Laporan Kasus Tn. b - Intan

47
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK Pada Tn. B di Wisma Bougenville Rumah Perlindungan Sosial Tresna Werdha Garut NAMA MAHASISWA : INTAN TRI DINI LESTARI NPM : 220112150114 KEPERAWATAN GERONTIK PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXX FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

description

Tn B di panti werdha garut PPN

Transcript of Laporan Kasus Tn. b - Intan

Page 1: Laporan Kasus Tn. b - Intan

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Pada Tn. B di Wisma Bougenville Rumah Perlindungan Sosial Tresna Werdha Garut

NAMA MAHASISWA : INTAN TRI DINI LESTARI

NPM : 220112150114

KEPERAWATAN GERONTIK

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXX

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2016

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Pada Tn. B di Wisma Bougenville Rumah Perlindungan Sosial Tresna Werdha Garut

PENGKAJIAN

Page 2: Laporan Kasus Tn. b - Intan

1. Identitas Klien

Nama : Tn. B

Umur : 54 Tahun

Alamat : Rumah Perlindungan Sosial Tresna Wredha Garut

Jenis Kelamin : Laki-laki

Suku : Sunda

Agama : Islam

Status Perkawinan : Duda

Tanggal Masuk Panti : -

Tanggal Pengkajian : 15 Februari 2016

2. Status Kesehatan Saat Ini

a. Keluhan Utama

Klien mengeluh kaku pada kaki kanannya

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien mengeluh tidak kuat untuk berjalan tegak tanpa bantuan, sudah 2 bulan

ini klien berjalan dibantu dengan menggunakan tongkat, kadang-kadang merangkak.

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Klien mengatakan sebelum masuk panti ia sempat dirawat selama satu bulan

di Rumah Sakit di Garut karena Stroke. saat masuk panti bicara klien rero, tangan dan

kaki kaku, namun sekarang sudah mulai ada perbaikan.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada yang menderita penyakit

keturunan.

3. Tinjauan Sistem

a. Keadaan Umum

Kesadaran : Compos Mentis

TTV :

Tekanan Darah 140/90 mmHg

Nadi 64 x/ menit

RR 20 x/ menit

Suhu 360 C

BB 45 Kg

Page 3: Laporan Kasus Tn. b - Intan

TB 140 cm

Secara umum klien terlihat rapi dan bersih. Pakaian klien terlihat rapi dan bersih.

b. Integumen

Warna kulit sawo matang, tidak terdapat edema, tidak ada lesi, suhu tubuh 360 C.

c. Kepala

Tidak terdapat benjolan, tidak terdapat luka, rambut penyebarannya merata berwarna

hitam dan ada sedikit uban. Tidak ada nyeri tekan di area kepala.

d. Mata

Tidak terdapat benjolan ataupun luka di area mata. Pandangan sedikit mulai kabur

akibat pertambahan usia.

e. Telinga

Tidak terdapat benjolan dan luka di telinga klien. Klien masih dapat mendengar

dengan baik.

f. Mulut dan tenggorok

Klien memiliki riwayat rero, bicara klien pun sekarang tidak begitu jelas. Tidak

terdapat luka, benjolan, dan nyeri di area mulut dan tenggorokkan.

g. Leher

Tidak terdapat benjolan di area leher, tidak terdapat luka dan tidak terdapat nyeri

tekan.

h. Payudara

Tidak terdapat benjolan dan luka di payudara klien, tidak terdapat nyeri tekan.

i. Sistem Pernapasan

Bentuk hidung simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, bentuk dan

pergerakkan dada simetris, RR 18 x/ menit, perkusi dada timpani, bunyi nafas

vesikuler, tidak terdapat bunyi nafas tambahan seperti ronchi, wheezing, dan rales.

j. Sistem Kardiovaskuler

Keluhan pernah nyeri dada disangkal oleh klien, konjungtiva tidak anemis, tidak

terdapat sianosis pada bibir, tidak terdapat peningkatan JVP, CRT < 3 detik, nadi 64

x/ menit, nadi teraba dengan irama teratur. Pada auskultasi jantung murni regular,

tidak terdapat murmur. TD 140/90 mmHg.

k. Sistem Gastrointestinal

Sklera tidak ikterik, mukosa bibir lembab. Abdomen datar dan lembut, tidak ada nyeri

tekan, bising usus 8 x/ menit. Anus dan rektal tidak terkaji.

l. Sistem Perkemihan

Page 4: Laporan Kasus Tn. b - Intan

Tidak ada nyeri tekan pada area kandung kemih. Rangsang BAK normal, klien bisa

BAK ke kamar mandi, frekuensi BAK 4-5x/hari, BAB 1X/hari.

m. Sistem Muskuloskeletal

Postur tubuh baik, rentang gerak pada ekstremitas atas bebas, ekstremitas bawah

terbatas. Nyeri dirasakan pada persendian kedua kaki. Kekuatan otot masing-masing 5

untuk kedua ekstremitas atas dan masing-masing 3 untuk kedua ekstremitas bawah.

n. Sistem Saraf Pusat

Nervus I : Klien dapat membedakan bau

Nervus II : Klien mampu melihat dan menyebutkan jumlah,

namun penglihatan sudah kabur, harus menggunakan

kacamata jika membaca.

