laporan gerakan tanah
Transcript of laporan gerakan tanah
Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur
Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan
1.1. LATAR BELAKANG
Provinsi Kalimantan Timur, dimana sebagian besar kota-kotanya
berada pada formasi batuan yang bersifat urai hingga padu dengan
struktur geologi berupa antiklinorium (perlipatan) dan pensesaran yang
membentuk lereng yang bertebing curam, curah hujan tinggi, vegetasi
penutup sangat kurang, maka sangat berpotensi akan terjadinya gerakan
tanah tersebut.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang di sebabkan baik oleh faktor alam dan / atau faktor non alam maupun
factor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU
No. 24,Tahun 2007,Pasal 1Ayat1).
Bencana alam geologi sering juga disebut Bencana Geologi
(GeologicalHazard/Geological Disaster) disebabkan oleh berbagai factor
penyebab antara lain: Ketidakramahan dari penghuni permukaan bumi
(dalam hal ini manusia yang merusak stabilitas alami), murni karena factor
1-1
Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur
Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan
factor alami (dinamika lithosfera maupun dinamika iklim) misalnya: gempa
dan efeknya, longsor dan berbagai jenis gerakan tanah lainnya, tsunami,
banjir, gunung meletus dan lainnya serta kombinasi diantara keduanya.
Sesuai dengan UU No. 26 Tahun 2007 tentang PENATAAN RUANG,
dimana dalamUndang-Undang ini yang dimaksud dengan :
1. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau
budidaya.
2. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya
alam dan sumber daya buatan.
3. Kawasan Strategis Provinsi adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam
lingkup provinsi terhadap konomi, sosial, budaya, dan lingkungan.
Dalam pelaksanaan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat(1),
ayat(2), ayat(3), ayat(4), dan ayat(5) UUNo.26 Tahun2007, pemerintah
daerah provinsi bertugas :
a. Menyebarluaskan informasiyangberkaitan dengan:
1) Rencana umum dan rencana rinci tata ruang dalam rangka
pelaksanaan penataan ruang wilayah provinsi;
2) Arahan peraturan zonasi untuk system provinsi yang disusun dalam
rangka pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi; dan
3) Petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang;
b. Melaksanakan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang
Sedangkan PP. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Pola Ruang Wilayah
Nasional mengatur tentang: Bahwa salah satu kawasan rawan bencana
alam terdiri atas: kawasan rawan tanah longsor ditetapkan dengan
criteria kawasan berbentuk lereng yang rawan terhadap perpindahan
material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah,
atau material campuran. Sedangkan salah satu kawasan lindung
geologi adalah kawasan rawan bencana alam geologi terdiri dari
kawasan rawan gerakan tanah danlain-lain. Kawasan rawan gerakan
1-2
Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur
Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan
tanah yang dimaksud ditetapkan dengan criteria memiliki tingkat
kerentanan gerakan tanah tinggi.
Tanah longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah proses
perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,
tanah, atau material campuran tersebut, yang bergerak kebawah atau
keluar lereng. Gerakan tanah merupakan salah satu bencana alam geologi
yang paling sering menimbulkan kerugian,seperti jalan raya rusak,
kerusakan tatalahan, bangunan perumahan, bahkan sampai merenggut
korban manusia. Pengontrol terjadinya gerakan tanah adalah sifat fisik
tanah dan batuan, struktur geologi, kemiringan lereng, saluran
pengeringan air, vegetasi penutup, serta faktor beban dan getaran.
Sejalan dengan berkembangnyakegiatan pembangunan di
Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya dimana kegiatan tersebut
memerlukan ruang yang memadai, maka perlu ditunjang dengan
tersedianya berbagai data/informasi teknis, diantaranya Peta Zona
Kerentanan Gerakan Tanah.
Kondisi kerawanan bencana geologi yang demikian perlu menjadi
pertimbangan dalam perencanaan pembangunan pekonomi wilayah
Kalimantan Timur.
Terjadinya pergeseran perencanaan pembangunan yang semula
dilandasi oleh pertumbuhan ekonomi semata, sekarang harus
mengedepankan pengurangan resiko bencana sebagai landasan
perencanaan pembangunan, salah satu landasan hokum kegiatan ini
adalah Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana. Dalam Undang-Undang ini memuat tentang: Penyelenggaraan
penanggulangan bencana terdiri dari Prabencana, Saat tanggap darurat,
dan Pascabencana.
Sedangkan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada
tahapan prabencana meliputi: dalam situasi tidak terjadi bencanadan
dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana.
