laporan fiswan asas.docx

13
BAB I PENDAHULUAN I.1 Tujuan 1. Untuk menegetahui Kasus pemisahan relung antara berbagai spesies yang berkohabitasi 2. Untuk mengetahui Serumpun padi dapat menjadi sumberdaya berbagai jenis spesies hewan I.2 Dasar Teori Dengan adanya interaksi persaingan antara dua spesies atau lebih yang memiliki relung ekologi yang sangat mirip maka mungkin saja spesies-spesies tersebut tidak berkonsistensi dalam habitat yang sama secara terus-menerus. Hal ini menunjukkan bahwa suatu relung ekologi tidak dapat ditempati secara simultan dan sempurna oleh populasi stabil lebih dari satu spesies. Pernyataan ini dikenal sebagai ” Asas Eksklusi Persaingan” atau ” Aturan Gause”. Sehubungan dengan asas tersebut di atas, menurut ” asas koeksistensi’, beberapa spesies yang dapat hidup secara langgeng dalam habitat yang sama ialah spesies-spesies yang relung ekologinya berbeda-beda. Tentang pentingnya perbedaan-perbedaan diantara berbagai spesies telah lama dikemukakan oleh Darwin (1859). Darwin menyatakan bahwa makin besar perbedaan-perbedaan yang diperlihatkan oleh berbagai spesies yang hidup di suatu tempat, makin besar pula jumlah spesies yang dapat hidup di suatu

Transcript of laporan fiswan asas.docx

BAB IPENDAHULUAN

I.1 Tujuan1. Untuk menegetahui Kasus pemisahan relung antara berbagai spesies yang berkohabitasi2. Untuk mengetahui Serumpun padi dapat menjadi sumberdaya berbagai jenis spesies hewan

I.2 Dasar TeoriDengan adanya interaksi persaingan antara dua spesies atau lebih yang memiliki relung ekologi yang sangat mirip maka mungkin saja spesies-spesies tersebut tidak berkonsistensi dalam habitat yang sama secara terus-menerus. Hal ini menunjukkan bahwa suatu relung ekologi tidak dapat ditempati secara simultan dan sempurna oleh populasi stabil lebih dari satu spesies. Pernyataan ini dikenal sebagai Asas Eksklusi Persaingan atau Aturan Gause.Sehubungan dengan asas tersebut di atas, menurut asas koeksistensi, beberapa spesies yang dapat hidup secara langgeng dalam habitat yang sama ialah spesies-spesies yang relung ekologinya berbeda-beda. Tentang pentingnya perbedaan-perbedaan diantara berbagai spesies telah lama dikemukakan oleh Darwin (1859). Darwin menyatakan bahwa makin besar perbedaan-perbedaan yang diperlihatkan oleh berbagai spesies yang hidup di suatu tempat, makin besar pula jumlah spesies yang dapat hidup di suatu tempat itu. Pernyataan Darwin tersebut dikenal sebagai Asas Divergensi.Dari uraian tersebut di atas tampak bahwa aspek relung ekologi yang menyangkut dimensi sumberdaya, khususnya yang vital untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan, dari beberapa spesies harus berbeda (terpisah) agar dapat berkoeksistensi dalam habitat yang sama. Perbedaan atau pemisahan relung itu juga mencakup aspek waktu aktif.Contoh dari kasusu pemisahan relung antara berbagai spesies yang berkohabitasi dapat dilihat dari contoh berikut ini. Serumpun padi dapat menjadi sumberdaya berbagai jenis spesies hewan. Orong-orong (Gryllotalpa africana) memekan akarnya, walang sangit (Leptocorisa acuta) memakan buahnya, ulat tentara kelabu (Spodoptera maurita) yang memakan daunnya, ulat penggerekbatang (Chilo supressalis) yang menyerang batangnya, hama ganjur (Pachydiplosis oryzae) menyerang pucuknya, wereng coklat (Nilaparvata lugens) dan wereng hijau (Nephotettix apicalis) yang menghisap cairan batangnya. Tiap jenis hama tersebut masing-masing telah teradaptasi khusus untuk memanfaatkan tanaman padi sebagai sumberdaya makanan pada bagian-bagian yang berbeda-beda.

