Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... ·...

105

Transcript of Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... ·...

Page 1: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan
Page 2: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan Eksekutif

Indeks Tata Kelola Polri Tingkat Polres/Polresta/Polrestabes/Polres Metro

“ Mewujudkan Polri yang Profesional, Modern, dan Terpercaya “

Menuju Birokrasi yang Bersih, Akuntabel, Efektif, Efisien dan

Pelayanan Publik Berkualitas

Page 3: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

LAPORAN EKSEKUTIF

Indeks Tata Kelola Kepolisian Negara Republik Indonesia (ITK) Tingkat Polres/Polresta/Polrestabes/Polres Metro Tim Peneliti Kemitraan: M. Gaussyah Inda Loekman Lenny Hidayat Hery Sulistyo Amalia Fubani Arif Nurdiansah Ahmad Fawaiq Muhammad Iqbal Iqbal Muhammad Riana Ekawati Hana Alfahani Tim Peneliti Srena Polri: Meilina D. Irianti Diterbitkan oleh: Biro Reformasi Birokrasi Polri Srena Polri-Jl. Trunojoyo No. 3 Jakarta Selatan Telp: 021-7218788, 021-7218940, Fax: 021-7218788 Website: itk.polri.go.id [email protected]

Page 4: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

KATA PENGANTAR

Polri untuk melakukan pengukuran kinerja melalui Indeks Tata Kelola Kepolisian

Negara Republik Indonesia (ITK) semakin tinggi. Setelah tahun 2015 di level Polda, tahun ini,

pengukuran dilakukan di 70 tingkat Polres/Polresta/Polrestabes/Polres Metro di 32 provinsi

seluruh Indonesia. Kapolri baru menjadikan ITK sebagai bagian dari program prioritas dalam

mewujudkan Polri Profesional, Modern dan Terpercaya (PROMOTER).

ITK yang dikembangkan bersama Polri dan Kemitraan bagi Pembaruan Tata

Pemerintahan di Indonesia –Partnership for Governance Reform in Indonesia– mampu

menunjukan sejauh mana reformasi internal di tubuh Polri telah bergulir, sehingga

perubahan demi perubahan yang telah terjadi dapat dilihat secara jelas berdasarkan fakta

yang berbasis data, serta persepsi publik pengguna jasa Polri. ITK level Polres melibatkan

total 2.265 orang dengan latar belakang beragam (anggota DPRD, kejaksaan, Pemda, aktivis,

peneliti, dosen, media dan lain-lain) yang ada di masing-masing wilayah. Tingkat partisipasi

publik terbesar dibandingkan dengan metode pengukuran kinerja internal dalam sejarah

Polri.

Salah satu temuan menarik berdasarkan hasil analisa persepsi publik adalah

bahwasanya Polri dalam membangun trust building, tidak dapat mengandalkan pencitraan.

Hal ini tercermin di dalam penilaian integritas yang berbeda-beda setiap satuan fungsi.

Masyarakat memahami perbedaan satuan tersebut sehingga meskipun satuan fungsi

tertentu dapat berkinerja dengan baik, namun tidak berarti satuan lainnya akan

mendapatkan penilaian yang sama. Masyarakat semakin kritis dan ekspektasi penerapan

nilai-nilai integritas semakin tinggi. Untuk itu, Polri harus segera meningkatkan kerja dan

bersinergi, tidak hanya membangun citra.

Berbeda dengan level Polda, laporan ITK Polres menyajikan sub-indeks dengan isu-

isu yang menjadi perhatian publik, seperti tingkat kerawanan calo pada layanan publik,

tingkat kekerasan, tingkat suap, profesionalisme dan integritas anggota Polri.

Data dan pengetahuan yang dihasilkan melalui pengukuran ITK secara berkala dapat

digunakan oleh para pembuat kebijakan –baik di internal kepolisian maupun tingkat negara–

berdasarkan bukti (evident based policy), sehingga proses reformasi internal serta

peningkatan kualitas kinerja Polri dapat dengan cepat dilaksanakan.

Monica Tanuhandaru Direktur Eksekutif Kemitraan bagi Pembaharuan Tata Pemerintahan

Page 5: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Jakarta, Agustus 2016

ASISTEN KAPOLRI BIDANG PERENCANAAN UMUM DAN ANGGARAN

Drs. ARIF WACHYUNADI INSPEKTUR JENDERAL POLISI

KATA PENGANTAR

ASISTEN KAPOLRI BIDANG PERENCANAAN UMUM DAN ANGGARAN

Assalamu’alaikum Wr .Wb Salam Sejahtera Bagi Kita Sekalian.

Upaya optimalisasi Reformasi Birokrasi (RB) di tubuh Polri pasca Reformasi Nasional tahun 1998 terus digalakkan, diantaranya dalam mewujudkan Polri yang profesional melalui penguatan tatakelola pada fungsi-fungsi yang masih lemah dan menghambat RB. Hal ini sesuai dengan program pemerintah untuk melakukan reformasi di bidang birokrasi seiring dengan perjalanan waktu maka RB bukan lagi merupakan suatu tuntutan masyarakat yang mengharapkan agar

Birokrasi dan terutama aparatur Polri dapat berkualitas lebih baik tetapi benar-benar menjadi kebutuhan organisasi dalam mewujudkan good governance dan clean government yang berbasis kinerja (Performance Based Bureaucracy) yang efektif, efisien dan ekonomis, difokuskan pada upaya untuk mewujudkan outcomes (hasil).

Kementerian PAN dan RB selaku Tim Reformasi Birokrasi Nasional telah menetapkan sistem penilaian mandiri (self assement) pelaksanaan RB terhadap 8 area perubahan yaitu Organisasi, Tata Laksana, Peraturan Perundang-undangan, SDM Aparatur, Pengawasan, Akuntabilitas, Pelayanan Publik dan Mind Set dan Culture Set Aparatur, namun penilaian ini belum menggambarkan pencapaian tugas Polri dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat serta menegakkan hukum.

Indeks Tatakelola Kepolisian Negara Republik Indonesia (ITK) sebagai instrument untuk

mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan bersama-

sama Kemitraan dengan menggunakan 7 prinsip-prinsip tata kelola Kepolisian yang baik yaitu

kompetensi, responsif, perilaku, transparan, keadilan, efektivitas dan akuntabilitas yang bersifat

obyektif dan komprehensif berdasarkan bukti (evident based), yang dapat digunakan sebagai

landasan untuk pengambilan kebijakan sekaligus sebagai tolok ukur kemajuan yang dicapai, dan

sebagai alat untuk memperbandingkan kinerja secara obyektif, fair, dan akurat antar Polda dan saat

ini dilaksanakan pada tingkat Polres, sehingga ITK tidak menghilangkan kewajiban Polri melakukan

secara mandiri pelaksanaan RBP.

Dengan ITK akan diperoleh profil kinerja di 70 Polres pada 9 fungsi yang berkontribusi dalam pencapaian RBP yaitu Sabhara, Reskrim, Reskrim Narkoba, Intelkam, Lantas, SPKT, Propam dan SDM yang divisualisasikan dengan Indeks Tatakelola Polri, Indeks Profesionalitas Aparatur Polri, Indeks e-Government, Indeks Integritas Pelayanan Publik dan Survei Kepuasan Masyarakat sehingga hasil ITK dapat bermanfaat baik secara internal maupun eksternal dalam pengambilan kebijakan, semoga apa yang telah dilakukan selalu mendapat limpahan rahmat dan karunia dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Wassalamu’alaikum Wr .Wb.

Paraf:

1. Konseptor/Kabagsisinfolap: ..... 2. Karo RBP: .....

Page 6: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN

Assalamu‘alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

Seraya memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut baik dan mengapresiasi atas terbitnya buku “LAPORAN EKSEKUTIF INDEKS TATA KELOLA POLRI TINGKAT POLRES”, yang dapat dijadikan referensi serta sumber informasi dan acuan bagi para pembaca, khususnya para Kepala Kesatuan di tingkat Polres dalam menetapkan arah kebijakan dan strategi. Pengukuran Indeks Tata Kelola Kepolisian Negara Republik Indonesia (ITK) ini dilaksanakan sejak tahun 2015, berdasarkan semangat untuk mewujudkan

profesionalisme Polri yang bersih dan bebas dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme melalui penguatan tata kelola dengan menerapkan prinsip tata kelola Kepolisian yang baik, yaitu kompetensi, responsif, perilaku, transparan, keadilan, efektivitas dan akuntabilitas.

ITK merupakan inisiasi Polri dengan mengandeng Kemitraan yang telah memiliki kredibilitas dalam pengukuran kinerja tingkat Propinsi dan Kabupaten, dengan mengukur Satker - Satker baik internal maupun eksternal yang diyakini dapat mempercepat pencapaian Reformasi Birokrasi Polri yaitu fungsi Sabhara, Reskrim, Lantas, Intelkam, Binmas, Polair dan SDM, sedangkan pada tingkat Polres disesuaikan kebutuhan dengan menambah bidang SPKT dan Si Propam.

Melalui penguatan tata kelola, diharapkan dapat mendorong pencapaian sasaran Reformasi Birokrasi Polri dengan indikator meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Polri, mempertahankan penilaian Laporan Keuangan oleh BPK dengan predikat WTP, meningkatnya nilai Akuntabilitas Kinerja dan Reformasi Birokrasi, tergelarnya e - government dan penggunaan e-procurement sampai tingkat Polres, serta meningkatnya profesionalisme anggota Polri dan integritas pelayanan publik.

Hal ini sejalan dengan program prioritas saya yang tertuang dalam program “PROMOTER” dalam mewujudkan Polri yang Profesional, Modern dan Terpercaya serta pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri Gelombang III Tahun 2016-2019, yang berorientasi pada sasaran penguatan Birokrasi dalam mewujudkan organisasi Polri yang bersih dan akuntabel, memiliki pelayanan publik berkualitas, efektif dan efisien sesuai dengan semangat Reformasi Birokrasi Nasional.

Selaku pimpinan Polri, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan Kemitraan atas kerjasamanya, para peneliti dan Tim Reformasi Birokrasi Polri yang telah bekerja dengan sungguh - sungguh hingga dihasilkan suatu produk ITK tingkat Polres, untuk memotret pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri tingkat Polres, dalam rangka mewujudkan tata kelola Kepolisian yang baik serta Polri yang bersih dan bebas dari praktek KKN.

Akhirnya, semoga buku ini dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan serta menjadi bacaan yang bermanfaat dan berdayaguna bagi semua pihak. Demikian sambutan saya, semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan perlindungan-NYA kepada kita sekalian, dalam melaksanakan tugas pengabdian yang tiada henti kepada masyarakat, Bangsa dan Negara.

Sekian dan terima kasih, Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Agustus 2016

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Drs. M. TITO KARNAVIAN, MA. Ph.D JENDERAL POLISI

Page 7: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan
Page 8: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

DAFTAR SINGKATAN

ADR : Alternatif Dispute Resolution

ALMATSUS : Alat Material Peralatan Khusus

ALPALKAM : Alat Peralatan dan Keamanan

BABEL : Bangka Belitung

BHABINKAMTIBMAS : Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

BINMAS : Pembinaan Masyarakat

DIKJUR : Pendidikan Kejuruan

DSP : Daftar Susunan Personel

DIRLANTAS : Direktur Lantas

DIY : Daerah Istimewa Yogyakarta

FKPM : Forum Kemitraan Polisi Masyarakat

GAKKUM : Penegakan Hukum

HARKAMTIBMAS : Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

IKM : Indeks Kepuasan Masyarakat

INTELKAM : Intelijen Keamanan

ITK : Indeks Tata Kelola Kepolisian Negara Republik Indonesia

KAMTIBMAS : Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

KEMENPAN-RB : Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi

KEPRI : Kepulauan Riau

KKN : Korupsi, Kolusi , Nepotisme

LINYOMYAN : Perlindungan, Pengayoman, Pelayanan Masyarakat

LKPP : Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

PILUN : Piranti Lunak

PPA : Perlindungan Perempuan dan Anak

PPK : Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

PNBP : Pendapatan Negara Bukan Pajak

POLRES : Polisi Resor

POLRESTA : Polisi Resor Kota

POLRESTABES : Polisi Resor Kota Besar

POLRI : Kepolisian Negara Republik Indonesia

POLWAN : Polisi Wanita

PROMOTER : Profesional, Modern dan Terpercaya

Page 9: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

PROPAM : Profesi Pengamanan

NTB : Nusa Tenggara Barat

RBP : Reformasi Birokrasi Polri

RESNARKOBA : Reserse Narkoba

RESKRIM : Reserse Kriminal

SABHARA : Samapta Bhayangkara

INTELKAM : Intelijen Keamanan

SATFUNG : Satuan Fungsi

SATKER : Satuan Kerja

LANTAS : Lalu Lintas

SARPRAS : Sarana dan Prasarana

SDM : Sumber Daya Manusia

SIM : Surat Izin Mengemudi

SIMAK BMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara

SKCK : Surat Keterangan Catatan Kepolisian

SKM : Survey Kepuasan Masyarakat

SPKT : Sentra Pelayanan Kepolisan Terpadu

SP2HP : Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan

SULSEL : Sulawesi Selatan

SUMDA : Sumber Daya

SUMSEL : Sumatera Selatan

MABES POLRI : Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia

WIP : Well Informed Person

Page 10: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………. 1

1. Umum………………………………………………………………………………………………………………………….. 1

2. Maksud dan Tujuan……………………………………………………………………………………………………… 3

3. Dasar……………………………………………………………………………………………………………………………. 3

4. Definisi Prinsip Tatakelola Polri……………………………………………………………………………………. 4

5. Capaian Kinerja……………………………………………………………………………………………………………. 5

BAB II TEMUAN & ANALISA…………………………………..………………………………………........ 7

6. Kinerja Tupoksi dan Fungsi Polri…………………………………………………………………………………… 7

a. Fungsi Harkamtibmas………………………………………………………………………………………………. 8

b. Fungsi Gakkum………………………………………………………………………………………………………. 13

c. Fungsi Linyomyan………………………………………………………………………………………………….. 14

7. Kinerja Satker Polres Pertipe Polres/Polresta/Polrestabes/Polres Metro.………………….. 16

8. Analisa Kinerja Prinsip Per Satfung…………………………………………………………………………………………. 19

a. Prinsip Kompetensi………………………………………………………………………………………………… 21

b. Prinsip Responsif……………………………………………………………………………………………………. 23

c. Prinsip Keadilan……………………………………………………………………………………………………… 24

d. Prinsip Transparansi………………………………………………………………………………………………. 25

e. Prinsip Akuntabilitas………………………………………………………………………………………………. 26

f. Prinsip Efektifitas…………………………………………………………………………………………………… 27

g. Prinsip Perilaku……………………………………………………………………………………………………… 28

Indeks Integritas Dari Persepsi Masyarakat

Survey Tingkat Kerawanan Praktik Penyimpangan (praktik suap, Pemerasan, calo)

9. Kinerja Profesionalitas capaian prinsip responsif, Kompetensi, Akuntabilitas…………….. 34

10. Upaya Menuju E-Government Penggunaan teknologi, Prosedur Yanlik dan

Perkembangan kasus…………………………………………………………………………………………………. 35

11. Kinerja Kebijakan Kesetaraan Jender………………………………………………………………………….. 38

12. Survey Pelayanan Publik…………………………………………………………………………………………….. 39

Page 11: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

BAB III REKOMENDASI…………………………………………………………………………………… 43

13. Prinsip Kompetensi…………………………………………………………………………………………………….. 43

14. Prinsip Keadilan …………………………………………………………………………………………………………. 44

15. Prinsip Transparansi ………………………………………………………………………………………………….. 45

16. Prinsip Responsif ……………………………………………………………………………………………………….. 46

17. Prinsip Perilaku…………………………………………………………………………………………………………… 46

18. Prinsip Akuntabilitas………………………………………………………………………………………………….. 47

19. Prinsip Efektifitas……………………………………………………………………………………………………….. 48

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………….. 49

1. Metodologi ITK ………………………………………………………………………………………………………….. 49

2. Daftar Indikator ITK 2016………………………………………………………………………………….……….. 58

3. Hasil Indeks Pada Polres ……………………………………..…………………………………….…..………….. 70

Page 12: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

1

Tahap 1

2005-2009

Trust Building

Tahap 2

2010-2014

Partnership Building

Tahap 3

2015-2019

Strive for Excellence

Tahap 3

2020-2024

Excellence

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum

Perjalanan reformasi birokrasi Polri secara konsisten telah menunjukkan komitmen

keberlanjutan dari reformasi internal dalam 3 aspek bidang struktural, instrumental dan

kultural. Dalam perkembangannya program reformasi birokrasi dan program reformasi

internal telah terintegrasi dalam Grand Strategi Polri tahun 2005-2025 yang terbagi dalam

3 tahap. Saat ini Polri telah memasuki tahapan ke 3 Renstra Polri tahun 2015-2019 dengan

strategi strive for excellent.

Dalam rangka pengukuran kinerja pelaksanaan reformasi birokrasi, pada tahun 2015

Polri berinisiatif menggandeng Kemitraan (Kemitraan bagi Pembaharuan Tata

Pemerintahan) sebagai pihak eksternal yang telah berpengalaman dalam pengukuran

kinerja tingkat propinsi dan kabupaten untuk bekerjasama dengan Polri berdasarkan Nota

Kesepahaman Nomor: B/55/XII/2014 – Nomor: 005/MoU/Des/2014 tanggal 16 Desember

2014 yang selanjutnya dilaksanakan pada tingkat Polda di 31 Polda.