Nervus III, IV, VI : Reflek pupil normal, mampu menggerakkan bola mata

Nervus V : Klien mampu mengunyah dengan baik

Nervus VII : Wajah simetris

Nervus VIII : Kemampuan klien untuk mendengar masih baik, klien

dapat mengikuti perintah sederhana

Nervus IX, X, XII : Klien mampu menelan

Nervus XI : Kekuatan otot menurun terutama ekstremitas bawah,

klien tidak mampu berdiri tegak dan menahan tubuhnya

karena kaku.

o. Sistem Endokrin

Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening

4. Pengkajian Psikososial dan Spiritual

a. Psikososial

Klien selalu mengikuti kegiatan panti dengan rutin, berdasarkan data sekunder

saat masuk panti klien terlihat tidak betah dan sering marah-marah, namun setelah

beberapa hari klien terbiasa dengan lingkungan panti dan dapat bersosialisasi dengan

rekan-rekan di pantinya. Selain itu, menurut penghuni wisma di panti sekitar

mengatakan bahwa, klien sering keluar pada dini hari keluyuran diluar dan suaranya

sedikit mengganggu orang-orang sekitar panti.

Klien terlihat sensitif gampang sekali menangis saat disinggung mengenai

keluarganya. Klien memiliki 2 orang anak perempuan dan 2 cucu, klien bercerai

dengan istri pertamanya dan menikah lagi, lalu klien mengatakan istri keduanya

Page 5: Laporan Kasus Tn. b - Intan

meninggalkan klien begitu saja dan akhirnya menggugat cerai. Klien mengatakan

ingin sering-sering dikunjungi oleh anak-anakya, dan ingin kembali sehat agar bisa

bekerja kembali dan mendapatkan penghasilan.

b. Identifikasi Masalah Emosional

PERTANYAAN TAHAP 1 JAWABAN

Apakah klien mengalami sukar tidur ?

Apakah klien sering merasa gelisah ?

Apakah klien sering was-was atau kuatir ?

Tidak

Tidak

Iya

Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama

dengan 1 jawaban “ya”

PERTANYAAN TAHAP 2 JAWABAN

Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ?

Ada masalah atau banyak pikiran ?

Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain ?

Menggunakan obat tidur/ penenang atas anjuran dokter ?

Cenderung mengurung diri ?

Iya

Iya

Tidak

Tidak

Tidak

Bila lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “ya”

MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)

Interpretasi:Klien tidak mengalami masalah emosional

c. Spiritual

Klien ber-agama Islam, saat ditanya apakah klien melaksanakan solat lima

waktu, klien menjawab melaksanakan solat 5 waktu sambil duduk di kamarnya. klien

tidak terlihat pergi ke musholla untuk solat berjamaah. Klien mengatakan bisa

membaca Al-Quran dan iqra.

5. Pengkajian Fungsional Klien

KATZ Indeks

Termasuk/katagori yang manakah klien?

A. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK,BAB), menggunakan pakaian, pergi ke

toilet, berpindah, dan mandi.

B. Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatas

C. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.

Page 6: Laporan Kasus Tn. b - Intan

D. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.

E. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain.

F. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah, dan satu fungsi yang lain.

G. Ketergantunagn untuk semua fungsi diatas.

H. Lain-lain (minimal ada 2 ketergantungan yang tidak sesuai dengan katagori di atas)

Keterangan :

Mandiri: berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain.

Seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan

fungsi, meskipun ia anggap mampu.

Kesimpulan :

A. Mandiri semuanya tanpa dibantu oleh siapapun.

Modifikasi Barthel indeks

N

oKRITERIA

DGN

BANTUANMANDIRI KETERANGAN

1 Makan

5 10

Frekuensi :2-3

x/hr

Jumlah : 1 porsi

Jenis : nasi,

lauk pauk,sayur

2 Minum

5 10

Frekuensi : 6

gelas/hr

Jumlah :1500cc/hr

Jenis : air putih

3 Berpindah dari kursi roda ke tempat

tidur, sebaliknya5 – 10 15

4 Personal toilet (cuci muka, menyisir

rambut, gosok gigi) 0 5

Frekuensi :1x/hari

Kadang tidak

karena tidak mau

5 Keluar masuk toilet (membuka

pakaian, menyeka tubuh, menyiram)5 10

6 Mandi 5 15

Frekuansi :1x/hr

kadang tidak

7 Jalan dipermukaan datar 0 5

8 Naik turun tangga 5 10

9 Mengenakan pakaian 5 10

10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi :1x/hr

Page 7: Laporan Kasus Tn. b - Intan

Konsistensi:lunak

11 Kontrol bladder (BAK)

5 10

Frekuensi :4-

5x/hr

Warna: kuning

jernih

12 Olah raga/latihan

5 10

Frekuensi : 1x/hr

Jenis : jalan kaki

atau senam di

pagi hari

13 Rekreasi/ pemanfaatan waktu

5 10

Jenis :

mengobrol

dengan teman

lainnya, jalan –

jalan disekitar

taman

Keterangan :

a. 130 : Mandiri

b. 60 – 125 : Ketergantungan sebagian

c. 55 : Ketergantungan total

Jumlah: 115 : Ketergantungan sebagian

B. Pengkajian Status Mental Gerontik

Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ)

BENAR SALAH NO PERTANYAANJAWABAN

KLIEN

√ 01 Tanggal berapa hari ini ? 23

√ 02 Hari apa sekarang ini ? Selasa

√ 03 Apa nama tempat ini? Tidak tahu

Garut 04 Dimana alamat anda? Garut

54 05 Berapa umur anda ? 72 tahun

√ 06 Kapan anda lahir ? (minimal tahun lahir) 1943

Jokowi 07 Siapa Presiden Indonesia sekarang ? Jokowi

SBY 08 Siapa Presiden Indonesia sebelumnya ? SBY

Pak Caca

dan Bu

Popon

09 Siapa nama ibu anda ? Ma Ersi

17-14-11 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari 17-14-11

Page 8: Laporan Kasus Tn. b - Intan

setiap angka baru, semua secara menurun

∑ = 10 ∑ = 0

Skor total =

Interpretasi hasil :

a. Salah 0 – 3 : fungsi intelektual utuh

b. Salah 4 – 5 : kerusakan intelektual ringan

c. Salah 6 – 8 : kerusakan intelektual sedang

d. Salah 9 – 10 : kerusakan intelektual berat.

