Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

25
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG under AKUNTANSI , AKUNTANSI KELAS XII Versi materi oleh Ismawanto Setelah kertas kerja atau neraca lajur disusun, maka langkah berikutnya dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan. Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang disusun dalam perusahaan dagang meliputi: 1. laporan laba/rugi, 2. laporan perubahan modal, 3. neraca, 4. laporan arus kas. Sekarang, simaklah pembahasannya masing-masing. 1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement) Laporan laba/rugi menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban yang harus ditanggung perusahaan. Jadi, laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir periode akuntansi.

Transcript of Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Page 1: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG

under AKUNTANSI, AKUNTANSI KELAS XII

Versi materi oleh Ismawanto

Setelah kertas kerja atau neraca lajur disusun, maka langkah berikutnya dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.

Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang disusun dalam perusahaan dagang meliputi:

1. laporan laba/rugi,2. laporan perubahan modal,3. neraca,4. laporan arus kas.

Sekarang, simaklah pembahasannya masing-masing.

1. Laporan Laba/Rugi (Income Statement)

Laporan laba/rugi menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban yang harus ditanggung perusahaan. Jadi, laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir periode akuntansi.

Laporan laba rugi atau perhitungan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut.

a. Bentuk Langsung (Single Step)Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk single step dilakukan dengan menjumlahkan semua pendapatan menjadi satu, demikian pula bebannya. Setelah itu dicari selisihnya untuk mengetahui laba dan rugi.

Contoh:

Page 2: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Berdasarkan kertas kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 (Tabel 2.4) dapat dibuat laporan laba/rugi sebagai berikut.

b. Bentuk Bertahap (Multiple Step)Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk multiple step dilakukan dengan memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar usaha. Setelah itu mencari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi bersih usaha.

Contoh:Berdasarkan kertas kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 (Tabel 2.4), dapat dibuat laporan laba/rugi sebagai berikut.

Page 3: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

2. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal yaitu dari modal awal menjadi modal akhir. Hal-hal yang perlu diperhitungkan atau yang memengaruhi dalam penyusunan laporan perubahan modal antara lain:a. besarnya modal awal periode,b. adanya laba atau rugi usaha,c. adanya pengambilan pribadi pemilik atau prive,d. adanya investasi tambahan dari pemilik,e. besarnya modal akhir periode.

Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan perseorangan, persekutuan atau firma, dan CV. Sementara itu, untuk perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT) istilah untuk laporan perubahan modal adalah laporan laba ditahan (returned earning statement).

Contoh:Berdasarkan kertas kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 (Tabel 2.4), dapat dibuat laporan perubahan modal sebagai berikut.

Page 4: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

3. Neraca (Balance Sheet)

Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, mengenai besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Data-data dalam menyusun laporan necara pada perusahaan dagang bersumber dari kolom neraca pada kertas kerja dan modal akhir dalam laporan perubahan modal.

Contoh:Berdasarkan kertas kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember 2005 (Tabel 2.4), dapat disusun neraca sebagaimanatampak pada Tabel 2.8 berikut ini.

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Contoh Laporan Keuangan perusahaan

Page 5: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Posted on November 2, 2011 by wahyu410

LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

Sebelum pembahasan mengenai laporan keuangan, ada hal penting yang harus dipahami  terlebih   dahulu,   yaitu  Jenis-jenis   perusahaan.   Karena   perbedaan   jenis perusahaan berpengaruh kepada format dan perkiraan-perkiraan  yang digunakan dalam laporan.

JENIS-JENIS PERUSAHAAN

Jenis-jenis perusahaan  berdasarkan  pemilikan dan status hukum dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

1. Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan dan biasanya status     hukum     perusahaan     berbentuk     UD     (usaha     dagang),     CV (commanditaire verschop), PD (perusahaan dagang) dan sebagainya.

2.  Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham yang dimiliki  oleh banyak  orang, yang disebut  pemegang  saham.  Status  hukum  PT harus mendapat pengesahan Menteri Kehakiman RI.

selanjutnya perlu dipahami adalah jenis perusahaan dilihat dari bidang usaha, yang mana terbagi atas 3 macam, yaitu :

1.  Perusahaan  Jasa (Service Company),  yaitu perusahaan  yang bergerak  dalam  bidang penjualan  jasa keahlian.  Contoh  seperti  kantor  akuntan  publik,  usaha  salon,  usaha bengkel, bank,  asuransi,  lembaga  pendidikan,  sekolah,  universitas,  klinik  dokter, kantor notaris, perusahaan leasing, rumah sakit, usaha rental mobil, jasa pengurusan surat-surat, usaha jasa pengiriman,dan sebagainya.

