Laporan Jarkom Pemasangan Lan

15
LAPORAN PRAKTEK INSTALASI KOMPUTER DAN JARINGAN Jaringan Lokal Oleh; HESTI RAHMAH FAUZIAH 87668/2007 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2010

Transcript of Laporan Jarkom Pemasangan Lan

Page 1: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

LAPORAN

PRAKTEK INSTALASI KOMPUTER DAN JARINGAN

Jaringan Lokal

Oleh;

HESTI RAHMAH FAUZIAH

87668/2007

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2010

Page 2: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

A. TUJUAN:

Setelah selesai melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. Menginstalasi hardware jaringan LAN dengan baik dan benar.

2. Memahami fungsi dan peranan protocol pada jaringan computer.

3. Melakukan pengalamatan (IP Address) pada komputer jaringan.

4. Membangun dan mengkonfigurasi jaringan peer to peer.

5. Membangun dan mengkonfigurasi jaringan LAN sederhana.

B. TEORI SINGKAT:

1. Instalasi Perangkat Keras

LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen

hardware dan software. Komponen hardware meliputi: Personal Computer

(PC), Network Interface card (NIC) dan kabel. Sedangkan komponen

software meliputi: Sistem operasi jaringan, network adapter driver,

protocol jaringan.

a. Personal Komputer

Tipe personal computer yang digunakan di dalam jaringan akan

sangat menentukan unjuk kerja dari jaringan tersebut. Komputer

dengan unjuk kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data

dalam jaringan dengan cepat. Di dalam jaringan tipe Client-server,

komputer yang difungsikan sebagai server mutlak harus memiliki

unjuk kerja lebih tinggi dibandingkan komputer-komputer lain sebagai

workstation-nya, karena server akan bertugas menyediakan fasilitas

dan mengelola operasional jaringan tersebut.

b. Network Interface Card (NIC) / LAN Card

Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe Network Interface Card

(NIC) atau Network Card yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis network

Page 3: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

card yang banyak digunakan yaitu PCI. Kartu jaringan (NIC/LAN

Card) adalah seperangkat papan circuit yang ditancapkan pada

motherboard sebuah PC yang berfungsi untuk menghubungkan

komputer dengan media jaringan.

Kartu Jaringan ( Network Interface Card )

c. Pengkabelan

Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel,

menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, Seiring dengan

perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami

perubahan serupa, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan

gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi

tumpuan perkembangan jaringan computer. Hingga sekarang,

teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas”

museum (seperti 10 BASE2 menggunakan kabel Coxial) hingga

menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik). Akan

dibahas sedikit bagaimana komputer terhubung satu sama lain, mulai

dari teknologi kabel Coaxial hingga teknologi laser. Pemilihan jenis

kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan.

Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan

kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted

pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan

utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur

apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau

tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan

merusak NIC (Network interface Card) yang dipergunakan dan kinerja

Page 4: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan

maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis

kabel UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan

dapat dilihat pada table berikut:

Table 1:Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang sering digunakan :

Topologi Jaringan Jenis Kabel yang umum digunakan

Topologi Bus Coaxial

Topologi Ring Twisted Pair

Topologi Star Twisted Pair

Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang

berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada tiga

jenis kabel yang sering dikenal secara umum,yaitu:

a. Coaxial Over

b. Fiber Optik

c. Twisted Pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded

twisted pair)

� Cross Over

� Straight Trought

� Roll Over

2. Protocol Jaringan/IP Address

IP address merupakan pengenalan yang digunakan untuk memberi

alamat pada tiap-tiap komputer dalam jaringan. Format IP address adalah

Page 5: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya dipisahkan oleh tanda titik. Adapun

format IP address dapat berupa bentuk ‘biner’

(xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx dengan x merupakan bilangan

biner). Atau dengan bentuk empat bilangan decimal dengan masing-

masing dipisahkan oleh titik bentuk ini dikenal dengan ‘dotted decimal’

(xxx.xxx.xxx.xxx adapun xxx merupakan nilai dari satu octet/delapan bit).

