001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

33
AKUN – AKUN PERUSAHAAN DAGANG Rabu, 15 Mei 2013 AKUN – AKUN PERUSAHAAN DAGANG Akun-akun yang merupakan ciri khas perusahaan dagang selain seperti yang terdapat di perusahaan jasa adalah sebagai berikut : 1. Akun pembelian di sisi debit (D) 2. Akun penjualan dicatat di sisi kredit (K) 3. Akun potongan pembelian dicatat di sisi kredit (K) 4. Akun potongan penjualan dicatat di sisi Debit (D) 5. Akun retur pembelian dicatat di sisi kredit (K) 6. Akun retur penjualan dicatat di sisi debit (D) 7. Akun biaya angkut pembelian dicatat di sisi debit (D) 8. Akun biaya pengiriman dicatat di sisi debit (D) 9. Akun persediaan barang dagang dicatat di sisi debit (D) 10. Akun utang usaha dicatat di sisi kredit (K) 11. Akun piutang usaha dicatat di sisi debit (D) 12. Harga pokok penjualan dicatat di sisi debit (D) Penjelasan akun-akun sabagai berikut: Akun Pembelian Akun pembelian terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali. Pembelian barang dagang ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu pembelian tunai, pembelian kredit, pembelian sebagian tunai dan sebagian kredit. Untuk pembelian barang yang tidak untuk dijual kembali dicatat dalam akun berbeda. Pembelian selain barang dagang misalnya

Transcript of 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

Page 1: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

AKUN – AKUN PERUSAHAAN DAGANG

Rabu, 15 Mei 2013

AKUN – AKUN PERUSAHAAN DAGANG

Akun-akun yang merupakan ciri khas perusahaan dagang selain seperti yang terdapat di

perusahaan jasa adalah sebagai berikut :

1. Akun pembelian di sisi debit (D)

2. Akun penjualan dicatat di sisi kredit (K)

3. Akun potongan pembelian dicatat di sisi kredit (K)

4. Akun potongan penjualan dicatat di sisi Debit (D)

5. Akun retur pembelian dicatat di sisi kredit (K)

6. Akun retur penjualan dicatat di sisi debit (D)

7. Akun biaya angkut pembelian dicatat di sisi debit (D)

8. Akun biaya pengiriman dicatat di sisi debit (D)

9. Akun persediaan barang dagang dicatat di sisi debit (D)

10. Akun utang usaha dicatat di sisi kredit (K)

11. Akun piutang usaha dicatat di sisi debit (D)

12. Harga pokok penjualan dicatat di sisi debit (D)

Penjelasan akun-akun sabagai berikut:

Akun Pembelian

      Akun pembelian terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan untuk

dijual kembali. Pembelian barang dagang ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu

pembelian tunai, pembelian kredit, pembelian sebagian tunai dan sebagian kredit.

Untuk pembelian barang yang tidak untuk dijual kembali dicatat dalam akun berbeda.

Pembelian selain barang dagang misalnya pembelian peralatan dicatat pada akun peralatan

dan jika yang dibeli perlengkapan maka dicatat pada akun perlengkapan. Dokumen sumber

yang diperoleh dari kegiatan pembelian tersebut adalah faktur atau kuitansi.

 Akun Penjualan

       Akun penjualan terjadi karena perusahaan menjual barang dagang yang diperoleh dari

Page 2: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

pemasok dan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Penjualan dapat dilakukan dengan tunai,

kredit, dan dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur, dengan diikuti syarat

pembayaran dan syarat penyerahan. Dasar pencatatannya adalah faktur (jika dengan kredit)

dan bukti penerimaan kas jika dengan tunai.

 Akun Potongan Pembelian

        Akun potongan pembelian ini terjadi karena penjual memberikan potongan kepada

pembeli, dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo atau tepat pada

waktu yang telah disepakati. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar

adalah harga faktur dikurangi dengan potongan yang diterima. Dasar pencatatannya adalah

kuitansi atau faktur yang distempel lunas.

 Akun Potongan Penjualan

Akun potongan penjualan ini merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh

penjual dengan harapan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Potongan ini akan mengurangi

tagihan yang diterima penjual sehingga jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah

tagihan dikurangi dengan potongan yang diberikan. Dasar pencatatannya adalah bukti kas

masuk dari pelunasan piutang yang di dalamnya dijelaskan besarnya potongan.

 Akun Retur Pembelian

       Akun retur pembelian ini terjadi karena pembeli mengembalikan sebagian barang yang

telah dibeli atau ada sebagian yang rusak dan tidak cocok dengan pesanan. Jika pengembalian

barang yang dibeli dilakukan secara tunai, maka penjual akan mengembalikan besarnya retur

dengan tunai juga. Akan tetapi, jika pada waktu membeli barang itu dilakukan secara kredit,

maka besarnya retur akan mengurangi harga fakturnya. Dasar pencatatannya berupa nota

debit.