Hasil ITK tingkat Polda dirilis bulan Oktober 2015 menggunakan 142 indikator dengan

rata-rata skor kinerja 31 Polda 5,69 (skala 1-10) kategori sedang yang menunjukkan

perlunya perbaikan sistem tata kelola tingkat Mabes Polri sebagai pengambil kebijakan

Politik Strategi Nasional (Polstranas) dan tingkat Polda sebagai pelaksana Kesatuan Induk

Penuh (KIP). Terdapat 1.333 responden internal dan eksternal yang telah berpartisipasi di

dalam penilaian ITK tingkat Polda.

Trust building yang berkelanjutan

Page 13: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

2

Pada pertengahan tahun 2016, inisiatif Polri untuk mengukur kinerja semakin

dipertajam oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. H.M. Tito Karnavian, M.A, Ph.D di dalam

“Tahapan Implementasi Program Prioritas Kapolri” yang bertujuan untuk membentuk

postur Polri yang Profesional, Modern dan Terpercaya (PROMOTER) melalui tahapan

implementasi strategi 8-11-10, yaitu 8 misi, 11 program, dan 10 komitmen.

1. Profesional: Meningkatkan kompetensi SDM Polri yang semakin berkualitas melalui

peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan, serta melakukan pola-pola pemolisian

berdasarkan prosedur baku yang sudah dipahami, dilaksanakan, dan dapat diukur

keberhasilannya;

2. Modern: Melakukan modernisasi dalam layanan publik yang didukung teknologi

sehingga semakin mudah dan cepat diakses oleh masyarakat, termasuk pemenuhan

kebutuhan Almatsus dan Alpakam yang makin modern;

3. Terpercaya: Melakukan reformasi internal menuju Polri yang bersih dan bebas dari KKN,

guna terwujudnya penegakan hukum yang obyektif, transparan, akuntabel, dan

berkeadilan.

Perkuat Strategi 8-11-10 melalui Evaluasi Kebijakan Mabes Polri

Dengan cara mengukur dua tingkatan di bawah Mabes Polri, dapat diperoleh

gambaran yang lebih komprehensif tentang dampak dari kebijakan Mabes Polri. Karena

itu, kinerja Polda dan Polres tidak semata-mata mencerminkan kinerja hanya di satuan

tertentu tetapi merupakan hasil atau dampak kebijakan Mabes Polri.

Untuk menindaklanjuti hasil pengukuran kinerja tingkat Polda, dilaksanakan

pengukuran ITK tingkat Polres agar memperoleh gambaran secara menyeluruh dampak

kebijakan reformasi birokrasi Polri pada tingkat Mabes Polri, Polda dan Polres sebagai

Kesatuan Operasional Dasar (KOD). Pada tahun 2016 dilaksanakan di 70 Polres yang dipilih

berdasarkan pertimbangan 3 aspek yaitu kategori urban dan rural, jarak tempuh dan

jumlah Polres pada Polda obyek pengukuran.

Dari 176 indikator yang digunakan, sebagian besar indikator dipengaruhi oleh

kebijakan Polda dan Mabes Polri misalnya penentuan jumlah dan penempatan SDM

(DSPP), sarana dan prasarana, anggaran dan banyak aspek lainnya.

Page 14: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

3

Dengan partisipasi aktif perwakilan pejabat Mabes Polri dan kriteria pemilihan

indikator (konsisten dengan Polda) yaitu: signifikansi, relevansi, faktor pembeda, dan

ketersediaan data; terpilihlah 176 indikator untuk mengukur kinerja tingkat Polres sebagai

penjuru pelaksana pelayanan publik.

Keseluruhan indikator telah melalui uji instrumen dan uji lapangan untuk memastikan

ketersediaan data. Terdapat 2.313 responden internal dan 2.265 well informed person

yang terdiri dari perwakilan 20 kategori masyarakat (total 4.578 responden internal dan

eksternal) yang terlibat di dalam penilaian kinerja polres dengan komposisi masing-masing

polres (rata-rata 33 responden internal mewakili 9 satfung dan 30 responden well

informed person dari eksternal Polri) yang diundang Polres sebagai responden data

persepsi.

2. Maksud dan tujuan

Maksud dan tujuan disusunnya laporan eksekutif Indeks Tata Kelola Polri ini, sebagai

berikut:

a. Memberikan gambaran tentang profil kinerja tata kelola dan kinerja Polri secara

umum, profil kinerja tata kelola dan kinerja Polri di 70 Polres, peringkat tata kelola dan

kinerja di 70 Polres;

b. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan tata kelola kinerja Polri;

c. Memberikan rekomendasi di 70 Polres secara utuh sehingga dapat mengoptimalkan

performance sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki dalam meningkatkan

capaian pelaksanaan RBP;

d. ITK dapat dijadikan sebagai alat pembanding kinerja Polri secara obyektif, fair, dan

akurat antar Polres di jajaran Polri.

3. Dasar

a. Surat Kapolri Nomor : B/1351/III/2016/Srena tanggal 11 Maret 2016 tentang

Pemberitahuan pelaksanaan Pengukuran Kinerja Program Reformasi di Tingkat Polres;

b. Nota Kesepahaman Nomor: B/55/XII/2014 – Nomor: 005/MoU/Des/2014 tanggal 16

Desember 2014 tentang Penyusunan Indeks Tata Kelola Polri dalam rangka

Pengukuran Kinerja Pelaksanaan Reformasi Birokrasi.

Page 15: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

4

4. Definisi Prinsip Tata Kelola Kepolisian Negara Republik Indonesia

Indeks Tata Kelola Kepolisian Negara Republik Indonesia (ITK) adalah instrumen untuk

mengukur kinerja dan capaian program RBP dengan menggunakan 7 prinsip-prinsip tata

kelola Kepolisian yang baik (good governance) yaitu kompetensi, responsif, perilaku,

transparan, keadilan, efektivitas dan akuntabilitas yang bersifat obyektif dan komprehensif

yang dapat digunakan sebagai landasan untuk pengambilan kebijakan berdasarkan bukti

(evident based), sekaligus sebagai tolok ukur kemajuan yang dicapai, dan sebagai alat

untuk memperbandingkan kinerja secara obyektif, fair, dan akurat.

1. Prinsip kompetensi meliputi kapasitas dan kemampuan anggota pada Satfung di tingkat

Polda untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Data ini terdapat pada data

obyektif (jumlah personel : DSP dan Riil), Dikjur, sarpras/peralatan, anggaran s.d.

realisasi dan piranti lunak);

2. Prinsip responsif merupakan daya tanggap Satfung di tingkat Polres dalam

menjalankan tugasnya. Data ini terdapat pada data objektif, persepsi well informed

person (WIP) dan uji akses;

3. Prinsip perilaku mencakup sikap dan tindakan yang menjunjung tinggi nilai-nilai

kebenaran Satfung di tingkat Polres dalam menjalankan tugasnya. Data ini terdapat

pada data obyektif pelanggaran kode etik, disipilin, pidana, data persepsi melalui

kuesioner responden ekternal Well informed Person tentang integritas personel setiap

satfung;

4. Prinsip transparan merupakan kondisi di mana informasi Satfung di Polres dapat

diakses oleh publik. Data ini diperoleh dari data akses dokumen, sarana pelayanan

publik ddan pengaduan, uji akses, observasi pelayanan publik;

5. Prinsip fairness (keadilan) merupakan kondisi di mana implementasi tugas oleh Satfung

di tingkat Polres berlaku adil kepada seluruh stakeholder tanpa terkecuali. Data ini

terdapat pada data obyektif (data laki-laki/perempuan, penugasan dan sprin) dan data

persepsi WIP;

Page 16: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

5

6. Prinsip efektivitas merupakan ketercapaian target dan tujuan sesuai dengan

perencanaan Satfung di tingkat Polres. Data ini terdapat pada data yang

membandingkan data-data obyektif misal anggaran penyelesaian kasus dengan

anggota yang ada, persepsi internal dan eksternal serta uji akses;

7. Prinsip akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban kinerja dan proses pelaksanaan

tugas oleh Satfung di tingkat Polres terhadap publik. Data ini terdapat pada akses dan

kualitas laporan pertanggungjawaban dan laporan SIMAK BMN.

5. Capaian Kinerja

Hasil pembahasan kerangka metodologi ITK, meliputi temuan sebagai berikut:

1. Kinerja fungsi utama;

2. Kinerja satker Polres/Polresta/Polrestabes/Polres Metro;

3. Sub-indeks isu prioritas Polri: a. Sub-indeks Integritas versi masyarakat; b. Sub-indeks Profesionalitas; c. Sub-indeks Upaya Menuju E-Government; d. Sub-indeks Kesetaraan Jender.

4. Survei Pelayanan Publik Bidang SIM dan SKCK (Permenpan-RB No. 15 tahun 2014);

5. Survei Pelayanan Tingkat Kerawanan Praktik Suap, Pemerasan dan Calo.

Skala Pengukuran pembahasan indeks dan capaian

Catatan khusus:

Proses indeks terpisah dari survei persepsi dan survei pelayanan publik. Khusus untuk

survei pelayanan publik, tim ITK mengacu pada instrumen Permenpan-RB No. 15 tahun

2014 tentang Standar Pelayanan Publik, yang terpisah dari pengukuran indeks. Meskipun

begitu ada beberapa indikator seperti Indeks kepuasan Masyarakat dan transparansi

prosedur yang beririsan dengan indikator layanan publik versi Permenpan-RB.

Page 17: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

6

Survey ini hendaknya dilakukan sesering

mungkin, sehingga bisa memperbaiki

kinerja Polri dan bisa menjadi bahan

evaluasi.

Responden Eksternal Polresta Banda Aceh

Catatan penelitian khusus untuk Satfung

Lantas Polres Metro Jakarta Barat dan

Satfung Resnarkoba Polres Tidore. Satfung

Lantas Polres Metro Jakarta Barat secara

administratif tercatat di Polres namun secara

fungsi dan kewenangan berada di bawah

langsung Ditlantas Polda Metro Jaya sementara Polres Tidore tidak memiliki Satfung

Resnarkoba. Dengan demikian pengukuran tidak dapat dilakukan untuk kedua Satfung

tersebut.

Skala Pengukuran Pelayanan Publik (Gabungan SIM dan SKCK) Berdasarkan Permenpan-RB Nomor 15 Tahun 2014

Skala Pengukuran Pelayanan Publik (SIM/SKCK) Berdasarkan Permenpan-RB Nomor 15 Tahun 2014

Page 18: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

7

BAB II TEMUAN DAN ANALISA

6. Kinerja Tugas Pokok dan Fungsi Polri

Hasil perolehan skor kinerja tugas pokok Polri dan fungsi diperoleh urutan fungsi dari

yang paling tinggi adalah Linyomyan (6.07), Gakkum (6.02) dan Harkamtibmas (5.92).

Temuan ini menunjukkan diperlukannya koordinasi dan sinergi antar satuan fungsi guna

memperkuat fungsi Polri yang lebih utama. Di antara tiga fungsi Polri, fungsi

Harkamtibmas mendapatkan skor indeks terendah, karena itu pembahasan akan dimulai

dari fungsi yang memiliki nilai terendah sehingga menjadi atensi untuk diperbaiki.

1. Fungsi Harkamtibmas Sabhara Intelkam Binmas

2. Fungsi Gakkum Reskrim Resnarkoba

3. Fungsi Linyomyan Lantas SPKT SDM Propam

5,92

6,02

6,07

HARKAMTIBMAS

GAKKUM

LINYOMYAN

Skor Kinerja Tugas Pokok dan Fungsi Polri

Page 19: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

8

5,88 5,75 6,23

Binmas Sabhara Intelkam

a. Fungsi Harkamtibmas: Pencegahan Untuk Menurunkan Kejahatan

Tim ITK menemukan bahwa semakin bagus

fungsi harkamtibmas, semakin rendah jumlah

total kejahatan1. Jika dilihat dari signifikansi

kontribusi maka kontribusi satfung Sabhara

(indikator jumlah patroli) dan Intelkam

(kecepatan laporan informasi) paling

mempengaruhi penurunan tingkat kejahatan

diikuti dengan kontribusi Binmas yang telah berkontribusi di dalam penyelesaian kasus

dengan metode alternatif (ADR).

Sama halnya juga dengan temuan semakin sering Intelkam berkoordinasi dengan fungsi

lain akan mempengaruhi penurunan total kejahatan2. Dikarenakan dengan bersinergi

dengan satuan lainnya serta berjejaring maka satuan intelkam lebih responsif terhadap

dinamika masyarakat sehingga produksi Laporan Informasi ke pimpinan lebih cepat dan

tanggap.

Temuan lainnya, semakin tinggi keaktifan Forum Kemitraan Kepolisian dan Masyarakat

(FKPM) maka semakin turun tingkat kejahatan3 sehingga semakin banyak inisiatif

berjejaring dengan masyarakat dalam usaha pencegahan, maka kinerja polres semakin

optimal. Temuan ini juga sejalan dengan kebijakan Kapolri yang baru yaitu dengan

merangkul ormas-ormas nasional yang kiranya dapat diikuti oleh seluruh jajaran Polri

hingga tingkat Polres melalui pembuatan MoU, jejaring, satgas atau penguatan FKPM.

1 Tingkat signifikansi r: -0,13 2 Tingkat signifikansi r: -0.07 3 Tingkat signifikansi r: -0,20

Page 20: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

9

Evaluasi Kebijakan Mabes Polri untuk Satfung Sabhara

Tim ITK menemukan hubungan yang kuat antara fungsi Sabhara khususnya volume

patroli dengan penurunan tingkat kejahatan. Fungsi Sabhara dapat dioptimalkan melalui

peningkatan kompetensi dan manajemen SDM Sabhara yang berorientasi pada pendidikan

karakter.

Jika dilihat dari kinerja prinsip tata kelola, satfung Sabhara mendapatkan nilai rata-rata

cukup dalam hal responsif (6.30), efektivitas (6.33) dan akuntabilitas (6.84). Prinsip yang

paling rendah adalah prinsip kompetensi (4.10). Untuk tingkat pendidikan kejuruan,

satfung ini memperoleh nilai yang terendah (Tim ITK menemukan bahwa di antara 9

satfung lainnya, Sabhara memiliki tingkat pelanggaran personel (Kode etik, disiplin dan

pidana) yang paling menonjol dengan rata-rata 5 personel per polres yang melanggar

khususnya pelanggaran disiplin.

Selain karakteristik pekerjaan yang cenderung berat di lapangan, tim ITK juga

menemukan adanya persepsi internal bahwa satfung Sabhara adalah “tempat

penampungan” anggota satfung lain yang melakukan pelanggaran. Pembentukan karakter

pasukan Sabhara perlu diperbaiki karena jika personel yang berfungsi menjaga ketertiban

masyarakat, memiliki banyak kasus pelanggaran maka hal ini menjawab mengapa persepsi

masyarakat melihat satfung Sabhara rawan kekerasan.

Page 21: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

10

Evaluasi Kebijakan Mabes Polri untuk Binmas

1 Desa: 1 Bhabinkamtibmas

Minimal 1 Desa 1 Bhabinkamtibmas adalah upaya Polri untuk mengoptimalkan fungsi

pencegahan dengan menjaga Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Jumlah

Desa dan Kelurahan di Indonesia (Permendagri No 56 Tahun 2015) sebanyak 83.184.

Jumlah Bhabinkamtibmas (Desember 2015) tercatat sebanyak 52.899 personel. Namun,

anggota Definitif (1 Desa 1 Bhabinkamtibmas) sebanyak 36.981 personel, sementara

15.918 personel Bhabinkamtibmas ditempatkan pada lebih dari 2 desa/Kelurahan. Untuk

memenuhi target minimal 1 desa 1 bhabinkamtibmas masih kurang 30.285 personel

Bhabinkamtibmas (termasuk rangkap).

Jika dilihat lebih jauh diantara sampel 70 Polres, ditemukan 6 polres yang telah

memiliki bhabinkamtibmas definitif, namun masih terdapat kekurangan jumlah

bhabinkamtibmas dan sarana. Dari data ini, dapat dilihat bahwa setiap daerah menghadapi

luas wilayah dan juga karakter masyarakat yang berbeda sehingga membutuhkan sarana

yang memadai untuk menjangkau hingga ke pelosok.

Polres Desa/

Kel

Personel Bhabin

kamtibmas R2

Luas (KM2)

Jumlah Penduduk

Wilayah/ Bhabin

kamtibmas Status

Kota DIY 45 46 46 32,50 407.904 0,77 km2 Memadai

Bantul 75 75 75 508,13 913.407 6,77 km2 Memadai

Denpasar 43 56 56 127,78 632.460 2,26 km2 Sangat Memadai

Badung 62 51 51 418,62 461.384 8,19 km2 Kurang anggota

Mataram 102 102 20 61,30 411.745 0.59 km2 Kurang sarana

Lotim 254 254 18 1,230 1.280.446 4,84 km2 Kurang sarana

Page 22: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

11

Tambahan personil bhabinkamtibmas

bagi yang wilayah sangat luas.

