laporan fisio spirometri.docx
-
Upload
ricky-suryamin -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of laporan fisio spirometri.docx
-
8/14/2019 laporan fisio spirometri.docx
1/10
1
Laporan Praktikum Fisiologi
Pemeriksaan Spirometri
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen KridaWacana
Jalan Terusan Arjuna No. 6, Jakarta Barat.
Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731
KELOMPOK E-8
Nama NIM Tanda Tangan
Pricilia Angelina Wandany 102010033
Lutfi Karimah 102011359
Thomas Albert 102012120
Andreas Sihar Mangoppo 102012128
Ricky Suryamin 102012141
Pratiwi Agustiyanti Soepratiknyo 102012279
Hanna Damayanti 102012337
Putri Handayani 102012341
Maria aprilia Weking 102012402
Karinda Lado 102012434
-
8/14/2019 laporan fisio spirometri.docx
2/10
2
I. TujuanUntuk melakukan pengukuran volume serta kapasitas paru dengan spirometer.
II. Alat dan Bahan1. Spirometer2. Spirometer digital3. Tissue4. Penjepit hidung5. Pipa mulut disposable6. Pengukur berat badan7. Pengukur tinggi badan
III. Persiapan1. Isi bejana biru dengan air sampai tanda garis pengisian. Gunakan pegangan tangan di
samping bejana untuk membawa bejana.
2. Tekan sungkup putih perlahan-lahan kebawah untuk meyakinkan penempatannya didasar bejana biru.
3. Masukkan pipa mulut yang disposable ke ujung pipa plastik yang fleksibel. Selalugunakan pipa mulut disposable yang baru setiap penggantian OP.
4. Tempatkan garis penunjuk pada garis 0 yang terdekat dengan ujung lengan skala,dengan mengatur cakram penunjuk yang harus berada di sebelah kanan garis
penunjuk.
5. Bila mengukur volume inspirasi letakkan cakram penunjuk di sebelah kiri garispenunjuk di garis 0 yang terdekat dengan pangkal lengan skala.
IV. Cara pengukuran1. Pakai penjepit hidung.2. Pengukuran TV (Volume Tidal)
OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi biasa di spirometer.
3. Nafas biasa.4. Pengukuran TV+ERV
OP melakukan inspirasi biasa di luar, kemudian ekspirasi maksimum di spirometer.
5. Nafas biasa.6. Pengukuran VC
-
8/14/2019 laporan fisio spirometri.docx
3/10
3
OP melakukan inspirasi maksimum di luar, kemudian ekspirasi maksimum di
spirometer.
V. Hasil Percobaan1. Pemeriksaan kapasitas paru
TV : 300ml
TV+ERV : 2800ml
VC (IRV+TV+ERV) : 4500ml
Kapasitas residu fungsional (FRC) dan kapasitas paru total (TLC) tidak dapat
dihitung karena volume residu (RV) tidak dapat diukur atau tidak diketahui.
2. Pemeriksaan kapasitas paru dengan menggunakan dacing spirometer(Hasil pemeriksaan dilampirkan)
1. Pemeriksaan kapasitas vital paruDari pemeriksaan spirometri didapatkan data sebagai berikut.
NAME :Thomas Albert
IDCODE :53
AGE :18
SEX :MALE
H(CM) :173.0
W(KG) :60.0
PRED :BALDWIN
Pred. Act %
VC 4.43 3.53 80
TV 0.65
IRV 0.99
ERV 1.89
IC 1.64
-
8/14/2019 laporan fisio spirometri.docx
4/10
4
2. Pemeriksaan kapasitas vital paksa paruPRED ACT %
FVC 4.43 3.73 84
FEV1.0 4.55 3.05 67
FEV1.0% 90.74 81.77 90
PEFR 11.67 3.55 30
MMF 3.79 3.01 79
V75 3.46
V50 6.03 2.38 39
V25 2.90 1.85 64
V25/Ht 1.28 1.09 85
ATI -14.7
FVC+FEV1 7.08
FVCbest 4.32 4.38 101
FEV1best 4.39 4.17 95
Hasil Grafik Pemeriksaan Kapasitas Vital Paru menunjukkan:
Pred. Act %
VC 4.32 3.82 88
TV 0.39
IRV 1.61
ERV 1.81
IC 2.00
-
8/14/2019 laporan fisio spirometri.docx
5/10
5
Data spirogram menunjukkan adanya penurunan kapasitas vital paru yaitu 4.32 L.
