LAPORAN KASUS jiwa

download LAPORAN KASUS jiwa

of 36

description

dvdv

Transcript of LAPORAN KASUS jiwa

LAPORAN KASUS: SKIZOFRENIA YTT (F20.-)

SEPTIAWATI SALEH110 210 0011LAPORAN KASUS:SKIZOFRENIA PARANOIDPeran Ilmu Sosial Budaya

SEPTIAWATI SALEHSosiobiologi dan Etologi SOSIOBIOLOGIIstilah sosiobiologi diciptakan pada tahun 1975 oleh Edward Osborne Wilson, seorang ahli biologi Amerika dalam bukunya Sociobiologi, menekankan peran evolusi dalam membentuk perilaku.Sosiobiologi terdiri dari :Evolusi, Evolusi digambarkan sebagai perubahan dalam susunan genetik populasiKompetisi, Hewan bersaing satu sama lain untuk sumber daya dan wilayah, daerah dipertahankan dan hewan menjamin ketersediaan makanan dan reproduksi. Semakin besar potensi ini semakin sukses.Agresi, berfungsi untuk meningkatkan wilayah dan untuk menghilangkan pesaing. Reproduksi, Karena perilaku dipengaruhi oleh faktor keturunan, perilaku-perilaku yang memperkenalkan reproduksi dan kelangsungan hidup spesies paling penting. Altruisme, Altruisme, sebagai perilaku yang mengurangi keberhasilan reproduksi sekaligus meningkatkan penerimaan. Implikasi untuk Psikiatri, Teori evolusi memberikan penjelasan yang mungkin untuk beberapa gangguan. Beberapa gangguan adalah manifestasi dari strategi adaptif. Studi Identical Twins Reared Apart (Kembar Identik yang dibesarkan Terpisah): Nature versus Nurture

Studi dalam sosiobiologi mendorong salah satu perdebatan tertua dalam psikologi. Apakah perilaku manusia diperlihatkan secara alami atau nurture (dipelihara)?manusia siap menerima kenyataan bahwa gen menentukan sebagian besar perilaku nonhumans, tetapi atribut perilaku mereka sendiri hampir secara eksklusif adalah nurture. Eksperimen alam terbaik memungkinkan penilaian terhadap pengaruh relatif nature dan nurture dari kasus kembar identik yang secara genetik dipisahkan pada masa bayi dan dibesarkan di lingkungan sosial berbeda. Jika nurture adalah penentu paling penting dari perilaku, mereka harus berperilaku berbeda. Di sisi lain, jika nature mendominasi, masing-masing akan sangat mirip dengan yang lain meskipun mereka tidak pernah bertemu.ETOLOGIStudi sistematis perilaku hewan dikenal sebagai etologi. Pada tahun 1973, Hadiah Nobel untuk bidang psikiatri dan obat-obatan diberikan kepada tiga etholog, Karl von Frisch, Konrad Lorenz, dan Nikolaas Tinbergen.

Karakteristik Komunikasi pada ManusiaKomunikasi secara tradisional dipandang sebagai interaksi minimal antara dua orang - pengirim dan penerima berbagai tujuan yang sama untuk saling bertukar informasi secara akurat.

PERKEMBANGAN PRIMATA SUB HUMAN Area penelitian hewan yang memiliki relevansi dengan perilaku manusia dan psikopatologi adalah studi longitudinal primata non-manusia.

Pengobatan Perilaku Abnormal Stephen Suomi menunjukkan bahwa monyet yang diasingkan dapat direhabilitasi jika monyet dibebaskan dari kontak fisik tanpa mengancam monyet ini dengan agresi atau interaksi yang terlalu rumit. Monyet akan disatukan dengan monyet yang diasingkan dan akan terjadi kontak sosial.GANGGUAN EKSPERIMENTALSindrom Tekanan Learned Helplessness (Pembelajaran untuk Keadaan Tidak Berdaya) Stres tak terduga DominasiTemperamen Stimulasi Otak Sindrom Farmakologi

SENSORY DEPRIVATION (Kekurangan Sensorik) Teori-teori :Teori psikologis KognitifTeori fisiologis

Psikiatri TranskulturalBudaya didefinisikan sebagai satu set makna, norma, keyakinan, nilai-nilai, dan pola perilaku bersama oleh sekelompok orang. Nilai-nilai ini termasuk hubungan sosial, bahasa, ekspresi nonverbal dari pikiran dan emosi, keyakinan moral dan agama, ritual, teknologi, dan keyakinan ekonomi dan praktek dan nilai-nilai lainnya.

