Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

download Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

of 29

Transcript of Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    1/29

    LAPORAN KASUS

    PENGANIAYAAN

    Oleh:

    Gindi Cinintia Asmarantaka (1010110!"#

    $ilani N%r &adila (1010110'#

    IL$U KEOK)ERAN &ORENSIK AN $EIKOLEGAL

    &AKUL)AS KEOK)ERAN UNI*ERSI)AS LA$PUNG

    RU$A+ SAKI) U$U$ AERA+ r, +, A-UL $OELOEK

    -ANAR LA$PUNG

    "01.

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    2/29

    -A- I

    PENA+ULUAN

    Trauma atau kecelakaan merupakan hal yang biasa dijumpai dalam kasus forensik. Hasil dari

    trauma atau kecelakaan adalah luka, perdarahan dan/atau skar atau hambatan dalam fungsi organ.

    Agen penyebab trauma diklasifikasikan dalam beberapa cara, antara lain kekuatan mekanik, aksi

    suhu, agen kimia, agen elektromagnet, asfiksia dan trauma emboli. Dalam prakteknya nanti

    seringkali terdapat kombinasi trauma yang disebabkan oleh satu jenis penyebab, sehingga

    klasifikasi trauma ditentukan oleh alat penyebab dan usaha yang menyebabkan trauma.2

    Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya jaringan tubuh. eadaan ini dapat disebabkan oleh

    trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu !at kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan

    he"an. Didalam melakukan pemeriksaan terhadap orang yang menderita luka akibat kekerasan

    pada hakekatnya dokter di"ajibkan untuk dapat memberikan kejelasan dari permasalahan dan

    ke"ajiban dokter didalam membuat #isum $t %epertum hanyalah menentukan secara objektif

    adanya luka , dan bila ada luka dokter harus menentukan derajatnya. &erdasarkan derajat luka,

    luka dibedakan menjadi luka ringan 'luka derajat pertama(, yaitu luka yang tidak mengakibatkan

    penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan atau jabatan untuk sementara "aktu, luka

    sedang 'luka derajat kedua(, yaitu luka yang mengakibatkan penyakit atau halangan dalam

    menjalankan pekerjaan atau jabatan untuk sementara "aktu, dan luka berat yaitu luka yang

    termasuk dalam pengertian hukum )luka berat* 'pasal + -H(. &erdasarkan asal 02

    disebutkan1 '( ecuali yang tersebut dalam pasal 0 dan 03, maka penganiayaan yang tidak

    menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian,

    diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    3/29

    denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. idana dapat ditambah sepertiga bagi orang

    yang melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya, atau menjadi ba"ahannya.

    '2( ercobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

    ada pasal ayat '( -HA dan pasal 4+ ayat '( -HA dijelaskan bah"a penyidik

    ber"enang meminta keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter atau bahkan

    ahli lainnya. eterangan ahli tersebut adalah #isum et %epertum, dimana di dalamnya terdapat

    penjabaran tentang keadaan korban, baik korban luka, keracunan, ataupun mati yang diduga

    karena tindak pidana. &agi dokter yang bekerja di 5ndonesia perlu mengetahui ilmu kedokteran

    6orensik termasuk cara membuat #isum et %epertum. 7eorang dokter perlu menguasai

    pengetahuan tentang mendeskripsikan luka, tujuannya untuk mempermudah tugas8tugasnya

    dalam membuat #isum et %epertum yang baik dan benar sehingga dapat digunakan sebagai alat

    bukti yang bisa meyakinkan hakim untuk memutuskan suatu tindak pidana. ada kenyataannya

    dalam praktek, dokter sering mengalami kesulitan dalam membuat #isum et %epertum karena

    kurangnya pengetahuan tentang luka. adahal #isum et %epertum harus di buat sedemikian rupa,

    yaitu memenuhi persyaratan formal dan material , sehingga dapat dipakai sebagai alat bukti yang

    sah di sidang pengadilan.,2,

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    4/29

    -A- II

    ILUS)RASI KASUS

    ada tanggal 9uni 20 sekira pukul .0 :5& telah dilakukan pemeriksaan luka terhadap

    korban penganiayaan laki8laki yang berusia 22 tahun.

    Hasil pemeriksaan didapatkan1

    ;ama 1 %udi 7alam888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888-sia 1 22 tahun888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888

    9enis elamin 1 Laki8laki888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888

    ekerjaan 1 :iras"asta888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888Alamat 19alan 5mam &onjol, , %T =

    elurahan 7uka 9a"a, &andar Lampung8888888888888888888888888888888Agama 1 5slam8888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888

    orban datang dalam keadaan sadar, keadaan umum baik, mengaku dianiaya 'di pukul di "ajahdi dorong dan diinjak( di bagian kepala. :aktu kejadian 2+ 9uni 20 pukul 4. :5&, oleh

    tetangga korban, 2 orang laki8laki yang di kenal 'Adit dan Amri(. ejadian di 7umur &urasit

    dekat rumah korban, gang Demang. orban dianiaya karena ada perkelahian mulut sebelumnya88

    +ASIL PE$ERIKSAAN : 888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888

    L%ka / L%ka :888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888888a. ada dahi kanan ,0 cm dari

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    5/29

    -A- III

    PE$-A+ASAN

    &erdasarkan keterangan korban, korban mengaku telah dianiaya oleh 2 orang yang dikenal 'Adit

    dan Amri( tetangga korban pada hari 7enin, 2+ 9uni 20 sekira pukul 4. :5&, di 7umur

    &urasit dekat rumah korban, gang Demang &andar Lampung.

    enganiayaan adalah istilah yang digunakan -H untuk tindak pidana terhadap tubuh. ;amun

    -H sendiri tidak memuat arti penganiayaan tersebut. Dalam amus &esar &ahasa 5ndonesia

    arti penganiayaan adalah1 )erlakuan yang se"enang8"enang*. engertian yang dimuat dalam

    amus &esar &ahasa 5ndonesia tersebut adalah pengertian dalam arti luas, yakni yang termasuk

    menyangkut )perasaan* atau )batiniah*. 7edangkan penganiayaan yang dimaksud dalam Hukum

    idana adalah menyangkut tubuh manusia. eskipun pengertian penganiayaan tidak ada dimuat

    dalam -H, namun kita dapat melihat pengertian penganiayaan menurut pendapat sarjana,

    Doktrin, dan penjelasan enteri ehakiman.

