LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK...

88
STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 / YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019

Transcript of LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK...

Page 1: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN /

COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 /

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019

Page 2: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

ISI HAL/ PAGE CONTENTS

SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN THE MANAGEMENT’S STATEMENT

LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019:

COMBINED FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019:

LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN ---------------------------------------- 1 - 2

COMBINED STATEMENT OF FINANCIAL ---------------------------------------------- POSITION

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN GABUNGAN ------- 3

COMBINED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE

------------------------------------------------ INCOME

LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN ---------------- 4

COMBINED STATEMENT OF CHANGES IN ---------------------- HEAD OFFICE ACCOUNTS

LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN ------------- 5 - 6 ---- COMBINED STATEMENT OF CASH FLOWS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN ---------------------------------------- 7 - 83

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL ---------------------------------------- STATEMENTS

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Page 3: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,
Page 4: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

1

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2019

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

COMBINED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2019

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Catatan/ 31 Desember/

December 31 Desember/

December Notes 2019 2018

ASET ASSETS

Kas 17 288.934) 231.407) Cash

Giro pada Bank Indonesia 5,17 2.183.353) 2.790.328) Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank-bank lain 17,29 449.427) 557.605) Current accounts with other banks

Tagihan dari cabang-cabang lain 17,25,29 606.504) 257.989) Due from other branches

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 6,17 6.808.247) 4.547.608)

Placements with Bank Indonesia and other banks

Efek-efek 7,17 12.024.150) 9.783.769) Securities

Aset derivatif 8,17,29 3.706.503) 3.500.110) Derivative assets

Tagihan akseptasi 9,17 2.314.123) 4.501.390) Acceptance receivables

Kredit yang diberikan 10,17,29 28.052.523) 31.807.177) Loans

Tagihan atas pinjaman yang dijamin 11,17 1.587.523) 3.090.531) Receivables under secured borrowings

Pembayaran dimuka 25.283) 49.797) Prepayments

Aset tetap, neto 419.421) 81.596) Fixed assets - net

Aset pajak tangguhan - bersih 13 749.396) 798.892) Deferred tax assets - net

Aset lain-lain - bersih 17,29 2.013.245) 973.491) Other assets - net

Klaim pengembalian pajak 13 538.068) 484.132) Claims for tax refund

JUMLAH ASET 61.766.700) 63.455.822) TOTAL ASSETS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan.

See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements.

Page 5: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

2

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN (Lanjutan)

31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

COMBINED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued)

31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Catatan/ 31 Desember/

December 31 Desember/

December

Notes 2019 2018 LIABILITAS DAN REKENING

KANTOR PUSAT LIABILITIES AND HEAD

OFFICE ACCOUNTS LIABILITAS LIABILITIES Simpanan oleh nasabah bukan bank 12,17,29 32.321.244) 29.922.503) Deposits by non-bank customers Simpanan oleh bank-bank lain 12,17,29 3.779.211) 2.758.090) Deposits by other banks Liabilitas derivatif 8,17,29 3.380.250) 3.866.496) Derivative liabilities Utang akseptasi 9,17,29 2.348.968) 4.506.119) Acceptance payables Liabilitas untuk mengembalikan surat-

surat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijamin 11,17 1.621.892) 3.096.639)

Obligation to return securities received

under secured borrowings Utang pajak penghasilan 13 42.647) 169.851) Income tax payables Liabilitas imbalan pasca-kerja 14 12.895) 51.855) Obligation for post-employment benefits Utang kepada Kantor Pusat dan cabang-

cabang lain 15,29 10.813.251) 13.171.714) Due to Head Office and other

branches Beban masih harus dibayar dan liabilitas

lain-lain 17,29 2.846.897) 1.764.317) Accrued expenses and other

liabilities

JUMLAH LIABILITAS 57.167.255) 59.307.584) TOTAL LIABILITIES REKENING KANTOR PUSAT HEAD OFFICE ACCOUNTS Penyertaan Kantor Pusat 18 3.282.163) 3.282.163) Head Office Investment Penghasilan komprehensif lain - bersih: Other comprehensive income - net:

Cadangan nilai wajar - bersih 68.290) (104.122) Fair value reserve - net Keuntungan aktuarial - bersih 14.784) 12.307) Actuarial gain - net

Laba yang belum dipindahkan ke Kantor Pusat 1.234.208) 957.890)

Unremitted profit to Head Office

JUMLAH REKENING KANTOR PUSAT 4.599.445) 4.148.238) TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNTS JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND

REKENING KANTOR PUSAT 61.766.700) 63.455.822) HEAD OFFICE ACCOUNTS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan.

See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements.

Page 6: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

3

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

COMBINED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Catatan/ Notes 2019 2018 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING INCOME AND) OPERASIONAL EXPENSES

Pendapatan bunga 19,29 3.464.067) 3.628.606) Interest income Beban bunga 20,29 (1.293.778) (1.298.834) Interest expenses

Pendapatan bunga bersih 2.170.289) 2.329.772) Net interest income Pendapatan operasional lainnya Other operating income

Pendapatan provisi dan komisi, bersih 21 722.696) 770.526) Fees and commission income, net Laba selisih kurs, bersih 285.157) 562.491) Foreign exchange gain, net Laba atas penjualan efek-efek, bersih 287.002) 15.652) Gain on sale of securities, net Laba (rugi) atas instrumen derivatif,

bersih (270.607) 208.163) Gain (loss) on derivative

instruments, net Laba (rugi) belum direalisasi dari

perubahan nilai wajar atas instrumen keuangan, bersih 670.725) (492.837)

Unrealised gain (loss) from changes in fair value of financial

instruments, net Jumlah pendapatan operasional lainnya 1.694.973) 1.063.995) Total other operating income

Kerugian penurunan nilai, bersih 22 (1.108.007) (349.776) Impairment losses, net Beban operasional lainnya Other operating expenses

Beban umum dan administrasi 23,29 (1.390.737) (1.348.555) General and administrative expenses Beban karyawan 24,29 (940.106) (874.519) Personnel expenses

Jumlah beban operasional lainnya (2.330.843) (2.223.074) Total other operating expenses LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 426.412) 820.917) INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN 13 (150.094) (284.651) INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH 276.318) 536.266) NET INCOME PENGHASILAN KOMPREHENSIF

LAIN OTHER COMPREHENSIVE

INCOME Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba

rugi Items that will be reclassified

to profit or loss Cadangan nilai wajar: Fair value reserve:

Perubahan bersih nilai wajar 324.515) (245.712) Net change in fair value Laba yang direalisasi pada saat

penjualan, bersih (69.090) (570) Profit realised upon disposal, net

Pajak penghasilan (83.013) 78.754) Income tax 172.412) (167.528)

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke

laba rugi Items that will not be reclassified

to profit or loss Pengukuran kembali atas liabilitas

imbalan pasca-kerja 14 3.670) 1.562) Remeasurements of obligation for

post-employment benefits Pajak penghasilan (1.193) (508) Income tax

2.477) 1.054) Penghasilan komprehensif lain, setelah

pajak penghasilan 174.889) (166.474) Other comprehensive income,

net of income tax JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 451.207) 369.792) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan.

See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements.

Page 7: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

4

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

COMBINED STATEMENT OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Penghasilan komprehensif lain - bersih/Other comprehensive

income - net

Penyertaan Kantor Pusat/ Head Office

Cadangan nilai wajar/

Fair value

Keuntungan aktuarial/ Actuarial

Laba yang belum

dipindahkan ke Kantor Pusat/

Unremitted

Jumlah rekening

Kantor Pusat/ Total

Head Office investment reserve gain profit accounts Saldo 1 Januari 2018 3.282.163) 59.444) 11.253) 650.183) 4.003.043) Balance as of 1 January 2018 Dampak penerapan PSAK 71, bersih -) 3.962) -) (228.559) (224.597) Impact of PSAK 71 implementation, net Saldo 1 Januari 2018 setelah dampak

penerapan PSAK 71 3.282.163) 63.406) 11.253) 421.624) 3.778.446) Balance as of 1 January 2018 after

impact of PSAK 71 implementation Laba bersih tahun berjalan -) -) -) 536.266) 536.266) Net income for the year Penghasilan komprehensif lain, setelah

pajak: Other comprehensive income,

net of tax: Cadangan nilai wajar (aset keuangan

dengan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain): )

Fair value reserve (financial assets with fair value through other

comprehensive income): Perubahan bersih nilai wajar -) (167.143) -) -) (167.143) Net change in fair value

Laba yang direalisasi pada saat penjualan, bersih -) (385) -) -) (385) Gain realised upon disposal, net

Keuntungan aktuarial liabilitas imbalan pascakerja, bersih -) -) 1.054) -) 1.054)

Actuarial gains of obligation for post-employment

benefits, net

Saldo 31 Desember 2018 3.282.163) (104.122) 12.307) 957.890) 4.148.238) Balance as of 31 December 2018 Saldo 1 Januari 2019 3.282.163) (104.122) 12.307) 957.890) 4.148.238) Balance as of 1 January 2019 Laba bersih tahun berjalan -) -) -) 276.318) 276.318) Net income for the year Penghasilan komprehensif lain, setelah

pajak: Other comprehensive income,

net of tax: Cadangan nilai wajar (aset keuangan

dengan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain):

Fair value reserve (financial assets with fair value through other

comprehensive income): Perubahan bersih nilai wajar -) 219.048) -) -) 219.048) Net change in fair value Laba yang direalisasi pada saat

penjualan, bersih -) (46.636) -) -) (46.636) Gain realised upon disposal, net

Keuntungan aktuarial liabilitas imbalan pascakerja, bersih -) -) 2.477) -) 2.477)

Actuarial gains of obligation for post-employment

benefits, net

Saldo 31 Desember 2019 3.282.163) 68.290) 14.784) 1.234.208) 4.599.445) Balance as of 31 December 2019

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan.

See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements.

Page 8: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

5

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

COMBINED STATEMENT OF CASH FLOWS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Catatan/ Notes 2019 2018 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Laba bersih 276.318) 536.266) Net income Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba sebelum pajak ke kas bersih yang

digunakan untuk aktivitas operasi:

Adjustments to reconcile income before tax to net cash used for operating activities:

Penyusutan aset tetap 23 118.464) 40.501) Depreciation of fixed assets Laba atas penjualan aset tetap (15.652) (392) Gain on sale of fixed assets (Laba) rugi belum direalisasi dari

perubahan nilai wajar atas instrumen keuangan, bersih

(670.725) 492.837)

Unrealised (gain) loss from changes in fair value of financial instruments, net

Penambahan cadangan kerugian penurunan nilai 22 1.108.007) 349.776)

Addition of allowance for impairment losses

Beban imbalan pasca-kerja 14 23.760) 15.572) Post-employment benefit expenses Rugi (laba) selisih kurs, bersih 93.796) (253.165) Foreign exchange loss (gain), net Pendapatan bunga 19 (3.464.067) (3.628.606) Interest income Beban bunga 20 1.293.778) 1.298.834) Interest expense Beban pajak 13 150.094) 284.651) Income tax expense Perubahan pada aset dan liabilitas: Changes in assets and liabilities:

Tagihan dari cabang-cabang lain (363.845) 138.192) Due from other branches Efek-efek 1.148.541) (99.520) Securities Aset derivatif 426.750) (2.555.344) Derivative assets Kredit yang diberikan 2.195.985) (5.031.833) Loans

Tagihan atas pinjaman yang dijamin 1.494.154) 3.346.233) Receivables under secured

borrowings Pembayaran dimuka 24.514) 24.530) Prepayments Aset lain-lain (1.162.011) 375.005) Other assets

Simpanan oleh nasabah bukan bank 2.843.282) (472.870) Deposits by non-bank

customers Simpanan oleh bank-bank lain 1.031.632) 703.390) Deposits by other banks Liabilitas derivatif (404.077) 2.408.613) Derivative liabilities Liabilitas untuk mengembalikan surat-

surat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijamin (1.474.747) (3.350.969))

Obligation to return securities received under secured

borrowings Utang kepada Kantor Pusat dan cabang-

cabang lain (2.038.073) (914.580) Due to Head Office and other

branches Beban masih harus dibayar dan liabilitas

lain-lain 995.775) (87.615)) Accrued expenses and other liabilities

Pembayaran bunga (1.318.292) (1.322.287) Payments of interest Penerimaan bunga 3.440.759) 3.665.116) Receipts of interest Pembayaran imbalan pasca-kerja 14 (59.050) (11.358) Payments of post-employment benefits Pembayaran pajak penghasilan (376.396) (235.965) Payments of income tax Penerimaan klaim pengembalian pajak 13 10.453) 34.377) Receipt of claims for tax refund

Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi 5.329.127) (4.250.611)

Net cash provided by (used for) operating activities

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan.

See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements.

Page 9: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

6

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN (Lanjutan)

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

COMBINED STATEMENT OF CASH FLOWS (Continued)

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Catatan/ Notes 2019 2018

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES:

Perolehan aset tetap (246.920) (20.599) Acquisition of fixed assets Penerimaan dari penjualan aset tetap 353) 661) Proceeds from sale of fixed assets Penerimaan dari penjualan efek-efek dan

efek-efek yang jatuh tempo 4.023.131) 8.710.561) Proceeds from sale of securities and

securities matured Pembelian efek-efek untuk investasi (7.256.244) (5.462.436) Purchase of investment securities

Kas bersih yang (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi (3.479.680) 3.228.187)

Net cash (used for) provided by investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES:

Pembayaran atas pokok dari liabilitas sewa (41.387) -) Payments for principal portion of lease

liabilities

Efek perubahan kurs terhadap kas dan setara kas (205.047) 255.783)

Effect of exchange rate changes on cash and cash equivalents.

Penambahan (penurunan) bersih kas dan

setara kas 1.603.013) (766.641) Net increase (decrease) in cash and cash

equivalents

Kas dan setara kas, awal tahun 8.126.948) 8.893.589) Cash and cash equivalents, beginning of

year. Kas dan setara kas, akhir tahun 9.729.961) 8.126.948) Cash and cash equivalents, end of year Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

Kas 288.934) 231.407) Cash Giro pada Bank Indonesia 5 2.183.353) 2.790.328) Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain 449.427) 557.605) Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-

bank lain - jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan 6 6.808.247) 4.547.608)

Placements with Bank Indonesia and other banks - mature within 3 (three)

months from the date of acquisition 9.729.961) ) 8.126.948)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Gabungan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan gabungan.

See Notes to the Combined Financial Statements, which form an integral part of these combined financial statements.

Page 10: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

7

1. UMUM 1. GENERAL

a. Standard Chartered Bank Indonesia ("Bank") merupakan kantor cabang Standard Chartered Bank, UK yang berkantor pusat di London, berdomisili di Menara Standard Chartered, Jl. Prof. DR. Satrio No. 164, Jakarta 12930. Pada tanggal 1 Oktober 1968, Bank memperoleh izin melakukan usaha bank umum dari Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan No. D.15.6.5.19.

a. Standard Chartered Bank Indonesia (“the Bank”), an unincorporated component of Standard Chartered Bank, UK with head office in London, is domiciled at Menara Standard Chartered, Jl. Prof. DR. Satrio No. 164, Jakarta 12930. On 1 October 1968, the Bank received its business license as a commercial bank through the Decree of Minister of Finance No. D.15.6.5.19.

Kantor pusat Bank adalah Standard Chartered PLC, yang memiliki banyak anak perusahaan dan cabang di seluruh dunia. Operasi Bank dilakukan di kantor cabang utama di Jakarta dan kantor-kantor cabang pembantu di Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, dan Makassar.

The Bank is ultimately part of Standard Chartered PLC, which has subsidiaries and branches throughout the world. The Bank's operations are conducted through the Jakarta main branch and its sub-branches in Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, and Makassar.

Bank mengoperasikan tiga segmen nasabah yaitu Corporate and Institutional Banking (CIB), Commercial Banking (CB) dan Retail Banking (RB).

The Bank operates three customer segment groups of Corporate and Institutional Banking (CIB), Commercial Banking (CB) and Retail Banking (RB).

b. Chief Executive Officer Bank pada tanggal

31 Desember 2019 adalah Andrew Chia, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah Rino Donosepoetro.

b. The Bank’s Chief Executive Officer was Andrew Chia as of 31 December 2019 and Rino Donosepoetro as of 31 December 2018.

c. Jumlah karyawan tetap Bank pada akhir tahun 2019

dan 2018 masing-masing 1.389 dan 1.510 orang. c. The Bank employed 1,389 and 1,510 permanent

employees at year end 2019 and 2018, respectively.

d. Laporan keuangan gabungan disetujui untuk

diterbitkan oleh manajemen pada tanggal 27 Maret 2020.

d. The combined financial statements were authorised for issue by the management on 27 March 2020.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Bank pada laporan keuangan gabungan adalah sama dengan kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh Bank pada laporan keuangan gabungan tahun 2018, kecuali atas pengakuan dan pengukuran kontrak sewa yang ditentukan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 73. Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2t, Bank telah melakukan penerapan awal atas PSAK 73 pada tanggal penerapan awal 1 Januari 2019.

The accounting policies applied by the Bank in the combined financial statements are the same as those applied by the Bank in the 2018 combined financial statements, except that the recognition and measurement of lease contracts are accounted for under Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) 73. As explained in Note 2t, the Bank has early adopted PSAK 73 on the initial application date of 1 January 2019.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan gabungan ini adalah sebagai berikut:

The significant accounting policies applied in the preparation of these combined financial statements are as follows:

a. Pernyataan kepatuhan a. Statement of compliance

Laporan keuangan gabungan Bank disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia.

The Bank’s combined financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK) issued by the Standards Board of Indonesian Institute of Accountants.

Page 11: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

b. Dasar penyusunan laporan keuangan gabungan b. Basis for preparation of combined financial

statements

Laporan keuangan Bank merupakan gabungan dari akun-akun kantor cabang utama dan seluruh kantor cabang pembantu. Saldo antar cabang telah dieliminasi.

The Bank's financial statements are combined from the accounts of the main office and all the sub-branches. Inter-branch balances have been eliminated.

Laporan keuangan gabungan disusun dengan basis akrual menggunakan konsep nilai historis, kecuali standar akuntansi mengharuskan pengukuran dengan nilai wajar.

The combined financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement.

Laporan keuangan gabungan disajikan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Bank. Seluruh angka dalam laporan keuangan gabungan ini dibulatkan menjadi jutaan Rupiah terdekat, kecuali dinyatakan secara khusus.

The combined financial statements are presented in Rupiah, which is the Bank’s functional currency. Figures in these combined financial statements are rounded to and stated in nearest millions of Rupiah, unless otherwise specified.

Laporan arus kas gabungan menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas gabungan disusun dengan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas gabungan, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima.

The combined statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The combined statement of cash flows is prepared using the indirect method. For the purpose of the combined statement of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, and placements with Bank Indonesia and other banks that mature within three months from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings.

c. Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang

asing c. Foreign currency transactions and balances

translation

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.

Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates prevailing at the transaction date.

Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan pukul 16:00 WIB.

Year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters middle rates on statement of financial position date at 16:00 WIB.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laba rugi.

The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in profit or loss.

Page 12: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

c. Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang

asing (Lanjutan) c. Foreign currency transactions and balances

translation (Continued)

Keuntungan atau kerugian kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing, yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan.

The foreign currency gain or loss on monetary assets and liabilities is the difference between amortised cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortised cost measured in foreign currency, as translated into Rupiah at the exchange rate at the reporting date.

Kurs mata uang asing utama pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):

The major rates of exchange used as of 31 December 2019 and 2018 were as follows (in full amount of Rupiah):

2019 2018 Jenis mata uang asing Foreign currencies USD 1 13.882,50 14.380,00 USD 1 AUD 1 9.725,39 10.162,35 AUD 1 SGD 1 10.314,60 10.554,91 SGD 1 HKD 1 1.782,75 1.836,28 HKD 1 GBP 1 18.238,14 18.311,50 GBP 1 JPY 100 12.781,00 13.062,00 JPY 100 EUR 1 15.570,61 16.440,66 EUR 1

d. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi d. Transactions with related parties

Dalam laporan keuangan gabungan ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”.

In these combined financial statements, the term related parties are used as defined in the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 7 regarding “Related Party Disclosures”.

e. Pendapatan dan beban bunga e. Interest income and expenses

Pendapatan bunga atas aset keuangan baik yang diukur dengan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain atau biaya perolehan diamortisasi, dan beban bunga atas seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laba rugi berdasarkan suku bunga efektif.

Interest income for financial assets held at either fair value through other comprehensive income or amortised cost, and interest expense on all financial liabilities held at amortised cost are recognised in profit or loss using the effective interest method.

Pendapatan dan beban bunga atas aset keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laba rugi diakui sebagai bagian pendapatan bunga bersih.

Interest income and expense on financial instruments held at fair value through profit or loss are recognised as part of net interest income.

Page 13: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

e. Pendapatan dan beban bunga (Lanjutan) e. Interest income and expenses (Continued)

Metode suku bunga efektif adalah metode dalam menghitung biaya perolehan diamortisasi atas aset atau liabilitas keuangan dan alokasi atas pendapatan atau beban bunga pada periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah tingkat bunga yang mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan sepanjang umur yang diekspektasi atas instrumen keuangan, atau periode yang lebih pendek, atas nilai tercatat bruto dari aset keuangan (ketika aset tidak mengalami penurunan nilai) atau pada biaya perolehan diamortisasi untuk liabilitas keuangan. Saat menghitung suku bunga efektif, Bank melakukan estimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh perjanjian kontraktual atas instrumen keuangan (antara lain opsi pelunasan dipercepat) tapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini termasuk seluruh provisi yang dibayar atau diterima atas kontrak yang merupakan bagian kesatuan dengan suku bunga efektif, biaya transaksi dan seluruh premium atau diskonto.

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period, to the gross carrying amount of the financial asset (when the asset is not credit impaired) or to the amortised cost of the financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument (for example prepayment options) but does not consider future credit losses. This calculation includes all fees paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs and all other premiums or discounts.

Saat estimasi arus kas telah direvisi, nilai tercatat atas aset atau liabilitas keuangan disesuaikan untuk merefleksikan arus kas yang aktual dan direvisi, didiskontokan pada suku bunga efektif original. Penyesuaian ini diakui sebagai pendapatan atau beban bunga pada periode dilakukannya revisi.

Where the estimates of cash flows have been revised, the carrying amount of the financial asset or liability is adjusted to reflect the actual and revised cash flows, discounted at the instruments original effective interest rate. The adjustment is recognised as interest income or expense in the period in which the revision is made.

Pendapatan bunga atas aset keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain atau biaya diamortisasi yang mengalami penurunan nilai setelah pengakuan awal (Stage 3) diakui berdasarkan suku bunga efektif kredit yang disesuaikan. Tingkat bunga ini dihitung dengan cara yang sama dalam perhitungan suku bunga efektif kecuali bahwa cadangan kerugian kredit ekspektasian dimasukkan dalam arus kas ekspektasian. Oleh karenanya, pendapatan bunga diakui atas aset keuangan dalam klasifikasi biaya perolehan diamortisasi termasuk kerugian kredit ekspektasian. Dalam kondisi risiko kredit atas aset keuangan Stage 3 mengalami perbaikan sehingga aset keuangan tidak lagi dipertimbangkan mengalami penurunan nilai, pengakuan pendapatan bunga dihitung berdasarkan nilai tercatat bruto aset keuangan.

Interest income for financial assets that are either held at fair value through other comprehensive income or amortised cost that have become credit impaired subsequent to initial recognition (Stage 3) is recognised using the credit adjusted effective interest rate. This rate is calculated in the same manner as the effective interest rate except that expected credit losses are included in the expected cash flows. Interest income is therefore recognised on the amortised cost of the financial asset including expected credit losses. Should the credit risk on a Stage 3 financial asset improve such that the financial asset is no longer considered credit impaired, interest income recognition reverts to a computation based on the rehabilitated gross carrying value of the financial asset.

f. Provisi dan komisi f. Fees and commissions

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari suku bunga efektif atas aset keuangan atau liabilitas keuangan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif.

Significant fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or liability are amortised on an effective interest method.

Page 14: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

f. Provisi dan komisi (Lanjutan) f. Fees and commissions (Continued)

Pendapatan provisi dan komisi lainnya, termasuk provisi yang terkait kegiatan ekspor impor, provisi atas manajemen kas, dan provisi atas jasa diakui pada saat jasa diberikan. Dalam hal tanggal maupun jumlah pencairan kredit atas komitmen kredit tidak dapat ditentukan, pendapatan provisi dari komitmen kredit tersebut diakui dengan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen kredit.

Other commission and commitment fees, including export import related fees, cash management fees, and service fees are recognised as the related services are performed. When drawdown dates or amounts of loan commitment are not readily determinable, loan commitment fees are recognised on a straight-line basis over the loan commitment period.

Beban provisi dan komisi lainnya sebagian besar berhubungan dengan imbalan transaksi dan jasa, yang diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.

Other fee and commission expenses relate mainly to transaction and service fees, which are expensed as the services are received.

g. Aset keuangan dan liabilitas keuangan g. Financial assets and financial liabilities

Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, tagihan dari cabang-cabang lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, efek-efek, aset derivatif, tagihan akseptasi, kredit yang diberikan, tagihan atas pinjaman yang dijamin dan tagihan lainnya (yang disajikan sebagai bagian dari aset lain-lain).

The Bank’s financial assets consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, due from other branches, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, derivative assets, acceptance receivables, loans, receivables under secured borrowings and other receivables (which are presented as part of other assets).

Liabilitas keuangan Bank terdiri dari simpanan oleh nasabah bukan bank, simpanan oleh bank-bank lain, liabilitas derivatif, utang akseptasi, liabilitas untuk mengembalikan surat-surat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijamin, utang kepada Kantor Pusat dan cabang-cabang lain, beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain.

The Bank’s financial liabilities consist of deposits by non-bank customers, deposits by other banks, derivative liabilities, acceptance payables, obligation to return securities received under secured borrowings, due to Head office and other branches, accrued expenses and other liabilities.

g.1. Klasifikasi g.1. Classification

Aset keuangan Financial assets

Terdapat tiga klasifikasi pengukuran aset keuangan: biaya perolehan diamortisasi, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), dan diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCI).

There are three measurement classifications for financial assets: amortised cost, fair value through profit or loss (FVTPL) and fair value through other comprehensive income (FVOCI).

Aset keuangan diklasifikasikan menjadi kategori tersebut di atas berdasarkan model bisnis dimana aset keuangan tersebut dimiliki, dan karakteristik arus kas kontraktualnya. Model bisnis merefleksikan bagaimana kelompok aset keuangan dikelola untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.

Financial assets are classified into these categories based on the business model within which they are held, and their contractual cash flow characteristics. The business model reflects how groups of financial assets are managed to achieve a particular business objective.

Page 15: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

g. Aset keuangan dan liabilitas keuangan

(Lanjutan) g. Financial assets and financial liabilities

(Continued)

g.1. Klasifikasi (Lanjutan) g.1. Classification (Continued)

Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued)

Aset keuangan hanya dapat dikategorikan sebagai biaya perolehan diamortisasi jika instrumen dimiliki dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual (“hold to collect”), dan dimana arus kas kontraktual tersebut semata dari pembayaran pokok dan bunga (SPPI). Pokok merupakan nilai wajar dari instrumen pada saat pengakuan awal. Bunga dalam hal ini merupakan kompensasi untuk nilai waktu uang dan risiko kredit terkait beserta kompensasi untuk risiko lain dan biaya yang konsisten dengan persyaratan dalam peminjaman standar dan marjin laba. Kategori aset ini membutuhkan penilaian persyaratan kontraktual pada saat pengakuan awal untuk menentukan apakah kontrak mengandung persyaratan yang dapat mengubah waktu atau jumlah dari arus kas yang tidak konsisten dengan persyaratan SPPI.

Financial assets can only be held at amortised cost if the instruments are held in order to collect the contractual cash flows (“hold to collect”), and where those contractual cash flows are solely payments of principal and interest (SPPI). Principal represents the fair value of the instrument at the time of initial recognition. Interest in this context represents compensation for the time value of money and associated credit risks together with compensation for other risks and costs consistent with a basic lending arrangement and a profit margin. This requires an assessment at initial recognition of the contractual terms to determine whether it contains a term that could change the timing or amount of cash flows in a way that is inconsistent with the SPPI criteria.

Dalam menilai apakah arus kas kontraktual memiliki karakteristik SPPI, Bank mempertimbangkan persyaratan kontraktual atas instrumen tersebut. Hal ini termasuk dalam hal menilai apakah aset keuangan mengandung ketentuan kontraktual yang dapat mengubah waktu atau jumlah arus kas kontraktual sehingga tidak dapat memenuhi kondisi SPPI. Dalam melakukan penilaian, Bank mempertimbangkan:

In assessing whether the contractual cash flows have SPPI characteristics, the Bank considers the contractual terms of the instrument. This includes assessing whether the financial asset contains a contractual term that could change the timing or amount of contractual cash flows such that it would not meet this condition. In making the assessment, the Bank considers:

• Kejadian kontinjensi yang akan

mengubah jumlah dan waktu arus kas; • Contingent events that would change the

amount and timing of cash flows; • Fitur leverage; dan • Leverage features; and • Persyaratan pelunasan dipercepat atau

perpanjangan fasilitas. • Prepayment and extension terms.

Aset dapat dijual dari portofolio hold to collect ketika terdapat peningkatan risiko kredit. Penghentian untuk alasan lain diperbolehkan namun jumlah penjualan tersebut harus tidak signifikan jumlahnya atau tidak sering.

Assets may be sold out of hold to collect portfolios where there is an increase in credit risk. Disposals for other reasons are permitted but such sales should be insignificant in value or infrequent in nature.

Aset keuangan berupa instrumen utang dimana tujuan model bisnis dicapai dengan mendapatkan arus kas kontraktual dan menjual aset (“hold to collect and sell”) dan memiliki arus kas SPPI, diklasifikasikan sebagai FVOCI, dengan laba rugi yang belum direalisasi ditangguhkan di pendapatan komprehensif lain sampai aset tersebut dihentikan.

Financial asset debt instruments where the business model objectives are achieved by collecting the contractual cash flows and by selling the assets (“hold to collect and sell”) and that have SPPI cash flows are held at FVOCI, with unrealised gains or losses deferred in other comprehensive income until the asset is derecognised.

Page 16: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

g. Aset keuangan dan liabilitas keuangan

(Lanjutan) g. Financial assets and financial liabilities

(Continued)

g.1. Klasifikasi (Lanjutan) g.1. Classification (Continued)

Aset keuangan (Lanjutan) Financial assets (Continued)

Seluruh aset keuangan lainnya akan ditetapkan untuk diklasifikasikan sebagai FVTPL. Aset keuangan dapat ditetapkan sebagai FVTPL hanya jika ini dapat mengeliminasi atau mengurangi accounting mismatch.

All other financial assets will mandatorily be held at FVTPL. Financial assets may be designated at FVTPL only if doing so eliminates or reduces an accounting mismatch.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:

Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition:

i. Liabilitas keuangan yang diukur nilai wajar

melalui laba rugi baik yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau ditetapkan pada nilai wajar pada saat pengakuan awal; dan

i. Financial liabilities held at fair value through profit or loss are either mandatorily classified fair value through profit or loss or irrevocably designated at fair value through profit or loss at initial recognition; and

ii. Liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, akan diklasifikasikan sebagai liabilitas dengan biaya perolehan diamortisasi.

ii. Financial liabilities that are not classified as financial liabilities held at fair value through profit or loss are classified as financial liabilities held at amortised cost.

g.2. Pengakuan g.2. Recognition

Kredit yang diberikan serta simpanan diakui pada tanggal perolehan.

Loans and deposits are recognised on the date of origination.

Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Regular way purchases and sales of financial assets are recognised on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets.

Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.

All other financial assets and liabilities are recognised on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal bergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.

A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus (for a financial instrument not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liability. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.

Page 17: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

g. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan) g. Financial assets and financial liabilities

(Continued)

g.2. Pengakuan (Lanjutan) g.2. Recognition (Continued)

Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas.

Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognised initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt initially recognised.

Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.

Such transaction costs are amortised over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.

g.3. Saling hapus g.3.Offsetting

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan gabungan jika Bank memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau ketika aset direalisasi dan liabilitas diselesaikan secara simultan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is presented in the combined statement of financial position when the Bank has a legally enforceable right to set off the amounts and intends to settle on a net basis, or when the asset is realised and the liability is settled simultaneously.

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.

g.4. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi g.4.Amortised cost measurement

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan untuk aset keuangan, disesuaikan dengan cadangan kerugian kredit ekspektasian.

The amortised cost of a financial asset or financial liability is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortisation using the effective interest method, of any difference between the initial amount recognised and the maturity amount, and for financial assets, adjusted for any expected credit loss allowance.

Page 18: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

g. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan) g. Financial assets and financial liabilities

(Continued)

g.5. Pengukuran nilai wajar g.5. Fair value measurement

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Bank has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.

Pada umumnya, nilai wajar instrumen keuangan diukur secara individual.

The fair value of financial instruments is generally measured on the basis of the individual financial instrument.

Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan.

When available, the Bank measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis.

Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi.

If there is no quoted price in an active market, then the Bank uses valuation techniques that maximise the use of relevant observable inputs and minimise the use of unobservable inputs. The chosen valuation technique incorporates all of the factors that market participants would take into account in pricing a transaction.

Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Bank menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi berdasarkan umur dari instrumen tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.

The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is normally the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received. If the Bank determines that the fair value at initial recognition differs from the transaction price and the fair value is evidenced neither by a quoted price in an active market for an identical asset or liability nor based on a valuation technique that uses only data from observable markets, then the financial instrument is initially measured at fair value, adjusted to defer the difference between the fair value at initial recognition and the transaction price. Subsequently, that difference is recognised in profit or loss on an appropriate basis over the life of the instrument but no later than when the valuation is wholly supported by observable market data or the transaction is closed out.

