Laporan Kasus Paru COPD
-
Upload
zeeii-ziezie -
Category
Documents
-
view
175 -
download
2
description
Transcript of Laporan Kasus Paru COPD
LAPORAN KASUS
COPD Eksaserbasi Akut Derajat Berat
Oleh :
NISIA PUTRI RINAYU
H1A 007 046
Pembimbing:
dr. Slamet Tjahjono, Sp.P
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA
BAGIAN / SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NTB
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
2012
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M.H
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 74 tahun
Alamat : Bima
Suku : Mbojo
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan Terakhir : Sarjana
Pekerjaan : Pensiunan guru
No. RM : 064316
Tgl MRS : 5 November 2012
Tgl Pemeriksaan : 5 November 2012
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Sesak napas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak 1 minggu yang
lalu. Sesak dirasakan terus menerus sehingga membuat pasien tidak bisa mengerjakan
aktivitas seperti biasa dan harus beristirahat di tempat tidur. Sesak tidak disertai bunyi
‘ngik’ dan tidak dipengaruhi perubahan posisi. Keluhan sesak juga disertai dengan batuk
yang semakin memberat disertai dahak berwarna kuning kental, tidak disertai darah.
Setiap kali batuk dahak yang dikeluarkan sebanyak sekitar satu sendok teh. Tidak
didapatkan adanya demam (-), mual-muntah (-), pusing (-), berkeringat malam(-).
Keluhan sesak sudah dirasakan oleh pasien sejak 5 tahun yang lalu. Awalnya
pasien mengaku sesak hanya dirasakan bila pasien malakukan aktifitas yang berat. Tetapi
keluhan sesak ini lama kelamaan bertambah berat dan menyebabkan aktifitas pasien
terganggu. Saat ini, pasien sudah tidak kuat berjalan jauh dan harus berhenti sejenak
untuk menarik napas setiap berjalan sejauh 100 meter. Sesak biasanya hilang bila pasien
beristirahat. Selain sesak pasien juga kadang-kadang mengeluh batuk ringan tanpa dahak,
muncul bersamaan munculnya sesak atau saat udara dingin.
Menurut pasien, sesak yang tiba-tiba memberat disertai batuk berdahak selama
satu tahun terakhir sudah dirasakan sebanyak 2 kali. Pada kedua keadaan pasien sudah
berobat kedokter dan dirawayat selama beberapa hari hingga keluhan membaik dan
dibolehkan pulang.
BAB (+) normal, konsistensi lunak warna kekuningan, darah (-), lendir (-). AK
(+) normal, warna kekuningan, kencing batu atau berpasir (-), nyeri saat BAK (-). BAK
(+) normal, warna kekuningan, kencing batu atau berpasir (-), .
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-), asthma (-),keganasan (-),
TBC ( - ).
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga os dengan keluhan sesak yang sama dengan os.
Tidak ada keluarga os yang menderita batuk lama.
Riwayat tekanan darah tinggi (-), kencing manis (-), asthma (-),keganasan (-),
TBC ( - ).
Riwayat Pribadi dan Sosial
Pasien adalah seorang pensiunan guru. Memiliki kebiasaan merokok sejak usia
sekitar 10 tahun dan baru berhenti merokok dua tahun lalu. Pasien merokok sebanyak
5-7 batang setiap hari.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
• Keadaan umum : sedang
• Keadaan sakit : sedang
• Kesadaran/GCS : compos mentis/E4V5M6.
• Tekanan Darah : 120/70 mmHg.
• Nadi : 84 kali per menit, reguler,
• Pernafasan : 28 kali per menit, thoraxoabdominal
• Suhu : 36,8ᵒC.
• Berat Badan : 55kg
• Tinggi Badan : : 165 cm
• BMI : 20,2 normal
Status Lokalis
Kepala :
- Ekspresi wajah : normal.
- Bentuk dan ukuran : normal.
- Rambut : normal.
- Kulit kepala : normal, massa (-)
- Udema (-).
- Malar rash (-).
- Parese N VII (-).
- Hiperpigmentasi (-).
- Nyeri tekan kepala (-).
Mata :
- Simetris.
- Alis : normal.
- Kelopak mata : normal, peradangan (-)
- Exopthalmus (-/-).
- Ptosis (-/-).
- Nystagmus (-/-).
- Strabismus (-/-).
- Udema palpebra (-/-).
- Konjungtiva: anemia (-/-), hiperemia (-/-).
- Sclera: icterus (-/-), hyperemia (-/-), pterygium (-/-).
- Pupil : isokor, bulat, miosis (-/-), midriasis (-/-).
- Kornea : normal.
- Lensa : normal, katarak (-/-).
- Pergerakan bola mata ke segala arah : normal
Telinga :
- Bentuk : normal simetris antara kiri dan kanan.
- Lubang telinga : normal, secret (-/-).
- Nyeri tekan (-/-).
- Peradangan pada telinga (-)
- Pendengaran : normal.
Hidung :
- Simetris, deviasi septum (-/-).
- Napas cuping hidung (-/-).