    7edangkan menurut enjelasan enteri ehakiman pada "aktu pembentukan asal 0 -H

    dirumuskan, antara lain1

    ( 7etiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk memberikan penderitaan

    badan kepada orang lain, atau2( 7etiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk merugikan kesehatan

    badan orang lain.

    7ementara dalam ilmu pengetahuan hukum pidana atau doktrin, penganiayaan diartikan sebagai

    perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada tubuh

    orang lain.orban mengakui bah"a karena kejadian tersebut menyebabkan luka8luka pada dirinya.

    erbuatan tersebut adalah penganiayaan berdasarkan pasal 0 -H. orban meminta @isum

    agar kejadian ini tidak terulang lagi pada dirinya untuk dipakai sebagai bukti hukum.

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    6/29

    ,1 Prsed%r $edikle2al

    Bang bersangkutan datang ke bagian 6orensik linik %7A dengan maksud untuk

    memeriksakan keadaan dirinya dan meminta keterangan tertulis dari dokter. eterangan ini

    diinginkan oleh pasien untuk memiliki bukti tertulis mengenai keadaannya saat meminta surat

    keterangan tersebut. asien datang belum memba"a 7urat ermintaan #isum dari pihak

    kepolisian sehingga pasien untuk sementara "aktu mendapat keterangan berupa 7urat

    eterangan edis.

    Hal tersebut dibenarkan oleh pasal -HA dimana permintaan keterangan ahli

    dilakukan secara tertulis, yang dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka

    atau pemeriksaan mayat dan/atau pemeriksaan bedah mayat.

    7urat eterangan edis yang diperoleh korban tidak memiliki kekuatan untuk digunakan

    dalam proses peradilan sebab tanpa disertai jaminan hukum.

    ," Pemeriksaan Keadaan Um%m Kr3an

    orban datang dalam keadaan sadar, penampilan cukup bersih, sikap selama pemeriksaan

    kooperatif. eadaan umum baik, denyut nadi >2 kali permenit, dan pernafasan 3 kali permenit

    dengan tekanan darah 2/4 mmHg.

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    7/29

    =. ada punggung kiri 0,0 cm dari cm ? ,2 cm

    esimpulan tersebut didapatkan berdasarkan ciri8ciri lecet yakni bentuk luka tak teratur,

    batas luka tidak teratur, tepi luka tidak rata kadang8kadang ditemukan sedikit perdarahan,

    permukaannya tertutup oleh krusta 'serum yang telah mongering(, "arna coklat kemerahan, pada

    pemeriksaan mikroskopik terlihat adanya beberapa bagian yang masih ditutupi epitel dan reaksi

    jaringan 'inflamasi(.

    &entuk luka lecet kadang8kadang dapat membei petunjuk tentang benda penyebabnyaC

    seperti misalnya kuku, ban mobil, tali atau ikat pinggang. Luka lecet juga dapat terjadi sesudah

    orang meninggal dunia, dengan tanda8tanda sebagai berikut 1

    :arna kuning mengkilat

    Lokasi biasanya didaerah penonjolan tulang

    emeriksaan mikroskopik tidak ditemukan adanya sisa epitel dan tidak ditemukan

    reaksi jaringan.

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    8/29

    -A- I*

    )IN4AUAN PUS)AKA

    A. T5;DA 5DA;A $; lain, tidak dapat dianggap sebagai

    penganiayaan kalau perbuatan itu dilakukan untuk menambah keselamatan badan.*2

    7edangkan menurut enjelasan enteri ehakiman pada "aktu pembentukan asal 0 -H

    dirumuskan, antara lain1

    ( 7etiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk memberikan penderitaan

    badan kepada orang lain, atau

    =( 7etiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk merugikan kesehatanbadan orang lain.

    7ementara dalam ilmu pengetahuan hukum pidana atau doktrin, penganiayaan diartikan sebagai

    perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada tubuh

    orang lain.

    &erdasarkan doktrin diatas bah"a setiap perbuatan yang dengan sengaja menimbulkan rasa

    sakit atau luka pada tubuh merupakan penganiayaan yang terhadap pelakunya diancam pidana.

    adahal dalam kehidupan sehari8hari cukup banyak perbuatan yang dengan sengaja

    menimbulkan rasa sakit ataupun luka tubuh yang terhadap pelakunya tidak semestinya diancam

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    9/29

    dengan pidana. 7ebagai contoh dapat dikemukakan1

    i. 7eorang guru yang memukul muridnya karena tidak mengerjakan tugas

    ii.7eorang dokter yang melukai tubuh pasien dalam operasi.

    &ertolak dari adanya kelemahan yang cukup mendasar tersebut, dalam perkembangannya

    muncul yurisprudensai yang mencoba menyempurnakan Arrest Hooge %aad tanggal 6ebruari

    +2, yang secara substansial menyatakan1

    Jika menimbulkan luka atau sakit pada tubuh bukan menjadi tujuan, melainkan suatu sarana

    belaka untuk mencapai suatu tujuan yang patut, maka tidaklah ada penganiayaan. Contohnya

    dalam batas-batas yang diperlukan seorang guru atau orang tua memukul seorang anak.14

    &erdasarkan yurisprudensi ini tersimpul pendapat, bah"a tidak setiap perbuatan yang

    dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada tubuh merupakan

    penganiayaan.

    &erdasarkan Arrest Hooge %aad dan doktrin diatas, maka menurut Adami ha!a"i

    penganiayaan dapat diartikan sebagai1 )7uatu perbuatan yang dilakukan dengan sengaja yang

    ditujukan untuk menimbulkan rasa sakit atau luka pada tubuh orang lain, yang akibat mana

    semata8mata merupakan tujuan si petindak* 0

    ", Uns%r/%ns%r Pen2ania5aan

    &erdasarkan pengertian tindak pidana penganiayaan diatas maka rumusan penganiayaan memuat

    unsur8unsur sebagai berikut1

    a. -nsur kesengajaanC

    b. -nsur perbuatanC

    c. -nsur akibat perbuatan 'yang dituju( yaitu1

    i. rasa sakit, tidak enak pada tubuhC

    ii. luka tubuhC

    d. Akibat mana menjadi satu8satunya tujuan si pelaku -ntuk lebih memperjelas tindak

    pidana penganiayaan sebagaimana terurai diatas, berikut ini akan diuraikan maknadari masing8masing unsur tersebut.

    a. Unsur Kesengajaan

    Dalam tindak pidana penganiayaan unsur kesengajaan harus diartikan sebagai sebagai

    kesengajaan sebagai maksud. &erbeda dengan tindak pidana lain seperti pembunuhan, unsur

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    10/29

    kesengajaan harus ditafsirkan secara luas yaitu meliputi kesengajaan sebagai maksud,

    kesengajaan sebagai kepastian dan kesengajaan sebagai kemungkinan.