2.  Perusahaan Dagang (Trading Company), yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang membeli dan menjual barang dagangan. Contoh  seperti showroom atau dealer motor, apotik, toko elektronika, toko grosir, supermarket,  minimarket, toko sparepart,   toko pakaian, distributor, dan sebagainya.

3.  Perusahaan  Industri          (Manufacture),  yaitu  perusahaan  yang  mengolah  bahan  baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual hasil produksi. Contoh seperti restaurant, usaha catering,  kerajinan  mebel, usaha  furniture,  pabrik  semen,  pabrik  pasta  gigi, pabrik permen/coklat, pabrik lampu pijar, dan usaha home industri lainnya.

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan  keuangan  adalah  sekumpulan  informasi  keuangan  perusahaan  dalam suatu  periode tertentu  yang  disajikan  dalam  bentuk  laporan  sistematis  yang  mudah dibaca dan dipahami oleh semua pihak yang membutuhkan.

Page 6: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Unsur utama Laporan Keuangan terdiri dari :

1.  Laporan Laba Rugi ( Income Statement )

2.  Laporan  Perubahan  Ekuitas  (untuk  perusahaan  perseorangan)  (Capital  Statement)

atau

Laporan Saldo Laba (untuk perseroan terbatas) (Retained Earning Statement)

3.  Neraca ( Balance Sheet )

4.  Laporan Arus Kas ( Cash Flow Statement )

5.  Catatan Atas Laporan Keuangan

Untuk lebih jelasnya, berikut ini diuraikan gambaran singkat dan bentuk umum masing- masing unsur laporan keuangan diatas.

LAPORAN LABA RUGI ( Income Statement )

Laporan  laba  rugi  adalah  suatu  laporan  sistematis  yang  menggambarkan  hasil operasi perusahaan  dalam  suatu  periode  waktu  tertentu.  Hasil  operasi  perusahaan diperoleh dengan cara membandingkan antara penghasilan yang diperoleh dengan beban- beban yang telah dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut. Mempertemukan penghasilan  dengan beban  yang  dikeluarkan  untuk memperoleh  penghasilan  tersebut dalam akuntansi disebut dengan prinsip ‘Matching’.

BENTUK LAPORAN LABA RUGI

Ada 2 (dua) macam bentuk Laporan Laba Rugi, yaitu  Bentuk Single Step dan Multi Step. Dalam praktik pembukuan perusahaan di Indonesia, bentuk Multi Step yang lebih sering digunakan.

Contoh : Laporan Laba Rugi (Bentuk Multi Step)  - Perusahaan Jasa

‘NAMA PERUSAHAAN JASA’

LAPORAN LABA RUGI

Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004

Pendapatan Usaha                                                                                                                  Rp. 50.000.000,-

Page 7: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Beban Usaha :

o o

Beban gaji karyawanBeban sewa kantor

Rp. 8.000.000,- Rp. 4.000.000,-

o

o

Beban listrik, telepon dan air

Beban penyusutan Beban lain-lain Jumlah beban usaha

Rp. 2.000.000,-

Rp. 2.000.000,- Rp. 1.000.000,-

Rp. 19.000.000,-

Laba Usaha                                                                                                                             Rp.31.000.000,-

Pendapatan Luar Usaha :

o   Pendapatan bunga                                Rp. 1.000.000,-

o   Pendapatan jasa giro                           Rp.       500.000,-

Jumlah pendapatan luar usaha                                                            Rp.   1.500.000,-

Beban Luar Usaha :

o   Beban bunga pinjaman                        Rp.      800.000,-

o   Denda keterlambatan                          Rp.       200.000,-

o   Jumlah biaya luar usaha                                                    Rp.     1.000.000,-

Pendapatan / Biaya luar usaha                                                                                             Rp.         500.000,-

Laba bersih sebelum pajak                                                                                               Rp.31.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran Rp.   4.500.000,-

Laba bersih setelah pajak                                                                                                 Rp.27.000.000,-

Contoh : Laporan Laba Rugi ( Bentuk Multi Step ) – Perusahaan Dagang

‘NAMA PERUSAHAAN DAGANG’

LAPORAN LABA RUGI

Page 8: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004

Penjualan kotor (bruto)Retur penjualan

Rp.   2.000.000,- Rp. 80.000.000,-

Penjualan bersih (neto) Rp.     3.000.000,- Rp. 77.000.000,-

Harga pokok penjualan :Persediaan barang dagangan (awal)

