laporan gerakan tanah

12
Laporan Pendahuluan Inventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan 1.1. LATAR BELAKANG Provinsi Kalimantan Timur, dimana sebagian besar kota- kotanya berada pada formasi batuan yang bersifat urai hingga padu dengan struktur geologi berupa antiklinorium (perlipatan) dan pensesaran yang membentuk lereng yang bertebing curam, curah hujan tinggi, vegetasi penutup sangat kurang, maka sangat berpotensi akan terjadinya gerakan tanah tersebut. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang di sebabkan baik oleh faktor alam dan / atau faktor non alam maupun factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta 1-1

Transcript of laporan gerakan tanah

Page 1: laporan gerakan tanah

Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur

Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan

1.1. LATAR BELAKANG

Provinsi Kalimantan Timur, dimana sebagian besar kota-kotanya

berada pada formasi batuan yang bersifat urai hingga padu dengan

struktur geologi berupa antiklinorium (perlipatan) dan pensesaran yang

membentuk lereng yang bertebing curam, curah hujan tinggi, vegetasi

penutup sangat kurang, maka sangat berpotensi akan terjadinya gerakan

tanah tersebut.

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat

yang di sebabkan baik oleh faktor alam dan / atau faktor non alam maupun

factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,

kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU

No. 24,Tahun 2007,Pasal 1Ayat1).

Bencana alam geologi sering juga disebut Bencana Geologi

(GeologicalHazard/Geological Disaster) disebabkan oleh berbagai factor

penyebab antara lain: Ketidakramahan dari penghuni permukaan bumi

(dalam hal ini manusia yang merusak stabilitas alami), murni karena factor

1-1

Page 2: laporan gerakan tanah

Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur

Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan

factor alami (dinamika lithosfera maupun dinamika iklim) misalnya: gempa

dan efeknya, longsor dan berbagai jenis gerakan tanah lainnya, tsunami,

banjir, gunung meletus dan lainnya serta kombinasi diantara keduanya.

Sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2007 tentang PENATAAN RUANG,

dimana dalamUndang-Undang ini yang dimaksud dengan :

1. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau

budidaya.

2. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama

melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya

alam dan sumber daya buatan.

3. Kawasan Strategis Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya

diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam

lingkup provinsi terhadap konomi, sosial, budaya, dan lingkungan.

Dalam pelaksanaan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat(1),

ayat(2), ayat(3), ayat(4), dan ayat(5) UUNo.26 Tahun2007, pemerintah

daerah provinsi bertugas :

a. Menyebarluaskan informasiyangberkaitan dengan:

1) Rencana umum dan rencana rinci tata ruang dalam rangka

pelaksanaan penataan ruang wilayah provinsi;

2) Arahan peraturan zonasi untuk system provinsi yang disusun dalam

rangka pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi; dan

3) Petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang;

b. Melaksanakan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang

Sedangkan PP. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Pola Ruang Wilayah

Nasional mengatur tentang: Bahwa salah satu kawasan rawan bencana

alam terdiri atas: kawasan rawan tanah longsor ditetapkan dengan

criteria kawasan berbentuk lereng yang rawan terhadap perpindahan

material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah,

atau material campuran. Sedangkan salah satu kawasan lindung

geologi adalah kawasan rawan bencana alam geologi terdiri dari

kawasan rawan gerakan tanah danlain-lain. Kawasan rawan gerakan

1-2

Page 3: laporan gerakan tanah

Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur

Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan

tanah yang dimaksud ditetapkan dengan criteria memiliki tingkat

kerentanan gerakan tanah tinggi.

Tanah longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah proses

perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,

tanah, atau material campuran tersebut, yang bergerak kebawah atau

keluar lereng. Gerakan tanah merupakan salah satu bencana alam geologi

yang paling sering menimbulkan kerugian,seperti jalan raya rusak,

kerusakan tatalahan, bangunan perumahan, bahkan sampai merenggut

korban manusia. Pengontrol terjadinya gerakan tanah adalah sifat fisik

tanah dan batuan, struktur geologi, kemiringan lereng, saluran

pengeringan air, vegetasi penutup, serta faktor beban dan getaran.

Sejalan dengan berkembangnyakegiatan pembangunan di

Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya dimana kegiatan tersebut

memerlukan ruang yang memadai, maka perlu ditunjang dengan

tersedianya berbagai data/informasi teknis, diantaranya Peta Zona

Kerentanan Gerakan Tanah.

Kondisi kerawanan bencana geologi yang demikian perlu menjadi

pertimbangan dalam perencanaan pembangunan pekonomi wilayah

Kalimantan Timur.

Terjadinya pergeseran perencanaan pembangunan yang semula

dilandasi oleh pertumbuhan ekonomi semata, sekarang harus

mengedepankan pengurangan resiko bencana sebagai landasan

perencanaan pembangunan, salah satu landasan hokum kegiatan ini

adalah Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana. Dalam Undang-Undang ini memuat tentang: Penyelenggaraan

penanggulangan bencana terdiri dari Prabencana, Saat tanggap darurat,

dan Pascabencana.

