Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata ......Renja Dinas Pariwisata Provinsi...

27
Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019 Page | 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka mengembangkan potensi pariwisata agar lebih berkualitas, Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau selaku penanggung jawab teknis Penyelenggaraan Pembangunan Daerah dalam Bidang Pariwisata berkewajiban menyusun Rencana Kerja (Renja) sebagai acuan dalam pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan pada tahun berkenaan. Renja mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan daerah, karena Renja menerjemahkan perencanan strategis jangka menengah (RPJMD dan Renstra OPD) ke dalam rencana, program, dan penganggaran tahunan. Renja menjembatani sinkronisasi, harmonisasi Rencana Strategis ke dalam langkah langkah tahunan yang lebih konkrit dan terukur. Dengan demikian Renja merupakan pedoman bagi penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( RAPBD ), di mana kebijakan umum APBD ditetapkan secara bersama sama antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) dengan Pemerintah. Proses penyusunan Renja didasarkan pada penjaringan aspirasi yang diformulasikan melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahunan dan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan Daerah pada tahun sebelumnya. Sebagai Dokumen resmi Pemerintah Daerah, Rencana Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja PD mempunyai kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan. Oleh karena itu RKPD dan Renja PD berfungsi menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana regional dengan memuat arah kebijakan pembangunan, prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi daerah dan program kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Transcript of Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata ......Renja Dinas Pariwisata Provinsi...

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Dalam rangka mengembangkan potensi pariwisata agar lebih

    berkualitas, Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau selaku penanggung jawab

    teknis Penyelenggaraan Pembangunan Daerah dalam Bidang Pariwisata

    berkewajiban menyusun Rencana Kerja (Renja) sebagai acuan dalam

    pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan pada tahun berkenaan.

    Renja mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan daerah,

    karena Renja menerjemahkan perencanan strategis jangka menengah (RPJMD

    dan Renstra OPD) ke dalam rencana, program, dan penganggaran tahunan.

    Renja menjembatani sinkronisasi, harmonisasi Rencana Strategis ke dalam

    langkah – langkah tahunan yang lebih konkrit dan terukur. Dengan demikian

    Renja merupakan pedoman bagi penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan

    dan Belanja Daerah ( RAPBD ), di mana kebijakan umum APBD ditetapkan

    secara bersama – sama antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD )

    dengan Pemerintah.

    Proses penyusunan Renja didasarkan pada penjaringan aspirasi yang

    diformulasikan melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan

    (Musrenbang) tahunan dan memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan

    pembangunan Daerah pada tahun sebelumnya.

    Sebagai Dokumen resmi Pemerintah Daerah, Rencana Kerja

    Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renja PD mempunyai kedudukan

    yang strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis jangka

    menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan. Oleh karena itu

    RKPD dan Renja PD berfungsi menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana

    regional dengan memuat arah kebijakan pembangunan, prioritas pembangunan,

    rancangan kerangka ekonomi daerah dan program kegiatan Organisasi

    Perangkat Daerah (OPD).

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 2

    Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau sebagai Dinas Daerah yang

    menangani urusan pilihan pariwisata dengan mengacu pada Undang-Undang

    Kepariwisataan Nomor 10 Tahun 2009, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri

    Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tatacara Perencanaan, Pengendalaian dan

    Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta

    Tatacara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah

    Daerah menyusun Rencana Kerja (Renja) di bidang pariwisata dengan maksud

    menyediakan dokumen perencanaan Organisasi Perangkat Daerah yang akan

    digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Program dan Kegiatan pada

    tahun yang direncanakan.

    Rencana Kerja di Dinas Pariwisata sebagai penjabaran Operasional

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan Riau

    merupakan sebuah dokumen perencanaan yang disusun secara sistematis

    dalam rangka menata perbaikan, pembaharuan dan peningkatan dalam bidang

    Pariwisata dengan berpedoman pada arah kebijakan yang tertuang dalam

    peratuan daerah Provinsi Kepulauan Riau.

    Namun demikian, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun

    2017 tentang Tatacara Perencanaan, Pengendalaian dan Evaluasi Rancangan

    Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tatacara Perubahan

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah setiap

    Perangkat Daerah diwajibkan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil Renja

    Perangkat Daerah yang telah disusun. Hal ini untuk mengetahui sejauhmana

    kesesuaian program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah

    dibandingkan degan dokumen Renja Perangkat Daerah yang telah disusun

    sebelumnya.

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 3

    1.2. Dasar Hukum

    Penyusunan Laporan Evaluasi terhadap hasil Renja Dinas Pariwisata

    dilandasi dasar hukum sebagai berikut :

    a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi

    Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor

    111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237);

    b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

    c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

    Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

    d. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

    Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

    Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

    e. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Jangka Panjang

    Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4700);

    f. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

    g. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4966);

    h. Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas

    Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

    i. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan Dan

    Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 4

    2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4614);

    j. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk

    Pembangunan Pariwisata Nasional;

    k. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 tentang

    Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 6323);

    l. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

    m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tatacara

    Perencanaan, Pengendalaian dan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah

    Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tatacara Perubahan

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

    n. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2009 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kepulauan Riau

    Tahun 2005-2025;

    o. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2012 tentang

    Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2012 – 2022

    (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 Nomor 2,

    Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 23).

    p. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau nomor 7 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Riau

    (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 Nomor 7,

    Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 41);.

    q. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 Tahun 2018 tentang

    Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 8 Tahun

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 5

    2016 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

    Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan

    Riau Tahun 2018 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi

    Kepulauan Riau Nomor 49);

    r. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 6 Tahun 2018 tentang

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kepulauan Riau tahun

    2019 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018 Nomor 6);

    s. Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 59 Tahun 2017 Tentang

    Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja

    Perangkat Daerah (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017

    Nomor 372);

    t. Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 83 Tahun 2018 tentang

    Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kepulauan

    Riau Tahun Anggaran 2019 (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun

    2018 Nomor 563).

    1.3. Maksud dan Tujuan

    Laporan Evaluasi terhadap hasil renja tahun 2019 bertujuan untuk

    melihat sejauah mana kesesuain dokumen perencanaan dari mulai RPJMD,

    RKPD, Renstra OPD, dan dokumen renja OPD. Selain itu evaluasi terhadap hasil

    renja dimaksudkan untuk menjamin keterkaitan khususnya antara perencanaan

    dan penganggaran berbagai program dan kegiatan serta mengetahui tingkat

    ketercapaiannya.

