Modul JarKom

56
A. MODEL KOMUNIKASI 1.1 Pengertian Model Komunikasi 1.1.1 Model 1.1.1.1 Pengertian Model Menurut LittleJohn dan Hawes, model merupakan representasi (representation). Contoh : Seorang anak bermain pesawat terbang, secara logika tidak mungkin anak tersebut akan secara langsung menggunakan pesawat terbang untuk bermain. Solusi yang tepat adalah dengan membuat replika dari pesawat terbang tersebut. Model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah obyek atau situasi aktual. Model memperlihatkan hubungan-hubungan langsung maupun tidak langsung serta kaitan timbal balik dalam istilah sebab akibat. Oleh karena suatu model adalah abstraksi dari realitas, pada wujudnya kurang kompleks daripada realitas itu sendiri. Jadi, model adalah suatu penyederhanaan dari suatu realitas yang kompleks. Model dikatakan lengkap apabila dapat mewakili berbagai aspek dari realitas yang sedang dikaji. Sebagai contoh, boneka adalah model dari bentuk manusia; boneka yang dapat tertawa, menangis, dan berjalan adalah model manusia yang lebih lengkap, tidak hanya mewakili bentuk tetapi juga beberapa perilaku manusia.

Transcript of Modul JarKom

A. MODEL KOMUNIKASI

1.1 Pengertian Model Komunikasi

1.1.1 Model

1.1.1.1 Pengertian Model

Menurut LittleJohn dan Hawes, model merupakan representasi

(representation).

Contoh :

Seorang anak bermain pesawat terbang,

secara logika tidak mungkin anak tersebut

akan secara langsung menggunakan pesawat

terbang untuk bermain. Solusi yang tepat

adalah dengan membuat replika dari

pesawat terbang tersebut.

Model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah

obyek atau situasi aktual. Model memperlihatkan hubungan-hubungan langsung

maupun tidak langsung serta kaitan timbal balik dalam istilah sebab akibat. Oleh

karena suatu model adalah abstraksi dari realitas, pada wujudnya kurang kompleks

daripada realitas itu sendiri. Jadi, model adalah suatu penyederhanaan dari suatu

realitas yang kompleks. Model dikatakan lengkap apabila dapat mewakili berbagai

aspek dari realitas yang sedang dikaji. Sebagai contoh, boneka adalah model dari

bentuk manusia; boneka yang dapat tertawa, menangis, dan berjalan adalah model

manusia yang lebih lengkap, tidak hanya mewakili bentuk tetapi juga beberapa

perilaku manusia.

1.1.1.2 Kategori model

Model dikatakan lengkap jika mampu mewakili aspek-aspek yang dikaji.

Aspek-apsek yang dimaksud dapat berupa bentuk, jenis, fungsi tujuan dan

sebagainya. Kategori umum adalah jenis model yang pada dasarnya dapat

dikelompokkan menjadi (1) ikonik, (2) analog, dan (3) simbolik.

a) Model Ikonik

Model ikonik adalah perwakilan fisik dari beberapa hal, baik dalam bentuk

ideal ataupun dalam skala yang berbeda. Model ikonik menekankan

terhadap bentuk yang direpresentasikan secara utuh atau dengan skala.

Model ikonik mempunyai karakteristik yang sama dengan hal yang

diwakili dan terutama amat sesuai untuk menerangkan kejadian pada waktu

yang spesifik. Model ikonik dapat berdimensi dua (foto, peta, cetak biru)

atau tiga dimensi (prototipe mesin, alat).

Contoh model ikonik :

b) Model Analog (Model Diagramatik)

Model analog dapat mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan berubah

menurut waktu. Model ini lebih sering dipakai daripada model ikonik

karena kemampuannya untuk mengetengahkan karakteristik dari kejadian

yang dikaji. Model Analog menekankan terhadap adanya perubahan yang

terjadi dari sebuah kajian benda, perubahan dapat dilakukan dengan

menanipulasi data yang dimasukkan ke dalam model sehingga akan

menghasilkan bentuk perubahan yang lain. Model analog banyak

berkesusuaian dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat dan

klas-klas yang berbeda. Dengan melalui transformasi sifat menjadi

analognya, maka kemampuan membuat perubahan dapat ditingkatkan.

Contoh model analog ini adalah kurva permintaan, kurva distribusi

frekuensi pada statistik, dan diagram alir.

c) Model Simbolik (Model Matematik)

Pada hakekatnya, ilmu sistem memusatkan perhatian kepada model

simbolik sebagai perwakilan dari realitas yang sedang dikaji. Format model

simbolik dapat berupa bentuk angka, simbol, dan rumus. Jenis model

simbolik yang umum dipakai adalah suatu persamaan (equation).

1.1.2 Komunikasi

1.1.2.1 Pengertian Komunikasi.

Contoh, seseorang melakukan percakapan dengan

orang lain, membicarakan masalah-masalah yang

dihadapinya, menyampaikan gagasan, ide untuk

memecahkan masalah tersebut. Komunikasi dapat dikatakan tindakan untuk

berbagi informasi, gagasan atau pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang

terlibat didalamnya untuk mencapai kesamaan makna.

Para ahli mencoba menjabarkan pengertian komunikasi seperti.

a) Etimologis

1) The Latin root word comunicare means “to make common” –

kesamaan pengertian, kesamaan persepsi.

2) Latin: “communis” atau “communicatus” atau “common” dalam bahasa

Inggris yang berarti “sama”, kesamaan makna (commonness).

3) Inggris: communication = kb. 1 hubungan, komunikasi. 2 kabar. 3

pengumuman, pemberitahuan. to be in c. with berhubungan dengan. -

communications j. Sistim perhubungan.

b) Terminologis

1) Proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain

untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat, perilaku baik

langsung maupun tidak langsung.

2) Proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak

lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya (Wikipedia

Indonesia).

3) The imparting, conveying, or exchange of ideas, knowledge,

information, etc. – Pemberian, penyampaian, atau pertukaran ide,

pengetahuan, informasi, dsb. (The Oxford English Dictionary).

4) Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara

individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda, atau tingkah

laku (Webster’s New Collegiate Dictionary).

5) Who says what in which channel to whom and with what effects –

Siapa mengatakan apa melalui saluran mana kepada siapa dan dengan

pengaruh apa (Harold Lasswell).

6) Pengalihan informasi untuk memperoleh tanggapan (JL. Aranguren).

7) Proses pengalihan ide dari sumber kepada suatu penerima atau lebih

dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Everett M.

Rogers).

Berdasarkan penjelasan para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa,

komunikasi adalah proses pertukaran informasi baik itu berupa ide, gagasan, saran

atau dalam bentuk lainnya dari satu pihak ke pihak lain secara langsung atau tidak

langsung dengan atau tanpa media perantara yang digunakan, dimana informasi

yang disampaikan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi pihak-pihak

yang terlibat dalam aksi tersebut.