Interpretasi : fungsi intelektual utuh

Mini Mental Status Exam (MMSE)

NOASPEK

KOGNITIF

NILAI

MAKS

NILAI

KLIENKRITERIA

JAWABAN

KLIEN

1 Orientasi

Orientasi

5

5

2

5

Menyebutkan

Tahun

Musim

Tanggal

Hari

Bulan

Dimana kita sekarang berada

Negara Indonesia

Provinsi Jawa Barat

Kota Garut

PSTW Garut

Wisma Bougenvile

2016

Panas

-

-

-

Negara Indonesia

Propinsi Jawa Barat

Kota Garut

-

Wisma Bougenvile

2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek (oleh

pemeriksa) 1 detik untuk

mengatakan masing-masing objek.

Kemudian tanyakan kepada klien

ketiga objek tadi. (untuk

disebutkan)

Objek .pulpen

Objek .buku

Objek .tas

Pulpen

Buku

Kantong

3 Perhatian

dan

kalkulasi

5 1 Minta klien untuk memulai dari

angka 100 kemudian dikurangi 7

sampai 5 kali/tingkat

10

Page 9: Laporan Kasus Tn. b - Intan

93

86

79

72

65

93

-

-

-

-

4 Mengingat 3 1 Minta klien untuk mengulangi

ketiga objek pada no 2 (registrasi)

tadi. Bila benar, 1 point untuk

mesing-masing objek.

Pulpen (Buku, hp,

pulpen)

5 Bahasa 9 2

1

0

1

2

Tunjukan pada klien suatu benda

dan tanyakan namanya pada klien

(misal jam tangan)

(misal kertas)

Minta klien mengulangi kata

berikut:”tak ada jika, dan, atau,

tetapi”. Bila benar, nilai 1 point

pernyataan benar 2 buah

(contoh : tak ada tetapi).

Minta klien untuk mengikuti

perintah berikut yang terdiri dari 3

langkah

“ambil kertas di tangan Anda, lipat

dua dan taruh dilantai”.

ambil kertas di tangan anda

Lipat dua

Taruh di lantai

Perintahkan pada klien untuk hal

berikut (bila aktivitas sesuai

perintah nilai 1 point)

“tutup mata anda”

Perintahkan pada klien untuk

menulis satu kalimat dan menyalin

gambar.

Tulis satu kalimat

Menyalin gambar

Jam tangan

Kertas

Tak ada jika, tetapi

Klien tidak mampu

Klien menutup

mata

Klien tidak bisa

menulis satu

kalimat dan

menyalin gambar

Jumlah : 18

Page 10: Laporan Kasus Tn. b - Intan

Interpretasi : Kerusakan aspek fugnsi mental ringan

>23 : aspek kognitif dari fungsi mental baik

18 – 22 : kerusakan aspek fugnsi mental ringan

≤17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

C. Pengkajian Keseimbangan

a. Perubahan posisi atau gerakan

Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi dibawah ini, dan 1 bila menunjukan

komponen tersebut.

GERAKAN KESEIMBANGAN NILAI

Bangun dari tempat tidur dengan mata terbuka

Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila mendorong tubuhnya ke

atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat

berdiri pertama kali.

1

Duduk ke kursi dengan mata terbuka

Menjatuhkan diri ke kursi, tidak dduk di tengah kursi

1

Bangun dari tempat tidur dengan mata tertutup

Tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila mendorong tubuhnya ke

atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat

berdiri pertama kali.

1

Duduk ke kursi dengan mata tertutup

Menjatuhkan diri ke kursi, tidak dduk di tengah kursi

1

Ket : kursi harus keras tanpa lengan

Menahan dorongan pada sternum dengan mata terbuka

(pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3 kali dengan hati-hati)

Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisinya

1

Menahan dorongan pada sternum dengan mata tertutup

(pemeriksa mendorong sternum sebanyak 3 kali dengan hati-hati)

Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisinya

1

Perputaran leher

Menggerakan kaki, menggenggam objek untuk dukungan kaki : keluhan vertigo, pusing atau

keadaan tidak stabil

0

Gerakan menggapai sesuatu

Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara berdiri pada

ujung jari-jari kaki, tidak stabil memegang sesuatu untuk dukungan

1

Membungkuk

Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (misalnya pulpen) dari lantai,

1

Page 11: Laporan Kasus Tn. b - Intan

memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan memerlukan usahausaha yang keras untuk bangun

Jumlah 8

b. Komponen gaya berjalan atau pergerakan

Beri nilai 0 jika klien tidak menunjukan kondisi di bawah ini, atau beri nilai 1 jika

klien menunjukan salah satu dari kondisi dibawah ini:

GAYA BERJALAN / GERAKAN NILAI

Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan

Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan

1

Ketinggian langkah kaki (mengangkat kaki saat melangkah)

Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki, mengangkat kaki

terlalu tinggi (>5 cm)

1

Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien)

Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memlai mengangkat satu kaki sementara

kaki yang lain menyentuh lantai

1

Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping klien)

Langkah tidak simetris, terutama pada bagian yang sakit

1

Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari samping kiri klien)

Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi

0

Berbalik

Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang objek untuk

dukungan

1

Jumlah 4

Jumlah : 12

Interpretasi hasil : Resiko Jatuh Tinggi

0-5 : Resiko jatuh rendah

6-10 : Resiko jatuh sedang

11 – 15 : Resiko jatuh tinggi

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1 DS : - Klien mengeluh kaku pada

kaki dan jari-jari tangan

Post stroke↓

Adanya kerusakan saraf-saraf

Gangguan

mobilitas fisik

Page 12: Laporan Kasus Tn. b - Intan

kirinya. - Klien mengatakan bahwa

dengan kakunya ini ia tidak bisa berjalan dengan baik dan membutuhkan bantuan.

