LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN...
Transcript of LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN...
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
KABUPATEN KLUNGKUNG
TAHUN 2018
PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG
TAHUN 2019
i
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa/Tuhan Yang
Maha Kuasa, karena atas bimbingan dan tuntunan Beliau kami dapat menyusun Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pemerintah Kabupaten Klungkung Tahun 2018 tepat
pada waktunya sesuai dengan rencana.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan wujud
kepatuhan Pemerintah Kabupaten Klungkung terhadap ketentuan yang berlaku yaitu
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan
Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tersebut diatas, setiap Pemerintah
Daerah diwajibkan menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) kepada
Presiden sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran
yang telah dituangkan dalam perjanjian kinerja.
Secara substansi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pemerintah
Kabupaten Klungkung ini, sebagai media informasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta pencapaian
tujuan dan sasaran dalam upaya mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten
Klungkung sebagaimana tertuang dalam Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2013 – 2018.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2018 ini, sebagai
wujud komitmen kami untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan
dan akuntabel dalam upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang berorientasi hasil. Kami
berharap Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini dapat menjadi tolok ukur
keberhasilan pembangunan dan sebagai parameter pencapaian kinerja Pemerintah
Kabupaten Klungkung Tahun 2018 dan sebagai bahan evaluasi untuk penyempurnaan dan
meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang.
ii
Kami tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkerja keras menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini, semoga
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini, bermanfaat dan sesuai dengan harapan
kita semua.
Sekian dan terima kasih.
Om Santih, Santih, Santih, Om.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
v
viii
BAB I : PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Struktur Organisasi
1.3 Isu Strategis Pembangunan Daerah
4
6
1.4 Ruang Lingkup
16
BAB II
:
PERENCANAAN KINERJA
17
2.1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD)
17
2.2 Indikator Kinerja Utama 44
2.3 Rencana Kinerja Tahunan 49
BAB III
:
2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2018
AKUNTABILITAS KINERJA
49
52
3.1 Pengukuran Kinerja 53
3.2 Analisis Capaian Kinerja 55
3.3 Realisasi Anggaran
3.4 Efisiensi Sejak Penerapan SAKIP
181
184
3.4 Prestasi dan Penghargaan Tahun 2018 187
BAB IV
:
PENUTUP
189
4.1 Kesimpulan
4.2 Rekomendasi
189
190
LAMPIRAN
:
Capaian Kinerja dan Keuangan Masing – Masing Sasaran
Tahun 2018
iv
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 Luas Wilayah Kabupaten Klungkung Per Kecamatan 6
Gambar 1.2 Luas Daratan Kabupaten Klungkung Menurut Klasifikasi Kemiringan 7
Gambar 1.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Klungkung Tahun
2013-2017 (Ribu Jiwa)
8
Gambar 1.4 Jumlah Penduduk Kabupaten Klungkung Per Kecamatan Tahun
2018 (Ribu Jiwa)
9
Gambar 1.5 Jumlah Penduduk Kabupaten Klungkung Tahun 2017 Menurut
Kelompok Umur (jiwa)
10
Gambar 1.6 Capaian IPM Kab. Klungkung dan Provinsi Bali Tahun 2013-2017 11
Gambar 1.7
Gambar 1.8
Gambar 1.9
Perbandingan IPM Kabupaten/Kota se-Bali Tahun 2017
Perkembangan Gini Ratio Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2017
dan Perbandingan Gini Ratio Tahun 2017 dengan Kabupaten/Kota
lainnya di Bali
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Klungkung Tahun 2012-2017
12
13
15
Gambar 3.1 Cakupan Budaya yang Lestari, 2014-2018 dan Capaian RPJMD 56
Gambar 3.2 Angka Harapan Hidup (Tahun), 2014-2018 dan Capaian Akhir
RPJMD
61
Gambar 3.3 Angka Harapan Hidup Kabupaten Klungkung (Tahun), Provinsi Bali
dan Indonesia/Nasional,2010-2017
62
Gambar 3.4 Perbandingan AHH Kabupaten Klungkung dengan Kabupaten/Kota
Lainnya dan Provinsi Bali Tahun 2017
63
Gambar 3.5 Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun), 2014-2018 dan Capaian Akhir
RPJMD
72
Gambar 3.6 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali
dan Nasional (Tahun), 2010-2017
73
Gambar 3.7 Angka Harapan Lama Sekolah (Tahun), 2014-2018 dan Capaian
Akhir RPJMD
74
Gambar 3.8 Angka Harapan Lama Sekolah Kabupaten Klungkung (Thaun),
Provinsi Bali dan Nasional, 2011-2017
75
Gambar 3.9 Angka Harapan Lama Sekolah (Tahun), Kabupaten/Kota dan
Provinsi Bali, 2017
76
Gambar 3.10 Angka Melek Huruf, 2014-2018 dan Capaian RPJMD 77
Gambar 3.11 Angka Melek Huruf Kabupaten Klungkung dan Provinsi Bali Tahun
2013-2017
78
Gambar 3.12 Angka Melek Huruf kabupaten/Kota se Provinsi Bali (Tahun), 2017 79
Gambar 3.13 Persentase Penduduk Miskin (%), 2014-2018 dan Capaian Akhir
RPJMD
87
Gambar 3.14 Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Klungkung dan Provinsi
Bali (%), 2013-2017
88
Gambar 3.15 Perbandingan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Klungkung
dengan Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Bali Tahun 2017
89
v
Gambar 3.16 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%), 2014-2018 dan Capaian Akhir
RPJMD
99
Gambar 3.17 Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali
dan Nasional, Tahun 2013-2017
103
Gambar 3.18 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Klungkung dengan
Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Bali 9%), Tahun 2017
104
Gambar 3.19 Perbandingan PDRB Harga Berlaku dan Harga Konstan antar
Kabupaten dan Kota di Provinsi Bali Tahun 2017
105
Gambar 3.20 Skor Pola Pangan Harapan, 2014-2018 dan Capaian Akhir RPJMD 112
Gambar 3.21 Skor Pola Pangan Harapan di Kabupaten Klungkung dan Nasional,
Tahun 2014-2018
113
Gambar 3.22 Pelanggaran Perda (kasus), 2014-2018 dan Capaian Akhir RPJMD 121
Gambar 3.23 Angka Gangguan Kamtibmas (kasus), 2014-2018 dan Capaian Akhir
RPJMD
123
Gambar 3.24 Hasil Evaluasi AKIP Kab. Klungkung, 2014-2018 (Akhir Periode RPJMD)
129
Gambar 3.25 Nilai Evaluasi AKIP Kab/Kota se Bali (poin), 2018 130
Gambar 3.26 Opini BPK terhadap LPKD adalah WTP, 2014-Akhir Periode RPJMD 136
Gambar 3.27 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Publik, 2014-2018
dan Capaian Akhir RPJMD
143
Gambar 3.28 Hasil Survey Kepatuhan Terhadap Standar Pelayanan Publik (sample
Kab/Kota se Bali), 2017
144
Gambar 3.29 Indeks Ketimpangan Infrastruktur, 2014-2018 dan Capaian Akhir
RPJMD
151
Gambar 3.30 Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Mantap (%), 2014-2018 152
Gambar 3.31 Trayek Angkutan Umum Yang Berfungsi (%), 2014-2018
153
Gambar 3.32 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kab. Klungkung, 2014-2018 dan
Capaian Akhir RPJMD
157
Gambar 3.33 Permukiman Yang Layak Huni (%), 2014-2018 dan Capaian Akhir
RPJMD
165
Gambar 3.34 Penurunan Potensi Konflik (%), 2014-2018 dan Capaian RPJMD (%) 170
Gambar 3.35 Indeks Resiko Bencana, 2015-2018 dan Capaian RPJMD (%) 175
Gambar 3.36
Gambar 3.37
Gambar 3.38
Gambar 3.39
Gambar 3.40
Gambar 3.41
Gambar 3.42
Gambar 3.43
Indeks Resiko Bencana Kab. Klungkung dan Nasional, 2015-2018
Capaian Anggaran Pendapatan Kabupaten Klungkung, 2018 (%)
Komposisi Belanja Kabupaten Klungkung, 2018 (%)
Komposisi Belanja Kabupaten Klungkung, Perubahan 2018 (%)
Capaian Anggaran Belanja Kabupaten Klungkung, 2018 (%)
Reduksi Anggaran Non Sasaran dan Efisiensi Anggaran (dari tahun
dasar 2017)
Reduksi Kegiatan Non Sasaran (dari tahun dasar 2017)
Reduksi Program Non Sasaran (dari tahun dasar 2017)
177
181
182
183
183
185
186
186
vi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Indikator Kemiskinan Kabupaten Klungkung, 2014-2017 14
Tabel 2.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja
Kabupaten Klungkung
23
Tabel 2.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan
Pembangunan Daerah Kabupaten Klungkung
31
Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Klungkung 45
Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2018 50
Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Pemerintah Kabupaten Klungkung Tahun 2018 53
Tabel 3.2 Tingkat Efisiensi Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan
Daerah Tahun 2018
58
Tabel 3.3 Efisiensi Anggaran Sasaran Melestarikan dan Mengembangkan
Kebudayaan Daerah Tahun 2018
59
Tabel 3.4 Tingkat Efisiensi Meningkatkan kualitas Kesehatan Masyarakat
Kabupaten Klungkung Tahun 2018
67
Tabel 3.5 Efisiensi Anggaran Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
Kabupaten Klungkung Tahun 2018
67
Tabel 3.6 Tingkat Efisiensi Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat
Kabupaten Klungkung Tahun 2018
83
Tabel 3.7 Efisiensi Anggaran Sasaran Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Masyarakat Kabupaten Klungkung Tahun 2018
84
Tabel 3.8 Tingkat Efisiensi Menurunkan Angka Kemiskinan Tahun 2018 92
Tabel 3.9 Efisiensi Anggaran Sasaran Menurunkan Angka Kemiskinan Tahun
2018
92
Tabel 3.10 Distribusi PDRB Atas Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2017 (Persen)
100
Tabel 3.11 Laju Pertumbuhan Riil Ekonomi Kabupaten Klungkung Tahun 2013-
2017
101
Tabel 3.12 Sumber Pertumbuhan ( Source of Growth ) PDRB Kabupaten
Klungkung menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2016
102
Tabel 3.13 Tingkat Efisiensi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2018 108
Tabel 3.14 Efisiensi Anggaran Sasaran Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Tahun 2018
108
Tabel 3.15 Tingkat Efisiensi Sasaran Meningkatkan Ketahanan Pangan Tahun
2018
116
Tabel 3.16 Efisiensi Anggaran Sasaran Meningkatkan Ketahanan Pangan Tahun
2018
117
Tabel 3.17 Rincian Jumlah Pelanggaran Perda di Kabupaten Klungkung Tahun
2014-2017
122
Tabel 3.18 Tingkat Efisiensi Meningkatkan Ketaatan Masyarakat Terhadap
Peraturan Perundang-Undangan Tahun 2018
125
Tabel 3.19 Efisiensi Anggaran Sasaran Meningkatan Ketaatan Masyarakat
Terhadap Perundang-undangan Tahun 2018
125
Tabel 3.20 Tingkat Efisiensi Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pemerintahan
Yang Akuntabel Tahun 2018
137
Tabel 3.21 Efisiensi Anggaran Sasaran Meningkatkan Kualitas Pengelolaan
Pemerintahan Yang Akuntabel Tahun 2018
138
Tabel 3.22 Tingkat Efisiensi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Kepada
Masyarakat Tahun 2018
147
vii
Tabel 3.23 Efisiensi Anggaran Sasaran Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Kepada Masyarakat Tahun 2018
148
Tabel 3.24 Tingkat Efisiensi Mengurangi Ketimpangan Infrastruktur Antar Wilayah
Tahun 2018
154
Tabel 3.25 Efisiensi Anggaran Sasaran Mengurangi Ketimpangan Infrastruktur
Antar Wilayah Tahun 2018
155
Tabel 3.26 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Komponen Pembentuknya 158
Tabel 3.27 Tingkat Efisiensi Sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Tahun 2018
161
Tabel 3.28 Efisiensi Anggaran Sasaran Meningkatkan Kualitas Permukiman Tahun
2018
161
Tabel 3.29 Tingkat Efisiensi Sasaran Meningkatkan Kualitas Permukiman Tahun
2018
167
Tabel 3.30 Efisiensi Anggaran Sasaran Meningkatkan Kualitas Permukiman Tahun
2018
168
Tabel 3.31 Potensi Konflik Berdasarkan Kecamatan di Kab. Klungkung 171
Tabel 3.32 Tingkat Efisiensi Sasaran Menurunkan Potensi Konflik Tahun 2017 172
Tabel 3.33 Efisiensi Anggaran Sasaran Menurunkan Potensi Konflik Tahun 2018 173
Tabel 3.34 Kajian Risiko Bencana Kabupaten Klungkung Tahun 2015 176
Tabel 3.35 Tingkat Efisiensi Sasaran Meningkatkan Kualitas Manajemen
Kebencanaan Tahun 2018
180
Tabel 3.36 Efisiensi Anggaran Sasaran Meningkatkan Kualitas Manajemen
Kebencanaan Tahun 2018
180
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tata kelola Pemerintah yang baik, transparan dan akuntabel (good
governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah daerah dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan. Oleh karena itu diperlukan
penerapan manajemen kinerja dan pembangunan sistem pertanggungjawaban
yang tepat, jelas, dan terukur sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara efektif dan efisien, bertanggungjawab
serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Melihat perkembangan yang terjadi saat ini, pemerintah daerah memiliki
agenda dan tanggung jawab yang sangat besar, termasuk pula didalamnya
keharusan pemerintah daerah untuk melakukan revolusi mental dan reformasi
birokrasi dalam berbagai aspek penyelenggaraan pemerintahan untuk
mewujudkan kehidupan masyarakat yang tertib dan sejahtera.
Dalam upaya menggerakkan segenap potensi pembangunan yang ada di
daerah, diperlukan perencanaan pembangunan daerah sebagai suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang tepat dan berkelanjutan, sistematik,
terarah, terpadu, menyeluruh serta senantiasa tanggap terhadap perubahan dan
tantangan yang semakin berat, sehingga dalam hal perencanaan pembangunan
daerah, capaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya
mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya dengan tujuan
dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan tingkat provinsi dan
nasional.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme, bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian
hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum,
azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta
akuntanbilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan penyelenggara negara harus dipertanggung jawabkan kepada
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
2
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, setiap entitas
Akuntabilitas Kinerja menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja atas prestasi kerja
yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan. Laporan
Kinerja disampaikan sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir tahun anggaran.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dibuat dalam rangka
perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
pengelolaan sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada
setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.
Dalam perspektif yang lebih luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.
Mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta berpedoman
pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2017 berisikan ikhtisar
pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian
kinerja dan dokumen perencanaan.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Klungkung Tahun 2013 – 2018, Perubahan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kabupaten Klungkung Tahun 2018 dan Perubahan Perjanjian
Kinerja Bupati Klungkung Tahun 2018 menyajikan target sasaran yang ingin
dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung. Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Kabupaten Klungkung menyajikan informasi mengenai pencapaian
sasaran tahun 2018, pencapaian sasaran tiga tahun terakhir serta pencapaian
sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), realisasi
pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
3
kinerja dan perbandingan capaian indikator kinerja. Dengan demikian, Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Klungkung yang menjadi laporan
kemajuan penyelenggaraan pemerintah Kabupaten Klungkung ini telah disusun
dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Realisasi yang dilaporkan dalam
laporan akuntabilitas kinerja ini merupakan hasil kegiatan Tahun 2018 dengan
realisasi anggaran yang belum direkonsiliasi mengingat keterbatasan waktu
penyusunan laporan.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten
Klungkung Tahun 2018 memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
melandasi pelaksanaannya yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Klungkung Tahun
2013-2018 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
4
Klungkung Nomor 15 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Klungkung Tahun 2013 – 2018;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 14 Tahun 2017 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2018 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 10 Tahun
2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung
Nomor 14 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
tahun 2018;
10. Peraturan Bupati Klungkung Nomor 37 Tahun 2018 tentang Penetapan
Indikator Kinerja Utama Pemerintah;
11. Peraturan Bupati Klungkung Nomor 74 Tahun 2018 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Bupati Klungkung Nomor 14 Tahun 2017 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2018;
12. Peraturan Bupati Klungkung Nomor 76 Tahun 2018 tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Bupati Klungkung Nomor 48 Tahun 2017 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2018.
13. Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten Klungkung Perubahan Tahun
2018.
1.2. Struktur Organisasi
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan wajib dan urusan pilihan.
Urusan pemerintahan kabupaten/kota yang bersifat pilihan meliputi urusan
pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sesuai kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah
yang bersangkutan. Untuk dapat melaksanakan urusan tersebut dibentuk
organisasi perangkat daerah. Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten
Klungkung sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 9 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Klungkung, terdiri dari :
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
5
1. Sekretariat Daerah;
2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
3. Inspektorat Daerah;
4. Delapan belas Dinas Daerah terdiri dari :
a. Dinas Kesehatan;
b. Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
c. Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Permukiman;
d. Dinas Pendidikan;
e. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana;
f. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
g. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan;
h. Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga;
i. Dinas Komunikasi dan Informatika;
j. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan;
k. Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan;
l. Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan;
m. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
n. Dinas Perhubungan;
o. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja;
p. Dinas Pariwisata;
q. Dinas Pertanian;
r. Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran.
5. Lima Badan Daerah terdiri dari :
a. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
b. Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah;
c. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan;
d. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
e. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
6. Empat Kecamatan terdiri dari :
a. Kecamatan Dawan;
b. Kecamatan Banjarangkan;
c. Kecamatan Klungkung;
d. Kecamatan Nusa Penida.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
6
1.3. Isu Strategis Pembangunan Daerah
1.3.1. Kondisi Geografis
Kabupaten Klungkung merupakan Kabupaten yang memiliki luas wilayah
terkecil dibandingkan dengan luas kabupaten/kota di Bali. Secara geografis
Kabupaten Klungkung terletak pada posisi 115021’28’’ – 115037’43” Bujur Timur
dan 80027’37” – 80049’00” Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara : Kabupaten Bangli
b. Sebelah Timur : Kabupaten Karangasem
c. Sebelah Selatan : Samudra Hindia
d. Sebelah Barat : Kabupaten Gianyar
Sumber : BPS Kab. Klungkung,2019
Gambar 1.1 Luas Wilayah Kabupaten Klungkung Per Kecamatan
Luas Kabupaten Klungkung adalah 315 km2 atau 31.500 hektar. Sebagian
wilayah Kabupaten Klungkung terletak di Pulau Bali dengan luas 112,16 km2 dan
sisanya seluas 202,84 km2 terletak di daerah kepulauan yaitu Pulau Nusa Penida,
Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.
Nusa Penida, 202,84 Km2
Dawan, 29,05 Km2
Klungkung, 37,38 Km2
Banjarangkan, 45,73 Km2
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
7
Sebagai daerah yang memiliki wilayah kepulauan, maka Kabupaten
Klungkung memiliki pantai dengan panjang sekitar 77,7 km terdiri dari 10,5 km
terdapat di Klungkung daratan dan sisanya 67,2 km di Kepulauan Nusa Penida.
Permukaan tanah pada umumnya tidak rata, bergelombang bahkan sebagian
besar berupa bukit-bukit terjal yang kering dan tandus, dan hanya sebagian kecil
luasan dataran. Luas daratan Kabupaten Klungkung sebagian besar berada di
kemiringan 15-40˚ dengan luas 144,27 km2. Permukaan tanah di Kabupaten
Klungkung pada umumnya tidak rata, bergelombang bahkan sebagian besar
berupa bukit-bukit terjal yang kering serta tandus dan sebagian kecil saja
merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan/lereng di Kabupaten Klungkung
dirinci menurut klasifikasi dan luasnya terbagi sebagaimana dalam gambar di
bawah ini.
Sumber : BPS Kab. Klungkung,2018
Gambar 1.2. Luas Daratan Kabupaten Klungkung menurut klasifikasi kemiringan.
Di Kecamatan Nusa Penida, secara umum kondisi topografi tergolong landai
sampai berbukit. Desa pesisir di sepanjang pantai bagian utara berupa lahan datar
dengan kemiringan 0 - 3 % dari ketinggian lahan 0 – 268 m dpl. Semakin ke
selatan kemiringan lerengnya semakin bergelombang. Demikian juga pulau
Lembongan bagian Utara merupakan lahan datar dengan kemiringan 0 -3% dan
di bagian Selatan kemiringannya mencapai 3 - 8%. Sedangkan Pulau Ceningan
mempunyai kemiringan lereng bervariasi antara 8 - 15% dan 15 - 30% dengan
kondisi tanah bergelombang dan berbukit. Sumber air di Klungkung Daratan
0 13,08 35,89 45,85,32
100
0
41,21
113,05
144,2716,47
315
K L A S I F I K A S I D A N
D E R A J A T K E M I R I N G A N
0 -2 ˚ 2 -15 ˚ 1 5 -40 ˚ >40 ˚ T O T A L
Column1 Luas (Km2)
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
8
(Wilayah Kabupaten Klungkung yang berada di Pulau Bali) berasal dari sungai yang
mengalir sepanjang tahun sedangkan di Kepulauan Nusa Penida sumber air berasal
dari air hujan dan sebagian kecil dari mata air. Penduduk memanfaatkan air hujan
dengan menampung dalam cubang (penampungan) untuk kebutuhan sehari-hari.
Kondisi daratan yang berbukit, terjal dan tandus menjadi tantangan tersendiri
dalam mobilisasi kebutuhan hidup masyarakat. Hal tersebut merupakan salah satu
penyebab tidak seimbangnya pembangunan di Klungkung Daratan dan Kepulauan.
1.3.2. Kependudukan
Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Klungkung, jumlah penduduk
Kabupaten Klungkung pada Tahun 2017 berjumlah 177.400 jiwa yang terdiri atas
penduduk laki-laki sebanyak 87.700 jiwa atau sebanyak 49,44 % dan perempuan
berjumlah 89.700 jiwa atau 50,56%. Jumlah penduduk tahun 2017 meningkat
sebanyak 700 jiwa dari jumlah penduduk tahun 2016 yang berjumlah sebesar
176.700 jiwa. Pada tahun 2014 terdapat 43.700 jiwa dan rumah tangga di
Kabupaten Klungkung dan meningkat menjadi 43.925 jiwa dan rumah tangga di
tahun 2015 dengan rata-rata anggota rumah tangga sebanyak empat (4) orang.
Adapun gambaran jumlah penduduk Kabupaten Klungkung dalam enam tahun
terakhir adalah sebagaimana diuraikan dalam gambar di bawah ini.
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2018
Gambar 1.3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Klungkung Tahun 2013-
2017 (ribu jiwa)
86,0086,50
86,9087,40
87,7087,9088,30
88,8089,30
89,70
173,90174,80
175,70
176,70
177,40
172,00
173,00
174,00
175,00
176,00
177,00
178,00
84,00
85,00
86,00
87,00
88,00
89,00
90,00
2013 2014 2015 2016 2017
Laki-laki (rb jiwa) Perempuan (rb jiwa) Jumlah (rb jiwa)
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
9
Permasalahan lain yang dihadapi adalah tidak meratanya sebaran
penduduk dibandingkan luas daratan. Sebagian besar penduduk memadati
Kecamatan Klungkung dan luas daratan terluas di Kecamatan Nusa penida hanya
dihuni sebagian kecil penduduk. Adapun sebaran penduduk Kabupaten Klungkung
pada tahun 2018 per kecamatan dapat dilihat dari gambar dibawah ini.
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2018
Gambar 1.4 Jumlah Penduduk Kabupaten Klungkung per Kecamatan Tahun 2018
(Ribu Jiwa)
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa penduduk terbanyak terdapat di
Kecamatan Klungkung yaitu sebesar 58.190 jiwa (32,80%) dan dan Kecamatan
Dawan dengan jumlah penduduk paling sedikit yaitu sebanyak 34.540 jiwa
(19,47%).
Komposisi penduduk di Kabupaten Klungkung memiliki persentase
penduduk produktif masih tergolong ideal yaitu mencapai 65,97% atau sedikit
menurun dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 65,99%. Dengan angka
tersebut dapat diartikan bahwa sebagian besar penduduk Klungkung masih
memiliki kesempatan untuk bekerja produktif mencari nafkah sehingga
kesejahteraan dapat tercapai. Ratio beban tanggungan penduduk Kabupaten
Klungkung dalam tiga tahun terakhir cenderung menurun. Tahun 2015 menurun
menjadi 52,17% dan pada tahun 2016 menjadi 51,54% dan tahun 2017 meningkat
kembali menjadi 51,59%. Berdasarkan depedency ratio tersebut dapat dijelaskan
bahwa tahun 2016 dari 100 jiwa penduduk terdapat 52 jiwa penduduk yang
22,6419,50
28,60
16,96
22,8819,65
29,59
17,58
45,5239,15
58,19
34,54
25,66
22,07
32,80
19,47
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
Nusa Penida Banjarangkan Klungkung Dawan
Laki-laki (rb jiwa) Perempuan (rb jiwa) Jumlah (rb jiwa) %
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
10
produktif. Secara umum kondisi ini menunjukkan bahwa demografi Kabupaten
Klungkung merupakan modal pembangunan yang potensial.
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2018
Gambar 1.5 Jumlah Penduduk Kabupaten Klungkung Tahun 2017 menurut
Kelompok Umur (jiwa)
Dari komposisi penduduk menurut kelompok umur maka penduduk
Kabupaten Klungkung membentuk piramida penduduk ekspansif yang
menggambarkan sebagian besar penduduk berada dalam kelompok produktif.
Berdasarkan perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan, pada tahun
2017 penduduk laki-laki sebanyak 87.700 jiwa atau 49,43 persen dan penduduk
perempuan sebanyak 89.700 jiwa atau 50,56 persen. Dari data tersebut dapat
dihitung sex ratio penduduk di Kabupaten Klungkung pada tahun 2016 sebesar
97,76% yang mengindikasikan jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari
penduduk laki-laki.
1.3.3. Indeks Pembangunan Manusia
Persoalan utama yang dihadapi Kabupaten Klungkung adalah upaya
peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diukur dengan beberapa
indikator seperti derajat kesehatan masyarakat, tingkat pendidikan dan
pendapatan masyarakat.
24,55 24,5 24,03 23,66 23,43
65,38 65,84 65,72 65,99 65,97
10,06 10,18 10,25 10,36 10,61
52,95 52,66 52,17 51,54 51,59
2013 2014 2015 2016 2017
0-14 thn 15-64 th >65 th Ratio Beban Tanggungan (%)
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
11
Dibandingkan dengan capaian IPM Provinsi maka IPM Kabupaten
Klungkung masih berada di bawah IPM Provinsi, dimana pada tahun 2017 IPM
Kabupaten Klungkung berada pada angka 70,13 sedangkan IPM Provinsi Bali
mencapai 74,30. Perbandingan IPM Kabupaten Klungkung dengan IPM Provinsi
Bali dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 ditunjukkan dengan gambar
sebagai berikut.
Sumber : BPS Prov. Bali, 2018
Gambar 1.6 Capaian IPM Kab. Klungkung dan Provinsi Bali Tahun 2013-2017
Secara regional IPM Kabupaten klungkung tahun 2017 menempati urutan
ke tujuh dari sembilan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. IPM Kabupaten Klungkung
berada di peringkat 7 di atas Kabupaten Bangli yang mencapai 68,24 dan
Kabupaten Karangasem yang mencapai 65,57 di tahun 2017. Perbandingan IPM
Kabupaten Klungkung dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Bali ditunjukkan
dengan gambar sebagai berikut.
68,08 68,368,98 69,31
70,13
72,09 72,4873,27 73,65
74,3
2013 2014 2015 2016 2017
Klungkung Bali
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
12
Sumber : BPS Provinsi Bali, 2018
Gambar 1.7 Perbandingan IPM Kabupaten/Kota se-Bali Tahun 2017
Dengan keterbatasan berbagai sumber daya yang dimiliki serta dengan
wilayah yang relatif luas dengan sebaran yang terpisah menjadikan pembangunan
wilayah Kabupaten Klungkung memiliki karakteristik yang berbeda dengan wilayah
lain di Bali. Pemerataan pembangunan antara wilayah Klungkung daratan dengan
kepulauan Nusa Penida sangat penting diperhatikan agar tidak menimbulkan
kesenjangan pembangunan antar wilayah dan antar sektor.
1.3.4. Ketimpangan Pendapatan
Distribusi pendapatan di Kabupaten Klungkung meskipun masih dalam kisaran
ketimpangan rendah. Hasil pembangunan belum dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat dengan kontribusi yang lebih seimbang. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik Kabupaten Klungkung, pada tahun 2017, Gini ratio Kabupaten
Klungkung dalam lima tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan yaitu dari
0,36 di tahun 2013 menjadi 0,37 di tahun 2017. Adapun perkembangan gini ratio
Kabupaten Klungkung dan perbandingannya dengan gini ratio Kabupaten/Kota di
Bali tahun 2013 – 2017 adalah sebagaimana dalam gambar di bawah ini.
70,72
74,86
80,54
76,09
70,1368,24
65,57
71,11
83,01
74,3
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
13
Sumber : BPS Provinsi Bali, 2017
Gambar 1.8 Perkembangan Gini Ratio Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2017
dan perbandingan Gini Ratio Tahun 2017 dengan Kabupaten/Kota
lainnya di Bali.
Gini ratio Kabupaten Klungkung tahun 2017 tertinggi jika dibandingkan
dengan Kabupaten/Kota lainnya di Bali. Gini ratio terendah dicapai oleh Kabupaten
Gianyar sebesar 0,27. Berdasarkan Gini Ratio maka Kabupaten Klungkung
dikategorikan dengan ketimpangan sedang. Hal ini perlu dicermati bersama oleh
Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk meningkatkan pendapatan 40%
penduduk dengan pendapatan terendah (rumah tangga sasaran/RTS).
1.3.5. Kemiskinan
Tingkat kemiskinan Kabupaten Klungkung dalam 5 tahun terakhir terus
menurun yaitu dari 7,01% di tahun 2014 menjadi 6,29% di tahun 2017, meski
masih di atas tingkat kemiskinan Provinsi Bali. Dibandingkan dengan
Kabupaten/Kota lain di Bali, Tingkat Kemiskinan Kabupaten Klungkung masih
berada di peringkat ke 2 tertinggi dibawah Kabupaten Karangasem. Garis
kemiskinan di Kabupaten Klungkung terus mengalami peningkatan sejalan dengan
inflasi. Berdasarkan garis kemiskinan tersebut, maka dapat dihitung persentase
penduduk miskin. Tahun 2014 garis kemiskinan Kabupaten Klungkung ditetapkan
sebesar Rp. 253.717,00 menjadi Rp 361.400,00 di tahun 2017. Tabel dibawah ini
0,360,35
0,370,36
0,37
0,4
0,42
0,380,37
0,38
2013 2014 2015 2016 2017
Klungkung Bali
0,320,31
0,32
0,27
0,37
0,3
0,320,31
0,34
0,38
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
14
menyajikan perkembangan tingkat kemiskinan di Kabupaten Klungkung dari sisi
jumlah serta kedalaman dan keparahan kemiskinan.
Tabel 1.1
Indikator Kemiskinan Kabupaten Klungkung, 2014-2017
Uraian 2014 2015 2016 2017
Jumlah Penduduk Miskin (000
jiwa)
12,3 12,11 11,21 11,15
Persentase Penduduk Miskin
(Po)
7,01 6,91 6,35 6,29
Indeks Kedalaman Kemiskinan
(P1)
0,96 1 0,78 0,33
Indeks Keparahan Kemiskinan
(P2)
0,21 0,22 0,13 0,04
Garis Kemiskinan 253.717 264.866 284.789 361.400
Sumber :BPS Kabupaten Klungkung, 2018
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kondisi kemiskinan di Kabupaten
Klungkung mengalami penurunan. Jumlah Penduduk miskin menurun disertai
dengan menurunnya kedalaman kemiskinan dan menurunnya keparahan
kemiskinan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index-P1), merupakan
ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin
terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata
pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Sementara Indeks Keparahan
Kemiskinan (Proverty Severity Index-P2) memberikan gambaran mengenai
penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks,
semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.
1.3.6. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang stagnan juga merupakan permasalahan
tersendiri bagi Kabupaten Klungkung. Pertumbuhan ekonomi yang stagnan
berdampak pada pembangunan daerah. Bahkan pada kurun 2013 sampai 2014,
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Klungkung mengalami penurunan. Dalam kurun
tahun 2015 sampai 2016, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Klungkung mengalami
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
15
peningkatan. Bahkan pada tahun 2016, perekonomian Kabupaten Klungkung
tumbuh diatas perekonomian Provinsi Bali dan Perekonomian Nasional. Namun
pada tahun 2017, perekonomian Kabupaten Klungkung turun dari tahun
sebelumnya sebesar 0,94 point. Adapun perkembangan pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Klungkung adalah sebagaimana dalam gambar di bawah ini.
Sumber: BPS Kabupaten Klungkung, 2018
Gambar 1.9 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Klungkung Tahun 2012-2017
Pemerintah Kabupaten Klungkung, dengan partisipasi masyarakat,
melakukan pembangunan di bidang ekonomi yang difokuskan pada tiga sektor
unggulan yaitu: sektor pertanian dalam arti luas, sektor industri kecil dan
menengah, serta sektor pariwisata. Pembangunan sektor pertanian diarahkan
untuk mendorong kecukupan kebutuhan pangan daerah dan mendorong
peningkatan produksi dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat
melalui pengembangan komoditi sub sektor pertanian tanaman pangan,
perkebunan, peternakan dan perikanan. Industri di Kabupaten Klungkung
pengembangannya terbatas pada kegiatan industri kecil dan menengah,
sebaliknya industri besar dan berat tidak dikembangkan, mengingat Kabupaten
Klungkung merupakan daerah pariwisata sebagai bagian dari pariwisata Bali dan
tidak memiliki sumberdaya mineral. Industri yang dikembangkan disini adalah
industri yang berorientasi bahan baku pertanian lokal dan diarahkan untuk
mendukung industri pariwisata. Pembangunan sektor pariwisata dititikberatkan
pada pemanfaatan potensi alam, flora dan fauna, peninggalan sejarah, obyek dan
daya tarik wisata lainnya, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup dan
budayanya.
6,256,05 5,98
6,16,28
5,34
2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7
Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
16
1.4. Ruang Lingkup
Laporan Kinerja ini memberikan penjelasan mengenai capaian kinerja
Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung selama tahun 2018. Capaian kinerja
(performance results) tahun 2018 tersebut dibandingkan dengan Perjanjian
Kinerja (performance agreement) tahun 2018 sebagai tolak ukur keberhasilan
tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan
memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kerja (performance gap) bagi
perbaikan kinerja dimasa datang.
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Daerah
Kabupaten Klungkung tahun 2018 berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja, sebagai berikut :
Bab I : pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang,
aspek strategis Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung,
serta struktur organisasi;
Bab II : Perencanaan dan Penetapan Kinerja, menjelaskan secara
ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar
pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran Pemerintah
Daerah Kabupaten Klungkung tahun 2018 serta hasil target
kinerja yang diperjanjikan;
Bab III : Akuntabilitas Kinerja Tahun 2018, menjelaskan analisis
pencapaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten
Klungkung dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik
terhadap pencapaian sasaran strategis untuk tahun 2018;
Bab IV : Penutup, menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan
Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung tahun
2018 dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi
perbaikan kinerja di masa datang.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
17
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Pembangunan Jangka Mengenah Daerah (RPJMD)
Perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh
instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal,
nasional, global dan tetap berada dalam tatanan sistem administrasi Negara
Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dinyatakan sistem perencanaan pembangunan nasional adalah satu
kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana
pembangunan dalam jangka panjang, menengah dan tahunan yang dilakukan oleh
unsur penyelenggara pemerintahan pusat dan daerah dengan melibatkan
masyarakat.
Perencanaan Pembangunan meliputi Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dimaksudkan untuk
memberikan acuan dan dasar hukum bagi pembangunan jangka menengah daerah
dalam lima tahun mendatang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
melalui pembangunan secara berkelanjutan, optimalisasi sumberdaya dan
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah sesuai dengan
kewenangan dan kewajiban dalam penyelenggaraan otonomi daerah secara
terencana dan terukur untuk mewujudkan pembangunan yang berdaya guna dan
berhasil guna.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pemerintah
Kabupaten Klungkung Tahun 2018 ini, mengacu pada Perubahan Rencana Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2018, Perubahan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Klungkung, Rencana Kerja
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
18
Pembangunan Daerah Kabupaten Klungkung Perubahan Tahun 2018, serta
Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2018.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Klungkung Tahun 2013-2018 merupakan dokumen perencanaan strategis yang
disusun dan dirumuskan oleh bupati dan wakil bupati yang merupakan
perencanaan jangka menengah yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Program dan Kegiatan Daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal yang diterjemahkan
kedalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah,
efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap
sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.
2.1.1. Visi
Visi pembangunan daerah Kabupaten Klungkung dalam 5 (lima) tahun
mendatang sebagai pedoman membangun Klungkung yaitu :
” TERWUJUDNYA KLUNGKUNG YANG UNGGUL DAN SEJAHTERA”
Dengan pengertian bahwa Kabupaten Klungkung yang selama ini ditopang
oleh potensi yang sangat besar dengan tingkat heterogenitas tinggi serta adat
budaya bernilai luhur, harus mampu dibangun guna mencapai keunggulan daerah
dengan kondisi kesejahteraan wilayah dan masyarakat. Visi ini menekankan pada
minimalisasi gap (jurang pemisah) antar komponen masyarakat ataupun antar
wilayahnya, dengan segala gerak langkah yang merujuk pada konsep kemitraan-
kebersamaan. Klungkung yang Unggul dan Sejahtera mengandung pengertian
wilayah Kabupaten Klungkung yang memiliki sumber-sumber daya yang unggul
(lebih tinggi dari wilayah lainnya) dengan masyarakatnya yang aman sentosa.
Menciptakan Klungkung yang Unggul dan Sejahtera mengandung pengertian
usaha menciptakan keunggulan di sektor tertentu guna menciptakan masyarakat
yang cukup pangan, sandang, papan dan kualitas hidupnya meningkat secara lahir
batin menuju suatu peradaban manusia yang unggul, sosial ekonomi yang lebih
baik, atau yang lebih modern sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
19
Klungkung Yang Unggul dimaksudkan untuk mewujudkan Klungkung
sebagai pusat pengembangan kegiatan ekonomi, pariwisata, sosial dan budaya di
kawasan Bali Timur, yang didukung oleh pengembangan kualitas sumber daya
manusia dan sumber daya alam daerah. Keunggulan lokal yang akan
dikembangkan meliputi pengembangan Klungkung sebagai pusat pasar Bali Timur,
menjadikan RSUD Klungkung sebagai pusat rujukan Bali Timur dan pengembangan
potensi sosial ekonomi Nusa Penida sebagai kawasan Wisata terpadu. Keunggulan
lokal ini dapat dicapai melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
pengelolaan alam lingkungan secara bijaksana. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia ditempuh melalui pembangunan pendidikan, ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta sosial budaya dan kesenian. Pengelolaan alam lingkungan secara
bijaksana ditempuh melalui pemanfaatan sumber daya alam yang memperhatikan
batas daya dukung lingkungan yang disertai dengan pelestarian aset-aset
lingkungan yang strategis, seperti terumbu karang, hutan bakau, dan flora-fauna
langka.
Klungkung yang Sejahtera merupakan dampak lanjutan dari pencapaian
Klungkung yang Unggul. Dengan tercapainya keunggulan sumber daya manusia
dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, maka daya saing Kabupaten
Klungkung akan meningkat. Hal ini akan bermuara pada peningkatan
kesejahteraan sosial dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Hal ini akan
terrefleksikan dalam bentuk perbaikan indikator kesejahteraan masyarakat seperti
peningkatan pendapatan perkapita, penurunan angka kemiskinan, dan
peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (yang terdiri dari peningkatan derajat
kesehatan, mutu pendidikan dan paritas daya beli). Klungkung yang Sejahtera juga
memiliki arti berkurangnya jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin. Hal
ini dapat ditempuh melalui pemerataan pembangunan, penanggulangan
kemiskinan, serta perhatian khusus pada wilayah terpencil dan tertinggal seperti
desa-desa di Kecamatan Nusa Penida. Penurunan ketimpangan pembangunan ini
terrefleksikan dalam bentuk perbaikan indikator ketimpangan pendapatan, yakni
penurunan rasio gini.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
20
2.1.2. Misi
Guna mewujudkan visi tersebut diatas maka beberapa misi yang akan
dijalankan adalah:
A. Menguatkan dan meningkatkan eksistensi adat budaya Bali di
Kabupaten Klungkung.
B. Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia
Kabupaten Klungkung.
C. Meningkatan kesejahteraan sosial melalui pemberdayaan ekonomi
masyarakat.
D. Meningkatkan perekonomian yang berbasis kerakyatan dengan
mengedepankan konsepsi kemitraan.
E. Mewujudkan kepastian hukum agar terwujud ketentraman dan
ketertiban masyarakat.
F. Mewujudkan pemerintahan yang baik berdasarkan prinsip good
coorporate governance.
G. Mengembangkan jasa layanan kepada masyarakat yang lebih baik.
H. Mewujudkan pembangunan daerah yang selaras dan seimbang
I. Mewujudkan pelestarlan sumber daya alam dan lingkungan hidup
dalam pemanfaatannya yang berkelanjutan.
