Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

download Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

of 45

Transcript of Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    1/45

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Data dari Reproductive Health Library menyatakan terdapat 180 sampai

    200 juta kehamilan setiap tahun. Dari angka tersebut terjadi 8.000 kematian

    maternal akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. !ebab kematian tersebut

    adalah perdarahan 2"#8$# in%eksi dan sepsis 1"#&$# hipertensi dan

    preeklampsi'eklampsi 12#&$# persalinan macet (distosia) *#&$# abortus 12#&$#

    dan sebab langsung yang lain +#&$.(!ai%uddin# 2008)

    ,roses persalinan merupakan suatu proses mekanik# dimana suatu benda di

    dorong melalui ruangan oleh suatu tenaga. -enda yang didorong adalah janin#

    ruangan adalah ,elvis untuk membuka servik dan mendorong bayi keluar.!eksio

    sesarea di merika !erikat dilaporkan meningkat setiap tahunnya# ,ada tahun

    2002 terdapat 2+#* $ seksio sesarea dari seluruh proses kelahiran. Dari angka

    tersebut# 1$ merupakan seksio sesarea primer. Laporan merican /ollege o%

    bstretician and ynaecologist (/) menyatakan baha seksio sesarea

    primer terbanyak pada primigravida dengan %etus tunggal# presentasi verte3# tanpa

    komplikasi. 4ndikasi primigravida tersebut untuk seksio sesarea adalah presentasi

    bokong# preeklampsi# distosia# %etal distress# dan elekti%. Distosia merupakan

    indikasi terbanyak untuk seksio sesarea pada primigravida sebesar **#+$. ngka

    ini menunjukkan peningkatan dibandingkan penelitian regory dkk pada 1&8

    dan 1&&" masing5masing "+$ dan 1#"$ distosia menyebabkan seksio sesarea.

    ( Loe# 200)

    Distosia adalah persalinan yang abnormal atau sulit dan ditandai dengan terlalu

    lambatnya kemajuan persalinan. 6elainan persalinan ini menurut / dibagi

    menjadi 7 yaitu kelainan kekuatan (poer)# kelainan janin (passenger)# dan

    kelainan jalan lahir (passage). ,anggul sempit (pelvic contaction) merupakan

    salah satu kelainan jalan lahir yang akan menghambat kemajuan persalinan karena

    ketidaksesuaian antara ukuran kepala janin dengan panggul ibu yang biasa disebut

    dengan disproporsi se%alopelvik. Disproporsi se%alopelvik sejati seperti itu

    sekarang sudah jarang ditemukan# umumnya disebabkan oleh janin yang besar.

    1

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    2/45

    Disporposio se%alopelvik dapat mengakibatkan janin tidak dapat turun ke pintu

    atas panggul dan dapat mengakibatkan kehamilan menjadi posterm# pada

    kehamilan posterm dapat terjadi kondisi oligohidramnion yang dapat

    mengakibatkan janin menjadi dehidrasi yang dapat berujung pada gaat janin

    atau 4ntra terine 9etal Death.(/unningham# 2010)

    -erdasarkan uraian di atas maka penulis perlu menguraikan permasalahan

    dan penatalaksanaan pada disproporsi se%alopelvik# kehamilan posterm yang

    disertai dengan oligohidramnion.

    2

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    3/45

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 ANATOMI DAN JENIS PANGGUL

    :ulang ; tulang panggul terdiri dari os koksa# os sakrum# dan os koksigis.

    s koksa dapat dibagi menjadi os ilium# os iskium# dan os pubis. :ulang ; tulang

    ini satu dengan lainnya berhubungan. Di depan terdapat hubungan antara kedua os

    pubis kanan dan kiri# disebut sim%isis. Dibelakang terdapat artikulasio sakro5

    iliaka yang menghubungkan os sakrum dengan os ilium.Dibaah terdapat

    artikulasio sakro5 koksigea yang menghubungkan os sakrum dan os koksigis

    (

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    4/45

    Gambar!akrum# s sacrum# dan gelang panggul# /ingulum panggul.

    Daerah di sebelah cranial Linea :erminalis dinamakan panggul besar# ,elvis

    ?ajor. !edangkan daerah di sebelah kaudal Linea terminalis dinamakan panggul

    kecil# pelvis minor (

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    5/45

    7. ,erubahan bentuk karena penyakit tulang belakang> ki%osis# scoliosis#

    spondilolistesis.

    ". ,erubahan bentuk karena penyakit kaki> koksitis# luksasio koksa# atro%i

    atau kelumpuhan 1 kaki.

    ,anggul neagle hanya mempunyai sebuah sayap pada sacrum# sehingga

    panggul tumbuh sebagai panggul miring. ,anggul Robert tidak memiliki kedua

    sayap sehingga panggul sempit dalam ukuran melintang. ,anggul split pelvis

    terdapat penyatuan tulang tulang panggul pada simpisis tidak terjadi sehingga

    panggul terbuka kedepan. ,anggul asilmilasi sacrum terdiri atas * os vertebra

    (asimilasi tinggi) atau " os vertebra (asimilasi rendah). ,anggul asimilasi tinggi

    dapat menimbulkan kesukaran dalam turun nya kepala janin kerongga panggul.

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    6/45

    penyakit pada 1 kaki yang diderita sejak lahir atau dalam masa kanak kanak

    menyebabkan kaki tersebut tak dapat digunakan dengan sempurna# sehinggal

    berat badan harus dipikul oleh kaki yang sehat. kibatnya panggul bertumbuh

    miring (pada postpoliomyelitis masa kanak kanak).

    2.2 Disproporsi Sefaope!i"

    Distosia adalah persalinan yang sulit dan ditandai oleh terlalu lambatnya

    kemajuan persalinan. Distosia dapat disebabkan oleh kelainan pada servik# uterus#

    janin# tulang panggul ibu atau obstruksi lain di jalan lahir. 6elainan ini oleh

    / dibagi menjadi tiga yaitu> ( inersia uteri ' kelemahan his

    b. kekuatan mengejan yang kurang misalnya pada hernia atau sesak

    na%as.

    2. 6elainan yang melibatkan janin (passenger)# misalnya letak lintang#

    letak dahi# hidrose%alus.

    7. 6elainan jalan lahir (passage)# misalnya panggul sempit# tumor yang

    mempersempit jalan lahir.

    Disproporsi se%alopelvik (D6,) adalah keadaan yang menggambarkan

    ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat

    keluar melalui vagina. Disproporsi se%alopelvik disebabkan oleh panggul sempit#

    janin yang besar ataupun kombinasi keduanya.( /huningham#200+)

    ,anggul disebut sempit bila ukurannya 152 cm kurang dari normal.

    6esempitan panggul bisa pada ,intu tas ,anggul# ,intu tengah panggul# pintu

    baah panggul# atau kombinasi ketiganya.

    2.2.1 Kesempi#a$ pa%a Pi$#& A#as Pa$''&

    ,intu masuk panggul biasanya dianggap menyempit apabila diameter

    anteroposterior terpendeknya kurang dari 10#0 cm atau apabila diameter

    transversal terbesarnya kurang dari 12 cm. Diameter anteroposterior pintu atas

    6

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    7/45

    panggul sering diperkirakan dengan mengukur konjugata diagonal secara

    manual# yang biasanya lebih panjang 1# cm. Dengan demikian# penyempitan

    pintu atas panggul biasanya dide%inisikan sebagai konjugata diagonal yang

    kurang dari 11# cm. 6esalahan yang kerap terjadi dalam pemakaian

    pengukuran klinis.( /huningham# 2010)

    Dengan menggunakan pelvimetri klinis dan# kadang5kadang pelvimetri

    radiologi kita perlu mengidenti%ikasi diameter anteroposterior paling pendek

    yang harus dileati kepala janin. 6adang5kadang korpus vertebra sakralis

    pertama bergeser ke depan sehingga jarak terpendek sebenarnya mungkin

    terletak antara promontorium sakrum yang palsu (abnormal) ini dan sim%isis

    pubis.( !ai%uddin# 2008)