 Akun Retur Penjualan

       Akun retur penjualan terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang

telah dijual karena mutunya tidak sesuai dengan pesanan. Pengembalian barang ini oleh

penjual akan mengurangi tagihannya kepada pembeli. Dasar pencatatannya berupa nota

kredit.

 Akun Biaya Angkut

       Akun biaya angkut ini terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang

dibeli sampai ke gudang pembeli. Dengan demikian harga perolehannya terdiri dari harga

beli barang ditambah beban angkutnya. Dasar pencatatannya berupa bukti kas keluar atau

kuitansi

 Akun Biaya Pengiriman

Page 3: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

       Akun biaya pengiriman atau beban ini terjadi karena penjual bersedia mengirim barang

dari toko (penjual) sampai di tempat pembeli. Hal ini terjadi karena pada waktu transaksi

jual-beli telah dicantumkan dalam syarat penyerahan, bahwa penjual menanggung ongkos

kirim. Bukti pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuintansi.

 Akun Persediaan

       Akun persediaan ini merupakan nilai persediaan barang dagang yang belum terjual pada

akhir periode akuntansi, yang dicatat dengan nilai realisasi bersih (menurut SAK). Nilai

realisasi bersih adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan normal dikurangi taksiran

biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

      A.    Pengertian Perusahaan Dagang

       Perusahaan dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli barang untuk

dijual kembali dengan mengharapkan laba tanpa mengubah sifat dan bentuk barang.

Barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali tanpa ada perubahan sifat dan bentuknya

disebut barang dagangan. Contohnya, mesin ketik bagi toko beras termasuk peralatan, tetapi

bagi toko alat-alat kantor termasuk barang dagangan

B. Ciri-ciri Perusahaan Dagang

Ciri-ciri perusahaan dagang sebagai berikut :

1. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan.

2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainnya.

3. Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang atau barang dagangan.

4. Sebagai perantara antara produsen dan konsumen.

5. antara barang yang dibeli dan barang yang dijual sama/ tidak ada perubahan

6. tujuan utamanya mencari laba dengan cara menjual barang dengan harga lebih tinggi

dibandingkan harga belinya.

        Kegiatan utama perusahaan dagang adalah jual-beli. Berdasarkan ruang lingkupnya,

perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pedagang besar dan pedagang kecil.

Pedagang besar adalah pedagang yang membeli barang dagangan dari produsen dan

menjualnya kepada pedagang kecil secara partai, sedangkan pedagang kecil adalah pedagang

yang membeli barang dagangan dari pedagang besar dan menjualnya kepada konsumen

secara eceran.

C. Akun-akun Khusus Perusahaan Dagang

       Dalam kegiatan akuntansi, cakupan perusahaan dagang lebih luas dibandingkan dengan

kegiatan akuntansi perusahaan jasa, maka dalam akuntansi perusahaan dagang membutuhkan

Page 4: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

akun-akun khusus yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli barang dagangan. Akun-akun

khusus yang ada dalam perusahaan dagang sebagai berikut :

1. Pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan.

2. Penjualan, digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan.

3. Retur pembelian, digunakan untuk mencatat pengiriman kembali barang yang dagangan

yang telah dibeli.

4. Retur penjualan, digunakan untuk mencatat penerimaan kembali barang dagangan yang

telah dijual.

5. Potongan pembelian, digunakan untuk mencatat penerimaan potongan harga dari penjual.

6. Potongan penjualan, digunakan untuk mencatat pemberian potongan harga kepada

pembeli.

7. Biaya angkut pembelian, digunakan untuk mencatat pembayaran biaya angkut barang yang

telah dibeli

8. Biaya angkut penjualan, digunakan untuk mencatat pembayaran biaya angkut barang yang

telah dijual.

9. Persediaan barang dagangan, digunakan untuk mencatat nilai persediaan barang dagangan

pada suatu periode.

Selain akun-akun tersebut, dalam perusahaan dagang juga terdapat akun-akun umum yang

ada dalam perusahaan, seperti akun kas, piutang usaha, perlengkapan, peralatan, modal, utang

usaha, dan lain lain

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya melakukan transaksi pembelian

barang dagang kemudian untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuknya.Perusahaan – perusahaan

yang digolongkan sebagai perusahaan dagang antara lain adalah distributor, agen tunggal, pengecer,

toko swalayan, toko serba ada, plasa, pusat-pusat perbelanjaan, atau pusat barang-barang grosir

*Ciri khas Akun-akun perusahaan dagang sebagai berikut :

Akun pembelian di sisi debit (D)

Akun penjualan dicatat di sisi kredit (K)

Akun potongan pembelian dicatat di sisi kredit (K)

Akun potongan penjualan dicatat di sisi Debit (D)

Akun retur pembelian dicatat di sisi kredit (K)

Akun retur penjualan dicatat di sisi debit (D)

Akun biaya angkut pembelian dicatat di sisi debit (D)

Akun biaya pengiriman dicatat di sisi debit (D)

Page 5: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

Akun persediaan barang dagang dicatat di sisi debit (D)

Akun utang usaha dicatat di sisi kredit (K)

Akun piutang usaha dicatat di sisi debit (D)

Harga pokok penjualan dicatat di sisi debit (D)

Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan akun-akun berikut ini,

1.Akun Pembelian

       Akun pembelian terjadi karena perusahaan membeli barang dagang dengan tujuan untuk dijual

kembali. Pembelian barang dagang ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu pembelian tunai,

pembelian kredit, pembelian sebagian tunai dan sebagian kredit.