1.1.2.2 Proses Komunikasi.

Berdasarkan pengertian diatas, terdapat beberapa komponen penting dalam

suatu komunikasi yaitu,

adanya informasi yang ingin disampaikan dalam bentuk apapun.

terdapat minimal 2 (dua) pihak yang melakukan komunikasi.

penyampaian informasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara.

informasi memperngaruhi pihak-pihak yang melakukan komunikasi secara

langsung atau tidak langsung.

Contoh, seseorang anak duduk diam di bangku, kemudian dia melihat seseorang

disampingnya, dengan sadar atau tanpa sadar anak tersebut berkedip mata terhadap

anak lainnya. Sehingga anak yang lain tersebut pergi dari sampingnya setelah

melihat aksi yang dilakukan anak itu. Selanjutnya akan muncul pertanyaan,

“Apakah itu merupakan suatu komunikasi?” Jawabannya adalah iya. Anak tersebut

malakukan komunikasi. Dari contoh tersebut ada beberapa aspek yang terpenuhi

dalam proses komunikasi, seperti adanya maksud yang ingin disampaikan secara

langsung atau tidak langsung, aksi tersebut mempengaruhi pihak lain dan aspek

lainnya.

Dalam “bahasa komunikasi” komponen-komponen tersebut adalah sebagai

berikut: - komunikator - orang yang menyampaikan pesan; - pesan - pernyataan

ide, gagasan

media

komunikator komunikan

effect

yang didukung oleh lambang; - komunikan - orang yang menerima pesan; - media

- sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau

banyak jumlahnya; - efek - dampak sebagai pengaruh dari pesan. Teknik

berkomunikasi adalah cara atau “seni” penyampaian suatu pesan yang dilakukan

seorang komunikator sedemikian rupa, sehingga menimbulkan dampak tertentu

pada komunikan.

Lebih detailnya dapat digambarkan sebagai berikut :

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa?

mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa?

(who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell

1960).

Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):

1) Who? (siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang

mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu

komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara

sebagai komunikator.

2) Says What? (pesan). Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada

penerima(komunikan), dari sumber(komunikator)atau isi informasi.

Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,

nilai, gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu

makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.

3) In Which Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk menyampaikan pesan

dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara

langsung (tatap muka), maupun tidak langsung (melalui media cetak/elektronik

dll).

4) To Whom? (untuk siapa/penerima). Orang/kelompok/organisasi/suatu negara

yang menerima pesan dari sumber. Disebut tujuan(destination)/

pendengar(listener)/ khalayak(audience)/ komunikan/ penafsir/ penyandi

balik(decoder).

5) Effect? (akibat/efek). Peristiwa yang terjadi akibat adanya suatu aksi dari

perbuatan, pikiran atau tindakan seseorang yang mempengaruhi orang lain atau

dirinya sendiri.

1.2 Fungsi Model Komunikasi.

Gordon Wiseman dan Larry Barker, mengemukakan bahwa model kamunikasi

mempunyai tiga fungsi :

1) Melukiskan proses komunikasi,

2) Menunjukkan hubungan visual,

3) Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.

Deutsch menyebutkan bahwa model itu mempunyai empat fungsi :

1) Mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak

teramati,

2) Heuristik (menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui),

3) Prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga

kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan seberapa banyak,

4) Pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi.

1.3 Model-model komunikasi.

Banyak model komunikasi yang telah dijabarkan oleh para ahli, berikut adalah

beberapa model komunkasi secara sederhana.

1) Model S-R (Stimulus-Respon)

2) Model Aristotales

3) Model Lasswell

4) Model Shannon dan Weaver

5) Model Newcomb

B. KOMUNIKASI DATA

2.1 Pengertian Komunikasi Data.

Defisi Komunikasi Data akan mengacu ke beberapa penjelasan dasar seperti

pengertian komunikasi dan pengertian data. Setiap definisi tersebut memiliki konsep

dasar yang nantinya akan menjadi acuan terhadap pengertian komunikasi data, seperti

pada pengertian komunikasi terdapat komponen-komponen pengirim, penerima,

pesan, media dan effect. Kemudian data akan terkait dengan pesan yang disampaikan

oleh komunikator.

Komunikasi Data merupakan bentuk komunikasi yang secara khusus berkaitan

dengan transmisi atau pemindahan data antara komputer-komputer, komputer dengan

piranti-piranti yang lain dalam bentuk data digital yang dikirimkan melalui media

Komunikasi Data.

Pada gambar di atas menurut prinsip pengertian komunikasi, terpadat beberapa

asepak yang terpenuhi seperti :

1. Step 1:, Step 2: … adalah suatu pesan yang ingin disampaikan, dengan kata

lain ini adalah Says What? (pesan) (Lasswell. 1960).

2. Sender berupa komputer adalah komunikator/ Who? (siapa/sumber)

(Lasswell. 1960).

3. Medium adala media yang digunakan/ In Which Channel? (saluran/media).

(Lasswell. 1960).

4. Receiver adalah penerima pesan. To Whom? (untuk siapa/penerima)

(Lasswell. 1960).

Komunikasi data merupakan gabungan dua teknik yang sama sekali jauh

berbeda, yaitu pengolahan data dan telekomunikasi. Pengolahan data adalah segala

kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan data. Telekomunikasi adalah segala

kegiatan yang berhubungan dengan penyaluran informasi dari satu titik ke titik yang

lain.

Komunikasi Data adalah bagian dari telekomunikasi yang secara khusus

berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-

komputer dan piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media

komunikasi data.

Sistem Komunikasi Data adalah jaringan fisik dan fungsi yang dapat

mengakses komputer untuk mendapatkan fasilitas seperti menjalankan program,

mengakses basis data, melakukan komunikasi dengan operator lain, sedemikian rupa

sehingga semua fasilitas berada pada terminalnya walaupun secara fisik berada pada

lokasi yang terpisah.

2.2 Komponen Komunikasi Data.

1. Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data, berupa komputer, alat

lainnya seperti handphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.

2. Penerima, adalah piranti yang menerima data, juga bisa berupa komputer,

alat lainnya seperti handphone, video kamera, dan lainnya yang sejenis.

3. Pesan / Data, adalah informasi yang akan dipindahkan bisa berupa apa saja,

teks, angka, gambar, suara, video, atau kombinasi dari semuanya.

4. Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk

mengirimkan data, bisa berupa kabel, cahaya maupun gelombang

magnetik.

5. Protokol, adalah aturan-aturan yang harus disepakati oleh dua atau lebih

alat untuk dapat saling berkomunikasi. Tanpa protocol, dua alat atau lebih

mungkin saja bisa saling terhubung tetapi tidak dapat saling

berkomunikasi, sehingga message yang dikirim tidak dapat diterima oleh

alat yang dituju.

2.3 Media Pengiriman Data/Media Transmisi.

Beberapa media transmisi dapat digunakan sebagai channel (saluran) transmisi

atau carrier dara data yang dikirimkan yang dapat berupa kabel ataupun radiasi

eleltromagnetik.

1. Kabel.

Bila sumber data dan peneriman jaraknya tidak tralalu jauh dan dalam area

yang local, maka dapat digunakan kabel sebagai media transmisinya. Kabel

dapat berbentuk kabel tembaga biasa yang digunakan pada telepon atau

coaxial cable atau fiber optic cable.

