Laporan Kasus 2 - Febris Thypoid

12
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI 4 INFEKSI TROPIK ( FEBRIS THYPOID ) Disusun Oleh: Kelompok: A2 Nurul Layyin G1F009002 Tri Ayu Apriyani G1F009004 Mitha Maulidya G1F009008 Retna Pancawati G1F009034 Bhaskara Maulana G1F009048 Titah Nindya P. G1F009058 Amilina G1F009062 Winahto G1F009066 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

Transcript of Laporan Kasus 2 - Febris Thypoid

Page 1: Laporan Kasus 2 - Febris Thypoid

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMAKOTERAPI 4

INFEKSI TROPIK ( FEBRIS THYPOID )

Disusun Oleh:

Kelompok: A2

Nurul Layyin G1F009002

Tri Ayu Apriyani G1F009004

Mitha Maulidya G1F009008

Retna Pancawati G1F009034

Bhaskara Maulana G1F009048

Titah Nindya P. G1F009058

Amilina G1F009062

Winahto G1F009066

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN FARMASI

PURWOKERTO

2012

Page 2: Laporan Kasus 2 - Febris Thypoid

I. Identitas Pasien

Nama Pasien : Ny. Tgn

TB : 160 cm

BB : 48 kg

Jenis Kelamin : Perempuan

No. RM : 0944XX

Status : Umum

Umur : 30 tahun

MRS : 14/12/2009

Diagnose : Febris Thypoid

II. Subjektif

o Keluhan utama

dada nyeri seperti ditusuk-tusuk, keluar keringat dingin, badan panas sejak 6

hari yang lalu

o Keluhan tambahan

pusing, tidak mual dan muntah, BAB dan BAK normal

o Diagnosa

Febris Thypoid

o Riwayat kesehatan

sedang menyusui

o Riwayat Obat

minum paramex jika pusing, minum jamu kunir asem 2x sehari, konidin

o Lifestyle

minum kopi setiap pagi

o Alergi obat

supertetra

Page 3: Laporan Kasus 2 - Febris Thypoid

III. Objektif

1. Tanda vital

Normal 14/12/2009 15/12/2009

TTV: Tek.

Darah

120/80

mmHg110/60 110/80

Nadi 90x/menit 78 78

Respirasi 20x/menit 20 22

Suhu 36-37°C 37 36,7

2. Hasil pemeriksaan laboratorium

-

3. Hasil EKG

-

IV. Assesment

4.1 Terapi Pasien

obat 14-12-09 15-12-09

Inf.D5 20 tpm √ √

Ceftriakson 2x500mg IV √ √

Ranitidin 2x1 A √ √

Parasetamol 3x500mg √ √

Ibuprofen 3x200mg √ √

Page 4: Laporan Kasus 2 - Febris Thypoid

4.2 Problem Medik dan Drug Related Problem Pasien

Problem

Medik

Subjek /

Objektif Terapi DRP

Rekomendasi

& Monitoring

Demam

Thypoid

- dada nyeri

seperti

ditusuk-

tusuk,

- keluar

keringat

dingin,

- badan panas

sejak 6 hari

yang lalu

- Suhu tgl

14/12/09 :

37°C

Inf.D5 20 tpm Ceftriakson

2x500mg IV Ranitidin 2x1

Amp. Parasetamol

3x500mg Ibuprofen

3x200mg

- Pemilihan

antibiotic yang

kurang sesuai

untuk ibu

menyusui

( Ciprofloxacin

tidak

direkomendasika

n untuk ibu hamil

karena di

ekskresikan di air

susu) >> diganti

dengan

Ceftriaxon

(teratasi)

- Pemilihan agen

antinyeri yang

tidak sesuai

(Kaltrofen

diekskresikan di

air susu) >>

diganti ibuprofen

- Monitor

Suhu tubuh,

Nadi, TD,

RR, Nyeri

dada

- penurunan

tingkat

kesadaran

Page 5: Laporan Kasus 2 - Febris Thypoid

(teratasi)

SOAP

DEMAM TYPHOID

Subjektif, Objektif:

Tekanan darah : 110/60 dan 110/80

Laju nafas : 20 dan 22 per menit

Suhu tubuh : 37 0C

Terapi:

Ceftriakson 1-2 gr IV

Ranitidin 2x1 ampul

Parasetamol 4x500mg

Infus D5 20 Tpm

DRP:

Pemilihan antibiotic ceftriakson sudah tepat karena aman untuk ibu menyusui, tidak

diekresikan di air susu ibu.

Febris typhoid adalah merupakan salah satu penyakit infeksi akut usus halus yang

menyerang saluran pencernaan disebabkan oleh kuman salmonella typhi dari

terkontaminasinya air / makanan yang biasa menyebabkan enteritis akut disertai gangguan

kesadaran (Suriadi dan Yuliani, R., 2001). Demam typhoid adalah penyakit sistemik akut

akibat infeksi salmonella typhi yang ditandai dengan malaise (Corwin, 2000). Pada pasien

demam typhoid dapat diakibat karena kurang higine makanan dan minuman yang dikonsumsi

serta sanitasi lingkungan yang kurang terjaga dengan baik.

