggal akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 1,5 jiwa/hari.

Halaman : 5

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

1. RENCANA STRATEGIS 2017 – 2018

Rencana Strategis adalah merupakan suatu proses awal dari rangkaian proses usaha

untuk mencapai tujuan dengan menetapkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta Cara

Mencapai Tujuan dan Sasaran, dengan demikiaan dalam penyusunan Rencana Strategis

Perangkat Daerah, perlu memperhatikan Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

serta Lingkungan Ekternal (Peluang dan Tantangan), sehingga strategi dan kebijakan untuk

mencapai sasaran tahunan yang ditetapkan melalui program kegiatan dapat diantisipasi

secara realistis sesuai potensi yang dimiliki, termasuk hambatan, peluang dan tantangan

yang mungkin perlu dihadapi dimasa depan.

Terbitnya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan

Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2014-2019, diikuti dengan terbitnya

Peraturan Pemerintah No.18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, berimplikasi juga

terhadap regulasi dan kebijakan di daerah. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa penyelenggaraan pemerintah daerah

diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan

pelayanan, pemberdayaan dan peran serta serta peningkatan daya saing daerah serta

melakukan efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraannya dengan memperhatikan

aspek-aspek hubungan antara pusat dengan daerah dan antar daerah serta peluang dan

tantangan dalam persaingan global. Maka daripada itu pelaksanaan urusan Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika tidak dapat digabungkan, sehingga diatur lebih lanjut dalam

struktur organisasi baru berdasarkan Peraturan Daerah.

Untuk memenuhi tuntutan tersebut, Dinas Perhubungan Provinsi Bali dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan

dan Susunan Perangkat Daerah. Pada akhirnya hal ini berimplikasi terhadap kebijakan

pada perangkat daerah (PD) agar segera menindaklanjuti dengan melakukan evaluasi

terhadap dokumen perencanaan turunannya.

Berpedoman pada Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan pembangunan Nasional dan Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah pada pasal 264 ayat 5 dinyatakan bahwa RPJPD, RPJMN dan RKPD

Halaman : 6

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

dapat dirubah apabila berdasarkan hasil pengendalian dan evaluasi tidak sesuai lagi

dengan dinamika yang terjadi dan atau tidak sesuai lagi dengan kebijakan pemerintah

pusat. Memperhatikan transisi regulasi dan relevansi ketentuan yang berlaku serta

perubahan kebijakan lingkungan yang mendasar menjadikan entry point telah dilakukannya

evaluasi terhadap RPJMD Provinsi Bali Tahun 2013-2018 dengan dietetapkannya Perda

No. 2 tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018. Dengan

telah terlaksananya evaluasi terhadap RPJMD 2013-2018 sesuai mekanisme yang berlaku,

evaluasi terhadap dokumen perencanaan strategis pada perangkat daerah juga terus

berproses sampai ditetapkannnya RPJMD Perubahan.

Selanjutnya berdasarkan perubahan-perubahan dalam RPJMD Pemerintah Provinsi

Bali berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2017 tentang Perubahan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun 2013 –

2018 terdapat penyesuaian daripada Visi dan Misi serta penyesuaian dalam Tugas Pokok

dan Fungsi. Mengacu Visi dan Misi tersebut disusunlah Perubahan Rencana Strategis

(RENSTRA) Tahun 2017-2018 yang merupakan pelaksanaan dari Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Tahun 2017– 2018. RENSTRA Dinas Perhubungan Provinsi Bali adalah

dokumen perencanaan untuk periode 2 (dua) tahun, yang merupakan dokumen yang

mempunyai peran strategis untuk menjabarkan secara operasional visi, misi dan program

Kepala Daerah terpilih, yang memberikan gambaran wujud pelayanan yang dapat diberikan

oleh Dinas Perhubungan hingga 2 tahun mendatang dan merupakan bagian dari Kontrak

Kinerja Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali dengan Gubernur.

Untuk memenuhi tuntutan tersebut, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, telah menyusun

Rencana Strategis Tahun 2017 – 2018 sebagai perwujudan keberlanjutan Rencana

Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun 2017 – 2018,

sekaligus sebagai landasan dan pedoman dalam melaksanakan sebagian tugas

pemerintahan dan pembangunan sesuai kewenangan tugas pokok dan fungsi yang

dilaksanakan setiap tahun.

Berdasarkan Pola Dasar Pembangunan Provinsi Bali, pemahaman terhadap produk –

produk tata ruang wilayah yang ada di Kabupaten/Kota serta kebijakan umum

pembangunan daerah provinsi bali diarahkan pada pembangunan pertanian dalam arti luas,

infrastruktur, industri kerajinan dan kepariwisataan, dengan tetap berlandaskan pada aspek

Halaman : 7

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

budaya daerah yang dijiwai Agama Hindu dengan Konsepsi Tri Hita Karana dan Tri

Mandala, sehingga jati diri kehidupan masyarakat Bali masa dulu, kini dan masa depan

tetap dapat dipertahankan, dan menjadikannya sebagai potensi pariwisata yang mempunyai

daya saing tersendiri secara berkesinambungan.

VISI dan MISI

Memperhatikan posisi dan kondisi geografis, potensi lingkungan internal dan eksternal

maupun perkembangan tatanan kehidupan masyarakat lokal, nasional maupun global, maka

guna menunjang pembangunan ekonomi, sosial, budaya, politik dan lingkungan hidup

sehingga peran serta sektor transportasi sangat penting sebagai penggerak untuk dinamika

pembangunan, mendukung mobilitas barang dan jasa serta pola distribusi nasional.

Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Bali yaitu “ Bali yang

Maju, Aman, Damai dan Sejahtera ( Bali Mandara ) ”, dengan 3 ( tiga ) misi ; Pertama

Mewujudkan Bali yang Berbudaya, Taksu, Dinamis, Maju dan Modern, Kedua Mewujudkan

Bali yang aman, damai tertib, harmonis serta bebas dari berbagai ancaman dan Ketiga

Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Batin. Dalam mewujudkan dan

tercapainya kesejahteraan masyarakat berbudaya yang berkelanjutan dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat serta tuntutan aspirasi masyarakat

terhadap kualitas maupun kuantitas pelayanan jasa transportasi yang baik dan terpadu, maka

Dinas Perhubungan Provinsi Bali dalam RPJMD perubahan mengacu pada Misi Ketiga

”Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bathin” ada point ke-12 yakni

Sasaran ”Meningkatnya prasarana dan sarana publik yang memadai, ketersediaan energi dan

infrastruktur untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat”.

Untuk mewujudkan Misi tersebut diatas Dinas Perhubungan Provinsi Bali

menuangkannya kedalam bentuk Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan

Perangkat Daerah sebagai berikut :

1. Tujuan : Terwujudnya kapasitas sarana dan prasarana layanan pelayaran

Sasaran : Terwujudnya Pengembangan Aksesibilitas

2. Tujuan : Meningkatnya pengguna layanan angkutan umum

Sasaran : Terwujudnya Peningkatan Pelayanan Angkutan

VISI DAN MISI

Halaman : 8

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

3. Tujuan : Mewujudkan peningkatan kinerja tingkat pelayanan jalan dan persimpangan.

Sasaran : Terwujudnya Optimalisasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Angkutan

Jalan

Pencapaian Misi yang tertuang dalam Rencana Strategis ( Renstra ) apabila dalam

penyelenggaraan transportasi berjalan dengan baik serta terjadi interaksi antara pemerintah

dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi Bali sebagai regulator dan masyarakat sebagai

pengguna jasa transportasi, maka untuk mentaati tata laksana pemanfaatan jaringan

prasarana dan jaringan pelayanan yang telah ditetapkan sesuai tugas dan fungsi masing-

masing sehingga dapat meminimalisasi tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan

pembangunan sarana prasarana transportasi.

Dengan demikian, misi tersebut secara jelas akan terlihat memberikan dampak positif

terhadap perkembangan pembangunan ekonomi, sosial, budaya, politik dan lingkungan hidup

dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan.