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 6

    BAB II

    EVALUASI TERHADAP HASIL RENJA DINAS PARIWISATA

    TAHUN 2019

    2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun 2019 dan Capaian Renstra

    OPD

    Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008

    tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

    Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, setiap dokumen perencanaan

    harus dievaluasi dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu Renja Dinas Pariwisata

    Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2019 juga dilakukan evaluasi. Evaluasi terhadap

    Renja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2019 meliputi 3 (tiga)

    hal, yaitu kebijakan perencanaan program & kegiatan, pelaksanaan rencana

    program & kegiatan, dan hasil rencana program & kegiatan.

    Rekapitulasi Evaluasi hasil pelaksanaan Renja/ RKPD Provinsi dan

    pencapaian Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tahun 2019 dapat

    di lihat pada Tabel 2.1 terlampir:

    Dari Tabel Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD/

    RKPD Provinsi dan Pencapaian Renstra Dinas Pariwisata tahun 2019

    (terlampir) dapat disampaikan bahwa tidak semua program yang telah

    direncanakan dalam renja dan renstra terealisasi dengan baik. Keterbatasan

    anggaran dan dinamika perubahan kebijakan dan isu yang terjadi mengakibatkan

    Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tidak leluasa dalam melaksanakan

    semua program kerja yang telah direncanakan dan mengalami perubahan-

    perubahan.

    Hal ini bisa dimaklumi bahwa dalam penyusunan Rencana Kerja tahun

    2019 Dinas Pariwisata menyampaikan dokumen Rencana Kerja dengan Pagu

    Anggaran Rp. 32.220.894.000,- dan setelah melalui rangkaian pembahasan,

    Dinas Pariwisata mendapatkan alokasi Anggaran Rp. 19.142.240.460,- yang

    hampir semua program dan kegiatannya mengacu pada dokumen Rencana

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 7

    Kerja yang telah disusun. Hal ini juga ikut memengaruhi dinamika perubahan

    kegiatan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tahun 2019.

    2.2. Evaluasi Hasil RKPD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2019 (Capaian

    Indikator Program RPJMD)

    Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja

    adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam

    pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi

    output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan

    terwujudnya organisasi yang akuntabel.

    Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan

    untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

    program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam

    mewujudkan visi, misi dan strategi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau.

    Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna

    memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan

    dan sasaran. Selanjutnya dilakukan analisis akuntabilitas kinerja yang

    menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan

    kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana

    ditetapkan dalam rencana strategis.

    Pengukuran dimaksud merupakan hasil dan suatu penilaian yang

    sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa

    indikator-indikator masukan (input) dan keluaran (output. Penilaian tersebut tidak

    terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi

    keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan program/ kegiatan

    yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan

    tujuan.

    Berikut ini akan diuraikan Realisasi Pencapaian Sasaran Dinas

    Pariwisata pada tahun berdasarkan RKPD Provinsi Kepulauan Riau tahun 2019,

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 8

    yang diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan adalah

    sebagai berikut;

    Tabel 2.2

    Capaian Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2019 Triwulan I (Januari – Maret)

    NO SASARAN STRATEGIS

    INDIKATOR KINERJA

    TARGET REALISASI (%)

    1. Meningkatnya daya saing pariwisata Kepri di pasar nasional dan internasional

    Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kepulauan Riau (orang)

    2.300.000 418.119 18,18

    Jumlah Kunjungan

    Wisatawan

    Nusantara di

    Kepulauan Riau

    (Orang)

    1.570.000 - -

    Rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau (hari)

    2.1 1.91 90.95

    Rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau (%)

    51 52.60 103,15

    2. Meningkatnya Pendapatan sektor Pariwisata

    Prosentase Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB (%)

    2.45 2.20 89,79

    Total Pengeluaran

    Wisatawan di

    Kepulauan Riau

    (Milyar Rupiah)

    13.409 - -

    3. Berkembangnya ekonomi kreatif di Kepulauan Riau

    Prosentasi peningkatan pelaku ekonomi kreatif aktif (%)

    20 - -

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 9

    Ditinjau dari masing-masing sasaran pada tahun 2019, Dinas Pariwisata

    Provinsi Kepulauan Riau telah melaksanakan tugas utama yang menjadi

    tanggungjawab organisasi.

    Ditinjau dari masing-masing sasaran tahun 2019, Dinas Pariwisata Provinsi

    Kepulauan Riau dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggungjawab

    organisasi. Berikut akan diuraikan kinerja dari Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan

    Riau dilihat dari masing-masing sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah

    ditetapkan hingga akhir tahun anggaran 2019.

    Sasaran I

    Untuk mewujudkan sasaran ini tidak lepas dari kerjasama dan dukungan

    dari berbagai pihak, Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tidak bisa

    mewujudkan sasaran ini sendiri. Pariwisata Kepulauan Riau menjadi tanggungjawab

    semua elemen, baik pemerintah daerah, akademisi, industri, komunitas, dan juga

    media. Berkembangnya sektor pariwisata sangat bergantung dari sektor lainnya,

    pada prinsipnya pembangunan pariwisata dikerjakan lintas sektor dan lintas aktor.