2. Radiasi elektromagnetik.

Bila sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh, channel

komunikasi dapat berupa media radiasi elektromagnetik dipancarkan

melalui udara terbuka, yang dapat berupa gelombang mikro (microwave),

system satelit (satellite system) atau sistem laser (system laser).

Contoh media transmisi.

1. Kabel Untiran

Kabel jenis ini merupakan kabel yang

paling luas penggunaannya karena

dipergunakan untuk jaringan telpon. Kabel

ini terbuat dari tembaga dimana beberapa

pasang kabel di-untir dan dijadikan satu.

Guna mempertinggi kualitas kabel,

seringkali setiap pasang kabel akan saling

di-untir sehingga disebut sebagai kabel

untir-an.

2. Kabel Koaksial

Pada jenis ini, kabel utama yang terbuat

dari tembaga akan dikelilingi oleh

anyaman halus kabel tembaga lainnya dan

diantaranya terdapat isolasi. Dari sudut

harga, kabel ini lebih mahal apabila

dibanding dengan kabel untiran, tetapi

kualitas yang diberikan juga lebih baik.

3. Fiber Optic Cable (Serat Optik).

Dewasa ini terdapat usaha untuk

menggunakan cahaya sebagai media

komunikasi. Data yang ada akan dibawa

oleh cahaya, dan untuk menyalurkan

cahaya yang membawa data tersebut,

diperlukan adanya suatu jenis kabel yang

khusus, dan kabel inilah yang disebut

sebagai fiber optic cable ataupun serat

fiber. Fiber optic terdiri atas suatu gelas

fiber yang sangat tipis dan dapat

dipergunakan untuk menyalurkan data

dalam jumlah dan kecepatan yang sangat

tinggi.

Selain contoh media transmisi diatas masih banyak media yang dapat

digunakan seperti Gelombang Radio-AM, Pemancar Radio-FM /Station Televisi,

Telephone Cellular, Gelombang Mikro dan satellite.

2.4 Protokol

Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada

dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi

lainnya yang harus terpenuhi oleh sisi pengirim, dan peneriman agar komunikasi dapat

berlangsung dengan benar.

Sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi seperti pembuatan

hubungan, mengirim data, pesan, informasi/file, yang harus dipenuhi oleh pengirim

dan penerima agar suatu sesi komunikasi data dapat berlangsung dengan baik dan

benar.

Sekumpulan aturan untuk memecahkan masalah-masalah khusus yang terjadi

antar alat-alat komunikasi agar transmisi data dapat berjalan dengan baik dan benar.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam protocol adalah sebagai berikut :

1) Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk

mengkodekan sinyal.

2) Semantix, digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim

dan mengekoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi.

3) Timing, digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.

Fungsi Protokol :

1) Fragmentasi dan reassembly

Membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi

pengirim mengirimkan informasi dan setelah di terima maka sisi penerima

akan menggabungkan lagi menjadi paket berita lengkap.

2) Encaptulation

Melengkapi berita/informasi yang dikrimkan dengan address, kode-kode dan

lain-lainnya.

3) Connection control

Membangun hubungan komunikasi dari pengirim dan penerima, dimana

dalam membangun hubungan ini termasuk dalam hal pengiriman data dan

mengakhiri data.

4) Flow control

Mengatur perjalanan data dari pengirim ke penerima.

5) Error control

Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses

pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi inilah yang

menjadi fungsi dari error control yang mengontrol error pada waktu data

dikirimkan.

6) Transmission service

Memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan

prioritas dan keamanan serta perlindungan data.

2.5 Perbedaan Sinyal/Isyarat Analog dengan Digital.

Dalam telekomunikasi, informasi disampaikan melalui sinyal. Sinyal ada

dua macam:

Digital: secara spesifik mengacu pada informasi yang diwakili oleh dua

keadaan 0 atau 1. Data digital dikirimkan dengan diwakili dua kondisi saja yaitu 0

dan 1.

Analog: sinyal yang terus menerus dengan variasi kekuatan dan kualitas.

Misalnya suara, cahaya dan suhu yang dapat berubah-ubah kekuatannya dan

kualitasnya. Data analog dikirimkan dalam bentuk yang berkelanjutan, sinyal

elektrik berkelanjutan dalam bentuk gelombang.

C. JARINGAN KOMPUTER

3.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan

peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel

sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar

dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama

menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer,

printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah

jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

Jaringan komputer secara sederhana merupakan hubungan antar komputer

yang berjumlah 2 (dua) atau lebih. Jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an

diAmerika dari sebuah proyek pengembangan komputerdi laboratorium Bell oleh

group riset Harvard Universityyang dipimpin profesor H. Aiken.

Komputer yang bersifat stand alone atau berdiri sendiri mempunyai banyak

keterbatasan. Adanya jaringan komputer akan membuat komputer dapat

melakukan banyak hal dan dapat membantu efisiensi dan efektivitas dalam dunia

kerja. Contoh sederhananya, dengan adanya jaringan komputer, maka tidak perlu

lagi 1 (satu) komputer memiliki 1 (satu) printer, tetapi dengan 1 (satu) printer saja

dapat digunakan oleh beberapa komputer secara bersama tanpa harus

memindahkan printer tersebut setiap kali akan mencetak.

. Dari penjelasan sederhana tersebut dapat dikatakan bahwa jaringan

akan memiliki komponen-komponen seperti :

Ada 2 (dua) komputer atau lebih,

Terdapat media penghubung antar kedua komputer tesebut seperti kabel

atau nirkabel

Adanya pertukaran data antar kedua komputer atau lebih

Ada komputer yang bertindak sebagai host dan client.

Jaringan komputer menjadi penting bagi manusia dan organisasinya karena

jaringan komputer mempunyai tujuan yang menguntungkan bagi mereka. Tujuan

jaringan komputer adalah untuk:

1) resource sharing/ berbagi sumber: seluruh program, peralatan dan data

yang dapat digunakan oleh setiap orang yang ada dijaringan tanpa

dipengaruhi lokasi sesumber dan pemakai. Misalnya: Staff BIRO

Akademik mengirimkan daftar mahasiswa baru ke perpustakaan dalam

bentuk print out dengan langsung mencetaknya di printer perpustakaan

dari komputer di BIRO akademik. Atau sebaliknya staff perpustakaan

mendapatkan langsung file daftar mahasiswa baru yang disimpan di

komputer staff BIRO akademik.

2) high reliability/kehandalan tinggi: tersedianya sumber-sumber

alternative kapanpun diperlukan. Misalnya pada aplikasi perbankan

atau militer, jika salah satu mesin tidak bekerja, kinerja organisasi tidak

terganggu karena mesin lain mempunyai sumber yang sama.

3) menghemat uang: membangun jaringan dengan komputer-komputer

kecil lebih murah dibandingkan dengan menggunakan mainframe. Data

disimpan di sebuah komputer yang bertindak sebagai server dan

komputer lain yang menggunakan data tersebut bertindak sebagai

client. Bentuk ini disebut Client-server.