J. Menyediakan sarana dan prasarana wilayah yang mengakomodir
perkembangan wilayah dan kebutuhan masyarakat.
K. Menguatkan stabilitas politik dan keamanan di seluruh wilayah
Kabupaten Klungkung.
2.1.3. Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan pada visi dan misi pembangunan daerah Kabupaten
Klungkung tahun 2013–2018, maka disusun tujuan pembangunan selama 5 (lima)
tahun ke depan yang dirumuskan berdasarkan hasil dari analisis lingkungan
strategis dan penetapan pokok-pokok strateginya. Tujuan dalam hal ini merupakan
implementasi pernyataan misi yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang,
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2017
21
sedangkan sasaran merupakan penjabaran dari tujuan. Adapun tujuan dan
sasaran dari masing-masing misi setelah diadakan perubahan terhadap dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Mengenah Daerah Kabupaten Klungkung Tahun
2013-2018 adalah sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
23
Tabel 2.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja
Kabupaten Klungkung
Misi A : Menguatkan dan Meningkatkan Eksistensi Adat Budaya Bali di Kabupaten Klungkung
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Cara pengukuran
1 Melestarikan dan mengembangakan
kebudayaan daerah
Cakupan budaya yang lestari (%)
1.1 Terjaganya dan berkembanganya kelestarian
kebudayaan tak benda (intangible)
Cakupan Budaya tangible (berwujud) yang
dilestarikan
Jumlah budaya tangible yang ditata/budaya tangible yang didata x 100%
Cakupan Budaya intangible (tak berwujud)
yang dilestarikan
Jumlah budaya intangible yang dilestarikan/jumlah data budaya intangible
yang hampir punah x 100%
Misi B : Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kabupaten Klungkung
1 Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
Kabupaten Klungkung
Angka Harapan Hidup
1.1 Terwujudnya peningkatan kualitas kesehatan ibu, bayi
dan balita
Angka kematian Ibu per 100.00 KH
Jumlah kematian ibu hamil melahirkan, ibu nifas dibagi kelahiran hidup x 100.000
Angka Kematian Bayi per 1.000 KH
Jumlah kematian bayi dibagi kelahiran hidup x 1.000
Angka Kematian Balita
per 1.000 KH
Jumlah kematian balita dibagi kelahiran bayi
hidup x 1 .000
1.2 Meningkatnya pengendalian
penyakit menular dan tidak menular
CFR DBD Jumlah kematian akibat penyakit DBD dibagi
jumlah penduduk x 100%
Tingkat Pertumbuhan Prevalensi Hipertensi
Jumlah kasus hipertensi tahun ini dikurangi jumlah kasus hipertensi tahun lalu dibagi
jumlah kasus hipertensi tahun lalu x 100%
Tingkat Pertumbuhan
Prevalensi Diabetes Melitus
Jumlah kasus diabetes militus baru tahun ini
dikurangi jumlah kasus diabetes militus tahun lalu dibagi jumlah kasus diabetes militus baru tahun lalu x 100%
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
24
1.3 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
Indeks Kepuasan Masyarakat Bidang
Kesehatan
Hasil pengukuran secara kuantitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan
2 Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Kabupaten Klungkung
Rata - Rata Lama Sekolah (tahun)
1.1 Meningkatnya akses PAUD dan PNF (pendidikan non formal)
APM PAUD Jumlah penduduk usia 4-6 tahun yang bersekolah di PAUD dibagi jumlah penduduk usia 4-6 tahun x 100%
Persentase desa terlayani PKBM
Jumlah desa yang dilayani PKBM dibagi jumlah desa x 100%
Angka Harapan Lama Sekolah (tahun)
1.2 Meningkatnya akses pendidikan dasar
APK SD % Jumlah penduduk yang bersekolah di SD dibagi jumlah penduduk usia 7-12 tahun x 100%
Angka Melek Huruf APM SD % Jumlah penduduk usia 7-12 tahun yang
bersekolah di PAUD dibagi jumlah penduduk usia 7-12 tahun x 100%
APK SMP Jumlah penduduk yang bersekolah di SMP dibagi jumlah penduduk usia 13-15 tahun x 100%
APM SMP Jumlah penduduk usia 13-15 tahun yang bersekolah di PAUD dibagi jumlah penduduk
usia 13-15 tahun x 100%
APK SMA Jumlah penduduk yang bersekolah di SMA/K
dibagi jumlah penduduk usia 16-18 tahun x 100%
APM SMA Jumlah penduduk usia 16-18 tahun yang bersekolah di SMA/K dibagi jumlah penduduk usia 16-18 tahun x 100%
1.3 Meningkatnya mutu sekolah dan lulusan sekolah
Angka Kelulusan SD Jumlah siswa kelas 6 SD yang lulus dibagi jumlah siswa SD tingkat akhir tahun ajaran
sebelumnya
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
25
Angka Kelulusan SMP Jumlah siswa kelas 3 SMP yang lulus dibagi jumlah siswa SMP tingkat akhir tahun ajaran
sebelumnya
Angka Kelulusan SMA Jumlah siswa kelas 3 SMA yang lulus dibagi jumlah siswa SMA tingkat akhir tahun ajaran sebelumnya
Persentase lulusan SMA/SMK yang diterima di PTN
Jumlah lulusan SMA/K dibagi jumlah mahasiswa semester I di PTN x 100%
Perserntase lulusan SMA/SMK yang langsung
bekerja
Jumlah lulusan SMA/K dibagi jumlah lulusan SMA/K yang bekerja x 100%
1.4 Meningkatnya prestasi atlit dan seniman
Jumlah medali di porsenijar
Jumlah medali yang diperoleh dalam porsenijar tingkat provinsi Bali
Misi C : Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Melalui Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
1 Menurunkan Angka
Kemiskinan
Persentase Penduduk
Miskin (%)
1.1 Meningkatnya kemandirian
PMKS
Cakupan PMKS Mandiri Jumlah PMKS mandiri dibagi jumlah PMKS x
100%
1.2 Tercapainya penduduk tumbuh
seimbang
Tercapainya TFR 2,1%,
NRR 1% dan LPP 1,1%
Kondisi kependudukan yang ideal ditandai
dengan tercapainya TFR 2,1,NRR sebesar 1 dan LPP sebesar 1,1%. ketiga komponen harus dipenuhi sehingga terwujud kondisi
penduduk tumbuh seimbang.
1.3 Menurunnya angka
pengangguran
Angka pengangguran
terbuka Kabupaten Klungkung
Data BPS
1.4 Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan
Persentase perempuan sebagai pelaku usaha ekonomi (persen)
Jumlah perempuan yang ikut dalam Kelompok Usaha dibagi jumlah perempuan angkatan kerja
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
26
1.5 Meningkatnya keberdayaan masyarakat yang mandiri
Persentase desa berkembang (persen)
Jumlah desa berkembang dibagi jumlah desa x 100%
Misi D : Meningkatkan Perekonomian Yang Berbasis Kerakyatan Dengan Mengedepankan Konsepsi Kemitraan
1 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi
1.1 Meningkatnya investasi daerah Nilai PMA ($) Nilai realisasi investasi asing dalam dolar US
Nilai PMDN (milyar Rp) Nilai realisasi investasi dalam negeri dalam milyar rupiah
1.2 Meningkatnya kualitas perdagangan
Persentase peningkatan omzet penjualan
Persentase peningkatan nilai total volume penjualan sektor UMKM dibandingkan nilai omzet penjualan tahun awal RPJMD (Rp
2,478 trilyun)
1.3 Meningkatnya kualitas
pengelolaan koperasi
Persentase koperasi
sehat
Jumlah koperasi sehat dibagi jumlah koperasi
yang ada x100%
1.4 Meningkatnya Penerimaan Pendapatan Asli Daerah
Persentase peningkatan penerimaan PAD
Jumlah penerimaan PAD tahun berkenaan - Jumlah penerimaan PAD tahun 2013/Jumlah penerimaan PAD tahun 2013 x 100% (PAD 2013 sebesar Rp. 67,4 M)
1.5 Mengembangkan kepariwisataan Kabupaten
Klungkung
Jumlah Kunjungan Wisatawan (jiwa)
Jumlah orang yang berkunjung ke obyek wisata di Kabupaten Klungkung
Rata-rata lama tinggal Merupakan rata-rata lama kunjungan
wisatawan di sarana akomodasi
2 Meningkatkan Ketahanan
Pangan
Skor Pola Pangan
Harapan
2.1 Meningkatnya produksi
pertanian
Produksi Padi (ton) Jumlah produksi padi selama 1 tahun
Produksi Jagung (ton) Jumlah produksi jagung selama 1 tahun
Produksi Kedelai (ton) Jumlah produksi kedelai selama 1 tahun
Jumlah Produksi Daging Sapi (kg)
Produksi daging sapi selama 1 tahun
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
27
2.2 Meningkatnya produksi hasil perikanan
Produksi Hasil Pengolahan Perikanan
(ton)
Jumlah produksi olahan hasil perikanan yang produksi di Kabupaten Klungkung
Produksi perikanan tangkap dan budidaya (ton)
Jumlah produksi perikanan tangkap dan budidaya di Kabupaten Klungkung termasuk budidaya rumput laut
Misi E : Mewujudkan Kepastian Hukum Agar Terwujud Ketentraman Dan Ketertiban Masyarakat
1 Meningkatkan ketaatan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan
Pelanggaran Perda (kasus)
1.1 Terwujudnya ketaaatan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan
Jumlah pelanggaran Perda (kasus)
Jumlah pelanggaran perda dalam satu tahun
Angka Gangguan Kamtibmas (kasus)
Angka Gangguan Kamtibmas (kasus)
Jumlah gangguan kamtimbas di desa/kelurahan selama 1 tahun
Misi F : Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik Berdasarkan Prinsip Good Coorporate Governance.
1 Meningkatkan kualitas pengelolaan pemerintahan yang akuntabel
Nilai Akuntabilitas Kinerja 1.1 Terwujudnya kinerja pemerintah daerah yang optimal
Rata-rata Capaian Indikator Kinerja Utama SKPD (%)
Akumulasi Capaian IKU SKPD dibagi banyaknya IKU SKPD
Hasil Opini BPK terhadap
LPKD adalah WTP
Misi G : Mengembangkan Jasa Layanan Kepada Masyarakat Yang Lebih Baik
1 Meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada
masyarakat
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap
Layanan Publik
1.1 Meningkatnya ketepatan dan kecepatan layanan publik
bidang perijinan dan non perijinan
Persentase layanan perijinan memenuhi SOP
Jumlah layanan publik terpenuhi sesuai SOP dibagi total permohonan
Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap
Pelayanan Adminduk dan
capil
Hasil survei oleh Disdukcapil
Misi H : Mewujudkan Pembangunan Daerah Yang Selaras Dan Seimbang
1 Mengurangi ketimpangan infrastruktur antar wilayah
Indeks Ketimpangan Infrastruktur
1.1 Meningkatnya kualitas jaringan perhubungan darat dan laut
Persentase peningkatan penumpang angkutan umum laut
Jumlah penumpang angkutan umum laut tahun n - jumlah penumpang angkutan umum tahun sebelumnya dibagi jumlah penumpang
angkutan umum
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
28
Persentase peningkatan penumpang angkutan
umum darat
Jumlah penumpang angkutan umum tahun n - jumlah penumpang angkutan umum tahun
sebelumnya dibagi jumlah penumpang angkutan umum
Misi I : Mewujudkan Pelestarian Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup Dalam Pemanfaatannya Yang Berkelanjutan
1 Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
1.1 Menurunkan beban pencemaran air, tanah dan udara
Indeks Kualitas Air 2014-2017 menggunakan data yang dikeluarkan oleh DLH Prov. Bali. Tahun 2018 proyeksi Kabupaten/realiasi akan diukur oleh Kabupaten
Indeks Kualitas Udara 2014-2017 menggunakan data yang dikeluarkan oleh DLH Prov. Bali. Tahun 2018
proyeksi Kabupaten/realiasi akan diukur oleh Kabupaten
Indeks Kualitas Tutupan Lahan
2014-2017 menggunakan data yang dikeluarkan oleh DLH Prov. Bali. Tahun 2018 proyeksi Kabupaten/realiasi akan diukur oleh
Kabupaten
Misi J : Mewujudkan Sarana Dan Prasarana Yang Mengakomodir Perkembangan Wilayah Dan Kebutuhan Masyarakat
1 Meningkatkan kualitas
permukiman
Persentase Peningkatan
Pemukiman yang Layak Huni
1.1 Meningkatkan pemenuhan
prasarana sarana utilitas dasar
Cakupan Layanan Air
Bersih
Total Jumlah Penduduk Yang Terlayani Air
Bersih Dibagi Jumlah Penduduk X 100%
Jumlah pengguna energi
terbarukan
Jumlah KK yang menggunakan energi
terbarukan
Misi K : Menguatkan Stabilitas Politik Dan Keamanan Di Seluruh Wilayah
1 Menurunkan potensi konflik Persentase Penurunan Potensi Konflik
1.1 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
menggunakan hak pilihnya
Tingkat partisipasi pemilih
Jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih dibagi jumlah DPT x 100%
1.2 Meningkatnya wawasan
kebangsaan pada masyarakat
Angka Potensi Konflik
SARA
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
29
2 Meningkatkan kualitas manajemen kebencanaan
Indeks Resiko Bencana 2.1 Meningkatnya respon penanganan bencana
Persentase penanganan kedaruratan sesuai
standar respond time (%)
Kejadian kedaruratan sesuai standar respons time dibagi jumlah kejadian kedaruratan x
100%
Persentase korban terdampak bencana yang dipulihkan (%)
Persentase OPD kordinasi dibagi dengan jumlah OPD dalam SK penangan Bencana
Tingkat waktu tanggap bencana kebakaran
(menit)
Waktu yang dibutuhkan untuk menangani bencana kebakaran
Sumber : RPJMD Kab. Klungkung, 2013-2018
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
30
2.1.4. Strategi dan Arah Kebijakan
Dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi Kabupaten Klungkung tahun 2013 – 2018,
Pemerintah Kabupaten Klungkung menetapkan strategis dan arah kebijakan
daerah sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
31
Tabel 2.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Kabupaten Klungkung
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Visi : Mewujudkan Klungkung yang Unggul dan Sejahtera
Misi A. : Menguatkan dan Meningkatkan Eksistensi Adat Budaya Bali Di Kabupaten Klungkung
1.1 Melestarikan dan
mengembangkan kebudayaan daerah
1.1.1 Terjaga dan
berkembangnya kelestarian kebudayaan tak benda (intangible)
1.1.1.1 Menginventarisasi, mendaftarkan, menetapkan,
mencatatkan dan memelihara kekayaan budaya baik tangible maupun intangible secara menyeluruh dengan melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya
1.1.1.1.1 Pendataan, pengkajian dan pendaftaran
kekayaan budaya baik yang bersifat tangible dan intangible
1.1.1.2 Meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan keragaman budaya melalui pengembangan event budaya dan pembinaan pelaku budaya
1.1.1.2.1 Pengembangan kerja sama dan
kemitraan dengan pemangku kepentingan dalam pelestarian dan pengembangan budaya
1.1.1.3 Menciptakan kondisi kehidupan adat yang harmonis sebagai prasyarat peningkatan peran lembaga adat dalam pembangunan daerah
1.1.1.3.1 peningkatan peran lembaga adat dalam pembangunan
1.1.1.3.2 Peningkatan pelaksanaan adat yang harmonis sebagai modal awal pembangunan daerah
Misi B. : Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kabupaten Klungkung
2.1 Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten Klungkung
2.1.1 Terwujudnya peningkatan kualitas kesehatan ibu, bayi dan balita
2.1.1.1 Meningkatkan kualitas kesehatan ibu hamil, melahirkan dan nifas serta kesehatan bayi dan balita
2.1.1.1.1 Peningkatan pemantauan, pelayanan dan penanganan kesehatan bumil, bulin dan ibu nifas serta kesehatan bayi dan balita
2.1.1.1.2 Peningkatan status gizi ibu, bayi dan balita
2.1.1.2 Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan
2.1.1.2.1 revitalisasi UKBM (usaha kesehatan berbasis masyarakat)
2.1.1.2.2 peningkatan kesehatan lingkungan
2.1.2 Meningkatnya pengendalian penyakit
menular dan tidak menular
2.1.2.1 Meningkatkan upaya pencegahan terhadap perkembangan penyakit menular dan tidak menular
2.1.2.1.1 Pengendalian dan pencegahan penanggulangan penyakit menular dan
tidak menular
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
32
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
2.1.3 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan
2.1.3.1 Meningkatkan kualitas sarana prasarana dan pelayanan kesehatan
2.1.3.1.1 Peningkatan kualitas sarana prasarana pelayanan kesehatan rujukan
2.1.3.1.2 Peningkatan kualitas layanan Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan
jaringannya
2.1.3.2 Meningkatkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan lainnya
2.1.3.2.1 Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan
2.2 Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Kabupaten Klungkung
2.2.1 Meningkatnya akses PAUD dan PNF (pendidikan non formal)
2.2.1.1 Meningkatkan kesadaran masyarakat memberikan pendidikan yang benar sejak usia dini (golden age)
2.2.1.1.1 Pengembangan PAUD dan peningkatan motivasi tenaga pendidik PAUD
2.2.2 Meningkatnya akses pendidikan dasar
2.2.2.1 Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dasar dan menengah
2.2.2.1.1 Peningkatan kualitas sarana dan prasarana dan perluasan akses
pendidikan dasar
2.2.2.1.2 Peningkatan kualitas sarana dan prasarana dan perluasan akses pendidikan menengah
2.2.3 Meningkatnya mutu
sekolah dan lulusan sekolah
2.2.3.1 Meningkatkan mutu dan tenaga kependidikan 2.2.3.1.1 Peningkatan kompetensi tenaga
pendidikan dan penguasaan kurikulum
2.2.3.2 Meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat usia
produktif
2.2.3.2.1 Peningkatan masyarakat yang lulus kejar
paket
2.2.3.3 Meningkatnya minat dan budaya baca masyarakat 2.2.3.3.1 Revitalisasi peran Perpustakaan daerah, sekolah dan desa/kelurahan
2.2.4 Meningkatnya prestasi atlit dan seniman
2.2.4.1 Memasyarakatkan olahraga dan meningkatkan sarana prasarana olahraga
2.2.4.1.1 Pengembangan olahraga di masyarakat melalui pelaksanaan event olahraga
2.2.4.1.2 Peningkatan kualitas sarana prasarana
olahraga
2.2.4.2 Meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan 2.2.4.2.1 Peningkatan peran serta pemuda dalam
pembangunan
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
33
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Misi C : Meningkatkan Kesejahteraan Sosial melalui Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
3.1 Menurunkan angka kemiskinan
3.1.1 Meningkatnya kemandirian PMKS
3.1.1.1 Meningkatkan kualitas pemenuhan kebutuhan dasar RTS 3.1.1.1.1 Peningkatan kualitas rumah RTS dan kebutuhan dasar lainnya
3.1.1.2 Mengembangkan sistem dan mekanisme bagi perluasan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penduduk miskin,
rentan dan PMKS secara terpadu yang didukung oleh peran aktif masyarakat dan dunia usaha
3.1.1.2.1 Peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar bagi penduduk miskin, rentan dan
PMKS
3.1.2 Tercapainya penduduk tumbuh seimbang
3.1.2.1 Menurunkan PUS yang tidak ber KB 3.1.2.1.1 Peningkatan cakupan dan kemandirian pelayanan KB yang bermutu
3.1.2.2 Meningkatkan pendewasaan usia perkawinan 3.1.2.2.1 Peningkatan KIE bagi remaja dan konseling kesehatan reproduksi remaja
3.1.3 Menurunnya angka
pengangguran
3.1.3.1 Memperluas kesempatan kerja melalui penyediaan
informasi peluang kerja dan penyiapan SDM memasuki dunia kerja
3.1.3.1.1 Pengembangan jejaring informasi tenaga
kerja dan bursa kerja
3.1.3.1.2 Penyediaan standar upah yang layak
3.1.3.1.3 Pemerataan jumlah penduduk regional
3.1.3.2 Mengembangkan dan meningkatkan fasilitasi diklat
berbasis kompetensi dan berbasis masyarakat melalui kerjasama dengan balai dan lembaga-lembaga diklat yang ada
3.1.3.2.1 Pengembangan kompetensi dan
profesionalisme tenaga kerja dan pelaku UMKM
3.1.4 Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan
3.1.4.1 Meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak dari berbagai tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi
3.1.4.1.1 Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak, pencegahan dan penanggulangannya dari
berbagai tindak kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.
3.1.5 Meningkatnya keberdayaan masyarakat yang mandiri
3.1.5.1 Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan desa
3.1.5.1.1 Percepatan penerapan ketentuan pelaksanaan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
3.1.5.2 Meningkatnya kualitas ekonomi desa 3.1.5.2.1 Pemberdayaan Masyarakat dan lembaga ekonomi Desa
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
34
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
3.1.5.3 Mengembangkan potensi desa 3.1.5.3.1 Pengembangan nilai kerelawanan dalam kehidupan masyarakat dalam
pelaksanaan percepatan pembangunan desa
3.1.5.4 Meningkatkan keaktifan lembaga kemasyarakatan desa 3.1.5.4.1 Peningkatan peran lembaga kemasyarakatan dalam pembangunan desa
Misi D : Meningkatkan perekonomian yang berbasis kerakyatan dengan mengedepankan konsepsi kemitraan
4.1 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
4.1.1 Meningkatnya investasi daerah
4.1.1.1 Meningkatkan promosi dan pencipataan iklim investasi yang kondusif
4.1.1.1.1 Peningkatan promosi dan penciptaan iklim investasi yang kondusif
4.1.2 Meningkatnya kualitas
perdagangan
4.1.2.1 Menyediakan dukungan pengembangan UKM 4.1.2.1.1 Penciptaan iklim usaha yang kondusif
bagi UKM
4.1.2.1.2 Pengembangan sistem pendukung usaha
bagi UMKM
4.1.2.1.3 Pengembangan kreativitas, inovasi dan
penetapan teknologi yang mendukung pengembangan UKM
4.1.2.2 Mendorong perkembangan industri kecil, menengah dan rumah tangga melalui berbagai skema fasilitasi industri yang berkaitan dengan potensi daerah
4.1.2.2.1 Peningkatan pengembangan kerjasama UMKM, informasi bisnis serta pengembangan pemasaran produksi
UMKM
4.1.2.3 Menata, merevitalisasi dan mengembangkan sarana/prasarana perdagangan yang berkualitas, nyaman, bersih dan sehat secara merata bagi
kelancaran pemasaran produk-produk daerah dan pemenuhan kebutuhan masyarakat
4.1.2.3.1 Penataan, peningkatan dan pengembangan pasar umum, pasar komoditi dan pasar desa
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
35
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
4.1.2.4 Meningkatkan iklim usaha perdagangan yang lebih kondusif dan pemberdayaan dagang kecil menengah
melalui pembenahan prosedur prijinan usaha perdagangan, fasilitasi, bimbingan teknis, peningkatan akses pemasaran, bantuan sarana usaha,
pengembangan program kemitraan dan fasilitasi terhadap akses pembiayaan usaha
4.1.2.4.1 Peningkatan kualitas produk UKM berorientasi ekspor beserta jaringan
pemasarannya
4.1.2.5 Meningkatkan perlindungan konsumen melalui peningkatan efektivitas pengawasan barang dan tertib ukur
4.1.2.5.1 Peningkatan perlindungan konsumen
4.1.2.5.2 Peningkatan pembinaan dan penataan pedagang kaki lima
4.1.3 Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Koperasi
4.1.3.1 Meningkatkan sistem dan manajemen pembinaan lembaga dan pengelola koperasi
4.1.3.1.1 Peningkatan ketatalaksanaan kelembagaan, pembinaan dan
akuntabilitas koperasi
4.1.4 Meningkatnya Pengelolaan
Pendapatan Asli Daerah
4.1.4.1 Melaksanakan Ekstensifikasi dan Intensifikasi
Pendapatan Daerah
4.1.4.1.1 Optimalisasi seluruh potensi secara
maksimal dan mengurangi kebocoran penerimaan PAD
4.1.5 Mengembangkan kepariwisataan Kabupaten
Klungkung
4.1.5.1 Meningkatkan pemasaran pariwisata yang sinergis, terpadu, bertanggung jawab dan berkesinambungan
melalui aspek branding, advertising dan selling melalui kemitraan dengan berbagai pihak berkepentingan
4.1.5.1.1 Peningkatan kuantitas dan kualitas pemasaran, promosi pariwisata dan
penjualan melalui peningkatan pencitraan pariwisata daerah dan kerjasama dengan pihak terkait
4.1.5.2 Menata daya tarik unggulan daerah baik daya wisata
alam, budaya dan buatan melalui penataan tapal, melengkapi fasilitas serta memperkuat upaya konservasi yang menjadi unsur penguat daya saing
4.1.5.2.1 Penataan daya saing daya tarik wisata
alam, budaya dan buatan
4.1.5.2.2 Revitalisasi daya tarik wisata unggulan daerah
4.1.5.2.3 Perintisan dan diversifikasi daya tarik wisata alam, budaya dan buatan yang berpotensi menjadi DTW unggulan daerah
4.1.5.2.4 Peningkatan fasilitas pariwisata
penunjang
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
36
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
4.1.5.3 Memperkuat dan mengembangkan kelembagaan kepariwisataan yang handal melalui pengembangan
organisasi pariwisata, kualitas SDM dan litbang di bidang pariwisata
4.1.5.3.1 Pengembangan kelembagaan dan penguatan organisasi pariwisata di
tingkat pemerintah, dunia usaha dan masyarakat
4.1.5.3.2 Pengembangan kualitas sumberdaya manusia di bidang pariwisata
4.1.5.3.3 Peningkatan penelitian dan
pengembangan di bidang pariwisata untuk mendukung kebijakan pengelolaan pariwisata berdaya saing dan berkelanjutan
4.1.5.3.4 Peningkatan daya saing dan kredibilitas usaha pariwisata
4.1.5.3.5 Peningkatan kepedulian usaha pariwisata
terhadap lingkungan
4.2 Meningkatkan Ketahanan Pangan
4.2.1 Meningkatnya produksi pertanian
4.2.1.1 Meningkatkan produktivitas petani dalam mengatasi keterbatasan lahan
4.2.1.1.1 Implementasi teknologi pertanian/perkebunan yang tepat
4.2.1.1.2 Peningkatan pengolahan lahan,
penggunaan bibit unggul dan penanggulangan hama penyakit tanaman pangan
4.2.1.1.3 Pendampingan petani secara berkelanjutan
4.2.1.1.4 Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana irigasi
4.2.1.2 Meningkatkan ketahanan pangan daerah 4.2.1.2.1 Peningkatan ketahanan pangan daerah
melalui pemanfaatan pekarangan dan diversifikasi pangan
4.2.1.3 Meningkatkan fungsi kelembagaan petani dan perdesaan
melalui pembinaan kelompok-kelompok tani, lembaga-
4.2.1.3.1 Pemberdayaan petani dan penguatan
kelembagaan petani
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
37
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
lembaga desa/adat, lembaga ekonomi perdesaan, subak, sekaa-sekaa, dan lain-lain
4.2.1.3.2 Penguatan jaringan pasar produk pertanian khususnya pemasaran produksi
padi petani
4.2.1.4 Meningkatkan produktivitas peternakan 4.2.1.4.1 Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
4.2.1.4.2 Peningkatan produktivitas petani melalui
penggunaan bibit unggul dan ketersediaan hijauan makanan ternak
4.2.2 Meningkatnya produksi hasil perikanan
4.2.2.1 Mengoptimalkan pengolahan hasil produksi perikanan 4.2.2.1.1 Optimalisasi pengolahan dan pemasaran hasil produksi perikanan
4.2.2.2 meningkatkan hasil tangkapan dan pengolahan ikan laut 4.2.2.2.1 Pelestarian kawasan konservasi perairan
4.2.2.2.2 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan
4.2.2.2.3 Peningkatan kapasitas nelayan
4.2.2.2.4 Pengembangan budidaya perikanan
4.2.2.2.5 Peningkatan kualitas sarana dan prasarana perikanan terutama balai benih ikan
Misi E : Mewujudkan kepastian hukum agar terwujud ketentraman dan ketertiban masyarakat
5.1 Meningkatkan ketaatan masyarakat terhadap
peraturan perundang-undangan
5.1.1 Terwujudnya ketaaatan masyarakat terhadap
peraturan perundang-undangan
5.1.1.1 Meningkatkan kepatuhan dan ketaatan masyarakat terhadap kebijakan daerah
5.1.1.1.1 Penetapan produk hukum daerah sesuai prolegda
5.1.1.1.2 Pembinaan dan penindakan pelanggaran perda
5.1.1.2 Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat melalui peningkatan peran linmas dan Satpol PP
5.1.1.2.1 Pembinaan dan peningkatan kapasitas linmas dalam mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat
5.1.1.2.2 Pembinaan dan penindakan pelanggaran Kebersihan, Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat
5.1.1.3 Menurunkan potensi kebakaran 5.1.1.3.1 Pemenuhan layanan pencegahan bahaya
kebakaran
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
38
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Misi F : Mewujudkan Pemerintahan Yang Baik Berdasarkan Prinsip Good Coorporate Governance.
6.1 Meningkatkan kualitas pengelolaan pemerintahan yang
akuntabel
6.1.1 Terwujudnya kinerja pemerintah daerah yang optimal
6.1.1.1 Meningkatkan kualitas penyusunan dokumen perencanaan
6.1.1.1.1 Peningkatan ketersediaan data/informasi kebutuhan penyusunan perencanaan pembangunan
6.1.1.1.2 Peningkatan kualitas dokumen
perencanaan
6.1.1.2 Mengembangkan mekanisme pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kinerja pembangunan daerah
6.1.1.2.1 Pengendalian, evaluasi dan pelaporan
perencanaan pembangunan daerah
6.1.1.2.2 Pembinaan dan pendampingan penerapan SAKIP pada Perangkat Daerah dan pelaporan kinerja
6.1.1.3 Melaksanakan pengelolaan keuangan dan aset dengan
efektif dan efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku
6.1.1.3.1 Peningkatan Kapasitas Pengelolaan
Keuangan dan aset daerah
6.1.1.3.2 Peningkatan pengawasan dan penerapan SPIP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung
6.1.1.4 Meningkatkan responsivitas, profesionalime dan kapabilitas aparatur dalam mewujudkan budaya kerja birokrasi yang amanah
6.1.1.4.1 Peningkatan Profesionalisme dan Kompetensi Aparatur
6.1.1.4.2 Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran dan sarana prasarana aparatur
6.1.1.4.3 Peningkatan pelayanan kedinasan pimpinan daerah dan legislatif
6.1.1.5 Meningkatkan kualitas pengadaan barang dan jasa 6.1.1.5.1 Penyediaan layanan pengadaan barang dan jasa yang transparan dan akuntabel
Misi G : Mengembangkan jasa layanan kepada masyarakat yang lebih baik
7.1 Meningkatkan kualitas
pelayanan publik kepada masyarakat
7.1.1 Meningkatnya ketepatan
dan kecepatan layanan publik bidang perijinan dan non perijinan
7.1.1.1 Menyediakan informasi tentang potensi investasi yang
mudah diakses serta meningkatkan promosi investasi melalui kerja sama dengan lembaga terkait
7.1.1.1.1 Penyediaan dan pelayanan informasi
investasi daerah serta peningkatan promosi investasi baik di dalam maupun di luar negeri
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
39
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
7.1.1.1.2 Peningkatan sistem pelayanan perizinan investasi secara terpadu
7.1.1.2 Menerapkan sistem informasi administrasi kependudukan secara baik dengan dukungan kapasitas kelembagaan kependudukan yang handal
7.1.1.2.1 Peningkatan administrasi kependudukan
7.1.1.2.2 Pelayanan jaringan dan peningkatan penggunaan teknologi informasi di area publik
7.1.1.2.3 Pemanfaatan media cetak dan elektronik dalam pelayanan informasi kepada
masyarakat
7.1.1.2.4 Peningkatan penjaminan keamanan informasi berklasifikasi
Misi H : Mewujudkan Pembangunan Daerah yang Selaras dan Seimbang
8.1 Mengurangi ketimpangan
infrastruktur antar wilayah
8.1.1 meningkatnya kualitas
jaringan perhubungan darat dan laut
8.1.1.1 Meningkatan kualitas sarana dan prasarana transportasi
darat dan laut
8.1.1.1.1 Pengembangan jaringan jalan dan
jembatan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah
8.1.1.1.2 Rehabilitasi, pembangunan dan pengembangan prasarana perhubungan
laut
8.1.1.2 Meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam
penyelenggaraan pelayanan transportasi
8.1.1.2.1 Pemenuhan fasilitas perlengkapan jalan,
implementasi Rute Aman Selamat Sekolah (RASS), dan sarana bantu navigasi pelayaran sesuai standar pelayanan minimal dan standar keselamatan
transportasi
8.1.1.2.2 Peningkatan keandalan/kelaikan kendaraan bermotor melalui uji tipe dan uji berkala serta peningkatan pemenuhan
standar keselamatan transportasi
8.1.1.3 Meningkatkan konektivitas perhubungan antar wilayah 8.1.1.3.1 Pengembangan dan optimalisasi trayek angkutan
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
40
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Misi I :Mewujudkan Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dalam Pemanfaatannya yang berkelanjutan
9.1 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
9.1.1 Menurunkan beban pencemaran air, tanah dan udara
9.1.1.1 Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui peningkatan upaya pemantauan, pencegahan, penanggulangan dan pemulihan dengan melibatkan
seluruh lapisan masyarakat
9.1.1.1.1 Peningkatan pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
9.1.1.2 Meningkatnya kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup melalui peningkatan upaya perlindungan fungsi kawasan lindung dengan melibatkan
partisipasi masyarakat
9.1.1.2.1 Pemantapan dan peningkatan perlindungan dan konservasi lahan, hutan, air dan pantai
9.1.1.3 Mengembangkan penyelenggaraan penataan ruang secara terpadu, serasi, selaras dan seimbang serta berwawasan lingkungan guna mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan dengan melibatkan para pemangku kepentingan
9.1.1.3.1 Penyediaan kebijakan dan pengendalian pemanfaatan penataan ruang
9.1.1.3.2 Peningkatan penatagunaan tanah
Misi J : Mewujudkan sarana dan prasarana yang mengakomodir perkembangan wilayah dan kebutuhan masyarakat
10.1 Meningkatkan kualitas
permukiman
10.1.1 Meningkatkan pemenuhan
prasarana sarana utilitas dasar
10.1.1.1 Meningkatkan pelayanan pengelolaan air limbah 10.1.1.1.1 Peningkatan dan pengembangan
pelayanan pengelolaan air limbah
10.1.1.2 Menata lingkungan permukiman perdesaan dan kawasan kumuh melalui penataan, revitalisasi, peningkatan dan
pengembangan sarana dan prasarana permukiman
10.1.1.2.1 Peningkatan kualitas lingkungan permukiman perdesaan dan kawasan
kumuh
10.1.1.3 Meningkatkan penggunaan energi terbarukan 10.1.1.3.1 Pengembangan penggunaan energi
terbarukan
10.1.1.4 Peningkatan akses aman air minum bagi seluruh masyarakat di perkotaan dan pedesaan melalui jaringan
perpipaan dan jaringan bukan perpipaan terlindungi
10.1.1.4.1 Mengembangkan SPAM dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
minimal untuk memperluas jangkauan pelayanan air minum terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
10.1.1.4.2 Mengembangkan SPAM dalam rangka
mendukung pertumbuhan ekonomi
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
41
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
10.1.1.4.3 Meningkatkan dan memperluas akses air minum yang aman melalui SPAM bukan
jaringan perpipaan terlindungi dan berkelanjutan
10.1.1.4.4 Meningkatkan Kualitas air minum yang memenuhi persyaratan baku mutu yang berlaku
10.1.1.4.5 Menurunkan tingkat kehilangan air
10.1.1.4.6 Mengembangkan system informasi dan pendataan dalam rangka pemantauan dan evaluasi kinerja pelayanan air minum
10.1.1.5 Peningkatan kemampuan pendanaan operator dan pengembangan alternatif sumber pembiayaan
10.1.1.5.1 Meningkatkan kemampuan financial internal pengembangan SPAM
10.1.1.5.2 Meningkatkan komitmen Kabupaten
Klungkung dengan PDAM dan Pemerintahan Desa dalam pendanaan penyelenggaraan SPAM
10.1.1.5.3 Mengembangkan pola Pembiayaan melalui Corporate Sosial Responsibility (CSR)
10.1.1.5.4 Meningkatkan pendanaan melalui perolehan dana non pemerintah, seperti pinjaman dan hibah dalam luar negeri
pinjaman non-perbankan
10.1.1.6 Peningkatan kapasitas kelembagaan penyelenggaraan
pengembangan SPAM
10.1.1.6.1 Meningkatkan kapasitas SDM di
Kabupaten Klungkung dalam pengembangan SPAM baik wilayah perkotaan dan perdesaan
10.1.1.6.2 Memperkuat dan mendorong peran dan fungsi POKJA Kabupaten Klungkung
dalam pengembangan SPAM
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
42
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
10.1.1.6.3 Menerapkan prinsip Good Corporation Governance untuk penyelenggara atau
Operator penyelenggaraan SPAM
10.1.1.6.4 Mengembangkan manajemen asset SPAM dalam rangka meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pengelolaan
10.1.1.7 Pengembangan dan Penerapan Peraturan Perundang –
Undangan
10.1.1.7.1 Menerapkan NSPK (Norma, standar,
prosedur,kriteria) yang telah tersedia
10.1.1.7.2 Menyelenggarakan pengembangan SPAM sesuai dengan kaidah teknis
10.1.1.8 Peningkatan penyediaan Kebutuhan Air Baku untuk Air Minum secara berkelanjutan
10.1.1.8.1 Meningkatkan konservasi wilayah sungai dan perlindungan sumber air baku
10.1.1.8..2 Meningkatkan upaya penyediaan air baku untuk air minum
10.1.1.8.3 Meningkatkan efiensi dan efektifitas pengelolaan air baku melalui pendekatan
berbasis wilayah sungai
10.1.1.9 Peningkatan peran dan kemitraan badan usaha dan masyarakat
10.1.1.9.1 Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pengembangan SPAM
10.1.1.9.2 Menciptakan iklim yang kondusif untuk
investasi badan usaha dan koperasi
10.1.1.10 Pengembangan inovasi teknologi SPAM 10.1.1.10.1 Mendorong penelitian untuk menciptakan
teknologi bidang air minum
10.1.1.10.2 Menerapkan teknologi tepat guna dalam
pengembangan SPAM pada daerah dengan keterbatasan kualitas air baku
10.1.1.10.3 Menyusun rencana implementasi prinsip pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan SPAM
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
43
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Misi K : Menguatkan stabilitas politik dan keamanan di seluruh wilayah
11.1 Menurunkan potensi konflik
11.1.1 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya
11.1.1.1 Mengembangkan partisipasi wanita dalam menggunakan hak pilih
11.1.1.1.1 Peningkatan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan masyarakat
11.1.2 Meningkatnya wawasan kebangsaan pada
masyarakat
11.1.2.1 Mengembangan wawasan kebangsaan dan penanaman nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan masyarakat
11.1.2.1.1 Penanaman Nilai-Nilai Kepahlawanan, Keperintisan, Kejuangan dan Wawasan
Kebangsaan dalam kehidupan masyarakat
11.2 Meningkatkan kualitas manajemen kebencanaan
11.2.1 meningkatnya respon penanganan bencana
11.2.1.1 Meningkatkan upaya mitigasi bencana melalui pengembangan sistem informasi bencana, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang bencana dan
memanfaatkan kearifan lokal dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat menghadapi ancaman bencana
11.2.1.1.1 Pengembangan sistem informasi bencana yang mudah diakses oleh masyarakat luas
11.2.1.2 Rehabilitasi dan rekontruksi terhadap korban bencana menyangkut infrastruktur, sosial dan ekonomi
11.2.1.2.1 Verifikasi, koordinasi dan monitoring pemberian bantuan rehabilitasi dan rekontruksi
11.2.1.3 Mengimplementasikan manajemen kebarakan sesuai standar
11.2.1.3.1 Penanganan Tanggap dan Pasca Bencana
Sumber : RPJMD Kab. Klungkung, 2013-2018
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
44
2.2. Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada
akhir periode masa jabatan. Indikator Kinerja Utama ini merupakan indikator tujuan
pembangunan daerah yang dicapai melalui sasaran-sasaran pembangunan daerah
yang telah ditetapkan di bab-bab sebelumnya.