    Selama ini Dinas Pariwisata telah bekerjasama dengan stkeholder terkait dalam

    upaya pengembangan pariwisata sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    Sektor pariwisata di dalam Rencana Pembangunan Nasional telah

    ditargetkan menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini

    antara lain dimaksudkan untuk menghasilkan devisa dan menciptakan lapangan

    kerja. Sektor pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu motor

    penggerak pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau dan Kepulauan Riau

    sendiri juga telah ditetapkan menjadi salah satu destinasi pariwisata nasional. Sektor

    pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan dan fokus pembangunan

    Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang harus ditingkatkan daya saingnya.

    Meningkatnya Daya Saing Pariwisata Kepri di Pasar Nasional dan Internasional

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 10

    Meningkatnya daya saing pariwisata Kepulauan Riau ditandai dengan

    meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara,

    meningkatnya rata-rata lama tinggal wisatawan dan rata-rata tingkat hunian hotel di

    Kepulauan Riau.

    Pencapaian sasaran Meningkatnya Daya Saing Pariwisata Kepri di Pasar

    Nasional dan Internasional pada tahun 2019 dilaksanakan dengan Program

    Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Program Pengembangan Destinasi

    Pariwisata, dan Program Pengembangan Kelembagaan Pariwisata. Indikator

    keberhasilan sasaran strategis berikut target dan realisasinya hingga Triwulan I

    (Januari – Maret) tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut;

    Tabel.2.3

    Capaian Sasaran I “Meningkatnya Daya Saing Pariwisata Kepri di Pasar Nasional dan Internasional” Tahun 2019 (Januari - Maret)

    NO Indikator Kinerja Target Realisasi %

    1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kepulauan Riau (orang)

    2.300.000 418.119 18,18

    2. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara di Kepulauan Riau (Orang)

    1.570.000 - -

    3. Rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau (hari)

    2.1 1.91 90.95

    4. Rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau (%)

    51 52.60 103,15

    Indikator I

    Wisatawan Mancanegara adalah setiap pengunjung yang mengunjungi suatu

    negara di luar tempat tinggalnya, didorong oleh satu atau beberapa keperluan tanpa

    Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kepulauan Riau

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 11

    bermaksud memperoleh penghasilan di tempat yang dikunjungi dan lamanya

    kunjungan tersebut tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan. Kedatangan wisatawan

    akan sangat membantu suatu daerah dalam meningkatkan perekonomian, karena

    wisatawan dapat menimbulkan multiplier effek bagi daerah yang dikunjunginya.

    Dampak kunjungan wisatawan akan dirasakan langsung oleh pengelola akomodasi,

    sektor konsumsi/ makan minum, transportasi, hiburan, dan penyedia oleh-oleh

    tentunya.

    Oleh karena itu pemerintah daerah Provinsi Kepulauan Riau sangat gencar

    berusaha meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan yang pada akhirnya dapat

    meningkat Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan dampaknya bisa langsung dirasakan

    oleh masyarakat.

    Indikator jumlah kunjungan wisatawan mancanegara menunjukkan total

    jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Kepulauan Riau yang

    dihitung berdasarkan data masuk melalui 4 (empat) pintu masuk yaitu; Kota Batam,

    Kota Tanjungpinang, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Bintan.

    Pencapaian sasaran Meningkatnya daya saing pariwisata Kepri di pasar

    nasional dan internasional dengan indikator I jumlah kunjungan wisatawan

    mancanegara yang datang ke Kepulauan Riau (juta orang) pada tahun 2018

    dilaksanakan dengan Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata. Indikator

    keberhasilan sasaran berikut target dan realisasinya hingga Triwulan I (Januari –

    Maret) tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut;

    Tabel. 2.4

    Capaian Sasaran I Indikator I tahun 2019 (hingga Triwulan I) Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kepulauan Riau (juta Orang)

    NO Indikator Kinerja Target Realisasi %

    1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kepulauan Riau (orang)

    2.300.000 418.119 18,18

    Dari tabel di atas terlihat bahwa berdasarkan evaluasi terhadap pencapaian

    sasaran I, diperoleh gambaran bahwa dari indikator I (Jumlah Kunjungan Wisatawan

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 12

    Mancanegara ke Kepulauan Riau (juta orang)) yang ditetapkan menunjukkan kinerja

    18,18 persen hingga akhir Triwulan I (data kunjungan masuk hingga bulan Februari

    2019).

    Kami optimistis pada akhir tahun 2019 Dinas Pariwisata dapat mencapai

    target dalam mendatangkan 2.300.000 kunjungan wisatawan mancanegara ke

    Kepulauan Riau, mengingat peakseason masih akan terjadi pada tengah dan akhir

    tahun.

    Pada tahun 2019 Dinas Pariwisata telah berusaha melaksanakan program

    dan kegiatan yang mendukung kepada keberhasilan meningkatkan jumlah

    kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau, diantaranya;

    Menyelenggarakan dan memfasilitasi event baik skala nasional maupun

    internasional, Peningkatan Informasi Pariwisata (Teknologi Digital Marketing

    Pariwisata), Pendukungan Pada kegiatan event daerah bertaraf nasional dan

    internasional, dan Pengembangan sarana promosi.

    Indikator II

    Indikator jumlah kunjungan wisatawan Nusantara menunjukkan total jumlah

    kunjungan wisatawan nusantara yang datang ke Kepulauan Riau yang dihitung

    berdasarkan data masuk melalui seluruh pintu masuk di seluruh kabupaten/ kota di

    Kepulauan Riau.

    Pencapaian sasaran I Meningkatnya daya saing pariwisata Kepri di pasar

    nasional dan internasional dengan indikator II jumlah kunjungan wisatawan

    nusantara yang datang ke Kepulauan Riau pada tahun 2019 dilaksanakan dengan

    Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata.