    Dengan penafsiran bah"a unsur kesengajaan dalam tindak pidana penganiayaan ditafsir

    sebagai kesengajaan sebagai maksud 'opzet alsa ogmerk(, maka seorang baru dapat dikatakan

    melakukan tindak pidana penganiayaan, apabila orang itu mempunyai maksud menimbulkan

    akibat berupa rasa sakit atau luka pada tubuh. 9adi, dalam hal ini maksud orang itu haruslah

    ditujukan pada perbuatan dan rasa sakit atau luka pada tubuh.

    :alaupun secara prinsip kesengajaan dalam tindak pidana penganiayaan harus ditafsirkan

    sebagai kesengajaan sebagai maksud, namun dalam hal8hal tertentu kesengajaan dalam

    penganiayaan juga dapat ditafsirkan sebagai kesengajaan sebagai kemungkinan.3 Hal ini pernah

    dilakukan Hooge %aad dalam arrestnya tanggal 0 9anuari +=, yang menyatakan1

    Kenyataan baha orang telah melakukan suatu tindak pidana yang besar kemungkinan dapat

    menimbulkan perasaan sangat sakit pada orang lain itu merupakan suatu penganiayaan. !idak

    menjadi soal baha dalam kasus ini opzet pelaku telah tidak ditujukan untuk menimbulkan

    perasaan sangat sakit seperti itu melainkan telah ditujukan kepada perbuatan untuk melepaskan

    diri dari penangkapan oleh seorang pegaai polisi.1"

    &ertolak dari Arrest Hoge %aad diatas tersimpul, bah"a kemungkinan terhadap terjadinya rasa

    sakit yang semestinya dipertimbangkan oleh pelaku tetapi tidak dilakukannya sehingga karena

    perbuatan yang dilakukannya itu menimbulkan rasa sakit, telah ditafsirkan sebagai

    penganiayaan. Dalam hal ini sekalipun pelaku tidak mempunyai maksud untuk menimbulkan

    rasa sakit dalam perbuatannya, tetapi ia tetap dianggap melakukan penganiayaan atas

    pertimbangan, bah"a mestinya ia sadar bah"a perbuatan yang dilakuaknnya itu sangat mungkin

    menimbulkan rasa sakit.

    ;amun demikian penganiayaan itu bisa ditafsirkan sebagai kesengajaan dengan sadar akan

    kemungkinan, tetapi penafsiran tersebut juga terbatas pada adanya kesengajaan sebagai

    kemungkinan terhadap akibat. Artinya dimungkinkan penafsiran secara luas terhadap unsurkesengajaan itu yaitu kesengajaan sebagai maksud, kesengajaan sebagai kemungkinan bahkan

    kesengajaan sebagai kepastian, hanya dimungkinkan terhadap akibatnya. 7ementara terhadap

    perbuatan itu haruslah merupakan tujuan pelaku.

    b. Unsur #erbuatan

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    11/29

    Bang dimaksud dengan perbuatan dalam penganiayaan adalah perbuatan dalam arti positif.

    Artinya perbuatan tersebut haruslah merupakan akti@itas atau kegiatan dari manusia dengan

    menggunakan 'sebagian( anggota tubuhnya sekalipun sekecil apapun perbuatan itu.

    7elain bersifat positif, unsur perbuatan dalam tindak pidana penganiayaan juga bersifat abstrak.

    Artinya penganiayaan itu bisa dalam berbagai bentuk perbuatan seperti memukul, mencubit,

    mengiris, membacok, dan sebagainya.

    c. Unsur akibat yang berupa rasa sakit dan luka tubuh

    %asa sakit dalam konteks penganiayaan mengandung arti sebagai terjadinya atau timbulnya

    rasa sakit, rasa perih, tidak enak atau penderiataan. 7ementara yang dimaksud dengan luka

    adalah adanay perubahan dari tubuh, atau terjadinya perubahan rupa tubuh sehingga menjadi

    berbeda dari keadaan tubuh sebelum terjadinya penganiayaan. erubahan rupa itu misanya lecet8

    lecet pada kulit, putusnya jari tangan, bengkak8bengkak pada anggota tubuh dan sebaginya.

    -nsur akibat E baik berupa rasa sakit atau luka E dengan unsur perbuatan harus ada

    hubungan kausal. Artinya harus dapat dibuktikan, bah"a akibat yang berupa rasa sakit atau luka

    itu merupakan akibat langsung dari perbuatan yang dilakukan oleh pelaku. Tanpa adanya

    hubungan kausal antara perbuatan dengan akibat ini, maka tidak akan dapat dibuktikan adanya

    tindak pidana penganiayaan.

    d. $kibat mana yang menjadi tujuan satu-satunya

    -nsur ini mengandung pengertian, bah"a dalam tindak pidana penganiayaan akibat berupa

    dasa sakit atau luka pada tubuh itu haruslah merupakan tujuan satu8satunya dari pelaku. Artinya

    pelakku memang menghendaki timbulnya rasa sakit atau luka dari perbuatan 'penganiayaan(

    yang dilakukannya. 9adi, untuk adanya penganiayaan harus dibuktikan bah"a rasa sakit atau luka

    pada tubuh itu menjadi tujuan dari pelaku.

    Apabila akibat yang berupa rasa sakit atatu luka itu bukan menjadi tujuan dari pelaku tetapi

    hanya sebagai sarana untuyk mencaoai tujuan lain yang patut, maka dalam hal ini tidak terjadi

    penganiayaan.