Indikator Kinerja Utama Kabupaten Klungkung Tahun 2014-2018
yang disajikan merupakan Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan pada Perubahan
RPJMD Tahun 2013-2018 dirumuskan dari indikator setiap tujuan pembangunan
daerah disajikan dalam Tabel 2.3. berikut.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
45
Table 2.3
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Klungkung
NO TUJUAN/SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA 2014 2015 2016 2017 2018 PENJELASAN
1 Melestarikan dan mengembangkan
kebudayaan daerah
Cakupan Budaya yang lestari (%) 18,99 19,77 20,53 21,34 22,34 Jumlah budaya
tangible dan intangible yg dilestarikan / budaya tangible dan
intangible yang didata x 100%
2 Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten Klungkung
Angka Harapan Hidup 69,91 70,11 70,19 70,28 70,36 Angka harapan hidup yang dikeluarkan oleh
BPS
3 Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Kabupaten Klungkung
Rata-Rata Lama Sekolah (tahun) 6,95 6,99 7,00 7,03 7,08 Rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun keatas yg
dikeluarkan oleh BPS
Angka Harapan Lama Sekolah
(tahun)
12,57 12,85 12,95 13,10 13,15 Angka Harapan Lama
Sekolah yang dikeluarkan oleh BPS
Angka Melek Huruf 85,00 86,00 86,50 87,00 87,50 Persentase penduduk melek huruf yg
dikeluarkan oleh BPS
4 Menurunkan angka kemiskinan Persentase Penduduk Miskin (%) 7,01 6,91 6,81 6,71 6,61 Data BPS (persentase penduduk dibawah garis kemiskinan)
5 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi 6,06 6,07 6,08 6,09 6,10 Laju Pertumbuhan Ekonomi yang
dikeluarkan BPS
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
46
NO TUJUAN/SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA 2014 2015 2016 2017 2018 PENJELASAN
6 Meningkatkan Ketahanan Pangan Skor Pola Pangan Harapan 78,30 78,30 78,50 80,00 85,00 Hasil Analisis
Ketahanan Pangan mandiri, yang menggambarkan
kondisi ketersediaan pangan serta pola
konsumsinya di Kabupaten Klungkung
7 Meningkatkan ketaatan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan
Pelanggaran Perda (kasus) 1.300 1.100 1.050 500 400 Jumlah pelanggaran perda pada satu tahun
Angka Gangguan Kamtibmas (kasus)
59 50 41 32 21 Jumlah gangguan kamtimbas di
desa/kelurahan selama 1 tahun
8 Meningkatkan kualitas pengelolaan pemerintahan yang akuntabel
Nilai Akuntabilitas Kinerja 61,00 65,00 70,00 71,00 72,00 Diambil dari skor LHE AKIP yang diumumkan
Menpan (target yang diharapkan B (60< s/d70), BB diatas 70
Hasil Opini BPK terhadap LKPD adalah WTP
75 100 100 100 100 WTP diberi skor 100%, WDP diberi skor 75%
dan Disclaimer diberi skor 50%
9 Meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Publik
60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 Dihitung berdasarkan hasil survey yang
dilaksanakan oleh Baperlitbang terhadap kualitas pelayanan
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
47
NO TUJUAN/SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA 2014 2015 2016 2017 2018 PENJELASAN
Publik di Kabupaten Klungkung
10 Mengurangi ketimpangan
infrastruktur antar wilayah
Indeks Ketimpangan
Infrastruktur
73,97 74,77 76,39 78,77 82,77 Merupakan Indeks
yang mengukur kualitas pelayanan jalan dan pelayanan
angkutan umum. Dihitung dengan rumus : Jumlah total
dari persentase jalan kabupaten kondisi mantap x 80%
ditambah persentase yang trayek yang berfungsi x20%
11 Meningkatkan kualitas lingkungan
hidup
Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup
59,81 60,60 60,87 61,00 61,20 Dihitung dari
komponen kualitas lingkungan yaitu kualitas air sungai,
kualitas udara, dan tutupan hutan.
12 Meningkatkan kualitas permukiman Persentase Pemukiman yang Layak Huni
98,00 98,10 98,20 98,30 98,40 Luas lingkungan pemukiman layak huni
dibagi luas lingkungan pemukiman yang ada x 100%
13 Menurunkan potensi konflik Persentase Penurunan Potensi Konflik
9,00 10,00 11,00 12,50 14,30 Konflik di Tahun n-tahun awal renstra
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
48
NO TUJUAN/SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA 2014 2015 2016 2017 2018 PENJELASAN
dibagi konflik di tahun awal renstra x 100%
14 Meningkatkan kualitas manajemen kebencanaan
Indeks Resiko Bencana n/a 181,60 179,78 177,99 174,43 Dihitung dengan menggunakan Kajian
Resiko Bencana. Sumber : RPJMD Kab. Klungkung
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
49
2.3. Rencana Kinerja Tahunan
Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan Rencana Kinerja
sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana
Strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai
kegiatan tahunan. Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan
agenda penyusunan kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi
untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Di dalam Rencana Kinerja ditetapkan
Rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada
tingkat sasaran, program dan kegiatan melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Kabupaten Klungkung Tahun 2018.
Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin
dicapai dalam tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan Rencana
Capaiannya, hasil evaluasi tahun sebelumnya serta program dan kegiatan
pendukungnya.
2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang
akan dicapai oleh para pejabat di setiap instansi pemerintah. Dengan demikian
perjanjian kinerja menjadi kontrak kinerja yang harus diwujudkan oleh para pejabat
tersebut sebagai penerima amanah dan pada akhir tahun dijadikan dasar evaluasi
kinerja dan penilaian terhadap pejabat tersebut. Dengan perjanjian kinerja
diharapkan para pimpinan instansi tidak hanya pandai mendapatkan dan
menghabiskan anggaran saja, tapi juga harus mampu menunjukkan serta
mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada pimpinannya dan kepada
masyarakat. Perjanjian kinerja sebagai bagian tidak terpisahkan dari Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan upaya dalam
membangun manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel dan
berorientasi hasil, yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan
rakyat. Perjanjian kinerja ini merupakan amanah yang tertuang dalam Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi
Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
50
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ditetapkan setelah ditetapkannya Peraturan
Bupati Klungkung tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2018 dan telah disesuaikan kembali dalam Perjanjian Kinerja
Perubahan Tahun 2018 yang ditetapkan pada tanggal 24 Oktober 2018, setelah
ditetapkannya Peraturan Bupati Klungkung Nomor 38 Tahun 2018 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Klungkung Nomor 48 Tahun 2017 Tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018
sebagai berikut :
Tabel 2.4
Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2018
Melestarikan dan mengembangkan
kebudayaan daerah
Cakupan Budaya yang lestari (%) 22,34
Meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat Kabupaten Klungkung
Angka Harapan Hidup 70,36
Meningkatkan kualitas pendidikan
masyarakat Kabupaten Klungkung
Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun) 7,08
Angka Harapan Lama Sekolah
(tahun)
13.15
Angka Melek Huruf 87,50
Menurunkan angka kemiskinan Persentase Penduduk Miskin (%) 6.61
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Laju Pertumbuhan ekonomi 6.10
Meningkatkan Ketahanan Pangan Skor Pola Pangan Harapan 85,00
Meningkatkan ketaatan masyarakat
terhadap peraturan perundang-
undangan
Pelanggaran Perda (kasus) 400
Angka Gangguan Kamtibmas 21
Meningkatkan kualitas pengelolaan
pemerintahan yang akuntabel
Nilai Akuntabilitas Kinerja 72
Hasil Opini BPK terhadap LKPD
adalah WTP
100
Meningkatkan kualitas pelayanan
publik kepada masyarakat
Indeks Kepuasan Masyarakat
terhadap Layanan Publik
80,00
Mengurangi ketimpangan infrastruktur
antar wilayah
Indeks Ketimpangan Infrastruktur 82,77
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
51
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
2018
Meningkatkan kualitas lingkungan
hidup
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 61,20
Meningkatkan kualitas permukiman Persentase pemukiman yang layak
huni (%)
98,40
Menurunkan potensi konflik Persentase penurunan potensi
konflik (%)
14,30
Meningkatkan kualitas manajemen
kebencanaan
Indeks resiko bencana 174,43
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
52
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas
manajerial pada lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan
kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur
bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Konsep inilah
yang membedakan adanya kegiatan yang terkendali dengan kegiatan yang tidak
terkendali. Kegiatan-kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara
nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan
tersebut benar-benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak
yang berwenang.
Akuntabilitas sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan misi dan visi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban yang dilaksanakan.
Pemerintah Kabupaten Klungkung selaku pengemban amanah masyarakat,
melaksanakan kewajiban akuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Klungkung yang dibuat sesuai dengan ketentuan
yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target
kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dan penilaian
tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran
yang ditetapkan dalam perubahan dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2013-2018. Untuk tingkat kabupaten fokus
pelaporan kinerja adalah pencapaian tujuan/sasaran strategis yang bersifat dampak
(benefit).
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja
untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab
tercapainya atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Pemerintah Kabupaten
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
53
Klungkung pada tahun 2018 memperjanjikan kinerja melalui Perjanjian Kinerja yang
ingin dicapai terdiri dari 14 sasaran dengan 18 indikator kinerja.
3.1. Pengukuran Kinerja
Pemerintah Kabupaten Klungkung secara umum telah berupaya
melaksanakan pembangunan di berbagai bidang dalam rangka mencapai tujuan dan
sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-
2018 yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor
3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Klungkung Tahun 2013-2018 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Klungkung Nomor 15 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Klungkung Tahun 2013 – 2018 dan
Peraturan Bupati Klungkung Nomor 37 Tahun 2018 tentang Indikator Kinerja Utama
Pemerintah. Tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Klungkung tahun 2018
berdasarkan hasil pengukurannya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Pemerintah Kabupaten Klungkung
Tahun 2018 No Sasaran Indikator
Sasaran
Satuan Target Realisasi Cap
(%)
Rata-
Rata Cap (%)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Melestarikan
dan mengembangkan
kebudayaan daerah
Cakupan
Budaya yang lestari
% 22,34 22,25 99,6 99,6
2 Meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat Kabupaten Klungkung
Angka Harapan Hidup
point 70,36 70,45 100,13 100,13
3 Meningkatkan kualitas
pendidikan masyarakat Kabupaten
Klungkung
Rata-Rata Lama Sekolah
Tahun 7,08 7,46 105,37
100,61 Angka Harapan Lama Sekolah
Tahun 13,15 12,94 98,4
Angka Melek
Huruf
Persen 87,5 85,8 98,06
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
54
No Sasaran Indikator Sasaran
Satuan Target Realisasi Cap (%)
Rata-Rata
Cap (%)
4 Menurunkan angka
kemiskinan
Persentase Penduduk
Miskin
Persen 6,61 6,29 95,16 95,16
5 Meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
Laju
Pertumbuhan ekonomi
Point 6,1 5,34 87,54 87,54
6 Meningkatkan Ketahanan Pangan
Skor Pola Pangan Harapan
Point 85 85,4 100,47 100,47
7 Meningkatkan
ketaatan masyarakat terhadap
peraturan perundang-undangan
Pelanggaran
Perda
Kasus 400 531 67,25 90,77
Angka Gangguan
Kamtibmas
Kasus 21 18 114,29
8 Meningkatkan kualitas
pengelolaan pemerintahan yang
akuntabel
Nilai Akuntabilitas
Kinerja
Point 72 63,54 88,25 94,125
Hasil Opini
BPK terhadap LKPD adalah WTP
Point 100 100 100
9 Meningkatkan
kualitas pelayanan publik kepada masyarakat
Indeks
Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Publik
Point 80 78,67 98,34 98,34
10 Mengurangi
ketimpangan infrastruktur antar wilayah
Indeks
Ketimpangan Infrastruktur
Point 82,77 87,15 105,3 105,3
11 Meningkatkan kualitas
lingkungan hidup
Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup
Point 61,2 53,29 87,08 87,08
12 Meningkatkan kualitas permukiman
Persentase pemukiman yang layak
huni
Persen 98,4 98,4 100 100
13 Menurunkan potensi konflik
Persentase penurunan potensi konflik
Persen 14,3 15,62 109,23 109,23
14 Meningkatkan kualitas
manajemen kebencanaan
Indeks resiko bencana
Point 174,43 127,14 127,11 127,11
Capaian Rata-Rata Kinerja Sasaran 99,67
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, sasaran
kinerja Pemerintah Kabupaten Klungkung sebanyak 14 sasaran dengan 18 indikator
kinerja dan capaian rata-rata kinerja sasaran adalah 99,67. Dari 14 sasaran tersebut
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
55
terdapat 1 sasaran dengan capaian 100%, 6 sasaran dengan capaian diatas 100
persen dan 7 sasaran dengan capaian dibawah 100%.
3.2. Analisis Capaian Kinerja
Analisa atas pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan tahun
2018, sesuai dengan perjanjian kinerja yang ditetapkan berupa Dokumen Perjanjian
Kinerja Pemerintah Kabupaten Klungkung, Indikator Kinerja Utama (IKU) dan
rencana kerja Pemerintah Daerah tentang prioritas dan sasaran pembangunan
Daerah Tahun 2018, serta dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel dan berorientasi pada hasil, Pemerintah Kabupaten
Klungkung bersama-sama dengan segenap masyarakat telah berupaya mencapai
tujuan dan sasaran tersebut.
Analisa atas capaian indikator – indikator sasaran ini adalah sebagai berikut:
Bukti perkembangan kebudayaan masyarakat dapat dilihat dari warisan
budaya tak benda dan benda yang terus dapat dilestarikan sehingga dapat lestari
sampai ke generasi berikutnya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan, karena itu penting bagi
Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk terus melestarikan kebudayaan daerah
Kabupaten Klungkung baik yang bersifat kebendaan maupun yang tidak bersifat
kebendaan. Warisan budaya bersifat kebendaan berupa benda cagar budaya,
bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya, dan kawasan
cagar budaya di darat dan/atau di air perlu dilestarikan keberadaannya. Hasil
perbuatan dan pemikiran yang terwujud dalam identitas, ideologi, mitologi,
ungkapan konkrit dalam bentuk suara, gerak, maupun gagasan yang termuat dalam
benda, sistem perilaku, sistem kepercayaan, dan adat istiadat Kabupaten Klungkung
merupakan bentuk warisan budaya tak benda. Mengetahui, menyadari dan
mengenali adalah cara yang bisa dilakukan sehingga terbangun rasa memiliki dan
menghargai warisan budaya tak benda tersebut.
Sasaran 1
Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan Daerah
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
56
Dalam menunjukkan komitmen melestarikan kebudayaan Daerah di
Kabupaten Klungkung, Pemerintah Kabupaten Klungkung menetapkan sasaran
Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan Daerah yang diukur dengan
indikator kinerja Cakupan Budaya Yang Lestari. Cakupan Budaya Yang Lestari
dihitung dengan membandingkan antara Budaya Yang Lestari (benda dan takbenda)
dengan Budaya Daerah Yang Terdata di Kabupaten Klungkung (benda dan tak
benda). Budaya tak benda meliputi : sekaa teruna, subak sawah, subak abian, tradisi
dan budaya takbenda lain di Kabupaten Klungkung, sementara Budaya Benda
mencakup Cagar Budaya, Situs Budaya dan berbagai budaya kebendaan yang lain.
Dalam melakukan pengumpulan data, Pemerintah Kabupaten Klungkung
menetapkan bahwa budaya benda yang lestari adalah budaya benda yang telah
ditetapkan dan dipelihara oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung. Sementara
Budaya tak benda yang lestari adalah budaya tak benda yang dalam kurun waktu
satu tahun setidaknya pernah tampil satu kali dalam acara pagelaran/pameran baik
di Kabupaten Klungkung maupun di Provinsi Bali.
Cakupan Budaya Yang Lestari pada tahun 2018 ditunjukkan pada grafik
berikut ini :
Sumber : Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kab. Klungkung, 2019
Gambar 3.1 Cakupan Budaya Yang Lestari, 2014-2018 dan Capaian RPJMD
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator
18,99 19,77 20,53 21,34 22,34
18,9919,77
20,53
21,34
22,25100,00 100,00 100,00 100,00
99,60
99,30
99,40
99,50
99,60
99,70
99,80
99,90
100,00
100,10
17
18
19
20
21
22
23
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
Cakupan Budaya Yang Lestari (point), 2014-2018 (Akhir Periode RPJMD)
Target Realisasi Capaian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
57
Cakupan Budaya Yang Lestari di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018 sebesar
99,60 persen. Dimana target Cakupan Budaya Yang Lestari ditargetkan sebesar
22,34 dan terealisasi sebesar 22,25. Jika dilihat dari trend Cakupan Budaya Yang
Lestari di Kabupaten Klungkung terus mengalami peningkatan, dimana sebelumnya
Cakupan Budaya Yang Lestari pada tahun 2017 sebesar 21,34 naik menjadi 22,25
di tahun 2018. Dibandingkan dengan target RPJMD, capaian sampai dengan tahun
2018 adalah 99,60 persen.
Adapun permasalahan yang ditemui dalam mewujudkan sasaran
Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan Daerah adalah sebagai berikut:
1. Belum intensifnya pendataan, pengkajian, dan pendaftaran kekayaan budaya
secara valid.
2. Kerjasama pengembangan budaya dengan para pemangku kepentingan dalam
pelestarian dan pengembangan budaya sering mengalami hambatan
disebabkan belum tercetusnya komitmen bersama pengelolaan budaya berupa
cagar budaya.
Tercapainya target sasaran Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan
Daerah pada tahun 2018 didukung oleh pelaksanaan program aksi “KLUNGKUNG
MENARI”. Klungkung Menari memberikan kesempatan kepada sanggar
pemuda/sekaa teruna untuk menampilkan kemampuan seninya dalam gelar seni di
panggung terbuka yang diselenggarakan setiap bulan. Dengan Klungkung Menari
masyarakat diberikan kesempatan menikmati beragam kesenian yang ditampilkan
oleh pemuda Klungkung sendiri. Selain pelaksanaan Klungkung menari, hal lain yang
menjadi faktor pendukung tercapainya sasaran tersebut adalah adanya dukungan
yang kuat dari lembaga adat di Kabupaten Klungkung dalam terus melestarikan
budaya tak benda berupa tradisi dan berbagai seni di Kabupaten Klungkung. Selain
itu, penduduk Kabupaten Klungkung yang terdiri atas berbagai suku dan agama
saling mendukung dalam melestarikan kebudayaan daerah Kabupaten Klungkung.
Dukungan untuk melestarikan kebudayaan daerah juga terus menguat dengan
dorongan Pemerintah Provinsi Bali dengan penyelenggaraan bulan Bahasa bali,
penggunaan busana adat bali setiap hari kamis, hari purnama, hari tilem dan hari
HUT daerah dan HUT Provinsi Bali. Penggunaan Bahasa bali juga terus ditingkatkan
di sekolah-sekolah maupun instansi-instansi pemerintah dan swasta.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
58
Dalam melaksanakan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten senantiasa
dituntut untuk melaksanakan pelayanan dengan efektif dan efisien. Untuk mengukur
tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan dengan melakukan Analisis
Efisiensi. Analisis efisiensi difokuskan pada indikator input dan output dari suatu
kegiatan. Dalam hal ini, diukur dari kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan
input yang lebih sedikit dalam menghasilkan output yang sama/atau lebih besar,
atau persentase capaian output sama tinggi daripada persentase capaian input.
Efisiensi suatu kegiatan diukur dengan membandingkan indeks efisiensi (IE)
terhadap standar efisiensi (SE). Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi
sasaran Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan Daerah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Tingkat Efisiensi Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan Daerah
Tahun 2018 Indikator Kinerja
Target Capaian Sasaran
(%)
Target Capaian
Keuangan (%)
Standar Efisiensi
Realisasi Capaian Sasaran
(%)
Realisasi Capaian
Keuangan (%)
Indeks Efisiensi
Tingkat Efisiensi
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Cakupan
Budaya Yang Lestari
100 100 1,00 99,6 96,27 1,03 0,03 Efisien
Jumlah
100 100 1,00 99,6 96,27 1,03 0,03 Efisien
Sumber : data diolah
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, tingkat efisiensi
sasaran Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan Daerah adalah sebesar
0,03 dimana indeks efisiensi lebih tinggi dari standar efisiensi. Pada tahun 2018
sasaran Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan Daerah dicapai dengan
efisien. Sasaran Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan Daerah pada tahun
2018 didukung dengan program pendukung sebagaimana tabel dibawah ini.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
59
Tabel 3.3 Efisiensi Anggaran
Sasaran Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan Daerah
Tahun 2018 Program Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) Efisiensi
(Rp) Capaian (%)
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Program Pengembangan
Kerjasama Pengelolaan
Kekayaan Budaya
5.918.451.033 5.698.782.001 219.669.032 96,29 Disbudpora
Program Pengelolaan
Kekayaan Budaya
347.009.800 323.836.800 23.173.000 93,32 Disbudpora
Program Pengelolaan
Keragaman Budaya
3.731.096.902 3.591.356.922 139.739.980 96,25 Disbudpora
Program Pengembangan
Kebijakan Bidang
Kesejahteraan Rakyat
2.959.068.923 2.857.993.312 101.075.611 96,58 Sekretariat
Daerah
(Bag. Kesra)
Jumlah 12.955.626.658 12.471.969.035 483.657.623 96,27
Sumber : SImda Keuangan, 20 Peb 2019 (sebelum audit BPK)
Pada tahun 2018, Sasaran Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan
Daerah didukung dengan 5 program pendukung dengan pagu anggaran sebesar Rp.
12.955.626.658,00 dan terealisasi sebesar Rp. 12.471.969.035,00 dan sisa
anggaran sebesar Rp. 483.657.623,00 atau terealisasi sebesar 96,27 persen.
Sasaran ini didukung oleh Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga serta Bagian
Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
60
Bupati Klungkung dalam gelar seni di Pesta Kesenian Bali
Bupati Klungkung bersama Wakil Bupati Klungkung pada acara gelar seni
Kontingen Kab. Klungkung di Acara Pesta Kesenian Bali
Bupati Klungkung, Ketua DPRD Kab. Klungkung beserta sekaa gamelan Kab. Klungkung
DOKUMENTASI PENCAPAIAN SASARAN
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
61
Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi
pada umumnya dapat dlihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari
suatu Negara. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui puskesmas,
meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan
kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai
pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan
yang memadai , yang ada pada giliran akan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidup.
Pembangunan bidang kesehatan Kabupaten Klungkung, ditetapkan dengan
sasaran Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Kabupaten Klungkung yang
dapat diukur dengan indikator Angka Harapan Hidup. Capaian target indikator
sasaran Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Kabupaten Klungkung tahun
2018 disajikan pada grafik sebagai berikut.
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2019
Gambar 3.2 Angka Harapan Hidup (Tahun), 2014-2018 dan Capaian Akhir RPJMD.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Angka
Harapan Hidup di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018 sama dengan target yang
69,91 70,11 70,19 70,28 70,36
69,91 70,11 70,28 70,45 70,45
100,00 100,00 100,13 100,24 100,13
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
0
20
40
60
80
100
120
Angka Harapan Hidup, 2014-2018 (Akhir RPJMD)
Target Realisasi Capaian
Sasaran 2
Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Kabupaten
Klungkung
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
62
ditetapkan. Namun perlu diketahui bahwa realisasi Angka Harapan Hidup tahun
2018 merupakan Angka Harapan Hidup pada tahun 2017. Hal tersebut disebabkan
Badan Pusat Statistik menghitung Angka Harapan Hidup Tahun 2018 pada tahun
2019, sehingga terdapat keterlambatan penyediaan data capaian Angka Harapan
Hidup Tahun 2018. Jika dilihat dari trend Angka Harapan Hidup Kabupaten
Klungkung terus mengalami peningkatan, dimana sebelumnya Angka Harapan
Hidup pada tahun 2014 sebesar 69,91 naik menjadi 70,45 di tahun 2017.
Dibandingkan dengan target RPJMD, capaian sampai dengan tahun 2018 adalah
100,13 persen.
Untuk mendapatkan perbandingan kinerja yang telah dicapai, Angka Harapan
Hidup Kabupaten Klungkung perlu dibandingkan dengan Angka Harapan Hidup
Provinsi Bali dan Angka Harapan Hidup Nasional. Gambar dibawah menyajikan
perbandingan Angka Harapan Hidup Kabupaten Klungkung dibandingkan dengan
Provinsi Bali dan Nasional.
Sumber : https://www.bps.go.id,2019
Gambar 3.3 Angka Harapan Hidup Kabupaten Klungkung (Tahun),Provinsi Bali dan
Indonesia/Nasional, 2010-2017
Berdasarkan gambar di atas, maka terlihat pertumbuhan angka harapan hidup
di Kabupaten Klungkung sejalan dengan pertumbuhan di Provinsi Bali dan Nasional,
meskipun Angka Harapan Hidup Kabupaten Klungkung berada di bawah rata-rata
Angka Harapan Hidup Provinsi Bali dan Angka Harapan Hidup Nasional, namun
69,2669,45
69,6669,84 69,91
70,1170,28
70,4570,61
70,7870,94
71,11 71,2071,35 71,41 71,46
69,8170,01
70,2070,40
70,5970,78 70,90
71,06
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
ANGKA HARAPAN HIDUP, 2010-2017
Klungkung Bali Nasional
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
63
Angka Harapan Hidup Kabupaten Klungkung terus mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Untuk memperoleh perbandingan regional antar Kabupaten/Kota di
Provinsi Bali, gambar di bawah ini menyajikan perbandingan angka harapan hidup
Kabupaten Klungkung dengan Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Bali sebagai
berikut:
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2019
Gambar 3.4 Perbandingan AHH Kabupaten Klungkung dengan Kabupaten/Kota
lainnya dan Provinsi Bali Tahun 2017.
Berdasarkan gambar di atas maka terlihat bahwa Angka Harapan Hidup
Kabupaten Klungkung berada di peringkat 7 dari 9 Kabupaten/Kota di Bali. Angka
harapan hidup tertinggi ada di Kabupaten Badung yang mencapai 74,53 tahun dan
terendah ada di Kabupaten Bangli yang baru mencapai 69,83 di tahun 2017. AHH
Kabupaten Klungkung pada tahun 2017 mencapai 70,45 tahun atau meningkat
dibandingkan tahun 2016 yang baru mencapai 70,28 tahun.
Dalam usaha mencapai sasaran Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
Kabupaten Klungkung, Pemerintah Kabupaten Klungkung menemui kendala sebagai
berikut:
1. Metode Promotif dan Preventif merupakan metode terbaik dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat di wilayah manapun, namun kesadaran
masyarakat di Kabupaten Klungkung belum dapat sepenuhnya ditingkatkan
disebabkan rentang kendali dan sulitnya mengubah pola pikir masyarakat,
kedepannya metode promotif dan preventif akan lebih ditingkatkan lagi.
2. Pengawasan terhadap kualitas kesehatan lingkungan merupakan suatu
69,84 69,9170,11
70,2870,45
71,11 71,2071,35 71,41 71,46
2013 2014 2015 2016 2017
Klungkung Bali
71,70
73,03
74,53
73,06
70,45
69,8369,85
71,14
74,17
71,46
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
64
pekerjaan besar yang jika berhasil dituntaskan akan sangat mempengaruhi
peningkatan kesehatan masyarakat. Dampak pembangunan yang tidak terarah
memperburuk kualitas kesehatan lingkungan. Kampanye kesehatan lingkungan
seringkali berbenturan dengan kepentingan ekonomi dan pembangunan
infrastruktur.
3. Rendahnya tingkat pendidikan dan pendapatan turut menyumbang terhadap
kurangnya kesadaran terhadap kesehatan diri maupun lingkungan. Keinginan
mendapatkan kualitas kesehatan yang lebih baik oleh masyarakat seringkali
berbenturan dengan ketersediaan pendanaan. Beberapa masyarakat yang lebih
mampu justru tidak sadar akan kesehatan lingkungan disebabkan tingkat
pendidikan yang rendah.
Untuk mencapai peningkatan Angka Harapan Hidup sangat ditentukan oleh
pelaksanaan pembangunan kesehatan. Oleh karenanya Pemerintah Kabupaten
Klungkung terus berupaya melaksanakan pembangunan kesehatan dan
menjadikannya sebagai salah satu prioritas utama pembangunan. Upaya yang
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam meningkatkan Angka
Harapan Hidup adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Pelayanan Gawat Darurat
Peningkatan pelayanan gawat darurat dikemas dalam sebuah aksi yang dikenal
dengan “KRIS 118”. KRIS 118 menjadi layanan Kesehatan dan kebutuhan
masyarakat khususnya masyarakat Klungkung baik dalam pelayanan rujukan
dan kegawat daruratan terpadu pra hospital dalam rangka mencegah kematian
dan kecacatan merupakan tujuan utama layanan AGD KRIS 118. Keberadaan
Tim AGD KRIS 118 telah mendapat respon yang positif oleh masyarakat untuk
itu perlu lebih dikembangkan kegiatannya bukan hanya melayani kasus
emergensi di masyarakat tetapi juga tetap memberikan edukasi kepada
masyarakat dalam menangani kasus Gawat Darurat Pra Hospital menghubungi
petugas. Tetapi berkat adanya call center (0366) 118 yang mudah diingat oleh
masyarakat sehingga lebih cepat mendapat repon oleh petugas. Kegiatan ini
juga dapat meringankan tugas-tugas dari AGD KRIS Puskesmas kendala
kurangnya tenaga sopir ambulan sehingga kasus Gawat Darurat diluar jam kerja
telah dibantu oleh TIM AGD KRIS 118. Kasus-kasus kegawatdaruratan dari Nusa
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
65
Penida juga sangat dibantu oleh respon cepat TIM AGD KRIS 118, kasus
emergensi kebidanan dan neonatal dapat segera dibawa oleh TIM AGD KRIS
118 guna mendapat pertolongan segera dari Rumah Sakit sehingga ikut
berdampak pula pada penurunan angka kemataian Ibu dan Bayi. AGD KRIS 118
merupakan unit pelayanan yang dibentuk untuk mendekatkan akses pelayanan
kegawat daruratan bagi masyarakat dan membantu fungsi pelayanan
kesehatan rujukan dan dibawah Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung. Dalam
melaksanakan tugasnya dapat melakukan koordinasi dengan Puskesmas yang
mewilayahinya. Launching inovasi AGD KRIS 118 ke masyarakat dilakukan oleh
Bupati Klungkung pada tanggal 11 Pebruari 2016 bertempat di Desa Dawan
Kaler Kecamatan Dawan. Diadakannya AGD KRIS 118 dilandasi aspek time
management sebagai implementasi time saving is life and limb saving yang
mengandung unsur kecepatan atau quick respons dan ketepatan berupa mutu
pelayaanan yang sesuia standar. Unsur kecepatan dipenuhi oleh sistem
transportasi dan komunikasi, sedangkan unur ketepatan dipenuhi oleh
kemampuan melakukan pertolongan gawat darurat meliputi basic life suport
(BLS) dan advance life suport (ALS) sesuai masalah yang dihadapi. Dalam
kondisi kedaruratan sehari-hari/umum/kebidanan bertugas
memberikan penanganan pada kejadian kecelakaan lalu lintas, kecelakaan
kerja/industri, kecelakan rumah tangga, pelayanan kebidanan emergensi,
rujukan pelayanan kesehatan, bantuan pelayanan kesehatan untuk kegiatan
sosial keagamaan. AGD KRIS 118 juga menerima panggilan masyarakat untuk
melakukan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) bagi
kelompok masyarakat resiko tinggi yang membutuhkan seperti para lansia yang
tidak mampu berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Sedangkan dalam
kondisi kedaruratan khusus/bencana AGD KRIS 118 secara langsung
bertugas sebagai Tim Rekasi Cepat (TRC) dibawah komando BPBD sesuai
Peraturan Perundang-undangan. Akses yang cepat dan mudah kepada
pelayanan AGD KRIS 118 adalah kunci keberhasilan atas manfaat pelayanan.
2. Pemenuhan Universah Health Coverage
Pemenuhan jaminan kesehatan secara universal juga merupakan fokus utama
Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam upaya meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
66
3. Peningkatan Pelayanan di Rumah Sakit
Pemerintah Kabupaten Klungkung juga terus mengupayakan peningkatan
pelayanan di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Klungkung dengan meningkatkan
kelas rumah sakit menjadi Rumah Sakit Kelas B dan Pusat Rujukan Pelayanan
Kedaruratan di Bali Timur ditempuh dengan memenuhi jenis pelayanan sesuai
standar RSU kelas B. Dalam mencapai pemenuhan pelayanan Rumah Sakit Tipe
B, Pemerintah Kabupaten Klungkung melaksanakan program aksi yang disebut
“GENI ASTU” (Gerakan Peningkatan Kepuasan dan Mutu). Geni Astu
menargetkan lima keluaran kongkret yang mendukung keberhasilan yaitu :
a. Menciptakan peningkatan motivasi, kerjasama, kerja keras, rasa memiliki
serta komitmen jajaran RSUD Kabupaten Klungkung
b. Terwujudnya standar pelayanan prima
c. Terwujudnya tingkat kepuasan masyarakat pengguna Rumah Sakit
d. Menyelesaikan survei akreditasi Rumah Sakit dengan terget berhasil lulus
paripurna
e. Memperoleh ijin operasional RSU kelas B
Dengan kerja keras seluruh jajaran, target ijin operasional RSU Kelas B dapat
dicapai. Program Aksi GENI ASTU telah berhasil mengurangi keluhan pengguna
Rumah Sakit dan meningkatkan tingkat pemanfaatan rumah sakit.
Dalam melaksanakan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten senantiasa
dituntut untuk melaksanakan pelayanan dengan efektif dan efisien. Untuk mengukur
tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan dengan melakukan Analisis
Efisiensi. Analisis efisiensi difokuskan pada indikator input dan output dari suatu
kegiatan. Dalam hal ini, diukur dari kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan
input yang lebih sedikit dalam menghasilkan output yang sama/atau lebih besar,
atau persentase capaian output sama tinggi daripada persentase capaian input.
Efisiensi suatu kegiatan diukur dengan membandingkan indeks efisiensi (IE)
terhadap standar efisiensi (SE). Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Kabupaten Klungkung
sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
67
Tabel 3.4 Tingkat Efisiensi
Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Kabupaten Klungkung
Tahun 2018 Indikator Kinerja
Target Capaian Sasaran
(%)
Target Capaian
Keuangan
(%)
Standar
Efisiensi
Realisasi Capaian Sasaran
(%)
Realisasi Capaian
Keuangan
(%)
Indeks Efisiensi
Tingkat Efisiensi
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Angka
Harapan
Hidup
100 100 1 100,13 94,36 1,06 0,06 Efisien
Jumlah
100 100 1 100,13 94,36 1,06 0,06 Efisien
Sumber : data diolah
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Kabupaten Klungkung adalah
sebesar 0,06 dimana indeks efisiensi lebih tinggi dari standar efisiensi. Pada tahun
2018 sasaran Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Kabupaten Klungkung
dicapai dengan efisien.
Sasaran Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Kabupaten Klungkung
didukung dengan program pendukung sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel 3.5 Efisiensi Anggaran
Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Kabupaten Klungkung Tahun 2018
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program peningkatan pelayanan
kesehatan anak balita
41.140.000 36.092.000 5.048.000 87,73 Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan
dan Anak
191.815.000 175.994.100 15.820.900 91,75 Dinas Kesehatan
Program
Penguatan Kelembagaan Pengarusutam
aan Gender dan Anak
634.920.900 575.839.167 59.081.733 90,69 Dinsos PPA
Program Perlindungan dan Tumbuh
601.569.750 542.211.592 59.358.158 90,13 Dinsos PPA
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
68
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
Kembang
Anak
Program
peningkatan pelayanan kesehatan lansia
101.375.200 100.017.500 1.357.700 98,66 Dinas
Kesehatan
Program perbaikan gizi
masyarakat
256.960.000 247.185.000 9.775.000 96,20 Dinas Kesehatan
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Perorangan
28.346.395.801 26.823.597.612 1.522.798.189 94,63 Dinas Kesehatan
Program
Perizinan Kesehatan
49.307.000 46.079.500 3.227.500 93,45 Dinas
Kesehatan
Program Pengembangan Lingkungan
Sehat
386.829.450 339.918.700 46.910.750 87,87 Dinas Kesehatan
Program
pencegahan dan Penanggulang
an penyakit menular
2.467.268.196 2.314.565.485 152.702.711 93,81 Dinas
Kesehatan
Program Pencegahan dan Penanggulang
an Penyakit Tidak Menular
641.006.780 627.816.300 13.190.480 97,94 Dinas Kesehatan
Program Pengawasan dan
Pengendalian Kesehatan Makanan
256.432.750 206.686.231 49.746.520 80,60 Dinas Kesehatan
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
88.116.390 79.050.000 9.066.390 89,71 RSUD
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1.885.775.572 1.832.247.058 53.528.514 97,16 Dinas Kesehatan
Program
Upaya Kesehatan Masyarakat
5.395.443.730 4.766.373.808 629.069.922 88,34 Kecamatan
Klungkung
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
69
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
Program
Upaya Kesehatan Masyarakat
4.751.931.310 4.314.844.647 437.086.664 90,80 Kecamatan
Banjarangkan
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
7.185.233.115 5.224.685.934 1.960.547.181 72,71 Kecamatan Nusa Penida
Program
Upaya Kesehatan Masyarakat
3.934.160.854 3.455.032.040 479.128.814 87,82 Kecamatan
Dawan
Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
4.243.713.376 4.133.143.358 110.570.018 97,39 RSUD Klungkung
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
31.747.347.088 30.049.474.615 1.697.872.473 94,65 Dinas Kesehatan
Program
Upaya Kesehatan Masyarakat
1.192.370.000 616.480.142 575.889.858 51,70 RS Pratama
Nusa Penida
Program Pengadaan,
Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit jiwa/Rumah
Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
28.213.460.281 27.867.156.680 346.303.601 98,77 RSUD
Program Peningkatan Mutu
Pelayanan Kesehatan Badan
Layanan Umum Daerah
58.235.046.386 56.277.044.214 1.958.002.173 96,64 RSUD
180.847.618.930 170.651.535.681 10.196.083.248 94,36
Sumber : SImda Keuangan, 20 Peb 2019 (sebelum audit BPK)
Pada tahun 2017, Sasaran Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
Kabupaten Klungkung didukung dengan 23 program pendukung dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 180.847.618.930,00 dan terealisasi sebesar Rp.
170.651.535.681,00 dan sisa anggaran sebesar Rp. 10.196.083.248,00 atau
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
70
Ambulance Gawat Darurat Kring Sehat 118 Dukungan sepenuhnya untuk Universal Health Coverage
Salah satu layanan kesehatan keliling Bupati Klungkung menyapa pasien persalinan perdana di sebuah Puskesmas
terealisasi sebesar 94,36 persen. Sasaran ini didukung oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Klungkung dan RSUD Kabupaten Klungkung melalui pelayanan
kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui Puskesmas, Pustu
maupun Posyandu. Pelaksanaan pelayanan di Posyandu dan kegiatan-kegiatan lain
di Desa dan Kelurahan juga didukung oleh seluruh kecamatan untuk menjamin
kedekatan pelayanan dengan masyarakat.
DOKUMENTASI PENCAPAIAN SASARAN
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
71
Pembangunan pendidikan di Kabupaten Klungkung memegang
peranan yang sangat strategis dalam upaya membangun kehidupan berbangsa dan
bernegara sebagaimana dicita-citakan oleh para pendiri bangsa dan dirumuskan
dalam Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yang menegaskan bahwa setiap warga negara
berhak atas pendidikan. Upaya peningkatan pelayanan pendidikan diarahkan pada
pencapaian kesepakatan internasional khususnya millennium development goals
(MDGS), yang menetapkan bahwa sebelum tahun 2015 semua anak baik laki-laki
maupun perempuan menyelesaikan pendidikan dasar, dan Deklarasi UNESCO
tentang Education for All (EFA) telah pula menjadi dasar pelaksanaan pembangunan
pendidikan di Indonesia. Peningkatan pelayanan pendidikan juga merupakan salah
satu upaya untuk mendukung mengentaskan kemiskinan, meningkatkan keadilan
dan kesetaraan gender, serta memperkuat nilai-nilai budaya lokal.
Permasalahan pelayanan pendidikan di Kabupaten Klungkung meliputi upaya
peningkatan mutu pendidikan dan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan
baik formal maupun nonformal termasuk sarana perpustakaan yang menyediakan
bahan pustaka yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan
demikian isu strategis di bidang pelayanan pendidikan adalah upaya untuk
meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam pendidikan dengan menyediakan
sarana dan prasarana yang dibutuhkan, meningkatkan tingkat literasi masyarakat
usia 15 tahun keatas melalui peningkatan angka melek huruf (AMH) serta
menyediakan tenaga pendidik yang sesuai dengan kebutuhan baik secara kualitas
maupun kuantitas.
Sasaran 3 Indikator 1
Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun)
Rata-Rata Lama Sekolah (RLS/MYS) adalah rata-rata jumlah tahun yang
dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis
pendidikan formal yang pernah dijalani. Indikator RLS ini dihitung dari variabel
Sasaran 3
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat Kabupaten
Klungkung
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
72
pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan tingkat pendidikan yang sedang
dijalankan. Standar UNDP (Badan Program Pembangunan PBB) adalah minimal 0
tahun dan maksimal 15 tahun. Rata-Rata Lama Sekolah dapat digunakan sebagai
salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan bidang pendidikan.
Dibawah ini disajikan capaian kinerja sasaran Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Masyarakat Kabupaten Klungkung yang diukur dengan indikator Rata-Rata Lama
Sekolah pada tahun 2014 sampai dengan akhir periode RPJMD.
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2019
Gambar 3.5 Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun), 2014-2018 dan Capaian Akhir
RPJMD.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Rata-
Rata Lama Sekolah di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018 telah melewati target
yang ditetapkan, dimana pada tahun 2018 Rata-Rata Lama Sekolah ditargetkan
sebesar 7,08 tahun dan terealisasi sebesar 7,46 tahun . Namun perlu diketahui
bahwa realisasi Rata-Rata Lama Sekolah tahun 2018 merupakan Angka Rata-Rata
Lama Sekolah pada tahun 2017. Hal tersebut disebabkan Badan Pusat Statistik
menghitung Angka Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2018 pada tahun 2019, sehingga
terdapat keterlambatan penyediaan data capaian Rata-Rata Lama Sekolah Tahun
2018. Jika dilihat dari trend Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Klungkung terus
mengalami peningkatan, dimana sebelumnya Angka Rata-Rata Lama Sekolah pada
tahun 2014 sebesar 6,90 tahun naik menjadi 7,46 tahun di tahun 2017.