    Indikator keberhasilan sasaran berikut target dan realisasinya tahun 2019

    (hingga Maret) dapat dilihat pada tabel berikut;

    Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara di Kepulauan Riau

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 13

    Tabel. 2.5 Capaian Sasaran I Indikator II tahun 2019 (hingga Triwulan I)

    Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara di Kepulauan Riau (juta Orang)

    NO Indikator Kinerja Target Realisasi %

    1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara di Kepulauan Riau (Orang)

    1.57 - -

    Dari tabel di atas terlihat bahwa berdasarkan evaluasi terhadap pencapaian

    sasaran pada indikator Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara di Kepulauan Riau

    belum dapat dilaporkan karena belum adanya ketersediaan data. Data kunjungan

    wisatawan nusantara ke Kepulauan Riau kemungkinan baru dapat disajikan pada

    Triwulan IV.

    Program kegiatan yang dilaksanakan pada 2019 yang mendukung kepada

    keberhasilan pencapaian Indikator Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara di

    Kepulauan Riau (juta Orang) adalah; Menyelenggarakan dan memfasilitasi event

    skala nasional, Peningkatan Informasi Pariwisata (Teknologi Digital Marketing

    Pariwisata), Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara, dan Pengembangan

    sarana promosi.

    Indikator III

    Indikator rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau Menunjukkan

    rata-rata lama tinggal wisatawan yang datang ke Kepulauan Riau.

    Evaluasi terhadap rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau

    tahun 2019 (hingga Februari) dapat digambarkan jumlah Rata – rata lama tinggal

    wisatawan di Kepulauan Riau dengan jumlah total 1.91 hari yang datanya

    bersumber dari Badan Pusat Statistik.

    Hasil evaluasi rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau dengan

    target 2,1 hari dapat tercapai 1.91 hari sehingga capaian kinerja sebesar 90,95 %

    atau dalam kategori kinerja baik.

    Rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 14

    Pencapaian sasaran Meningkatnya daya saing pariwisata Kepri di pasar

    nasional dan internasional dengan indikator sasaran III Rata-rata lama tinggal

    wisatawan di Kepulauan Riau pada tahun 2019 dilaksanakan dengan Program

    Pengembangan Destinasi Pariwisata. Indikator keberhasilan sasaran berikut target

    dan realisasinya hingga akhir Maret tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut;

    Tabel. 2.6

    Capaian Sasaran I Indikator III tahun 2019 (hingga Triwulan I) Rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau (hari)

    NO Indikator Kinerja Target Realisasi %

    1. Rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau (hari)

    2.1 1.91 90.95

    Pada saat berakhirnya Triwulan I tahun 2019 Indikator sasaran ini belum

    dapat dicapai sesuai dengan target yang telah ditentukan, yaitu rata-rata lama

    tinggal wisawan 1.91 hari atau baru mencapai 90,95 %. Untuk mencapai sasaran

    strategis tahun 2019 Dinas Pariwisata telah melaksanakan Program Pengembangan

    Destiansi Pariwisata dengan kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan untuk

    mendukung keberhasilan pencapaian sasaran tersebut, antara lain dengan

    meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pariwisata.

    Indikator IV

    Indikator rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau menunjukkan total

    jumlah kamar yang terisi dibagi dengan jumlah kamar hotel yang ada di Kepulauan

    Riau.

    Evaluasi terhadap rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau tahun

    2019 (hingga Triwulan I) dapat digambarkan jumlah seluruh kamar hotel yang terisi

    dibagi dengan seluruh jumlah kamar hotel (10.868 : 20.662 x 100) jumlah total

    52.60 % yang datanya bersumber dari Badan Pusat Statistik.

    Rata – Rata Tingkat Hunian Hotel di Kepulauan Riau

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 15

    Hasil rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau dengan target 51 %

    rata-rata tingkat hunian hotel dapat tercapai 52,60 sehingga capaian kinerja sebesar

    103,15 % atau dalam kategori kinerja sangat baik.

    Pencapaian sasaran Meningkatnya daya saing pariwisata Kepri di pasar

    nasional dan internasional dengan indikator sasaran IV Rata – rata tingkat hunian

    hotel di Kepulauan Riau pada tahun 2019 dilaksanakan dengan Program

    Pengembangan Kelembagaan Pariwisata. Indikator keberhasilan sasaran berikut

    target dan realisasinya hingga akhir Maret tahun 2019 dapat dilihat pada tabel

    berikut;

    Tabel. 2.7 Capaian Sasaran I Indikator IV tahun 2019 (hingga Triwulan I) Rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau (hari)

    1.

    NO Indikator Kinerja Target Realisasi %

    1. Rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan

    Riau (%)

    51 52.60 103,15

    Dari tabel di atas terlihat bahwa berdasarkan evaluasi terhadap

    pencapaian Indikator sasaran Meningkatnya rata – rata tingkat hunian hotel di

    Kepulauan Riau, diperoleh gambaran bahwa dari indikator Rata – rata tingkat hunian

    hotel di Kepulauan Riau (%) yang ditetapkan menunjukkan kinerja 103,15 % persen

    hingga akhir Maret tahun 2019.

    Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada 2019 yang mendukung

    kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah dengan fasilitasi uji

    kompetensi sertifikasi profesi bidang pariwisata serta penigkatan kapasitas

    kelembagaan pariwisata.

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 16

    Sasaran II

    Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan

    sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan

    asli daerah, maka program pengembangan dan pemanfaatan sumber daya dan

    potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

    pembangunan ekonomi. Pariwisata dipandang sebagai kegiatan yang mempunyai

    multidimensi dari rangkaian suatu proses pembangunan. Pembangunan sektor

    pariwisata menyangkut aspek sosial budaya, ekonomi dan politik. Hal tersebut

    sejalan dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009

    Tentang Kepariwisataan yang menyatakan bahwa Penyelenggaraan Kepariwisataan

    ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan

    kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan memeratakan kesempatan

    berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan

    dan mendayagunakan obyek dan daya tarik wisata di Indonesia serta memupuk rasa

    cinta tanah air dan mempererat persahabatan antar bangsa. Perkembangan

    pariwisata juga mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

    Kegiatan pariwisata menciptakan permintaan, baik konsumsi maupun

    investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan

    jasa. Selama berwisata, wisatawan berbelanja, sehingga secara langsung

    menimbulkan permintaan pasar barang dan jasa. Selanjutnya wisatawan secara

    tidak langsung menimbulkan permintaan akan barang modal dan bahan untuk

    berproduksi memenuhi permintaan wisatawan akan barang dan jasa tersebut.

