Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

17
LAPORAN HASIL UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS SOAL SMKN 4 JAKARTA UTARA, JAKARTA Mata Pelajaran : Teknik Listrik Kelas XI Program Studi Audio Video Nama Anggota Kelompok: Rohani Chrystin Sianturi (5215134372) Taufiq Nurcahyo (5215131513) Achmad Zaenudin (5215136246) Maulana Saputra (5215131493) PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK

Transcript of Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

Page 1: Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

LAPORAN HASIL UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS SOAL

SMKN 4 JAKARTA UTARA, JAKARTA

Mata Pelajaran : Teknik Listrik

Kelas XI Program Studi Audio Video

Nama Anggota Kelompok:

Rohani Chrystin Sianturi (5215134372)

Taufiq Nurcahyo (5215131513)

Achmad Zaenudin (5215136246)

Maulana Saputra (5215131493)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2015

Page 2: Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

DAFTAR ISI

Page 3: Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangEvaluasi pencapaian dalam belajar siswa merupakan suatu kegiatan penting yang

dilakukan setiap guru guna mengukur keabsahan pembelajaran yang sudah dicapai dalam kurun waktu tertentu. Keberhasilan seorang guru dalam mengajar serta menyampaikan materi dapat dilihat pada tes akhir sebagai evaluasi siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru berupa instrumen tes.

Instrumen tes di ranah kognitif dapat berbentuk essay dan pilihan ganda. Sebelum diberikan dan dikerjakan murid, butir-butir setiap tes dipertimbangkan secara matang guna tes yang diberikan bermutu, mengukur apa yang harus diukur, mempunyai konsistensi (reliabilitas yang tinggi) serta dapat membedakan kualitas siswa secara kognitif dilihat dari nilai hasil tes yang diberikan.

Dari nilai hasil tes yang dikerjakan siswa, selanjutnya dianalisis validitas, realibilitas, daya pembeda, taraf kesukaran serta kesimpulan apakah butir soal pada tes layak dipakai atau tidak. Dalam hasil observasi kami kali ini di SMKN 4 Jakarta, akan dibahas perhitungan validitas, realibilitas serta kesukaran tes pilihan ganda dengan menggunakan Microsoft Excel.

1.2 Tujuan1. Untuk mengetahui seberapa layak soal yang telah dibuat2. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal yang telah dibuat3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sudah sejauh mana4. Untuk mengetahui cara mengevaluasi hasil belajar siswa5. Untuk melihat keadaan real dalam pengujian soal disekolah

1.3 ManfaatAdapun manfaat dari observasi kami kali ini adalah :1. Mahasiswa dapat memahami apakah soal pilihan ganda yang dibuat dapat mengukur

apa yang harus diukur ( Validitas )2. Mahasiswa dapat memahami konsistensi terhadap suatu soal pilihan ganda yang telah

dibuat( Realibilitas) 3. Mahasiswa dapat memahami soal yang dibuat berupa pilihan ganda mempunyai

kriteria soal baik, diterima dan diperbaiki, perbaiki atau ditolak berdasarkan perhitungan daya pembeda

4. Mahasiswa dapat memahami tingkat kesukaran tiap butir soal pilihan ganda yang telah dibuat berdasarkan kriteria tingkat kesukaran soal.

Page 4: Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

BAB II

MATERI dan PEMBAHASAN

2.1 Penyusunan Kisi-Kisi SoalKisi-kisi dapat didefinisikan sebagai matrik informasi yang dijadikan sebagai

pedoman untuk menulis, dan merakit materi pelajaran maupun tes yang akan diberikan. Dengan menggunakan kisi-kisi, tes yang akan diujikan menjadi terstruktural yang mempunyai kesesuain tujuan yang ada pada tes tersebut.

Kisi-Kisi soal yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan

a. Komponen-komponen rinci, jelas, dan mudah dipahami2. Soal-soalnya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan

Pemilihan materi dalam penyusunan kisi-kisi hendaknya memperhatikan empat aspek sebagai berikut:

1. Urgensi, secara teoritis materi yang akan diujikan mutlak harus dikuasai siswa2. Relevansi, materi yang dipilih sanga diperlukan untuk mempelajari atau memahami

bidang lain3. Kontinuitas, materi yang dipilih merupakan materi lanjutan atau pendalaman materi

dari yang sebelumnya pernah dipelajari dalam jenjang yang sama maupun antar jenjang

4. Kontekstual, materi memiliki daya terap dan nilai guna yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut ini adalah diagram yang menggambarkan proses penjabaran kompetensi dasar menjadi indikator.

: garis cara penulisan butir soal-------- : garis ketepatan rumusan butir soal

Keterangan gambar :- Kompetensi Dasar : kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa

setelah mempelajari materi pelajaran tertentu. Kompetensi dasar ini diambil dari standar isi

Kompetensi Dasar

Materi

indikator

Soal

Page 5: Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

- Materi : Bahan ajar yang harus dikuasai siswa berdasarkan kompetensi dasar yang akan diukur. Penentuan materi (bahan ajar) yang akan diambil disesuaikan dengan indikator yang akan disusun.