6,956,99 7,00 7,03
7,08
6,906,98
7,06
7,46 7,46
99,2899,86
100,86
106,12105,37
94,00
96,00
98,00
100,00
102,00
104,00
106,00
108,00
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
6,60
6,70
6,80
6,90
7,00
7,10
7,20
7,30
7,40
7,50
7,60
Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun), 2014-2018(Akhir RPJMD)
Target Realisasi Capaian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
73
Dibandingkan dengan target RPJMD, capaian sampai dengan tahun 2018 adalah
105,37 persen.
Untuk mendapatkan perbandingan kinerja yang telah dicapai, Angka Harapan
Lama Sekolah Kabupaten Klungkung perlu dibandingkan dengan Angka Harapan
Lama Sekolah Provinsi Bali dan Angka Harapan Lama Sekolah Nasional. Gambar
dibawah menyajikan perbandingan Angka Harapan Lama Sekolah Kabupaten
Klungkung dibandingkan dengan Provinsi Bali dan Nasional.
Sumber : https://www.bps.go.id,2019
Gambar 3.6 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Klungkung,
Provinsi Bali dan Nasional (Tahun), 2010-2017
Berdasarkan gambar di atas, maka terlihat pertumbuhan Angka Rata-Rata Lama
Sekolah di Kabupaten Klungkung sejalan dengan pertumbuhan di Provinsi Bali dan
Nasional. Namun Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Klungkung berada
dibawah Angka Rata-Rata Lama Sekolah di Provinsi Bali dan Nasional. Angka Rata-
Rata Lama Sekolah Kabupaten Klungkung terus mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun.
6,6 6,68 6,81 6,88 6,9 6,98 7,06 7,46
7,74 7,77 8,05 8,1 8,11 8,26 8,36 8,55
7,467,52 7,59 7,61 7,73 7,84 7,95 7,95
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
RATA-RATA LAMA SEKOLAH, 2010-2017
Klungkung Bali Nasional
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
74
Sasaran 3 Indikator 2
Angka Harapan Lama Sekolah (Tahun)
Angka Harapan Lama Sekolah didefnisikan sebagai lamanya sekolah (dalam
tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa
mendatang. Diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah pada
umur-umur berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah per jumlah
penduduk untuk umur yang sama saat ini. Angka Harapan Lama Sekolah dihitung
untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas. Angka Harapan Lama Sekolah dapat
digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai
jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang
diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak. Dibawah ini disajikan capaian kinerja
sasaran Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat Kabupaten Klungkung yang
diukur dengan indikator Angka Harapan Lama Sekolah pada tahun 2014 sampai
dengan akhir periode RPJMD.
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2018
Gambar 3.7 Angka Harapan Lama Sekolah (Tahun), 2014-2018 dan Capaian Akhir
RPJMD.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Angka
Harapan Lama Sekolah di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018 belum dapat
memenuhi target yang ditetapkan, dimana pada tahun 2018 Angka Harapan Lama
12,57 12,85 12,95 13,10 13,15
12,5712,85 12,86
12,9412,94
100,00 100,00
99,3198,78
98,40
97,50
98,00
98,50
99,00
99,50
100,00
100,50
12,20
12,30
12,40
12,50
12,60
12,70
12,80
12,90
13,00
13,10
13,20
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
Angka Harapan Lama Sekolah (tahun),2014-2018(Akhir RPJMD)
Target Realisasi Capaian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
75
Sekolah ditargetkan selama 13,15 tahun dan terealisasi selama 12,94 tahun . Namun
perlu diketahui bahwa realisasi Angka Harapan Lama Sekolah tahun 2018
merupakan Angka Harapan Lama Sekolah pada tahun 2017. Hal tersebut
disebabkan Badan Pusat Statistik menghitung Angka Harapan Lama Sekolah Tahun
2018 pada tahun 2019, sehingga terdapat keterlambatan penyediaan data capaian
Angka Harapan Lama Sekolah Tahun 2018. Jika dilihat dari trend Angka Harapan
Lama Sekolah Kabupaten Klungkung terus mengalami peningkatan, dimana
sebelumnya Angka Harapan Lama Sekolah pada tahun 2014 selama 12,57 tahun
naik menjadi 12,94 tahun di tahun 2017. Dibandingkan dengan target RPJMD,
capaian sampai dengan tahun 2018 adalah 98,40 persen.
Untuk mendapatkan perbandingan kinerja yang telah dicapai, Angka Harapan
Lama Sekolah Kabupaten Klungkung perlu dibandingkan dengan Angka Harapan
Lama Sekolah Provinsi Bali dan Angka Harapan Lama Sekolah Nasional. Gambar
dibawah menyajikan perbandingan Angka Harapan Lama Sekolah Kabupaten
Klungkung dibandingkan dengan Provinsi Bali dan Nasional.
Sumber : https://www.bps.go.id,2019
Gambar 3.8 Angka Harapan Lama Sekolah Kabupaten Klungkung (Tahun),
Provinsi Bali dan Nasional, 2011-2017
Berdasarkan gambar di atas, maka terlihat pertumbuhan Angka Harapan Lama
Sekolah di Kabupaten Klungkung sejalan dengan pertumbuhan di Provinsi Bali dan
12,1712,3
12,43
12,5712,85 12,86
12,94
12,1212,26 12,4
12,64
12,97 13,04 13,21
11,44
11,68
12,1
12,3912,55
12,7212,85
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
HARAPAN LAMA SEKOLAH (TAHUN), 2011 -2017
Klungkung Bali Nasional
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
76
Nasional. Pada tahun 2011-2013 Angka Harapan Lama Sekolah Kabupaten
Klungkung berada di atas rata-rata Angka Harapan Lama Sekolah Provinsi Bali dan
Angka Harapan Lama Sekolah Nasional, namun pada tahun 2014-2017 Angka
Harapan Sekolah Kabupaten Klungkung berada dibawah rata-rata Angka Harapan
Lama Sekolah di Provinsi Bali meskipun masih tetap berada diatas rata-rata Angka
Harapan Lama Sekolah Nasional. Angka Harapan Lama Sekolah Kabupaten
Klungkung terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk memperoleh
perbandingan regional antar Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, gambar di bawah ini
menyajikan perbandingan Angka Harapan Lama Sekolah Kabupaten Klungkung
dengan Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Bali sebagai berikut:
Sumber : BPS Provinsi Bali, 2018
Gambar 3.9 Angka Harapan Lama Sekolah (tahun), Kabupaten/Kota dan Provinsi
Bali, 2017
Berdasarkan gambar di atas maka terlihat bahwa Angka Harapan Lama
Sekolah Kabupaten Klungkung berada di peringkat 5 dari 9 Kabupaten/Kota di Bali.
Angka Harapan Lama Sekolah tertinggi ada Kota Denpasar, dimana anak-anak umur
tertentu memiliki peluang untuk tetap bersekolah sampai 13,97 tahun. Sedangkan
Harapan Lama Sekolah terendah ada di Kabupaten Bangli, dimana anak hanya
memiliki Harapan Lama Sekolah sampai 12,30 tahun (tidak tamat SMP). Angka
Harapan Lama Sekolah Kabupaten Klungkung pada tahun 2017 baru mencapai
angka 12,94 tahun dan masih dibawah rata-rata Provinsi Bali yang mencapai angka
13,21 tahun.
12,412,95
13,94
13,3712,94
12,3 12,3812,62
13,97
13,21
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
77
Sasaran 3 Indikator 3
Angka Melek Huruf
Angka melek huruf digunakan untuk melihat pencapaian indikator dasar
disuatu daerah dalam memperluas ilmu pengetahuan. Tingkat melek huruf yang
tinggi menunjukan adanya sistem pendidikan dasar yang efektif yang
memungkinkan sebagian besar penduduk untuk memperoleh kemampuan untuk
menggunakan kata dan angka. Oleh karena itu angka melek huruf sering kali
menjadi alternatif pertama untuk mengukur kualitas sumber daya manusia di
suatu daerah. Seseorang dikatakan melek huruf jika memiliki kemampuan
membaca dan menulis kalimat sederhana dan aksara tertentu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik selama kurun waktu 2014-2017
angka melek huruf di Kabupaten Klungkung terus mengalami penurunan. Capaian
Angka Melek Huruf Kabupaten Klungkung Tahun 2014-2017 dan capaian RPJMD
disajikan pada gambar berikut:
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2018
Gambar 3.10 Angka Melek Huruf, 2014-2018 dan Capaian RPJMD.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Angka
Melek Huruf di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018 masih dibawah target yang
ditetapkan. Target Angka Melek Huruf pada tahun 2018 adalah sebesar 87,50 dan
terealisasi sebanyak 85,80 atau capaian sebesar 98,06 persen. Dibandingkan
dengan target RPJMD, capaian akhir periode RPJMD adalah 98,06 persen. Namun
85,00 86,00 86,50 87,00 87,50
86,04 86,32 85,82 85,885,8
101,22
100,37
99,2198,62 98,06
96,00
97,00
98,00
99,00
100,00
101,00
102,00
83,50
84,00
84,50
85,00
85,50
86,00
86,50
87,00
87,50
88,00
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
Angka Melek Huruf,2014-2018 (Akhir RPJMD)
target realisasi capaian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
78
perlu diketahui bahwa realisasi Angka Melek Huruf tahun 2018 merupakan Angka
Melek Huruf pada tahun 2017. Hal tersebut disebabkan Badan Pusat Statistik
menghitung Angka Melek Huruf Tahun 2018 pada tahun 2019, sehingga terdapat
keterlambatan penyediaan data capaian Angka Melek Huruf Tahun 2018.
Untuk mendapatkan perbandingan kinerja yang telah dicapai, Angka Melek
Huruf Kabupaten Klungkung perlu dibandingkan dengan Angka Melek Huruf Provinsi
Bali. Gambar dibawah menyajikan perbandingan Angka Melek Huruf Kabupaten
Klungkung dibandingkan dengan Provinsi Bali.
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2018
Gambar 3.11 Angka Melek Huruf Kabupaten Klungkung dan Provinsi Bali Tahun
2013-2017
Berdasarkan gambar di atas, maka terlihat pertumbuhan Angka Melek Huruf
di Kabupaten Klungkung sejalan dengan pertumbuhan Angka Melek Huruf di Provinsi
Bali. Angka Melek Huruf Kabupaten Klungkung berada di bawah Angka Melek Huruf
Provinsi Bali dan Angka Melek Huruf Kabupaten Klungkung pada tahun 2017
mengalami penurunan. Untuk memperoleh perbandingan regional antar
Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, gambar di bawah ini menyajikan perbandingan
84,47
86,04 86,3285,82 85,8
91,03
92,56 92,76 92,82 92,9
2013 2014 2015 2016 2017
Klungkung Bali
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
79
Angka Melek Huruf Kabupaten Klungkung dengan Kabupaten/Kota lainnya di
Provinsi Bali sebagai berikut:
Sumber : BPS Provinsi Bali, 2018
Gambar 3.12 Angka Melek Huruf Kabupaten/Kota se Provinsi Bali (tahun),2017
Berdasarkan gambar di atas maka terlihat bahwa Angka Melek Huruf
Kabupaten Klungkung berada di peringkat 8 dari 9 Kabupaten/Kota di Bali. Angka
Melek Huruf tertinggi ada Kota Denpasar, dimana penduduk berumur 15 tahun
keatas yang tidak bisa membaca dan menulis hanya sebesar 1,3 persen dari
keseluruhan penduduk Kota Denpasar. Sedangkan Angka Melek Huruf terbesar ada
di Kabupaten Karangasem dimana penduduk berumur 15 tahun keatas yang bisa
membaca dan menulis sebesar 81,8 persen dari keseluruhan penduduk Kabupaten
Karangasem.
Dalam mewujudkan sasaran Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat
Kabupaten Klungkung, Pemerintah Kabupaten Klungkung mengalami kendala
sebagai berikut:
1. Kondisi geografis Kabupaten Klungkung yang terdiri atas daratan dan kepulauan
mempengaruhi pemerataan kualitas pendidikan yang dipicu oleh terbatasnya
akses di beberapa sekolah di kepulauan.
2. Kendali mutu dan jaminan kualitas pendidikan merupakan fokus baru yang
belum tergarap, hal tersebut sangat mempengaruhi kualitas lulusan sekolah.
3. Kemiskinan menjadi salah satu sumber penyebab rendahnya kesadaran
93,8 94
97,1
93,3
85,888,2
81,8
89,5
98,7
92,9
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
80
penduduk akan pentingnya pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak,
mempengaruhi penggunaan teknologi tinggi dalam pendidikan dan membatasi
harapan anak-anak untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.
Untuk mewujudkan sasaran Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat
Kabupaten Klungkung, Pemerintah Kabupaten Klungkung melakukan upaya-upaya
sebagai berikut:
1. Peningkatan Akses Pendidikan Dasar Dan Menengah
Peningkatan akses dan kualitas pendidikan dasar dan pendidikan menengah
dilakukan dengan upaya sebagai berikut:
a. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan berupa perbaikan
ruang kelas, perbaikan sarana laboratorium dan prasarana sekolah lainnya.
b. Untuk meningkatkan akses ke lembaga pendidikan dasar khususnya SMP,
mulai tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Klungkung melaksanakan
program aksi yaitu penyediaan ANGKUTAN SISWA GRATIS bagi siswa
SMP. Siswa SMP yang bersekolah di wilayah perkotaan mendapatkan
layanan angkutan siswa tanpa di pungut ongkos. Hal tersebut, selain
sebagai upaya mengurangi kemacetan lalu lintas, mengurangi angka
kecelakaan pengguna kendaraan yang berasal dari siswa SMP juga turut
mengarahkan siswa agar pulang dan berangkat sekolah tepat waktu. Orang
tua siswa tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi dan
dapat mengecek keberangkatan dan kepulangan anak mereka di pos – pos
penjemputan angkutan siswa gratis.
c. Perluasan akses pendidikan dasar juga dilakukan dengan menerapkan
sistem penempatan siswa menggunakan rayon atau wilayah terdekat
dengan tempat tinggal siswa. Hal tersebut selain menjamin kedekatan
pelayanan dengan siswa juga untuk mengurangi kesenjangan sebaran siswa
di sekolah yang bertempat di desa dan di perkotaan. Isu bahwa sekolah di
perkotaan lebih berkualitas daripada sekolah di pedesaan telah
menyebabkan sebaran siswa di sekolah yang berlokasi di wilayah pedesaan
menjadi jarang/sedikit dan di sekolah perkotaan justru terlampau
padat/berlebihan.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
81
2. Peningkatan Mutu Sekolah dan Lulusan Sekolah
Peningkatan mutu sekolah dan lulusan sekolah dilakukan dengan upaya sebagai
berikut:
a. Meningkatkan mutu tenaga kependidikan dengan pelatihan dan sertifikasi
tenaga pengajar
b. Meningkatkan minat dan budaya baca yang dilakukan dengan semakin
meningkatkan tingkat kunjungan ke perpustakaan dan menggalakkan
rencana aksi GEMA ARCA. Gema Arca (Gerakan Masyarakat Gemar
Membaca) adalah suatu rencana aksi yang bertujuan untuk
mengkampanyekan gemar membaca di kalangan masyarakat. Rencana aksi
Gema Arca direalisasikan dengan penyediaan perpustakaan daerah,
perpustakaan di desa-desa, perpustakaan di sekolah-sekolah dan juga
penyediaan perpustakaan dalam bentuk mobil keliling yang menyediakan
layanan perpustakaan di tempat-tempat keramaian di Kabupaten
Klungkung. Masyarakat yang mengunjungi mobil perpustakaan keliling
dapat membaca atau melakukan peminjaman buku di mobil perpustakaan
keliling tersebut.
c. Peningkatan tingkat pendidikan masyarakat usia produktif dilaksanakan
dengan peningkatan akses pendidikan kepada masyarakat melalui pola
pendidikan informal dan non formal. Pola pendidikan ini direalisasikan
dengan adanya rencana aksi GEMA PLATUK. Pola Layanan Tutor Keluarga
(PLATUK) dirancang untuk menyelesaikan masalah tata kelola layanan
masyarakat buta aksara dan drop out yang belum optimal. Pola Layanan
Tutor Keluarga (PLATUK) bertujuan mewujudkan optimalisasi tata kelola
layanan belajar masyarakat secara menyeluruh dengan cara memberi
layanan keaksaraan fungsional dan layanan kesetaraan dalam bentuk
penyediaan kesempatan warga belajar untuk belajar di sanggar belajar dan
kesempatan warga belajar untuk belajar di rumah sendiri dengan didatangi
tutor keluarga secara berkala sesuai jadwal yang telah disepakati serta Pola
Layanan Tutor Keluarga (PLATUK) didesain juga dengan memberi layanan
kecakapan hidup. Indikator output yang diharapkan adalah meningkatnya
partisipasi masyarakat sebagai warga belajar, meningkatnya kelompok
warga belajar yang bermuara nantinya pada peningkatan rata-rata lama
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
82
belajar masyarakat. Outcome dari Pola Layanan Tutor Keluarga (PLATUK)
adalah pada terserapnya lulusan di dunia kerja. Pola Layanan Tutor
Keluarga (PLATUK) merupakan inovasi tata kelola layanan publik dalam
bentuk program keaksaraan dan kesetaraan yang implementasinya dikreasi
dengan pola layanan tutor keluarga. Sebelum dicanangkan Gema Shanti
Klungkung Mengajar Pola Layanan Tutor Keluarga (PLATUK), layanan
program keaksaraan dan kesetaraan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan
tatap muka di tempat belajar saja bagi warga belajar yang mau datang ke
tempat belajar. Pola Layanan Tutor Keluarga pada gerakan implementasi
program keaksaraan dan kesetaraan yang implementasinya didesain
dengan pemberian program kecakapan hidup bagi warga belajar dan
pelayanan tutor keluarga dalam bentuk kegiatan tutor yang secara aktif
terjadwal melakukan kunjungan rumah (Home Visit) ke tempat warga
belajar yang tidak bisa atau tidak mau datang ke tempat belajar.Hal ini
terlaksana karena para tutor yang digerakkan berasal dari daerah sekitar
warga belajar berada. Kreasi implementasi program ini ditujukan untuk
memaksimalkan partisipasi warga belajar dalam mengikuti program
keaksaraan dan kesetaraan secara kuantitas maupun kualitas layanan tanpa
dibarengi dengan peningkatan pembiayaan. Waktu belajar efektif
dimanfaatkan karena start pembelajaran ditentukan oleh kedatangan tutor
yang sesuai jadwal.
3. Peningkatan Prestasi Atlit Dan Seniman
Peningkatan prestasi atlit dan seniman juga merupakan faktor pendorong
peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Klungkung. Atlit dan seniman
memberikan motivasi terhadap pelajar dan pemuda untuk terus berupaya
meningkatkan kemampuannya sehingga dapat memiliki prestasi di bidang seni
dan olahraga. Dengan memiliki prestasi di bidang seni dan olahraga
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi menjadi
lebih terbuka demikian pula kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang
diinginkan. Upaya peningkatan prestasi atlit dan seniman dilakukan dengan
melakukan pembinaan terhadap masing-masing cabang olahraga dan seni di
Kabupaten Klungkung, pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga serta
pemberian tanda penghargaan terhadap atlit dan seniman yang berprestasi.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
83
Dalam melaksanakan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten senantiasa
dituntut untuk melaksanakan pelayanan dengan efektif dan efisien. Untuk mengukur
tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan dengan melakukan Analisis
Efisiensi. Analisis efisiensi difokuskan pada indikator input dan output dari suatu
kegiatan. Dalam hal ini, diukur dari kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan
input yang lebih sedikit dalam menghasilkan output yang sama/atau lebih besar,
atau persentase capaian output sama tinggi daripada persentase capaian input.
Efisiensi suatu kegiatan diukur dengan membandingkan indeks efisiensi (IE)
terhadap standar efisiensi (SE). Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat Kabupaten Klungkung
sebagai berikut:
Tabel 3.6 Tingkat Efisiensi
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat Kabupaten Klungkung
Tahun 2018
Indikator
Kinerja
Target
Capaian Sasaran
(%)
Target
Capaian Keuangan
(%)
Standar
Efisiensi
Realisasi
Capaian Sasaran
(%)
Realisasi
Capaian Keuangan
(%)
Indeks
Efisiensi
Tingkat
Efisiensi
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Rata-Rata Lama
Sekolah (Tahun)
100 105,37
Angka Melek Huruf
100 98,4
Angka
Harapan Lama Sekolah
(tahun)
100 98,06
Rata - Rata
100 100 1 100,61 96,16 1,05 0,05 Efisien
Sumber : data diolah
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat Kabupaten Klungkung adalah
sebesar 0,05 dimana indeks efisiensi lebih tinggi dari standar efisiensi. Pada tahun
2018 sasaran Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat Kabupaten Klungkung
dicapai dengan efisien. Sasaran Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat
Kabupaten Klungkung didukung dengan program pendukung sebagaimana tabel
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
84
dibawah ini.
Tabel 3.7
Efisiensi Anggaran Sasaran Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat Kabupaten Klungkung
Tahun 2018 Program Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Efisiensi
(Rp)
Capaian
(%)
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Pendidikan
Anak Usia Dini
3.412.118.000 2.972.307.555 439.810.445 87,11 Disdik
Program
Peningkatan Akses
Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
15.278.769.354 14.944.556.218 334.213.136 97,81 Disdik
Program
Peningkatan Akses
Pendidikan Anak
Usia Dini dan
Pendidikan Non
Formal
555.126.750 361.038.850 194.087.900 65,04 Disdik
Program Bantuan
Operasional Sekolah
(BOS)
23.001.331.319,00 22.407.939.448 593.391.871 97,42 Disdik
Program Wajib
Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan
Tahun
3.939.818.618 3.748.098.681 191.719.937 95,13 Disdik
Peningkatan Mutu
Pendidikan dan
Tenaga
Kependidikan
10.768.276.588 10.382.462.224 385.814.364 96,42 Disdik
Program
Manajemen
Pelayanan
Pendidikan
454.180.000 402.986.599 51.193.401 88,73 Disdik
Program Pendidikan
Non Formal
1.159.635.600 1.064.027.000 95.608.600 91,76 Disdik
Program
Penyelenggaraan
Perpustakaan
362.965.950 359.780.882 3.185.068 99,12 Dinas
Kearsipa
n dan
Perpusta
kaan
Program
Peningkatan dan
Pengembangan
Prestasi
Kepemudaan dan
Olahraga
4.873.523.783 4.711.876.792 161.646.991 96,68 Disbudp
ora
63.805.745.962 61.355.074.249 2.450.671.713 96,16
Sumber : SImda Keuangan, 20 Peb 2019 (sebelum audit BPK)
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
85
Dua siswa berhasil menjadi pemenang pada Bupati dan Wakil Bupati Klungkung berfoto
Bersama anak-anak pramuka
Bupati Klungkung bersama Penggiat Pendidikan Bupati Klungkung Bersama siswa berprestasi
Pada tahun 2018, Sasaran Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat
Kabupaten Klungkung didukung dengan 10 program pendukung dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 63.805.745.962,00 dan terealisasi sebesar Rp.
61.355.074.249,00 dan sisa anggaran sebesar Rp. 2.450.671.713,00 atau terealisasi
sebesar 96,16 persen. Sasaran ini didukung oleh Dinas Pendidikan Kabupaten
Klungkung dalam upaya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, penyediaan
tenaga pendidik dan kependidikan serta pelayanan pendidikan non formal dan
informal. Selain Dinas Pendidikan, seluruh Kecamatan di Kabupaten Klungkung juga
mendukung pencapaian sasaran ini melalui pelaksanaan pekan olahraga dan seni
pelajar tingkat kecamatan, pemeliharaan sarana dan prasarana olahraga, serta
penyelenggaraan usaha kesehatan sekolah. Dinas Kebudayaan, Pemuda dan
Olahraga mendukung dalam pelaksanaan Pekan Olahraga dan Seni Pelajar tingkat
Kabupaten serta pemeliharaan sasrana dan prasarana olahraga yang menjadi
kewenangan Kabupaten. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan memegang peranan
dalam memberikan pelayanan perpustakaan daerah, desa dan kecamatan maupun
perpustakaan keliling untuk mendekatkan pelayanan perpustakaan ke masyarakat.
DOKUMENTASI PENCAPAIAN SASARAN
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
86
Ketimpangan dan kemiskinan di Indonesia menjadi fenomena isu yang
kompleks. Tiap rezim pemerintah dihadapkan pada pekerjaan menurunkan
kemiskinan dan mengurangi kesenjangan di negara berpenduduk 240 juta orang ini.
Isu ketimpangan ekonomi sudah ramai dibicarakan di Indonesia sejak 1970-an.
Ramai muncul kajian dan pemikiran mencari ramuan agar pertumbuhan ekonomi
juga bisa menciptakan pemerataan, yang akhirnya mengurangi ketimpangan.
Kemiskinan saat ini memang merupakan suatu kendala dalam masyarakat ataupun
dalam ruang lingkup yang lebih luas. Kemiskinan menjadi masalah sosial karena
ketika kemiskinan mulai merambah atau bertambah banyak maka angka kriminalitas
yang ada akan meningkat. Banyak orang saat ini menerjemahkan kemiskinan
sebagai pangkal penyebab masalah sosial dan ekonomi. Kini kemiskinan menjadi
masalah sosial ketika stratifikasi dalam masyarakat sudah menciptakan tingkatan
atau garis-garis pembatas, sehingga adanya kejanggalan atau batas pemisah dalam
interaksi atau komunikasi antara orang yang berada di tingkatan yang dibawah dan
di atasnya.
Kemiskinan juga sangat berpengaruh terhadap lingkungan hidup yang
akhirnya akan merusak lingkungan itu sendiri. Penduduk miskin yang terdesak akan
mencari lahan-lahan kritis atau lahan-lahan konservasi sebagai tempat pemukiman.
Lahan-lahan yang seharusnya berfungsi sebagai kawasan penyangga atau
mempunyai fungsi konservasi tersebut akan kehilangan fungsi lingkungannya
setelah dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman. Akibat berikutnya, maka akan
menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan lingkungan.
Selain itu, penduduk miskin pun akan sulit dalam hal mencari lapangan
pekerjaan, penduduk miskin tanpa mata pencaharian akan memanfaatkan
lingkungan sekitar, sebagai usaha dalam memenuhi kebutuhannya tanpa
mempertimbangkan kaidah-kaidah ekologis yang berlaku. Karena desakan ekonomi,
banyak penduduk yang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya memasuki kawasan-
kawasan yang sebenarnya dilindungi, apabila tidak dicegah dalam jangka waktu
yang tidak terlalu lama menyebabkan kawasan lindung akan berkurang bahkan
Sasaran 4
Menurunkan Angka Kemiskinan
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
87
hilang sama sekali, yang berdampak pada hilangnya fungsi lingkungan (sebagai
pemberi jasa lingkungan).
Berangkat dari pentingnya mendukung program nasional dalam menurunkan
angka kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Klungkung menetapkan sasaran
Menurunkan Angka Kemiskinan yang diukur dengan indikator kinerja Persentase
Penduduk Miskin. Capaian target indikator sasaran Menurunkan Angka Kemiskinan
tahun 2018 disajikan pada grafik sebagai berikut:
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2018
Gambar 3.13 Persentase Penduduk Miskin (%), 2014-2018 dan Capaian Akhir RPJMD.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator
Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018 melewati
target yang ditetapkan. Pada tahun 2018, Persentase Penduduk Miskin ditargetkan
sebesar 6,61 persen namun berdasarkan hasil perhitungan Badan Pusat Statistik
Kabupaten Klungkung, Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Klungkung adalah
sejumlah 6,29 persen. Namun perlu diketahui bahwa realisasi Angka Harapan Hidup
tahun 2018 merupakan Persentase Penduduk Miskin pada tahun 2017. Hal tersebut
disebabkan Badan Pusat Statistik menghitung Angka Harapan Hidup Tahun 2018
pada tahun 2019, sehingga terdapat keterlambatan penyediaan data capaian
Persentase Penduduk Miskin Tahun 2018. Jika dilihat dari trend Persentase
Penduduk Miskin Kabupaten Klungkung terus mengalami penurunan, dimana
sebelumnya Persentase Penduduk Miskin pada tahun 2014 sebesar 7,01 persen
7,01 6,91 6,81 6,71 6,617,01 6,916,35 6,29 6,29
100,00 100,00
106,75 106,26 104,84
96,00
98,00
100,00
102,00
104,00
106,00
108,00
5,80
6,00
6,20
6,40
6,60
6,80
7,00
7,20
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
Persentase Penduduk Miskin (%),2014-2018 (Akhir RPJMD)
Target Realisasi Capaian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
88
turun menjadi 6,29 persen di tahun 2018. Dibandingkan dengan target RPJMD,
capaian akhir periode RPJMD telah tercapai sebesar 104,84 persen. Untuk itu
diperlukan usaha-usaha untuk mempertahankan pertumbuhan penduduk miskin
tidak melewati target yang telah ditetapkan.
Untuk mendapatkan perbandingan kinerja yang telah dicapai, Persentase
Penduduk Miskin Kabupaten Klungkung perlu dibandingkan dengan Persentase
Penduduk Miskin Provinsi Bali dan Persentase Penduduk Miskin Nasional. Gambar
dibawah menyajikan perbandingan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten
Klungkung dibandingkan dengan Provinsi Bali.
Sumber : BPS Provinsi Bali, 2018
Gambar 3.14 Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Klungkung dan Provinsi
Bali (%), 2013-2017
Berdasarkan gambar di atas, maka terlihat Persentase Penduduk Miskin di
Kabupaten Klungkung berada di atas persentase penduduk miskin di Provinsi Bali.
Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan utama di Kabupaten Klungkung,
karena dengan jumlah penduduk yang sedikit, persentase penduduk miskinnya lebih
tinggi dari Kabupaten/Kota lain di Provinsi Bali. Untuk memperoleh perbandingan
regional antar Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, gambar di bawah ini menyajikan
perbandingan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Klungkung dengan
Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Bali sebagai berikut:
7,01 7,01 6,91
6,35 6,29
4,964,76 4,74
4,25 4,25
2013 2014 2015 2016 2017
Klungkung Bali
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
89
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2018
Gambar 3.15 Perbandingan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Klungkung
dengan Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Bali Tahun 2017.
Berdasarkan gambar di atas maka terlihat bahwa Persentase Penduduk Miskin
di Kabupaten Klungkung berada di urutan kedua tertinggi diantara 9
Kabupaten/Kota di Bali. Persentase Penduduk Miskin tertinggi ada di Kabupaten
Karangasem yang mencapai 6,55 persen di tahun 2017.
Dalam usaha mencapai sasaran Menurunkan Angka Kemiskinan, Pemerintah
Kabupaten Klungkung menemui kendala sebagai berikut:
1. Belum efektifnya pemberian bantuan sosial dalam menanggulangi kemiskinan
dan tingkat ketimpangan, disebabkan oleh beberapa penyimpangan yang
ditemui dalam penyalurannya.
2. Inflasi harga bahan pangan yang cukup tinggi mengakibatkan masyarakat yang
rentan yang berada di perbatasan garis kemiskinan, menjadi miskin tatkala
terdapat kenaikan harga bahan pangan pokok.
3. Lemahnya pendataan terkait kemiskinan berupa :
a. Data by name by address penduduk miskin yang sering tidak sesuai dengan
kenyataan yang sebenarnya. Hal ini menyebabkan bantuan yang diberikan
tidak dapat sampai kepada penduduk yang benar-benar membutuhkan.
b. Profil kemiskinan by name by address yang tidak lengkap. Hal ini
menyebabkan jenis bantuan yang diberikan tidak sesuai dengan penyebab
kemiskinannya.
5,384,92
2,06
4,46
6,29
5,23
6,55
5,74
2,27
4,25
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
90
Untuk mencapai penurunan Persentase Penduduk Miskin sangat ditentukan
oleh pelaksanaan pembangunan di segala bidang di Kabupaten Klungkung,
mengingat permasalahan kemiskinan adalah permasalahan multi sektor. Upaya
yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam menurunkan
Persentase Penduduk Miskin adalah sebagai berikut:
1. Monitoring Kondisi Kemiskinan
Secara berkala dilakukan kegiatan Bedah Desa yang merupakan kegiatan untuk
monitoring pelaksanaan pembangunan di Desa sekaligus memastikan
penanganan atas kemiskinan yang tepat sesuai permasalahan yang dihadapi.
2. Peningkatan kualitas rumah tinggal bagi Rumah Tangga Sasaran
Meningkatkan kualitas rumah tinggal Rumah Tangga Sasaran melalui program
BEDAH RUMAH. Program Bedah Rumah memberikan bantuan pembangunan
maupun rehab rumah bagi Rumah Tangga Sasaran yang datanya telah
divalidasi. Pada tahun 2017, pelaksanaan bedah rumah pembangunan baru
dilaksanakan sebanyak 198 rumah di seluruh Kecamatan di Kabupaten
Klungkung. Sementara bantuan Rehab Rumah bagi Rumah Tangga Sasaran
telah dilaksanakan sebanyak 373 unit rumah di seluruh Kecamatan di
Kabupaten Klungkung. Pada tahun 2018, pelaksanaan bedah rumah
pembangunan baru dilaksanakan sebanyak 132 unit rumah di seluruh
kecamatan di Kabupaten Klungkung. Sementara rehab rumah dilaksanakan
sebanyak 47 unit rumah.
3. Pemberian Bantuan Kebutuhan Dasar bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS).
Bantuan kebutuhan dasar diberikan berupa pemberian bantuan sembilan bahan
pokok terhadap 45 orang penyandang disabilitas, 50 orang Lanjut Usia Miskin
dan bantuan lain bagi kelompok rentan. Penyaluran Bantuan Beras Sejahtera
(Rastra) kepada 8.560 Keluarga Penerima Manfaat. Penyaluran Bantuan Tetap
Uang Non Tunai serangkaian Program Keluarga Harapan terutama kepada
siswa SD, SMP, SMA, Ibu Hamil, Anak Pra Sekolah, Balita, Usia Lanjut dan
Penyandang Disabilitas.
4. Mendorong Tercapainya Penduduk Yang Tumbuh Seimbang.
Penduduk yang tumbuh seimbang merupakan salah satu faktor penentu
masalah kemiskinan, dimana jumlah penduduk yang semakin banyak akan
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
91
menyebabkan berbagai permasalahan lain karena tidak dibarengi dengan
meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Upaya untuk mendorong tercapainya
penduduk yang tumbuh seimbang ini dilakukan dengan upaya meningkatkan
pelayanan masyarakat yang menggunakan KB sehingga masyarakat sangat
menyadari pentingnya perencanaan keluarga yang baik. Selain hal tersebut
juga dilakukan konseling dan pembinaan kesehatan reproduksi bagi remaja
dalam rangka menurunkan angka perkawinan dibawah umur.
5. Menurunkan Angka Pengangguran
Pengangguran merupakan salah satu faktor pendorong peningkatan
kemiskinan, karenanya Pemerintah Kabupaten Klungkung melakukan upaya-
upaya pemberian pelatihan keterampilan kerja terhadap tenaga kerja agar
mampu bersaing dalam persaingan pasar tenaga kerja serta mengadakan
kerjasama-kerjasama dengan dunia usaha agar tenaga kerja di Kabupaten
Klungkung dapat langsung tersalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan
tenaga kerja. Selain itu, upaya pengurangan angka pengangguran juga
dilakukan dengan menggalakkan program transmigrasi ke daerah-daerah yang
masih jarang penduduknya.
6. Peningkatan Peran Serta Perempuan.
Perempuan seringkali menjadi objek tindak kekerasan, eksploitasi dan
diskriminasi, karenanya Pemerintah Kabupaten Klungkung melakukan upaya-
upaya peningkatan peran serta perempuan dengan memberikan pelatihan
wirausaha terhadap perempuan yang tidak memiliki pekerjaan sehingga dapat
memiliki keterampilan kerja dan diharapkan dapat menghasilkan pendapatan
guna turut membantu menopang kehidupan keluarga.
7. Peningkatan Kemandirian Masyarakat di Desa.
Peningkatan kemandirian masyarakat desa dilakukan dengan terus aktif
mendorong pemerintahan desa dapat mengembangkan potensi yang ada di
Desa masing-masing sesuai dengan karakteristik desanya, sehingga diharapkan
dapat mengentaskan kemiskinan.
Dalam melaksanakan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten senantiasa
dituntut untuk melaksanakan pelayanan dengan efektif dan efisien. Untuk mengukur
tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan dengan melakukan Analisis
Efisiensi. Analisis efisiensi difokuskan pada indikator input dan output dari suatu
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
92
kegiatan. Dalam hal ini, diukur dari kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan
input yang lebih sedikit dalam menghasilkan output yang sama/atau lebih besar,
atau persentase capaian output sama tinggi daripada persentase capaian input.
Efisiensi suatu kegiatan diukur dengan membandingkan indeks efisiensi (IE)
terhadap standar efisiensi (SE). Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi
sasaran Menurunkan Angka Kemiskinan sebagai berikut:
Tabel 3.8
Tingkat Efisiensi Menurunkan Angka Kemiskinan
Tahun 2018 Indikator Kinerja
Target Capaian
Sasaran (%)
Target Capaian
Keuangan (%)
Standar Efisiensi
Realisasi Capaian
Sasaran (%)
Realisasi Capaian
Keuangan (%)
Indeks Efisiensi
Tingkat Efisiensi
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Persentase Penduduk Miskin (%)
100 100 1 95,16 94,15 1,01 0,01 Efisien
Jumlah
100 100 1 95,16 94,15 1,01 0,01 Efisien
Sumber : data diolah
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, tingkat efisiensi
sasaran Menurunkan Angka Kemiskinan adalah sebesar 0,01 dimana indeks efisiensi
lebih tinggi dari standar efisiensi. Pada tahun 2018 sasaran Menurunkan Angka
Kemiskinan dicapai dengan efisien. Sasaran Menurunkan Angka Kemiskinan
didukung dengan program pendukung sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel 3.9 Efisiensi Anggaran
Sasaran Menurunkan Angka Kemiskinan
Tahun 2018
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program
Pemberdayaan
Fakir Miskin,
Komunitas Adat
Terpencil (KAT)
dan Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Lainnya
4.814.342.200 3.815.821.900 998.520.300 79,26 DSP3A
Program
Pelayanan dan
Rehabilitasi
1.076.656.280 1.020.428.612 56.227.668 94,78 DSP3A
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
93
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
Kesejahteraan
Sosial
Program
Pemberdayaan
Pilar-Pilar
Kesejahteraan
Sosial dan Nilai-
nilai
Kepahlawanan
3.304.174.300 3.033.723.184 270.451.116 91,81 DSP3A
Program Keluarga
Berencana
1.704.076.804,00 614.792.764 1.089.284.040 36,08 DPMDPPKB
Program
Kesehatan
Reproduksi
Remaja
771.896.077 758.963.314 12.932.763 98,32 DPMDPPKB
Program
Perlindungan dan
Pengembangan
Lembaga
Ketenagakerjaan
139.580.500 119.385.300 20.195.200 85,53 Diperinaker
Program
Transmigrasi
Regional
97.467.000 88.885.299 8.581.701 91,20 Diperinaker
Program
Peningkatan
Kesempatan Kerja
1.243.471.900 1.199.105.300 44.366.600 96,43 Diperinaker
Program
Peningkatan
Kualitas dan
Produktivitas
Tenaga Kerja
549.766.800 541.265.558 8.501.242 98,45 Diperinaker
Program
Peningkatan
Kapasitas Aparatur
Pemerintah Desa
1.589.439.652 1.326.694.952 262.744.700 83,47 DPMDPPKB
Program
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Tingkat Kelurahan
434.434.814 422.201.440 12.233.374 97,18 Kelurahan
Semarapura
Kaja
Program
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Tingkat Kelurahan
324.925.830 302.196.270 22.729.560 93,00 Kelurahan
Semarapura
Kangin
Program
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Tingkat Kelurahan
361.468.739 341.584.996 19.883.743 94,50 Kelurahan
Semarapura
Kauh
Program
Penyelenggaraan
352.986.464 336.199.711 16.786.753 95,24 Kelurahan
Semarapura
Tengah
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
94
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
Pemerintahan
Tingkat Kelurahan
Program
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Tingkat Kelurahan
394.172.552 371.831.107 22.341.445 94,33 Kelurahan
Semarapura
Klod
Program
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Tingkat Kelurahan
380.544.189 368.377.600 12.166.589 96,80 Kelurahan
Semarapura
Klod Kangin
Program
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
dan Kelurahan
286.399.200 255.052.200 31.347.000 89,05 Kecamatan
Nusa Penida
Program
Peningkatan
Penyelenggaraan
Pemerintahan di
Kecamatan
237.164.950 236.260.150 904.800 99,62 Kecamatan
Klungkung
Peningkatan
Penyelenggaraan
Pemerintahan di
Kecamatan
728.613.000 723.194.671 5.418.329 99,26 Kecamatan
Banjarangka
n
Program
Peningkatan
Penyelenggaraan
Pemerintahan di
Kecamatan
1.998.463.957 1.934.942.125 63.521.832 96,82 Kecamatan
Nusa Penida
Program
Peningkatan
Layanan Publik di
Kecamatan
25.587.000 25.587.000 - 100,00 Kecamatan
Banjarangka
n
Program
Peningkatan
Layanan Publik di
Kecamatan
42.745.000 36.495.000 6.250.000 85,38 Kecamatan
Nusa Penida
Program
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
dan Kelurahan
178.451.800 166.786.800 11.665.000 93,46 Kecamatan
Banjarangka
n
Program
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
dan Kelurahan
290.227.500 264.760.446 25.467.054 91,23 Kecamatan
Klungkung
Program
Peningkatan
Penyelenggaraan
934.172.000 917.377.700 16.794.301 98,20 Kecamatan
Dawan
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
95
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
Pemerintahan di
Kecamatan
Program
Peningkatan
Layanan Publik di
Kecamatan
34.201.000 27.043.000 7.158.000 79,07 Kecamatan
Dawan
Program
Peningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
dan Kelurahan
225.266.000 217.273.000 7.993.000 96,45 Kecamatan
Dawan
Program
Peningkatan
Keberdayaan
Masyarakat
Perdesaan
2.155.425.446 2.123.345.349 32.080.097 98,51 DPMDPPKB
Pengembangan
lembaga Ekonomi
Perdesaan
177.596.366 157.499.400 20.096.966 88,68 DPMDPPKB
Pengembangan
Potensi Desa
19.237.950 19.177.950 60.000 99,69 DPMDPPKB
24.872.955.271 21.766.252.097 3.106.703.174 87,51
Sumber : SImda Keuangan, 20 Peb 2019 (sebelum audit BPK)
Pada tahun 2018, Sasaran Menurunkan Angka Kemiskinan didukung dengan
30 program pendukung dengan pagu anggaran sebesar Rp. 24.872.955.271,00 dan
terealisasi sebesar Rp. 21.766.252.097,00 dan sisa anggaran sebesar Rp.