Rp. 25.000.000,-Rp. 40.000.000,-

Pembelian barang daganganOngkos angkut pembelian

Rp.   1.500.000,-

Potongan penjualan                                                     Rp.     1.000.000,-

Retur pembelian            Rp. 2.000.000,-

Potongan pembelian                                                   Rp.     1.000.000,-

Pembelian bersih Rp. 38.500.000,-Barang siap dijual Rp. 63.500.000,-Persediaan barang dagangan (akhir) Rp. 33.500.000,-Harga pokok penjualan Rp. 30.000.000,-Laba kotor Rp. 47.000.000,-

(Rp. 3.000.000,-)

Laba kotor    (pindah dari halaman sebelumnya)Beban Usaha :Beban penjualan

  Beban gaji karyawan penjualan

Rp. 3.000.000,-Rp. 2.500.000,-

Rp. 47.000.000,-

o   Beban promosiBeban penjualan    lain-lainBeban administrasi & umum:

Rp. 500.000,-

o   Beban gaji karyawan kantoroBeban sewa kantor

Rp. 2.000.000,-Rp. 4.000.000,-

o   Beban listrik, telepon dan airoBeban penyusutanBeban lain-laino   Jumlah beban usaha

Rp. 2.000.000,-Rp. 2.000.000,-Rp. 1.000.000,-

Rp. 19.000.000,-

Laba Usaha Rp. 28.000.000,-Pendapatan Luar Usaha :o   Pendapatan bungao   Pendapatan jasa giro Rp. 1.000.000,-

Rp.       500.000,-

Jumlah pendapatan luar usaha                                               Rp.   1.500.000,-

Beban Luar Usaha :

Page 9: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

o   Beban bunga pinjaman                                       Rp.      800.000,-

o   Denda keterlambatan                                          Rp.       200.000,-

Jumlah biaya luar usaha                                                           Rp.     1.000.000,-

Pendapatan / Biaya luar usaha                                                                                             Rp.         500.000,-

Laba bersih sebelum pajak                                                                                               Rp.28.500.000,- Pajak penghasilan badan (PPh ps 29) – lampiran Rp.   4.500.000,-

Laba bersih setelah pajak                                                                                                 Rp.24.000.000,-

Laporan Perubahan Ekuitas ( Capital Statements )

Contoh : Laporan Perubahan Ekuitas untuk Perusahaan Perseorangan

“NAMA PERUSAHAAN”

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004

Ekuitas  (awal)                                                                                                             Rp. 200.000.000,-

Laba bersih setelah pajak                                                     Rp. 24.000.000,-

Prive ( Drawing )                                                           Rp. 10.000.000,-

Penambahan modal                                                                                   Rp.     14.000.000,- Ekuitas (akhir)                                                                                                                            Rp. 214.000.000,-

Laporan Saldo Laba ( Retained Earning Statements )

Contoh : Laporan Saldo Laba untuk Perseroan Terbatas (PT)

“NAMA PERSEROAN TERBATAS”

LAPORAN SALDO LABA

Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004

Page 10: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Saldo Laba  (awal)                                                                                                     Rp. 200.000.000,-

Laba bersih setelah pajak                                                     Rp. 24.000.000,-

Deviden                                                                           Rp. 10.000.000,-

Penambahan Laba Ditahan Periode Berjalan                                    Rp.     14.000.000,-

Saldo Laba  (akhir)                                                                                                                Rp. 214.000.000,-

NERACA ( Balance Sheet )

Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, terdiri dari Aktiva (harta kekayaaan), Kewajiban dan Modal pada suatu tanggal tertentu.

Neraca merupakan bentuk resmi dari persamaan akuntansi. Judul neraca ditulis secara urut baris, dimulai dari :

Nama Perusahaan;

Neraca;

Tanggal Neraca ( “Per tanggal 31 Januari “)

Contoh : NERACA ( bentuk skontro )– Perusahaan Perseorangan Usaha Jasa

“NAMA PERUSAHAAN PERSEORANGAN”

N  E  R  A  C  A

Per tanggal 31 Desember 2004

Aktiva Lancar: Hutang Lancar:Kas ditangan                                       15.000.000