4) scalability/ skalabilitas: meningkatkan kinerja dengan menambahkan

komputer server atau client dengan mudah tanpa mengganggu kinerja

komputer server atau komputer client yang sudah ada lebih dulu.

5) medium komunikasi: memungkinkan kerjasama antar orang-orang

yang saling berjauhan melalui jaringan komputer baik untuk bertukar

data maupun berkomunikasi.

6) akses informasi luas: dapat mengakses dan mendapatkan informasi dari

jarak jauh

7) komunikasi orang-ke-orang: digunakan untuk berkomunikasi dari satu

orang ke orang yang lain

8) hiburan interaktif

3.2 Jaringan Komputer berdasarkan jangkauan wilayahnya.

Ada 3 macam jenis Jaringan/Network berdasarkan jangkauan wilayahnya yaitu.

a) Local Area Network (LAN) /Jaringan Area Lokal.

Ciri-ciri dari jaringan LAN adalah sebagai berikut :

radius maksimal 10 km

kecepatan pengiriman data 1-155 Mbps

dioperasikan oleh perusahaan/perorangan

tanpa menggunakan saluran publik

untuk sharing resources dan informasi

transmisi kabel tunggal

macam topologi ring, bus, star

b) Metropolitan Area Network (MAN) / Jaringan area Metropolitan

Ciri-ciri jaringan MAN adalah sebagai berikut :

radius kerja 10-50 km

merupakan pengembangan LAN

pilihan untuk membangun jaringan antar kantor

teknologinya hampir sama dengan LAN

komponen utamanya adalah media transmisi tanpa elemen switching

mampu menunjang data dan suara

merupakan standar IEEE 802.6 (Distributed Queue Dual Bus)

c) Wide Area Network (WAN) / Jaringan area Skala Besar

Ciri-ciri jaringan WAN adalah sebgai berikut :

radius kerja antar benua

biasanya menggunakan saluran milik umum

kecepatan data <= 1 Mbps

terdiri dari 2 elemen yaitu media transmisi dan elemen switching

macam topologi : star, ring, tree, webnetwork, cincin interseksi,

sembarang

3.3 Topologi Jaringan Komputer

a) Topologi Bus

Pada topologi bus ini seluruh komputer dalam sebuah jaringan terhubung pada

sebuah bus berupa kabel. Cara kerja topologi ini adalah dengan mengirim dan

menerima informasi di sepanjang bus tersebut yang melewati semua terminal.

Topologi jenis ini tidak tergantung pada salah satu komputer, artinya semua

terkendali di seluruh komputer dengan sistem tersebar (distributted).

Topologi bus memiliki kelemahan antara lain:

• Kapasitas terbatas.

• Kesulitan perawatan jika dalam jumlah besar.

• Jarak terbatas, sering terjadi tabrakan pada lalu lintas padat.

Sedangkan kelebihan topologi bus antara lain:

• Kecepatan pengiriman tinggi.

• Kemampuan pengembangan tinggi.

• Jumlah terminal dapat ditambah atau dikurangi tanpa mengganggu kerja

komputer yang sedang berjalan.

b) Topologi Ring

Topologi ini bekerja dengan cara data dikirim secara langsung sepanjang jaringan,

setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa alamatnya oleh terminal yang

dilewati. Data akan diterima apabila memang sesuai tujuan dan jika bukan akan

diteruskan ke komputer lain.

Adapun kelemahan topologi ini adalah:

• Jika terjadi gangguan di satu titik, maka akan berpengaruh pada seluruh

komputer.

• Sulitnya dalam penambahan dan pengurangan komputer.

Sedangkan kelebihan topologi ring, yakni:

• Laju data tinggi.

• Dapat melayani lalu lintas yang padat.

D. PROTOKOL

1. Pengertian Protokol

Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan

terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik

komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau

kombinasi dari keduanya. Protokol mengurusi segala hal dalam komunikasi data,

mulai dari kemungkinan perbedaan format data yang dipertukarkan hingga ke masalah

koneksi listrik dalam jaringan.

Elemen-elemen penting daripada protokol adalah : syntax, semantics dan timing.

Syntax mengacu pada struktur atau format data, yang mana dalam urutan

tampilannya memiliki makna tersendiri. Sebagai contoh, sebuah protokol

sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah alamat

pengirim, delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya

merupakan informasinya sendiri.

Semantics mengacu pada maksud setiap section bit. Dengan kata lain adalah

bagaimana bit-bit tersebut terpola untuk dapat diterjemahkan.

Timing mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data harus dikirim dan

seberapa cepat data tersebut dikirim. Sebagai contoh, jika pengirim

memproduksi data sebesar 100 Megabits per detik (Mbps) namun penerima

hanya mampu mengolah data pada kecepatan 1 Mbps, maka transmisi data

akan menjadi overload pada sisi penerima dan akibatnya banyak data yang

akan hilang atau musnah.

2. Pengertian TCP/IP

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-

an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan

jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan

sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme

transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja.

TCP/IP (Transmission Control Protokol / Internet Protokol ) adalah standar

komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar

data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.

Karakteristik TCP/IP sebagai berikut :

1. Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat

ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi

harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu.

2. Full-Duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host

terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan

menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah yang mendukung full-

duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan dikirim.

3. Dapat diandalkan (reliable): Data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP

akan diurutkan dengan sebuah nomor urut paket dan akan mengharapkan paket

positive acknowledgment dari penerima. Jika tidak ada paket Acknowledgment

dari penerima, maka segmen TCP (protokol data unit dalam protokol TCP)

akan ditransmisikan ulang. Pada pihak penerima, segmen-segmen duplikat

akan diabaikan dan segmen-segmen yang datang tidak sesuai dengan urutannya

akan diletakkan di belakang untuk mengurutkan segmen-segmen TCP. Untuk

menjamin integritas setiap segmen TCP, TCP mengimplementasikan

penghitungan TCP Checksum.

4. Byte Stream: TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua jalur

masuk dan jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream yang berdekatan

(kontigu). Nomor urut TCP dan nomor acknowlegment dalam setiap header

TCP didefinisikan juga dalam bentuk byte. Meski demikian, TCP tidak

mengetahui batasan pesan-pesan di dalam byte stream TCP tersebut. Untuk

melakukannya, hal ini diserahkan kepada protokol lapisan aplikasi (dalam

DARPA Reference Model), yang harus menerjemahkan byte stream TCP ke

dalam “bahasa” yang dipahami.

5. Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak

dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat “macet” jaringan

internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang

dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan

membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah

pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer),

TCP juga mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima, yang

mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia dalam pihak penerima.

6. Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam

DARPA Reference Model)

7. Mengirimkan paket secara “one-to-one”: hal ini karena memang TCP harus

membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar

saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data

secara one-to-many.

3. Lapisan TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol ) adalah satu set

protokol yang memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer, protokol ini

memungkinkan terjadinya hubungan antara berbagai jenis perangkat keras dan

perangkat lunak.

