SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id...

106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA SURAKARTA SKRIPSI Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial pada Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh: AJI ENDRA KUSUMA D 1107506 PROGRAM S1 ILMU ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id...

Page 1: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA

DI DINAS PARIWISATA SURAKARTA

SKRIPSI

Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial pada

Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh:

AJI ENDRA KUSUMA

D 1107506

PROGRAM S1 ILMU ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii��

PERSETUJUAN

Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pembimbing Skripsi

Drs. Susartono, SU

NIP. 194607141979031001

Page 3: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii��

PENGESAHAN

Telah disetujui dan disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

1. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si. NIP. 195909071987021001 Ketua �

2. Rino A. Nugroho, S.Sos, M.T.I NIP. 198005032005011003 Sekretaris

3. Drs. Susartono, SU. NIP. 194607141979031001 Penguji

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universits Sebelas Maret Surakarta

Drs. H. Supriyadi SN, SU.

NIP. 195301281981031001

Page 4: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv��

MOTTO

“Sesungguhnya beserta kesusahan ada kemudahan, maka apabila kamu telah “Sesungguhnya beserta kesusahan ada kemudahan, maka apabila kamu telah “Sesungguhnya beserta kesusahan ada kemudahan, maka apabila kamu telah “Sesungguhnya beserta kesusahan ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai dari suatu urusan, kepada Tuhanmulahselesai dari suatu urusan, kepada Tuhanmulahselesai dari suatu urusan, kepada Tuhanmulahselesai dari suatu urusan, kepada Tuhanmulah kamu kembalikamu kembalikamu kembalikamu kembali””””

(Q.S. Al-Insyirah : 6-8)

“Dirimu akan dipandang sebagai seorang yang hidup, jika hidupmu diisi dengan Dirimu akan dipandang sebagai seorang yang hidup, jika hidupmu diisi dengan Dirimu akan dipandang sebagai seorang yang hidup, jika hidupmu diisi dengan Dirimu akan dipandang sebagai seorang yang hidup, jika hidupmu diisi dengan

kesungguhan kerja, dan dirimu tidak mau diseret olehkesungguhan kerja, dan dirimu tidak mau diseret olehkesungguhan kerja, dan dirimu tidak mau diseret olehkesungguhan kerja, dan dirimu tidak mau diseret oleh kemalasankemalasankemalasankemalasan””””

(Muhammad SAW)

“Belajarlah dari hari kemarin, hiduplah untuk hari ini, “Belajarlah dari hari kemarin, hiduplah untuk hari ini, “Belajarlah dari hari kemarin, hiduplah untuk hari ini, “Belajarlah dari hari kemarin, hiduplah untuk hari ini,

dan berharaplah untuk dan berharaplah untuk dan berharaplah untuk dan berharaplah untuk esok hariesok hariesok hariesok hari””””

(Albert Einstein)

Page 5: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v��

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

Kedua Orang TuakuKedua Orang TuakuKedua Orang TuakuKedua Orang Tuaku tertertertersayangsayangsayangsayang, Terima kasih atas kasih

sayang sepanjang masa yang telah kalian berikan

kepadaku dengan tulus dan ikhlas.

Adikku yang kusayangiAdikku yang kusayangiAdikku yang kusayangiAdikku yang kusayangi, Terima kasih buat semangat dan

dukungan kepada kakakmu ini.

Insyaallah berguna dan bermanfaat.

Tika Arum PratiwiTika Arum PratiwiTika Arum PratiwiTika Arum Pratiwi, Terima kasih buat inspirasi, semangat

dan dukungannya. Ayooo…semangat…!! Kita lulus

bareng..

Cah Kost ArifahCah Kost ArifahCah Kost ArifahCah Kost Arifah, Matur nuwun sanget nggih…!!!

Akhirnya selesai juga skripsiku ini.

Pembaca Pembaca Pembaca Pembaca yang budiman.

Page 6: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi��

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Sistem Informasi Pariwisata Budaya di

Dinas Pariwisata Surakarta”.

Penyusunan skripsi ini dilaksanakan untuk melengkapi tugas-tugas sebagai

syarat guna memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

Dalam proses penulisan skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan, arahan dan petunjuk dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Drs. Susartono, SU selaku pembimbing yang telah membantu dan

mengarahkan serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Rino A.Nugroho, S.Sos, M.TI selaku pembimbing akademis dan

sekaligus sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Non

Reguler.

3. Bapak Drs. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan FISIP UNS.

4. Bapak Drs. Purnomo Subagyo selaku kepala Dinas Pariwisata Surakarta,

yang telah berkenan memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan

penelitian.

5. Bapak Drs. Mufti Raharja selaku Kepala Bidang Seni, Budaya, Sejarah

dan Purbakala Dinas Pariwisata kota Surakarta yang berkenan meluangkan

waktunya memberikan informasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi

ini.

6. Ibu Ina selaku staf Dinas Pariwisata kota Surakarta yang telah memberikan

arahan dan penjelasan mengenai kegiatan wisata budaya Surakarta yang

diperlukan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii��

7. Bapak dan Ibu pegawai Dinas Pariwisata kota Surakarta yang telah

berkenan memberikan informasi dan data guna melengkapi penelitian ini.

8. Wisatawan domestik dan mancanegara pengunjung obyek wisata budaya

Surakarta yang telah meluangkan waktunya memberikan informasi yang

diperlukan.

9. Sahabat-sahabat terbaikku (Widhi, Dedy, Reta, Lilik, Esty, Vicky), Terima

kasih atas support yang luar biasa kepada penulis. Luv u all..

10. Teman-teman terbaikku anak-anak Arifah (Fariz, Jana, Tian, Nevir,

Firman, Qomar, Rifky, Sofyan, Sigit, Ridwan, Gepeng), terima kasih

banyak atas dukungan, semangat, dan canda tawa yang telah kalian

berikan kepadaku selama ini dalam penyusunan skripsi ini.

11. Anak-anak kost Wahyu Jaya (Galih, Darwin, Lutfi, Hamzah, Tino, Topek,

Hafid, Eky, Erfan, Gery, Haris, Hendri) Thanks for all. Luv u full..

12. Dora Wahyu Permata, I can feel u, if u were not with me.

13. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Terima kasih untuk semua pihak

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan

mendukung hingga terselesaikannya skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam

penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis dengan

besar hati menerima kritik dan saran yang membangun, sehingga dapat

kesempurnaan dari tulisan ini dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, Mei 2010

Penulis

Page 8: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii��

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL………………………………………………………………………i

PENGESAHAN…………………………………………………………….ii

PERSETUJUAN……………………………………………………………iii

MOTTO……………………………………………………………………..iv

PERSEMBAHAN…………………………………………………………..v

KATA PENGANTAR……………………………………………………...vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………….viii

DAFTAR TABEL………………………………………………………….x

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….xi

ABSTRAK…………………………………………………………………..xii

ABSTRAC…………………………………………………………………..xiii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………...1

B. Perumusan Masalah…………………………………………………..11

C. Tujuan Penelitian……………………………………………………..11

D. Tinjauan Pustaka……………………………………………………..12

E. Kerangka Pemikiran………………………………………………….24

F. Definisi Konseptual………………………………………………….26

G. Metode Penelitian……………………………………………………27

BAB II DESKRIPSI LOKASI…………………………………………….35

A. Sejarah Berdirinya Dinas Pariwisata Kota Surakarta………………..35

B. Visi dan Misi Dinas Pariwisata Kota Surakarta……………………..37

C. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata…………....37

D. Susunan Organisasi Dinas Pariwisata Kota Surakarta………………39

E. Tata Kerja Dinas Pariwisata Kota Surakarta………………………...43

F. Kepegawaian Dinas Pariwisata Kota Surakarta……………………..44

G. Potensi Budaya dan Pariwisata Kota Surakarata……………………46

Page 9: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix��

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…….....................55

A. Output Sistem Informasi Pariwisata Budaya…………………………55

B. Respon Masyarakat Terhadap Sistem Informasi Pariwisata Budaya…72

C. Data Jumlah Pengunjung Obyek Wisata Budaya……………………..78

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………85

A. Kesimpulan…………………………………………………………….85

B. Saran…………………………………………………………………...91

DAFTAR PUSATAKA

LAMPIRAN

Page 10: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x��

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Dinas Pariwisata kota Surakarta

berdasarkan Status dan Tingkat Pendidikan…………………….43

Tabel 2.2 Pegawai Dinas Pariwisata berdasarkan Golongan………………44

Tabel 3.1 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan ke ODTW…………..…….76

Tabel 3.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan 5 tahun terakhir…………………77

Tabel 3.3 Data Kunjungan Wisatawan tahun 2009………………….……..78

Tabel 3.4 Jumlah Kunjungan Wisatawan melalui ODTW dan TIC……..…80

Tabel 3.5 Jumlah Kunjungan Wisatawan melalui ODTW dan TIC……..…81

Page 11: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi��

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Sistem……………………………………….……….12

Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran…………………………………………….25

Gambar 1.3 Teknik Analisa Data…………………………………………….32

Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Pariwisata Surakarta……..….39

Gambar 3.1 Halaman Muka Website Dinas Pariwisata……………..……….69

Gambar 3.2 Halaman Muka website www.wisatasolo.com............................70

Page 12: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii��

ABSTRAK

Aji Endra Kusuma, D1107506, Sistem Informasi Pariwisata Budaya di Dinas Pariwisata Surakarta, Skripsi, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010, 93 Halaman. Salah satu badan yang berwenang dan bertugas serta berfungsi untuk menangani masalah wisata budaya adalah Dinas Pariwisata yang bertugas untuk pengendalian dan pengembangan aset wisata, seni dan kebudayaan dan pemasaran wisata. Khususnya Dinas Pariwisata Surakarta dalam rangka pemasaran wisata budaya melalui Sistem Informasi Pariwisata Budaya. Kota Surakarta mempunyai potensi yang besar untuk mengembangkan wisata budaya, terutama yang terkait dengan Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran. Kelebihan lainnya dari Kota Surakarta yang dapat memberikan peluang besar bagi berkembangnya kepariwisataan, antara lain : banyaknya obyek dan daya tarik wisata di Surakarta, banyaknya lembaga pendidikan pariwisata, seni dan budaya, tersedianya sarana dan prasarana pariwisata serta mempunyai aksesbilitas yang tinggi. Adapun rumusan masalah adalah apa sajakah bentuk Output dari Sistem Informasi Pariwisata Budaya di Dinas Pariwisata kota Surakarta serta apakah sistem informasi pariwisata budaya di Dinas Pariwisata Surakarta sudah memberikan informasi yang lengkap kepada wisatawan. Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif kualitatif, dimana peneliti bermaksud untuk menggambarkan fenomena yang ada dengan menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematis untuk mempermudah pemahaman dan penarikan kesimpulan. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang secara tidak langsung untuk mendukung data primer. Sumber data diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik purposive sampling dimana sampel yang diambil berdasarkan pertimbangan tertentu. Analisis data menggunakan analisa model interaktif, dengan tiga alur meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk menjamin validitas data, peneliti menggunakan teknik triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Pariwisata Budaya di Dinas Pariwisata Surakarta memiliki output yaitu : 1. Pamflet/brosur. 2. Leaflet. 3. Baliho. 4. Media Cetak dan Elektronik. 5. TIC. Berdasarkan tanggapan para wisatawan, Sistem Informasi pariwisata kota Surakarta sudah memberikan informasi, tetapi masih perlu perbaikan dalam penyajian dan kelengkapan informasi sehingga bisa memberikan informasi yang lengkap dan jelas kepada wisatawan. Sistem informasi pariwisata budaya di dinas pariwisata Surakarta pada tahun 2009 berhasil menarik wisatawan sebanyak 26.047 wisatawan asing dan 1.054.283 wisatawan domestik.

Page 13: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii��

ABSTRACT

Aji Endra Kusuma, D1107506, Cultural Tourism Information System in Surakarta Tourism Department, Thesis, State Administration Department, Faculty of Social and Politics Science, Sebelas Maret University Surakarta, 2010, 93 pages. Tourism department is one of department who has responsibility, duty and function to handle tourism issues, control and develop tourism asset, culture and tourism marketing. Especially Tourism Department of Surakarta in its effort to introduce their cultural tourism trough Cultural Tourism Information System has a great potential to develop their culture, especially Keraton Kasunanan and Pura Mangkunegaran. The other plus values for Surakarta with its ability to develop culture are: they have a big number of tourism objects, education institutions, art and culture, availability of tourism facilities and good accessibility.

Problem formulation in this research is “What is the shape of the output from this Cultural Tourism Information System of Tourism Department of Surakarta” and “Is this department able to provide complete information to the tourist.” This research is a descriptive qualitative research, where researcher attempt to describe existing phenomena through systematic analysis and fact presentation to simplify the understanding and conclusion making. Data source in this research are primary data and secondary data that indirectly support the primary data. Data are collected from interviews, observation and documentation. Data collection technique in this research is purposive sampling, where sample are obtained from certain consideration. Interactive model is the model used to analyze data that consist of three plot, they are data reduction, data presentation and data analysis. For data validity, researcher use data triangulation technique.

Based on data analysis, Cultural Tourism Information System from Tourism Department of Surakarta is doing well. This can be concluded from the output, they are Pamphlet/ brochure, leaflet, billboard, electronic and printed media and TIC. Based on reaction from tourist, Tourism Information System of Surakarta provides information nicely, but it still needs some maintenance in data completeness and presentation resulting in clear and complete information for the tourist. At 2009, Cultural Tourism Information System of Surakarta was able to attract 1.054.283 domestic tourists and 26.047 foreign tourists.

Page 14: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era tahun 80-an, sebagai negara yang sedang membangun, semula

Indonesia sangat mengandalkan sektor minyak dan gas bumi sebagai sumber

penerimaan utama pembiyaan pembangunan. Sehubungan dengan semakin

merosotnya perdagangan dari sektor minyak dan gas bumi di dunia Internasional

pada era 90-an yang mengakibatkan tidak seimbangnya antara penerimaan dengan

tuntutan dana yang dibutuhkan dalam pembangunan, maka diperlukan usaha

untuk menopang pembangunan dari sektor lain. Sebagai alternatif yang diambil

adalah dengan meningkatkan pendapatan dari sektor nonmigas yang mempunyai

prospek yang cerah dan diharapkan mampu mendatangkan penerimaan yang

besar.

Pariwisata merupakan salah satu kegiatan industri pelayanan dan jasa yang

menjadi andalan Indonesia dalam rangka meningkatkan pemasukan devisa Negara

disektor nonmigas. Pilihan untuk mengembangkan industri pariwisata di

Indonesia berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain seperti, Pertama,

Pemerintah tidak dapat mengandalkan sepenuhnya cadangan sumber minyak dan

gas bumi untuk membiayai pembangunan Negara. Hal ini disebabkan sumber

minyak dan gas bumi tidak bisa dieksploitasi terus-menerus tanpa adanya

alternatif sumber devisa lainnya. Selain itu harga minyak dan gas bumi di pasaran

internasional tidak menentu, yang pada gilirannya kurang menguntungkan

dibandingkan dengan nilai penyediaan cadangan minyak dan gas bumi Indonesia

Page 15: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

yang semakin menipis disamping tidak banyak menambah pemasukan devisa

Negara akibat biaya produksi yang lebih mahal.

Alasan Kedua, pengembangan industri pariwisata di Indonesia mempunyai

masa depan yang cerah, mengingat banyak potensi obyek wisata alam dan budaya

yang menarik dan pantas untuk dijual di pasaran internasional.

Alasan Ketiga, dalam upaya pengembangan industri pariwisata. Dalam hal ini

industri pariwisata tidak perlu mendatangkan mesin-mesin atau teknologi canggih

lainnya sebagai penunjang. Disamping itu produksi pariwisata tidak perlu

didistribusikan dengan alat angkut yang memerlukan pembiyaan untuk sarana

serta prasarana transportasi dan komunikasi. Industri pariwisata hanya

membutuhkan promosi untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas daya tarik

produk dan potensi apa yang terkandung di dalamnya.

Industri pariwisata dirasa cocok dengan kondisi keuangan atau pendanaan

Indonesia, karena dengan biaya relatif kecil dapat menyerap dana sebesar-

besarnya dari wisatawan. Sudah merupakan kenyataan bahwa para wisatawan

yang datang ke obyek-obyek wisata bukan sebaliknya. Disamping itu personil-

personil yang mendukung suatu kegiatan pariwisata relatif tidak harus memiliki

pendidikan ketrampilan dan keahlian khusus dibidang kepariwisataan seperti

halnya ahli-ahli mesin dan mekanik dalam industri pertambangan.

Pengembangan sektor pariwisata di Indonesia juga berdasarkan

pertimbangan lain, yaitu melihat animo masyarakat di Negara-negara maju di

Eropa, Amerika Serikat, Jepang dan Australia yang memiliki ekonomi relatif

tinggi serta amat ketat dalam memanfaatkan waktu luang. Tidak dapat disangkal,

Page 16: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

bahwa semakin menurun waktu kerja di Negara-negara tersebut semakin mungkin

bagi penduduknya memanfaatkan waktu luang untuk melakukan perjalanan

wisata. Hal inilah yang mendorong meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara

datang ke daerah-daerah tujuan wisata dunia termasuk ke Indonesia. Selain itu,

adanya perkembangan baru (trend) di kalangan penduduk Negara-negara itu untuk

melihat dari dekat hal-hal yang masih dianggap asli. Hal ini hanya mungkin

diperoleh dengan melaksanakan perjalanan ke Negara-negara berkembang, seperti

Indonesia, yang dianggap wilayahnya belum banyak kena polusi industri,

keanekaragaman corak budayanya yang masih asli serta lingkungan alamnya yang

belum banyak tersentuh tangan manusia.

Sektor pariwisata mempunyai andil yang tidak kecil dalam perekonomiaan

dan mempunyai potensi yang sangat besar dalam mengeruk devisa. Dari tahun ke

tahun sektor ini terus berkembang, baik dalam jumlah wisatawan, dolar yang

tersedot maupun ragam pariwisata yang dipromosikan.