Hutang usaha                                           81.000.000

Bank                                                      45.000.000

Hutang biaya                                               8.000.000

Deposito                                            100.000.000

Hutang pajak                                               2.000.000

Piutang usaha                                    60.000.000

Hutang bank                                              50.000.000

Piutang wesel                                     10.000.000

Uang muka penjualan                             10.000.000

Perlengkapan                                        Jumlah hutang lancar                          

Page 11: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

3.000.000 151.000.000Biaya dibayar dimuka                         5.000.000Pajak dibayar dimuka                       3.000.0000

Hutang Jangka Panjang:

Jumlah aktiva lancar                      241.000.000

Hutang bank                                            100.000.000

Investasi Jangka Panjang: Hutang hipotik                                         100.000.000

Saham                                                  30.000.000Obligasi                                                50.000.000

Jumlah hutang jangka panjang          200.000.000

Jumlah Investasi Jk Panjang         80.000.000Aktiva Tetap : Ekuitas:Tanah                                                 200.000.000

Modal Pemilik                                        550.000.000

Bangunan                                          300.000.000Kendaraan                                           50.000.000

Jumlah modal                                        550.000.000

Peralatan Kantor                                20.000.000Furniture                                               10.000.000Jumlah Aktiva Tetap                       580.000.000JUMLAH AKTIVA                            901.000.000

JUMLAH KEWAJIBAN  & MODAL  901.000.000

Contoh : NERACA  ( bentuk skontro )– Perseroan Terbatas Usaha Dagang

“NAMA PERSEROAN TERBATAS”

N  E  R  A  C  A

Per tanggal 31 Desember 2004

Aktiva Lancar: Hutang Lancar:Kas ditangan                                       15.000.000

Hutang dagang                                         81.000.000

Bank                                                      45.000.000

Hutang biaya                                               8.000.000

Deposito                                               50.000.000

Hutang pajak                                               2.000.000

Piutang dagang                                  Hutang bank                                             

Page 12: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

60.000.000 50.000.000Piutang wesel                                     10.000.000

Uang muka penjualan                            10.000.000

Persediaan barang dagangan       53.000.000 Jumlah hutang lancar                           151.000.000

Biaya dibayar dimuka                          5.000.000

Hutang Jangka Panjang:

Pajak dibayar dimuka                          3.000.000

Hutang bank                                              30.000.000

Jumlah aktiva lancar                      241.000.000

Hutang hipotik                                           40.000.000

Aktiva Tetap : Hutang obligasi                                        50.000.000

Tanah                                                 200.000.000

Jumlah hutang jangka panjang          120.000.000

Bangunan                                          300.000.000Kendaraan                                           50.000.000

Ekuitas:

Peralatan Kantor                                20.000.000

Modal saham                                          400.000.000

Furniture                                               10.000.000

Laba ditahan                                           150.000.000

Jumlah Aktiva Tetap                       580.000.000

Jumlah modal                                        550.000.000

JUMLAH AKTIVA                            821.000.000

JUMLAH KEWAJIBAN  & MODAL  821.000.000

LAPORAN ARUS KAS ( STATEMENT OF CASH FLOW )

Menurut PSAK No 2, Laporan arus kas adalah laporan yang memberikan informasi arus kas perusahaan sebagai dasar menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan menggunakan kas.

Komponen laporan:

- Kas, terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro bank

- Setara Kas, adalah investasi yang sifatnya sangat likuid yang segera dapat dijadikan kas.

- Arus Kas, adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas

- Aktivitas Operasi, adalah aktivitas penghasil utama pendapatan dan aktivitas lain yang bukan investasi  dan     pendanaan.  Contoh:  penjualan  barang  dan  jasa,  penerimaan royalty,   fee,   komisi   atau   lainnya;  pembayaran   kepada   pemasok/supplier   atau karyawan.

Page 13: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

- Aktivitas Investasi,  adalah aktivitas perolehan dan pelepasan  aktiva jangka panjang serta investasi lain. Contoh: pembelian aktiva tetap; penjualan tanah, bangunan, peralatan, dan sebagainya; uang muka dan pinjaman kepada pihak lain.

- Aktivitas Pendanaan, adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Contoh: penerimaan emisi saham, obligasi, pinjaman, wesel, hipotik atau lainnya; pembayaran kepada pemegang saham, pelunasan pinjaman, dan sebagainya.