BAB IIMETODOLOGI

II.1 Alat Dan Bahan1. Tali plastic2. Alat tulis

II.2 Cara Kerja1. Tentukan beberapa area sebagai objek untuk analisis2. Letakkan tali rafia mulai dari tepi area yang akan dianalisis menuju ketengah sampai batas yang ditentukan.3. Amati padi tersebut baik akar, buah, daun pucuk dan batangnya4. Catatlah dengan menggunakan tabel ada berapa hama pada serumpun padi tersebut5. Bandingkan area pengamatan pertama dengan area pegamatan kedua

BAB IIIHASIL PENGAMATANHASIL PENGAMATANKelLetak hama pada tanaman jagungJenis hama pada tanaman jagungJumlah hama

I &IIDaun

CapungLalatBelalangSerangga11011

BatangBelalangBelalang daunSemut1250

akarTidak ada0

III

Daun

Lalat hijauKepikBelalangSemutKupu-kupuKecoak kuningWalang sangitLebahCapungLaba-laba1141211121

Batang

BelalangSemut15

AkarTidak ada0

IVDaunBelalangKupu-kupuLalat hijauSemutCapungTawonSerangga putihKecoa5321015172

BatangSemut merahSemut kecilBelalangKumbang15781

akarSemut merahSemut kecil2528

VDaunBelalangLalatSemutKumbangKupu-kupuLebahCapungKecoaWalang sangit153111111

BatangSemut merahLalat51

akarSemut merah5

VIDaunBelalangLalatSemut merah5310

BatangBelalangKecoa kebunUlatSemut merah21112

Akar

Semut merah0

BAB IVPEMBAHASAN

Pada praktikum ekologi hewan kali ini, membahas mengenai asas eksklusi persaingan dan pemisahan relung. Percobaan dilakukan dengan cara membuat petak (1x1 meter) yang berisi tanaman. Kemudian 1 petak diamati oleh 2 kelompok. Kelompok kami yaitu kelompok 3 membagi 1 petak menjadi 2 ruas di mana ruas kanan diamati oleh kelompok 3 dan ruas kiri diamati oleh kelompok 4. Dari pengamatan kelompok 3 hasilnya adalah pada bagian daun terdapat hama padi yaitu lalat hijau 1, kepik 1, belalang 4, semut 1, kupu-kupu 2, kecoa kuning 1, walang sangit 1, lebah 1, capung 2, laba-laba 1. Pada bagian batang terdapat hama belalang 1, semut 5. Dan pada bagian akar tidak ada hama. Dari pengamatan kelompok 4 hasilnya adalah pada bagian daun terdapat hama belalang 5, kupu-kupu 3, lalat hijau 2, semut 10, capung 1, lebah 5, serangga putih 17, kacoa 2. Pada bagian batang terdapat hama semut merah 15, semut kecil 7, belalang 8, kumbang 1. Pada bagian akar terdapat hama semut merah 25, dan semut kecil 28. Hasil dari pengamatan tersebut dapat di jadikan perbadingan yaitu pada bagian daun kelompok 3 dan kelompok 4 sama-sama terdapat lalat hijau, belalanng, semut, kupu-kupu dan kecoa, namau jumlah masing-masing hama tersebut lebih banyak jumlahnya yang ditemukan kelompok 4. namun, spesies hewan yang ditemukan lebih banyak kelompok 3. Pada pagian batang jagung dari kelompok 3 dan kelompok 4 sama-sama terdapat belalang dan semut namun jumlah yang di temukan lebih bangyak kelompok 4 dan kelompok 4 juga menemukan kumbang 1 sedangkan kelompok 3 tidak. Pada bagian akar kelompok 3 tidak menemukan hama apapun namun kelompok 4 menemukan spesies semut yang lumayan banyk yaitu 25 dan 28. Pada kelompok 3 tidak menemukan hama pada bagian akar dikarenakan saat mengamati bagian akar, hanya di lihat pada bagian atas akar saja tidak pada bagian dalam akar / akar tidak dicabut. Dengan adanya interaksi persaingan antara dua spesies atau lebih yang memiliki relung ekologi yang sangat mirip maka mungkin saja spesies-spesies tersebut tidak berkonsistensi dalam habitat yang sama secara terus-menerus misalnya pada pengamatan kelompok 3 dan 4 spesies belalang tidak hanya menempati pada bagian daun saja namun juga pada bagian batang. Hal ini menunjukkan bahwa suatu relung ekologi tidak dapat ditempati secara simultan dan sempurna oleh populasi stabil lebih dari satu spesies. Pernyataan ini dikenal sebagai Asas Eksklusi Persaingan atau Aturan Gause. Menurut asas koeksistensi, beberapa spesies yang dapat hidup secara langgeng dalam habitat yang sama ialah spesies-spesies yang relung ekologinya berbeda-beda. Tentang pentingnya perbedaan-perbedaan diantara berbagai spesies telah lama dikemukakan oleh Darwin (1859). Darwin menyatakan ahwa makin besar perbedaan-perbedaan yang diperlihatkan oleh berbagai spesies yang hidup di suatu tempat, makin besar pula jumlah spesies yang dapat hidup di suatu tempat itu. Pernyataan Darwin tersebut dikenal sebagai Asas Divergensi.Dari uraian tersebut di atas tampak bahwa aspek relung ekologi yang menyangkut dimensi sumberdaya, khususnya yang vital untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan, dari beberapa spesies harus berbeda (terpisah) agar dapat berkoeksistensi dalam habitat yang sama. Perbedaan atau pemisahan relung itu juga mencakup aspek waktu aktif. Contoh dari kasus pemisahan relung antara berbagai spesies yang berkohabitasi dapat dilihat dari contoh berikut ini. Serumpun padi dapat menjadi sumberdaya berbagai jenis spesies hewan. Orong-orong (Gryllotalpa africana) memekan akarnya, walang sangit (Leptocorisa acuta) memakan buahnya, ulat tentara kelabu (Spodoptera maurita) yang memakan daunnya, ulat penggerek batang (Chilo supressalis) yang menyerang batangnya, hama ganjur (Pachydiplosis oryzae) menyerang pucuknya, wereng coklat (Nilaparvata lugens) dan wereng hijau (Nephotettix apicalis) yang menghisap cairan batangnya. Tiap jenis hama tersebut masing-masing telah teradaptasi khusus untuk memanfaatkan tanaman padi sebagai sumberdaya makanan pada bagian-bagian yang berbeda-beda.