Pariwisata Indonesia mempunyai keistimewaan tersendiri dibanding dengan

sektor lain karena obyek wisata tersebar hampir di setiap pelosok kepulauan

Indonesia sehingga dari sektor ini akan diperoleh peningkatan penerimaan devisa

sebanyak mungkin, oleh karena itu, saat Pemerintah menaruh perhatiaan yang

besar untuk meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan sumber potensi

kepariwisataan nasional sehingga menjadi kegiatan ekonomi yang dapat

diandalkan.

Sektor pariwisata diarahkan agar dapat memantapkan sumbangan

ekonomisnya pada pendapatan nasional maupun sarana promosi Indonesia

Page 17: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

ditengah masyarakat internasional. Hal ini senada dengan pendapat Yoeti A. Oka,

bahwa pada dasarnya tujuan kebanyakan negara mengembangkan industri

pariwisata dinegaranya ialah untuk meningkatkan penghasilan devisa negaranya

(1980 :22). Disamping itu, tujuan yang lebih jauh ialah guna memperoleh nilai-

nilai ekonomis yang positif. Dengan demikian, pariwisata diharapkan berfungsi

sebagai katalisator dalam pembangunan perekonomian.

Pariwisata melibatkan kegiatan perjalanan wisatawan dari suatu tempat ke

tempat lain di dalam suatu negara ataupun antar negara dan mempunyai implikasi

ekonomi, baik bagi daerah asal maupun daerah tujuan wisata serta mempengaruhi

pola pikir dan tata pergaulan masyarakat di daerah yang dikunjungi. Kegiatan

tersebut mendorong berkembangnya kegiatan pada sektor-sektor terkait, seperti

perhotelan, restoran, jasa perjalanan, perdagangan industri kecil serta jasa-jasa

lainnya yang secara berantai akan meningkatkan kesempatan kerja, mendukung

upaya pemerataan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan

pendapatan regional maupun nasional. Selain itu pariwisata diharapkan mampu

mendorong berkembangnya kegiatan budaya dan menghidupkan pasar-pasar bagi

para perajin, seniman dan kebudayaan.

Indonesia mempunyai kekayaan alam yang beraneka ragam dengan

keindahan-keindahan khas masing-masing daerahnya. Kekayaan seni dan budaya

bangsa telah sejak berabad-abad memukau masyarakat luar negeri yang ingin

berkunjung ke Indonesia. Akan tetapi agar segala potensi untuk pariwisata dapat

menghasilkan kemampuan pariwisata yang konkrit, maka diperlukan pendekatan

dan penanganan tersendiri. Oleh karena itu sangat penting untuk melaksanakan

Page 18: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pembangunan kepariwisataan sehingga kegiatan pariwisata menjadi sektor

ekonomi yang efektif.

Pembangunan kepariwisataan di Indonesia pada hakekatnya merupakan

upaya untuk mengembangkan dan memanfaatkan obyek dan daya tarik pariwisata,

yang antara lain berwujud kekayaan alam, seperti keragaman flora dan fauna,

kemajemukan tradisi dan seni budaya serta peninggalan sejarah purbakala. Upaya

tersebut juga menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan

pentingnya menjunjung tinggi kebudayaan serta melestarikan lingkungan.

Pernyataan ini sejalan dengan Kebijakan Pemerintah dalam Garis-Garis Besar

Haluan Negara Tahun 1999, mengenai arah kebijakan dalam bidang sosial dan

budaya tentang Kebudayaan, Kesenian, dan Pariwisata. Pertama, melestarikan

apresiasi nilai kesenian dan kebudayaan tradisional serta menggalakkan dan

memberdayakan sentra-sentra kesenian untuk merangsang berkembangnya

kesenian nasional yang lebih kreatif dan inovatif, sehingga menumbuhkan rasa

kebanggaan nasional. Kedua, menjadikan keseniaan dan kebudayaan tradisional

Indonesia sebagai wahana bagi perkembangan pariwisata nasional dan

mempromosikannya ke luar negeri secara konsisten sehingga dapat menjadi

wahana persahabatan antar bangsa. Ketiga, mengembangkan pariwisata melalui

pendekatan sistem yang utuh dan terpadu bersifat interdisipliner dan partisipatoris

dengan menggunakan kriteria ekonomis, teknis, ergonomis, sosial budaya, hemat

energi, melestarikan alam dan tidak merusak lingkungan.

Dengan demikian untuk mengembangkan usaha pariwisata yang merupakan

faktor potensial didalam pembangunan secara menyeluruh dan merata, perlu

Page 19: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

adanya pengembangan yang lebih terarah dan terpadu. Maka untuk meningkatkan

peranan pariwisata, terutama sebagai sumber penerimaan devisa dan dalam rangka

mendorong pembangunan daerah, Pemerintah Pusat harus memberikan

keleluasaan kepada Pemerintah Daerah untuk menggali potensi kepariwisataan

daerahnya masing-masing. Bagi daerah yang mempunyai potensi kepariwisataan

maka ini merupakan sumber penerimaan potensial yang dapat membantu didalam

membiayai pembangunan daerahnya sendiri.

Sementara itu, dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 32 Tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah, maka menjadi tantangan bagi daerah-daerah untuk

memaksimalkan potensinya guna menyongsong otonomi daerah yang lebih luas

dan nyata. Apalagi didalam pasal 13 (1) UU No. 32 Tahun 2004 tersebut

dinyatakan bahwa daerah yang tidak mampu menyelenggarakan otonomi daerah

dapat dihapus dan/atau digabung dengan daerah lain.

Demikian halnya dengan Kota Surakarta, dalam menyongsong pelaksanaan

otonomi daerah merupakan tantangan yang sangat berat, mengingat kondisi

geografis yang relatif terbatas dan tidak punya kekayaan sumber daya alam yang

dapat diandalkan. Maka salah satu alternatif yang dipilih untuk meningkatkan

pendapatan asli daerah dan sedang giat-giatnya dilaksanakan adalah sektor

pariwisata.

Kota Surakarta mempunyai potensi yang besar untuk mengembangkan wisata

budaya, terutama yang terkait dengan Keraton Kasunanan dan Pura

Mangkunegaran. Pengembangan wisata budaya tersebut dengan memperhatikan

beberapa pertimbangan. Pertama, dalam rangka “nguri-uri dan memetri” piwulang

Page 20: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

luhur Sri Susuhunan Pakubuwono dan pujangganya, tidak saja mengandung

ajaran kepemimpinan, teologi dan nilai-nilai luhur dan moral yang tinggi, tetapi

juga mampu berpikir jauh kedepan. Kesemuanya itu merupakan sumber potensi

kultural dan spiritual yang tak ternilai harganya dan sumber yang tidak akan ada

habis-habisnya bagi pengembangan budaya bangsa. Keraton Surakarta dengan

berbagai kelengkapannya, sungguh merupakan daya tarik yang mengagumkan

bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Untuk itu, persyaratan agar Keraton

Surakarta dikembangkan menjadi pusat pengembangan budaya telah dipenuhi

dengan berbagai karya budaya yang dihasilkan dalam bentuk koleksi karya –

karya sastra, seni budaya, ukir –ukiran, tosan aji yang besar jumlah dan

macamnya serta benda –benda bersejarah dalam kaitannya dengan tumbuh dan

kembangnya Keraton Surakarta.

Kedua, sumber potensi kultural dan spiritual yang bersifat konstruktif bagi

pembinaan pendidikan, kebudayaan, pembangunan mental yang bersendikan cinta

tanah air, watak dan sifat kesatria, keprajuritan, kepahlawanan terkandung dalam

berbagai buku dan naskah yang tersimpan dalam Perpustakaan Reksa Pustaka

Mangkunegaran, hampir dua ribu judul telah dimikro film, Serat Tripama,

Wredatama, Nayokoworo dan karya seni lainnya yang merupakan identitas yang

sangat menonjol dari Mangkunegaran. Disamping itu juga koleksi benda – benda

arkeologi seni ukir sungguh sangat menarik dan tidak ternilai harganya.

Sedangkan Pura Mangkunegaran sangat menarik bagi para wisatawan, baik dari

segi arsitektur maupun dari segi karya budayanya.

Page 21: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Selain itu, pertunjukan telah digelar dalam waktu singkat, padat dan penuh

variasi. Misalnya, pagelaran wayang kulit, yang semula memiliki dimensi religius

mistis telah disajikan secara estetik komersial, yang menarik wisatawan untuk

menikmatinya. (Bambang Indrayanto, Skripsi, 2001 : 7)

Kelebihan lainnya dari Kota Surakarta yang dapat memberikan peluang besar

bagi berkembangnya kepariwisataan, antara lain : banyaknya obyek dan daya tarik

wisata di Surakarta, banyaknya lembaga pendidikan pariwisata, seni dan budaya,

tersedianya sarana dan prasarana pariwisata serta mempunyai aksesbilitas yang

tinggi.

Namun banyak obyek pariwisata di kota Surakarta kurang diminati oleh

pengunjung, hal ini disebabkan karena kurangnya informasi pariwisata kepada

pengunjung sehingga terjadi sepi pengunjung di beberapa obyek pariwisata di

kota Surakarta.

Selain memiliki kelebihan-kelebihan tersebut, ada beberapa faktor yang

sangat mendukung berkembangnya kepariwisataan di Surakarta, antara lain :

keberadaan Bandara Internasional Adi Sumarmo, Surakarta sebagai simpul

kawasan JogloSemar (Jogja,Solo,Semarang), tersedianya jaringan internet

sehingga dapat memudahkan pengunjung mengakses sistem informasi pariwisata

kota Surakarta. (Bambang Indrayanto, Skripsi, 2001 : 9)

Dari berbagai uraian tersebut jelas kiranya bagaimana usaha-usaha pelestarian

dan pengembangan budaya dan potensi pariwisata dapat terpadu dengan

kepariwisataan sehingga diharapkan Kota Surakarta mempunyai daya tarik yang

Page 22: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

lebih besar dan mempunyai keunggulan kompetitif serta khas bagi wisatawan

nusantara dan mancanegara.

Oleh karena itu, dalam mewujudkan Kota Surakarta sebagai Kota tujuan

wisata budaya, maka Dinas Pariwisata sebagai unsur Pelaksanaan Pemerintah

Daerah dibidang pariwisata sangat memegang peranan penting untuk mewujudkan

tujuan tersebut. Selain itu secara eksplisit disebutkan bahwa visi dan misi Dinas

Pariwisata adalah mewujudkan Kota Surakarta sebagai Kota Budaya dan

Pariwisata.

Surakarta memiliki banyak obyek wisata yang memiliki potensi dan daya

tarik yang masih belum di kelola secara optimal tetapi mempunyai prospek pasar

skala nasional dan internasional. Obyek wisata budaya di kota Surakarta adalah

Pura mangkunegaran, Keraton Kasunanan, Museum Radya Pustaka,

THR.Sriwedari, dll. Obyek wisata di kota Surakarta yang memiliki potensi dan

prospek pasar dalam menarik banyak pengunjung adalah Pura Mangkunegaran

dan Kraton Kasunanan Surakarta. Kedua obyek wisata budaya tersebut paling

diminati oleh wisatawan asing dan domestik. Oleh karena itulah, Dinas

Pariwisata Surakarta mengembangkan potensi pariwisata melalui sistem informasi

pariwisata yang baik untuk menarik lebih banyak minat wisatawan untuk

berkunjung.

Sistem Informasi adalah Sebuah sistem mulai dari pengumpulan data,

pemrosesan data, sampai pada penyajian data mengenai informasi tentang

pariwisata. Pariwisata adalah keseluruhan (gejala) dan hubungan-hubungan yang

ditimbulkan oleh perjalanan dan persinggahan manusia diluar tempat tinggalnya

Page 23: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

dengan maksud bukan untuk tinggal menetap (di tempat yang disinggahinya) dan

tidak berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan upah.

(http://www.skripsi-tesis.com/07/05/pengembangan-program-promosi-pariwisata-

di-kabupaten-berau-pdf-doc.htm).

Sistem Informasi pariwisata kota Surakarta memiliki output dalam bentuk

internet, leaflet, baliho, media cetak dan elektronik dan lain-lain. Wisatawan dapat

dengan mudah mengetahui obyek-obyek wisata yang ada di kota Surakarta. Kota

Surakarta juga memiliki TIC (Tourism Information Centre) yang berguna untuk

memberikan informasi pariwisata kota Surakarta kepada wisatawan atau

pengunjung.

Obyek wisata yang banyak dan dinamis memerlukan sistem pengelolaan yang

baik. Kendala-kendala seperti masalah biaya, sosial budaya dan keamanan patut

diperhatikan, harus diseimbangkan dengan keuntungan yang bisa didapat.

Keuntungan yang didapat antara lain dengan kemudahan akses dari luar akan

meningkatkan jumlah wisatawan dan sistem informasi yang baik akan

meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan. Dengan demikian, ketersediaan

suatu sistem informasi, baik untuk pengelola pariwisata dan juga sistem

penyebarluasan informasi pariwisata akan sangat dibutuhkan.

Page 24: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka perumusan masalah yang ada dalam

penelitian ini adalah :

1. Apa sajakah bentuk Output dari Sistem Informasi Pariwisata Budaya di

Dinas Pariwisata kota Surakarta?

2. Apakah sistem informasi pariwisata budaya di Dinas Pariwisata Surakarta

sudah memberikan informasi yang lengkap kepada wisatawan?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan yang dapat penulis kelompokkan

menjadi tiga, yaitu tujuan operasional, tujuan fungsional, dan tujuan yang bersifat

individual.

1. Tujuan Operasional

Untuk mengetahui apa sajakah output dari sistem informasi pariwisata

budaya di dinas pariwisata Surakarta dan apakah sistem informasi

pariwisata di dinas pariwisata Surakarta sudah memberikan informasi yang

lengkap kepada wisatawan.

2. Tujuan Fungsional

Sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan pertimbangan

bagi instansi yang bersangkutan atau pihak lain bila memerlukan

khususnya yang menyangkut masalah tersebut.

3. Tujuan Individual

Page 25: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Ilmu

Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

D. Tinjauan Pustaka

Sistem Informasi Pariwisata.

Dari judul yang dikemukakan diatas berikut ini akan penulis uraikan batasan

dan pengertian dari istilah-istilah yang membentuk variabel diatas:

a. Sistem Informasi

Sistem dapat dijelaskan dengan sederhana sebagai :

“Seperangkat elemen yang digabung satu dengan yang lainnya untuk

tujuan bersama.”

(Robert G. Murdick/Joel E. Ross/James R. Claggett,1986:6)

Menurut The Liang Gie, sistem adalah :

“Suatu rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebutuhan

untuk melaksanakan suatu fungsi”

(The Liang Gie dalam Moekijat,1986:4)

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah

kumpulan dari bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling

berhubungan dan ditujukan untuk mencapai maksud / tujuan tertentu.

Seperti yang dijelaskan oleh Raymond McLeod, bahwa :

Page 26: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

“Semua sistem tidak memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama,

tetapi suatu susunan dasar yang sama.”

(Raymond McLeod,1995:14)

Seperti yang dijelaskan dalam gambar berikut ini :

Gambar 1.1

Kerangka Sistem

Tujuan

Mekanisme

Pengendalian

Input Transformasi Output

Keterangan gambar :

Sumber daya input diubah manjadi sumber daya output. Sumber daya

mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi kepada elemen

output. Suatu mekanisme kontrol memantau proses transformasi untuk

meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya.

Dalam pemahaman sistem informasi didalamnya tercakup pula

pemahaman informasi. Secara konsepsional ada perbedaan yang prinsipil

antara yang disebut data dan informasi. Oleh karena itu akan dikemukakan

terlebih dahulu pengertian data dimana informasi itu sendiri berasal dari

data.

Page 27: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Data didefinisikan secara umum sebagai:

“Fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi

pemakai”

(Raymond McLeod, 1995:18)

Menurut The Liang Gie, data atau bahan keterangan adalah :

“Hal, peristiwa, atau kenyataan lainnya apapun yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan keputusan atau penetapan keputusan. Data adalah ibarat bahan mentah yang melalui pengolahan tertentu lalu menjadi keterangan(informasi)”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1986:5)

Sedangkan data menurut Robert J.Murdick/ Joel E.Ross/ James

R.Claggett adalah :

“Fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan dan biasanya berbentuk catatan historis yang di catat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Sebaliknya, informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah atau sebaliknya, digunakan untuk tujuan informatif atau kesimpulan, argumentasi, atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan.” (1986:6)

Dari penjelasan diatas maka jelaslah bahwa data merupakan sumber

bagi informasi atau bahan baku informasi, yang memerlukan pengolahan

sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

Seperti yang dijelaskan oleh John Burch and Gary Grudnitski dalam

bukunya Information System, Theory and Practice :

“Information is data that have been put into a meaningfull and usefull context and communicated to a recipient who uses it to make a decision.” (Informasi adalah data yang telah dimasukkan ke dalam konteks yang berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima yang menggunakannya untuk membuat keputusan). (1989:3)

Page 28: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Gordon B. davis, Bahwa informasi adalah :

“Information is data that has been processed into a form that is meaningfull to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decisions.” (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang). (Gordon B. Davis dalam Moekijat, 1986:5)

Maka jelaslah bahwa dalam pengambilan keputusan bagi seorang

pemimpin sangat diperlukan informasi dimana informasi itu sendiri

berasal dari data yang sudah diolah.

Setelah mengetahui batasan-batasan tentang sistem dan informasi,

maka lebih lanjut akan dikemukakan pula pengertian sistem informasi

sebagai sebuah variabel.