DO :- Pergerakan ektremitas kiri

atas terbatas. - Jari-jari klien tampak kaku,- Klien dapat berjalan dengan

bantuan tongkat dan memegang tembok atau tahanan di sekitarnya.

- Kaki dapat digerakkan walau tampak kaku, pada saat jalan tampak kaki kiri bergerak dengan menumpu pada kaki kanan, lutut tidak ditekuk.

muskuler↓

terjadi penurunan fungsi muskuloskeletal

↓Kekakuan pada sendi

↓Keterbatasan dalam bergerak

↓Mobilitas fisik terhambat

2 DS :-Klien mengatakan bahwa

seminggu yang lalu (pada hari jumat) klien terjatuh setelah selesai senam.

- Klien mengatakan bahwa semenjak jatuh ia takut jika jalan jauh tidak di gandeng.DO :- TD : 140/90 mmHg.- Pada pengkajian

keseimbangan menunjukkan hasil risiko jatuh tinggi.

- Jalan di tempat datar di bantu

- Naik turun tangga dibantu.- Pergerakan ektremitas kiri

atas terbatas terutama jari-jari klien tampak kaku.

- Klien dapat berjalan dengan bantuan tongkat dan memegang tembok atau tahanan di sekitarnya.

post stroke↓

Penurunan fungsi musculoskeletal

↓Kekuatan otot menurun

↓Fungsi otot dalam

menopang/mempertahankan tubuh tidak optimal

↓Resiko injuri : jatuh

Resiko injury :

jatuh

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Page 13: Laporan Kasus Tn. b - Intan

1. Hambatan mobilitas fisik b.d kekakuan pada sendi ditandai dengan kekakuan

pada jari-jari tangan kiri, KATZ indeks B,

2. Risiko injury : jatuh b.d penurunan fungsi muskuloskeletal ditandai dengan

post stroke akibatnya terjadi kekakuan pada tangan kiri dan jari-jarinya serta

kaki kiri, jalan tertumpu pada kaki kanan, jalan selalu memegang dinding saat

ke kamar mandi.

Page 14: Laporan Kasus Tn. b - Intan

II. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. B Nama Mahasiswa : Intan Tri Dini Lestari

Usia : 54 Tahun NPM : 220112150114

N

O

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 Hambatan mobilitas fisik b.d kekakuan pada sendi.

Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama 7 hari.

Tupan : mobilitas fisik optimal.

Tupen : mobilitas fisik tidak

terhambat dengan kriteria hasil :

- Kaku pada kaki dan jari-jari

hilang

- Pergerakan ekstremitas kiri

tidak terbatas

- Saat berjalan, lutut ditekuk.

1. Ajarkan klien tentang latihan

rentang gerak aktif dan pasif pada

sendi bahu dan sendi lutut, serta

pada jari-jari tangan kiri klien.

2. Anjurkan klien untuk melakukan

latihan rentang setiap hari selama

15 menit setiap pagi setelah sarapan

pagi.

3. Bantu klien dalam memanfaatkan

waktu luang seperti menonton

televisi.

1. Latihan rentang gerak dapat

mempertahankan kekuatan otot

serta memelihara pergerakan

dan kekakuan sendi.

2. Latihan rentang gerak dapat

memelihara dan meningkatkan

kekuatan otot.

3. Rekreasi rekreasi dapat

menghilangkan kejenuhan

sehingga mencegah depresi

yang dapat menghambat

aktivitasnya.

Page 15: Laporan Kasus Tn. b - Intan

3 Resiko cedera: jatuh

berhubungan dengan

penurunan fungsi

otot

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 7 hari,

Tupan : jatuh tidak terjadi.

Tupen : klien dapat menjaga

dirinya dari jatuh. Dengan

kriteria :

- Hasil pengkajian

keseimbangan ulang :

risiko jatuh rendah

- Jalan datar dari wisma

ke aula tidak dibantu

a. Ciptakan lingkungan yang aman

untuk klien

b. Identifikasi kebutuhan keamanan

klien sesuai dengan kondisi fisik

dan fungsi kognitif serta riwayat

penyakit dahulu

c. Hindarkan klien dari lingkungan

yang berbahaya

d. Berikan penerangan yang cukup

e. Bantu klien saat mengikuti kegiatan

yang letaknya berjauhan dengan

wisma klien.

1. lingkungan yang aman dapat

mengurangi terjadinya cidera

2. dengan mengidentifikasi kondisi

fisik dapat menjadi

pertimbanagn dalam

merencanakan batas mobilisasi

klien.

3. mengamankan lingkungan yang

berbahaya dapat mengurangi

resiko terjadinya injuri.

4. Penerangan yang baik mencegah

terjadinya injuri.

5. memegang klien dengan cara

menuntun mencegah

teerjadinya jatuh.

Page 16: Laporan Kasus Tn. b - Intan
Page 17: Laporan Kasus Tn. b - Intan

III. IMPLEMENTASI

No Tanggaljam

DP Tindakan Evaluasi Paraf

1 23/10/15Jum’at

Membina trust perawat klien dengan cara :- Melakukan pembicaraan

satu arah dengan klien (kontak mata)

- Menyapa klien dengan ramah

- Memperkenalkan nama saya sendiri sebagai perawat yang akan merawat dan menanyakan nama klien.

- Menanyakan kabar klien saat ini.

- Membuat kontrak waktu dengan klien bahwa saya akan berada di sini dan merawatnya selama 10 hari, dengan menjelaskan bahwa hari sabtu dan minggu libur.