Kegiatan ini merupakan salah satu peringatan dini,yangdimaksud
peringatan dini adalah untuk pengambilan tindakan dalam rangka
1-3
Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur
Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan
mengurangi risiko terkena bencana serta mempersiapkan tindakan
tanggap darurat dengan melakukan kegiatan melalui :
a. pengamatangejalabencana
b. analisahasilpengamatangejalabencana
c. pengambilankeputusanolehpihakyangberwewenang
d. penyebarluasaninformasitentangperingatan bencana dan
e. pengambilan tindakan oleh masyarakat
Informasi mengenai tingkat Kerentanan Gerakan Tanah ini
diwujudkan dalam suatu bentuk peta Kerentanan Gerakan Tanah, dalam
kegiatan ini juga perlu dikombinasikan dengan factor alam lainnya yakni
cuaca, iklim, suhu dan sebagainya yang mampu mempengaruhi jenis
gerakan tanah, sehingga informasi rawan longsor dapat bermanfaat
sebagai informasi awal untuk analisa resiko terjadinya bencana dan analisa
kebutuhan penanggulangan bencana ke depannyaserta sebagai acuan
dasar untuk pengembangan wilayah berikut infrastrukturnya.
Provinsi Kalimantan Timur, dimana sebagian besar kota-kotanya
berada pada formasi batuan yang bersifat urai hingga padu dengan
struktur geologi berupa antiklinorium (perlipatan) dan pensesaran yang
membentuk lereng yang bertebing curam, curah hujan tinggi, vegetasi
penutup sangat kurang, maka sangat berpotensi akan
Terjadinya gerakan tanah tersebut. Agar tidak terjadi kerugian material
dan immaterial seperti tersebut diatas, maka permasalahan gerakan tanah
perlu mendapat perhatian lebih di dalam berbagai kegiatan
pembangunan. Adapun yang perlu diperhatikan dalam masalah
gerakan tanah antara lain adalah mengidentifikasi adanya potensi gerakan
tanah, berikut faktor-faktor penyebab dan upaya pencegahan serta
penanggulangannya.
Pertumbuhan penduduk dan perkembangan berbagai sector
pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur, menyebabkan dibutuhkan
sarana infrastruktur yang memadai. Kalimatan Timur adalah merupakan
salah satu daerah yang berkembang. Dimasa mendatang yang dikarenakan
1-4
Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur
Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan
pertumbuhan sector industry yang makin meningkat maka perlu ditunjang
sarana jalan yang mencukupi. Namun kondisi jalan tersebut saat ini
sebagian telah mengalami gerakan tanah sehingga dapat menghambat
arus lalulintas dan ekonomi yang melalui jalur tersebut apabila tidak
ditangani dengan segera.
Sehubungan dengan hal tersebut Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Kalimantan Timur melakukan Inventarisasi dan Evaluasi
Kerentanan Gerakan Tanah Jalur Jalan Provinsi Samarinda–Balikpapan.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud danTujuan dilakukan Inventarisasi dan Evaluasi Kerentanan
Gerakan Tanah Jalur Jalan Provinsi Samarinda –Balikpapan adalah untuk
memberikan informasi tentang daerah-daerah jalan yang rentan terhadap
gerakan tanah dan memperkecil / mengurangi kerusakan prasarana
pembangunan serta korban jiwa manusia. Disamping itu informasi yang
termuat dapat dipergunakan sebagai data dasar dan informasi dalam
perencanaan dan pengembangan, bagi instansi pemerintah dan pelaksana
pekerjaan yang terkait. Selain itu dapat berguna pula untuk meningkatkan
kewaspadaan masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya gerakan tanah.
1.3. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan yaitu meliputi jalur jalan raya antara Samarinda
sampai dengan Balikpapan dan sekitarnya yang didalamnya meliputi 3(tiga)
kab/kota yaitu Kota Samarinda, Kab.Kutai Kartanegara dan KotaBalikpapan.
1.4. REFERENSI HUKUM
1) Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
2) Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
1-5
Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur
Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah Propinsi dan PemerintahDaerahKabupaten/Kota.
4) Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No.131 Tahun 2003
tentang Pedoman Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi
di Daerah.
5) Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral No.
1452K/10/MEN/2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas
Pemerintah di Bidang Inventarisasi Sumberdaya Mineral dan Energi,
Penyusunan Peta Geologi dan Pemetaan Zona Gerakan Tanah .
1.5. RUANG LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup pekerjaan meliputi tahap persiapan, pengumpulan
data (sekunder dan primer), Tahap analisa dan pengolahan data, serta
evaluasi dan pelaporan.
A. TahapPersiapan
Pada tahap ini dilaksanakan persiapan yang terdiri dari personil,
Administrasi dan studi literature.
B. Pengumpulan Data Sekunder
Kegiatan pengumpulan data sekunder adalah melakukan inventarisasi dan
studi pustaka dan laporan – laporan terdahulu/sebelumnya yang dilakukan
oleh instansi Pemerintah, Universitas, Perusahaan Daerah maupun swasta
yang berupa :
1) Pustaka yang berkaitan erat dengan bencana alam geologi serta aspek
- aspeknya.