Sehingga presentase nya hanya sebesar 88%. Pada hasil spirogram yang normal
menunjukkan banyaknya kapasitas vital paru yaitu 80% dari total kapasitas paru, atau
pada orang dewasa laki-laki sebesar 4800cc atau 4,8 L. Kenaikan kapasitas vital paru
dapat disebabkan karena adanya variasi angka pada volume tidal, volume cadangan
inspirasi maupun volume cadangan ekspirasi. Karena kapasitas vital paru diperoleh
dari hasil penambahan ketiga variable tersebut.
Volume tidal = 0.39 L
Volume cadangan inspirasi = 1.61 L
Volume cadangan ekspirasi = 1.81L
Sehingga didapatkan :
VC=VT+IRV+ERV
VC= 0.39 +1.61 + 1.81
VC= 3.81 L
Hasil Grafik Pemeriksaan Kapasitas Vital Paksa Paru menunjukkan:
PRED ACT %
FVC 4.32 4.38 101
FEV1.0 4.39 2.70 62
FEV1.0% 90.45 61.64 68
PEFR 11.39 3.08 27
MMF 5.48 2.40 44
V75 2.97
V50 6.03 2.38 39
V25 2.90 1.85 64
V25/Ht 1.28 1.09 85
ATI -14.7
-
8/14/2019 laporan fisio spirometri.docx
6/10
6
FVC+FEV1 7.08
FVCbest 4.32 4.38 101
FEV1best 4.39 4.17 95
Rasio FEV1/FVC yaitu:
FEV1 = 2.70 = 0.616
FVC 4.38
Rasio FEV1/FVC menurun yaitu 0,616. Pada kondisi normal rasio FEV1/FVC
yaitu 0,8.
Hasil spirogram menunjukkan perbedaan yang sangat jauh dengan nilai normal,
namun hasil spirogram ini dapat saja salah karena grafik tersebut seharusnya tidak layak
dibaca dan nilai atau hasilnya tidak dapat diterima karena tidak memenuhi kriteria
penilaian, seperti :
1. Awal uji harus cukup baik. Prosedur awal melakukan pemeriksaan sudah tidak tepat,seperti posisi probandus yang duduk, tinggi badan dan beratbadan yang dimasukkan
dalam spirometer kurang valid, dan lain sebagainya, sehingga tidak memenuhi criteria
penilaian pada point ini.2. Ekspirasi tidak ragu-ragu dan cepat mencapai puncak tajam. Sedangkan OP tidak
memenuhi syarat tersebut karena ketika sedang inspirasi OP mendadak tertawa dan
melakukan ekspirasi secada spontan dan terputus-putus atau ragu-ragu.
Hasil spirogram yang menunjukkan adanya kesalahan hasil yang diperoleh
sehingga tidak layak untuk dinilai disebabkan karena kesalahan melakukan prosedur pada
saat pemeriksaan sedang berlangsung, seperti:
1. Posisi probandus duduk pada saat pemeriksaan dapat menekan pengembangan parudan kontraksi otot-otot diafragma dan dinding dada sehingga volume yang dapat
masuk kedalam paru akan berkurang sehingga akan menurunkan kapasitas vital paru
dan kapasitas vital paksa paru.
2. Bibir pasien tidak melingkupi seluruh mouthpiece karena pasien sempat tertawa saatpemeriksaan sedang berlangsung. Hal ini mempengaruhi volume udara yang dapat
terukur oleh spirometer pada saat pasien melakukan inspirasi dan ekspirasi. Adanya
celah yang terbuka (mulut tidak melungkupi mouth piece) akan mengurangi volume
-
8/14/2019 laporan fisio spirometri.docx
7/10
7
udara yang terukur oleh spirometer karena masih ada udara yg dapat masuk dan
keluar lewat celah mulut tersebut.