Page 19: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

g. Aset keuangan dan liabilitas keuangan

(Lanjutan) g. Financial assets and financial liabilities

(Continued)

g.5. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) g.5. Fair value measurement (Continued) Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga permintaan, maka Bank mengukur aset dan posisi long berdasarkan harga penawaran dan mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan harga permintaan.

If an asset or a liability measured at fair value has a bid price and an ask price, then the Bank measures assets and long positions at a bid price and liabilities and short positions at an ask price.

Kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang dikelola oleh Bank berdasarkan eksposur netonya baik terhadap risiko pasar ataupun risiko kredit, diukur berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual posisi net long (atau dibayar untuk mengalihkan posisi net short) untuk eksposur risiko tertentu. Penyesuaian pada level kelompok tersebut dialokasikan pada aset dan liabilitas individual berdasarkan penyesuaian risiko relatif dari masing-masing instrumen individual di dalam kelompok.

Portfolios of financial assets and financial liabilities measured at fair value, that are exposed to market risk and credit risk that are managed by the Bank on the basis of the net exposure to either market or credit risk, are measured on the basis of a price that would be received to sell a net long position (or paid to transfer a net short position) for a particular risk exposure. Those portfolio-level adjustments are allocated to the individual assets and liabilities on the basis of the relative risk adjustment of each of the individual instruments in the portfolio.

g.6. Modifikasi instrumen keuangan g.6. Modification of financial instruments

Aset dan liabilitas keuangan modifikasian adalah instrumen dimana kontraktual awal telah mengalami perubahan. Modifikasi ini termasuk antara lain perubahan atas jangka waktu, arus kas dan atau tingkat bunga.

Modified financial assets and financial liabilities are whose original contractual terms have been modified. Modifications may include changes to the tenor, cash flows and or interest rates among other factors.

Saat aset keuangan telah dimodifikasi, ketentuan yang dimodifikasi dinilai atas basis kualitatif dan kuantitatif untuk menentukan apakah perubahan fundamental atas sifat dari instrumen telah terjadi, dan apakah penghentian pengakuan atas instrumen yang ada dan pengakuan instrumen baru tepat dilakukan.

Where financial assets have been modified, the modified terms are assessed on a qualitative and quantitative basis to determine whether a fundamental change in the nature of the instrument has occurred, such as whether the derecognition of the pre-existing instrument and the recognition of a new instrument is appropriate.

Saat penghentian pengakuan aset keuangan tepat dilakukan, nilai sisa aset yang baru akan dinilai untuk menentukan apakah aset tersebut harus diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk atau purchased or originated credit-impaired assets (POCI). Jika penghentian pengakuan tidak tepat dilakukan, nilai bruto nilai tercatat instrumen yang terkait dihitung ulang sebagai nilai kini dari hasil renegosiasi atau modifikasi atas arus kas kontraktual yang didiskonto pada tingkat suku bunga efektif awal (atau tingkat suku bunga efektif yang disesuaikan untuk aset keuangan POCI).

Where derecognition of financial assets is appropriate, the newly recognised residual assets are assessed to determine whether the assets should be classified as purchased or originated credit-impaired assets (POCI). Where derecognition is not appropriate, the gross carrying amount of the applicable instruments is recalculated as the present value of the renegotiated or modified contractual cash flows discounted at the original effective interest rate (or credit adjusted effective interest rate for POCI financial assets).

Page 20: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

g. Aset keuangan dan liabilitas keuangan

(Lanjutan) g. Financial assets and financial liabilities

(Continued)

g.6. Modifikasi instrumen keuangan (Lanjutan) g.6. Modification of financial instruments (Continued)

Perbedaan antara nilai hasil perhitungan ulang dan nilai sebelum modifikasi atas nilai tercatat bruto dari instrumen dicatat sebagai keuntungan atau kerugian modifikasian pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian dari modifikasian karena alasan kredit dicatat sebagai bagian dari kerugian penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian dari modifikasian yang bukan karena alasan kredit diakui sebagai bagian dari kerugian penurunan nilai atau pendapatan bergantung pada apakah terdapat perubahan risiko kredit atas aset keuangan setelah modifikasian. Keuntungan dan kerugian dari modifikasian liabilitas keuangan dicatat sebagai pendapatan atau beban yang dicatat dalam laporan laba rugi.

The difference between the recalculated values and the pre-modified gross carrying values of the instruments are recorded as a modification gain or loss in the profit or loss. Gains and losses arising from modifications for credit reasons are recorded as part of ‘credit impairment’. Modification gains and losses arising for non-credit reasons are recognised either as part of “credit impairment” or within income depending on whether there has been a change in the credit risk on the financial asset subsequent to the modification. Modification gains and losses arising on financial liabilities are recognised as income or expense being recognised in profit or loss.

g.7. Penghentian pengakuan g.7. Derecognition

Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

The Bank derecognises a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or when it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognised as a separate asset or liability.

Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.

In transactions in which the Bank neither retain nor transfer substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognises the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognised separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognise the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.

Page 21: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

SIGNIFIKAN (Lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

g. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

g. Financial assets and financial liabilities (Continued)

g.7. Penghentian pengakuan (Lanjutan) g.7. Derecognition (Continued)

Bank menghapusbukukan aset keuangan dan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa kemungkinan tertagihnya aset keuangan tersebut relatif kecil. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti kemungkinan tertagihnya piutang dari debitur, telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposur. Jumlah hari lewat jatuh tempo yang digunakan untuk memicu penghapusan kredit tanpa jaminan dalam portofolio ritel ditentukan berdasarkan pengalaman akun masa lalu yang menunjukkan ketika suatu akun mencapai jumlah hari lewat jatuh tempo tertentu, maka probabilitas pengembalian dari akun tersebut mendekati nol.

The Bank writes off a financial asset and any related impairment losses, when the Bank determines that the collectibility of financial assets is relatively remote. This decision is reached after considering information such as recoverability of the amount due from borrowers, the occurrence of significant changes in the financial position of borrower/financial asset issuer such that the borrower/issuer can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to pay back the entire exposure. The days past due used to trigger write off of unsecured loans in retail portfolio are broadly driven by past experiences which shows that once an account reaches the certain number of days past due, the probability of recovery is almost zero.

Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

The Bank derecognises a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.

h. Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain h. Current accounts with Bank Indonesia and other banks

Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Subsequents to initial recognition, current accounts with Bank Indonesia and other banks are measured at amortised cost using the effective interest method.

i. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank- bank lain

i. Placements with Bank Indonesia and other banks

Setelah pengakuan awal, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Subsequent to initial recognition, placements with Bank Indonesia and other banks are measured at their amortised cost using the effective interest method.

j. Efek-efek j. Securities

Efek-efek, selain sukuk, pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi.

Securities, other than sukuk, are initially measured at fair value plus transaction costs.

Page 22: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

j. Efek-efek (Lanjutan) j. Securities (Continued)

Setelah pengakuan awal, efek-efek yang diukurpada biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan suku bunga efektif. Sementara efek-efek yang diukur pada FVOCI, setelah pengakuanawal akan diukur pada nilai wajar dimanakeuntungan dan kerugian yang belum direalisasiatas perubahan nilai wajar akan diakui sebagaipenghasilan komprehensif lain dan diakumulasikanpada komponen terpisah pada rekening kantorpusat. Pada saat penghentian pengakuan,akumulasi keuntungan atau kerugian nilai wajar,bersih setelah akumulasi cadangan kerugian kreditekspektasian, ditransfer ke laba rugi. Untuk efek-efek yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajarmelalui laba rugi, setelah pengakuan awal akandiukur pada nilai wajar dimana keuntungan dankerugian yang timbul akibat perubahan nilai wajardicatat dalam pendapatan operasional lainnya.

After initial recognition, securities held atamortised cost is amortised using the effectiveinterest rate. While securities held at FVOCI aresubsequently carried at fair value with allunrealised gains and losses arising from changesin fair value recognised in other comprehensiveincome and accumulated in separate componentof head office accounts. On derecognition, thecumulative fair value gains or losses, net of thecumulative expected credit loss reserve, aretransferred to the profit or loss. For securitiesmandatorily held at FVTPL are subsequentlycarried at fair value with gains or losses arisingfrom the changes in fair value recorded in otheroperating income.

Investasi pada Sukuk Investment in Sukuk

Bank menentukan klasifikasi investasi pada sukuksebagai diukur pada biaya perolehan, diukur padanilai wajar melalui laba rugi atau diukur pada nilaiwajar melalui penghasilan komprehensif lain.

lnvestasi pada sukuk diklasifikasikan sebagaidiukur pada biaya perolehan jika:

Bank determines the classification of investment in sukuk as measured at acquisition cost, measured at fair value through profit or loss or measured at fair value through other comprehensive income.

Investment in sukuk is classified as measured at acquisition cost if:

a. lnvestasi tersebut dimiliki dalam suatu modelusaha yang bertujuan utama untuk memperoleharus kas kontraktual; dan

b. Persyaratan kontraktual menentukan tanggaltertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.

a. Such investment is held within a businessmodel whose objective is to collect contractualcash flows; and

b. The contractual terms give rise on specifieddates to payments of principals and/or themargin.

lnvestasi pada sukuk diklasifikasi sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain jika:

Investment in sukuk is classified as measured at fair value through other comprehensive income if:

a. lnvestasi tersebut dimiliki dalam suatu modelusaha yang bertujuan utama untuk memperoleharus kas kontraktual dan melakukan penjualansukuk; dan

b. Persyaratan kontraktual menentukan tanggaltertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya.

a. Such investment is held within a businessmodel whose objective is achieved by bothcollecting contractual cash flows and selling theSukuk; and

b. The contractual terms of the financial asset give rise on specified dates to payments of principals and/or the margin.

lnvestasi pada sukuk diklasifikasikan sebagai diukur pad a nilai wajar melalui laba rugi kecuali jika investasi tersebut diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan atau diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.

Pada saat pengakuan awal, Bank mencatat investasi pada sukuk sebesar biaya perolehan ditambah (untuk sukuk yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan investasi pada sukuk.

Investment in sukuk is classified as measured at fair value through profit or Joss unless they are classified as measured at acquisition costs or measured at fair value through other comprehensive income.

At initial recognition, the Bank records investment in sukuk at acquisition cost plus (for sukuk not subsequently measured at fair value through profit or loss) directly attributable transaction costs.

Page 23: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

j. Efek-efek (Lanjutan) j. Securities (Continued)

Investasi pada Sukuk (Lanjutan) Investment in Sukuk (Continued)

Setelah pengakuan awal, untuk investasi padasukuk yang diklasifikasikan sebagai diukur padabiaya perolehan, selisih antara biaya perolehandan nilai nominal diamortisasi secara garis lurusselama jangka waktu sukuk dan diakui dalam labarugi.

Setelah pengakuan awal, investasi pada sukukyang diukur pada nilai wajar melalui penghasilankomprehensif lain dicatat sebesar nilai wajar.Seluruh perubahan nilai wajar diakui padapenghasilan komprehensif lain.

Setelah pengakuan awal, investasi pada sukukyang diukur pada nilai wajar melalui laba rugidicatat sebesar nilai wajar. Seluruh perubahan nilai wajar diakui pada laba rugi tahun berjalan.

Subsequent to initial recognition, for investment insukuk classified at acquisition cost, the differencebetween acquisition cost and par value is amortized on a straight-line basis over the period of the sukukand recognized in profit or Joss.

Subsequent to initial recognition, investment insukuk measured at fair value through othercomprehensive income is stated at fair value. Allchanges in fair value are recognized in othercomprehensive income.

Subsequent to initial recognition, investment insukuk measured at fair value through profit or lossare stated at fair value. All changes in fair value arerecognized in the current year profit or loss.

k. Instrumen derivatif k. Derivative instruments

Instrumen derivatif diakui sebesar nilai wajarnyapada saat pengakuan awal maupun setelahpengakuan awal. Instrumen derivatif disajikansebagai aset bila nilai wajarnya adalah positif dansebagai liabilitas bila nilai wajarnya negatif.

Derivative instruments are recognised at fair valueat initial recognition and subsequentmeasurement. Derivative instruments areclassified as assets when the fair value is positiveand as liabilities when the fair value is negative.

Akuntansi untuk perubahan nilai wajar suatuinstrumen derivatif bergantung pada apakahinstrumen derivatif tersebut ditujukan untuk danmemenuhi kriteria sebagai lindung nilai, serta jenishubungan lindung nilai. Untuk instrumen derivatifyang tidak memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai atau tidak ditetapkan untuk tujuan lindung nilai,perubahan nilai wajar atas derivatif diakui dalamlaba rugi.

The accounting for changes in the fair value of aderivative instrument depends on whether it hasbeen designated and qualifies as part of a hedgingrelationship, and further, on the type of hedgingrelationship. For derivative instruments which donot qualify for hedge accounting or which are notdesignated as hedges, changes in fair value of thederivative instruments are recognised in profit orloss.

l. Tagihan dan utang akseptasi l. Acceptance receivables and payables

Setelah pengakuan awal, tagihan dan utangakseptasi diukur pada biaya perolehan diamortisasidengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Subsequent to initial recognition, acceptancereceivables and payables are measured atamortised cost using the effective interest method.

Bank mereklasifikasi tagihan akseptasi yang sudahjatuh tempo dan belum dibayarkan pada tanggalpelaporan menjadi kredit yang diberikan.

The Bank reclassifies past-due acceptancereceivables which are not yet paid as at reportingdate into loans.

m. Kredit yang diberikan m. Loans

Setelah pengakuan awal, kredit yang diberikandiukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilaiwajar sesuai dengan klasifikasinya masing-masing(Catatan 2g.1). Biaya perolehan diamortisasi diukurmenggunakan metode suku bunga efektif.Keuntungan atau kerugian atas perubahan nilaiwajar dicatat pada pendapatan operasional lainnya.

Porsi partisipasi risiko yang ditanggung oleh Bankdalam kredit dalam rangka pembiayaanbersama (kredit sindikasi) diukur sebesar biayaperolehan diamortisasi. Sementara itu, sisa porsibest-effort sell-down diukur pada nilai wajar melaluilaba rugi.

Subsequent to initial recognition, loans aremeasured at amortised cost or fair value dependingon their respective classification (Note 2g.1).Amortised cost is using the effective interestmethod. Gains or losses arising from changes infair value are recorded in other operating income.

The Bank’s determined risk participation in the syndication loans is measured at amortised cost. Meanwhile, the remaining best-effort sell-down portion of syndicated loans is measured at fair value through profit or loss.

Page 24: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

n. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai asetkeuangan

n. Identification and measurement of impairmentof financial assets

Bank terutama menggunakan model yang kompleksyang menggunakan matriks probability of default(PD), loss given default (LGD) dan exposure atdefault (EAD), yang didiskontokan menggunakansuku bunga efektif. Untuk portofolio di Retail Banking yang memiliki nilai lebih kecil dan tidak kompleks,Bank menggunakan model roll rate atau loss rate.

The Bank primarily uses sophisticated models thatutilise the probability of default (PD), loss givendefault (LGD) and exposure at default (EAD)metrics, discounted using the effective interest rate.For lower value, less complex portfolios in RetailBanking, the Bank uses roll rate or loss rate models.

a. Probability of Default (PD)Probabilitas yang timbul di suatu waktu dimanadebitur mengalami gagal bayar, dikalibrasikansampai dengan periode 12 bulan dari tanggallaporan (stage 1) atau sepanjang umur (stage 2)dan digabungkan pada dampak asumsi ekonomimasa depan yang memiliki risiko kredit. PDdiestimasikan pada point in time dimana hal iniberfluktuasi sejalan dengan siklus ekonomi.

a. Probability of Default (PD)The probability at a point in time that acounterparty will default, calibrated over up to 12 months from the reporting date (stage 1) or overthe lifetime of the product (stage 2) andincorporating the impact of forward-lookingeconomic assumptions that have an effect oncredit risk. PD is estimated at a point in time thatmeans it will fluctuate in line with the economiccycle.

b. Loss Given Default (LGD)Kerugian yang diperkirakan akan timbul daridebitur yang mengalami gagal bayar denganmenggabungkan dampak dari asumsi ekonomimasa depan yang relevan dimana hal inimewakili perbedaan antara arus kas kontraktualyang akan jatuh tempo dengan arus kas yangdiharapkan Bank untuk diterima. Bankmengestimasikan LGD berdasarkan data historisdari pemulihan tingkat suku bunga danmemperhitungkan pemulihan yang berasal darijaminan terhadap aset keuangan denganmempertimbangkan asumsi ekonomi di masadepan yang relevan.

b. Loss Given Default (LGD)The loss that is expected to arise on default,incorporating the impact of forward lookingeconomic assumptions where relevant, whichrepresents the difference between thecontractual cash flows due and those that theBank expects to receive. The Bank estimatesLGD based on the history of recovery rates andconsiders the recovery of any collateral that isintegral to the financial assets, taking intoaccount forward looking economic assumptionswhere relevant.

c. Exposure at Default (EAD)Perkiraan nilai eksposur neraca pada saat gagalbayar dengan mempertimbangkan bahwaperubahan ekspektasi yang diharapkan selamamasa eksposur. Hal ini menggabungkan dampakpenarikan fasilitas yang dilakukan, pembayaranpokok dan bunga, amortisasi dan pembayarandimuka, bersama dengan dampak asumsiekonomi masa depan jika relevan.

c. Exposure at Default (EAD)The expected balance sheet exposure at thetime of default, taking into account that expected change in exposure over the lifetime of theexposure. This incorporates the impact ofdrawdowns of committed facilities, repaymentsof principal and interest, amortisation andprepayments, together with the impact offorward-looking economic assumptions whererelevant.

Untuk menentukan kerugian kredit ekspektasian komponen-komponen ini akan diperhitungkan secara bersama-sama dan didiskontokan ke tanggal laporan keuangan menggunakan diskonto berdasarkan suku bunga efektif. Dasar input, asumsi dan teknik estimasi diungkapkan di Catatan 3b.

To determine the expected credit loss, these components are multiplied together and discounted to the balance sheet date using the effective interest rate as the discount rate. The basis of inputs, assumptions and the estimation technique are disclosed in Note 3b.

Page 25: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

n. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai asetkeuangan (Lanjutan)

n. Identification and measurement of impairmentof financial assets (Continued)

Kerugian kredit ekspektasian atau Expected CreditLosses (ECL) diakui untuk seluruh instrumen utangkeuangan, komitmen pinjaman dan jaminankeuangan yang diklasifikasikan sebagai hold tocollect atau hold to collect and sell dan memiliki arus kas SPPI. Kerugian kredit ekspektasian tidak diakuiuntuk instrumen ekuitas yang ditetapkan sebagaiFVOCI.

Expected Credit Losses (ECL) are recognised forall financial debt instruments, loan commitmentsand financial guarantees that are classified ashold to collect or hold to collect and sell and havecash flows that are SPPI. Expected credit lossesare not recognised for equity instrumentsdesignated at FVOCI.

Cadangan ECL diakui pada saat pengakuan awaluntuk seluruh instrumen keuangan yang masukdalam cakupan ECL sehubungan dengan adanyaperistiwa gagal bayar yang dapat timbul dalamperiode waktu 12 bulan ke depan (disebut sebagaistage 1 dengan cadangan kerugian senilai kerugian kredit ekspektasian 12 bulan). ECL akan terusdihitung berdasarkan basis ini sampai terdapat bukti peningkatan risiko kredit yang signifikan (SICR)atau aset mengalami penurunan nilai.

An ECL allowance is recognised at the time of initial recognition for all financial instruments that are in the scope of ECL in respect of default events that may occur over the next 12 months (so-called ‘stage 1 assets’ with allowances equivalent to 12-months expected credit losses). ECL continues to be determined on this basis until there is either a significant increase in credit risk (SICR) or the asset becomes credit impaired.

Jika aset keuangan (atau portofolio aset keuangan)mengalami SICR sejak pengakuan awal, kerugiankredit ekpektasian diakui untuk peristiwa gagalbayar yang dapat terjadi sepanjang umur dari asettersebut (disebut sebagai ‘aset stage 2’ dengancadangan kerugian sebesar kerugian kreditekspektasian selama umur aset tersebut). PenilaianSICR dilakukan dalam konteks peningkatan risikogagal bayar yang dapat terjadi sepanjang sisa umurdari instrumen keuangan ketika dibandingkandengan ekspektasi pada saat pengakuan awaluntuk periode waktu yang sama. SICR tidak dinilaidalam konteks peningkatan kerugian kreditekspektasian.

If a financial asset (or portfolio of financial assets) experiences a SICR since initial recognition, an expected credit loss is recognised for default events that may occur over the lifetime of the asset (so-called ‘stage 2 assets’ with loss allowances equivalent to lifetime expected credit losses). SICR is assessed in the context of an increase in the risk of a default occurring over the remaining life of the financial instrument when compared to that expected at the time of initial recognition for the same period. It is not assessed in the context of an increase in the expected credit loss.

Bank menggunakan berbagai pengukuran kualitatifdan kuantitatif dalam menilai SICR seperti berikut:

The Bank uses a number of qualitative and quantitative measures in assessing SICR as follows:

Corporate and Institutional Banking dan Commercial Banking

a. Kriteria kuantitatifEksposur dinilai berdasarkan perubahan absolutdan relatif atas PD dari pengakuan awal sampaidengan tanggal pelaporan.

Corporate and Institutional Banking and Commercial Banking

a. Quantitative criteriaExposures are assessed based on both theabsolute and the relative movement in PD fromorigination to the reporting date.

b. Kriteria kualitatifSeluruh aset dari debitur yang termasuk dalamEarly Alert (untuk non-purely precautionaryreasons) dianggap memiliki kenaikan signifikanatas kredit risiko. Akun termasuk dalam non-purely precautionary Early Alert jika menunjukkanrisiko atau potensi kelemahan material yangmembutuhkan pemantauan, pengawasan atauperhatian lebih dari manajemen. Aset termasukdalam peringkat kredit CG 12 dianggap telahmengalami kenaikan signifikan atas risiko kredit.Akun-akun dengan peringkat CG 12 dikelola olehunit pemulihan kredit, Group Special AssetsManagement (GSAM).

b. Qualitative criteria

All assets of debtors that have been placed onEarly Alert (for non-purely precautionaryreasons) are deemed to have experienced asignificant increase in credit risk. An account isplaced on non-purely precautionary Early Alertif it exhibits risk or potential weaknesses ofmaterial nature requiring closer monitoring,supervision or attention by management. Allassets that have been assigned in CG 12 aredeemed to have experienced a significantincrease in credit risk. Accounts rated CG 12are managed by the recovery unit, GroupSpecial Assets Management (GSAM).

Page 26: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

n. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset

keuangan (Lanjutan) n. Identification and measurement of impairment

of financial assets (Continued)

Retail Banking a. Kriteria kuantitatif

Portofolio yang material yang telah memiliki suatu model statistik dinilai berdasarkan pergerakan absolut dan relatif dalam PD sejak pengakuan awal hingga tanggal pelaporan.

Retail Banking

a. Quantitative criteria

Material portfolio for which a statistical model has been built are assessed based on both the absolute and relative movement in the PD from origination to the reporting date.

b. Kriteria Kualitatif

Akun-akun dengan 30 hari tunggakan (“30 DPD”) yang belum termasuk berdasarkan kriteria kuantitatif dianggap telah mengalami SICR. Untuk portofolio yang kurang material yang modelnya berdasarkan pendekatan roll-rate atau loss rate, SICR terutama dinilai melalui pemicu DPD 30.

b. Qualitative criteria

Accounts that are 30 days past due (DPD) that have not been captured by the quantitative criteria are considered to have experienced a SICR. For less material portfolios, which are modeled based on a roll-rate or loss rate approach, SICR is primarily assessed through the 30 DPD trigger.

Komponen inti dalam menentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit ekpektasian adalah nilai bruto penghapusan kredit dan pemulihannya. Penghapusan bruto dan/atau cadangan kerugian diakui ketika ditetapkan bahwa debitur kemungkinan besar tidak membayar melalui proses normal. Pemulihan penurunan nilai kredit tanpa jaminan diakui berdasarkan kas yang tertagih. Pelepasan cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang beragunan yang telah mengalami penurunan nilai diakui jika saldo pinjaman telah dilunasi seluruhnya (pelepasan atas cadangan penuh), atau ketika cadangan kerugian lebih tinggi dari saldo pinjaman (pelepasan atas kelebihan cadangan), atau jika tunggakan kredit yang diberikan telah dibayarkan hingga posisi menjadi lancar dan tetap lancar selama lebih dari 180 hari (pelepasan atas cadangan penuh).

The core components in determining credit impaired expected credit loss provisions are the value of gross charge off and recoveries. Gross charge off and/or loss provisions are recognised when it is established that the debtor is unlikely to pay through the normal process. Recovery of unsecured credit is recognised based on actual cash collected. Provision release of secured loans post-impairment is recognised if the loan outstanding is paid in full (release of full provision), or the provision is higher than the loan outstanding (release of the excess provision), or the loan is paid to current and remains in current for more than 180 days (release of full provision).

Efek-efek

a. Kriteria kuantitatif

Bank menggunakan pendekatan risiko kredit rendah yang disederhanakan. Semua efek utang dengan peringkat kredit yang diklasifikasikan setara dengan tingkat investasi dialokasikan ke stage 1 dan efek lainnya dialokasikan ke stage 2.

Securities

a. Quantitative criteria

The Bank is utilising the low credit risk simplified approach. All debt securities with credit rating mapped to an investment grade equivalent are allocated to stage 1 and all other securities are allocated to stage 2.

b. Kriteria kualitatif

Efek menggunakan kriteria kualitatif yang sama dengan segmen corporate and institutional banking dan commercial banking, termasuk penempatan pada Early Alert atau diklasifikasikan sebagai peringkat kredit CG 12.

b. Qualitative criteria

Securities utilise the same qualitative criteria as the corporate and institutional banking and commercial banking segment, including being placed on Early Alert or being classified as credit grade CG 12.

Page 27: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

n. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilaiaset keuangan (Lanjutan)

n. Identification and measurement ofimpairment of financial assets (Continued)

Aset hanya akan dianggap mengalami penurunannilai, dan kerugian kredit ekspektasian sepanjangumurnya diakui, jika terdapat bukti obyektifpenurunan nilai yang dapat diobservasi. Faktor-faktoryang diobservasi ini termasuk antara lain aset gagalbayar atau mengalami kesulitan keuangan yangsignifikan atau mengalami forbearance atas kredityang mengalami penurunan nilai (aset stage 3).Pengukuran kerugian kredit ekspektasian untuksetiap stage harus mencerminkan jumlah yang tidakbias dan rata-rata probabilitas tertimbang yangditentukan dengan mengevaluasi serangkaiankemungkinan yang dapat terjadi menggunakaninformasi yang wajar dan dapat didukung mengenaiperistiwa di masa lampau, kondisi saat ini, danproyeksi terkait dengan kondisi ekonomi di masadepan.

An asset is only considered credit impaired, andlifetime expected credit losses recognised, if thereis observed objective evidence of impairment.These factors include, amongst other factors,assets in default or experiencing significantfinancial difficulty or experiencing forbearanceover credit impaired accounts (stage 3 assets).The measurement of expected credit losses foreach stage is required to reflect an unbiased andprobability weighted amount that is determined byevaluating a range of reasonably possibleoutcomes using reasonable and supportableinformation about past events, current conditionsand forecasts of future economic conditions.

Kredit yang telah mengalami penurunan nilai dikelolaoleh unit GSAM. Ketika ada jumlah yang dianggaptidak bisa dipulihkan, cadangan kerugian penurunannilai kredit stage 3 akan dibuat. Cadangan kerugianaset stage 3 adalah perbedaan antara jumlahpinjaman yang tercatat dan probabilitas tertimbangnilai sekarang dari estimasi arus kas masa depanyang mencerminkan berbagai skenario (dari hasilpemulihan terbaik, terburuk dan paling mungkin). Jikaarus kas mencakup jaminan yang dapat direalisasi,nilai-nilai yang digunakan akan memasukkan dampak informasi ekonomi forward-looking. Keadaanindividual dari masing-masing debiturdipertimbangkan ketika GSAM memperkirakan aruskas masa depan dan waktu pemulihan masa depanyang melibatkan pertimbangan yang signifikan.

Credit impaired accounts are managed by GSAM unit. Where any amount is considered irrecoverable, a stage 3 credit impairment provision is raised. This stage 3 provision is the difference between the loan-carrying amount and the probability weighted present value of estimated future cash flows, reflecting a range of scenarios (typically the best, worst and most likely recovery outcomes). Where the cash flows include realisable collateral, the values used will incorporate the impact of forward-looking economic information. The individual circumstances of each debtor are considered when GSAM estimates future cash flows and timing of future recoveries which involve significant judgement.

Untuk menangkap efek perubahan-perubahanterhadap lingkungan ekonomi di masa depan,perhitungan probability of default (PD), loss givendefault (LGD) dan juga kerugian kredit ekspektasianmemperhitungkan informasi yang bersifat perkiraanmasa depan (forward-looking); asumsi terhadap polavariabel ekonomi dan harga aset yang dapat memiliki dampak terhadap kemampuan membayar debitur,sementara untuk pendekatan yang lebih sederhana,seperti model loss rate, boleh tidak secara langsungmemperhitungkan informasi forward-looking.

To capture the effect of changes to the economic environment in the future, the computation of probability of default (PD), loss given default (LGD) and so expected credit loss incorporates forward-looking information; assumption on the path of economic variables and asset prices that are likely to have an effect on the repayment ability of the debtors, while for less sophisticated approaches, such as loss rate models, may not directly incorporate forward-looking information.

Untuk memperhitungkan potensi kerugian kredityang nonlinier, berbagai macam skenario forward-looking diperhitungkan ke dalam rentang peristiwayang mungkin dapat terjadi untuk seluruh portofolioyang material. Bank menggunakan pendekatanMonte Carlo untuk mensimulasi 50 jenis skenario disekitar proyeksi sentral untuk memperhitungkanpotensi nonlinier.

To account for the potential non-linearity in credit losses, multiple forward-looking scenarios are incorporated into the range of reasonably possible outcomes for all material portfolios. The Bank uses a Monte Carlo approach to simulate a set of 50 scenarios around the central forecast to incorporate the potential non-linearity.

Page 28: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

n. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilaiaset keuangan (Lanjutan)

n. Identification and measurement of impairmentof financial assets (Continued)

Periode yang diperhitungkan ketika mengukurkerugian kredit ekspektasian adalah periode yanglebih pendek antara umur ekspektasian dan periode kontrak aset keuangan. Umur ekspektasian dapatdipengaruhi oleh pembayaran dimuka dan periodekontrak maksimum melalui opsi perpanjangankontrak. Untuk portofolio revolving tertentu,termasuk kartu kredit, umur ekspektasian dinilaisepanjang periode dimana Bank terekspos denganrisiko kredit (berdasarkan durasi waktu yangdibutuhkan untuk fasilitas kredit ditarik), bukansepanjang periode kontrak.

The period considered when measuring expectedcredit loss is the shorter of the expected life and the contractual term of the financial asset. Theexpected life may be impacted by prepaymentsand the maximum contractual term by extensionoptions. For certain revolving portfolios, includingcredit cards, the expected life is assessed over theperiod that the Bank is exposed to credit risk (which is based on the length of time it takes for creditfacilities to be withdrawn) rather than thecontractual term.

Untuk aset keuangan stage 3, penentuan kerugiankredit ekspektasian selama umur aset akan serupadengan pendekatan PSAK 55. Namun, estimasiarus kas akan berdasarkan rentang kemungkinanskenario-skenario. Ketika arus kas termasukjaminan yang dapat direalisasi, nilai yangdiperhitungkan akan termasuk informasi forwardlooking.

For stage 3 financial assets, the determination of lifetime expected credit losses will be similar to the PSAK 55 approach. The estimated cash flows will, however, be based on a probability range of scenarios. Where the cash flows include realisable collateral, the values used will incorporate forward looking information.

Untuk aset yang diukur pada biaya perolehandiamortisasi, saldo di neraca mencerminkan asetbruto dikurangi kerugian kredit ekspektasian. Untukinstrumen utang dalam kategori FVOCI, saldo dineraca mencerminkan nilai wajar dari instrumen,dengan cadangan kerugian kredit ekspektasiandibukukan terpisah sebagai cadangan padapendapatan komprehensif lain. Perubahan ataskerugian kredit ekspektasian diakui pada laba rugidan terakumulasi di rekening kantor pusat.

For assets measured at amortised cost, the balance sheet amount reflects the gross asset less the expected credit losses. For debt instruments held at FVOCI, the balance sheet amount reflects the instrument’s fair value, with the expected credit loss allowance held as a separate reserve within other comprehensive income. Changes in expected credit losses are recognised in the profit or loss and are accumulated in head office accounts.

Kerugian kredit ekspektasian atas komitmen kredityang diberikan dan jaminan keuangan diakui padaliabilitas lain-lain. Jika instrumen keuanganmencakup komponen aset keuangan dan komitmen yang belum ditarik, dan tidak dapat dipisahkan ataskerugian kredit ekspektasian pada komponen ini,jumlah kerugian kredit atas komitmen tersebutdiakui bersamaan dengan kerugian kredit atas asetkeuangan. Dalam kondisi jumlah kerugian kreditekspektasian gabungan melebihi jumlah tercatatbruto dari aset keuangan, maka kerugian kreditekspektasian diakui sebagai liabilitas lain-lain.

Expected credit loss on loan commitments and financial guarantees is recognised as other liabilities. Where a financial instrument includes both financial asset and an undrawn commitment, and it is not possible to separately identify the expected credit loss on these components, expected credit loss amounts on the loan commitment are recognised together with expected credit loss amounts on the financial asset. To the extent the combined expected credit loss exceeds the gross carrying amount of the financial asset, the expected credit loss is recognised as a liability provision.