Paket protokol TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI di publikasikan,

karenanya TCP/IP tidak menggunakan model OSI sebagai rujukan. Model TCP/IP

hanya terdiri dari empat layer yaitu:

I. Physical dan Data Link Layer

Pada lapisan ini TCP/IP tidak mendefinisikan protokol yang spesifik.

Artinya TCP/IP mendukung semua standar dan proprietary protokol lain.

II. Network Layer

Network Layer berisi protokol yang bertanggung jawab dalam

pengalamatan dan routing paket . Network layer terdiri dari beberapa protokol

diantaranya :

a) Internet Protocol (IP)

b) Address Resolution Protocol (ARP)

c) Internet Control Message Protocol (ICMP)

d) Internet Group Management Protocol (IGMP)

III.Transport Layer

Transport Layer menentukan bagaimana host pengirim dan host

penerima dalam membentuk sebuah sambungan sebelum kedua host tersebut

berkomuikasi, serta seberapa sering kedua host ini akan mengirim

acknowledgment dalam sambungan tersebut satu sama lainnya. Transport layer

hanya terdiri dari dua protokol,yaitu :

a) TCP ( Transmission Control Protocol)

b) UDP (User Datagram Protocol)

IV. Aplication Layer

Aplication layer merupakan layer yang melayani permintaan data atau

servis, aplikasi pada layer ini menunggu di portnya masing-masing dalam suatu

antrian untuk diproses. Aplication layer bukanlah tempat bagi word processor,

spreadsheet, internet browser atau yang lainnya akan tetapi aplikasi yang

berjalan pada application layer berinteraksi dengan word processor,

spreadsheet, internet browser atau yang lainnya, contoh aplikasi populer yang

bekerja pada layer ini yaitu:

1. TELNET (Network Terminal Protocol), yang menyediakan remote

login dalam jaringan.

2. FTP (File Transfer Protocol), digunakan untuk file transfer.

3. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), dugunakan untuk mengirimkan

electronic mail.

4. DNS (Domain Name Service), untuk memetakan IP Address ke dalam

nama tertentu.

5. RIP (Routing Information Protocol), protokol routing.

6. OSPF (Open Shortest Path First), protokol routing.

7. NFS (Network File System) untuk sharing file terhadap berbagai host

dalam jaringan.

8. HTTP (Hyper Text Transfer Protokol), protokol untuk web browsing.

3.1 Internet Protocol (IP)

Protokol Internet (Inggris Internet Protocol disingkat IP) adalah protokol lapisan

jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork

(internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol

TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan

komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang

didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan

oleh IP versi 6 (IPv6) pada beberapa waktu yang akan datang.

Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol

TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan

dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang

berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol

ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada

lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference Model atau lapisan antar

host dalam DARPA Reference Model), yakni protokol Transmission Control Protocol

(TCP).

Fungsi / Manfaat Internet Protocol

a) Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan

pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke

komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali

memerlukan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga

FTP yg dapat diakses melalui anonymous, alias tidak berpassword.

b) Remote Login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna

komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu

jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya

sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.

c) Computer Mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail. 

d) Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg

memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan

jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. 

e) Remote Execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan

suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna

menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg

banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution,

ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam

system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure remote

call system”, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan

dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley

UNIX ada perintah “rsh” dan “rexec”).

3.1.1 IPv4

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis

pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang

menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat

mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di

seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4

(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah

255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat

ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. Sehingga bila host yang ada

diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.

a) Jenis Alamat IPv4

1. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah

antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat

unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.

2. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh

setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan

dalam komunikasi one-to-everyone.

3. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh

satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda.

Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

b) Kelas Alamat

1. Kelas A

Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut

bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit

berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network

identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier.

Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap

jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan

untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang

bersangkutan.

Inter-Process Communication (IPC) atau Komunikasi antar proses adalah

cara atau mekanisme pertukaran data antara satu proses dengan proses lainnya,

baik itu proses yang berada di dalam komputer yang sama, atau komputer jarak

jauh yang terhubung melalui jaringan. IPC terdiri atas protokol yang menjamin

sebuah respons dari sebuah permintaan.

2. Kelas B

Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga

skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset

ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama),

akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir)

merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan

65,534 host untuk setiap network-nya.

3. Kelas C

Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit

pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21

bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah

network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan

host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan

254 host untuk setiap network-nya.

4. Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast,

sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D

selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang

dapat digunakan untuk mengenali host.

Multicast atau multicasting adalah sebuah teknik di mana sebuah data dikirimkan

melalui jaringan ke sekumpulan komputer yang tergabung ke dalam sebuah grup

tertentu, yang disebut sebagai multicast group. Multicasting merupakan sebuah

cara pentransmisian data secara connectionless (komunikasi dapat terjadi tanpa

adanya negosiasi pembuatan koneksi), dan klien dapat menerima

transmisi multicast dengan mencari di mana lokasinya, seperti halnya ketika kita

membuka sebuah stasiun radio untuk mendengarkan siaran radio. Multicast

sebenarnya merupakan mekanisme komunikasi one-to-many, atau point-to-

multipoint, dan berbeda dengan cara transmisi unicast.

5. Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental"

atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit

pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai

alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

3.1.2 IPv6

Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis

pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang

menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis

dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat

IP versi 6 adalah

21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A

Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang

dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok

bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya,

format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal

format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format.

3.2 TCP ( Transmission Control Protocol)

Transmisi Control protokol atau biasa disingkat TCP merupakan protokol yang

berorientasi connection-oriented dan banyak digunakan sebagai dasar layanan internet

bersamaan dengan protokol internet (IP). TCP memungkinkan untuk komunikasi yang

handal (reliable), memastikan paket yang mencapai tujuan sesuai keinginan pengirim. Dan

berikut merupakan beberapa aplikasi yang menggunakan TCP yaitu :

Web Browser

E-mail

file transfer

dll.

Sifat-sifat TCP ( Transmission Control Protocol)

a) Connection-oriented

Suatu arsitektur/mekanisme komunikasi data di mana dua perangkat yang akan

saling berkomunikasi diharuskan untuk membuat sebuah sesi (session) terlebih

dahulu. Ketika komunikasi telah selesai, session tersebut akan berakhir. Hal inilah

yang terjadi dalam komunikasi menggunakan telepon, sebuah koneksi harus

tersedia dan terjadi terlebih dahulu sebelum telepon yang dituju dapat digunakan

untuk berkomunikasi dengan telepon yang digunakan untuk memanggil.

b) Reliable (keandalan)

Keandalan yang dimiliki oleh protokol ini disebabkan karena beberapa mekanisme.

Berikut mekanisme tersebut:

1. Checksum: semua segmen TCP membawa checksum yang akan digunakan

oleh si penerima (receiver device) untuk mengecek adanya error baik itu

error pada data atau pada header milik TCP itu sendiri.

2. Duplicate Data Detection: kemampuan TCP untuk menjaga setiap byte

yang diterima agar byte-byte tersebut tidak mengalami penggandaan (baca:

diterima lebih dari satu kali).