    !ebelum persalinan# telah terbukti diameter biparietal janin rata5rata

    berukuran cm sampai cm. Dengan demikian# sebagian janin mungkin

    sangat sulit atau mustahil meleati pintu atas dengan diameter anteroposterior

    yang kurang dari 10 cm. ?engert dan 6altreider# dengan menggunakan

    pelvimetri radiologik# membuktikan baha insiden kesulitan pelahiran sama5

    sama meningkat apabila diameter anteroposterior pintu atas panggul kurang

    dari 10 cm atau diameter transversal kurang dari 12 cm. pabila kedua

    diameter tersebut nilainya kecil# distosia akan lebih berat dibandikan apabila

    hanya salah satu yang kecil. 6on%igurasi pintu atas pangguljuga merupakan

    penentu penting adekuat5tidaknya kapasitas panggul# terlepas dari ukuran

    sebenarnya diameter5diameter tersebut dan perhitungan BluasC. ( !ai%uddin#

    2008)

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    8/45

    @ormalnya# pembukaan serviks dipermudah oleh e%ek hidrostatik selaput

    ketuban yang belum pecah atau setelah pecah oleh persentuhan langsung

    bagian terbaah janin ke serviks. @amun# pada panggul yang sempit# saat

    kepala tertahan di pintu atas panggul# seluruh gaya yang ditimbulkan oleh

    kontraksi uterus bekerja secara langsung pada bagian selaput ketuban yang

    menutupi serviks yang mebuka. kibatnya# besar kemungkinan terjadinya

    pecah selaput ketuban. ( !ai%uddin# 2008)

    !etelah selaput ketuban pecah# tidak adanya tekanan oleh kepala terhadap

    serviks dan segmen baah uterus memudahkan terjadinya kontraksi yan

    ine%ekti%. 6arena itu# pembukaan lebih lanjut berjalan secara sangat lambat

    atau tidak sama sekali. /iblis dan Hendricks melaporkan baha adaptasi

    mekanis janin sebagai penumpang terhadap bagian tulang jalan lahir berperan

    penting dalam menentukan e%isiensi kontraksi. !emakin baik adaptasinya#

    semakin e%isien kontraksi. 6arena pada panggul yang sempit adaptasinya

    buruk# sering terjadi pemanjangan aktu persalinan. ,ada derajat penyempitan

    panggul yang tidak memungkinkan pelahiran janin pervagianm# serviks jarang

    membuka lengkap. Dengan demikian# respons serviks terhadap persalinan

    memiliki makna prognostik untuk hasil akhir persalinan pada anita yang

    mengalami penyempitan pintu atas panggul. ( !ai%uddin# 2008)

    ,intu atas panggul yang menyempit berperan penting dalam menimbulkan

    kelainan presentasi. ,ada nulipara normal aterm# bagian terbaah janin sering

    sudah turun ke dalam panggul sebelum persalinan dimulai. @amun# apabila

    pintu atas mengalami penyempitan yang cukup berarti penurunan (kalaupun

    berlangsung) belum terjadi sampai setelah aitan persalinan. ,resentasi kepala

    masih predominan# tetapi karena kepala mengapung bebas diatas pintu masuk

    panggul atau terletak lebih ke arah lateral di salah satu %osa iliaka# pengaruh

    yang sangat kecil saja sudah dapat menyebabkan janin mengambil presentasi

    lain. ,ada anita yang panggulnya sempit# presentasi ajah dan bahu

    dijumpai tiga kali lebih sering# dan prolaps tali pusat terjadi empat sampai

    enam kali lebih sering. -esarnya risiko prolaps tali pusat pada anita dengan

    disproposi se%alopelvik (/unningham# 200*).

    8

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    9/45

    2.2.2 Kesempi#a$ Pa$''& Te$'a(

    Dengan sakrum melengkung sempurna# dinding5 dinding panggul tidak

    berkonvergensi# %oramen ischiadikum mayor cukup luas dan spina ischiadika

    tidak menonjol kedalam dapat diharapkan baha panggul tengah tidak akan

    menyebabkan rintangan. kuran terpenting adalah Distansia 4nterspinarum#

    apabila. kuran ini kurang dari cm# perlu diaspadai tentang kesukaran

    persalinan. ( Hariadi# 200")

    Hal ini lebih sering dijumpai dibanding penyempitan pintu atas panggul.

    ,enyempitan pintu tengah panggul ini sering menyebabkan terhentinya kepala

    janin pada bidang transversal# yang dapat menyebabkan perlunya tindakan

    %orseps tengah yang sulit atau seksio sesarea. ( Hariadi# 200")

    -idang obstetris di panggul bagian tengah membentang dari batas in%erior

    sim%isis pubis# melalui spina5spina iskiadika# dan menyentuh sakrum dekat

    pertemuan antara vertebra keempat dan kelima. !ecara teoretis# sebuah garis

    tranversal yang menghubungkan kedua spina iskiadika membagi panggul

    tengah menjadi bagian anterior dan posterior. ,anggul tengah anterior dibatasi

    disebelah anterior oleh batas baah sim%isis pubis dan sebelah lateral oleh

    ramus iskopubik. -agian posterior dibatasi disebelah dorsal oleh sakrum dan

    sebelah lateral oleh ligamentum sakrospinosum# membentuk batas5batas

    baah taktik sakroiskiadika. (!isosudarmo#2008)

    Rata5rata ukuran diameter pintu tengah panggula adalah sebagai berikut>

    diameter transversal (interspianrum) 10# cm diameter anteroposterior (dari

    batas baah sim%isis pubis keperbatasan antara vertebra keempat dan kelima)

    11# cm dan diameter sagitalis posterior (dari titik tengah garis interspinarum

    ke titik tengah di sakrum) cm.

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    10/45

    diameter interspinarum kurang dari 10 cm. pabila lebih kecil daripada 8 cm#

    panggul tengah sudah pasti dikatakan sempit.( /huningham# 2010)

    De%inisi5de%inisi sebelumnya tentang penyempitan panggul tengah tidak

    menyiratkan baha distosia selalu terjadi pada panggul tengah yang sempit

    tersebut# tetapi sekedar menyatakan baha hal tersebut besar kemungkinannya

    terjadi. :erjadinya distosia juga bergantung pada ukuran dan bentuk panggul

    depan dan ukuran kepala janin# serta pada tingkat penyempitan panggul secara

    keseluruhan. (!isosudarmo#2008)

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    11/45

    /aranya >

    Lakukan F: sampai teraba promotorium lalu ukur jari tangan yang masuk

    (/D)# kemudian kurangkan 1 1'2 cm#kalau kurang dari 10 cm berarti panggul

    sempit.

    Pe$+empi#a$ Pi$#& Ba*a( Pa$''&

    Hal ini dide%inisikan sebagai pemendekan diameter intertuberosum hingga

    8 cm atau kurang. ,intu baah panggul secara kasar dapat dianggap sebagai dua

    segitiga dengan diameter inti tuberosum sebagai dasar keduanya. !isi5sisi segitiga

    anterior dibentuk oleh kedua ramus pubis# dan puncaknya adalah permukaan

    posterior in%erior sim%isis pubis. !egitiga posterior tidak dibatasi oelh tulang

    disisinya tetapi apeksnya dibatasi oelh ujung vetebra sakralis terakhir (bukan

    ujung koksigis). Di laporkan baha penyempitan pintu baah panggul dijumpai

    pada hampir 1 persen diantara lebih dari 1"00 nulipara aterm yang dipilih secara

    acak (9loberg dkk# 1&8+).

    ?enyempitnya diameter intertuberosum yang menyebabkan penyempitan

    segitiga anterior akan mendorong kepala janin ke arah posterior. Dengan

    demikian# penentuan apakah janin dapat lahir sebagian bergantung pada ukuran

    segitiga posterior# atau secara lebih spesi%ik pada diameter intertuberosum dan

    diameter sagitalis posterior pintu baah panggul. ,intu baah yang sempit dapat

    menyebabkan distosia bukan sebagai penyebab tunggal karena sebagian besar

    disertai penyempitan pintu tengah panggul. ,enyempitan pintu baah panggul

    tanpa disertai penyempitan pintu tengah panggul jarang terjadi.

    -ahkan apabila disproporsi antara kepala janin dengan pintu baah

    panggul tidak terlalu besar untuk menimbulkan distosia berat# hal ini akan dapat

    berperan penting dalam menimbulkan robekan perineum. Dengan semakin

    menyempitnya arkus pubis# oksiput tidak dapat keluar tepat dibaah sim%isis

    11

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    12/45

    pubis tetapi dipaksa semakin ke baah menuju ramus iskiopubik. ,ada kasus

    yang ekstrim# kepala harus berputar mengelilingi sebuah garis yang

    menghubungkan tuberositas iskiadika. 6arena itu# perineum akan menjadi sangat

    terengang dan menyebabkan mudah robek.