Sedangkan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada

tahapan prabencana meliputi: dalam situasi tidak terjadi bencanadan

dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana.

Kegiatan ini merupakan salah satu peringatan dini,yangdimaksud

peringatan dini adalah untuk pengambilan tindakan dalam rangka

1-3

Page 4: laporan gerakan tanah

Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur

Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan

mengurangi risiko terkena bencana serta mempersiapkan tindakan

tanggap darurat dengan melakukan kegiatan melalui :

a. pengamatangejalabencana

b. analisahasilpengamatangejalabencana

c. pengambilankeputusanolehpihakyangberwewenang

d. penyebarluasaninformasitentangperingatan bencana dan

e. pengambilan tindakan oleh masyarakat

Informasi mengenai tingkat Kerentanan Gerakan Tanah ini

diwujudkan dalam suatu bentuk peta Kerentanan Gerakan Tanah, dalam

kegiatan ini juga perlu dikombinasikan dengan factor alam lainnya yakni

cuaca, iklim, suhu dan sebagainya yang mampu mempengaruhi jenis

gerakan tanah, sehingga informasi rawan longsor dapat bermanfaat

sebagai informasi awal untuk analisa resiko terjadinya bencana dan analisa

kebutuhan penanggulangan bencana ke depannyaserta sebagai acuan

dasar untuk pengembangan wilayah berikut infrastrukturnya.

Provinsi Kalimantan Timur, dimana sebagian besar kota-kotanya

berada pada formasi batuan yang bersifat urai hingga padu dengan

struktur geologi berupa antiklinorium (perlipatan) dan pensesaran yang

membentuk lereng yang bertebing curam, curah hujan tinggi, vegetasi

penutup sangat kurang, maka sangat berpotensi akan

Terjadinya gerakan tanah tersebut. Agar tidak terjadi kerugian material

dan immaterial seperti tersebut diatas, maka permasalahan gerakan tanah

perlu mendapat perhatian lebih di dalam berbagai kegiatan

pembangunan. Adapun yang perlu diperhatikan dalam masalah

gerakan tanah antara lain adalah mengidentifikasi adanya potensi gerakan

tanah, berikut faktor-faktor penyebab dan upaya pencegahan serta

penanggulangannya.

Pertumbuhan penduduk dan perkembangan berbagai sector

pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur, menyebabkan dibutuhkan

sarana infrastruktur yang memadai. Kalimatan Timur adalah merupakan

salah satu daerah yang berkembang. Dimasa mendatang yang dikarenakan

1-4

Page 5: laporan gerakan tanah

Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur

Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan

pertumbuhan sector industry yang makin meningkat maka perlu ditunjang

sarana jalan yang mencukupi. Namun kondisi jalan tersebut saat ini

sebagian telah mengalami gerakan tanah sehingga dapat menghambat

arus lalulintas dan ekonomi yang melalui jalur tersebut apabila tidak

ditangani dengan segera.

Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Kalimantan Timur melakukan Inventarisasi dan Evaluasi

Kerentanan Gerakan Tanah Jalur Jalan Provinsi Samarinda–Balikpapan.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud danTujuan dilakukan Inventarisasi dan Evaluasi Kerentanan

Gerakan Tanah Jalur Jalan Provinsi Samarinda –Balikpapan adalah untuk

memberikan informasi tentang daerah-daerah jalan yang rentan terhadap

gerakan tanah dan memperkecil / mengurangi kerusakan prasarana

pembangunan serta korban jiwa manusia. Disamping itu informasi yang

termuat dapat dipergunakan sebagai data dasar dan informasi dalam

perencanaan dan pengembangan, bagi instansi pemerintah dan pelaksana

pekerjaan yang terkait. Selain itu dapat berguna pula untuk meningkatkan

kewaspadaan masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya gerakan tanah.

1.3. LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan yaitu meliputi jalur jalan raya antara Samarinda

sampai dengan Balikpapan dan sekitarnya yang didalamnya meliputi 3(tiga)

kab/kota yaitu Kota Samarinda, Kab.Kutai Kartanegara dan KotaBalikpapan.

1.4. REFERENSI HUKUM

1) Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

2) Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

1-5

Page 6: laporan gerakan tanah

Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur

Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan

3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Pusat, Pemerintah

Daerah Propinsi dan PemerintahDaerahKabupaten/Kota.

4) Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No.131 Tahun 2003

tentang Pedoman Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi

di Daerah.

5) Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No.

1452K/10/MEN/2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas

Pemerintah di Bidang Inventarisasi Sumberdaya Mineral dan Energi,

Penyusunan Peta Geologi dan Pemetaan Zona Gerakan Tanah .

1.5. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup pekerjaan meliputi tahap persiapan, pengumpulan

data (sekunder dan primer), Tahap analisa dan pengolahan data, serta

evaluasi dan pelaporan.

A. TahapPersiapan

Pada tahap ini dilaksanakan persiapan yang terdiri dari personil,

Administrasi dan studi literature.