Budaya memiliki enam komponen penting: Budaya dapat dipelajariBudaya dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnyaBudaya melibatkan seperangkat makna di mana kata-kata, perilaku, peristiwa, dan simbol-simbol telah disepakati oleh kelompok budayaBudaya bertindak sebagai template untuk membentuk dan berorientasi pada perilaku dan perspektif masa depan di antara generasi, dan memperhitungkan situasi baru yang dihadapi oleh kelompokBudaya ada dalam keadaan perubahan yang konstan; dan Budaya meliputi pola dari komponen subjektif dan objektif dari perilaku manusia.

FORMULASI BUDAYA

Identitas Budaya pada Individu Penjelasan Budaya dari Penyakit Individu Faktor Budaya berhubungan dengan Lingkungan Psikososial dan Tingkat FunctioningUnsur budaya dari Hubungan Antara Individu dan Clinician (Dokter)Penilaian Budaya secara Keseluruhan untuk Diagnosis dan Perawatan

IDENTITAS PASIENNama : Tn.RJenis Kelamin: Laki-lakiTempat/Tanggal Lahir: Maros. 11 Juni 1986Umur: 29 tahunStatus Pernikahan: ceraiAgama: IslamSuku : MakassarWarga Negara: IndonesiaPendidikan: SDPekerjaan: Tidak bekerjaAlamat: Turikale Maros

ALLOANAMNESISDiperoleh dari:Nama: Tn. AhmadJenis kelamin: Laki-lakiAgama: islamPend. Terakhir: SDAlamat: Turikale MarosHub. dengan pasien: Sepupu pasienAnamnesis KU: MengamukPasien laki-laki berumur 29 tahum datang ke RSKD untuk yang pertama kalinya dengan keluhan mengamuk yang dialami sudah 3 hari. Pasien mengamuk dan memukul tetangganya yang merupakan sepupunya sendiri hal tersebut dikarenakan pasien menganggap tetangganya mau mengambil rumahnya dan menurut keluarga hal itu tidak benae. Perubahan perilaku dirasakan sudah 3 bulanan. Pasien sering gelish dan mondar-mandir keliling kampiung. Pasien sering didapati ketawa, menangis dan berbicara sendiri. Meurut keluarga pasien mengatakan bahwa dia mendengar suara saudara laki-lakinya yang sudah meninggal. Satu tahun yang lalu istrinya pergi meninggalkan pasien dan menikah lagi, sejak saat itu pasien mulai tidak bekerja lagi dan tinggal sendiri. Sebelumnya pasien merupakan tipe orang yang pendiam da ramah.Pasien belum pernah berobat untuk keluhannya saat ini.

Pasien mengalami hendaya sosial karena tidak dapat berinteraksi sebagaimana mestinya dengan tetangga maupun keluarga. Pasien mengalami hendaya pekerjaan karena tidak dapat bekerja seperti biasa yaitu sebagai petani. Pasien mengalami hendaya waktu senggang karena tidak dapat beraktivitas seperti biasa seperti pergi bekerja. Faktor psikososial pada pasien bercerai dan ditinggalkan isterinya.Riwayat gangguan sebelumnya:Riwayat penyakit dahulu: trauma(-), infeksi (-), kejang (-)Riwayat penggunaan zat psikotik: rokok (+) 2 bungkus/hari, alkohol (-), NAPZA (-)Riwayat gangguan psikiatri sebelumnya: Pasien baru pertama kali berobat ke RSKD

Riwayat kehidupan peribadi1.Riwayat prenatal dan perinatal (0-1 tahun)Pasien lahir di Maros tanggal 11 Juli 1986, lahir normal,cukup bulan, ditolong oleh dukun. Tumbuh kembang baik.

2. Riwayat masa kanak-kanak awak (0-3 tahun)Perkembangan dan pertumbuhan sama dengan anak-anak seusianya. Tidak ada riwayat trauma dan infeksi pada masa ini.