2) Peta Geologi Regional daerah penelitian baik fisiografi, geomorfologi,
stratigrafi dan struktur geologi
3) Peta administrasi/wilayah yang mencakup wilayah studi dengan posisi
geografis, sarana dan prasarana.
4) Peta Rupa Bumi wilayah pemetaan skala 1:50.000
1-6
Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur
Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan
5) Data iklim termasuk data curah hujan, kelembaban, kecepatan angin,
temperature, debit aliran rata - rata, debit puncak dan debit banjir rata-
rata dsb.
6) Data dan informasi mengenai lingkungan, ekonomi, social budaya, tata
guna lahan, hidrologi dan data peta pendukung Iainnya
C. Pengambilan Data Primer antara lain :
Kajian kerentanan gerakan tanah dari foto satelit / foto udara
Pemetaan kerentanan gerakan tanah di lokasi berdasarkan kondisi
geologi sesuai standar SNI (Standar Nasional Indonesia)
Pada lokasi rawan longsor dibuat profil dan pemboran untuk
menentukan prediksi kemungkinan adanya bidang gelincir dan lain-lain
dan arahan penanggulangannya.
Pengambilan sample tanah disturb/undisturb untuk dilakukan analisa
dilaboratorium
Pengukuran dan Survey struktur geologi dan satuan litologi
Pengukuran daya dukung tanah dengan sondir
Pada lokasi kerentanan gerakan tanah dilakukan analisis perhitungan
mekanisme terjadinya yang berkaitan dengan faktor pemicu (air hujan,
getaran, penggundulan hutan, struktur geologi dsb)
Pada lokasi dibuat visualisasi (foto-foto) meliputi:
Kesampaian daerah dan sketsa jalan ke lokasi
Rona lingkungan awal
Tanda – tanda adanya indikasi (kalau ada)
Arahan evakuasi penduduk (apabila ada dan diperlukan)
Melakukan diskusi / presentasi atas hasil penelitian tersebut
D. Pengolahan dan Analisa Data
Kegiatan ini dilakukan di studio, yaitu melakukan pengolahan dan analisa
data :
Analisa foto satelit lokasi kerentanan gerakan tanah
1-7
Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur
Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan
Analisa kerentanan gerakan tanah
Analisa litologi dan Struktur Geologi
Analisa tanah
Penyusunan peta kerentanan gerakan tanah
Profil tanah pada lokasi kerentanan gerakan tanah
1.6. KELUARAN KEGIATAN
Dari pelaksanaan kegiatan Inventarisasi dan Evaluasi Kerentanan
Gerakan Tanah Jalur Jalan Provinsi Samarinda –Balikpapan keluaran berupa :
1) Dokumen yang berisi data – data pengukuran dan informasi Kerentanan
gerakan tanah pada jalur jalan Provinsi Samarinda-Balikpapan.
2) Jalan alternatif bila ada bencana geologi
3) Peta kerentanan gerakan tanah pada jalur jalan Provinsi Samarinda -
Balikpapan
4) Peta foto satelit kerentanan gerakan tanah
5) Soft copy dokumen beserta lampirannya
1.7. HASIL KEGIATAN
Out Come / Hasil yang akan dicapai dalam Inventarisasi dan Evaluasi
kerentanan gerakan tanah pada jalur jalan Provinsi Samarinda – Balikpapan
adalah :
1. Terencananya konstruksi jalan yang berbasis geologi
2. Terwujudnya keamanan dini akan bencana geologi
3. Terlaksananya pendeteksian dini akan bahaya geologi.
4. Terwujudnya rencana Jangka pendek dan jangka panjang mitigasi
bencana.
1-8
Laporan PendahuluanInventarisasi dan Evaluasi Kerentanan Gerakan Tanah Jalur
Jalan Provinsi Samarinda - Balikpapan
1.8. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penyusunan laporan pendahuluan ini disusun menjadi 5
bab yang berisi diantaranya adalah sebagai berikut ini :
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang; program kebutuhan
prasarana; maksud dan tujuan; lokasi; ruang lingkup dan lingkup
tugas.
BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN
Pada bab ini berisi tentang gambaran umum mengenai lokasi
kegiatan yang meliputi peta lokasi dan titik lokasi kegiatan yang
akan dituju.
BAB 3 PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Pada bab ini menjelaskan tentang pendekatan dan metodologi yang
digunakan dalam penyusunan laporan.
BAB 4 TENAGA AHLI DAN PELAPORAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai tenaga ahli yang terlibat dalam
pengerjaan kegiatan ini beserta uraian tugasnya.
BAB 5 JADWAL RENCANA DAN PENJELASAN TENAGA AHLI
Pada bab ini dipaparkan mengenai jadwal rencana kegiatan yang
terdiri dari beberapa tahap beserta skedulnya.
1-9