Responden Eksternal Kota Surabaya

Di sisi lain, terdapat 6 Polres yang memiliki kekurangan bhabinkamtibmas terbesar

antara lain:

Polres Desa/Kel

Anggota Bhabin

Kamtibmas

R2 Luas (KM2)

Jumlah Penduduk

Wilayah Bhabin

kamtibmas (Km2)

Status

Makassar 143 123 46 199,26 1.651.146 1,61 Kurang anggota & sarana

Pangkep 103 38 0 1.132 358.294 29,78 Kurang anggota & sarana

Palembang 107 107 107 369,22 1.549.147 3,44 Memadai

Ogan Ilir 238 77 4 2.666 428.382 34,62 Kurang anggota & sarana

Bengkulu 67 67 3 151,70 360.747 2,25 Kurang anggota & sarana

Kepahiang 117 35 10 665 145.286 19 Kurang anggota & sarana

Diantara 70 polres, contoh ekstrim ditemukan di Polres Jayapura dimana hanya

memiliki 1 bhabinkamtibmas definitif dan 125 bhabinkamtibmas rangkap, dengan luas

wilayah binaan 935,9 km2 dan 144 desa yang berarti per bhabinkamtibmas (jika

bhabinkamtibmas rangkap dihitung juga) menyusuri 7 – 14 km2 per hari dengan jalan kaki

karena sarana kurang memadai.

Beban kerja (wilayah patroli, jumlah masyarakat) di atas masih ditambah dengan

minimnya dukungan anggaran untuk setiap

bhabinkamtibmas yang hanya Rp.

1.100.000/bulan atau Rp. 45.000/hari untuk

operasional (bensin, komunikasi dan makan).

Hal ini dirasa jauh dari memadai, terutama bagi

mereka yang menangani desa dengan kondisi geografis dan wilayah yang sulit dan luas (hal

ini seperti terjadi di desa/kelurahan di wilayah timur).

Page 23: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

12

Evaluasi Kebijakan Mabes Polri untuk Satfung Intelkam

Intelkam memiliki skor tertinggi dibandingkan dengan dua satfung lainnya yaitu Binmas

dan Sabhara. Dengan skor 6.23 (kategori cukup), intelkam dianggap berperilaku baik,

cukup responsif dan efektif. Namun untuk prinsip kompetensi, akuntabilitas dan keadilan,

masih harus lebih ditingkatkan. Dikarenakan fungsi Intelkam adalah pencegahan maka

kompetensi dalam mendektesi potensi ancaman dan kejabatan menjadi sangat penting

bagi satuan ini. Namun tim ITK menemukan bahwa rata-rata hanya 11 personel dari 50-70

anggota yang telah menjalani pendidikan kejuruan. Sebagian besar personel intelkam

mendapatkan program pelatihan.

Sarana Intelkam juga perlu mendapatkan perhatian guna memastikan satuan ini dapat

mengikuti perkembangan jaman khususnya peralatan teknologi yang dapat membantu

pelaksanaan tugas di lapangan. Contoh yang dapat diambil adalah pemuktahiran peta

kerawanan yang masih manual berupa peta di dinding, pigura atau papan putih yang

cenderung kurang diperbaharui. Jika sistem pembuatan peta kerawanan ini dapat

dimuktakhirkan maka fungsi pencegahan dapat menjadi lebih efisien dan efektif. Contoh

jika peta kerawanan dapat diakses oleh Sabhara dan satuan penegak hukum lainnya maka

dua tugas pokok Polri dapat lebih optimal.

Khusus untuk fungsi pelayanan publik, pelayanan SKCK masih belum menjadi prioritas

jika dibandingkan dengan Layanan SIM. Dari sisi fasilitas, layanan SKCK masih lebih

terbatas dan informasi pembuatan SKCK belum dapat diakses secara online. Satker

Intelkam di tingkat Mabes dapat membuat standar survei kepuasan pelayanan publik yang

diadopsi oleh seluruh layanan SKCK di seluruh polres di Indonesia.

Page 24: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

13

Banyak penyidik tidak menguasai

secara kompershentif pasal-pasal

dalam KUHP sehingga seringkali

keegoan/arogan yang dikedepankan

dan berakibat perselisihan.

Responden Eksternal

Kabupaten Asahan

b. Fungsi Gakkum: Koordinasi Meningkatkan Efektivitas

Dari sampel Polres/ Polrestata/ Polrestabes/ Polres Metro terdapat kesenjangan antara jumlah kasus yang dianggarkan dengan total kasus yang ditangani yang menyebabkan persepsi integritas menjadi lebih buruk.

Tim ITK juga menemukan hubungan yang kuat

antara indikator koordinasi reskrim dan

intelkam dengan indikator efektivitas reskrim

khususnya penyelesaian kasus4. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan berkoordinasi

dengan Intelkam, maka Reskrim dapat lebih

efektif di dalam penyelesaian kasus.

Tim ITK juga menemukan pola kesenjangan penanganan kasus baik di tingkat Polda dan

Polres terutama dalam hal kesenjangan jumlah kasus yang dianggarkan dan jumlah kasus

yang ditangani per tahun. Seringkali satfung reserse dihadapkan dengan kenyataan bahwa

mereka harus menerima penanganan kasus yang tidak dianggarkan. Untuk tingkat Polda,

hanya 36% kasus yang dianggarkan sedangkan di tingkat Polres, hanya rata-rata 51% kasus

yang dapat dianggarkan.

* Polda dan Polres dapat melimpahkan kasus antar tingkatan

** Data yang diberikan Polda dan Polres yang menjadi sampel ITK

4 Tingkat signifikansi (r: 0,26).

Satuan Fungsi

Tipe Kejahatan Tingkat* Total Kasus kejahatan tingkat Polda **

Total kasus ditangani per tahun

Kasus yang dianggarkan

Reskrimum Kejahatan Umum

Polda ±130,264 ± 19,670 36%

Polres ±57,489 ±36,150 51%

Reskrimsus

Kejahatan Khusus (Korupsi, cyber crime, dll)

Polda ±5,599 ± 4,239 36%

Polres Tidak ada Reskrimsus di Polres, kasus kriminal khusus digabung dengan Reskrimum

Reskrim Narkoba

Kejahatan Narkoba

Polda ±14,563 ± 4,135 36%

Polres ±6,934 ±7,464 72%

6,15

5,89

Reskrim Resnarkoba

Page 25: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

14

Akibatnya, ITK menemukan bahwa terpaksa mereka harus swadaya baik dengan cara

menggunakan biaya dukungan operasional Kapolres, sumber lainnya atau dengan cara

meminta biaya baik ke terlapor dan pelapor. Sayangnya, kesenjangan ini menciptakan

efek domino negatif terhadap keseluruhan integritas penegakan hukum di Polri terutama

Satuan Reserse. Hal ini terbukti dengan temuan survei integritas terpisah dari indeks yang

menaruh dua satuan penegak hukum ini ke posisi tiga teratas di dalam kerawanan

terhadap penyuapan dan pemerasan Karenanya komposisi anggaran, terutama terhadap

penanganan kasus harus diperhatikan dan diprioritaskan agar persepsi publik terhadap

integritas penegakan hukum Polri semakin baik.

c. Fungsi Linyomyan: Tingkatkan Kualitas Pelayanan bukan Pencitraan.

Untuk pelayanan internal, oleh fungsi Sumda

dirasakan oleh kalangan internal sudah cukup

akomodatif di dalam pelayanan personil,

namun masih dirasa perlu meningkatkan

jumlah pelatihan peningkatan kompetensi

personil polres dan mengusulkan anggota

untuk mengikuti Dikjur.

Sebagai tolak ukur kinerja pengawasan tindak tanduk personil oleh Propam, total kasus

yang ditangani oleh 70 Polres dalam setahun terakhir berjumlah 6,008, dimana 88% atau

5,298 kasus dapat diselesaikan. Tingkat penanganan terhadap aduan masyarakat juga

mencapai 86% dari total aduan.

Namun demikian, ITK menemukan tingkat kepatuhan fungsi Propam dalam

mengeluarkan surat rehabilitasi terhadap anggota yang telah selesai melaksanakan

hukuman dan pengawasan. Hal ini tentu merugikan, karena dengan belum keluarnya surat

rehabilitasi maka anggota tersebut belum dapat diusulkan untuk mendapatkan kenaikan

pangkat atau mengikuti dikjur/pelatihan oleh Sumda. Sama halnya dengan penerbitan

Surat Pemberitahuan Hasil Perkembangan Pengawasan (SPHP2) yang rata-rata tidak

dibuat atau dibuat namun tidak dikirimkan. SPHP2 seharusnya dikirimkan kepada terlapor

dan pelapor dengan cara dikirimkan melalui email, pos atau pengiriman langsung jika

memungkinkan.

6,47 5,89

4,44

6,55

SumdaPropam Lantas SPKT

Page 26: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

15

Masih banyak warga yang bingung

untuk melapor kasus atau masalah

yang terjadi, sebaiknya polisi lebih

banyak mensosialisasikan akes

pelaporan kepada polisi.

Responden Eksternal

Kota Waringin Timur

Sementara itu, untuk kualitas pelayanan Polri ke publik, temuan ITK menunjukkan

bahwa kinerja tata kelola dan integritas Lantas mendapatkan skor rata-rata terendah di

antara seluruh satfung. Hal ini dikarenakan survei integritas masyarakat terhadap personel

Lantas menunjukkan tingginya kerawanan suap dan pemerasan yang dilakukan di jalan

raya, hal ini tidak lepas dari persepsi pengalaman masyarakat yang kerap kali terkena

imbas operasi-operasi yang jarang dilaporkan dan dipublikasikan tujuannya (grafik tingkat

kerawanan dapat dilihat di bagian Capaian Integritas).

SPKT mendapatkan nilai indeks tertinggi di antara tiga satfung lain, namun perlu

dicatat bahwa fungsinya belum maksimal seperti yang seharusnya, misalnya banyak

ditemukan di lapangan ruangan SPKT hanya seluas satu ruangan untuk 2 orang, hal ini jauh

dari kata memenuhi standar pelayanan kepada publik. Fakta ini jelas jauh dari tujuan

utama fungsi SPKT yakni menjadi sentra pelayanan publik. Akibatnya indikator penilaian

kinerja SPKT hanya berkisar pada fungsi administrasi kasus.

Fungsi utama yang dirasakan cukup baik oleh masyarakat adalah terakomodirnya

laporan kasus dan ditindaklanjutinya berkas ke satfung yang terkait. Namun, sayangnya

tim ITK menemukan bahwa mayoritas SPKT

masih memiliki sistem pencatatan manual,

hanya berupa buku tamu yang jarang

direkapitulasi berdasarkan kategori kasus,

profil pelapor dan sebagainya.

Khusus untuk fungsi Lantas, terdapat 3

prinsip yang masuk ke dalam kategori cukup yaitu perilaku, transparansi dan akuntabilitas.

Namun keempat prinsip lainnya, kompetensi, responsif, keadilan dan efektivitas

mendapatkan nilai merah. Dalam hal responsif, Lantas dinilai keadilan, temuan ITK

menunjukkan bahwa masih terjadi kesenjangan pelayanan khususnya pelaksanaan

pengaturan, pengawalan dan patrol (turjawali) dan layanan SIM.

Page 27: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

16

7. Kinerja Satker Polres Per Tipe Polres/ Polresta/ Polrestabes/ Polres Metro

Dari perolehan indeks, skor rata-rata kinerja polres/Polresta/Polrestabes/Polres Metro

adalah 6,01 yang menunjukkan peningkatan 0,31 dari rata-rata kinerja Polda 5,69 tahun

lalu. Peningkatan skor indeks ini menunjukkan dampak langsung dari perbaikan di tingkat

Polda terhadap tingkat Polres.

Rangking Kinerja ITK Polrestabes

Untuk level Polrestabes, rata-rata

kinerja mencapai skor indeks 6,289

yang masuk ke dalam kategori

cukup. Dengan beban kerja yang

tinggi, skor pencapaian ini cukup

memadai untuk menjadi indikasi

awal bahwa Polrestabes berusaha

menyeimbangkan antara beban

internal dan eksternal.

Rangking Kinerja ITK Polresta

Demikian juga dengan 16 Polresta yang

juga cenderung memiliki beban kerja tinggi

di ibukota provinsi, capaian rata-rata 5.881

masuk ke dalam kategori cukup dan masih

perlu banyak perbaikan terutama di dalam

menjaga keseimbangan antara lapangan

dan tata kelola internal.

Rata-Rata 6,289

Rata – Rata 5,881

5,850

6,216

6,385

6,706

0 2 4 6 8 10

Polrestabes Surabaya

Polrestabes Bandung

Polrestabes Makasar

Polrestabes Semarang

5,184

5,200

5,421

5,561

5,580

5,759

5,788

5,954

6,036

6,042

6,045

6,091

6,287

6,338

6,341

6,462

0 2 4 6 8 10

Polresta Padang (16)

Polresta Banjarmasin (15)

Polresta Manado (14)

Polresta Barelang (13)

Polresta Bandar Lampung (12)

Polresta Medan (11)

Polresta Pekanbaru (10)

Polresta Denpasar (9)

Polresta Jambi (8)

Polresta Yogyakarta (7)

Polresta Banda Aceh (6)

Polresta Depok (5)

Polresta Samarinda (4)

Polresta Bekasi Kota (3)

Polresta Pontianak Kota (2)

Polresta Palembang (1)

Page 28: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

17

5,953

6,000

6,039

6,145

6,150

6,162

6,170

6,192

6,208

6,244

6,275

6,287

6,290

6,302

6,390

6,399

6,427

6,457

6,476

6,476

6,512

6,519

6,566

6,589

6,815

0 2 4 6 8 10

Polres Lebak (25)

Polres Mamuju (24)

Polres Kendal (23)

Polres Parigi Moutong…

Polres Kendari (21)

Polres Bandung (20)

Polres Garut (19)

Polres Gorontalo (18)

Polres Pangkep (17)

Polres Konawe (16)

Polres Kotawaringin…

Polres Palu (14)

Polres Tanah Laut (13)

Polres Sidoarjo (12)

Polres Dumai (11)

Polres Lombok Timur…

Polres Asahan (9)

Polres Bantul (8)

Polres Balikpapan (7)

Polres Deli Serdang (6)

Polres Semarang (5)

Polres Sorong Kota (4)

Polres Sorong/Aimas (3)

Polres Mataram (2)

Polres Ogan Ilir (1)

Rata -Rata6,023

5,202

5,381

5,628

5,632

5,654

5,656

5,662

5,670

5,697

5,713

5,717

5,758

5,761

5,762

5,764

5,768

5,772

5,772

5,813

5,813

5,857

5,889

5,906

5,921

5,951

0 2 4 6 8 10

Polres Kupang (50)

Polres Tanjung Pinang (49)

Polres Bukit Tinggi (48)

Polres P. Ambon & PP.…

Polres Kupang Kota (46)

Polres Lampung Tengah…

Polres Jayapura Kota (44)

Polres Maluku Tengah (43)

Polres Batang Hari (42)

Polres Pangkal Pinang (41)

Polres Kepahiang (40)

Polres Bangka Barat (39)

Polres Minahasa (38)

Polres Ternate (37)

Polres Gresik (36)

Polres Jayapura (35)

Polres Metro Jakarta…

Polres Badung (33)

Polres Serang (32)

Polres Sambas (31)

Polres Aceh Besar (30)

Polres Palangka Raya (29)

Polres Tidore (28)

Polres Bengkulu (27)

Polres Gorontalo Kota (26)

Rangking Kinerja ITK Polres

Khusus untuk tipe Polres, nilai rata-rata kinerja Polres adalah 6,023 yang masuk ke

dalam ketegori cukup. Jika dibandingkan dengan beban kerja Polresta/Polrestabes, maka

Polres bisa jadi setara atau lebih rendah.

Perkembangan cukup signifikan dialami oleh Polres Sorong, Polres Sorong Kota dan

Polres Lombok Timur sebagai polres dari daerah Timur yang mampu menduduki papan

atas telah membuktikan bahwa ITK murni soal tata kelola dan kinerja Polresnya, bukan

hanya soal fasilitas, sarana dan prasarana. Namun demikian, terdapat beberapa catatan

khusus pada prinsip kompetensi, responsif dan akuntabilitas, dimana perlu diperbaiki

khususnya oleh polres-polres di bagian timur.

Posisi atas ini diikuti pula oleh Polres Ogan Ilir (6,815) dan Polres Mataram (6,589).

Sedangkan skor terendah diperoleh oleh Polres Bukit Tinggi (5,628), Polres Tanjung Pinang

(5.381) dan Polres Kupang dengan (5,202).