3. Riwayat masa kanak-kanak pertengahan (4-11 tahun)Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya. Pasien bersekolah di sekolah dasar di Maros. Pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Pasien memiliki keperibadian yang ramah dan disenangi serta memiliki banyak teman.

4. Riwayat masa kanak-kanak akhir (12-18 tahun)pasien tidak melanjutkan sekolah karena faktor biaya.5. Riwayat masa dewasa (> 18 tahun)Riwayat pendidikan: Pendidikan terakhir SDRiwayat pekerjaan: Pasien pernah bekerja sebagai petani namun sudah berhenti karena sakitnya.Riwayat pernikahan: pasien bercerai tahun lalu.E. Riwayat keluarga: Pasien merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara (, ,)Hubungan pasien dengan kedua orang tua dan saudara kandungnya baik. Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama tidak ada.

18F. Situasi sekarang: Pasien tinggal sendiri.G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya:Pasien merasa dirinya tidak sakitPemeriksaan status mentalA. Deskripsi Umum: Penampilan: Seorang laki-laki perawakan kurus, wajah sesuai umur, memakai baju putih bermotif garis hitam dan celana panjang hitam, perawatan diri kurang.Kesadaran : Berubah.Perilaku dan aktivitas psikomotor : tenang Pembicaraan : Spontan, lancar dan intonasi biasa.Sikap terhadap pemeriksa : KooperatifDM : Assalamu alaikum PakP: Walaikum salam.DM : Perkenalkan saya dokter septi. Di sini saya ingin melakukan wawancara dengan Bapak. Bisa Bapak?P: Bisa.DM: Nama Bapak siapa?P:Nama saya RujiantoDM :Umurnya berapa pak?P:29 tahunDM :Bapak tahu dimana sekarang?P:Iya.. di rumah sakit jiwa.DM :Bapak ingat sejak kapan masuk di sini?P:Sudah 2 hari.DM:Kalau boleh tahu Pak, mengapa Bapak bisa dibawa ke sini?P:Yaa karena saya puku tetanggakuDM:kenapa bapak pukul ?P:karena saudara laki-lakiku suruh. Tetanggaku mau ambil rumahkuDM: Saudara yang mana yang bilang ?P: ssaudarsku ysng sudah meninggalDM: selain suara yang bapak dengar suruh memukul, ada suara lain yang bapak dengar ?P: biasa saudaraku mengejek karena isteriku tinggalkan sayaDM: selain suara-suara ada bapak pernah liat bayangan-bayangan ?P: tidak ada DM: bagaimana perasaan bapak hari ini ?P: ya baikDM: berapa kali bapak masuk sini?P: pertama kali, tapi saya tidak sakit dok, mereka sengaja supaya bisa di ambil rumahkuDM: bagus tidurnya bapakP: iya bagusji makankuDM: waktu dirumah apa kerjata ?P: dulu disawah tapi sudah tidak

21DM: kenapa bapak tidak kerja lagiP: tidakDM: bapak pernah sekolah ?P: pernah SDDM: bapak berapa bersaudara ?P: 3dM: anak keberapa ?p: 2DM: sama siapa bapak tinggal di rumah ?P: sendirika pergi menikah lagi isterikuDM: kenapa menikah lagi ?P: tidak tauDM: oh iya kalau kerja ddirumah sakit pakai baju putih begini kira-kira siapa ?P: dokterDM : kita tau artinya panjang tangan ?P: pencuriDM: bapak bisa berhitung ? berapa 100-7 ?P: hmm 93DM: 93-7?P: 86DM:Kalau seandainya, Bapak menemukan dompet milik orang lain di jalan, Bapak mau apakan?P:Saya ambil.DM:Bapak tidak ingin mengembalikan ke pemiliknya?P:kembalikan, liat dulu ktpnyaDM: bapak teratur minum obatnya ?P: iya karena dipaksa, sebenarnya saya tidak sakit dok.DM: bapak minum obatnya ya teratur, supaya bagus perasaannya. Oiya terima kasih bapak sudah mau diwawancara, bapak silahkan istirahatP: iya

B. Keadaan afektif (mood), perasaan, empati dan perhatianMood : Sulit dinilaiAfek: terbatas / restriktifEmpati : tidak dapat dirabarasakan.