3. Retransmisson: kemampuan TCP untuk mengimplementasikan skema

pengiriman ulang untuk data kiriman yang rusak atau hilang.

4. Sequencing: kemampuan TCP untuk menyusun segmen-segmen data yang

telah diterimanya. Hal ini akan membuat TCP mampu mengirimkan

kembali data tersebut kepada suatu aplikasi dengan susunan yang benar.

5. Timers: TCP menggunakan dua timer sekaligus dalam pengiriman data.

Dua timer tersebut yakni timer statik dan timer dinamis. Protokol yang

menjadi pengirim akan menunggu si penerima dalam periode waktu

tertentu untuk sebuah “acknowledgement”. Jika timer telah habis masa

periodenya, si pengirim dapat mengirim kembali (retransmit) segment yang

akan dikirim.

c) Stream data transfer

TCP akan mengelompokkan byte-byte yang sebelumnya tidak terstruktur ke dalam

bentuk segmen untuk kemudian dikirimkan ke IP. Layanan ini memberikan

keuntungan bagi aplikasi-aplikasi karena mereka tidak perlu lagi membuat blok-

blok data.

d) Efficient flow control.

ketika mengirim ulang acknowledgement ke alamat asal, proses TCP yang

menerima mengindikasikan nomor urutan yang bisa diterimanya tanpa harus

meng-over flow buffer internal miliknya.

e) Full-duplex operation.

TCP bisa mengirim dan menerima dalam waktu yang bersamaan

f) Multiplexing.

komunikasi antar upper-layer yang terjadi secara simultan bisa dimultiplexikan

melalui satu koneksi tunggal.

3.3 UDP (User Datagram Protocol)

User Datagram Protocol (UDP) adalah salah satu protokol lapisan transpor

TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi

(connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. UDP

memiliki karakteristik-karakteristik berikut:

Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus

dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar

informasi.

Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram

tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi

yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan

yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang

berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka

masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan

menggunakan waktu yang telah didefinisikan.

UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah

protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam

jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process

Identification dan Destination Process Identification.

UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap

keseluruhan pesan UDP.

Fungsi UDP sebagai berikut:

Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori

dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan

protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan

saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query

nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.

Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika

protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka

kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak

ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol

(TFTP) dan Network File System (NFS)

Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah

protokol Routing Information Protocol (RIP).

Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu

membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi

broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat

mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat

multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya

dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol

NetBIOS Name Service.

3.4 FTP

File Transfer Protokol (FTP) merupakan suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-

menukar file dalam suatu network yang support TCP/IP. Dua hal penting yang ada dalam

FTP adalah FTP server dan FTP Client. FTP server menjalankan software yang digunakan

untuk tukar menukar file, yang selalu siap memberian layanan FTP apabila mendapat

request dari FTP client. FTP client adalah komputer yang merequest koneksi ke FTP

server untuk tujuan tukar menukar file (mengupload atau mendownload file).

Tujuan dari FTP server sendiri adalah sebagai berikut :

1. Men-sharing data;

2. Menyediakan indirect atau implicit remote computer;

3. Menyediakan tempat penyimpanan bagi user;

4. Menyediakan transfer data yang reliable dan efisien;

FTP sebenarnya termasuk cara yang kurang aman untuk melakukan transfer file

karena file tersebut ditransfer tanpa melalui enkripsi terlebih dahulu tetapi melalui clear

text. Mode text yang dipakai untuk transfer data adalah format ASCII atau format Binary.

Secara default, ftp menggunakan mode ASCII untuk transfer data. Karena pengirimannya

tanpa enkripsi, maka username, password, data yang ditransfer, maupun perintah yang

dikirim dapat di sniffing oleh orang dengan menggunakan protocol analyzer (Sniffer).

Solusi yang digunakan adalah dengan menggunakan SFTP (SSH FTP) yaitu FTP yang

berbasis pada SSH atau menggunakan FTPS (FTP over SSL) sehingga data yang dikirim

terlebih dahulu dienkripsi (dikodekan).

FTP biasanya menggunakan dua buah port yaitu port 20 dan 21 dan berjalan

exclusively melalui TCP. FTP server Listen pada port 21 untuk incoming connection dari

FTP client. Biasanya port 21 untuk command port dan port 20 untuk data port. Pada FTP

server, terdapat 2 mode koneksi yaitu aktif mode dan pasif mode.

FTP sering dimanfaatkan oleh para programmer web yang langsung

mengimplementasikan hasil kerjanya secara online. Sehingga ketika akan melakukan

editing web, programmer tidak harus berada di tempat kerja/kantor, karena syarat utama

adalah bisa online atau ada koneksi internet.

E. MODEL LAPISAN OSI

OSI dan Integrated Services Digital Network (ISDN) merupakan bentuk

komunikasi internasional. OSI diperkenalkan oleh International Standard Organization

(ISO). Tujuannya supaya setiap komputer/terminal yang dihubungkan ke jaringan dapat

berkomunikasi dengan komputer/terminal lain yang dihubungkan menggunakan jaringan

yang sama maupun berbeda. Ini disebut dengan sistem terbuka (Open System).

Organisasi pembakuan komunikasi :

EIA (Electronic Industries Associaton). Organisasi pabrik-pabrik elektronika di

AS.

CCITT (Comitee Consultative Internationale de Telegraphique et Thelephonique).

Komisi dibawah ITU (International Telecomunications Union). CCITT sekarang

dikenal dengan ITU-T.

ISO (International Standards Organization).

ANSI (American National Standards Institute).

IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).

Model OSI menggunakan layer (lapisan) untuk menentukan berbagai macam

fungsi dan operasi sistem. OSI mendefinisikan sistem sebagai himpunan dari satu atau

lebih komputer beserta perangkat lunaknya, terminal, operator, proses, serta alat penyalur

informasi lainnya yang dapat melaksanakan pengolahan dan penyaluran informasi.

Model ini juga menentukan sifat-sifat eksternal sistem, misalnya protokol

komunikasi, karena hal inilah yang memungkinkan disambungkannya peralatan-peralatan

dari perusahaan yang berbeda. Model OSI menentukan bahwa fungsi-fungsi pada setiap

stasiun harus dijalankan sebelum suatu pesan dikirimkan atau diterima. Pesan ini pada sisi

pengirim akan bergerak dari atas ke bawah, setiap lapisan akan menambahkan semacam

header ke pesan tersebut. Pada lapisan sambungan data (data link layer) pesan ini akan

ditempatkan pada sebuah lapisan yang mempunyai header dan trailer sesuai dengan jenis

protokol yang digunakan.

Tiap layer berdiri sendiri tapi fungsinya bergantung pada keberhasilan operasi

layer sebelumnya. Sebuah layer pada pengirim hanya perlu berhubungan dengan layer

yang sama di penerima selain dengan satu layer diatas atau dibawahnya. Tiap layer

bertugas untuk memberi layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi layer

diatasnya dari rincian cara memberikan layanan tersebut. Layer menjalankan perannya

dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya

berhubungan dengan layer yang setingkat. Proses ini disebut dengan "peer process".