Page 29: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

18

6,0006,0366,0396,0426,0456,0916,1456,1506,1626,1706,1926,2086,2166,2446,2756,2876,2876,2906,3026,3386,3416,3856,3906,3996,4276,4576,4626,4766,4766,5126,5196,5666,5896,7066,815

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Polres Mamuju (35)Polresta Jambi (34)Polres Kendal (33)

Polresta Yogyakarta (32)Polresta Banda Aceh (31)

Polresta Depok (30)Polres Parigi Moutong (29)

Polres Kendari (28)Polres Bandung (27)

Polres Garut (26)Polres Gorontalo (25)

Polres Pangkep (24)Polrestabes Bandung (23)

Polres Konawe (22)Polres Kotawaringin Timur (21)

Polres Palu (20)Polresta Samarinda (19)

Polres Tanah Laut (18)Polres Sidoarjo (17)

Polresta Bekasi Kota (16)Polresta Pontianak Kota (15)

Polrestabes Makassar (14)Polres Dumai (13)

Polres Lombok Timur (12)Polres Asahan (11)Polres Bantul (10)

Polresta Palembang (9)Polres Balikpapan (8)

Polres Deli Serdang (7)Polres Semarang (6)

Polres Sorong Kota (5)Polres Sorong/Aimas (4)

Polres Mataram (3)Polrestabes Semarang (2)

Polres Ogan Ilir (1)

5,1845,2005,2025,3815,4215,5615,5805,6285,6325,6545,6565,6625,6705,6975,7135,7175,7585,7595,7615,7625,7645,7685,7725,7725,7885,8135,8135,8505,8575,8895,9065,9215,9515,9535,954

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Polresta Padang (70)Polresta Banjarmasin (69)

Polres Kupang (68)Polres Tanjung Pinang (67)

Polresta Manado (66)Polresta Barelang (65)

Polresta Bandar Lampung (64)Polres Bukit Tinggi (63)

Polres P. Ambon & PP. Lease…Polres Kupang Kota (61)

Polres Lampung Tengah (60)Polres Jayapura Kota (59)

Polres Maluku Tengah (58)Polres Batang Hari (57)

Polres Pangkal Pinang (56)Polres Kepahiang (55)

Polres Bangka Barat (54)Polresta Medan (53)

Polres Minahasa (52)Polres Ternate (51)

Polres Gresik (50)Polres Jayapura (49)

Polres Metro Jakarta Barat…Polres Badung (47)

Polresta Pekanbaru (46)Polres Serang (45)

Polres Sambas (44)Polrestabes Surabaya (43)

Polres Aceh Besar (42)Polres Palangka Raya (41)

Polres Tidore (40)Polres Bengkulu (39)

Polres Gorontalo Kota (38)Polres Lebak (37)

Polresta Denpasar (36)

Rangking Umum ITK 70 Polres

Ketika ketiga tipe Polres/Polresta/Polrestabes/Polres Metro digabungkan maka

didapatkan rangking umum ITK dimana semua tipe polres berusaha diperbandingkan

dengan menggunakan kerangka dan indikator yang sama. Tim ITK menemukan tren

polresta dengan beban kerja yang tinggi, memiliki kesulitan guna menjaga keseimbangan

lapangan dan tata kelola. Sebagai evaluasi kebijakan Mabes Polri, terbukti kunci dari

peningkatan reformasi birokrasi terletak pada kesinambungan sistem, bukan hanya faktor

pemimpin. Karenanya tren Polres yang memiliki indeks tata kelola (ITK) lebih baik

disumbang oleh fokus terhadap kesinambungan sistem yang bekerja pada sebuah institusi.

Tentunya rangking umum ini akan diuji oleh waktu terutama kesinambungan sistem yang

sedang atau telah dibangun.

Rata - Rata 6,01

Page 30: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

19

8. Analisa Kinerja Prinsip per Satfung

Tabel Kinerja Prinsip Per Satfung

Prinsip SPKT Sumda Intelkam Reskrim Propam Binmas Res

narkoba Sabhara Lantas

Kompetensi 4.48 3.84 4.56 4.65 3.74 3.80 4.04 4.10 4.06

Responsif 7.60 6.37 6.41 4.19 4.76 5.38 3.94 6.30 5.77

Perilaku 8.61 8.42 7.93 7.61 7.16 8.46 7.95 5.78 6.76

Transparansi 7.02 6.80 6.30 5.84 5.49 5.39 6.50 5.78 6.48

Keadilan 5.40 7.19 5.70 5.90 4.09 4.17 5.42 5.08 4.37

Efektivitas 8.30 6.29 7.26 7.02 8.41 7.82 6.44 6.33 5.39

Akuntabilitas 4.34 6.14 5.47 7.84 7.60 5.73 6.38 6.84 6.08

Skor Kinerja Satfung

6.53 6.43 6.23 6.15 5.89 5.82 5.81 5.74 5.55

Tabel rata-rata nilai per Prinsip

Prinsip Rata-rata Prinsip Rata-rata

Perilaku 7,61 Responsif 5,59

Efektivitas 6,90 Keadilan 5,24

Akuntabilitas 6,21 Kompetensi 4,14

Transparansi 6,14

Tabel di atas menunjukkan bahwa prinsip yang paling lemah secara berurutan adalah

kompetensi, diikuti dengan keadilan, responsif, transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan

perilaku. Khusus untuk perilaku yang merupakan bagian dari integritas, tim ITK

memverifikasi data tersebut dengan survei persepsi masyarakat tentang praktik-praktik riil

di lapangan dengan menanyakan tingkat kerawanan praktik suap, pemerasan, kekerasan

dan keberadaan calo di layanan publik.

Program prioritas Kapolri telah sejalan dengan temuan ITK dimana peningkatan

kompetensi personil Polri melalui pendidikan kejuruan dan pelatihan guna meningkatkan

profesionalisme untuk memastikan personil paham dan dapat mengatasi permasalahan

yang ditemukan di lapangan, serta menyeimbangkan kapasitas lapangan dengan

manajerial seperti pelaporan dan pengawasan yang dibutuhkan untuk mencapai world

class organization pada tahun 2025.

Page 31: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

20

-

1,00

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

10,00

Sko

r P

rin

sip

Tren Skor Tata Kelola

Kompetensi

Responsif

Perilaku

Transparansi

Keadilan(Fairness)

Efektivitas

Akuntabilitas

Jika dilihat dari grafik garis diatas, maka terlihat bahwa prinsip yang paling bawah

adalah prinsip kompetensi, diikuti dengan responsif dan keadilan. Ketiga prinsip ini paling

mempengaruhi kualitas pelayanan publik. Sedangkan untuk prinsip yang berada di posisi

tengah adalah efektivitas. Prinsip yang teratas adalah perilaku, akuntabilitas dan

efektivitas.

Dari analisa grafik ini dapat disimpulkan bahwa Polri telah memenuhi tugas pokok

fungsi namun tugas-tugas yang berkaitan dengan kualitas pelayanan publik masih perlu

ditingkatkan. Hal ini menjadi sangat penting, sebab menjadi salah satu prioritas yang di

amanatkan Presiden Joko Widodo terhadap program Reformasi institusi Polri.

Page 32: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

21

a. Kompetensi: Ketimpangan Jumlah SDM dan Pendidikan Kejuruan

Terdapat tiga aspek yang diukur didalam prinsip ini yaitu kapasitas, sarana dan

prasarana serta pendidikan kejuruan. Dari sebaran data yang dikompilasi, terlihat pola

yang sama antara penentuan DSP untuk Polda Tipe A dan Tipe B yang jumlahnya

ditentukan berdasarkan jumlah populasi dan jumlah personel. Prinsip satu standar untuk

semua tipe Polda (one size fits all) dicoba dikaitkan oleh tim ITK dengan tingkat efektivitas

dari satfung untuk melihat apakah DSP yang lebih relevan atau angka riil. Ternyata yang

lebih efektif berorientasi pada angka riil daripada DSP. Selain itu, tim juga melihat sebaran

kelebihan dan kekurangan personel di setiap satfung.

Temuan:

Analisa korelasi menunjukkan bahwa jumlah anggota rill lebih sensitif terhadap

efektivitas dibandingkan dengan Daftar Susunan Personel (DSP). Contoh yang dianalisa

disini adalah satfung Sumda, Lantas, Reskrim, dan Resnarkoba5;

Diperlukan analisa beban kerja lebih lanjut guna membuktikan temuan ini, terutama di

polres-polres yang memiliki personel melebihi jumlah DSP terutama apakah angka riil

dapat dijadikan acuan untuk penyesuaian DSP kedepannya;

Sebaran personel yang melebihi DSP cenderung berada di Pulau Jawa, sementara di

luar pulau Jawa, hanya cenderung berada di Polres yang terletak di kota-kota besar.

5 Untuk fungsi Linyomyan, korelasi antara jumlah personel Lantas sesuai DSP dan Rill dengan PNBP, riil lebih

menjawab kebutuhan dan beban layanan ketimbang DSP. (Korelasi DSP terhadap PNBP (r=0.43), rill terhadap

PNBP (r=0,82). Hal ini dilihat dari angka korelasi rill terhadap PNBP lebih besar daripada DSP dengan PNBP.

Untuk fungsi Gakkum, korelasi antara DSP Reksrim dengan Total crime (0,31), dengan rill (0,42). Sekali lagi

angka rill lebih sensitif terhadap kenaikan jumlah penanganan kasus. Sama halnya dengan Resnarkoba, DSP

dengan total crime (0,68), kalau rill (0,82). Untuk fungsi Harkamtibmas, korelasi tidak dapat dilakukan untuk

Binmas karena ITK tidak menghitung jumlah kasus ADR yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas. Hendaknya

temuan ini bisa menjadi indikator ITK tahun depan.

Page 33: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

22

Prosentase Jumlah Personel Berdasarkan Daftar Sebaran Personel Vs

Jumlah Personel Sebenarnya (Rill)

Jumlah Polres Sumda Binmas Lantas Intelkam Reskrim Res

narkoba Sabhara Propam

SPKT

Prosentase Rata-rata

Anggota Rill terhadap DSP 70

Polres*

96% 60% 102% 74% 77% 79% 74% 101% 89%

Catatan: Prosentase rata-rata diambil dari jumlah total riil dibagi dengan jumlah personel sesuai DSP.

Untuk sebaran personel, satfung yang sudah cukup memadai adalah Lantas, SPKT dan

Sumda dengan prosentase mencapai atau mendekati 100% dari DSP, sedangkan yang

paling kurang adalah satfung Binmas, Sabhara dan Intelkam yang memiliki prosentase

kurang dari 80%. Analisa lebih mendalam tentang jumlah polres yang melampaui dan

kurang dari DSP dapat dilihat di tabel bawah ini.

Prosentase Polres/Polresta/Polrestabes/Polres Metro

Melampaui dan Kurang dari DSP

Jumlah Polres SDM Binmas Lantas Intelkam Reskrim Res

narkoba Sabhara

Pro pam

SPKT

Jumlah

Polres/Polresta/Polrestabes/Polres Metro

yang MELEBIHI DSP**

(30%)

21 satker

(4%)

3 Satker

(36%)

25 Satker

(14%)

10

Satker

(11%)

8

Satker

(11%)

8 Satker

(14%)

10

Satker

(36%)

25

Satker

(14%)

10 Satker

Jumlah Polres/Polresta/Polrestabes/Polres Metro yang KURANG dari

DSP*

32 57 32 44 43 39 48 19 27

*Definisi “Kurang dari DSP” mengacu pada kriteria jumlah personel dibawah 80% dari DSP. **Definisi “Lebih dari DSP” mengacu pada kriteria jumlah personel diatas 100% dari DSP.

Dari analisa jumlah polres yang melampaui dan kurang dari DSP, ditemukan beberapa

kasus ekstrim seperti contohnya Satfung Lantas Soreang (Bandung) yang kelebihannya

mencapai 303%, sedangkan di ekstrim lainnya, satfung Lantas Tidore hanya 30% dari

total DSP. Beberapa kasus >200% juga ditemukan di satfung SUMDA Polrestabes

Makasar (240%) dan Poltabes Semarang (266%);

Page 34: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

23

Dalam hal pendidikan kejuruan, pendidikan personel yang memiliki pendidikan

kejuruan juga belum merata. Rata-rata jumlah personel dari seluruh satfung di 70

Polres/Polresta/Polrestabes/Polres Metro hanya berkisar 29.5% dari total keseluruhan

personel. Temuan tim ITK juga menunjukkan jarang sekali adanya pendidikan kejuruan

atau pelatihan dengan topik tata kelola, penggunaan teknologi informasi dan standar

pelayanan publik, sedangkan kedua pengetahuan dan skill haruslah dimiliki satfung

yang memiliki mandat pelayanan publik.

No Satfung Rata% Dikjur & Prolat

No Satfung Rata% Dikjur & Prolat

1. Sumda 22% 5. Reskrim 35%

2. Binmas 27% 6. Resnarkoba 29%

3. Lantas 31% 7. Sabhara 12%

4. Intelkam 52% 8. Propam 28%

Catatan:SPKT tidak memiliki pendidikan kejuruan khusus karena piket fungsi SPKT diisi oleh personil masing-masing satfung lainnya.

b. Responsif: Peningkatan Kualitas Pelayanan Internal dan Publik.

Analisa terhadap responsifitas baik yang berkenaan dengan fungsi internal (pelayanan

terhadap personil) dan fungsi eksternal (pelayanan ke publik) menggunakan penilaian

berdasarkan persepsi baik internal untuk menilai Satfung seperti Sumda dan Propam

maupun persepsi eksternal untuk menilai fungsi Lantas, Binmas, Intelkam dan lain-lain.

Temuan:

Indikator yang paling baik kinerjanya pada fungsi pelayanan internal adalah inisiatif bag

Sumda dalam menyelesaikan masalah kepegawaian, tersedianya dan berjalannya

sistem mutasi serta penilaian kinerja yang dilakukan rutin per semester. Namun

ditemukan juga bahwa sistem yang sudah berjalan ini tidak selalu menjadi bahan

pertimbangan dari para pengambil keputusan di dalam mutasi personel, sehingga

budaya penilaian yang berlaku masih sarat subyektifitas;

Dua indikator yang menarik turun kinerja Sumda adalah jumlah terbatasnya SOP

Inisiatif dan kerjasama (MoU) dengan lembaga eksternal untuk menunjang tugas

Page 35: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

24

pokok dan fungsinya. Sedangkan fungsi Propam adalah belum tertibnya pemberian

surat rehabilitasi bagi personel yang telah selesai menjalani hukuman dan masa

pengawasan;

Untuk satfung-satfung yang memberikan pelayanan kepada publik, kinerja baik

ditunjukan oleh Binmas dalam hal merespon permasalahan masyarakat serta

memberikan penyuluhan. Sedangkan untuk Lantas ada pada tingginya inisiatif

pengaturan, patroli dan kecepatan dalam pelayanan SIM. Intelkam paling menonjol

adalah kinerja pembuatan peta kerawanan, sementara Sabhara adalah kecepatan

pasukan Dalmas dalam mendatangi lokasi unjuk rasa, SPKT untuk kecepatan pelayanan

laporan polisi;

Namun kinerja satfung Reskrim dan Resnarkoba yang kualitas pelayanannya menjadi

perhatian publik, perlu meningkatkan kinerja penanganan kasus terutama dalam hal

pemberian informasi perkembangan kasus (SP2HP); jumlah SOP inisiatif dan kerjasama

(MoU) untuk meningkatkan kinerja tiap satfung.

c. Keadilan: Pemerataan Akses Layanan

Khusus untuk prinsip keadilan, konteks yang dimaksud disini adalah keadilan dalam

memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota untuk menduduki jabatan-

jabatan strategis sesuai kepangkatan tanpa memandang jender dan kedekatan dengan

pimpinan, serta pemberian layanan kepada publik ataupun penanganan kasus tanpa

melihat unsur SARA, jender, kepentingan kelompok dan golongan. Di sisi lain, pada

dasarnya UU Pelayanan Publik juga menekankan pentingnya kemudahan terhadap akses

layanan dari awal (pemberian informasi mengenai mekanisme dan prosedur) hingga akhir

(pengaduan dan survei kepuasan).

Temuan:

Proporsi Polwan di dalam tubuh Polri perlu mendapatkan perhatian khusus. ITK

menemukan prosentase rata-rata jumlah pejabat struktural dan penyidik perempuan

di level Polres adalah 12%. Hal ini mengakibatkan dampak yang cukup

memprihatinkan, dimana di banyak Polres ditemukan penyidik unit Perlindungan

Perempuan dan Anak (PPA) yang notabene dikhususkan untuk menangani tindak

pidana perempuan dan anak dipimpin oleh laki-laki. Proses investigasi khusus untuk

Page 36: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

25

kasus perempuan dan anak memerlukan polwan dan penyidik perempuan yang dapat

lebih memahami kondisi korban;

Jumlah penyidik Polwan di Polres lebih baik jika dibandingkan dengan tingkat Polda,

dimana jumlah rata-rata penyidik perempuan jauh lebih sedikit. Sementara itu, rata-

rata prosentase polwan yang menduduki jabatan struktural adalah sebagai berikut:

Prosentase Pejabat Polwan atau Penyidik Perempuan Tingkat Polres

No Satfung Prosentase Perempuan

No Satfung Prosentase Perempuan

1. Sumda 22% 5. Reskrim* 13%

2. Binmas 17% 6. Resnarkoba* 10%

3. Lantas 11% 7. Sabhara 4%

4. Intelkam 7% 8. Propam** 12%

*Jumlah Penyidik Perempuan **Tingginya prosentase disebabkan rendahnya jumlah pejabat struktural dibandingkan dengan satfung lainnya.

d. Transparansi: Kebutuhan Skill Teknologi Informasi

Pada dasarnya ITK berusaha mendorong transparansi anggaran, informasi dan aduan

layanan publik dari aspek sarana dan prasarana. Dari indikator-indikator transparansi,

terdapat empat satfung yaitu Binmas, Reskrim, Sabhara dan Propam yang meraih skor

dibawah 6. Sedangkan satfung lainnya meraih nilai rata-rata dibawah 7.