Instrumen keuangan yang belum mengalami penurunan nilai pada saat pengakuan awal adalah aset stage 1 dan kerugian kredit ekspektasian 12 bulan diakui. Instrumen ini akan tetap pada stage tersebut sampai dilunasi, kecuali terdapat peningkatan risiko kredit signifikan (SICR) (stage 2) atau mengalami penurunan nilai kredit (stage 3). Instrumen akan ditransfer ke stage 2 dan cadangan kerugian kredit ekspektasian dihitung sepanjang umurnya (lifetime expected credit loss) diakui saat terdapat peningkatan signifikan atas risiko kredit dibandingkan yang diharapkan saat pengakuan awal.

Financial instruments that are not already credit-impaired are originated into stage 1 and a 12-month expected credit loss provision isrecognised. Instruments will remain in that stageuntil they are repaid, unless they experiencesignificant increase in credit risk (SICR) (stage 2)or they become credit impaired (stage 3).Instruments under stage 1 will transfer to stage 2and a lifetime expected credit loss provisionrecognised when there has been a significantincrease in the credit risk compared to what wasexpected at origination.

Page 29: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

n. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai asetkeuangan (Lanjutan)

n. .Identification and measurement of impairment.of financial assets (Continued)

Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan (stage 1) 12-month expected credit losses (stage 1)Kerugian kredit ekspektasian diakui pada saatpengakuan awal instrumen keuangan danmerepresentasikan kekurangan kas sepanjangumur aset yang timbul dari kemungkinan gagalbayar di masa yang akan datang dalam kurun waktu12 bulan sejak tanggal pelaporan. Kerugian kreditekspektasian terus ditentukan oleh dasar ini sampaitimbul peningkatan risiko kredit yang signifikan padainstrumen tersebut atau instrumen tersebut telahmengalami penurunan nilai kredit. Jika suatuinstrumen tidak lagi dianggap menunjukkanpeningkatan risiko kredit yang signifikan, makakerugian kredit ekspektasian dihitung kembaliberdasarkan basis 12 bulan.

Expected credit losses are recognised at the time of initial recognition of a financial instrument and represent the lifetime cash shortfalls arising from possible default events up to 12 months into the future from the reporting date. Expected credit losses continue to be determined on this basis until there is either a significant increase in the credit risk of an instrument or the instrument becomes credit-impaired. If an instrument is no longer considered to exhibit a significant increase in credit risk, expected credit losses will revert to being determined on a 12-month basis.

Peningkatan risiko kredit yang signifikan(stage 2)

Significant increase in credit risk (stage 2)

Jika aset keuangan mengalami peningkatan risikokredit yang signifikan (SICR) sejak pengakuan awal,kerugian kredit ekspektasian diakui atas kejadiangagal bayar yang mungkin terjadi sepanjang umuraset. Peningkatan signifikan dalam risiko kreditdinilai dengan membandingkan risiko gagal bayaratas eksposur pada tanggal pelaporan dengan risiko gagal bayar saat pengakuan awal (setelahmemperhitungkan perjalanan waktu dari akuntersebut). Signifikan tidak berarti signifikan secarastatistik, juga tidak dinilai dalam konteks perubahandalam cadangan kerugian kredit ekspektasian.Perubahan atas risiko gagal bayar dinilai signifikanatau tidak, dinilai menggunakan sejumlah faktorkuantitatif dan kualitatif, yang bobotnya bergantungpada tipe produk dan pihak lawan. Aset keuangandengan tunggakan 30 hari atau lebih dan tidakmengalami penurunan nilai akan selalu dianggaptelah mengalami peningkatan risiko kredit yangsignifikan.

If a financial asset experiences a significant increase in credit risk (SICR) since initial recognition, an expected credit loss provision is recognised for default events that may occur over the lifetime of the asset. Significant increase in credit risk is assessed by comparing the risk of default of an exposure at the reporting date to the risk of default at origination (after taking into account the passage of time). Significant does not mean statistically significant nor is it assessed in the context of changes in expected credit loss. Whether a change in the risk of default is significant or not is assessed using a number of quantitative and qualitative factors, the weight of which depends on the type of product and counterparty. Financial assets that are 30 or more days past due and not credit-impaired will always be considered to have experienced a significant increase in credit risk.

Eksposur yang mengalami penurunan nilai kreditatau gagal bayar (stage 3)

Credit impaired (or defaulted) exposures (stage 3)

Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai (ataugagal bayar) merupakan aset yang setidaknya telahmemiliki tunggakan lebih dari 90 hari atas pokokdan/atau bunga. Aset keuangan juga dianggapmengalami penurunan nilai kredit dimana debiturkemungkinan besar tidak akan membayar denganterjadinya satu atau lebih kejadian yang teramati yangmemiliki dampak menurunkan jumlah estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan tersebut. Cadangankerugian penurunan nilai terhadap aset keuangan yang mengalami penurunan nilai ditentukan berdasarkanpenilaian terhadap arus kas yang dapat dipulihkanberdasarkan sejumlah skenario, termasuk realisasijaminan yang dimiliki jika memungkinkan. Cadangankerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas yang diperkirakan akandipulihkan, didiskontokan pada suku bunga efektifawal, dan nilai tercatat bruto instrumen sebelumpenurunan nilai kredit.

Financial assets that are credit impaired (or in default) represent those that are at least 90 days past due in respect of principal and/or interest. Financial assets are also considered to be credit impaired where the debtors are unlikely to pay on the occurrence of one or more observable events that have a detrimental impact on the estimated future cash flows of the financial asset. Loss provisions against credit impaired financial assets are determined based on an assessment of the recoverable cash flows under a range of scenarios, including the realisation of any collateral held where appropriate. The loss provisions held represent the difference between the present value of the cash flows expected to be recovered, discounted at the instrument’s original effective interest rate, and the gross carrying value of the instrument prior to any credit impairment..

Page 30: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

n. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilaiaset keuangan (Lanjutan)

n. Identification and measurement of impairmentof financial assets (Continued)

Eksposur yang mengalami penurunan nilai kreditatau gagal bayar (stage 3) (Lanjutan)

Credit impaired (or defaulted) exposures(stage 3) (Continued)

Penjelasan terkait kerugian penurunan nilaidiungkapkan lebih lanjut pada Catatan 3b.

For details on impairment losses refer to Note 3b.

Bila ada pemulihan atas kredit yang diberikan dalamstage 3, setiap bunga kontraktual yang diterimaketika kredit berada di stage 3 diakui pada poskerugian penurunan nilai dalam laba rugi. Walaupunini berbeda dengan pendekatan Bank sebelumnyauntuk mengakui jumlah residual atas ini padapendapatan bunga, tidak terdapat dampak materialatas klasifikasi saldo yang dilaporkan pada laba rugidalam tahun berjalan maupun tahun lalu, dandengan demikian tidak ada penyesuaian yangdilakukan untuk informasi komparatif.

If there are any recoveries on stage 3 loans, any contractual interest earned while the loan was in stage 3 is recognised in the impairment losses line in the profit or loss. Although this differs from the Bank’s previous approach of recognising a residual amount of this within interest income, there is no material impact on the classification of amounts reported in the profit or loss in the current or prior period, and accordingly no adjustments have been made to comparative information.

Lebih lanjut, nilai bruto kredit yang diberikan atasstage 3 telah dinaikkan untuk merefleksikan bungakontraktual yang terutang namun belum dibayardengan kenaikan yang sama pada cadangankerugian penurunan nilai. Perubahan-perubahan initelah diungkapkan dalam bagian risiko kredit(Catatan 3b), kredit yang diberikan (Catatan 10), dankualitas aset produktif (Catatan 27). Tidak terdapatdampak neto pada laporan posisi keuangangabungan, atau pada rekening Kantor Pusat.

Further, the gross loans balances for stage 3 have been increased to reflect contractual interest due but not yet paid with a corresponding increase in allowance for impairment losses. These changes have been disclosed within the credit risk (Note 3b), loans (Note 10), and quality of productive assets (Note 27) sections. There has been no net impact on the combined statement of financial position, or on Head Office accounts.

o. Pinjaman yang dijamin o. Secured borrowings

Efek-efek yang dibeli dengan perjanjian dijualkembali (reverse repo) namun Bank tidakmenanggung risiko dan manfaat ataskepemilikannya diperlakukan sebagai pinjamandengan agunan atau pinjaman yang dijamin, danefek-efek tersebut tidak dicatat di laporan posisikeuangan gabungan.

Securities purchased under agreements to resell (a“reverse repo”) but for which the Bank does notacquire the risks and rewards of ownership aretreated as collateralised loans or securedborrowings, and such securities are not recorded inthe combined statement of financial position.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang dijamindiukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Secured borrowings are initially measured at fair value through profit or loss.

Setelah pengakuan awal, pinjaman yang dijaminyang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui labarugi dinyatakan pada nilai wajar. Pinjaman yangdijamin yang diklasifikasikan pada pinjaman yangdiberikan dan piutang dinyatakan sebesar harga jualkembali efek yang disepakati dikurangi pendapatanbunga yang belum diakui. Pendapatan bunga yangbelum diakui merupakan selisih antara harga belidan harga jual kembali yang disepakati dan diakuisebagai pendapatan selama jangka waktu sejaktanggal perolehan hingga tanggal dijual kembalidengan menggunakan metode suku bunga efektif.

After initial recognition, secured borrowing classified as fair value through profit and loss is measured at fair value. Secured borrowings categorised as loans and receivables are stated as the agreed resale price less unearned interest income. Unearned interest income which represents a differences between the purchase price and the resale price is recognised as income over the period commencing from the acquisition date to the resale date using the effective interest method.

Page 31: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

o. Pinjaman yang dijamin (Lanjutan) o. Secured borrowings (Continued)

Efek-efek dari pinjaman yang dijamin, yang dijual kepihak ketiga dicatat sebagai liabilitas untukmengembalikan efek-efek yang diterima ataspinjaman yang dijamin sebesar nilai wajarnya.Perubahan nilai wajar efek-efek diakui ataudibebankan dalam laba rugi.

Securities under secured borrowings which aresold to a third party are recorded as an obligationto return the securities received under the secured borrowings at fair value. Changes in the fair valueare recognised or charged to profit or loss.

p. . Simpanan oleh nasabah bukan bank dan bank-bank lain

p. Deposits by non-bank customers and otherbanks

Setelah pengakuan awal, simpanan oleh nasabahbukan bank dan bank-bank lain dinyatakan sebesarbiaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif.

Subsequent to initial recognition, deposits by non-bank customers and other banks are measured atamortised cost using effective interest method.

q. Pajak penghasilan q. Income tax

Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini danpajak tangguhan. Beban pajak penghasilan diakuipada laba rugi kecuali untuk komponen yang diakuisecara langsung di penghasilan komprehensif lain.

Income tax expense comprises current anddeferred taxes. Income tax expense is recognisedin profit or loss except to the extent that it relates toitems recognised directly in other comprehensiveincome.

Pajak kini merupakan utang pajak atau pengembalian pajak yang diharapkan atas laba atau rugi kena pajak untuk tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan termasuk penyesuaian yang dibuat untuk penyisihan pajak tahun sebelumnya, baik untuk merekonsiliasi pajak penghasilan dengan pajak yang dilaporkan di surat pemberitahuan tahunan, atau untuk memperhitungkan perbedaan yang timbul dari pemeriksaan pajak.

Current tax is the expected tax payable orrefundable on the taxable income or loss for theyear, using tax rates substantively enacted at thereporting date, and includes true-up adjustmentsmade to the previous years’ tax provision either toreconcile them with the income tax reported inannual tax returns, or to account for differencesarising from tax assessments.

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang telah berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.

Deferred tax is recognised in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes, and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse based on the laws that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realisation of such benefits is probable.

Aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada setiap tanggal pelaporan dan dikurangkan dengan manfaat pajak sejumlah nilai yang besar kemungkinan tidak dapat terealisasi; pengurangan tersebut akan dibalik ketika kemungkinan atas laba kena pajak di masa depan meningkat.

Deferred tax assets are reviewed at each reporting date and are reduced to the extent that it is no longer probable that the related tax benefit will be realised; such reductions are reversed when the probability of future taxable profits improves.

Page 32: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

q. Pajak penghasilan (Lanjutan) q. Income tax (Continued)

Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat suratketetapan pajak diterima, atau apabila diajukankeberatan dan atau banding, maka koreksi diakuipada saat keputusan atas keberatan atau bandingtersebut diterima.

Amendments to taxation obligations are recordedwhen an assessment is received, or if objection and or appeal is filed, when the results of the objectionor the appeal has been received.

r. Liabilitas imbalan pasca-kerja r. Obligation for post-employment benefits

Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilaikini dari taksiran jumlah imbalan pasca-kerja dimasa depan yang timbul dari jasa yang telahdiberikan oleh karyawan tersebut pada masa kinidan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuarisindependen dengan metode projected-unit-credit.

The obligation for post-employment benefits iscalculated at present value of estimated futurebenefits that the employees have earned in returnfor their services in the current and prior periods.The calculation is performed by an independentactuary using the projected-unit-credit method.

Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalansehubungan dengan jasa yang telah diberikan olehkaryawan pada masa lalu, diakui segera dalam labarugi. Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca-kerja (contohnya keuntungan/kerugian aktuarial)diakui segera sebagai penghasilan komprehensiflain.

When the benefits of a plan are changed, theportion of the benefits that relate to past service byemployees is recognised immediately in profit orloss. Remeasurements of the obligation for post-employment benefits (for example actuarialgain/loss) are recognised immediately as othercomprehensive income.

s. Penggunaan pertimbangan, estimasi danasumsi

s. Use of judgments, estimates and assumptions

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAKdi Indonesia mengharuskan manajemen untukmembuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yangmempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi danjumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yangdilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuatberdasarkan pengetahuan terbaik manajemen ataskejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapatberbeda dari estimasi tersebut.

The preparation of financial statements in conformity with Indonesian SAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.

Estimasi dan asumsi yang digunakan ditinjau secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansidiakui pada periode dimana estimasi tersebutdirevisi dan periode-periode yang akan datang yangdipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.

Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.

Informasi mengenai hal-hal penting yang terkaitdengan penggunaan estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakanakuntansi yang memiliki dampak yang signifikanterhadap jumlah yang diakui dalam laporankeuangan gabungan dijelaskan di Catatan 4.

Information about significant areas of use of estimates and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognised in the combined financial statements are described in Note 4.

t. Perubahan kebijakan akuntansi t. Changes in accounting policies

Standar akuntansi yang berlaku efektif tanggal1 Januari 2019

Accounting standards effective on 1 January2019

Berikut ini adalah standar akuntansi yang berlakuefektif tanggal 1 Januari 2019 dan mempunyaipengaruh terhadap laporan keuangan gabunganBank:

The following accounting standards becameeffective on 1 January 2019 and are relevant to the Bank’s combined financial statements:

- Amandemen Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (“PSAK”) No. 24 ”Amandemen,Kurtailmen atau Penyelesaian Program”

- Amendment of Statement of FinancialAccounting Standards (“PSAK”) No. 24“Plan Amendment, Curtailment orProgram Settlement”

Page 33: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

t. Perubahan kebijakan akuntansi (Lanjutan) u. Changes in accounting policies (Continued)

Standar akuntansi yang berlaku efektif tanggal1 Januari 2019 (Lanjutan)

Accounting standards effective on 1 January2019 (Continued)

- Penyesuaian Tahunan atas PSAK No. 46“Pajak Penghasilan”

- Annual Improvement of PSAK No. 46“Income Tax”

- Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan(“ISAK”) No. 34 “Ketidakpastian dalamPerlakuan Pajak Penghasilan”

- Interpretation of Financial AccountingStandards (“ISAK”) No. 34 “Uncertainty OverIncome Tax Treatments”

Standar akuntansi tersebut di atas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan gabungan.

The above mentioned accounting standards do not have significant impact to the combined financial statements.

Standar akuntansi yang telah terbit tetapi belum efektif

Accounting standards issued but not yet effective

Beberapa standar akuntansi yang telah terbit tetapi belum efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, telah diterapkan di dalam penyusunan laporan keuangan gabungan ini.

A number of accounting standards have been issued but not yet effective for the year ended 31 December 2019, and have been applied in preparing these combined financial statements.

Berikut ini adalah standar akuntansi yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2020 tapi Bank memutuskan untuk menerapkan secara dini standar tersebut sejak tanggal 1 Januari 2019 :

The following accounting standards will become effective on 1 January 2020 but the Bank decided to early adopt the standard starting from 1 January 2019:

PSAK 73, “Sewa” PSAK 73, “Leases”

PSAK 73 memperkenalkan model akuntansi penyewa tunggal dan mensyaratkan penyewa untuk mengakui aset dan liabilitas untuk semua sewa dengan pengecualian sewa jangka pendek dan aset dengan nilai rendah. Penyewa diharuskan untuk mengakui aset hak-guna yang mewakili haknya untuk menggunakan aset sewaan dan liabilitas sewa yang mewakili kewajibannya untuk melakukan pembayaran sewa. PSAK 73 secara substansial masih menggunakan persyaratan akuntansi atas pesewa (lessor) sesuai PSAK 30 Sewa. Oleh karena itu, pesewa masih akan menggunakan klasifikasi sewa dalam sewa operasi atau pembiayaan, dan perlakuan atas kedua tipe sewa tersebut. Bank memutuskan untuk menerapkan secara dini PSAK 73 sejak tanggal 1 Januari 2019 agar dapat sejalan dengan pelaporan Grup.

Dampak penerapan PSAK 73 adalah Bank sebagai penyewa atas kontrak sewa properti. Bank telah memilih simplified approach dalam melakukan transisi dan tidak melakukan penyajian kembali untuk informasi komparatif. Dengan demikian, informasi komparatif tetap dilaporkan sesuai dengan PSAK 30, “Sewa”.

Pada tanggal 1 Januari 2019, Bank mengakui liabilitas sewa, sebagai pembayaran sewa yang tersisa termasuk atas opsi perpanjangan dimana perpanjangan hampir dapat dipastikan, didiskontokan menggunakan tingkat bunga pinjaman inkremental pada tanggal penerapan awal. Aset hak-guna yang diakui adalah jumlah yang sama dengan liabilitas sewa, yang disesuaikan dengan jumlah pembayaran sewa dibayar dimuka atau terutang terkait sewa tersebut.

PSAK 73 introduces a single lessee accounting model and requires a lessee to recognise assets and liabilities for all leases with the exemptions of short-term leases and the underlying asset is of low value. A lessee is required to recognise a right-of-use asset representing its right to use the underlying leased asset and a lease liability representing its obligation to make lease payments. PSAK 73 substantially carries forward the lessor accounting requirements in PSAK 30 Leases. Accordingly, a lessor continues to classify its leases as operating leases or finance leases, and to account for those two types of leases differently. The Bank decided to early apply PSAK 73 starting from 1 January 2019 in order to align with its Group reporting.

The impact of PSAK 73 at the Bank is where the Bank is a lessee in property lease contracts. The Bank has elected the simplified approach of transition and did not restate comparative information. Therefore, the comparative information continues to be reported under PSAK 30, “Leases”.

On 1 January 2019 the Bank recognised a lease liability, being the remaining lease payments including extensions options where renewal is reasonably certain, discounted using the incremental borrowing rate at the date of initial application. The corresponding right-of-use asset recognised was an amount equal to the lease liability, adjusted by the amount of prepaid or accrued lease payments relating to those leases.

Page 34: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (Lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

t. Perubahan kebijakan akuntansi (Lanjutan) t. Changes in accounting policies (Continued)

PSAK 73, “Sewa” (Lanjutan) PSAK 73, “Leases” (Continued)

Pada saat transisi ke PSAK 73, Bank mengakui asethak-guna dan liabilitas sewa masing-masingsebesar Rp 198.425 dan Rp 177.121. Tidak adadampak terhadap laba yang belum dipindahkan keKantor Pusat.

On transition to PSAK 73, the Bank recognisedRp 198,425 and Rp 177,121 of right-of-useassets and lease liabilities, respectively. Noimpact to unremitted profit to Head Office.

Aset hak-guna dan liabilitas sewa masing-masingdisajikan sebagai bagian aset tetap dan bebanmasih harus dibayar dan liabilitas lain-lain. Bungaatas liabilitas sewa dan depresiasi atas aset hak-guna masing-masing disajikan sebagai bebanbunga dan beban umum dan administrasi.

Right-of-use of assets and lease liabilities are presented as part of fixed assets and accrued expenses and other liabilities, respectively. Interest on lease liabilities and depreciation on right-of-use assets are presented as part of interest expense and general and administrative expenses.

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENTa. Pendahuluan dan gambaran umum a. Introduction and overview

Manajemen risiko yang efektif merupakan hal yangfundamental bagi Bank untuk dapat menghasilkanlaba secara konsisten dan berkesinambungan danmerupakan hal utama dalam manajemen keuangan dan operasional Bank. Melalui kerangka kerjamanajemen risiko, Bank mengelola seluruh risikousaha, dengan tujuan untuk memaksimalkan risk-adjusted returns namun tetap dalam batasan riskappetite Bank.

Effective risk management is fundamental for theBank to be able to generate profits consistentlyand sustainably and thus it is a central part of thefinancial and operational management of theBank. Through the risk management framework,the Bank manages enterprise-wide risks, with theobjective of maximising risk-adjusted returnswhile remaining within the Bank’s risk appetite.

Risiko yang timbul dari instrumen keuangan yangdihadapi oleh Bank termasuk risiko kredit, risikopasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional.

The key risks arising from financial instruments towhich the Bank is exposed include credit risk,market risk, liquidity risk, and operational risk.

b. Risiko kredit b. Credit riskRisiko kredit adalah kemungkinan terjadinyakerugian sebagai akibat kegagalan pihak lawandalam memenuhi kewajibannya untuk membayarkepada Bank sesuai dengan kesepakatan.Eksposur kredit dapat timbul baik pada bankingbook maupun trading book. Risiko kredit dikelolamelalui suatu kerangka kerja yang menetapkankebijakan dan prosedur yang mencakuppengukuran dan pengelolaan risiko kredit. Terdapat pemisahan tugas yang jelas antara pihak yangmelakukan transaksi dalam bisnis dan pihak yangmenyetujui dalam masing-masing unit Risiko.Seluruh pagu kredit disetujui berdasarkan kerangka wewenang persetujuan kredit yang ditetapkan.

Credit risk is the potential for loss arising from thefailure of a counterparty to meet its obligations topay the Bank in accordance with agreed terms.Credit exposures may arise from both the banking and trading books. Credit risk is managedthrough a framework that sets out policies andprocedures covering the measurement andmanagement of credit risk. There is a clearsegregation of duties between the transactionoriginators and the approvers in the Risk function. All credit exposure limits are approved within adefined credit approval authority framework.

i. Pengelolaan risiko kredit i. Credit risk management

Pengukuran risiko memainkan peranan penting,seiring dengan penilaian dan pengalaman dalam menyediakan informasi yang digunakan dalamkeputusan pengambilan risiko dan pengelolaanportofolio. Mayoritas eksposur Bank yangmerupakan kredit korporasi tercakup dalammetode yang mengadopsi pendekatanAdvanced IRB (Internal Ratings Based).Scorecard yang digunakan dalam credit scoringportofolio Advanced IRB menggunakanperingkat risiko (CG) dengan kredit standaralfanumerik baik untuk segmen Corporate andInstitutional Banking dan Commercial Banking.

Risk measurement plays a central role, alongwith judgment and experience in providinginformation used in risk taking and portfoliomanagement decisions. The majority of theBank’s exposure especially for corporate loanis covered by Advanced IRB (Internal RatingsBased) compliant models. The scorecardsused to support credit scoring for AdvancedIRB portfolio translates into alphanumericcredit risk grade (CG) which is used for theCorporate and Institutional Banking andCommercial Banking.

Page 35: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

32

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk (Continued)

i. Pengelolaan risiko kredit (Lanjutan) i. Credit risk management (Continued)Peringkat risiko kredit ditentukan berdasarkanestimasi internal Bank mengenai kemungkinanwanprestasi dalam periode satu tahun yangterjadi pada nasabah atau portofolio yangdianalisis terhadap faktor kuantitatif dan kualitatif tertentu. Peringkat risiko kredit dimulai dari 1hingga 14 dan beberapa peringkat disub-klasifikasikan sebagai A, B, atau C. Peringkatrisiko kredit yang lebih rendah mengindikasikankemungkinan yang lebih kecil terjadiwanprestasi. Peringkat kredit 1A hingga 12Cdialokasikan untuk nasabah performingsedangkan peringkat kredit 13 dan 14dialokasikan untuk nasabah wanprestasi (non-performing). Scorecards digunakan secara luasdalam penilaian risiko kredit baik untuk nasabahsecara individual maupun tingkat portofolio,penentuan strategi dan optimalisasi keputusanimbal hasil terhadap risiko (risk-return) Bank.

The credit risk grading is determined based onthe Bank’s internal estimate of probability ofdefault over a one-year horizon, with customersor portfolios assessed against a range ofquantitative and qualitative factors. The numeric grades run from 1 to 14 and some of the gradesare further sub-classified as A, B or C. Lowercredit grades are indicative of a lower likelihoodof default. Credit grades 1A to 12C are assigned to performing customers or accounts, whilecredit grades 13 and 14 are assigned to non-performing or defaulted customers. Scorecardsare widely used in assessing risks at a customer and portfolio level, setting strategy andoptimising the Bank’s risk-return decisions.

ii. Mitigasi risiko ii. Risk mitigationPotensi kerugian kredit dari setiap eksposur,nasabah, maupun portofolio akan dimitigasidengan berbagai cara, termasuk agunan,jaminan dan asuransi kredit. Upaya mitigasi inidinilai secara seksama dalam hal kepastianhukum dan keberhasilan pelaksanaannya,korelasi penilaian pasar dan risiko counterpartydari pemberi jaminan. Kebijakan yang berkaitandengan mitigasi risiko menentukan kelayakanjenis agunan. Jenis agunan yang memenuhisyarat untuk mitigasi risiko mencakup kas;piutang usaha; perumahan; properti komersialdan industri; aset tetap seperti kendaraanbermotor, pabrik dan mesin; surat berharga;komoditas; dan jaminan bank (standby letters ofcredit).

Potential credit losses from any given account,customer or portfolio are mitigated using arange of tools which include collaterals,guarantees and credit insurance. The reliancethat can be placed on these mitigants iscarefully assessed in light of issues such aslegal certainty and enforceability, marketvaluation correlation and counterparty risk ofthe guarantor. Risk mitigation policiesdetermine the eligibility of collateral types.Collateral types that are eligible for riskmitigation include cash; receivables;residential, commercial and industrialproperties; and fixed assets such as motorvehicles, plants and machineries; marketablesecurities; commodities; and bank guarantees(standby letters of credit).

Bank secara berkala memonitor eksposur kredit, kinerja portofolio dan kecenderungan eksternalyang dapat mempengaruhi hasil pengelolaanrisiko. Laporan pengelolaan risiko internal yangdisampaikan kepada Country Risk Committee,mencakup informasi mengenai kecenderunganutama mengenai politik dan ekonomi makroyang mempengaruhi portofolio bisnis Bank;kualitas portofolio dan penurunan nilai kredit;dan matrik portofolio Advanced IRB termasukmigrasi peringkat kredit.

The Bank regularly monitors credit exposures,portfolio performance and external trends thatmay impact risk management outcomes.Internal risk management reports are presented to the Country Risk Committee, information onkey political and macro economic trends acrossthe Bank’s business portfolios; portfolio qualityand loan impairment performance; andAdvanced IRB portfolio metrics including creditgrade migration.

iii. Pengawasan portofolio kredit iii. Credit portfolio monitoring

Eksposur pada Corporate and InstitutionalBanking dan Commercial Banking dimasukkanke dalam kategori early alert ketika eksposurtersebut menunjukkan gejala penurunanmaupun kelemahan secara finansial, misalnyadalam hal terjadi penurunan posisi nasabah diindustri terkait, pelanggaran perjanjian,kegagalan pemenuhan kewajiban, atau terdapatmasalah terkait pemilikan atau manajemenperusahaan. Terhadap eksposur dan portofoliotersebut akan dilakukan proses tertentu yangdiawasi oleh Credit Issues Committee.

Exposures on Corporate and InstitutionalBanking and Commercial Banking accounts are placed on early alert when they display signs ofweaknesses or financial deteriorations, forexample, where there is a decline in thecustomer’s position within the industry, abreach of covenant, non-performance of anobligation, or there are issues relating toownership or management. Such exposuresand portfolios are subject to a dedicatedprocess overseen by the Credit IssuesCommittee.

Page 36: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

33

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk (Continued)

iii. Pengawasan portofolio kredit (Lanjutan) iii. Credit portfolio monitoring (Continued)

Rencana khusus terhadap eksposur tersebutakan ditelaah kembali, langkah-langkahperbaikan akan disepakati dan dimonitor.Tindakan perbaikan termasuk, namun tidakterbatas pada, penurunan eksposur,penambahan jaminan, penghentian perikatankredit, atau pemindahan pengawasan debitur kedalam pengendalian khusus oleh Group SpecialAsset Management (GSAM) yang merupakanunit khusus pemulihan kredit.

Account plans are re-evaluated and remedialactions are agreed and monitored. Remedialactions include, but not limited to, exposurereduction, security enhancement, exiting therelationship or transfer the management of theaccount into the control of Group Special AssetManagement (GSAM) which is the recoveryspecialist unit.

Untuk Retail Banking, tren delinquencyportofolio dipantau secara detil danberkesinambungan. Perilaku nasabah individudiawasi dan menjadi hal yang dipertimbangkandalam pengambilan keputusan pemberiankredit. Terhadap eksposur yang mengalamitunggakan pembayaran dilakukan prosespenagihan yang dikelola secara independenoleh unit Risiko. Eksposur yang telahdihapusbukukan dikelola oleh unit khususpemulihan kredit.

In Retail Banking, portfolio delinquency trends are monitored continuously at a detailed level. Individual customer’s account behaviour is also tracked and considered for lending decisions. Accounts that are past due are subject to a collection process, managed independently by the Risk unit. Charged-off accounts are managed by specialist recovery teams.

iv. Asumsi-asumsi dan pertimbangan utamadalam menentukan kerugian kredit ekspektasian

iv. Key assumptions and judgements indetermining expected credit losses

Untuk menentukan dampak dari perubahanlingkungan ekonomi di masa yang akan datang,perhitungan PD, LGD dan kerugian kreditekspektasian memperhitungkan informasiforward looking: asumsi-asumsi jalur variabelekonomi dan harga-harga aset yangkemungkinan memiliki dampak ataskemampuan membayar debitur.

To capture the effect of changes to theeconomic environment in the future,computation of PD, LGD and so expected credit losses incorporates forward lookinginformation: assumptions on the path ofeconomic variables and asset prices that arelikely to have an effect on the repayment abilityof the debtor.

Titik awal atas proyeksi variabel ekonomididasarkan atas pandangan manajemen.Perkiraan dasar adalah pandangan manajemen atas hasil yang paling mungkin, sementarauntuk mengatasi potensi non-linearitas ataskerugian kredit ekspektasian, Bank melakukansimulasi atas skenario-skenario dari perkiraandasar untuk menghitung kerugian kreditekspektasian. Skenario-skenario ini dihasilkandari simulasi Monte Carlo yangmempertimbangkan tingkat ketidakpastian atashasil ekonomi, bagaimana hasil-hasil inimemiliki kecenderungan untuk bergerak atauberkorelasi dan bagaimana kisaran hasil yangsecara wajar akan didefinisikan.

The starting point for the projections ofeconomic variables is based on management’sview. The base forecast is a management’sview of the most likely outcome, while toaddress the potential non-linearity in expectedcredit loss, the Bank simulates a set ofscenarios around the base forecast to computeexpected credit loss. These scenarios aregenerated by a Monte Carlo simulation, whichconsiders the degree of uncertainty aroundeconomic outcomes, how these outcomes have generally tended to move together orcorrelation and how the range of reasonablypossible outcomes would be defined.

Page 37: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

34

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk (Continued)

v. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit v. Maximum exposures to credit risk

Jumlah nilai tercatat eksposur risiko kredit terkait untuk instrumen keuangan di dalam laporanposisi keuangan gabungan dan komitmen dankontinjensi dengan risiko kredit (tanpamemperhitungkan agunan atau pendukungkredit lainnya) pada tanggal 31 Desember 2019dan 2018 sebagai berikut:

Credit risk exposures relating to financialinstruments on the combined statement offinancial position and commitments andcontingencies with credit risk at their carryingamounts (without taking into account anycollaterals held or other credit supports) as of31 December 2019 and 2018 were as follows:

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Laporan posisi keuangan: Statement of financial position: Giro pada Bank Indonesia 2.183.353 2.790.328 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain 449.427 557.605 Current accounts with other banks Tagihan dari cabang-cabang lain 606.504 257.989 Due from other branches Penempatan pada Bank Indonesia dan

bank-bank lain 6.808.247 4.547.608 Placements with Bank Indonesia and

other banks Efek-efek 12.024.150 9.783.769 Securities Aset derivatif 3.706.503 3.500.110 Derivative assets Tagihan akseptasi 2.314.123 4.501.390 Acceptance receivables Kredit yang diberikan 28.052.523 31.807.177 Loans Tagihan atas pinjaman yang dijamin 1.587.523 3.090.531 Receivables under secured borrowings Aset lain-lain 1.756.465 549.682 Other assets

Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit:

Commitments and contingencies with credit risk:

Bank garansi yang diterbitkan 10.454.230 9.974.124 Bank guarantees issued Fasilitas kredit yang belum digunakan-

committed 964.701 649.300 Unused loan facilities-committed Fasilitas letters of credit yang tidak

dapat dibatalkan 569.839 1.923.857 Irrevocable letters of credit facilities

vi. Analisis konsentrasi risiko kredit vi. Credit risk concentration

Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlahnasabah menjalankan kegiatan atau aktivitasusaha yang serupa dalam wilayah geografisyang sama, atau ketika nasabah memilikikarakteristik sejenis yang akan menyebabkankemampuan untuk memenuhi kewajibankontraktualnya secara bersama dipengaruhioleh perubahan kondisi ekonomi atau kondisilainnya.

Concentrations of credit risk arise when anumber of customers are engaged in similarbusiness activities or activities within the samegeographic region, or when they have similarcharacteristics that would cause their ability tomeet contractual obligations to be similarlyaffected by changes in economic or otherconditions.