    Dalam usaha memenuhi permintaan wisatawan diperlukan investasi di bidang

    transportasi dan komunikasi, perhotelan dan akomodasi lain, industri kerajinan dan

    industri produk konsumen, industri jasa, rumah makan restoran dan lain-lain.

    Semakin lama wisatawan tinggal di suatu daerah tujuan wisata, maka

    semakin banyak pula uang yang dibelanjakan di daerah tujuan wisata tersebut.

    Meningkatnya Pendapatan sektor Pariwisata

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 17

    Dengan adanya kegiatan konsumtif baik dari wisatawan mancanegara maupun

    domestik, maka akan memperbesar pendapatan dari sektor pariwisata suatu daerah.

    Oleh karena itu, semakin tingginya arus kunjungan wisatawan, maka pendapatan

    sektor pariwisata di suatu daerah juga akan semakin meningkat.

    Secara sederhana konsumsi sektor pariwisata merupakan barang dan jasa

    yang dikonsumsi oleh wisatawan dalam rangka memenuhi kebutuhan (needs),

    keinginan (wants), dan harapan (expectation) selama tinggal di Daerah Tujuan

    Wisata yang dikunjunginya mulai dari paket perjalanan, akomodasi, makanan dan

    minuman, transportasi, rekreasi budaya dan olahraga, belanja, dan lain-lain.

    Dampak Pariwisata terhadap Perekonomian pengeluaran sektor pariwisata

    akan menyebabkan perekonomian masyarakat lokal menggeliat dan menjadi

    stimulus berinvestasi dan menyebabkan sektor keuangan bertumbuh seiring

    bertumbuhnya sektor ekonomi lainnya. Pengalaman di beberapa negara bahwa

    kedatangan wisatawan ke sebuah destinasi wisata juga menyebabkan

    bertumbuhnya bisnis valuta asing untuk memberikan pelayanan dan kemudahan

    bagi wisatawan selama mereka berwisata.

    Kontribusi pariwisata terhadap pendapatan pemerintah dapat diuraikan

    menjadi dua, yakni: kontribusi langsung dan tidak langsung. Kontribusi langsung

    berasal dari pajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan

    pelaku bisnis pariwisata pada kawasan wisata yang diterima langsung oleh dinas

    pendapatan suatu destinasi. Sedangkan kontribusi tidak langsung pariwisata

    terhadap pendapatan pemerintah berasal dari pajak atau bea cukai barang-barang

    yang di import dan pajak yang dikenakan kepada wisatawan yang berkunjung.

    Berkembangnya sektor pariwisata juga dapat mendorong pemerintah lokal

    untuk menyediakan infrastruktur yang lebih baik, penyediaan air bersih, listrik,

    telekomunikasi, transportasi umum dan fasilitas pendukung lainnya sebagai

    konsekuensi logis dan kesemuanya itu dapat meningkatkan kualitas hidup baik

    wisatawan dan juga masyarakat lokal itu sendiri sebagai tuan rumah.

    Pendapatan sektor pariwisata acapkali digunakan untuk mengukur nilai

    ekonomi pada suatu kawasan wisata. Sementara ada beberapa pendapatan lokal

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 18

    sangat sulit untuk dihitung karena tidak semua pengeluaran wisatawan dapat

    diketahui dengan jelas seperti misalnya penghasilan para pekerja informal seperti

    sopir taksi tidak resmi, pramuwisata tidak resmi, dan lain sebagainya.

    Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

    pengoptimalan sektor pariwisata dapat memajukan dan mensejahterakan daerah

    wisata khususnya sehingga dapat berdampak positif bagi negara. Dengan langkah

    dan kebijakan pemerintah yang tepat, sektor pariwisata merupakan penyumbang

    devisa yang besar.

    Trend pertumbuhan pariwisata Indonesia umumnya dan Kepulauan Riau

    khususnya terus meningkat setiap tahunnya. Sektor pariwisata dapat membuka

    banyak lapangan kerja sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran yang

    tentu saja berdampak baik untuk kesejahteraan masyarakat.

    Sektor ini memberikan kesempatan bagi para pengusaha kecil hingga

    pengusaha besar karena menyerap dari berbagi usaha, antara lain perhotelan atau

    penginapan untuk tempat menginap selama berwisata, jasa transportasi, guide,

    rumah makan atau restoran, ticketing, dan lain-lain.

    Dari peningkatan jumlah wisatawan yang terus meningkat maka berbanding

    lurus dengan pendapatan yang diperoleh sehingga pengembangan dan

    pembangunan berjalan dengan lancar.

    Oleh karena itu langkah dan kebijakan pemerintah dengan didukung oleh

    masyarakat daerah wisata dengan semakin memberikan kenyaman dan kemudahan

    dapat terus meniingkatkan pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri yang

    akan berdampak pada peningkatan pendapatan.