Metode  yang  digunakan  untuk  menyusun  Laporan  Arus  Kas  adalah  Metode  Langsung

(Direct  Methods). Contoh:

“NAMA PERSEROAN TERBATAS”

LAPORAN ARUS KAS

Untuk periode berakhir pada tanggal 31 Desember 2004

Arus kas dari aktivitas operasi:

Penerimaan uang dari pelanggan xxPembayaran kas kepada pemasok dan karyawan xxKas yang dihasilkan operasi xxPembayaran bunga (xx)Pembayaran pajak penghasilan (xx)Arus kas sebelum pos luar biasa xxPenerimaan kas lain-lain (misal premi) xxArus kas bersih dari aktivitas operasi xx

Page 14: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Sales Mix Break-even Point CalculationSales mix is the proportion in which two or more products are sold. For the calculation of break-even point for sales mix, following assumptions are made in addition to those already made for CVP analysis:

1. The proportion of sales mix must be predetermined.2. The sales mix must not change within the relevant time period.

The calculation method for the break-even point of sales mix is based on the contribution approach method. Since we have multiple products in sales mix therefore it is most likely that we will be dealing with products with different contribution margin per unit and contribution margin ratios. This problem is overcome by calculating weighted average contribution margin per unit and contribution margin ratio. These are then used to calculate the break-even point for sales mix.

The calculation procedure and the formulas are discussed via following example:

Example: Formulas and Calculation Procedure

Following information is related to sales mix of product A, B and C.

Product A B C

Sales Price per Unit $15 $21 $36

Variable Cost per Unit $9 $14 $19

Sales Mix Percentage 20% 20% 60%

Total Fixed Cost $40,000

Calculate the break-even point in units and in dollars.

Calculation

Step 1: Calculate the contribution margin per unit for each product:

Product A B C

Sales Price per Unit $15 $21 $36

Page 15: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

− Variable Cost per Unit $9 $14 $19

Contribution Margin per Unit $6 $7 $17

Step 2: Calculate the weighted-average contribution margin per unit for the sales mix using the following formula:

Product A CM per Unit × Product A Sales Mix Percentage+ Product B CM per Unit × Product B Sales Mix Percentage+ Product C CM per Unit × Product C Sales Mix Percentage= Weighted Average Unit Contribution Margin

Product A B C

Sales Price per Unit $15 $21 $36

− Variable Cost per Unit $9 $14 $19

Contribution Margin per Unit $6 $7 $17

× Sales Mix Percentage 20% 20% 60%

$1.2 $1.4 $10.2

Sum: Weighted Average CM per Unit $12.80

Step 3: Calculate total units of sales mix required to break-even using the formula:

Break-even Point in Units of Sales Mix = Total Fixed Cost ÷ Weighted Average CM per Unit

Total Fixed Cost $40,000

÷ Weighted Average CM per Unit $12.80

Break-even Point in Units of Sales Mix 3,125

Step 4: Calculate number units of product A, B and C at break-even point:

Product A B C

Sales Mix Ratio 20% 20% 60%

× Total Break-even Units 3,125 3,125 3,125

Page 16: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Product Units at Break-even Point 625 625 1,875

Step 5: Calculate Break-even Point in dollars as follows:

Product A B C

Product Units at Break-even Point 625 625 1,875

× Price per Unit $15 $21 $36

Product Sales in Dollars $9,375 $13,125 $67,500

Sum: Break-even Point in Dollars $90,000

Menurut Djarwanto Ps (1997 :221), bagi suatu perusahaan yang memproduksi dan menjual 2 jenis barang atau lebih, dalam menghitung titik impasnya, perusahaan tersebut harus dipandang seolah-olah hanya memproduksi dan menjual satu jenis barang saja . Untuk tujuan ini jenis-jenis yang diproduksi dan dijual , perbandingan produk dalam unit (produk mix) antara produk harus selalu tetap. Titik impas bagi lebih dari satu jenis produk tercapai ada nilai penjualan total, dimana laba rugi dari jenis-jenis barang yang disatukan tersebut sama dengan nol ( secara keseluruhan tidak laba dan rugi).Metode yang digunakan untuk menghitung titik impas bagi lebih dari satu jenis produk, yaitu : FC TotalBEP Total = VC Total 1 - ____________S TotalDimana :BEP Total = Hasil Penjualan Pada Titik Impas Total (Dalam Rupiah)FC Total = Biaya Tetap TotalVC Total = Biaya Variabel TotalS Total = Hasil Penjualan Total.Kemudian mencari besarnya penjualan untuk masing-masing produk dengan menggunakan produk mix dan sales mix yang konstan.- Sales mix adalah perbandingan total penjualan anatara masing-masing produk.- Produk mix adalah perbandingan kuantitas barang yang dijual.