Page 38: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

35

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk (Continued)

vi. Analisis konsentrasi risiko kredit (Lanjutan) vi. Credit risk concentration (Continued)

Bank mensyaratkan diversifikasi portofoliokredit berdasarkan jenis debitur, jenis kredit,dan sektor industri sebagai upaya untukmeminimalkan risiko kredit. Konsentrasi risikokredit berdasarkan jenis debitur:

The Bank requires diversification of its creditportfolio among a variety of type of debtors,type of loans and industries in order tominimise the credit risk. Credit riskconcentration by type of debtors:

31 Desember/December 2019

Korporasi/ Corporates

Pemerintah dan Bank Indonesia/

Government and Bank Indonesia

Bank/ Banks

Ritel/ Retail

Jumlah/ Total

Giro pada Bank Indonesia - 2.183.353 - - 2.183.353 Current accounts with Bank

Indonesia

Giro pada bank-bank lain - - 449.427 - 449.427 Current accounts with other

banks Tagihan dari cabang-

cabang lain - - 606.504 - 606.504 Due from other branches Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank-bank lain - 3.420.917 3.387.330 - 6.808.247

Placements with Bank Indonesia and other banks

Efek-efek - 12.024.150 - - 12.024.150 Securities Aset derivatif 1.740.293 - 1.966.210 - 3.706.503 Derivative assets Tagihan akseptasi 2.314.123 - - - 2.314.123 Acceptance receivables Kredit yang diberikan 21.410.961 - 4.063.038 2.578.524 28.052.523 Loans Tagihan atas pinjaman

yang dijamin - - 1.587.523 - 1.587.523 Receivables under secured

borrowings Aset lain-lain 1.756.465 - - - 1.756.465 Other assets

Komitmen dan kontinjensi 6.624.223 - 5.364.547 - 11.988.770 Commitments and

contingencies Jumlah 33.846.065 17.628.420 17.424.579 2.578.524 71.477.588 Total

Persentase 47% 25% 24% 4% 100% Percentage

31 Desember/December 2018

Korporasi/ Corporates

Pemerintah dan Bank Indonesia/

Government and Bank Indonesia

Bank/ Banks

Ritel/ Retail

Jumlah/ Total

Giro pada Bank Indonesia - 2.790.328 - - 2.790.328 Current accounts with Bank

Indonesia

Giro pada bank-bank lain - - 557.605 - 557.605 Current accounts with other

banks Tagihan dari cabang-

cabang lain - - 257.989 - 257.989 Due from other branches Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank-bank lain - 3.228.608 1.319.000 - 4.547.608

Placements with Bank Indonesia and other banks

Efek-efek - 9.783.769 - - 9.783.769 Securities Aset derivatif 899.693 10.785 2.589.632 - 3.500.110 Derivative assets Tagihan akseptasi 4.501.390 - - - 4.501.390 Acceptance receivables Kredit yang diberikan 24.794.820 - 4.137.121 2.875.236 31.807.177 Loans Tagihan atas pinjaman

yang dijamin - - 3.090.531 - 3.090.531 Receivables under secured

borrowings Aset lain-lain 549.682 - - - 549.682 Other assets

Komitmen dan kontinjensi 9.031.747 - 3.515.534 - 12.547.281 Commitments and

contingencies Jumlah 39.777.332 15.813.490 15.467.412 2.875.236 73.933.470 Total

Persentase 54% 21% 21% 4% 100% Percentage

Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan pada Catatan 10.

The concentration of loans by type of loans and economic sectors are disclosed in Note 10.

Page 39: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

36

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk (Continued)

vii. Analisis risiko kredit vii. Credit risk analysis

Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan(tidak termasuk tagihan dari cabang-cabanglain) berdasarkan staging dan peringkat kredit:

The following table presents the financialassets (not include due from other branches),based on stage and credit grading:

31 Desember/December 2019 Giro pada

Bank Indonesia dan

bank-bank lain/ Current

accounts with Bank

Indonesia and other banks

Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank-bank

lain/ Placements with Bank

Indonesia and other banks

Efek-efek/ Securities

Tagihan akseptasi/

Acceptance receivables

Kredit yang diberikan/

Loans

Tagihan atas pinjaman

yang dijamin/ Receivables

under secured

borrowings

Aset keuangan

lainnya/Other financial assets*

Jumlah/ Total

Aset keuangan dengan biaya perolehan diamortisasi

Financial assets at amortised cost

Stage 1 Stage 1 Peringkat kredit 1-6 2.642.703) 6.808.247) 2.101.621) 1.798.498) 14.680.990) -) 1.757.829) 29.789.888) Credit grading 1-6 Peringkat kredit 7-9 -) -) -) 173.648) 4.620.143) -) -) 4.793.791) Credit grading 7-9 Peringkat kredit 10-12 -) -) -) 144.747) 3.918.457) -) -) 4.063.204) Credit grading 10-12

2.642.703) 6.808.247) 2.101.621) 2.116.893) 23.219.590) -) 1.757.829) 38.646.883) Stage 2 Stage 2

Peringkat kredit 1-6 -) -) -) -) 271.938) -) -) 271.938) Credit grading 1-6 Peringkat kredit 7-9 -) -) -) 16.369) 908.772) -) -) 925.141) Credit grading 7-9 Peringkat kredit 10-12 -) -) -) 188.114) 896.637) -) -) 1.084.751) Credit grading 10-12

-) -) -) 204.483) 2.077.347) -) -) 2.281.830)

Stage 3 -) -) -) 27.592) 1.620.197) -) 46.310) 1.694.099) Stage 3 2.642.703) 6.808.247) 2.101.621) 2.348.968) 26.917.134) -) 1.804.139) 42.622.812)

Aset keuangan - nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain

Financial assets - fair value through other

comprehensive income

Stage 1 -) -) 9.155.212) -) -) -) -) 9.155.212) Stage 1

Aset keuangan - nilai wajar melalui laba rugi

Financial assets - fair value through profit

or loss Stage 1 -) -) 768.961) -) 2.332.456) 1.587.523) 3.706.503) 8.395.443) Stage 1

Jumlah aset keuangan 2.642.703) 6.808.247) 12.025.794) 2.348.968) 29.249.590) 1.587.523) 5.510.642) 60.173.467) Total financial assets

Cadangan kerugian penurunan nilai

Allowance for impairment losses

Stage 1 (9.923) -) (1.644) (8.449) (134.908) -) (1.364) (156.288) Stage 1 Stage 2 -) -) -) (870) (78.035) -) -) (78.905) Stage 2 Stage 3 -) -) -) (25.526) (984.124) -) (46.310) (1.055.960) Stage 3

Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai (9.923) -) (1,644) (34.845) (1.197.067) -) (47.674) (1.291.153)

Total allowance for impairment losses

Jumlah – bersih 2.632.780) 6.808.247) 12.024.150) 2.314.123) 28.052.523 1.587.523) 5.462.968) 58.882.314 Total - net

*Aset keuangan lainnya terdiri dari aset derivatif dan aset lain-lain. Other financial assets consist of derivative assets and other assets*

Page 40: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

37

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk (Continued)

vii. Analisis risiko kredit (Lanjutan) vii. Credit risk analysis (Continued)

31 Desember/December 2018 Giro pada

Bank Indonesia dan

bank-bank lain/ Current

accounts with Bank

Indonesia and other banks

Penempatan pada Bank

Indonesia dan bank-bank

lain/ Placements with Bank

Indonesia and other banks

Efek-efek/ Securities

Tagihan akseptasi/

Acceptance receivables

Kredit yang diberikan/

Loans

Tagihan atas pinjaman

yang dijamin/ Receivables

under secured

borrowings

Aset keuangan

lainnya/Other financial assets*

Jumlah/ Total

Aset keuangan dengan biaya perolehan diamortisasi

Financial assets at amortised cost

Stage 1 Stage 1 Peringkat kredit 1-6 3.355.309) 4.547.608 1.261.245) 2.249.889) 15.648.631) - 549.682 27.612.364) Credit grading 1-6 Peringkat kredit 7-9 -) - - 630.653) 7.488.639) - - 8.119.292) Credit grading 7-9 Peringkat kredit 10-12 -) - - 705.738) 3.380.900) - - 4.086.638) Credit grading 10-12

3.355.309) 4.547.608 1.261.245) 3.586.280) 26.518.170) - 549.682 39.818.294) Stage 2 Stage 2

Peringkat kredit 1-6 -) - -) -) 283.605) - - 283.605) Credit grading 1-6 Peringkat kredit 7-9 -) - - -) 881.207) - - 881.207) Credit grading 7-9 Peringkat kredit 10-12 -) - -) 918.222) 1.436.638) - - 2.354.860) Credit grading 10-12

-) - -) 918.222) 2.601.450) - - 3.519.672)

Stage 3 -) - -) 1.617) 739.543 - - 741.160) Stage 3 3.355.309) 4.547.608 1.261.245) 4.506.119) 29.859.163 - 549.682 44.079.126)

Aset keuangan - nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain

Financial assets - fair value through other

comprehensive income

Stage 1 -) - 6.564.208) -) -) - - 6.564.208) Stage 1

Aset keuangan - nilai wajar melalui laba rugi

Financial assets - fair value through profit

or loss Stage 1 -) - 1.958.833) -) 2.889.363) 3.090.531 3.500.110 11.438.837) Stage 1

Jumlah aset keuangan 3.355.309) 4.547.608 9.784.286) 4.506.119) 32.748.526) 3.090.531 4.049.792 62.082.171 Total financial assets

Cadangan kerugian penurunan nilai

Allowance for impairment losses

Stage 1 (7.376) - (517) (2.605) (154.909) - - (165.407) Stage 1 Stage 2 -) - -) )(692) (131.361) - - (132.053) Stage 2 Stage 3 -) - -) (1.432) (655.079) - - (656.511) Stage 3

Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai (7.376) - (517) (4.729) (941.349) - - (953.971)

Total allowance for impairment losses

Jumlah – bersih 3.347.933) 4.547.608 9.783.769) 4.501.390) 31.807.177) 3.090.531 4.049.792 61.128.200) Total - net

*Aset keuangan lainnya terdiri dari aset derivatif dan aset lain-lain. Other financial assets consist of derivative assets and other assets*

Dalam menentukan kualitas kredit berdasarkan segmen klien, untuk portofolio Corporate and Institutional Banking dan Commercial Banking, eksposur dianalisis berdasarkan peringkat risiko kredit yang memainkan peranan utama dalam penilaian kualitas dan risiko pengawasan. Semua kredit diberikan peringkat risiko kredit yang ditelaah ulang secara periodik dan diubah berdasarkan perubahan keadaan atau perilaku debitur. Peringkat risiko kredit (CG) 1 sampai dengan 12 diklasifikasikan ke akun stage 1 dan 2 sementara CG 13-14 diklasifikasikan ke stage 3.

In determining credit quality by client segment, for corporate and institutional banking and commercial banking portfolios, exposures are analysed by credit grade, which plays a central role in the quality assessment and monitoring of risk. All loans are assigned a credit grade which is reviewed periodically and amended in light of changes in the borrower’s circumstances or behavior. Credit grade (CG) 1 to 12 are assigned to stage 1 and 2 accounts, while CG 13-14 are assigned to stage 3.

Page 41: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

38

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk (Continued)

vii. Analisis risiko kredit (Lanjutan) vii. Credit risk analysis (Continued)Tabel berikut adalah instrumen aset keuangan(tidak termasuk tagihan dari cabang-cabanglain) berdasarkan stage dengan jumlahcadangan kerugian penurunan nilai untuksetiap instrumen dengan klasifikasi biayaperolehan diamortisasi dan nilai wajar melaluipenghasilan komprehensif lain pada tanggal31 Desember 2019 dan 2018.

This table shows financial assets instruments(not include due from other branches) by stagewith the allowance for impairment lossesagainst each financial instruments underclassification of amortised cost and fair valuethrough other comprehensive income as of31 December 2019 and 2018.

31 Desember/December 2019 Stage 1 Stage 2 Stage 3 Jumlah/Total

Nilai tercatat/ Carrying amount

Cadangan kerugian

penurunan nilai/

Allowance for

impairment losses

Nilai tercatat -

bersih/Net carrying amount

Nilai tercatat/ Carrying amount

Cadangan kerugian

penurunan nilai/

Allowance for

impairment losses

Nilai tercatat - bersih/

Net carrying amount

Nilai tercatat/ Carrying amount

Cadangan kerugian

penurunan nilai/

Allowance for

impairment losses

Nilai tercatat - bersih/

Net carrying amount

Nilai tercatat/ Carrying amount

Cadangan kerugian

penurunan nilai/

Allowance for

impairment losses

Nilai tercatat - bersih/

Net carrying amount

Giro pada Bank Indonesia 2.183.353 -) 2.183.353 - -) - - -) - 2.183.353 -) 2.183.353

Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank-bank lain 459.350 (9.923) 449.427 - -) - - -) - 459.350 (9.923) 449.427

Current accounts with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 6.808.247 - 6.808.247 - -) - - -) - 6.808.247 -) 6.808.247

Placements with Bank Indonesia and

other banks Efek-efek 11.256.833 (1.644) 11.255.189 - -) - - -) - 11.256.833 (1.644) 11.255.189 Securities

Tagihan akseptasi 2.116.893 (8.449) 2.108.444 204.483 (870) 203.613 27.592 (25.526) 2.066 2.348.968 (34.845) 2.314.123 Acceptance

receivables

Kredit yang diberikan 23.219.590 (134.908) 23.084.682 2.077.347 (78.035) 1.999.312 1.620.197 (984.124) 636.073 26.917.134 (1.197.067) 25.720.067 Loans

Aset keuangan lainnya 1.757.829 (1.364) 1.756.465 - - - 46.310 (46.310) - 1.804.139 (47.674) 1.756.465 Other financial assets

47.802.095 (156.288) 47.645.807 2.281.830 (78.905) 2.202.925 1.694.099 (1.055.960) 638.139 51.778.024 (1.291.153) 50.486.871

31 Desember/December 2018 Stage 1 Stage 2 Stage 3 Jumlah/Total

Nilai tercatat/ Carrying amount

Cadangan kerugian

penurunan nilai/

Allowance for

impairment losses

Nilai tercatat -

bersih/Net carrying amount

Nilai tercatat/ Carrying amount

Cadangan kerugian

penurunan nilai/

Allowance for

impairment losses

Nilai tercatat - bersih/

Net carrying amount

Nilai tercatat/ Carrying amount

Cadangan kerugian

penurunan nilai/

Allowance for

impairment losses

Nilai tercatat - bersih/

Net carrying amount

Nilai tercatat/ Carrying amount

Cadangan kerugian

penurunan nilai/

Allowance for

impairment losses

Nilai tercatat -

bersih/Net carrying amount

Giro pada Bank

Indonesia 2.790.328 -) 2.790.328 - -) - - -) - 2.790.328 -) 2.790.328 Current accounts

with Bank Indonesia Giro pada bank-bank

lain 564.981 (7.376) 557.605 - -) - - -) - 564.981 (7.376) 557.605 Current accounts with

other banks Penempatan pada

Bank Indonesia dan bank-bank lain 4.547.608 -) 4.547.608 - -) - - -) - 4.547.608 -) 4.547.608

Placements with Bank Indonesia and

other banks Efek-efek 7.825.453 (517) 7.824.936 - -) - - -) - 7.825.453 (517) 7.824.936 Securities

Tagihan akseptasi 3.586.280 (2.605) 3.583.675 918.222 (692)) 917.530 1.617 (1.432) 185 4.506.119 (4.729) 4.501.390 Acceptance

receivables Kredit yang diberikan 26.518.170 (154.909) 26.363.261 2.601.450 (131.361) 2.470.089 739.543 (655.079) 84.464 29.859.163 (941.349) 28.917.814 Loans

Aset keuangan lainnya 549.682 -) 549.682 - -) - - -) - 549.682 -) 549.682 Other financial assets

46.382.502 (165.407) 46.217.095 3.519.672 (132.053) 3.387.619 741.160 (656.511) 84.649 50.643.334 (953.971) 49.689.363

Dalam hal terdapat keraguan terhadap kemampuan nasabah untuk melakukan pembayaran kontraktual pada saat jatuh tempo, persyaratan kredit dapat dinegosiasikan kembali berdasarkan kesepakatan antara Bank dan nasabah.

Where there is doubt on the ability of the borrowers to meet contractual payments when due, the terms of the loans might be renegotiated based on mutual agreement between the Bank and the borrowers.

Penjelasan mengenai peringkat risiko kredit telah dijelaskan pada Catatan 3b.i.

Description of credit risk rating has been explained in Note 3b.i.

viii. Agunan viii. CollateralAgunan digunakan untuk memitigasi risikokredit Bank, dimana jenis agunan yang dapatditerima ditentukan oleh kebijakan kredit Bank.Jenis agunan untuk eksposur kredit RetailBanking pada umumnya terdiri dari kas, giro,tabungan, deposito berjangka, properti tempattinggal dan komersial serta standby letters ofcredit (SBLC). Sedangkan jenis agunan untukeksposur kredit Corporate and InstitutionalBanking dan Commercial Banking umumnyaterdiri dari kas, giro, deposito berjangka, SBLC,persediaan, piutang dagang, properti komersialdan industri, serta aset tetap lainnya.Kebijakan kredit Bank mewajibkan penilaianindependen untuk agunan berupa aset tetapdan aset tidak lancar lainnya, dilakukan 6sampai 36 bulan tergantung portofoliokreditnya.

Collateral is used to mitigate the Bank’s creditrisk, whereby the type of acceptable collateralsare determined in the Bank’s credit policy. Typeof collaterals which are accepted for RetailBanking credit exposures are generally cash,current accounts, saving accounts, timedeposits, residential and commercial properties as well as standby letters of credit (SBLC).While type of collaterals accepted for Corporateand Institutional Banking and CommercialBanking credit exposures are cash, currentaccounts, time deposits, SBLC, inventories,trade receivables, commercial and industryproperties, and other fixed assets. The Bank’scredit policy requires independent valuation oncollaterals that are in the form of fixed assetsand other non-current assets, to be performedevery 6 until 36 months depending on the credit portfolio.

Page 42: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

39

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk (Continued)

viii. Agunan (Lanjutan) viii. Collateral (Continued)Di samping jenis-jenis agunan di atas, dalambeberapa kondisi tertentu Bank jugamensyaratkan agunan tambahan berupagaransi personal, garansi korporasi, maupundukungan induk perusahaan meskipunkemungkinan Bank dapat menggunakangaransi atau dukungan ini sebagai salah satuupaya pemulihan kredit relatif kecil.

In addition to the above types of collaterals, incertain conditions the Bank may also requireadditional collaterals in the form of personalguarantees, corporate guarantees, or parentalsupports despite the probability of the Bankmay utilise these guarantees or supports asloan recovery options being relatively remote.

Dukungan induk perusahaan digunakansebagai credit enhancement yang dapatmengurangi kemungkinan gagal bayar, tetapitidak mengubah atau menggantikankelayakan kredit suatu anak perusahaan.Bank menilai kesediaan dan kemampuaninduk perusahaan untuk menyediakan danmemenuhi dukungan induk perusahaandengan mempertimbangkan materialitas dansignifikansi anak perusahaan terhadap indukperusahaan sebagai kewajiban moral padasaat dukungan tersebut diberikan.

Parental support serves as a creditenhancement that could potentially reduce theprobability of default (PD) but it does notchange or replace the underlyingcreditworthiness of a subsidiary. The Bankassesses the willingness and ability of theparent in providing and honoring the parentalsupport in consideration of the materiality andsignificance of the subsidiary to the parent asthe best moral obligation at the time suchsupport is given.

Jenis dan nilai agunan tidak menjadi dasarpenilaian kemampuan calon debitur dalammelakukan pembayaran kembali kredit yangdiberikan. Akan tetapi pada umumnya jenisdan nilai agunan akan menentukan besarnyaLoss Given Default (LGD), Expected Loss(EL), dan IIP dalam hal terjadi gagal bayar.Dalam perhitungan IIP, nilai kini agunan akandiperhitungkan sebagai jumlah yangdiperkirakan akan dapat diperoleh kembalidalam periode tertentu.

Typically, the type and value of collateral willnot be used as the basis for assessing thedebtors’ loan repayment ability. However,generally it will determine the amount of LossGiven Default (LGD), Expected Loss (EL), andIIP in the event of default. In the IIPcalculation, the net present value of thecollateral will be considered as the amountwhich can be recovered within certain period.

Perhitungan Aktiva Tertimbang MenurutRisiko (ATMR) Kredit untuk tujuanperhitungan rasio modal Bank sesuai denganketentuan perbankan yang berlaku mengenaiperhitungan ATMR dengan metode Standarmengijinkan Bank untuk memperhitungkanmana yang lebih rendah antara nilai wajaratau nilai pengikatan agunan berupa uangtunai, giro, tabungan, deposito, emas, SuratUtang Negara, Sertifikat Bank Indonesia, surat berharga dengan peringkat tertentu yangdiperingkat oleh lembaga pemeringkat yangdiakui oleh Otoritas Jasa Keuangan danagunan dari reverse repo sebagai mitigasirisiko kredit.

The calculation of Credit Risk Weighted Assets (RWA) for the purpose of the Bank’s capital ratio in accordance with the prevailing banking regulation on the RWA calculation using Standardised method allows the Bank to take into account the fair value or the collateralised amount of the collateral, whichever is lower, in the form of cash, current accounts, saving accounts, time deposits, golds, government bonds (T-bills), Bank Indonesia Certificates, securities with certain credit grade rated by rating companies recognised by Otoritas Jasa Keuangan and collaterals from reverse repo as credit risk mitigants.

Page 43: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

40

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)b. Risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk (Continued)

viii. Agunan (Lanjutan) viii. Collateral (Continued)

Estimasi atas nilai pasar agunan yang dimilikisebagai jaminan kredit yang diberikanberdasarkan penilaian nilai wajar yangterakhir dilakukan terhadap saldo kredit yangdiberikan pada tanggal 31 Desember 2019dan 2018 adalah sebagai berikut:

An estimated market value of collaterals heldagainst loans based on the latest market valueassessment against outstanding loan balances as of 31 December 2019 and 2018 was shownbelow:

31 Desember/December 2019

Dengan agunan penuh/

Fully secured

Dengan agunan

sebagian/ Partially secured

Tanpa agunan/ Unsecured

Jumlah/ Total

Saldo kredit yang diberikan Amount outstanding Korporasi dan bank 2.047.345 6.753.164 17.365.424 26.165.933 Corporate and bank Ritel 905.629 33.721 2.144.307 3.083.657 Retail

Jumlah 2.952.974 6.786.885 19.509.731 29.249.590 Total Estimasi nilai pasar agunan 2.952.974 3.408.629 - 6.361.603

Collateral estimated market value)))

Persentase agunan terhadap saldo kredit yang diberikan 100% 50% - 22%

Percentage of collateral against the loan

outstanding

31 Desember/December 2018

Dengan agunan penuh/

Fully secured

Dengan agunan

sebagian/ Partially secured

Tanpa agunan/ Unsecured

Jumlah/ Total

Saldo kredit yang diberikan Amount outstanding Korporasi dan bank 2.684.277 8.775.527 17.421.029 28.880.833 Corporate and bank Ritel 972.710 85.235 2.809.748 3.867.693 Retail

Jumlah 3.656.987 8.860.762 20.230.777 32.748.526 Total Estimasi nilai pasar agunan 3.656.987 6.135.669 - 9.792.656

Collateral estimated market value)))

Persentase agunan terhadap saldo kredit yang diberikan 100% 69% - 30%

Percentage of collateral against the loan

outstanding

Dalam menghitung persentase di atas, taksiran nilai agunan yang melebihi nilai bruto kredit akan disesuaikan menjadi sama dengan nilai bruto. Hal ini sesuai dengan pola pemulihan dari agunan ketika suatu kredit menjadi macet.

In calculating the above percentages, any estimated amount of collateral that is higher than the gross amount is adjusted to be equal to the gross amount. This is inline with the pattern of recovery from collateral when a loan became default.

Page 44: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

41

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk (Continued)

viii. Agunan (Lanjutan) viii. Collateral (Continued)

Tagihan atas pinjaman yang dijaminsepenuhnya didukung jaminan pada tanggal31 Desember 2019 dan 2018. Jaminan atasaset keuangan selain kredit yang diberikandan tagihan atas pinjaman yang dijamindievaluasi atas basis customer-by-customer.

Receivables under secured borrowings arefully collateralised as of 31 December 2019 and2018. Collateralisation of financial assets otherthan loans and receivables under securedborrowings are assessed on a customer-by-customer basis.

c. Risiko pasar c. Market risk

Bank mengidentifikasi risiko pasar sebagai potensikehilangan pendapatan atau nilai ekonomidikarenakan perubahan tingkat suku bunga pasarkeuangan atau harga pasar yang merugikan.Eksposur Bank untuk risiko pasar terutama timbuldari transaksi yang berasal dari nasabah. Tujuandari kebijakan dan prosedur risiko pasar adalahuntuk memperoleh keseimbangan terbaik antararisiko dan imbal hasil, selain untuk memenuhikebutuhan nasabah.

The Bank recognises market risk as the potentialloss of earnings or economic value due to adversechanges in financial markets rates or prices. TheBank’s exposure to market risk arises principallyfrom customer-driven transactions. The objectiveof the Bank’s market risk policies and processes isto obtain the best balance of risk and return whilstmeeting customers’ requirements.

Limit risiko pasar merupakan pengendalian utamayang digunakan untuk memastikan bahwaeksposur risiko pasar Bank sejalan dengan selerauntuk risiko pasar. Kebijakan tersebut berlakuuntuk seluruh bisnis yang memiliki risiko pasar.

Market risk limits are key controls designed to ensure that the Bank’s market risk exposure is aligned with its appetite for market risk. The policy is applicable to all businesses exposed to the market risks.

Limit atau trigger untuk masing-masing lokasi danportofolio ditentukan oleh unit bisnis sesuaidengan kebijakan yang disepakati. Unit RisikoPasar menyetujui limit atau trigger sesuai denganwewenang yang telah didelegasikan danmemonitor eksposur terhadap limit-limit tersebut.Tambahan limit diterapkan untuk instrumentertentu dan konsentrasi posisi sesuai dengankebutuhan.

Limits or triggers by location and portfolio are proposed by the businesses within the terms of agreed policy. Market Risk unit approves the limits or triggers as per the delegated authorities and monitors exposures against these limits. Additional limits are placed on specific instruments and position concentrations where appropriate.

Limit/trigger risiko pasar harus ditinjau sedikitnyasekali setiap tahun, dengan mempertimbangkanstrategi bisnis dan risk appetite Grup StandardChartered Bank (SCB). Limit/trigger risiko pasarharus ditinjau lebih sering dalam hal terdapatperubahan signifikan dalam strategi bisnis ataurisk appetite Grup SCB.

Market risk limits/triggers must be reviewed at least once a year, taking into consideration the business strategy and Standard Chartered Bank (SCB) Group risk appetite. They must be reviewed more frequently when there is a significant change in business strategy or the SCB Group risk appetite.

Untuk tujuan pengukuran risiko pasar, stresstesting merupakan bagian yang tak terpisahkandari kerangka kerja manajemen risiko pasar yangmempertimbangkan baik data historis peristiwapasar dan skenario forward looking. Metodologistress testing yang konsisten diaplikasikan baikuntuk transaksi trading maupun non-trading.Metodologi stress testing mengasumsikan ruanglingkup tindakan manajemen akan terbatasselama periode stress event yang mencerminkanpenurunan likuiditas di pasar yang sering terjadidalam situasi stress. Skenario stress diperbaharuisecara berkala.

For the purpose of measuring market risk, stress testing is an integral part of the market risk management framework and considers both historical market events and forward-looking scenarios. A consistent stress testing methodology is applied to trading and non-trading books. The stress testing methodology assumes that scope for management action would be limited during a stress event, reflecting the decrease in market liquidity that often occurs. Stress scenarios are regularly updated.

Page 45: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

42

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

c. Risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk (Continued)

Secara umum, profil risiko pasar Bank untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019tidak mengalami perubahan yang signifikandibandingkan tahun sebelumnya.

In general, the Bank’s market risk profile for the year ended 31 December 2019 has not changedsignificantly compared to previous year.

Kategori-kategori utama dari risiko pasar adalah: The primary categories of market risk are:

i. Risiko mata uang i. Currency risk

Bank memiliki eksposur risiko mata uangsebagai akibat transaksi dalam mata uangasing. Bank memonitor setiap risiko konsentrasiyang berkaitan dengan masing-masing matauang sehubungan dengan penjabaran transaksimaupun aset dan liabilitas dalam mata uangasing ke dalam mata uang Rupiah.

The Bank is exposed to currency risk throughtransaction in foreign currencies. The Bankmonitors any concentration risk in relation to any individual currency with regard to the translationof foreign currency transactions and monetaryassets and liabilities into Rupiah.

Perhitungan posisi devisa neto (PDN) Bankuntuk masing-masing mata uang utamadilakukan setiap hari dan sesuai denganperaturan perbankan yang berlaku. Sesuaidengan peraturan tersebut, Bank diwajibkanuntuk memelihara PDN keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari modal. PDN dan modal Bankpada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 saatpenutupan transaksi pada tanggal tersebut dansebagaimana dilaporkan kepada Otoritas JasaKeuangan terlihat pada tabel berikut:

The Bank’s net foreign exchange position (NOP) by major currencies is calculated on a daily basis based on the prevailing banking regulations. As per the regulations, banks are required to maintain its aggregate NOP at a maximum of 20% of its capital. The Bank’s aggregate NOP and capital as of 31 December 2019 and 2018 at the close of the respective dates and as reported to Otoritas Jasa Keuangan are shown in the following table:

31 Desember/December 2019

Posisi devisa neto untuk neraca

(selisih bersih aset dan

liabilitas)/Balance sheet net foreign

exchange position (net differences between assets and liabilities)

Selisih bersih tagihan dan

liabilitas pada rekening

administratif/Net differences

between receivables and liabilities in off- balance sheet transactions

Posisi devisa neto secara

agregat (nilai absolut)/

Aggregate net foreign exchange

position (absolute amount)

Dolar Amerika Serikat (5.958) (909.661) 915.619 United States Dollar Euro (12.418) -) 12.418 Euro Dolar Singapura (4.845) 477) 4.368 Singapore Dollar Yen Jepang 1.342) 294) 1.636 Japanese Yen Dolar Australia 1.487) -) 1.487 Australian Dollar Franc Swiss (782) -) 782 Swiss Franc Dolar Selandia Baru 771) -) 771 New Zealand Dollar Poundsterling Inggris 317) -) 317 British Poundsterling Baht Thailand 146) -) 146 Thailand Baht Dolar Hong Kong (105) 178) 73 Hong Kong Dollar Dolar Kanada (706) 733) 27 Canadian Dollar Lain-lain (6.767) (2.955) 9.722 Others Jumlah 947.366 Total

Jumlah modal 9.802.931 Total capital Persentase posisi

devisa neto terhadap modal 9.66%

Percentage of net foreign exchange position to capital

Page 46: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

43

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

c. Risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk (Continued)

i. Risiko mata uang (Lanjutan) i. Currency risk (Continued)

31 Desember/December 2018

Posisi devisa neto untuk neraca

(selisih bersih aset dan

liabilitas)/Balance sheet net foreign

exchange position (net differences between assets and liabilities)

Selisih bersih tagihan dan

liabilitas pada rekening

administratif/Net differences

between receivables and liabilities in off- balance sheet transactions

Posisi devisa neto secara

agregat (nilai absolut)/

Aggregate net foreign exchange

position (absolute amount)

Dolar Amerika Serikat 21.174) (940.578) 919.404) United States Dollar Dolar Singapura (2.224) 2) 2.222) Singapore Dollar Franc Swiss (2.129) -) 2.129) Swiss Franc Yen Jepang 1.138) 2) 1.140) Japanese Yen Euro 991) -) 991) Euro Dolar Hong Kong 694) -) 694) Hong Kong Dollar Dolar Australia 565) -) 565) Australian Dollar Poundsterling Inggris (369) -) 369) British Poundsterling Dolar Selandia Baru 177) -) 177) New Zealand Dollar Baht Thailand 111) -) 111) Thailand Baht Dolar Kanada (76) -) 76) Canadian Dollar

Lain-lain 997) (133) 864) Others Jumlah 928.742) Total

Jumlah modal 9.402.350) Total capital Persentase posisi

devisa neto terhadap modal 9,88%)

Percentage of net foreign exchange position to capital

ii. Risiko suku bunga ii. Interest rate risk

Kegiatan operasional Bank terekspos oleh risikosuku bunga, yaitu risiko fluktuasi suku bungadalam hal aset yang berbunga dan liabilitasyang berbunga jatuh tempo atau dilakukanpeninjauan kembali suku bunga (reprice) padawaktu yang berbeda atau dalam jumlah yangberbeda. Aktivitas manajemen risiko bertujuanuntuk mengoptimalkan pendapatan bungabersih, dalam hal tingkat bunga pasar konsistendengan strategi bisnis Bank.

The Bank’s operation is exposed to interest raterisk, which is the risk of interest rate fluctuationsto the extent that interest earning assets andinterest bearing liabilities mature or reprice atdifferent times or amounts. Risk managementactivities aim to optimise net interest income,given market interest rate levels consistent withthe Bank’s business strategies.

Pengelolaan risiko aset dan liabilitas dilakukanberdasarkan tingkat sensitivitas Bank terhadapperubahan suku bunga. Dari perspektifpendapatan bunga secara umum, Bank memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dalam portofolioliabilitas karena aset berbunga memiliki durasiyang lebih panjang dan peninjauan kembalisuku bunga (repricing) kurang seringdibandingkan dengan liabilitas berbunga.Artinya, dengan kondisi suku bunga yangcenderung meningkat, marjin yang dihasilkanakan mengecil akibat adanya repricing dalamliabilitas. Meskipun demikian, pengaruhnyasecara aktual bergantung pada banyak faktor,termasuk apakah terjadi pembayaran kembaliyang lebih cepat atau lebih lama dari tanggalkontraktualnya dan variasi dari sensitivitas sukubunga selama periode repricing dan di antaraberbagai mata uang.