    2.2., Dia'$osis Disporposi Kepaa Pa$''&

    a. Pe$%e"a#a$ Dia'$osis

    1. 6epala belum masuk panggul (engage) oada akhir kehamilan

    2. :inggi badan ibu 1" ( G10)

    7. ?alpresentasi

    ". 6elainan panggul

    . 6elainan pada kepala janin# dapat diketahui secara klinik atau secara !

    *. 6egagalan tindakan persalinan pervaginam

    +. ?oulage kepala janin.

    Disproporsi se%alopelvik (D6,) yang disebabkan oleh panggul sempit

    dapat ditegakkan dengan > (!isosudarmo#2008)

    a. namnesis

    6epala tidak masuk ,, dan ada riayat kesalahan letak (Letakk

    lintang atau letak bokong)# partus yang lalu berlangsung lama# anak

    mati atau persalinan dibantu dengan alat5alat (ekstraksi vakum atau

    %orsep) dan operasi

    b. 4nspeksi

    :inggi badan ibu kurang# bentuk perut gantung (pendular

    abdomen)# cara berjalan (pincang# miring)# bentuk punggung

    (skoliosis# ki%osis# atau kelainan vertebra yang lain)

    c. ,alpasi

    ,emeriksaan sborn dapat dilakukan untuk melakukan

    pemeriksaan dari luar tentang kemungkinan kesempitan panggul.

    6epala janin dipegang dan diupayakan untuk dapat masuk ,,. =ika

    tidak dapat masuk ,, karena masih tinggi# harus diukur dengan jari

    12

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    13/45

    untuk mengetahui seberapa tinggi nya dari sim%isis pubis. =ika

    tingginya sekitar 2 jari diatas sim%isis# disebut positi%. -erarti ada

    kemungkinan panggul sempit. :anpa pemeriksaan osborn#

    kemungkinan kesempitan panggul akan dijumpai pada hasil

    pemeriksaan palpasi Leopols dimana ditemukan kepala janin masih

    tinggi diatas sim%isis atau masih dapat digoyangkan diatas sim%isis.

    ?etode muller munro kerr# tangan yang 1 memegang kepala janin

    dan menekan kearah rongga panggul# sedangkan 2 jari tangan yang

    lain di masukkan ke rongga vagina untuk menentukan sampai berapa

    jauh kepala mengikuti tekanan tersebut. !ementara itu ibu jari tangan

    masuk ke dalam rongga vagina memeriksa dari luar hubungan antara

    kepala dan simpisis.

    d. ,elvimetri 6linis

    :erdiri dari pemeriksaan panggul luar untuk mengetahui apakah

    ukurannya kurang dari normal dan pemeriksaan panggul dalam

    (F:) #yang dievaluasi antara lain promotorium# linea innominata#

    spina ischiadika# dinding samping# kurvatura sakrum# ujung sakrum#

    dan arkus pubis. ,ada pemeriksaan ini dicoba memperkirakan ukuran

    konjugata diagonalis dan konjungata vera# distansia 4nter !pinarum

    (diameter dispinarum)# dan diameter antaro ; posterior pintu baah

    panggul.

    e. Rontgen ,elvimetri

    ,elvimetri radiologi dianggap tidak banyak berman%aat dalam

    penatalaksanaan persalinan dengan presentasi kepala @amun# apabila

    akan dilakukan persalinan per vaginam pada janin dengan presentasi

    bokong# pelvimetri radiologic masih digunakan di bnayak pusat

    kesehatan.

    2.2.- Kompi"asi Disporposio Kepaa Pa$''&

    pabila persalinan dengan disporposi se%alopelvik dibiarkan# timbul

    bahaya bagi ibu dan janin. (!isosudarmo#2008)

    -ahaya bagi ibu>

    13

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    14/45

    a) 6ehamilan posterm akibat kepala janin tidak dapat masuk pintu atas

    panggul# pada kehamilan posterm dapat mengakibatkan kondisi

    oligohidramnion yang dapat mengakibatkan dehidrasi bagi janin yang

    dapat membahayakan kondisi janin.

    b) ,artus lama yang seringkali disertai dengan pecahnya ketubann pada

    pembukaan kecil# dapat menimbulkan dehidrasi serta asidosis dan in%eksi

    intrapartum.

    c) Dengan his yang kuat# sedang kemajuan janin dalam jalan lahir tertahan#

    dapat timbul regangan segmen baah uterus dan pembentukan lingkaran

    retraksi patologik (bandl). 6eadaan ini dikenal dengan keadaan rupture

    uteri mengancam# apabila tidak segera diambil tindakan untuk mengurangi

    regangan akan timbul ruptur uteri.

    d) Dengan persalinan tidak maju karena disporposi se%alopelvik# jalan lahir

    pada suatu tempat mengalami tekanan yang lama antara kepala janin dan

    tulang panggul. Hal itu menimbulkan gangguan sirkulasi# iskemia dan

    nekrosis pada tempat tersebut. -eberapa hari post partus akan terjadi

    %istula vesicoservicalis# %istula vesikovaginalis# atau %istula rectovaginalis.

    -ahaya bagi janin>

    a) ,artus lama dapat meningkatkan kematian perinatal apalagi ditambah

    dengan in%eksi intrapartum.

    b) ,rolapsus %unikuli# apabila terjadi# mengandung bahaya yang sangat besar

    bagi janin dan memerlukan kelahirannya dengan segera apabila ia masih

    hidup.

    c) Dengan adanya disporporsi se%alopelvik kepala janin dapat meleati

    rintangan dengan mengadakan moulage. ?oulage dapat dialami oleh

    kepala janin tanpa akibat yang jelek sampai batas batas tertentu# akan

    tetapi jika batas batas tertentu dileati maka terjadi sobekan pada

    tentorium serebelli dan perdarahan intracranial.

    d) :ekanan oleh promontorium atau kadang kadang oleh simpisis pada

    panggul picak menyebabkan perlukaan pada bagian diatas tulang kepala

    janin# malahan dapat pula menimbulakan %raktur pada os parietalis.

    14

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    15/45

    2.) Defi$isi Ke(amia$ Pos##erm

    6ehamilan postterm disebut juga kehamilan serotinus# kehamilan leat aktu#

    kehamilan leat bulan#prolonged pregnancy, extended pregnancy, postdate/ post

    datisme atau pascamaturitas. ?enurut

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    16/45

    36 37-39 40 41 420

    200000

    400000

    600000

    800000

    1000000

    1200000

    1400000

    1600000

    1800000

    2000000

    Usia Gestasi

    dapted %rom Fentura and /olleagues# 1&&&

    Gambar Tabe Dis#rib&si Usia Ges#asi

    !edangkan kepustakaan lainnya menyatakan baha perbedaan yang lebar juga

    disebabkan oleh karena adanya perbedaan dalam menentukan usia kehamilan.

    !ebanyak 10$ ibu lupa tanggal haid terakhirnya sehingga terjadi kesukaran dalam

    menentukan secara tepat saat ovulasi.( /unningham# 2001)

    ?enurut !tandar ,elayanan ?edik bstetri dan inekologi (,4)# insidens

    kehamilan leat aktu sangat bervariasi antara lain > (,4#2008)

    4nsidens kehamilan "2 minggu lengkap > " ; 1" $# "7 minggu lengkap 2 ;

    + $.

    4nsidens kehamilan post5term tergantung pada beberapa %aktor > tingkat

    pendidikan masyarakat# %rekuensi kelahiran pre5term# %rekuensi induksi

    persalinan# %rekuensi seksio sesaria elekti%# pemakaian ! untuk menentuka usia

    kehamilan.

    !ecara spesi%ik# insidens kehamilan post5term akan rendah jika %rekuensi

    kelahiran pre5term tinggi# bila angka induksi persalinan dan seksio sesaria elekti%

    tinggi# dan bila ! dipakai lebih sering untuk menentukan usia kehamilan.