Untuk pembelian barang yang tidak untuk dijual kembali dicatat dalam akun berbeda. Pembelian

selain barang dagang misalnya pembelian peralatan dicatat pada akun peralatan dan jika yang dibeli

perlengkapan maka dicatat pada akun perlengkapan. Dokumen sumber yang diperoleh dari kegiatan

pembelian tersebut adalah faktur atau kuitansi.

2.Akun Penjualan

       Akun penjualan terjadi karena perusahaan menjual barang dagang yang diperoleh dari pemasok

dan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Penjualan dapat dilakukan dengan tunai, kredit, dan

dengan sistem uang muka yang sisanya dapat diangsur, dengan diikuti syarat pembayaran dan

syarat penyerahan. Dasar pencatatannya adalah faktur (jika dengan kredit) dan bukti penerimaan kas

jika dengan tunai.

3.Akun Potongan Pembelian

       Akun potongan pembelian ini terjadi karena penjual memberikan potongan kepada pembeli,

dengan tujuan agar pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo atau tepat pada waktu yang

telah disepakati. Selama masih dalam masa potongan, maka utang yang dibayar adalah harga faktur

dikurangi dengan potongan yang diterima. Dasar pencatatannya adalah kuitansi atau faktur yang

distempel lunas.

4.Akun Potongan Penjualan

       Akun potongan penjualan ini merupakan pencatatan atas potongan yang diberikan oleh penjual

dengan harapan agar tagihannya dapat segera dilunasi. Potongan ini akan mengurangi tagihan yang

diterima penjual sehingga jumlah yang diterima oleh penjual sebesar jumlah tagihan dikurangi dengan

potongan yang diberikan. Dasar pencatatannya adalah bukti kas masuk dari pelunasan piutang yang

di dalamnya dijelaskan besarnya potongan.

5.Akun Retur Pembelian

       Akun retur pembelian ini terjadi karena pembeli mengembalikan sebagian barang yang telah

Page 6: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

dibeli atau ada sebagian yang rusak dan tidak cocok dengan pesanan. Jika pengembalian barang

yang dibeli dilakukan secara tunai, maka penjual akan mengembalikan besarnya retur dengan tunai

juga. Akan tetapi, jika pada waktu membeli barang itu dilakukan secara kredit, maka besarnya retur

akan mengurangi harga fakturnya. Dasar pencatatannya berupa nota debit.

6.Akun Retur Penjualan

       Akun retur penjualan terjadi karena penjual menerima kembali sebagian barang yang telah dijual

karena mutunya tidak sesuai dengan pesanan. Pengembalian barang ini oleh penjual akan

mengurangi tagihannya kepada pembeli. Dasar pencatatannya berupa nota kredit.

7.Akun Biaya Angkut

       Akun biaya angkut ini terjadi ketika pembeli harus membayar ongkos agar barang yang dibeli

sampai ke gudang pembeli. Dengan demikian harga perolehannya terdiri dari harga beli barang

ditambah beban angkutnya. Dasar pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuitansi

8.Akun Biaya Pengiriman

       Akun biaya pengiriman atau beban ini terjadi karena penjual bersedia mengirim barang dari toko

(penjual) sampai di tempat pembeli. Hal ini terjadi karena pada waktu transaksi jual-beli telah

dicantumkan dalam syarat penyerahan, bahwa penjual menanggung ongkos kirim. Bukti

pencatatannya berupa bukti kas keluar atau kuintansi.

9.Akun Persediaan

       Akun persediaan ini merupakan nilai persediaan barang dagang yang belum terjual pada akhir

periode akuntansi, yang dicatat dengan nilai realisasi bersih (menurut SAK). Nilai realisasi bersih

adalah taksiran harga penjualan dalam kegiatan normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan

taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.

Ciri-ciri Perusahaan Dagang

       Ciri-ciri perusahaan dagang sebagai berikut :

1. Pendapatan utamanya berasal dari penjualan barang dagangan.

2. Biaya utamanya berasal dari harga pokok barang yang terjual dan biaya usaha lainnya.

3. Dalam akuntansinya terdapat akun persediaan barang atau barang dagangan.

4. Sebagai perantara antara produsen dan konsumen.

5. antara barang yang dibeli dan barang yang dijual sama/ tidak ada perubahan

6. tujuan utamanya mencari laba dengan cara menjual barang dengan harga lebih tinggi

dibandingkan harga belinya.