2. PERJANJIAN KINERJA 2017

Perjanjian Kinerja Tahun 2017 untuk Dinas Perhubungan Provinsi Bali, sebagai berikut :

Sasaran strategis Indikator Kinerja Target

Terwujudnya Pengembangan Aksesibilitas

Persentase Pelayaran yang tertib administrasi dan operasional

100%

Terwujudnya Peningkatan Pelayanan Angkutan

Load Faktor Angkutan Umum Sarbagita 30%

Persentase angkutan jalan yang tertib

100%

Terwujudnya Optimalisasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Meningkatnya Tingkat Pelayanan Ruas Jalan

C

Meningkatkan Tingkat Pelayanan di Persimpangan

C

Persentase tertib operasional LLAJ 100%

Mewujudkan Perencanaan Pengembangan Jaringan Prasarana dan Jaringan Pelayanan Transportasi

Jumlah dokumen perencanaan dan pengembangan

1

Halaman : 9

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

1. Target dan Realisasi Kinerja tahun 2017 :

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi

Provinsi Bali Tahun 2016 dapat dicapai dari target kinerja dan realisasi fisik di masing-

masing Indikator Kinerja Sasaran. Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran berdasarkan

pelaksanaan Program/Kegiatan tahun anggaran 2016, dapat dirinci dalam tabel sebagai

berikut :

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI CAPAIAN

1.1.1. Pemenuhan kapasitas sarana dan

prasarana layanan transportasi

1.1.1.1. Load Faktor /BOR Dermaga Pelabuhan 80% 41,41% 52%

1.1.1.2. Load Faktor/Frekwensi Landasan Pacu

Bandara I Gusti Ngurah Rai

57% 53,6% 94%

1.1.1.3 Load Faktor Angkutan Umum Trans

SarbagitaPenyeberangan

30% 26,04% 87%

2.1.1. Keselamatan jasa transportasi sesuai

standar

2.1.1.1.Persentase Penurunan Kejadian

Kecelakaan Transportasi Laut8% 12% 150%

2.1.1.2. Jumlah penurunan Insident

Penerbangan sesuai kewenangan

Dishub.infokom Prov Bali

25% 12,50% 50%

2.1.1.3. Persentase penurunan angka

kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi Bali

5% -9% -182%

3.1.1. Kelancaran penyelenggaraan

angkutan umum Tras Sarbagita di

Persimpangan yang berbasis ATCS

3.1.1.1. Kecepatan rata-rata Angkutan umum

trans Sarbagita di Persimpangan yang berbasis

ATCS

22 Km/Jam 23,63 Km/Jam 107,41%

4.1.1. Persentase penyelenggaraan pos yang

terkoordinasi, persentase desa yang

terkoneksi layanan telekomunikasi dan

penyiaran dan keterbukaan informasi publik

4.1.1.1. Persentase penyelenggaraan pos yang

terkoordinas

70% 70% 100%

4.1.1.2. Persentase desa yang terkoneksi

layanan telekomunikasi dan penyiaran yang

terkoordinasi

70% 70% 100%

4.1.1.3. Persentase Keterbukaan Informasi

publik

80% 80% 100%

Halaman : 10

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

2. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2015

SASARAN STRATEGIS SKPD INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI 2016

REALISASI 2015

1 2 3 4

1. Pemenuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi

1.1. Load Faktor /BOR Dermaga Pelabuhan 41,41 %

75 %

1.2. Load Faktor/Frekwensi Landasan Pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai 53,6 %

57%

1.3. Load Faktor Angkutan Umum Trans Sarbagita

26,04 % 30%

2. Keselamatan jasa transportasi sesuai standar

2.1. Persentase Penurunan Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut 12 %

5 %

2.2. Jumlah penurunan Insident Penerbangan sesuai kewenangan Dishub.infokom Prov Bali

12,5%

12,5%

2.3. Persentase penurunan angka kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi Bali -9%

5%

3. Kelancaran penyelenggaraan kendaraan angkutan umum Trans Sarbagita

3. 1. Kecepatan kendaraan umum trans Sarbagita

23,63 km/jam

20 km/jam

4. Terwujudnya penyelenggaraan layanan pos, telekomunikasi dan keterbukaan informasi publik

4.1. Persentase penyelenggaraan pos yang terkoordinasi 70%

65%

4.2. Persentase desa yang terkoneksi layanan telekomunikasi dan penyiaran yang terkoordinasi

70%

65%

4.3. Persentase Keterbukaan Informasi publik 80%

70%

Halaman : 11

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

3. PERBANDINGAN REALISASI TAHUN 2016 DENGAN TARGET TAHUN 2018

SASARAN STRATEGIS SKPD INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI 2016

TARGET 2018

1 2 3

1. Pemenuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi

1.1. Load Faktor /BOR Dermaga Pelabuhan 41,41 %

-

1.2. Load Faktor/Frekwensi Landasan Pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai 53,6 %

-

1.3. Load Faktor Angkutan Umum Trans Sarbagita

26,04 %

35%

2. Keselamatan jasa transportasi sesuai standar

2.1. Persentase Penurunan Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut 12 %

-

2.2. Jumlah penurunan Insident Penerbangan sesuai kewenangan Dishub.infokom Prov Bali

12,5 %

-

2.3. Persentase penurunan angka kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi Bali -9%

-

3. Kelancaran penyelenggaraan kendaraan angkutan umum Trans Sarbagita

3. 1. Kecepatan kendaraan umum trans Sarbagita 23,63

Km/Jam

-

4. Terwujudnya penyelenggaraan layanan pos, telekomunikasi dan keterbukaan informasi publik

4.1. Persentase penyelenggaraan pos yang terkoordinasi 70%

-

4.2. Persentase desa yang terkoneksi layanan telekomunikasi dan penyiaran yang terkoordinasi

70%

-

4.3. Persentase Keterbukaan Informasi publik 80%

-

Halaman : 12

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

B. ANALISIS

1. Analisa keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

Analisis dan evaluasi capaian Kinerja Sasaran tahun 2016 dari Dinas Perhubungan, Informasi dan

Komunikasi Provinsi Bali dapat dijelaskan sebagai berikut :

1.1. Sasaran : “Pemenuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi”

Program/Kegiatan yang mendukung Indikator Sasaran (1) tahun 2016 ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

TAHUN

URAIAN INDIKATOR KINERJA 2016 PROGRAM KEGIATAN REALISASI

1 2 3 4 5 6 7

1.1.1. Pemenuhan

kapasitas sarana dan

prasarana layanan

transportasi

1.1.1.1. Load Faktor /BOR

Dermaga Pelabuhan

41.41% 51.76% Program :

Pengembangan

Aksesibilitas

Kegiatan: Koordinasi dan

Pembinaan Kepelabuhan

100%

Program : Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan

Kegiatan: Pemeliharaan

fasilitas sub Infrastruktur

Tanah Ampo

100%

1.1.1.2. Load Faktor/

Frekwensi Landasan

Pacu Bandara I Gusti

Ngurah Rai

53.60% 94.04% Program: Pengembangan

Aksesibilitas

Kegiatan: Peningkatan

/Pengembangan

aksesibilitas sarana dan

prasarana perhubungan

dan keselamatan

transportasi

100%

1.1.1.3 Load Faktor

Angkutan Umum Trans

Sarbagita

26.04% 86.80% Program: Pembangunan

prasarana dan fasilitas

perhubungan

Kegiatan: Penataan

angkutan umum Trans

SARBAGITA

100%

Program: Peningkatan

pelayanan Angkutan

Kegiatan: Pembelian

layanan Angkutan Umum

Trans SARBAGITA

100%

Kegiatan: Biaya

Pengelolaan Angkutan

Umum Trans SARBAGITA

100%

SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN

INDIKATOR

Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (1)

tahun 2016 ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

Halaman : 13

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Indikator 1.1.1.1. Load Faktor /BOR Dermaga Pelabuhan :

1. Program Pengembangan aksesibiltas

a. Koordinasi dan Pembinaan Kepelabuhan

Berdasarkan Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan, prosentase Fisik di akhir Kegiatan

sebesar 100%. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pelaksanaan Koordinasi dan

Pembinaan Pelabuhan di 5 (Lima) Kabupaten selama 12 bulan. Kegiatan ini tidak

secara langsung berkaitan dengan Indikator Kinerja Sasaran, namun sangat penting

dalam fungsi Tupoksi Bidang Perhubungan Laut.

2. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

a. Pemeliharaan fasilitas sub Infrastruktur Tanah Ampo

Berdasarkan Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan, prosentase Fisik di akhir Kegiatan

sebesar 100%. Pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan DPA tahun 2016 meliputi

Pemeliharaan Gedung Kantor dan Terminal Pelabuhan, Halaman, Pemeliharaan

Eskalator, Pemeliharaan Genset, Pemeliharaan AC, Pemeliharaan alat-alat/suku

cadang elektrikal dan mekanikal serta pembiayaan lainnya terkait Terminal Pelabuhan

Tanahampo. Hingga Tahun 2016 belum ada kepastian terkait hasil KPS Pelabuhan,

sehingga pembebanan anggaran pemeliharaan gedung masih pada Dinas

Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali.

Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Sub Infrastruktur Tanah Ampo hingga tahun 2015 ini

belum dapat mengukur secara langsung Capaian Indikator Kinerja Sasaran yakni Load

Factor/BOR Dermaga Pelabuhan dikarenakan belum Beroperasi. Namun dalam

pengukuran Indikator Kinerja Sasaran digunakan data dari pelabuhan yang telah

beroperasi yakni, Pelabuhan Benoa dan Celukan Bawang.

Indikator 1.1.1.2. Load Faktor/ Frekwensi Landasan Pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai

1. Program Pengembangan Aksesibilitas

a. Peningkatan/Pengembangan Aksebilitas Sarana dan Prasaranan Perhubungan dan

Keselamatan Transportasi

Prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai

dengan DPA tahun 2016 meliputi pelaksanaan koordinasi aksesibilitas dibidang

Perhubungan Udara serta keselamatan transportasi udara. Dalam pelaksanaannya

kegiatan ini tidak secara langsung dapat mendukung tercapainya Indikator Kinerja

Sasaran melainkan menunjang terlaksananya koordinasi sesuai kewenangan dan

Halaman : 14

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Tupoksi dari Bidang Perhubungan Udara.