- Indikator : Berisi ciri-ciri perilaku yang dapat diukur sebagai petunjuk untuk membuat soal

- Soal : Disusun berdasarkan indikator yang dibuat

Diagram diatas menunjukkan bahwa seorang penulis soal dalam menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator perlu melalui langkah-langkah berikut :

a. Memilih kompetensi dasar yang akan diukurb. Menentukan materi (bahan ajar)c. Membuat indikator yang mengacu pada kompetensi dasar dengan

memperhatikan konteks/materi yang dipilihd. Menulis soal berdasarkan indikator yang dibuat

Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang kesesuaian antara indikator yang disusun dan kompetensi dasar, disarankan untuk melihat kompetensi dasar dan materi yang ada dalam kisi-kisi.

Indikator yang baik harus memiliki kriteria: Memuat ciri-ciri kompetensi dasar yang akan diukur Memuat kata kerja operasional yang dapat diukur Berkaitan dengan materi (bahan ajar) yang dipilih Dapat dibuatkan soalnya

Dalam penyusunan indikator, komponen-komponen yang perlu diperhatikan adalah subjek, perilaku yang akan diukur, dan kondisi/konteksnya. Dibawah ini merupakan contoh format kisi-kisi penulisan soal sebagai berikut :

Kisi-kisi Penulisan Soal Ujian Akhir SekolahSatuan Pendidikan : SMKN 4 JakartaMata Pelajaran : Teknik ListrikProgram Studi : Teknik Audio VideoKurikulum : Tingkat Satuan PendidikanAlokasi Waktu : 120 MenitJumlah Soal : 40 Pilihan Ganda (PG)

No Kompetensi Dasar Indikator Materi Bentuk Soal Nomor Soal

Page 6: Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

Format kisi-kisi penulisan soal memuat identitas kisi-kisi dan matrik spesifikasi rumusan butir soal. Identitas kisi-kisi minimal memuat nama satuan pendidikan, mata pelajaran, program studi (jika ada), kurikulum, alokasi waktu, jumlah dan bentuk soal. Sedangkan matrik spesifikasi setidaknya mencakup kompetensi dasar(KD), materi, indikator, bentuk soal, dan nomor soal.

Dalam Kurikulum 2013, SK, KD, materi, dan indikator telah disediakan sehingga tinggal menyusun penulisan soal yang sesuai dengan RPP yang ada. Ingat, indikator yang terdapat dalam silabus atau RPP tidak selalu otomatis bisa menjadi indikator butir soal. Indikator yang dikembangkan dalam RPP dan silabus adalah indikator ketercapaian tujuan pembelajaran sedangkan indikator dalam kisi-kisi penulisan butir soal merupakan indikator untuk penyusunan butir soal.

Sebagaimana telah diketahui, satu SK dapat memuat atau busa dikembangkan menjadi beberapa KD (minimal satu KD ), kemudian berdasarkan key word dalamKD, kita bisa menentukan materi. Sedangkan indikator butir soal disusun berdasarkan KD, satu KD bisa dikembangkan menjadi beberapa indikator (minimal satu indikator)

*kisi-kisi soal mengenai materi tes kami terdapat pada lampiran

2.2 Penyusunan Soal Pilihan GandaKaidah penulisan soal pilihan ganda adalah seperti berikut :1. Materi

a. Soal harus sesuai dengan indikator. Artinya soal harus menanyakan perilaku dan mamateri yang hendak diukur sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi

b. Pengecoh harus berfungsic. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar. Artinya, satu soal hanya

mempunyai satu kunci jawaban.2. Konstruksi

a. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya, kemampuan/materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan penulis, setiap butir soal hanya mengandung satu persoalan/gagasan.

b. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. Artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan itu dihilangkan saja.

c. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Artinya, pada pook soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.

d. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran peserta didik terhadap arti pernyataan yang dimaksud. Untuk ketrampilan bahasa, penggunaan

Page 7: Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

negatif ganda diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru pengertian tentang negatif ganda itu sendiri.

e. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya, semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi.

f. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Kaidah ini diperlukan karena adanya kecenderungan peserta didik memilih jawaban yang paling panjang karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban.

g. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan “semua pilihan jawaban di atas salah” atau “semua pilihan jawaban di atas benar”. Artinya dengan adanya pilihan jawaban seperti itu, maka secara materi pilihan jawabn berkurang satu karena pernyataan itu bukan merupakan materi yang ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak homogen

h. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis. Artinya, pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun dari nilai anga paling kecil berurutan sampai nilai angka yang paling besar, dan sebaliknya.

i. Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.

j. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang.

k. Butir soal jangan tergantung pada jawaban soal sebelumnya, ketergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat menjawab benar soal berikutnya.