Menurut The Liang Gie, Sistem informasi didefinisikan sebagai :

“Rangkaian tata cara, pola kerja dan tata tertib yang menangani sebagai suatu kebulatan yang lengkap keterangan-keterangan sejak pengumpulan melalui penggunaan dan penyampaiannya sampai penyingkirannya untuk membantu tercapainya tujuan dari suatu organisasi”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1986:10)

Gordon B. Davis dalam bukunya Pengantar Sistem Informasi

Manajemen mendefinisikan sebagai :

“Sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi (1995:3)

Sedangkan menurut Buch and Strater, sistem informasi dirumuskan

sebagai :

“Kumpulan bagian-bagian yang formal dan sistematis yang melaksanakan operasi pengolahan data untuk : a). Memenuhi persyaratan pengolahan data yang legal dan transasional, b).

Page 29: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Memberikan informasi kepada manajemen untuk mendukung kegiatan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan, dan c). Memberikan bermacam-macam laporan seperti yang diperlukan oleh pihak-pihak luar”. (Buch and Strater dalam Moekijat, 1986:10)

Dari penjelasan yang diuraikan diatas, maka dalam sistem informasi

terkandung pengertian tentang suatu kegiatan yang dilakukan yang

meliputi hal-hal berikut :

− Suatu sistem atau metode pengolahan data.

− Menyajikan informasi secara cepat dan tepat.

− Digunakan bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan.

b. Pariwisata

Pengertian pariwisata adalah :

Menurut Dr. Salah Wahab dalam tourism manajemen, pengertian

pariwisata sebagai berikut :

Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standart hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang kompleks, ia juga meliputi industri-industri klasik yang sebenarnya seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata. (Nyoman S.Pendit, 1986:29)

Sedangkan menurut E. Guyer Freuler merumuskan pariwisata dengan

member batasan bahwa pariwisata dalam artian modern ialah fenomena

dari jaman sekarang yang didasarkan akan kesehatan dan pergantian hawa,

penilaian yang sadar dan menumbuhkan cinta terhadap keindahan alam

dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai

bangsa dan klas masyarakat manusia sebagai hasil dari perkembangan

Page 30: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

niaga, industri, perdagangan, serta penyempurnaan dari alat-alat

pengangkutan. (Yoeti A.Oka, 1987:105)

Menurut Jurnal Internasional oleh Stephan Faßbender (JR), Anton

Schautzer (OeNB) dari Institute for Technology and Regional Policy

Austrian National Bank, memberi definisi tentang pariwisata sebagai

berikut :

“Tourists (guests) are defined as holidaymakers, business travellers, visitors to health resorts and other such persons who stay overnight in an accommodation enterprise either for money or for free and for not longer than two months (in accordance with the Registration Act).”. (Turis didefinisikan sebagai orang yang sedang berlibur, pelaku bisnis yang sedang bepergian, pengunjung fasilitas kesehatan dan orang lain yang tingggal lebih dari satu malam malalui sebuah perusahaan akomodasi baik yang berbayar mauoun gratis dan tidak lebih dari dua bulan (sesuai dengan undang2 registrasi). (Stephan Faßbender (JR), Anton Schautzer (OeNB) http://nyx.at/kwf/_uploads/_page/355_picture1.pdf)

Sedangkan Yoeti A.Oka memberi batasan pariwisata sebagai berikut :

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. (1987:109)

Berangkat dari pengertian tersebut maka perjalanan yang

dikategorikan sebagai kegiatan wisata dapat dirumuskan sebagai berikut :

“…Perjalanan dan persinggahan yang dilakukan oleh manusia di luar tempat tinggalnya untuk berbagai maksud dan tujuan, tetapi bukan untuk tinggal menetap ditempat yang dikunjungi atai disinggahi, atau untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dengan mendapatkan upah.”

Dari definisi-definisi diatas dapat diketahui tentang motif-motif yang

mendorong seseorang untuk mengadakan perjalanan wisata. Motif tersebut

Page 31: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

sangat bervariasi dan mempunyai pengaruh menentukan pada daerah

tujuan wisata yang akan dikunjungi. Karena suatu daerah pada umumnya

dapat menyajikan berbagai macam atraksi wisata. Oleh karena itu, sangat

menarik mempelajari dan membahas jenis pariwisata mana yang sekiranya

mempunyai kesempatan baik untuk dikembangkan di daerah tersebut. Hal

ini juga akan berpengaruh pada fasilitas yang perlu dipersiapkan dalam

pembangunan maupun program-program promosi. Menurut Nyoman

S.Pendit (1986:36) jenis pariwisata dapat dibedakan menjadi 14 macam,

salah satunya adalah wisata budaya.

“Wisata Budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan mengadakan kunjungan / peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka.” (Nyoman S.Pendit, 1986:36)

c. Sistem Informasi Pariwisata

Sistem informasi pariwisata dapat diartikan sebagai:

Sebuah sistem mulai dari pengumpulan data pemrosesan data sampai

pada penyajian data mengenai informasi tentang pariwisata. Sistem

informasi pariwisata memberikan informasi kepada wisatawan yang

membutuhkan data tentang tempat tujuan wisata yang mereka inginkan.

Sistem informasi pariwisata memuat data-data pariwisata secara

lengkap dan mudah diakses oleh para wisatawan. Sistem informasi

pariwisata menyediakan data base yang lengkap dan akurat dibidang

pariwisata dan kebudayaan yang berbasis teknologi informasi. Dengan

Page 32: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

adanya sistem informasi pariwisata budaya diharapkan para wisatawan

bisa mendapatkan informasi tentang pariwisata budaya yang selengkap-

lengkapnya.

Menurut Omur Esen, Ismail Bulent Gundogdu and Fatih Sari dalam

jurnal internasional yang berjudul The Establishment of a Tourism

Information System by Theory of Constraint (TOC). Mengatakan bahwa :

“Tourism Information System (TIS) is one of the fields of the Geographic Information System (GIS) useful for the tourism organization. This system is used for the management of tourism activities and decision-making for the future. TIS are, as its name implies, one of the application fields of GIS. Generally, tourist regions are facing more management service problems in high season because of increasing populations. Sometimes it doubles or, occasionally, increases tenfold. In this situation, the first aim of TIS is constitution of effective management services. The first duty of the TIS is serving knowledge to tourists on time and impressively. So, if tourists went to anywhere, they could get required data about the environment quickly and correct (Erdogan & Tiryakioglu, 2006). (Sistem Informasi Pariwisata (TIS) adalah salah satu bagian dari sistem informasi geografis (GIS) yang digunakan oleh organisasi pariwisata. Sistem ini digunakan untuk mengatur kegiatan pariwisata dan pembuatan keputusan pada masa yang akan datang. Tugas utama dari TIS adalah memberikan informasi pada turis secara aktual dan menarik. Jadi, jika turis bepergian ke suatu tempat, mereka bisa mendapatkan data yang mereka butuhkan tentang tempat tujuannnya dengan cepat dan tepat (Erdogan & Tiryakioglu, 2006). (Menurut Omur Esen, Ismail Bulent Gundogdu and Fatih Sari http://www.fig.net/pub/fig2008/papers/ts07i/ts07i_02_esen_etal_2917.pdf)

d. Kota Pariwisata

Menurut dinas pariwisata, Kota pariwisata adalah kota yang menjadi

daerah tujuan wisata. Kota pariwisata dimaksudkan sebagai kota yang

menjadi daerah tujuan suatu perjalanan yang dilakukan sementara waktu

Page 33: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

dalam rangka untuk menikmati suatu perjalanan memenuhi keinginan

yang beraneka ragam.

Sebagai kota yang menjadi tujuan pariwisata maka kota pariwisata

mempunyai obyek pariwisata. Obyek pariwisata merupakan perwujudan

dari penciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serat sejarah bangsadan

tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi

wisatawan. (PP No.24 Tahun 1979).

Setiap obyek pariwisata sebetulnya ada berbagai unsur yang saling

bergantung. Unsur – unsur tersebut diperlukan agar para wisatawan dapat

menikmati suatu perjalanan yang memuaskan, yaitu liburan mereka.

Menurut James S. Spillane SJ (1994 : 63), suatu obyek pariwisata atau

destination meliputi lima unsur yang penting, yaitu :

1) Attractions

Merupakan hal yang menarik perhatian para wisatawan. Attractions

dapat digolongkan menjadi dua jenis yakni site attractions dam event

attractions. Site attractions adalah attractions agak permanen dengan

lokasi yang tetap, sedangkan event attractions adalah attractions yang

berlaku sementara dan lokasinya dapat diubah atau dipindah mudah.

Para wisatawan biasanya tertarik pada suatu lokasi karena memiliki

ciri khas, antara lain : keindahan alam, iklim atau cuaca, kebudayaan,

sejarah, ethnicity (sifat kesukuan) dan accessibility (kemampuan atau

kemudahan berjalan ke tempat tertentu).

2) Facilities

Page 34: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Yaitu fasilitas yang dibutuhkan wisatawan untuk melayani mereka

selama perjalanan. Fasilitas cenderung mendukung bukan mendorong

pertumbuhan dan cenderung berkembang pada saat yang sama atau

sesudah attractions berkembang. Penyediaan fasilitas untuk wisatawan

antara lain : penginapan, makanan dan minuman, souvenir atau toko

duty-free, laundry, pemandu, daerah festival dan fasilitas rekreasi

untuk kegiatan.

3) Infrastuktur

Infrastruktur termasuk semua konstruksi di bawah dan di atas tanah

dari suatu wilayah atau daerah. Hal ini termasuk : sistem pengairan,

jaringan komunikasi, fasilitas kesehatan, terminal-terminal

pengangkutan, sumber listrik dan energi, sistem pembuangan kotoran /

air, jalan-jalan atau jalan raya dan sistem keamanan.

4) Transportations

Transportasi meliputi fasilitas pengengkutan yang digunakan oleh

wisatawan untuk mengunjungi daerah tujuan.

5) Hospitality

Yaitu keramah-tamahan atau kesediaan untuk menerima tamu.

Wisatawan yang berada dalam lingkungan yang tidak mereka kenal

menginginkan keramahtamahan atau kesediaan masyarakat untuk

menerima sebagai tamu sehingga mereka merasa aman dan tenang.

Sedangkan menurut Nyoman S Pendit (1986 : 65) ada tiga kebutuhan

utama yang harus dipenuhi oleh suatu daerah untuk menjadi tujuan wisata:

Page 35: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

1) Memiliki atraksi atau obyek menarik.

Atraksi atau obyek menarik yang dimaksudkan adalah sesuatu

mungkin dihubungkan dengan keindahan alam, kebudayaan,

perkembangan ekonomi, politik, lalu lintas, kegiatan olahraga dan

sebagainya tergantung kepada kekayaan suatu daerah dalam soal

pemilikan atraksi atau obyek ini.

2) Mudah dicapai dengan alat-alat kendaraan.

Suatu daerah tujuan wisata, selain terdapat obyek yang menarik juga

mempunyai kriteria mudah dicapai dengan alat-alat kendaraan. Alat-

alat kendaraan tersebut dapat berupa angkutan darat, laut dan udara.

3) Menyediakan tempat untuk tinggal sementara.

Suatu daerah tujuan wisata tentunya menyediakan tempat untuk tinggal

sementara bagi wisatawan, karena perjalanan yang mereka lakukan

tentunya tidak kurang dari satu hari. Tempat yang nyaman untuk

tinggal sementara merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Tempat tersebut dapat berupa hotel, motel, homestay atau yang lain.

Daerah tujuan wisata idealnya benar-benar memberikan atraksi

beraneka ragam, baik yang dimiliki alam sekitar sebagai obyek tidak

bergerak maupun yang merupakan manifestasi budaya khas bersifat daerah

atau nasional sebagai obyek bergerak, serta dapat memperlihatkan

kegiatan kehidupan rakyat disekitarnya, tambahan pula memiliki situasi

hubungan lalu lintas baik yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas

kepariwisataan lainnya.

Page 36: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

e. Kota Budaya dan Pariwisata.

Berdasarkan definisi-definisi di atas maka pengertian Kota Budaya

dan Pariwisata adalah kota yang menjadi pusat pengembangan kebudayaan

dan menjadi daerah tujuan wisata. Maka Kota Budaya dan Pariwisata

mempunyai unsur budaya yang meliputi terpeliharanya tradisi atau adat

istiadat, upacara keagamaan dan kesenian daerah, selain itu mempunyai

unsur pariwisata yang meliputi terdapat atraksi atau obyek menarik,

mudah dicapai dengan alat-alat kendaraan dan menyediakan tempat

tinggal untuk sementara.

Peningkatan promosi dan pemasaran pariwisata dapat dilakukan dengan

pembuatan leaflet, brosur, dan promotions kits. Keikutsertaan pada pameran Nusa

Dua di Bali, Pasar wisata di jakarta, pembuatan website dan pembuatan event seni

budaya dan pariwisata. Pembuatan leaflet ini untuk promosi Kraton Kasunanan

Surakarta,Pura Mangkunegaran Surakarta dan Solo Guide Map. (Bambang

Indrayanto, Skripsi, 2001 : 129)

Pada pameran wisata di Bali, Dinas Pariwisata diberikan kesempatan untuk

memperkenalkan daya tarik wisata budaya di Kota Surakarta dengan menempati

stand yang disediakan panitia. Dalam kesempatan tersebut Dinas Pariwisata

memberikan pelayanan informasi tentang daya tarik wisata di Kota Surakarta dan

penyebaran brosur, leaflet, folder dan seminar kits kepada pengunjung pameran,

sedangkan di Jakarta Dinas Pariwisata hanya menitipkan leaflet, brosur dan

promotions kits pada Dinas Pariwisata Daerah Tingkat I Jawa Tengah untuk

Page 37: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

disebarkan kepada pengunjung pameran. (Bambang Indrayanto, Skripsi, 2001 :

91)

Pelaksanaan penyebaran media promosi tersebut dilakukan sepanjang tahun.

Dengan adanya media promosi tersebut diharapkan Kota Surakarta menjadi lebih

terkenal sebagai Kota Budaya dan Kota Pariwisata di Indonesia, sehingga banyak

wisatawan tertarik untuk mengunjungi Kota Surakarta.

E. Kerangka Pemikiran

Seperti telah dijelaskan diatas bahwa Dinas Pariwisata Surakarta bertanggung

jawab terhadap Sistem informasi pariwisata kota Surakarta. Oleh karena itu Dinas

Pariwisata Surakarta harus dapat memasarkan pariwisata kota Surakarta melalui

sistem informasi pariwisata kepada masyarakat dengan sebaik mungkin.

Sistem informasi pariwisata ini diharapkan dapat mempromosikan potensi

wisata kota Surakarta khususnya wisata budaya kepada seluruh masyarakat

Indonesia maupun kepada wisatawan mancanegara. Sistem informasi pariwisata

sendiri dapat berupa pamflet, leaflet, baliho, media cetak dan media elektronik,

Tourism Information Centre, dan buku-buku panduan wisata di Surakarta, bahkan

bisa diakses melalui internet, karena wisatawan biasanya melihat pamflet, leaflet,

baliho, media cetak dan media elektronik sebelum berkunjung ke obyek wisata di

kota Surakarta. Dinas pariwisata Surakarta sendiri telah bekerja sama dengan

beberapa pihak dalam mempromosikan potensi pariwisata kota Surakarta melalui

sistem informasi pariwisata. Contohnya Dinas Pariwisata bekerja sama dengan

beberapa media cetak, stasiun radio, stasiun tv swasta dan beberapa pihak seperti

Page 38: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dengan bandara internasional Adi Soemarmo dan stasiun kereta api Balapan untuk

menempatkan counter Tourism Information Centre guna memberi kemudahan

bagi para wisatawan yang berasal dari luar kota Surakarta memperoleh informasi

tentang pariwisata Surakarta.

Obyek wisata yang paling banyak di kunjungi adalah Keraton

Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan karena Kota Surakarta sudah terkenal

dengan wisata budayanya karena wisata budaya menjadi salah satu andalan

pariwisata di kota Surakarta.

Namun banyak obyek pariwisata di kota Surakarta kurang diminati oleh

wisatawan, hal ini disebabkan karena kurangnya informasi pariwisata kepada

wisatawan sehingga terjadi sepi pengunjung di beberapa obyek pariwisata di kota

Surakarta.

Masyarakat yang akan mengunjungi tempat wisata di kota Surakarta

memerlukan sebuah bentuk informasi yang lengkap dan mudah. Yaitu bentuk

sistem informasi yang memberikan kemudahan bagi para masyarakat mengenai

informasi tempat – tempat pariwisata. Sistem informasi pariwisata sangat

diperlukan agar dapat memberikan kemudahan para wisatawan.

Selain kepada wisatawan tersebut, sistem informasi pariwisata sangat

diperlukan bagi pihak dinas pariwisata beserta aparatnya untuk mengambil

langkah – langkah operasional maupun pengambilan keputusan strategis dalam

melihat kondisi pasar. Hal ini berguna juga untuk tetap menjaga agar pariwisata

kota Surakarta tetap ramai dikunjungi wisatawan dari tahun ke tahun semakin

Page 39: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

meningkat pengunjungnya juga untuk tetap melestarikan kebudayaan bangsa

melalui pariwisata.

Berikut adalah Model Gambar Kerangka Pemikiran Tersebut :

Gambar 1.2

Kerangka Pemikiran

FEEDBACK

F. Definisi Konseptual.

Dalam penelitian ini, penulis memberikan definisi konseptual dengan maksud

untuk memberi batasan mengenai konsep yang digunakan dan bertujuan agar

OUTPUT : Bentuk output dari sistem informasi pariwisata budaya yang di cari dalam penelitian ini.

PROSES : Menarik lebih banyak wisatawan asing dan domestik agar berkunjung ke kota Surakarta.

INPUT : Banyaknya obyek wisata di kota Surakarta yang sepi pengunjung dan kurang diminati para wisatawan.