Application Layer

Application Lapisan AtasPresentation Layer

Session Layer

Transport Layer

Data Transport Lapisan BawahNetwork Layer

Data Link Layer

Phisical Layer

Himpunan layer dan protokol disebut dengan arsitektur jaringan. Empat layer

pertama memberikan transfer service karena pada layer ini pesan disalurkan atau dialihkan

dari sumber ke tujuannya, sehingga mereka merupakan interface antara terminal dan

jaringan yang dipakai bersama. Keempat layer ini juga dikenal sebagai network oriented

layer dan berfungsi membentuk sambungan antara dua sistem yang hendak berkomunikasi

melalui jaringan yang ada, mengendalikan proses pengalihan informasi melalui

sambungan ini tanpa kesalahan, lengkap dan tidak rangkap.

Tiga layer diatas dikenal sebagai user atau application oriented layer yang

umumnya berkaitan dengan sambungan antar perangkat lunak dan pemberian akses untuk

mendapatkan data yang ada dalam jaringan. Application oriented layer memusatkan

perhatian pada penampilan data yang dipertukarkan dan mendukung pelayanan yang

diperlukan guna melakukan distributed processing. Distributed Processing dan

Cooperative Processing merupakan aplikasi yang utama dalam telekomunikasi.

Distributed Processing, adalah aktivitas memproses informasi dalam suatu organisasi

yang dijalankan oleh jaringan komputer yang tersambung oleh saluran telekomunikasi

yang terpusat pada fasilitas induk komputer atau pemusatan kegiatan dari beberapa

komputer. Sedangkan Cooperative Processing merupakan suatu langkah terdepan yang

memiliki beberapa jenis proses pendistribusian dalam jaringan komputer.

Distributed Processing dan Cooperative Processing merupakan aplikasi utama

dalam telekomunikasi. Distributed Processing adalah aktivitas memproses informasi

dalam suatu organisasi yang dijalankan oleh jaringan komputer yang tersambung oleh

saluran telekomunikasi yang terpusat pada fasilitas induk komputer. Sedangkan

Cooperative Processing merupakan suatu langkah terdepan yang memiliki beberapa jenis

proses pendistribusian dalam jaringan komputer. Cooperative Processing dapat

mengoperasikan jaringan sistem komputer mikro, mini dan utama.

4.1 Terminologi

Beberapa terminologi atau istilah yang sering dan umum dipergunakan antara lain :

Entity (besaran)

Yaitu elemen aktif pada tiap layer yang dapat berbentuk perangkat lunak maupun

perangkat keras. Entity yang ada pada layer yang sama dan berada pada sistem

yang berbeda disebut peer entity. Entity pada layer X mengimplementasikan

layanan yang dipakai layer X+1.

Service Provider (pemberi layanan)

Yaitu layer X yang memberikan layanan pada layer X+1. Layer X mungkin

menggunakan layanan yang diberikan oleh layer X-1.

Service User (pengguna layanan)

Ialah layer X+1 yang menggunakan layanan layer X.

SAP (service Acces Point)

Yaitu tempat layer X+1 dapat mengakses layanan yang diberikan layer X. Tiap

SAP mempunyai alamat.

Interface Data Unit (IDU)

Agar dua layer dapat tukar menukar informasi harus disepakati aturan mengenai

interfacenya. IDU terdiri atas SDU (Service Data Unit) dan beberapa informasi

kendali (Interface Control Interface).

Service Data Unit (SDU)

Ialah informasi yang dilewatkan melalui jaringan ke entity peer lalu ke layer X+1.

Untuk mengalihkan SDU, layer X perlu memecahkan kemudian dikirimkan

sebagai PDU (Protocol Data Unit) dengan menambahkan sebuah header.

4.2 Lapisan Fisik

Karakteristik perangkat keras yang mentransmisikan sinyal data. Lapisan fisik

melakukan fungsi pengiriman dan penerimaan bit stream dalam medium fisik. Dalam

lapisan ini kita akan mengetahui spesifikasi mekanikal dan elektrikal daripada media

transmisi serta antarmukanya. Layer ini banyak berurusan dengan persoalan perangkat

keras, misalnya : kabel, konektor, topologi jaringan, dll.

Hal-hal penting yang dapat dibahas lebih jauh dalam lapisan fisik ini adalah:

Karakteristik fisik daripada media dan antarmuka.

Representasi bit-bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu menterjemahkan bit 0

atau 1, juga termasuk pengkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau

sebaliknya.

Data rate (laju data).

Sinkronisasi bit.

Line configuration (Konfigurasi saluran). Misalnya: point-to-point atau point-to-

multipoint configuration.

Topologi fisik. Misalnya: mesh topology, star topology, ring topology atau bus

topology.

Mode transmisi. Misalnya : half-duplex mode, full-duplex (simplex) mode.

4.3 Lapisan Data-Link

Pengiriman data melintasi jaringan fisik. Lapisan data link berfungsi

mentransformasi lapisan fisik yang merupakan fasilitas transmisi data mentah menjadi link

yang reliabel. Lapisan ini menjamin informasi bebas error untuk ke lapisan di atasnya.

Fungsi spesifik data link layer :

Penyediaan interface layanan bagi network layer

Penentuan cara pengelompokan bit dari physical layer ke dalam frame

Menangani error transmisi

Mengatur aliran frame

Layanan Data Link Layer

Connectionless

Connection

Oriented Connection

Tanggung jawab utama lapisan data link ini adalah sebagai berikut :

Framing. Yaitu membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi

unit-unit data yang disebut frame.

Salah satu cara pembuatan frame adalah dengan menyisipkan gap waktu diantara

dua buah frame, (seperti spasi antara 2 kata).

Empat metode framing yang digunakan :

a) Karakter penghitung

b) Pemberian karakter awal dan akhir, dengan pengisian karakter

c) Pemberian flag awal dan akhir, dengan pengisian bit

d) Pelanggaran pengkodean physical layer

Physical addressing. Jika frame-frame didistribusikan ke sistem lain pada

jaringan, maka data link akan menambahkan sebuah header di muka frame untuk

mendefinisikan pengirim dan/atau penerima.

Flow control. Jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang maka flow

control akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.

Error control. Data link menambah reliabilitas lapisan fisik dengan penambahan

mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.

Cara umum menjamin pengiriman reliabel adalah memberikan pengirim beberapa

feedback tentang apa yang terjadi di sisi lain dari saluran, yaitu control khusus

berupa acknowledgement positif atau negatif.

Acknowledgement positif, bahwa frame telah sampai dengan baik, begitu

sebaliknya.

Masalah timbul bila terjadi letupan noise (fungsi hardware tidak baik), yaitu bahwa

penerima tidak bereaksi sama sekali (posisi menggantung).

Untuk itu pemakaian timer ke dalam data link layer sangat dibutuhkan, yaitu pada

saat pengirim mentransmisikan sebuah frame, pengirim juga mengaktifkan timer.