       Kegiatan utama perusahaan dagang adalah jual-beli. Berdasarkan ruang lingkupnya, perusahaan

dagang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pedagang besar dan pedagang kecil. Pedagang besar

Page 7: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

adalah pedagang yang membeli barang dagangan dari produsen dan menjualnya kepada pedagang

kecil secara partai, sedangkan pedagang kecil adalah pedagang yang membeli barang dagangan dari

pedagang besar dan menjualnya kepada konsumen secara eceran.

Syarat Pembayaran

       Syarat pembayaran ini berkaitan dengan potongan tunai, jangka waktu pembayaran, dan

besarnya potongan yang diberikan. Berikut beberapa syarat pembayaran yang terjadi dalam

perjanjian jual beli secara kredit.

1) Syarat n/30, artinya pembayaran dilakukan paling lambat 30 hari setelah terjadi transaksi jual beli.

2) Syarat 2/10, n/30, artinya jika pembayaran dilakukan sebelum 10 hari setelah terjadi transaksi atau

kurang akan mendapat potongan 2%, dan pembayaran faktur paling lambat 30 hari setelah transaksi.

3) Syarat 2/10, 1/15, n/10, artinya jika pembayaran dilakukan 10 hari atau kurang akan mendapatkan

potongan 2%. Namun, jika pembayaran dilakukan setelah 10 hari sampai 15 hari, akan mendapatkan

potongan 1%. Pembayaran faktur paling lambat 30 hari setelah transaksi.

4) Syarat EOM (end of month), artinya pembayaran dilakukan paling lambat pada akhir bulan

berjalan.

5) n/10 EOM, artinya pembayaran harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah akhir bulan tanpa

potongan.

Potongan Rabat

       Produsen atau grosir akan menerbitkan daftar harga atau katalog yang berisi harga barang yang

diproduksinya. Pembeli yang melakukan pembelian dalam jumlah besar akan mendapatkan potongan

khusus dari harga resmi yang tercantum dalam daftar harga. Potongan semacam ini disebut rabat.

Rabat adalah potongan harga atau pengurangan harga yang disepakati oleh pembeli dan penjual.

       Rabat diberikan penjual kepada pembeli dengan tujuan sebagai berikut.

a. Untuk menghindarkan biaya pembuatan dan pengedaran katalog karena adanya perubahan harga.

Dengan adanya kebijakan rabat, maka perubahan harga dapat dilakukan dengan mengubah

kebijakan rabat, tanpa harus membuat dan mengedarkan katalog yang baru.

b. Untuk memberikan pengurangan harga bagi konsumen yang melakukan pembelian dalam jumlah

besar.

c. Untuk memberikan harga yang berbeda bagi golongan konsumen yang berbeda. Misalnya,

produse barang bisa memberikan harga yang berbeda untuk pengecer, dealer, dan grosir.

Rabat bisa ditetapkan dalam bentuk tarif tunggal atau tarif berganda. Rabat digunakan untuk

menetapka harga jual barang yang sebenarnya.

Syarat Penyerahan Barang Dagang

Page 8: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

Syarat penyerahan barang dagang berkaitan dengan pindahnya hak milik atas barang yang

diperjualbelikan. Dengan demikian dapat ditentukan siapa yang akan menanggung beban

pengangkutan. Jadi, syarat penyerahan barang merupakan kesepakatan antara penjual dan pembeli

tentang pemindahan barang yang disertai beban pengiriman barang dari gudang penjual ke gudang

pembeli. Beberapa syarat yang digunakan dalam penyerahan barang sebagai berikut.

1) Free on Board Shipping Point atau Franco Gudang Penjual

Artinya semua ongkos dan risiko pengiriman barang menjadi tanggung jawab pembeli. Penjual sudah

mengakui sebagai transaksi penjualan pada saat barang tersebut keluar dari gudang.

2) FOB Destination Point atau Franco Gudang Pembeli

Artinya penjual harus menanggung semua ongkos dan risiko pengiriman barang sampai di gudang

pembeli. Penjual baru dapat mengakui penjualan apabila barang tersebut telah sampai ke pihak

pembeli.

3) Cost Insurance and Freight

Artinya penjual menanggung semua beban pengangkutan dan asuransi barang tersebut selama di

perjalanan. Biasanya terjadi dalam transaksi jual beli pada perdagangan ekspor impor.

Pengertian dan Macam Perusahaan Dagang

       Perusahaan Dagang adalah suatu bentuk usaha yang kegiatannya yaitu membeli dan menjual

barang tanpa mengolahnya terlebih dahulu dengan tujuan memperoleh laba.

Perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi:

a. Pedagang Besar            : Pedagang yang membeli barang dalam skala besar dan kemudian

menjualnya kembali kepada pedagang yang lebih kecil untuk mendapatkan keuntungan.

b. Pedagang Menengah    : Pedagang yang membeli barang dagangan dengan skala yang lebih kecil

dari pada pedagang besar.

c. Pedagang Kecil             : Pedagang yang membeli barang dagangan dalam skala kecil dan

menjualnya langsung ke konsumen.

Pendapatan Perusahaan Dagang

      Pendapatan perusahaan dagang adalah selisih antara harga jual dengan harga beli. Karena

kegiatan perusahaan dagang adalah memperjualbelikan barang dagangan, maka pendapatan yang

diperoleh umumya berasal dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Untuk menentukan

pendapatan perusahaan dagang kita tinggal membandingkan antara harga jual dengan harga pokok

(harga beli), dimana hasilnya disebut laba kotor.

Page 9: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

Apabila kita ingin mengetahui laba bersih, maka laba kotor harus dikurangi dengan beban-beban

yang dikeluarkan dalam kegiatan perdagangan selama satu periode akuntansi. Beban-beban ini

dinamakan beban usaha, yang terdiri dari beban administrasi dan umum serta beban penjualan.

Beban administrasi dan umum adalah beban yang dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan dagang.

Misalnya, beban gaji, telepon, listrik, air dan gas, perlengkapan, dan sebagainya. Beban penjualan

adalah beban yang dikeluarkan guna memperkenalkan barang kepada masyarakat atau beban lain

yang menunjang terselenggaranya penjualan. Beban ini antara lain adalah beban iklan, beban

gudang, beban pembungkus, beban angkut, dan sebagainya.

Sumber : Shola-LKS jasa pembukuan kelas IX

kesimpulan:

       Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang menjual barang jadi, maksudnya adalah

barang yang tidak diolah terlebih dahulu. Kegiatan adalah perusahaan ini adalah mencari laba. Dalam

perusahaan dagang, pendapatan perusahaan yang berupa laba kotor dapat dihitung berdasarkan

selisih antara harga jual dan harga beli. Sedangkan laba bersih dapat dicari dengan mengitung laba

kotor dikurangi beban administrasi dan umum (gaji,listrik,telepon,dll).

1.Isi Akun & Saldo awalBerikut adalah penyelesaian untuk kasus sebelumnya (Toko Rinjani)Kasus   (periodikal).

Pastikan bahwa anda sudah melalui langkah awal yaitu setting perusahaan baru, bila masih

bingung lihat Setting awal   Myob .  Silahkan isi data Perusahaan yaitu Company Name : Toko

Rinjani. Dan ikuti langkah seterusnya hingga selesai sampai pada tampilan awal Myob seperti

Page 10: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

gambar dibawah ini.

Kemudian isi daftar perkiraan. Bila masih bingung cara isi daftar perkiraan, lihat 4.Input

Nama   Perkiraan .  Sebagai contoh buat daftar akun dibawah ini

KODE PERKIRAAN1-1110 Kas Perusahaan1-1120 Kas Bank1-1200 Piutang dagang1-1400 Persediaan barang dagang1-2200 Uang muka pembelian1-3210 Peralatan kantor1-3220 Akm. Peny. Peralatan kantor2-1200 Utang dagang2-1302 Hutang wesel2-1310 PPN Penjualan2-1330 PPN Pembelian2-1600 Uang muka penjualan3-1110 Modal saham3-8000 Laba ditahan4-1000 Penjualan4-2000 Pendapatan jasa angkut4-2100 Retur penjualan4-3000 Pendapatan denda5-1201 Pembelian5-1203 Retur Pembelian6-2010 diskon penjualan6-2020 Diskon pembelian6-2200 Biaya listrik6-2300 Biaya angkut

Page 11: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

Daftar perkiraan diatas sudah disesuaikan dengan  perkiraan aslinya yaitu Bahasa Inggris, jadi

kalau ingin menambah perkiraan baru sebaiknya cari perkiraan bahasa inggrisnya lalu kita ganti

dengan bahasa Indonesia. Misalnya ingin menambah akun biaya Asuransi, maka cari di

kelompok no. 6 (Expense), maka akan ketemu Insurance dengan No. 6-2400.  Lalu klik nomor

tersebut dan klik tombol edit di sebelah kanan bawah. Dan ganti Nama perkiraan tersebut

dengan Biaya Asuransi. Seandainya perkiraan itu tidak ada dalam bahasa inggrisnya, maka

usahakan buat nomor perkiraan yang terdekat dan sepadan dengannya.

Catatan Penting :

Apabila anda telah selesai membuat daftar Perkiraan diatas, maka lihat kembali perkiraan yang telah di

input tadi.  Apabila ditemukan sebuah Perkiraan yang dicetak tebal, maka artinya itu adalah sebuah judul

(Header) dan perkiraan ini tidak dipakai dalam menjurnal.  Jadi pastikan sebuah perkiraan yang akan

dipakai menjurnal tidak dicetak tebal. Bila ditemukan tercetak tebal, maka kita harus merubahnya,  Contoh

perkiraan berikut :

Perkiraan Piutang dagang nantinya akan dipakai untuk menjurnal, sedangkan dia merupakan header. Jadi

harus kita rubah menjadi Detail Account. Caranya Klik pada Perkiraan tersebut, lalu klik Edit disebelah

kanan bawah dan pilih Detail Account (Postable) lalu klik OK.