    Dalam praktek penegakan hukum, persoalan yang muncul adalah apa yang menjadi ukuran

    atau kriteria dari tujuan yang patut ituF ersoalan itu mudah dija"ab, sebab tidak ada ukuran atau

    kriteria umum baku yang dapat dipakai sebagai pedoman. Gleh karena tidak ada ukuran yang

    bersifat yang secara umum dapat diterapkan, maka ukuran atau kriteria patut atau tidak patut itu

    diserahkan pada akal pikiran dan kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. 9adi, sifatnya sangat

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    12/29

    kasuistis dan tergantung dari kebiasaan dalam masyarakat setempat. 7ebagai contoh perbuatan

    orang tua memukul anaknya. enurut kebiasaan dalam masyarakat 'mungkin untuk seluruh

    masyarakat di 5ndonesia(, perbuatan tersebut diperbolehkan sepanjang tidak berlebihan. Artinya,

    sepanjang perbuatan pemukulan terhadap anak tersebut tidak melampaui batas8batas yang "ajar,

    maka perbuatan tersebut 'dianggap( tidak bertentangan dengan nilai8nilai kepatutan dalam

    masyarakat. erbuatan pemukulan terhadap anak tersebutr tidak dapa dianggap sebagai

    perbuatan yang "ajar dan menurut akal pikiran sudah berlebihan, dan karenanya tidak lagi

    dipandang sebagai perbuatan untuk mencapai tujuan yang patut, apabila perbuatan pemukulan

    tersebut misalnya dilakukan dengan menggunakan sepotong besi.

    , 4enis/6enis Pen2ania5aan

    enganiayaan adalah tindak pidana yang menyerang kepentingan hukum berupa tubuh

    manusia. Didalam -H terdapat ketentuan yang mengatur berbagai perbuatan yang menyerang

    kepentingan hukum yang berupa tubuh manusia.

    Dalam -H tindak pidana penganiayaan dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai

    berikut1

    a. enganiayaan biasa sebagaimana diatur dalam asal 0 -H

    b. enganiayaan ringan sebagaimana diatur dalam asal 02 -H

    c. enganiayaan berencana sebagaimana diatur dalam asal 0 -H

    d. enganiayaan berat sebagaimana diatur dalam asal 0= -H

    e. enganiayaan berat berencana sebagaimana diatur dalam asal 00 -H

    f. enganiayaan terhadap orang yang berkualitas tertentu sebagaimana diatur dalam

    asal 03 -H. -ntuk memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap tindak pidana

    tersebut, diba"ah ini akan diuraikan satu persatu jenis tindak pidana tersebut.

    a, Pen2ania5aan -iasa

    Tindak pidana ini diatur dalam ketentuan asal 0 -H. 5stilah lain yang sering

    digunakan untuk menyebut jenis tindak pidana ini adalah tindak pidana penganiayaan dalam

    bentuk pokok.

    Apabila dibandingkan dengan perumusan tentang tindak pidana lain dalam -H, maka

    perumusan tentang tindak pidana penganiayaan biasa merupakan perumusan yang paling singkat

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    13/29

    dan sederhana. etentuan asal 0 -H hanya menyebutkan kualifikasinya saja tanpa

    menguraikan unsur8 unsurnya. Gleh karena asal 0 hanya menyebutkan kualifikasinya saja,

    maka berdasarkan rumusan asal 0 tersebut tidak jelas perbuatan seperti apa yang sebenarnya

    dimaksud.

    7ebagai kela!iman yang berlaku dalam hukum pidana, dimana terhadap rumusan tindak pidana

    yang hanya menyebut kualifikasinya biasanya ditafsir secara historis, maka penafsiran terhadap

    asal 0 -H tersebut juga ditempuh berdasarkan penafsiran historis.

    -ntuk memberikan gambaran a"al tentang perbuatan yang dirumuskan dalam asal 0 -H

    diatas, akan dikutip ketentuan dalam asal tersebut. asal 0 -H secara tegas merumuskan 1

    ( enganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan

    Atau denda paling banyak tiga ratus rupiah.2( 9ika perbuatan mengakibatkan luka8luka berat yang bersalah dikenakan penjara

    paling lama lima tahun.

    ( 9ika mengakibatkan mati, dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.

    =( Dengan penganiayaan disamakan merusak kesehatan.

    0( ercobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

    &erdasarkan rumusan ketentuan asal 0 -H diatas terlihat bah"a rumusan tersebut tidak

    memberikan kejelasan tentang perbuatan seperti apa yang dimaksudnya. etentuan asal 0-H tersebut hanya merumuskan kualifikasinya saja dan pidana yang diancamkan. Tindak

    pidana dalam 0 -H dikualifikasi sebagai penganiayaan.

    Apabila ditelusuri sejarah pembentukan asal 0 -H diatas pada a"alnya juga

    terdapat rumusan asal sebagaimana la!imnya rumusan asal8asal lain dalam -H yang

    merupakan unsur8unsur perbuatan dan juga akibat yang dilarang.

    %umusan a"al asal 0 -H yang diajukan oleh enteri ehakiman &elanda ke arlemen

    saat itu terdiri dari dua rumusan, yang pada intinya memberikan batasan sekaligus menguraikan

    unsur8unsur perbuatan penganiayaan, yaitu1

    ( erbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasasakit atau penderitaan pada tubuh orang lain.

    2( 7etiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk merusak kesehatan tubuh

    orang lain.

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    14/29

    %umusan a"al asal 0 -H yang diajukan enteri ehakiman diatas sebenarnya

    cukup memberikan kejelasan tentang apa yang dimaksud penganiayaan oleh karena dalam

    rumusan tersebut sudah memuat unsur8unsur perbuatan maupan akibat. ;amun oleh karena

    sebagian parlemen menganggap istilah rasa sakit atau penderitaan tubuh memuat pengertian

    yang sangat bias atau kabur, maka parlemen mengajukan keberatan atas rumusan tersebut.

    7ehingga perumu8san asal 0ayat '( hanya menyebut kualifikasinya saja, yaitupenganiayaan

    didasarkan atas pertimbangan, bah"a semua orang dianggap sudah mengerti apa yang dimaksud

    denganpenganiayaan.

    &erdasarkan uraian tersebut, bah"a dalam konteks historis istilahpenganiayaan diartikan

    sebagai setiap perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menimbulkan rasa sakit atau

    penderitaan pada tubuh.

    Adapun unsur8unsur dari penganiayaan sebagaimana yang diatur dalam asal 0 ayat '(

    -H adalah sama dengan unsur8unsur penganiayaan pada umumnya yaitu1

    a. -nsur kesengajaanC

    b. -nsur perbuatanC

    c. -nsur akibat perbuatan berupa rasa sakit, tidak enak pada tubuh, dan luka tubuh,

    namun dalam asal 0 ayat '( -H ini tidak mempersyaratkan adanya perubahan

    rupa atau tubuh pada akibat yang yang ditimbulkan oleh tindak pidana penganiayaan

    tersebut.

    d. Akibat mana menjadi satu8satunya tujuan si pelaku.

    Dengan selesainya pembahasan mengenai asal 0 ayat '( -H, maka diba"ah ini akan

    dibahas penganiayaan dalam asal 0 dalam ayat8ayat berikutnya.

    Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat Pasal 351 ayat (1)

    erujuk pada pengertian penganiayaan sebagaimana diuraikan diatas, maka apabila dirinci maka

    unsur penganiayaan dalam asal 0 ayat '2( adalah

    i. unsur kesengajaanC

    ii. unsur perbuatanC

    iii. unsur akibat, yang berupa rasa sakit atau luka berat.

    Apabila dilihat unsur8unsur penganiayaan dalam asal 0 ayat '2( diatas maka terlihat unsur8

    unsur dalam asal 0 ayat '2( hampir sama dengan asal 0 ayat '( -H. erbedaan antara

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    15/29

    kedua penganiayaan tersebut terletak pada akibatnya.

    ada penganiayaan biasa dalam asal 0 ayat '2( akibat dari perbuatan tersebut haruslah

    berupa luka berat. Apakah perbedaan antara luka berat dalam konteks asal 0 ayat '2( dengan

    luka dalam konteks asal 0 ayat '( -H

    7ecara yuridis formal sebenarnya tidak ada asal atau ayat yuang menunjukkan adanya

    perbedaan antara kedua istilah tersebut sebab dalam konteks -H, tidak ada batasan tentang

    apa yang dimaksud dengan luka. -H hanya memberikan gambaran tetang apa yang dimaksud

    luka berat sebagaimana yang diatur dalam asal + -H. 7ementara tentang luka sama sekali

    tidak disinggung. 7ecara doktrin, istilah luka dalam konteks pada 0 ayat '( -H diartikan

    sebagai luka ringan. enggunaan istilah luka ringan tersebut atas pertimbangan, bah"a dalam

    konteks asal 0 ayat '2( dikenal istilah luka berat. Dengan demikian, menurut doktrin istilah

    luka dalam konteks asal 0 ayat '( -H harus diartikan sebagai luka ringan sebagai laan

    dari istilah luka berat dalam konteks asal 0 ayat '2(.

    7ecara yuridis formal, luka berat dijelaskan didalam asal + -H yang menyatakan, bah"a

    luka berat mengandung arti1

    i. 9atuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau

    yang menimbulkan bahaya mautC

    ii. Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencaharianC

    iii. ahilangan salah satu panca inderaC i@. endapat cacat beratC

    @. enderita sakit lumpuhC @i. Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebihC

    @ii.

    Dengan merujuk asal + -H diatas nampak jelas apa yang dimaksud dengan luka

    berat. Gleh karena secara doktriner, luka ringan merupakan istilah yang dila"ankan dengan

    istilah luka berat, maka luka ringan dapat diartikan sebagai luka pada tubuh yang tidak berupa

    luka8luka sebagaimana yang dimaksud dalam asal + -H. 9uga dengan merujuk asal 02

    -H, maka yang termasuk luka ringan adalah luka yang tidak termasuk dalam pengertian asal

    + -H dan juga tidak termasuk pengertian luka dalam konteks penganiayaan ringan sebagai

    mana dimaksud asal 02 -H.

    enurut ketentuan asal 02 -H penganiayaan dikualifikasi sebagai penganiayaan

    ringan apabila luka yang ditimbulkan itu tidak menimbulkan penyakit atau tidak menimbulkan

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    16/29

    halangan untuk menjalankan pekerjaaan jabatan atau pencaharian.

    erujuk pada asal + dan 02 -H diatas tersimpul pendapat, bah"a luka ringan yang

    dimaksud dalam konteks asal 0 ayat '( -H adalah luka 'ringan( yang menimbulkan

    penyakit atau menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaaan jabatan atau pencaharian

    yang bersifat sementara.

    atut kiranya menjadi catatan, bah"a timbulnya luka berat dalam konteks asal 0 ayat

    '2( -H bukanlah merupakan tujuan dari pelaku. Tujuan yang ingin dituju oleh pelaku adalah

    rasa sakit atau luka tubuh saja. 9adi, dalam konteks penganiayaan biasa yang menimbulkan luka

    berat harus dibuktikan bah"a luka berat tersebut bukanlah tujuan dari pelaku. 7ebab apabila luka

    berat itu menjadi tujuan dari pelaku atau merupakan akibat yang dimaksud oleh pelaku, maka

    yang terjadi bukan lagi penganiayaan biasa yang mengakibatkan luka berat, tetapi yang terjadi

    adalah penganiayaan sebagaimana yang dimaksud dalam asal 0 -H.+

    Dengan selesainya pembahasan mengenai asal 0 ayat '2( -H ini, maka akan

    dilajutkan dengan membahas asal 0 ayat '=( -H karena asal 0 ayat '( -H akan

    dibahas dalam pembahasan tersendiri.

    #enganiayaan yang berupa perbuatan sengaja merusak kesehatan %&1 ayat '4(

    enganiayaan dalam asal 0 ayat '=( -H merupakan penganiayaan yang mana akibat

    dari penganiayaan tersebut berupa rusaknya kesehatan dari korban merupakan akibat yang

    dikehendaki dari pelakunya.

    Apabila dikaitkan dengan teori kehendak dan teori pengetahuan, maka penganiayaan dalam

    asal 0 ayat '=( mempersyaratkan, bah"a pada saat melakuakan perbuatannya 'penganiayaan(

    pelaku memang menghendaki dilakukannya perbuatan tersebut serta ia mengetahui bah"a

    perbuatan yang dilakukan itu akan menimbulkan rusaknya kesehatan. -nsur rusaknya kesehatan

    yang dimaksud dalam asal 0 ayat '=( -H berbeda dengan unsur rasa sakit dan luka tubuh

    yang menjadi unsur penganiayaan biasa dalam asal 0 ayat '( -H. 7ekalipun secara logika

    sangat mungkin terjadinya rasa sakit atau luka tubuh itu sekaligus merupakan perbuatan yang

    merusak kesehatan, namun merusak kesehatan yang dimaksud dalam asal 0 ayat ayat '=(

    mempunyai makna yang lain dari makna dua unsur tersebut yang bersifat memperluas unsur rasa

    sakit atau luka tubuh.

    7ecara doktriner, merusak kesehatan diidentikkan dengan merusak kesehatan fisik.

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    17/29

    erusak kesehatan bukan saja berarti sakit 'secara fisik(, tetapi juga mengandung arti melakukan

    perbuatan menjadikan orang yang sudah sakit menjadi tambah sakit. 7ecara yuridis formal

    merusak kesehatan tidak ada perumusannya didalam undang8undang. ;amun secara doktrin,

    merusak kesehatan dapat diartikan sebagai merusak fungsi organ atau sebagian dari organ tubuh

    manusia.