Assets and liabilities risk management activities are conducted in the context of the Bank’s sensitivity to interest rate changes. From earnings perspective in general, the Bank has larger interest rate sensitivity in liabilities rather than assets because its interest-earning assets have longer duration and reprice less frequently than interest bearing liabilities. This means that in rising interest rate environments, margin earned will narrow as liabilities reprice. However, the actual effect will depend on a number of factors, including the extent to which repayments are made earlier or later than the contractual dates and variations in interest rate sensitivity within repricing periods and among currencies.

Page 47: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

44

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)c. Risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk (Continued)

ii. Risiko suku bunga (Lanjutan) ii. Interest rate risk (Continued)

Analisis sensitivitas atas risiko suku bunga

Portofolio hold to collectPengelolaan risiko suku bunga terhadap interestrate gap dilengkapi dengan sensitivitas aset danliabilitas keuangan Bank dengan berbagaiskenario standar dan non-standar. Skenariostandar yang diperhitungkan secara bulananmeliputi kenaikan dan penurunan secara paralelkurva imbal hasil sebesar 100 basis point (bps).Analisis sensitivitas Bank terhadap pendapatanbunga bersih yang dihasilkan dari aset/liabilitasbersih pada tanggal posisi keuangan, sebagaiakibat kenaikan atau penurunan suku bungapasar dengan asumsi tidak terjadi pergerakanasimetris pada kurva imbal hasil dan posisikeuangan (aset/liabilitas bersih) konstan, adalah sebagai berikut:

Sensitivity analysis on interest rate risk

Hold to collect portfoliosThe management of interest rate risk gap issupplemented by the sensitivity of the Bank’sfinancial assets and liabilities to variousstandard and non-standard scenarios. Standardscenarios that are considered on a monthlybasis include a 100 basis point (bps) parallel fallor rise in all yield curves. An analysis of theBank’s sensitivity in net interest income earnedfrom net assets/liabilities as of financial positiondate, as a result of increase or decrease inmarket interest rates, assuming noasymmetrical movement in yield curves and aconstant financial position (net assets/liabilities), was as follows:

(Penurunan) kenaikan di pendapatan bunga bersih/ (Decrease) increase in net interest income 31 Desember/

December 2019 31 Desember/

December 2018

Kenaikan paralel 100bps (212.476) (168.898) 100bps parallel increase

Penurunan paralel 100bps 212.476 168.898) 100bps parallel decrease

Portofolio hold to collect and sell Tabel di bawah menjelaskan sensitivitas yang dilaporkan pada cadangan nilai wajar Bank terhadap pergerakan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:

Hold to collect and sell portfolios

The table below describes the sensitivity of the Bank’s reported fair value reserves to these movements as of 31 December 2019 and 2018:

(Penurunan) kenaikan di cadangan nilai wajar/ (Decrease) increase in fair value reserves 31 Desember/

December 2019 31 Desember/

December 2018

Kenaikan paralel 100bps (1.181.060) (701.995) 100bps parallel increase

Penurunan paralel 100bps 1.601.509 935.879) 100bps parallel decrease

Portofolio diperdagangkan

Untuk portofolio diperdagangkan, Bank menggunakan faktor sensitivitas PV01 untuk mengelola risiko suku bunga, yaitu perubahan nilai portofolio akibat perubahan 1 basis point (bp) kurva imbal hasil di pasar.

Trading portfolios

For trading portfolios, the Bank uses sensitivity factor of PV01 to manage interest rate risk, which is the change in portfolios due to 1 basis point (bp) change of market interest rate curve.

Dengan asumsi kurva imbal hasil bergerak sebesar 100 bps secara merata di semua tenor, nilai wajar portofolio diperdagangkan akan mengalami perubahan sebesar berikut:

Assuming yield curve moves parallel by 100 bps across the tenor, fair value of trading portfolio will change by:

(Penurunan) kenaikan pada nilai wajar/ (Decrease) increase in fair value

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Kenaikan paralel 100bps (80.831) (126.170) 100bps parallel increase

Penurunan paralel 100bps 80.831 126.170) 100bps parallel decrease

Page 48: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

45

ii. Risiko suku bunga (Lanjutan) ii. Interest rate risk (Continued)

d. Risiko likuiditas d. Liquidity riskRisiko likuiditas merupakan risiko dimana Banktidak memiliki sumber daya keuangan yangmemadai untuk memenuhi kewajiban pada saatjatuh tempo, atau dimana sumber dayakeuangan tersebut hanya dapat digunakandengan biaya yang sangat mahal. KebijakanBank adalah untuk setiap saat menjaga posisilikuiditas yang memadai untuk semua matauang, sehingga dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.

Liquidity risk is the risk that the Bank either doesnot have sufficient financial resources available tomeet its obligations as they fall due, or can onlyaccess these financial resources at excessivecost. The Bank’s policy is to maintain adequateliquidity at all times for all currencies, and hence tobe in a position to meet obligations as they fall due.

Bank mengelola risiko likuiditas dalam jangkapendek dan jangka menengah. Dalam jangkapendek, fokus Bank adalah untuk memastikanbahwa kebutuhan arus kas dapat dipenuhimelalui aset yang jatuh tempo, simpanannasabah dan pendanaan wholesale apabiladibutuhkan. Dalam jangka menengah, fokusBank adalah untuk memastikan laporan posisikeuangan tetap sehat secara struktural dansesuai dengan strategi Bank. Asset LiabilityCommittee (ALCO) bertanggung jawab untukmemastikan kebijakan manajemen likuiditasdipatuhi dan tetap dalam batas likuiditas yangtelah ditentukan.

The Bank manages liquidity risk both on a short-term and medium-term basis. In the short-term, the Bank’s focus is on ensuring that the cash flow demands can be met through asset maturities, customer deposits and wholesale funding where required. In the medium-term, the Bank’s focus is on ensuring the statement of financial position remains structurally sound and aligned to the Bank’s strategy. The Asset Liability Committee (ALCO) is responsible for ensuring that liquidity management policies are complied with and liquidity is within the pre-defined liquidity limits.

Peristiwa pasar yang tidak biasa dapatberdampak buruk bagi Bank, sehinggamempengaruhi kemampuan Bank untukmemenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.Ketidakpastian utama untuk risiko likuiditasadalah ketika nasabah menarik simpanan lebihcepat dari yang diperkirakan, atau ketikapembayaran aset tidak diterima pada tanggaljatuh tempo. Untuk mengurangi ketidakpastianini, basis nasabah untuk simpanandidiversifikasikan berdasarkan jenis simpanandan tanggal jatuh tempo. Selain itu Bank memiliki rencana pendanaan kontinjensi termasukportofolio aset likuid yang dapat direalisasikanketika terjadi tekanan likuiditas (liquidity stress),serta akses terhadap dana wholesale dalamkondisi pasar normal.

Exceptional market events can impact the Bank adversely, thereby affecting its ability to fulfill its obligations as they fall due. The principal uncertainties for liquidity risk are that customers withdraw their deposits at a substantially faster rate than expected, or that asset repayments are not received on the intended maturity date. To mitigate these uncertainties, the Bank’s customer deposit base is diversified by type and maturity. In addition, the Bank has contingency funding plans including a portfolio of liquid assets that can be realised if a liquidity stress occurs, as well as ready access to wholesale funds under normal market conditions.

i. Rencana manajemen krisis likuiditas i. Liquidity crisis management planKejadian tak terduga dapat mengubahperilaku nasabah dan menyebabkan arus kas keluar bersih secara tiba-tiba. Apabila hal initidak dikelola dengan benar, hal ini dapatmenyebabkan situasi krisis yang lebih burukdan pada akhirnya dapat menyebabkan risiko kelangsungan usaha Grup SCB. KebijakanGrup SCB mengharuskan untuk membentukCountry Liquidity Crisis Management Planyang harus disetujui setidaknya setiap tahun,sebagai pertahanan terhadap krisis likuiditas. Rencana ini harus diperbarui ketika terjadiperubahan signifikan yang terjadi, baik dalam kegiatan usaha, lingkungan pasar ataumanajemen.

Unexpected events can change customers’behavior and cause a sudden net cash outflow. If this condition is not properly managed, thecrisis can get worse and ultimately expose riskto the survival of the SCB Group. SCB Grouppolicy requires a Country Liquidity CrisisManagement Plan to be established andapproved at least annually, as a defense to aliquidity crisis. This plan must be updatedwhen there is a significant change either in thebusiness, market environment ormanagement.

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)c. Risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk (Continued)

Analisis sensitivitas atas risiko suku bunga(Lanjutan)

Sensitivity analysis on interest rate risk(Continued)

Sensitivitas yang lebih rendah pada tanggal31 Desember 2019 dibandingkan dengan31 Desember 2018 untuk portofoliodiperdagangkan disebabkan oleh nilai nominalyang lebih rendah di dalam portofolio aset.Sensitivitas yang lebih tinggi pada portofoliohold to collect dan hold to collect and selldisebabkan oleh nilai nominal yang lebih tinggidalam portofolio liabilitas dan portofolio hold tocollect and sell pada tanggal 31 Desember2019 dibandingkan dengan 31 Desember2018.

Lower sensitivity as of 31 December 2019compared to 31 December 2018 for tradingportfolios was due to lower nominal value in the asset portfolio. Higher sensitivity for hold tocollect and hold to collect and sell portfolioswere due to higher nominal in the liabilitiesportfolio and hold to collect and sell portfoliosas of 31 December 2019 compared to31 December 2018.

Page 49: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

46

ii. Eksposur terhadap risiko likuiditas ii. Exposure to liquidity riskBank menggunakan Maximum CumulativeOutflow (“MCO”) sebagai pengukuran utamadalam pengelolaan risiko likuiditas. MCOmerupakan kumulatif jumlah arus kas masuk(keluar) bersih dari seluruh komponen neracadan rekening administratif dalam kondisi normal.Bank harus menghitung arus kas per mata uanguntuk komponen utama posisi keuangan danrekening administratif dalam kondisi usahanormal setiap hari selama 30 hari ke depanberdasarkan asumsi perilaku arus kas tersebut.Jumlah positif menunjukkan arus kas masukbersih dan Bank akan mengungkapkan nilai kasmasuk bersih harian terkecil pada periodebersangkutan. Jumlah negatif menunjukkan aruskas keluar bersih dan Bank akanmengungkapkan nilai kumulatif pada periodebersangkutan. Bank menentukan limit untukmasing-masing kategori selama 30 hari kedepan untuk jumlah gabungan mata uangRupiah dan mata uang asing yang signifikan.Dasar perhitungan MCO berdasarkan harikalender (bukan berdasarkan hari kerja).

The key measurement used by the Bank formanaging liquidity risk is Maximum CumulativeOutflow (“MCO”). MCO is the cumulative netcash inflow (outflow) from all on-balance sheetand off-balance sheet items under normalconditions. The Bank must calculate the cashflows by currency for major on and off-balancesheet categories under business-as-usualconditions each day for the next 30 days basedon behavior assumptions of the particular cashflows. Positive amounts represent net cashinflow and the Bank will disclose the lowest daily net cash inflow amount during the period.Negative amounts represent net cash outflowand the Bank will disclose the cumulativeamount during the period. The Bank determined the limits for each category for the next 30 daysfor total combined Rupiah and major foreigncurrencies. The basic calculation of MCO isbased on calender days (not working days).

Berikut merupakan perhitungan MCO gabunganmata uang untuk 30 hari ke depan pada tanggal31 Desember 2019 dan 2018:

The table below summarises the calculation of combined currency MCO for the next 30 days as of 31 December 2019 and 2018:

Jangka waktu/ Tenor

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

MCO Gabungan 1 hari/ overnight 4.864.750) 1.983.495)

Combined MCO

2 - 7 hari/days 5.211.327) (67.956) 8 - 30 hari/ days (1.425.809) (6.644.532)

Bank masih memiliki efek-efek yang memadai (baik yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain) sebagai bagian pengaman likuiditas.

The Bank possesses sufficient marketable securities (both that is measured at fair value through profit or loss and fair value through other comprehensive income) as part of liquidity cushion.

Tabel berikut menunjukkan arus kas yang tidak didiskontokan atas liabilitas keuangan Bank dan komitmen kredit yang belum direalisasi berdasarkan jatuh tempo kontraktual terdekat:

The table below shows the undiscounted cash flow of the Bank’s financial liabilities and unrecognised loan commitments on the basis of their earliest possible contractual maturity:

31 Desember/December 2019 Nominal bruto

keluar/ Gross

nominal outflow

Kurang dari 1 bulan/

Less than 1 month

1-3 bulan/ 1-3 months

>3-12 bulan/ >3-12

months

>12-60 bulan/ >12-60 months

Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months

Liabilitas keuangan non-derivatif

Non-derivative financial liabilities

Simpanan oleh nasabah bukan bank (32.336.510) (29.687.658) (1.535.560) (1.112.214) (1.078) -)

Deposits by non-bank customers

Simpanan oleh bank-bank lain (3.779.211) (3.779.211) -) -) -) -) Deposits by other banks

Utang akseptasi (2.348.968) (966.070) (946.546) (436.352) -) -) Acceptance payables Liabilitas untuk

mengembalikan surat-surat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijamin (1.737.770) -) -) (650.000) (1.087.770) -)

Obligation to return securities received under

secured borrowings Beban masih harus

dibayar dan liabilitas lain-lain (2.829.143) (2.570.014) (110.234) (19.911)) (93.210)) (35.774))

Accrued expenses and other liabilities

Utang kepada kantor pusat dan cabang-cabang lain (5.329.663) (2.299.814) - (2.787.784) (242.065) -)

Due to head office and other branches

(48.361.265) (39.302.767) (2.592.340) (5.006.261) (1.424.123) (35.774)

Liabilitas derivatif Derivative liabilities Arus kas keluar (178.930.111) (91.125.329) (62.078.933) (18.373.172) (7.352.677) -) Cash outflow

Fasilitas kredit yang belum digunakan-committed (964.701) (964.701) -) -) -) -) Unused committed loan

facilities… Total (228.256.077) (131.392.797) (64.671.273) (23.379.433) (8.776.800) (35.774) Total

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d. Risiko likuiditas (Lanjutan) d. Liquidity risk (Continued)

Page 50: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

47

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

d. Risiko likuiditas (Lanjutan) d. Liquidity risk (Continued)

ii. Eksposur terhadap risiko likuiditas (Lanjutan) ii. Exposure to liquidity risk (Continued)31 Desember/December 2018

Nominal bruto keluar/ Gross

nominal outflow

Kurang dari 1 bulan/

Less than 1 month

1-3 bulan/ 1-3 months

>3-12 bulan/ >3-12

months

>12-60 bulan/ >12-60 Months

Lebih dari 60 bulan/ More than 60 months

Liabilitas keuangan non-derivatif

Non-derivative financial liabilities

Simpanan oleh nasabah bukan bank (29.958.780) (24.739.015) (3.183.056)) (2.032.396) (4.313) -)

Deposits by non-bank customers

Simpanan oleh bank-bank lain (2.758.090) (2.758.090) -)) -) -) -) Deposits by other banks

Utang akseptasi (4.506.119) (1.306.972) (2.028.862)) (1.153.002) (17.283) -) Acceptance payables Liabilitas untuk

mengembalikan surat-surat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijamin (3.093.770) -) -)) (1.506.000) (1.587.770) -)

Obligation to return securities received under

secured borrowings Beban masih harus

dibayar dan liabilitas lain-lain (1.748.307) (1.224.561) -)) (523.746) -) -)

Accrued expenses and other liabilities

Utang kepada kantor pusat dan cabang-cabang lain (7.491.615) (3.885.994) -) (3.605.621) -) -)

Due to head office and other branches

(49.556.681) (33.914.632) (5.211.918)) (8.820.765) (1.609.366) -)

Liabilitas derivatif Derivative liabilities Arus kas keluar (140.039.992) (49.076.360) (38.976.348) (35.919.569) (16.019.660) (48.055) Cash outflow

Fasilitas kredit yang belum digunakan-committed (649.300) (649.300) -) -) -) -)

Unused committed loan facilities…

Total (190.245.973) (83.640.292) (44.188.266) (44.740.334) (17.629.026) (48.055) Total

Jumlah nominal arus kas keluar yang diungkapkan dalam tabel di atas menunjukkan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari pokok dan bunga atas liabilitas keuangan dan fasilitas kredit yang belum digunakan-committed. Pengungkapan untuk liabilitas derivatif menunjukkan jumlah neto transaksi derivatif dengan penyelesaian simultan secara neto, dan jumlah bruto arus kas keluar untuk transaksi derivatif dengan penyelesaian simultan secara bruto. Arus kas liabilitas derivatif seperti yang ditunjukkan di tabel di atas merupakan arus kas berdasarkan jatuh tempo kontraktual yang menurut Bank adalah penting untuk memahami waktu dari arus kas. Arus kas masuk dan keluar untuk aset derivatif dan arus kas masuk untuk liabilitas derivatif dengan penyelesaian bruto tidak diungkapkan dalam tabel di atas sehingga arus kas dari derivatif tampak lebih besar.

The nominal cash outflow disclosed in the above table represents the contractual undiscounted cash flow relating to the principal and interest on the financial liabilities and unused committed loan facilities. The disclosure for derivative liabilities shows a net amount for derivatives that are net settled, and a gross amount of cash outflow for derivatives that have simultaneous gross settlement. The cash flow of derivative liabilities as in the above table represents the cash flow based on contractual maturities which the Bank believes is essential for an understanding the timing of the cash flow. The cash inflow and cash outflow for derivative assets and the cash inflow for derivative liabilities which have gross settlement are not shown in the above table, therefore cashflow from derivatives are inflated.

Arus kas yang diharapkan atas instrumen tersebut mungkin berbeda secara signifikan dibandingkan dengan analisis ini. Sebagai contoh, saldo simpanan nasabah diharapkan stabil atau meningkat; sedangkan komitmen kredit yang belum direalisasi tidak seluruhnya diharapkan akan dicairkan dalam waktu dekat.

The expected cash flows on these instruments may vary significantly from this analysis. For example, deposits from customers balances are expected to be stable or increasing; whilst the unrecognised loan commitments are not all expected to be drawn down immediately.

Page 51: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

48

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

d. Risiko likuiditas (Lanjutan) d. Liquidity risk (Continued)

ii. Eksposur terhadap risiko likuiditas (Lanjutan) ii. Exposure to liquidity risk (Continued)

Untuk mengelola risiko likuiditas yang timbul dariliabilitas keuangan dan komitmen kredit yangbelum direalisasi, Bank memiliki aset likuid yangdiperdagangkan dalam pasar yang aktif danlikuid. Aset likuid tersebut dapat segera dijualuntuk memenuhi kebutuhan likuiditas. Tabelberikut menunjukkan jenis dan jumlah aset likuidyang dapat digunakan oleh Bank untukmengelola risiko likuiditas, tidak termasuk girowajib minimum:

To manage liquidity risk arising from financialliabilities and unrecognised loan commitments,the Bank holds liquid assets which are traded inan active and liquid market. These liquid assetscan be readily sold to meet liquidityrequirements. Below table shows type andamount of liquid assets which may be used bythe Bank to manage liquidity risk excludingminimum reserve requirements:

Nilai tercatat/Carrying amount 31 Desember/

December 2019 31 Desember/

December 2018 ASET LIKUID LIQUID ASSETS Kas 288.934 231.407 Cash Giro pada bank-bank lain 449.427 557.605 Current accounts with other banks Tagihan dari cabang-cabang lain 606.504 257.989 Due from other branches Penempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank-bank lain 6.808.247 4.547.608 Indonesia and other banks Efek-efek 768.961 1.958.833 Securities Jumlah 8.922.073 7.553.442 Total

Bank wajib menghitung dan menyampaikan laporan Rasio Kecukupan Likuiditas (LCR) sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang berlaku. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank telah memenuhi LCR minimum yang disyaratkan sebesar 100%.

The Bank is required to compute and submit Liquidity Coverage Ratio (LCR) report in accordance with the prevailing regulation Otoritas Jasa Keuangan (POJK). As of 31 December 2019 and 2018, the Bank fulfilled minimum LCR requirement of 100%.

e. Manajemen risiko operasional e. Operational risk management

Risiko operasional adalah potensi kerugian yangdihasilkan dari kegagalan atau tidak memadainyaproses internal, personil dan sistem-sistem atausebagai hasil atas peristiwa eksternal, termasukrisiko hukum. Pendekatan manajemen risikooperasional Bank berusaha untuk terusmeningkatkan kemampuannya untukmengantisipasi seluruh risiko yang material danterus meningkatkan kemampuan dengan tingkatkeyakinan yang tinggi untuk menunjukkan bahwaseluruh risiko yang material telah terkendali denganbaik.

Manajemen risiko operasional merupakan tanggung jawab pegawai bank, sesuai dengan KerangkaManajemen Risiko dan Risk Appetite Grup denganstruktur tata kelola sebagai berikut:

Operational risk is the potential for loss resultingfrom inadequate or failed internal processes, people and systems or from the impact of external events,including legal risks. The Bank’s operational riskmanagement approach serves to continuallyimprove its ability to anticipate all material risks andto increase its ability to demonstrate, with a highdegree of confidence, that those material risks arewell controlled.

Management of operational risk is the responsibility of employee in the Bank, in accordance with the Risk Management Framework (RMF) and the Group’s Risk Appetite with formal structure of governance as follows:

Page 52: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

49

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)e. Manajemen risiko operasional (Lanjutan) e. Operational risk management (Continued)

1. Komisi tata kelola

Country Non Financial Risk Committee(CNFRC) bertanggung jawab untukmemastikan efektivitas manajemen risikotermasuk risiko operasional sejalan denganpendekatan risk appetite dan memenuhistandar dari kerangka kerja tipe risiko.

1. Governance Committee

The Country Non Financial Risk Committee(CNFRC) is responsible for ensuring theeffectiveness of risk management includingoperational risk in line with the risk appetiteapproach and to meet the standards of the risk framework.

CNFRC memiliki tanggung jawab sebagai berikut: - Memastikan kerangka kerja termasuk

risiko operasional telah tertanam dandigunakan dengan efektif di seluruh Bank;

- Memastikan tanggung jawab para pemilikproses, pemilik kebijakan, dan pemilikkerangka tipe termasuk risiko operasionalsudah sesuai dengan Enterprise RiskManagement Framework (ERMF);

- Memastikan profil risiko Utama non-finansial dikelola sesuai dengan kebijakanatau Risk Appetite Bank;

- Melakukan identifikasi risiko yang barutimbul dan ketidakpastian berdasarkanpengenalan akan risiko berkaitan denganlingkungan internal dan eksternal; dan

- Memastikan seluruh risk authorities telahdidelegasikan secara efektif kepadakomite-komite yang ditunjuk di bawahlevel CNFRC atau pejabat berwenangterkait.

CNFRC has the following responsibilities:

- To ensure that risk framework includingoperational risk is embedded and usedeffectively throughout the Bank;

- To ensure that the responsibilities ofprocess owners, policy owners and riskframework owners including operationalrisks are in accordance with EnterpriseRisk Management Framework (ERMF);

- To ensure the main of non-financial riskprofile is managed in accordance with theBank’s policy or risk appetite;

- To identify emerging risks anduncertainties based on the recognition ofrisks relating to the internal and externalenvironments;

- To ensure that all risk authorities havebeen effectively delegated by committeesthat appointed under level of CNFRC orrelevant authorities.

2. Tugas dan tanggung jawab 2. Roles and responsibility

Dalam pelaksanaan sehari-hari, Bank memiliki3 lini pertahanan untuk memastikan prosesmanajemen risiko yang efektif:

In its day to day operations, the Bank maintains3 lines of defense to ensure the effectiveness of risk management processes:

1. Lini pertahanan pertama 1. First line of defenseLini pertahanan pertama adalah bisnis ataufungsi yang melakukan kegiatan ataumendukung kegiatan yang menghasilkanpendapatan, yang memiliki dan melakukanmanajemen risiko.

Tanggung jawab risiko manajemen linipertama merupakan bagian integral darisetiap tanggung jawab perorangan dansetiap peran manajemen umum. Olehkarena itu, lini pertahanan pertamamengikuti struktur organisasi Grup,termasuk bisnis, dimensi fungsi dangeografis entitas. Tanggung jawab utamadari lini pertama diantaranya adalahsebagai berikut:

The first line of defense is a business orfunction that carries out activities or supportsactivities generating income, which ownsand carries out risk management.

First line risk management responsibilitiesare an integral part of every individualresponsibility and every generalmanagement role. The First Line of defensetherefore follows the Group’s organisationalstructure, incorporating business, functionaland geographic entity dimensions. The mainrisk management responsibilties of first linemanagers – among others – are as follows:

- Mengusulkan risiko-risiko yang timbuldalam menjalankan kegiatan yangmenghasilkan pendapatan;

- Melakukan identifikasi, monitoring daneskalasi risiko dan masalah kepada linipertahanan kedua; dan

- Mengelola risiko dan batas-batas riskappetite, menetapkan dan menjalankanupaya perbaikan, dan memastikankepatuhan terhadap hukum danperaturan yang berlaku.

- To propose risks that arise in carrying outactivities that generate income;

- To identify, monitor and escalate risksand problems to the second line ofdefense;

- To manage risk and risk appetite limits,establish and carry out remedialmeasures and also to ensure compliancewith applicable laws and regulations.

Page 53: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

50

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 3. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

e. Manajemen risiko operasional (Lanjutan) e. Operational risk management (Continued)

2. Tugas dan tanggung jawab (Lanjutan) 2. Roles and responsibility (Continued)

2. Lini pertahanan kedua 2. Second line of defense

Lini pertahanan kedua melibatkan fungsikontrol yang independen dari lini pertahanan pertama yang melakukan pengawasan dantantangan/peringatan terhadap manajemenrisiko. Pelaksanaan tanggung jawab inimelibatkan beberapa aspek penting yaitu:

- Melakukan identifikasi, pengawasan daneskalasi risiko dan masalah kepada ChiefRisk Officer dan Country ManagementTeam, dan meningkatkan budaya risikodan conduct yang sehat;

- Mengawasi dan menelaah kegiatan yangmenghasilkan pendapatan yangdilakukan oleh lini pertahanan pertamadan melakukan kaji ulang terhadappermohonan dari lini pertahananpertama;

- Mengusulkan risk appetite Bank,mengawasi, dan melaporkan kepatuhanterhadap risk appetite tersebut.Selanjutnya melakukan intervensidengan membatasi bisnis apabila tidaksejalan dengan risk appetite; dan

- Menetapkan agregasi data, pelaporanrisiko dan kualitas data.

The second line of defense involves acontrol function that is independent of thefirst line of defense that carries outmonitoring and challenges/warnings on riskmanagement. The implementation of thisresponsibility involves several importantaspects as below:

- To identify, monitor and escalate risksand problems to the Chief Risk Officerand Country Management Team, and topromote a healthy culture of risk andconduct;

- To oversee and challenge the revenue -generating activities carried out by thefirst line of defense and to review therequests from the first line of defense;

- To propose Bank’s risk appetite, monitorand report compliance with the riskappetite. Then to intervene by limitingthe business if it is not in line with the risk appetite; and

- To establish data aggregation, riskreporting and data quality.

3. Lini pertahanan ketiga 3. Third line of defense

Lini pertahanan ketiga merupakan liniindependen yang dilakukan oleh fungsiSatuan Kerja Audit Internal (SKAI) yangmemastikan efektivitas kontrol berkaitandengan manajemen risiko terhadap kegiatan bisnis di lini pertahanan pertama, danproses-proses yang dilakukan oleh linipertahanan kedua. Adapun tanggung jawablini pertahanan ketiga adalah:

- Melakukan penilaian secara independenterhadap manajemen dalam melakukanidentifikasi risiko dalam menjalankankegiatan bisnisnya dan apakah risiko-risiko ini dilaporkan dan dikelola sesuaidengan proses manajemen risiko; dan

- Melakukan penilaian secara menyeluruhterhadap kecukupan dari desain kontroldan efektivitas dari pelaksanaannya.

The third line of defense is an independentline served by Internal Audit function thatensures the effectiveness of controls related to the risk management of businessactivities in the first line of defense, and theprocesses carried out by the second line ofdefense. The responsibilities of the third line of defense are:

- To conduct an independent assessmentof management in identifying risks inbusiness activities and whether theserisks are reported and managed inaccordance with the risk managementprocess; and

- To conduct an overall assessment of theadequacy of control design andeffectiveness of its implementation.

Page 54: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

51

4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENT

a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi a. Key sources of estimation uncertainty

Informasi mengenai asumsi dan ketidakpastianestimasi yang dapat mengakibatkan penyesuaianmaterial dalam tahun berikutnya termasuk dalamcatatan berikut:

Information about the assumptions and estimationuncertainties that may result in a materialadjustment within the following year is included inthe following notes:

• Catatan 2g.5 - Pengukuran nilai wajar;• Catatan 2n dan 10 - Identifikasi dan

pengukuran penurunan nilai kredit yangdiberikan;

• Catatan 8 - Aset dan liabilitas derivatif;• Catatan 13 - Klaim pengembalian pajak dan

pengakuan aset pajak tangguhan; dan• Catatan 14 - Liabilitas imbalan pascakerja.

• Note 2g.5 - Fair value measurement;• Note 2n and 10 - Identification and

measurement of impairment of loans;

• Note 8 - Derivative assets and liabilities;• Note 13 - Claims for tax refund and recognition

of deferred tax assets; and• Note 14 - Obligation for post-employment

benefits.

b.. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank

b. Critical accounting judgments in applying theBank’s accounting policies

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:

Critical accounting judgments made in applyingthe Bank’s accounting policies include:

b.1. Penilaian instrumen keuanganKebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2g.5.

b.1. Valuation of financial instruments

The Bank’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2g.5.

Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut: • Level 1: Harga kuotasian tanpa

penyesuaian di pasar aktif untukinstrumen yang identik.

• Level 2: Teknik penilaian berdasarkaninput yang dapat diobservasi. Termasukdalam kategori ini adalah instrumenkeuangan yang dinilai denganmenggunakan harga kuotasian di pasaraktif untuk instrumen yang sejenis; hargakuotasian untuk instrumen keuanganyang sejenis di pasar yang kurang aktif;atau teknik penilaian lainnya dimanaseluruh input signifikan yang digunakandapat diobservasi secara langsungataupun tidak langsung dari data yangtersedia di pasar.

The Bank measures fair values using the following hierarchy of methods: • Level 1: Unadjusted quoted market price

in an active market for an identicalinstrument.

• Level 2: Valuation techniques based onobservable inputs. This categoryincludes instruments valued usingquoted market prices in active marketsfor similar instruments; quoted prices forsimilar instruments in market that areconsidered less than active; or othervaluation techniques where allsignificant inputs are directly or indirectly observable from market data.

• Level 3: Teknik penilaian yangmenggunakan input signifikan yang tidakdapat diobservasi. Termasuk dalamkategori ini adalah semua instrumenkeuangan dimana teknik penilaiannyatidak menggunakan data yang dapatdiobservasi dan dapat memiliki dampaksignifikan terhadap penilaian instrumenkeuangan. Termasuk dalam kategori iniadalah instrumen yang dinilaiberdasarkan harga kuotasian atasinstrumen sejenis dimana dibutuhkanpenyesuaian atau asumsi-asumsi yangtidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan antara instrumen keuangan yang diperbandingkan.

• Level 3: Valuation techniques usingsignificant unobservable inputs. Thiscategory includes all instruments wherethe valuation technique includes inputsnot based on observable data and theunobservable inputs could have asignificant effect on the instrument’svaluation. This category includesinstruments that are valued based onquoted prices for similar instrumentswhere significant unobservableadjustments or assumptions arerequired to reflect differences betweenthe instruments.

Page 55: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

52

4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN(Lanjutan)

4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENT(Continued)

b.. Pertimbangan akuntansi yang penting dalammenerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)

b. Critical accounting judgments in applying theBank’s accounting policies (Continued)

b.1. Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan) b.1. Valuation of financial instruments(Continued)

Perpindahan level dalam hirarki nilai wajar dapat terjadi ketika terdapat perubahan signifikan pada kondisi pasar utama atau ketersediaan informasi input yang dapat diobservasi pada teknik penilaian pada tanggal pelaporan.

Transfer between levels of the fair value hierarchy may occur when there is a significant change in either its principal market condition or the level of observability of the inputs to the valuation technique at the reporting date.

Ketika menetapkan exit price dari instrumen keuangan menggunakan teknik penilaian (Level 2 dan 3), Bank memperhitungkan penyesuaian terhadap harga berdasarkan model yang akan dilakukan oleh pelaku pasar ketika menentukan harga atas instrumen tersebut.

When establishing the exit price of a financial instrument using a valuation technique (Level 2 and 3), the Bank considers adjustments to the modeled price which market participants would make when pricing that instrument.

• Bid-offer valuation adjustments: Dimanaparameter pasar dinilai dengan hargatengah (mid-market basis) pada sistempenilaian, penyesuaian dengan hargapenawaran-permintaan (bid-offer)diperlukan untuk menghitung biayaperkiraan menetralisasi posisi melaluitransaksi perdagangan lain di pasar. Halini akan menempatkan posisi long padaharga penawaran dan posisi short padaharga permintaan. Metodologi untukperhitungan penyesuaian penilaianpenawaran-permintaan untuk portofolioderivatif melibatkan saling hapus antaraposisi long dan posisi short, danpengelompokkan risiko berdasarkanstrike dan tenor berdasarkan strategilindung nilai.

• Bid-offer valuation adjustments: Wheremarket parameters are marked on a mid-market basis in the revaluation systems,a bid-offer valuation adjustment isrequired to quantify the expected cost ofneutralising the positions through dealingaway in the market, thereby bringing long positions to bid and short positions tooffer. The methodology to calculate thebid-offer adjustment for a derivativeportfolio involves netting between longand short position and the grouping ofrisk by strike and tenor based on thehedging strategy.