C. Fungsi intelektual (kognitif)Taraf pendidikan, pengetahuan umum, dan kesadaran : sesuai taraf pendidikan.Daya konsentrasi : baikOrientasi (waktu, tempat, dan orang): baik.Daya Ingat: Jangka panjang: baikJangka pendek: baikSegera: baikPikiran abstrak: baikBakat kreatif: tidak adaKemampuan menolong diri sendiri : cukup

D. Gangguan persepsiHalusinasi: Halusinasi auditorik (+), pasien mendengar suara berjumlah satu orang laki-laki yaitu saudara laki-lakinya yang sudah meniggalIlusi: tidak adaDepersonilasasi: tidak adaDerealisaai: tidak ada

E. Proses berpikir1. Arus pikiran :Produktivitas : cukupKontuinitas : kadang irelevanHendaya berbahasa : tidak ada2. Isi pikran :Preokupasi : tidak adaGangguan isi pikir : tidak adaF. Pengendalian impuls: tergangguG. Nilai daya 1. normo sosial: terganggu2. uji daya nilai: terganggu3. penilaian realitas: tergangguH. Tilikan (insight): derajat 1 (penyangkalan penuh bahwa dirinya sakit)I. Taraf dapat dipercaya: dapat dipercaya

Pemeriksaan fisik dan neurologiStatus internusTekanan darah 130/80 mmHg, nadi 86x/menit, suhu tubuh 36,5C, pernapasan 20x/menit. Konjungtiva anemis (-), sklera ikterus (-), kulit sianosis (-). Bunyi pernapasan versikuler, ronchi (-/-), wheezing (-/-). Cor dalam batas normal. Abdomen dalam bats normal. Ekstremitas atas dan bawah dalam batas normal.

Status neurologiKesadaran GCS 15 (E4M6V5). Fungsi kortikal luhur dalam batas normal. Tanda rangsang menings: kaku kuduk (-), kernigs sign (-). Nervus kranialis dalam batas normal, pupil bulat isokor. Fungsi motorik dan sensorik dalam batas normal. Tidak ditemuukan tanda bermakna dari pemeriksaan neurologis.

Ikhtisar penemuan bermaknaPasien laki-laki berumur 29 tahum datang ke RSKD untuk yang pertama kalinya dengan keluhan mengamuk yang dialami sudah 3 hari. Pasien mengamuk dan memukul tetangganya yang merupakan sepupunya sendiri hal tersebut dikarenakan pasien menganggap tetangganya mau mengambil rumahnya dan menurut keluarga hal itu tidak benae. Perubahan perilaku dirasakan sudah 3 bulanan. Pasien sering gelish dan mondar-mandir keliling kampiung. Pasien sering didapati ketawa, menangis dan berbicara sendiri. Meurut keluarga pasien mengatakan bahwa dia mendengar suara saudara laki-lakinya yang sudah meninggal. Satu tahun yang lalu istrinya pergi meninggalkan pasien dan menikah lagi, sejak saat itu pasien mulai tidak bekerja lagi dan tinggal sendiri. Sebelumnya pasien merupakan tipe orang yang pendiam da ramah.Pasien belum pernah berobat untuk keluhannya saat ini.Dari pemeriksaan status mental didapatkan Seorang laki-laki perawakan kurus, wajah sesuai umur, memakai baju putih bermotif garis hitam dan celana panjang hitam, perawatan diri kurang. Intonasi biasa, sikap kooperatif. Keadaan afektif terbatas/restriktif, mood sulit dinilai, empati tidak bisa dirabarasakan. Fungsi intelektual sesuai taraf pendidikan. Kemampuan menolong diri sendiri cukup, orientasi baik, daya ingat baik. Terdapat halusinasi auditorik pasien mendengar suara berjumlah satu orang laki-laki yaitu saudara laki-lakinya yang sudah meniggal Pengendalian impuls, daya nilai dan penilaian realitas terganggu, Tilikan 1.