Indikator 1.1.1.3. Load Faktor Angkutan Umum Trans Sarbagita

1. Program Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan

a. Penataan angkutan umum Trans SARBAGITA

Prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai

dengan DPA tahun 2016 dan DPPA tahun 2016 yakni Pemeliharaan rutin Halte dan

kelengkapannya, Pengadaan E-Ticketing System Trans Sarbagita, Pemeliharaan

Repeater, Pencetakan Tiket Bus Trans Sarbagita.

Secara umum kegiatan telah dilaksanakan 100%, dalam kaitannya dengan capaian

Load Factor Angkutan Umum Trans Sarbagita sebagai pendukung secara langsung,

mengingat Kegiatan ini mendukung dari segi penyediaan prasarana dalam operasional

Bus Trans Sarbagita. Sehingga kegiatan ini sangat penting untuk menunjang

kelancaran operasional Trans Sarbagita.

2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

a. Pembelian Layanan Angkutan Umum Trans Sarbagita

Prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai

dengan DPA tahun 2016 dan DPPA tahun 2016 yakni Pembelian layanan angkutan

umum Trans Sarbagita pada Koridor I dan II yang telah beroperasi sejak Tahun 2011.

Kegiatan ini merupakan kegiatan inti dalam penyediaan layanan angkutan umum

massal berbasis subsidi “Trans Sarbagita” sehingga membutuhkan anggaran yang

relative besar disetiap tahunnya. Seiring dengan Capaian Indikator Kinerja Sasaran

yakni Capaian Load Faktor angkutan umum Trans Sarbagita, kegiatan ini sangat

selaras dimana setiap tahunnya terjadi peningkatan capaian Load Faktor walau tidak

signifikan. Hal ini menunjukkan trend positif dari penyelenggaraan Angkutan Umum

Trans Sarbagita yang telah mencapai tahun ke-5 operasionalnya pada tahun 2016.

Dengan dukungan secara terus-menerus, kedepan diharapkan Target dari Kinerja

Sasaran dapat dicapai.

b. Biaya Pengelolaan Angkutan Umum Trans Sarbagita

Prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai

dengan DPA tahun 2016 dan DPPA tahun 2016 yakni penyediaan tenaga kerja

penunjang operasional Trans Sarbagita serta kegiatan administrasi dan pendukung

Halaman : 15

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

lainnya dalam mendukung operasional Angkutan Umum Trans Sarbagita. Hingga tahun

2016, jumlah tenaga kerja yang dipergunaka sebanyak 66 orang yang terdiri atas

petugas administrasi, pencatatan, serta petugas pengawasan lapangan.

Kegiatan ini termasuk dalam kegiatan pendukung tercapainya Load Faktor Trans

Sarbagita, dimana dalam proses tercapainya Load Faktor berasal dari kinerja yang

dihasilkan oleh tenaga kerja yang dipergunakan. Hal ini dapat dihitung dengan

memberikan pembobotan seberapa besar pengaruh tenaga kerja terhadap Load Faktor.

1.2. Sasaran : “Keselamatan jasa transportasi sesuai standar”

Sasaran ini dimaksudkan untuk Meningkatkan standar keselamatan jasa transportasi.

Dipandang perlu untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal terhadap kebutuhan

keselamatan transportasi untuk menjamin hak pengguna layanan transportasi.

Keselamatan transportasi baik darat, laut maupun udara merupakan kewajiban Pemerintah

untuk menyediakan, melaksanakan dan mengawasi, sehingga mencerminkan tanggung jawab

terhadap hak pengguna transportasi di Indonesia.

Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (2)

tahun 2016 ini dapat dijabarkan sebagai

berikut:

Halaman : 16

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

TAHUN

URAIAN INDIKATOR KINERJA 2016 PROGRAM KEGIATAN REALISASI

1 2 3 4 5 6 7

2.1.1. Keselamatan jasa

transportasi sesuai

standar

2.1.1.1.Persentase Penurunan

Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut

12% 150% Program : Peningkatan

Kualitas dan

Penyebarluasan

Informasi

Kegiatan: Pengawasan,

pembinaan dan

keselamatan pelayaran

100%

Program: Peningkatan

Pelayanan Angkutan

Kegiatan: Pengawasan,

Pembinaan dan

Pengendalian perusahaan

angkutan laut dan

penunjang angkutan laut

100%

2.1.1.2. Jumlah penurunan Insident

Penerbangan sesuai kewenangan

Dishub.infokom Prov Bali

12,50% 50% Program: Pengembangan

Aksesibilitas

Kegiatan:Pengawasan,

pengendalian pelayanan

keselamatan penerbangan

/heliport

100%

Program:Peningkatan

pelayanan angkutan

Kegiatan:Pengawasan,

pengendalian dan

pelayanan perijinan jasa

angkutan udara dan rute

penerbangan

100%

2.1.1.3. Persentase penurunan angka

kecelakaan kendaraan bermotor di

Provinsi Bali

-9% -182% Program Peningkatan

perilaku pengguna jalan

yang berkeselamatan

(Inpres 4 Tahun 2013)

Kegiatan:Monitoring

Pengendalian dan

Pelayanan Perijinan

Angkutan Umum dan

Angkutan Penyeberangan

serta Pemberian

penghargaan

supir/jurumudi/awak

kendaraan umum teladan

100%

Kegiatan:Pelaksana aksi

keselamatan jalan Provinsi

Bali

100%

Kegiatan:Penyidikan

Penyelenggaraan

Perundang-undangan di

Bidang Perhubungan Darat

100%

Kegiatan :Penyelenggaraan

Forum Lalu Lintas Angkutan

Jalan (LLAJ) dan Wahana

Tata Nugraha (WTN)

100%

Program Peningkatan

Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor

Kegiatan :Pelaksanaan

Penimbangan kendaraan

bermotor

100%

Program : Peningkatan

kwalitas dan

penyebarluasan informasi

Kegiatan :Pelaksanaan

penegakan hukum

pengguna kendaraan

bermotor angkutan barang

100%

SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN

INDIKATOR

Halaman : 17

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

TAHUN

URAIAN INDIKATOR KINERJA 2016 PROGRAM KEGIATAN REALISASI

1 2 3 4 5 6 7

Kegiatan :Pemeriksaan Hasil

Perubahan Rancang Bangun

Kendaraan Bermotor

100%

Kegiatan : Pembinaan

Standarisasi Pengujian

Kendaraan Bermotor

100%

Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas

Perhubungan

Kegiatan : Pengadaan dan

pemasangan Fasilitas

Keselamatan Lalu Lintas

Jalan

100%

Program Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Prasarana

dan Fasilitas LLAJ

Kegiatan :

Rehabilitas/Pemeliharaan

Fasilitas Keselamatan Lalu

Lintas Jalan Provinsi

100%

SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN

INDIKATOR

Program Peningkatan

Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor

Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (2)

tahun 2016 ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

Indikator 2.1.1.1. Persentase Penurunan Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut

1. Program Peningkatan Kualitas dan Penyebarluasan Informasi

a. Pengawasan, pembinaan dan keselamatan pelayaran

Kegiatan Pengawasan, pembinaan dan keselamatan pelayaran merupakan kegiata

rutin yang dilaksanakan setiap tahun untuk meningkatkan kinerja Bidang Perhubungan

Laut guna mendukung tercapainya Indikator Sasaran Menurunnya Kejadian Kecelakaan

Transportasi Laut. Bentuk daripada kegiatan ini adalah pengawasan dan pembinaan

langsung kepada pemilik kapal serta melaksanakan sosialisasi rutin disetiap tahunnya

kepada masyarakat/pengusaha pemilik kapal yang beroperasi diwilayah Provinsi Bali.

Diharapkan dengan terus terlaksananya kegiatan ini, dapat mendukung tercapainya

“Zero Accident” Transportasi Laut diwilayah Provinsi Bali.

2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

a. Pengawasan, Pembinaan dan Pengendalian perusahaan angkutan laut dan penunjang

angkutan laut

Kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang tercapainya Indikator Sasaran Penurunan

Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut, dimana bentuk pelaksanaan kegiatan yang

merupakan Tupoksi Bidang Perhubungan Laut ini adalah pengawasan, pembinaan dan

Halaman : 18

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

pengendalian terhadap dokumen perijinan perusahaan angkutan laut yang dimiliki oleh

perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkutan laut. Dalam pelaksanaan kegiatan,

dokumen perijinan kapal merupakan suatu syarat mutlak yang harus dimiliki sehingga

menjadi suatu kewajiban perusahaan untuk mendaftarkan kembali ijin yang dimiliki

kepada Pemerintah guna terwujudnya tertib administrasi.

Indikator 2.1.1.2. Jumlah penurunan Insident Penerbangan sesuai kewenangan

Dishub.infokom Prov Bali

1. Program Pengembangan Aksesibilitas

a. Pengawasan, pengendalian pelayanan keselamatan penerbangan/heliport

Sinergitas kinerja antar seksi di Bidang Perhubungan Udara merupakan pendukung

terwujudnya Indikator Sasaran tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan ini sedianya telah

mengacu pada Program Nasional, Pemprov Bali dan SKPD Dinas Perhubungan,

Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali. Dalam upaya mencapai Kinerja Sasaran diatas,

kegiatan ini telah berkontribusi mewujudkan penurunan incident penerbangan sesuai

kewenangan Dishubinfokom Provinsi Bali.