3.106.703.174,00 atau terealisasi sebesar 87,51 persen. Sasaran ini didukung oleh
Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, serta seluruh Kecamatan di Kabupaten
Klungkung.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
96
Bupati Klungkung memberikan bantuan bagi penderita disabilitas
Bantuan Sarana Usaha untuk peserta Pembekalan Program Penciptaan Wirausaha
Muda
Pemberian bantuan sembako bagi lansia Bupati Klungkung Bersama warga miskin
DOKUMENTASI PENCAPAIAN SASARAN
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
97
Sampai saat ini telah menjadi perdebatan hangat oleh berbagai pihak
mengenai mana yang lebih penting, pertumbuhan atau ataukah pemerataan
ekonomi. Terlepas dari mana yang lebih penting, yang pasti pertumbuhan ekonomi
sangat penting dan dibutuhkan. Sebab, tanpa pertumbuhan tidak akan terjadi
peningkatan kesejahteraan, kesempatan kerja, produktivitas, dan distribusi
pendapatan. Pertumbuhan ekonomi juga penting untuk mempersiapkan
perekonomian menjalani tahapan kemajuan selanjutnya. Pertumbuhan ekonomi
adalah peningkatan jumlah output (barang dan jasa) dalam suatu perekonomian
suatu daerah dalam jangka satu tahun. Jadi intinya jika ada peningkatan jumlah
produk barang dan jasa barulah perekonomian suatu daerah dikatakan tumbuh.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas
jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar
daripada tahun sebelumnya.
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga
dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam
proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki
kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan dengan
membangun infrastruktur di daerah-daerah. Sebagian besar negara berkembang
bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses
pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan
proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber
daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya
alam yang dimaksud diantaranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang,
kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan,
pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh
mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas
Sasaran 5
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
98
serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian. Faktor budaya
memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan,
faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan
tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur,
ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses
pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang
modal juga dapat meningkatkan produktivitas. Keadaan politik suatu negara mampu
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang ada. Dimana kondisi politik yang stabil
dan baik akan memberikan kenyamanan bagi para individu dan mendukung kinerja
dalam produksi. Dengan demikian individu akan bebas berinovasi dan
mengembangkan segala potensinya dengan leluasa. Sehingga dengan demikian
pertumbuhan ekonomi akan tercapai.
Kompleksitas permasalahan perekonomian di Kabupaten Klungkung
merupakan salah satu fokus yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten
Klungkung. Dalam upaya mendukung sasaran pembangunan nasional, Pemerintah
Kabupaten Klungkung menetapkan sasaran Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
yang diukur dengan indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi. Capaian target indikator
sasaran Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi tahun 2018 disajikan pada grafik
sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
99
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2018
Gambar 3.16 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%), 2014-2018 dan Capaian Akhir RPJMD.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Kinerja
Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018 masih
dibawah target yang ditetapkan. Pada tahun 2018, Laju Pertumbuhan Ekonomi
ditargetkan sebesar 6,10 persen namun berdasarkan hasil perhitungan Badan Pusat
Statistik Kabupaten Klungkung, Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten
Klungkung adalah sejumlah 5,34 persen. Namun perlu diketahui bahwa realisasi
Laju Pertumbuhan Ekonomi tahun 2018 merupakan Laju Pertumbuhan Ekonomi
pada tahun 2017. Hal tersebut disebabkan Badan Pusat Statistik menghitung Laju
Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2018 pada tahun 2019, sehingga terdapat
keterlambatan penyediaan data capaian Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2018.
Jika dilihat dari trend Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Klungkung mengalami
penurunan, dimana sebelumnya Laju Pertumbuhan Ekonomi pada tahun 2016
sebesar 6,28 persen turun menjadi 5,34 persen di tahun 2017. Dibandingkan
dengan target RPJMD, capaian akhir RPJMD tercapai sebesar 87,54 persen. Untuk
itu diperlukan usaha-usaha untuk terus meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.
Untuk mengetahui lapangan usaha yang memiliki kontribusi terhadap perekonomian
di Kabupaten Klungkung dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
6,06 6,07 6,08 6,09 6,10
5,98 6,106,28
5,34 5,34
98,68100,49
103,29
87,68 87,54
75,00
80,00
85,00
90,00
95,00
100,00
105,00
4,80
5,00
5,20
5,40
5,60
5,80
6,00
6,20
6,40
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) ,2014-2018 (Akhir RPJMD)
Target Realisasi Capaian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
100
Tabel 3.10 Distribusi PDRB Atas Harga Berlaku menurut Lapangan Usaha Kabupaten
Klungkung
Tahun 2013-2017 (persen) Kategori PDRB 2013 2014 2015 2016* 2017**
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 23,91 23,39 24,04 23,39 22,43
Pertambangan dan Penggalian 5,2 5 4,4 3,9 3,57
Industri Pengolahan 9 9,1 9,3 9,45 9,33
Pengadaan Listrik dan Gas 0,07 0,08 0,11 0,12 0,12
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,22 0,21 0,21 0,2 0,2
Konstruksi 9,14 8,5 8,4 9,09 9,32
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
7,74 7,84 7,74 7,8 8,13
Transportasi dan Pergudangan 2,92 3,08 3,08 2,95 2,95
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 11,82 13,15 13,09 13,42 14,44
Informasi dan Komunikasi 9,05 8,69 8,5 8,43 8,36
Jasa Keuangan dan Asuransi 4,02 4,04 3,93 3,99 3,87
Real Estate 2,58 2,57 2,5 2,4 2,38
Jasa Perusahaan 0,97 0,96 1 0,99 0,99
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
5,15 5,12 5,12 5,12 4,93
Jasa Pendidikan 2,19 2,2 2,28 2,35 2,43
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 3,88 3,9 4,14 4,22 4,32
Jasa Lainnya 2,15 2,15 2,17 2,18 2,23
Jumlah 100 100 100 100 100
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2018
Berdasarkan tabel di atas, 3 besar lapangan usaha yang berkontribusi terbesar
dalam pembentukan PDRB Kabupaten Klungkung dalam lima tahun terakhir adalah
pada lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan, penyediaan akomodasi
dan makanan dan minuman serta konstruksi. Pada tahun 2013 tiga lapangan usaha
yang memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB adalah lapangan
usaha pertanian, kehutanan dan perikanan (23,91 persen), penyediaan akomodasi
dan makan minum (11,82 persen) dan konstruksi (9,14 persen). Sedangkan pada
tahun 2017, tiga lapangan usaha dengan kontribusi terbesar adalah lapangan usaha
pertanian, kehutanan dan perikanan (22,43 persen), lapangan usaha penyediaan
akomodasi dan makan minum (14,44 persen) dan industri pengolahan (9,33
persen), sedangkan lapangan usaha kontruksi menjadi peringkat 4 dengan
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
101
kontribusi sebesar 9,32 persen. Untuk mengetahui laju pertumbuhan masing-
masing lapangan usaha pendukung perekonomian Kabupaten Klungkung dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.11
Laju Pertumbuhan Riil Ekonomi Kabupaten Klungkung Tahun 2013-2017
Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016* 2017**
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,94 4,84 5,52 0,88 0,2
Pertambangan dan Penggalian 7,21 -0,96 -7,08 -4,67 -1,32
Industri Pengolahan 8,67 8,64 6,6 7,37 3,89
Pengadaan Listrik dan Gas 7,99 3,63 3,9 2,73 5,02
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah, dan Daur Ulang
5,37 6,48 2,19 4,21 2,6
Konstruksi 5,79 1 6,14 14,96 9,73
Perdagangan Besar dan Eceran,
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
8,87 6,5 6,31 7,09 7,92
Transportasi dan Pergudangan 7,13 9,19 6,93 4,34 8,19
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
8,51 5,23 5,85 10,26 13,92
Informasi dan Komunikasi 5,59 6,32 6,86 8,52 7,28
Jasa Keuangan dan Asuransi 13,34 8,86 7,29 9,26 2,27
Real Estate 6,78 8,14 6,28 4,66 6,01
Jasa Perusahaan 9,04 6,84 7,15 3,19 5,15
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib
-0,25 10,07 9,66 6,62 -1,59
Jasa Pendidikan 13,58 9,95 11,5 8,28 7,99
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 12,61 11,73 11,63 8,45 8,03
Jasa Lainnya 3,97 7,04 7,56 7,43 8,13
PDRB 6,05 5,98 6,11 6,28 5,34
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2017
Berdasarkan tabel di atas, maka dalam lima tahun terakhir rata-rata laju
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Klungkung mencapai 5,95 persen. Berdasarkan
rata-rata laju pertumbuhan tersebut maka lapangan usaha dengan rata-rata laju
pertumbuhan tertinggi selama 5 tahun adalah Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
102
yang tumbuh rata-rata 10,49 persen dalam 5 tahun terakhir, Jasa Pendidikan
tumbuh rata-rata 10,26 persen dalam 5 tahun terakhir, dan Penyediaan Akomodasi
dan Makan Minum tumbuh 8,75 persen.
Selanjutnya untuk melihat lapangan usaha yang menjadi sumber
pertumbuhan (source of growth) ekonomi di Kabupaten Klungkung dapat dilihat
dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.12
Sumber Pertumbuhan (Source of Growth) PDRB Kabupaten Klungkung menurut
Lapangan Usaha Tahun 2011-2016
Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014 2015* 2016**
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 0,32 0,69 0,47 1,13 1,27 0,2
Pertambangan dan Penggalian 0,49 0,72 0,38 -0,05 -0,37 -0,2
Industri Pengolahan 0,08 0,51 0,76 0,77 0,61 0,68
Pengadaan Listrik dan Gas 0,01 0,01 0,01 0 0 0
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah, dan Daur Ulang
0 0,01 0,01 0,02 0 0,01
Konstruksi 0,54 1,49 0,52 0,09 0,52 1,27
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
0,45 0,41 0,69 0,52 0,53 0,57
Transportasi dan Pergudangan 0,18 0,16 0,2 0,26 0,16 0,16
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,72 0,74 0,86 0,54 0,58 1,04
Informasi dan Komunikasi 0,91 0,76 0,59 0,66 0,72 0,9
Jasa Keuangan dan Asuransi 0,19 0,29 0,48 0,34 0,35 0,33
Real Estate 0,13 0,15 0,18 0,22 0,17 0,13
Jasa Perusahaan 0,04 0,01 0,09 0,07 0,07 0,03
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib
1,41 0,02 -0,02 0,58 0,57 0,41
Jasa Pendidikan 0,23 -0,01 0,28 0,22 0,26 0,2
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,25 0,2 0,47 0,46 0,49 0,37
Jasa Lainnya 0,16 0,09 0,09 0,15 0,16 0,16
PDRB 6,11 6,25 6,05 5,98 6,1 6,26
*) Angka Sementara; **) Angka Sangat Sementara
Sumber : BPS Kab. Klungkung, 2017
Berdasarkan tabel di atas, maka sumber pertumbuhan PDRB tertinggi
disumbangkan oleh lapangan usaha konstruksi yang mencapai 1,27 persen lebih
tinggi dari tahun 2015 yang mencapai 0,52 persen. Sedangkan jasa kesehatan dan
kegiatan sosial yang rata-rata laju pertumbuhannya tertinggi (9,94%), capaian
sumber pertumbuhannya hanya 0,37 persen sehingga bukan sumber utama
pertumbuhan PDRB Kabupaten Klungkung.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
103
Untuk mendapatkan perbandingan kinerja yang telah dicapai, Laju
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Klungkung perlu dibandingkan dengan Laju
Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional.
Gambar dibawah menyajikan perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi Klungkung
dibandingkan dengan Provinsi Bali dan Nasional.
Sumber : BPS Provinsi Bali, 2018
Gambar 3.17 Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali dan Nasional, Tahun 2013-2017
Berdasarkan gambar di atas, maka terlihat Laju Pertumbuhan Ekonomi di
Kabupaten Klungkung berada di bawah Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Bali. Laju
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Klungkung mengalami pelambatan seiring
dengan pelambatan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali. Untuk memperoleh
perbandingan regional antar Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, gambar di bawah ini
menyajikan perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Klungkung
dengan Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Bali sebagai berikut:
5,58
5,014,88
5,02
5,07
6,69 6,73
6,03
6,32
5,59
6,05 5,986,11
6,28
5,34
2013 2014 2015 2016 2017
Nasional (%) Bali Klungkung
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
104
Sumber : BPS Provinsi Bali, 2018
Gambar 3.18 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Klungkung dengan
Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Bali (%), Tahun 2017.
Berdasarkan gambar di atas maka terlihat bahwa Laju Pertumbuhan
Ekonomi di Kabupaten Klungkung pada tahun 2017 berada di urutan ketujuh
diantara 9 Kabupaten/Kota di Bali, berada diatas Kabupaten Jembrana dan
Kabupaten Karangasem. Laju Pertumbuhan Ekonomi tertinggi dicapai oleh
Kabupaten Badung dengan pertumbuhan 6,11 persen di tahun 2017 sementara Laju
Pertumbuhan Ekonomi terendah dicapai oleh Kabupaten Karangasem dengan
pertumbuhan 5,08 persen di tahun 2017.
Sedangkan jika dibandingkan dengan PDRB Kabupaten/Kota lainnya di Bali
maka PDRB Kabupaten Klungkung berada di peringkat 8 yaitu lebih besar hanya
dari PDRB Kabupaten Bangli. Adapun perbandingan PDRB Kabupaten Klungkung
dengan PDRB Kabupaten/Kota lainnya di Bali adalah sebagaimana dalam gambar di
bawah ini.
5,31
5,38
6,11
5,5
5,345,35
5,08
5,4
6,08
5,59
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
105
Sumber : BPS Provinsi Bali, 2018
Gambar 3.19 Perbandingan PDRB Harga Berlaku dan Harga Konstan antar
Kabupaten dan Kota di Provinsi Bali Tahun 2017.
Berdasarkan gambar di atas maka pada tahun 2017 Kabupaten Badung
memiliki PDRB terbesar yaitu mencapai Rp 52,33 trilyun untuk PDRB Harga Berlaku
dan Rp 33,061 trilyun untuk PDRB ADHK. Sedangkan kabupaten dengan PDRB
terendah yaitu Kabupaten Bangli yaitu sebesar Rp 6,04 trilyun untuk PDRB ADHB
dan sebesar Rp 4,125 trilyun untuk ADHK Tahun Dasar 2010.
Dalam usaha mencapai sasaran Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi,
Pemerintah Kabupaten Klungkung menemui kendala sebagai berikut:
1. Kemudahan berinvestasi belum sepenuhnya tercipta di Kabupaten Klungkung.
Agenda reformasi birokrasi yang sedang berjalan belum dapat terlihat hasilnya
dalam membantu meningkatkan iklim berinvestasi, sehingga hal ini merupakan
suatu fokus utama yang harus dibenahi.
2. Infrastruktur publik yang mendukung perdagangan sedang dikembangkan dan
telah sangat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, namun
kedepannya perlu lebih ditingkatkan lagi demi menciptakan kondisi yang
kondusif untuk terus meningkatkan omzet perdagangan di Kabupaten
Klungkung.
3. Pemberdayaan koperasi belum dapat dimaksimalkan, beberapa koperasi yang
12,21
20,55
52,33
24,32
7,85 6,04
14,67
30,59
47,16
8,454
14,143
33,061
17,011
5,389 4,125
10,008
21,028
32,115
ADHB (trilun Rp) ADHK (trilun Rp)
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
106
baru dan sedang tumbuh terkendala terhadap proses legalitas kelembagaan
yang tidak dapat diselesaikan di level kabupaten.
4. Sektor pariwisata yang sedang dikembangkan memerlukan berbagai dukungan
dalam bentuk pendanaan, kualitas SDM, partisipasi masyarakat dan dunia
usaha agar dapat benar-benar berkembang dan memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi.
Untuk mencapai peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi sangat ditentukan
oleh pelaksanaan pembangunan di segala bidang di Kabupaten Klungkung,
mengingat permasalahan ekonomi adalah permasalahan multi sektor. Upaya yang
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam meningkatkan Laju
Pertumbuhan Ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas pelayanan publik sesuai standar pelayanan publik di
bidang perijinan, perdagangan, dan layanan publik lainnya.
Stigma masyarakat terhadap pelayanan perizinan yang rumit dan berbelit-belit,
waktu yang lama, biaya yang tidak pasti, tidak transparan serta sistem yang
konvensional menyebabkan masyarakat masih enggan untuk mengurus
perizinan. Oleh karena itu, dengan spirit GEMA SANTI (Gerakan Masyarakat
Santun dan Inovatif) Pemerintah Kabupaten Klungkung berupaya
melaksanakan perbaikan pelayanan perizinan melalui program GEMA SARI
(Gerakan Masyarakat Sadar Izin dan Investasi). Langkah-langkah yang telah
diambil adalah :
a. Melaksanakan sosialisasi perizinan kepada masyarakat sebagai langkah
awal untuk membuka wawasan dan merubah pola pikir masyarakat
terhadap perizinan yang rumit dan berbelit-belit.
b. Mempermudah akses informasi perizinan melalui website Klungkung dan
penyampaian formulir pendaftaran di tiap kecamatan dan desa sehingga
lebih terbuka dan lebih dekat dengan masyarakat.
c. Merevisi SOP Pelayanan Perizinan agar sesuai dengan kondisi yang
berkembang saat ini, lebih cepat, tepat dan terarah.
Dilaksanakannya program GEMA SARI telah memberi dampak positif terhadap
pelayanan perizinan di Kabupaten Klungkung, yaitu : lebih terbukanya akses
informasi pelayanan perizinan, meningkatnya antusiasme masyarakat dalam
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
107
mengurus izin yang menandakan meningkatnya kepercayaan masyarakat
terhadap pemerintah, meningkatnya jumlah penerbitan izin yang berimbas
pada meningkatnya PAD, meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan perizinan, dan permasalahan-permasalahan yang ditemui di
lapangan dapat diantisipasi lebih dini. Penerapan program GEMA SARI dengan
model pelayanan langsung melalui sosialisasi, sebar berkas, jemput berkas dan
antar izin untuk usaha akomodasi baru yang mengurus izin tanpa calo semakin
intensif dilaksanakan. Selain dengan metode yang telah dilaksanakan juga
ditambah dengan pendekatan pelayanan melalui teknologi yaitu melalui website
siCANTIK dengan alamat klungkungkab.sicantik.layanan.go.id. Nantinya
diharapkan web ini dapat dikembangkan sehingga masyarakat dapat
bertransaksi secara online.
2. Perbaikan infrastruktur publik terutama yang mendukung akses perdagangan
dan pariwisata seperti pasar umum, pasar komoditi, dan pasar desa serta jalan
dan penataan obyek-obyek pariwisata baru.
3. Memfasilitasi koperasi-koperasi dan lembaga keuangan mikro dengan bantuan
keuangan dan penataan manajemen keuangannya.
4. Meningkatkan sumber-sumber pendapatan daerah dan mencegah kebocoran
penerimaan pendapatan daerah dengan menerapkan teknologi informasi dalam
pengelolaan data serta pencarian sumber-sumber PAD.
5. Menggali dan meningkatkan produk-produk UKM lokal seperti peningkatan
kualitas dan pemasaran garam lokal Klungkung, peningkatan kualitas dan
pemasaran kain tradisional Klungkung serta produk-produk unggulan lainnya.
6. Promosi pariwisata yang dilaksanakan dengan berbagai penyelenggaraan event
pariwisata seperti Festival Nusa Penida, Festival Semarapura, Festival Layang –
Layang tradisional, Klungkung Internasional Surfing Festival, pelaksanaan City
Tour dengan kegiatan yang dilaksanakan berupa wisata sejarah dengan konsep
mini touring yaitu dimulai dari Monumen Puputan Klungkung dilanjutkan ke Puri
Agung Klungkung ada atraksi Kesenian Barong Somi dan Atraksi Menenun
kemudian lanjut ke Museum Semarajaya, Pemedal Agung, Balai kambang,
Kertha Gosa ada atraksi melukis Kamasan lanjut ke Pasar Tradisional
Klungkung. Pelaksanaan City Tour juga di Integrasikan dengan pengembangan
Desa Wisata
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
108
Dalam melaksanakan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten senantiasa
dituntut untuk melaksanakan pelayanan dengan efektif dan efisien. Untuk mengukur
tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan dengan melakukan Analisis
Efisiensi. Analisis efisiensi difokuskan pada indikator input dan output dari suatu
kegiatan. Dalam hal ini, diukur dari kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan
input yang lebih sedikit dalam menghasilkan output yang sama/atau lebih besar,
atau persentase capaian output sama tinggi daripada persentase capaian input.
Efisiensi suatu kegiatan diukur dengan membandingkan indeks efisiensi (IE)
terhadap standar efisiensi (SE). Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi sebagai berikut:
Tabel 3.13
Tingkat Efisiensi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Tahun 2018
Indikator Kinerja
Target Capaian Sasaran
(%)
Target Capaian
Keuangan
(%)
Standar Efisiensi
Realisasi Capaian Sasaran
(%)
Realisasi Capaian
Keuangan
(%)
Indeks Efisiensi
Tingkat Efisiensi
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Laju
Pertumbuhan ekonomi
100 100 1 87,54 89,83 0,97 -0,03 Tidak
Efisien
Jumlah
100 100 1 87,54 89,83 0,97 -0,03 Tidak
Efisien
Sumber : data diolah
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi adalah sebesar -0,03 dimana indeks
efisiensi lebih rendah dari standar efisiensi. Pada tahun 2018 sasaran Meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi dicapai dengan tidak efisien. Sasaran Menurunkan Angka
Kemiskinan didukung dengan program pendukung sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel 3.14 Efisiensi Anggaran
Sasaran Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Tahun 2018 Program Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) Efisiensi
(Rp) Capaian
(%) Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
667.781.752 529.960.172 137.821.580 79,36 Dispernaker
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
109
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
Program
Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
612.778.720 543.894.154 68.884.566 88,76 DKUKMP
Program Pembinaan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri
22.820.520.675 22.274.178.576 546.342.099 97,61 DKUKMP
Program Pendataan, Penataan dan
Pengolahan Data Pendapatan Daerah
661.509.000 603.226.485 58.282.515 91,19 BPKPD
Program Penagihan, Keberatan, Penelitian dan
Pelaporan Pendapatan Daerah
980.161.820 968.191.540 11.970.280 98,78 BPKPD
Program Pengembangan Pemasaran
Pariwisata
949.595.118 878.461.679 71.133.439 92,51 Dispar
Program
Pengembangan Destinasi Pariwisata
3.144.139.864 2.832.102.432 312.037.432 90,08 Dispar
Program Pengembangan Kemitraan
2.246.309.146 194.904.046 2.051.405.100
8,68 Dispar
Program Sumber Daya Pariwisata
534.219.675 473.632.385 60.587.290 88,66 Dispar
Jumlah
32.617.015.771 29.298.551.470 3.318.464.301 89,83
Sumber : SImda Keuangan, 20 Peb 2019 (sebelum audit BPK)
Pada tahun 2018, Sasaran Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi didukung
dengan 9 program pendukung dengan pagu anggaran sebesar Rp.
32.617.015.771,00 dan terealisasi sebesar Rp. 29.298.551.470,00 dan sisa
anggaran sebesar Rp. 3.318.464.301,00 atau terealisasi sebesar 89,83 persen.
Sasaran ini didukung oleh Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan, Dinas
Perindustrian dan Ketenagakerjaan, Dina Pariwisata serta Badan Pengelolaan
Keuangan dan Pendapatan Daerah.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
110
Bupati Klungkung dalam Klungkung Kite Festival
Lembongan Surf Competition
DOKUMENTASI PENCAPAIAN SASARAN
Festival Semarapura 2017 Festival Nusa Penida 2017
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
111
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang merupakan hak setiap manusia dan
merupakan salah satu faktor penentu kualitas sumberdaya manusia. Faktor penentu
mutu pangan adalah keanekaragaman (diversifikasi) jenis pangan, keseimbangan gizi
dan keamanan pangan. Disadari bahwa ketidakseimbangan gizi akibat konsumsi
pangan yang kurang beraneka ragam akan berdampak pada timbulnya masalah gizi,
baik gizi kurang maupun gizi lebih.
Penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi dipengaruhi oleh banyak faktor,
antara lain : faktor yang bersifat internal (individual) seperti pendapatan, preferensi,
keyakinan (budaya dan religi), serta pengetahuan gizi, maupun faktor eksternal seperti
faktor agro-ekologi, produksi, ketersediaan dan distribusi, anekaragam pangan, serta
promosi/iklan. Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya
memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beranekaragam dan
seimbang dalam jumlah dan komposisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi
yang dapat mendukung hidup sehat, aktif dan produktif. Mengkonsumsi pangan yang
beranekaragam akan dapat memenuhi kebutuhan gizi manusia secara seimbang.
Indikator untuk mengukur tingkat keanekaragaman dan keseimbangan konsumsi
pangan masyarakat adalah dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) yang
ditunjukkan dengan nilai 100.
Untuk meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi
masyarakat, Pemerintah Kabupaten Klungkung menetapkan sasaran Meningkatkan
Ketahanan Pangan yang diukur dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan.
Capaian target indikator sasaran Meningkatkan Ketahanan Pangan tahun 2018
disajikan pada grafik sebagai berikut:
Sasaran 6
Meningkatkan Ketahanan Pangan
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
112
Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab. Klungkung, 2019
Gambar 3.20 Skor Pola Pangan Harapan, 2014-2018 dan Capaian Akhir RPJMD
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Kinerja
Skor Pola Pangan Harapan di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018 melewati
target yang ditetapkan. Pada tahun 2018, Skor Pola Pangan Harapan ditargetkan
sebesar 85,00 dan terealisasi sebesar 85,40 atau dengan capaian 100,47 persen.
Jika dilihat dari trend Skor Pola Pangan Harapan Kabupaten Klungkung terus
mengalami peningkatan, dimana sebelumnya Skor Pola Pangan Harapan pada tahun
2017 sebesar 83,40 naik menjadi 85,40 di tahun 2018. Dibandingkan dengan target
RPJMD, capaian akhir periode RPJMD tercapai sebesar 100,47 persen. Untuk itu
diperlukan usaha-usaha untuk terus mempertahankan bahkan meningkatkan Skor
Pola Pangan Harapan di Kabupaten Klungkung.
Untuk mendapatkan perbandingan kinerja yang telah dicapai, Skor Pola
Pangan Harapan Kabupaten Klungkung perlu dibandingkan dengan Skor Pola
Pangan Harapan Provinsi Bali dan Skor Pola Pangan Harapan Nasional. Gambar
dibawah menyajikan perbandingan Skor Pola Pangan Harapan Kabupaten
Klungkung dibandingkan dengan Nasional.
78,30 78,30 78,50 80,00 85,00
75,00 78,30 78,5083,40 85,40
95,79
100,00 100,00
104,25
100,47
90,00
92,00
94,00
96,00
98,00
100,00
102,00
104,00
106,00
65,00
70,00
75,00
80,00
85,00
90,00
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
Skor Pola Pangan Harapan ,2014-2018 (Akhir RPJMD)
Target Realisasi Capaian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
113
Sumber : Laporan Tahunan Badan Ketahanan Pangan Nasional, Kementan, 2018. *Angka 2018 adalah angka tahun 2017 Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kab. Klungkung, 2018
Gambar 3.21 Skor Pola Pangan Harapan di Kabupaten Klungkung dan Nasional,
Tahun 2014-2018
Berdasarkan gambar di atas, maka terlihat Skor Pola Pangan Harapan di
Kabupaten Klungkung berada di bawah Skor Pola Pangan Nasional. Namun pada
tahun 2018, Skor Pola Pangan Harapan Kabupaten Klungkung telah mengalami
peningkatan dengan mendekati angka Skor Pola Pangan Harapan Nasional yang
mencapai 88,00 di tahun 2017.
Dalam usaha mencapai sasaran Meningkatkan Ketahanan Pangan, Pemerintah
Kabupaten Klungkung menemui kendala sebagai berikut:
1. Kemampuan daerah untuk mencukupi kebutuhan pangan sendiri sangat rendah,
Kabupaten Klungkung sangat bergantung pada supply bahan pangan dari daerah
lain di Provinsi Bali dan Luar Provinsi Bali, misal : kedelai datang dari Kabupaten
lain dan luar Bali, daging ayam datang dari Kabupaten lain di Bali.
2. Harga pangan berkualitas lebih mahal sehingga masyarakat berpenghasilan
menengah kebawah memilih bahan pangan berdasarkan kemampuan membeli,
bukan berdasarkan kebutuhan pangan yang seimbang, misal : memilih membeli
7578,3
78,5
83,485,4*
83,4085,20
86,00
88,00 88,00
2014 2015 2016 2017 2018
SKOR POLA PANGAN HARAPAN , 2014-2017
Klungkung Nasional
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
114
ikan awetan yang cenderung lebih murah daripada membeli ikan segar.
3. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap diversifikasi
pangan dan gizi. Kurangnya pemahaman terhadap bahan pangan yang
berkualitas dan seimbang mengakibatkan bergesernya pemahaman masyarakat
terhadap bahan pangan seimbang, dan lebih mementingkan prestise/gengsi saat
memilih bahan pangan, misalnya : lebih memilih mengkonsumsi ayam daripada
ikan karena mindset makan daging adalah makanan yang lebih bergengsi,
kekeliruan pemahaman terhadap fast food, kekeliruan pemahaman terhadap
buah-buahan import.
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam
meningkatkan Skor Pola Pangan Harapan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan ketersediaan dan keanekaragaman pangan dari dalam Kabupaten
Klungkung
a. Meningkatkan produksi hasil pertanian.
Peningkatan produksi hasil pertanian diupayakan melalui implementasi
teknologi pertanian dengan terus mendorong penggunaan mesin-mesin
pertanian melalui penyaluran bantuan kepada kelompok-kelompok tani yang
memerlukan, mendorong penggunaan bibit unggul berkualitas, mendorong
penggunaan pupuk ramah lingkungan dan peningkatan kualitas sarana dan
prasarana irigasi pertanian. Peningkatan produksi hasil pertanian juga
dilakukan dengan strategi pemasaran produk yang tepat. Pemerintah
Kabupaten Klungkung membantu petani dengan program aksi BELI MAHAL
JUAL MURAH. Program aksi ini adalah program perlindungan harga terhadap
petani, sehingga petani tidak menjual gabahnya kepada pengepul luar
Klungkung, namun menjual kepada Koperasi Tani di Kabupaten Klungkung.
Melalui program aksi ini, petani mendapatkan harga jual termahal oleh
Koperasi Pertanian dan Koperasi menjual beras dengan harga termurah
diantara penjual lain. Hal ini mendatangkan dua keuntungan, yaitu
perlindungan harga bagi petani dan konsumen serta pemenuhan kebutuhan
pangan internal dari daerah sendiri. Pada tahun 2018, program aksi ini
memperoleh penghargaan sebagai TOP 40 Inovasi Pelayanan Terbaik dari
Kementerian PAN dan RB Republik Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
115
b. Meningkatkan produksi hasil peternakan.
Peningkatan produksi hasil peternakan dilakukan dengan pemberian bantuan
bibit ternak unggul terhadap kelompok petani, serta pencegahan dan
penanggulangan penyakit ternak di masyarakat.
c. Meningkatkan produksi hasil perikanan.
Peningkatan produksi hasil perikanan dilakukan dengan peningkatan
pengolahan hasil produksi perikanan berupa: pengawetan ikan hasil
tangkapan masyarakat dan peningkatan produksi garam sebagai upaya
pemenuhan garam dari produksi lokal. Pemenuhan garam dari produksi lokal
ini dilakukan dengan iodisasi produk garam lokal sehingga memenuhi
standar kesehatan untuk dikonsumsi. Peningkatan produksi juga dilakukan
dengan peningkatan kapasitas nelayan melalui pemberian bantuan mesin
dan peralatan tangkap. Selain peningkatan produksi perikanan tangkap, juga
dilakukan upaya-upaya peningkatan produksi perikanan budidaya dengan
peningkatan kemampuan budidaya petani serta pemberian bantuan modal
usaha maupun peralatan bagi petani ikan air tawar.
2. Meningkatkan keanekaragaman konsumsi pangan masyarakat.
Upaya peningkatan keanekaragaman konsumsi pangan dilakukan dengan
pelaksanaan program aksi GEMA PEKARANGAN. Melalui program aksi ini,
masyarakat diberikan pemahaman untuk memenuhi kebutuhan pangan dari
pekarangan sendiri dengan memanfaatkan lahan atau media lain. Gema
Pekarangan mengarahkan keluarga/rumah tangga untuk menanam sendiri bahan
pangan berkualitas dan beragam agar agar konsumsi pangan dapat seimbang.
Selain mendapatkan pangan berkualitas, hal tersebut juga membantu
pemerintah dalam menekan angka inflasi komoditas tertentu seperti cabe merah
dan sayur-sayuran. Selain pemanfaatan pekarangan, Pemerintah Kabupaten
Klungkung juga gencar melakukan kampanye peningkatan konsumsi ikan di
masyarakat dengan program aksi GEMARIKAN. Program aksi ini mendorong
masyarakat untuk lebih banyak mengkonsumsi ikan sebagai upaya konsumsi
pangan berimbang. Program Gemarikan dimulai dengan penyajian menu ikan
pada penyelenggaraan rapat-rapat atau acara lain serta pemberian penyuluhan
cara penyajian ikan menjadi berbagai produk olahan yang menarik. Dengan
program gemarikan ini diharapkan pemahaman masyarakat mengenai pola
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
116
konsumsi berimbang akan dapat ditingkatkan.
Dalam melaksanakan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten senantiasa
dituntut untuk melaksanakan pelayanan dengan efektif dan efisien. Untuk mengukur
tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan dengan melakukan Analisis
Efisiensi. Analisis efisiensi difokuskan pada indikator input dan output dari suatu
kegiatan. Dalam hal ini, diukur dari kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan
input yang lebih sedikit dalam menghasilkan output yang sama/atau lebih besar,
atau persentase capaian output sama tinggi daripada persentase capaian input.
Efisiensi suatu kegiatan diukur dengan membandingkan indeks efisiensi (IE)
terhadap standar efisiensi (SE). Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Ketahanan Pangan sebagai berikut:
Tabel 3.15 Tingkat Efisiensi
Sasaran Meningkatkan Ketahanan Pangan Tahun 2018 Indikator Kinerja
Target Capaian Sasaran
(%)
Target Capaian
Keuangan
(%)
Standar Efisiensi
Realisasi Capaian Sasaran
(%)
Realisasi Capaian
Keuangan
(%)
Indeks Efisiensi
Tingkat Efisiensi
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Skor Pola Pangan
Harapan
100 100 1 100,47 92,68 1,08 0,08 Efisien
Jumlah
100 100 1 100,47 92,68 1,08 0,08 Efisien
Sumber : data diolah
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Ketahanan Pangan adalah sebesar 0,08 dimana indeks
efisiensi lebih tinggi dari standar efisiensi. Pada tahun 2018 sasaran Meningkatkan
Ketahanan Pangan dicapai dengan efisien. Sasaran Meningkatkan Ketahanan
Pangan didukung dengan program pendukung sebagaimana tabel dibawah ini.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
117
Tabel 3.16 Efisiensi Anggaran
Sasaran Meningkatkan Ketahanan Pangan
Tahun 2018 Program Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) Efisiensi
(Rp) Capaian
(%) Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
2.946.391.177 2.897.172.808 49.218.369 98,33 Distan
Program Pengembangan dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan lainnya
7.001.301.335 6.163.969.674 837.331.661 88,04 DPUPRK
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
1.409.407.346 1.337.751.886 71.655.460 94,92 Distan
Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Ternak
647.355.251 636.260.182 11.095.069 98,29 Distan
Program Peningkatan Produksi
Peternakan
1.247.944.091 1.126.802.940 121.141.151 90,29 Distan
Program
Penjaminan Mutu Pangan Bahan Asal Hewan Yang ASUH (Aman,
Sehat, Utuh dan Halal)
77.810.000 74.363.840 3.446.160 95,57 Distan
Program Pengendalian Pembangunan
Pertanian
145.403.000 135.892.075 9.510.925 93,46 Distan
Program
Peningkatan Kelembagaan Petani dan
Penyuluh Pertanian
471.899.087 446.577.316 25.321.771 94,63 Distan
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran
Produksi Perikanan
758.276.200 739.269.350 19.006.850 97,49 DKPP
Program Pengembangan Perikanan
3.385.062.871 3.179.696.941 205.365.930 93,93 DKPP
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
118
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
Tangkap dan
Budidaya
Program
Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha
Kecil Menengah
884.749.350 855.450.924 29.298.426 96,69 DKUK
MP
Program
Pemberdayaan dan Pengembangan
Usaha Koperasi
231.934.500 208.903.434 23.031.066 90,07 DKUK
MP
19.207.534.209 17.802.111.370 1.405.422.839 92,68
Sumber : SImda Keuangan, 20 Peb 2019 (sebelum audit BPK)
Pada tahun 2018, Sasaran Meningkatkan Ketahanan Pangan didukung
dengan 12 program pendukung dengan pagu anggaran sebesar Rp.
19.207.534.209,00 dan terealisasi sebesar Rp. 17.802.111.370,00 dan sisa
anggaran sebesar Rp. 1.405.422.839,00 atau terealisasi sebesar 92,68 persen.
Sasaran ini didukung oleh Dinas Pertanian untuk peningkatan produksi pertanian,
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan untuk peningkatan produksi peternakan
dan keanekaragaman konsumsi pangan, dan Dinas Pekerjaan Umum Penataan
Ruang dan Permukiman Kab. Klungkung untuk peningkatan jaringan irigasi
pertanian.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
119
Produk Olahan Ikan Lokal Klungkung Garam Tradisional, Produk unggulan Klungkung
DOKUMENTASI PENCAPAIAN SASARAN
Bantuan Alsintan Untuk Petani Pelepasan Bibit Ikan
Program Aksi GEMARIKAN Rumput Laut, Produk Lokal Berkualitas
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
120
Pemerintah pada dasarnya dibentuk untuk melayani masyarakat, terutama
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya (basic need). Secara umum kebutuhan dasar
masyarakat meliputi pendidikan, kesehatan, daya beli serta fasilitas umum. Dalam
perkembangan selanjutnya, setelah terjadinya banyak gangguan keamanan di
berbagai tempat, timbul wacana agar keamanan juga dimasukkan ke dalam kategori
kebutuhan dasar masyarakat. Setiap anggota masyarakat membutuhkan rasa
aman. Keamanan secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu situasi dan kondisi
fisik yang teratur, tertib sesuai norma–norma yang berlaku, keamanan berkaitan
erat dengan ketertiban. Ketertiban adalah keadaan yang sesuai dengan hukum,
norma-norma serta kesepakatan bersama. Ketertiban lebih dekat dengan upaya
penegakan hukum dan pemenuhan norma-norma. Pentingnya pemenuhan terhadap
kebutuhan akan rasa aman di masyarakat mendorong Pemerintah Kabupaten
Klungkung untuk menetapkan sasaran Meningkatkan Ketaatan Masyarakat
Terhadap Peraturan Perundang-Undangan dengan indikator kinerja Jumlah Kasus
Pelanggaran Peraturan Daerah dan Jumlah Kasus Gangguan Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat.
Sasaran 7 Indikator 1
Pelanggaran Perda (Kasus)
Terciptanya Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta
Perlindungan Masyarakat akan menimbulkan terwujudnya suatu kepatuhan
masyarakat terhadap penegakan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah
sehingga akan dapat memberi dampak pada kelancaran pelaksanaan pembangunan
daerah. Banyaknya kasus pelanggaran peraturan daerah berpotensi menimbulkan
gangguan terhadap terlaksananya pembangunan, karenanya Indikator Pelanggaran
Perda dapat dijadikan salah satu indikator dalam melihat kinerja penyediaan layanan
keamanan bagi masyarakat. Dibawah ini disajikan capaian kinerja sasaran
Meningkatkan Ketaatan Masyarakat Terhadap Peraturan Perundang-Undangan yang
Sasaran 7
Meningkatkan Ketaatan Masyarakat Terhadap Peraturan
Perundang-undangan
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
121
diukur dengan indikator Pelanggaran Perda pada tahun 2014 sampai dengan akhir
periode RPJMD.
Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, 2019
Gambar 3.22 Pelanggaran Perda (kasus), 2014-2018 dan Capaian Akhir RPJMD.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator
Pelanggaran Perda di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018 tidak mencapai target
yang ditetapkan, dimana pada tahun 2018 Pelanggaran Perda ditargetkan sebanyak
400 kasus pelanggaran perda dan terealisasi sebanyak 531 kasus pelanggaran perda
atau capaian sebesar 67,25 persen. Jika dilihat dari trend Pelanggaran Perda
Kabupaten Klungkung mengalami fluktuasi, namun dari tahun 2014 kasus
pelanggaran perda selalu dapat ditekan dibawah kasus yang ditargetkan. Pada
tahun 2014 kasus pelanggaran perda sebanyak 1.284 kasus dan turun menjadi 531
kasus saja di tahun 2018. Dibandingkan dengan target RPJMD, capaian akhir periode
RPJMD adalah 104,55 persen dimana selama periode RPJMD ditargetkan
pelanggaran perda sebanyak 4.350 pelanggaran dan terealisasi sebanyak 4.152
pelanggaran. Untuk itu diperlukan usaha yang lebih keras agar kasus pelanggaran
perda tidak mengalami peningkatan bahkan dapat ditekan sampai memenuhi target
yang telah ditentukan.
Jenis pelanggaran Perda yang dilakukan penegakan oleh Satuan Polisi Pamong
Praja Kabupaten Klungkung terdiri dari 5 jenis perda yaitu Perda Nomor 2 Tahun
2011, Perda Nomor 4 Tahun 1974, Perda Nomor 2 Tahun 2014, Perda Nomor 1
1300
1100 1050 500 400 4350
1284 839 1037 461 531
4152
101,23 123,73101,24
107,80
67,25
104,55
0,0020,0040,0060,0080,00100,00120,00140,00
0
1000
2000
3000
4000
5000
2014 2015 2016 2017 2018 AkhirPeriodeRPJMD
Pelanggaran Perda (Kasus), 2014-2018 dan Akhir RPJMD
Target Realisasi Capaian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
122
Tahun 2014 dan Perda Nomor 2 Tahun 2010. Adapun jenis pelanggaran perda pada
tahun 2014-2018 adalah sebagaimana dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.17
Rincian Jumlah Pelanggaran Perda di Kabupaten Klungkung Tahun 2014-2017
No Jenis Pelanggaran Perda 2014 2015 2016 2017 2018
1 Penduduk Pendatang (Perda No. 2 Tahun
2011)
441 250 511 261 479
2 IMB (Perda No. 4 Tahun 1974) 8 46 23 13 0
3 Ketertiban Umum / KTU (Perda No. 2 Tahun
2014)
898 518 498 187 52
4 Kawasan tanpa Rokok/ KTR (Perda No. 1
Tahun 2014)
3 7 3 0 0
5 Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran
Lingkungan Hidup (Perda No. 2 Tahun
2010)
14 18 2 0 0
Jumlah 1.364 839 1.037 461 531
Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kab. Klungkung, 2018
Sasaran 7 Indikator 2
Angka Gangguan Kamtibmas (Kasus)
Keamanan yang asal katanya aman adalah suatu kondisi yang bebas dari
segala macam bentuk gangguan dan hambatan. Sedangkan pengertian Ketertiban
adalah suatu keadaan dimana segala kegiatan dapat berfungsi dan berperan sesuai
ketentuan yang ada. Pengertian Kamtibmas menurut Pasal 1 Undang-undang
Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 disebutkan bahwa
pengertian Kamtibmas adalah: Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu
kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses
pembangunan nasional dalam rangka tercapainnya tujuan nasional yang ditandai
oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum, serta terbinanya
ketentraman yang mengandung kemampuan membina serta mengembangkan
potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan
menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan
lainnya yang dapat meresahkan masyarakat. Perkataan aman dalam pemahaman
tersebut mengandung 4 (empat) pengertian dasar, yaitu: Security yaitu perasaan
bebas dari gangguan fisik dan psikis; Surety yaitu perasaan bebas dari
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
123
kekhawatiran; Safety yaitu perasaan terlindung dari segala bahaya; dan Peace yaitu
perasaan damai lahiriah dan batiniah. Dibawah ini disajikan capaian kinerja sasaran
Meningkatkan Ketaatan Masyarakat Terhadap Peraturan Perundang-Undangan yang
diukur dengan indikator Angka Gangguan Kamtibmas pada tahun 2014 sampai
dengan akhir periode RPJMD.
Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, 2019
Gambar 3.23 Angka Gangguan Kamtibmas (kasus), 2014-2018 dan Capaian Akhir RPJMD.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Angka
Gangguan Kamtibmas di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018 telah melewati
target yang ditetapkan, dimana pada tahun 2018 Angka Gangguan Kamtibmas
ditargetkan sebanyak 21 kasus Gangguan Kamtibmas dan terealisasi sebanyak 18
kasus Gangguan Kamtibmas atau capaian sebesar 114,29 persen. Jika dilihat dari
trend Gangguan Kamtibmas Kabupaten Klungkung terus mengalami penurunan,
dimana pada tahun 2014 Angka Gangguan Kamtibmas selalu dapat ditekan dibawah
kasus yang ditargetkan. Pada tahun 2014 Gangguan Kamtibmas sebanyak 59 kasus
dan turun menjadi 18 kasus saja di tahun 2018. Dibandingkan dengan target
RPJMD, capaian akhir periode RPJMD adalah 106,40 persen dengan target periode
RPJMD sebanyak 203 kasus Gangguan Kamtibmas dan realisasi sebanyak 190 kasus
gangguan Kamtibmas. Untuk itu diperlukan usaha yang lebih keras agar kasus
Gangguan Kamtibmas tidak mengalami peningkatan bahkan dapat ditekan sampai
memenuhi target yang telah ditentukan.
59 50 41 32 21
203
59 47 38 28 18
190100,00 106,00 107,32 112,50 114,29
106,40
0
50
100
150
200
250
2014 2015 2016 2017 2018 Akhir PeriodeRPJMD
Angka Gangguan Kamtibmas (Kasus), 2014-2018 dan Akhir RPJMD
Target Realisasi Capaian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
124
Dalam mewujudkan sasaran Meningkatkan Ketaatan Masyarakat Terhadap
Peraturan Perundang-Undangan, Pemerintah Kabupaten Klungkung mengalami
kendala sebagai berikut:
1. Banyaknya penduduk pendatang yang hampir masuk ke semua wilayah Desa di
Kabupaten Klungkung yang tidak memiliki Skill dan tujuan yang jelas akan dapat
menimbulkan berbagai permasalahan.
2. Maraknya peredaran narkoba yang tidak saja terjadi di kota bahkan sudah sampai
ke desa-desa sampai menyasar anak-anak sekolah.
Untuk mewujudkan sasaran Meningkatkan Ketaatan Masyarakat Terhadap
Peraturan Perundang-Undangan, Pemerintah Kabupaten Klungkung melakukan
upaya-upaya sebagai berikut:
1. Meningkatkan intensitas pendataan penduduk pendatang terutama rumah-
rumah kost dengan melibatkan seluruh komponen keamanan seperti kepolisian,
TNI, satpol PP, satuan Linmas, Pecalang, Kepala Lingkungan dan Tokoh
Masyarakat.
2. Meningkatkan kapasitas Satuan Linmas dan Pecalang sebagai garda terbawah
penjagaan keamanan lingkungan dengan memberikan pelatihan-pelatihan
tanggap keamanan lingkungan.
3. Melaksanakan inspeksi mendadak untuk memantau kondisi keamanan wilayah.
Dalam melaksanakan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten senantiasa
dituntut untuk melaksanakan pelayanan dengan efektif dan efisien. Untuk mengukur
tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan dengan melakukan Analisis
Efisiensi. Analisis efisiensi difokuskan pada indikator input dan output dari suatu
kegiatan. Dalam hal ini, diukur dari kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan
input yang lebih sedikit dalam menghasilkan output yang sama/atau lebih besar,
atau persentase capaian output sama tinggi daripada persentase capaian input.
Efisiensi suatu kegiatan diukur dengan membandingkan indeks efisiensi (IE)
terhadap standar efisiensi (SE). Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Ketaatan Masyarakat Terhadap Peraturan Perundang-
Undangan.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
125
Tabel 3.18 Tingkat Efisiensi
Meningkatkan Ketaatan Masyarakat Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Tahun 2018 Indikator Kinerja
Target Capaian Sasaran
(%)
Target Capaian
Keuangan
(%)
Standar Efisiensi
Realisasi Capaian Sasaran
(%)
Realisasi Capaian
Keuangan
(%)
Indeks Efisiensi
Tingkat Efisiensi
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Pelanggaran Perda
(kasus)
67,25
Angka Gangguan
Kamtibmas
114,29
Rata-Rata
100 100 1 90,77 91,37 0,99 -0,01 Tidak
Efisien
Sumber : data diolah
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Ketaatan Masyarakat Terhadap Peraturan Perundang-
Undangan adalah sebesar -0,01 dimana indeks efisiensi lebih rendah dari standar
efisiensi. Pada tahun 2018 sasaran Meningkatkan Ketahanan Pangan dicapai dengan
tidak efisien. Sasaran Meningkatkan Ketahanan Pangan didukung dengan program
pendukung sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel 3.19 Efisiensi Anggaran
Sasaran Meningkatkan Ketaatan Masyarakat Terhadap Peraturan Perundang-
Undangan Tahun 2018
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
1.261.701.800 1.075.831.261 185.870.539 85,27 Sekretariat Daerah (Bagian
Hukum dan HAM)
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan
396.309.152 374.709.052 21.600.100 94,55 Satpol PP dan Damkar
Program Pemberdayaan
Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
228.973.000 220.017.000 8.956.000 96,09 Satpol PP
dan Damkar
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
126
Wakil Bupati Klungkung dalam sidak yustisi Sidak PKL
Sidak Ketertiban Umum Sidak Penduduk Pendatang
Program Pengendalian pemeliharaan
kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
2.779.463.986 2.593.274.418 186.189.568 93,30 Satpol PP dan Damkar
JUMLAH 4.666.447.938 4.263.831.731 402.616.207 91,37
Sumber : SImda Keuangan, 20 Peb 2019 (sebelum audit BPK)
Pada tahun 2018, Sasaran Meningkatkan Ketaatan Masyarakat Terhadap
Peraturan Perundang-Undangan didukung dengan 4 program pendukung dengan
pagu anggaran sebesar Rp. 4.666.447.938,00 dan terealisasi sebesar Rp.
4.263.831.731,00 dan sisa anggaran sebesar Rp. 402.616.207,00 atau terealisasi
sebesar 91,37 persen. Sasaran ini didukung oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan
Pemadam Kebakaran untuk penanganan pelanggaran perda, gangguan kamtibmas
dan penanganan bencana kebakaran serta Bagian Hukum dan HAM Sekretariat
Daerah Kab. Klungkung untuk penyusunan produk hukum daerah.
DOKUMENTASI PENCAPAIAN SASARAN
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
127
Suatu pemerintahan atau kepemerintahan yang Transparan (terbuka),yaitu
suatu system pemerintahan yang di dalam penyelenggaraan kepemerintahannya
terdapat kebebasan aliran informasi dalam berbagai proses kelembagaan sehingga
mudah diakses oleh mereka yang membutuhkan. Berbagai informasi telah
disediakan secara memadai dan mudah dimengerti, sehingga dapat digunakan
sebagai alat monitoring dan evaluasi. Kepemerintahan yang tidak transparan, cepat
atau lambat cendrung akan menuju kepemerintahan yang korup, otoriter, atau
diktatur. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah dituntut bersikap
terbuka terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuatnya termasuk anggaran yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut. Sehingga mulai dari
perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi terhadap kebijakan tersebut pemerintah
dituntut bersikap terbuka dalam rangka ”akuntabilitas public”. Realitasnya,
kebijakan yang dibuat pemerintah dalam pelaksanaannya kurang transparan,
sehingga berdampak pada rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap setiap
kebijakan yang dibuat pemerintah.
Terselenggaranya sistem pemerintahan yang akuntabel dan transparan
merupakan salah satu kunci perwujudan good governance. Di dalam sistem
dimaksud tercakup beberapa prasyarat yang harus dipenuhi tatkala transparansi
dan akuntabilitas menjadi barometer. Di antara prasyarat itu adalah jaminan bahwa
segala peristiwa penting kegiatan pemerintah (kegiatan badan publik) terekam
dengan baik dengan ukuran-ukuran yang jelas dan dapat diikhtisarkan melalui
proses informasi dimana kita bisa melihat segala yang terjadi dan terdapat di dalam
ruang entitas itu, yakni entitas pemerintah. Dengan adanya transparansi
pemerintahan yang ditunjang dengan payung hukumnya yang jelas maka akan
menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pemerintahan. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan,
maka akan menjamin meningkatnya jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam
pembangunan daerahnya dan akan dapat meminimalisir berkurangnya
pelanggaran/penyimpangan dalam pengelolaan pemerintahan. Setiap Instansi
Sasaran 8
Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pemerintahan Yang
Akuntabel
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
128
jajaran Pemerintah Daerah wajib membuat laporan keuangan dan kinerja. Laporan
keuangan secara umum mencakup laporan keuangan dan aset yang melahirkan
opini (Disclaimer/WDP/WTP) sedangkan penilaian terhadap penilaian kinerja
instansi pemerintah meliputi seluruh aspek pencapaian sasaran, tujuan dan target
yang tercantum dalam RPJMD, hasil evaluasinya melahirkan intepretasi (D, C, CC, B
dan A). Pentingnya akuntabilitas pemerintahan tersebut mendorong Pemerintah
Kabupaten Klungkung untuk menetapkan sasaran Meningkatkan Kualitas
Pengelolaan Pemerintahan Yang Akuntabel dengan indikator kinerja Nilai
Akuntabilitas Kinerja dan Hasil Opini BPK terhadap LPKD adalah WTP.
Sasaran 8 Indikator 1
Nilai Akuntabilitas Kinerja
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dibuat dalam
rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada
setiap (pimpinan) instansi Pemerintah. SAKIP bagi Instansi Pemerintah dapat
diibaratkan seperti halnya RAPORT bagi siswa yang mampu menggambarkan tingkat
kemampuan seorang siswa dalam menyerap pelajaran serta menilai prestasi
belajarnya untuk menentukan apakah layak untuk naik kelas atau tidak naik kelas.
Akuntabilitas merupakan suatu perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan misi dan visi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban yang dilaksanakan.
Pemerintah Kabupaten Klungkung selaku pengemban amanah masyarakat,
melaksanakan kewajiban akuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Klungkung yang dibuat sesuai dengan ketentuan
yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
129
Laporan kinerja memberian gambaran penilaian tingkat pencapaian target
kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan dan penilaian
tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran
yang ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) tahun 2013-2018. Untuk tingkat kabupaten, fokus pelaporan kinerja adalah
pencapaian tujuan/sasaran strategis yang bersifat hasil (outcome). Berdasarkan
hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan
informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapainya atau tidak
tercapainya kinerja yang diharapkan. Dibawah ini disajikan capaian kinerja sasaran
Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pemerintahan Yang Akuntabel yang diukur
dengan indikator Nilai Akuntabilitas Kinerja pada tahun 2014 sampai dengan akhir
periode RPJMD.
Sumber : Bagian Organisasi Setda Kab. Klungkung, 2019
Gambar 3.24 Hasil Evaluasi AKIP Kab. Klungkung, 2014-2018 (Akhir Periode
RPJMD)
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Kinerja
Hasil Evaluasi AKIP di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018 belum dapat
mencapai target yang ditetapkan. Pada tahun 2018, Hasil Evaluasi AKIP ditargetkan
sebesar 72,00 point dan terealisasi sebesar 63,54 point atau dengan capaian 88,25
persen. Jika dilihat dari trend hasil evaluasi AKIP Kabupaten Klungkung berfluktuasi
dengan kecenderungan meningkat, dimana sebelumnya hasil evaluasi AKIP pada
6165
70 71 72
41,10 37,8145,73
62,72 63,5467,3858,17
65,33
88,3488,25
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
Nilai Akuntabilitas Kinerja (Point), 2014-2018 (Akhir Periode RPJMD)
Target Realisasi Capaian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
130
tahun 2014 sebesar 41,10 point naik menjadi 63,54 di tahun 2018. Tahun 2017
merupakan tahun dengan lompatan besar bagi Kabupaten Klungkung, dimana
sebelumnya pada tahun 2016 memperoleh predikat C dengan nilai 45,73 dan pada
tahun 2017 naik menjadi predikat B dengan nilai 62,72 atau naik 16,99 point.
Dibandingkan dengan target RPJMD, capaian akhir periode RPJMD tercapai sebesar
87,11 persen. Untuk itu diperlukan usaha-usaha untuk terus mempertahankan
bahkan meningkatkan Hasil Evaluasi AKIP Pemerintah Kabupaten Klungkung.
Sebagai bahan perbandingan, berikut ini disajikan perbandingan hasil
evaluasi AKIP tingkat Kabupaten/Kota se-Bali untuk hasil evaluasi AKIP tahun 2018.
Sumber : Biro Organisasi Setda Prov Bali, 2019
Gambar 3.25 Nilai Evaluasi AKIP Kab/Kota se Bali (poin), 2018
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa Kabupaten Klungkung
memperoleh nilai evaluasi AKIP tingkat Kabupaten sebesar 63,54 poin, berada diatas
Kabupaten Tabanan dan Bangli. Adapun usaha-usaha yang telah dilakukan dalam
rangka meningkatkan nilai evaluasi atas implementasi SAKIP di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Klungkung adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan tingkat Perangkat Daerah
76,73 77,5367,65 66,24 62,91 62,72 62,47 62,23 61,48 61,08
77,0577,85
68,97 67,3870,07
63,5463,33 66,38 66 62,5
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kab/Kota se-Bali, 2017-2018 (Point)
2017 2018
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
131
a. Peningkatan kualitas perencanaan dilakukan dengan memperbaiki kualitas
indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan
pelaksanaan pembangunan daerah. Perbaikan kualitas indikator ini diarahkan
untuk memenuhi kriteria indikator kinerja yang SMART (Spesifik, Measurable,
Attainable, Reasonable dan Time Bound). Perbaikan kualitas indikator juga
diarahkan dengan meningkatkan kualitas indikator kinerja yang berorientasi
hasil melalui penyusunan matrik kinerja/ casscading kinerja di semua
perangkat daerah. Sasaran dan indikator kinerja dari level terbawah dirancang
saling mendukung baik secara vertikal maupun horizontal. Secara horizontal
dirancang untuk dapat mengaplikasikan sistem manajemen Ban Berjalan di
dalam organisasi perangkat daerah. Setiap bagian / unit kerja akan saling
mendukung dengan porsi yang sesuai untuk mendukung terwujudnya kinerja
organisasi. Secara Vertikal, setiap kinerja bawahan secara Bersama sama
dengan rekan setingkatnya akan mendukung kinerja atasannya.
b. Penyelarasan antar dokumen perencanaan
Hasil penyusunan matrik kinerja/cascading kinerja kemudian dituangkan
dalam dokumen rencana strategis perangkat daerah. Indikator kinerja dalam
rencana strategis harus tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan. Dalam
penyelarasan itu juga dibuat penyeragaman, dimana Sasaran dalam Renstra
Perangkat Daerah menjadi IKU Perangkat Daerah dan sekaligus menjadi
Perjanjian Kinerja bagi Eselon II atau Kepala Perangkat Daerahnya. Setiap
sasaran dan indicator kinerja program merupakan tanggungjawab eselon III
dan langsung menjadi Perjanjian Kinerja bagi eselon III. Setiap sasaran dan
indicator kinerja kegiatan merupakan tanggungjawab eselon IV dan langsung
menjadi Perjanjian Kinerja bagi eselon IV.
c. Penyelarasan antara dokumen perencanaan, penganggaran dan pelaporan.
Setiap indicator kinerja pada Rencana Kerja yang merupakan hasil dari
penyusunan cascading kinerja harus menjadi indicator kinerja pada program
dan kegiatan pada Dokumen Penganggaran dan karenanya menjadi suatu
target yang harus dicapai dengan anggaran yang disediakan. Karena dokumen
penganggaran dan perencanaan telah dibuat selaras, maka dokumen
pelaporan otomatis melaporkan pencapaian target kinerja yang tertuang
dalam dokumen penganggaran tersebut.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
132
2. Meningkatkan Pemahaman Implementasi SAKIP di Perangkat Daerah
a. Peningkatan Pemahaman oleh Team SAKIP Bersama Tim Gerakan Disiplin
Nasional Kab. Klungkung
Peningkatan pemahaman oleh Team SAKIP dilakukan di setiap koordinasi
kegiatan perencanaan, penganggaran maupun pelaporan.
b. Peningkatan Pemahaman oleh Team Kementerian PAN dan RB
Peningkatan pemahaman oleh Team Kementerian PAN dan RB dilakukan pada
suatu kegiatan asistensi desk Casscading Kinerja.
c. Peningkatan Pemahaman internal oleh Kepala Perangkat Daerah
Peningkatan pemahaman internal oleh Kepala Perangkat Daerah dilakukan
pada setiap kegiatan koordinasi internal di lingkungan Perangkat Daerah.
3. Inventarisasi Dokumen-Dokumen SAKIP
Implementasi SAKIP di tataran perangkat daerah, pada dasarnya telah dilakukan
setiap tahunnya, namun karena kurangnya pemahaman atas konsep SAKIP itu
sendiri, pelaksanaan kegiatan yang sebenarnya adalah bagian dari SAKIP tidak
dipahami sebagai suatu aktivitas manajemen SAKIP. Kegiatan pengendalian
melalui rencana aksi, evaluasi atas renstra dan renja, evaluasi atas kinerja
perangkat daerah mulai diinventarisasi dokumen pendukungnya dan digunakan
sebagai kelengkapan dokumen SAKIP saat dilakukan evaluasi implementasi
SAKIP.
4. Perbaikan kualitas pelaporan kinerja
Sebelumnya pelaporan kinerja tidak dilakukan berdasarkan konsep-konsep
SAKIP, mulai tahun 2018, pelaporan kinerja diarahkan untuk memenuhi kriteria-
kriteria dalam konsep SAKIP yang dikembangkan oleh Kementerian PAN dan RB.
5. Peningkatan Kualitas Evaluasi atas Implementasi SAKIP
Peningkatan kualitas evaluasi dilakukan dengan peningkatan kemampuan SDM
evaluator serta koordinasi intensif antara evaluator dan Perangkat Daerah yang
dievaluasi. Dengan terjalinnya koordinasi, evaluator bisa mendapatkan keyakinan
yang memadai atas pelaksanaan SAKIP di perangkat daerah dan perangkat
daerah dapat meningkatkan pengetahuannya mengenai konsep SAKIP.
6. Penerapan Tunjangan Berbasis Kinerja
Penerapan tunjangan kinerja daerah dimulai pada awal tahun 2019 dengan masa
uji coba dari Agustus 2018. Penilaian kinerja yang terhubung dengan pemberian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
133
reward ini didasarkan pada pelaporan aktivitas yang mendukung pencapaian
kinerja.
Adapun permasalahan yang ditemui dalam mewujudkan sasaran Meningkatnya
Akuntabilitas Perangkat Daerah Kab. Klungkung adalah sebagai berikut:
1. Tuntutan terhadap kebutuhan akan perencanaan kinerja yang berkualitas
belum sepenuhnya dapat terpenuhi, hal tersebut disebabkan karena rendahnya
pemahaman terhadap standar-standar kinerja yang seharusnya dicapai dalam
rangka memberikan pelayanan publik yang berkualitas.
2. Kelemahan pengelolaan data kinerja yang bersumber dari kurangnya
pemahaman akan indikator kinerja, pemahaman pentingnya data kinerja
beserta data dukungnya dan belum berubahnya mind set bekerja untuk
mencapai kinerja dan bukan rutinitas semata.
3. Penerapan program aplikasi yang terintegrasi antara perencanaan sampai
pelaporan belum dapat terwujud karena permasalahan teknis dalam software
aplikasi.
4. Konsep SAKIP belum dipahami sebagai sebuah konsep manajemen yang
membantu unit kerja dalam mempermudah pencapaian tujuan. Konsep SAKIP
baru dijalankan sebagai sebuah syarat administrasi.
5. Kualitas evaluator tidak sama, sehingga dalam melakukan evaluasi terdapat
perbedaan hasil antar evaluator karena belum adanya satu pihak yang
melakukan Quality Assurance atas hasil evaluasi dari evaluator
6. Kurangnya komitmen Perangkat Daerah untuk menyajikan laporan kinerja
secara komprehensif dan berbasis bukti dukung. Kemampuan menyajikan
laporan kinerja berbeda-beda antar perangkat daerah, sehingga beberapa
perangkat daerah hanya sekedar melaporkan kinerja seadanya, tanpa berusaha
mengungkap lebih jauh mengenai usaha-usaha yang telah dilaksanakan, factor
pendorong dan penghambat yang ditemui serta permasalahan dan solusi
selama kurun waktu pencapaian kinerja.
7. Lemahnya pengendalian, sehingga kesulitan mengidentifikasi atau
menginventarisasi permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian sasaran,
atau bahkan tidak mengetahui standar yang seharusnya dicapai, sehingga
terkesan TIDAK PUNYA MASALAH/TIDAK ADA MASALAH.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
134
Sasaran 8 Indikator 2
Hasil Opini BPK terhadap LPKD adal WTP
Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah merupakan
pertanggungjawaban mengenai integritas keuangan, pengungkapan dan ketaatan
terhadap peraturan perundang–undangan. Sasarannya adalah laporan keuangan
yang mencakup penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran keuangan instansi
pemerintah daerah. Instrumen utama dari akuntabilitas pengelolaan keuangan
keuangan daerah adalah anggaran pemerintah daerah, data yang secara periodik
dipublikasikan, laporan tahunan dan hasil investigasi dan laporan umum lainnya
yang disiapkan oleh agent yang independen. Anggaran tahunan secara khusus
mempunyai otoritas legal untuk pengeluaran dana publik, sehingga proses
penganggaran secara keseluruhan menjadi relevan untuk manajemen fiskal dan
untuk melaksanakan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pengendalian pada
berbagai tingkat operasi. Atas pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah, Badan
Pemeriksa Keuangan setiap tahunnya melakukan pemeriksaan keuangan dan
pemberian opini terhadap pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah tersebut.
Pemberian opini merupakan bentuk apresiasi dari BPK atas hasil pemeriksaan
laporan keuangan, disamping pemberian rekomendasi lainnya. Laporan keuangan
yang disusun oleh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah merupakan media
akuntabilitas keuangan yang disajikan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP).
Opini Wajar tanpa pengecualian (biasa disingkat WTP) adalah opini audit
yang akan diterbitkan jika laporan keuangan dianggap memberikan informasi yang
bebas dari salah saji material. Jika laporan keuangan diberikan opini jenis ini, artinya
auditor meyakini berdasarkan bukti-bukti audit yang dikumpulkan,
perusahaan/pemerintah dianggap telah menyelenggarakan prinsip akuntansi yang
berlaku umum dengan baik, dan kalaupun ada kesalahan, kesalahannya dianggap
tidak material dan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan.
Selain opini WTP ada pula opini WTP Dengan Paragraf Penjelasan (biasa disingkat
WTP-DPP). Opini WTP-DPP dikeluarkan karena dalam keadaan tertentu auditor
harus menambahkan suatu paragraf penjelasan dalam laporan audit, meskipun
tidak mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporannya. Ada
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
135
beberapa keadaan yang menyebabkan ditambahkannya paragraf penjelasan.
Keadaan itu, misalnya, adanya ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi,
adanya keraguan tentang kelangsungan hidup lembaga pengelola keuangan. Selain
itu, bisa juga karena auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip
akuntansi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan atau adanya
penekanan atas suatu hal. Dan bisa juga karena laporan audit yang melibatkan
auditor lain. Opini Wajar dengan pengecualian (biasa disingkat WDP) adalah opini
audit yang diterbitkan jika sebagian besar informasi dalam laporan keuangan bebas
dari salah saji material, kecuali untuk rekening atau item tertentu yang menjadi
pengecualian. Sebagian akuntan memberikan julukan little adverse (ketidakwajaran
yang kecil) terhadap opini jenis ini, untuk menunjukan adanya ketidakwajaran dalam
item tertentu, namun demikian ketidakwajaran tersebut tidak mempengaruhi
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Opini tidak wajar adalah opini
audit yang diterbitkan jika laporan keuangan mengandung salah saji material, atau
dengan kata lain laporan keuangan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Jika laporan keuangan mendapatkan opini jenis ini, berarti auditor meyakini laporan
keuangan perusahaan/pemerintah diragukan kebenarannya, sehingga bisa
menyesatkan pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.
Untuk memudahkan penghitungan capaian kinerja atas tercapainya kinerja
pengelolaan keuangan, Pemerintah Kabupaten Klungkung menetapkan indikator
kinerja Hasil Opini BPK terhadap LPKD adalah WTP dengan batasan/range dimana
opini WTP mendapat skor 100%, WDP diberi skor 75%, dan Disclaimer diberi skor
50%. Dibawah ini disajikan capaian kinerja Hasil Opini BPK terhadap LPKD adalah
WTP pada tahun 2014 sampai dengan akhir periode RPJMD.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
136
Sumber : BPKPD Kab. Klungkung, 2018
*angka tahun 2017
Gambar 3.26 Opini BPK terhadap LPKD adalah WTP, 2014-Akhir Periode RPJMD
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Kinerja
Opini BPK terhadap LPKD adalah WTP di Kabupaten Klungkung pada tahun 2017
dapat mencapai target yang ditetapkan. Pada tahun 2018, Opini BPK terhadap LPKD
adalah WTP ditargetkan 100% dan terealisasi sebesar 100% atau dengan capaian
100 persen. Jika dilihat dari trend hasil Opini BPK terhadap LPKD adalah WTP,
Pemerintah Kabupaten Klungkung telah meraih opini WTP selama 2 tahun berturut-
turut. Namun perlu dicermati bahwa realisasi pada tahun 2018 merupakan data
tahun 2017, mengingat opini LPKD pada tahun 2018 belum tersedia. Untuk itu
diperlukan usaha-usaha untuk terus mempertahankan bahkan meningkatkan Hasil
Evaluasi atas Pelaporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Klungkung.
Dalam mewujudkan sasaran Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan
Daerah, Pemerintah Kabupaten Klungkung mengalami kendala sebagai berikut:
1. Pengelolaan asset daerah belum berjalan dengan maksimal meskipun telah
disediakan program aplikasi, namun pemahaman akan tata kelola asset yang
masih rendah sangat berpengaruh terhadap banyaknya kasus salah saji asset
pada laporan keuangan.
2. Efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dalam kerangka pengelolaan
pemerintahan belum maksimal, seringkali kegiatan-kegiatan rutin dan bersifat
administratif lebih mendominasi aktivitas perangkat daerah dibandingkan
75 100 100 100 100
75,00100 100 100 100*
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
0
20
40
60
80
100
120
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
Hasil Opini BPK terhadap LPKD adalah WTP,2014-Akhir RPJMD
Target Realisasi Capaian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
137
kegiatan-kegiatan yang bersifat pelayanan sesuai tugas dan fungsi perangkat
daerah masing-masing.
3. Lemahnya penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang ditandai
dengan maturitas SPIP di level 2 akibat kurang tersosialisasinya manfaat dan tata
cara penerapan SPIP di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung.
Untuk mewujudkan sasaran Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan
yang Akuntabel, Pemerintah Kabupaten Klungkung melakukan upaya-upaya sebagai
berikut:
1. Peningkatan pemahaman tata kelola keuangan daerah dengan berbagai
pelatihan yang ditujukan kepada pelaksana di tingkat perangkat daerah maupun
di tingkat kabupaten.
2. Peningkatan pemahaman Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap
pelaksana di Perangkat Daerah
Dalam melaksanakan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten senantiasa
dituntut untuk melaksanakan pelayanan dengan efektif dan efisien. Untuk mengukur
tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan dengan melakukan Analisis
Efisiensi. Analisis efisiensi difokuskan pada indikator input dan output dari suatu
kegiatan. Dalam hal ini, diukur dari kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan
input yang lebih sedikit dalam menghasilkan output yang sama/atau lebih besar,
atau persentase capaian output sama tinggi daripada persentase capaian input.
Efisiensi suatu kegiatan diukur dengan membandingkan indeks efisiensi (IE)
terhadap standar efisiensi (SE). Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pemerintahan Yang Akuntabel.
Tabel 3.20 Tingkat Efisiensi
Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pemerintahan Yang Akuntabel Tahun 2018
Indikator Kinerja
Target Capaian
Sasaran (%)
Target Capaian
Keuangan (%)
Standar Efisiensi
Realisasi Capaian
Sasaran (%)
Realisasi Capaian
Keuangan (%)
Indeks Efisiensi
Tingkat Efisiensi
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Nilai Akuntabilitas Kinerja
88.25
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
138
Hasil Opini BPK
terhadap LPKD adalah
WTP
100
Rata-
Rata
100 100 1
94.12 84,18 1.12 0.12 Efisien
Sumber : data diolah
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pemerintahan Yang Akuntabel adalah
sebesar 0,12 dimana indeks efisiensi lebih tinggi dari standar efisiensi. Pada tahun
2018 sasaran Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pemerintahan Yang Akuntabel
dicapai dengan efisien. Sasaran Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pemerintahan
Yang Akuntabel didukung dengan program pendukung sebagaimana tabel dibawah
ini.
Tabel 3.21 Efisiensi Anggaran
Sasaran Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pemerintahan Yang Akuntabel
Tahun 2018 Program Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) Efisiensi
(Rp) Capaian (%)
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Pengembangan Data/Informasi
510.698.000 497.945.656 12.752.344 97,50 Baperlitbang
Program Penelitian dan Pengkajian
untuk Kebutuhan Penyusunan Dokumen Perencanaan
675.527.564 639.164.315 36.363.249 94,62 Baperlitbang
Program Pengembangan
Data/Informasi/Statistik Daerah
68.674.500 63.658.450 5.016.050 92,70 Diskominfo
Program Perencanaan Pembangunan
Daerah
785.106.911 722.902.444 62.204.467 92,08 Baperlitbang
Program
Perencanaan Sosial dan Budaya
355.441.200 320.696.351 34.744.849 90,22 Baperlitbang
Program Pengendalian Perencanaan
Pembangunan Daerah
169.060.000 155.533.084 13.526.916 92,00 Baperlitbang
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
139
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
Program Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
178.216.500 161.473.900 16.742.600 90,61 Baperlitbang
Program Perencanaan
Bidang Perekonomian, Sumber Daya
Alam, Penataan Ruang dan Infrastruktur
453.004.824 402.387.114 50.617.710 88,83 Baperlitbang
Program Peningkatan Efektivitas
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
418.979.128 318.919.576 100.059.552 76,12 Sekretariat Daerah (Bagian
Organisasi)
Program Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi
108.780.500 64.758.600 44.021.900 59,53 Sekretariat Daerah
(Bagian Organisasi)
Program Peningkatan Kinerja Perangkat
Daerah
477.953.042 457.747.200 20.205.842 95,77 Sekretariat Daerah (Bagian
Organisasi)
Program
Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
1.217.041.842 1.187.178.593 29.863.249 97,55 BPKPD
Program
Peningkatan Kapasitas Perbendaharaan Daerah
370.967.700 359.365.986 11.601.714 96,87 BPKPD
Program Peningkatan
Pengelolaan Barang Milik Daerah
716.490.000 629.248.560 87.241.440 87,82 BPKPD
Program Penyusunan
Pertanggungjawaban APBD
576.967.000 536.206.116 40.760.884 92,94 BPKPD
Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan Pada Wilayah I
1.045.568.200 1.020.130.350 25.437.850 97,57 Inspektorat
Program Peningkatan
485.899.800 467.612.900 18.286.900 96,24 Inspektorat
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
140
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
Sistem
Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan Pada Wilayah II
Program Peningkatan Sistem
Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan Pada Wilayah III
575.188.200 550.272.100 24.916.100 95,67 Inspektorat
Program Peningkatan Prestasi kerja dan
Penghargaan bagi Aparatur Sipil Negara
464.394.585 387.910.668 76.483.917 83,53 BKPSDM
Program Pembangunan/Pengembangan
Sistem Informasi Kepegawaian Daerah
105.385.000 73.250.000 32.135.000 69,51 BKPSDM
Program Pembinaan
Aparatur Sipil Negara
216.283.000 178.450.643 37.832.357 82,51 BKPSDM
Program Pengadaan dan Pengembangan
Aparatur Sipil Negara
890.674.000 422.288.095 468.385.905 47,41 BKPSDM
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3.555.116.315 3.383.603.879 171.512.436 95,18 BKPSDM
Program
Penyelenggaraan Kearsipan
133.143.200 130.604.700 2.538.500 98,09 Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan
Program Pengembangan
Otonomi Daerah
1.134.974.344 967.938.688 167.035.656 85,28 Sekretariat Daerah
(Bagian Pemerintahan)
Program Penyediaan
Data/Informasi Perkembangan Ekonomi Daerah
612.098.750 516.487.500 95.611.250 84,38 Sekretariat Daerah
(Bagian Perekonomian)
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
141
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
Program
Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil
Kepala Daerah
5.724.752.500 4.933.979.325 790.773.175 86,19 Sekretariat
Daerah (Bagian Humas dan Protokol)
Program
Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah
453.074.660 272.046.500 181.028.160 60,04 Sekretariat
Daerah (Bagian Administrasi
Pembangunan)
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala
Daerah/Wakil Kepala Daerah
3.576.215.293 3.423.568.914 152.646.379 95,73 Sekretariat Daerah (Bagian Umum)
Program Peningkatan dan Pengembangan
Kinerja SKPD
1.004.745.908 734.551.062 270.194.846 73,11 Setwan
Program
Peningkatan Kapasitas Lembaga
Perwakilan Rakyat Daerah
23.535.988.056 19.138.234.529 4.397.753.527 81,31 Setwan
Program Penyelenggaraan Pelayanan Kedinasan
Pimpinan dan Anggota DPRD
990.921.672 678.831.559 312.090.113 68,51 Setwan
Program Peningkatan Kinerja DPRD
2.408.217.520 1.514.990.340 893.227.180 62,91 Setwan
Program Penataan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
63.659.550 56.528.550 7.131.000 88,80 Sekretariat Daerah
(Bagian Administrasi Pembangun
an)
Program Penataan
Pengadaan Barang Jasa Pemerintah
1.210.069.500 1.158.266.523 51.802.977 95,72 Sekretariat
Daerah Bagian Adm.PBJ
55.269.278.764 46.526.732.770 8.742.545.994 84,18
Sumber : SImda Keuangan, 20 Peb 2019 (sebelum audit BPK)
Pada tahun 2018, Sasaran Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pemerintahan
Yang Akuntabel didukung dengan 35 program pendukung dengan pagu anggaran
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
142
Opini WTP untuk Laporan Keuangan 2017 Penerimaan Hasil Evaluasi SAKIP 2018
Penerapan e-Sakip Penerapan e-kinerja
Perencanaan terintegrasi dengan pelaporan Sistem Pengaduan Publik
sebesar Rp. 55.269.278.764,00 dan terealisasi sebesar Rp. 46.526.732.770,00 dan
sisa anggaran sebesar Rp. 8.742.545.994,00 atau terealisasi sebesar 84,18 persen.
Sasaran ini didukung oleh semua perangkat daerah di Kabupaten Klungkung.
DOKUMENTASI PENCAPAIAN SASARAN
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
143
Seiring dengan berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat,
kebutuhan akan pelayanan publik juga otomatis meningkat baik jenis maupun
kegiatannya. Setiap organisasi publik yang fungsinya menyelenggarakan pelayanan
publik harus selalu berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada
masyarakat. Untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat memperoleh pelayanan
public yang baik, Pemerintah Kabupaten Klungkung menetapkan sasaran
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat yang diukur dengan
indikator Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Publik. Capaian target
indikator sasaran Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat tahun
2018 disajikan pada grafik sebagai berikut:
Sumber : Baperlitbang Kab. Klungkung, 2019
Gambar 3.27 Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Publik, 2014-2018 dan Capaian Akhir RPJMD.
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Publik merupakan suatu
alat ukur yang disiapkan untuk mengukur kualitas pelayanan publik di Kabupaten
Klungkung. Survey dilaksanakan oleh pihak yang independen dan profesional
dimulai pada tahun 2018. Hal tersebut disebabkan karena perubahan sasaran dan
indikator kinerja Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Publik baru
ditetapkan dalam Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
60 65 70 75 80
78,670,00 0,00
0,000,00
98,34
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
0
20
40
60
80
100
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Publik,2014-2018 (Akhir RPJMD)
Target Realisasi Capaian
Sasaran 9
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
144
Kabupaten Klungkung. Dilain sisi Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Klungkung baru ditetapkan pada akhir tahun
2017. Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Layanan Publik diperoleh dari rata-
rata indeks kepuasan masyarakat yang diukur pada empat bidang layanan yaitu :
Bidang Kesehatan, Bidang Kependudukan, Bidang Pencatatan Sipil, dan Bidang
Pariwisata.