    Dalam sasaran Meningkatnya Pendapatan Sektor Pariwisata terdapat 2 (dua)

    indikator yang akan diuraikan satu persatu sebagai berikut;

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 19

    Indikator V

    Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu

    wilayah/ regional dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik

    Regional Bruto. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang

    dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu Negara tertentu, atau merupakan

    jumlah nilai barang das jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

    Pada sektor pariwisata lapangan usaha yang dihitung adalah pada

    penyediaan jasa Akomodasi dan Makan Minum. Kategori ini mencakup penyediaan

    akomodasi penginapan jangka pendek untuk pengunjung dan pelancong lainnya

    serta penyediaan makanan dan minuman untuk konsumsi segera. Jumlah dan jenis

    layanan tambahan yang disediakan sangat bervariasi. Tidak termasuk penyediaan

    akomodasi jangka panjang seperti tempat tinggal utama, penyiapan makanan atau

    minuman bukan untuk dikonsumsi segera atau yang melalui kegiatan perdagangan

    besar dan eceran.

    Sub kategori ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi jangka pendek

    untuk pengunjung atau pelancong lainnya. Termasuk penyediaan akomodasi yang

    lebih lama untuk pelajar, pekerja, dan sejenisnya (seperti asrama atau rumah kost

    dengan makan maupun tidak dengan makan). Penyediaan akomodasi dapat hanya

    menyediakan fasilitas akomodasi saja atau dengan makanan dan minuman dan/atau

    fasilitas rekreasi. Yang dimaksud akomodasi jangka pendek seperti hotel berbintang

    maupun tidak berbintang, serta tempat tinggal lainnya yang digunakan untuk

    menginap seperti losmen, motel, dan sejenisnya. Termasuk pula kegiatan

    penyediaan makanan dan minuman serta penyediaan fasilitas lainnya bagi para

    tamu yang menginap selama kegiatan tersebut berada dalam satu kesatuan

    manajemen dengan penginapan, alasan penggabungan ini karena datanya sulit

    dipisahkan. Subkategori akomodasi diperoleh dengan menggunakan pendekatan

    Prosentase Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB Kepulauan Riau

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 20

    produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah jumlah malam kamar terjual dan

    indikator harganya adalah rata-rata tarif per malam kamar. Output atas dasar harga

    berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara indikator produksi dengan indikator

    harganya. Data produksi menggunakan data malam kamar terjual dari Badan Pusat

    Statistik.

    Kegiatan subkategori ini mencakup pelayanan makan minum yang

    menyediakan makanan atau minuman untuk dikonsumsi segera, baik restoran

    tradisional, restoran self service atau restoran take away, baik di tempat tetap

    maupun sementara dengan atau tanpa tempat duduk. Yang dimaksud penyediaan

    makanan dan minuman adalah penyediaan makanan dan minuman untuk

    dikonsumsi segera berdasarkan pemesanan.

    Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum merupakan penunjang terhadap

    sektor-sektor ekonomi lainnya. Seringkali tingkat kemajuan sektor ini digunakan

    sebagai indikator dalam mengukur tingkat kemajuan ekonomi suatu daerah.

    Pencapaian sasaran Meningkatnya Pendapatan Sektor Pariwisata salah

    satunya diukur dengan indikator prosentase kontribusi sektor pariwisata terhadap

    PDRB. Indikator prosentase kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

    menunjukkan total prosentase kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB dari sub

    sektor akomodasi dan makan minum.

    Evaluasi terhadap jumlah prosentase kontribusi sektor pariwisata terhadap

    PDRB tahun 2019 dapat digambarkan jumlah kontribusi PRDB akomodasi ditambah

    kontribusi makan minum yaitu sebesar 2.20 % yang datanya bersumber dari Badan

    Pusat Statistik.

    Hasil evaluasi prosentase kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

    Kepulauan Riau dengan target 2.45% dapat tercapai 2.20% sehingga capaian

    kinerja sebesar 89,79 % atau dalam kategori kinerja baik.

    Pencapaian sasaran Meningkatnya Pendapatan Sektor Pariwisata pada

    tahun 2019 ini dilaksanakan dengan Program Pengembangan Industri Pariwisata

    yang diharapakan dapat mendorong peningkatan Prosentase Kontribusi Sektor

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 21

    Pariwisata Terhadap PDRB Kepulauan Riau. Indikator keberhasilan sasaran berikut

    target dan realisasinya adalah sebagai berikut;

    Tabel. 2.8

    Capaian Sasaran II Indikator V Tahun 2019 (Triwulan I) Prosentase Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB Kepulauan Riau

    NO Indikator Kinerja Target Realisasi %

    1. Prosentase Kontribusi Sektor

    Pariwisata Terhadap PDRB Kepulauan

    Riau

    2.45 2.20 89,79

    Dari tabel di atas terlihat bahwa berdasarkan evaluasi terhadap pencapaian

    sasaran Meningkatnya Produk Domestik Bruto di Bidang Kepariwisataan, diperoleh

    gambaran bahwa dari indikator yang ditetapkan hingga akhir triwulan I mencapai

    89,79 %.

    Program kegiatan yang telah dilaksanakan pada 2019 yang mendukung

    kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut diantaranya bimbingan teknis

    peningkatan produktivitas pelaku usaha pariwisata bidang usaha akomodasi dan

    makan.

    Indikator VI

    Pencapaian sasaran Meningkatnya Pendapatan Sektor Pariwisata selain

    diukur dengan indikator prosentase kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB

    Kepulauan Riau juga diukur dengan total pengeluaran wisatawan di Kepulauan

    Riau. Indikator total pengeluaran wisatawan di Kepulauan Riau menunjukkan total

    pengeluaran wisatawan selama berkunjung ke Kepulauan Riau yang rinciannya

    dapat dikelompokkan ke dalam 13 (tiga belas) jenis pengeluaran utama yaitu;

    akomodasi, makanan dan minuman, cinderamata, belanja, transport lokal, paket tour

    lokal, penerbangan/transportasi domestik, pesiar, hiburan, kesehatan dan

    kecantikan, pemandu wisata, pendidikan, dan lainnya.