2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

a. Pengawasan, pengendalian dan pelayanan perijinan jasa angkutan udara dan rute

penerbangan

Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pengawasan dan Pengendalian Perijinan Jasa

Angkutan Udara, dimana Bidang Perhubungan Udara sendiri mengeluarkan

rekomendasi terkait perijinan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU). Hal ini juga

merupakan salah pendukung tercapainya Indikator Kinerja Sasaran Penurunan Insident

Penerbangan sesuai kewenangan Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi

Provinsi Bali.

Indikator 2.1.1.3. Persentase penurunan angka kecelakaan kendaraan bermotor di

Provinsi Bali

1. Program Peningkatan perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan (Inpres 4 Tahun 2013)

a. Monitoring Pengendalian dan Pelayanan Perijinan Angkutan Umum dan Angkutan

Penyeberangan serta Pemberian penghargaan supir/jurumudi/awak kendaraan umum

teladan.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Monitoring Perijinan Angkutan dan pelayanan

Halaman : 19

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Perijinan Angkutan serta pelaksanaan kegiatan pemberian penghargaan kepada

sopir/juru mudi/awak kendaraan angkutan umum teladan atau berprestasi di Provinsi

Bali. Kegiatan monitoring yang dilaksanakan untuk memberi pembinaan kepada pemilik

ijin baik perorangan maupun perusahaan akan kesadarannya untuk memperpanjang ijin

angkutan yang dimiliki serta kesadaran dalam peremajaan kendaraan.

Sedangkan kegiatan pelayanan dipusatkan dalam pelayanan perpanjangan perijinan

angkutan orang dalam wewenang Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi

Provinsi Bali.

Kegiatan ini secara tidak langsung sangat berperan dalam pencapaian Indikator

Sasaran diatas, dimana salah satu syarat dapat beroperasinya suatu kendaraan

angkutan orang adalah memiliki aspek legalitas dalam hal ini perijinan. Salah satu

fungsi pengawasan terletak dalam perijinan tersebut, sehingga fungsi tersebut

diharapkan mampu mendukung penurunan angka kecelakaan khususnya kendaraan

angkutan orang.

b. Pelaksanaan aksi keselamatan jalan Provinsi Bali

Salah satu kegiatan dalam mendukung upaya Pemerintah menekan angka kecelakaan

adalah pelaksanaan aksi keselamatan jalan. Kegiatan ini diharapkan secara nasional

mampu menekan angka kecelakaan sebesar 50% yang ditempuh dalam waktu 10

tahun atau sebesar 5% disetiap tahunnya. Bentuk daripada kegiatan ini adalah

sosialisasi kepada masyarakat umum, mahasiswa/pelajar tentang keselamatan

berlalulintas dijalan. Dalam pelaksanaannya telah dilaksanakan 100% secara fisik, dan

diharapkan dapat dilaksanakan setiap tahunnya.

c. Penyidikan Penyelenggaraan Perundang-undangan di Bidang Perhubungan Darat

Kegiatan Penyidikan penyelenggaraan Perundang-undangan di Bidang Perhubungan

Darat ditekankan pada usaha penertiban kendaraan angkutan barang dalam wewenang

Pemerintah Provinsi Bali guna menekan angka lebih muat beban kendaraan. Angka

lebih muat pada kendaraan angkutan barang sering menjadi penyebab dalam kejadian

kecelakaan lalu lintas angkutan barang selain kelalaian sopir/pengemudi dalam

mengemudi. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat Provinsi Bali yang memiliki arus

lalu lintas yang padat dengan kendaraan angkutan barang baik yang berasal dari dalam

maupun dari luar pulau.

Secara rutin disetiap tahun terlaksananya kegiatan ini sangat mendukung upaya

pencapaian dari target Indikator Kinerja Sasaran diatas sesuai bobot yang dihitung

Halaman : 20

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

berdasarkan prioritas dampak/pengaruh.

d. Penyelenggaraan Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) dan Wahana Tata Nugraha

(WTN)

Progres fisik dari kegiatan ini pada akhir tahun dapat dikatakan 100%, dimana

keseluruhan dari isi dalam kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Pelaksanaan Forum

Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) disetiap tahun diharapkan mampu menciptakan

sinergitas antara instansi-instansi yang langsung bersentuhan dengan penyelenggaraan

angkutan jalan guna mendukung terciptanya regulasi yang tepat dalam

penyelenggaraan angkutan di jalan. Kegiatan ini juga mendukung upaya Pemerintah

menurunkan angka kecelakaan dijalan melalui langkah-langkah kebijakan yang

dihasilkan dalam forum bersama.

2. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

a. Pelaksanaan Penimbangan kendaraan bermotor

Kegiatan Pelaksanaan Penimbangan Kendaraan Bermotor angkutan barang

dilaksanakan oleh UPT. Jembatan Timbang, dimana pelaksanaan penimbangan

difokuskan pada dua Jembatan Timbang yakni Cekik dan Seririt.

Pelaksanaan penimbangan ini ditujukan kepada kendaraan angkutan barang yang

melalui Jembatan Timbang dimana dimaksudkan untuk mencegah terjadinya lebih muat

angkutan yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dijalan. Upaya pencegahan

ini sangat diharapkan untuk mendukung upaya tercapainya penurunan 5% angka

kecelakaan dijalan khususnya kendaraan angkutan barang. Pentingnya kegiatan ini

dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Sasaran diharapkan dapat

berkelanjutan.

3. Program Peningkatan kwalitas dan penyebarluasan informasi

a. Pelaksanaan penegakan hukum pengguna kendaraan bermotor angkutan barang

Kegiatan Pelaksanaan Penimbangan Kendaraan Bermotor angkutan barang

dilaksanakan oleh UPT. Jembatan Timbang, dimana pelaksanaan penimbangan

difokuskan pada dua Jembatan Timbang yakni Cekik dan Seririt.

Pelaksanaan penimbangan ini ditujukan kepada kendaraan angkutan barang yang

melalui Jembatan Timbang dimana dimaksudkan untuk mencegah terjadinya lebih muat

angkutan yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dijalan. Upaya pencegahan

Halaman : 21

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

ini sangat diharapkan untuk mendukung upaya tercapainya penurunan 5% angka

kecelakaan dijalan khususnya kendaraan angkutan barang. Pentingnya kegiatan ini

dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Sasaran diharapkan dapat

berkelanjutan.

4. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

a. Pemeriksaan Hasil Perubahan Rancang Bangun Kendaraan Bermotor

Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terselenggaranya

Pengawasan Pelaksanaan Rancang Bangun Kendaraan Bermotor Pada Bengkel

Karoseri. Sedangkan hasil yang diharapkan adalah Meningkatnya kualitas rancang

bangun kendaraan bermotor pada bengkel karoseri sesuai standar teknis.

Dari hasil tersebut diharapkan dapat memberi kontribusi dalam upaya pencapaian

Indikator Sasaran penurunan angka kecelakaan.

b. Pembinaan Standarisasi Pengujian Kendaraan Bermotor

Bentuk daripada kegiatan ini adalah terbinanya penguji kendaraan bermotor yang akan

menjadi wakil dari Provinsi Bali untuk berlomba diajang nasional. Kegiatan ini

dilaksanakan di 9 Kab./Kota, dengan harapan meningkatnya pengetahuan penguji

dapat berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan pengujian kendaraan yang akurat.

5. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

a. Pengadaan dan pemasangan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas Jalan

Pengadaan dan pemasangan Fasilitas keselamatan lalu lintas jalan merupakan salah

satu kegiatan yang mendukung secara langsung upaya penurunan angka kecelakaan.

Penempatan rambu/isyarat lalu lintas lainnya serta komponen pengaman jalan lainnya

diharapkan mampu meminimalisir terjadinya kecelakaan dijalan.

6. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

a. Rehabilitasi/Pemeliharaan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas Jalan Provinsi

Rehabilitasi/pemeliharaan Fasilitas keselamatan lalu lintas jalan juga merupakan salah

satu kegiatan yang mendukung secara langsung upaya penurunan angka kecelakaan.

Pemeliharaan baik dalam bentuk pembersihan maupun penggantian rambu/isyarat lalu

lintas lainnya serta komponen pengaman jalan lainnya diharapkan mampu

meminimalisir terjadinya kecelakaan dijalan. Kondisi cuaca serta perubahan suhu pada

daerah tertentu menyebabkan fasilitas keselamatan menjadi rusak dan sangat

membahayakan pengguna jalan.