Page 40: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

tidak terjadi perbedaan pemahaman antara penulis dan pembaca. Adapun batasan

atau konsep yang penulis gunakan yaitu :

1. Sistem informasi pariwisata adalah Sebuah sistem mulai dari pengumpulan

data pemrosesan data sampai pada penyajian data mengenai informasi

tentang pariwisata. Sistem Informasi Pariwisata digunakan untuk mengatur

kegiatan pariwisata dan pembuatan keputusan pada masa yang akan

datang. Tugas utama dari sistem informasi pariwisata adalah memberikan

informasi pada turis secara aktual dan menarik. Jadi, jika turis bepergian

ke suatu tempat, mereka bisa mendapatkan data yang mereka butuhkan

tentang tempat tujuannnya dengan cepat dan tepat.

2. Kota budaya dan Pariwisata adalah kota yang menjadi pusat

pengembangan kebudayaan dan menjadi daerah tujuan wisata.

G. Metode Penelitian.

1. Lokasi Penelitian.

Penelitian ini dilakukan di Kota Surakarta dan di Kantor Dinas Pariwisata

kota Surakarta. Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut karena Dinas

Pariwisata merupakan instansi Pemerintah yang mempunyai kedudukan

sebagai unsur Pelaksanaan Pemerintah Daerah dibidang Pariwisata. Di kota

Surakarta banyak terdapat atraksi budaya dan obyek wisata yang menarik bagi

wisatawan.

2. Jenis Penelitian.

Page 41: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif

kualitatif. Jenis penelitian ini merupakan bentuk penelitian yang bersifat

menerangkan, menggambarkan sifat, gejala atau frekuensi hubungan tertentu

yang sedang berlangsung dan menganalisa serta menginterpretasikan data-data

dari fenomena yang ada.

Menurut Bogman dan Taylor mendefinisikan metode kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

(Lexy J. Moleong, 1995 : 3)

Menurut HB Sutopo, pengertian metode deskriptif adalah sebagai berikut:

Data yang dikumpulkan berujud kata-kata dalam kalimat atau gambar yang mempunyai arti lebih dari sekedar angka atau jumlah. Berisi catatan-catatan yang menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian. Dalam mencari berbagai pengertian, penelitian kualitatif tidak memotong halaman-halaman ceritera dan data lain dengan semua kekayaan wataknya yang penuh nuansa, sedekat mungkin dengan bentuk aslinya seperti pada waktu dicatat. (1998 : 10)

Dalam penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan The case study

approach (pendekatan studi kasus) yaitu, meneliti dinas, organisasi, orang

atau kelompok daripada meneliti variabel. Tujuan dari pendekatan ini adalah

menyediakan definisi mengenai organisasi. Dengan kata lain, deskripsinya

berfungsi sebagai contoh dari kelompok yang serupa.

(David E. McNabb,2002 : 278)

Dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif maka dapat diperoleh

gambaran yang tepat dan utuh tentang realitas sosial sebagaimana adanya.

Page 42: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

3. Sumber Data.

a. Data Primer.

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari para informan melalui

wawancara dengan pihak yang berkompeten. Adapun sumber data

primer penelitian ini adalah :

1) Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta.

2) Kasi Bidang Pelestrian, Promosi dan Kerjasama Dinas Pariwisata

Kota Surakarta.

3) Kasi Bidang Sarana Pariwisata dinas pariwisata kota Surakarta.

4) Wisatawan pengguna obyek wisata budaya kota Surakarta pada

saat penelitian berlangsung.

b. Data Sekunder.

Sumber data sekunder dalam penelitian ini meliputi sumber data yang

secara tidak langsung memberi keterangan maupun data yang ikut

mendukung data primer. Data sekunder tersebut terdiri dari :

1) Laporan Tahunan Dinas Pariwisata Kota Surakarta.

2) Peraturan perundang-undangan, Keputusan Menteri, Instruksi

Menteri dan Perda yang terkait dengan Dinas Pariwisata.

3) Buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Sumber data sekunder ini berfungsi untuk melengkapi dan

sekaligus mempermudah dalam menganalisa variabel penelitian serta

untuk memperkuat kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian.

Page 43: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

4. Teknik Penarikan Sampel.

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling dimana peneliti cenderung memilih informan yang

dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap

dan mengetahui masalahnya secara mendalam. (H.B. Sutopo, 2002 : 56).

Sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu

berdasarkan tujuan penelitian. Maka peneliti menentukan sampel seperti yang

dijelaskan pada sumber data primer diatas, karena mengingat sampel tersebut

mengetahui permasalahan yang berhubungan dengan penelitian.

5. Teknik Pengumpulan Data.

a. Wawancara (Interview).

Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data ini diperlukan

wawancara, yang dalam penelitian kualitatif khususnya dilakukan

dalam bentuk wawancara mendalam dengan cara mengajukan

pertanyaan langsung kepada informan. Disini peneliti menggunakan

pedoman wawancara sebagai kegiatan bertanya lebih terarah.

b. Observasi.

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian untuk

mengamati berbagai kegiatan dan peristiwa yang terjadi.

c. Dokumentasi.

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melihat dan mencatat data

yang terkait dengan tujuan penelitian. Peneliti mempelajari dan

Page 44: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

mengutip data-data yang diperoleh dari Kantor Dinas Pariwisata Kota

Surakarta maupun buku-buku literatur.

6. Validitas Data.

Dalam menentukan keabsahan data atau validitas data, peneliti

menggunakan teknik pemeriksaan trianggulasi yaitu teknik pemeriksaan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan yang

lain untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Ada 4

macam trianggulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan

penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. (H.B. Sutopo, 2002 : 78)

Dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi

yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif.

Hal ini menurut Lexy J. Moleong (2000 : 178) dapat dicapai dengan

langkah, sebagai berikut :

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Memba ndingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang

dikatakan secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang

Page 45: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan orang

pemerintahan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Berdasarkan langkah diatas maka dalam penelitian ini pengumpulan data

dilakukan dengan cara membandingkan data hasil pengamatan dengan data

hasil wawancara dari berbagai sumber yang berbeda yang tersedia. Dengan

demikian data yang satu akan dikontrol oleh data yang lain dari sumber yang

berbeda.

7. Teknik Analisa Data.

Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisa

secara kualitatif dengan menggunakan model analisis interaktif. Dimana

analisa data disajikan berdasarkan konsep tertentu dalam kerangka teori yang

telah diuraikan sebelumnya. Data yang diperoleh dalam obyek penelitian ini

ditemukan, diolah dan dikonfirmasikan dengan opini dari responden yang

berkompeten yang sedang diamati. Berdasarkan paparan tersebut kemudian

ditarik kesimpulan dan saran. Selain itu juga bermanfaat untuk memecahkan

masalah-masalah yang telah disebutkan dalam rumusan masalah.

Dengan demikian dalam penelitian ini terdapat model analisa yang

meliputi : reduksi data, Sajian data, dan penarikan simpulan. Untuk jelasnya

dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Page 46: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Gambar 1.3

Teknik Analisa Data

(H.B. Sutopo, 2002 : 96)

a. Reduksi Data

Merupakan bagian dari proses analisis yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting

dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan kesimpulan

akhir dapat dilakukan.

b. Sajian Data

Merupakan suatu rakitan organisasi informasi, yang memungkinkan

kesimpulan riset dapat dilakukan. Sajian data harus mengacu pada

rumusan masalah sehingga dapat menjawab permasalahan-permasalahan

yang akan diteliti.

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Simpulan

Page 47: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Dari awal pengumpulan data, peneliti harus sudah memahami apa arti

dari berbagai hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan peraturan-

peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan dan konfigurasi yang

mungkin, arahan, sebab-akibat dan berbagai proporsi, kesimpulan perlu

diverifikasi agar penelitian yang dilakukan benar dan bisa dipertahankan

Page 48: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35 �

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah berdirinya Dinas Pariwisata Kota Surakarta

Kota Surakarta merupakan daerah bekas kerajaan yang terdiri atas Kerajaan

Kasunanan dan Mangkunegaran, sehingga banyak peninggalan sejarah dan obyek-

obyek wisata lain. Untuk melestarikan peninggalan sejarah dan obyek-obyek

wisata lain, Pemda dalam Rencana Induk Kota (RUK) masterplan 20tahun Kodya

Dati II Surakarta ditetapkan Perda No.5 tahun 1975 dan disahkan dengan

Keputusan Mendagri No. 412/1997, Kota Surakarta diarahkan sebagai Kota

Budaya dan Pariwisata.

Dalam rangka pengelolaan peninggalan sejarah dan obyek-obyek wisata di

Kota Surakarta, Dinas Pariwisata dengan keputusan Walikotamadya Dati II

tanggal 31 Maret 1976 No. 439/Kep. I/KP-76, yang untuk pengembangannya telah

disempurnakan dengan keputusan Walikotamadya Dati II tanggal 31 Agustus

1980 No. 061.1/129/I/1980.

Selanjutnya,dalam rangka persiapan penyerahan sebagian urusan Pemda

Daerah Tingkat I Jawa Tengah dalam bidang Pariwisata kepada Pemda Dati II

berdasarkan Surat Gubernur kepala Dati I Jawa Tengah tanggal 9 Juli 1982 No.

556/13306 telah disempurnakan lagi pembentukan, susunan organisasi dan tata

kerja Dinas Pariwisata Kodya Dati II Surakarta yang telah dituangkan dalam

Page 49: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36��

Keputusan Walikotamadya Dati II Surakarta tanggal 22 Januari 1983 No.

061.1/8/I/1983.

Guna memberikan suatu landasan bagi Pemda dalam mengelola urusan

kepariwisataan, berdasarkan Perda Dati I Jawa Tengah No. 7/1984 tentang

penyerahan sebagian urusan Pemda Dati I Jawa Tengah dalam bidang

kepariwisataan dimaksud pada sidang pleno DPRD Kodya Dati II Surakarta

tanggal 17 September 1986 yang meliputi urusan–urusan obyek wisata, pariwisata

khusus, rumah makan,penginapan remaja, rekreasi, hiburan umum, serta promosi

pariwisata.

Sebagai realisasi dari penerimaan penyerahan urusan Pemda Dati I Jawa

Tengah di atas, maka dalam rangka meningkatkan kelancaran dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan

berhasil guna, khususnya bidang pariwisata dipandang perlu meninjau dan

menetapkan kembali pembentukan, susunan dan tata kerja Dinas Pariwisata

Kodya Dati II Surakarta.

Untuk dimaksud diatas, maka sesuai dengan pasal 49 UU No. 5 Tahun 1974

jelas Keputusan Mendagri No. 363/1977 dan Keputusan Daerah Tingkat I Jawa

Tengah No. 556/83 perlu penetapan pembentukan, susunan organisasi dan tata

kerja Dinas Pariwisata Kodya Dati II Surakarta dengan perda No. 2/1987 yang

ditinjau kembali dengan Perda No. 2/1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Pariwisata Surakarta.

Page 50: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37��

B. Visi dan Misi Dinas Pariwisata

1. Visi Dinas Pariwisata

Terwujudnya Kota Surakarta sebagai kota tujuan wisata berbasis budaya.

2. Misi Dinas Pariwisata

a. Mendorong pelestarian dan pengembangan obyek dan daya tarik wisata

unggulan.

b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia bidang pariwisata dan

budaya serta memberdayakan masyarakat dan dunia usaha yang

berdaya saing global.

c. Menyediakan data base yang lengkap dan akurat dibidang pariwisata

dan kebudayaan yang berbasis teknologi informasi.

d. Meningkatkan kerjasama/kemitraan antar daerah dan antar pelaku

wisata dalam pengelolaan obyek dan daya tarik serta promosi

pariwisata.

C. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata Kota Surakarta

1. Kedudukan Dinas Pariwisata

Dinas Pariwisata adalah unsur pelaksanaan pemerintahan daerah bidang

pariwisata yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah

dan bertanggungjawab kepada Walikota.

2. Tugas Pokok Dinas Pariwisata

Page 51: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38��

Dinas pariwisata mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan

pemerintahan daerah bidang pariwisata, seni, sejarah, kebudayaan dan

purbakala.

3. Fungsi Dinas Pariwisata.

Untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, dinas pariwisata mempunyai

fungsi :

a. Penyelenggaraan kesekretariatan daerah.

b. Penyusunan rencana program, pengendalaian, evaluasi dan

pelaporan.

c. Penyelenggaraan dan pembinaan usaha akomodasi wisata, rekreasi

dan hiburan umum.

d. Pembinaan dan pengembangan kesenian, bahasa dan budaya.

e. Pelestarian nilai-nilai sejarah dan kepurbakalaan.

f. Pembinaan pelaku wisata.

g. Pengendalian dan pengembangan aset wisata, seni dan kebudayaan.

h. Pemasaran wisata.

i. Penyelenggaraan sosialisasi.

j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

k. Pembinaan jabatan fungsional.

l. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).

Page 52: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39��

D. Susunan Organisasi Dinas Pariwisata Kota Surakarta.

Berdasarkan Peraturan Walikota Surakarta Nomor 16 Tahun 2008 tentang

Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kota Surakarta, Dinas Pariwisata Kota Surakarta mempunyai

susunan organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Dinas.

2. Sekretariat.

3. Bidang Sarana Wisata.

4. Bidang Seni, Budaya, Sejarah, dan Purbakala.

5. Bidang Pelestarian, Promosi dan Kerjasama.

6. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).

7. Kelompok Jabatan Fungsional.

Susunan organisasi tersebut dapat digambarkan dalam suatu bagan

struktur organisasi sebagai berikut :

Page 53: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40��

Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi Dinas Pariwisata Kota Surakarta.

� �

� �

� �

Sumber : Dinas Pariwisata

SEKRETARIAT

KEPALA

SUBBAGIAN

KEUANGAN

���������� �

�������� ��������

��� ���� ��� �

SUB BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BIDANG SARANA WISATA

SEKSI AKOMODASI WISATA

BIDANG SENI, BUDAYA, SEJARAH DAN PURBAKALA

SEKSI SENI DAN BUDAYA

SEKSI SEJARAH DAN

PURBAKALA

UPTD

SEKSI KERJASAMA

SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI WISATA

SEKSI PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN

ASET WISATA

BIDANG WISATA

SEKSI REKREASI DAN HIBURAN

Page 54: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41��

Berdasarkan struktur organisasi yang telah dibuat, dapat dijabarkan tugas dan

wewenang masing-masing:

1. Kepala Dinas.

Kepala Dinas memimpin penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas

Pariwisata.

2. Sekretariat.

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas

secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang

Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.

Sekretariat, membawahkan :

a. Subbagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan.

b. Subbagian Keuangan.

c. Subbagian Umum dan kepegawaian.

3. Bidang Sarana Wisata.

Bidang Sarana Wisata mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang

akomodasi wisata dan rekreasi dan hiburan umum.

Bidang sarana wisata, membawahkan :

a. Seksi Akomodasi Wisata.

b. Seksi Rekreasi dan Hiburan Umum.

4. Bidang Seni, Budaya, Sejarah, dan Purbakala.

Page 55: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42��

Bidang Seni, Budaya, Sejarah, dan Purbakala mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang seni, budaya, sejarah, dan purbakala.

Bidang Seni, Budaya, Sejarah, dan Purbakala, membawahkan :

a. Seksi Seni dan Budaya.

b. Seksi Sejarah dan Purbakala.

5. Bidang Pelestarian, Promosi, dan Kerjasama.

Bidang Pelestarian, Promosi, dan Kerjasama mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang pelestarian dan pengembangan asset, promosi dan

informasi dan kerjasama.

Bidang Pelestarian, Promosi, dan Kerjasama, membawahkan :

a. Seksi Pelestarian dan Pengembangan Aset.

b. Seksi Promosi dan Informasi.

c. Seksi kerjasama.

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan jabatan

fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Page 56: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43��

E. Tata Kerja Dinas Pariwisata Kota Surakarta.

1. Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, dan Kepala Seksi

dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Walikota.

2. Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, dan Kepala Seksi

dalam melaksanakan tugasnya memperhatikan prinsip-prinsip manajemen

yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring,

evaluasi dan pelaporan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

3. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang,

Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Pejabat Fungsional wajib menerapkan

prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi secara vertikal maupun

horizontal baik kedalam maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan

Pemerintahan Daerah serta instansi lain sesuai dengan tugas pokoknya

masing-masing.

4. a). Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, dan Kepala

Seksi bertanggung jawab dalam memimpin, mengkoordinasikan dan

memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas

bawahannya masing-masing.

b). Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, dan Kepala

Seksi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung

jawab pada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada

waktunya.

Page 57: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44��

c). Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan

laporan dapat disampaikan kepada satuan organisasi lain di lingkungan Dinas

yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

d). Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala

Bidang, Kepala Subbagian, dan Kepala Seksi dari bawahan wajib diolah dan

dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan dijadikan

bahan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

5. Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Unit Pelaksana Teknis dan Pejabat

Fungsional menyampaikan laporan kepada Kepala Dinas dan berdasarkan hal

tersebut Sekretaris menyusun laporan berkala Kepala Dinas kepada Walikota

melalui Sekda.

F. Kepegawaian Dinas Pariwisata Kota Surakarta berdasarkan Status,

Tingkat Pendidikan dan Golongan.

Di bawah ini adalah tabel jumlah pegawai Dinas Pariwisata Kota

Surakarta berdasarkan Status dan Tingkat Pendidikan.

Tabel 2.1

Jumlah Pegawai Dinas Pariwisata Kota Surakarta Berdasarkan Status dan

Tingkat Pendidikan.

No Tingkat Pendidikan Status Jumlah PNS CPNS Honorer

1 S2 3 - - 3 2 S1 35 3 1 39 3 D3/Sarjana Muda 3 - - 3 4 SMA 30 9 6 45 5 SMP 3 - 1 4 6 SD 7 1 15 23

JUMLAH 81 13 23 117

Page 58: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45��

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai di Dinas Pariwisata

Kota Surakarta mayoritas adalah lulusan S1 dan SMA yaitu sebanyak 35orang

dan 30 orang dimana status mereka adalah PNS. Lulusan S2 ada 3 orang dan

sudah berstatus PNS, sedangkan untuk lulusan D3/ Sarjana Muda dan SMP

masing-masing ada 3 orang yang sudah berstatus PNS dan 1orang dari lulusan

SMP yang masih berstatus pegawai honorer. Pegawai honorer paling banyak

adalah lulusan SD yaitu sebanyak 15orang.