Sebelumnya dikenal cara-cara pembagian IP address, dimana IP

address (yang berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi ke dalam lima kelas

yakni:

Kelas A

Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh

Bit Pertama : 0

Panjang NetID : 8 bit

Panjang HostID : 24 bit

Byte pertama : 0-127

Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)

Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx

Jumlah IP : 16.777.214 IP Address pada setiap Kelas A

Deskripsi : diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang

besar

Kelas B

Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh

Bit pertama : 10

Panjang NetID : 16 bit

Page 6: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

Panjang HostID : 16 bit

Byte pertama : 128-191

Jumlah : 16.384 kelas B

Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx

Jumlah IP : 65.532 IP address pada setiap Kelas B

Deskripsi : Dialokasikan untuk jaringan besar dan sedang

Kelas C

Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh

Bit Pertama : 110

Panjang NetID : 24 bit

Panjang HostID : 8 bit

Byte Pertama : 192-223

Jumlah : 2.097.152 kelas C

Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 223.255.255.xxx

Jumlah IP : 254 IP Address pada setiap Kelas C

Deskripsi : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil

Kelas D

Forma : 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm

Bit Pertama : 1110

Bit multicast : 28 bit

Page 7: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

Byte inisial : 224-247

Deskripsi : Kelas D digunakan untuk keperluan IP multicasting (RFC

1112)

Kelas E

Format : 1111rrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr

Bit Pertama : 1111

Bit Cadangan : 248-255

Deskripsi : Kelas E dicadangkan untuk keperluan

eksperimental

Saat ini dikenal juga cara pengalokasian IP Address dalam notasi

Classless Inter Domain Routing (CDIR) (network/mask). Istilah lain yang

digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu

jaringan secara lebih spesifik yakni: Network Prefix. Biasanya dalam

menuliskan network prefix suatu kelas IP address digunakan tanda garis

miring (Slash) “I”, diikuti dengan angka yang menunjukkan panjang

network prefix ini dalam bit .

Misalnya, ketika menuliskan network kelas A dengan alokasi IP

12.xxx.xxx.xxx, network prefixnya dituliskan sebagai 12/8. Angka 8

menunjukkan notasi CIDR yang merupakan jumlah bit yang digunakan

oleh network prefix, yang berarti netmasknya 255.0.0.0 dengan jumlah

maksimum host pada jaringan sebanyak 16.777.214 node, contoh lain

untuk menunjukkan suatu network kelas B 167.205.xxx.xxx

digunakan:167.205/18. Angka 18 merupakan notasi 255.255.192.0 dengan

jumlah maksimum host pada jaringan sebanyak 16.382 node.

Page 8: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

a. Pengalokasian IP Address

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID.

Network ID menunjukkan nomor network, sedangkan host ID

mengidentifikasi host dalam satu network. Pengalokasian IP Address

pada dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang

tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini

tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP

Address se-efisien mungkin. Terdapat beberapa aturan dasar dalam

menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan. Aturan

tersebut adalah:

� Network ID 127.0.0.1 tidak dapat digunakan karena ia secara

default digunakan dalam keperluan ‘loop-back’ adalah IP address

yang digunakan komputer untuk menentukan dirinya sendiri)

� Host ID tidak boleh semua bit nya diset 1 (contoh klas A:

126.255.255.255), karena akan diartikan sebagai alamat broadcast.

ID broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota

jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket

ini didengarkan oleh seluruh anggota network tersebut.

� Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 ( seluruh bit

diset 0 seperti 0.0.0.0), karena IP address dengan host ID 0

diartikan sebagai alamat network. Alamat network adalah alamat

yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan dan tidak

menunjukkan suatu host.

� Host ID harus unik dalam suatu network (dalam satu network,

tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama).

IP Address,subnet mask,broadcast address merupakan dasar dari

teknik routing di internet. Untuk memahami ini semua kemampuan

matematika khususnya matematika Boolean, atau matematika binary

akan sangat membantu memahami konsep routing Internet.