B. Pengumpulan Data Sekunder

Kegiatan pengumpulan data sekunder adalah melakukan inventarisasi dan

studi pustaka dan laporan – laporan terdahulu/sebelumnya yang dilakukan

oleh instansi Pemerintah, Universitas, Perusahaan Daerah maupun swasta

yang berupa :

1) Pustaka yang berkaitan erat dengan bencana alam geologi serta aspek

- aspeknya.

2) Peta Geologi Regional daerah penelitian baik fisiografi, geomorfologi,

stratigrafi dan struktur geologi

3) Peta administrasi/wilayah yang mencakup wilayah studi dengan posisi

geografis, sarana dan prasarana.

4) Peta Rupa Bumi wilayah pemetaan skala 1:50.000

1-6

Page 7: laporan gerakan tanah

Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur

Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan

5) Data iklim termasuk data curah hujan, kelembaban, kecepatan angin,

temperature, debit aliran rata - rata, debit puncak dan debit banjir rata-

rata dsb.

6) Data dan informasi mengenai lingkungan, ekonomi, social budaya, tata

guna lahan, hidrologi dan data peta pendukung Iainnya

C. Pengambilan Data Primer antara lain :

Kajian kerentanan gerakan tanah dari foto satelit / foto udara

Pemetaan kerentanan gerakan tanah di lokasi berdasarkan kondisi

geologi sesuai standar SNI (Standar Nasional Indonesia)

Pada lokasi rawan longsor dibuat profil dan pemboran untuk

menentukan prediksi kemungkinan adanya bidang gelincir dan lain-lain

dan arahan penanggulangannya.

Pengambilan sample tanah disturb/undisturb untuk dilakukan analisa

dilaboratorium

Pengukuran dan Survey struktur geologi dan satuan litologi

Pengukuran daya dukung tanah dengan sondir

Pada lokasi kerentanan gerakan tanah dilakukan analisis perhitungan

mekanisme terjadinya yang berkaitan dengan faktor pemicu (air hujan,

getaran, penggundulan hutan, struktur geologi dsb)

Pada lokasi dibuat visualisasi (foto-foto) meliputi:

Kesampaian daerah dan sketsa jalan ke lokasi

Rona lingkungan awal

Tanda – tanda adanya indikasi (kalau ada)

Arahan evakuasi penduduk (apabila ada dan diperlukan)

Melakukan diskusi / presentasi atas hasil penelitian tersebut

D. Pengolahan dan Analisa Data

Kegiatan ini dilakukan di studio, yaitu melakukan pengolahan dan analisa

data :

Analisa foto satelit lokasi kerentanan gerakan tanah

1-7

Page 8: laporan gerakan tanah

Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur

Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan

Analisa kerentanan gerakan tanah

Analisa litologi dan Struktur Geologi

Analisa tanah

Penyusunan peta kerentanan gerakan tanah

Profil tanah pada lokasi kerentanan gerakan tanah

1.6. KELUARAN KEGIATAN

Dari pelaksanaan kegiatan Inventarisasi dan Evaluasi Kerentanan

Gerakan Tanah Jalur Jalan Provinsi Samarinda –Balikpapan keluaran berupa :

1) Dokumen yang berisi data – data pengukuran dan informasi Kerentanan

gerakan tanah pada jalur jalan Provinsi Samarinda-Balikpapan.

2) Jalan alternatif bila ada bencana geologi

3) Peta kerentanan gerakan tanah pada jalur jalan Provinsi Samarinda -

Balikpapan

4) Peta foto satelit kerentanan gerakan tanah

5) Soft copy dokumen beserta lampirannya

1.7. HASIL KEGIATAN

Out Come / Hasil yang akan dicapai dalam Inventarisasi dan Evaluasi

kerentanan gerakan tanah pada jalur jalan Provinsi Samarinda – Balikpapan

adalah :

1. Terencananya konstruksi jalan yang berbasis geologi

2. Terwujudnya keamanan dini akan bencana geologi

3. Terlaksananya pendeteksian dini akan bahaya geologi.

4. Terwujudnya rencana Jangka pendek dan jangka panjang mitigasi

bencana.

1-8

Page 9: laporan gerakan tanah

Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur

Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan

1.8. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penyusunan laporan pendahuluan ini disusun menjadi 5

bab yang berisi diantaranya adalah sebagai berikut ini :

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang; program kebutuhan

prasarana; maksud dan tujuan; lokasi; ruang lingkup dan lingkup

tugas.

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum mengenai lokasi

kegiatan yang meliputi peta lokasi dan titik lokasi kegiatan yang

akan dituju.

BAB 3 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Pada bab ini menjelaskan tentang pendekatan dan metodologi yang

digunakan dalam penyusunan laporan.

BAB 4 TENAGA AHLI DAN PELAPORAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai tenaga ahli yang terlibat dalam

pengerjaan kegiatan ini beserta uraian tugasnya.

BAB 5 JADWAL RENCANA DAN PENJELASAN TENAGA AHLI

Pada bab ini dipaparkan mengenai jadwal rencana kegiatan yang

terdiri dari beberapa tahap beserta skedulnya.

1-9