Sedangkan komposisi pegawai dinas pariwisata kota Surakarta

berdasarkan golongan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2

Pegawai Dinas Pariwisata Kota Surakarta Berdasarkan Golongan.

No Golongan Jumlah

1 Golongan IV 5 2 Golongan III 42 3 Golongan II 41 4 Golongan I 6 5 Honorer 23

Jumlah 117

Dari tabel diatas diketahui bahwa pegawai Dinas Pariwisata kota

Surakarta bervariasi dari golongan I, II, III, dan IV. Golongan III adalah yang

paling banyak. Dan ada 23orang Honorer, mereka adalah pegawai yang

bekerja dilapangan bertugas mengurus obyek wisata.

Page 59: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46��

G. Potensi Budaya dan Pariwisata kota Surakarta

Sebagai pusat kebudayaan jawa, Surakarta tidak terlepas dari pengaruh

Keraton Surakarta. Keraton Surakarta didirikan oleh Paku Buwono II pada tahun

1745. Sebelumnya ibu kota Keraton Surakarta berada di Kartasura, kira-kira 12km

arah barat Surakarta.

Di Keraton Surakarta terdapat Art Gallery yang menyimpan benda-benda

kuno yang bersejarah, antara lain : Kereta Kencana, Keris, Wayang Kulit,

Dandang/alat untuk menanak nasi dan lain-lain.

Sedangkan di depan Keraton Surakarta berdiri sebuah bangunan yang

bernama “Panggung Sanggabuwana” yang sering disebut sebagai tempat bertemu

Raja dengan Kanjeng Ratu Kidul, penguasa laut selatan. Panggung tersebut

merupakan bangunan kuno dan megah yang ada di Pulau Jawa.

Selain Keraton Surakarta, berdiri pula Pura Mangkunegaran, yang didirikan

oleh Raden Mas Said pada tahun 1757 sebagai tempat tinggal Pangeran

Mangkunegara.

Pura Mangkunegaran menyimpan koleksi yang tak ternilai harganya, sebagian

besar dari zaman Majapahit (1293-1478) dan Mataram (1586-1755) masa

kekaisaran, tarian topeng klasik, wayang orang, pakaian, wayang kulit dan wayang

kayu, patung-patung keagamaan, perhiasan dan benda-benda antik serta pusaka-

pusaka lainnya.

Pura Mangkunegaran terdiri atas dua bangunan utama : Pendapa (Balairung

Istana, tempat menerima tamu) dan Dalem (Balairung Utama) yang dikelilingi

tempat tinggal keluarga Raja. Bagian timur disebut Balai Peni tempat tinggal

Page 60: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47��

putra/pangeran. Bagian barat dinamakan Bale Warni tempat tinggal para putri. Di

dalam Pura Mangkunegaran juga terdapat Perpustakaan Reksopustoko, berisi

naskah-naskah keagamaan dan filsafat yang jarang ditemui, ditulis dalam gaya

tulisan Jawa Kuno.

Dengan keberadaan Keraton tersebut, maka kota Surakarta tidak terlepas dari

upacara-upacara adat tradisional, antara lain :

1. Sekaten

Sekaten adalah perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sekaten

dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan dan penjualan souvenir dan kerajinan

tangan. Pengunjung juga dapat menyaksikan pameran benda-benda pusaka

Keraton di Pagelaran Keraton Solo. Puncak dari perayaan Sekaten adalah

keluarnya gunungan dari Keraton Solo menuju Masjid Agung.

2. Grebeg syawal

Menandai berakhirnya bulan puasa, Keraton Kasunanan Solo menggelar ritual

Grebeg Syawal di halaman Masjid Agung. Dua buah Gunungan yang disebut

Gunungan Estri dan Gunungan Jaler dikirab dari dalam Keraton menuju

halaman Masjid. Sejumlah Prajurit Keraton seperti Prajurit Tamtama,

Sorogeni, Prawiro Anom, Joyosuro dan Panyutirto mengawali perjalanan

Gunungan yang diusung melewati Bangsal Sitihinggil menuju halaman Masjid

Agung Solo. Setelah didoakan, Gunungan yang diisi berbagai macam hasil

bumi dan segala macam makanan tradisional itu kemudian menjadi rebutan

warga yang tekun mengikuti prosesi. Mereka percaya bahwa mereka akan

Page 61: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48��

mendapat berkah dari Keraton ketika berhasil memperoleh bagian dari

Gunungan itu.

3. Grebeg Besar/Idul Adha

Sebuah upacara tahunan untuk memperingati perjalanan haji ke Mekkah, juga

disebut Idul Adha. Perayaan ini diselenggarakan di depan Masjid Agung Solo.

Puncak perayaan adalah saat Hajad Dalem Gunungan dibawa dalam prosesi

dari Keraton Solo menuju Masjid Agung, jam 10.00WIB.

4. Grebeg Pasa

Pada Grebeg Pasa, ada prosesi membawa Gunungan dari Keraton ke Masjid

Agung. Tata caranya adalah Abdi Dalem “Pareden” atau Gunungan satu rakit

(dua buah) diarak menuju Masjid Agung Keraton oleh para Abdi dalem dan

empat peleton prajurit Keraton. Setelah selesai didoakan di Masjid, Gunungan

dibagikan kepada masyarakat.

5. Grebeg Mulud

Diselenggarakan pada tahun Dal (8 tahun sekali). Grebeg dilaksanakan pada

hari Jumat Kliwon. Selanjutnya pada hari Minggu Pahing 00.00 WIB. ISKS

Pakoeboewono dan GK Ratu Alit akan berada di pawon (dapur) Gondorasan

untuk “adang” atau menanak nasi.

6. Ruwatan

Prosesi ruwatan umumnya dilakukan oleh Dalang dan dibantu oleh para ahli

kebatinan, merupakan salah satu laku tirakatan masyarakat Jawa. Ruwatan

tidak ada hubungannya dengan agama dan murni merupakan warisan budaya

masyarakat Jawa yang pantas dilestarikan. Ada dua macam jenis ruwatan,

Page 62: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49��

yaitu “Sarirahayu”, yaitu ruwatan untuk menghilangkan “sukerta” (kesialan

diri) dan “Bumirahayu” untuk menghilangkan “sukerta” bumi atau tempat

tinggal.

7. Kirab Pusaka Keraton

Kirab pusaka merupakan upacara tradisional yang diselenggarakan oleh

Keraton Surakarta dan Pura Mangkunegaran untuk merayakan Tahun Baru

Jawa yaitu 1 Asyura. Prosesi ini memamerkan pusaka-pusaka dari Keraton

yang dibawa Abdi Dalem yang berpakaian Jawa Adat Keraton. Upacara ini

dimulai pukul 19.00 WIB sampai tengah malam. Dalam rangka memeriahkan

1 Asyura pengunjung juga dapat menyaksikan pameran pusaka koleksi

museum seluruh Indonesia di Pagelaran Surakarta.

8. Jumenengan KGPAA Mangkunegaran

Jumenengan adalah acara ritual yang diselenggarakan oleh KGPAA

Mangkunegaran untuk memperingati hari naik tahtanya. Dalam acara tersebut

dimeriahkan dengan Pagelaran Tari.

9. Tinggalan Dalem Jumenengan Paku Buwono

Merupakan upacara adat untuk memperingati Hari Naik Tahta Paku Buwono,

sekaligus acara Wisana Suntono dan Abdi Dalem. Pada upacara tersebut

dilengkapi dengan tarian “Beksan Bedoyo Ketawang” dan dimeriahkan

dengan Pameran Kerajinan Festival Seni dan Budaya serta Pasar Malam.

10. Sesaji Mahesa Lawung

Merupakan acara ritual yang diselenggarakan oleh kerabat Keraton Surakarta

di Hutan Krendhowahono kurang lebih 7km arah utara kota Surakarta.

Page 63: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50��

Upacara ini untuk menyampaikan sesaji kepada Bethari Durga agar menjaga

keselamatan Keraton dan segenap warga masyarakat. Upacara diawali dari

Dalem Agung Purbosuyoso Bangsal Gondorasan menuju Sitihinggil untuk

mengadakan persiapan upacara sebelum diberangkatkan menuju Hutan

Krendowahono.

11. Kirab Budaya Hari Jadi Kota Surakarta

Diselenggarakan oleh Pemkot Surakarta menyambut hari jadi Kota Surakarta

dan dimeriahkan dengan pameran, pentas kesenian, sarasehan, dan city tour.

Disamping kaya akan budayanya, kota Surakarta juga menyimpan obyek

wisata yang memikat para wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Obyek wisata tersebut antara lain :

1. Museum Radya Pustaka

Museum ini dibangun pada tanggal 28 Oktober 1890 oleh Kanjeng Adipati

Sosrodiningrat IV, Pepatih Dalem pada masa pemerintahan Paku Buwono IX

dan Paku Buwono X.

Koleksi museum ini terdiri dari beragam benda bersejarah bernilai tinggi

seperti keris, gamelan, patung-patung batu dan perunggu, wayang kulit,

keramik, dan lain-lain. Di museum ini juga terdapat perpustakaan yang

menyimpan literatur yang ditulis pada era Jawa Kuno dan kolonial Belanda.

2. Wayang Orang Sriwedari

Wayang orang muncul di abad XVIII diilhami drama yang telah berkembang

di Eropa, diciptakan oleh KGPAA Mangkunegoro I di Solo. Pada saat Paku

Page 64: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51��

Buwono X membangun Taman Sriwedari sebagai taman hiburan untuk umum

dan meresmikannya di tahun 1899, diadakan pertunjukan wayang orang yang

kemudian tetap hidup sampai saat ini. Wayang Orang Sriwedari telah berjasa

besar dalam melestarikan kebudayaan bangsa, yaitu seni wayang orang, seni

tari, seni busana, seni suara serta seni karawitan.

3. Wayang Kulit

Tokoh-tokoh wayang kulit berasal dari kisah klasik Ramayana dan

Mahabarata yang mencerminkan kehidupan manusia. Kemampuan dalang

yang paling berperan, terutama ketika memainkan penokohan wayang di balik

tabir yang memunculkan baying-bayang wayang, kemudian diiringi dengan

musik gamelan Jawa. Balutan suara sinden semakin menyempurnakan

pertunjukan. Pengaturan seperti ini menghasilkan sebuah pertunjukan

mahakarya seni.

4. Ketoprak Balekambang

Ketoprak balekambang sudah ada sejak tahun 1950. Tapi gedungnya baru

dibangun tahun 1977. Dulu pertunjukan ini dinamakan “Tobong” atau

panggung darurat karena tempatnya selalu berpindah-pindah. Pada tahun 1989

diputuskan untuk mengadakan pertunjukan tetap di sebuah gedung tak

terpakai. Ketoprak Humor Srimulat juga lahir disini, termasuk pelawak-

pelawak terkenal seperti Gepeng, Timbul, Basuki dan masih banyak lagi.

Ketoprak merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan daerah yang

menyajikan sandiwara dengan memberikan nuansa nilai-nilai historis,

patriotis, eksotis dan humoris.

Page 65: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52��

5. Taman Wisata Budaya Sriwedari

Pakubuwono X pada mulanya membuat Taman Sriwedari sebagai tempat

rekreasi dan peristirahatan bagi keluarga Kerajaan, terinspirasi mitos tentang

keberadaan sebuah taman di surga. Pada awalnya, taman ini terletak disebuah

lokasi yang dinamakan Kebon Rojo atau Taman Raja. Saat ini, taman rekreasi

ini mempunyai fasilitas hiburan baik untuk anak kecil maupun dewasa,

restoran-restoran kecil, dan stan penjualan souvenir. Di dalam komplek taman

ini juga terdapat sebuah atraksi yang terkenal yaitu Wayang Orang. Atraksi ini

digelar tiap malam, menampilkan penari wayang orang dan penyanyinya.

6. Taman Balekambang

Taman Balekambang dulu bernama Partinah Bosch, dibangun oleh kerabat

Mangkunegara. Kemudian dinamakan Balekambang karena di taman tersebut

terdapat sebuah kolam ikan dan kolam renang yang ditengahnya terdapat

rumah istirahat yang sangat indah. Di samping tempat ini terdapat Gedung

Kesenian Ketoprak Balekambang dan kafe yang dikelola seniman muda solo.

Perpaduan antara kesenian tradisional dan modern dalam suatu tempat, sebuah

keunikan tersendiri.

7. Pasar Triwindu / Windujenar (Benda Antik)

Terletak di jantung kota Surakarta, tepatnya di depan Pura Mangkunegaran.

Sebelumnya terkenal sebagai pasar barang bekas, di pasar ini bisa ditemukan

benda-benda kuno dan antik seperti keris, arca batu, arca perunggu, fosil,

lampu gantung dan lain-lain.

Page 66: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53��

Program-program Dinas Pariwisata tentang penyebaran Leaflet, Brosur

dan lain-lain.

1. Penyebaran leaflet melalui Torism Information Centre (TIC).

Penyebaran leaflet melalui TIC dilakukan di tiga tempat, yaitu TIC di

kantor Dinas Pariwisata, TIC di Bandara Internasional Adi Soemarmo dan

TIC di Stasiun Balapan. Penyebaran leaflet ini tidak dilakukan dengan

memberikan kepada masyarakat melainkan masyarakat yang meminta ke

TIC di tiga tempat tersebut. Ini dikarenakan keterbatasan pencetakan

leaflet.

2. Penyebaran leaflet melalui Hotel-hotel dan Restoran-restoran.

Dalam hal ini dinas pariwisata hanya memberikan 5 paket leaflet kepada

setiap hotel dan restoran. Hotel dan restoran dapat menggandakan leaflet

tersebut tetapi dengan biaya sendiri.

3. Penyebaran leaflet melalui Pameran Pariwisata.

Penyebaran leaflet melalui pameran ini tidak hanya pameran pariwisata di

dalam negeri saja, tetapi juga pameran pariwisata di luar negeri yang

diikuti oleh Dinas Pariwisata. Dinas Pariwisata memberi porsi penyebaran

leaflet paling banyak di pameran pariwisata ini, karena dinilai sangat bagus

sebagai promosi pariwisata Kota Surakarta kepada pengunjung pameran

pariwisata yang berasal dari luar Kota Surakarta dan wisatawan

mancanegara.

Page 67: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54��

Dinas Pariwisata kota Surakarta tiap tahun mendapat anggaran dana dari

Pemkot Kota Surakarta untuk mencetak leaflet, brosur dan lain-lain sebanyak

15ribu. Hal ini dirasakan masih sangat kurang sekali karena Walikota

menginginkan leaflet, brosur dan lain-lain dicetak sebanyak 15juta lembar.

Karena keterbatasan dana dari Pemkot maka Dinas Pariwisata sampai tahun

2009 ini hanya bisa mencetak sebanyak 15ribu lembar saja dalam setahun.

Dan penerbitan leaflet ini dilakukan tiga kali dalam setahun, setiap 4bulan

sekali masing – masing 3ribu lembar dan pada 4bulan terakhir leaflet dicetak

lebih banyak dari bulan-bulan sebelumya. Ini untuk mengantisipasi kehabisan

leaflet karena keterbatasan pencetakan.

Page 68: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55��

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Bentuk Output Sistem Informasi Pariwisata Budaya Dinas Pariwisata

kota Surakarta.

Sebuah instansi publik harus senantiasa memberikan pelayanan yang baik

kepada masyarakat yang membutuhkannya. Apa yang menjadi kepentingan

masyarakat harus selalu diutamakan. Pihak instansi yang bersangkutan seharusnya

bisa membantu kebutuhan publik.

Dan untuk memberikan kebutuhan publik akan informasi pariwisata budaya,

Dinas Pariwisata Kota Surakarta menyediakan sistem informasi pariwisata budaya

untuk masyarakat dan wisatawan yang mengunjungi Kota Surakarta dan sistem

informasi pariwisata budaya ini juga sebagai sarana promosi wisata budaya kota

Surakarta baik dalam negeri maupun luar negeri.

Dalam mewujudkan Kota Surakarta sebagai Kota Budaya dan Pariwisata,

Dinas Pariwisata mempunyai peranan yang penting untuk mencapai tujuan

tersebut. Hal ini mengingat Dinas Pariwisata merupakan unsur Pemerintah Daerah

yang berfungsi sebagai pelaksanaan di bidang pariwisata.

Dinas Pariwisata dalam menjalankan fungsinya berdasarkan pada Peraturan

Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 7 tahun 1984 tentang penyerahan sebagian

urusan Pemerintahan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah dalam bidang

kepariwisataan kepada Daerah Tingkat II. Kemudian ditindaklanjuti dengan

Page 69: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56��

Peraturan Daerah No. 7 tahun 1995 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Pariwisata Kota Surakarta.

Untuk memberikan informasi pariwisata budaya, Dinas Pariwisata Kota

Surakarta menggunakan sistem informasi pariwisata sebagai sarananya. Sistem

informasi pariwisata sendiri dapat berupa pamflet, leaflet, baliho, media cetak dan

media elektronik, Tourism Information Centre, dan buku-buku panduan wisata di

Surakarta, bahkan bisa diakses melalui internet. Wisatawan biasanya melihat

pamflet, leaflet, baliho, media cetak dan media elektronik sebelum berkunjung ke

obyek wisata di Kota Surakarta.

Masyarakat yang akan mengunjungi tempat wisata di Kota Surakarta

memerlukan sebuah bentuk informasi yang lengkap dan mudah. Yaitu bentuk

sistem informasi yang memberikan kemudahan bagi para wisatawan mengenai

informasi tempat – tempat pariwisata. Sistem informasi pariwisata sangat

diperlukan agar dapat memberikan kemudahan para wisatawan.

Sistem informasi pariwisata budaya Dinas Pariwisata Kota Surakarta

memiliki output antara lain :

1) Pamflet / Brosur

Brosur, pamflet, atau buklet adalah terbitan tidak berkala yang dapat

terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan

lain, dan selesai dalam sekali terbit.

