Laporan Kasus Spinal Anestesi Oleh : Ayu Miftakhun Nikmah Putu Ria Dharma Patni Abdi Azhim Zauli A....

download Laporan Kasus Spinal Anestesi Oleh : Ayu Miftakhun Nikmah Putu Ria Dharma Patni Abdi Azhim Zauli A. Mokh. Faisol A. Pembimbing dr. H. Sulasno, Sp.An DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN

of 3

description

Laporan KasusSpinal AnestesiOleh :Ayu Miftakhun NikmahPutu Ria Dharma PatniAbdi Azhim Zauli A.Mokh. Faisol A.Pembimbingdr. H. Sulasno, Sp.AnDALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIK MADYA BAGIAN/SMF ANESTESI DAN REAMINASI RSU PROVINSI NUSA TENGGARA BARATFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MATARAMA. Identitas PasienNama : Ny. RUmur : 35 tahunJenis Kelamin : perempuanAlamat : Kota BimaAgama : IslamNo. RM : 110947Tgl. MRS : 22 April 2014Tgl. Operasi : 22 April 2014B. Anamnesis1. Keluhan UtamaPembengkakan pada bibir2. Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan adanya pembengkakan pada bibir sejak 1 tahun yang lalu. Bengkak tidak dirasakan adanya nyeri, berbatas tegas dan keras.3. Riwayat Penyakit DahuluRiwayat asma (-), hipertensi (-), Riwayat DM (-)4. Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat hipertensi, DM, asma, dan penyakit jantung pada keluarga disangkal5. Riwayat Penyakit AlergiRiwayat alergi obat dan makanan disangkal oleh pasienC. Pemeriksaan Fisik1. Status GeneralisataKeadaan umum : BaikKesadaran : Compos mentisTanda Vital : TD 115/70, HR 76x/menit, RR 18x/menit, T 36,6®C.2. Kepala/LeherKonjungtiva Anemis (-/-)Sklera Ikterik (-)Pembesaran KGB (-)3. ThoraxInspeksi : bentuk dan ukuran normal simetris antara kiri dan kanan. Retraksi costa (-), penggunaan otot bantu nafas (-), dan jejas (-)Palpasi : pergerakan dinding dada simetrisPerkusi : sonor dikedua lapang paruAuskultasi : cardiacS1S2 tunggal regular, murmur gallop (-) Pulmo Rhonki (-/-), wheezing (-/-), suara nafas vesikuler (+/+)4. AbdomenInspeksi : bentuk normal, scar (-), massa (-)Palpasi : tidak ada nyeri tekan, distensi (-)Perkusi : timpaniAuskultasi : bising usus (+) 5. EkstremitasTidak ada jejas pada ekstremitas, edema (-), dan akral dingin (+)6. Pemeriksaan Genitaliaa. Inspelilo : OUE tidak terbuka, livide (+), cavum douglas (+), fluxus (+)b. VT : OUE tidak terbuka, nyeri goyang portio (+), cavum uteri menonjolD. Hasil LaboratoriumTanggal 19 Mei 2014HGB 13 RBC 5,36HCT 39,1WBC 7,28PLT 199BT 2’30”CT 6’0”GDS 119Kreatinin 0,9Ureum 21SGOT 18SGPT 22E. DiagnosaKista odontogenikF. KesimpulanBerdasarkan pemeriksaan diatas, pasien diklasifikasikan dalam ASA 1 Acc operasi dengan general anestesiG. Penatalaksanaan• Infus RL• Odontektomi• Injeksi ceftriaxon IM 1 gram pre-operatif (1 jam)H. Tindakan AnestesiPre-Operatif• Perawatan di Bansal• Keadaan umum baikPeri-operatif• Pasien diminta untuk berbaring dimeja operasi• Premedikasio Petidin 1-2 mg/kgBB  55-110mgo Midazolam 0,05 mg/kgBB  1,25 mg (BB 55 kg)• Diberikan induksi dengan pemberian anestesi melalui IVo Recofol 2-2,5 mg/kgBB  110-137,5 mgo Atracurium 0,5-0,6 mg/kgBB  27,5 – 33 mg• Diberikan oksigenasi dengan O¬¬¬2 menggunakan face mask sebanyak 5 L/menit• Dilakukan pemasangan ET no.6,5• Melakukan konfirmasi lokasi dan fiksasi ET• Memompa nafas pasien sesuai frekuensi nafas dewasa• Maintenance dengan :o O2 3 L/menito N2O 3L/menito Sevoflurance MAC 1• Pemberian medikasi intraoperatif kalnex 1 ampul dan vitamin K 1 ampul• Setelah operasi selesai, dilakukan pembersihan jalan nafas dan sekret dengan menggunakan suction• Pemberian medikasi post operasi 3%• Terapi cairano Pengganti puasa = 2 cc x KgBB x jam puasa  660 cco Jenis operasi besar = 10 x KgBB x 1 jam  550• Instruksi post operatifo Drip RL ketorolac 20 tpmo O2 2L/menit sampai pasien sadaro Apabila pasien sudah sadara baik, pasien boleh makan dan minumTerapi CairanJenis Operasi Sedang= 8cc x 60 x 0,5= 240 ccJumlah perdarahan : ± 150 ccEBV 65 ml/kgBB : 65 x 60 = 3900 cc20% EBV : 20% x 3900 = 780Jumlah kehilangan darah tidak melebihi 20% EBV jadi pasien tidak melakukan transfusi untuk mengganti perdarahanJumlah cairan kristaloid pengganti darah= 3 x jumlah perdarahan=3 x

