Laporan Hasil Wawancara Tentang Bimbingan Konseling 5 Lembar_2

7
LAPORAN HASIL WAWANCARA TENTANG BIMBINGAN KONSELING Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu: Drs. Heru Mugiarso, M.Pd. Disusun Oleh : 1. Dwi Astuti Dian K. (4001409052) 2. Oky Ristya T. (4001409057) 3. 4.

description

lap

Transcript of Laporan Hasil Wawancara Tentang Bimbingan Konseling 5 Lembar_2

LAPORAN HASIL WAWANCARA TENTANG BIMBINGAN KONSELING

Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling

Dosen Pengampu: Drs. Heru Mugiarso, M.Pd.

Disusun Oleh :

1. Dwi Astuti Dian K.(4001409052)

2. Oky Ristya T.(4001409057)

3.

4.

PRODI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)

2010

Wawancara yang kami lakukan adalah dengan guru bernama Ibu Yuni Astuti, beliau merupakan guru mata pelajaran IPS yang mengampu kelas XII dan XIII di SMP Ya BAKII 1 KESUGIHAN.

1. Pertanyaan: Bagaimana persepsi dan pendapat guru mata pelajaran tentang keberadaan guru Bimbingan dan Konseling di sekolah ditinjau dari fungsi, manfaat, peran, dan tugasnya?

Beliau sangat mendukung keberadaan guru BK di SMP tempat beliau mengajar. Hal ini dikarenakan menurut pandangan dan pendapat Ibu Yuni, guru BK selain sebagai konselor, BK juga berpengaruh terhadap proses pembelajaran peserta didiknya. Selain itu BK juga dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan diri peserta didik agar peserta didik dapat memiliki sikap positif, dinamis terhadap perkembangan fisik dan psikisnya, memiliki sikap mandiri secara emosional dan sosial ekonomi, memiliki pola hubungan sosial yang baik di dalam keluarga, sekolah dan masyarakat, serta memiliki prestasi belajar yang baik dan nantinya dapat meraih apa yang telah ia cita-citakan.

Oleh karena itu, menurut Ibu Yuni Astuti sangat diperlukan adanya guru Bimbingan dan Konseling di sekolah dalam upaya membantu perkembangan siswa sehingga dapat membantu meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik , mengarahkan dan melindungi anak-anak yang mengalami kesulitan baik dalam kegiatan belajar-mengajar maupun dalam pergaulan, serta dapat meringankan beban dan permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik .

2. Pertanyaan: Bagaimana partisipasi guru yang diwawancarai terhadap Bimbingan dan Konseling ditinjau dari lima peran, yaitu guru sebagai informator, fasilitator, mediator, motivator, dan sebagai kolabolator?

Ibu Yuni Astuti adalah salah satu guru yang mempunyai partisipasi dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling. Ini terlihat dari cara beliau dalam mengajar serta berbagai masukan melalui nasehat, dorongan atau motivasi dan memberikan banyak hal yang berguna untuk para siswa dalam proses pembelajaran di sekolahnya.

Menurut beliau tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti guru sama sekali lepas dengan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolahnya. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya. Berkenaan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, beliau mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat. Menurut beliau partisipasi yang beliau berikan kepada bimbingan dan konseling di sekolahnya adalah :

Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada peserta didiknya

Membantu guru pembimbing/konselor di sekolahnya dalam mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang siswa-siswa tersebut.

Mengalihtangankan siswanya yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing/konselor di sekolahnya

Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).

Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.

Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.

Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswanya, seperti konferensi kasus.

Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

partisipasi Ibu Yuni dalam pelayanan bimbingan dan konseling sebagai informator. Beliau selaku guru mata pelajaran selalu menginformasikan kepada siswa tentang berbagai hal yang berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling, mengenai tujuan, fungsi, dan manfaat adanya bimbingan dan konseling di sekolah bagi siswa. Bu Yuni juga menginformasikan kepada siswa yang ingin berkonsultasi kepada guru bimbingan dan konseling mengenai pemilahan SMA yang diinginkan untuk dapat melanjutkan kegiatan belajar nantinya. Sehingga siswa dapat dengan tepat mengembangkan bakat serta ilmu yang ia miliki nantinya di SMA yang telah ia tuju.

partisipasi Ibu Yuni dalam pelayanan bimbingan dan konseling sebagai fasilitator, beliau berusaha semampu mungkin agar bisa membantu serta membimbing siswa atau peserta didik dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar. Beliau selalu berusaha membimbing siswa agar dalam proses pembelajaran, siswa dapat memahami materi yang beliau sampaikan. Selain itu beliau juga membimbing peserta didik yang kurang dapat mengikuti mata pelajaran Ibu Yuni. beliau juga selalu memberikan cara belajar yang baik kepada peserta didiknya apabila mengalami kesulitan dalam psoses belajar.

partisipasi Ibu Yuni dalam pelayanan bimbingan dan konseling sebagai mediator, beliau selalu memantau peserta didiknya dalam setiap pembelajaran yang beliau laksanakan, apabila beliau menemui atau mengetahui bahwa peserta didiknya ada yang mengalami atau memiliki masalah, maka beliau akan memberitahukan kepada guru BK mengenai hal tersebut. Sehingga nantinya peserta didik yang mempunyai masalah memdapatkan pencerahan ataupun pengarahan mengenai pemecahan pernmasalahan yang sedang dihadapi dari si peserta didik. Jadi, di sini Ibu Yuni berusaha untuk memantau siswanya dan memberitahukan kepada guru BK apabila beliau mengetahui ataupun menemui peserta didiknya yang mengalami suatu permassalahan.

partisipasi Ibu Yuni dalam pelayanan bimbingan dan konseling sebagai motivator atau dapat berperan sebagai pemberi motivasi kepada peserta didiknya dalam memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolahnya, dan memberikan kesempatan kepada siswanya untuk memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Beliau akan memberikan ijin kepada peserta didiknya untuk tidak mengikuti pelajaranya, apabila peserta didik ingin berkonsultasi dengan guru bimbingan dan konseling secara perorangan.

partisipasi Ibu Yuni dalam pelayanan bimbingan dan konseling sebagai kolaborator konselor di sekolah. Apabila beliau menemui siswa didiknya ayng bermasalah maka beliau akan menggabungkan beberapa masukan informasi yang beliau dapatkan agar informasi mengenai anak didiknya yang sedang mengalami suatu permasalahn lebih maksimal, sehingga beliau dapat dengan tepat membantu anak didiknya dalam pemecahan masalah yang ia hadapi. Beliau juga akan berusaha untuk berkoordinasi dengan guru BK mengenai permasalan yang sedang dialami oleh anak didiknya. Sehingga nantinya Ibu Yuni dan guru BK di sekolahnya dapat membantu peserta didik dalam pemecahan setiap permasalahan yang dialaminya dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam pergaulan.