Brosur atau pamflet memuat informasi atau penjelasan tentang suatu

produk, layanan, fasilitas umum, profil perusahaan, sekolah, atau

dimaksudkan sebagai sarana beriklan. Informasi dalam brosur ditulis dalam

Page 70: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57��

bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami dalam waktu

singkat. Brosur / pamflet dinas pariwisata juga didesain agar menarik

perhatian, dan dicetak di atas kertas yang baik dalam usaha membangun citra

yang baik terhadap layanan dan dapat memberikan informasi yang jelas

tentang pariwisata Surakarta kepada wisatawan.

2) Leaflet

Leaflet atau lembaran selebaran dipergunakan untuk member informasi

tambahan yang sifatnya segera dan masih hangat (up to date) kepada

masyarakat dan wisatawan yang berada dimana saja. Leaflet yang dibuat oleh

Dinas Pariwisata memuat informasi tentang obyek-obyek wisata dan atraksi-

atraksi wisata di kota Surakarta yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan,

antara lain :

a) Leaflet Kraton Kasunanan Surakarta.

Leaflet ini dibuat dengan ukuran kertas 31,5 x 21,5 cm, dilipat menjadi

tiga bagian yang sama dan dicetak diatas kertas berwarna biru muda.

Pada leaflet ini dijelaskan deskripsi Kraton Kasunanan Surakarta yang

ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta dilengkapi

dengan peta dan foto-foto yang menarik. Leaflet ini dibuat melalui

kerjasama dengan pihak Kraton Kasunanan Surakarta, yang dicetak ± 15

ribu lembar. Penyebaran leaflet ini dilakukan secara langsung maupun

diselipkan dalam promotion kits.

Page 71: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58��

b) Leaflet Pura Mangkunegaran.

Leaflet ini dibuat dengan ukuran kertas 31,5 x 21,5 cm, dilipat menjadi

tiga bagian yang sama dan dicetak diatas kertas berwarna hijau muda.

Pada leaflet ini dijelaskan deskripsi Pura Mangkunegaran yang ditulis

dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris serta dilengkapi dengan foto-

fotonya. Leaflet ini dibuat melalui kerjasama dengan pihak Pura

Mangkunegaran, yang dicetak ± 15 ribu lembar. Penyebaran leaflet ini

dilakukan secara langsung maupun diselipkan dalam promotion kits.

c) Leaflet Solo Guide Map.

Leaflet ini dibuat dengan ukuran kertas 31,5 x 21,5 cm, dilipat menjadi

tiga bagian yang sama dan dicetak diatas kertas berwarna coklat muda.

Pada leaflet ini digambar Peta Kota Surakarta dilengkapi keterangan

tentang lokasi-lokasi wisata yang dapat dikunjungi wisatawan. Leaflet

ini dicetak ± 15 ribu lembar dan penyebaranya dengan diselipkan pada

folder atau promotions kits.

d) Leaflet Pasar Antik Triwindu (Windu Jenar).

Leaflet ini dibuat dengan ukuran kertas 31,5 x 21,5 cm, dilipat menjadi

tiga bagian yang sama dan dicetak diatas kertas berwarna coklat tua.

Pada leaflet ini dijelaskan tentang deskripsi Pasar Antik Triwindu

beserta peta letak Pasar Antik Triwindu dan foto-fotonya. Dalam leaflet

ini juga terdapat alamat-alamat toko barang antik di wilayah Surakarta.

Leaflet ini dicetak ± 15 ribu lembar dan penyebaranya dengan diselipkan

pada folder atau promotions kits.

Page 72: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59��

e) Leaflet Museum Radya Pustaka.

Leaflet ini dibuat dengan ukuran kertas 31,5 x 21,5 cm, dilipat menjadi

tiga bagian yang sama dan dicetak diatas kertas berwarna merah tua.

Pada leaflet ini dijelaskan tentang deskripsi Museum Radya Pustaka dan

terdapat pula peta lokasi Museum Radya Pustaka. Dalam leaflet ini

dilengkapi foto-foto yang menarik. Leaflet ini dicetak ± 15 ribu lembar

dan penyebaranya dengan diselipkan pada folder atau promotions kits.

f) Leaflet Wayang Orang Sriwedari.

Leaflet ini dibuat dengan ukuran kertas 31,5 x 21,5 cm, dilipat menjadi

tiga bagian yang sama dan dicetak diatas kertas berwarna abu-abu. Pada

leaflet ini berisi tentang deskripsi tentang Wayang Orang Sriwedari.

Dalam leaflet ini terdapat pula foto-foto yang menarik dan jam

pertunjukan Wayang Orang Sriwedari. Leaflet ini dicetak ± 15 ribu

lembar dan penyebaranya dengan diselipkan pada folder atau promotions

kits.

Selain leaflet-leaflet diatas, Dinas Pariwisata juga menerbitkan leaflet

khusus terutama bila ada event pariwisata dan budaya di kota Surakarta.

Leaflet tersebut hanya memuat informasi seputar event yang akan diadakan

tersebut. Leaflet khusus ini tidak dicetak sebanyak leaflet biasanya, hanya

sebatas untuk kebutuhan pelaksanaan event tersebut. Di kota Surakarta setiap

tahunnya banyak diadakan event pagelaran seni dan budaya, untuk menarik

minat wisatawan untuk mengunjungi kota Surakarta dan memeriahkan

Page 73: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60��

pelaksanaan event seni dan budaya maka diterbitkanlah leaflet khusus

tersebut.

Dinas Pariwisata Kota Surakarta dalam waktu dekat ini akan melakukan

promosi pariwisata di Singapura. Maka untuk mendukung program tersebut,

Dinas Pariwisata Kota Surakarta akan menerbitkan leaflet khusus hanya untuk

promosi di Singapura. Hal ini dilakukan karena untuk menyesuaikan dengan

kondisi di Singapura, agar mudah dipahami oleh wisatawan Singapura.

Leaflet ini nantinya akan memuat semua tujuan wisata di kota Surakarta,

sarana transportasi untuk menuju lokasi wisata dari bandara internasional Adi

Soemarmo, hotel dan tempat penginapan beserta tarifnya, dan informasi

penting lainnya. Bisa dikatakan bila wisatawan asal Singapura memegang

leaflet ini, maka tidak akan tersesat di Kota Surakarta.

Menurut Ibu Ina, staf bidang Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata,

beliau mengatakan :

“Dalam waktu dekat ini Dinas Pariwisata Surakarta akan mengadakan promosi di Singapura. Leaflet yang akan digunakan sebagai alat promosi juga dibuat khusus. Hal ini sesuai permintaan Kedutaan Besar RI di Singapura agar mudah dipahami masyarakat Singapura”. (Wawancara 14 Januari 2010).

Program-program Dinas Pariwisata tentang penyebaran Leaflet, Brosur

dan lain-lain.

a) Penyebaran leaflet melalui Tourism Information Centre (TIC).

Penyebaran leaflet melalui TIC dilakukan di tiga tempat, yaitu TIC di

kantor Dinas Pariwisata, TIC di Bandara Internasional Adi Soemarmo dan

Page 74: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61��

TIC di Stasiun Balapan. Penyebaran leaflet ini tidak dilakukan dengan

memberikan kepada masyarakat melainkan masyarakat yang meminta ke

TIC di tiga tempat tersebut. Ini dikarenakan keterbatasan pencetakan

leaflet.

b) Penyebaran leaflet melalui Hotel-hotel dan Restoran-restoran.

Dalam hal ini dinas pariwisata hanya memberikan 5 paket leaflet kepada

setiap hotel dan restoran. Hotel dan restoran dapat menggandakan leaflet

tersebut tetapi dengan biaya sendiri.

c) Penyebaran leaflet melalui Pameran Pariwisata.

Penyebaran leaflet melalui pameran ini tidak hanya pameran pariwisata di

dalam negeri saja, tetapi juga pameran pariwisata di luar negeri yang

diikuti oleh Dinas Pariwisata. Dinas Pariwisata memberi porsi penyebaran

leaflet paling banyak di pameran pariwisata ini, karena dinilai sangat

bagus sebagai promosi pariwisata Kota Surakarta kepada pengunjung

pameran pariwisata yang berasal dari luar Kota Surakarta dan wisatawan

mancanegara.

Dinas Pariwisata Kota Surakarta tiap tahun mendapat anggaran dana dari

Pemkot Kota Surakarta untuk mencetak leaflet, brosur dan lain-lain sebanyak

15ribu. Hal ini sirasakan masih sangat kurang sekali karena Walikota

menginginkan leaflet, brosur dan lain-lain dicetak sebanyak 15juta lembar.

Karena keterbatasan dana dari Pemkot maka Dinas Pariwisata sampai tahun

2009 ini hanya bisa mencetak sebanyak 15ribu lembar saja dalam setahun.

Page 75: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62��

Dan penerbitan leaflet ini dilakukan tiga kali dalam setahun, setiap 4bulan

sekali masing – masing 3ribu lembar dan pada 4bulan terakhir leaflet dicetak

lebih banyak dari bulan-bulan sebelumya. Ini untuk mengantisipasi kehabisan

leaflet karena keterbatasan pencetakan.

3) Pembuatan Folder.

Folder merupakan alat promosi yang paling banyak dipergunakan dalam

media publikasi pariwisata. Hampir tidak ada terkecualinya orang

mempergunakan folder ini sebagai media publikasi dalam bidang pariwisata.

Demikian pula Dinas Pariwisata, dalam melakukan promosi obyek wisata

budaya di Kota Surakarta juga menggunakan media ini. Pembuatan folder

tidak mudah, karena apa yang harus dimasukkan didalamnya tidak terbatas,

sedangkan luas dan tempat yang tersedia dalam suatu folder sangat terbatas.

Dalam folder tidak boleh memuat hal-hal yang berlebihan, tidak bertele-tele,

berkualitas serba baik, menarik, mengandung kebenaran obyektif dan bersih

dalam wajah.

Dalam pembuatan folder, Dinas pariwisata menyajikan folder yang

ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Folder tersebut dibuat

dengan ukuran kertas 52,5 x 21,5 cm yang dicetak diatas kertas warna merah

untuk folder dalam bahasa Inggris dan warna kuning untuk folder dalam

bahasa Indonesia. Pada foder tersebut dijelaskan tentang deskripsi obyek

wisata Kota Surakarta yang dilengkapi dengan foto masing-masing obyek

wisata. Selain itu, juga dilengkapi dengan alamat-alamat penting, misalnya

Page 76: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63��

money changer, kantor pos, kantor telekomunikasi, kantor polisi, kantor

imigrasi dan rumah sakit.

Selain itu juga dibuat folder “Solo Guide Map”. Folder ini dibuat dengan

ukuran kertas 43,5 x 21,5 cm yang dicetak diatas kertas warna putih. Folder

ini berisi peta Kota Surakarta dengan keterangan obyek-obyek wisata dan

sarana-sarana wisata (hotel dan travel agent) beserta masing-masing obyek

wisata. Dilengkapi juga dengan peta Kota Surakarta dan sekitarnya yang

menyajikan obyek wisata yang tersedia.

4) Pembuatan Promotions Kits.

Bila dibandingkan dengan folder, promotion kits mempunyai isi yang

lebih banyak dan terperinci. Promotion kits disebarkan secara lebih terbatas

daripada folder karena harganya lebih mahal. Promotion kits mengandung

lebih banyak informasi tentang fasilitas dan pelayanan serta berisi petunjuk-

petunjuk. Promotion kits dapat dipergunakan untuk menambah pengetahuan

pembacanya tentang bidang dan kegiatan kepariwisataan di kota Surakarta.

Promotion kits yang dibuat oleh dinas pariwisata kota Surakarta

berukuran 20 x 11 cm setebal 83 halaman. Promotion kits berisi tentang

obyek wisata dan even-even budaya di kota Surakarta dan sekitarnya. Selain

itu memuat juga data mengenai hotel, rumah makan, pusat perbelanjaan,

transportasi, fasilitas umum, pusat seni dan kerajinan, pelayanan umum dan

informasi lainnya.

Page 77: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64��

Dalam pembuatan leaflet, folder dan promotion kits dinas pariwisata

melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait yang bergerak dalam bidang

kepariwisataan. Dinas pariwisata menghubungi pihak terkait untuk memperoleh

deskripsi dari obyek wisata yang dipromosikan, demikian pula instansi yang

bersangkutan diharapkan ikut berpartisipasi dalam pembuatannya. Sedangkan

penyebaran leaflet, folder dan promotion kits dilakukan melalui beberapa cara,

antara lain :

a) Disediakan di Kantor Dinas Pariwisata Kota Surakarta, cara ini

diperuntukkan bagi para wisatawan yang ingin mengetahui obyek-

obyek wisata di kota Surakarta yang dapat dikunjungi.

b) Disebarkan melalui pameran yang diikuti oleh Dinas Pariwisata baik di

Kota Surakarta maupun kota lain seperti pameran di Jakarta dan Bali.

c) Disebarkan melalui kantor Dinas Pariwisata di Kota lain di Indonesia

yang mempunyai potensi wisata menarik wisatawan, seperti Dinas

Pariwisata di Bali, Jakarta, Yogyakarta, Sulawesi dan lain-lain.

d) Disebarkan melalui PHRI dan ASITA di seluruh Indonesia.

e) Disebarkan kepada Kantor-kantor Pariwisata di Negara lain maupun

kantor kedutaan dimana wisatawan di Negara tersebut banyak tertarik

obyek wisata di Indonesia, seperti Belanda, Jepang, Jerman, Perancis.

Australia dan Amerika Serikat yang dikirim melalui pos atau dititipkan

kepada pejabat Pemerintah Daerah yang melakukan kunjungan kerja ke

luar negeri.

Page 78: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65��

Penyebaran publikasi tersebut sebagaimana diungkapkan oleh kepala seksi

pemasaran dinas pariwisata sebagai berikut :

“Penyebaran alat-alat promosi, seperti leaflet, folder dan promotion kits disebarkan ke seluruh Indonesia dan di beberapa Negara lain. Di Indonesia melalui Dinas Pariwisata sedangkan di Negara lain melalui kantor-kantor pariwisata Negara yang bersangkutan, yang dikirimkan melalui pos atau dititipkan melalui pejabat Pemerintah Daerah yang melakukan kunjungan ke luar negeri.” (Wawancara dengan Drs. Mufti Raharja, 12 Januari 2010).

Pelaksanaan penyebaran media promosi dalam sistem informasi pariwisata

dilakukan sepanjang tahun. Dengan adanya media promosi tersebut diharapkan

Kota Surakarta menjadi lebih terkenal sebagai Kota Budaya dan Pariwisata di

Indonesia, sehingga banyak wisatawan yang tertarik mengunjungi Kota Surakarta.

5) Baliho.

Penerbitan baliho ini melekat pada suatu event seni dan budaya di

Surakarta. Baliho ini hanya dicetak bila akan diadakan sebuah event seni dan

budaya di Kota Surakarta. Dalam penerbitan baliho ini, Dinas Pariwisata

bekerja sama dengan Depkominfo Surakarta dan Pemkot Surakarta. Karena

Depkominfo Surakarta adalah yang mengelola tempat pemasangan baliho

milik Pemkot Surakarta. Dinas Pariwisata disini hanya berperan sebagai

penyelenggara event dan untuk pembuatan dan pemasangan baliho dilakukan

oleh Depkominfo Surakarta.

6) Media Cetak dan Elektronik.

Selain menggunakan leaflet, folder, promotion kits dan baliho, Dinas

Pariwisata juga menggunakan media cetak dan elektronik untuk mengadakan

Page 79: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66��

promosi pariwisata, yaitu melalui iklan di koran, siaran radio, maupun siaran

televisi.

Radio Republik Indonesia (RRI) programa satu Surakarta dan radio-radio

swasta di Kota Surakarta memberikan kesempatan kepada Dinas Pariwisata

untuk menyiarkan kegiatan kepariwisataan setiap sebulan sekali. Dalam

siaran radio tersebut isinya antara lain tentang kegiatan kepariwisataan di

Kota Surakarta dan aneka kegiatan budaya dan pariwisata di Kota Surakarta.

Sedangkan dari Dinas Pariwisata, siaran kepariwisataan yang

diselenggarakan diakuinya dilakukan secara rutin sebulan sekali. (Wawancara

dengan Bapak Mufti Raharja, 18 Januari 2010).

Dengan adanya siaran radio yang menyajikan informasi pariwisata maka

masyarakat yang mendengarkan radio dapat mengetahui kegiatan pariwsata,

sehingga mereka mempunyai rasa tertarik untuk menikmati atau melihat

kegiatan tersebut dan bahkan ikut serta dalam kegiatan yang akan

diselenggarakan. Selain itu radio merupakan media elektronik yang banyak

dimiliki masyarakat, hal ini berarti peluang yang bagus untuk mengadakan

promosi pariwisata di kota Surakarta.

Untuk siaran televisi, Dinas Pariwisata hanya sebagai pemberi ijin siaran

dan menunjukan obyek wisata mana saja yang bagus untuk siaran televisi.

Sekarang ini sedang marak acara-acara di televisi swasta yang melakukan

pembuatan sinetron yang mengambil lokasi syuting yang berlatar belakang

obyek wisata budaya di Kota Surakarta. Hal ini sangat membantu sekali bagi

Page 80: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67��

Dinas Pariwisata untuk memperkenalkan obyek wisata di Kota Surakarta

kepada seluruh pemirsa televisi di Indonesia bahkan di luar negeri.

Siaran televisi sangat membantu sekali dalam promosi pariwisata di

Surakarta, hal ini dikarenakan hampir semua masyarakat mempunyai televisi.

Ini merupakan peluang bagus untuk dapat menarik wisatawan untuk datang

ke kota Surakarta.