    3, Pen2ania5aan Rin2an

    9enis tindak pidana ini diatur dalam asal 02 -H. &erbeda dengan penganiayaan lain

    yang diberlakukan di 5ndonesia berdasarkan asas konkordansi, maka penganiayaan ringan

    merupakan pengecualian dari asas konkordansi2. 9enis tindak pidana ini dalam :@7 tidak

    dikenal. Dibuatnya ketentuan tentang penganiayaan ringan dan tindak pidana ringan pada

    umumnya di dalam -H yang diberlakukan di 5ndonesia adalah atas dasar adanya perbedaaan

    ke"enangan mengadili dari engadilan olisi ')and gerecht( dan engadilan ;egeri ')andraad(

    yang sengaja dibentuk oleh pemerintah kolonial di 5ndonesia. engadilan olisi ber"enang

    mengadili perkara8perkara ringan sedang untuk engadilan ;egeri untuk perkara8perkara yang

    lain.

    %umusan tentang penganiayaan ringan yang terdapat dalam asal 02 -H adalah

    sebagai berikut1

    ( ecuali yang tersebut dalam asal 0 dan 03, maka penganiayaan yang tidak

    menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau

    pencaharian diancam sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling

    lama tiga bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah.

    2( ercobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

    &erdasarkan ketentuan asal 02 -H diatas tersimpul, bah"a yang dimaksud dengan

    penganiayaan adalah penganiayaan yang tidak termasuk dalam1

    ( enganiayaan berencana sebagaimana diatur dalam asal 0 -H.2( enganiayaan terhadap orang yang mempunyai kualifikasi tertentu

    sebagaimana diatur dalam asal 03 -H yaitu penganiayaan terhadap1

    i. 5bu atau bapaknya yang sah, istri atau anaknyaC

    ii. ega"ai negeri yang sedang atau karena menjalankan tugasnya yang sah

    iii. ;ya"a atau kesehatan, yaitu memasukkan bahan berbahaya bagi nya"a atau

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    18/29

    kesehatan atau dimakan atau diminum.

    ( enganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan

    pekerjaan jabatan atau pencaharian.

    &erdasarkan rumusan dalam asal 02 ayat '( tersimpul, bah"a penganiayaan yang tidak

    menimbulkan penyakit atau tidak menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan

    atau pencaharian sepanjang penganiayaan itu tidak dilakukan terhadap orang8orang yang

    mempunyai kualitas tertentu, demikian juaga apabila penganiayaan yang tidak menimbulkan

    penyakit

    atau halangan untuk menjalankan pekerjaan dan jabatan atau pencaharian itu dalam makanan

    atau minuman, penganiayaan itu merupakan penganiayaan ringan. Dengan kata lain dapat

    dikemukakan, bah"a sekalipun penganiayaan itu tidak menimbulkan penyakit atau halangan

    untuk menjalankan pekerjaan, jabatan atau mata pencaharian, tetapi apabila penganiayaan itu

    dilakukan terhadap orang8orang yang mempunyai kualitas tertentu, demikian juga apabila

    penganiayaan itu dilakukan dengan cara memasukkan bahan yang berbahaya bagi nya"a atau

    kesehatan, maka penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk

    menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencaharian itu bukan penganiayaan ringan.

    &erkaitan dengan ketentuan asal 02 -H diatas, sangat mungkin menimbulkan

    pertanyaan, apabila penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau tidak menimbulkan

    halangan untuk menjalankan pekerjaan, jabatan atau pencaharian itu dengan berencana atau

    dilakukan terhadap orang-orang yang berkualitas tertentu demikian juga apabila penganiayaan

    itu dilakukan dengan memasukkan bahan berbahaya bagi nyaa dan kesehatan, masuk dalam

    penganiayaan yang mana*

    Dalam hal ini apabila penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau tidak

    menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian itu dilakukan

    dengan berencana, maka penganiayaan itu masuk dalam rumusan asal 0 -H.

    Dalam konteks penganiayaan ringan yang dilakukan dengan berencana, barang kali tidakmenimbulkan kesulitan dalam penerapan hukum. ersoalan akan muncul manakalah

    penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan

    jabatan atau pencaharian itu dilakukan terhdap orang8orang yang berkualitas tertentu. engingat,

    penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan

    jabatan atau pencaharian yang dilakukan terhdapa orang yang mempunyai kualitas tertentu itu

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    19/29

    dikecualikan sebagai penganiayaan ringan.

    7ebagai contoh dapat dikemukakan misalnya orang tua yang memukul anaknya, sehingga

    karena pukulan itu menimbulkan rasa sakit atau luka pada anak tersebut. Dapat juga misalnya

    seorang suami yang memukul istrinya, sehingga karena pukulan itu istri merasa kesakitan atau

    tubuh istri terluka.

    Apabila bertolak dari rumusan asal 02 ayat '( -H diatas, dua contoh penganiayaan

    itu yaitu penganiayaan orang tua terhadap anaknya dan penganiayaan suami istrinya bukanlah

    merupakan penganiayaan ringan. Lantas masuk mana penganiayaan tersebut.

    7ecara logika, yang paling mungkin adalah bah"a dua contoh penganiayaan diatas masuk

    kedalam asal 0 ayat '( -H yaitu penganiayaan biasa. ;amun, oleh karena penganiayaan

    biasa dalam asal 0 ayat '( secara doktriner dan berdasarkan yudisprudensi ditafsir sebagai

    penganiayaan yang menimbulkan rasa sakit atau luka tubuh, semntara luka tubuh dalam konteks

    asal 0 ayat '( harus ditafsir sebagai luka yang menimbulkan halangan untuk menjalankan

    pekerjaan jabatan atau pencaharian meski harus bersifat sementara. Gleh karena itu secara logika

    penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan

    atau pencaharian yang dilakukan terhadap orang8orang yang berkualitas tertentu hanya mugkin

    dianggap sebagai penganiayaan biasa. Apabila penganiayaan yang dilakukan terhadap orang8

    orang yang berkualitas tertentu hanya menimbulkan rasa sakit atau luka yang tidak menjadi

    halangan untuk menjalankan pekerjaan, jabatan atau pencaharian.