BAB VKESIMPULAN

Dari pengamatan tersebut dapat di jadikan perbadingan yaitu pada bagian daun kelompok 3 dan kelompok 4 sama-sama terdapat lalat hijau, belalanng, semut, kupu-kupu dan kecoa, namau jumlah masing-masing hama tersebut lebih banyak jumlahnya yang ditemukan kelompok 4. namun, spesies hewan yang ditemukan lebih banyak kelompok 3. Pada pagian batang jagung dari kelompok 3 dan kelompok 4 sama-sama terdapat belalang dan semut namun jumlah yang di temukan lebih bangyak kelompok 4 dan kelompok 4 juga menemukan kumbang 1 sedangkan kelompok 3 tidak. Pada bagian akar kelompok 3 tidak menemukan hama apapun namun kelompok 4 menemukan spesies semut yang lumayan banyk yaitu 25 dan 28. Pada kelompok 3 tidak menemukan hama pada bagian akar dikarenakan saat mengamati bagian akar, hanya di lihat pada bagian atas akar saja tidak pada bagian dalam akar / akar tidak dicabut. Dengan adanya interaksi persaingan antara dua spesies atau lebih yang memiliki relung ekologi yang sangat mirip maka mungkin saja spesies-spesies tersebut tidak berkonsistensi dalam habitat yang sama secara terus-menerus misalnya pada pengamatan kelompok 3 dan 4 spesies belalang tidak hanya menempati pada bagian daun saja namun juga pada bagian batang.

DAFTAR PUSTAKA

kelompok 6 bio 6b.Petunjuk Praktikum Ekologi Hewan Hewan dan Lingkungan.Jember: Universitas Muhammadiyah Jemberhttp://karmelreinnamah.blogspot.com/2010/04/asas-ekslusi-persaingan.htmlhttp://rizaldi-itk.blogspot.com/2009/12asas-pemisahan-relung.html