- Perdarahan (-/-), secret (-/-).
- Penciuman normal.
Mulut :
- Simetris.
- Bibir : sianosis (-), stomatitis angularis (-), pursed lips breathing (+).
- Gusi : hiperemia (-), perdarahan (-).
- Lidah: glositis (-), atropi papil lidah (-), lidah berselaput (-), kemerahan di pinggir
(-), tremor (-), lidah kotor (-).
- Gigi : caries (-)
- Mukosa : normal.
- Faring dan laring : tidak dapat dievaluasi.
- Foetor ex ore (-)
Leher :
- Simetris (-).
- Kaku kuduk (-).
- Scrofuloderma (-).
- Pemb.KGB (-).
- Trakea : di tengah.
- JVP :R+2 cm.
- Pembesaran otot sternocleidomastoideus (+).
- Otot bantu nafas SCM aktif.
- Pembesaran thyroid (-)
Thorax
Pulmo :
Inspeksi :
- Bentuk barrel chest (+)
- Pergerakan dinding dada simetris
- Permukaan kulit : petekie (-), purpura (-), ekimosis (-), spider nevi (-), vena
kolateral (-), massa (-), sikatrik (-)
- Iga dan sela antar iga simetris, pelebaran ICS(+), sela iga terlihat lebih
horizontal
- Penggunaan otot bantu napas: sternocleidomastoideus hipertrofi (+), SCM
aktif (+), otot abdomen (-)
- Fossa supraclavicula, fossa infraclavicula cekung simetris, fossa jugular ditengah.
- Tipe pernapasan torakoabdominal, frekuensi napas 28x/menit
Palpasi :
- Pergerakan dinding dada simetris
- Vocal Fremitus menurun
- Nyeri tekan (-), deviasi trakea (-), krepitasi (-), thrill (-), massa (-), edema (-)
- Posisi mediastinum: trakea ditengah, Ictus cordis teraba di ICS VI linea
parasternal sinistra
Perkusi :
- hipersonor di kedua lapang paru
- Batas organ paru hepar saat inspirasi : ICS VIII , saat ekspirasi : ICS VII,
ekskursi 1 ICS.
- Batas jantung kanan ICS III parasternal dextra, batas jantung kiri ICS VII linea
parasternal sinistra.
- Nyeri ketok (-)
Auskultasi :
Pulmo :
- Suara napas vesikuler (+/+) menurun.
- Suara tambahan rhonki basah (+/+) di basal paru.
- Suara tambahan wheezing (-/-).
- Suara gesek pleura (-/-).
- Suara percakapan : Normal
- Suara bisik : Normal
Cor :
Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-).
Abdomen
Inspeksi :
- Bentuk : distensi (-),
- Umbilicus : masuk merata.
- Permukaan Kulit : sikatrik (-), pucat (-), sianosis (-), vena kolateral (-), caput
meducae (-), petekie (-), purpura (-), ekimosis (-), luka bekas operasi (-),
hiperpigmentasi (-).
Auskultasi :
- Bising usus (+) normal.
- Metallic sound (-).
- Bising aorta (-).
Palpasi :
- Turgor & tonus : normal.
- Nyeri tekan (-) diseluruh kuadran abdomen
- Hepar/lien/renal tidak teraba.
Perkusi :
- Timpani (+) pada seluruh lapang abdomen
- Redup beralih (-), undulasi (-)
- Nyeri ketok CVA: -/-
Extremitas :
Ekstremitas atas :
- Akral hangat : +/+
- Deformitas : -/-
- Edema: -/-
- Sianosis : -/-
- Ptekie: -/-
- Clubbing finger-/-
- Infus terpasang +/-
Ekstremitas bawah:
- Akral hangat : +/+
- Deformitas : -/-
- Edema: -/-
- Sianosis : -/-
- Ptekie: -/-
- Clubbing finger: -/-
- Disuse atrofi -/-
Columna Vertebra :
Tidak ada kelainan, nyeri tekan (-).
Genitourinaria :
Tidak dievaluasi.
IV. RESUME
Laki,laki usia 74 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang memberat sejak
1 minggu yang lalu. Keluhan sesak juga disertai dengan batuk yang semakin memberat
disertai dahak berwarna kuning kental. Setiap kali batuk dahak yang dikeluarkan
sebanyak sekitar satu sendok teh. Keluhan sesak sudah dirasakan oleh pasien sejak 5
tahun yang lalu. Awalnya pasien mengaku sesak hanya dirasakan bila pasien malakukan
aktifitas yang berat. Tetapi keluhan sesak ini lama kelamaan bertambah berat dan
menyebabkan aktifitas pasien terganggu. Saat ini, pasien sudah tidak kuat berjalan jauh
dan harus berhenti sejenak untuk menarik napas setiap berjalan sejauh 100 meter. Sesak
biasanya hilang bila pasien beristirahat. Menurut pasien, sesak yang tiba-tiba memberat
disertai batuk berdahak selama satu tahun terakhir sudah dirasakan sebanyak 2 kali.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapat:
• Tekanan Darah : 120/70 mmHg.