    16

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    17/45

    ,eningkatan mortalitas dan morbiditas secara signi%ikan berhubungan dengan

    distosia akibat makrosomia. !ekitar 1052$ janin yang lahir leat aktu

    memiliki berat badan lebih dari "000 gram dan 1#$ janin dengan berat badan

    sekitar "00 gram. 4nsidens distosia bahu pada kehamilan leat aktu adalah

    sebesar 2$. Resiko mengalami distosia akibat makrosomia adalah 7 kali lipat dan

    peningkatan insiden distosia bahu sebesar 2 kali lipat pada kehamilan leat aktu

    dibandingkan dengan anita yang melahirkan bayi pada kehamilan "0 minggu.

    (

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    18/45

    . Teori heriditer. ,engaruh herediter terhadap insidensi kehamilan postterm

    telah dibuktikan pada beberapa penelitian sebelumnya. 6itska et al (200+)

    menyatakan dalam hasil penelitiannya baha seorang ibu yang pernah

    mengami kehamilan postterm akan memiliki risiko lebih tinggi untuk

    mengalami kehamilan postterm pada kehamilan berikutnya. Hasil

    penelitian ini memunculkan kemungkinan baha kehamilan postterm juga

    dipengaruhi oleh %aktor genetik (Hacker# 1&&2). ?ogren (1&&&)

    menyatakan baha bilamana seorang ibu mengalami kehamilan postterm

    saat melahirkan anak perempuan# maka besar kemungkinan anak

    perempuannya akan mengalami kehamilan postterm.

    2.).) Pa#ofisioo'i Ke(amia$ Pos##erm

    ,ada kehamilan postterm terjadi berbagai perubahan baik pada cairan amnion#

    plasenta# maupun janin. ,engetahuan mengenai perubahan5perubahan tersebut

    dapat dijadikan dasar untuk mengelola kasus persalinan postterm.

    1. ,erubahan pada ,lasenta.

    Dis%ungsi plasenta merupakan %aktor penyebab terjadinya komplikasi pada

    kehamilan postterm dan meningkatnya risiko pada janin. 9ungsi plasenta

    mencapai puncaknya pada kehamilan 78 minggu dan kemudian mulai menurun

    terutama setelah "2 minggu. Rendahnya %ungsi plasenta ini berkaitan dengan

    peningkatan kejadian gaat janin dengan risiko 25" kali lebih tinggi. ,enurunan

    %ungsi plasenta dapat dibuktikan dengan penurunan kadar estriol dan plasenta

    laktogen. ,erubahan yang terjadi pada plasenta sebagai berikut.

    ,enimbunan kalsium. ,eningkatan penimbunan kalsium pada plasenta sesuai

    dengan progresivitas degenerasi plasenta. ,roses degenerasi jaringan plasenta

    yang terjadi seperti edema# timbunan %ibrinoid# %ibrosis# trombosis intervilli#

    spasme arteri spiralis dan in%ark villi. !elapot vaskulosinsial menjadi tambah tebal

    dan jumlahnya berkurang. 6eadaan ini dapat menurunkan metabolisme transport

    plasenta. :ransport kalsium tudak terganggu tetapi aliran natrium# kalium#

    glukosa# asam amino# lemak dan gamma globulin mengalami gangguan sehingga

    18

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    19/45

    janin akan mengalami hambatan pertumbuhan dan penurunan berat janin.

    (/unningham# 2001)

    2. ligohidramnion

    ,ada kehamilan postterm terjadi perubahan kualitas dan kuantitas cairan

    amnion. =umlah cairan amnion mencapai puncak pada usia kehamilan 78 minggu#

    yaitu sekitar 1000 ml dan menurun menjadi sekitar 800 ml pada usia kehamilan

    "0 minggu. ,enurunan jumlah cairan amnion berlangsung terus menjadi sekitar

    "80 ml# 20 ml# hingga 1*0 ml pada usia kehamilan "2# "7# dan "" minggu.

    (/unningham#2001)

    ,enurunan jumlah cairan amnion pada kehamilan postterm berhubungan

    dengan penurunan produksi urin janin. Dilaporkan baha berdasarkan

    pemeriksaan Doppler velosimetri# pada kehamilan postterm terjadi peningkatan

    hambatan aliran darah (resistance index/!) arteri renalis janin sehingga dapat

    menyebabkan penurunan jumlah urin janin dan pada akhirnya menimbulkan

    oligohidramnion.(A#et al.#2002) leh sebab itu# evaluasi volume cairan amnion

    pada kasus kehamilan postterm menjadi sangat penting artinya. Dilaporkan baha

    kematian perinatal meningkat dengan adanya oligohidramnion yang menyebabkan

    kompresi tali pusat. ,ada persalinan postterm# keadaan ini dapat menyebabkan

    keadaan gaat janin saat intra partum.(

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    20/45

    penjumlahan keempat kuadran tersebut dikenal dengan sebutan indeks cairan

    anmion (Amnionic "luid !ndex/A"!#$-ila nilai 94 telah turun hingga cm atau

    kurang# maka merupakan indikasi adanya oligohidramnion.( /unningham#2001)

    7. ,erubahan pada janin

    Bera# /a$i$. -ila terjadi perubahan anatomik yang besar pada plasenta# maka

    terjadi penurunan berat janin. @amun# seringkali pula plasenta masih dapat

    ber%ungsi dengan baik sehingga berat janin bertmbah terus sesuai bertambahnya

    umur kehamilan. Risiko persalinan bayi dengan berat lebih dari "000 gram pada

    kehamilan postterm meningkat 25" kali lebih besar.

    !elain risiko pertambahan berat badan yang berlebihan# janin pada kehamilan

    postterm juga mengalami berbagai perubahan %isik khas disertai dengan gangguan

    pertumbuhan dan dehidrasi yang disebut dengan si$%rom pos#ma#&ri#as.

    ,erubahan5perubahan tersebut antara lain penurunan jumlah lemak subkutaneus#

    kulit menjadi keriput# dan hilangnya vernik kaseosa dan lanugo. 6eadaan ini

    menyebabkan kulit janin berhubungan langsung dengan cairan amnion. ,erubahan

    lainnya yaitu rambut panjang# kuku panjang# serta arna kulit kehijauan atau

    kekuningan karena terpapar mekonium. @amun demikian# :idak seluruh neonatus

    kehamilan postterm menunjukkan tanda postmaturitas tergantung %ungsi plasenta.

    mumnya didapat sekitar 12520 $ neonatus dengan tanda postmaturitas pada

    kehamilan postterm. :anda postterm dibagi dalam 7 stadium>

    ( 6ulit kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupakulit kering# rapuh# dan mudah mengelupas.

    b. !tadium 2 > ejala di atas disertai pearnaan mekonium pada kulit.

    c. !tadium 7 > ,earnaan kekuningan pada kuku# kulit# dan tali pusat.

    2.).- Dia'$osis Ke(amia$ Pos##erm

    ?eskipun diagnosis kehamilan postterm berhasil ditegakkan pada "51&$ dari

    seluruh kehamilan# sebagian diantaranya kenyataanya tidak terbukti oleh karena

    20

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    21/45

    kekeliruan dalam menentukan usia kehamilan. leh sebab itu# pada penegakkan

    diagnosis kehamilan postterm# in%ormasi yang tepat mengenai lamanya kehamilan

    menjadi sangat penting. Hal ini disebabkan karena semakin lama janin berada di

    dalam uterus maka semakin besar pula risiko bagi janin dan neonatus untuk

    mengalami morbiditas maupun mortalitas. @amun sebaliknya# pemberian

    intervensi'terminasi secara terburu5buru juga bisa memberikan dampak yang

    merugikan bagi ibu maupun janin.

    1. Riayat haid

    ,ada dasarnya# diagnosis kehamilan postterm tidaklah sulit untuk ditegakkan

    apabila keakuratan H,H: ibu bisa dipercaya. Diagnosis kehamilan postterm

    berdasarkan H,H: dapat ditegakkan sesuai dengan de%inisi yang dirumuskan oleh

    American College of Obstetricians and Gynecologists (200")# yaitu kehamilan

    yang berlangsung lebih dari "2 minggu (2&" hari) yang terhitung sejak hari

    pertama siklus haid terakhir (H,H:). (/unningham#2001)

    ,ermasalahan sering timbul apabila ternyata H,H: ibu tidak akurat atau tidak

    bisa dipercaya. ?enurut ?ochtar et al (200")# jika berdasarkan riayat haid#

    diagnosis kehamilan postterm memiliki tingkat keakuratan hanya K70 persen.