Halaman : 22

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

1.3. Sasaran : ”Kelancaran penyelenggaraan angkutan umum Tras Sarbagita di

Persimpangan yang berbasis ATCS”

Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan kelancaran pelayanan pergerakan barang

dan jasa antar wilayah sehingga peran serta pemerintah dan pihak swasta serta masyarakat

kedepannya bisa menjadi satu kesatuan dalam mewujudkan transportasi yang terpadu, handal,

efektif dan efisien. Hal yang dimaksudkan diatas agar melakukan tindakan/usaha

rehabilitasi/pemeliharaan, pengoperasian, pengembangan dan penataan. Indikator dan capaian

dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut :

TAHUN

URAIAN INDIKATOR KINERJA 2016 PROGRAM KEGIATAN REALISASI

1 2 3 4 5 6 7

3.1.1. Kelancaran

penyelenggaraan

angkutan umum Tras

Sarbagita di

Persimpangan yang

berbasis ATCS

3.1.1.1. Kecepatan rata-rata Angkutan

umum trans Sarbagita di

Persimpangan yang berbasis ATCS

22 km/jam 107,41% Kegiatan :Pengembangan

Inteligent Transport Sistem

100%

Kegiatan : Pengoperasian

dan Pemeliharaan Fasilitas

Pengendalian Lalulintas

Kawasan

100%

SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN

INDIKATOR

Program : Rehabilitasi

dan Pemeliharaan

Prasarana dan Fasilitas

LLAJ

Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (3)

tahun 2016 ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

Indikator 3.1.1.1. Kecepatan rata-rata Angkutan umum trans Sarbagita di Persimpangan

yang berbasis ATCS

1. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

a. Pengembangan Inteligent Transport Sistem

Pengembangan Inteligent Transport Sistem dimaksudkan untuk menunjang kelancaran

lalu lintas dipersimpangan yang berbasis Area Traffic Control System (ATCS).

Kelancaran lalu lintas dititik persimpangan diharapkan sekaligus mendukung kelancaran

Angkutan Umum Trans Sarbagita dalam hal ini yang dapat diukur adalah rata-rata

kecepatan di persimpangan. Dengan dukungan ATCS diharapkan Angkutan Umum

Trans Sarbagita dapat memberikan pelayanan yang efektif dari segi kecepatan dan

ketepatan waktu tempuh.

b. Pengoperasian dan Pemeliharaan Fasilitas Pengendalian Lalulintas Kawasan

Halaman : 23

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Kegiatan ini juga merupakan salah satu pendukung tercapainya kelancaran lalu lintas

pada titik persimpangan berbasis ATCS.

2. Sasaran : “Persentase penyelenggaraan pos yang terkoordinasi, persentase daerah yang

terkoneksi layanan telekomunikasi dan penyiaran dan keterbukaan informasi publik”

Sasaran ini dimaksudkan Meningkatkan tertib administrasi dan efisiensi penyelenggaraan

jasa transportasi dan kominfo. Seiring dengan peningkatan jumlah Angkutan dan Jaringan

Telekomunikasi diimbangi juga dengan peningkatan kepengurusan perijinan guna mematuhi

tertib administrasi. Hal ini untuk menjamin standarisasi dan kelaikan suatu produk Transportasi

dan Telekomunikasi. Dalam sasaran ini yang akan dilakukan antara lain; pelaksanaan

Monitoring, Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian. Indikator dan capaian dari sasaran ini

dapat digambarkan sebagai berikut :

TAHUN

URAIAN INDIKATOR KINERJA 2016 PROGRAM KEGIATAN REALISASI

1 2 3 4 5 6 7

4.1.1. Persentase

penyelenggaraan pos

yang terkoordinasi,

persentase desa yang

terkoneksi layanan

telekomunikasi dan

penyiaran dan

keterbukaan informasi

publik

4.1.1.1. Persentase penyelenggaraan

pos yang terkoordinasi

70% 100% Kegiatan:Pembinaan dan

Pengawasan Jasa

telekomunikasi dan

Penyiaran

100%

4.1.1.2. Persentase desa yang

terkoneksi layanan telekomunikasi dan

penyiaran yang terkoordinasi

70% 100% Kegiatan:Pengawasan dan

Pembinaan Jasa Perposan

100%

4.1.1.3. Persentase Keterbukaan

Informasi publik

80% 100% Program :

Penyebarluasan

Informasi Pembangunan

Daerah

Kegiatan : Pameran

Pembangunan dan

Pameran Margarana

100%

Program : Pelayanan

Sarana Komunikasi

Kegiatan : Pelayanan

Sound System

100%

Kegiatan : Peningkatan

kualitas sarana komunikasi

Program : Peningkatan

Keterbukaan Informasi

Publik

Kegiatan :

Penyelenggaraan

keterbukaan informasi

publik di Provinsi Bali

100%

Kegiatan : Pembentukan

Komisi Informasi Provinsi

Bali

100%

SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN

INDIKATOR

Program :Pembinaan

Pengawasan dan /atau

penertiban di bidang

perposan dan

telekomunikasi

Halaman : 24

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (4)

tahun 2016 ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

Indikator 4.1.1.1. Persentase penyelenggaraan pos yang terkoordinasi

1. Program Pembinaan Pengawasan dan /atau penertiban di bidang perposan dan

telekomunikasi

a. Pembinaan dan Pengawasan Jasa telekomunikasi dan Penyiaran

Kegiatan ini merupakan pembinaan di 9 Kabupaten/Kota terhadap perusahaan –

perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Telekomunikasi dan Penyiaran. Harapan dari

pelaksanaan kegiatan ini adalah tertibnya kepengurusan ijin daripada

pengusaha/perusahaan yang bergerak dibidang Telekomunikasi dan Penyiaran yang

tersebar di 9 Kabupaten/Kota.

Indikator 4.1.1.2. Persentase desa yang terkoneksi layanan telekomunikasi dan penyiaran

yang terkoordinasi

1. Program Pembinaan Pengawasan dan /atau penertiban di bidang perposan dan

telekomunikasi

a. Pembinaan dan Pengawasan Jasa Perposan

Bentuk kegiatan ini merupakan pembinaan dan pengawasan terhadap

pengusaha/perusahaan yang bergerak dibidang perposan, dimana diharapkan pada

setiap Kabupaten/Kota akan terus dapat berkembang.

Indikator 4.1.1.3. Persentase Keterbukaan Informasi publik

1. Program Penyebarluasan Informasi Pembangunan DaerahPembinaan dan Pengawasan

Jasa Perposan

a. Pameran Pembangunan dan Pameran Margarana

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung terwujudnya penyebarluasan informasi

pembangunan dari Pemerintah Daerah Provinsi Bali kepada masyarakat melalui

Pameran Pembangunan.

2. Program Pelayanan Sarana Komunikasi

a. Pelayanan Sound System

Kegiatan ini merupakan pendukung kegiatan pelayanan sound system menggunakan

Halaman : 25

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

kendaraan dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali serta kegiatan lainnya dalam

Pelayanan Publik.

b. Peningkatan kualitas sarana komunikasi

Kegiatan ini merupakan pendukung kegiatan pelayanan sound system dimana terdapat

pengadaan alat – alat kebutuhan pelayanan sound system serta petugas pelaksana

operasional yang berasal dari tenaga kontrak sebanyak 5 orang untuk mendukung

Pelayanan kendaraan.

3. Program Peningkatan Keterbukaan Informasi Publik

a. Penyelenggaraan keterbukaan informasi publik di Provinsi Bali

Kegiatan ini merupakan pendukung terwujudnya keterbukaan Informasi Publik, dimana

kegiatan yang dilaksanakan adalah upaya penyelesaian sengketa informasi yang

dilaksanakan oleh komisioner KIP.

b. Pembentukan Komisi Informasi Provinsi Bali

Pembentukan Komisi Informasi Provinsi Bali merupakan salah satu kegiatan untuk

menunjang terwujudnya keterbukaan informasi publik setelah melalui seleksi perekrutan

anggota Komisioner yang berkualitas dan dapat dihandalkan dalam penyelesaian

sengketa informasi.

Halaman : 26

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Analisis penyebab keberhasilan /kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta

alternative solusi yang telah dilakukan :

Load Factor Sarbagita

Halaman : 27

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Halaman : 28

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Persentase penurunan kejadian kecelakaan transportasi laut

Tahun Kejadian Musibah pelayaran Persentase penurunan

2014 20 -

2015 9 55 %

2016 8 11 %

Sumber : SAR Provinsi Bali

Berdasarkan tabel tersebut kejadian musibah pelayaran di wilayah provinsi Bali terjadi

penurunan dari tahun ke tahun. Dan diharapkan dengan koordinasi yang dilaksanakan oleh

Pemerintah Provinsi Bali khususnya Dinas Perhubungan Provinsi Bali dengan instansi

Halaman : 29

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

terkait yang melaksanakan fungsi keselamatan dan pelayanan dibidang pelabuhan dan

pelayaran dapat menurunkan tingkat kejadian kecelakaan di wilayah perairan pulau Bali.