Umumnya frame akan diterima dengan benar dan acknowledgment akan kembali

sebelum timer habis.

Pada saat terjadi kegagalan transmisi, akan terjadi permintaan ulang frame yang

dikirimkan. Untuk menghindari duplikasi frame-frame yang diulang tersebut,

diberikan urutan nomor.

Access control. Jika 2 atau lebih device dikoneksi dalam link yang sama, lapisan

data link perlu menentukan device yang mana yang harus dikendalikan pada saat

tertentu.

4.4 Lapisan Network

Hubungan lintas jaringan dan mengisolasi layer yang lebih tinggi. Pengalamatan

dan pengiriman data.  Lapisan network bertanggung jawab untuk pengiriman paket dengan

konsep source-to-destination. Adapun tanggung jawab spesifik lapisan network ini adalah:

Logical addressing. Bila pada lapisan data link diimplementasikan physical

addressing untuk penangan pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada

lapisan network problematika addressing untuk lapisan network bisa mencakup

lokal dan antar jaringan/network. Pada lapisan network ini logical address

ditambahkan pada paket yang datang dari lapisan data link.

Routing. Jaringan-jaringan yang saling terhubung sehingga membentuk

internetwork diperlukan metoda routing/perutean. Sehingga paket dapat ditransfer

dari satu device yang berasal dari jaringan tertentu menuju device lain pada

jaringan yang lain.

Kemacetan Jaringan.

Internetworking. Berhubungan dengan masalah perpaduan jaringan yang

digunakan dalam menghubungkan toplogi jaringan satu dengan yang lainnya.

4.5 Lapisan Transport

Menjamin penerima mendapatkan data seperti yang dikirimkan. Lapisan transport

bertanggung jawab untuk pengiriman source-to-destination (end-to-end) daripada jenis

message tertentu. Paket data yang mengalir dari host ke host bisa datang atau tidak datang

ketika paket itu dikirimkan. Dengan berbagai alasan seperti karena adanya kesalahan

ruting (eror ruting) dan kesalahan network (eror network), paket data yang dikirimkan dari

sebuah host ke host lain bisa saja tidak sampai ke tujuan. Lapisan transport ini menyusun

ulang perintah pengiriman paket data ke dalam urutan yang benar dan biasanya memakai

mekanisme pengecekan untuk menemukan apakah paket telah tiba di tujuan atau belum.

Transport layer dapat bertanya kepada host tujuan untuk memastikan apakah paket data

telah diterima atau belum. Bila belum diterima, maka akan dikirim paket data kembali.

Tanggung jawab spesifik lapisan transport ini adalah:

Service-point addressing. Komputer sering menjalankan berbagai macam

program atau aplikasi yang berlainan dalam saat bersamaan. Untuk itu dengan

lapisan transport ini tidak hanya menangani pengiriman/delivery source-to-

destination dari computer yang satu ke komputer yang lain saja namun lebih

spesifik kepada delivery jenis message untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga

setiap message yang berlainan aplikasi harus memiliki alamat/address tersendiri

lagi yang disebut service point address atau port address.

Segmentation dan reassembly. Sebuah message dibagi dalam segmen-segmen

yang terkirim. Setiap segmen memiliki sequence number. Sequence number ini

yang berguna bagi lapisan transport untuk merakit/reassembly segmen-segman

yang terpecah atau terbagi tadi menjadi message yang utuh.

Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku sebagai connectionless

atau connection-oriented.

Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transport bertanggung

jawab untuk kontrol aliran (flow control). Bedanya dengan flow control di lapisan

data link adalah dilakukan untuk end-to-end.

Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data link,

juga berorientasi end-to-end.

4.6 Lapisan Sesion

Hubungan antar aplikasi yang berkomunikasi. Layanan yang diberikan oleh tiga

layer pertama (fisik, data link dan network) tidak cukup untuk beberapa proses. Maka

pada lapisan session ini dibutuhkan dialog controller. Tanggung jawab spesifik:

Dialog control

Sinkronisasi

4.7 Lapisan Presentasi

Rutin standard mempresentasikan data. Presentation layer lebih cenderung pada

syntax dan semantic pada pertukaran informasi dua sistem. Lapisan presentasi

(presentation layer) yang berperan menyusun kembali paket data yang dikirim. Paket data

yang dikirim selalu berupa pecahan paket data. Ada kira kira 10 buah pecahan paket data

yang dibuat dari sebuah data. Pecahan ini setelah diterima dengan baik, oleh lapisan

presentasi akan disusun ulang sesuai dengan data aslinya. Tanggung jawab spesifik:

Translasi

Enkripsi

Kompresi

Kriptografi

4.8 Lapisan Aplikasi

Interface antara aplikasi yang dihadapi user and resource jaringan yang diakses.

Sesuai namanya, lapisan ini menjembatani interaksi manusia dengan perangkat

lunak/software aplikasi. Lapisan apikasi atau application layer adalah tempat dimana

program dapat memesan, meminta service yang terdapat di dalam sebuah jaringan

komputer seperti file transfer, otentikasi pengguna atau melacak database. Dalam hal

Internet, protokol seperti ini adalah FTP, Telnet, Gopher, World Wide Web, dan lain lain.

Tanggung jawab spesifik:

DNS (Domain Name Server)

Email 205

WWW (World Wide Web)

Multimedia

DAFTAR PUSTAKA

…, 2010. “Model Komunikasi”. http://aroomai.dagdigdug.com/2010/03/22/model-

komunikasi/ (diakses tanggal 2 Februari 2011).

Forum Kajian KebijakanSspasial Kehutanan P4W, 2006. Modul 3 Sistem dan Model. Jakarta

: Badan Planologi Kehutanan.

Romen Tea, 2010. “Pengertian Komunikasi”.

http://www.romeltea.com/2010/04/01/pengertian-komunikasi-ragam-definisi/

ccc(diakses tanggal 2 Februari 2011).

…, 2009. “Pengertian Komunikasi”. http://www.slideshare.net/guest81e510/pengertian-

komunikasi/ (diakses tanggal 2 Januari 2011).

…, 2008. “Model Komunikasi Menurut Para Ahli”.

http://jurusankomunikasi.blogspot.com/2009/03/model-komunikasi-menurut-para-

ahli.html (diakses tanggal 3 Januari 2011).

…, 2010, “Model Komunikasi”. http://pepyteknokra.wordpress.com/2010/01/10/model-

komunikasi/ (diakses tanggal 3 Januari 2011).

…,2010, “Konsep Dasar Komunikasi Data”.

http://terusbelajar.wordpress.com/2009/02/17/konsep-dasar-komunikasi-data/

(diakses tanggal 3 Januari 2011).

…, 2009,”Lapisan-lapisan menurut OSI”.

http://www.ecgalerycomputer.co.cc/2010/10/lapisan-lapisan-menurut-osi.html

(diaksess tanggal 4 Januari 2011).

….,2008, “BAB XIII Data Link Layer”. http://kuliah.dinus.ac.id/ika/kmdt13.html (diakses

tanggal 4 Januari 2011).