Laporan Kegiatan Hiv Aids

6
LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR Penyuluhan tentang Penyakit Dan Pencegahan Penyakit HIV AIDS di SMK Nura I. Latar Belakang HIV/AIDS telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai belahan bumi. HIV/AIDS adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai karena Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) sangat berakibat pada penderitanya. Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia setelah sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh evina yang membahas pemodelan matematika pada penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) transmisi vertikal berkaitan dengan pembuatan model SEIA. Cara penularan HIV dapat melalui hubungan seksual, penggunaan obat suntik, ibu ke anak-anak dan lain-lain [8]. Mengenai penyakit HIV/AIDS, penyakit ini telah menjadi pandemi yang mengkhawatirkan masyarakat dunia, karena disamping belum ditemukan obat dan vaksin pencegahan penyakit ini juga memiliki “window periode” dan fase asimtomatik (tanpa gejala) yang relatif panjang dalam perjalanan penyakitnya. Hal tersebut menyebabkan pola perkembangannya seperti fenomena gunung es (iceberg phenomena). Jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun di seluruh bagian

description

Sap aids

Transcript of Laporan Kegiatan Hiv Aids

Page 1: Laporan Kegiatan Hiv Aids

LAPORAN KEGIATAN PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

MENULAR DAN TIDAK MENULAR

Penyuluhan tentang Penyakit Dan Pencegahan Penyakit HIV AIDS di SMK Nura

I. Latar Belakang

HIV/AIDS telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai belahan bumi. HIV/AIDS

adalah salah satu penyakit yang harus diwaspadai karena Acquired Immunodeficiency

Syndrome (AIDS) sangat berakibat pada penderitanya. Acquired immunodeficiency

syndrome (AIDS) merupakan sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia

setelah sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh evina yang membahas pemodelan matematika

pada penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) transmisi vertikal berkaitan dengan

pembuatan model SEIA.

Cara penularan HIV dapat melalui hubungan seksual, penggunaan obat suntik, ibu

ke anak-anak dan lain-lain [8]. Mengenai penyakit HIV/AIDS, penyakit ini telah menjadi

pandemi yang mengkhawatirkan masyarakat dunia, karena disamping belum ditemukan

obat dan vaksin pencegahan penyakit ini juga memiliki “window periode” dan fase

asimtomatik (tanpa gejala) yang relatif panjang dalam perjalanan penyakitnya. Hal

tersebut menyebabkan pola perkembangannya seperti fenomena gunung es (iceberg

phenomena).

Jumlah kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun di seluruh bagian dunia terus

meningkat meskipun berbagai upaya preventif terus dilaksanakan. Dari beberapa cara

penularan tersebut, masing-masing penularan memiliki resiko penularan cukup besar.

Oleh karena itu, penularan HIV harus diberi pengobatan agar penyebaran mengalami

perlambatan. HIV tidak dapat disembuhkan karena tidak ada obat yang dapat sepenuhnya

menyembuhkan HIV/AIDS. Perkembangan penyakit dapat diperlambat namun tidak dapat

dihentikan sepenuhnya. Kombinasi yang tepat antara berbagai obat-obatan antiretroviral

dapat memperlambat kerusakan yang diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh

dan menunda awal terjadinya AIDS.

Pengobatan dan perawatan yang ada terdiri dari sejumlah unsur yang berbeda, yang

meliputi konseling dan test mandiri (VCT), dukungan bagi pencegahan penularan HIV,

Page 2: Laporan Kegiatan Hiv Aids

konseling tidak lanjut, saran-saran mengenai makanan dan gizi, pengobatan IMS,

pengelolaan efek nutrisi, pencegahan dan perawatan infeksi oportunistik (IOS), dan

pemberian obat-obat antiretroviral. Obat antiretroviral digunakan dalam pengobatan

infeksi HIV. Obat-obatan ini bekerja melawan infeksi itu sendiri dengan cara

memperlambat reproduksi HIV dalam tubuh.

II. Tujuan

Meningkatkan kesadaran masyarakat sebagai upaya preventif dalam mencegah terjadinya

kasus HIV-AIDS. Dan mengetahui adanya deteksi dini oleh individu, keluarga, maupun

masyarakat dalam upaya mencegah kegawatan dan keterlambatan penanganan kasus HIV-AIDS.

III. Perencanaan dan Pemilihan Intervensi

Metode : Penyuluhan

Peserta : Anak Anak SMK Nura kelas 1 dan 3

Intervensi : Peserta diedukasi mengenai pentingnya upaya preventif dalam

mencegah kasus HIV-AIDS dan mengetahui deteksi dini guna mencegah

kegawatan dan keterlambatan penanganan kasus HIV-AIDS.

IV. Pelaksanaan di SMK Nura Tanah Merah

Hari / tanggal : Senin, 30 Maret 2015

Tempat : Di Aula SMK Nura Tanah Merah

Acara : Pemberian penyuluhan dan edukasi

Intervensi : Memaparkan mengenai pengertian HIV+AIDS, tanda- tanda

penyakit HIV-AIDS, cara- cara penularan penyakit HIV-AIDS, cara – cara

pencegahan penyakit HIV-AIDS, cara bersosialisasi dengan penderita HIV-AIDS

Jumlah Peserta : 67 orang

V. Hasil Kegiatan

Sasaran mengerti sekitr 80 % dari materi yang diberikan. Sasaran memahami tentang

bahaya HIV-AIDS. Tingkat pengetahuan anak –anak di SMK Nura Tanah Merah tentang

pengetahuan HIV-AIDS pada umumnya baik dan respon peserta cukup baik dalam mengikuti

Page 3: Laporan Kegiatan Hiv Aids

kegiatan ini namun perlu terus ditingkatkan dengan diberikan pengarahan lengkap, efektif, dan

efisien.

VI. Kesimpulan

Diperlukannya pengetahuan yang mendalam tentang penyakit, cara penularan penyakit

HIV-AIDS, terutama kesadaran remaja baik putra maupun putri untuk tidak melakukan sex pra

nikah, sex tanpa pengaman dan juga menjauhi obat-obatan terlarang, serta pentingnya hidup

sehat di rumah dan lingkungan masing-masing.

Bangkalan, Maret 2015

Dokter Internsip Dokter Pendamping

dr. Patrick Sanjaya dr. Indah Yuliarini

Page 4: Laporan Kegiatan Hiv Aids

Lampiran Foto Kegiatan