Page 12: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

Setelah membuat daftar perkiraan/akun, maka langkah berikutnya adalah mengisi saldo awal

perkiraan. Nah, silahkan isi saldo awal yang tertera pada halaman sebelumnya disini. Caranya

Page 13: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

yaitu Klik menu Setup, balances,Account opening balances maka tampilan seperti dibawah ini.

Yang perlu diperhatikan yaitu bahwa pengisian saldo awal bentuknya kebawah, tidak menyamping

seperti neraca saldo. Lalu nilai akumulasi harus minus atau tanda dalam kurung. Dan untuk cek

kebenaran saldo awal yang di input akan terlihat pada Amount left to be allocated (letaknya di

bagian bawah)yaitu nilanya harus nol (0). Bila tidak nol, maka harus di cek ulang mungkin ada

nilai yang salah input.

SEMUA ADA DISINIKamis, 20 Oktober 2011

RINGKASAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

TAHAP PENCATATAN

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Page 14: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

A. Pengertian Perusahaan DagangPerusahaan Dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang dagangan dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk.B. Akun Khusus Perusahaan Dagang1. Akun Khusus Perusahaan Dagang

a. Pembelianb. Potongan Pembelian

c. Retur Pembelian dan Pengurangan Harga

d. Beban Angkut Pembelian

e. Penjualan

f. Potongan Penjualan

g. Retur Penjualan dan Pengurangan Harga

h. Beban Angkut Penjualan

i. Persediaan barang dagangan

2. Syarat Pembayarana. n/30 artinya pembeli harus melunasi harga barang paling lambat 30 hari selelah tanggal transaksib. 2/10,n/30 artinya potongan 2% akan diberikan bila pembeli melunasi harga barang paling lambat 10

hari setelah tanggal transaksi, sedang jangka waktu kredit 30 hari

c. EOM (End of Month), artinya harga neto faktur harus dilunasi paling lambat akhir bulan

d. n/10, EOM artinya harga neto faktur harus dilunasi paling lambat 10 hari setelah akhir bulan

3. Syarat Penyerahan Baranga. Frangko Gudang Penjual

Artinya semua ongkos pengiriman barang menjadi tanggungan pembeli (barang diserahkan di gudang penjual)

b. Frangko Gudang Pembeli

Artinya semua ongkos pengiriman barang menjadi tanggungan penjual (barang diserahkan di gudang pembeli)

c. CIFIC ( Cost, Insurance, anf Freight Inclusive Commmanition)

Artinya pihak penjual menanggung biaya pengiriman barang dan premi asuransi kerugian atas berang tersebut

d. Free on Board (FOB) Shipping Point

Page 15: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

Artinya ongkos angkut di gudang penjual dan ongkos menaikkan barang ke atas kapal menjadi tanggungan penjual, sedang sisanya (ongkos kapal, ongkos menurunkan barang dari kapal, dan ongkos angkut dari pelabuhan sampai gudang pembeli) menjadi tanggungan pembeli

e. Free on Board (FOB) Destination Point

Artinya, ongkos dari gudang penjual, ongkos menaikkan barang ke kapal dan ongkos kapal menjadi tanggungan penjual sedang sisanya (ongkos menurunkan barang dari kapal, dan ongkos angkut dari pelabuhan sampai gudang pembeli)

C. Jurnal Perusahaan Dagang1. Jurnal Pembelian, digunakan untuk mencatat pembelian (barang dagangan dan barang lainnya) secara kredit2. Jurnal Pengeluaran Kas, digunakan untuk mencatat pengeluaran uang dalam berbagai tujuan3. Jurnal Penjualan, digunakan untuk mencatat penjualan (barang dagangan dan barang lainnya) secara kredit4. Jurnal Penerimaan Kas, digunakan untuk mencatat penerimaan uang dari berabagai sumber5. Jurmal Umum, digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak bias dicatat dalam jurnal khususD. Buku Besar Pembantu1. Buku besar Pembantu UtangDigunakan untuk mencatat perincian utang perusahaan menurut nama-nama kreditur2. Buku Besar Pembantu PiutangDigunakan untuk mencatat perincian utang menurut nama-nama debitur 3. Buku Besar Pembantu Persediaan Barang DagangDigunakan untuk mencatat perincian persediaan barang dagang menurut nama jenisnya Daftar sisa Buku Besar Pembantu