• Credit valuation adjustments: Bankmenghitung credit valuation adjustment(CVA) terhadap nilai wajar produk-produkderivatif. CVA adalah penyesuaianterhadap nilai wajar dari transaksi untukmencerminkan kemungkinan wanprestasipihak-pihak lawan dan Bank tidakmenerima nilai pasar penuh atas transaksitersebut. CVA dihitung untuk setiap pihaklawan dengan menerapkan probability ofdefault (PD) terhadap estimasi potensieksposur masa depan pihak lawanmenggunakan PD pasar yang tersirat.

• Credit valuation adjustments: The Bankmakes a credit valuation adjustment(CVA) against the fair value of derivativeproducts. CVA is an adjustment to thefair value of the transaction to reflect thepossibility that our counterparties maydefault and the Bank may not receive thefull market value of the outstandingtransactions. CVA is calculated for eachcounterparty by applying the probabilityof default (PD) on the potential estimated future exposures of the counterpartyusing market implied PD.

Page 56: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

53

4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN(Lanjutan)

4. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENT (Continued)

b.. Pertimbangan akuntansi yang penting dalammenerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)

b. Critical accounting judgments in applying theBank’s accounting policies (Continued)

b.1. Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan) b.1. Valuation of financial instruments(Continued)

• Funding valuation adjustments: Bankmenghitung funding valuation adjustment(FVA) terhadap produk derivatif. FVAmencerminkan estimasi penyesuaian yangakan dibuat atas nilai wajar oleh pelakupasar untuk memperhitungkan biayapendanaan (funding cost) yang mungkindapat timbul sehubungan dengan eksposurterkait. FVA dihitung dengan menentukaneksposur bersih yang diharapkan padamasing-masing pihak lawan dan kemudiandisesuaikan dengan funding rate terhadapeksposur tersebut yang mencerminkanbiaya pendanaan yang tersedia di pasar.

• Funding valuation adjustments: TheBank makes funding valuationadjustment (FVA) against derivativeproducts. FVA reflects an estimate of theadjustment to fair value that a marketparticipant would make to incorporatefunding costs that could arise in relationto the exposure. FVA is calculated bydetermining the net expected exposureat a counterparty level and then applyinga funding rate to those exposures thatreflect the market cost of funding.

b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan b.2. Financial asset and liability classification

• Kebijakan akuntansi Bank memberikankeleluasaan untuk menetapkan aset danliabilitas keuangan ke dalam berbagaikategori pada saat pengakuan awal sesuaidengan standar akuntansi yang berlakuberdasarkan kondisi tertentu, sesuaidengan definisi aset dan liabilitas keuangan yang dijabarkan pada Catatan 2g.

• The Bank's accounting policies providescope for assets and liabilities to bedesignated on inception into differentaccounting categories in certaincircumstances, in line with the description of financial assets and liabilities set out inNote 2g.

• Dalam mengklasifikasikan investasi padasukuk sebagai “diukur pada biayaperolehan” dan “diukur pada nilai wajarmelalui penghasilan komprehensif lain”,Bank telah menetapkan bahwa investasitersebut telah memenuhi persyaratanklasifikasi sebagaimana dijabarkan dalanCatatan 2n.

• In classifying investment in sukuk as“measured at acquisition cost” and“measured at fair value through othercomprehensive income”, the Bank hasdetermined that they meet therequirement of such classification as setout in Note 2n.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIAAkun ini terdiri dari: This account consists of the following:

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Rupiah 1.003.340 1.208.528 Rupiah Dolar Amerika Serikat 1.180.013 1.581.800 United States Dollar Jumlah 2.183.353 2.790.328 Total

Saldo giro pada Bank Indonesia terutama terdiri dari giro yang disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia.

Current accounts with Bank Indonesia mostly consist of current accounts provided to fulfill Bank Indonesia requirements on minimum reserve requirements.

Page 57: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

54

5. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA(Continued)

Rasio giro wajib minimum untuk mata uang Rupiahpada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 terdiri darirasio GWM (Giro Wajib Minimum) Primer dan GWMRIM (Rasio Intermediasi Makroprudensial) masing-masing sebesar 6,09% dan 6,96% denganmenggunakan saldo rekening giro Rupiah pada BankIndonesia, dan rasio GWM PLM (Penyangga LikuiditasMakroprudensial) masing-masing sebesar 35,64% dan33,25% dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia danobligasi pemerintah, sedangkan untuk mata uang DollarAmerika Serikat, rasio GWM masing-masing sebesar8,46% dan 8,19%.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Bank telahmemenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlakutentang giro wajib minimum Bank Umum.

The minimum reserve requirements ratio of the Bankfor Rupiah as of 31 December 2019 and 2018 consistsof primary MRR (Minimum Reserve Requirement) andRIM (Macroprudential Intermediation Ratio) MRRratios of 6.09% and 6.96%, respectively, using Rupiahcurrent account balance with Bank Indonesia and PLM(Macroprudential Liquidity Buffer) MRR ratio of35.64% and 33.25%, respectively, in the form ofCertificates of Bank Indonesia and government bonds,while MRR for United States Dollar ratios of the Bankwere 8.46% and 8.19%, respectively.

As of 31 December 2019 and 2018, the Bank had fulfilled Bank Indonesia's regulation regarding minimum reserve requirements of Commercial Banks.

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DANBANK-BANK LAIN

6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA ANDOTHER BANKS

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Call Money: Call Money: Rupiah 1.199.717 1.599.708 Rupiah Mata uang asing 5.608.530 2.947.900 Foreign currencies

6.808.247 4.547.608

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai dan memiliki jangka waktu masing-masing kurang dari 3 bulan dan 1 bulan.

As of 31 December 2019 and 2018, all placements with Bank Indonesia and other banks were not impaired and had a maturity of less than three month and one month, respectively.

7. EFEK-EFEK 7. SECURITIES

31 Desember/ December 2019

31 Desember/December 2018

Nilai wajar melalui laba rugi Fair value through profit or loss Obligasi pemerintah 709.371 1.894.618 Government bonds Sukuk 59.590 49.969 Sukuk Surat Perbendaharaan Negara Syariah - 14.246 Sharia treasury bills

768.961 1.958.833

Dimiliki hingga jatuh tempo, pada biaya perolehan diamortisasi Amortised cost

Obligasi pemerintah 2.101.621 1.261.245 Government bonds

Page 58: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

55

7. EFEK-EFEK (Lanjutan) 7. SECURITIES (Continued)

31 Desember/ December 2019

31 Desember/December 2018

Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain

Fair value through other comprehensive income

Obligasi pemerintah 6.741.217) 4.040.216) Government bonds Sukuk 2.209.980) 1.656.169) Sukuk Sertifikat Bank Indonesia 204.015) -) Certificates of Bank Indonesia Surat Perbendaharaan Negara -) 867.823) Government treasury note

9.155.212) 6.564.208)

12.025.794) 9.784.286) Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.644) (517) Less: allowance for impairment losses

12.024.150) 9.783.769)

Berikut adalah perubahan efek-efek dengan klasifikasi biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (semua efek-efek stage 1) untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:

Below movement of securities with classification of amortised cost and fair value through other comprehensive income (all securities are stage 1) for the year ended 31 December 2019 and 2018:

Tahun berakhir 31 Desember 2019/ Year ended 31 December 2019

Tahun berakhir 31 Desember 2018/ Year ended 31 December 2018

Nilai tercatat bruto/Gross

carrying amount

Cadangan kerugian

penurunan nilai/Allowance for impairment

losses*)

Nilai tercatat bersih/Net

carrying amount

Nilai tercatat bruto/Gross

carrying amount

Cadangan kerugian

penurunan nilai/Allowance for impairment

losses*)

Nilai tercatat bersih/Net carrying amount

Biaya perolehan diamortisasi Amortised cost

Saldo, awal tahun 1.261.245) (517) 1.260.728)) 944.672)) (129) 944.543)) Balance, beginning of year Aset keuangan yang baru

dibeli 892.096) (1.148) 890.948 1.247.308) (378) 1.246.930) New financial assets

purchased Aset keuangan yang jatuh

tempo -) -) -) (930.204) -) (930.204) Matured financial assets

Translasi mata uang asing (51.720) 21) (51.699) (531) (10) (541) Foreign exchange

translation

Saldo, akhir tahun 2.101.621) (1.644) 2.099.977) 1.261.245) (517) 1.260.728) Balance, end of year

Tahun berakhir 31 Desember 2019/ Year ended 31 December 2019

Tahun berakhir 31 Desember 2018/ Year ended 31 December 2018

Nilai tercatat/ Carrying amount

Cadangan kerugian penurunan

nilai/Allowance for impairment losses*)

Nilai tercatat/ Carrying amount

Cadangan kerugian penurunan

nilai/Allowance for impairment losses*)

Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain

Fair value through other comprehensive income

Saldo, awal tahun 6.564.208) (3.672) 10.305.833) (5.870) Balance, beginning of year Aset keuangan yang baru dibeli 9.605.784) (3.711) 7.894.896) (2.626) New financial assets purchased Aset keuangan yang jatuh tempo

atau dijual (7.335.584) -) (11.378.063) 4.824) Matured or disposed financial

assets Laba (rugi) dari perubahan nilai

wajar 320.804) -) (243.513) -) Gain (loss) from changes in

fair value Lainnya -) -) (14.945) -) Others

Saldo, akhir tahun 9.155.212) (7.383) 6.564.208) (3.672) Balance, end of year

*) Cadangan kerugian penurunan nilai pada efek-efek dengan klasifikasi nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dicatat pada penghasilan komprehensif lain, karena nilai tercatatnya disajikan sebesar nilai wajarnya.

*) Allowance for impairment losses for securities carried at fair value through other comprehensive income securities is recorded in the other comprehensive income, as the carrying amount is presented at its fair value.

Page 59: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

56

7. EFEK-EFEK (Lanjutan) 7. SECURITIES (Continued)Efek-efek pada biaya perolehan diamortisasi dansebagian dari efek-efek pada nilai wajar melaluipenghasilan komprehensif lain merupakan investasidalam rangka Capital Equivalency Maintained Assets(CEMA). Sesuai dengan ketentuan Peraturan BankIndonesia mengenai Kewajiban Penyediaan ModalMinimum Bank dimana Bank wajib memenuhi CEMAminimum sebesar 8% dari jumlah liabilitas bank yangmemenuhi kriteria tertentu. Pada tanggal 31 Desember2019 dan 2018 jumlah efek-efek yang dimiliki untukmemenuhi ketentuan CEMA masing-masing adalahsebesar Rp 5.078.594 dan Rp 5.700.578.

Amortised cost securities and some of fair valuethrough other comprehensive income securitiesrepresent investment for Capital EquivalencyMaintained Assets (CEMA). In accordance with theprevailing Bank Indonesia regulation regarding theBank’s Minimum Capital Requirement, the Bank isobliged to fulfill minimum CEMA of 8% of the Bank’stotal liabilities which meet certain criteria. As of31 December 2019 and 2018 investment securitiesheld to fulfill CEMA requirement was Rp 5,078,594and Rp 5,700,578, respectively.

8. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF 8. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES31 Desember/

December 2019 31 Desember/

December 2018

Aset derivatif/ Derivative

assets

Liabilitas derivatif/

Derivative liabilities

Aset derivatif/ Derivative

assets

Liabilitas derivatif/

Derivative liabilities

Kontrak berjangka mata uang asing 265.021 (90.482) 201.777 (44.948)

Foreign currency forward contracts

Kontrak cross currency swap 2.808.739 (2.656.421) 2.704.277 (3.282.340) Cross currency swap contracts Kontrak swap suku bunga 533.829 (534.188) 321.920 (267.316) Interest rate swap contracts Kontrak currency option 98.914 (99.159) 272.136 (271.892) Currency option contracts

3.706.503 (3.380.250) 3.500.110 (3.866.496)

Bank juga melakukan kontrak derivatif untuk tujuan diperdagangkan dan untuk tujuan lindung nilai terhadap posisi devisa neto Bank, risiko selisih tingkat bunga, risiko beda jatuh tempo, dan risiko lainnya dalam kegiatan operasional Bank sehari-hari, dan tidak memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai. Oleh karenanya, perubahan nilai wajar dari kontrak derivatif ini dibebankan (dikreditkan) pada laba rugi tahun berjalan.

The Bank also entered into derivative contracts for trading as well as for hedging the Bank’s net open position, interest rate gap risk, maturity gap risk, and other risks in the Bank’s daily operations, and did not qualify for hedge accounting. As such, changes in fair value of these derivative contracts are charged (credited) to the current year profit or loss.

9. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI 9. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES

Rincian tagihan dan utang akseptasi adalah sebagaiberikut:

The details of acceptance receivables and payableswere as follows:

a. Menurut mata uang a. By currency

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Tagihan akseptasi/

Acceptance receivables

Utang akseptasi/

Acceptance payables

Tagihan akseptasi/

Acceptance receivables

Utang akseptasi/

Acceptance payables

Rupiah 353.253) (353.253) 493.519) (493.519) Rupiah Mata uang asing 1.995.715) (1.995.715) 4.012.600) (4.012.600) Foreign currencies

2.348.968) (2.348.968) 4.506.119) (4.506.119) Dikurangi: Less: Cadangan kerugian

penurunan nilai (34.845) (4.729) Allowance for impairment

losses Nilai bersih 2.314.123) 4.501.390) Net value

Page 60: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

57

9. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (Lanjutan) 9. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES(Continued)

b. Menurut stage Berikut adalah perubahan nilai tercatat tagihanakseptasi dengan klasifikasi biaya perolehan diamortisasi berdasarkan stage tagihan akseptasiuntuk tahun berakhir 31 Desember 2019 dan 2018:

b. By stage Below is the movement of carrying amount ofacceptance receivables carried at amortised costbased on stages for the year ended 31 December 2019 and 2018:

31 Desember/December 2019

Stage 1 Stage 2 Stage 3 Jumlah/

Total

Saldo, awal tahun 3.586.280) 918.222) 1.617 4.506.119 Balance, beginning of year Transfer ke tagihan

akseptasi yang mengalami penurunan nilai (Stage 2) (768.451) 768.451) - -)

Transferred to lifetime expected credit losses

acceptance receivables (Stage 2)

Transfer ke tagihan akseptasi yang mengalami penurunan nilai (Stage 3) -)) (925.283)) 925.283) -))

Transferred to credit impaired acceptance receivables

(Stage 3) Transfer ke kredit yang

diberikan -)( -)) (895.096) (895.096)) Transferred to loans Perubahan bersih pada

eksposur dan pengukuran kembali (700.936)) (556.907) (4.212) (1.262.055)) Net change in exposure and

remeasurement Saldo, akhir tahun 2.116.893) 204.483) 27.592) 2.348.968) Balance, end of year

31 Desember/December 2018

Stage 1 Stage 2 Stage 3 Jumlah/

Total

Saldo, awal tahun 3.796.707) 297.511) -) 4.094.218) Balance, beginning of year Transfer ke tagihan

akseptasi yang mengalami penurunan nilai (Stage 2) (293.873) 293.873) -) -)

Transferred to lifetime expected credit losses

acceptance receivables (Stage 2)

Transfer ke tagihan akseptasi yang mengalami penurunan nilai (Stage 3) -) (1.617) 1.617 -)

Transferred to credit impaired acceptance receivables

(Stage 3) Transfer ke kerugian kredit

ekspektasian 12 bulan (Stage 1) 369) ) (369).) -)) -)

Transferred to 12-month expected credit losses

(Stage 1) Perubahan bersih pada

eksposur dan pengukuran kembali 83.077) ) 328.824)) - ) 411.901) Net change in exposure and

remeasurement Saldo, akhir tahun 3.586.280) ) 918.222) 1.617) 4.506.119) Balance, end of year

c. Kerugian penurunan nilai c. Impairment lossesPerubahan cadangan kerugian penurunan nilai untuktahun berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 adalahsebagai berikut:

The movement of allowance impairmentlosses during the year ended 31 December2019 and 2018 was as follows:

31 Desember/December 2019 Stage 1 Stage 2 Stage 3 Jumlah/Total

Saldo, awal tahun (2.605) (692) (1.432) (4.729) Balance, beginning of year Transfer ke tagihan akseptasi

yang mengalami penurunan nilai (Stage 2) 508) (508) -) -)

Transferred to lifetime expected credit losses and acceptance

receivables (Stage 2) Transfer ke tagihan akseptasi

yang mengalami penurunan nilai (Stage 3) -)) 971) (971) -)

Transferred to credit impaired acceptance receivables

(Stage 3) Transfer ke kredit yang diberikan -)) -)) 1.446 1.446 Transferred to loans Perubahan bersih pada ekposur

dan pengukuran kembali (6.352)) (641) (24.569) (31.562) Net change in exposure and remeasurement

Saldo, akhir tahun (8.449)) (870) (25.526) (34.845) Balance, end of year

31 Desember/December 2018 Stage 1 Stage 2 Stage 3 Jumlah/Total

Saldo, awal tahun (7.908) (757) -) (8.665) Balance, beginning of year

Transfer ke tagihan akseptasi yang mengalami penurunan nilai (Stage 2) ---)1752) (752) -) -)

Transferred to lifetime expected credit losses

acceptance receivables (Stage 2)

Transfer ke tagihan akseptasi yang mengalami penurunan nilai (Stage 3)

---8888888888888

88-)) 16) (16) -)

Transferred to credit impaired acceptance receivables

(Stage 3) Perubahan bersih pada eksposur

dan pengukuran kembali 4.551) --801) (1.416) 3.936) Net change in exposure and remeasurement

Saldo, akhir tahun (2.605) (692) (1.432) (4.729) Balance, end of year

Page 61: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

58

10. KREDIT YANG DIBERIKAN 10. LOANS

Kredit yang diberikan terdiri dari: Loans consist of the following:

a. Menurut jenis dan mata uang a. By type and currency31 Desember/

December 2019 31 Desember/

December 2018

Nilai wajar melalui laba rugi Fair value through profit or loss Mata uang asing Foreign currency Investasi 2.332.456) 2.889.363) Investment

Biaya perolehan diamortisasi Amortised cost Rupiah Rupiah Modal kerja 10.358.277) 13.777.618) Working capital Investasi 2.073.309) 2.625.283) Investment Konsumen dan kartu kredit 2.618.227) 3.331.183) Consumer and credit cards

15.049.813) 19.734.084)

Mata uang asing Foreign currency Modal kerja 8.806.679) 8.120.503) Working capital Investasi 2.596.367) 1.467.855) Investment Konsumen 464.275) 536.721) Consumer

11.867.321) 10.125.079)

Jumlah biaya perolehan diamortisasi 26.917.134) 29.859.163) Total amortised cost Cadangan kerugian penurunan nilai (1.197.067) (941.349) Allowance for impairment losses

25.720.067) 28.917.814)

Jumlah - bersih 28.052.523) 31.807.177) Total - net

b. Menurut sektor ekonomi b. By type of economic sectors31 Desember/

December 2019 31 Desember/

December 2018

Nilai wajar melalui laba rugi Fair value through profit and loss Mata uang asing Foreign currency Jasa keuangan 2.332.456) 2.889.363) Financial service

2.332.456) 2.889.363) Biaya perolehan diamortisasi Amortised cost

Rupiah Rupiah Perorangan 2.618.227) 3.331.184) Individual Perdagangan 3.199.785) 3.591.547) Commerce Manufaktur 6.124.790) 7.627.992) Manufacturing Konstruksi 1.076.169) 976.604) Construction Jasa keuangan 861.345) 1.390.783) Financial services Perumahan real estate 171.062) 596.712) Commercial real estate Pertambangan dan penggalian 346.894) 1.047.704) Mining and excavation Lainnya 651.541) 1.171.558) Others

15.049.813) 19.734.084) Mata uang asing Foreign currencies

Manufaktur 7.537.515) 7.273.115) Manufacturing Jasa keuangan 3.105.305) 1.267.158) Financial services Perdagangan 630.818) 603.537) Commerce Perorangan 464.275) 536.721) Individual Pertanian 46.563) 144.685) Agriculture Pertambangan dan penggalian 14.415) 7.852) Mining and excavation Konstruksi 8.362) 8.659) Construction Lainnya 60.068) 283.352) Others

11.867.321) 10.125.079)

Jumlah biaya perolehan diamortisasi 26.917.134) 29.859.163) Total amortised cost Cadangan kerugian penurunan nilai (1.197.067) (941.349) Allowance for impairment losses

25.720.067) 28.917.814)

Jumlah - bersih 28.052.523) 31.807.177) Total - net

Page 62: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

59

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 10. LOANS (Continued)

c. Jangka waktu c. Loan periods

Kredit yang diberikan (sebelum kerugian penurunannilai) menurut periode jatuh tempo berdasarkanperjanjian kredit:

Maturity period of loans (before impairment losses)based on loan agreement:

31 Desember/December 2019 31 Desember/December 2018

Rupiah

Mata uang asing/ Foreign

currencies Jumlah/

Total Rupiah

Mata uang asing/ Foreign

currencies Jumlah/

Total

< 1 tahun 9.708.367 9.553.271 19.261.638 14.280.074 7.183.681 21.463.755 < 1 year 1 - 5 tahun 4.041.448 3.422.835 7.464.283 4.021.761 2.150.365 6.172.126 1 - 5 years > 5 tahun 1.299.998 1.223.671 2.523.669 1.432.249 3.680.396 5.112.645 > 5 years

15.049.813 14.199.777 29.249.590 19.734.084 13.014.442 32.748.526

Kredit yang diberikan (sebelum kerugian penurunan nilai) menurut periode jatuh tempo berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo:

Maturity period of loans (before impairment losses) based on the remaining period to the maturity date:

31 Desember/December 2019 31 Desember/December 2018

Rupiah

Mata uang asing/ Foreign

currencies Jumlah/

Total Rupiah

Mata uang asing/ Foreign

currencies Jumlah/

Total

< 1 tahun 11.659.485 11.689.819 23.349.304 15.801.924 12.303.931 28.105.855 < 1 year 1 - 5 tahun 2.713.398 2.314.334 5.027.732 3.280.138 697.676 3.977.814 1 - 5 years > 5 tahun 676.930 195.624 872.554 652.022 12.835 664.857 > 5 years

15.049.813 14.199.777 29.249.590 19.734.084 13.014.442 32.748.526

d. Menurut stage d. By stage

Berikut adalah perubahan nilai tercatat kredit yangdiberikan dengan klasifikasi biaya perolehandiamortisasi berdasarkan stage selama tahunberakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:

Below is movement of loans carried at amortisedcost based on stages during the year ended31 December 2019 and 2018:

31 Desember/December 2019

Stage 1 Stage 2 Stage 3 Jumlah/

Total

Saldo, awal tahun 26.518.170) 2.601.450) 739.543) 29.859.163) Balance, beginning of year Transfer ke kerugian kredit

ekspektasian sepanjang umur (Stage 2) (7.900.934) 7.912.839) (11.905) -)

Transferred to lifetime expected credit losses

(Stage 2) Transfer ke kredit yang

mengalami penurunan nilai (Stage 3) (16.174) (1.009.795) 1.025.969) -)

Transferred to credit impaired (Stage 3)

Transfer ke kerugian kredit ekspektasian 12 bulan (Stage 1) 1.570.012) (1.559.969) (10.043) -)

Transferred to 12-month expected credit losses

(Stage 1) Transfer dari tagihan

akseptasi -) -) 895.096) 895.096) Transferred from

acceptance receivables Perubahan bersih pada

eksposur dan pengukuran kembali 3.201.226) (5.847.513) (328.949) (2.975.236)

Net change in exposure and remeasurement

Bunga jatuh tempo namun belum dibayar -) -) 9.754) 9.754) Interest due but not yet paid

Penghapusan -) -) (693.149) (693.149) Written-off Lainnya (152.710) (19.665) (6.119) (178.494) Others Saldo, akhir tahun 23.219.590) 2.077.347) 1.620.197) 26.917.134) Balance, end of year

Page 63: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

60

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 10. LOANS (Continued)d. Menurut stage (Lanjutan) d. By stage (Continued)

31 Desember/December 2018

Stage 1 Stage 2 Stage 3 Jumlah/

Total

Saldo, awal tahun 21.808.623) 1.799.005) 1.602.598) 25.210.226) Balance, beginning of year Transfer ke kerugian kredit

ekspektasian sepanjang umur (Stage 2) (3.587.763) 3.596.354) (8.591) -)

Transferred to lifetime expected credit losses

(Stage 2) Transfer ke kredit yang

mengalami penurunan nilai (Stage 3) (34.651) (789.335) 823.986) -)

Transferred to credit impaired (Stage 3)

Transfer ke kerugian kredit ekspektasian 12 bulan (Stage 1) 1.292.838) (1.286.385) (6.453) -)

Transferred to 12-month expected credit losses

(Stage 1) Perubahan bersih pada

eksposur dan pengukuran kembali 6.742.174) (750.774) (735.868) 5.255.532)

Net change in exposure and remeasurement

Bunga jatuh tempo namun belum dibayar -) -) (109.811) (109.811) Interest due but not yet paid

Penghapusan -) -) (834.344) (834.344) Written-off Lainnya 296.949) 32.585) 8.026) 337.560) Others Saldo, akhir tahun 26.518.170) 2.601.450) 739.543) 29.859.163) Balance, end of year

e. Kerugian penurunan nilai e. Impairment losses

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilaikredit yang diberikan untuk tahun berakhir padatanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalahsebagai berikut:

The movement of allowance for impairment lossesloans during the years ended 31 December 2019and 2018 was as follows:

31 Desember/December 2019 Stage 1 Stage 2 Stage 3 Jumlah/Total

Saldo, awal tahun (154.909) (131.361) (655.079) (941.349) Balance, beginning of year Transfer ke kerugian kredit

ekspektasian sepanjang umurnya (Stage 2) 53.977) (66.111) 12.134) -)

Transferred to lifetime expected credit losses

(Stage 2) Transfer ke kredit yang mengalami

penurunan nilai (Stage 3) 3.496) 187.269) (190.765) -) Transferred to credit impaired (Stage 3)

Transfer ke kerugian kredit ekspektasian 12 bulan (Stage 1) (140.394) 112.653) 27.741) -)

Transferred to 12-month expected credit losses

(Stage 1)

Transfer dari tagihan akseptasi -) -) (1.446) (1.446) Transferred from acceptance

receivables Perubahan bersih pada eksposur

dan pengukuran kembali 112.714) (180.981) (854.700) (922.967) Net change in exposure and

remeasurement Bunga jatuh tempo yang belum

dibayar -) -) (9.754) (9.754) Interest due but not paid Penghapusan -) -) 693.149) 693.149) Written-off Lainnya (9.792) 496) (5.404) (14.700) Others Saldo, akhir tahun (134.908) (78.035) (984.124) (1.197.067) Balance, end of year

31 Desember/December 2018 Stage 1 Stage 2 Stage 3 Jumlah/Total

Saldo, awal tahun (340.216) (161.122) (1.137.740) (1.639.078) Balance, beginning of year Transfer ke kerugian kredit

ekspektasian sepanjang umurnya (Stage 2) 95.248) (103.839) 8.591) -)

Transferred to lifetime expected credit losses

(Stage 2) Transfer ke kredit yang mengalami

penurunan nilai (Stage 3) 5.340) 287.607) (292.947) -) Transferred to credit impaired (Stage 3)

Transfer ke kerugian kredit ekspektasian 12 bulan (Stage 1) (134.874) 128.421) 6.453) -)

Transferred to 12-month expected credit losses

(Stage 1) Perubahan bersih pada eksposur

dan pengukuran kembali 216.855) (282.191) (160.441) (225.777) Net change in exposure and

remeasurement Bunga jatuh tempo yang namun

dibayar -) -) 109.811) 109.811) Interest due but not yet paid Penghapusan -) -) 834.344) 834.344) Written-off Lainnya 2.738) (237) (23.150) (20.649) Others Saldo, akhir tahun (154.909) (131.361) (655.079) (941.349) Balance, end of year

Page 64: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

61

10. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) 10. LOANS (Continued)f. Kredit sindikasi f. Syndicated loans

Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikankepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaansindikasi dan perjanjian pemberian kredit bersamadengan bank-bank lain yang terdiri dari kreditsindikasi yang dikelola dalam model bisnis hold tocollect yang diukur pada biaya perolehandiamortisasi dan kredit sindikasi yang dikategorikansebagai porsi must sell-down yang diukur pada nilaiwajar melalui laba rugi.Jumlah partisipasi Bank dalam kredit sindikasibersama bank-bank lain yang diukur pada biayaperolehan diamortisasi pada tanggal 31 Desember2019 dan 2018 masing-masing berjumlahRp 935.135 dan Rp 384.383. Partisipasi Bank dalam kredit sindikasi tersebut pada tanggal 31 Desember2019 dan 2018 berkisar antara 1,78% - 20%.Jumlah partisipasi Bank dalam kredit sindikasibersama bank-bank lain yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada tanggal 31 Desember 2019berjumlah Rp 2.332.456.

Syndicated loans represent loans provided toborrowers under syndication agreements and clubdeal agreements with other banks which compriseof syndicated loans managed under hold to collectbusiness model measured at amortised cost andsyndicated loans which are categorised as sell-down portion measured at fair value through profitor loss.

The Bank's total participation in syndicated loanswith other banks that measured at amortised costas of 31 December 2019 and 2018 amounted toRp 935,135 and Rp 384,383, respectively. TheBank’s participation on those syndicated loans asof 31 December 2019 and 2018 ranged between1.78% - 20%.

The Bank’s total participation in syndicated loanswith other banks which is measured at fair valuethrough profit or loss as of 31 December 2019amounted to Rp 2,332,456.

g. Informasi pokok lainnya sehubungan dengankredit yang diberikan

g. Other significant information relating to loans

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidakterdapat pelanggaran maupun pelampauan BatasMaksimum Pemberian Kredit (BMPK).

Kredit non-performing Bank (NPL, yangdiklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukandan macet sesuai dengan peraturan perbankanyang berlaku) sebagaimana dilaporkan kepadaOtoritas Jasa Keuangan pada tanggal 31 Desember2019 dan 2018 masing-masing berjumlah ekuivalenRp 930.643 dan Rp 637.916, masing-masingmeliputi 3,74% dan 2,22%. Secara neto, rasio NPLpada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebesar 0,98% dan 0,49%.

As of 31 December 2019 and 2018, there were nobreaches nor excesses of Legal Lending Limit(LLL).

The Bank's non-performing loans (NPL, classifiedas substandard, doubtful and loss in accordancewith the prevailing banking regulations) as reported to Otoritas Jasa Keuangan as of 31 December2019 and 2018 amounted to equivalent ofRp 930,643 and Rp 637,916 which represents3.74% and 2.22%, respectively. Net NPL ratio asof 31 December 2019 and 2018 was 0.98% and0.49%, respectively.

Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank terdiridari kredit dalam mata uang Rupiah yang diberikanuntuk pembelian kendaraan, rumah dan keperluanlainnya dengan berbagai jangka waktu yangpelunasannya dilakukan melalui pemotongan gajisetiap bulan. Kredit yang diberikan pada karyawanBank termasuk dalam kategori kredit konsumen.

Loans to the Bank's employees consist of carloans, housing loans and loans for other purposesdenominated in Rupiah currency with various termsof repayment which will be effected throughmonthly salary deductions. Loans to the Bank'semployees are categorised as consumer loans.

11. TAGIHAN ATAS PINJAMAN YANG DIJAMIN DANLIABILITAS UNTUK MENGEMBALIKAN SURAT-SURAT BERHARGA YANG DITERIMA ATASPINJAMAN YANG DIJAMIN

11. RECEIVABLES UNDER SECURED BORROWINGSAND OBLIGATION TO RETURN SECURITIESRECEIVED UNDER SECURED BORROWINGS

Bank melakukan transaksi reverse repurchase obligasipemerintah dengan nasabah yang dicatat sebagaitagihan atas pinjaman yang dijamin:

The Bank entered into reverse repurchase ofgovernment bonds transactions with customers whichwere recorded as receivables under securedborrowings:

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Aset Assets Tagihan atas pinjaman yang dijamin ) Receivables under secured borrowings

Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 1.587.523) 3.090.531) At fair value through profit or loss

Liabilitas Liabilities Liabilitas untuk mengembalikan surat-surat

berharga yang diterima atas pinjaman yang dijamin (1.621.892) (3.096.639) Obligation to return securities received under

secured borrowings

Page 65: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

62

11. TAGIHAN ATAS PINJAMAN YANG DIJAMIN DANLIABILITAS UNTUK MENGEMBALIKAN SURAT-SURAT BERHARGA YANG DITERIMA ATASPINJAMAN YANG DIJAMIN (Lanjutan)

11. RECEIVABLES UNDER SECURED BORROWINGSAND OBLIGATION TO RETURN SECURITIESRECEIVED UNDER SECURED BORROWINGS(Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019, rentang tanggal jatuhtempo transaksi-transaksi ini antara 22 Juli 2020 sampaidengan 13 Mei 2022.

As of 31 December 2019, the range of maturity dates ofthese transactions were from 22 July 2020 up to 13 May 2022.

Pada tanggal 31 Desember 2018, rentang tanggal jatuhtempo transaksi-transaksi ini antara 11 April 2019sampai dengan 13 Mei 2022.

As of 31 December 2018, the range of maturity dates ofthese transactions were from 11 April 2019 up to13 May 2022.

