Laporan Kasus Mata

27
HIFEMA Oleh : Rangga Yudhistira. S.Ked (09700078) Martin Chandra. S.Ked ( 09700355) Pembimbing :Dr. Rini Kusumawar Dhany, Sp.M Laporan Kasus 1

description

mata

Transcript of Laporan Kasus Mata

1

HIFEMA

Oleh :Rangga Yudhistira. S.Ked (09700078)Martin Chandra. S.Ked ( 09700355)

Pembimbing :Dr. Rini Kusumawar Dhany, Sp.M

Laporan Kasus

2

Definisi : Pendarahan pada bilik mata depan akibat

pecahnya pembuluh darah pada iris atau badan silier karena trauma tumpul

Hifema

3

Gaya-gaya akibat kontusif sering merobek pembuluh-pembuluh iris dan merusak sudut kamera okuli anterior biasanya pada trauma tumpul atau trauma tembus.

Perdarahan spontan dapat terjadi pada mata dengan rubeosis iridis, tumor pada iris, retino blastoma, dan kelainan darah.

Perdarahan pasca bedah, bisa juga terjadi pada pasca bedah katarak kadang-kadang pembuluh darah baru yang terbentuk pada kornea dan limbus pada luka bekas operasi bedah katarak dapat pecah sehingga timbul hifema

 

Etiologi

4

Angka kejadian dari hifema traumatic diperkirakan 12 kejadian per 100.000 populasi, dengan pria terkena tiga sampai lima kali lebih sering daripada wanita. Lebih dari 70 persen dari hifema traumatic terdapat pada anak-anak dengan angka kejadian tertinggi antara umur 10 sampai 20 tahun.

Epidemiologi

5

Ruda paksa tumpul dengan kecepatan tinggi

Menimbulkan tekanan meningkat di dalam bola mata

Penyebaran tekanan ke arah posterior badan kaca dan sklera

Perubahan letak diafragma lensa dan iris ke posterior mengakibatkanpecahnya pembuluh darah

Perdarahan masuk ke bilik mata depan

Hifema

Patofisiologi

6

KLASIFIKASI Berdasarkan waktu terjadinya hifema, maka dapat dibagi menjadi 2

bagian yaitu :1. Primer

Perdarahan yang terjadi segera sesudah trauma2. Sekunder

Biasanya timbul setelah 5-7 hari sesudah trauma. Perdarahan lebih hebat dari yang primer. Oleh karena itu seorang dengan hifema harus dirawa sedikitnya 5 hari. Perdarahan ulang terjadi pada 16 sampai 20% kasus dalam 2 sampai 3 hari. Perdarahan sekunder ini terjadi oleh karena resorbsi dari bekuan darah yang terjadi terlalu cepat, sehingga pembuluh darah tidak dapat waktu cukup untuk regenerasi kembali.

 

7

Komplikasi yang mungkin dapat terjadi pada kasus hifema adalah

Imibibisi kornea Glaukoma Uveitis Kebutaan

KOMPLIKASI

8

Prinsip pengobatan : Menghentikan pendarahan atau mencegah pendarahan

berulang Mengeluarkan darah dari bilik mata depan Mengendalikan tekanan bola mata Mencegah imbibisi kornea Mengatasi uveitis Mendeteksi dini penyulit yang mungkin terjadi setelah hifema

Penatalaksanaan

9

Prognosis pada kasus hifema pada jumlah darah dalam bilik mata depan :

Bila darah sedikit maka darah ini akan hilang dan akan jernih sempurna

Bila darah lebih dari setengah tinggi bilik mata depan maka prognosisnya akan buruk dan disertai dengan penyulit.

Dan bila hifema yang penuh didalam bilik mata depan akan memberikan prognosis yang lebih buruk

Prognosis

10

Hifema

Laporan Kasus

11

Nama : Tn.IA Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 19 tahun Pekerjaan : Mahasiswa Alamat : sekar putih, kab mojokerto Status marital : Belum Menikah Agama : Islam Suku : Jawa Ruangan : Jayanegara No. RM : S 1407047434 Tanggal MRS : 20 juli 2014 Tanggal pemeriksaan: 2l juli 2014

Identitas

12

Keluhan Utama : Pasien mengeluh mata sebelah kiri nrocoh

(+), dan kemeng (+).

Anamnesa

13

Riwayat penyakit sekarang :Pasien mengatakan kemeng ( + ) , kadang nyeri, pusing (-), mual (-), muntah(-)

Anamnesa

14

Riwayat Penyakit dahulu : Pemakaian kacamata (-) HT (-) DM (-) ISPA (-) Sinusitis (-) Sakit telinga (-) Hordeolum (-) Trauma (-) Operasi mata (-)

Anamnesa

15

Riwayat Penyakit keluarga :

Tidak ada yang sakit seperti ini Penggunaan kacamata(-) HT (-) DM(-)

Anamnesa

16

Riwayat pengobatan : Pada waktu malam hari datang ke klinik mata

kemudian di rujuk ke rumah sakit umum, pasien tidak mengkonsumsi jamu-jamuan.