Persentase penurunan angka kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi Bali

DATA TAHUNAN LAKA DITLANTAS POLDA BALI NO URAIAN TAHUN JUMLAH

2012 2013 2014 2015 2016

1 RESTA DENPASAR

2012 2013 2014 2015 2016

JML LAKA 579 565 348 278 401 2171

A. MD 97 122 109 97 109 534

B. LB 419 279 150 110 203 1161

C. LR 501 580 374 281 385 2121

2 RES BULELENG

2012 2013 2014 2015 2016

JML LAKA 692 489 434 270 334 2219

A. MD 108 96 105 108 71 488

B. LB 219 42 14 6 11 292

C. LR 958 896 727 437 611 3629

3 RES GIANYAR 2012 2013 2014 2015 2016

JML LAKA 362 228 282 309 296 1477

A. MD 72 75 80 57 65 349

B. LB 238 65 58 33 25 419

C. LR 338 248 332 423 424 1765

4 RES TABANAN 2012 2013 2014 2015 2016

JML LAKA 299 236 167 122 130 954

A. MD 95 78 91 54 62 380

B. LB 129 51 22 10 13 225

C. LR 293 309 177 143 175 1097

5 RES BADUNG 2012 2013 2014 2015 2016

JML LAKA 204 177 143 144 126 794

A. MD 70 49 64 42 52 277

B. LB 169 143 80 39 47 478

C. LR 119 134 106 183 121 663

6 RES KLUNGKUNG

2012 2013 2014 2015 2016

JML LAKA 130 97 79 60 79 445

Halaman : 30

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

A. MD 22 30 27 25 37 141

B. LB 5 5 11 1 16 38

C. LR 196 122 106 83 82 589

7 RES BANGLI 2012 2013 2014 2015 2016

JML LAKA 37 39 51 59 55 241

A. MD 5 17 18 19 16 75

B. LB 7 1 9 1 0 18

C. LR 52 43 79 80 88 342

8 RES KARANGASEM

2012 2013 2014 2015 2016

JML LAKA 190 143 96 111 91 631

A. MD 47 48 32 34 31 192

B. LB 93 64 40 53 40 290

C. LR 214 156 107 122 100 699

9 RES JEMBRANA

2012 2013 2014 2015 2016

JML LAKA 237 192 137 139 116 821

A. MD 88 63 58 68 45 322

B. LB 4 1 2 1 2 10

C. LR 285 238 151 138 126 938

TOTAL POLDA 2012 2013 2014 2015 2016

JML LAKA 2730 2166 1737 1492 1628 9753

A. MD 604 578 584 504 488 2758

B. LB 1283 651 386 254 357 2931

C. LR 2956 2726 2159 1890 2112 11843

Halaman : 31

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Sumber : Ditlanlantas Polda Bali

Berdasarkan data yang diberikan oleh satuan Ditlantas Polda Bali dari tahun 2013

sampai tahun 2015 telah terjadi penurunan angka kecelakaan di semua kabupaten/kota di

Provinsi Bali. Tetapi pada tahun 2016 tingkat kecelakaan meningkat sebesar 9,1 % atau

peningkatan sebanyak 14% di sepanjang tahun 2016.

Ketidakberhasilan penurunan angka kecelakaan ini disebabkan oleh banyak faktor

yang semakin beragam antaralain dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan, faktor

usia kendaraan, faktor lingkungan/kondisi jalan dan perlengkapannya termasuk faktor

manusianya.

Tugas atau fungsi dari Dinas Perhubungan adalah untuk dapat memberikan

kenyamanan, keamanan dan keselamatan bagi pengguna transportasi sangat didukung

oleh fasilitas – fasilitas keselamatan dan dukungan dari instansi lain seperti Dinas Pekerjaan

Umum dan Kepolisian termasuk dukungan dari dunia pendidikan, dunia usaha dan

masyarakat luas agar memperhatikan keselamatan bersama.

Penetapan target kinerja penurunan insiden penerbangan sebesar 25% di tahun

2016 merupakan target penurunan kejadian (insiden) penerbangan berupa gangguan

layang-layang dan permainan sejenis, secara akumulatif dari tahun 2014 hingga 2016

dimana pada tahun 2014 terdapat

Halaman : 32

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Tahun Jumlah Kejadian Persentase

2014 8 kali -

2015 7 kali 12,5 %

2016 6 kali 12,5 %

Total kejadian tidak sesuai dengan target yang kita tetapkan, dimana diharapkan

terdapat penurunan secara akumulatif sebesar 25 % atau penurunan 1 kejadian atau

terdapat 6 kejadian pada tahun 2016, hal ini disebabkan antaralain :

1. Penanggulangan berupa pencegahan ke masyarakat melalui koordinasi dengan aparat

setempat hasilnya kurang maksimal

2. Koordinasi pencegahan permainan layang-layang di sekitas Bandara I Gusti Ngurah Rai

ke masyarakat belum tepat sasaran

3. Wilayah kerja pengawasan bersama-sama dengan Satpol PP Pemerintah Daerah

Provinsi Bali sepanjang radius 9 km dari center Bandara sangat luas karena belum

adanya zona prioritas.

LOAD FACTOR RUNWAY 2012 - 2016 (DOMESTIK DAN INTERNASIONAL)

TAHUN

PESAWAT

DATANG BERANGKAT LCL TOTAL PERBULAN PERHARI PERJAM

2012 56.597 56.555 410 113.562 9.463,5 315,45 13,14

2013 61.840 61.879 848 124.567 10.380,6 346,02 14,42

2014 64.592 64.572 996 130.160 10.846,7 361,56 15,06

2015 62.800 62.801 744 126.345 10.528,8 350,96 14,62

2016 63.064 63.068 779 126.911 10.575,9 352,53 14,69

Halaman : 33

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Untuk Pesawat yang melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai baik Internasional maupun

domestik pada tahun 2016

- Pergerakan rata-rata pesawat perjam sebanyak 15 pergerakan

- Kapasitas maksimal Runway Bandara 28 pergerakan

- Pada saat Peak Hours saat ini pergerakan di runway sudah mencapai 25

pergerakan/jam

- Bandara baru harus sudah direncanakan apabila pergerakan pesawat di runway

mencapai 80% dari kapasitas maksimal yaitu 28 x 80% = 22 – 23 pergerakan

pesawat/jam.

Halaman : 34

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

REKAPITULASI BELANJA DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI DALAM APBD TAHUN 2016

Berdasarkan hasil rekapitulasi belanja Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi

Provinsi Bali dalam APBD Tahun 2016 maka Dinas mengelola Anggaran Belanja Tidak

Langsung sebesar Rp. 16.690.140.592,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 28.

091.446.236,00 yang terdistribusi untuk 6 bidang dan 3 Unit Pelaksana Teknis.

Dengan Pendapatan Asli Daerah yang direncanakan pada tahun 2016 adalah

Rp.3.647.333.000,00

Halaman : 35

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016

Realisasi anggaran untuk Belanja Tidak Langsung adalah sebesar 88,84 % atau senilai

14.827.726.341,00 dan belanja langsung terealisasi sebesar 89,12 % atau senilai Rp.

25.033.741.230,00

Sedangkan realisasi dari rencana pendapatan adalah sebesar 113,64 % yang berarti

memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dari yng direncanakan. Dimana hal ini diperoleh

dari :

- Retribusi perijinan tertentu (Perda 2 Tahun 2015) Retribusi Kendaraan angkutan

orang terealisasi 118,7%

- Retribusi dari sewa kantin (Pergub No. 68 Tahun 2014 tentang perubahan kedua atas

peraturan gubernur Bali Nomor 41 tahun 2012 tentang Perubahan atas tarif dalam

Perda Provinsi Bali no. 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha terealisasi 100 %

- Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah yakni dari hasil penjualan tiket bus trans

sarbagita yang meningkat 11,3 % menjadi 113,3 %

Halaman : 36

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Sedangkan untuk realisasi anggaran belanja langsung perbidang dan UPT disajikan

dalam tabel berikut ini :

Realisasi Anggaran Belanja Langsung per Bidang dan UPT

Halaman : 37

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

pencapaian pernyataan kinerja

Untuk mengukur sejauh mana Dinas Perhubungan Provinsi Bali dalam mencapai

Tujuan Strategis yang telah ditetapkan, maka disusun suatu Indikator Kinerja dan Target

Kinerja Sasaran yang ditargetkan terdicapai pada akhir tahun kelima (2018). Indikator

kinerja masing-masing Tujuan tersebut merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas

Perhubungan Provinsi Bali. Indikator Kinerja Utama berikut target yang ingin dicapai di

tahun 2018 dijabarkan sebagai berikut :

TUJUAN

URAIAN INDIKATOR TUJUAN TARGET 2018

1 2 3

1. Terwujudnya kapasitas sarana dan prasarana layanan pelayaran

Pemenuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan pelayaran

100%

2. Terwujudnya peningkatan pelayanan angkutan

2.1. Load Factor Angkutan Umum Sarbagita 2.2. Persentase Angkutan Jalan Yang Tertib

35%

100%

3. Terwujudnya peningkatan kinerja tingkat pelayanan jalan dan persimpangan

Kelancaran penyelenggaraan kendaraan angkutan umum

C

4. Terwujudnya Ketersediaan data pendukung untuk proses perencanaan pembangunan sarana dan prasarana perhubungan

4.1. Jumlah data pendukung proses perencanaan dan pengembangan sektor perhubungan

2

Halaman : 38

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, sehingga penetapan indikator sasaran harus

selaras dan mempunyai hubungan logis dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana

strategik. Sasaran bersifat spesifik dan terukur berdasarkan indikator kinerja sebagai tolok ukur

keberhasilan pencapaiannya. Dalam penetapan sasaran strategis diperlukan Rencana Kerja

Tahunan yang dialokasikan dalam 5 (lima) periode berdasarkan kebijakan yang berlaku dengan

menyusun program/kegiatan, sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi

pada sampai akhir kurun waktu 5 (lima) tahun.

Sasaran Strategis sebagaimana sudah diuraikan sebelumnya bahwa penjabaran dari apa

tujuan strategis yang terkait sehingga diharapkan pula sasaran strategis telah dapat dicapai.