    Riayat haid dapat dipercaya jika telah memenuhi beberapa kriteria# yaitu> (a) ibu

    harus yakin betul dengan H,H:5nya (b) siklus 28 hari dan teratur# (c) tidak

    minum pil anti hamil setidaknya 7 bulan terakhir.(

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    22/45

    adanya variasi durasi %ase %olikular# yang bisa berlangsung selama +521 hari. leh

    sebab itu# pada ibu yang memiliki siklus 28 hari# masih ada kemungkinan ovulasi

    terjadi setelah hari ke51" siklus. kibatnya# terjadi kesalahan dalam penentuan

    usia kehamilan yang seharusnya dihitung mulai dari terjadinya %ertilisasi sampai

    lahirnya bayi. (-ennett# et al.# 200") :ingkat kesalahan estimasi tanggal perkiraan

    persalinan jika berdasarkan H,H: adalah K 1#7+ minggu.(Hacker# 1&&2)

    2. Riayat pemeriksaan antenatal

    Tes "e(amia$. -ila pasien melakukan pemeriksaan tes imunologik sesudah

    terlambat haid 2 minggu# maka dapat diperkirakan keamilan telah berlangsung *

    minggu.

    Gera" /a$i$. erak janin pada umumnya dirasakan ibu pada umur kehamilan

    18520 minggu. ,ada primigravida dirasakan sekitar umur kehamilan 18 minggu#

    sedangkan pada multigravida pada 1* minggu. 6eadaan klinis yang ditemukan

    ialah gerakan janin yang jarang# yaitu secara subyekti% kurang dari + kali'20

    menit# atau secara obyekti% dengan /: kurang dari 10 kali'20 menit.

    De$+ Ja$#&$' Ja$i$ 0DJJ. Dengan stetoskop Laennec D== dapat didengar

    mulai umur kehamilan 18520 minggu# sedangakn dengan Doppler dapat terdengar

    pada usia kehamilan 10512 minggu.

    ,ernoll# et al (200+) menyatakan baha kehamilan dapat dinyatakan sebagai

    kehamilan postterm bila didapat 7 atau lebih dari " kriteria hasil pemeriksaan

    sebagai berikut>

    a. :elah leat 7* minggu sejak test kehamilan positi%

    b. :elah leat 2" minggu sejak dirasakan gerak janin pertama kali

    c. :elah leat 72 minggu sejak D== pertama terdengar dengan Doppler

    d. :elah leat 22 minggu sejak terdengarnya D== pertama kali dengann lannec

    7. :inggi 9undus teri

    Dalam trisemester pertama pemeriksaan tinggi %undus uteri serial dalam

    sentimeter (cm) dapat berman%aat bila dilakukan pemeriksaan secara berulang

    22

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    23/45

    setiap bulan. Lebih dari 20 minggu# tinggi %undus uteri dapat menentukan umur

    kehamilan secara kasar.(!haver#1&&7)

    ". ,emeriksaan ltrasonogra%i (!)

    ,enggunaan pemeriksaan ! untuk menentukan usia kehamilan telah

    banyak menggantikan metode H,H: dalam mempertajam diagnosa kehamilan

    postterm. -eberapa penelitian terdahulu telah membuktikan baha penentuan usia

    kehamilan melalui pemeriksaan ! memiliki tingkat keakuratan yang lebih

    tinggi dibanding dengan metode H,H:.

    !emakin aal pemeriksaan ! dilakukan# maka usia kehamilan yang

    didapatkan akan semakin akurat sehingga kesalahan dalam mendiagnosa

    kehamilan postterm akan semakin rendah. :ingkat kesalahan estimasi tanggal

    perkiraan persalinan jika berdasarkan pemeriksaan ! trimester 4 (cro%n&rump

    length) adalah K " hari dari taksiran persalinan.,ada usia kehamilan antara 1*52*

    minggu# ukuran diameter biparietal (biparietal diameter'-,D) dan panjang %emur

    (femur length'9L) memberikan ketepatan K + hari dari taksiran persalinan.

    (

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    24/45

    . ,emeriksaan laboratorium

    a. !itologi cairan amnion. ,engecatan nile blue sulphate dapat melihat sel lemak

    dalam cairan amnion. pabila jumlah sel yang mengandung lemak melebihi 10$#

    maka kehamilan diperkirakan sudah berusia 7* minggu dan apabila jumlahnya

    mencapai 0$ atau lebih# maka usia kehamilan 7& minggu atau lebih.

    b. :romboplastin cairan amnion (:/). Hasil penelitian terdahulu berhasil

    membuktikan baha cairan amnion mempercepat aktu pembekuan darah.

    ktivitas ini meningkat dengan bertambahnya usia kehamilan. ,ada usia

    kehamilan "15"2 minggu# /: berkisar antara "5* detik sedangkan pada usiakehamilan "2 minggu# didapatkan /: G" detik. -ila didapatkan /:

    antara "25"* detik# ini menunjukkan baha kehaminan sudah postterm.

    c. ,erbandingan kadar lesitin5spingomielin (L'!). ,erbandingan kadar L'! pada usia

    kehamilan sekitar 22528 minggu adalah sama (1>1). ,ada usia kehamilan K72

    minggu# perbandingannya menjadi 1#2>1 dan pada kehamilan genap bulan menjadi

    2>1. ,emeriksaan ini tidak dapat dipakai untuk menentukan kehamilan postterm

    tetapi hanya digunakan untuk menentukan apakan janin cukup usia'matang untuk

    dilahirkan.

    %. !itologi vagina. ,emeriksaan sitologi vagina (indeks kariopiknotik 20$)

    mempunyai sensitivitas +. ,erlu diingat baha kematangan serviks tidak dapat

    dipakai untuk menentukan usia gestasi.(

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    25/45

    ).1 I%e$#i#as Pasie$

    @ama > @y. !M

    @o Rekam ?edis > 2&.*".8

    mur > 2 :ahun

    gama > 4slam

    ,endidikan > !?

    ,ekerjaan > !asta

    @ama!uami > :n.9

    mur > 2 :ahun

    gama > 4slam

    ,endidikan > !?

    ,ekerjaan >!asta

    lamat > =l. bi 6usno /okro suyoso Rt.70 R. 012 @o.

    12" 6ertapati # ,alembang

    namnesis dan ,emeriksaan %isik dilakukan pada tanggal 2+ juli 201

    pukul 1.7

    ).2 A$am$esis

    1. Ke&(a$ U#ama

    s masuk ingin kontrol kehamilan di poli kebidanan.

    2. 3i*a+a# Per/aa$a$ Pe$+a"i#

    s masuk R! ?uhammadiyah tanggal 2+ =uli 201 pada pukul

    1.7 melalui poli kebidanan dengan diagnosis ,rimigravida

    hamil "05"1 minggu dengan oligohidramnion# gerakan anak masih

    25

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    26/45

    dirasakan ibu. Riayat keluar air5air (5)# -loody slym (N)# Jdema

    (5)# riayat H:(5)# Riayat asma (5).

    ). 3i*a+a# Pe$+a"ir Da(&&

    s mengaku tidak pernah mengalami penyakit jantung# paru# hati#

    ginjal# diabetes ?elitus# alergi maupun hipertensi. s memiliki

    riayat penyakit asma

    ,. 3i*a+a# Pe$+a"i# Ke&ar'a

    s mengaku tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit

    menular# penyakit hipertensi# asma# diabetes# jantung# hati# alergi

    maupun penyakit kejiaan.

    -. 3i*a+a# Hai%sia ?enarche > 1 :ahun

    !iklus Haid > 28 hari

    Lama Haid > + hari

    @yeri Haid > 5

    H,H: > 1+ ktober 201"

    :, > 2" =uli 201

    . 3i*a+a# Per$i"a(a$

    =umlah 6ali menikah > satu kali

    Lama ,ernikahan > 1 tahun

    sia aktu ?enikah > 2" tahun

    4. 3i*a+a# AN5

    @/ dilakukan kali di 6linik bidan dan di puskesmas

    4munisasi :: dilakukan tidak dilakukan

    6. 3i*a+a# Persai$a$

    @o :empat

    -ersalin

    ,enolong :ahun term /ara

    ,ersalinan

    =enis

    6elamin

    6eadaan

    1 Hamil

    4ni

    ).) Pemeri"saa$ 7isi"

    6eadaan umum > tampak sakit ringan

    6esadaran > compos mentis

    :ekanan darah > 110'+0 mmHg

    @adi > +1 3'menit# reguler# isi dan tegangan cukup

    26

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    27/45

    ,erna%asan > 20 3'menit# reguler

    !uhu > 7*#O /

    iAi > -- E " kg# :-E1"* cm

    Kea%aa$ spesifi"

    K&i#

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    28/45

    -entuk dada simetris# nyeri tekan (5)# nyeri ketok (5)# krepitasi (5)

    ,aru5paru

    4 > !tatis# dinamis simetris kanan E kiri.