E. Harga Pokok Penjualan (HPP)1. Pengertian Harga Pokok Penjualan (HPP)

adalah harga perolehan dari harga barang yang terjual.2. Unsur- Unsur Harga Pokok Penjualan (HPP)

a. Persediaan Barang Dagang Awalb. Persediaan Barang Dagang Akhir

c. Pembelian

d. Beban Angkut Pembelian

e. Retur Pembelian dan Pengurangan Harga

f. Potongan Pembelian

3. Rumus Harga Pokok PenjualanHarga Pokok Penjualan dapat dihitung dengan rumus:

a. HPP = Persediaan awal + Pembelian bersih – Persediaan akhir

Page 16: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

HPP = Barang yang tersedia untuk dijual – Persediaan akhir

b. Pembelian bersih = Pembelian + Beban angkut pembelian – (Retur pembelian & Pengurangan harga + Potongan pembelian)

c. Barang yang tersedia untuk dijual = Persediaan awal + pembelian bersih

Untuk lebih jelasnya perhitungan HPP sebagai berikut:

Persediaan barang dagang awal

Permbelian

Beban angkut pembelian

Pembelian kotor

Retur pembelian &PH

Potongan Pembelian

Pembelian Bersih

Barang siap dijual

Persediaan barang dagang akhir

Harga Pokok Penjualan (HPP)

Rp

RP +

Rp

Rp

+

Rp

(Rp )

Rp

Rp

+

Rp

(Rp )

Rp

Page 17: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

TAHAP PENGIKHTISARAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

A. Daftar Sisa/ Neraca Sisa/Neraca Saldo

Neraca Saldo adalah suatu daftar tempat mencatat saldo-saldo akun buku besar yang disusun pada

akhir periode. Neraca saldo diambil dari akun-akun buku besar utama. Adapun tujuannya adalah

untuk meringkas data-data yang akan dilaporkan dan memeriksa keseimbangan sisi debt dan sisi

kredit untuk mempersiapkan penyusunan kertas kerja.

Bentuk kolom neraca saldo:

Nama Perusahaan

Neraca Saldo

Per 31 Des…

No akun Nama Akun Debit Kredit

B. Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan ke saldo

yang sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan sehingga saldo-saldo akun riil dan akun

nominal menunjukkan keadaan yang sebenaranya.

Akun-akun Jurnal penyesuaian perusahaan dagang pada dasarnya sama dengan jurnal penyesuaian

perusahaan jasa, yaitu meliputi:

1. Perlengkapan

Page 18: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

2. Beban dibayar di muka

3. Pendapatan diterima di muka

4. Beban yang akan dibayar

5. Pendapatan yang akan diterima

6. Penyusutan aktiva tetap

Adapun penyesuaian yang perlu ditambahkan dalam Jurnal penyesuaian perusahaan dagang adalah

akun persediaan barang dagang. Pencatatan penyesuaian persediaan barang dagang dapat dilakukan

dengan dua cara yaitu:

1. Metode Ikhtisar Laba Rugi

a. Persediaan barang dagangan awal

Ikhtisar Laba Rugi Rp xxx

Persediaan barang dagang awal Rp xxx

(sejumlah persediaan awal)

b. Persediaan barang dagang akhir

Dijurnal:

Persediaan barang dagang akhir Rp xxx

Ikhtisar Laba Rugi Rp xxx

2. Metode Harga Pokok Penjualan

a. Persediaan barang dagan awal

Jurnal Penyesuaian:

Harga pokok penjualan Rp xxx

Persediaan barang dagang awal Rp xxx

(sejumlah persediaan barang dagang awal)

b. Pembelian

Jurnal penyesuaian:

Page 19: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

Harga pokok penjualan Rp xxx

Pembelian Rp xxx

(sejumlah pembelian)

c. Beban Angkut Pembelian

Jurnal penyesuaian:

Harga pokok penjualan Rp xxx

Baban angkut penjualan Rp xxx

(sejumlah beban angkut penjualan)

d. Retur pembelian dan Ph

Jurnal penyesuaian:

Retur pembelian & Ph Rp xxx

Harga pokok penjualan Rp xxx

(Sejumlah retur pembelian & Ph)

e. Potongan pembelian

Jurnal penyesuaiannya :

Potongan pembelian Rp xxx

Harga pokok penjualan Rp xxx

(sejumlah potongan penjualan)

f. Persediaan barang dagang akhir

Jurnal penyesuaiannya:

Persediaan barang dagang akhir Rp xxx

Harga pokok penjualan Rp xxx

(sejumlah persediaan barang dagang akhir)

Page 20: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

C. Kertas Kerja

1. Pengertian Kertas kerja

Kertas kerja adalah alat bantu untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan yang disusun

setiap akhir periode.