Selain pengukuran IKM, untuk mengukur kinerja sasaran Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat bisa digunakan perbandingan hasil
survey Ombudsman Republik Indonesia terhadap kepatuhan terhadap pemenuhan
standar pelayanan public oleh Ombudsman Republik Indonesia. Pada tahun 2018,
di Provinsi Bali terdapat 5 Kabupaten yang menjadi sampel survey kepatuhan
terhadap pelayanan public yaitu : Kabupaten Bangli, Buleleng, Jembrana, Tabanan
dan Klungkung. Adapun hasil survey masing-masing kabupaten adalah sebagai
berikut:
Sumber : website Ombudsman Republik Indonesia, 2018
Gambar 3.28 Hasil Survey Kepatuhan Terhadap Standar Pelayanan Publik (sample
Kab/Kota se Bali), 2017
Keterangan :
Zona Merah/Tingkat Kepatuhan Rendah : 0-55
Zona Kuning/Tingkat Kepatuhan Sedang : 56-88
Zona Hijau/Tingkat Kepatuhan Tinggi : 89-110
71,2465,73
60,8654,16
46,3768,15
83,9788,35
82,63
92,51
0
20
40
60
80
100
Tabanan Jembrana Buleleng Bangli Klungkung
Hasil Survey Kepatuhan Terhadap Standar Pelayanan Publik oleh Ombudsman Republik Indonesia, 2017-2018 (Point)
2017 2018
2359344999
Peringkat Nasional
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
145
Hasil survey menunjukkan bila Pemerintah Kabupaten di Bali rata-rata masih
belum melengkapi lima standar pelayanan. Diantaranya, pelayanan khusus bagi
pengguna layanan berkebutuhan khusus, informasi dan prosedur pengaduan,
informasi pelayanan publik elektronik atau nonelektronik (booklet, website, dan lain-
lain), pejabat/petugas pengelola pengaduan, dan sarana pengukuran kepuasan
pelanggan. Beberapa variabel dan indikator yang dijadikan sebagai dasar penilaian
di antaranya, standar pelayanan, maklumat pelayanan, sistem informasi pelayanan
publik, sarana dan prasarana fasilitas, pelayanan khusus, pengelolaan pengaduan,
visi misi dan motto pelayanan, atribut, dan pelayanan terpadu.
Pemerintah Kabupaten Klungkung sebelumnya berada di zona merah pada
tahun 2018 masuk ke zona hijau dengan nilai tertinggi di Bali yakni 92,51 atau
meraih peringkat 23 nasional. Tiga Pemerintah Kabupaten lain yakni Buleleng
dengan nilai 88,35 (peringkat 34 nasional), Jembrana dengan nilai 83,97 (peringkat
49 nasional), dan Bangli dengan nilai 82,63 (peringkat 59 nasional) juga masuk ke
zona hijau dari sebelumnya kuning. Hanya Pemerintah Kabupaten Tabanan yang
masih belum bergerak dari zona kuning dari tahun sebelumnya dengan nilai 68,15
dan hanya meraih peringkat 99 nasional. Terdapat 2 OPD di Kabupaten Klungkung
yang masih berada di bawah nilai rata-rata, yakni di Dinas Sosial untuk urusan
perempuan dan bedah rumah, serta Badan Lingkungan Hidup yang masih ada
kekurangan dalam hal perizinan lingkungan hidup.
Dalam usaha mewujudkan sasaran Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Kepada Masyarakat, Pemerintah Kabupaten Klungkung menemui kendala sebagai
berikut:
1. Tatalaksana Pelayanan Publik di instansi-instansi pemberi layanan public belum
tertata secara sistematis dan berorientasi terhadap kepentingan konsumen.
Kendala-kendala yang ditemui adalah : proses bisnis antar pemberi layanan
public belum terorganisir sehingga sangat memungkinkan adanya duplikasi
aktivitas yang tidak diperlukan, ketidaknyamanan pengguna karena prosedur
yang berbelit dan belum terintegrasinya pelayanan public dalam satu tempat
pelayanan. Selain kendala antar instansi, di dalam internal instansi juga ditemui
berbagai kendala seperti : belum tersusunnya Standar Operasional Prosedur
yang benar-benar memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna,
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
146
minimnya pemanfaatan teknologi dalam memberikan pelayanan serta berbagai
kendala sarana dan prasarana pelayanan.
2. Profesionalisme aparatur pemberi layanan public belum memenuhi standar-
standar pelayanan prima.
3. Regulasi pelayanan public belum menciptakan iklim yang baik untuk
berinvestasi
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam
mewujudkan kepuasan masyarakat dalam pelayanan publik adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan tatalaksana pelayanan publik dengan menerapkan standar-standar
pelayanan publik, penyederhanaan standar operasional prosedur dan perbaikan
sarana dan prasarana di tempat-tempat pelayanan publik.
2. Peningkatan kapasitas aparatur pelayanan publik dengan berbagai pelatihan
teknis terkait.
3. Memberikan pelayanan yang lebih dekat dengan masyarakat sebagai berikut:
a. Program aksi “KAWI SMARA”.
Kawi Smara merupakan suatu program aksi dimana setiap pasangan yang
menikah langsung memperoleh akta perkawinan sesaat setelah pernikahan
dilangsungkan.
b. Program Aksi Caling Tanduk.
Kondisi wilayah Kabupaten Klungkung yang terdiri dari tiga pulau yang
tersebar, menyulitkan masyarakat untuk mengakses pelayanan publik
termasuk pelayanan administrasi kependudukan. Biaya untuk
mendapatkan pelayanan publik menjadi mahal karena ada biaya tambahan
yang harus dikeluarkan masyarakat yaitu biaya transportasi. Caling Tanduk
merupakan pelayanan jemput bola yang menghadirkan pelayanan
langsung di tengah-tengah masyarakat. Pelayanan keliling mencetak
dokumen kependudukan ini mewajibkan semua permohonan yang telah
memenuhi syarat harus sudah selesai pada hari itu.
c. Program Aksi PREDATOR
Pemerintah Kabupaten Klungkung juga melakukan inovasi dengan
melakukan perekaman data menggunakan sepeda motor atau biasa
disebut “PREDATOR”. Pelayanan ini membantu masyarakat yang tidak
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
147
dapat datang ke pusat pelayanan dapat menikmati layanan kependudukan
di tempat tinggalnya.
d. Program Aksi BELA NANDA
Bela Nanda (Begitu Anak Lahir Langsung Dapat Akta) merupakan program
aksi yang memberikan kemudahan bagi pasangan yang melahirkan di
rumah sakit dan puskesmas guna mencatatkan sekaligus mendapatkan
kutipan Akta Kelahiran. Dengan persyaratan yang ringan dan proses
pengurusannya dilakukan oleh pihak rumah sakit dan puskesmas. Hal ini
didasarkan analisis dimana penduduk sering lalai mengurus akta kelahiran
anaknya, sehingga saat dibutuhkan akta kelahiran belum dimiliki oleh
penduduk.
Dalam melaksanakan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten senantiasa
dituntut untuk melaksanakan pelayanan dengan efektif dan efisien. Untuk mengukur
tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan dengan melakukan Analisis
Efisiensi. Analisis efisiensi difokuskan pada indikator input dan output dari suatu
kegiatan. Dalam hal ini, diukur dari kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan
input yang lebih sedikit dalam menghasilkan output yang sama/atau lebih besar,
atau persentase capaian output sama tinggi daripada persentase capaian input.
Efisiensi suatu kegiatan diukur dengan membandingkan indeks efisiensi (IE)
terhadap standar efisiensi (SE). Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat.
Tabel 3.22 Tingkat Efisiensi
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat Tahun 2018
Indikator Kinerja
Target Capaian Sasaran
(%)
Target Capaian
Keuangan
(%)
Standar Efisiensi
Realisasi Capaian Sasaran
(%)
Realisasi Capaian
Keuangan
(%)
Indeks Efisiensi
Tingkat Efisiensi
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Indeks
Kepuasan Masyarakat terhadap
Layanan Publik
100 100 1 98,34 91,19 1,08 0,08 Efisien
Rata-Rata
100 100 1 98,34 91,19 1,08 0,08 Efisien
Sumber : data diolah
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
148
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat adalah sebesar
0,08 dimana indeks efisiensi lebih tinggi dari standar efisiensi. Pada tahun 2018
sasaran Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat dicapai dengan
efisien. Sasaran Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat
didukung dengan program pendukung sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel 3.23
Efisiensi Anggaran Sasaran Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Kepada Masyarakat
Tahun 2018 Program Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Efisiensi
(Rp)
Capaian
(%)
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program
Pengaduan, Kebijakan dan Pelaporan Layanan
206.909.200 193.278.750 13.630.450 93,41 Dinas
Penanaman Modal dan PTSP
Program Perencanaan dan Pengembangan
Iklim Penanaman Modal
119.855.000 113.920.000 5.935.000 95,05 Dinas Penanaman Modal dan
PTSP
Program Promosi Penanaman Modal
542.038.328 540.534.741 1.503.587 99,72 Dinas Penanaman Modal dan
PTSP
Program
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
dan Informasi Penanaman Modal
141.535.000 126.173.067 15.361.933 89,15 Dinas
Penanaman Modal dan PTSP
Program Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan A
319.138.000 288.732.620 30.405.380 90,47 Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Program
Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan B
125.457.200 124.259.663 1.197.537 99,05 Dinas
Penanaman Modal dan PTSP
Program Penataan Administrasi Kependudukan
409.771.500 407.434.255 2.337.245 99,43 Disdukcapil
Program Pelayanan
Pendaftaran Penduduk
526.495.300 513.651.350 12.843.950 97,56 Disdukcapil
Program Pelayanan Pencatatan Sipil
223.415.650 221.595.225 1.820.425 99,19 Disdukcapil
Program pengembangan komunikasi
1.561.551.312 1.284.681.143 276.870.169 82,27 Diskominfo
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
149
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
informasi dan media
massa
Program Kerjasama
Informasi Dengan Mass Media
582.473.000 522.340.641 60.132.359 89,68 Diskominfo
Program Penyelenggaraan dan Pengamanan Persandian
Pemerintah Daerah
286.212.000 259.296.921 26.915.079 90,60 Diskominfo
Program Peningkatan Layanan Publik di Kecamatan
56.932.600 56.562.900 369.700 99,35 Kecamatan Klungkung
Jumlah
5.101.784.090 4.652.461.276 449.322.814 91,19
Sumber : SImda Keuangan, 20 Peb 2019 (sebelum audit BPK)
Pada tahun 2018, Sasaran Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Kepada
Masyarakat didukung dengan 13 program pendukung dengan pagu anggaran
sebesar Rp. 5.101.784.090,00 dan terealisasi sebesar Rp. 4.652.461.276,00 dan sisa
anggaran sebesar Rp. 449.322.814,00 atau terealisasi sebesar 91,19 persen.
Sasaran ini didukung oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Komunikasi dan Informatika, dan
Seluruh Kecamatan.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
150
Kepatuhan Sangat Tinggi terhadap Standar Pelayanan Peringkatp Ke-23 Nasional Untuk
Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan Publik oleh Ombudsman REpublik IndoensiaPublik
(2017) Kabupaten Peduli HAM (2018) BIMA JUARA dan TOSS masuk TOP 40 Inovasi Pelayanan Publik
(2018) BIMA JUARA dan TOSS masuk TOP 40 Inovasi Pelayanan Publik
DOKUMENTASI PENCAPAIAN SASARAN
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
151
Untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat memperoleh pelayanan
public yang baik, Pemerintah Kabupaten Klungkung menetapkan sasaran
Mengurangi Ketimpangan Infrastruktur Antar Wilayah yang diukur dengan indikator
Indeks Ketimpangan Infrastruktur. Indeks Ketimpangan Insfrastruktur merupakan
indeks komposit yang memadukan dua indikator kinerja dibidang penyediaan
prasarana publik yaitu : Persentase Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Mantap dan
Persentase Trayek Angkutan Umum Yang Berfungsi. Persentase Jalan Kabupaten
Dalam Kondisi Mantap menyumbang bobot 80% terhadap Indeks Ketimpangan
Infrastruktur Kabupaten, sementara Persentase Trayek Angkutan Umum Yang
Berfungsi menyumbang bobot 20% terhadap Indeks Ketimpangan Infrastruktur
Kabupaten. Persentase Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Mantap merupakan panjang
jalan kabupaten dalam kondisi mantap dibandingkan dengan panjang jalan
kabupaten. Sementara Persentase trayek angkutan umum yang berfungsi
merupakan perbandingan antara jumlah trayek angkutan umum yang berfungsi
dibagi keseluruhan trayek angkutan umum di Kabupaten Klungkung. Capaian target
indikator sasaran Mengurangi Ketimpangan Infrastruktur Antar Wilayah tahun 2018
disajikan pada grafik sebagai berikut:
Sumber : data diolah
Gambar 3.29 Indeks Ketimpangan Infrastruktur, 2014-2018 dan Capaian Akhir
RPJMD.
73,97 74,77 76,39 78,77 82,77
68,6756,3
73,13 72,3887,15
92,83
75,30
95,73 91,89105,29
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
0
20
40
60
80
100
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
Indeks Ketimpangan Infrastruktur,2014-2018 (Akhir RPJMD)
Target Realisasi Capaian
Sasaran 10
Mengurangi Ketimpangan Infrastruktur Antar Wilayah
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
152
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Kinerja
Indeks Ketimpangan Insfrastruktur di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018 telah
melewati target yang ditetapkan. Pada tahun 2018, Indeks Ketimpangan
Insfrastruktur ditargetkan sebesar 82,77 dan terealisasi sebesar 87,15 atau dengan
capaian 105,29 persen. Jika dilihat dari trend Indeks Ketimpangan Insfrastruktur
Kabupaten Klungkung mengalami peningkatan, dimana Indeks Ketimpangan
Insfrastruktur pada tahun 2014 sebesar 68,67 naik menjadi 87,15 di tahun 2018.
Dibandingkan dengan target RPJMD, capaian akhir periode RPJMD telah tercapai
sebesar 105,29 persen. Untuk itu diperlukan usaha-usaha untuk terus
mempertahankan bahkan meningkatkan Indeks Ketimpangan Insfrastruktur di
Kabupaten Klungkung.
Ada dua komponen utama yang berpengaruh terhadap capaian kinerja
pelayanan infrastruktur di Kabupaten Klungkung yaitu Persentase Jalan Kabupaten
Dalam Kondisi Mantap serta berfungsinya trayek angkutan umum. Persentase Jalan
Kabupaten Dalam Kondisi Mantap ditampilkan pada grafik sebagai berikut:
Sumber : Dinas PUPRPKP, 2019
Gambar 3.30 Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Mantap (%), 2014-2018
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa persentase jalan kabupaten dalam
kondisi mantap hanya mencapai angka 83,94 persen di tahun 2018. Hal tersebut
menunjukkan bahwa masih banyak infrastruktur jalan kabupaten yang perlu
mendapatkan pemeliharaan sehingga dapat berfungsi dengan baik. Selain
492,92 492,92 453,81 453,81 453,81
299,86 223,66 301,39 297,16
380,93
60,83
45,37
66,41 65,48
83,94
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
0,00
100,00
200,00
300,00
400,00
500,00
600,00
2014 2015 2016 2017 2018
Jalan Kab Dalam Kondisi Mantap (%), 2014-2018
Jalan Kabupaten (M)
Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Mantap (M)
Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Mantap (%)
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
153
persentase jalan kabupaten dalam kondisi mantap, komponen penentu lain dari
Indeks Ketimpangan Infrastruktur adalah persentase trayek angkutan umum yang
berfungsi. Dibawah ini ditampilkan grafik Persentase Trayek Angkutan Umum Yang
Berfungsi sebagai berikut:
Sumber : Dinas Perhubungan, 2019
Gambar 3.31 Trayek Angkutan Umum Yang Berfungsi (%), 2014-2018
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa trayek angkutan umum yang berfungsi
telah mencapai 100 persen, ini menandakan semua trayek angkutan umum yang
ada di Kabupaten Klungkung dapat difungsikan dengan baik. Dalam usaha mencapai
sasaran Mengurangi Ketimpangan Infrastruktur Antar Wilayah, Pemerintah
Kabupaten Klungkung menemui kendala sebagai berikut:
1. Kondisi geografis Kabupaten Klungkung yang terdiri atas beberapa kepulauan
mengakibatkan biaya pembangunan infrastruktur di wilayah kepulauan lebih
tinggi dari di daratan. Selain permasalahan biaya, akses menuju wilayah
pembangunan juga masih tertutup sehingga membutuhkan waktu pembangunan
yang lebih lama. Permasalahn kondisi geografis ini telah berdampak luas pada
berbagai prasarana publik tidak hanya penyediaan jalan, jembatan, air bersih
bahkan juga infrastruktur pendidikan, kesehatan dan sebagainya.
2. Kesadaran masyarakat dalam memelihara dan memanfaatkan infrastruktur publik
secara swadaya masih kurang.
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam
13 13 13 13 1313 13 13 13 13
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
0
5
10
15
2014 2015 2016 2017 2018
Trayek Angkutan Umum Yang Berfungsi (%),2014-2018
Trayek Angkutan Umum (Unit)
Trayek Angkutan Umum Yang Berfungsi (Unit)
Trayek Angkutan Umum Yang Berfungsi (%)
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
154
meningkatkan Indeks Ketimpangan Infrastruktur adalah sebagai berikut:
1. Mengupayakan keseimbangan pembangunan infrastruktur di Klungkung daratan
dan Klungkung kepulauan sehingga ketimpangan infrastruktur dapat
ditanggulangi.
2. Menggalakkan kembali penggunaan angkutan umum publik sebagai sarana
transportasi, terutama telah diterapkan pada siswa SMP yang memperoleh
layanan ANGKUTAN SISWA GRATIS. Hal ini dimaksudkan untuk menarik minat
masyarakat akan kelebihan transportasi publik dimulai dari para siswa.
ANGKUTAN SISWA GRATIS memberikan layanan antar jemput gratis bagi siswa
SMP di Kabupaten Klungkung.
Dalam melaksanakan pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten senantiasa
dituntut untuk melaksanakan pelayanan dengan efektif dan efisien. Untuk mengukur
tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan dengan melakukan Analisis
Efisiensi. Analisis efisiensi difokuskan pada indikator input dan output dari suatu
kegiatan. Dalam hal ini, diukur dari kemampuan suatu kegiatan untuk menggunakan
input yang lebih sedikit dalam menghasilkan output yang sama/atau lebih besar,
atau persentase capaian output sama tinggi daripada persentase capaian input.
Efisiensi suatu kegiatan diukur dengan membandingkan indeks efisiensi (IE)
terhadap standar efisiensi (SE). Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi
sasaran Mengurangi Ketimpangan Infrastruktur Antar Wilayah sebagai berikut:
Tabel 3.24
Tingkat Efisiensi Mengurangi Ketimpangan Infrastruktur Antar Wilayah
Tahun 2018 Indikator
Kinerja
Target
Capaian Sasaran
(%)
Target
Capaian Keuangan
(%)
Standar
Efisiensi
Realisasi
Capaian Sasaran
(%)
Realisasi
Capaian Keuangan
(%)
Indeks
Efisiensi
Tingkat
Efisiensi
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Indeks Ketimpan
gan Infrastruktur
100 100 1 105,3 84,39 1,25 0,25 Efisien
Jumlah
100 100 1 105,3 84,39 1,25 0,25 Efisien
Sumber : data diolah
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
155
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, tingkat efisiensi
sasaran Mengurangi Ketimpangan Infrastruktur Antar Wilayah adalah sebesar 0,25
dimana indeks efisiensi lebih tinggi dari standar efisiensi. Pada tahun 2018 sasaran
Mengurangi Ketimpangan Infrastruktur Antar Wilayah dicapai dengan efisien.
Sasaran Mengurangi Ketimpangan Infrastruktur Antar Wilayah didukung dengan
program pendukung sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel 3.25
Efisiensi Anggaran Sasaran Mengurangi Ketimpangan Infrastruktur Antar Wilayah
Tahun 2018 Program Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) Efisiensi
(Rp) Capaian
(%) Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
307.991.180 307.991.180 - 100,00 DPUPRPKP
Program Pengembangan Jalan dan
Jembatan
44.386.539.729 35.610.355.921 8.776.183.808 80,23 DPUPRPKP
Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
577.544.491 412.682.354 164.862.137 71,45 DPUP
RPKP
Program Pengembangan
Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
3.591.468.468 2.656.032.517 935.435.951 73,95 DPUPRPKP
Program Pengembangan
Sarana dan Prasarana Perhubungan
180.054.160 117.208.806 62.845.354 65,10 Dishub
Program Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas Peruhubungan
2.080.422.543 1.939.229.689 141.192.854 93,21 Dishub
Program Pengendalian dan
Pengamanan Lalu Lintas
5.589.614.287 5.351.666.782 237.947.505 95,74 Dishub
Peningkatan Pelayanan Angkutan
11.269.859.521 10.974.218.500 295.641.021 97,38 Dishub
Jumlah 67.983.494.379 57.369.385.750 10.614.108.629 84,39
Sumber : SImda Keuangan, 20 Peb 2019 (sebelum audit BPK)
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
156
Pada tahun 2018, Sasaran Mengurangi Ketimpangan Infrastruktur Antar
Wilayah didukung dengan 8 program pendukung dengan pagu anggaran sebesar
Rp. 67.983.494.379,00 dan terealisasi sebesar Rp. 57.369.385.750,00 dan sisa
anggaran sebesar Rp. 10.614.108.629,00 atau terealisasi sebesar 84,39 persen.
Sasaran ini didukung oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Permukiman
dan Dinas Perhubungan.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
157
Manusia yang berkualitas bukan hanya dilihat dari segi pendidikan dan
perilakunya sehari hari namun dapat terlihat dari cara bagaimana sesesorang
memperlakukan wilayah atau tempat dimana dia tinggal. Tempat tinggal yang
tertata rapih dan bersih akan senantiasa terlihat nyaman dan kondusif (aman) jika
diimbangi dengan kondisi lingkungan sekitarnya yang bersih dan tertata rapih pula.
Karenanya lingkungan hidup yang berkualitas merupakan suatu fokus utama
pembangunan daerah. Pembangunan bidang Lingkungan Hidup di Kabupaten
Klungkung diindikasikan dengan ditetapkannya sasaran Meningkatkan Kualitas
Lingkungan Hidup yang diukur dengan indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup merupakan indeks komposit dari Indeks Kualitas
Air, Indeks Kualitas Udara dan Indeks Kualitas Tutupan Hutan. Indeks Kualitas Air
menyumbang bobot 30% terhadap Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, Indeks
Kualias Udara menyumbang bobot 30% terhadap Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
dan Indeks Kualitas Tutupan Hutan menyumbang 40% terhadap Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup. Capaian target indikator sasaran Meningkatkan Kualitas
Lingkungan Hidup tahun 2018 disajikan pada grafik sebagai berikut:
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Klungkung, 2019
Gambar 3.32 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kab. Klungkung, 2014-2018 dan Capaian Akhir RPJMD
59,81 60,60 60,87 61,00 61,20
58,83
59,55 55,3948,03 53,29
98,36 98,2791,00
78,7487,08
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup,2014-2018 (Akhir RPJMD)
Target Realisasi Capaian
Sasaran 11
Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
158
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Kinerja
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018 belum
dapat memenuhi target yang ditetapkan. Pada tahun 2018, Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup ditargetkan sebesar 61,20 dan terealisasi sebesar 53,29 atau
dengan capaian 87,08 persen. Jika dilihat dari trend Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup Kabupaten Klungkung mengalami penurunan, dimana Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup pada tahun 2014 sebesar 58,83 turun menjadi 53,29 di tahun
2018. Jika dibandingkan dengan target setiap tahunnya, capaian kinerja Indeks
Kualitas Lingkungan Hidup terus mengalami penurunan, karena realisasi yang
dicapai tidak sebanding dengan peningkatan target setiap tahunnya. Dibandingkan
dengan target RPJMD, capaian akhir RPJMD telah tercapai sebesar 87,08 persen.
Untuk itu diperlukan usaha-usaha untuk terus mempertahankan bahkan
meningkatkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di Kabupaten Klungkung.
Ada tiga komponen yang berpengaruh terhadap Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup yaitu Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara dan Indeks Kualitas Tutupan
Hutan. Ketiga indeks tersebut disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.26 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Komponen Pembentuknya
IKLH Kab Klungkung
TAHUN IK Air IK
Udara IKTH
30%
IK Air
30%
IK Udara
40% IKTH
IKLH
2014 60,98 83,24 38,90 18,29 24,97 15,56 58,83
2015 61,00 85,62 38,91 18,30 25,69 15,56 59,55
2016 60,25 79,05 34,01 18,08 23,72 13,60 55,39
2017 50,50 75,60 25,50 15,15 22,68 10,20 48,03
2018 60,10 79,52 28,50 18,03 23,86 11,40 53,29
Sumber : Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Klungkung, 2019
Hasil pengukuran Indeks Kualitas Air, Indeks Kualitas Udara dan Indeks
Kualitas Tutupan Lahan dari tahun 2014 sampai dengan 2017 merupakan hasil
pengukuran BLH Provinsi Bali. Mulai tahun 2018, Kabupaten Klungkung melalui
Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kab. Klungkung melakukan penghitungan
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup secara mandiri.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
159
Dalam mewujudkan sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup,
Pemerintah Kabupaten Klungkung menghadapi kendala:
1. Tingginya alih fungsi lahan tegalan menjadi perumahan mengakibatkan
berkurangnya vegetasi pohon di Kabupaten Klungkung
2. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah di tingkat rumah
tangga. Kesalahan pengelolaan itu termasuk membuang sampah ketempat yang
tidak semestinya seperti sungai, laut, lahan kosong, mencampurkan sampah
organik dan anorganik serta membakar sampah di wilayah permukiman.
3. Masih ada masyarakat yang tidak mendapatkan akses sanitasi yang berkualitas.
4. Terdapat industri rumah tangga makanan dan tekstil baik itu usaha skala rumah
tangga, menengah maupun usaha skala besar belum melakukan pengolahan
limbah industrinya dengan tepat sehingga sangat berpotensi mencemari
lingkungan.
5. Kabupaten Klungkung tidak lagi memiliki Tempat Pembuangan Akhir setelah
diberlakukannya Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008, TPA yang masih
menerapkan Sistem Open Dumping secara bertahap harus merubah metode
Pengelolaaannya menjadi Sistim Sanitary Landfill ataupun Sistim Control Landfill
terhitung sejak UU tersebut diundangkan, akan tetapi karena terbatasnya
Sumber Daya yang tersedia Pemerintah Kabupaten Klungkung masih
menerapkan metode Open Dumping sehingga dampak buruk emisi Gas Methan
tetap mengancam masyarakat. Secara langsung bahaya kebakaran timbunan
sampah TPA mengakibatkan meningkatnya Penyakit ISPA.
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam
Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut:
1. Sebagaimana diketahui bahwa Gas Methan adalah termasuk dalam kelompok
Gas Rumah Kaca atau Green House Gas sebagai penyebab utama pemanasan
global, bahkan Gas Methan memiliki keuatan efek pemanasan 72 kali lebih kuat
dari Gas Monoksida (CO) yang dihasilkan oleh pembakaran BBM dari mesin-mesin
kendaraan dan pabrik-pabrik. Bertitik tolak dari data dan kondisi tersebut diatas
maka Pemerintah Kabupaten Klungkung sejak Tahun 2015 berinisiatif untuk
mengendalikan emisi Gas Methan pada TPA Sente untuk mengurangi dampak
buruk yang diakibatkannya bahkan lebih jauh lagi dimanfaatkan sebagai sumber
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
160
Bahan Bakar bagi masyarakat sekitar. Pemanfaatan gas methan sebagai bahan
bakar disalurkan dari jam 07.00 – 10.00 (4 jam) setiap harinya dirasakan sangat
membantu mengurangi pengeluaran untuk konsumsi bahan bakar minyak/gas.
2. Pemantauan kualitas air dilakukan untuk memastikan sumber-sumber air tidak
mengandung cemaran yang dapat membahayakan masyarakat. Di Kabupaten
Klungkung pemantauan kualitas air dilakukan terhadap kualitas air di tiga sungai
utama di Kabupaten Klungkung yaitu Tukad Unda, Tukad Jinah dan Tukad Bubuh
pada tiga titik pengamatan yaitu hulu, tengah dan hilir sungai. Pengamatan
dilakukan pada dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Dari hasil
pemantauan terhadap kualitas air sungai tersebut dapat diambil kesimpulan
mengenai penurunan beban pencemaran air di Kabupaten Klungkung.
3. Penanganan lahan kritis merupakan salah satu fokus Pemerintah Kabupaten
Klungkung, mengingat lahan kritis yang tidak ditangani dapat menyebabkan
kerusakan yang berkelanjutan terhadap lingkungan. Penanganan lahan kritis
dilakukan dengan penanaman pohon pada wilayah yang kritis melalui pemberian
bantuan bibit pohon yang kemudian ditanam dan dipelihara oleh masyarakat.
4. Program Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Penerapan program ini akan
menyebabkan tidak adanya proses pemilahan. Sampah akan diolah secara
langsung melalui proses peuyeumisasi, briketisasi/peletisasi, dan gasifikasi,
dengan menggunakan bio aktivator. Dalam tiga hari, bau hilang, dan dalam
sepuluh hari volume sampah sudah berkurang. Ini juga akan menghasilkan briket
dan pellet yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk proses memasak
dan listrik. Pada tahun 2018, Program Aksi TOSS ini memperoleh penghargaan
sebagai TOP 40 Inovasi Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Kementerian
PAN dan RB Republik Indonesia.
Untuk mengukur tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan dengan
melakukan Analisis Efisiensi. Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi sasaran
Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
161
Tabel 3.27 Tingkat Efisiensi
Sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Tahun 2018 Indikator Kinerja
Target Capaian
Sasaran (%)
Target Capaian
Keuangan (%)
Standar Efisiensi
Realisasi Capaian
Sasaran (%)
Realisasi Capaian
Keuangan (%)
Indeks Efisiensi
Tingkat Efisiensi
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Indeks
Kualitas Lingkungan Hidup
100 100 1 87,08 89,30 0,98 -0,02 Tidak Efisien
Jumlah
100 100 1 87,08 89,30 0,98 -0,02 Tidak Efisien
Sumber : data diolah
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup adalah sebesar -0,02 dimana
indeks efisiensi lebih rendah dari standar efisiensi. Pada tahun 2018 sasaran
Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup dicapai dengan tidak efisien. Sasaran
Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup didukung dengan program pendukung
sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel 3.28 Efisiensi Anggaran
Sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Tahun 2018
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan
Lingkungan Hidup
132.430.600 95.835.490 36.595.110 72,37 DLHP
Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan
5.970.525.007 5.186.218.739 784.306.268 86,86 DLHP
Program Peningkatan Kualitas dan
Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
60.760.000 38.720.000 22.040.000 63,73 DLHP
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
162
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
Program
Rehabilitasi Hutan dan Lahan
43.105.400 19.379.700 23.725.700 44,96 DLHP
Program Penanganan dan
Peningkatan Kualitas Lingkungan
Melalui Penanganan Sampah, Limbah dan
RTH
6.709.807.599 6.147.778.652 562.028.947 91,62 DLHP
Program
Perencanaan Tata Ruang
606.380.000 595.942.400 10.437.600 98,28 DPUPRPKP
Program Pemanfaatan Ruang
216.164.304 200.034.304 16.130.000 92,54 DPUPRPKP
Program Penataan
Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan
dan Pemanfaatan Tanah
70.973.400 48.131.290 22.842.110 67,82 DLHP
Jumlah
13.810.146.310 12.332.040.575 1.478.105.735 89,30
Sumber : SImda Keuangan, 20 Peb 2019 (sebelum audit BPK)
Pada tahun 2018, Sasaran Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
didukung dengan 8 program pendukung dengan pagu anggaran sebesar Rp.
13.810.146.310,00 dan terealisasi sebesar Rp. 12.332.040.575,00 dan sisa
anggaran sebesar Rp. 1.478.105.735,00 atau terealisasi sebesar 89,30 persen.
Sasaran ini didukung oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, Dinas Pekerjaan
Umum, Penataan Ruang dan Permukiman, Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah
dan Seluruh Kecamatan.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
163
Bupati Klungkung uji coba memasak dengan bahan bakar gas metan hasil olahan sampah
TPA SENTE
TOSS menjadi TOP 40 Inovasi Pelayanan Publik
DOKUMENTASI PENCAPAIAN SASARAN
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
164
Permukiman merupakan titik awal dimana suatu kota tumbuh dan
berkembang. Keberadaan permukiman saat ini tidak hanya dilihat dari fenomena
fisiknya saja, tetapi selain sebagai elemen dari pertumbuhan kota, pemukiman juga
sebagai pusat dari aktivitas ekonomi, simbol dari penerimaan sosial, distribusi
pendapatan dan sebagai pemenuhan kebutuhan sosial. Seiring dengan terjadinya
pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, sedangkan jumlah ketersediaan
lahan untuk pemukiman yang tetap maka terjadi persaingan untuk mendapatkan
tempat bermukim. Untuk menangani masalah permukiman kumuh, pemerintah
melakukan dua hal yaitu pencegahan dan perbaikan kualitas permukiman kumuh.
Pencegahan dijelaskan pada pasal 95 UU No.1 Tahun 2011 yaitu pencegahan
terhadap tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh dilaksanakan melalui
pengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan masyarakat. Usaha pencegahan
yang dimaksud wajib dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
setiap orang. Sedangkan untuk peningkatan kualitas dijelaskan pada pasal 96 dan
97 UU No.1 Tahun 2011 yaitu pemerintah dan pemerintah daerah menetapkan
kebijakan, strategi, serta pola pola penanganan yang manusiawi, berbudaya,
berkeadilan, dan ekonomis yang didahului dengan penetapan lokasi permukiman
kumuh dengan pola pola penanganan seperti pemugaran, peremajaan atau
permukiman kembali. Pola pola tersebut dilanjutkan melalui pengelolaan untuk
mempertahankan tingkat kualitas perumahan dan permukiman. Dalam upaya
mendukung program nasional dalam penyediaan pemukiman yang berkualitas,
Pemerintah Kabupaten Klungkung menetapkan sasaran Meningkatkan Kualitas
Permukiman yang diukur dengan indikator Persentase Pemukiman Yang Layak Huni.
Capaian target indikator sasaran Meningkatkan Kualitas Permukiman tahun 2018
disajikan pada grafik sebagai berikut:
Sasaran 12
Meningkatkan Kualitas Permukiman
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
165
Sumber : Dinas PUPRPKP Kab. Klungkung, 2019
Gambar 3.33 Permukiman Yang Layak Huni (%), 2014-2018 dan Capaian Akhir
RPJMD.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Kinerja
persentase permukiman yang layak huni di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018
dapat memenuhi target yang ditetapkan. Pada tahun 2018, persentase permukiman
yang layak huni ditargetkan sebesar 98,40 persen dan terealisasi sebesar 98,40
persen atau dengan capaian 100 persen. Jika dilihat dari trend persentase
permukiman yang layak huni Kabupaten Klungkung mengalami peningkatan,
dimana persentase permukiman yang layak huni pada tahun 2014 sebesar 98,00
persen naik menjadi 98,40 persen di tahun 2018. Dibandingkan dengan target
RPJMD, capaian akhir periode RPJMD telah tercapai sebesar 100 persen. Untuk itu
diperlukan usaha-usaha untuk terus mempertahankan bahkan meningkatkan
persentase permukiman yang layak huni di Kabupaten Klungkung.
Dalam usaha mencapai sasaran Meningkatkan Kualitas Pemukiman,
Pemerintah Kabupaten Klungkung menemui kendala sebagai berikut:
1. Belum tertatanya sistem penyelenggaraan perumahan dan permukiman baik
ditinjau dari segi sumber daya manusia, organisasi, tata laksana, dan dukungan
prasarana serta sarananya.
2. Belum mantapnya pelayanan dan akses terhadap hak atas tanah untuk
perumahan, khususnya bagi kelompok masyarakat miskin dan berpendapatan
98,00 98,10 98,20 98,30 98,40
98,00 98,10 98,20 98,30 98,40
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
97,00
97,50
98,00
98,50
99,00
99,50
100,00
100,50
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
Pemukiman Yang Layak Huni (%), 2014-2018 (Akhir RPJMD)
Target Realisasi Capaian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
166
rendah. Kapasitas pemerintah daerah juga masih relatif terbatas untuk dapat
melaksanakan secara efektif penyelenggaraan administrasi pertanahan yang
memadai, yang dapat menjamin kecukupan persediaan lahan, mengembangkan
pasar lahan secara efisien dan pemanfaatan lahan yang berkelanjutan, yang
dapat mengurangi hambatan hukum dan sosial terhadap akses yang adil dan
seimbang kepada lahan, terutama bagi penduduk yang difabel, perempuan, dan
kelompok yang rentan, dan yang mampu memfasilitasi akses kepada lahan dan
keamanan status kepemilikan bagi seluruh kelompok masyarakat.
3. Rendahnya kemampuan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan perumahan
yang layak dan terjangkau.
4. Menurunnya kualitas lingkungan permukiman.
a. Secara fungsional, sebagian besar kualitas perumahan dan permukiman
masih terbatas dan belum memenuhi standar pelayanan yang memadai
sesuai skala kawasan yang ditetapkan, baik sebagai kawasan perumahan
maupun sebagai kawasan permukiman yang berkelanjutan. Masih terdapat
banyak kawasan yang tidak dilengkapi dengan berbagai prasarana dan
sarana pendukung, seperti terbatasnya ruang terbuka hijau, lapangan olah
raga, tempat usaha dan perdagangan secara terbatas, fasilitas sosial dan
fasilitas umum, disamping masih adanya keterbatasan di bidang prasarana
dasar perumahan dan permukiman, seperti air bersih, sanitasi, dan
pengelolaan limbah.
b. Secara fisik lingkungan, terdapat kawasan perumahan dan permukiman yang
telah melebihi daya tampung dan daya dukung lingkungan, menghadapi
dampak kesalingterkaitannya dengan skala kawasan yang lebih luas, serta
masalah keterpaduannya dengan sistem prasarana dan sarana baik di
perkotaan maupun di perdesaan.
c. Secara visual wujud lingkungan, juga terdapat kecenderungan yang kurang
positif bahwa sebagian kawasan perumahan dan permukiman telah mulai
bergeser menjadi lebih tidak teratur, kurang berjati diri, dan kurang
memperhatikan nilai-nilai kontekstual sesuai sosial budaya setempat serta
nilai-nilai arsitektural yang baik dan benar.
Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam mencapai
sasaran Meningkatkan Kualitas Pemukiman, adalah sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
167
1. Menggalakkan program aksi BEDAH RUMAH dan REHAB RUMAH.
Bedah Rumah memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat
membangun rumah di lahan miliknya sendiri, sementara rehab rumah
memberikan bantuan untuk masyarakat yang telah memiliki rumah namun
mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dijadikan tempat tinggal yang
nyaman. Bedah Rumah dan Rehab Rumah
2. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman dengan penyediaan prasarana fisik
seperti gorong-gorong, drainase, sanitasi umum dan penataan lingkungan
permukiman.
Untuk mengukur tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan
dengan melakukan Analisis Efisiensi. Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Kualitas Permukiman sebagai berikut:
Tabel 3.29 Tingkat Efisiensi
Sasaran Meningkatkan Kualitas Permukiman
Tahun 2018 Indikator Kinerja Target
Capaian Sasaran
(%)
Target Capaian
Keuangan
(%)
Standar Efisiensi
Realisasi Capaian Sasaran
(%)
Realisasi Capaian
Keuangan
(%)
Indeks Efisiensi
Tingkat Efisiensi
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Persentase peningkatan pemukiman
yang layak huni (%)
100 100 1 100 93,96 1.06 0.06 Efisien
Jumlah
100 100 1 100 93,96 1.06 0.06 Efisien
Sumber : data diolah
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Kualitas Permukiman adalah sebesar 0,06 dimana indeks
efisiensi lebih tinggi dari standar efisiensi. Pada tahun 2018 sasaran Meningkatkan
Kualitas Permukiman dicapai dengan efisien. Sasaran Meningkatkan Kualitas
Permukiman didukung dengan program pendukung sebagaimana tabel dibawah ini.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
168
Tabel 3.30 Efisiensi Anggaran
Sasaran Meningkatkan Kualitas Permukiman
Tahun 2018 Program Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) Efisiensi
(Rp) Capaian
(%) Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
391.915.152 139.326.401 252.588.751 35,55 DPUPRPKP
Program Pembangunan
Saluran Drainase/Gorong-gorong
7.823.386.000 7.640.265.802 183.120.198 97,66 DPUPRPKP
Program Pengembangan Perumahan
195.251.375 126.661.475 68.589.900 64,87 DPUPRPKP
Program
Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
20.962.000 15.987.000 4.975.000 76,27 DPMPTSP
Jumlah
8.431.514.527 7.922.240.678 509.273.849 93,96
Sumber : SImda Keuangan, 20 Peb 2019 (sebelum audit BPK)
Pada tahun 2018, Sasaran Meningkatkan Kualitas Permukiman didukung
dengan 4 program pendukung dengan pagu anggaran sebesar Rp.