Evaluasi multiaksialAksis IBerdasarkan Autoanamnesis dan Alloanamnesis, didapatkan gejala bermakna berupa mengamuk dengan memukul tetangga karena pasien mengaku disuruh oleh saudara laki-lakinya yang sudah meninggal. Sehingga menimbulkan penderitaan dan hendaya bagi pasien dan orang lain sehingga pasien dikatakan menderita gangguan jiwa. Pada pemeriksaan status interna dan neurologis tidak ditemukan keluhan, maka pasien dikatakan mengalami gangguan psikotik non organik. Berdasarkan hasil autoanamnesis dan pemeriksaan status mental ditemukan halusinasi auditorik, afek terbatas, mood sulit dinilai, dan perlangsungan lebih dari 3 bulan, sehingga berdasarkan PPDGJ-III didiagnosis dengan Skizofrenia (F20).Ditemukan gejala berupa halusinasi auditorik dimana pasien merasa disuruh oleh saudara laki-lakinya untuk memukul tetangganya karena beranggapan tetangganya mau mengambil rumahnya, sehingga pasien dikatakan mengalami Skizofrenia Paranoid (F20.0)

Aksis II : Ciri kepribadian tidak khas.Aksis III: tidak ada diagnosa.Aksis IV: Masalah psikososial dan lingkungan lain (pasien ditinggal bercerai istrinya dan menikah lagi)Aksis V : GAF scale 50-41 = gejala berat (serious), disabilitas berat

Daftar problemOrganobiologik: tiak ditemukan kelainan organobiologik, namun diduga ada ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga memerlukan farmakoterapi .Psikologik: ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai realita, berupa halusinasi dan sehingga pasien memerlukan psikoterapi.Sosiologik: ditemukan adanya hendaya berat dalam bidang sosial, pekerjaan dan penggunaan waktu senggang sehingga membutuhkan sosioterapi. Dubia at Bonam1. Faktor pendukung :Keluarga mendukung penuhPasien semangat untuk sembuh2. Faktor penghambat :Onset yang perlahanStressor psikososialPasien tidak teratur minum obat

RENCANA TERAPIPsikofarmakoterapiHaloperidol 5 mg 3 x 1/2Psikoterapi SuportifSuportif: Memberikan dukungan kepada pasien untuk dapat membantu pasien dalam memahami dan menghadapi penyakitnya. Memberi penjelasan dan pengertian mengenai penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan, efek samping yang mungkin timbul selama pengobatan serta motivasi pasien supaya minum obat secara teratur. Sosioterapi: Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang penyakit pasien sehingga dapat membantu penyembuhan pasien.FOLLOW UP Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya, pengaturan dosis, serta menilai efektifitas terapi dan kemungkinan terjadinya efek samping dari obat yang diberikan.

PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKASkizofrenia merupakan suatu deskripsi sindrom dengan halusinasi, penyebab dan perjalan penyakitnya juga tidak selu bersifat kronik. Sejumlah akibat yang tergantung pada genetik, fisik, dan sosial budaya.Untuk mendiagnosis skizofrenia, harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (yang biasanya dua gejala atau lebih bila gejala gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) :Thought of echo : isi pikiran sendiri yang bergema dalam kepalaThought of insertion : isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalm pikirannyaThought of broadcasting : isi pikirannya tersiar keluar.Delusion of control : waham yang dikendalikanDelusion of influence : waham yang dipengaruhiDelusion of passivity : waham tentang dirinya yang tidak berdaya dan pasrah terhadap kekuatan dari luarDelusion of perception : pengalaman inderawi yang tidak wajar, biasanya mistik.Halusinasi auditorikWaham waham menetap jenis lain yang biasanya tidak wajar menurut budaya.Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus ada secara jelas :Halusinasi yang menetap dari panca inderaArus pikiran yang terputusPerilaku katatonikGejala negatifAdanya gejala gejala khas tersebut dalam kurun waktu satu bulan.Skizofrenia Paranoid (F20.0)Pedoman diagnostikMemenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia.Sebagai tambahan :Halusinasi dan/atau waham harus menonjolSuara-suara halusinasi yang mengancam pasien atau member perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit, mendengung, atau bunyi tawa.Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjolWaham dapat berupa hamper setiap jenis, tetapi waham dikendalikan, dipengaruhi, atau passivity, dan keyakinan dikejar-kejaryang beraneka ragam, adalah yang paling khas. Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata/ tidak menonjol.