    , > !tem %remitus lapang paru kanan meningkat

    , > !onor pada kedua lapangan paru

    > Fesikuler (N) meningkat pada paru kanan# # heeAing (5)

    =antung

    4 > ictus cordis tidak terlihat

    , > ictus codis tidak teraba# thrill (5)

    , > batas jantung atas 4/! 44# batas jantung kanan L! de3tra# batas

    jantung kiri L?/ sinistra

    > HR E +1 3'menit# murmur (5)# gallop (5)

    Ab%ome$

    4nspeksi > cembung# !triae gravidarum (N)# linea alba(5)

    ,alpasi >

    Leopold 4 > :9 7 jari dibaah procesus Hyphoideus# teraba

    bokong

    Leopold 44 > :eraba bagian keras memanjang disebelak kanan#

    teraba bagian kecil di sebelah kiri

    Lopold 444 >:eraba bagian bulat melenting

    Leopold 4F > 6epala belum masuk ,,

    Pemeri"saa$ L&ar Obs#e#ri

    L4L > 2" cm

    :inggi 9undus teri > 7 jari di baah processu 3hypoideus

    D== >120 3' menit

    Pemeri"saa$ Daam 8a'i$a

    Dilakukan pemeriksaan dalam di poliklinik# tetapi tidak didapatkan

    data mengenai hasil pemeriksaan dalam.

    Ge$i#aia

    28

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    29/45

    4nspekulo > tidak dilakukan pemeriksaan dalam

    E9#remi#as a#as

    Jutoni# eutrophi# gerakan bebas# kekuatan N# nyeri sendi (5)# edema (5)#

    jaringan parut (5)# pigmentasi normal# acral hangat# jari tabuh (5)# turgor

    kembali cepat# clubbing %inger (5).

    E9#remi#as ba*a(

    Jutoni# eutrophi# gerakan bebas# kekuatan N# nyeri sendi (5)# edema

    pretibial (5)# jaringan parut (5)# pigmentasi normal# akral hangat# clubbing

    %inger (5)# turgor kembali cepat.

    )., Pemeri"saa$ Pe$&$/a$'

    ,emeriksaan Lab :anggal 2+ =uli 201

    Hemoglobin darah > 10#0 gr'dL

    Leukosit > 12.*00 dl

    LJD > 28 mm'=am

    Hitung =enis

    -aso%il > 1

    Josino%il >0

    -atang >0

    !egmen >*1

    Lim%osit >70

    ?onosit >*

    olongan darah > - rhesus N

    7PP

    29

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    30/45

    ,rothrombin :ime >11PP

    -!! > &8 gr'dL

    Hasil ,emeriksaan !

    s sudah ! di poli kebidanan R!?, tanggal 2+ juli 201 pukul 1.00#

    Hasil ! menunjukkan s hamil leat bulan (,ost term) dan cairan ketuban

    tampak sedikit. s mengaku tidak memiliki %oto !

    ).- Lembar 7oo* Up

    Ta$''a

    24 /&i 2:1-

    P&"&. 14.::

    S s ?!R! via poli kebidanan dengan diagnosis

    primigravida hamil ,ostterm dengan

    oligohidramnion dan D6, # gerakan anak dirasakan

    ibu# Riayat keluar air5air (5)# blood slym (N) H,H:

    > 1+5105201" riayat Ht (5)# Riayat oedema (5)#

    ,using (5)

    O 6u > -aik

    :D > 120'+0 mmHg

    @ > 80 3'menit

    RR > 22 3'menit

    : > 7*#Q/

    ,alp> :9 7 jari dibaah ,3# memanjang ,uka#

    ,res6ep

    D==> 120 3' menit

    ,D > :idak dilakukan

    Hasil pemeriksaan penunjang > hasil !

    menunjukkan baha s hamil lebih bulan dan

    30

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    31/45

    cairan ketuban yang kesannya sedikit.

    A G1P oo hamil posterm N oligohidramnion N

    D6,# =:H ,reskep

    P bservasi 6 dan :anda Fital

    4F9D RL gtt

    bservasi His dan D==

    /ek Laboratorium

    ,ersiapan perasi

    Rencana !/ tgl 28 =uli 201 pukul 08.00

    Ta$''a

    26 J&i 2:1-

    P&"& :-.):

    S 5

    O 6u > -aik

    :D > 120'+0 mmHg

    @ > 80 3'menit

    RR > 22 3'menit

    : > 7*#Q/

    ,alp> :9 7 jari dibaah ,3# memanjang ,uka#

    ,res6ep

    D==> 172 3' menit

    ,D > :idak dilakukan

    Hasil pemeriksaan penunjang > hasil !

    menunjukkan baha s hamil lebih bulan dan

    cairan ketuban yang kesannya sedikit.

    A G1P oo hamil posterm N oligohidramnion N

    31

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    32/45

    D6,# 4npartu kala 4 9ase laten =:H ,reskep

    P bservasi 6 dan :anda Fital

    4F9D RL gtt

    bservasi His dan D==

    ,ersiapan operasi

    Rencana operasi hari ini pukul. 08.00

    Ta$''a

    26 J&i 2:1-

    P&"&

    :6.2-

    :6.,:

    :;.::

    :;.):

    Lapora$ Operasi

    perasi dimulai

    5,asien terlentang# anstesi spinal

    54nsisi ,%anensteil dari kulit hingga mukosa# %asci

    dirober secara tumpul hingga menembus

    peritorneum

    54nsisi uterus untuk membuka plika# kemudian

    diperluas secara tumpul

    56etuban dipecahkan

    5-ayi perempuan dilahirkan dengan meluksir kepala#

    -- > 7700 gram# ,- > "& cm#

    5,lasenta lahir lengkap

    5Dilakukan penjahitan uterus

    5Dilakukan penjahitan plika

    5,erdarahan diraat# luka operasi ditutup lapis demilapis

    5perasi selesai

    Ta$''a S @yeri luka post operasi# mual dan pusing.

    O 6u > -aik

    32

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    33/45

    26 J&i 2:1-

    P&"& 11.::

    :D > 110'+0 mmHg

    @ > +2 3'menit

    RR > 1* 3'menit

    : > 7*#Q/

    ,alp > :9 sepusat

    Lokhia > Rubra

    ,erdarahan > -iasa

    6ontraksi > -aik

    -6 > 5

    -- > 5

    9latus > 5

    ?obilisasi > 5

    A P1 Ao post !/ a'i posterm N oligohidramnion

    dan D6,

    P bservasi 6 N :anda Fital

    bservasi ,erdarahan

    4F9D RL 00 ml N 20 4 ksitosin (drip) gtt33'menit

    4mobilisasi pasien 2" jam

    bat 4njeksi >

    5 4nj nbacim 2 +0 mg

    5 4nj sam :rane3amat 7 00 mg

    33

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    34/45

    5 4nj ?etromedaAole 7 00mg in%usa

    5 4nj :ramadol 7 100 mg 4F

    Ta$''a

    2; J&i 2:1-

    P". :-.):

    S @yeri luka post operasi# ,using# dan pasien sulit

    --

    O 6u > -aik

    :D > 110'+0 mmHg

    @ > +* 3'menit

    RR > 20 3'menit

    : > 7*#Q/

    ,alp > :9 1 jari dibaah mbilikus

    Lokhia > Rubra

    ,erdarahan > -iasa

    6ontraksi > -aik

    -6 > N

    -- > 5

    9latus > N

    ?obilisasi > N

    A P1 Ao post !/ hari ke 5 1 a'i posterm N

    oligohidramnion dan D6,

    P bservasi 6 N :anda Fital

    bservasi ,erdarahan

    4F9D RL 00 ml 33'menit

    34

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    35/45

    !4 on demand

    D/ %% nanti siang

    bat 4njeksi >

    5 4nj nbacim 2 +0 mg 4F

    5 4nj sam :rane3amat 7 00 mg 4F

    5 4nj ?etromedaAole 7 00 mg 4n%usa

    5 4nj :ramadol 7100 mg 4F

    5 !tola3 2 1 suppos anal

    Ta$''a ): J&i

    2:1-

    :-.):