8.431.514.527,00 dan terealisasi sebesar Rp. 7.922.240.678,00 dan sisa anggaran
sebesar Rp. 509.273.849,00 atau terealisasi sebesar 93,96 persen. Sasaran ini
didukung oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan
Permukiman serta Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk
pelayanan penggunaan energi terbarukan di Kawasan permukiman.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
169
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama penerima bedah rumah
Hasil Bedah Rumah
Peletakan Batu Pertama Bedah Rumah Pendataan Penerima Bedah Rumah
DOKUMENTASI PENCAPAIAN SASARAN
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
170
Salah satu kebutuhan primer masyarakat adalah keamanan. Ia diperlukan
setiap orang, keluarga, lingkungan tempat tinggal, kantor, organisasi, partai politik
dan Negara. Keamanan sangat multidimensional, salah satu dimensi yang erat
adalah pengendalian atas konflik yang kemungkinan akan terjadi di masyarakat.
Dengan melakukan pengendalian atas konflik tersebut, kemungkinan timbulnya
gangguan keamanan dapat ditekan. Untuk menumbuhkan peran masyarakat dalam
ikut menjaga terkendalinya konflik di Kabupaten Klungkung, Pemerintah Kabupaten
Klungkung menetapkan sasaran Menurunkan Potensi Konflik dengan indikator
kinerja Persentase Penurunan Potensi Konflik. Capaian target indikator sasaran
Menurunkan Potensi Konflik tahun 2018 disajikan pada grafik sebagai berikut:
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Klungkung, 2019
Gambar 3.34 Penurunan Potensi Konflik (%), 2014-2018 dan Capaian RPJMD (%)
Potensi Konflik Sosial pada akhir tahun 2014/awal tahun 2015 belum bisa
diketahui disebabkan pendataan baru mulai dilakukan pada tahun 2015.
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Kinerja
persentase penurunan potensi konflik di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018
9
1011
12,5
14,3
00
-15,625
13,51
15,620,00 0,00
-142,05
108,08 109,23
-200,00
-150,00
-100,00
-50,00
0,00
50,00
100,00
150,00
-20
-15
-10
-5
0
5
10
15
20
2014 2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
Penurunan Potensi Konflik (%), 2014-2018 (Akhir RPJMD)
Target Realisasi Capaian
Sasaran 13
Menurunkan Potensi Konflik
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
171
dapat memenuhi target yang ditetapkan. Pada tahun 2018, persentase penurunan
potensi konflik ditargetkan sebesar 14,30 persen dan terealisasi sebesar 15,62
persen atau dengan capaian 109,23 persen. Jika dilihat dari trend persentase
persentase penurunan potensi konflik Kabupaten Klungkung mengalami fluktuasi,
mengingat konflik adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dikendalikan dan
terpengaruh oleh berbagai dimensi kehidupan bermasyarakat. Dibandingkan
dengan target RPJMD, capaian akhir RPJMD telah tercapai sebesar 109,23 persen.
Untuk itu diperlukan usaha-usaha untuk terus mempertahankan terkendalinya
konflik di Kabupaten Klungkung. Untuk mengetahui sebaran konflik yang ada di
Kabupaten Klungkung berdasarkan kecamatan dapat dilihat pada table sebagai
berikut.
Tabel 3.31 Potensi Konflik Berdasarkan Kecamatan di Kab.Klungkung
Kecamatan 2016 2017 2018
Klungkung 14 11 9
Banjarangkan 7 7 6
Dawan 8 7 6
Nusa Penida 8 7 6
Jumlah 37 32 27
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Klungkung, 2019
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2017 terdapat 32 potensi
konflik di Kabupaten Klungkung dan pada tahun 2018 telah dapat terselesaikan 5
potensi konflik, sehingga sisa potensi konflik di tahun 2018 sebanyak 27 potensi
konflik. Dalam usaha mencapai sasaran Menurunkan Potensi Konflik, Pemerintah
Kabupaten Klungkung menemui kendala sebagai berikut:
1. Kondisi geografis Kabupaten Klungkung yang terdiri dari kepulauan dengan
kurang lebih 13 pelabuhan laut tradisional yang minim pengawasan dapat
menjadi suatu kelemahan bagi Kabupaten Klungkung. Banyaknya alternative
pelabuhan laut tradisional menjadi rawan penyelundupan dan penggelapan baik
itu orang, narkoba, barang import dan berbagai kejahatan lainnya.
2. Masyarakat yang multi ras merupakan suatu tantangan tersendiri, dimana sangat
rentan akan konflik antar umat beragama.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
172
3. Didalam Lembaga adat sendiri, yang selama ini menjadi andalan dalam
penyelesaian persoalan social di tingkat terbawah justru menjadi salah satu
sumber pemicu konflik disebabkan perebutan hak tanah bahkan pura.
Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Klungkung dalam mencapai
sasaran Menurunkan Potensi Konflik, adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan peranan aparat keamanan, pemerintah kecamatan dan
pemerintah desa, Majelis Madya Desa Pekraman, Majelis Alit Desa Pekraman dan
Desa Pekraman, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran
Kebangsaan (FPK), serta Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten
Klungkung dan Tim Terpadu Pemetaan Daerah Rawan Konflik Sosial kabupaten
Klungkung dalam ikut menekan tumbuhnya potensi konflik.
2. Meningkatkan peranan masyarakat dalam memelihara situasi yang kondusif di
lingkungan sekitarnya dengan memberikan sosialisasi pencegahan potensi konflik
dan kegiatan monitoring lain yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
3. Melakukan fasilitasi penyelesaian konflik dengan menguatkan peranan Tim
Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Klungkung yang dikendalikan
langsung oleh Bupati Klungkung.
Untuk mengukur tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan
dengan melakukan Analisis Efisiensi. Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi
sasaran Menurunkan Potensi Konflik sebagai berikut:
Tabel 3.32
Tingkat Efisiensi Sasaran Menurunkan Potensi Konflik
Tahun 2017 Indikator Kinerja
Target Capaian Sasaran
(%)
Target Capaian
Keuangan (%)
Standar Efisiensi
Realisasi Capaian Sasaran
(%)
Realisasi Capaian
Keuangan (%)
Indeks Efisiensi
Tingkat Efisiensi
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Persentase
penurunan potensi konflik (%)
100 100 1 109,23 90,49 1.21 0.21 Efisien
Jumlah
100 100 1 109,23 90,49 1.21 0.21 Efisi
en
Sumber : data diolah
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
173
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, tingkat efisiensi
sasaran Menurunkan Potensi Konflik adalah sebesar 0,21 dimana indeks efisiensi
lebih tinggi dari standar efisiensi. Pada tahun 2018 sasaran Menurunkan Potensi
Konflik dicapai dengan efisien. Sasaran Menurunkan Potensi Konflik didukung
dengan program pendukung sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel 3.33 Efisiensi Anggaran
Sasaran Menurunkan Potensi Konflik
Tahun 2018 Program Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) Efisiensi
(Rp) Capaian
(%) Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Kemitraan Pengembanga
n Wawasan Kebangsaan
92.716.450 66.948.749 25.767.701 72,21 Badan Kesbangpol
Program Pendidikan Politik Masyarakat
290.188.500 225.540.300 64.648.200 77,72 Badan Kesbangpol
Program
Koordinasi Kewaspadaan Dini dan Fasilitasi
Penanganan Konflik
1.047.901.900 999.003.000 48.898.900 95,33 Badan
Kesbangpol
Program Penanganan Masalah Sosial
Kemasyarakatan
98.065.500 91.983.694 6.081.806 93,80 Badan Kesbangpol
JUMLAH 1.528.872.350 1.383.475.743 145.396.607 90,49
Sumber : SImda Keuangan, 20 Peb 2019 (sebelum audit BPK)
Pada tahun 2018, Sasaran Menurunkan Potensi Konflik didukung dengan 4
program pendukung dengan pagu anggaran sebesar Rp. 1.528.872.350,00 dan
terealisasi sebesar Rp. 1.383.475.743,00 dan sisa anggaran sebesar Rp.
145.396.607,00 atau terealisasi sebesar 90,49 persen. Sasaran ini didukung oleh
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Seluruh Kecamatan.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
174
Kabupaten Klungkung sebagai salah satu daerah dengan wilayah yang
tergolong memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi. Mulai dari bencana alam
hingga bencana sosial berpotensi terjadi di Kabupaten Klungkung. Bencana alam
yang berpotensi terjadi mulai dari banjir, angin puting beliung, tanah longsor,
dampak gunung meletus, tsunami, dan gempa bumi. Demikian juga dengan
bencana sosial, dengan kemajemukan suku, agama, sosial, ekonomi, dan politik
juga berpotensi menimbulkan konflik apabila tidak dikelola dengan baik. Dengan
tingkat kerawanan bencana yang tergolong tinggi di Kabupaten Klungkung, maka
Pemerintah Kabupaten Klungkung menetapkan sasaran Meningkatkan Kualitas
Manajemen Kebencanaan dengan indicator kinerja Indeks Resiko Bencana.
Pengkajian risiko bencana merupakan sebuah pendekatan untuk memperlihatkan
potensi dampak negatif yang mungkin timbul akibat suatu potensi bencana yang
ada. Potensi dampak negatif tersebut dihitung juga dengan mempertimbangkan
tingkat kerentanan dan kapasitas kawasan tersebut. Potensi dampak negatif ini
menggambarkan potensi jumlah jiwa, kerugian harta benda, dan kerusakan
lingkungan yang terpapar oleh potensi bencana. Dalam melakukan kajian risiko
bencana, digunakan pendekatan fungsi dari tiga parameter pembentuk risiko
bencana, yaitu ancaman, kerentanan, dan kapasitas terkait bencana.
Capaian target indikator sasaran Meningkatkan Kualitas Manajemen
Kebencanaan tahun 2017 disajikan pada grafik sebagai berikut:
Sasaran 14
Meningkatkan Kualitas Manajemen Kebencanaan
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
175
Sumber : portal INARISK, 2019
Gambar 3.35 Indeks Resiko Bencana, 2015-2018 dan Capaian RPJMD (%)
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa capaian indikator Kinerja
Indeks Resiko Bencana di Kabupaten Klungkung pada tahun 2018 telah dapat
memenuhi target yang ditetapkan. Pada tahun 2018, Indeks Resiko Bencana
ditargetkan sebesar 174,43 dan terealisasi sebesar 127,14 atau dengan capaian
127,11 persen. Data Indeks Resiko Bencana tahun 2016 dan 2017 yang digunakan
sebagai data realisasi merupakan baseline data Indeks Resiko Bencana tahun 2015
yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Untuk mengetahui
sebaran sebaran risiko yang dimiliki Kabupaten Klungkung dan tingkat risikonya
dapat dilihat pada table sebagai berikut.
181,6 179,78 177,99 174,43
181,6 181,6 181,6
127,14
100,00 98,9997,97 127,11
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
0
50
100
150
200
2015 2016 2017 2018 (AkhirRPJMD)
Indeks Resiko Bencana , 2015-2018 (Akhir RPJMD)
Target Realisasi Capaian
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
176
Tabel 3.34 Kajian Risiko Bencana Kabupaten Klungkung
Tahun 2015 No Risiko Sosial (jiwa) Fisik (Rp. Juta) Ekonomi (Rp. Juta) Lingkungan (Ha)
Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi
1 Gempabumi
139.986
35.619 - -
107.004 - -
44.957 -
2 Tsunami
285
1.009
15.889 -
2.223
51.106 -
2.205
63.904 - -
24
3 Gunungapi
23.974 - - - - - - - - - - -
4 Longsor
5.078
4.196
5.674 -
16.483
32.733 -
27.828
27.037 -
400
837
5 Banjir
89.612
9.126
138 - -
1.100 -
15.232
9.927 -
3
10
6
Kebakaran Lahan dan Hutan - -
4.458 - -
2.801
7
Banjir
Bandang
276
1.816
3.920 -
5.106
19.036 -
1.004
11.250 -
3
67
Sumber : Buku Risiko Bencana Indonesia, BNPB, 2016
Dari tabel 3.34 dapat diketahui bahwa risiko bencana tinggi dari sisi social dan
ekonomi di Kabupaten Klungkung bersumber dari bencana tsunami, mengingat
Kabupaten Klungkung memiliki Kepulauan Nusa Penida yang merupakan gugusan
pulau terluar yang langsung berhadapan dengan samudera hindia. Hal tersebut
menempatkan tsunami sebagai risiko bencana dengan risiko kerugian sosial, fisik
dan ekononomi paling tinggi dari sumber risiko bencana yang lain. Sebagai bahan
perbandingan dibawah ini disajikan perbandingan indeks risiko bencana Kabupaten
Klungkung dengan Indeks Risiko Bencana Nasional.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
177
Sumber : portal INARISK, 2019
Gambar 3.36 Indeks Resiko Bencana Kab Klungkung dan Nasional, 2015-2018
Dari gambar 3.36 dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, Indeks Resiko
Bencana Kabupaten Klungkung lebih rendah dari rata-rata indeks risiko bencana
nasional. Hal ini disebabkan adanya peningkatan manajemen kebencanaan yang
telah dilakukan oleh Kabupaten Klungkung selama kurun waktu tahun 2015 sampai
tahun 2018. Hal-Hal yang telah dilakukan dalam menangani kebencanaan di
Kabupaten Klungkung adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan kapasitas berbasis masyarakat melalui program Pengurangan Risiko
Bencana yang dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan yaitu :
a. Pemetaan dan Pengkajian Risiko Bencana.
Tahun 2018 kegiatan Pengkajian Risiko Bencana di wilayah Kabupaten
Klungkung mendapatkan alokasi anggaran dari BNPB dan pelaksanaannyapun
dilaksanakan oleh BNPB. Disamping itu juga Badan Perencanaan, Penelitian
dan Pengembangan Kabupaten Klungkung juga mengalokasikan anggaran
untuk Penyusunan Kajian Risiko Bencana di 4 (empat) Kecamatan yaitu
Kecamatan Banjarangkan, Klungkung , Dawan dan Nusa Penida. Hasil
pengkajian risiko bencana terdiri dari 2 bagian yaitu : Peta Risiko Bencana dan
Dokumen Kajian Risiko Bencana. Sedangkan mekanisme penyusunan Peta
181,6 181,6 181,6
127,14
156,40 150,60 148,80 146,30
2015 2016 2017 2018
INDEKS RISIKO BENCANA , 2015-2018
Klungkung Nasional
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
178
Risiko Bencana saling terkait dengan mekanisme penyusunan Dokumen Kajian
Risiko Bencana. Peta Risiko Bencana menghasilkan landasan penentuan
tingkat risiko bencana yang merupakan salah satu komponen capaian
Dokumen Kajian Risiko Bencana. Selain itu Dokumen Kajian Risiko Bencana
juga harus menyajikan kebijakan minimum penanggulangan bencana daerah
yang ditujukan untuk mengurangi kerugian harta benda dan kerusakan
lingkungan.
b. Mitigasi Ancaman Bencana.
Mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana. Kegiatan Mitigasi Bencana yang telah dilakukan sepanjang tahun
2018 di Kabupaten Klungkung yaitu :
- Pemantauan risiko bencana di wilayah Kabupaten Klungkung.
- Sosialisasi penyebarluasan informasi potensi bencana di wilayah
Kabupaten Klungkung baik di Klungkung Daratan dan di Nusa Penida.
- Fasilitasi pembentukan desa tangguh bencana (Desa Ped, Kecamatan
Nusa Penida).
- Fasilitasi pembentukan Sekolah Aman Bencana (SMPN 2 Nusa Penida)
- Pemasangan rambu peringatan dini dan jalur evakuasi.
- Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana
2. Penanganan Darurat Bencana
Kegiatan pelayanan tanggap darurat yang telah dilaksanakan sepanjang tahun
2018 dengan tetap berkoordinasi dengan instansi terkait seperti:
TNI,POLRI,PMI,RSUD,Dinkes,PUPRPKP,Dinsos,dll adalah : Evakuasi korban,
Pertolongan pertama, Medis dan ambulans, dan Distribusi bantuan. Pelayanan
tanggap darurat juga dilaksanakan melalui call center “HALLO BPBD” (0366)
23000. Disini BPBD membuka peluang kepada seluruh masyarakat Klungkung
untuk ikut serta dalam kegiatan penanggulangan bencana khususnya pemberian
informasi kejadian kebencanaan yang terjadi di wilayah Kabupaten Klungkung.
3. Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pelaksanaan program Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada BPBD Kabupaten
Klungkung dilaksanakan pada tahun 2018 dibagi dalam 2 (dua) kegiatan antara
lain Pengkajian Verifikasi Bencana dan Monitoring Evaluasi Pelaksanaan
Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
179
mencakup kegiatan pengkajian pasca bencana, penilaian kerugian dan kerusakan
akibat bencana serta pelayanan bantuan sosial untuk perbaikan dan pemulihan
pasca bencana yang mana di tahun 2018 jumlah bantuan yang disalurkan
sebesar Rp.224.825.000,- untuk 31 penerima bantuan baik perorangan maupun
fasilitas umum.
Dalam pelaksanaan pencapaian sasaran Meningkatkan Kualitas Manajemen
Kebencanaan, terdapat permasalahan yang ditemui sebagai berikut:
1. Belum disusunnya Peraturan Daerah mengenai Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana.
2. Belum adanya rencana di tingkat Kabupaten yang membahas mengenai
pembagian tugas dan peran SKPD dalam penanggulangan bencana yang
dituangkan dalam Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) dan Rencana
Kontijensi Bencana Kabupaten Klungkung.
3. Meningkatnya kebutuhan lahan baik untuk keperluan pertanian, industri
maupun permukiman yang tidak diimbangi dengan pengaturan tata ruang
yang berbasis bencana.
Untuk permasalahan tersebut telah diambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengusulkan pembentukan PERDA tentang penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
2. Melakukan koordinasi dengan lembaga antar daerah maupun dengan tingkat
nasional agar setiap daerah memiliki rencana penanggulangan bencana yang
potensial di wilayahnya. Hal ini perlu dipersiapkan, diperhatikan dan
dilakukan bersama-sama oleh pemerintahan, swasta maupun masyarakat.
3. Mengatur tentang pengelolaan kebencanaan atau mendukung usaha
preventif kebencanaan seperti kebijakan tataguna tanah agar tidak
membangun dilokasi yang rawan bencana.
Untuk mengukur tingkat efisiensi pencapaian sasaran, dapat dilakukan
dengan melakukan Analisis Efisiensi. Dibawah ini disajikan analisis tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Kualitas Manajemen Kebencanaan sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
180
Tabel 3.35 Tingkat Efisiensi
Sasaran Meningkatkan Kualitas Manajemen Kebencanaan
Tahun 2018 Indikator Kinerja
Target Capaian
Sasaran (%)
Target Capaian
Keuangan (%)
Standar Efisiensi
Realisasi Capaian
Sasaran (%)
Realisasi Capaian
Keuangan (%)
Indeks Efisiensi
Tingkat Efisiensi
Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Indeks Resiko
Bencana
100 100 1 127,11 85,99 1,48 0,48 Efisien
Jumlah
100 100 1 127,11 85,99 1,48 0,48 Efisien
Sumber : data diolah
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pada tahun 2018, tingkat efisiensi
sasaran Meningkatkan Kualitas Manajemen Kebencanaan adalah sebesar 0,48
dimana indeks efisiensi lebih tinggi dari standar efisiensi. Pada tahun 2018 sasaran
Meningkatkan Kualitas Manajemen Kebencanaan dicapai dengan efisien. Sasaran
Meningkatkan Kualitas Manajemen Kebencanaan didukung dengan program
pendukung sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel 3.36 Efisiensi Anggaran
Sasaran Meningkatkan Kualitas Manajemen Kebencanaan
Tahun 2018 Program Anggaran
(Rp) Realisasi
(Rp) Efisiensi
(Rp) Capaian
(%) Ket
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Program Pencegahan Dini dan
Penanggulangan Korban Bencana Alam
1.681.216.384 1.614.595.410 66.620.974 96,04 Satpol& PK
Program Rehabilitasi
dan Rekontruksi
123.801.500 83.067.500 40.734.000 67,10 BPBD
Program Pengurangan Resiko Bencana
1.013.014.800 658.070.028 354.944.772 64,96 BPBD
Program
Penanganan Darurat Bencana
807.040.000 692.945.444 114.094.556 85,86 BPBD
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
181
Program Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Efisiensi (Rp)
Capaian (%)
Ket
Program
Pengendalian Banjir
1.850.484.700 1.659.761.827 190.722.873 89,69 DPUP
RPKP
JUMLAH 5.475.557.384 4.708.440.209 767.117.175 85,99
Sumber : SImda Keuangan, 20 Peb 2019 (sebelum audit BPK)
Pada tahun 2018, Sasaran Meningkatkan Kualitas Manajemen Kebencanaan
didukung dengan 5 program pendukung dengan pagu anggaran sebesar Rp.
5.475.557.384,00 dan terealisasi sebesar Rp. 4.708.440.209,00 dan sisa anggaran
sebesar Rp. 767.117.175,00 atau terealisasi sebesar 85,99 persen. Sasaran ini
didukung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja
dan Pemadam Kebakaran, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan
dan Permukiman serta Seluruh Kecamatan.
3.3. Realisasi Anggaran
Selain Sumber Daya Manusia, Pemerintah Kabupaten Klungkung juga
menggunakan Sumber Daya lain untuk mencapai sasaran serta target yang telah
ditetapkan di Tahun 2018. Dana yang digunakan adalah salah satu sumber daya
yang menjadi modal pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka pencapaian
sasaran. Dibawah ini disajikan kondisi anggaran pendapatan Kabupaten Klungkung
Tahun 2018
Sumber : Simda Keuangan, 18 Maret 2019 (Sebelum audit BPK)
Gambar 3.37 Capaian Anggaran Pendapatan Kabupaten Klungkung, 2018 (%)
1.140
198
855
86
1.100
187
842
71
-39,4 -11,2 -13,4 -14,8
96,54 94,33 98,43 82,85
-200
0
200
400
600
800
1.000
1.200
Pendapatan PAD Perimbangan Pendapatan Lain
Realisasi Pendapatan Daerah(%)
Anggaran (Rp. M) Realisasi (Rp. M) Selisih (Rp. M) Capaian (%)
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
182
Pendapatan Kabupaten Klungkung dianggarkan sebesar Rp.
1.139.595.702.553,65 dan terealisasi sebesar Rp. 1.100.158.120.500,00 atau
tercapai sebesar 96,54 persen. Pendapatan Asli Daerah direncanakan sebesar Rp.
198.237.837.457,00 terealisasi sebesar Rp. 186.993.467.821,00 atau tercapai
sebesar 94,33 persen. Dana Perimbangan dianggarkan sebesar Rp.
855.186.385.737,00 terealisasi sebesar Rp. 841.768.258.503,00 atau tercapai
sebesar 98,43 persen. Pendapatan Lain-Lain direncanakan sebesar Rp.
86.171.479.359,00 terealisasi sebesar Rp. 71.396.394.176,00 atau tercapai sebesar
82,85 persen. Selain merencanakan pendapatan, Pemerintah Kabupaten Klungkung
juga merencanakan belanja yang disajikan sebagai berikut:
Sumber : Simda Keuangan, 20 Maret 2019 (Sebelum audit BPK)
Gambar 3.38 Komposisi Belanja Kabupaten Klungkung, 2018 (%)
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa belanja langsung Pemerintah
Kabupaten Klungkung masih lebih kecil dari belanja Tidak Langsung. Belanja
Langsung sebesar 46 persen dan Belanja Tidak Langsung sebesar 54 persen. Berikut
disajikan komposisi rinci dari anggaran belanja Pemerintah Kabupaten Klungkung.
Belanja Tidak Langsung
54%
BELANJA LANGSUNG
46%
Belanja Tidak Langsung BELANJA LANGSUNG
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
183
Sumber : Simda Keuangan, 18 Maret 2019 (Sebelum audit BPK)
Gambar 3.39 Komposisi Belanja Kabupaten Klungkung, Perubahan 2018 (%)
Dari gambar dapat diketahui bahwa Belanja Pegawai merupakan Belanja dengan
persentase terbesar dari keseluruhan porsi belanja, disusul Belanja Barang/Jasa dan
Belanja Modal. Untuk mengetahui serapan anggaran masing-masing belanja
tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Sumber : Simda Keuangan, 18 Maret 2019 (Sebelum audit BPK)
Gambar 3.40 Capaian Anggaran Belanja Kabupaten Klungkung, 2018 (%)
TL B Pegawai; 39,36
TL B Bunga; 5,15
TL B Hibah; 0,20 TL Bagi Hasil ;
0,75 TL Bantuan
Keuangan; 8,82
TL Belanja Tidak Terduga; 0,02
BL Pegawai; 1,67
BL Barang dan Jasa; 30,46
BL Modal; 13,56
94,73
98,07
98,46
86,87
85,56 99,998
0,00
90,76
87,66 90,7091,28
Anggaran dan Realisasi Belanja, 2018
Anggaran (Rp. M) Realisasi (Rp. M) Sisa (Rp. M) Capaian (%)
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
184
Pada tahun 2018 Anggaran Belanja Pemerintah Kabupaten Klungkung terdiri
atas Belanja Langsung dengan anggaran Rp. 553.238.981.440 terealisasi sebesar
Rp. 502.145.212.998 atau capaian 90,76 persen, terdiri atas Belanja Pegawai
dengan anggaran Rp. 20.254.821.845,00 terealisasi sebesar Rp. 17.755.621.292,00
atau tercapai sebesar 87,66 persen. Belanja Barang dan Jasa dengan anggaran Rp.
368.801.700.481,00 terealisasi sebesar Rp. 334.519.452.123,00 atau capaian 90,70
persen dan Belanja Modal dengan anggaran Rp. 164.182.459.114,00 terealisasi
sebesar Rp. 149.870.139.582,00 dengan capaian 91,28 persen. Belanja Tidak
Langsung sebesar Rp. 657.368.456.655 dengan realisasi sebesar Rp.
644.691.460.597 atau tercapai sebesar 98,07 persen. Belanja Tidak Langsung terdiri
atas Belanja Pegawai dengan anggaran Rp. 476.545.210.223,00 dengan realisasi
sebesar Rp. 469.194.072.053,00 atau tercapai 98,46 persen. Belanja Hibah dengan
anggaran Rp. 2.415.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 2.097.825.000,00 atau
tercapai 86,87 persen. Belanja Bagi Hasil dengan anggaran Rp. 9.133.028.982,00
dengan realisasi sebesar Rp. 7.814.617.922,00 dengan capaian 85,56 persen.
Belanja Bantuan keuangan dengan anggaran Rp. 106.779.138.842,00 dengan
realisasi Rp. 106.777.138.842,00 atau tercapai 99,99 persen. Belanja Tidak Terduga
dengan anggaran Rp. 200.000.000,00 tidak terealisasi atau tercapai 0 persen.
Demikian disajikan realisasi anggaran pendapatan dan belanja Pemerintah
Kabupaten Klungkung Tahun 2018. Realisasi anggaran untuk pencapaian masing-
masing sasaran disampaikan pada Lampiran 1.
3.4. Efisiensi Sejak Penerapan SAKIP
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dalam pencapaian
target-target pembangunan daerah telah terbukti mampu meningkatkan efektivitas
dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pada tahun 2018 Pemerintah
Kab. Klungkung berhasil mengurangi Anggaran yang tidak langsung mendukung
pencapaian sasaran kinerja (anggaran rutin) sebesar Rp. 10.996.635.415,00, dan
pada tahun 2019 meningkat lagi menjadi Rp. 16.810.699.476,00 dari tahun 2017.
Penurunan tersebut merupakan dampak perubahan mekanisme pembayaran
tunjangan, dimana mulai tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Klungkung
menerapkan pembayaran tunjangan berbasis kinerja (nilai jabatan dan aktivitas
harian) dan menghilangkan anggaran untuk honor PNS dan perjalanan dinas dalam
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
185
Provinsi Bali serta pengurangan perjalanan dinas luar provinsi. Selain itu juga
direduksi penyediaan Bahan Bakar Minyak Pemanas Kendaraan Dinas. Berikut ini
disajikan data efisiensi anggaran non sasaran Pemerintah Kabupaten Klungkung.
Sumber : data diolah
Gambar 3.41 Reduksi Anggaran Non Sasaran dan Efisiensi Anggaran (dari tahun dasar 2017)
Anggaran sasaran merupakan anggaran yang dialokasikan langsung
merealisasikan program-program pembangunan daerah (non pelayanan
kesekretariatan). Anggaran non sasaran merupakan anggaran yang tidak langsung
merealisasikan program-program pembangunan daerah namun mendukung
pelaksanaan program-program pembangunan daerah (pelayanan kesekretariatan).
Anggaran non sasaran diantaranya terdiri dari belanja sarana prasarana aparatur
dan belanja untuk pembiayaan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan.
Pada tahun 2017 Pemerintah Kabupaten Klungkung mengefisiensi anggaran sebesar
86.163 milyar rupiah dan pada tahun 2018 mengefisiensi anggaran sebesar 74,248
milyar rupiah. Setelah penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
dilakukan upaya penyesuaian antara kinerja yang dipertanggungjawabkan dengan
penyediaan anggaran dalam program dan kegiatan yang mendukung pencapaian
kinerja masing-masing pejabat eselon.
512,54 496,61
393,55
67,64
56,64 39,8386,16374,248
11,00
16,81
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
16,00
18,00
0,00
100,00
200,00
300,00
400,00
500,00
600,00
2017 2018 2019
Reduksi Anggaran Non Sasaran dan Efisiensi Anggaran (dari tahun dasar 2017)
Anggaran Sasaran (Rp. M) Anggaran Non Sasaran (Rp. M)
SILPA/Efisiensi Anggaran (Rp. M) Reduksi Anggaran Non Sasaran (Rp. M)
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
186
Sumber : data diolah
Gambar 3.42 Reduksi Kegiatan Non Sasaran (dari tahun dasar 2017)
Mulai Tahun 2018, dilakukan reduksi kegiatan yang tidak langsung
mendukung sasaran (pelayanan kesekretariatan). Pada tahun 2017 terdapat 408
kegiatan non sasaran dan berkurang menjadi 203 kegiatan pada tahun 2018. Pada
tahun 2019, kegiatan non sasaran berkurang menjadi hanya 199 kegiatan. Selain
reduksi kegiatan non sasaran, juga dilakukan reduksi program non sasaran
(pelayanan kesekretariatan)
Sumber : data diolah
Gambar 3.43 Reduksi Program Non Sasaran (dari tahun dasar 2017)
660
497452
408 203 199
205
209
203
204
205
206
207
208
209
210
0
100
200
300
400
500
600
700
2017 2018 2019
Reduksi Kegiatan Non Sasaran (dari Tahun Dasar 2017 )
Kegiatan Sasaran (Keg) Kegiatan Non Sasaran (Keg) Reduksi Kegiatan (Keg)
228
156 156
180 48 46
132
134
131
131,5
132
132,5
133
133,5
134
134,5
0
50
100
150
200
250
2017 2018 2019
Reduksi Program Non Sasaran (dari Tahun Dasar 2017)
Program Sasaran (Program) Program Non Sasaran (Program)
Reduksi Program (Program)
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
187
Pada tahun 2017, terdapat 180 program non sasaran (pelayanan
kesekretariatan) dan pada tahun 2018 berkurang menjadi 48 program non sasaran
(pelayanan kesekretariatan). Hal tersebut merupakan dampak dari efisiensi
perencanaan program pelayanan kesekretariatan. Selain efisiensi anggaran dan
kegiatan, setelah penerapan SAKIP, Pemerintah Kabupaten Klungkung juga
melakukan penyelarasan kinerja yang diperjanjikan sejak penyusunan rencana kerja
(Renja) hingga pengangggaran dan pelaporan kinerja yang dicapai. Setelah
penyusunan matrik kinerja ditemukan adanya tumpang tindih fungsi organisasi,
penempatan SDM yang tidak sesuai dengan beban kerja dan penempatan SDM yang
tidak sesuai dengan kompetensi teknis. Langkah yang dilakukan adalah dengan
melakukan evaluasi struktur organisasi pada tahun 2019, menempatkan SDM sesuai
dengan kualifikasi teknis sesuai hasil evaluasi jabatan dan melakukan penempatan
ulang SDM agar sesuai dengan beban kerja masing-masing perangkat daerah di
tahun 2019.
3.5. Prestasi dan Penghargaan Tahun 2018
Berikut ini disajikan prestasi dan penghargaan yang berhasil diraih Pemerintah
Kabupaten Klungkung di tingkat Nasional.
1. Predikat Baik untuk Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)
oleh Kementerian PAN dan RB Republik Indonesia.
2. TOP 40 Iovasi Pelayanan Publik untuk iovasi TOSS (Tempat Olah Sampah
Setempat) dan BIMA JUARA (Beli Mahal Jual Murah-Program perlindungan
bagi petani dan beras lokal) oleh Kementerian PAN dan RB Republik
Indonesia.
3. Predikat Kepatuhan Amat Tinggi untuk Kepatuhan Terhadap Pemenuhan
Standar Pelayanan Publik oleh Ombudsman Republik Indonesia.
4. Penghargaan PASTIKA AWYA PARIWARA, dianugerahkan kepada 10 daerah
di Indonesia yang telah memiliki kebijakan/peraturan dan implementasi
tentang larangan iklan rokok luar gedung
5. Predikat Wajar Tanpa Pengecualian untuk Laporan Keuangan 3 Tahun
Berturut-Turut (Tahun 2015, 2016 dan 2017) oleh Badan Pemeriksa
Keuangan Republik Indonesia.
6. Puskesmas dengan pelayanan ramah anak terbaik 2018 dan sebagai
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
188
Kabupaten/Kota Layak Anak ( KLA ) 2018.
7. Peringkat Ke-6 Innovative Government Award yang diselenggarakan
Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
8. Top 10 Kabupaten Terbaik Tingkat Nasional dalam penganugerahan
Wonderful Indonesia Tourism Award 2018 oleh Kementerian Pariwisata
Republik Indonesia.
9. Kabupaten dengan capaian pelaksanaan Imunisasi Measles Rubella (MR)
Fase II Tahun 2018 tertinggi di Provinsi Bali oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.
10. Kabupaten Peduli Hak Asasi Manusia 4 Kali berturut-turut (Tahun 2015-
2018) oleh Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.
11. Kabupaten dengan Universal Health Coverage diberikan oleh Kementerian
Dalam Negeri Republik Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
189
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Dari uraian dan analisis serta evaluasi atas pencapaian 14 sasaran dengan 18
indikator kinerja utama, tersirat secara jelas bahwa pemerintah kabupaten
Klungkung telah berusaha mewujudkan capaian kinerja sesuai dengan
perjanjian yang telah ditetapkan dan bertekad membangun sebuah sistem
pertanggungjawaban kinerja yang lebih akuntabel. Hal tersebut tampak jelas
dari upaya memperbaiki dokumen perencanaan melalui revisi IKU, RPJMD dan
Renstra agar seluruh dokumen perencanaan tersebut selaras dengan upaya
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberlakukan
tunjangan kinerja mulai tahun 2019.
2. Walaupun beberapa indikator kinerja telah melampaui target yang ditetapkan,
namun ada permasalahan yang muncul akibat dinamika masyarakat yang
sangat tinggi terutama arus investasi sektor pariwisata yang berdampak pada
alih fungsi lahan, kesenjangan antar wilayah dan pelanggaran terhadap
Peraturan Daerah yang berpotensi menjadi penghambat capaian kinerja
pemerintah daerah.
3. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari 14 sasaran strategis yang
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018 terdapat 7 sasaran strategis
yang berhasil dilaksanakan dengan sangat baik (≥100%) , yaitu sasaran
2,3,6,10,12,13 dan 14 dan terdapat 7 sasaran strategis dilaksanakan dengan
baik (<100%) yaitu sasaran strategis 1,4,5,7,8,9 dan 11. Secara keseluruhan
tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Klungkung adalah sebesar
99,68%.
4. Disamping capaian kinerja tersebut diatas, kerja keras segenap jajaran
Pemerintah Kabupaten Klungkung Tahun 2018 juga mendapat aspirasi dari
berbagai pihak dalam berbagai bentuk pemberian penghargaan baik ditingkat
regional maupun nasional disamping capaian kinerja pembangunan lainnya
seperti pencapaian target MDGs, angka IPM yang semakin meningkat, PDRB,
Distribusi pendapatan dengan tingkat pemerataan tinggi dan kesenjangan
rendah dan tingkat kemiskinan dibawah rataa-rata nasional serta tingkat
Pemerintah Kabupaten Klungkung
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2018
190
pengangguran terbuka yang relatif kecil menjadi bukti nyata kesungguhan
mewujudkan Klungkung Unggul dan Sejahtera.
4.2. Rekomendasi
Namun demikian harus diakui bahwa dalam rangka perbaikan kinerja
kedepan, ada beberapa tantangan yang perlu mendapat perhatian yang lebih serius
diantaranya :
1. Terhadap sasaran dan indikator kinerja yang belum mencapai target
diantaranya, sasaran strategis 1,4,5,7,8,9 dan 11, perlu dilakukan evaluasi
yang lebih mendalam untuk mendapat perumusan program dan kegiatan yang
mampu mengatasi permasalahan tersebut pada tahun yang akan datang.
2. Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat dilaksanakan secara optimal
sesuai dengan target indikator kinerja yang telah ditetapkan, maka
optimalisasi, mekanisme, manajemen internal organisasi pemerintah
Kabupaten Klungkung ditingkatkan secara proaktif dan memonitor dan
mengevaluasi pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan.
3. Dalam rangka perbaikan sistem, monitoring, evaluasi, pengendalian capaian
kinerja dan pelaporan kinerja, maka upaya pengembangan terhadap
peningkatan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Klungkung perlu
semakin ditingkatkan di masa yang akan datang.
CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN MASING-MASING SASARAN TAHUN 2018
No Sasaran Indikator Sasaran
Target Realisasi Capaian Kinerja
(%)
Jml Program
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Anggaran (Rp)
Capaian Keuangan
(%)
Tingkat Efisiensi
Ket
1 Melestarikan Dan Mengembangka
n Kebudayaan Daerah
Cakupan Budaya Yang Lestari (%)
22,34 22,25 99,6 4 12.955.626.658 12.471.969.035 483.657.623 96,27 0,03 Efisien
2 Meningkatkan Kualitas Kesehatan
Masyarakat Kabupaten Klungkung
Angka Harapan Hidup
70,36 70,45 100,13 23 180.847.618.930 170.651.535.681
10.196.083.248
94,36 0,06 Efisien
3 Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Masyarakat Kabupaten Klungkung
Rata-Rata Lama Sekolah
(Tahun)
7,08 7,46 105,37 10
63.805.745.962
61.355.074.249
2.450.671.713
96,16
0,05 Efisien
Angka Harapan
Lama Sekolah (Tahun)
13,15 12,94 98,4
Angka Melek Huruf
87,5 85,8 98,06
4 Menurunkan Angka
Kemiskinan
Persentase Penduduk
Miskin (%)
6,61 6,29 95,16 30 24.872.955.271 21.766.252.097 3.106.703.174 87,51 0,09 Efisien
5 Meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi
Laju
Pertumbuhan Ekonomi
6,1 5,34 87,54 9 32.617.015.771 29.298.551.470 3.318.464.301 89,83 -0,03 Tidak Efisien
6 Meningkatkan Ketahanan Pangan
Skor Pola Pangan Harapan
85 85,4 100,47 12 19.207.534.209 17.802.111.370 1.405.422.839 92,68 0,08 Efisien
7 Meningkatkan Ketaatan Masyarakat
Pelanggaran Perda (Kasus)
400 531 67,25 4 4.666.447.938 4.263.831.731 402.616.207 91,37 -0,01 Tidak
Efisien
No Sasaran Indikator
Sasaran
Target Realisasi Capaian
Kinerja (%)
Jml
Program
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Anggaran
(Rp)
Capaian
Keuangan (%)
Tingkat
Efisiensi
Ket
Terhadap Peraturan
Perundang-Undangan
Angka Gangguan
Kamtibmas
21 18 114,29
8 Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pemerintahan
Yang Akuntabel
Nilai Akuntabilitas Kinerja
72 63,54 88,25 35
55.269.278.764
46.526.732.770
8.742.545.994
84,18
0,12 Efisien
Hasil Opini BPK
Terhadap LPKD Adalah WTP
100 100 100
9 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Kepada Masyarakat
Indeks Kepuasan Masyarakat
Terhadap Layanan Publik
80 78,67 98,34 13 5.101.784.090 4.652.461.276 449.322.814 91,19 0,08 Efisien
10 Mengurangi Ketimpangan
Infrastruktur Antar Wilayah
Indeks Ketimpanga
n Infrastruktur
82,77 87,15 105,3 8 67.983.494.379 57.369.385.750 10.614.108.629 84,39 0,25 Efisien
11 Meningkatkan Kualitas Lingkungan
Hidup
Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup
61,2 53,29 87,08 8 13.810.146.310 12.332.040.575 1.478.105.735 89,30 -0,02 Tidak Efisien
12 Meningkatkan Kualitas Permukiman
Persentase Peningkatan Pemukiman Yang Layak
Huni (%)
98,4 98,4 100 4 8.431.514.527 7.922.240.678 509.273.849 93,96 0,06 Efisien
13 Menurunkan
Potensi Konflik
Persentase
Penurunan Potensi Konflik (%)
14,3 15,62 109,23 4 1.528.872.350 1.383.475.743 145.396.607 90,49 0,21 Efisien
No Sasaran Indikator
Sasaran
Target Realisasi Capaian
Kinerja (%)
Jml
Program
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Anggaran
(Rp)
Capaian
Keuangan (%)
Tingkat
Efisiensi
Ket
14 Meningkatkan Kualitas
Manajemen Kebencanaan
Indeks Resiko
Bencana
174,43 127,14 127,11 5 5.475.557.384 4.708.440.209 767.117.175 85,99 0,48 Efisien