12. SIMPANAN OLEH NASABAH BUKAN BANK DANSIMPANAN OLEH BANK-BANK LAIN

12. DEPOSITS BY NON-BANK CUSTOMERS ANDDEPOSITS BY OTHER BANKS

31 Desember/December 2019 31 Desember/December 2018 Mata uang Mata uang

asing/ asing/ Foreign Jumlah/ Foreign Jumlah/

Rupiah currencies Total Rupiah currencies Total Simpanan oleh nasabah

bukan bank Deposits by non-bank

customers

Giro 10.978.567 9.073.313 20.051.880 9.480.186 7.421.771 16.901.957 Current accounts Tabungan 2.084.507 1.958.816 4.043.323 1.947.320 1.313.028 3.260.348 Saving accounts Deposito berjangka 6.547.025 1.679.016 8.226.041 5.951.198 3.809.000 9.760.198 Time deposits Jumlah simpanan oleh

nasabah bukan bank 19.610.099 12.711.145 32.321.244 17.378.704 12.543.799 29.922.503 Total deposits by non- bank customers

Simpanan oleh bank-bank lain

Deposits by other banks

Giro 2.110.860 328.342 2.439.202 1.874.225 267.457 2.141.682 Current accounts Interbank call money 602.765 - 602.765 616.358 - 616.358 Interbank call money Deposito berjangka 737.244 - 737.244 - 50 50 Time deposits Jumlah simpanan oleh

bank-bank lain 3.450.869 328.342 3.779.211 2.490.583 267.507 2.758.090 Total deposits by other banks...

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, deposito berjangka dan giro yang dijadikan jaminan untuk fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank kepada nasabahnya, masing-masing berjumlah ekuivalen Rp 898.275 dan Rp 1.026.286.

As of 31 December 2019 and 2018, total time deposits and current accounts pledged as collaterals to credit facilities granted by the Bank to its customers amounted to equivalent Rp 898,275 and Rp 1,026,286, respectively.

13. PERPAJAKAN 13. TAXATION

a. Klaim pengembalian pajak terkait pajak penghasilandan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebagaiberikut:

a. Claims for tax refund related to income tax andValue Added Tax (VAT), as follows:

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Tahun Fiskal Fiscal Year 2019 64.389 - 2019 2016 5.317 14.378 2016 2015 340.687 340.687 2015 2013 71.877 73.269 2013 2012 43.713 43.713 2012 2010 12.085 12.085 2010

538.068 484.132

b. Utang pajak penghasilan terdiri dari pajakpenghasilan pasal 29 dan utang pajak penghasilankantor cabang.

b. Income tax payables consist of income tax articles29 and branch profit tax payable.

Page 66: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

63

13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued)

c. Komponen beban pajak adalah sebagai berikut: c. The components of income tax expense were asfollows:

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Pajak kini: Current: Pajak penghasilan badan 142.157) 186.129) Corporate income tax Pajak penghasilan kantor cabang 42.647) 55.839) Branch profit tax

184.804) 241.968)

Pajak tangguhan: Deferred: Pembentukan dan pemulihan

perbedaan temporer (34.710) 42.683) Origination and reversal of

temporary differences

Jumlah 150.094) 284.651) Total

d. .Rekonsiliasi antara hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak maksimum yang berlaku dan beban pajak adalah sebagai berikut:

d. The reconciliation between income before taxmultiplied by the maximum marginal tax rate andincome tax expense was as follows:

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Laba akuntansi sebelum pajak 426.412) 820.917 Income before tax Tarif pajak maksimum yang berlaku 32,5%) 32,5% Enacted maximum marginal tax rate

138.584) 266.798 Perbedaan permanen dengan tarif pajak maksimum 11.510) 17.853

Permanent differences at maximum marginal tax rate

Beban pajak 150.094) 284.651 Income tax expense

e. Aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagaiberikut:

e. The deferred tax assets and liabilities as of31 December 2019 and 2018 were as follows:

31 Desember/December 2019

31 Desember/ Diakui pada laba rugi/ Recognised

Diakui pada penghasilan

komprehensif lain/

Recognised in other

comprehensive 31 Desember/ December 2018 in profit or loss income December 2019

Aset tetap (2.978) 13.069) -) 10.091) Fixed assets Kontrak derivatif 111.836( (231.884) -) (120.048) Derivative contracts Efek-efek - nilai wajar melalui

laba rugi (10.124) 11.037) -) 913) Securities - fair value through

profit or loss Kredit yang diberikan - nilai wajar

melalui laba rugi (2.631) 2.631) -) -) Loans - fair value through

profit or loss Beban masih harus dibayar 33.036( 3.449) -) 36.485) Accrued expenses

Liabilitas imbalan pascakerja 16.853( (11.469) (1.193) 4.191) Obligation for post-employment

benefits Cadangan kerugian penurunan

nilai kredit yang diberikan 567.801( 252.041) -) 819.842) Allowance for impairment

losses on loans Cadangan kerugian penurunan

nilai efek-efek 169) 365) -) 534) Allowance for impairment

losses on securities Efek-efek - nilai wajar melalui

penghasilan komprehensif lain 50.136( (3) (83.013) (32.880) Securities - fair value through

other comprehensive income Lain-lain 34.794( (4.526) -) 30.268) Others Aset pajak tangguhan - bersih 798.892( 34.710) (84.206) 749.396) Deferred tax assets - net

Page 67: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

64

13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued)

31 Desember/December 2018

31 Desember/

Dampak penerapan awal

PSAK 71/ Impact from

initial implementation

Diakui pada laba rugi/

Recognised in

Diakui pada penghasilan

komprehensif lain/

Recognised in other

comprehensive 31 Desember/ December 2017 of PSAK 71 profit or loss income December 2018

Aset tetap (4.987) -) 2.009) -) (2.978) Fixed assets Kontrak derivatif 44.636) -) 67.200) -) 111.836( Derivative contracts Efek-efek - nilai wajar melalui laba

rugi (620) -) (9.504) -) (10.124) Securities - fair value through

profit or loss Kredit yang diberikan - nilai wajar

melalui laba rugi -) 41.018) (43.649) -) (2.631) Loans - fair value through

profit or loss Beban masih harus dibayar 34.764) 2.097) (3.825) -) 33.036( Accrued expenses

Liabilitas imbalan pascakerja 15.799) -) 1.562) (508) 16.853( Obligation for post-employment

benefits Cadangan kerugian penurunan

nilai kredit yang diberikan 598.367) 64.995) (95.561) -) 567.801( Allowance for impairment

losses on loans Cadangan kerugian penurunan

nilai efek-efek -) 42) 127) -) 169) Allowance for impairment

losses on securities Efek-efek - nilai wajar melalui

penghasilan komprehensif lain (28.618) -) -) 78.754) 50.136( Securities - fair value through

other comprehensive income Lain-lain (4.164) -) 38.958) -) 34.794( Others Aset pajak tangguhan - bersih 655.177) 108.152) (42.683) 78.246) 798.892( Deferred tax assets - net

f. Tahun fiskal 2016 f. Fiscal year 2016

Pada tahun fiskal 2016, Bank memiliki kelebihanpembayaran pajak penghasilan badan sebesarRp 49.085.

In fiscal year 2016, the Bank had an overpaymentof corporate income tax of Rp 49,085.

Pada bulan Juni 2018, kantor pajak menerbitkansurat ketetapan pajak atas pajak penghasilan badan(termasuk pajak atas laba usaha BUT), pajakpertambahan nilai, pajak pertambahan nilai ataspemanfaatan jasa luar negeri dan berbagai pajakpenghasilan untuk tahun 2016, yang menghasilkankelebihan bayar pajak sebesar Rp 34.377. Kantorpajak telah mengembalikan kelebihan tersebutkepada Bank pada bulan Juli 2018. Bank tetapmengakui sejumlah Rp 14.378 sebagai klaimpengembalian pajak tahun fiskal 2016 dan Rp 330sebagai beban operasional lainnya di dalam labarugi.

In June 2018, the tax office issued tax assessment letters on the Bank’s corporate income tax (including branch profit tax), value added tax, VAT Offshore and various withholding taxes for year 2016, which resulted in tax overpayment amounting to Rp 34,377. Tax Office has refunded this overpayment to the Bank in July 2018. The Bank retained Rp 14,378 as claims for tax refund for fiscal year 2016 and Rp 330 as other operating expenses in profit or loss.

Pada bulan Juli 2019, kantor pajak menerimasebagian keberatan sebesar Rp 9.061 atas pajakpenghasilan badan (termasuk pajak atas laba usahaBUT). Kantor pajak telah mengembalikan kelebihantersebut kepada Bank pada bulan Agustus 2019.Pada bulan Oktober 2019, Bank mengajukanbanding ke pengadilan pajak sebesar Rp 5.317.Bank mencatat ini sebagai klaim pengembalianpajak tahun fiskal 2016.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, bandingatas pajak penghasilan badan (termasuk pajak ataslaba usaha BUT), pajak penghasilan ayat 26, danpajak pertambahan nilai atas pemanfaatan jasa luarnegeri masih dalam proses.

In July 2019, the tax office accepted part of tax objection amounting to Rp 9,061 on corporate income tax (including branch profit tax). Tax Office has refunded to the Bank in August 2019. In October 2019, the Bank appealed to the tax court in the amount of Rp 5,317. The Bank recorded this as claim for tax refund for fiscal year 2016.

Up to 31 December 2019, the tax appeal on corporate income tax (including branch profit tax), withholding tax art. 26 and VAT Offshore are still in process.

Page 68: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

65

13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued)

g. Tahun fiskal 2015 g. Fiscal year 2015

Pada tahun fiskal 2015, Bank memiliki kelebihanpembayaran pajak penghasilan badan sebesarRp 164.396.

In fiscal year 2015, the Bank had anoverpayment of corporate income tax ofRp 164,396.

Pada bulan Juni 2017, kantor pajak menerbitkansurat ketetapan pajak atas pajak penghasilan badan(termasuk pajak atas laba usaha BUT), pajakpertambahan nilai, pajak pertambahan nilai ataspemanfaatan jasa luar negeri dan berbagai pajakpenghasilan untuk tahun 2015, yang menghasilkankurang bayar pajak dan penalti sebesar Rp 176.558.Pada bulan Juli 2017, Bank telah membayarsejumlah Rp 267 dan mengakuinya sebagai bebanoperasional lainnya di dalam laba rugi.

In June 2017, the tax office issued taxassessment letters on the Bank’s corporateincome tax (including branch profit tax), valueadded tax, VAT Offshore and various withholding taxes for year 2015, which resulted in taxunderpayments and penalties amounting toRp 176,558. In July 2017, the Bank paidRp 267 and recorded it as other operatingexpenses in profit or loss.

Pada bulan September 2017, Bank membayar sisakurang bayar pajak sebesar Rp 176.291 danmengajukan keberatan ke kantor pajak. Bankmencatat pembayaran sebesar Rp 176.291 dankelebihan pembayaran pajak penghasilan badansebesar Rp 164.396 sebagai klaim pengembalianpajak tahun fiskal 2015.

In September 2017, the Bank paid the remaining tax underpayments of Rp 176,291, and submitted an objection to the tax office. Bank recorded the payment of Rp 176,291 and overpayment of corporate income tax of Rp 164,396 as claim for tax refund for fiscal year 2015.

Pada bulan Agustus dan September 2018, kantorpajak menolak seluruh keberatan tersebut. Padabulan November 2018, Bank mengajukan bandingke pengadilan pajak sebesar Rp 340.687.

In August and September 2018, tax office rejected all of objection amount. In November 2018, Bank appealed to the tax court in the amount of Rp 340,687.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, bandingatas pajak penghasilan badan (termasuk pajak ataslaba usaha BUT), pajak pertambahan nilai ataspemanfaatan jasa luar negeri masih dalam proses.

Up to 31 December 2019, the tax appeal on corporate income tax (including branch profit tax), and VAT Offshore are still in process.

h. Tahun fiskal 2013 h. Fiscal year 2013

Pada bulan Januari 2018, kantor pajak menerbitkansurat ketetapan pajak atas pajak penghasilan badan(termasuk pajak atas laba usaha BUT), pajakpertambahan nilai, pajak pertambahan nilai ataspemanfaatan jasa luar negeri dan berbagai pajakpenghasilan untuk tahun 2013, yang menghasilkankurang bayar pajak dan penalti sebesar Rp 78.992.Pada bulan Februari 2018, Bank telah membayarkurang bayar pajak sejumlah Rp 5.723 danmengakuinya sebagai beban operasional lainnya didalam laba rugi.

In January 2018, the tax office issued taxassessment letters on the Bank’s corporateincome tax (including branch profit tax), valueadded tax (VAT), VAT Offshore and variouswithholding taxes for year 2013, which resulted intax underpayments and penalties amounting toRp 78,992. In February 2018, the Bank paid aportion of tax underpayments of Rp 5,723 andrecorded it as other operating expenses in profitor loss.

Page 69: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

66

13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued)

h. Tahun fiskal 2013 (Lanjutan) h. Fiscal year 2013 (Continued)

Pada bulan April 2018, Bank membayar sisa kurangbayar pajak sebesar Rp 73.269 dan mengajukankeberatan ke kantor pajak. Bank mencatat inisebagai klaim pengembalian pajak tahun fiskal 2013.

Pada bulan Maret 2019, kantor pajak menerimasebagian keberatan sebesar Rp 1.392 atas pajakpenghasilan badan (termasuk pajak atas laba usahaBUT). Kantor pajak telah mengembalikan kelebihantersebut kepada Bank pada bulan April 2019. Padabulan Mei 2019, Bank mengajukan banding kepengadilan pajak sebesar Rp 71.877. Bankmencatat ini sebagai klaim pengembalian pajaktahun fiskal 2013.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, bandingatas pajak penghasilan badan (termasuk pajak ataslaba usaha BUT) masih dalam proses.

In April 2018, the Bank paid the remaining taxunderpayments of Rp 73,269, and submitted anobjection to the tax office. The Bank recorded thisas claim for tax refund for fiscal year 2013.

In March 2019, the tax office accepted part of taxobjection amounting to Rp 1,392 on corporateincome tax (including branch profit tax). TaxOffice has refunded to the Bank in April 2019. InMay 2019, the Bank appealed to the tax court inthe amount of Rp 71,877. The Bank recorded thisas claim for tax refund for fiscal year 2013.

Up to 31 December 2019, the tax appeal on corporate income tax (including branch profit tax) is still in process.

i. Tahun fiskal 2012 i. Fiscal year 2012

Pada bulan Mei 2017, kantor pajak menerbitkansurat ketetapan pajak atas pajak penghasilan badan(termasuk pajak atas laba usaha BUT), pajakpertambahan nilai, pajak pertambahan nilai ataspemanfaatan jasa luar negeri dan berbagai pajakpenghasilan untuk tahun 2012, yang menghasilkankurang bayar pajak dan penalti sebesar Rp 44.975.Pada bulan Juni 2017, Bank telah membayar kurangbayar pajak sejumlah Rp 1.262 dan mengakuinyasebagai beban operasional lainnya di dalam labarugi.

In May 2017, the tax office issued tax assessment letters on the Bank’s corporate income tax(including branch profit tax), value added tax(VAT), VAT Offshore and various withholdingtaxes for year 2012, which resulted in taxunderpayments and penalties amounting toRp 44,975. In June 2017, the Bank paid a portionof tax underpayments of Rp 1,262 and recordedit as other operating expenses in profit or loss.

Pada bulan Agustus 2017, Bank membayar sisakurang bayar pajak sebesar Rp 43.713 danmengajukan keberatan ke kantor pajak. Bankmencatat ini sebagai klaim pengembalian pajaktahun fiskal 2012.

In August 2017, the Bank paid the remaining tax underpayments of Rp 43,713, and submitted an objection to the tax office. The Bank recorded this as claim for tax refund for fiscal year 2012.

Pada bulan Agustus 2018, kantor pajak menolakseluruh keberatan tersebut. Pada bulan November2019, Bank mengajukan banding ke pengadilanpajak sebesar Rp 43.713.

In August 2018, tax office rejected all of the objection amount. In November 2019, the Bank appealed to the tax court in the amount of Rp 43,713.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, bandingatas pajak penghasilan badan (termasuk pajak ataslaba usaha BUT), pajak penghasilan ayat 26, danpajak pertambahan nilai atas pemanfaatan jasa luarnegeri masih dalam proses.

Up to 31 December 2019, the tax appeal on corporate income tax (including branch profit tax),

Withholding tax art. 26, and VAT Offshore are still in process.

Page 70: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

67

13. PERPAJAKAN (Lanjutan) 13. TAXATION (Continued)

j. Tahun fiskal 2010 j. Fiscal year 2010

Pada bulan Juni 2015, kantor pajak menerbitkansurat ketetapan pajak atas pajak penghasilan badan,pajak pertambahan nilai dan berbagai pajakpenghasilan untuk tahun 2010, yang menghasilkankurang bayar pajak dan penalti sebesar Rp 18.279.Pada bulan Juli 2015, Bank telah membayarsejumlah Rp 520 dan mengakuinya sebagai bebanoperasional lainnya di dalam laba rugi.

In June 2015, the tax office issued tax assessment letters on the Bank’s corporate income tax, valueadded tax and various withholding taxes for year2010, which resulted in tax underpayments andpenalties amounting to Rp 18,279. In July 2015,the Bank paid Rp 520 and recorded it as otheroperating expenses in profit or loss.

Pada bulan September 2015, Bank membayarkurang bayar pajak penghasilan badan sebesarRp 17.759 dan mengajukan keberatan ke kantorpajak.

In September 2015, the Bank paid the corporate income tax underpayment of Rp 17,759, and submitted an objection to the tax office.

Pada bulan Agustus 2016, kantor pajak menerimasebagian dari keberatan tersebut sebesar Rp 5.674dan telah mengembalikan kelebihan tersebutkepada Bank pada bulan September 2016. Padabulan Oktober 2016, Bank mengajukan banding kepengadilan pajak atas sisa lebih bayar pajak sebesarRp 12.085. Bank mencatat ini sebagai klaimpengembalian pajak tahun fiskal 2010.

In August 2016, tax office received part of the objection amounting to Rp 5,674 and has refunded this to the Bank in September 2016. In October 2016, the Bank appealed to the tax court the remaining of the overpayment amounting to Rp 12,085. The Bank recorded this as claim for tax refund for fiscal year 2010.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2019, bandingatas pajak penghasilan badan (termasuk pajak ataslaba usaha BUT) masih dalam proses.

Up to 31 December 2019, the tax appeal on corporate income tax (including branch profit tax) is still in process.

k. Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Bankmelaporkan atau menyetorkan pajak-pajaknyaberdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapatmenetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalamjangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.

k. Under the taxation laws of Indonesia, the Banksubmits its tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess oramend taxes within the statute of limitations, underprevailing regulations.

Manajemen yakin bahwa provisi untuk perpajakanadalah memadai untuk semua tahun pajak terbukaberdasarkan kajian beberapa faktor, termasukinterpretasi atas undang-undang perpajakan danpengalaman masa lalu. Kajian ini didasarkan padaestimasi dan asumsi serta pertimbangan mengenaikejadian masa depan. Informasi baru mungkin sajatersedia dan dapat menyebabkan manajemen untukmengubah pertimbangannya mengenai kecukupanprovisi untuk perpajakan. Perubahan atas provisiuntuk perpajakan akan berdampak pada bebanpajak pada periode dimana keputusan tersebutdibuat.

Management believes that the accruals for taxliabilities are adequate for all open tax years basedon the assessment of various factors, includinginterpretations of tax law and prior experience. This assessment relies on estimates and assumptionsand may involve judgment about future events.New information may become available thatcauses management to change its judgmentregarding the adequacy of existing tax liabilities.Such changes to tax liabilities will impact taxexpense in the period in which such determinationis made.

14. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA 14. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENTBENEFITS

Bank menyelenggarakan program pensiun iuran pastiuntuk karyawan tetap yang memenuhi syarat, yangdikelola dan diadministrasikan oleh Dana PensiunLembaga Keuangan AIA Financial (DPLK-AIAFinancial).

The Bank has a defined contribution pension plancovering its qualified permanent employees, which ismanaged and administered by Dana PensiunLembaga Keuangan AIA Financial (DPLK-AIAFinancial).

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, iuranyang dibayarkan oleh Bank adalah sebesar 4% - 12%dari penghasilan dasar karyawan.

As of 31 December 2019 and 2018 the Bank’scontributions are 4% - 12% of the employees’ basicsalary.

Page 71: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

68

14. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan) 14. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENTBENEFITS (Continued)

Berdasarkan Undang-Undang Republik IndonesiaNo. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, Bankdiwajibkan untuk memberikan imbalan pasca-kerjakepada karyawan ketika pemutusan kontrak kerja atau pensiun. Imbalan kerja didasarkan pada masa kerjakaryawan dan kompensasi karyawan ketikapemutusan kontrak kerja atau pensiun. Sehinggasebagai tambahan program pensiun, Bank mencatatliabilitas tambahan yang merupakan bagian dariimbalan yang diwajibkan oleh Undang-UndangNo.13/2003 tentang Ketenagakerjaan tetapi belumseluruhnya tercakup dalam imbalan kerja yangdiberikan oleh dana pensiun.

In accordance with Law of Republic IndonesiaNo. 13/2003 concerning Labor, concerning the Bankis required to provide post employment benefits to itsemployees when their employments are terminated orwhen they retire. These benefits are primary based onyears of service and the employees’ compensation attermination or retirement. Therefore, in addition to thepension program, the Bank recorded an additionalliability, which represented a portion of benefitsrequired by Law No. 13/2003 concerning Labor buthave not been fully covered by the benefits providedby the pension plan.

Pada tahun 2019, Bank melakukan kontribusi untukliabilitas imbalan pasca-kerja melalui ProgramPensiun Untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP) yangdikelola oleh DPLK-AIA Financial.

In 2019, the Bank contributed the funding for its post-employment benefits liability through Pension Program For Severance Compensation (PPUKP), which is managed and administered by DPLK-AIA Financial.

Tabel berikut ini menyajikan perubahan liabilitasimbalan pasca-kerja selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018:

The following table presents the movement of the obligation for post-employment benefits during the years ended 31 December 2019 and 2018:

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Movement in the obligation for post- Perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja employment benefits

Liabilitas pada awal tahun 51.855) 48.613) Obligation at beginning of year

Termasuk dalam laba rugi Included in profit or loss - Beban jasa kini 12.336) 12.509) Current service cost - - Beban pemutusan hubungan kerja 7.276) -) Termination cost - - Beban bunga 4.148) 3.063) Interest cost -

23.760) 15.572)

Termasuk dalam penghasilan komprehensif lain

Included in other comprehensive income

Kerugian (keuntungan) aktuarial yang timbul dari: Actuarial losses/(gains) arising from: - Asumsi keuangan 6.527) (5.691) Financial assumptions - - Penyesuaian pengalaman (8.615) 2.269) Experience adjustments - - Imbal hasil atas program yang tidak

termasuk dalam bunga (1.582) 1.860) Return on plan assets greater -

than discount rate (3.670) (1.562)

Kontribusi perusahaan ke PPUKP (47.000) -) Employer contributions to PPUKP Pembayaran imbalan pasca-kerja (12.050) (11.358) Post-employment benefits paid Penyesuaian lainnya -) 590) Other adjustment

Liabilitas pada akhir tahun 12.895) 51.855) Obligation at end of year

Page 72: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

69

14. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan) 14. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Asumsi-asumsi utama yang digunakan Key assumptions used in the above dalam perhitungan di atas calculation - Tingkat diskonto 6,75% 8,00% Discount rate - - Tingkat kenaikan gaji di masa depan 5,00% 5,00% Future salary increase rate -

Tingkat diskonto digunakan dalam menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal penilaian. Secara umum, tingkat diskonto mengacu pada imbal hasil atas obligasi pemerintah berkualitas tinggi yang diperdagangkan di pasar modal aktif pada tanggal pelaporan.

The discount rate is used in determining the present value of the benefit obligation at valuation date. In general, the discount rate correlates with the yield on high quality government bonds that are traded in active capital markets at the reporting date.

Asumsi kenaikan gaji di masa depan memproyeksikan liabilitas imbalan pasca-kerja mulai dari tanggal penilaian sampai dengan usia pensiun normal. Tingkat kenaikan gaji pada umumnya ditentukan dengan menerapkan penyesuaian inflasi terhadap besarnya gaji dan dengan memperhitungkan lamanya masa kerja.

The future salary increase assumption projects the benefit obligation starting from the valuation date through the normal retirement age. The salary increase rate is generally determined by applying inflation adjustments to pay scales, and by taking account of the length of service.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas imbalan pasca-kerja adalah 5,49 dan 5,09 tahun.

At 31 December 2019 and 2018, the weighted-average duration of the obligation for post-employment benefit was 5.49 and 5.09 years, respectively.

Analisis sensitivitas Sensitivity analysis

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, perubahan terhadap salah satu asumsi aktuarial, dengan anggapan asumsi yang lain konstan, akan berdampak kepada nilai kini liabilitas imbalan pasti Bank seperti pada tabel di bawah ini:

As of 31 December 2019 and 2018, changes on one of the relevant actuarial assumptions, holding other assumptions constant, would have affected the Bank’s present value of defined benefit obligation as shown on the table below:

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Kenaikan/ Penurunan/ Kenaikan/ Penurunan/ Increase Decrease Increase Decrease

Tingkat diskonto (perubahan 1%) (4.733) 5.206) (4.523) 4.964) Discount rate (1% movement) Kenaikan gaji di masa depan

(perubahan 1%) 9.269) (7.497) 8.914) (7.241) Future salary increase rate

(1% movement)

15. UTANG KEPADA KANTOR PUSAT DAN CABANG-CABANG LAIN

15. DUE TO HEAD OFFICE AND OTHER BRANCHES

Utang kepada Kantor Pusat dan cabang-cabang lainmerupakan dana yang ditempatkan di Indonesia olehKantor Pusat dan cabang-cabang lain. Utang kepadaKantor Pusat dapat diperpanjang secara periodik.

Due to Head Office and other branches represents the funds placed in Indonesia by the Head Office and other branches. Due to Head Office is rolled-over on a periodical basis.

Page 73: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

70

15. UTANG KEPADA KANTOR PUSAT DAN CABANG-CABANG LAIN (Lanjutan)

15. DUE TO HEAD OFFICE AND OTHER BRANCHES(Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2019 and 2018, saldoutang kepada Kantor Pusat dan cabang-cabang lainadalah sebagai berikut:

As of 31 December 2019 and 2018, the balance ofdue to Head Office and other branches was asfollows:

31 Desember/ December

2019

31 Desember/ December

2018

Utang kepada Kantor Pusat (Catatan 25): Due to Head Office (Note 25):

Mata uang asing 2019: jatuh tempo 2 Januari 2020, 29 Januari 2020, 23 Desember 2021 dan 27 Desember 2021, 2018: jatuh tempo 2 Januari 2019, 23 Desember 2019, 27 Desember 2019 dan 29 Januari 2020 5.830.670 7.190.123

Foreign currencies 2019: due on 2 January 2020,

29 January 2020, 23 December 2021 and 27 December 2021,

2018: due on 2 January 2019, 23 December 2019, 27 December 2019

and 29 January 2020

5.830.670 7.190.123

Utang kepada cabang-cabang lain: Due to other branches: Rupiah 1.867.835 2.373.524 Rupiah Mata uang asing 3.114.746 3.608.067 Foreign currencies

4.982.581 5.981.591

Jumlah 10.813.251 13.171.714 Total

Pada tanggal 31 Desember 2019 and 2018, termasuk dalam utang kepada Kantor Pusat adalah pinjaman dari Kantor Pusat yang tidak dikenakan suku bunga masing-masing sebesar Rp 5.483.588 dan Rp 5.680.100.

As of 31 December 2019 and 2018, due to Head Office includes borrowing from head office that are interest free amounting to Rp 5,483,588 and Rp 5,680,100, respectively.

16. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 16. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

31 Desember/December 2019 31 Desember/December 2018

Rupiah

Mata uang asing/

Foreign currencies

Jumlah/ Total Rupiah

Mata uang asing/

Foreign currencies

Jumlah/ Total

Komitmen Commitments

Kewajiban komitmen Committed liabilities Fasilitas kredit yang

belum digunakan-committed (733.483) (231.218) (964.701) (222.576) (426.724) (649.300)

Unused loan facilities-

committed Fasilitas letters of

credit yang tidak dapat dibatalkan yang diberikan ke nasabah (84.955) (484.884) (569.839) (1.039.165) (884.692) (1.923.857)

Irrevocable letters of credit facilities

provided to customers

Jumlah kewajiban komitmen (818.438) (716.102) (1.534.540) (1.261.741) (1.311.416) (2.573.157) Total committed

liabilities

Page 74: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

71

16. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan) 16. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued)

31 Desember/December 2019 31 Desember/December 2018

Rupiah

Mata uang asing/

Foreign currencies

Jumlah/ Total Rupiah

Mata uang asing/

Foreign currencies

Jumlah/ Total

Kontinjensi Contingencies

Tagihan kontinjensi Contingent receivables Garansi yang diterima

dari bank-bank lain 860.000) 4.057.288) 4.917.288) 860.000) 4.249.304) 5.109.304) Guarantees received

from other banks

Pendapatan bunga dalam penyelesaian (14.271) (43.168) (57.439) 36.238) 11.447) 47.685) Interest in suspense

Jumlah tagihan kontinjensi 845.729) 4.014.120) 4.859.849) 896.238) 4.260.751) 5.156.989)

Total contingent receivables

Kewajiban kontinjensi Contingent liabilities Bank garansi yang

diterbitkan kepada nasabah (2.064.255) (8.389.975) (10.454.230) (2.140.695) (7.833.429) (9.974.124)

Bank guarantees issued to

customers

Jumlah kewajiban kontinjensi - bersih (1.218.526) (4.375.855) (5.594.381) (1.244.457) (3.572.678) (4.817.135) Total contingencies

liabilities - net

Bank menghadapi berbagai macam jenis tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan dalam kegiatan usahanya. Tidak mungkin untuk memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak buruk yang signifikan pada kelangsungan usaha Bank.

The Bank is a party to various unresolved legal actions, administrative proceedings, and claims in the ordinary course of its business. It is not possible to predict with certainty whether or not the Bank will ultimately be successful in any of these legal matters or, if not, what the impact might be. However, the Bank’s management believes that the results in any of these proceedings will not have significant adverse impacts on the Bank’s ability to operate as a going concern.

17. INSTRUMEN KEUANGAN 17. FINANCIAL INSTRUMENTS

a. Klasifikasi aset keuangan dan liabilitaskeuangan

Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing. Kebijakan akuntansi yang signifikan diCatatan 2g menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui.

a. Classification of financial assets and financialliabilities

In the table below, financial instruments havebeen classified based on their classification. Thesignificant accounting policies in Note 2gdescribe how the categories of the financialassets and financial liabilities are measured andhow income and expenses, including fair valuegains and losses (changes in fair value offinancial instruments), are recognised.

Aset keuangan telah dikelompokkan ke dalam aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), dan diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCI). Sama halnya dengan aset keuangan, liabilitas keuangan telah dikelompokkan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

Financial assets have been classified intoamortised cost, fair value through profit or loss(FVTPL) and fair value through othercomprehensive income (FVOCI). Similarly,financial liabilities have been classified into fairvalue through profit or loss and amortised cost.

Page 75: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

72

17. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 17. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)

a. Klasifikasi aset keuangan dan liabilitaskeuangan (Lanjutan)

a. Classification of financial assets andfinancial liabilities (Continued)

Di bawah ini disajikan nilai tercatat semua aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.

Summarised below is the carrying amount of allfinancial assets and financial liabilities as of31 December 2019 and 2018.

31 Desember/December 2019

Nilai wajar melalui laba rugi/

Fair value through profit or loss

Nilai wajar melalui penghasilan

komprehensif lain/Fair value through other

comprehensive income

Biaya perolehan diamortisasi/

Amortised cost

Jumlah nilai tercatat/

Total carrying amount

Aset keuangan Financial assets Kas -) -) 288.934) 288.934) Cash

Giro pada Bank Indonesia -) -) 2.183.353) 2.183.353) Current accounts

with Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain -) -) 449.427) ) 449.427) Current accounts with other banks Tagihan dari cabang-cabang lain -) -) 606.504) 606.504) Due from other branches Penempatan pada Bank Indonesia

dan bank-bank lain -) -) 6.808.247) 6.808.247) Placements with Bank Indonesia

and other banks Efek-efek 768.961) 9.155.212) 2.099.977) 12.024.150) Securities Aset derivatif 3.706.503) -) -) 3.706.503) Derivative assets Tagihan akseptasi -) -) 2.314.123) 2.314.123) Acceptance receivables Kredit yang diberikan 2.332.456) -) 25.720.067) 28.052.523) Loans Tagihan atas pinjaman yang

dijamin 1.587.523) -) -) 1.587.523) Receivables under secured

borrowings Aset lain-lain -) -) 1.756.465) 1.756.465) Other assets

8.395.443) 9.155.212) 42.227.097) 59.777.752) Liabilitas keuangan Financial liabilities

Simpanan oleh nasabah bukan bank -) -) 32.321.244) 32.321.244) Deposits by non-bank customers

Simpanan oleh bank-bank lain -) -) 3.779.211) 3.779.211) Deposits by other banks Liabilitas derivatif 3.380.250) -) -) 3.380.250) Derivative liabilities Utang akseptasi -) -) 2.348.968) 2.348.968) Acceptance payables Liabilitas untuk mengembalikan

surat-surat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijamin 1.621.892) -) -) 1.621.892)

Obligation to return securities received under

secured borrowings Utang kepada Kantor Pusat dan

cabang-cabang lain -) -) 5.329.663) 5.329.663) Due to Head Office

and other branches Beban masih harus dibayar dan

liabilitas lain-lain -) -) 2.786.802) 2.786.802) Accrued expenses

and other liabilities 5.002.142) -) 46.565.888) 51.568.030)

31 Desember/December 2018

Nilai wajar melalui laba rugi/

Fair value through profit or loss

Nilai wajar melalui penghasilan

komprehensif lain/Fair value through other

comprehensive income

Biaya perolehan diamortisasi/

Amortised cost

Jumlah nilai tercatat/

Total carrying amount

Aset keuangan Financial assets Kas -) -) 231.407) 231.407) Cash

Giro pada Bank Indonesia -) -) 2.790.328) 2.790.328) Current accounts

with Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain -) -) 557.605) ) 557.605 Current accounts with other banks Tagihan dari cabang-cabang lain -) -) 257.989) 257.989) Due from other branches Penempatan pada Bank Indonesia

dan bank-bank lain -) -) 4.547.608) 4.547.608) Placements with Bank Indonesia

and other banks Efek-efek 1.958.833) 6.564.208) 1.260.728) 9.783.769) Securities Aset derivatif 3.500.110) -) -) 3.500.110) Derivative assets Tagihan akseptasi -) -) 4.501.390) 4.501.390) Acceptance receivables Kredit yang diberikan 2.889.363) -) 28.917.814) 31.807.177) Loans Tagihan atas pinjaman yang

dijamin 3.090.531) -) -) 3.090.531) Receivables under secured

borrowings Aset lain-lain -) -) 549.682) 549.682) Other assets

11.438.837) 6.564.208) 43.614.551) 61.617.596)

Page 76: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

73

17. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 17. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)a. Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas

keuangan (Lanjutan)a. Classification of financial assets and

financial liabilities (Continued)

31 Desember/December 2018

Nilai wajar melalui laba rugi/

Fair value through profit or loss

Nilai wajar melalui penghasilan

komprehensif lain/Fair value through other

comprehensive income

Biaya perolehan diamortisasi/

Amortised cost

Jumlah nilai tercatat/

Total carrying amount

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Simpanan oleh nasabah bukan bank - - 29.922.503 29.922.503 Deposits by non-bank customers Simpanan oleh bank-bank lain - - 2.758.090 2.758.090 Deposits by other banks Liabilitas derivatif 3.866.496 - - 3.866.496 Derivative liabilities Utang akseptasi - - 4.506.119 4.506.119 Acceptance payables Liabilitas untuk mengembalikan

surat-surat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijamin 3.096.639 - - 3.096.639

Obligation to return securities received under

secured borrowings Utang kepada Kantor Pusat dan

cabang-cabang lain - - 7.491.614 7.491.614 Due to Head Office

and other branches Beban masih harus dibayar dan

liabilitas lain-lain - - 1.688.676 1.688.676 Accrued expenses

and other liabilities 6.963.135 - 46.367.002 53.330.137

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, seluruh aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah dipersyaratkan diukur pada nilai wajar.