    Dari uraian diatas dapat disimpulkan bah"a penganiayaan yang tidak menimbulkan

    penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian yang dilakukan

    terhadap orang8orang yang berkualitas tertentu dianggap sebagai penganiayaan biasa bukan

    sebagai penganiayaan ringan apabila akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan itu hanya berupa

    rasa sakit atau berupa luka pada tubuh, luka tersebut merupakan luka yang menghalangi untuk

    menjalankan pekerjaan jabatan atau pencaharian meski hanya sementara.

    7ecara implisist ketentuan dalam asal 02 ayat '( -H mengandung pemahaman,

    bah"a penganiayaan yang tidak menimbulkan halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan

    atau pencaharian yang dilakukan terhadap orang8 orang yang tidak mempunyai kualitas tertentu

    sebagaimana diatur dalam asal 03 bukanlah merupakan penganiayaan biasa dalam asal 0

    ayat '(, tetapi termasuk penganiayaan ringan sebagimana diatur dalam asal 02 ayat '(

    -H.

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    20/29

    7, Pen2ania5aan 3eren7ana

    9enis penganiayaan ini diatur dalam asal 0 -H yang menyatakan1

    '( enganiayaan dengan rencana lebih dahulu diancam dengan pidana penjara paling

    lama empat tahun.

    '2( 9ika perbuatan mengakibatkan luka8luka berat, yang bersalah dikenakan

    pidana paling lama tujuh tahun.

    '( 9ika perbuatan mengakibatkan mati, dia dikenakan pidana penjara paling lama

    sembilan tahun.

    &erdasarkan rumusan asal 0 -H diatas tersimpul pendapat bah"a penganiayaan

    berencana dapat berupa tiga bentuk penganiayaan, yaitu1

    '( enganiayaan berencana yang tidak menimbulkan akibat akibat luka berat atau

    kematian yaitu diatur dalam asal 0 ayat '( -H. Apabila dikaitkan dengan

    asal sebelumnya khususnya asal 0 ayat '( -H yang mengatur penganiayaan

    biasa, maka penganiayaan berencana yang tidak menimbulkan luka berat atau

    kematian tersebut berupa penganiayaan biasa yang direncanakan lebih dahulu.

    Dengan demikian jenis penganiayaan dalam asal 0 ayat '( -H berupa

    penganiayaan biasa berencana. 9enis penganiayaan adalah penganiayaan yang

    menimbulkan akibat rasa sakit atau luka tubuh yang dilakukan secara berencana.

    Luka tubuh dalam konteks asal 0 ayat '( adalah luka tubuh yang tidak termasuk

    luka menurut asal + -H dan tidak termasuk dalam pengertian menurut

    ketentuan asal 02 ayat '2( -H.

    '2( enganiayaan berencana yang berakibat luka berat yang diatur dalam asal 0 ayat

    '2( -H.

    '( enganiayaan berencana yang berakibat kematian yang diatur dalam asal 0

    ayat '( -H.

    Apabila dilihat lebih lanjut, maka penganiayaan biasa dalam asal 0 ayat '( -H

    mempunyai persamaan dan perbedaan dengan asal 0 ayat '( -H. ersamaan dan

    perbedaan antara dua jenis penganiayaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.2

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    21/29

    #ersamaan penganiayaan biasa dengan penganiayaan berencana+

    . 7ama8sama tidak mengkibatkan luka berat atau kematianC

    2. emiliki kesengajaan yang sama baik terhadap perbuatan maupun akibatnyaC

    . &ila penganiayaan tersebut mengakibatkan luka, maka luka tersebut harus luka yang

    tidak termasuk luka berat sebagimana diatur dalam asal + -H.

    #erbedaan penganiayaan biasa dengan penganiayaan berencana+

    enganiayaan biasa

    asal 0 ayat '(

    enganiayaan berencana

    asal 0 ayat '(

    . Tidak ada unsur lebih dahulu . Ada unsur lebih dahulu

    2. Dapat terjadi pada penganiayaan ringan, yaitu

    dalam hal tidak menimbulkan penyakit atauhalangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan

    atau pencaharian.

    2. Tidak mungkin terjadi pada penganiayaan

    ringan, sebab asal 0 disebut sebagaipengeculaian dari penganiayaan ringan.

    . erupakan penganiayaan dalam

    bentuk pokok.

    . erupakan penganiayaan yang dikua lifilasi

    =. ercobaannya tidak dipidana. =. ercobaannya dipidana

    d, Pen2ania5aan -erat

    9enis tindak pidana ini diatur dalam asal 0= -H. Tindak pidana penganiayaan berat ini

    terdiri dari dua macam yaitu1

    '( Tindak pidana penganiayaan berat biasa 'yang tidak menimbulkan kematian(

    diatur dalam asal 0= ayat '(.

    '( Tindak pidana penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian, diatur dalam

    asal 0= ayat '2(.

    %umusan tentang tindak pidana penganiayaan berat dalam asal 0= adalah sebagaiberikut1

    %umusan tentang tindak pidana penganiayaan berat dalam asal 0= adalah sebagai berikut1

    '( &arang siapa sengaja melukai berat orang lain diancam, karena melakukan

    penganiayaan berat, dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.

    '2( 9ika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling

    lama sepuluh tahun.

    Apabila diuraikan unsur8unsur dari tindak pidana penganiayaan berat yang diatur dalam asal

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    22/29

    0= ayat '( memuat unsur8unsur sebagai berikut1

    a. -nsur kesalahan, berupa kesengajaanC

    b. -nsur melukai berat 'perbuatan(

    c. -nsur tubuh orang lainC

    d. -nsur akibat yang berupa luka berat.

    Dalam asal 0= -H akibat luka berat merupakan maksud dan tujuan dari sipelaku

    yaitu bah"a sipelaku memang menghendaki terjadinya luka berat pada korban. &erbeda dengan

    penganiayaan biasa yang mengakibatkan luka berat, dimana luka berat bukanlah akibat yang

    dimasuk oleh sipelaku.