- Klien tersenyum dan berjabat tangan dengan perawat.

- Klien tersenyum dan menyebutkan namanya.

- Klien mengatakan bahwa ia senang dengan kedatangan saya dan mengatakan kata “iya, silakan”

- Klien dan mahasiswa sepakat akan pertemuan besok dan selanjutnya.

Indar

2 Rabu28/10/15

1 4. Mengajarkan klien tentang latihan rentang gerak aktif dan pasif pada sendi bahu dan sendi lutut, serta pada jari-jari tangan kiri klien.

5. Menganjurkan klien untuk melakukan latihan rentang setiap hari selama 15 menit setiap pagi setelah sarapan pagi.

6. Membantu klien dalam memanfaatkan waktu luang seperti menonton televisi.

- Klien tampak senang saat melakukan latihan aktif dan pasif.

- Klien selalu menggerakkan jari-jari tangannya saat sedang mengobrol, sedang menonton tv, dan saat sedang sendiri.

- Klien mengatakan selalu menggerak-gerakan jarinya setiap saat.

- Klien sesekali menonton bersama

indar

Page 18: Laporan Kasus Tn. b - Intan

teman lansia sesama wisma cempaka

2 Rabu 28/10/15

2 1. Melakukan managemen energi dengan cara memilih kegiatan yang tidak menyita banyak enertgi bagi klien.

2. Melakukan manajemen alam perasaan dengan cara mengajak klien mengobrol tentang apa yang dirasakannya saat ini.

3. Menghindari aktivitas yang dapat meningkatkan kebutuhan energi klien.

4. Menganjurkan klien untuk melakukan tehnik relaksasi dengan cara posisikan klien dalam keadaan yang nyaman dan meninta klien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dan membuang secara perlahan melalu mulut.

5. Melaakukan pemeriksaan tanda-tanda vital sebelum dan sesudah beraktivitas.

- Klien mengatakan bahwa tidak mengikuti semua kegiatan yang ada di panti, karena jika berjalan jauh itu membuatnya lelah.

- Klien mengatakan bahwa ia lebih senang berada di wisma cempaka.

- Klien melakukan tarik nafas dalam jika ia merasa lelah.

- TD : 160/100 mmHg, N : 96 x/mnt, RR : 20 x/mnt, Suhu : 36,5 oC

- Klien tampak mengeluarkan suara nafas keras.

indar

3 Rabu 28/10/15

3 f. Menciptakan lingkungan yang aman untuk klien

g. Mengidentifikasi kebutuhan keamanan klien sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif serta riwayat penyakit dahulu

h. Menghindarkan klien dari lingkungan yang

- lingkungan, terutama lantai disekitar klien selalu kering.

- Klien selalu memegang dinding saat berjalan ke kamar mandi..

- Penerangan di sekitar lingkungan klien cukup.

indar

Page 19: Laporan Kasus Tn. b - Intan

berbahaya4 Memberikan

penerangan yang cukup.

5 Membantu klien saat mengikuti kegiatan yang letaknya berjauhan dengan wisma klien.

4 Rabu 28/10/15

4 1. Menganjurkan klien untuk minum obat secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

2. Memotivasi klien untuk minum obat teratur dengan menanyakan setiap bertemu “sudah minum obat ? “

3. Melakukan Kolaborasi dengan perawat yang bertugas di panti untuk selalu mengontrol jadwal klien minum obat dan tekanan darah.

4. Melakukan kolaborasi dengan bagian gizi untuk membuat makan rendah garam.

5. Memberikan air rebusan daun alpukat setiap hari sebanyak 250 cc.

6. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital setiap hari.

- Klien belum minum obat sesuai anjuran.

- Klien mengatakan bahwa semua penghuni panti mendapatkan makanan yang sama.

- Klien mengatakan bahwa jika ada bimbingan kesehatan hanya begitu aja yang dilakukan

- Klien tampak tidak betah menunggu pemeriksaan kesehatan.

- TD : 160/100 mmHg- HR : 89 (reguler)- RR : 22 x/mnt- Suhu : 36,5oc

Indar

No Tanggaljam

DP Tindakan Evaluasi Paraf

Page 20: Laporan Kasus Tn. b - Intan

1 Kamis29/10/15

1 1. Mengajarkan klien tentang latihan rentang gerak aktif dan pasif pada tangan dan kaki klien.

2. Menganjurkan klien untuk melakukan latihan rentang setiap hari selama 15 menit setiap pagi setelah sarapan pagi.

3. Membantu klien dalam memanfaatkan waktu luang seperti menonton televisi.

- Klien selalu melakukan latihan rentang gerak.

- Klien selalu meremas-remas kan jarinya walaupun sedang sendiri.

- Klien mengatakan bahwa ia tidak bisa menggunakan kerudung yang panjang sendiri .

indar

2 Kamis 29/10/15

2 1. Melakukan managemen energi dengan cara memilih kegiatan yang tidak menyita banyak enertgi bagi klien.

2. Melakukan manajemen alam perasaan dengan cara mengajak klien mengobrol tentang apa yang dirasakannya saat ini.

3. Menghindari aktivitas yang dapat meningkatkan kebutuhan energi klien.

4. Menganjurkan klien untuk melakukan tehnik relaksasi dengan cara posisikan klien dalam keadaan yang nyaman dan meninta klien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dan

- Klien mengatakan jika berjalan ke aula masih terasa lelah.

- Klien mengatakan jika ada kegiatan yang mengharuskannya keluar dari wisma maka klien akan memilih satu kegiatan saja.

Indar

Page 21: Laporan Kasus Tn. b - Intan

membuang secara perlahan melalu mulut.