Skor ini menunjukkan bahwa upaya menuju e-government harus disertai dengan

peningkatan SDM yang memahami dan mampu menjalankan sistem teknologi informasi

khususnya dalam memberikan pelayanan publik karena bisa saja semua informasi

diunggah namun tidak ada yang memperbaharui atau menambahkan informasi baru. Rata-

rata blogspot dibuat sekitar bulan Oktober-Desember 2015 pasca diseminasi ITK tingkat

Polda. Hal ini menandakan dampak langsung dari ITK Polda.

Temuan:

Rata-rata perolehan transparansi dokumen dan laporan berkisar di skor 6 yang mana

berarti kinerjanya dapat diperbaiki lagi;

Page 37: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

26

Terdapat 19 dari 70 (27%) Satuan Lantas yang telah menggunakan website (sebagian

besar Tribrata News) dan media massa untuk mempublikasikan prosedur pelayanan

publik;

Namun, pada umumnya di satfung lainnya, penggunaan Teknologi Informasi rata-rata

masih minim. Hal ini terindikasi dari hanya sekitar 16 dari 70 (22%) Satfung Binmas

yang mengunggah anggaran dan laporan ke sosial media (blogspot) serta 11 dari 70

(15%) Satfung Binmas yang membuka informasi bhabinkamtibmas di sosial media;

Penggunaan website formal tingkat polres masih minim, ditemukan hanya Polres

Pontianak yang memiliki website resmi tingkat Polres;

Terdapat 39 dari 70 (55%) Satfung Propam tingkat Polres yang membuka akses

keuangan dengan cara menempel anggaran di kantor masing-masing satfung. Sisa 31

tidak memiliki akses atau dapat diakses dengan prosedur tertentu dan seijin Kepala

Satfung;

Terdapat 26 dari 70 (37%) Satfung Reskrim tingkat Polres yang tidak mengirimkan

Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) ke pelapor;

Terdapat 12 dari 70 (17%) Satfung Propam yang menerbitkan Surat Pemberitahuan

Hasil Perkembangan Pengawasan (SPHP2) kepada pelapor masyarakat dan 24

dikirimkan dan 19 tidak dikirimkan dan tunggu diambil pelaporan serta tidak terdapat

data di 15 Polres;

Temuan di lapangan juga mengkonfirmasi bahwa tidak adanya petugas khusus untuk

menangani penggunaan teknologi dan belum ada pelatihan untuk cara penggunaan TI.

e. Akuntabilitas: Peningkatan Kualitas Pelaporan

Pada prinsip ini, ITK berusaha mengukur kinerja Satker dari aspek kualitas pelaporan

baik pelaporan internal dan eksternal. Tim ITK menemukan ketersediaan laporan sudah

baik namun kualitas produk masih bersifat prosedural, pada umumnya belum mencapai

kualitas laporan yang berisi analisa tren yang dapat dibandingkan tahun demi tahun.

Akibatnya, pertimbangan penyerapan anggaran belum didasarkan pada kebutuhan dan

strategi pencegahan belum berbasis data.

Page 38: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

27

Layani masyarakat tanpa pemerasan dan pungli. Jangan mendahulukan masyarakat dengan status ekonomi dan sosial tinggi. Melayani tanpa memandang status. Berantas korupsi dan oknum pelakunya.

Responden Eksternal Kota Manado

Khusus untuk satuan-satuan yang berhubungan langsung dengan publik, pelaporannya

tidak dilaporkan kembali ke publik. Sederhananya, Polri belum memiliki laporan tahunan

kinerja yang dapat diakses oleh publik. Kesenjangan

informasi inilah yang menyebabkan publik lebih

memilih untuk mempercayai pemberitaan di luar

Polri yang lebih kaya dengan analisa dan fakta.

Contoh satuan Lantas, Binmas dan SPKT yang tugas

fungsi utamanya adalah pelayanan publik, namun

jarang sekali melaporkan kembali hasil operasi-

operasi penertiban dan kinerja pelayanan ke publik

sehingga masyarakat tidak memiliki rekam jejak dampak atau efek dari kegiatan atau

program padahal begitu banyak hal yang telah Polri lakukan dan capai. Yang lebih

dipahami oleh publik adalah pengalaman interaksi keseharian dengan personel Polri.

Pengalaman pribadi ini yang cenderung lebih mewarnai persepsi publik terhadap Polri.

Temuan:

Terdapat 21 Polres yang membuka saluran pengaduan langsung ke Kapolres, 12 yang

menerima pengaduan melalui website atau sosial media dan sisanya melalui call

center atau datang fisik ke kantor;

Terdapat 25 Sat Lantas yang sudah berusaha mengunggah laporannya ke sosial media

atau website (tribrata news). Namun sisanya masih diunggah di sosial media pribadi

atau dipampang di depan kantor. Sisa 30 Sat Lantas hanya dapat diakses dengan

prosedur tertentu;

Terdapat 46 SPKT yang sudah merekapitulasi laporan polisi yang mereka terima,

sedangkan 24 SPKT lainnya tidak secara lengkap atau bahkan tidak membuat

rekapitulasi laporan polisi yang mereka terima, mayoritas rata-rata hanya

menggunakan buku tamu.

f. Prinsip Efektivitas: Tunjukkan Kinerja, bukan Pencitraan

Kinerja prinsip efektivitas Polri tingkat Polres mendapatkan skor rata-rata 7.02 yang

termasuk ke dalam kategori baik. Hal ini membuktikan bahwa Polri telah cukup efektif di

dalam melaksanakan tugas a.l. persentase penyelesaian kasus s.d. P21, volume patroli,

Page 39: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

28

Dalam penyelidikan kiranya tidak

dengan kekerasan. Perlakukan

terpidana sebagaimana mestinya,

jangan selalu uang.

Responden Eksternal Kota Soreang

persentase serapan anggaran, dll. Namun, permasalahannya terletak pada proses dan cara

mencapai hasil. Meskipun indeks akan mencapai skor yang tinggi, jika Polri tidak

memperbaiki cara dan budaya bekerja maka target mencapai status dan kualitas World

Class Organization tahun 2025 akan menjadi impian semata. Hal ini terkonfirmasi dengan

temuan tim ITK dengan survei terhadap integritas pada prinsip perilaku personel Polri.

Hasil di atas dapat dijelaskan melalui temuan tim ITK di dalam data persepsi responden

eksternal yang mewakili masyarakat per daerah. Jika gambaran di atas menemukan bahwa

kesenjangan antara praktik lapangan dengan ekspektasi masyarakat cukup besar, survei

tentang praktik suap, pemerasan, kekerasan dan calo di bawah ini akan menjadi jawaban

kesenjangan tersebut.

Indeks ini membuktikan bahwa jika strategi trust building hanya menggunakan metode

pencitraan tanpa mengubah praktik-praktik lapangan, maka integritas Polri akan tetap

dipertanyakan. Karena pencitraan yang selama ini dilakukan, tidak memberikan pengaruh

signifikan terhadap persepsi masyarakat tentang

integritas Polri. Hasil data persepsi ini disajikan untuk

menampilkan perspektif murni dari masyarakat

terhadap Polri agar dapat menjadi masukan dan

pertimbangan di dalam perbaikan nilai-nilai dan

praktik integritas.

g. Prinsip Perilaku: Indeks Integritas Versi Masyarakat

Melalui metode terpisah, tim ITK membangun Indeks Intergritas dengan cara

mengukur perbedaan antara nilai-nilai kebenaran masyarakat dengan praktik integritas

personil polri di lapangan. Dalam pengukuran ini ditemukan bahwa variasi norma

masyarakat mencerminkan variasi karakter masyarakat di 70 wilayah Polres di Indonesia.

Namun, tim ITK juga menemukan bahwa norma-norma masyarakat cenderung menyatu

seiring dengan tingkat pendidikan dan terpaan media. Jika dibandingkan, variasi praktik

integritas personil polri di lapangan cenderung tertinggal dibandingkan dengan kemajuan

kesamaan norma-norma di masyarakat. Faktor ini yang menyebabkan skor rata-rata 70

polres hanya mencapai 5,925 (dari skala 10), sehingga masih terdapat Pekerjaan Rumah

Page 40: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

29

4,9865,0285,0885,2345,3295,4885,4885,4975,4985,5335,5415,5705,5995,6105,6285,6535,6555,7185,7225,7515,7595,7605,7725,7735,7745,7845,7865,7895,7955,8015,8305,8515,8685,8825,929

0 2 4 6 8 10

Polresta Barelang (70)

Polresta Pekanbaru (69)

Polresta Medan (68)

Polres Deli Serdang (67)

Polresta Bekasi Kota (66)

Polres Ternate (65)

Polres Sorong Kota (64)

Polresta Padang (63)

Polresta Bandar Lampung (62)

Polresta Pontianak Kota (61)

Polres Bukit Tinggi (60)

Polres P. Ambon dan PP. Lease (59)

Polres Lampung Tengah (58)

Polres Tanjung Pinang (57)

Polresta Manado (56)

Polres Bengkulu (55)

Polres Maluku Tengah (54)

Polresta Banda Aceh (53)

Polres Aceh Besar (52)

Polres Palu (51)

Polrestabes Semarang (50)

Polres Bangka Barat (49)

Polres Jayapura Kota (48)

Polrestabes Bandung (47)

Polres Jayapura (46)

Polres Lebak (45)

Polrestabes Surabaya (44)

Polresta Palembang (43)

Polres Metro Jakarta Barat (42)

Polrestabes Makasar (41)

Polres Mataram (40)

Polres Balikpapan (39)

Polres Semarang (38)

Polres Pangkal Pinang (37)

Polres Gorontalo Kota (36)

5,9365,9375,9425,9495,9736,0026,0216,0306,0626,0766,1116,1186,1196,1276,1516,1876,1936,1936,2146,2406,2516,2566,2866,3136,3176,3226,3496,3736,3846,4286,4396,4846,5806,6607,012

0 2 4 6 8 10

Polres Kupang (35)

Polres Kendari (34)

Polres Gorontalo Kota (33)

Polres Kepahiang (32)

Polres Badung (31)

Polres Serang (30)

Polresta Banjarmasin (29)

Polres Tidore (28)

Polres Kupang Kota (27)

Polresta Denpasar (26)

Polresta Jambi (25)

Polres Mamuju (24)

Polres Bantul (23)

Polres Bandung (22)

Polres Dumai (21)

Polres Minahasa (20)

Polres Tanah Laut (19)

Polres Palangka Raya (18)

Polres Pangkep (17)

Polres Sambas (16)

Polresta Samarinda (15)

Polres Asahan (14)

Polres Konawe (13)

Polres Gresik (12)

Polresta Yogyakarta (11)

Polres Lombok Timur (10)

Polres Kotawaringin Timur (9)

Polres Ogan Ilir (8)

Polres Garut (7)

Polres Batang hari (6)

Polres Sidoarjo (5)

Polres Kendal (4)

Polres Sorong/Aimas (3)

Polres Parigi Moutong (2)

Polresta Depok (1)

besar di dalam proses trust building antara personil Polri dan masyarakat. Data yang

dipergunakan dalam menyusun indeks ini adalah data persepsi dari 2.265 WIP yang ada di

70 kabupaten/kota. Semakin tinggi skor integritas, maka personil Polri semakin memenuhi

ekspektasi norma masyarakat.

Indeks Integritas dari Persepsi Masyarakat Setempat

Rata-rata

5,925

Survei Tingkat Kerawanan Praktik Penyimpangan

Tingkat kerawanan praktik penyimpangan yang dibuat disini adalah berdasarkan data

persepsi masyarakat setempat yang diwakili oleh 20 kategori masyarakat (termasuk

anggota DPRD, tokoh agama, adat, ormas, media, akademisi, SKPD terkait, organisasi

pemuda, sekolah dan lainnya) yang sudah tinggal menetap dan pernah menggunakan jasa

pelayanan publik Polres setempat. Perlu diingat bahwa data ini baru merupakan indikasi

kerawanan, bukan kenyataan sebenar-benarnya karena persepsi masyarakat juga

dipengaruhi banyak faktor lainnya.

Page 41: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

30

1,03

1,04

1,13

1,26

1,28

1,40

2,21

0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50

SPKT (1)

Propam (2)

Intelkam (3)

Reskrim (4)

Binmas (5)

Res Narkoba (6)

Lantas (7)

0,75

0,99

1,19

1,35

0,00 0,50 1,00 1,50

SPKT (4)

Propam (3)

Reskrim (2)

Res Narkoba (1)

Dikarenakan volume data yang besar, di laporan eksekutif ini kami hanya dapat

menampilkan hasil penghitungan rata-rata 4 pertanyaan integritas setiap satfung yang

berhubungan dengan praktik penyuapan, dan pemerasan di dalam konteks penanganan

kasus dan kerawanan calo di pelayanan publik terutama SIM dan SKCK.

Terdapat 5 satfung yang dinilai masyarakat di dalam survei ini antara lain; Satfung

Reskrimum, Resnarkoba, SPKT untuk penanganan laporan dan kasus kriminal dan

pelayanan publik oleh Lantas (SIM) dan Intelkam (SKCK). Data persepsi ini termasuk

dengan kerawanan praktik calo terutama pelayanan SIM di setiap

Polres/Polresta/Porestabes/Polres Metro.

Satfung Rawan Praktik Suap

Persepsi masyarakat setempat menunjukkan bahwa untuk tiga satfung teratas yang

dianggap rawan praktik suap adalah satfung Lantas, Res Narkoba, Binmas dan Reskrim dan

diikuti dengan intelkam, Propam dan SPKT. Tidak ada satuan yang cenderung aman

(dibawah 0.5).

Satfung Rawan Praktik Pemerasan

WARNA SKALA Rawan Sekali

> 1.5 Rawan Sekali

1.1 – 1.5 Rawan

0.5 – 1 Cenderung Rawan

< 0.5 Cenderung Aman

WARNA SKALA Rawan Sekali

> 1.5 Rawan Sekali

1.1 – 1.5 Rawan

0.5 – 1 Cenderung Rawan

< 0.5 Cenderung Aman

Page 42: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

31

Rata-rata

1,53

1,521,501,501,471,461,391,381,361,361,351,341,331,301,281,251,231,231,221,211,211,191,141,131,131,121,111,101,101,061,020,940,940,930,850,83

0 5

Polres Bandung (35)

Polres Serang (34)

Polrestabes Surabaya (33)

Polrestabes Semarang (32)

Polresta Denpasar (31)

Polrestabes Bandung (30)

Polres Tidore (29)

Polres Palu (28)

Polres Badung (27)

Polres Asahan (26)

Polres Balikpapan (25)

Polres Kendari (24)

Polres Kendal (23)

Polres Jayapura (22)

Polres Lebak (21)

Polres Dumai (20)

Polres Sidoarjo (19)

Polresta Depok (18)

Polres Minahasa (17)

Polres Parigi Moutong (16)

Polres Batang Hari (15)

Polres Pangkep (14)

Polresta Samarinda (13)

Polres Sambas (12)

Polres Tanah Laut (11)

Polres Bantul (10)

Polres Ogan Ilir (9)

Polres Mataram (8)

Polres Gresik (7)

Polresta Yogyakarta (6)

Polres Sorong/Aimas (5)

Polres Lombok Timur (4)

Polres Kotawaringin Timur (3)

Polres Garut (2)

Polres Konawe (1)

2,542,462,452,42

2,252,162,152,092,041,991,971,861,831,821,811,781,771,761,741,731,731,721,711,661,651,651,621,621,611,581,561,551,531,531,52

0 5

Polresta Bandar Lampung (70)

Polresta Medan (69)

Polresta Barelang (68)

Polresta Pekanbaru (67)

Polres Sorong Kota (66)

Polresta Padang (65)

Polres Deli Serdang (64)

Polres Kupang (63)

Polresta Banda Aceh (62)

Polres Tanjung Pinang (61)

Polres Lampung Tengah (60)

Polresta Manado (59)

Polresta Palembang (58)

Polresta Bekasi Kota (57)

Polres Bukit Tinggi (56)

Polres Gorontalo Kota (55)

Polresta Banjarmasin (54)

Polres Semarang (53)

Polres Aceh Besar (52)

Polres Pangkal Pinang (51)

Polres Ternate (50)

Polres Kepahiang (49)

Polres Metro Jakarta Barat (48)

Polresta Pontianak Kota (47)

Polres Maluku Tengah (46)

Polres Kupang Kota (45)

Polrestabes Makasar (44)

Polres Palangka Raya (43)

Polres Jayapura Kota (42)

Polresta Jambi (41)

Polres P. Ambon&PP.Lease (40)

Polres Gorontalo (39)

Polres Bangka Barat (38)

Polres Mamuju (37)

Polres Bengkulu (36)

Rata-rata

1,53

Untuk kerawanan praktik pemerasan, masih terdapat persepsi negatif terhadap satuan

penegak hukum yaitu Reskrim dan Resnarkoba yang konsisten di dua praktik

penyimpangan yaitu praktik suap dan pemerasan.