As of 31 December 2019 and 2018, all financial assets measured at FVTPL are mandatorily be measured at fair value.

b. Nilai wajar instrumen keuangan b. Fair values of financial instrumentsInstrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar Financial instruments measured at fair value

Tabel berikut ini menyajikan analisis instrumenkeuangan yang diukur pada nilai wajarberdasarkan level hirarki nilai wajarnya.

The table below analyses financial instrumentsmeasured at fair value by its level in the fairvalue hierarchy.

31 Desember/December 2019

Level 1 Level 2 Jumlah/

Total Aset keuangan Financial assets

Efek-efek - 9.924.173 9.924.173 Securities Aset derivatif 3.319 3.703.184 3.706.503 Derivative assets Kredit yang diberikan - 2.332.456 2.332.456 Loans Tagihan atas pinjaman yang

dijamin - 1.587.523 1.587.523 Receivables under secured

borrowings 3.319 17.547.336 17.550.655

Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas derivatif 3.439 3.376.811 3.380.250 Derivative liabilities Liabilitas untuk mengembalikan

surat-surat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijamin - 1.621.892 1.621.892

Obligation to return securities received under secured borrowings

3.439 4.998.703 5.002.142

31 Desember/December 2018

Level 1 Level 2 Jumlah/

Total Aset keuangan Financial assets

Efek-efek - 8.523.041 8.523.041 Securities Aset derivatif 1.543 3.498.567 3.500.110 Derivative assets Kredit yang diberikan - 2.889.363 2.889.363 Loans Tagihan atas pinjaman yang

dijamin - 3.090.531 3.090.531 Receivables under secured

borrowings 1.543 18.001.502 18.003.045

Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas derivatif 3.162 3.863.334 3.866.496 Derivative liabilities Liabilitas untuk mengembalikan

surat-surat berharga yang diterima atas pinjaman yang dijamin - 3.096.639 3.096.639

Obligation to return securities received under secured borrowings

3.162 6.959.973 6.963.135

Page 77: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

74

17. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 17. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)

b. Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) b. Fair values of financial instruments(Continued)

Pengukuran nilai wajar efek-efek dan derivatif dijelaskan pada Catatan 4b.1.

Fair value measurement of securities and derivatives are described in Note 4b.1.

Pada tanggal 31 Desember 2019, nilai wajar aset derivatif dan liabilitas derivatif telah termasuk Credit Valuation Adjustment (CVA) sebesar Rp 14.977, neto dengan Funding Valuation Adjustment (FVA) sebesar Rp 1.464.

As of 31 December 2019, fair value of derivative assets and liabilities have incorporated Credit Valuation Adjustment (CVA) amounting to Rp 14,977, net with Funding Valuation Adjustment (FVA) amounting to Rp 1,464.

Pada tanggal 31 Desember 2018, nilai wajar aset derivatif dan liabilitas derivatif telah termasuk Credit Valuation Adjustment (CVA) sebesar Rp 18.421, neto dengan Funding Valuation Adjustment (FVA) sebesar Rp 14.891.

As of 31 December 2018, fair value of derivative assets and liabilities have incorporated Credit Valuation Adjustment (CVA) amounting to Rp 18,421, net with Funding Valuation Adjustment (FVA) amounting to Rp 14,891.

Ini mengakibatkan penambahan rugi belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas instrumen keuangan dalam laba rugi.

These resulted in an increase to unrealised loss from changes in fair value of financial instruments in the profit or loss.

Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar

Financial instruments not measured at fair value

Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar dan analisis atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing level dalam hirarki nilai wajar.

The following table sets out the fair values of financial instruments not measured at fair value and analysis them by the level in the fair value hierarchy.

31 Desember/December 2019 Nilai wajar/Fair value

Nilai tercatat/ Carrying amount Level 1 Level 2 Level 3

Jumlah/ Total

Aset keuangan Financial assets Efek-efek - bersih 2.099.977 - 2.187.334 - 2.187.334 Securities - net Kredit yang diberikan

- bersih 25.720.067 -

2.681.112 23.006.193 25.687.305 Loans - net Aset lain-lain - bersih 1.756.465 - 165.415 1.591.050 1.756.465 Other assets - net

29.576.509 - 5.033.861 24.597.243 29.631.104 Liabilitas keuangan Financial liabilities Simpanan oleh

nasabah bukan bank 32.321.244 - 32.321.244 - 32.321.244

Deposits by non-bank customers

Simpanan oleh bank-bank lain 3.779.211 - 3.779.211 - 3.779.211 Deposits by other banks

36.100.455 - 36.100.455 - 36.100.455

Page 78: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

75

17. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 17. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)

b. Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) b. Fair values of financial instruments (Continued)

31 Desember/December 2018

Nilai wajar/Fair value Nilai tercatat/

Carrying amount Level 1 Level 2 Level 3

Jumlah/ Total

Aset keuangan Financial assets Efek-efek 1.260.728) - 1.267.838 - 1.267.838 Securities Kredit yang diberikan 28.917.814) - 1.247.758 28.578.280 29.826.038 Loans

Aset lain-lain - bersih 549.682) - 19.517 530.165 549.682 Other assets - net

30.728.224) - 2.535.113 29.108.445 31.643.558 Liabilitas keuangan Financial liabilities Simpanan oleh

nasabah bukan bank 29.922.503 - 29.922.503 - 29.922.503

Deposits by non-bank customers

Simpanan oleh bank-bank lain 2.758.090 - 2.758.090 - 2.758.090 Deposits by other banks

32.680.593 - 32.680.593 - 32.680.593

Nilai wajar kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 diukur dengan menggunakan analisis arus kas yang didiskonto berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

The fair value of loans as of 31 December 2019 and 2018 were measured using discounted cash flows analysis using market interest rate.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, nilai wajar simpanan oleh nasabah bukan bank dan simpanan oleh bank-bank lain sama dengan nilai tercatatnya karena sifatnya dapat ditarik sewaktu-waktu (payable on demand).

As of 31 December 2019 and 2018, the fair value of deposits by non-bank customer and deposit by other bank are same with the carrying amounts because they are payable on demand in nature.

Sebagian besar dari instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar, diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Di bawah ini menyajikan daftar instrumen keuangan yang nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya karena instrumen tersebut berjangka pendek atau yang ditinjau ulang menggunakan harga pasar secara berkala.

Majority of the financial instrument not measured at fair value are measured at amortised cost. Below lists those financial instruments for which their carrying amount are reasonable approximation of fair value because they are short term in nature or re-price to current market rates frequently.

Aset keuangan: Financial assets: - Kas - Cash- Giro pada Bank Indonesia - Current accounts wih Bank Indonesia- Giro pada bank-bank lain - Current accounts wih other banks- Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-

bank lain- Placements with Bank Indonesia and other

banks- Tagihan akseptasi - Acceptance receivables

Liabilitas keuangan: Financial liabilities:- Utang akseptasi - Acceptance payables- Beban masih harus dibayar dan liabilitas lain-

lain- Accrued expense and other liabilities

- Utang kepada Kantor Pusat dan cabang-cabang lain

- Due to Head Office and other branches

Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak pada pelaporan posisi atau kinerja keuangan Bank. Nilai wajar yang dihitung oleh Bank mungkin berbeda dengan jumlah aktual yang akan diterima/dibayar pada saat penyelesaian atau jatuh tempo instrumen keuangan. Mengingat kategori tertentu instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan, maka terdapat pertimbangan manajemen dalam perhitungan nilai wajar.

Fair value calculation is performed only for disclosure purpose and does not have any impact on reporting Bank’s position or its financial performance. The fair value that calculated by the Bank may be different with total actual which will be received/paid when financial instrument is settled or due. Considering that certain financial instruments are not for trading, there is management consideration in fair value calculation.

Page 79: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

76

18. PENYERTAAN KANTOR PUSAT 18. HEAD OFFICE INVESTMENTBerikut adalah penyertaan yang dilakukan oleh KantorPusat di Bank sejak pendirian Bank sampai dengantanggal pelaporan:

Below are investments from the Head Office in theBank since the Bank’s establishment up to reportingdate:

Jumlah/ Amount

Awal 867 Beginning 26 dan 27 April 2010 900.350 26 and 27 April 2010 3 – 5 Desember 2012 1.442.150 3 – 5 December 2012 21 Juni 2017 938.796 21 June 2017 Saldo pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 3.282.163 Balance as of 31 December 2019 and 2018

Tambahan penyertaan Kantor Pusat pada tahun 2010, 2012 dan 2017 ini diperhitungkan sebagai bagian dari Dana Usaha yang dilaporkan (Catatan 25).

These additional Head Office Investments in 2010, 2012 and 2017 were accounted for part of declared Operating Fund (Note 25).

19. PENDAPATAN BUNGA 19. INTEREST INCOME

Pendapatan bunga terdiri dari: Interest income consists of:

2019 2018

Kredit yang diberikan 2.447.049 2.495.984 Loans Efek-efek 937.248 1.048.612 Securities Penempatan pada bank-bank lain 68.977 77.945 Placements with other banks Lainnya 10.793 6.065 Others

3.464.067 3.628.606

Pendapatan bunga yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dilaporkan di atas, yang terkait dengan aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah masing-masing sebesar Rp 3.024.493 dan Rp 2.997.563 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018.

Interest income calculated using the effective interest method reported above that relates to financial assets not carried at fair value through profit or loss were Rp 3,024,493 and Rp 2,997,563 for the years ended 31 December 2019 and 2018, respectively.

Termasuk dalam pendapatan bunga adalah bunga dari efek diskonto aset keuangan yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar Rp 11.401 dan Rp 5.686.

Included in interest income is the interest from effect of discounting (unwinding interest) of impaired financial assets for the years ended 31 December 2019 and 2018 amounting to Rp 11,401 and Rp 5,686, respectively.

20. BEBAN BUNGA 20. INTEREST EXPENSES

Beban bunga terdiri dari: Interest expenses consists of:2019 2018

Deposito berjangka/deposito on call 445.753) 404.819) Time/call deposits Giro 429.608) 299.453) Current accounts Liabilitas untuk mengembalikan surat-surat

berharga yang diterima atas pinjaman yang dijamin 174.776) 310.018)

Obligation to return securities received under secured borrowings

Utang kepada Kantor Pusat dan cabang-cabang lain 95.308) 176.997) Due to Head Office and other branches

Interbank call money 67.333) 14.697) Interbank call money Tabungan 60.934) 87.157) Saving accounts Liabilitas sewa 16.946) -) Lease liabilities Lainnya 3.120) 5.693) Others

1.293.778) 1.298.834)

Page 80: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

77

21. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI, BERSIH 21. FEE AND COMMISSION INCOME, NET

Pendapatan (beban) provisi dan komisi, bersihberdasarkan produk/jasa adalah sebagai berikut:

Fee and commission income (expense), net byproduct/service is as follows:

2019 2018

Kredit ritel yang tidak dijamin 134.950) 107.906) Unsecured retail loans Pendapatan bancassurance 128.632) 158.325) Bancassurance income Pendapatan unit trusts 116.393) 119.401) Unit trusts income Jasa kustodian 102.415) 109.287) Custody services Ekspor/impor 90.651) 140.044) Exports/imports Bank garansi 57.361) 69.933) Bank guarantees Kredit yang diberikan 44.967) 105.901) Loans Pendapatan provisi dan komisi lainnya 79.834) 13.421) Other fee and commission income Beban provisi dan komisi (32.507) (53.692) Fee and commission expense

722.696) 770.526)

22. KERUGIAN PENURUNAN NILAI, BERSIH 22. IMPAIRMENT LOSSES, NET

2019 2018Beban selama tahun berjalan: Charges for the year:

Kredit yang diberikan 1.028.479 346.461 Loans Aset keuangan lainnya 79.528 3.315 Other financial assets

1.108.007 349.776

Kerugian penurunan nilai disajikan bersih termasuk setelah dikurangi pemulihan selama tahun berjalan.

Impairment losses is disclosed netting of the recovery during the year.

23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2019 2018

Area reimbursements 414.054 261.638 Area reimbursements Alokasi beban Kantor Pusat 406.768 463.724 Head Office allocation expenses Penyusutan aset tetap 118.464 40.501 Depreciation of fixed assets Gedung 73.752 177.738 Premises Asuransi 71.850 68.561 Insurance Jasa profesional 63.245 86.068 Professional fees Komputer 47.258 38.236 Computer Telekomunikasi 40.681 39.960 Telecommunication Iklan 32.483 25.670 Advertising Perjalanan dan transportasi 5.518 5.569 Travel and transportation Rugi operasional 15 133 Operational loss Lainnya 116.649 140.757 Others

1.390.737 1.348.555

24. BEBAN KARYAWAN 24. PERSONNEL EXPENSES

2019 2018

Gaji 437.512 431.966 Salaries Tunjangan hari raya dan bonus 223.383 157.989 Holiday allowance and bonuses Tunjangan lainnya 179.215 175.943 Other allowances Pelatihan 32.254 27.543 Training Imbalan pascakerja (Catatan 14) 23.760 15.572 Post-employment benefits (Note 14) Biaya restrukturisasi 4.611 26.740 Restructuring costs Lainnya 39.371 38.766 Others

940.106 874.519

Page 81: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

78

25. DANA USAHA 25. OPERATING FUNDS

Dana usaha merupakan selisih antara dana yangditempatkan di Indonesia oleh Kantor Pusat dengandana yang ditempatkan oleh Bank di Kantor Pusat dankantor-kantor cabang di luar Indonesia, sesuaidengan Surat Keputusan Direksi Bank IndonesiaNo. 32/37/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 mengenaiketentuan dan tata cara pembukaan kantor cabang,kantor cabang pembantu dan kantor perwakilan bankasing.

Operating funds represent the difference between thefunds placed in Indonesia by Head Office and thefunds placed by the Bank with its Head Office andother branches outside Indonesia, in accordancewith the decree of the Directors of Bank IndonesiaNo. 32/37/KEP/DIR dated 12 May 1999 concerningthe requirements and procedures for the opening ofbranch offices, sub-branch offices and representativeoffices of foreign banks.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, danausaha Bank sesuai dengan peraturan yang berlaku,terdiri dari:

As of 31 December 2019 and 2018, the Bank’soperating funds in accordance with prevailingregulation comprised of:

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Tagihan dari cabang-cabang lain 606.504) 257.989) Due from other branches Aset derivatif dari Kantor Pusat dan

cabang-cabang lain 983.934) 1.999.349) Derivative assets from Head Office and

other branches Aset lain-lain 256.030) 164.661) Other assets Liabilitas derivatif kepada Kantor Pusat (964.711) (327.927) Derivative liabilities to Head Office Tambahan penyertaan Kantor Pusat

(Catatan 18) (3.281.296) (3.281.296) Additional Head Office investment

(Note 18) Utang kepada Kantor Pusat (Catatan 15) (5.830.670) (7.190.123) Due to Head Office (Note 15) Beban masih harus dibayar dan liabilitas

lain-lain (332.703) (601.686) Accrued expenses & other liabilities

Dana usaha (8.562.912) (8.979.033) Operating funds

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, dana usaha Bank yang dideklarasikan masing-masing sejumlah ekuivalen Rp 8.764.883 and Rp 8.961.396. Deklarasi modal untuk tahun berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai pinjaman luar negeri.

As of 31 December 2019 and 2018, the Bank’s declared operating funds amounted to equivalent Rp 8,764,883 and Rp 8,961,396, respectively. The declaration funds for the years ended 31 December 2019 and 2018 were made in accordance with the prevailing regulations concerning receiving of commercial offshore borrowings.

Dana usaha atau dana usaha yang dideklarasikan, mana yang lebih rendah, dimasukkan ke dalam perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank (Catatan 26).

Operating funds or declared operating funds, whichever is lower, is included in the calculation of the Bank’s Capital Adequacy Ratio (Note 26).

26. MANAJEMEN MODAL 26. CAPITAL MANAGEMENT

Secara berkala, Bank melakukan perencanaan danpengawasan permodalan untuk memastikankecukupan permodalan dalam rangka mendukungstrategi bisnis, kepatuhan kepada peraturanperbankan serta memperhatikan perkembangankondisi makro ekonomi. Rencana penambahanmodal Bank wajib disampaikan dalam Rencana Bisnisyang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan(OJK), dan harus mendapatkan persetujuan dariStandard Chartered Group maupun OJK.

On a regular basis, Bank undertakes capital planningand monitoring to ensure capital adequacy to supportbusiness strategies, compliance to banking regulationas well as to take into consideration macro economicdevelopment. Capital injection plan is required to beincluded in the Business Plan submitted to OtoritasJasa Keuangan (OJK), and it is subject to StandardChartered Group and OJK approvals.

Page 82: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

79

26. MANAJEMEN MODAL (Lanjutan) 26. CAPITAL MANAGEMENT (Continued)

Sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku,Bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 9% -11,25% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).Untuk mengantisipasi potensi kerugian sesuai profilrisiko Bank, OJK dapat mewajibkan Bank untukmenyediakan modal minimum lebih besar dariketentuan mengenai modal minimum tersebut.Potensi kerugian Bank dapat bersumber dari:

In accordance with the prevailing banking regulation,the Bank is required to maintain a minimum capital of9% - 11.25% of Risk Weighted Assets (RWA). In orderto anticipate potential losses in the Bank’s risk profile,OJK may require the Bank to maintain higher capitalthan the minimum capital requirement. The potentiallosses may derive from:

a. Risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasionalyang belum dapat sepenuhnya diukur secaraakurat dalam melakukan perhitungan ATMR;

a. Credit risk, market risk and operational risk whichhave not been accurately measured in the RWAcalculation;

b. Risiko lainnya yang bersifat material antara lainrisiko suku bunga di banking book, risiko likuiditas,dan risiko konsentrasi;

b. Other material risks, including interest rate risk inbanking book, liquidity risk and concentration risk;

c. Dampak penerapan stress testing terhadapkecukupan modal Bank, dan/atau;

c. Impact of the application of stress test on thecapital adequacy, and/or;

d. Berbagai faktor terkait lainnya. d. Other relevant factors.

Perhitungan modal dan ATMR untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dilakukan sesuai dengan ketentuan perbankan yang berlaku.

Calculation of capital and RWA for credit risk, market risk and operational risk are done in accordance with the prevailing banking regulations.

Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan sepanjang periode pelaporan.

The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the reporting period.

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, dihitung sesuai dengan peraturan yang berlaku sebagai berikut:

The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) as of 31 December 2019 and 2018, computed in accordance with the prevailing regulations was as follows:

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Komponen modal: Components of capital: Penyertaan Kantor Pusat 867) 867) Head Office investment Dana usaha (Catatan 25) 8.562.912) 8.961.396) Operating funds (Note 25) Laba yang belum dipindahkan

ke Kantor Pusat 1.235.493) 959.175) Unremitted profit to Head Office Kekurangan cadangan kerugian

/penurunan nilai aset terhadap penyisihan penghapusan aset sesuai ketentuan Bank Indonesia -) (257.939)

Shortage of allowance for impairment losses on assets against provision for...

assets losses according to Bank... Indonesia guidance...

Cadangan umum penyisihan penghapusan aset produktif (maksimum 1,25% dari aset tertimbang menurut risiko) 466.041) 477.647)

General reserve for allowance for productive assets///

(maximum 1.25% of risk…. )weighted assets)….

Penghasilan komprehensif lain 101.166) (154.259) Other comprehensive income Perhitungan pajak tangguhan (749.396) (798.892) Deferred tax assets Aset tak berwujud lainnya (194.271) (35.300) Other intangible assets Jumlah modal 9.422.812) 9.152.695) Total capital

Aset Tertimbang Menurut Risiko - untuk risiko kredit 46.007.436) 46.042.362) Risk Weighted Assets - credit risk

Aset Tertimbang Menurut Risiko - untuk risiko pasar 2.433.347) 2.281.060) Risk Weighted Assets - market risk

Aset Tertimbang Menurut Risiko - untuk risiko operasional 6.539.955) 6.801.109) Risk Weighted Assets - operational risk

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum - risiko kredit Capital Adequacy Ratio - credit risk and dan risiko pasar 19,45% 18,94%) market risk

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum - risiko kredit, risiko pasar dan risiko Capital Adequacy Ratio - credit risk, operasional 17,14% 16,60%) market risk and operational risk

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Yang Diwajibkan 9% - < 10% 9% - <11,25% Required Capital Adequacy Ratio

Page 83: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

80

27. KUALITAS ASET PRODUKTIF 27. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS

Tabel di bawah ini menunjukkan kualitas aset produktifBank sesuai dengan peraturan perbankan yangberlaku, yang disajikan pada nilai tercatatnya sebelumcadangan kerugian penurunan nilai:

Table below presents the quality of productive assetsof the Bank in accordance with the prevailing bankingregulations, presented at their carrying amounts beforeallowance for impairment losses:

31 Desember/December 2019

Lancar/ Current

Dalam perhatian khusus/ Special mention

Kurang lancar/ Substandard

Diragukan/ Doubtful Macet/Loss Jumlah/Total

Giro pada Bank Indonesia 2.183.353 - - - - 2.183.353

Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank-bank lain 459.350 - - - - 459.350

Current accounts with other banks

Tagihan dari cabang-cabang lain 606.504 - - - - 606.504

Due from other branches

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 6.808.247 - - - - 6.808.247

Placements with Bank Indonesia and

other banks Efek-efek 12.025.794 - - - - 12.025.794 Securities Aset derivatif 3.706.503 - - - - 3.706.503 Derivative assets Tagihan akseptasi 2.321.377 - - 27.591 - 2.348.968 Acceptance receivables Kredit yang

diberikan 27.157.575 1.135.408 29.077 717.058 210.472 29.249.590 Loans Tagihan atas

pinjaman yang dijamin 1.587.523 - - - - 1.587.523

Receivables under secured borrowings

Aset lain-lain 320.785 - - 46.310 - 367.095 Other assets Rekening

administratif 70.586.486 1.282.077 12 137 270 71.868.982 Off-balance sheet

31 Desember/December 2018

Lancar/ Current

Dalam perhatian khusus/ Special mention

Kurang lancar/ Substandard

Diragukan/ Doubtful Macet/Loss Jumlah/Total

Giro pada Bank Indonesia 2.790.328 - - - - 2.790.328

Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank-bank lain 564.981 - - - - 564.981

Current accounts with other banks

Tagihan dari cabang-cabang lain 257.989 - - - - 257.989

Due from other branches

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 4.547.608 - - - - 4.547.608

Placements with Bank Indonesia and

other banks Efek-efek 9.784.286 - - - - 9.784.286 Securities Aset derivatif 3.500.110 - - - - 3.500.110 Derivative assets Tagihan akseptasi 4.504.502 1.617 - - - 4.506.119 Acceptance receivables Kredit yang

diberikan 30.645.857 1.416.821 50.085 144.363 491.400 32.748.526 Loans Tagihan atas

pinjaman yang dijamin 3.090.531 - - - - 3.090.531

Receivables under secured borrowings

Aset lain-lain 388.058 - - - - 388.058 Other assets Rekening

administratif 64.562.823 2.291.314 47 2 4.688 66.858.874 Off-balance sheet

Page 84: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

81

28. JASA KUSTODIAN 28. CUSTODIAL SERVICES

Divisi Kustodian Bank memperoleh izin untukmemberikan jasa kustodian pada tanggal 26 Juni 1991dari Badan Pengawas Pasar Modal (Badan PengawasPasar Modal berubah menjadi Badan Pengawas PasarModal dan Lembaga Keuangan, dan sejak tanggal31 Desember 2012 menjadi Bagian PengawasanPasar Modal Otoritas Jasa Keuangan) berdasarkanSurat Keputusan No. KEP-35/PM.WK/1991.

The Bank’s Custodial Services Division obtained alicense to conduct custodial services on 26 June 1991from the Capital Market Supervisory Board (the CapitalMarket Supervisory Board changed to Capital Marketand Financial Institution Supervisory Board, whicheffective 31 December 2012 became Capital MarketSupervisory Division of Otoritas Jasa Keuangan) underits Decision Letter No. KEP-35/PM.WK/1991.

Jasa yang ditawarkan oleh Divisi Kustodian Bankmeliputi jasa penyimpanan, penyelesaian danpenanganan transaksi, penagihan pendapatan, proxy,corporate action, pengelolaan kas, pelaporan danpencatatan investasi, pengembalian pajak, unit registrydan sub-registry.

The services offered by the Bank’s Custodial ServicesDivision include safekeeping, settlement andtransaction handling, income collection, proxy,corporate action, cash management, investmentaccounting/reporting, tax reclamation, unit registry andsub-registry.

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, aset yangdiadministrasikan oleh Divisi Kustodian Bank terdiridari saham, instrumen utang, deposito berjangka,sertifikat deposito, waran dan instrumen pasar modaldan pasar uang lainnya, dengan jumlah masing-masing ekuivalen Rp 577.088.080 danRp 500.975.689.

As of 31 December 2019 and 2018, the assets whichwere administered by the Bank’s Custodial ServicesDivision consist of shares, debt instruments, timedeposits, certificate of deposits, warrant and othercapital market and money market instruments, withtotal amount of equivalent Rp 577,088,080 andRp 500,975,689, respectively.

29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 29. .RELATED PARTY TRANSACTIONS

Perincian transaksi dan saldo signifikan (termasukkomitmen dan kontinjensi) dengan pihak berelasiadalah sebagai berikut:

The details of significant transactions and balances(including commitments and contingencies) withrelated parties were as follows:

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Giro pada bank-bank lain 89.447 73.329 Current accounts with other banks Tagihan dari cabang-cabang lain 606.504 257.989 Due from other branches Aset derivatif 984.498 2.003.011 Derivative assets Kredit yang diberikan 1.082.530 1.146.878 Loans Aset lain-lain, bersih 110.877 232.602 Other assets, net Simpanan oleh nasabah bukan bank 400.996 228.873 Deposits by non-bank customers Simpanan oleh bank-bank lain 20.153 20.516 Deposits by other banks Liabilitas derivatif 1.607.609 422.655 Derivative liabilities Utang akseptasi 1.386.696 1.629.602 Acceptance payables Utang kepada Kantor Pusat dan cabang-

cabang lain 10.813.251 13.171.714 Due to Head Office and other branches Beban yang masih harus dibayar dan

liabilitas lain-lain 695.210 750.229 Accrued expenses and other liabilities

Pendapatan bunga 98.901 87.876 Interest income Beban bunga 96.089 176.549 Interest expense Beban provisi dan komisi, bersih 53.043 5.105 Fees and commissions expense, net Beban umum dan administrasi 822.265 730.015 General and administrative expenses Beban karyawan 87.908 82.880 Personnel expenses Garansi yang diterima dari bank-bank

lain (tagihan kontinjensi) 4.688.268 5.101.423 Guarantees received from other banks

(contingent receivables) Bank garansi yang diterbitkan kepada

nasabah (kewajiban kontinjensi) 738.168 1.070.081 Bank guarantees issued to customers

(contingent liabilities)

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, tidak terdapat penurunan nilai atas saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi.

As of 31 December 2019 and 2018, no balance of related party transaction was impaired.

Page 85: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

82

29. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI(Lanjutan)

29. .RELATED PARTY TRANSACTIONS (Continued)

Kompensasi yang diberikan kepada personilmanajemen kunci terdiri dari:

Key management personnel compensation for the year comprised:

31 Desember/ December 2019

31 Desember/ December 2018

Imbalan kerja jangka pendek 76.006 62.461 Short-term employee benefits Pembayaran berbasis saham 1.940 4.584 Share-based payments Imbalan pasca-kerja 9.962 15.835 Post-employment benefits

87.908 82.880

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:

The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of 31 December 2019 and 2018 were as follows:

Sifat hubungan/Nature of relationship Jenis transaksi/Type of transaction Kantor Pusat/Head Office Derivatif, akseptasi, bank garansi, pinjaman,

pendapatan bunga, beban bunga, beban komisi, pendapatan komisi, alokasi beban teknologi dan kantor pusat, beban operasional dan beban karyawan/Derivative, acceptance, bank guarantee, borrowing, interest income, interest expense, commission expense, commission income, technology and head office allocation, operational and personnel expenses

Anak perusahaan dan Perusahaan terkait Entitas Induk dan Kantor Pusat/Subsidiary and Related entities of Ultimate Shareholder and Head Office

Penempatan giro, derivatif, akseptasi, bank garansi, pemberian pinjaman, beban operasional, pendapatan bunga, beban bunga, pendapatan provisi dan komisi, beban provisi dan komisi beban karyawan dan alokasi beban teknologi/Placement in current account, derivative, acceptance, bank guarantee, loan, operational expenses, interest income, interest expense, fee and commission income, fee and commission expense, personnel expenses and technology

Kantor cabang lain di luar negeri dimiliki oleh Entitas Induk/Kantor Pusat/Other off-shore branches owned by the Ultimate Shareholder/Head Office

Penempatan giro dan call money, derivatif, akseptasi, pemberian pinjaman, bank garansi, beban bunga, pendapatan bunga, beban komisi, pendapatan provisi dan komisi, beban operasional, beban teknologi, jasa manajemen, beban karyawan dan alokasi beban kantor pusat/Placement in current account and call money, derivative, acceptance, loan, bank guarantee,interest expense, interest income, commission expense, provision and commission fees, operational expenses, technology expense, management fee, personnel expenses, head office expenses allocation

Personel manajemen kunci (manajemen dan pejabat eksekutif Bank)/Key management personnel (management and executives of the Bank)

Penempatan giro dan deposito, dan pemberian pinjaman/Placement in current account and deposit, and loan

Page 86: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA

NOTES TO THE COMBINED FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2019 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

83

30. REKONSILIASI AKTIVITAS PENDANAAN BERSIH 30. .NET FINANCING ACTIVITIES RECONCILIATION

Rekonsiliasi pergerakan liabilitas sewa terhadap aruskas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalahsebagai berikut:

Reconciliation of movement of lease liabilities to cashflows arising from financing activities are as follows:

Saldo awal/ Beginning balance

Kontrak sewa/ New

Lease contracts

Pergerakan bunga/ Interest

movement

Arus kas keluar/ Net cash out-

flows

Saldo akhir/ Ending balance

Liabilitas sewa -) 177.121 16.946 (41.387) 152.680 Lease liabilities

31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN 31. .SUBSEQUENT EVENT

Bank telah mengadopsi PSAK 71 dan menerapkanperhitungan cadangan kerugian kredit ekspektasianyang forward-looking (“ECL”) atas aset keuangannya.Karena kejadian luar biasa terkait Coronavirus Disease2019 (“COVID-19”), di bulan Maret 2020, World HealthOrganization telah menyatakan pandemi, dan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian atas COVID-19 telah berlangsung di Indonesia. Situasi ini telahmengganggu aktivitas usaha dan ekonomi global,termasuk Indonesia. Bank terus memantau situasiterkait COVID-19 tersebut, menilai dan meresponsecara aktif atas dampaknya ke posisi keuangan danhasil operasi. Sampai dengan tanggal laporankeuangan gabungan ini, penilaian tersebut masihberlangsung. Bank akan mempertimbangkan dampakdan tingkat probabilitas skenario ekonomi yangmemburuk akibat situasi terkait COVID-19 tersebutketika mengestimasi ECL pada tahun 2020.

The Bank has adopted PSAK 71 and applied forward-looking expected credit loss (“ECL”) in determiningimpairment losses for its financial assets. Since theoutbreak of Coronavirus Disease 2019 (“COVID-19”),in March 2020, World Health Organization hasdeclared a pandemic, and the prevention and controlof the COVID-19 have been going on in Indonesia.The situation has distracted global, includingIndonesia, business and economic activities. The Bankwill keep continuous attention on the situation of theCOVID-19, assess and respond actively to its impactson the financial position and operating results. Up tothe date of the combined financial statements, theassessment is still in progress. The Bank will considerthe impacts and likelihood of the downside economicscenarios following the situation of COVID-19 whenestimating the ECL in 2020.

Page 87: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,
Page 88: LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN / COMBINED FINANCIAL … · 2020-04-23 · 1. STANDARD CHARTERED BANK INDONESIA . LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN . 31 DESEMBER 2019 (Dalam jutaan Rupiah,