5. Melaakukan pemeriksaan tanda-tanda vital sebelum dan sesudah beraktivitas.

3 Kamis29/10/15

3 1. Menciptakan lingkungan yang aman untuk klien

2. Menghindarkan klien dari lingkungan yang berbahaya

3. Memberikan penerangan yang cukup.

4. Membantu klien saat mengikuti kegiatan yang letaknya berjauhan dengan wisma klien.

- Merapikan lingkungan sekitar kamar klien

- Tidak ada barang-barang yang menghalangi jalan klien.

- Klien masih memegang dinding saat kamar mandi dan keluar wisma.

- Klien masih belum mengikuti kegiatan seluruhnya yang ada di panti

indar

4 Kamis 29/10/15

4 1. Menganjurkan klien untuk minum obat secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

2. Memotivasi klien untuk minum obat teratur dengan menanyakan setiap bertemu “sudah minum obat ? “

3. Melakukan Kolaborasi dengan perawat yang bertugas di panti untuk selalu mengontrol jadwal klien minum obat dan tekanan darah.

4. Melakukan kolaborasi dengan bagian gizi untuk membuat makan

- Klien mengatakan bahwa klien akan minum obat teratur.

- Klien mengatakan bahwa ia senang minum obat tradisional.

- Klien tampak antusias minum air rebusan daun alpukat

- Kolaborasi dengan bagian gizi belum dapat dilakukan.

- Jumlah tenaga perawat hanya 3 orang.

- Pengukuran tekanan darah dilakukan pada saat bimbingan kesehatan saja.

Indar

Page 22: Laporan Kasus Tn. b - Intan

rendah garam.5. Memberikan air

rebusan daun alpukat setiap hari sebanyak 250 cc.

6. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital setiap hari.

No Tanggaljam

DP Tindakan Evaluasi Paraf

1 Jum’at30/10/15

1 1. Mengajarkan klien tentang latihan rentang gerak aktif dan pasif pada tangan dan kaki klien.

2. Menganjurkan klien untuk melakukan latihan rentang setiap hari selama 15 menit setiap pagi setelah sarapan pagi.

3. Membantu klien dalam memanfaatkan waktu luang seperti menonton televisi.

- Klien selalu antusias untu latihan aktif dan pasif.

- Klien melakukan latihanaktif dan pasif di kamar.

- Klien mengatakan bahwaia selalu menggerakgerakkan jari tangan yang kiri setiap saat.

- Klien tampak menggerakgerakkan jarinya saatsedang diajak bicara.

indar

2 Jum’at30/10/15

2 1. Melakukan managemen energi dengan cara memilih kegiatan yang tidak menyita banyak enertgi bagi klien.

2. Melakukan manajemen alam perasaan dengan cara mengajak klien mengobrol tentang apa yang dirasakannya saat ini.

3. Menghindari aktivitas yang dapat

- Klien mengatakan bahwa klien tidak suka kegiatan yang gaduh (berisik).

- Klien mengatakan bahwa ia hanya memilih satu kegiatan jika itu harus keluar wisma.

- Klien mengatakan bahwa jika jalan ke kamar kecil ia tidak merasa sesak

Indar

Page 23: Laporan Kasus Tn. b - Intan

meningkatkan kebutuhan energi klien.

4. Menganjurkan klien untuk melakukan tehnik relaksasi dengan cara posisikan klien dalam keadaan yang nyaman dan meninta klien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dan membuang secara perlahan melalu mulut.

5. Melaakukan pemeriksaan tanda-tanda vital sebelum dan sesudah beraktivitas.

3 Jum’at30/10/15

3 1. Menciptakan lingkungan yang aman untuk klien

2. Menghindarkan klien dari lingkungan yang berbahaya

3. Memberikan penerangan yang cukup.

4. Membantu klien saat mengikuti kegiatan yang letaknya berjauhan dengan wisma klien.

- Klien sesekali tidak memegang dinding bila berjalan ke kamar mandi.

- Klien masih takut jalan sendiri ke aula.

- Klien selalu dipapah oleh teman satu wisma atau perawat saat mengikuti kegiatan yang berada di luar wisma.

indar

4 Jum’at30/10/15

4 1. Menganjurkan klien untuk minum obat secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

2. Memotivasi klien untuk minum obat teratur dengan menanyakan setiap bertemu “sudah

- Klien mengatakan bahwa ia minum obat sehari 2 kali.

- Klien selalu minum airrebusan daun alpukatsampai habis.

- Air rebusan daun alpuket diberikan

Indar

Page 24: Laporan Kasus Tn. b - Intan

minum obat ? “3. Melakukan Kolaborasi

dengan perawat yang bertugas di panti untuk selalu mengontrol jadwal klien minum obat dan tekanan darah.

4. Melakukan kolaborasi dengan bagian gizi untuk membuat makan rendah garam.

5. Memberikan air rebusan daun alpukat setiap hari sebanyak 250 cc.

6. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital setiap hari.

tiap siang hari setelah klien tidur siang.

No Tanggaljam

DP Tindakan Evaluasi Paraf

1 Sabtu31/10/15

1 1. Mengajarkan klien tentang latihan rentang gerak aktif dan pasif pada tangan dan kaki klien.

2. Menganjurkan klien untuk melakukan latihan rentang setiap hari selama 15 menit setiap pagi setelah sarapan pagi.

3. Membantu klien dalam memanfaatkan waktu luang seperti menonton televisi.

- Klien melakukan latihan aktif dan pasif.

- Klien melakukan sendiri tanpa harus menunggu mahasiswa.

indar

2 Sabtu31/10/15

2 1. Melakukan managemen energi dengan cara memilih kegiatan yang tidak menyita banyak enertgi bagi klien.

- Klien lebih banyak diam di wism, mengobrol dengan teman sesama wisma dan menonton Tv.