Catatan:

WARNA SKALA Rawan Sekali

> 1.5 Rawan Sekali

1.1 – 1.5 Rawan

0.5 – 1 Cenderung Rawan

< 0.5 Cenderung Aman

Tingkat Kerawanan Praktik Suap di Pelayanan Publik 70 Polres

Page 43: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

32

2,12

1,95

1,90

1,85

1,85

1,79

1,78

1,77

1,59

1,46

1,40

1,36

1,36

1,35

1,35

1,35

1,28

1,27

1,26

1,25

1,22

1,20

1,19

1,19

1,17

1,15

1,12

1,12

1,11

1,11

1,10

1,08

1,07

1,06

1,05

0 5

Polresta Bandar Lampung (70)

Polres Deli Serdang (69)

Polresta Banda Aceh (68)

Polres Lampung Tengah (67)

Polresta Pekanbaru (66)

Polres Sorong Kota (65)

Polresta Barelang (64)

Polresta Medan (63)

Polres Kupang (62)

Polresta Padang (61)

Polresta Bekasi Kota (60)

Polres Bukit Tinggi (59)

Polres Tanjung Pinang (58)

Polres Gorontalo Kota (57)

Polres Jayapura Kota (56)

Polresta Banjarmasin (55)

Polres Badung (54)

Polresta Palembang (53)

Polres Bengkulu (52)

Polres Semarang (51)

Polres Palangka Raya (50)

Polrestabes Makasar (49)

Polres Balikpapan (48)

Polresta Jambi (47)

Polres Bandung (46)

Polres Maluku Tengah (45)

Polres Aceh Besar (44)

Polres Metro Jakarta Barat (43)

Polres Sidoarjo (42)

Polresta Manado (41)

Polres Ternate (40)

Polres Kupang Kota (39)

Polres Pangkal Pinang (38)

Polres Mamuju (37)

Polrestabes Semarang (36)

1,04

1,04

1,03

1,03

1,03

1,01

1,00

0,99

0,98

0,98

0,94

0,94

0,93

0,92

0,88

0,88

0,85

0,84

0,82

0,80

0,68

0,65

0,64

0,63

0,61

0,60

0,60

0,58

0,55

0,46

0,42

0,41

0,36

0,35

0,18

0 1 2 3 4 5

Polres Serang (35)

Polrestabes Surabaya (34)

Polresta Denpasar (33)

Polres Tidore (32)

Polrestabes Bandung (31)

Polresta Pontianak (30)

Polres Kepahiang (29)

Polres Lebak (28)

Polres Gorontalo (27)

Polres P. Ambon&PP.…

Polres Bangka Barat (25)

Polres Batang hari (24)

Polres Kendal (23)

Polres Minahasa (22)

Polres Tanah Laut (21)

Polres Jayapura (20)

Polres Pangkep (19)

Polres Ogan Ilir (18)

Polres Asahan (17)

Polres Gresik (16)

Polres Dumai (15)

Polres Kendari (14)

Polresta Yogyakarta (13)

Polres Parigi Moutong (12)

Polres Bantul (11)

Polresta Samarinda (10)

Polres Mataram (9)

Polresta Depok (8)

Polres Palu (7)

Polres Lombok Timur (6)

Polres Konawe (5)

Polres Kotawaringin…

Polres Sorong/Aimas (3)

Polres Garut (2)

Polres Sambas (1)

Catatan:

WARNA SKALA Rawan Sekali

> 1.5 Rawan Sekali

1.1 – 1.5 Rawan

0.5 – 1 Cenderung Rawan

< 0.5 Cenderung Aman

Tingkat Kerawanan Praktik Pemerasan Penanganan Kasus dan Pelayanan Publik 70 Polres

Rata-rata

1,07

Page 44: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

33

1,61

1,60

1,59

1,58

1,57

1,54

1,54

1,50

1,41

1,39

1,39

1,39

1,37

1,33

1,33

1,29

1,27

1,26

1,24

1,24

1,23

1,22

1,21

1,20

1,19

1,16

1,15

1,13

1,06

0,97

0,97

0,91

0,91

0,71

0,67

0 1 2 3 4 5

Polres Aceh Besar (35)

Polres Maluku Tengah (34)

Polres Pangkal Pinang (33)

Polres Gorontalo (32)

Polres Sidoarjo (31)

Polres Lombok Timur (30)

Polresta Depok (29)

Polresta Pontianak (28)

Polres Lebak (27)

Polres Bantul (26)

Polrestabes Bandung (25)

Polres Bangka Barat (24)

Polres Asahan (23)

Polresta Palembang (22)

Polres Sambas (21)

Polres Dumai (20)

Polres Mamuju (19)

Polresta Jambi (18)

Polres Parigi Moutong (17)

Polres Minahasa (16)

Polres Kupang Kota (15)

Polres Kepahiang (14)

Polres Bengkulu (13)

Polresta Samarinda (12)

Polres Pangkep (11)

Polresta Banda Aceh (10)

Polrestabes Makasar (9)

Polres Kendari (8)

Polres Sorong/Aimas (7)

Polres Palu (6)

Polres Kotawaringin Timur (5)

Polres Tidore (4)

Polres Ogan Ilir (3)

Polres Batang hari (2)

Polres Konawe (1)

2,67

2,65

2,54

2,52

2,31

2,28

2,28

2,22

2,22

2,21

2,18

2,16

2,08

2,07

2,03

1,97

1,97

1,91

1,90

1,84

1,84

1,83

1,82

1,79

1,77

1,76

1,74

1,74

1,73

1,70

1,67

1,67

1,66

1,65

1,63

0 1 2 3 4 5

Polres Tanjung Pinang…

Polresta Pekanbaru (69)

Polres Metro Jakarta…

Polresta Bekasi Kota…

Polrestabes Surabaya…

Polresta Padang (65)

Polres Mataram (64)

Polres Sorong Kota (63)

Polres Jayapura Kota…

Polresta Bandar…

Polres Kupang (60)

Polresta Banjarmasin…

Polresta Denpasar (58)

Polres Lampung…

Polresta Medan (56)

Polresta Barelang (55)

Polres Deli Serdang (54)

Polres Bukit Tinggi (53)

Polresta Manado (52)

Polres Palangka Raya…

Polres Garut (50)

Polres Gorontalo Kota…

Polres Bandung (48)

Polres Gresik (47)

Polresta Yogyakarta…

Polres P. Ambon&PP.…

Polres Serang (44)

Polres Semarang (43)

Polres Kendal (42)

Polrestabes Semarang…

Polres Balikpapan (40)

Polres Tanah Laut (39)

Polres Ternate (38)

Polres Badung (37)

Polres Jayapura (36)

Catatan:

WARNA SKALA Rawan Sekali

> 1.5 Rawan Sekali

1.1 – 1.5 Rawan

0.5 – 1 Cenderung Rawan

< 0.5 Cenderung Aman

Tingkat Kerawanan Calo di Pelayanan Publik 70 Polres

Rata-rata

1,06

Page 45: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

34

5,34

5,34

5,38

5,40

5,42

5,42

5,42

5,45

5,47

5,47

5,48

5,52

5,52

5,54

5,54

5,58

5,59

5,64

5,69

5,72

5,76

5,84

5,88

5,91

5,94

6,05

6,07

6,09

6,09

6,10

6,16

6,26

6,30

6,34

6,56

0 2 4 6 8 10

Polres Aceh Besar (35)

Polres Garut (34)

Polres Tanah Laut (33)

Polres Sambas (32)

Polres Bandung (31)

Polres Kendari (30)

Polresta Bekasi Kota (29)

Polres Sidoarjo (28)

Polres Deli Serdang (27)

Polres Bengkulu (26)

Polres Gresik (25)

Polresta Yogyakarta (24)

Polres Konawe (23)

Polresta Pontianak Kota (22)

Polres Palangka Raya (21)

Polres Dumai (20)

Polres Asahan (19)

Polresta Banda Aceh (18)

Polres Kendal (17)

Polres Kotawaringin Timur (16)

Polres Lombok Timur (15)

Polres Mamuju (14)

Polres Parigi Moutong (13)

Polres Mataram (12)

Polrestabes Semarang (11)

Polres Sorong Kota (10)

Polresta Palembang (9)

Polres Balikpapan (8)

Polres Semarang (7)

Polres Palu (6)

Polres Sorong/Aimas (5)

Polres Pangkep (4)

Polrestabes Makasar (3)

Polresta Samarinda (2)

Polres Ogan Ilir (1)

4,46

4,52

4,53

4,55

4,60

4,62

4,63

4,81

4,81

4,87

4,88

4,89

4,90

4,98

4,98

4,98

4,99

5,02

5,03

5,03

5,05

5,06

5,07

5,08

5,08

5,08

5,15

5,16

5,18

5,20

5,21

5,28

5,29

5,30

5,30

0 2 4 6 8 10

Polres P. Ambon dan PP. Lease (70)

Polresta Denpasar (69)

Polres Kupang (68)

Polresta Banjarmasin (67)

Polresta Padang (66)

Polresta Medan (65)

Polres Minahasa (64)

Polresta Manado (63)

Polresta Barelang (62)

Polres Bangka Barat (61)

Polres Bukit Tinggi (60)

Polres Lampung Tengah (59)

Polres Jayapura Kota (58)

Polres Maluku Tengah (57)

Polres Bantul (56)

Polres Badung (55)

Polres Pangkal Pinang (54)

Polres Kepahiang (53)

Polrestabes Bandung (52)

Polres Batang hari (51)

Polres Metro Jakarta Barat (50)

Polresta Bandar Lampung (49)

Polresta Pekanbaru (48)

Polres Tanjung Pinang (47)

Polres Ternate (46)

Polres Serang (45)

Polres Kupang Kota (44)

Polresta Depok (43)

Polres Lebak (42)

Polres Tidore (41)

Polres Jayapura (40)

Polres Gorontalo Kota (39)

Polrestabes Surabaya (38)

Polresta Jambi (37)

Polres Gorontalo (36)

9. Kinerja Profesionalitas Capaian Prinsip Responsivitas, Kompetensi, dan Akuntabilitas

Seringkali standar profesionalisme berbeda-beda antar satuan dan dipersepsikan

secara berbeda pula. Namun ITK mencoba memberikan standar minimal yang dapat

menjadi acuan awal untuk mengukur profesionalitas dengan menggunakan beberapa

prinsip tata kelola.

Rata-rata

5,35

Page 46: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

35

10. Upaya Menuju E-Government Penggunaan Teknologi untuk Anggaran, Prosedur Pelayanan

Publik dan Perkembangan Kasus

Upaya Menuju E-government dilakukan salah satunya untuk melihat sejauh mana

komitmen Polri terhadap Inpres No. 7 tahun 2015 yang berusaha mengukur Aksi

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi terutama di bagian penggunaan IT-based

platform untuk semua database yang menghubungkan antar lembaga penegak hukum dan

publik.

Pencapaian Kinerja Transparansi Anggaran

5,95 5,95 6,18 6,18 6,40 6,40 6,40 6,40 6,40 6,40 6,40 6,40 6,40 6,40 6,40 6,40 6,40 6,40 6,63 6,63 6,85

7,53 7,75

8,20 8,20 8,20 8,20 8,20 8,20 8,20 8,20 8,20 8,20 8,20 8,20

0 2 4 6 8 10

Polres Bandung

Polres Gorontalo Kota

Polresta Medan

Polres Dumai

Polresta Palembang

Polres Ogan Ilir

Polresta Jambi

Polresta Depok

Polrestabes Semarang

Polres Semarang

Polresta Denpasar

Polres Badung

Polres Palu

Polres Parigi Moutong

Polres Mamuju

Polres Pangkep

Polres Ternate

Polres Tidore

Polresta Samarinda

Polres Balikpapan

Polrestabes Makasar

Polresta Bekasi Kota

Polres Asahan

Polres Sorong/Aimas

Polres Sorong Kota

Polres Mataram

Polres Lombok Timur

Polres Kendari

Polres Gorontalo

Polres Tanah Laut

Polres Aceh Besar

Polres Deli Serdang

Polresta Banda Aceh

Polres Bantul

Polres Kendal

2,80 3,03 3,03 3,03 3,25 3,25 3,25

3,70 3,70 3,93 3,93 3,93

4,38 4,38 4,38 4,60 4,60 4,60 4,60 4,83 5,05 5,05 5,28 5,50 5,50 5,50 5,50 5,50 5,50 5,63 5,73 5,95 5,95 5,95 5,95

0 2 4 6 8 10

Polresta Padang

Polres Gresik

Polres Kupang Kota

Polresta Manado

Polres Tanjung Pinang

Polres Pangkal Pinang

Polrestabes Surabaya

Polres Sidoarjo

Polres Minahasa

Polresta Bandar Lampung

Polresta Banjarmasin

Polres Bukit Tinggi

Polresta Pontianak Kota

Polres Jayapura Kota

Polres Jayapura

Polresta Barelang

Polres Lampung Tengah

Polres Kupang

Polres Sambas

Polres Garut

Polrestabes Bandung

Polresta Pekanbaru

Polres Kepahiang

Polresta Yogyakarta

Polres Palangka Raya

Polres Bengkulu

Polres Bangka Barat

Polres P. Ambon dan PP. Lease

Polres Maluku Tengah

Polres Metro Jakarta Barat

Polres Serang

Polres Lebak

Polres Kotawaringin Timur

Polres Konawe

Polres Batang hari

Rata-rata

5,83

Page 47: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

36

Dalam keterbukan informasi publik polisi harus memanfatkan media eletronik.

Responden Eksternal Kota Mataram

Penggunaan TI

Untuk prinsip transparansi, tingkat keterbukaan anggaran telah meningkat cukup

signifikan. Berbeda dengan ITK tingkat Polda, lebih banyak inisiatif telah dilakukan oleh

Polres dalam membuka akses informasi anggaran dengan menggunakan standing banner,

bingkai foto, whiteboard atau menempel hasil print out dari anggaran. Sementara untuk

Polres yang sudah menggunakan internet untuk membuka realisasi anggaran sejauh ini

belum banyak.

Penggunaan TI dalam Pelayanan Publik

Penggunaan Teknologi Informasi (TI) di pelayanan publik masih berkisar seputar

sosialisasi prosedur, biaya dan waktu. Polres cenderung menggunakan sosial media seperti

facebook, twitter, blogspot, ataupun penggabungan dengan Tribratanews.com khususnya

untuk prosedur pelayanan publik SIM dan SKCK. Hal ini terlihat dari skor rata-rata indeks

transparansi yang berkisar di angka 6,15. Hal ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar

menjadi budaya bagi satfung yang memiliki fungsi layanan publik. Untuk daerah-daerah

yang belum terjamah dengan akses internet, penggunaan sosial media tetap menjadi

relevan karena pertambahan generasi muda yang cenderung lebih melek teknologi

dibandingkan generasi sebelumnya.

Sementara itu, Mabes Polri sebagai pembuat kebijakan nasional perlu mendukung apa

yang telah dilakukan oleh wilayah, salah satunya

dengan memfasilitasi pembuatan website resmi

baik Polda maupun Polres. Hasil ITK

menunjukkan bahwa belum semua Polda dan

Polres di Indonesia telah memiliki website resmi. Ironisnya Polda dan Polres di wilayah

yang memiliki kemudahan akses internet seperti di Pulau Jawa dan Sumatera juga banyak

yang belum memiliki website resmi. Untuk institusi pemerintah sebesar Polri, website

resmi menjadi sebuah keniscayaan sebagai bagian dari mendekatkan diri kepada

masyarakat dan trust building.

Page 48: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

37

Penggunaan TI dalam Penanganan Kasus

Penggunaan TI dalam mempublikasikan Surat Pemberitahuan Pengembangan Hasil

Penyidikan (SP2HP) masih dirasakan sangat kurang. Pada umumnya, pemberitahuan

SP2HP dilakukan secara manual dengan cara di print dan dikirimkan kepada yang

berkepentingan. Salah satu contoh praktik baik dilakukan oleh Polres Pontianak yang telah

menginformasikan SP2HP melalui website resmi mereka (polrespontianak.org), meskipun

tindakan ini belum sepenuhnya benar jika melihat pada ketentuan yang berlaku terkait

dengan publikasi SP2HP, dimana yang berhak mendapatkan informasi adalah mereka yang

berkaitan langsung dengan perkara tersebut, baik pengacara, keluarga tersangka, maupun

keluarga korban. Idealnya adalah SP2HP bisa diakses melalui internet hanya oleh mereka

yang berkepentingan.

Penggunaan TI dalam Lelang Barang dan Jasa di Lingkungan Polri

Untuk analisa penggunaan lelang elektronik, temuan tim ITK menunjukkan bahwa

sangat jarang petugas yang dapat melakukan lelang elektronik dikarenakan ujian LKPP

dianggap sulit sekali. Dari sampel 70 polres, hanya terdapat 50% yang telah melakukan

lelang elektronik dan memiliki rata-rata 1 petugas yang telah tersertifikasi oleh LKPP.

Page 49: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

38

11. Kinerja Kebijakan Kesetaraan Jender Tingkat Polres

Untuk mengukur capaian kinerja ini, tim

menganalisa tiga indikator yang bertujuan untuk

melihat sejauh mana kesetaraan jender di dalam

kebijakan SDM Polri. Adapun 6 indikator

pembentuk sub-indeks jender ini antara lain:

1. Jumlah pejabat polwan struktural di 6 satfung

dengan total 6 indikator;

2. Jumlah penyidik perempuan dibanding total

penyidik di fungsi Reskrim dan Res Narkoba;

total 2 indikator dan;

3. Prosentase penanganan kasus Perlindungan

Perempuan dan Anak (PPA) di Reskrim tingkat

Polres; total 1 indikator.