    S -aik

    :D > 120'+0 mmHg

    @ > +" 3'menit

    RR > 1* 3'menit

    : > 7*#Q/

    ,alp > :9 2 jari dibaah mbilikus

    Lokhia > Rubra

    ,erdarahan > -iasa# tidak akti%

    6ontraksi > -aik

    -6 > N

    -- > N

    9latus > N

    A P1 Ao post !/ hari ke 2 a'i posterm N

    35

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    36/45

    oligohidramnion dan D6,

    P bservasi 6 N :anda Fital

    bservasi ,erdarahan

    4F9D RL gtt 33 kali' menit

    bat ral >

    /e%adro3il 2 3 00 mg

    sam ?e%enamat 7 3 00 mg

    ?etromedaAole 7 3 00 mg

    ?oloco 7 1 tab

    -com 7 3 1 tab

    Ta$''a ): /&$i

    2:1-

    P&"&= 12.::

    S -aik

    :D > 110'80 mmHg

    @ > +8 3'menit

    RR > 1* 3'menit

    : > 7*#Q/

    ,alp > :9 2 jari dibaah mbilikus

    Lokhia > Rubra

    ,erdarahan > -iasa# tidak akti%

    6ontraksi > -aik

    -6 > N

    36

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    37/45

    -- > N

    9latus > N

    A P1 Ao post !/ hari ke 2 a'i posterm N

    oligohidramnion dan D6,

    P bservasi 6 N :anda Fital

    bservasi ,erdarahan

    4F9D RL gtt 33 kali' menit

    bat ral >

    /e%adro3il 2 3 00 mg

    sam ?e%enamat 7 3 00mg

    ?etromedaAole 7 3 00mg

    ?oloco 7 1 tab

    -com 7 3 1 tab

    ,asien -oleh pulang.

    37

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    38/45

    BAB 18ANALISA KASUS

    ,ada 2+ =uli 201 pada pukul 1.7 @y. !y masuk rumah sakit melalui

    melalui poli kebidanan dengan diagnosis ,rimigravida hamil posterm dengan

    oligohidramnion dan D6,# gerakan anak masih dirasakan ibu. Riayat keluar air5

    air (5)# -loody slym (N)# Jdema (5)# riayat H:(5)# Riayat asma (5).

    ,ada kasus ini# diagnosisnya adalah primigravida hamil ,osterm dengan

    oligohidramnion dan D6,.

    Diagnosis ini didasarkan pada>

    1. PapasiLeopold 4F kepala belum masuk panggul# %undus didorong

    kepala menolak masuk panggul.

    ,ada kasus ini sudah dilakukan pemeriksaan palpasi# Leopold 4F.

    2. Perasa# Osbor$> dengan satu tangan diatass simpisis# tangan yang lain di

    atas rahim# kemudian dorong %undus uteri# cara ini spesi%ik.

    :idak terangkat > sborn (5) > :ak ada D6,

    !atu jari terangkat > sborn (1) > D6, ringan

    Dua jari terangkat > sborn (2) > D6, berat

    ,ada kasus ini sborn test belum dilakukan

    ). Pemeri"saa$ s&% M&$ro "err m&er 0MKM

    !udut ?6? dibentuk oleh garis singgung permukaan dalam sim%isis

    pubis dan garis singgung kepala janin.

    38

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    39/45

    G?6? G &0 > D6, -erat

    G?6? E &0 > D6, Ringan

    G?6? &0 > :ak ada D6,

    ,ada kasus ini belum dilakukan pemeriksaan sudut ?6?.

    ,. Pe!ime#ri "i$i"

    ,intu atas panggul (pelvic inlet)

    Diameter transversa (D:) G K 17 cm. conjugate vera (/F) G K 11

    cm. linea terminalis teraba 1'7 bagian

    ,intu tengah panggul (mid pelvis)

    Distansia interspinarum (D4) G K 10# cm. Diameter anterior

    posterior (,) G K 11#0 cm

    ,intu baah panggul (pelvic outlet)

    Diameter anterior posterior (,) G K +# cm. distansia intuberosum

    G K 10# cm

    ,ada kasus ini# dari pemeriksaan > v'u tenang# dinding vagina lici#

    serviks tipis lunak# belum ada pembukaan# teraba promontorium.

    @amun untuk data lainnya tidak didapatkan di data rekam medik.

    -. Pe!ime#ri 3o$#'e$oo'i"

    ,elvimetri radiologic# biasanya dibuat 2 buah %oto>

    9oto pintu atas panggul

    ,asien posisi setengah duduk (:homs).:ube R8 mengarah tegak

    lurus ke pintu atas panggul. ,ada %oto ini akan dapat dilihat

    diameter transversa# distansia interspinarum dan ditentukan jenis

    pelvis (/aldell5moloy)

    9oto lateral

    ,asien posisi berdiri (thoms)# tube tube R8 diarahkan horiAontal

    pada trochanter major dari samping. ,ada %oto ini akan dapat

    dilihat conjugate diagonalis# diameter anteroposterior panggul

    tengah dan pintu baah panggul# tinggi pelvis# diameter sa%italis

    posterior# bentuk sacrum# spina ischiadica dan incisura ischiadica

    39

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    40/45

    major.Dosis radiasi yang digunakan harus dosis aman terhadap

    janin.

    ,ada kasus ini tidak dilakukan pelvimetri rontenologic

    karena dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan dan

    pertumbuhan janin.

    ntuk menentukan diagnosis pasti dari kasus ini bisa

    dilakukan dengan pelvimetri rontenologic yang dilakukan setelah

    melahirkan untuk mengukur dengan pasti ukuran dari masing

    masing ketiga bidang panggul.

    b. Pe$%e"a#a$ Dia'$osis

    8. 6epala belum masuk panggul (engage) oada akhir kehamilan

    &. :inggi badan ibu 1" ( G10)

    10. ?alpresentasi

    11. 6elainan panggul

    12. 6elainan pada kepala janin# dapat diketahui secara klinik atau secara !

    17. 6egagalan tindakan persalinan pervaginam

    1". ?oulage kepala janin.

    Dari pendekatan diagnosis diatas# pada kasus ini didapatkan> kepala belum

    masuk panggul pada akhir kehamilan# tinggi badan ibu 1" cm.

    Primi'ra!i%a

    ,rimiEpertama# gravidEkehamilan# ini merupakan kehamilan pertama pada

    pasieen. !ecara lengkap dituliskan 1 ,0 0 yang berarti pasien edang hamil

    pertama# belum pernah melahirkan bayi hidup dan belum pernah

    keguguran'abortus (EgravidaEkehamilan ,EparaEmelahirkan janin hidup#

    Eabortus).,ada kasus ini pasien adalah primigravida.

    Hami Pos#erm

    ?asa kehamilan'masa gestasi adalah masa sejak terjadinya konsepsi

    sampai dengan saat kelahiran# dihitung dari hari pertama haid terakhir (menstrual

    40

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    41/45

    age o% pregnancy). ?enurut de%inisi yang dirumuskan olehAmerican College of

    Obstetricians and Gynecologists (200")# kehamilan postterm adalah kehamilan

    yang berlangsung lebih dari "2 minggu (2&" hari) yang terhitung sejak hari

    pertama siklus haid terakhir (H,H:). (/unningham#2001). ,ada pasien ini usia

    kehamilan yakni "05"1 minggu maka termasuk cukup bulan'aterm# maka

    diagnosis posterm belum tepat untuk kasus ini.

    Be&m Daam Persai$a$ 0be&m i$par#&

    ,ersalinan dibagi menjadi labor yakni proses koordinati% yang berurutan

    (seSuence) erupa kontraksi uterus yang menyebabkan pembukaan servik uteri# dan

    delivery yakni proses pengeluaran (ekspulsi) janin dan plasenta. leh karena itu

    tanda tanda dalam persalinan yakni adanya his (kontraksi uterus yang teratur

    ritmik# makin lama makin sering# terdapat periode relaksasi diantara 2 periode

    kontraksi# makin lama durasinya makin kuat# adanya dominasi %undus dan

    menghasilkan pembukaan serviks dan atau penurunan kepala)# adanya pembukaan

    serviks menipis dan melebar dan ada bloody sho. ,ada pasien ini belum dijumpaadanya his yang teratur dan lender darah (bloody sho) sehingga pasien ini belum

    inpartu.