Sasaran strategis pada Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali yang

mendukung dalam pelaksanaan pembangunan daerah tersusun dalam rencana/kegiatan

pengembangan jaringan sarana dan prasarana transportasi yang lebih selektif sesuai dengan

potensi daerahnya.

Sasaran strategis yang ingin dicapai pada masing-masing misi dalam Rencana Strategis Dinas

Perhubungan Provinsi Bali sesuai dengan kewenangan yang tercantum dalam Undang-Undang 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali

Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah dan

Peraturan Gubernur Nomor 78 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,Tugas dan

Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Bali dapat dijabarkan lebih spesifik adalah

sebagai berikut :

1. Pemenuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan pelayaran

SASARAN STRATEGIS

URAIAN INDIKATOR KINERJA

1 2

1.Terwujudnya Pengembangan Aksesibilitas 1.1. Persentase pelayaran yang tertib administrasi dan operasional

Sasaran Strategis dan INDIKATOR KINERJA SASARAN

Halaman : 39

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

2. Terwujudnya peningkatan pengguna layanan angkutan umum

SASARAN STRATEGIS

URAIAN INDIKATOR KINERJA

1 2

2.Terwujudnya peningkatan pelayanan

angkutan umum

2.1. Load Factor Angkutan Umum Sarbagita 2.2. Persentase Angkutan Jalan Yang Tertib

3. Terwujudnya kelancaran penyelenggaraan kendaraan angkutan umum

SASARAN STRATEGIS

URAIAN INDIKATOR KINERJA

1 2

3. Terwujudnya Optimalisasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

3.1. Tingkat pelayanan di ruas jalan 3.2 Tingkat pelayanan di persimpangan 3.3 Persentase tertib operasional LLAJ

4. Terwujudnya ketersediaan data pendukung proses perencanaan pembangunan

prasarana perhubungan

SASARAN STRATEGIS

URAIAN INDIKATOR KINERJA

1 2

4.Terwujudnya perencanaan pengembangan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan transportasi

4.1.Jumlah dokumen perencanaan dan pengembangan

Selanjutnya untuk mencapai sasaran strategis maka perlu ditunjang oleh pelaksanaan program

kegiatan yang direncanakan. Penetapan program dan kegiatan untuk tahun selanjutnya sesuai

dengan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Provinsi Bali antaralain :

Halaman : 40

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

1. Program Pengembangan Aksesibilitas dilaksanakan oleh bidang Pelayaran

SASARAN STRATEGIS TARGET

PROGRAM KEGIATAN URAIAN

INDIKATOR

KINERJA 2017 2018

1 2 3 4 5 6

1.1.1.

Terwujudnya

Pengembangan

Aksesibilitas

1.1.1.1.

Persentase

Pelayaran yang tertib

administrasi

dan operasional

100% 100% Program :

Pengembangan

Aksesibilitas

Kegiatan:

Pengembangan

Kepelabuhanan di Provinsi Bali

Kegiatan: Pengawasan,

Pembinaan dan

Pengendalian Jaringan Pelayaran

Kegiatan:

Pemeliharaan Fasilitas Sub

Infrastruktur Tanah

Ampo

Kegiatan:

Pengawasan,

Pembinaan dan

Pengendalian Perusahaan

Angkutan Laut dan

Penunjang Angkutan Laut.

2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan untuk mencapai Load Factor Angkutan Umum

Sarbagita dilaksanakan oleh UPT. Trans Sarbagita

Halaman : 41

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

SASARAN STRATEGIS TARGET

PROGRAM KEGIATAN URAIAN

INDIKATOR

KINERJA 2017 2018

1 2 3 4 5 6

2.1.1.

Terwujudnya

Peningkatan

Pelayanan

Angkutan

2.1.1.1. Load

Faktor

Angkutan

Umum

Sarbagita

30% 35% Program :

Peningkatan

Pelayanan Angkutan

Kegiatan: Penataan

angkutan umum Trans

SARBAGITA.

Kegiatan: Pembelian Layanan Angkutan Umum

Trans SARBAGITA

Kegiatan : Biaya

Pengelolaan Angkutan

Umum Trans

SARBAGITA

3. Program Peningkatan Pelayan Angkutan jalan dilaksanakan oleh Bidang Angkutan

SASARAN STRATEGIS TARGET

PROGRAM KEGIATAN URAIAN

INDIKATOR

KINERJA 2017 2018

1 2 3 4 5 6

2.1.1.

Terwujudnya

Peningkatan

Pelayanan

Angkutan

2.1.1.2

Persentase angkutan jalan

yang tertib

100% 100% Program :

Peningkatan Pelayanan

Angkutan

Kegiatan : Pemeriksaan

Hasil Perubahan

Rancang Bangun

Kendaraan Bermotor

Kegiatan : Pembinaan

Standarisasi Sarana

Angkutan

Kegiatan : Pengawasan

dan Pengendalian

Angkutan Jalan

Kegiatan :

Penatalaksanaan

Pelayanan Perijinan

Angkutan Jalan dan

Pemberian Penghargaan

Abdi Yasa Teladan

Halaman : 42

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

4. Prgram Optimalisasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dilaksanakan

oleh Bidang Lalu Lintas Jalan, UPTD. Perlengkapan Jalan dan UPTD. Pusat Pengendalian Terpadu

SASARAN STRATEGIS TARGET

PROGRAM KEGIATAN

URAIAN

INDIKATOR

KINERJA 2017 2018

1 2 3 4 5 6

3.1.1.

Terwujudnya

Optimalisasi

Manajemen

dan

Rekayasa

Lalu Lintas

dan

Angkutan

Jalan

3.1.1.1.

Meningkatnya Tingkat

Pelayanan Ruas

Jalan

C C Program :

Optimalisasi

Manajemen dan

Rekayasa Lalu

Lintas dan

Angkutan Jalan

Kegiatan : Pelaksanaan

Aksi Keselamatan Jalan

Provinsi Bali

Kegiatan :

Penyelenggaraan Forum

Lalu Lintas Angkutan

Jalan (LLAJ) dan

Wahana Tata Nugraha

(WTN)

3.1.1.2.

Meningkatkan Tingkat

Pelayanan di

Persimpangan

C C Kegiatan : Pengadaan

dan pemasangan fasilitas

keselamatan lalu lintas

jalan.

Kegiatan :

Rehabiltasi/pemeliharaan

Fasilitas Keselamatan

Lalu Lintas Jalan

Provinsi.

Kegiatan :

Pengoperasioan dan

Pemeliharaan Fasilitas

Sistem Informasi LLAJ

Kegiatan : Pengelolaan

Fasilitas Pengendalian

Lalu Lintas Kawasan

3.1.1.3.

Persentase tertib

operasional LLAJ

100% 100% Kegiatan : Penyidikan

Pelanggaran Perundang-

undangan di Bidang

Perhubungan Darat

Halaman : 43

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

5. Program Perencanaan Pengembangan Jaringan Prasarana dan Jaringan Pelayanan Transportasi

dillaksanakan oleh Bidang Keterpaduan Moda dan Ka sub bagian Penyusunan Program

Sekretariat.

SASARAN STRATEGIS TARGET

PROGRAM KEGIATAN URAIAN

INDIKATOR

KINERJA 2017 2018

1 2 3 4 5 6

Mewujudkan

Perencanaan

Pengembangan Jaringan

Prasarana dan

Jaringan

Pelayanan Transportasi

Jumlah

dokumen

perencanaan dan

pengembangan

2 3 Program :

Perencanaan

Pengembangan Jaringan

Prasarana dan

Jaringan

Pelayanan Transportasi

Kegiatan : Pengawasan,

Pengendalian dan

Pelayanan Perijinan Multimoda

Kegiatan : Pengembangan

Multimoda

Kegiatan : Perencanaan

keterpaduan moda

Kegiatan : Perencanaan

dan evaluasi program

Sektor Perhubungan

Halaman : 44

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

BAB IV

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang telah disajikan pada bab-bab sebelumnya dapat kami simpulkan

bahwa

a. Dinas Perhubungan dibentuk untuk dapat membantu mengkoordinasikan dan

menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terkait dengan permasalahan

perhubungan, komunikasi dan informatika.

b. Berdasarkan dokumen perencanaan strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Nomor 15

Tahun 2014 tentang Rencana Strategis SKPD Dinas Perhubungan Informasi dan

Komunikasi Provinsi Bali Tahun 2014 -2018, maka Perjanjian Kinerja Tahun 2016 telah

ditetapkan antara Bapak Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi dengan

Bapak Gubernur Bali pada tanggal 5 Januari 2016.