    Total Pengeluaran Wisatawan di Kepulauan Riau

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 22

    Pencapaian sasaran Meningkatnya Pendapatan Sektor Pariwisata pada

    indicator Total Pengeluaran Wisatawan di Kepulauan Riau pada tahun 2019 ini

    dilaksanakan dengan Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata, Program

    Pengembangan Destinasi Pariwisata, Program Pengembangan Industri Pariwisata,

    dan Pengembangan Ekonomi Kreatif yang diharapakan dapat mendorong

    peningkatan penigkatan penegluaran wisatawan di Kepulauan Riau. Indikator

    keberhasilan sasaran berikut target dan realisasinya adalah sebagai berikut;

    Tabel. 2.9 Capaian Sasaran II Indikator VI Tahun 2019 (Triwulan I)

    Total Pengeluaran Wisatawan di Kepulauan Riau

    NO Indikator Kinerja Target Realisasi %

    1. Total Pengeluaran Wisatawan di Kepulauan Riau (Milyar Rupiah)

    13.409 - -

    Dari tabel di atas terlihat bahwa berdasarkan evaluasi terhadap

    pencapaian sasaran Meningkatnya Pendapatan Sektor Pariwisata dengan indikator

    Total Pengeluaran Wisatawan di Kepulauan Riau (Milyar Rupiah hingga akhir

    triwulan I 2019 belum dapat dilaporkan karena belum tersedianya data.

    Sasaran III

    Ekonomi kreatif memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu

    sektor yang dapat mendukung perekonomian nasional. Ekonomi kreatif dapat

    menciptakan nilai tambah dengan basis pengetahuan, warisan budaya, dan

    teknologi dari inovasi sampai ide kreatif menjadi karya yang dapat digunakan dan

    memiliki pasar.

    Berkembangya Ekonomi Kreatif di Kepulauan Riau

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 23

    Perkembangan ekonomi kreatif mengikuti arah perkembangan suatu wilayah

    karena persinggungannya dengan banyak orang atau komunitas dan pihak lain.

    Interaksi dengan banyak pihak, memunculkan kreativitas dan inovasi produk yang

    menyesuaikan dengan pertumbuhan permintaan pasar. Industri akan dapat bertahan

    apabila mampu memunculkan kreativitas dan inovasi terhadap produk yang

    dihasilkan. Salah satu penyebab pesatnya pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di

    Kepulauan Riau yaitu diuntungkan dari sisi geografis yaitu dekat dengan Singapura

    dan Malaysia serta posisinya berada pada jalur pelayaran internasional yang sibuk,

    hal tersebut membuat sektor ekonomi kreatif tumbuh dan berkembang dengan baik

    di Kepulauan Riau. Namun demikian, dari banyaknya pelaku ekonomi kreatif di

    Kepulauan Riau tidak semuanya bisa dikatakan aktif merujuk pada beberapa kriteria.

    Dikarenakan tidak terstandarisasinya data sekunder dari instansi-instansi

    terkait, mengacu kepada klasifikasi di atas, pelaku ekraf dikategorikan aktif, dengan

    poin utama yaitu (1) nama usaha dan pemilik/pengelola; (2) lokasi usaha (alamat

    jelas); (3) nomor kontak nomor kontak yang dapat dihubungi; serta (4) bukti aktif

    produksi (kapasitas dan satuan);. Selain itu pengklasifikasian aktif juga mengacu

    kepada hasil wawancara yang dilakukan langsung ke pelaku pada tahap survey,

    serta wawancara dengan instansi terkait perihal keaktifan pelaku.

    Indikator Prosentase Peningkatan Pelaku Ekonomi Kreatif Aktif menunjukkan

    total jumlah prosentase peningkatan pelaku ekonomi kreatif yang aktif. Pelaku

    Ekonomi Kreatif Aktif adalah pelaku ekonomi kreatif yang setidaknya memenuhi

    persyaratan nama usaha dan pemilik/ pengelola harus jelas; lokasi usaha jelas

    alamatnya, nomor kontak pemiliknya jelas, serta ada bukti aktif produksi

    Pencapaian sasaran Berkembangnya Ekonomi Kreatif di Kepulauan Riau

    pada tahun 2019 ini dilaksanakan dengan Program Pengembangan Ekonomi Kreatif

    yang ditunjang dengan 5 (lima) kegiatan dengan indikator Prosentase Peningkatan

    Pelaku Ekonomi Kreatif Aktif (%). Indikator keberhasilan sasaran berikut target dan

    realisasinya adalah sebagai berikut;

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 24

    Tabel 2.10 Capaian Sasaran III Indikator VII Tahun 2019 (hingga triwulan I)

    Prosentase Peningkatan Pelaku Ekonomi Kreatif Aktif

    NO Indikator Kinerja Target Realisasi %

    1. Prosentase Peningkatan Pelaku Ekonomi

    Kreatif Aktif

    20 - -

    Dari tabel di atas terlihat bahwa berdasarkan evaluasi terhadap

    pencapaian sasaran Berkembangnya ekonomi kreatif di Kepulauan Riau hingga

    akhir Triwulan I 2019 belum dapat dilaporkan karena belum tersedianya data. Data

    kemungkinan dapat disampaikan pada akhir semester I.

    Sebagai informasi, Dinas Pariwisata mengklasifikasi pelaku ekonomi

    kreatif dianggap aktif apabila memenuhi seluruh unsur;

    1. Telah berbadan hukum

    2. Mempunyai alamat dan bidang yang jelas

    3. Ada aktifitas dan karya yang dihasilkan

    4. Ada transaksi

    Kegiatan yang dilaksankan untuk mencapai sasaran strategis dan

    indikator keberhasilan, dan target yang telah ditentukan antara lain; Pelaksanaan

    Event Kepri Carnival, Identifikasi Produk & Pelaku Ekonomi Kreatif, Penyediaan

    Sarana Ruang Kreatif, Penyediaan Ruang Kreatif dan Pengadaan Souvenir Kreatif.