• Nadi : 84 kali per menit, reguler,
• Pernafasan : 28 kali per menit, thoraxoabdominal
• Suhu : 36,8ᵒC.
• Pursed lips breathing (+)
• Otot SCM aktif, hipertrofi (+)
• Vocal Fremitus menurun
• Perkusi didapat hipersonor di kedua lapang paru
• Perkusi didapat batas paru-hepar saat inspirasi pada ICS VIII dan ekspirasi pada ICS
VII
• Perkusi didapat batas paru jantung kanan ICS III parasternal dectra dan batas paru kiri
ICS VI parasternal kiri
• Suara napas vesikuler +/+ menurun
• Suara tambahan Rhonki +/+ di basal paru
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Radiologi (5 November 2012)
Foto thoraksAP
Tulang-tulang iga simetris, sela antar iga terlihat melebar dan arahnya lebih
horizontal
Gambaran hiperlusent pada kedua paru
Sudut costrofrenikus lancip
Batas diafragma pada ICS VIII
Cor: tidak ditemukan adanya kardiomegali
KESAN: EMFISEMA
Hasil pemeriksaan Darah Lengkap : 5 November 2012
Parameter 05/11/2012 Normal
HGB 15,5 11,5– 16,5 g/dL
HCT 49,6 40– 50 [%]
RBC 5,16 4,5 – 5,5[10^6/ µL]
WBC 22,38 4,0 – 11,0 [10^3/ µL]
PLT 559 150 – 400 [10^3/ µL]
MCV 96,5 82,0 – 92,0 [fL]
MCH 29,8 27,0 – 31,0 [pg]
Pemeriksaan kimia klinik : 5 November 2012
Parameter 11/04/2012 Normal
GDS 117 < 160 mg/dl
Kreatinin 1,1 0,9 – 1,3
Ureum 64 6 – 28
SGOT 21 < 40
SGPT 14 < 41
VI. DIAGNOSIS KERJA
COPD Eksaserbasi Akut derajat 1
VII. PENATALAKSANAAN
Usulan Terapi
Medikamentosa:
1. O2 1-2 Lpm
2. IVFD NaCl 10 tetes/menit.
3. Nebulisasi combivent /8jam
4. Injeksi Ceftriaxone 2 gram/24 jam.
5. Inj. Metilprednisolon 125 mg/12 jam
Non Medikamentosa:
1. Tirah baring.
2. Diet: TKTP, rendah karbohidrat
3. Pasien dan keluarga diberi edukasi mengenai penyakit yang diderita pasien dan
penatalaksanaannya serta pencegahannya.
Usulan pemeriksaan :
1. Sputum: BTA SPS, pengecatan gram, pemeriksaan jamur, kultur
2. Spirometri
3. EKG
Rencana Monitoring :
Evaluasi tanda vital dan keluhan
VIII. PROGNOSA
Dubia ad malam
FOLLOW UP
Tanggal Subjektive Objective Assessment Planning
05/11/2012 Sesak napas memberat (+),
batuk berdahak (+), demam (-),
mual (-), pusing (-). Nafsu
makan kurang
• TD: 120/70 mmHg.
• N: 84 x/menit, reguler,
• RR: 28 x/menit,
• T: 36,8ᵒC.
• Pursed lips breathing (+)
• Otot SCM aktif,
hipertrofi (+)
• Vocal Fremitus menurun
• Perkusi didapat
hipersonor di kedua
lapang paru, batas paru-
hepar saat inspirasi pada
ICS VIII dan ekspirasi
pada ICS VII, batas paru
jantung kanan ICS III
parasternal dectra dan
batas paru kiri ICS VI
parasternal kiri
• Suara napas vesikuler +/+
COPD Eksaserbasi
Akut derajat 1
O2 1-2 Lpm
IVFD NaCl 18 tetes/menit.
Nebulisasi combivent /8jam
Injeksi cefotaxime 1 gram/8 jam.
Inj. Metilprednisolon 125 mg/12
jam
menurun
• Suara tambahan Rhonki
+/+ di basal paru
06/11/2012 Sesak napas (+) batuk berdahak
berkurang
• KU : sedang
• TD: 120/70 mmHg.
• Nadi : 80 x/ menit
• RR : 22 x/mnt
• Suhu : 36,5 C.
COPD Eksaserbasi
Akut derajat buruk
O2 1-2 Lpm
IVFD NaCl 18 tetes/menit.
Nebulisasi combivent /8jam
Injeksi cefotaxime 1 gram/8 jam.
Inj. Metilprednisolon 125 mg/12
jam
07/11/2012 Sesak (+) berkurang. Batuk (-) • KU : sedang
• TD: 120/70 mmHg.
• Nadi : 80 x/ menit
• RR : 24 x/mnt
• Suhu : 36,6 C.
•
COPD Eksaserbasi
Akut derajat buruk
O2 1-2 Lpm
IVFD NaCl 18 tetes/menit.
Nebulisasi combivent /8jam
Injeksi cefotaxime 1 gram/8 jam.
Inj. Metilprednisolon 125 mg/12
jam
BPL