Indar

Page 25: Laporan Kasus Tn. b - Intan

2. Melakukan manajemen alam perasaan dengan cara mengajak klien mengobrol tentang apa yang dirasakannya saat ini.

3. Menghindari aktivitas yang dapat meningkatkan kebutuhan energi klien.

4. Menganjurkan klien untuk melakukan tehnik relaksasi dengan cara posisikan klien dalam keadaan yang nyaman dan meninta klien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dan membuang secara perlahan melalu mulut.

5. Melaakukan pemeriksaan tanda-tanda vital sebelum dan sesudah beraktivitas.

- Klien mengikuti salah satu kegiatan yang di adakan oleh panti.

3 Sabtu31/10/15

3 1. Menciptakan lingkungan yang aman untuk klien

2. Menghindarkan klien dari lingkungan yang berbahaya

3. Memberikan penerangan yang cukup.

4. Membantu klien saat mengikuti kegiatan yang letaknya berjauhan dengan wisma klien.

- Wisma selalu bersih dan tidak basah.

- Penerangan cukup- Saling membantu

antar sesama wisma.- Mahasiswa selalu

mendampingi dan menuntun klien saat berjalan untuk mengikuti kegiatan diaula.

- Mahasiswa menuntun klien saat turun naik tangga.

indar

Page 26: Laporan Kasus Tn. b - Intan

4 Sabtu 31/10/15

4 1. Menganjurkan klien untuk minum obat secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

2. Memotivasi klien untuk minum obat teratur dengan menanyakan setiap bertemu “sudah minum obat ? “

3. Melakukan Kolaborasi dengan perawat yang bertugas di panti untuk selalu mengontrol jadwal klien minum obat dan tekanan darah.

4. Melakukan kolaborasi dengan bagian gizi untuk membuat makan rendah garam.

5. Memberikan air rebusan daun alpukat setiap hari sebanyak 250 cc.

6. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital setiap hari.

- Klien mengatakan bahw

- ia minum obat sehari 2

- kali setengah tablet.- Klien minum air

rebusan- daun alpuket yang

dibawa- oleh mahasiswa.- Klien tampak

senang- dengan tindakan

yang- dilakukan oleh

mahasiswa.- TD : 150/90 mmHg- Nadi : 88 x/menit- RR : 22 x/mnt- Suhu : 36, 5oC

Indar

No Tanggaljam

DP Tindakan Evaluasi Paraf

1 Senin02/11/15

1 1. Mengajarkan klien tentang latihan rentang gerak aktif dan pasif pada tangan dan kaki klien.

2. Menganjurkan klien untuk melakukan latihan rentang setiap hari selama 15 menit setiap pagi setelah sarapan pagi.

- Klien selalu melakukan latihan rentang gerak

- Klien mengatakan bahwa ia selalu melakukan latihan rentang gerak setiap pagi.

- Klien hafal setiap gerakan rentang gerak

indar

Page 27: Laporan Kasus Tn. b - Intan

3. Membantu klien dalam memanfaatkan waktu luang seperti menonton televisi.

yang telah diajarkan oleh ma

2 Senin02/11/15

2 1. Melakukan managemen energi dengan cara memilih kegiatan yang tidak menyita banyak enertgi bagi klien.

2. Melakukan manajemen alam perasaan dengan cara mengajak klien mengobrol tentang apa yang dirasakannya saat ini.

3. Menghindari aktivitas yang dapat meningkatkan kebutuhan energi klien.

4. Menganjurkan klien untuk melakukan tehnik relaksasi dengan cara posisikan klien dalam keadaan yang nyaman dan meninta klien untuk menarik nafas dalam melalui hidung dan membuang secara perlahan melalu mulut.

5. Melaakukan pemeriksaan tanda-tanda vital sebelum dan sesudah beraktivitas.

- Klien masih merasakan sesak bila berjalan jauh.

- Klien mengatakan bahwa ia masih merasakan lelah jika berjalan jauh.

- Terdengar suara nafas keras saat mengantar klien dari wisma cempaka untuk bimbingan sosial.

Indar

3 Senin02/11/15

3 1. Menciptakan lingkungan yang aman untuk klien

2. Menghindarkan klien dari lingkungan yang berbahaya

3. Memberikan penerangan yang cukup.

4. Membantu klien saat mengikuti kegiatan yang letaknya berjauhan dengan wisma klien.

- Wisma selalu bersih dan rapi, begitu juga dengan kamar klien.

- Klien mengatakan selalu di pegangi oleh temannya jika ada kegiatan yang berada di luar wisma cempaka.

- Klien mengatakan bahwa ia masih takut untuk berjalan sendiri jika ada kegiatan yang dilakukan di luar

indar

Page 28: Laporan Kasus Tn. b - Intan

wisma.4 Senin

02/10/154 1. Menganjurkan klien untuk

minum obat secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

2. Memotivasi klien untuk minum obat teratur dengan menanyakan setiap bertemu “sudah minum obat ? “

3. Melakukan Kolaborasi dengan perawat yang bertugas di panti untuk selalu mengontrol jadwal klien minum obat dan tekanan darah.

4. Melakukan kolaborasi dengan bagian gizi untuk membuat makan rendah garam.

5. Memberikan air rebusan daun alpukat setiap hari sebanyak 250 cc.

6. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital setiap hari.

- Klien mengatakan bahwa minum obat sehari 2 kali, dan tiap kali minum ½ tablet.

- Klien mengatakan suka sekali minum air rebusan daun alpuket.