3. Bahasa/ budayaa. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa

indonesia. Kaidah bahasa indonesia dalam penulisan soal diantaranya meliputi : a).pemakaian kalimat: 1. Unsur subyek, 2.Unsur predikat, 3. Anak kalimat; b). Pemakaian kata: 1. Pilihan kata, 2. Penulisan kata, dan c). Pemakaian ejaan: 1. Penulisan huruf, 2. Penggunaan tanda baca.

b. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya mudah dimengerti warga belajar/peserta didik.

c. Pilihan jawaban jangan yang mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal.

*Butir soal pilihan ganda (pg) yang kami buat terdapat dalam lampiran

Page 8: Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

2.3 Validitas Soal

Untuk mengukur instrumen tes objektif dengan skor dikotomi (1 dan 0) digunakan rumus point biserial sebagai berikut:

r pbi =Mp − Mt

st √ pq

Keterangan:

rpbi = korelasi point biserial

Mp = rata-rata yang menjawab benar butir soal

Mt = rata-rata skor total

st = simpangan baku dari skor total

p = proporsi subjek yang menjawab benar butir soal

q = 1 – p

CARA MENGGUNAKAN DALAM MS. EXCEL

Pembuktian perhitungan manual dengan menggunakan contoh no soal 1 :

Mp Mt St P Q rpbi

“=B27/B26” “=AP26/23” “=STDEV.P(

AP3:AP25)”

“=B26/23” “=1-B28” “=((B30-B31)/

B32*SQRT(B28/

B29))”

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan :

Perhitungan point biserial pada no soal 1 dengan menggunakan manual dan fungsi

rumus MS EXCEL adalah sama yaitu sebesar 0,173.

Oleh karena itu terbukti bahwa hasil perhitungan manual dan dengan menggunakan

fungsi Ms. Excel adalah sama.

DIV/0! Muncul karena nilai q sama dengan nol, sehingga berdasarkan rumus dibawah

nilai r point biserial dapat dikatakan tak hingga.

Page 9: Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

Tabel nilai kritis untuk korelasi r product-moment

Page 10: Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

2.4

Realibilitas Soal

Reliabilitas Tes menunjuk pada keajegan (konsistensi) dari nilai yang diperoleh sekolompok individu dalam kesempatan yang berbeda dengan tes yang sama atau itemnya ekuivalen.

Page 11: Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

Untuk mengukur instrumen tes objektif dengan skor dikotomi (1 dan 0) dihitung dengan menggunakan rumus Kuder Richardson (KR–20).

KR−20= KK−1 (1−∑ pq

s2 )Keterangan:

K-R20 = indeks keterandalan butir soal

K = jumlah butir tes (yang valid)

s2 = varians total

p = proporsi jawaban yang benar terhadap butir soal

q = proporsi jawaban yang salah terhadap butir soal

Menghitung varians total

S2 = ∑ X2−(∑ X)

N

2

N−1

= 860−(134 )23

2

22

= 3,604

Kemudian menghitung formula KR-20

KR−20= KK−1 (1−∑ pq

s2 ) =

88−1 [1−1,17202

3,604 ] = 0,7712

KETERANGAN :

Kategori koefisien reliabilitas (Guilford, 1956: 145) adalah sebagai berikut:

0,80 < r11 < 1,00 = reliabilitas sangat tinggi 0,60 < r11 < 0,80 = reliabilitas tinggi 0,40 < r11 < 0,60 = reliabilitas sedang

Page 12: Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

0,20 < r11 < 0,40 = reliabilitas rendah. -1,00 < r11< 0,20 = reliabilitas sangat rendah (tidak reliable).

Delapan butir tes yang telah valid adalah RELIABEL dan mempunyai kriteria

reliabilitas sangat tinggi. Tiga puluh dua butir tes yang tidak valid (drop) harus diperbaiki

sebelum diujikan kepada responden.

BAB III

Page 13: Laporan Hasil Uji Validitas Dan Reabilitas

PENUTUP3.1 kesimpulan

Dengan Uji Validitas Tes, Dari 40 Butir soal yang kelompok kami ujikan pada kelas

XI Audio Video terdapat 8 butir soal yang “valid” dan 32 butir soal yang “Drop”

(Tidak Valid). Butir test yang valid diantaranya : 16, 21, 23, 25, 31, 32, 35, 40.

Dalam perhitungan reliabilitas, hanya dihitung butir-butir soal yang valid saja,

sedangkan soal yang tidak valid tidak digunakan. Setelah dilakukan perhitungan

validitas dari 40 butir soal, ternyata butir soal yang valid hanya 8 butir soal,

sedangkan yang tidak valid ada 32 soal. Dengan demikian data yang 8 butir soal yang

digunakan untuk perhitungan reliabilitas.

Dengan perhitungan uji realibilitas pada perhitungan dari 8 butir soal yang valid

mendapatkan angka realibilitas 0,6748 dengan kriteria realibilitas tinggi.

Untuk tingkat kesukaran soal yang valid adalah:

Sukar :23

Sedang :21,16

Mudah :25,31,32,35,40

3.2 Saran