    Pe$a#aa"sa$aa$ Persai$a$

    D6, berat > seksio sesarea

    D6, ringan > partus percobaan (trial o% labor)# usaha mencoba persalinan

    pervaginam lama aktu sekitar "5* jam (tersering * jam) namun kadangmelebihi * jam asalkan tidak melebihi 18 jam (batasan lamanya persalinan

    normal). !yarat> indikasi tepat# his baik# tidak ada partus lama# viabilitas janin

    baik# ketuban belum lama pecah (G* jam)# tidak ada kontra indikasi persalinan

    pervaginam dan tidak ada tanda tanda rupture uteri iminens. :indakan ini harus

    dilaksanakan di R! yang memiliki 6( kamar operasi) sebagai persiapan

    dilakukan !/ bila partus percobaan tidak berhasil. Jvaluasi berupa> penurunan

    kepala# kemajuan persalinan dan moulage kepala.

    41

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    42/45

    :indakan partus percobaan dihentikan bila>

    1. ,embukaan tidak atau kurang sekali pembukaannya> keadaan ibu

    menjadi kurang baik. 6alau ada lingkaran retraksi patologis (lingkaran

    bandl)

    2. !etelah pembukaan lengkap dan pecahnya ketuban# dalam 2 jam kepala

    tidak masuk ke dalam rongga panggul alaupun his sudah cukup baik#

    %onsep gagal.

    ,enatalaksanaan pada kasus ini adalah !eksio sesaria# karena pada kehamilan ini

    pasien sudah mengalami oligohiramnion akibat kehamilan posterm dan D6,

    sehingga penataksanaan pada kasus ini sudah tepat.

    Pe$a#aa"sa$aa$ Pos# Operasi 0Ma$&aba=1;;;

    a. ,emberian cairan

    6arena 2" jam pertama penderita puasa pasca operasi# maka pemberian

    cairan perintavena harus cukup banyak dan mengandung elektrolit agar

    tidak terjadi hipotermi# dehidrasi# atau komplikasi pada organ tubuh

    lainnya. /airan yang biasa diberikan biasanya D! 10$# garam %isiologi

    dan RL secara bergantian dan jumlah tetesan tergantung kebutuhan. -ila

    kadar Hb rendah diberikan trans%usi darah sesuai kebutuhan. ,emberian

    cairan pada pasien ini sudah tepat karena pada pasien ini sudah diberikan

    RL 00 ml ditambah 20 4 ksitosin selama 12 jam# lalu dilanjutkan

    dengan pemberan RL 00 ml.

    b. Diet

    ,emberian makanan sudah dapat diberika pada pasien dengan narkose

    spinal# karena pasien sudah berpuasa selama * jam sebelum operasi#

    namun post operasi sebaiknya diet nasi lembut terlebih dahulu. ,emberian

    diet pada pasien ini sudah tepat# karena setelah operasi dan pasien sampai

    ke Aaal pasien sudah boleh diberikan makan dan minuman.

    c. ?obilisasi

    ?obilisasi pada narkose spinal dilakukan secara bertahap meliputi >

    42

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    43/45

    ?iring kanan dan kiri dapat dimulai sejak 12 jam setelah operasi # lalu

    pasien sudah dapat duduk 2" jam post operasi. ?obilisasi pada pasien inisudah tepat# karena pasien sudah dapat miring kiri dan miring kanan post

    operasi dan 2" jam post operasi pasien sudah dapat duduk.

    d. 6ateterisasi

    6andung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak enak pada

    penderita# menghalangi involusi uterus dan menyebabkan perdarahan.

    6ateter biasanya terpasang 2" 5 "8 jam ' lebih lama lagi tergantung jenis

    operasi dan keadaan penderita. ,ada pasien ini sudah tepat pemasangankateter# kateter pada pasien terpasang 1 3 2" jam hal ini dilakukan untuk

    mengevaluasi urin. !etelah 2" jam kateter dilepas untuk mengurang %aktor

    risiko terjadinya in%eksi.

    e. ,emberian obat5obatan

    1. ntibiotik

    /ara pemilihan dan pemberian antibiotic sangat berbeda5beda setiap

    institusi. ,ada kasus ini sudah tepat diberikan antibiotik spektrum luas#

    yaitu injeksi 4F nbacim 2 3 +0 mg dan ce%adroksil 2 3 00 mg

    peroral.

    2. nalgetik dan obat untuk memperlancar kerja saluran pencernaan

    a. !upositoria E ketopropen sup 23'2" jam

    b. ral E tramadol tiap * jam atau paracetamol

    c. 4njeksi E penitidine &05+ mg diberikan setiap * jam bila perlu

    ,ada kasus ini sudah tepat diberikan analgetik untuk mengurangi nyeri

    dengan pemberian injeksi 4F tramadol 7 3... mg dan sam ?e%enamat

    7 3 00 mg peroral.

    2. bat5obatan lain

    ,ada pasien ini juga sudah tepat pemberian metromedaAole in%usa 7 3

    00 mg dan metromedaAol tab 7 3 00 mg peroral# dimana

    metromedaAole ber%ungsi sebagai antiprotoAoa. ,ada pasien juga sudah

    43

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    44/45

    tepat diberikan tablet moloco 7 3 1# moloco ber%ungsi sebagai

    penambah !4. ,emberian sam trane3amat 73 ....mg dalam hal ini

    sudah tepat# dimana asam trane3amat diberikan untuk mengurangi

    perdarahan.

    %. ,eraatan luka

    6ondisi balutan luka dilihat pada 1 hari post operasi# bila basah dan

    berdarah harus dibuka dan diganti

    g. ,eraatan rutin

    Hal5hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan adalah suhu# tekanan

    darah# nadi#dan perna%asan.

    BAB 8

    PENUTUP

    -.1 Kesimp&a$

    1. Dalam menentukan persalinan dapat dilakukan secara pervaginam atau

    tidak# tidak hanya ditentukan oleh ukuran panggul# tetapi juga imbangan

    antara kepala janin dan panggul. 6etidak seimbangan kedua proporsi

    tersebut dikenal sebagai D6,.

    2. Dkp bisa disebabkan beberapa %actor antara lain>

    a) 9actor panggul berupa panggul sempit atau kelainan bentuk

    panggul

    b) 9aktor kepala janin# dapat disebabkan makrosomia# makrose%alus#

    hidrose%alus# ataupun tumor

    c) 9actor panggul dan kepala anak.

    7. ,ada kasus ini ditegakkan diagnosis Hamil posterm dengan

    oligohidramnion dan D6,

    a) Diagnosis hamil posterm dalam kasus ini belum cukup tepat#

    meilhat pengertian dari hamil post term sendiri yaitu usia

    kehamilan diatas "2 minggu terhiung dari hari pertama menstruasi

    terakhir# namun pada kasus ini usia kehamilan pasien yaity "05"1

    44

  • 7/24/2019 Laporan Kasus Kehamilan Posterm, Oligohidramnion Dan DKP

    45/45

    minggu. !edangkan diagnosa oligohidramnion dapat ditegakkan

    berdasarkan pemeriksaan !.

    b) ,ada pemeriksaan dalam didapatkan>

    ,romontorium teraba yang berarti konjugata diagonalisnya

    G12# cm# sehingga bias disimpulkan konjugata vera yang

    merupakan pintu atas panggul G11 cm (konjugata veraE

    konjugata diagonalis5 1#cm)

    c) ,emeriksaan Leopold 4F didapatkan kepala janin belum masuk

    ,,

    d) :inggi badan ibu 1" cm (G10 cm)

    ". ,enatalaksanaan pada kasus D6, berat adalah seksio sesarea# namun pada

    kasus ini belum diketahui apakah pasien mengalami D6, berat karena ada

    beberapa pemeriksaan yang belum dilakukan yaitu# perasat osborn#

    pemeriksaan sudut munro kerr muller# dan pelvimetri rontgennologik.

    . ,enatalaksanaan post operati% pada pasien ini sudah tepat baik berupa

    pemberian cairan# diet# antibiotik# antiprotoAoa# analgesia# peraatan luka

    operasi dan pemantauan tanda5tanda vital

    *. ntuk memastikan diagnosis kasus D6, sebaiknya dilakukan pelvimetri

    rontenologik setelah persalinan.