Dinas Pariwisata juga melakukan promosi melalui media cetak. Dinas

pariwisata melakukan pemasangan iklan di media cetak untuk menarik minat

wisatawan untuk berkunjung ke Surakarta. Contohnya, Dinas Pariwisata

memasang iklan untuk dua halaman penuh di harian Solo Pos untuk Calender

of Event 2010. Dan setiap akan diadakan event-event kebudayaan di

Surakarta, Dinas Pariwisata akan memasang iklan di media cetak sebagai

sarana promosi untuk menarik wisatawan untuk meramaikan event-event

kebudayaan tersebut.

7) TIC (Tourism Information Centre).

Di kota Surakarta terdapat 3 counter TIC (Tourism Information Centre)

yang masing-masing terletak di Bandara Adi Soemarmo Solo, Stasiun

Balapan, dan di kantor Dinas Pariwisata Surakarta di Jalan Slamet Riyadi

Surakarta.

a) TIC di Bandara Adi Soemarmo.

TIC di Bandara Adi Soemarmo ini merupakan hasil kerjasama

Dinas Pariwisata kota Surakarta dengan Dinas Seni Budaya dan

Page 81: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68��

Pariwisata propinsi Jawa Tengah dan pihak Bandara Adi Soemarmo.

Pihak bandara Adi Soemarmo hanya menyediakan tempat untuk

counter TIC, sedangkan masalah kelengkapan TIC seperti

perlengkapan ruangan, listrik dan lain-lain disediakan oleh Dinas Seni

Budaya dan Pariwisata propinsi Jawa Tengah. Dinas Pariwisata kota

Surakarta hanya bertugas untuk mengelola TIC saja. Untuk pegawai

yang bertugas di TIC, Dinas Pariwisata kota Surakarta mengambil

dari pegawai HPI (Himpunan Pemandu Indonesia) Surakarta. Hal ini

senada yang diungkapkan oleh Ibu Ina, staf Dinas Pariwisata yang

menangani TIC di Surakarta sebagai berikut :

“Dinas Pariwisata Surakarta hanya sebagai pengelola saja, masalah kelengkapan TIC itu menjadi tanggungan Dinas Seni Budaya dan Pariwisata Propinsi Jawa Tengah. Dan untuk semua pegawai TIC kita mengambil dari HPI”. (wawancara 14 Januari 2010).

Hanya di TIC Bandara Adi Soemarmo ini yang menjadi

tanggungan Dinas Seni Budaya dan Pariwisata propinsi Jawa Tengah,

karena di wilayah propinsi Jawa Tengah hanya terdapat dua bandara

saja yaitu Bandara Ahmad Yani di Semarang dan Bandara Adi

Soemarmo di Surakarta.

b) TIC di Stasiun Balapan.

TIC Stasiun Balapan ini murni dibiayai dan dikelola oleh Dinas

Pariwisata kota Surakarta bekerja sama dengan pihak Stasiun

Balapan. Pihak Stasiun Balapan disini hanya menyediakan ruangan

saja dan untuk kelengkapan dan fasilitas menjadi tanggungan pihak

Page 82: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69��

Dinas Pariwisata kota Surakarta. Dinas Pariwisata kota Surakarta

hanya bertugas untuk mengelola TIC saja. Untuk pegawai yang

bertugas di TIC, Dinas Pariwisata kota Surakarta mengambil dari

pegawai HPI (Himpunan Pemandu Indonesia) Surakarta.

c) TIC di Jalan Slamet Riyadi Surakarta.

TIC ini berada satu gedung dengan Dinas Pariwisata kota

Surakarta. TIC ini dikelola langsung oleh Dinas Pariwisata sendiri,

tetapi pegawai yang bertugas di TIC, Dinas Pariwisata tetap memakai

pegawai dari HPI (Himpunan Pemandu Indonesia) Surakarta bukan

dari pegawai dinas pariwisata sendiri. Hal ini dikarenakan pegawai

HPI (Himpunan Pemandu Indonesia) Surakarta lebih mengenal

obyek-obyek wisata di Surakarta dan sekitarnya. Sedangkan Dinas

Pariwisata hanya sebagai pengelola saja.

Perkembangan ilmu dan teknologi membawa dampak yang bagus bagi

sistem informasi pariwisata budaya di kota Surakarta. Dengan adanya internet

maka cara ini merupakan media komunikasi yang efektif dan efisien dalam

memperoleh dan mempublikasikan informasi. Melalui internet, atraksi

pariwisata di kota Surakarta dapat dilihat di layar monitor. Karena dinas

pariwisata sejak tahun 1998 telah membuat situs internet yang menyajikan

atraksi pariwisata di kota Surakarta. Alamat situs tersebut di :

www.solotouroff.go.id Pembuatan situs tersebut menghabiskan biaya sebesar

Rp. 10.000.000,- yang dilakukan kerjasama dengan pihak Timlo2000 (Tim

Solo) sebagai provider dan pihak Telkomsel. Untuk menjaga agar data yang

Page 83: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70��

ditampilkan tetap dalam keadaan baik, Dinas Pariwisata melakukan

pemeliharaan dengan melakukan kontrol setiap sebulan sekali. Selain itu, bila

perlu dilakukan penambahan data-data yang diperlukan demi kesempurnaan

situs tersebut.

Tetapi pada tahun 2003 situs internet Dinas Pariwisata mengalami

perubahan dari www.solotouroff.go.id menjadi www.visitsolo.go.id hal ini

dilakukan karena seiring perkembangan jaman dan juga agar mudah diingat

dan dicari di internet. Situs internet Dinas Pariwisata Kota Surakarta di

alamat www.visitsolo.go.id dibuat selengkap dan seatraktif mungkin. Ini

dilakukan agar masyarakat pengunjung situs tersebut lebih mudah dan cepat

untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. Berikut ini adalah contoh

halaman muka dari website www.surakarta.go.id sebagai berikut :

Gambar 3.1

Halaman Muka Website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Surakarta

(Sumber : www.surakarta.go.id)

Page 84: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71��

Gambar 3.2

Halaman muka website www.wisatasolo.com

(Sumber : www.wisatasolo.com)

Pada tahun 2009 ini, Dinas Pariwisata mengajukan anggaran dana

kepada Dewan Perwakilan Rakyat Surakarta untuk mengubah lagi alamat

website Dinas Pariwisata kota Surakarta. Tetapi anggaran dana tersebut

belum mendapat persetujuan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Surakarta.

Alamat website Dinas Pariwisata yang baru ini nantinya akan memuat

informasi lebih lengkap dan detail sehingga para pengunjung alamat website

tersebut dapat memperoleh informasi yang jelas.

Page 85: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72��

B. Respon masyarakat terhadap Sistem Informasi Pariwisata Budaya kota

Surakarta.

Dalam Sistem Informasi Pariwisata, Dinas Pariwisata harus tanggap

terhadap kebutuhan wisatawan. Dinas Pariwisata telah menyediakan sarana

promosi berupa : Pamflet, Leaflet, Baliho, Media Cetak dan Elektronik, Buku

Panduan Wisata, dan Tourism Information Centre (TIC). Sarana promosi

tersebut merupakan sarana penunjang untuk meningkatkan dan menarik

minat wisatawan berkunjung ke kota Surakarta.

Berikut ini adalah respon para wisatawan saat ditanya bagaimana mereka

mengetahui wisata budaya kota Surakarta.

Darwin W. wisatawan asal Klaten mengatakan :

“Saya mengetahui info tentang budaya Surakarta media massa dan referensi dari teman serta kabar yang beredar di masyarakat. Mengenai wisata yang berupa tempat/ obyek yang berada di wilayah kota Surakarta dan sekitarnya banyak yang saya ketahui melalui browsing di dunia maya/ web (www.surakarta.go.id) memberikan tambahan wawasan kepada saya tentang obyek wisata budaya Surakarta.” (Wawancara tanggal 21 maret 2010)

Farizka febrianto wisatawan asal Pacitan mengungkapkan :

“Saya dapat info dari media massa, diantaranya Koran dan televisi. Tapi hampir sebagian besar saya peroleh info dari teman dan masyarakat.” (Wawancara tanggal 21 maret 2010). Kresna wisatawan asal Jakarta mengungkapkan : “Saya mengetahui tentang obyek wisata budaya di Solo dari Koran-koran dan televisi serta dari pembicaraan orang-orang yang sudah pernah berkunjung ke Solo. Saya juga mendapat tambahan informasi pariwisata kota Solo dari Leaflet yang saya dapatkan dari TIC bandara Adi Soemarmo.” (Wawancara tanggal 19 april 2010).

Page 86: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73��

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa para wisatawan

mengetahui informasi obyek wisata budaya kota Surakarta melalui salah satu

sarana promosi yang ada di Dinas Pariwisata kota Surakarta. Sarana tersebut

adalah media massa (cetak dan elektronik).

Obyek wisata budaya di kota Surakarta bermacam-macam, diantaranya

adalah Keraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran yang paling banyak

dikunjungi wisatawan.

Bapak Mufti Raharja, pegawai Dinas Pariwisata mengungkapkan :

“Memang selama ini para wisatawan banyak mendapat informasi mengenai wisata budaya Surakarta melalui media massa dan informasi dari mulut ke mulut oleh masyarakat. Selain itu, sekarang kan jamannya internet, kita akan lebih banyak memberikan informasi wisata budaya melalui website Dinas Pariwisata kota Surakarta” (Wawancara tanggal 24 maret 2010).

Tanggapan para wisatawan mengenai ketertarikan mereka terhadap

obyek wisata budaya di kota Surakarta adalah sebagai berikut :

Widhi wisatawan asal Magetan Jawa Timur menjawab :

“Saya tertarik dengan obyek wisata di Surakarta jarena sebagian besar obyek wisatanya sarat dengan sejarah dan masih murni akan nilai-nilai kebudayaannya. Disamping itu masyarakatnya juga ramah-ramah dan tempat wisatanya juga nyaman.” (Wawancara tanggal 28 maret 2010).

Hamzah wisatawan asal Pemalang menjawab :

“Ketertarikan saya terhadap obyek wisata di Surakarta karena saya mendengar bahwa lingkungan daripada tempat wisata di kota Surakarta cukup higienis dan dipenuhi ketata kramaan.” (Wawancara tanggal 21 maret 2010).

Page 87: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74��

Mr.William wisatawan asal USA mengatakan : “I knew tourism object in Solo from internet. I’m interested with its culture and foods. Solo has beautiful culture and delicious foods. It also has many beautiful places to be visited, such as Mangkunegaran Palace, klewer market, triwindu market, etc”. (saya mengetahui obyek wisata d solo dari internet. Saya tertarik dengan kebudayaan dan makanannya. Solo punya kebudayaan yang indah dan makanan yang lezat. Solo juga mempunyai banyak tempat yang indah untuk dikunjungi seperti Pura Mangkunegaran,Pasar klewer,pasar triwindu.) (Wawancara tanggal 19 april 2010).

Manfaat dari sistem informasi pariwisata budaya Dinas Pariwisata kota

Surakarta adalah memberikan informasi yang dibutuhkan para wisatawan

yang berkunjung ke kota Surakarta tentang pariwisata kota Surakarta dan

menyediakan data base yang lengkap dan akurat dibidang pariwisata dan

kebudayaan yang berbasis teknologi informasi. Dengan adanya sistem

informasi pariwisata budaya diharapkan para wisatawan bisa mendapatkan

informasi tentang pariwisata budaya yang selengkap-lengkapnya.

Penulis menanyakan apakah sistem informasi pariwisata yang ada di

dinas pariwisata kota Surakarta sudah memberikan informasi tentang

pariwisata budaya yang lengkap kepada para wisatawan yang berkunjung ke

kota Surakarta. Berikut ini adalah kutipan hasil wawancara dengan beberapa

wisatawan yang berkunjung ke kota Surakarta :

Darwin W. wisatawan asal Klaten mengatakan :

“Menurut saya informasi yang diberikan sudah memadai, tetapi perlu beberapa perkembangan. Promosi dan pemasaran wisata perlu dibuat professional untuk lebih menjadikan wisata solo menjadi brand awareness bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Sistem informasi pariwisata perlu pembenahan kearah profesionalitas, bila perlu

Page 88: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75��

kerjasama dengan pihak swasta untuk membangun sistem kerja obyek-obyek pariwisata.” (Wawancara tanggal 21 maret 2010) Bp.Widanarko wisatawan asal Surabaya mengatakan :

“Bagi saya sistem informasi pariwisata sudah cukup bagus untuk saya mengerti,selain banyak di informasikan lewat surat kabar juga banyak diadakan event-event yang bertempat di lokasi wisata kota solo.” (Wawancara tanggal 19 april 2010) Widhi wisatawan asal Magetan Jawa Timur mengatakan :

“Sebenarnya informasinya sudah cukup lengkap. Hanya saja content dan pengemasannya kurang menarik (Buku dan Leaflet). Untuk peta wisata yang ada ditempat-tempat umum sudah terlalu lama sehingga kurang jelas dibaca. Harapan saya semoga contentnya bisa dikemas lebih menarik bagi wisatawan dalam kota maupun luar kota.” (Wawancara tanggal 28 maret 2010). Hamzah wisatawan asal Pemalang mengungkapkan :

“Sistem informasi pariwisata kota Surakarta masih belum memberikan informasi yang lengkap kepada wisatawan, karena saya melihat tidak ada informasi yang terdeskripsi dengan baik sehingga para wisatawan kurang tahu betul akan kemahsyuran wisata budaya di kota Surakarta. Saya melihat banyak potensi-potensi yang bisa dikembangkan dari pariwisata kota Surakarta, sehingga sistem informasi pariwisata itu sendiri dapat tersampaikan kepada masyarakat dengan cermat dan menarik antusiasme wisatawan untuk berkunjung.” (wawancara tanggal 21 maret 2010). Mr.William wisatawan asal USA mengatakan : “Tourism information centre has given me informations about Solo completely. It releases interesting brochures.” (TIC sudah memberikan informasi yang lengkap tentang Solo. TIC menerbitkan brosur yang sangat menarik.) (wawancara tanggal 19 april 2010).

Berdasarkan tanggapan para wisatawan, sistem informasi pariwisata kota

Surakarta sudah cukup bagus dalam memberikan informasi, tetapi masih

Page 89: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76��

perlu perbaikan dalam penyajian dan kelengkapan informasi sehingga bisa

memberikan informasi yang lengkap dan jelas kepada wisatawan.

Dinas Pariwisata Surakarta tetap terus berupaya agar dapat menarik

minat wisatawan supaya berkunjung ke kota Surakarta. Dinas pariwisata kota

Surakarta memasarkan wisata budaya Surakarta salah satunya melalui sistem

informasi pariwisata guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari

tahun ke tahun.

Dari banyaknya jumlah leaflet yang diterbitkan setiap tahunnya

dirasakan kurang bila dibandingkan banyaknya wisatawan yang berkunjung

ke kota Surakarta yang setiap tahunnya mengalami peningkatan. Peningkatan

jumlah wisatawan tidak diimbangi dengan jumlah pencetakan leaflet yang

dari tahun 2007 sampai 2009 hanya mencetak leaflet sebanyak 15ribu lembar

setiap tahunnya. Dari banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke

Surakarta pada tahun 2008 yaitu sebanyak 1.042.862 dan mengalami

kenaikan sebesar 3,5 % pada tahun 2009 yaitu sebanyak 1.080.330 dengan

jumlah leaflet yang hanya 15ribu lembar dirasakan sangat kurang sekali

dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang datang ke kota Surakarta.

Walikota Surakarta menginginkan leaflet, brosur dan lain-lain dicetak

sebanyak 15juta lembar. Karena keterbatasan dana dari Pemkot maka Dinas

Pariwisata sampai tahun 2009 ini hanya bisa mencetak sebanyak 15ribu

lembar saja dalam setahun. Dan penerbitan leaflet ini dilakukan tiga kali

dalam setahun, setiap 4bulan sekali masing – masing 3ribu lembar dan pada

Page 90: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77��

4bulan terakhir leaflet dicetak lebih banyak dari bulan-bulan sebelumya. Ini

untuk mengantisipasi kehabisan leaflet karena keterbatasan pencetakan.

Berikut ini adalah tabel data jumlah kunjungan wisatawan ke Obyek dan

daya tarik wisata kota Surakarta dalam 5 tahun terakhir :

Tabel 3.1

Data Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Obyek dan Daya Tarik Wisata Kota

Surakarta 5 Tahun Terakhir.

Tahun Wisatawan Mancanegara (WISMAN)

Wisatawan Nusantara (WISNUS)

JUMLAH WISMAN &

WISNUS

Prosentase Progress

2005

2006

2007

2008

2009

9.649

10.626

11.922

13.859

26.047

760.095

904.984

960.652

1.029.003

1.054.283

769.744

915.610

972.547

1.042.862

1.080.330

Naik 19 %

Naik 5,85 %

Naik 7,2 %

Naik 3,5 %

Sumber : Dinas Pariwisata kota Surakarta.

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah

wisatawan yang berkunjung ke kota Surakarta terus mengalami peningkatan.

Hal ini seharusnya diimbangi dengan jumlah leaflet yang dicetak agar

seimbang dengan wisatawan yang berkunjung. Tetapi karena keterbatasan

dana dari pemkot Surakarta penambahan jumlah leaflet belum dapat

dilakukan.

Page 91: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78��

C. Data jumlah pengunjung Obyek dan Daya Tarik Wisata Budaya kota

Surakarta.

Dinas Pariwisata Surakarta tetap terus berupaya agar dapat menarik

minat wisatawan supaya berkunjung ke kota Surakarta. Dinas pariwisata kota

Surakarta memasarkan wisata budaya Surakarta salah satunya melalui sistem

informasi pariwisata guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dari

tahun ke tahun.

Setiap tahunnya jumlah kunjungan wisatawan ke kota Surakarta terus

mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat dari data jumlah kunjungan

wisatawan ke Surakarta melalui obyek daya tarik wisata (ODTW) selama 5

tahun terakhir.

Tabel 3.2

Data Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Obyek dan Daya Tarik Wisata Kota

Surakarta 5 Tahun Terakhir.