Page 6: Laporan Kasus 2 - Febris Thypoid

Terapi demam tifoid adalah dengan pengobatan simtomatik untuk menekan gejala-gejala simtomatik seperti demam, mual, muntah; pengobatan suportif; serta pemberian antibiotik.

Pilihan antibiotik untuk demam tifoid menurut Harrison’s adalah sebagai berikut :

Antibiotik DosisFirst Line 500 mg peroral 2 kali sehari selama 10 hari

Ciprofloksasin 1-2 gr IV/IM selama 10-14 hari Ceftriakson

Alternative (NARST*) Azitromicin 1 gr peroral sekali sehari selama 5 hari Ciprofloksasin 10 mg/kg peroral 2 kali sehari selama 10 hari

*NARST = Nalidixic acid resistant S.typhi

Ciprofloxacin dan Baquinor (Ciprofloxacin Hcl) merupakan antibiotic

golongan fluorokuinolon yang merupakan antibiotic pilihan pertama untuk terapi

demam tifoid (Wallace, 1993), tetapi Ciprofloxacin tidak direkomendasikan untuk ibu

Page 7: Laporan Kasus 2 - Febris Thypoid

menyusui karena di ekskresi juga melalui air susu (kategori L3) (Lacy,2009). Jadi

Ciprofloxacin tidak digunakan.

Ceftriaxon digunakan untuk menggantikan ciprofloxacin sebagai terapi

demam tifoid. Ceftriaxon digunakan karena ceftriaxon aman digunakan pada ibu

menyusui (kategori : L2) serta efektifitas ceftriaxon dalam mengobati demam tifoid

adalah 92 % (Wallace, 1993). Dosis ceftriaxon yang diberikan adalah 1-2 gr IV per

hari. Mekanisme kerja ceftriaxon adalah dengan menghambat sintesis dinding sel

bakteri dengan mengikat pada satu atau lebih protein binding-penicillin (PBPs) yang

akan menghambat transpeptidasi sintesis peptidoglycan dalam dinding sel bakteri,

sehingga biosintesis dinding sel terhambat (Lacy,2009).

Ketoprofen diekskresikan di air susu sehingga tidak direkomendasikan untuk ibu

menyusui. Ketoprofen diganti dengan ibuprofen yang aman untuk ibu menyusui.

Ibuprofen diberikan dengan dosis 3x200 mg (Tatro,2003).

Penggunaan Ibuprofen dapat menimbulkan tukak lambung, mual, gangguan

pencernaan. Sehingga dapat digunakan Ranitidin untuk mengatasi tukak lambung.

Rekomendasi dan monitoring

Terapi non farmakologi

1. Pasien harus istirahat total sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari.

2. Perlu sekali dijaga higiene perseorangan, kebersihan tempat tidur, pakaian, dan peralatan yang dipakai oleh pasien.

3. Berikan cairan dan karbohidrat yang cukup untuk mengimbangi hipermetabolisme akibat peningkatan suhu

4. Diet dan terapi penunjang Demam Typhus (Tifoid)

a. Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin & protein.

b. Tidak mengandung banyak serat.

c. Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.

d. Makanan lunak diberikan selama istirahat.

5. Beri minum yang cukup

Page 8: Laporan Kasus 2 - Febris Thypoid

Perlu memonitor Suhu tubuh, nadi, tekanan darah, RR dan Nyeri dada untuk menilai efektivitas terapi. Serta perlu memonitor penggunaan AB seftriakson dan penurunan tingkat kesadaran.

V. Kesimpulan

Pasien didiagnosa mengalami febris typhoid dengan keluhan utama dada nyeri seperti ditusuk-tusuk, keluar keringat dingin, badan panas sejak 6 hari yang lalu.

Rekomendasi yang diberikan adalah mengganti ciprofloxacin dan baquinor dengan ceftriakson karena aman digunakan untuk ibu menyusui dan tidak d eksresikan di air susu.

Penggunaan kaltrofen diganti dengan ibuprofen karena kaltrofen juga di eksresikan di air susu dan tidak direkomendasikan untuk ibu menyusui

perlu monitoring efektifitas pengobatan, Suhu tubuh, nadi, tekanan darah, RR dan Nyeri dada untuk menilai efektivitas terapi.

Page 9: Laporan Kasus 2 - Febris Thypoid

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2002. International Child Health Care: A Practical Manual for Hospitals Worldwide. BMJ Books: London WC1H 9JR

Corwin, 2000, Hand Book Of Pathofisiologi, EGC, Jakarta.

Lacy, Charles, dkk. 2009. Drug Information Handbook 18 th edition. North America: Lexi

comp.

Mansjooer, Arif, dkk., 2001, KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN, edisi ketiga jilid pertama, Media Aeculapius FKUI, Jakarta

Ngastiyah, 2005, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarta.

Soedarto, 2007, Sinopsis Kedokteran Tropis, Airlangga Universitas Press, Surabaya.

Suriadi dan Yuliani, R., 2001, Asuhan Keperawatan Pada Anak, CV. Sagung Seto, Jakarta

Tatro, David. S. 2003. A to Z Drug Facts. San Francisco

Wallace MR, Yousif AA, Mahroos GA, Mapes T, Threlfall EJ, Rowe B, et al. Ciprofloxacin

versus ceftriaxone in the treatment of multiresistant typhoid fever. Eur J Clin

Microbiol Infect Dis Dec 1993;12(12):907-10