Yaitu :

1. Indikator Kinerja Utama untuk mencapai sasaran strategis pemenuhan kapasitas

sarana dan prasarana layanan transportasi adalah :

1.1 Load Factor/BOR Dermaga Pelabuhan dengan target 80%

1.2 Load Factor/Frekwensi Landasan Pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan

target 57%

1.3 Load Faktor Angkutan Umum Trans Sarbagita dengan target 30 %

2. Indikator Kinerja Utama untuk mencapai sasaran Keselamatan Jasa Transportasi

sesuai standar

2.1 Persentase Penurunan kejadian kecelakaan transportasi laut

2.2 Jumlah penurunan insident penerbangan sesuai kewenangan

2.3 Persentase penurunan angka kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi Bali

3. Indikator Kinerja Utama untuk mencapai sasaran strategis kelancaran

penyelenggaraan kendaraan angkutan umum Trans Sarbagita adalah Kecepatan

kendaraan umum Trans Sarbagita dengan target 22 km/jam

4. Indikator Kinerja Utama untuk mewujudkan penyelenggaraan layanan pos,

telekomunikasi dan keterbukaan informasi publik

Halaman : 45

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

4.1 Persentase penyelenggaraan pos yang terkoordinasi dengan target 70 %

4.2 Persentase daerah yang terkoneksi layanan telekomunikasi dan penyiaran yang

terkoordinasi dengan target 70 %

4.3 Persentase keterbukaan informasi publik dengan target 80%

c. Hasil Akuntabilitas :

Capaian Kinerja Organisasi

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI CAPAIAN

1.1.1.1. Load Faktor /BOR Dermaga Pelabuhan 80% 41,41% 52%

1.1.1.2. Load Faktor/Frekwensi Landasan Pacu

Bandara I Gusti Ngurah Rai

57% 53,6% 94%

1.1.1.3 Load Faktor Angkutan Umum Trans

SarbagitaPenyeberangan

30% 26,04% 87%

2.1.1.1.Persentase Penurunan Kejadian

Kecelakaan Transportasi Laut

8% 12% 150%

2.1.1.2. Jumlah penurunan Insident

Penerbangan sesuai kewenangan

Dishub.infokom Prov Bali

25% 12,50% 50%

2.1.1.3. Persentase penurunan angka

kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi Bali

5% -9% -182%

3.1.1. Kelancaran penyelenggaraan

angkutan umum Tras Sarbagita di

Persimpangan yang berbasis ATCS

3.1.1.1. Kecepatan rata-rata Angkutan umum

trans Sarbagita di Persimpangan yang berbasis

ATCS

22 Km/Jam 23,63 Km/Jam 107,41%

4.1.1.1. Persentase penyelenggaraan pos yang

terkoordinas

70% 70% 100%

4.1.1.2. Persentase desa yang terkoneksi

layanan telekomunikasi dan penyiaran yang

terkoordinasi

70% 70% 100%

4.1.1.3. Persentase Keterbukaan Informasi

publik

80% 80% 100%

4.1.1. Persentase penyelenggaraan

pos yang terkoordinasi, persentase

desa yang terkoneksi layanan

telekomunikasi dan penyiaran dan

keterbukaan informasi publik

2.1.1. Keselamatan jasa transportasi

sesuai standar

1.1.1. Pemenuhan kapasitas sarana

dan prasarana layanan transportasi

1. Pemenuhan Kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi masih dalam taraf

yang baik, artinya kapasitas dermaga, landasan pacu dan kapasitas angkutan umum

sarbagita masih dapat memberikan pelayanan yang aman dan nyaman. Batas maksimal

untuk pengembangan ada pada target maksimalnya, artinya bila melampui target tersebut

harus sudah ada pengembangan dengan pembangunan sarana dan prasarana

infrastruktur transportasi.

Halaman : 46

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

2. Keselamatan jasa transportasi sesuai data masih perlu peningkatan upaya untuk

menurunkan kejadian kecelakaan baik di darat, laut dan udara dengan terus melakukan

sosialisasi dan penegakan kebijakan dengan seluruh elemen atau instansi yang terkait.

3. Kelancaran angkutan umum trans sarbagita, bila dinilai dari kecepatan rata-rata yang

dicapai maka terjadi peningkatan dari target yang ditentukan.

4. Penyelenggaraan pos yang terkoordinasi, desa yang terkoneksi layanan telekomunikasi

dan penyiaran serta keterbukaan informasi publik telah dapat dicapai dari target yang

direncanakan.

Efektivitas anggaran

Pelaksanaan penggunaan alokasi anggaran yang tersedia Rp. 28.091.446.236,00,-

Telah dilaksanakan secara efektif yaitu sesuai target volume dan sasaran spesifikasi fisik

jenis barang yang direncanakan, telah dilaksanakan secara efisien yaitu harga yang

wajar sesuai kualitas barang, jasa dan harga pasar, transparan sesuai acuan, pedoman,

kriteria, mekanisme dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-

undangan dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 25.033.741.230,00,- Atau 89,12 %.

d. Penghargaan yang diperoleh pada tahun 2016 adalah Penghargaan Wahana Tata Nugraha

Penghargaan Wahana Tata Nugraha adalah penghargaan yang diberikan Pemerintah

Republik Indonesia kepada kota-kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik.

Penilaian dilakukan atas kategori kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota kecil,

aspek penataan transportasi yang berkelanjutan dan berbasis kepentingan publik dan

ramah lingkungan.

Pembinaan diberikan dalam rangka pembinaan pemerintah kepada Pemerintah Provinsi

dan Pemerintah Kabupaten/Kota terhadap penyelenggaraan kinerja sistem transportasi

perkotaan sehingga tercipta sistem lalu lintas dan angkutan kota yang tertib, lancar,

selamat, aman, efisien, berkelanjutan dan menjamin ekuitas hak pengguna jalan.

Jenis penghargaan yang diperoleh untuk Pemerintah Provinsi Bali adalah Wahana Tata

Nugraha Wiratama merupakan piala yang diberikan kepada pemerintah provinsi yang

mengikut sertakan peserta kabupaten/kota dimana jumlah kabupaten/kota yang diikutkan

sekurang-kurangnya 50% memperoleh penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha. Dari 9

Kabupaten/kota yang memperoleh piala Wahana Tata adalah Kabupaten Buleleng,

Tabanan, Badung dan Kota Denpasar yang memperoleh WTN Kencana.

Halaman : 47

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

2. Langkah Kinerja Organisasi untuk meningkatkan kinerjanya :

Sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan di Provinsi Bali, adalah

melaksanakan sebagian tugas Pemerintahan dan Pembangunan dibidang Perhubungan,

meliputi kelancaran, keamanan, dan keselamatan mobilitas distribusi barang dan jasa dalam

menunjang pemerataan dan pertumbuhan ekonomi antar wilayah. Dengan demikian

keberhasilan pelaksanaan program kegiatan sebagaimana tersebut diatas, akan dibarengi

dengan peningkatan tuntutan kuantitas dan kualitas pergerakan orang dan barang antar

wilayah baik secara lokal, regional maupun nasional.

Mengingat kondisi tersebut, maka agar keberhasilan pelaksanaan program kegiatan

bidang Perhubungan, Informasi dan Komunikasi dapat lebih ditingkatkan maka koordinasi dan

komunikasi antar instansi terkait perlu terus ditingkatkan, utamanya dalam pelaksanaan

program kegiatan sebagai berikut :

1. Dalam pembangunan simpul transportasi seperti Angkutan Umum Trans Sarbagita,

Pelabuhan Penyeberangan Gunaksa, Pelabuhan Tanah Ampo, dipandang perlu terus

dilaksanakan koordinasi secara intensif agar kedepannya menjadi pedoman dalam

penetapan arah kebijakan, acuan dan pedoman bagi instansi terkait dalam

melaksanakan tugas pembangunan maupun pengawasan sesuai kewenangan, sehingga

pembangunan dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan target fisik sarana, prasarana dan

waktu.

2. Untuk memperoleh data – data kecelakaan dan penyebab terjadinya kecelakaan serta

kawasan daerah mana yang merupakan daerah rawan kecelakaan maka untuk itu harus

dilakukan kajian secara terpadu antara instansi yang terkait sehingga diperoleh

kepastian siapa berbuat apa terhadap kecelakaan yang terjadi sesuai kewenangan yang

ada.

3. Untuk mengantisipasi permasalahan kegiatan pengadaan barang dan jasa, maka

penyusunan dokumen teknis, administrasi dan biaya dipersiapkan dan dikoordinasikan

dan dikomunikasikan dengan instansi / pihak terkait sebelum kegiatan diusulkan.

4. Untuk meningkatkan kelancaran dan profesionalisme kinerja aparatur dalam

pelaksanaan tugas pengawasan, pembinaan dan penertiban pelayanan dan operasional

serta pengendalian dan penegakan hukum di bidang Perhubungan, maka kualitas teknis

fungsional aparatur perlu terus ditingkatkan melalui program pendidikan dan latihan

teknis fungsional dan PPNS bidang Perhubungan.

Halaman : 48

LKjIP DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI TAHUN 2017

Selain tersebut diatas, untuk menunjang sasaran reformasi birokrasi maka Dinas

Perhubungan Provinsi Bali melaksanakan :

1. Meningkatkan mental aparatur dan melakukan manajemen perubahan

2. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan tupoksi masing-masing aparatur

3. Meningkatkan akuntabilitas sehingga seluruh kinerja dapat dipertanggungjawabkan

4. Meningkatkan fungsi kelembagaan dengan menyesuaikan seluruh kinerja yang

dilaksanakan dengan kewenangan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

5. Meningkatkan Tata Laksana dalam seluruh proses pelayanan kepada aparatur dan

masyararakat luas

6. Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme sumber daya manusia Aparatur Sipil

Negara

7. Mendasari seluruh pelaksanaan pelayanan dan pelaksanaan program kegiatan sesuai

dengan Peraturan Perundang-undangan.

8. Meningkatkan pelayanan publik sesuai dengan tupoksi dan kewenangan.