    Dalam penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian, kematian bukanlah merupakan

    akibat yang dikehendaki pelaku. elaku hanya menghendaki timbulnya luka berat. Dalam tindak

    pidana ini harus dapat dibuktikan bah"a pelaku tidak mempunyai kesengajaan untuk

    menimbulkan kematian, baik kesengajaan sebagi maksud, sebagai kemungkinan atau sebagai

    kepastian.

    e, Pen2ania5aan 3erat 3eren7ana

    9enis penganiayaan berat berencana diatur dalam asal 00 -H. enganiayaan ini pada

    dasarnya merupakan bentuk penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana. 9enis

    penganiayaan ini merupakan gabungan antara penganiayaan berat dengan penganiayaan

    berencana. Dengan demikian untuk dapat terjadinya penganiayaan berat berencana dalam asal

    00 -H, maka niat pelaku atau kesengajaan pelaku tidak cukup bila ditujukan terhadap

    perbuatannya dan terhadap luka beratnya, tetapi kesengajaan itu juga harus ditujukan terhadap

    unsur berencananya. Dengan kata lain dapat dikemukakan bah"a baik terhadap perbuatannya

    maupun terhadap luka beratnya, pelaku mempunyai kehendak untuk me"ujudkannya yang

    kemudian direncanakannya.

    enurut ketentuan asal 00 -H, penganiayaan berencana dapat dirumuskan sebagai

    berikut1

    '( enganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana lebih dahulu, diancam dengan

    pidana penjara paling lama dua belas tahun.

    '2( 9ika perbuatan mengakibatkan mati, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling

    lama kima belas tahun.

    &erdasarkan rumusan asal 00 -H diatas terlihat, bah"a penganiayaan berat

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    23/29

    berencana terdiri atas dua macam, yaitu1

    ( enganiayaan berat berencana yang tidak menimbulkan kematian. 9enis

    penganiayaan ini sering disebut sebagai penganiayaan berat berencana biasa. Dalam

    penganiayaan ini luka berat harus benar8benar terjadi yang juag harus dibuktikan,

    bah"a luka berat itu memang merupakan akibat yang dikehendaki oleh sipelaku

    sekaligus direncanakan.

    2( enganiayaan berat berencana yang mengakibatkan kematian. ;amun matinya

    korban dalam tindak pidana ini bukanlah akibat yang dikehendaki oleh sipelaku.

    ematian yang timbul dalam tindak pidana ini hanyalah merupakan akibat yang tidak

    dituju sekaligus tidak direncanakan. 7ebab apabila kematian merupakan kaibat yang

    dituju maka yang terjadi bukanlah penganiayaan melainkan pembunuhan 'asal >

    -H(.

    8, Pen2ania5aan terhada9 ran2/ran2 5an2 3erk%alitas tertent%

    9enis penganiayaan ini diatur dalam ketentuan asal 03 -H yang menyatakan1

    )idana yang ditentukan dalam asal 0, 0, 0= dan 00 dapat ditambah dengan sepertiga*

    ke8 &agi yang melakukan kejahatan itu terhadap ibunya, bapaknya menurut

    undang8undang, istrinya atau anaknyaC

    ke82 9ika kejahatan dilakukan terhadap seorang pejabat ketika atau karena menjalankan

    tugasnya yang sahC

    ke8 9ika kejahatan dilakukan dengan memberikan bahan yang berbahaya bagi nya"a atau

    kesehatan untuk dimakan atau diminum

    Apabila dicermati, maka asal 03 merupakan ketentuan yang memperberat berbagai

    penganiayaan. &erdasarkan asal 03 -H ini terdapat dua hal yang memberatkan berbagai

    penganiayaan yaitu1

    a. ualitas korban, yaitu apabila korban penganiayaan tersebut berkulaitas sebagai ibu,

    bapak, istri atau anak serta pega"ai negeri yang ketika atau karena menjalankan

    tugasnya yang sah.

    b. ara atau modus penganiayaan, yaitu dalam hal penganiayaan itu dilakukannya dengan

    cara memberi bahan untuk dimakan atau untuk diminum.

    -A- *

    PENU)UP

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    24/29

    .,1 Sim9%lan

    &erdasarkan pembandingan antara tinjuan pustaka dan contoh kasus yang didapat maka dapat

    diketahui bah"a korban bernama %udi 7alam, laki8laki berumur dua puluh dua tahun, ditemukan

    tanda kekerasan fisik. Luka8luka pada korban ini tergolong ke dalam luka ringan. Dimana luka

    ringan tersebut adalah luka yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan

    jabatan atau pekerjaan. Dalam teori dijelaskan beberapa macam penganiayaan yaitu berdasarkan

    ketentuan dalam -H, penganiayaan ringan adalah penganiayaan yang tidak menimbulkan

    penyakit atau halangan untuk menjalankan jabatan atau pekerjaan. -mumnya yang dianggap

    sebagai hasil dari penganiayaan ringan adalah korban dengan )tanpa luka* atau dengan luka lecet

    atau memar kecil di lokasi yang tidak berbahaya/yang tidak menurunkan fungsi alat tubuh

    tertentu. Luka8luka tersebut dimasukkan ke dalam kategori luka ringan atau luka derajat satu.

    -H pasal + telah memberikan batasan tentang luka berat, yaitu1 jatuh sakit atau mendapat

    luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya

    mautC yang menyebabkan seseorang terus8menerus tidak mampu untuk menjalankan tugas

    jabatan atau pekerjaan pencaharianC yang menyebabkan kehilangan salah satu panca inderaC yang

    menimbulkan cacat berat 'erminking(C yang mengakibatkan terjadinya keadaan lumpuhC

    terganggunya daya pikir selama empat minggu atau lebih serta terjadinya gugur atau matinya

    kandungan seorang perempuan. en2an demikian kr3an 5an2 3ersan2k%tan mer%9akan

    kr3an dari tindak 9idana 9en2ania5aan rin2anseperti yang diatur dalam pasal 02 -H

    dan teori yang telah dijabarkan.

    A&)AR PUS)AKA

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    25/29

    1. Atmadja D7. 7imposium Tatalaksana #isum et %epertum orban Hidup pada asus

    erlukaan eracunan di %umah 7akit. 9akarta1 %7 itra eluarga elapa //[email protected].

    Jcited 1 = 9uli 2.

    5. :ales 9. #isum et %epertum. 2. A@ailable at

    Http1//5d.:ikipedia.Grg/:iki/#isumI$tI%epertum. Jcited 1 = 9uli 2K.3. Abdussalam, %, 23,orensik, %estu Agung, 9akarta Abidin, Andi ainal, +>4,$sas-

    asas ukum #idana /agian #ertama, Alumni, &andung.

    4. ha!a"i, Adami, 22,#elajaran hukum #idana /agian 0, T %aja. Harahap, . Bahya, 22,#embahasan #ermasalahan dan #enerapan KU$# edisi

    Kedua, 7inar

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    26/29

    LA$PIRAN

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    27/29

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    28/29

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Penganiayaan Gindi Milani

    29/29