- TD : 145/90 mmHg- Nadi : 88 x/menit

(reguler)- RR : 20 x/menit - Suhu : 36, 5oC

Indar

IV. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal No. DX

Evaluasi Paraf

3/11/15Selasa

1 S : - Klien mengatakan bahwa selalu melakukan latihan

rentang gerak setiap pagi.- Klien mengatakan saat sedang menonton televisi pun ia

suka menggerak-gerakkan tangannya.- Klien mengatakan bahwa jari-jari tangan kirinya masih

kaku.- Klien mengatakan sedikit berat saat berjalan lutut kaki

kiri ditekuk.O :- Jari – jari tangan kiri masih kaku.- Pergerakan ektremitas kiri atas sedikit terbatas.

Indar

Page 29: Laporan Kasus Tn. b - Intan

- Lutut belum bisa di tekuk saat berjalan.A : Hambatan mobilitas fisik masih adaP : lanjutkan intervensi

- Anjurkan klien untuk melakukan latihan rentang gerak selama 15 menit setiap pagi .

03/11/15 2 S :- Kilen mengatakan bahwa bila berjalan jauh ia merasa

sesak.- Klien mengatakan selalu merasa cape/lelah bila berjalan

dari wisma cempaka menuju ke aula dan begitu juga saat kembali ke wisma.

- Klien mengatakan bahwa ia memilih satu kegiatan jika itu dilakukan di luar wisma.

O :- Klien tampak sesak setelah berjalan dari aula ke wisma

dan sebaliknya- Bunyi suara nafas klien keras, setelah jalan jauh.- RR : 27 x/menit- Nadi : 100 x/menitA : intoleransi aktivitas masih terjadiP : lanjutkan intervensi- Anjurkan klien untuk manajemen energi - Anjurkan klien untuk menghidari aktivitas yang akan

membuatnya lelah.- Anjurkan klien untuk melakukan tehnik relaksasi setiap

kali merasa lelah.

Indar

03/11/15Selasa

3 S :- Klien mengatakan bahwa ia tidak mau berjalan sendiri

takut jatuh lagi- Klien mengatakan bahwa ia selalu dipapah temannya

atau petugas panti bila ada kegiatan yang dilakukan di luar wisma cepaka.

- Klien mengatakan bahwa ia belum bisa naik turun tangga sendiri.

O :- Klien masih tampak dibantu saat berjalan di permukaan

datar.- Klien mengatakan kata-kata “jangan dilepas” saat

mahasiswa memintanya untuk belajar jalan sendiri.- Klien mencengkram dengan erat tangan mahasiswa

yang memapahnya.- Hasil pengkajian risiko jatuh ulang : masih

menunjukkan risiko jatuh tinggi

Indar

Page 30: Laporan Kasus Tn. b - Intan

- Klien selalu memegang dinding saat ke toilet.- Klien tamapak berjalan berhati-hati bila tidak ada

pegangan.A : risiko cedera : jatuh masih belum teratasiP : lanjutkan intevensi- Bantu klien saat mengikuti kegiatan yang letaknya

berjauhan dengan wisma.03/11/15Selasa

4 S :- Klien mengatakan bahwa tidak ada pembedaan

makanan, semuanya sama.- Klien mengatakan bahwa sekarang ia mengikuti aturan

dengan minum obat secara teratur.- Klien mengatakan bahwa ia merasa enakan dengan

dibantu minum rebusan daun alpukat- Klien mengatakan bahwa ia merasa senag dengan

pemeriksaan tekanan darah pada pagi ini.O : - TD : 145/80 mmHg- Nadi : 80 x/menit- RR : 20 x/menit- Suhu : 36,5 oC- Air rebusan daun alpukat diberikan setiap siang hari

sebanyak 250 cc selama 5 hari berturut-turut- klien meminum obat sesuai dengan yang dianjurkan.A : risiko penurunan cardiac output masih dapat terjadiP : lanjutkan intervensi- Anjurkan klien untuk minum obat secara teratur sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan.- Motivasi klien untuk minum obat teratur dengan

menanyakan setiap bertemu “sudah minum obat ? “- Kolaborasi dengan perawat yang bertugas di panti untuk

selalu mengontrol jadwal klien minum obat dan tekanan darah.

- Kolaborasi dengan bagian gizi untuk membuat makan rendah garamLakukan pemeriksaan tanda-tanda vital.

- Berikan air rebusan daun alpukat setiap hari sebanyak 250 cc.

Indar

DAFTAR PUSTAKA

Page 31: Laporan Kasus Tn. b - Intan

Faridah, Virgianti Nur. 2013. Rebusan Daun Alpukat (Persea Americana Mill) Dapat Menurunkan Tekanan Darah Sistole Dan Diastole Pada Penderita Hipertensi Usia 45 – 59 Tahun Di Desa Turi Kec. Turi Lamongan. Diakses dari http://scholar.google.co.id/scholar?q=rebusan+daun+alpukat&btnG=&hl=id&as_sdt0%2C5.

Long, laurel. Jackson, Kurt. Et. Al. 2013. A Home-based Exercise Program for the Foot and Ankle to Improve Balance, Muscle Performance and Flexibility in Community Dwelling Older Adults: A pilot Study. USA : Department of Health and Sports Science, University of Dayton Doctor of Physical Therapy Program. http://dx.doi.org/10.4172/2329-9096.1000120.

Herdinan, T. Heather. 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi Dan Klasifikasi 2012 - 2014. Jakarta : EGC.

Murtaqib. 2013. Pengaruh Latihan Range of Motion (ROM) Aktif Terhadap Perubahan Rentang Gerak Sendi Pada Penderita Stroke Di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Jurnal IKESMA Volume 9 Nomor 2 September 2013.

Stocksiager J. L, Schaefer L. 2008. Buku Saku Asuhan Keperawatan Gerontik. Jakarta : EGC.

Sumirat, widhi. 2013. Pengaruh Seduhan Daun Alpukat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi. Diakses dari http://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=pengaruh+seduhan+daun+alpukat&btnG.