2. Fungsi kertas kerja

a. Mempermudah penyusunan laporan keuangan

b. Menghindari kesalahan penyusunan laporan keuangan

3. Bentuk Form kertas kerja

Nama Perusahaan

KERTAS KERJA Per 31 Desember 2005 (dalam ribuan rupiah)

No

Akun

Nama Akun

Neraca saldo Jurnal Penyesuaian

NS Disesuaikan

Laba Rugi Neraca

Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit Debet Kredit

Page 21: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

TAHAP PELAPORAN

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Page 22: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

JENIS LAPORAN KEUANGAN

A. Laporan Laba Rugi

1. Bentuk

a. Bentuk Single

- Semua pendapatan dijumlah

- Semua Beban dijumlah

- Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban

b. Bentuk Multiple

- pendapatan utama dikurangi beban utama

- hasilnya +/- pendapatan dan beban lain-lain

2. Contoh

a. bentuk single

b. bentuk multiple

Nama Perusahaan

Laporan Laporan Laba Rugi

Per 31 Des…

Penjualan

Retur Penjualan &Pengurangan Harga

Potongan Penjualan

Penjualan Bersih

HPP

Laba Kotor

Beban Usaha

Rp

Rp

+

Rp

Rp

+

Rp

Rp _

Rp

Page 23: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

Beban Penjualan

-Beban Gaji Bagian Penjualan

-Beban Iklan

-Beban Perlengkapan Toko

-Beban penyusutan peralatan toko

-Beban umum lainnya yang berkaitan dengan penjualan

Beban Administrasi

-Beban gaji bagian kantor

-Beban perlengkapan kantor

-Beban Penyusutan peralatan kantor

-Beban Listrik dan Telepon

-Beban umum lainnya yang berkaitan dengan kegiatan kantor

Total beban

Laba Usaha

Pendapatan luar usaha

-Pendapatan Bunga

Beban di Luar Usaha

-Beban Bunga

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

+

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

+

Rp

Rp

Rp

Rp

+

Rp

-

Rp

Rp

Page 24: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

Laba Bersih

- +/-

Rp

B. Laporan Perubahan ModalNama Perusahaan

Laporan Perubahan Ekuitas

Per 31 Des…

Modal awal tahun

Laba /rugi

Pengambilan prive

Penambahan/pengurangan modal

Modal akhir tahun

Rp

Rp

+/-

Rp

Rp

+/-

Rp

C. Neraca

Nama Perusahaan

Neraca

Per 31 Des…

Aktiva

Page 25: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

Aktiva Lancar

-Kas

-Piutang Dagang

-Persediaan Barang dagang

-Perlengkapan Toko

-Perlengkapan Kantor

-Sewa di bayar di muka

Total Aktiva Lancar

Aktiva Tetap

Peralatan toko

Akumulasi Peny. Peralatan Toko

Peralatan kantor

Akumulasi Peny. Peralatan Kantor

Total Aktiva Lancar

Total Aktiva

Kewajiban

Kewajiban Jangka Pendek

-Utang usaha

-Utang gaji

Rp

Rp

-

Rp

Rp

-

Rp

Rp

+

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

+

Rp

Rp

+

Rp

Rp

+

Rp

Rp

Page 26: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

Kewajiban Jangka Panjang

-Utang Hipotek

Total Kewajiban

Ekuitas

Modal

Total Kewajiban dan Ekuitas

Rp

+

Rp

Rp

+

PENUTUPAN SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

A. JURNAL PENUTUPSeluruh akun nominal pada akhir periode harus dinolkan. Angkanya harus dinolkan.

Akngkanya harus dipindahkan kea kun riil (modal). Cara mengenolkan dengan membuat jurnal penutup melalui akur IRL yaitu akun penjualan dan komponenya, akun pembelian dan biaya-biaya, saldo L/R dan prive Contoh Purnal Penutup

Page 27: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

JURNAL UMUM

Halaman : 1

Tanggal Akun ref Debet Kredit

Penjualan

Petur Pembelian dan PH

Potongan Pembelian

Pendapatan Bunga

IRL (sejumlah persediaan akhir)

IRL

IRL

Retur penjualan &PH

Potongan Penjualan

Pembelian

Beban-beban

IRLn(sejumlah persediaan awal)

Modal

IRL

(bila rugi)

IRL

Modal

(bila laba)

Modal

Prive

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Page 28: 001_Daftar Akun Perusahaan Dagang

B. JURNAL PEMBALIK 1. Pengertian Jurnal Pembalik

Adalah suatu ayat jurnal yang dibuat awal periode akuntansi untuk menghapus pengaruh ayat penyesuaian periode sebelumnya sehingga transaksi-transaksi selanjutnya depat dicatat secara tepat dan konsisten

2. Fungsi Jurnal Pembalik

Jurnal pembalik berfungsi untuk membalikkan jurnal penyesuaian yang dilakukan peda awal periode

3. Transaksi yang memerlukan jurnal pembalik

a. beban yang dibayar di muka, jika dicatat pada saat terjadi sebagai beban

b. beban yang masih harus dibayar

c. pendapatan diterima di muka, jika pendapatan tersebut pada saat terjadi dicatat sebagai pendapatan

d. pendapatan yang masih harus diterima