Skor perolehan rata-rata untuk kesetaraan

jender masih sangat minim yaitu 4,03 yang

tergolong kategori buruk. Hanya terdapat 4

Polres/Polresta/Polresbes yang memiliki skor rata-

rata diatas 6 yaitu Poltabes Semarang, Poltabes

Bandung, Polresta Denpasar dan Polres Bantul,

sedangkan 5 polres dengan skor rata-rata

terendah (dibawah 2) yaitu Polres Lombok Timur,

Polres Kendal, Polres Mamuju, Polres Badung, dan

Polres Aceh Besar yang menduduki peringkat

terakhir di dalam capaian jender ini.

1,57 1,67 1,71 1,81 1,91 2,19 2,21 2,25 2,28

2,67 2,79 2,96 3,01 3,02 3,12 3,12 3,15 3,18 3,20 3,23 3,27 3,27 3,28 3,40 3,47 3,52 3,55 3,57 3,58 3,59 3,60 3,68 3,69 3,70 3,70 3,71 3,85 3,90 3,90 4,00 4,20 4,31 4,31 4,38 4,44 4,47 4,55 4,57 4,59 4,71 4,88 4,88 5,01 5,06 5,19 5,34 5,37 5,49 5,59 5,60 5,75 5,80 5,83 5,85 5,94 5,95 6,09

6,48 7,06 7,30

0 2 4 6 8 10

Polres Aceh Besar (70)Polres Badung (69)

Polres Mamuju (68)Polres Kendal (67)

Polres Lombok Timur (66)Polresta Banjarmasin (65)

Polres Bukit Tinggi (64)Polres Kepahiang (63)

Polres Bangka Barat (62)Polresta Samarinda (61)

Polres Gorontalo (60)Polres Pangkep (59)

Polres Gorontalo Kota (58)Polres Palangka Raya (57)

Polres Kupang (56)Polres Tanjung Pinang (55)Polres Maluku Tengah (54)

Polres Tanah Laut (53)Polres Semarang (52)

Polres Kendari (51)Polres Tidore (50)

Polres Jayapura (49)Polres Mataram (48)

Polresta Bandar Lampung (47)Polresta Manado (46)

Polres Bandung (45)Polres Asahan (44)

Polres Ogan Ilir (43)Polres Ternate (42)

Polres P. Ambon dan PP. Lease…Polres Lampung Tengah (40)

Polres Garut (39)Polres Gresik (38)

Polres Kupang Kota (37)Polresta Banda Aceh (36)

Polres Parigi Moutong (35)Polresta Jambi (34)

Polres Batang hari (33)Polres Balikpapan (32)

Polres Bengkulu (31)Polres Sorong/Aimas (30)

Polres Sambas (29)Polresta Padang (28)

Polres Deli Serdang (27)Polres Metro Jakarta Barat (26)

Polres Sorong Kota (25)Polresta Depok (24)

Polrestabes Makasar (23)Polres Konawe (22)

Polres Minahasa (21)Polres Pangkal Pinang (20)

Polres Kotawaringin Timur (19)Polres Jayapura Kota (18)Polresta Yogyakarta (17)

Polrestabes Surabaya (16)Polres Dumai (15)

Polresta Barelang (14)Polresta Pontianak Kota (13)

Polresta Medan (12)Polresta Palembang (11)

Polres Palu (10)Polres Sidoarjo (9)

Polres Serang (8)Polresta Pekanbaru (7)

Polresta Bekasi Kota (6)Polres Lebak (5)

Polres Bantul (4)Polresta Denpasar (3)

Polrestabes Bandung (2)Polrestabes Semarang (1)

Rata –Rata

4,03

Page 50: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

39

Tingkatkan pelayanan terhadap tindak kekerasan terhadap perempuan. Lebih banyak memberikan ruang kepada polwan untuk jabatan di kepolisian.

Responden Eksternal Tidore

Untuk prosentase efektivitas penanganan

kasus Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),

dari sampel 64 PPA, rata-rata jumlah kasus yang

dapat diselesaikan (termasuk kasus yang

ditindaklanjuti kejaksaan, dicabut atau

didamaikan), baru berkisar 68% dari total 8.100

kasus yang tercatat di tahun 2015. Sedangkan

prosentase penyidik perempuan juga masih berkisar rata-rata 1-2 penyidik per polres.

Dengan meningkatkan jumlah penyidik perempuan guna, akan dapat meningkatkan

efektivitas PPA untuk menyelesaikan penanganan kasus-kasus yang berhubungan dengan

perempuan dan anak.

12. Survei Pelayanan Publik SIM dan SKCK Tingkat Polres Versi Instrumen Permenpan-RB-RB

Nomor 15 Tahun 2014

Survei layanan publik dilaksanakan pula berbarengan dengan pengukuran Indeks Tata

Kelola Kepolisian Negara Republik Indonesia (ITK Polri) tingkat Kepolisian Resor (Polres)

dengan mengadopsi instrumen Permenpan-RB-RB No.15 tahun 2014 dan peraturan

Polri6. Survey layanan publik ITK tingkat Polres menyasar layanan publik Satuan

Penyelenggaran Administrasi Surat Izin Mengemudi (Satpas SIM) pada satuan fungsi lalu

lintas dan layanan publik pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) pada

Satuan Fungsi Intelijen Keamanan (Sat Intelkam).

Terdapat 25 (dua puluh lima) indikator penilaian pada survei layanan publik di Satpas

SIM dan SKCK yang menyentuh kapasitas SDM, fasilitas sarana dan prasarana, kualitas

layanan, transparansi prosedur, dan sistem pengaduan7.

6 Penyusunan indikator survey layanan publik Satpas SIM dan SKCK mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kepolisian Negara Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 15 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Publik, Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Survey Kepuasan Masyarakat, Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 24 Tahun 2014 tentan g Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional, Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nom or 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi, dan Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor Kep/64/X/2014, serta Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang Surat Keterangan Catatan Kepolisian

7 Ketersediaan regulasi standar pelayanan penyelenggaraan pelayanan publik, syarat-syarat pelayanan, prosedur pelayanan, waktu pelayanan, biaya pelayanan, sarana/prasarana di area pelayanan, sistem antrian, kenyamanan ruang tunggu layanan, kebersihan raung tunggu layanan, maklumat layanan, sarana/prasarana survey kepuasan masyarakat, pelaksanaan survey kepuasan masyarakat, skor Indeks Kepuasan Masyarakat, tindak lanjut hasil survey kepuasan masyarakat, ketersediaan sistem pengaduan, ketersediaan kotak saran da n tindak lanjutnya,

Page 51: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

40

1510152015301540154015501550155015701570158015801580159016101610161016201630164016401650166016601660167016701680168017001720173017401810

0 500 1000 1500 2000

Polres Lebak (34)

Polres Aceh Besar (33)

Polres Ogan Ilir (32)

Polres Mamuju (31)

Polres P. Ambon dan PP. Lease (30)

Polrestabes Bandung (29)

Polrestabes Semarang (28)

Polres Tidore (27)

Polres kendal (26)

Polres Kotawaringin Timur (25)

Polres Semarang/Unggaran (24)

Polres Maluku Tengah (23)

Polres Ternate (22)

Polres Balikpapan (21)

Polresta Palembang (20)

Polres pangkep (19)

Polres Kendari (18)

Polresta Samarinda (17)

Polresta Jambi (16)

Polresta Banjarmasin (15)

Polres Lombok Timur (14)

Polres Tanah Laut (13)

Polres Deli Serdang (12)

Polres Asahan (11)

Polres Konawe (10)

Polresta Yogyakarta (9)

Polres Gorontalo/Limboto (8)

Polres Bengkulu (7)

Polres Sorong Kota (6)

Polres Sorong/Aimas (5)

Polrestabes Makasar (4)

Polres Bandung/Sorean (3)

Polres Bantul (2)

Polresta Banda Aceh (1)

1010

1020

1140

1160

1260

1280

1290

1290

1310

1310

1310

1310

1320

1320

1330

1350

1350

1360

1370

1370

1370

1390

1390

1400

1400

1410

1420

1440

1450

1450

1450

1480

1480

1490

1500

0 500 1000 1500 2000

Polres Pangkal Pinang (69)

Polresta Depok (68)

Polres Lampung Tengah (67)

Polres Kupang (66)

Polresta Padang (65)

Polresta Bandar Lampung (64)

Polresta Manado (63)

Polres Jayapura (62)

Polres Sambas (61)

Polres Palu (60)

Polres Kepahiang (59)

Polres Bukit Tinggi (58)

Polresta Medan (57)

Polres Bangka Barat (56)

Polres Gresik (55)

Polres Marigi Moutong (54)

Polres Tj. Pinang (53)

Polres Palangka Raya (52)

Polres Minahasa (51)

Polresta Bekasi Kota (50)

Polrestabes Surabaya (49)

Polresta Barelang (48)

Polres Kupang Kota (47)

Polresta Denpasar (46)

Polres Jayapura Kota (45)

Polres Badung (44)

Polres Serang (43)

Polresta Pontianak Kota (42)

Polresta Pekanbaru (41)

Polres Gorontatol Kota (40)

Polres Sidoarjo (39)

Polres Garut (38)

Polres Batang hari (37)

Polres Dumai (36)

Polres Mataram (35)

Metode yang digunakan adalah melalui observasi dan wawancara pengguna

layanan publik yang dilakukan oleh peneliti ITK baik dari Mabes Polri maupun

Kemitraan. Atribusi nilai dari masing-masing indikator baik pada Satpas SIM maupun

layanan publik SKCK minimal 0 (nol) dan maksimal 40 (empat puluh) dengan nilai total

maksimal dari 25 indikator tersebut adalah 1000 (seribu) sesuai dengan panduan

instrumen Permenpan-RB No.14 tahun 2014 yang telah digunakan di tingkat Polda.

Capaian Gabungan Survei Layanan Publik SIM dan SKCK

pengelolaan pengaduan yang terintegrasi dengan sistem LAPOR/SP4N, jumlah petugas layanan, kedisiplinan petugas, uraian tugas, jumlah petugas layanan yang sesuai dengan latar belakang kompetensinya, ketersediaan tempat foto kopi, ketersediaan petugas informasi, ketersediaan petugas keamanan pelayanan, tempat pemeriksaan kesehatan.

Rata-rata 1480

Page 52: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

41

740

750

750

750

760

760

760

770

770

770

770

780

780

790

800

810

810

810

810

810

810

810

810

820

820

830

850

860

860

870

880

880

880

910

910

0 200 400 600 8001000

Polres P. Ambon & PP. Lease

Polresta Bekasi Kota

Polres Batang Hari

Polres Lombok Timur

Polresta Banjarmasin

Polres Ogan Ilir

Polres Tidore

Polrestabes Surabaya

Polresta Denpasar

Polres Mamuju

Polres Balikpapan

Polres Maluku Tengah

Polres Kendari

Polresta Yogyakarta

Polres Konawe

Polrestabes Bandung

Polrestabes Semarang

Polresta Pontianak Kota

Polresta Pekanbaru

Polresta Jambi

Polres kendal

Polres Semarang

Polres Bengkulu

Polresta Palembang

Polres Asahan

Polres Gorontalo

Polres Tanah Laut

Polresta Samarinda

Polres Sorong Kota

Polrestabes Makasar

Polres Bandung

Polres Bantul

Polres Sorong/Aimas

Polresta Banda Aceh

Polres Deli Serdang

Berdasarkan hasil survei layanan publik di 70 Polres (meliputi 1 Polres Metro, 4

Polrestabes, 16 Polresta, dan 49 Polres). Survey layanan publik Satpas SIM dilakukan di 69

Polres/Ta/Tabes/Polres Metro dari 70 Polres/Ta/Tabes/Metro yang diukur Indeks tata

Kelolanya. Satu Polres, yakni Polres Metro Jakarta Barat tidak dilakukan survey layanan

publik Satpas SIM, karena tidak adanya Satpas SIM di Polres Metro Jakarta Barat.

Sedangkan layanan publik SKCK dilakukan di seluruh Polres/Ta/Tabes/Metro yang diukur

Indeks Tata Kelola Kepolisiannya.

Capaian Layanan SIM 70 Polres/ta/bes/Metro Sesuai Standar Pelayanan Publik Instrumen Permenpan-RB-RB No 15 tahun 2014

510

510

510

520

550

560

580

580

590

620

620

620

630

640

650

660

660

660

660

690

690

690

690

710

710

710

720

720

720

730

730

740

740

740

0 200 400 600 800 1000

Polres Pangkal Pinang

Polres Palu

Polres Lampung Tengah

Polres Kepahiang

Polresta Depok

Polres Kupang

Polresta Bandar Lampung

Polres Badung

Polres Palangka Raya

Polres Minahasa

Polres Jayapura Kota

Polres Jayapura

Polresta Barelang

Polres Tanjung Pinang

Polres Gorontatol Kota

Polres Sambas

Polres Parigi Moutong

Polres Bukit Tinggi

Polres Bangka Barat

Polres Garut

Polres Serang

Polres Lebak

Polres Kupang Kota

Polresta Manado

Polresta Padang

Polres Dumai

Polres Sidoarjo

Polres Gresik

Polres Ternate

Polresta Medan

Polres Mataram

Polres Aceh Besar

Polres pangkep

Polres Kotawaringin Timur

Page 53: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

42

730

740

740

740

740

740

740

750

750

760

760

760

760

770

770

780

780

790

800

810

810

810

820

820

830

850

850

860

880

880

880

880

880

900

910

0 500 1000

Polres Mataram

Polrestabes Bandung

Polrestabes Semarang

Polres Aceh Besar

Polres Pangkep

Polres Kotawaringin Timur

Polres P. Ambon & PP.…

Polres Batang Hari

Polres Lombok Timur

Polresta Barelang

Polresta Samarinda

Polres Ogan Ilir

Polres Tidore

Polres Mamuju

Polres Balikpapan

Polres Maluku Tengah

Polres Kendari

Polresta Palembang

Polres Konawe

Polres kendal

Polres Semarang

Polres Bengkulu

Polresta Jambi

Polres Asahan

Polres Gorontalo Limboto

Polrestabes Makasar

Polres Tanah Laut

Polres Sorong Kota

Polresta Banjarmasin

Polresta Yogyakarta

Polres Bandung

Polres Bantul

Polres Sorong/Aimas

Polresta Banda Aceh

Polres Deli Serdang

470

500

510

510

520

550

560

580

580

590

590

600

620

620

620

620

630

630

640

640

650

660

660

660

660

690

690

690

690

700

710

720

720

720

720

0 400 800

Polresta Depok

Polres Pangkal Pinang

Polres Palu

Polres Lampung Tengah

Polres Kepahiang

Polresta Padang

Polres Kupang

Polresta Manado

Polres Badung

Polresta Medan

Polres Palangka Raya

Polrestabes Surabaya

Polresta Bekasi Kota

Polres Minahasa

Polres Jayapura Kota

Polres Jayapura

Polresta Pontianak Kota

Polresta Denpasar

Polresta Pekanbaru

Polres Tanjung Pinang

Polres Gorontalo Kota

Polres Sambas

Polres Parigi Moutong

Polres Bukit Tinggi

Polres Bangka Barat

Polres Garut

Polres Serang

Polres Lebak

Polres Kupang Kota

Polresta Bandar Lampung

Polres Dumai

Polres Metro Jakarta Barat

Polres Sidoarjo

Polres Gresik

Polres Ternate

Capaian Layanan SKCK 70 Polres/ta/bes/Metro Sesuai Standar Pelayanan Publik Instrumen Permenpan-RB-RB No 15 tahun 2014

Page 54: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

43

BAB III REKOMENDASI

Untuk meningkatkan implementasi Reformasi Birokrasi Polri, diperlukan sinergi

pembuatan dan pelaksanaan kebijakan yang memerlukan koordinasi terpadu dari Mabes Polri

ke jajaran di tingkat Polda dan Polres. Sinergi dibutuhkan dalam perencanaan, implementasi,

pengawasan dan evaluasi kebijakan ataupun program. Karenanya, rekomendasi ITK akan

ditujukan untuk tiga tingkatan tersebut. Adapun urutan rekomendasi akan disesuaikan dengan

tingkatan dan urutan prinsip yang memiliki skor terendah ke yang paling baik. Pendekatan ini

dilakukan agar kebijakan dapat langsung memperbaiki prinsip yang paling membutuhkan

perhatian sebagai prioritas utama.

13. Prinsip Kompetensi

a. Tingkat Mabes Polri

1) Peninjauan ulang DSP saat ini berdasarkan proyeksi kebutuhan 5 tahun kedepan

yang berorientasi pada sebaran pelayanan dan gangguan Kamtibmas. Berdasarkan

fungsi, fungsi Gakkum berdasarkan jumlah total crime umum dan jumlah kasus

total PPA serta data kekerasan versi Komnas HAM, Harkamtibmas berdasarkan

populasi, dan Linyomyan berdasarkan beban layanan publik;

2) Pemetaan kebutuhan riil Sarana dan Prasarana berdasarkan beban kerja setiap

satfung;

3) Perbaikan sistem SIMAK BMN menjadi pencatatan real-time;

4) Mengubah kultur promosi/mutasi SDM berdasarkan preferensi dan subyektivitas,

menjadi kultur yang menghargai kinerja dan kompetensi;

5) Peninjauan ulang kurikulum lembaga pendidikan kepolisian dengan menambahkan

materi pelayanan publik dan tata kelola kepolisian yang baik (Good Policing

Governance) agar kader-kader baru dapat menjadi lebih profesional, modern dan

terpercaya.