3. OP terlambat menarik nafas (terlambat memulai)
VI. PembahasanSpirometri merupakan suatu teknik pemeriksaan untuk mengetahui fungsi paru-paru,
dimana OP diminta sekuat-kuatnya menghembuskan napasnya melalui suatu alat yang
dihubungkan dengan mesin spirometer yang akan menghitung kekuatan, kecepatan dan
volume udara yang dikeluarkan, sedangkan alatnya bernama spirometer dan hasil
perekamannya bernama spirogram. Dengan menggunakan spirometer ini, maka kita dapat
mengukur volume tidal, volume cadangan inspirasi, volume cadangan ekspirasi, kapasitas
vital, kapasitas total paru dan volume residu dan kapasitas vital paksa. Spirometer sebagai
alat pengukuran yang telah kami gunakan, terdiri dari drum/tong yang berisi udara yang
mengapung dalam sebuah ruang berisi air. Saat OP menghirup dan menghembuskan
napasnya melalui sebuah selang yang menghubungkan mulut dengan wadah udara, drum
akan naik dan turun di dalam wadah. Naik dan turunnya drum ini akan dicatat dengan
pergerakan katrol yang ikut memutar pena perekam volume. Inspirasi direkam sebagai
defleksi ke atas dan ekspirasi direkam sebagai defleksi ke bawah. Sedangkan, saat praktikumkami juga menggunakan spirometer digital yang dengan mudah dapat merekam semua
bentuk volume-volume yang ada di paru, dan hasilnya dengan segera dapat dilihat.
Gambar 1. Kapasitas vital paru normal.
-
8/14/2019 laporan fisio spirometri.docx
8/10
8
Sistem respirasi bersama dengan sistem sirkulasi merupakan alat pertukaran gas utama
antara tubuh dengan lingkunganya serta transport dari dan menuju sel-sel. Mekanisme
bernafas dibagi menjadi dua yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inpirasi terjadi bila diafragma dan
otot interkostal berkontraksi yang meningkatkan ukuran volume dada. Saat inspirasi,
kontraksi otot diafragma akan menyebabkan diafragma yang semula melengkung menjadi
mendatar, sehingga volume ruang di dalam rongga torak manusia akan membesar.
Pengembangan dari iga-iga akibat kontraksi otot interkostal eksternus juga akan semakin
membuat volum rongga torak membesar, bersamaan dengan pertambahan volume rongga
torak, tekanan di dalamnya akan mengecil sehingga udara luar dapat masuk ke dalam paru-
paru. Ketika tekanan intrapulmonary turun, udara masuk ke paru-paru sampai tekanan
intrapulmonary dan tekanan atmosfer sama. Ekspirasi lebih bersifat pasif, terjadi begitu otot-
otot inspitasi relaksasi dan paru-paru kembali ke ukurannya yang semula. Bila tekanan
intrapulmonary melebihi tekanan amosfir, udara keluar dari paru-paru.
Volume tidal (VT) = jumlah udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafaspada saat istirahat. Volume tidal normal berkisar antara 350-400 ml. Niai rerata pada
kondisi istirahat ialah 500 ml.
Volume residual (RV) = jumlah gas yang tersisa di paru-paru setelah menghembuskannafas secara maksimal atau ekspirasi paksa. Volume residual juga dapat didefinisikan
sebagai volume udara minimal yang tertinggal di dalam paru bahkan setelah ekspirasi
yang maksimal. Volume ini tidak dapat diukur secara langsung dengan menggunakan
spirometer, karena volume ini tidak keluar dan masuk paru. Namun, volume ini dapat
ditentukan secara tak langsung melalui teknik pengenceran gas yang melibatkan inspirasi
sejumlah tertentu gas penjejak tak berbahaya, misalnya helium. Nilai normalnya adalah
1200 ml.
Kapasitas vital (VC) = jumlah gas yang dapat diekspirasi setelah inspirasi secaramaksimal. Subyek pertama-tama melakukan inspirasi maksimal lalu ekspirasi maksimal
(VC = VT + IRV + ERV) (seharusnya 80% TLC). VC mencerminkan perubahan volume
maksimal yang dapat terjadi pada paru. Hal ini jarang digunakan, karena kontraksi otot
maksimal yang terlibat melelahkan, tetapi berguna untuk memastikan kapasitas
fungsional paru. Besarnya adalah 4800 ml.
Kapasitas total paru-paru (TLC) = yaitu jumlah total udara yang dapat dimasukkan kedalam paru-paru setelah inspirasi maksimal. TLC= VT + IRV + ERV + RV. Besarnya
adalah 6000 ml.
-
8/14/2019 laporan fisio spirometri.docx
9/10
-
8/14/2019 laporan fisio spirometri.docx
10/10
10
Daftar Pustaka
1. Sherwood L. Human physiology: From Cells to Systems. 7th ed. Belmont: YolandaCossio; 2010.