    Hingga Triwulan I Tahun 2019 (data masuk sampai bulan Februari 2019)

    realisasi kinerja program yang tidak memenuhi tarket kinerja hasil ada 3 yaitu;

    indikator pada Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata (Jumlah Kunjungan

    Wisatawan Mancanegara ke Kepulauan Riau), Program Pengembangan Destinasi

    Pariwisata Pariwisata (Meningkatnya lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau),

    dan Program Pengembangan Industri Pariwisata (Kontribusi Sektor Pariwisata

    terhadap PDRB),.

    Realisasi kinerja program yang memenuhi target kinerja hasil ada 1 yaitu

    Program Pengembangan Kelembagaan Pariwisata dengan Indikator Rata-rata

    tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau.

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 25

    Sementara itu program yang belum dapat dilaporkan kinerjanya ada tiga

    yaitu Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata pada indikator Jumlah

    Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Kepulauan Riau, Total Pengeluaran Wisatawan

    di Kepulauan Riau, dan Program Pengembangan Ekonomi Kreatif (Prosentase

    Peningkatan Pelaku Ekonomi Kreatif Aktif) karena belum adanya data baik yang

    dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata maupun Badan Pusat Statistik.

    Permasalahan yang dihadapi dalam rangka pencapaian target kinerja

    RPJMD urusan pariwisata pada tahun 2019 diantaranya disebabkan alokasi

    anggaran pembangunan pada Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau kurang

    mencukupi dalam usaha pencapaian target organisasi.

    Menurut analisa kami penyebab terpenuhinya atau melebihinya target

    kinerja program sampai sejauh ini adalah kuatnya komitmen dari Dinas Pariwisata

    Provinsi Kepulauan Riau untuk terus melaksanakan berbagai macam promosi baik

    melalui media pameran maupun melalui website. Selain itu komitmen dari seluruh

    pemangku kepentingan, baik pemerintah kabupaten kota maupun pihak swasta

    mendorong memaksimalkan seluruh daya upaya yang ada untuk mewujudkan target

    yang ada baik melalui regulasi, promosi, maupun peningkatan kualitas event.

    Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra OPD

    adalah adanya kewajiban bekerja lebih keras mengejar target di tahun berikutnya

    untuk mememenuhi kekurangan capain target pada tahun 2019. Untuk target yang

    telah terpenuhi atau melebihi akan lebih ditingkatkan lagi agar target akhir Renstra

    lebih mudah dicapai.

    Kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil

    untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut adalah sebagai berikut:

    (1) Meningkatkan promosi pariwisata digital dengan biaya yang jauh lebih

    murah dan jangkauan lebih luas.

    (2) Akan memprioritaskan program kegiatan yang target capaiannya belum

    terpenuhi.

    Pencapaian Renstra Perangkat Daerah s/d akhir Triwulan I 2019 (Indikator

    Program) dapat dilihat pada table 2.11 terlampir;

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 26

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. Kesimpulan

    Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Pariwisata Provinsi

    Kepulauan Riau pada tahun anggaran 2019 telah menunjukkan kinerja yang

    maksimal melalui pelaksanaan serangkaian program-program yang dituangkan

    dalam kegiatan-kegiatan yang diembannya untuk mencapai tujuan dan

    sasarannya. Pada tahun 2019 ini Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

    melaksanakan 9 (Sembilan) Program yang terbagi dalam 30 (Tiga Puluh)

    kegiatan.

    Secara umum realisasi fisik dan keuangan Dinas Pariwisata yang

    didanai dari APBD pada tahun 2019 cukup ideal, di mana perbandingan realisasi

    fisik dan keuangan hingga akhir Maret 2019 realisasi fisik (25,1 %) dan realisasi

    keuangan mencapai (10,26 %). Serapan anggaran tahun kurang maksimal

    karena adanya kendala di lapangan.

    Rencana Kerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, sesuai

    dengan sifatnya adalah sebagai dokumen perencanaan taktis tahunan sebagai

    landasan operasional program dan kegiatan Dinas Pariwisata Provinsi

    Kepulauan Riau. Isi dari Rencana Kerja lebih memusatkan seluruh perencanaan

    pembangunan pada arah dan tujuan jangka pendek dan mendukung sebagian

    arah pembangunan jangka menengah sebagaimana telah ditetapkan dalam

    Rencana Strategis dan RPJMD Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 - 2021.

    Rencana Kerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau diharapkan

    dapat mendorong tercapainya tujuan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

    yaitu “Mewujudkan Kepulauan Riau sebagai Destinasi Wisata Yang Berdaya

    Saing Tinggi di Pasar Nasional dan Internasional Secara Berkelanjutan Serta

    Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat”.

  • Laporan Evaluasi Terhadap Hasil Renja Dinas Pariwisata Triwulan I (Januari – Maret) Tahun Anggaran 2019

    Page | 27

    Dari penjelasan pada bab terdahulu dapat kita lihat bahwa tidak semua

    program yang telah direncanakan dalam renja dan renstra terealisasi dengan

    baik. Keterbatasan anggaran dan dinamika perubahan kebijakan dan isu yang

    terjadi mengakibatkan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tidak leluasa

    dalam melaksanakan semua program kerja yang telah direncanakan dan

    mengalami perubahan-perubahan. Namun demikian juga dapat kita lihat bahwa

    hampir semua program kerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun

    2019 dapat terealisasi dengan baik.

    3.2. Rekomendasi/ Saran

    Demikianlah Laporan Evaluasi Hasil Renja Dinas Pariwisata tahun

    2019 ini dibuat dengan harapan dapat menjadi pedoman bagi seluruh pegawai di

    lingkungan SKPD Dinas Pariwisata serta menjadi bahan evaluasi dan

    pengendalian pada triwulan berikutnya. Dengan dibuatnya laporan evaluasi hasil

    Renja Dinas Pariwisata ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi pimpinan

    dan staf dalam mengevaluasi dan melaksanakan kegiatan ke depannya.