Transcript of Laporan Kasus Spinal Anestesi Oleh : Ayu Miftakhun Nikmah Putu Ria Dharma Patni Abdi Azhim Zauli A....

Kasus 3 Ca. Kasus

Seorang laki-laki 30 tahun datang ke rs dengan keluhan gatal dilipatan paha yang sering berulang terutama jika pasien berkeringat dan mengkonsumsi makanan laut. Keluhan ini mulai dirasakan sejak 3 tahun yang lalu, namun sejak 6 bulan terakhir tidak pernah sembuh sempurna pada pemeriksaan fisik keadaan umum baik vital sign normal, pada pemeriksaan dermatologi eritematous batas tegas, basah terlihat krusta bilateral simetris di regio inguinal, menurut pasien ini terjadi kerna sering menggaruk dan karena basah pasien memberi bedak.

b. Daftar permasalahan

Gatal di lipatan paha

Sering berulang jika berkeringat atau mengkonsusmsi makanan laut

Eritem berbatas tegas, basah, terlihat krusta bilateral simetris

c. Diagnosis kerja

Tinea kruris

d. Tujuan penatalaksanaan

Meringankan keluhan gatal

Eradikasi jamur

e. Golongan obat

Tinea kruris :

Azoles

Imidazole

Triazol

Allylamines dan benzilamine

Polynes Keluhan gatal :

ARH1 Generasi 1

Generasi 2

ARH2

f. Golongan terpilih

g. Mengeradikasi jamur

Azoles (imidazole) Oral

Karena memiliki efek eradikasi yang luas dan efektif dari antijamur lainya. Azole dipilih karena memiliki selektivitas tinggi terhadapa jamur. Selain itu ketersediaan ketoconazole paling banyak dan harga relative murah.

Azoles (imidazole) Topikal

Diberikan antijamur topical agar lokasi jamur lebih kering dan eradikasi lokalnya lebih kuat.

Mengurangi rasa gatal

Rasa gatal akan berkurang seiring berkurangnya jamur.h. Obat terpilih Azoles (imidazole) Oral

Ketokonazole mempunyai bioavaibilitas yang luas.bekerja dengan menghambat sistesis ergosterol sebagai bahan dinding jamur sehingga memiliki efek katalisator kuat terhadap jamur.

Azole (imidazole) Topikal

Diberikan Ktoconazole topical agar lokasi jamur lebih kering dan eradikasi lokalnya lebih kuat.

i. BSO, Dosis, Frekuensi Ketokonazole Oral

BSO

: Tablet Ketoconazole 200 mg

Dosis

: 200 mg per 1x minum

Frekuensi: 1 x 1 Tablet per hari sebelum makan

Lama Terapi: 2 minggu

Ketokonazole Topikal

BSO

: Krim Ketoconazole 2%

Dosis

: 1-2x sehari

Frekuensi: 1-2x sehari pada lokasi jamur setiap setelah mandi

Lama Terapi: 2 minggu

j. ResepR/ Tab Ketoconazole 200 mg

No. XIV

s u.d.d tab I a.c

R/ Crim Ketoconazole 2%

No.II

s b.d.d m et v

k. KIE Pasien diminta untuk menggunakan handuk dan pakian pribadi dan frekuensi mengganti pakaiannya ditingkatkan Menggunakan handuk khusus untuk bagian selangkangan untuk mencegah penyebaran

Tidak menggaruk selangkangan

Jika telah menggaruk harus segera mencuci tangan

Rajin mandi dan membersihkan diri dan menjaga agar daerah selangkangan tetap kering.