Riwayat sosial dan lingkungan : Merokok (+) minum alkohol (-) NAPZA (-)

Riwayat masuk rumah sakit :Tidak pernah

Anamnesa

17

Status Interna KU : Baik Kesadaran: Compos mentis GCS : 4-5-6 Tanda vital: Tensi: 120/70 mmHg

Nadi : 80x/mnt Suhu : 36,20C RR : 20x/mnt

Pemeriksaan Fisik

18

K/L : A (-), I (-), C (-), D (-) Thoraks :

◦ Cor : S1S2 Tunggal, Murmur (-), Gallop (-)◦ Pulmo : Vesikuler Semua Lapang Paru, Ronkhi (-),

Whezzing (-) Abdomen : Soefel, BU (+) dbn, Met (-)

H/L : ttb Ekstremitas : Akral hangat semua eks

Odema tidak ada

Pemeriksaan fisik

19

Pemeriksaan OftamologisOccular Dextra Occular Sinistra

Visus2/60(berbaring)

1/300(berbaring)

Segmen Anterior:

PalpebraEdema (-) (-)

laserasi (-) (-)

Ekteropion (-) (-)

Enteropion (-) (-)

Konjungtiva Hiperemi (-) (+)

Secret (-) (-)

Kornea Jernih (+) (+)

BMD Kesan dalam (+) hifema 1/6 bagian posterior bilik mata

depan

20

Pemeriksaan Oftamologis

Iris Radier(+) Radier(+)

Pupil Bulat, Ø 5 mmReflek cahaya (+)Diamater 3mm

Bulat, Ø 5 mmReflek cahaya(+)Diameter 3mm

Lensa Jernih Jernih

Tekanan Intra

OkulerNormal (Palpasi) Normal (Palapasi)

21

Planning Terapi-Infus RL 14 tpm- drip chrome 1

ampul- bed rest 5 hari 

Planning

22

S O A P

pasien mengatakan nyeri (-), kemeng (-), nrocoh (+), mblobok (-)

vital sign TD :120/70 mmhgNadi : 80x/mntVisus OD : >2/60 (posisi pasien berbaring)Visus OS:>2/60 (posisi pasien berbaring)Segmen mata anterior OD(kanan)

Palpebra : laserasi (-), edema (-)konjungtiva : Hiperemi (-)kornea : laserasi (-), hiperemi (-)Bilik mata depan : dalamiris : radierpupil : bulat, diameter 3 mm, rc (+)lensa : jernih

Segmen mata anterior OS(kiri)

Palpebra : laserasi (+), edema (+)konjungtiva : Hiperemi (+)kornea : laserasi (-), hiperemi (-)Bilik mata depan : hifema 1/6 bagian posterior bilik mata depan iris : radierpupil : bulat, diameter 3 mm, rc (+)lensa : jernih

OS hifema traumatika

-drip chrome 1 ampul -transamin oral 500 mg 3dd 1- tobroson ed 4 dd gtt 1 os- bed rest 5 hari

Follow Up 21-7-2014

23

S O A P

pasien mengatakan nyeri (-), kemeng (-), nrocoh (+), mblobok (-)

TD :120/70 mmhgNadi : 80x/mntVisus OD : >2/60 (posisi pasien berbaring)Visus OS:>2/60 (posisi pasien berbaring)Segmen mata anterior OD(kanan)

Palpebra : laserasi (-), edema (-)konjungtiva : Hiperemi (-)kornea : laserasi (-), hiperemi (-)Bilik mata depan : dalamiris : radierpupil : bulat, diameter 3 mm, rc (+)lensa : jernih

Segmen mata anterior OS(kiri)

Palpebra : laserasi (+), edema (+)konjungtiva : Hiperemi (+)kornea : laserasi (-), hiperemi (-)Bilik mata depan : hifema 1/6 bagian posterior bilik mata depan iris : radierpupil : bulat, diameter 3 mm, rc (+)lensa : jernih

OS hifema traumatika

-drip chrome 1 ampul -transamin oral 500 mg 3dd 1 -tobroson ed 4 dd gtt 1 os- bed rest 5 hari

Follow Up 22-7-2014

24

S O A P

pasien mengatakan nyeri (-), kemeng (-), nrocoh (+), mblobok (-)

TD :120/70 mmhgNadi : 80x/mntVisus OD

: >2/60 (posisi pasien berbaring)Visus OS

:>2/60 (posisi pasien berbaring)Segmen mata anterior OD(kanan)

Palpebra : laserasi (-), edema (-)konjungtiva : Hiperemi (-)kornea : laserasi (-), hiperemi (-)Bilik mata depan : dalamiris : radierpupil : bulat, diameter 3 mm, rc (+)lensa : jernih

Segmen mata anterior OS(kiri)

Palpebra : laserasi (+), edema (+)konjungtiva : Hiperemi (+)kornea : laserasi (-), hiperemi (-)Bilik mata depan : hifema 1/6 bagian posterior bilik mata depan iris : radierpupil : bulat, diameter 3 mm, rc (+)lensa : jernih

Os hifema traumatika

-drip chrome 1 ampul - transamin oral 500 mg 3dd 1 - tobroson ed 4 dd gtt 1 os- Besok keluar rumah sakit

Follow Up 23-7-2014

25

S O A P

pasien mengatakan nyeri (-), kemeng (-), nrocoh (+), mblobok (-)

TD :120/70 mmhgNadi : 80x/mntVisus OD

: >2/60 (posisi pasien berbaring)Visus OS

:>2/60 (posisi pasien berbaring)Segmen mata anterior OD(kanan)

Palpebra : laserasi (-), edema (-)konjungtiva : Hiperemi (-)kornea : laserasi (-), hiperemi (-)Bilik mata depan : dalamiris : radierpupil : bulat, diameter 3 mm, rc (+)lensa : jernih

Segmen mata anterior OS(kiri)

Palpebra : laserasi (+), edema (+)konjungtiva : Hiperemi (+)kornea : laserasi (-), hiperemi (-)Bilik mata depan : hifema 1/6 bagian posterior bilik mata depan iris : radierpupil : bulat, diameter 3 mm, rc (+)lensa : jernih

Os hifema traumatika

-drip chrome 1 ampul - transamin oral 500 mg 3dd 1 - tobroson ed 4 dd gtt 1 os- keluar rumah sakit

Follow Up 24-7-2014

26

Gambaran Mata Pasien

27