Contoh Suatu perusahaan memproduksi dan menjual tiga macam produk yakni, A, B, dan C data ketiga produk tersebut adalah : Produk A

Penjualan : 10.000 unit @ Rp. 100.,00 Rp. 1.000.000,00Biaya : Biaya Tetap Rp. 200.000,00

Page 17: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Biaya variabel 60 % 600.000,00

800.000,00Laba Rp. 200.000,00 Produk B

Penjualan : 8.000 unit @ Rp. 125,00 Rp. 1.000.000,00Biaya : Biaya Tetap Rp. 400.000,00Biaya variabel 40 % 400.000,00

800.000,00Laba Rp. 200.000,00

Produk C

Penjualan :4.000 unit @ Rp. 250,00 Rp. 1.000.000,00Biaya : Biaya Tetap Rp. 300.000,00Biaya variabel 60 % 500.000,00

800.000,00Laba Rp. 200.000,00

Dari data tersebut BEP Total dan BEP untuk masing-masing produk adalah sebagai berikut :Rp. 900.000,00BEP Total =Rp. 1.500.000,00I -Rp. 3.000.000,00

= Rp. 1.800.000,00

Rp. 200.000,00BEP Produk A = = Rp. 500.000,0040 %Rp. 400.000,00BEP Produk A = = Rp. 666.667,0060 %Rp. 300.000,00BEP Produk A = = Rp. 600.000,0050 %

Pembuktian BEP Total :Sales mix A:B:C = Rp. 1.000.000,00 : Rp. 1.000.000,00 : Rp. 1.000.000,00= 1:1:1Product mix A:B:C = 10,00 : 8,00 : 4,00= 5 : 4 : 2

Page 18: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Penjualan Produk A = 1/3 X Rp. 1.800.000,00 = Rp. 600.000,00Penjualan Produk B = 1/3 X Rp. 1.800.000,00 = Rp. 600.000,00Penjualan Produk C = 1/3 X Rp. 1.800.000,00 = Rp. 600.000,00Dalam unit (A) = Rp. 600.000,00 : Rp. 100,00 = 6.000 unitDalam unit (B) = Rp. 600.000,00 : Rp. 125,00 = 4.800 unitDalam unit (C) = Rp. 600.000,00 : Rp. 254,00 = 2.400 unit

Sumber: http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2101402-perhitungan-bep-menggunakan-pendekatan-matematis/#ixzz0PKP5GGo5

Contoh kasus Linear Programming metode simplex

Seorang pedagang menjual buah mangga, pisang, dan jeruk dengan menggunakan gerobak. Pedagang tersebut membeli mangga dengan harga Rp8.000/kg, pisang Rp6.000/kg dan jeruk Rp10.000/kg. Modal yang tersedia Rp1.200.000 dan gerobaknya hanya dapat memuat mangga, pisang, dan jeruk sebanyak 180kg. Jika harga jual mangga Rp9.200/kg, pisang Rp7.000/kg, dan jeruk Rp.1.1500/kg, maka berapa laba maksimum yang diperoleh?

Penyelesaian

Formulasi Linier Programming :

Variabel :

A=Mangga, B=Pisang, C=Jeruk

Fungsi Tujuan :

Laba penjualan buah mangga = Rp9.200-Rp8.000

= Rp1.200

Laba penjualan buah pisang = Rp7.000-Rp6.000

= Rp1.000

Laba penjualan buah jeruk = Rp11.500-Rp10.000

= Rp1.500

Zmax= 1200A +1000B +1500C

Page 19: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Fungsi Batasan :

8000A + 6000B + 10000C ≤ 1200000

A + B + C ≤ 180

-Penyelesaian dengan Pom For Windows-

1. Buka POM for Windows, pilih menu Module Ü Linear programming

Selanjutnya pilih menu FileÜNew

Kasus ini fungsi batasannya ada 2 dan variabelnya ada 3.

2. Isi sesuai dengan fungsi batasan, fungsi tujuan, dan kapasitas maksimum batasan .

Page 20: Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

3. Kemudian di Solve, pilih WindowÜIterations

Pada tabel Iterasi tampak bahwa iterasi terjadi 3 kali guna mendapatkan hasil yang sesuai. Pada Iterasi ke 3 atau terakhir diketahui bahwa untuk mencapai laba optimum(maksimal) maka pedagang buah harus menjual :

Buah Mangga (A) = 0 (tidak perlu menjual buah mangga)

Buah Pisang (B) = 150 kg

Jeruk (C) = 30 kg

Dengan total labanya sebesar Rp 195.000

 ^Semoga Bermanfaat^