Tahun Wisatawan Mancanegara (WISMAN)

Wisatawan Nusantara (WISNUS)

JUMLAH WISMAN &

WISNUS

Prosentase Progress

2005

2006

2007

2008

2009

9.649

10.626

11.922

13.859

26.047

760.095

904.984

960.652

1.029.003

1.054.283

769.744

915.610

972.547

1.042.862

1.080.330

Naik 19 %

Naik 5,85 %

Naik 7,2 %

Naik 3,5 %

Sumber : Dinas Pariwisata kota Surakarta.

Page 92: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79��

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah

wisatawan yang berkunjung ke kota Surakarta terus mengalami peningkatan.

Ini dapat dilihat dari data kunjungan wisatawan selama 5 tahun terakhir. Dari

peningkatan jumlah wisatawan yang datang setiap tahunnya menunjukan

bahwa sistem informasi pariwisata budaya Dinas Pariwisata Surakarta

berperan besar dalam menarik wisatawan untuk mengunjungi wisata budaya

kota Surakarta.

Banyaknya event-event wisata yang diadakan oleh Dinas Pariwisata

setiap tahun juga berdampak meningkatnya jumlah wisatawan ke Surakarta

terutama wisatawan mancanegara. Dinas pariwisata Surakarta bisa dikatakan

sukses menarik minat wisatawan mancanegara agar mengunjungi obyek-

obyek wisata budaya yang ada di kota Surakarta.

Berikut ini adalah data jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara

pada obyek dan daya tarik wisata kota Surakarta pada tahun 2009 :

Tabel 3.3

Data Jumlah Wisatawan Nusantara dan Mancanegara pada Obyek dan Daya

Tarik Wisata kota Surakarta pada tahun 2009

Nomor Obyek & Daya Tarik Wisata

Wisatawan Nusantara (WISNUS)

Wisatawan Mancanegara (WISMAN)

TOTAL JUMLAH

1

2

3

4

Kraton Surakarta

Pura Mangkunegaran

THR Sriwedari

M. Radya Pustaka

123.867

36.104

403.107

9.191

5.205

15.791

76

1.360

129.072

51.895

403.183

10.551

Page 93: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80��

5 Museum Batik 30.238 801 31.039

JUMLAH 602.507 23.233 625.740

Sumber : Dinas Pariwisata kota Surakarta.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa obyek wisata budaya di kota

Surakarta yang paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara dan

wisatawan nusantara adalah THR Sriwedari, sedangkan Kraton Surakarta

menduduki terbanyak kedua obyek wisata yang paling banyak dikunjungi

wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Museum Batik adalah

obyek wisata budaya yang paling sedikit dikunjungi wisatawan.

Obyek wisata budaya di kota Surakarta yang paling banyak dikunjungi

wisatawan mancanegara selama tahun 2009 adalah Pura Mangkunegaran,

sedangkan obyek wisata budaya yang paling banyak dikunjungi wisatawan

nusantara selama tahun 2009 adalah THR Sriwedari. Wisatawan

mancanegara paling sedikit mengunjungi THR Sriwedari yaitu hanya 76

orang dalam setahun pada tahun 2009, Obyek wisata yang paling sedikit

mendapat kunjungan wisatawan nusantara adalah Museum Radya Pustaka

yaitu sebanyak 9.191 orang dalam tahun 2009.

Menurut tabel diatas wisatawan mancanegara datang ke Surakarta lebih

banyak untuk mengunjungi Pura Mangkunegaran daripada Kraton Surakarta,

sedangkan wisatawan nusantara lebih tertarik mengunjungi Kraton Surakarta

daripada Pura Mangkunegaran. Kedua obyek wisata budaya tersebut lebih

banyak menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung daripada

obyek wisata budaya yang lain yang ada di kota Surakarta.

Page 94: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81�

Page 95: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82��

Page 96: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83��

Menurut tabel diatas pada bulan agustus kota Surakarta paling banyak

mendapat kunjungan wisatawan asing. Sedangkan wisatawan domestik

paling banyak berkunjung ke Surakarta pada bulan maret. Ini dikarenakan

bersamaan dengan musim liburan anak sekolah. Hal ini berbanding terbalik

dengan jumlah kunjungan wisatawan asing yang berkunjung pada bulan

maret tahun 2009 adalah bulan yang mendapat kunjungan paling sedikit pada

tahun 2009.

Menurut data diatas pada bulan Maret adalah bulan yang mendapat

kunjungan wisatawan asing dan wisatawan domestik selama tahun 2009.

Sedangkan pada bulan Nopember adalah bulan yang mendapat kunjungan

wisatawan asing dan domestik selama 2009.

Ada hal menarik dari data diatas, selama tahun 2009 wisatawan domestik

tidak ada yang mengunjungi TIC (Tourism Information Centre). Hal ini

dikarenakan karena wisatawan domestik mengetahui obyek wisata budaya

dari mulut ke mulut atau dari iklan di media cetak maupun elektronik. TIC

(Tourism Information Centre) pada tahun 2009 hanya dikunjungi oleh

wisatawan asing, karena wisatawan asing banyak mendapat informasi tentang

pariwisata budaya yang ada di kota Surakarta melalui TIC (Tourism

Information Centre) yang ada di kota Surakarta.

Dari tabel-tabel diatas ada perbedaan dalam penyebutan wisatawan baik

itu wisatawan asing dan wisatawan domestik yaitu untuk wisatawan asing

ada yang memakai wisatawan asing dan wasatawan mancanegara, begitu juga

Page 97: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84��

dengan wisatawan domestik yaitu wisatawan domestik dan wisatawan

nusantara. Untuk itu diharapkan dinas pariwisata memakai salah satu

penyebutan saja, agar tidak membingungkan pembaca.

Page 98: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada

bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi

Pariwisata Budaya di Dinas Pariwisata Surakarta sebagai upaya untuk

memenuhi kebutuhan wisatawan akan informasi pariwisata budaya di kota

Surakarta dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Pariwisata Budaya di

Dinas Pariwisata Surakarta memiliki output yaitu : 1. Pamflet/brosur. 2.

Leaflet. 3. Baliho. 4. Media Cetak dan Elektronik. 5. TIC..

1. Bentuk output sistem informasi pariwisata budaya Dinas Pariwisata

Surakarta.

a) Pamflet / Brosur.

Brosur, pamflet, atau buklet adalah terbitan tidak berkala yang

dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait

dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit.

Brosur atau pamflet memuat informasi atau penjelasan tentang

suatu produk, layanan, fasilitas umum, profil perusahaan, sekolah, atau

dimaksudkan sebagai sarana beriklan. Informasi dalam brosur ditulis

dalam bahasa yang ringkas, dan dimaksudkan mudah dipahami dalam

waktu singkat.

Page 99: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86 �

b) Leaflet.

Leaflet atau lembaran selebaran dipergunakan untuk member

informasi tambahan yang sifatnya segera dan masih hangat (up to date)

kepada masyarakat dan wisatawan yang berada dimana saja. Leaflet

yang dibuat oleh Dinas Pariwisata memuat informasi tentang obyek-

obyek wisata dan atraksi-atraksi wisata di kota Surakarta yang dapat

dikunjungi oleh para wisatawan.

c) Baliho.

Penerbitan baliho ini melekat pada suatu event seni dan budaya di

Surakarta. Baliho ini hanya dicetak bila akan diadakan sebuah event

seni dan budaya di Kota Surakarta. Dalam penerbitan baliho ini, Dinas

Pariwisata bekerja sama dengan Depkominfo Surakarta dan Pemkot

Surakarta. Karena Depkominfo Surakarta adalah yang mengelola

tempat pemasangan baliho milik Pemkot Surakarta. Dinas Pariwisata

disini hanya berperan sebagai penyelenggara event dan untuk

pembuatan dan pemasangan baliho dilakukan oleh Depkominfo

Surakarta.

d) Media Cetak dan Elektronik.

Selain menggunakan leaflet, folder, promotion kits dan baliho,

Dinas Pariwisata juga menggunakan media cetak dan elektronik untuk

mengadakan promosi pariwisata, yaitu melalui iklan di koran, siaran

radio, maupun siaran televisi.

Page 100: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87 �

Radio Republik Indonesia (RRI) programa satu Surakarta dan

radio-radio swasta di Kota Surakarta memberikan kesempatan kepada

Dinas Pariwisata untuk menyiarkan kegiatan kepariwisataan setiap

sebulan sekali.

Untuk siaran televisi, Dinas Pariwisata hanya sebagai pemberi ijin

siaran dan menunjukan obyek wisata mana saja yang bagus untuk

siaran televisi. Sekarang ini sedang marak acara-acara di televisi

swasta yang melakukan pembuatan sinetron yang mengambil lokasi

syuting yang berlatar belakang obyek wisata budaya di Kota Surakarta.

Hal ini sangat membantu sekali bagi Dinas Pariwisata untuk

memperkenalkan obyek wisata di Kota Surakarta kepada seluruh

pemirsa televisi di Indonesia bahkan di luar negeri.

e) Internet.

Dengan adanya internet maka cara ini merupakan media

komunikasi yang efektif dan efisien dalam memperoleh dan

mempublikasikan informasi. Melalui internet, atraksi pariwisata di

kota Surakarta dapat dilihat di layar monitor. Karena Dinas Pariwisata

sejak tahun 1998 telah membuat situs internet yang menyajikan atraksi

pariwisata di kota Surakarta.

Alamat website Dinas Pariwisata ini nantinya akan memuat

informasi lebih lengkap dan detail sehingga para pengunjung alamat

website tersebut dapat memperoleh informasi yang jelas. Semua

Page 101: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88 �

informasi pariwisata budaya kota Surakarta dapat diakses melalui situs

www.surakarta.go.id dan www.wisatasolo.com

f) TIC (Tourism Information Centre).

Di kota Surakarta terdapat 3 counter TIC (Tourism Information

Centre) yang masing-masing terletak di Bandara Adi Soemarmo Solo,

Stasiun Balapan, dan di kantor Dinas Pariwisata Surakarta di Jalan

Slamet Riyadi Surakarta.

� TIC di Bandara Adi Soemarmo.

TIC di Bandara Adi Soemarmo ini merupakan hasil kerjasama

Dinas Pariwisata kota Surakarta dengan Dinas Seni Budaya dan

Pariwisata propinsi Jawa Tengah dan pihak Bandara Adi

Soemarmo. Pihak bandara Adi Soemarmo hanya menyediakan

tempat untuk counter TIC, sedangkan masalah kelengkapan TIC

seperti perlengkapan ruangan, listrik dan lain-lain disediakan oleh

Dinas Seni Budaya dan Pariwisata propinsi Jawa Tengah.

� TIC di Stasiun Balapan.

TIC Stasiun Balapan ini murni dibiayai dan dikelola oleh

Dinas Pariwisata kota Surakarta bekerja sama dengan pihak

Stasiun Balapan. Pihak Stasiun Balapan disini hanya menyediakan

ruangan saja dan untuk kelengkapan dan fasilitas menjadi

tanggungan pihak Dinas Pariwisata kota Surakarta.

� TIC di Jalan Slamet Riyadi Surakarta.

Page 102: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89 �

TIC ini berada satu gedung dengan Dinas Pariwisata kota

Surakarta. TIC ini dikelola langsung oleh Dinas Pariwisata sendiri,

tetapi pegawai yang bertugas di TIC, Dinas Pariwisata tetap

memakai pegawai dari HPI (Himpunan Pemandu Indonesia)

Surakarta bukan dari pegawai Dinas Pariwisata sendiri.

2. Respon masyarakat terhadap Sistem Informasi Pariwisata Budaya

kota Surakarta.

Dinas Pariwisata telah menyediakan sarana promosi berupa : Pamflet,

Leaflet, Baliho, Media Cetak dan Elektronik, Buku Panduan Wisata, dan

Tourism Information Centre (TIC). Sarana promosi tersebut merupakan

sarana penunjang untuk meningkatkan dan menarik minat wisatawan

berkunjung ke kota Surakarta.

Berdasarkan tanggapan para wisatawan, sistem informasi

pariwisata kota Surakarta sudah cukup bagus dalam memberikan

informasi, tetapi masih perlu perbaikan dalam penyajian dan kelengkapan

informasi sehingga bisa memberikan informasi yang lengkap dan jelas

kepada wisatawan.

Manfaat dari sistem informasi pariwisata budaya Dinas Pariwisata

kota Surakarta adalah memberikan informasi yang dibutuhkan para

wisatawan yang berkunjung ke kota Surakarta tentang pariwisata kota

Surakarta dan menyediakan data base yang lengkap dan akurat dibidang

pariwisata dan kebudayaan yang berbasis teknologi informasi. Dengan

Page 103: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90 �

adanya sistem informasi pariwisata budaya diharapkan para wisatawan

bisa mendapatkan informasi tentang pariwisata budaya yang selengkap-

lengkapnya.

Dari banyaknya jumlah leaflet yang diterbitkan setiap tahunnya dirasakan

kurang bila dibandingkan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke kota

Surakarta yang setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Walikota Surakarta menginginkan leaflet, brosur dan lain-lain dicetak

sebanyak 15juta lembar. Karena keterbatasan dana dari Pemkot maka Dinas

Pariwisata sampai tahun 2009 ini hanya bisa mencetak sebanyak 15ribu

lembar saja dalam setahun. Dan penerbitan leaflet ini dilakukan tiga kali

dalam setahun, setiap 4bulan sekali masing – masing 3ribu lembar dan pada

4bulan terakhir leaflet dicetak lebih banyak dari bulan-bulan sebelumya. Ini

untuk mengantisipasi kehabisan leaflet karena keterbatasan pencetakan.

Obyek wisata budaya di kota Surakarta yang paling banyak dikunjungi

wisatawan mancanegara selama tahun 2009 adalah Pura Mangkunegaran,

sedangkan obyek wisata budaya yang paling banyak dikunjungi wisatawan

nusantara selama tahun 2009 adalah THR Sriwedari.

Menurut data dari Dinas Pariwisata kota Surakarta wisatawan

mancanegara datang ke Surakarta lebih banyak untuk mengunjungi Keraton

Kasunanan dan Pura Mangkunegaran. Wisatawan Mancanegara datang ke

Surakarta lebih banyak untuk mengunjungi Pura Mangkunegaran daripada

Kraton Surakarta, sedangkan wisatawan nusantara lebih tertarik mengunjungi

Kraton Surakarta daripada Pura Mangkunegaran. Kedua obyek wisata budaya

Page 104: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91 �

tersebut lebih banyak menarik minat wisatawan mancanegara untuk

berkunjung daripada obyek wisata budaya yang lain yang ada di kota

Surakarta.

B. SARAN.

Dinas pariwisata kota Surakarta adalah instansi yang bertanggung jawab

terhadap system informasi pariwisata budaya kota Surakarta. Dengan sistem

informasi pariwisata tersebut diharapkan dinas pariwisata mampu menarik

minat wisatawan agar mengunjungi obyek wisata yang ada di kota Surakarta.

Selain itu dengan sistem informasi pariwisata dinas pariwisata dapat

memberikan informasi yang dibutuhkan para wisatawan yang berkunjung ke

kota Surakarta tentang pariwisata kota Surakarta dan menyediakan data base

yang lengkap dan akurat dibidang pariwisata dan kebudayaan yang berbasis

teknologi informasi. Dengan adanya sistem informasi pariwisata budaya

diharapkan para wisatawan bisa mendapatkan informasi tentang pariwisata

budaya yang selengkap-lengkapnya.

Menurut penulis langkah-langkah untuk menarik minat wisatawan agar

berkunjung ke Surakarta adalah :

1. Dinas Pariwisata kota Surakarta harus lebih mengoptimalkan sistem

informasi pariwisata terutama dalam memasarkan obyek wisata kota

Surakarta. Karena kota Surakarta identik dengan wisata budayanya

dengan adanya Kraton Kasunanan dan Pura Mangkunegaran. Dinas

pariwisata diharapkan melalui system informasi pariwisata kota

Surakarta mampu menarik wisatawan agar berkunjung ke Surakarta.

Page 105: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92 �

2. Output sistem informasi pariwisata misalnya leaflet, pamflet dan

sebagainya harus diperbanyak lagi jumlah pencetakannya agar sesuai

dengan jumlah wisatawan yang berkunjung setiap tahunnya. Karena

jumlah leaflet yang diterbitkan dirasakan kurang sekali bila

dibandingkan dengan jumlah wisatawan yang berkunjung setiap

tahunnya. Leaflet juga harus dibuat semenarik mungkin dan juga

memuat informasi lebih detail agar wisatawan mudah memahami.

3. Dinas Pariwisata harusnya lebih giat melakukan promosi wisata

melalui media cetak dan elektronik. Promosi pariwisata tidak hanya

dilakukakan bila diadakan event-event kebudayaan saja. Dinas

Pariwisata juga harus lebih gencar melakukan promosi melalui

website/internet agar lebih banyak menarik minat wisatawan

mancanegara berkunjung ke kota Surakarta.

4. Dinas pariwisata harusnya mempunyai counter-counter khusus untuk

penyebaran leaflet di luar kota Surakarta. Khususnya diluar negeri,

karena selama ini penyebaran leaflet untuk diluar negeri hanya

dititipkan pada pejabat pemerintahan kota Surakarta yang melakukan

kunjungan kerja ke luar negeri.

5. Dinas Pariwisata diharapkan memakai satu sebutan saja untuk

penyebutan wisatawan asing dan wisatawan domestik dalam data-data

jumlah kunjungan wisatawan, hal ini untuk tidak membingungkan para

pembaca.

Page 106: SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA .../Sistem... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM INFORMASI PARIWISATA BUDAYA DI DINAS PARIWISATA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93 �

6. Dinas Pariwisata kota Surakarta harus lebih giat mempromosikan

Kraton Kasunanan kepada wisatawan asing. Hal ini dikarenakan

wisatawan asing lebih tertarik mengunjungi Pura Mangkunegaran

daripada Keraton Kasunanan.