Page 9: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

b. Alokasi IP Address di jaringan

Teknik subnet merupakan cara yang biasa digunakan untuk

mengalokasikan sejumlah alamat IP di sebuah jaringan ( LAN atau

WAN). Teknik subnet menjadi penting bila kita mempunyai alokasi

IP yang terbatas misalnya hanya ada 200 IP yang akan didistribusikan

ke beberapa LAN. Untuk memberikan gambaran, misalkan kita

mempunyai alokasi alamat IP dari 192.168.1.0 s/d 192.168.1.255

untuk 254 host, maka parameter yang digunakan untuk alokasi

tersebut adalah:

192.168.1.255 - broadcast address LAN

255.255.255.0 - subnet mask LAN

192.168.1.0 - network address LAN

192.168.1.25 - contoh IP salah satu workstation di LAN

Perhatikan bahwa:

� Alamat IP pertama 192.168.1.0 tidak digunakan untuk workstation,

tapi untuk menginformasikan bahwa LAN tersebut menggunakan

alamat 192.168.1.0 istilah keren-nya alamat 192.168.1.0 disebut

network address

� Alamat IP terakhir 192.168.1.255 juga tidak digunkaan untuk

workstation, karena digunakan untuk alamat broadcast. Alamat

broadcast digunakan untuk memberikan informasi ke seluruh

workstation yang berada di network 192.168.1.0 tersebut. Contoh

informasi broadcast adalah informasi routing menggunakan

Routing Information Protocol (RIP)

� Subnet mask LAN 255.255.255.0 dalam bahasa yang sederhana

dapat diterjemahkan bahwa setiap bit “I” menunjukkan posisi

Page 10: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

network address, sedang setiap bit “0” menunjukkan posisi host

address.

Konsep network address dan host address menjadi penting

sekali barkaitan erat dengann subnet mask. Perhatikan dari contoh di

atas maka alamat yang digunakan adalah:

192.168.1.0 - network address

192.168.1.1 - host ke 1

192.168.1.2 - host ke 2

192.168.1.3 - host ke 3

……

192.168.1.254 - host ke 254

192.168.1.255 - broadcast address

Perhatikan bahwa angka 192.168.1 tidak pernah berubah sama

sekali. Hal ini menyebabkan network address yang digunakan

192.168.1.0. Jika diperhatikan maka 192.168.1 terdiri dari 24 bit yang

konstan tidak berubah, hanya 8 bit terakhir yang berubah memberikan

identifikasi mesin yang mana. Tidak heran kalau netmask yang

digunakan adalah ( binary) 11111111.11111111.11111111.00000000

(desimal) 255.255.255.0

Walaupun alamat IP workstation tetap, tetapi netmask yang

digunakan di masing-masing router akan berubah-ubah bergantung

pada posisi router dalam jaringan.

C. ALAT DAN BAHAN:

Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah:

1. Personal Computer dua unit

Page 11: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

2. LAN Card/NIC

3. Switch/Hub

4. Kabel Cross-Over

5. Kabel Straight/Trough

D. LANGKAH KERJA:

1. Bukalah Control Panel pada komputer A dan komputer B, kemudian klik

ganda Network Connections, maka akan tampil jendela sebagai berikut:

2. Klik kanan Local Area Connection, kemudian klik Properties, maka

akan tampil jendela sebagai berikut:

Page 12: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

3. Pilih Internet Protocol (TCP/IP), kemudian klik Properties, maka akan

tampil jendela seperti di bawah:

Page 13: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

4. Pilih Use the following IP Address, dan isi kolom seperti data di bawah

ini:

Komputer A :

IP Address : 192.168.191.30

Subnet mask : 255.255.255.0

Komputer B :

IP Address : 192.168.191.31

Subnet mask : 255.255.255.0

5. Klik OK, akan tampil jendela seperti gambar di bawah ini, kemudian klik

Close.

6. Untuk mencoba koneksi yang telah dibuat kita dapat melakukannya

dengan memilih run pada komputer B, akan tampil jendela sebagai

berikut:

Page 14: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

7. Isi “Open” dengan ping 192.168.191.30, kemudian klik OK, maka akan

tampil jendela sebagai berikut:

8. Lakukan sharing data dengan mengambil salah satu folder yang akan di

sharing, klik kanan folder yang akan di sharing, maka akan tampil jendela

seperti di bawah:

Page 15: Laporan Jarkom Pemasangan Lan

9. Periksa data yang di sharing dengan menggunakan run.

E. KESIMPULAN:

1. Sebelum memasang kabel LAN ke Port NIC, pastikan terlebih dahulu

kondisi kabel LAN dalam keadaan baik dengan menggunakan LANTester.

2. Saat kita ingin menghubungkan dua buah komputer dengan kabel LAN,

maka pastikan bahwa susunan kabel tersebut adalah Type Cross.

3. Saat mengkonfigurasi IP Address, Net ID-nya harus sama dan Host ID-

nya harus berbeda.