Page 55: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

44

b. Tingkat Polda

1) Pemerataan penempatan anggota Bhabinkamtibmas tingkat desa dan kelurahan di

seluruh Indonesia;

2) Penyediaan tenaga atau tim yang dapat mengoperasikan teknologi informasi

untuk memastikan penggunaan TI khususnya dalam pelayanan publik dapat

merata di tingkat Polda dan Polres.

c. Tingkat Polres

1) Mengefektifkan assessment center dalam pelaksanaan seleksi jabatan secara

terbuka untuk menjamin akuntabilitas promosi dan mutasi dilakukan secara

akuntabel tanpa diskriminasi SARA dan Gender;

2) Menginisiasi kerjasama antara lembaga dalam hal menunjang tugas pokok dan

fungsi SUMDA.

14. Prinsip Keadilan

a. Tingkat Mabes Polri

1) Peniadaan praktik diskriminasi layanan publik di lapangan, setarakan semua

pengguna sesuai dengan nilai-nilai profesionalitas;

2) Meningkatkan jumlah pejabat struktural perempuan 5% setiap tahun di satuan-

satuan yang relevan agar dapat mencapai kuota 30% pada tahun 2019;

3) Meningkatkan jumlah penyidik perempuan sebesar 5% di tingkat kewilayahan

untuk menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan perempuan dan anak yang

jumlahnya semakin banyak;

4) Membangun sistem reward dan punishment bagi Polres yang memiliki pelayanan

publik baik dan buruk.

b. Tingkat Polda

Mendukung dan menempatkan polwan pada posisi yang strategis terutama penyidik

perempuan yang dibutuhkan di PPA tingkat Polres.

c. Tingkat Polres

Meningkatkan kinerja Perlindungan Perempuan dan Anak lebih efektif dan efisien.

Page 56: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

45

15. Prinsip Transparansi

a. Tingkat Mabes Polri

1) Membangun sistem pengelolaan dan layanan informasi publik melalui portal

(website) dan aplikasi, sehingga keluhan masyarakat dapat cepat direspon;

2) Khusus untuk pelayanan publik, pembaharuan regulasi tentang biaya dan

sebagainya dan publikasi prosedur melalui website dan sosial media;

3) Tinjau ulang pengadaan “badan diklat” Kakorlantas yang mengeluarkan sertifikat

mengemudi yang dapat memberikan efek jangka panjang pada proses trust

building. Jika tetap dilanjutkan, maka pengelolaan badan diklat ini seyogyanya

selaras dengan prinsip tata kelola baik dan profesionalitas;

4) Melaksanakan Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) secara berkala dan

menindaklanjuti hasil sesuai amanat UU Pelayanan Publik;

5) Membangun sistem pengaduan layanan yang terintegrasi SP4N di seluruh

Indonesia.

b. Tingkat Polda

Mengoptimalkan penggunaan Tribrata News dan menyediakan tenaga ahli TI untuk

mendukung polres-polres menerapkan sistem TI.

c. Tingkat Polres

1) Mendekatkan pelayanan kepada masyarakat melalui SIM dan SKCK keliling di

seluruh Indonesia;

2) Mengoptimalkan peran SPKT di masing-masing wilayah sebagai sentra pelayanan

publik terpadu dengan merekapitulasi laporan masuk dan laporan yang diteruskan

sehingga dapat diperbandingkan per bulan, per kategori, dan per pelapor;

3) Memastikan berjalankannya prosedur pelaporan SP2HP untuk publik oleh Reskrim

dan Resnarkoba dan SPHP2 oleh Propam untuk personel yang telah selesai

direhabilitasi.

Page 57: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

46

16. Prinsip Responsif

a. Tingkat Mabes Polri

1) Menyusun anggaran berdasarkan jumlah riil kasus kriminal pada masing-masing

Polres dan Polsek;

2) Adopsi regulasi HAM dan gender pada regulasi setiap satfung;

3) Budayakan koordinasi dan pertukaran informasi antara Reskrim, Resnarkoba,

Intelkam, dan Sabhara terutama yang jika bersatu padu, fungsi Gakkum dan

Harkamtibmas akan lebih optimal.

b. Tingkat Polda

1) Membuat SOP inisiatif guna mengakomodir regulasi HAM dan gender pada

regulasi setiap satfung;

2) Peningkatan responsifitas layanan satuan dan layanan publik

c. Tingkat Polres

1) Membuat SOP inisiatif guna mengakomodir regulasi HAM dan gender pada

regulasi setiap satfung;

2) Meningkatkan kerjasama antar lembaga terkait sesuai dengan fungsi dengan pihak

eksternal yang relevan, seperti kerjasama Reskrim dengan Rumah Sakit dalam hal

penggunaan laboratorium atau saksi ahli.

17. Prinsip Perilaku

Tingkat Mabes Polri

1) Peniadaan praktik-praktik penyimpangan di lapangan, sinkronisasi perilaku dengan

nilai-nilai profesionalitas;

2) Menganalisa perbedaan budaya perilaku internal dan eksternal dengan

memanfaatkan partisipasi publik sehingga terciptanya sistem pengawasan Internal

Mengawasi Eksternal (IME) dan Eksternal mengawasi Internal (EMI);

Tingkat Polda

Memonitor dan menganalisa perubahan persepsi publik sesuai dengan lini layanan

publik Polri melalui semua saluran aduan dan sesuaikan layanan aduan berdasarkan

kriteria pengguna layanan publik;

Page 58: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

47

Tingkat Polres

Pertahankan dan tingkatkan integritas perilaku personil pada saat pelayanan kepada

masyarakat.

18. Prinsip Akuntabilitas

a. Tingkat Mabes Polri

1) Membuat laporan kinerja tahunan yang menunjukkan kompilasi kinerja seluruh

satuan khususnya yang berhubungan dengan publik;

2) Membangun kembali sistem e-case management untuk satuan penegakan hukum;

3) Membangun sistem e-monev dan reporting antar satuan;

4) Memperbaiki sistem SIMAK BMN agar menjadi real-time serta otomasi

penghitungan manajemen aset;

5) Mengintegrasikan sistem pengawasan kinerja penanganan perkara melalui

pemanfaatan teknologi informasi (e-government) antar instansi penegak hukum

(Kejaksaan dan Mahkamah Agung).

b. Tingkat Polda

1) Memberikan standar pelaporan yang berkualitas yang dapat diperbandingkan

hasilnya dari tahun ke tahun;

2) Menyediakan SDM yang dapat membantu setiap Polda dan Polres untuk membuat

sistem pelaporan berbasis teknologi informasi;

3) Menyelenggarakan pelatihan pelaporan bagi tim Humas dan Bagian Operasi

tingkat Polda dan Polres.

c. Tingkat Polres

1) Menyiapkan SDM atau tim yang berdedikasi untuk penggunaan teknologi;

2) Meningkatkan kesejahteraan SDM Polri berbasis analisis beban kerja yang terukur

dan dihubungkan dari hasil evaluasi kinerja.

Page 59: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

48

19. Prinsip Efektivitas

a. Tingkat Mabes Polri

1) Peningkatan kinerja terutama Satuan Lantas, Sabhara, ResNarkoba dan Sumda

yang memiliki skor rata-rata paling rendah;

2) Penurunan tingkat kecelakaan dan kriminalitas yang cenderung meningkat.

b. Tingkat Polda

1) Untuk Sumda, peningkatan Prosentase paket yang dilelang secara elektronik

terhadap total paket yang dilelang selama Setahun;

2) Peningkatan prosentase keberhasilan ungkap kasus;

3) Perkuat kerjasama dengan sinergi penanganan kasus dengan tingkat Polres;

4) Berikan bimbingan dan pelatihan khusus bagi Resnarkoba yang baru dibangun.

c. Tingkat Polres

1) Berikan bimbingan dan pelatihan khusus bagi Resnarkoba yang baru dibangun;

2) Ketersediaan data realisasi penggunaan dana PNBP tahunan;

3) Peningkatan prosentase keberhasilan ungkap kasus;

4) Meningkatkan kerjasama dengan pihak luar.

Jakarta, Agustus 2016

Page 60: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

49

70

LAMPIRAN

Polri sebagai salah satu institusi penegak hukum berusaha menjawab tantangan

tersebut melalui tiga fungsi utamanya yaitu: (1) Perlindungan, pengayoman pelayanan

kepada masyarakat (Linyomyan): (2) Pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat

(Kamtibmas); dan (3) penegakan hukum (Gakkum) seperti yang tertuang dalam Undang-

undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

176

Page 61: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

50

Guna mengoptimalkan fungsi utamanya, Polri menerjemahkannya kedalam program

Reformasi Birokrasi Polri (RBP) dengan tiga fokus utama, yakni (1) Aspek struktural; (2) Aspek

instrumental; dan (3) Aspek kultural. Adapun penjelasan dari tiga fokus pembenahan Polri

antara lain:

1. Aspek struktural secara internal maupun eksternal, terkait dengan revisi atas posisi

serta tata hubungan Polri dengan lembaga-lembaga lain dalam pemerintahan.

Internal, berarti pembenahan struktur keorganisasian, wewenang dan fungsi

sebagai satuan yang terdapat dalam Polri sendiri;

2. Aspek Instrumental, yakni revisi terhadap segala bentuk kurikulum, etik, aturan,

prosedur, simbol dan tata cara yang dianggap tidak sesuai lagi (umumnya karena

berbau militeristik) dengan situasi yang dihadapi Polri pasca pemisahan dari ABRI;

3. Aspek kultural, yakni segala upaya guna mengubah kebiasaan, anggapan, persepsi,

pola perilaku, motif bekerja ataupun keyakinan yang salah, yang dianggap tidak

lagi sesuai atau tidak patut lagi muncul saat Polri berupaya menjadi lembaga yang

reformis.

Tiga aspek tersebut juga bertujuan untuk menciptakan personel Polri yang humanis,

anti Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), serta professional.8

Namun hingga saat ini, Polri belum memiliki sebuah instrument pengukuran yang

melibatkan baik internal maupun eksternal guna mengevaluasi kinerja Satuan-satuan kerja

(Satker) yang secara kolektif berkontribusi menyumbang kualitas kinerja institusi Polri. Polri

sadar bahwa mekanisme evaluasi yang komperehensif akan mempercepat proses reformasi

birokrasi terutama dalam aspek kultural. Karena itu, Polri mengambil inisiatif untuk pertama

kalinya dalam sejarah tata kelola kepolisian, untuk menggalakkan mekanisme evaluasi

sebagai bagian dari reformasi internal Polri.

8 Berdasarkan dokumen Road Map Reformasi Birokrasi Polri (RBP) tahun 2009-2014

Page 62: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

51

Kenapa Indeks?

Dikarenakan karateristik Polri yang memiliki sistem komando terpusat, hierarkis dan

berjenjang; dibutuhkan instrumen yang dapat menangkap tren setiap jenjang dengan

karakteristik dan kewenangan yang berbeda secara cepat sebagai rekomendasi dalam

pengambilan kebijakan berbasis bukti atau data (evidence based policy).

Indeks dapat menjawab kebutuhan tersebut, dan mampu memberikan gambaran

indikasi awal sejauh mana Polri menerapkan prinsip-prinsip tata kelola dalam proses

menjalankan mandatnya. Dengan kombinasi data objektif dan persepsi para ahli, sebuah

indeks dapat menjadi batu pijakan perubahan mind-set, budaya kerja dan budaya institusi.

Dengan pendekatan imparsial, objektif dan berbasis data, diharapkan proses pengukuran ini

dapat menangkap pencapaian fokus reformasi Polri.

Apabila dilaksanakan pengukuran secara konsisten, disertai dengan inisiatif kuat dari

dalam Polri sendiri, indeks ini akan dapat mengubah proses yang selama ini dipersepsikan

oleh publik sebagai tata kelola yang cenderung prosedural, tertutup dan tidak termonitor.

Indeks Tata Kelola (ITK) Polri diharapkan mampu menjawab kebutuhan masing-masing

jenjang dengan tetap memasukkan pertimbangan kebijakan Pusat. Dalam hal ini Polri

mengikuti struktur tata pemerintahan daerah yaitu Pusat (Mabes Polri), Polda (Provinsi),

Polres (Kabupaten) dan Polsek (Kecamatan).

ITK sebagai Pelengkap Sistem Evaluasi Internal

Selama ini, Polri mengawasi jalannya tata kelola kepolisian menggunakan metode self-

assessment dimana cenderung satu arah dan tidak melibatkan proses crosscheck. Pada

umumnya, evaluasi internal hanya melihat sisi prosedural, dan hasilnya hanya diberikan

kepada para pengambil keputusan serta belum menyentuh kinerja layanan Polri ke publik.

Polri sadar bahwa dibutuhkan pendekatan lain untuk melengkapi metode evaluasi

internal yang selama ini telah dilakukan, untuk itu dilakukan pengukuran yang tidak hanya

melibatkan internal, melainkan juga masyarakat sebagai eksternal. Hasil ITK diharapkan

mampu melengkapi sistem evaluasi internal tersebut.

Page 63: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

52

Cakupan Indeks

Struktur organisasi Polri mencerminkan struktur pemerintahan administratif. Polri

memiliki perwakilan disetiap provinsi, yakni Kepolisian Daerah (Polda) yang dikepalai oleh

Kapolda. Setiap Polda memiliki kewenangan untuk menyusun perwakilan di tingkat sub-

provinsi sesuai dengan kebutuhan daerah. Pada umumnya, kantor-kantor kepolisian

berlokasi di tingkat kabupaten atau kotamadya (Polres) dan di tingkat kecamatan (Polsek).9

Sebagai baseline atau pengukuran indeks perdana di tahun 2015, unit analisa ITK

adalah Polda (Provinsi) dan di tahun 2016, unit analisa ITK adalah Polres. Polres diberi

kewenangan untuk melaksanakan kebijakan Mabes Polri dan Polda. Selain itu, Polres dapat

melakukan terobosan, meksipun terbatas, terkait dengan pelayanan kepada masyarakat,

serta menjadi wakil Polda di tingkat kabupaten.

Struktur Polres terdiri dari puluhan Satker yang masing-masing berujung pada tiga

fungsi utama Polri. ITK memilih 9 Satfung yang dianggap langsung bersinggungan dengan

kebutuhan dan kepentingan masyarakat, antara lain: Pembinaan Masyarakat (Binmas), Lalu

Lintas (Lantas), Polisi Intelijen Keamanan (Intelkam), Samapta Bhayangkara (Sabhara),

Sumber Daya Manusia (SDM), Reserse Kriminal Umum (Reskrimum), Reserse Narkoba (Res

Narkoba), Propam dan SPKT.

Kerangka Pengukuran

Penyusunan ITK dilakukan dengan terlebih dahulu mempelajari berbagai instrumen

evaluasi di berbagai negara di dunia, diantaranya Inggris, Wales, New Zealand, dan Afrika

Selatan (Eupolsa Index). Hasil studi literatur di beberapa negara tersebut menunjukkan

bahwa pengukuran kinerja kepolisian didasarkan pada ruang lingkup tugas, pokok dan fungsi

yang diatur di masing-masing negara dengan penerapan prinsip tata kelola pemerintahan

yang baik (good governance).

9 Cohen, David. 2011. Rule of Law Untuk Hak Asasi Manusia di Kawasan ASEAN: Studi Data Awal

Page 64: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

53

Studi literatur di negara-negara tersebut juga menemukan acuan pengukuran yang dapat

diterapkan untuk mengukur tata kelola Polri. Mastrofski (1999)10 menyebut ada 6 prinsip tata

kelola yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja polisi, yaitu:

• Attentiveness: tingkat kehadiran polisi di tengah masyarakat;

• Reliability: tingkat kecepatan/cepat tanggap;

• Responsiveness: upaya untuk memenuhi permintaan masyarakat dan memberikan

penjelasan terhadap alasan tindakan dan keputusan;

• Manner: memperlakukan masyarakat dengan penuh penghargaan;

• Competence: kompetensi/kecakapan anggota Polri;

• Fairness: perlakuan yang adil terhadap semua tanpa terkecuali.

Selain studi literatur, penyusunan ITK juga didasarkan hasil pemetaan terhadap hasil studi

yang pernah dilakukan terhadap Polri oleh beberapa lembaga, diantaranya; MenPAN RB,

KPK, BPK, UNODC dan Kemitraan. Berdasarkan hasil temuan beberapa penelitian

sebelumnya, ditemukan bahwa salah satu isu krusial dalam pengukuran tata kelola Polri

adalah untuk melihat sejauh mana capaian program Reformasi Birokrasi yang memiliki tujuan

terhadap pembenahan 3 bidang sasaran, yakni; struktural, instrumental dan kultural.

Namun berdasarkan kenyataannya, sejak dicetuskan hingga saat ini aspek kultural

menjadi satu-satunya aspek yang paling lamban perubahannya. Jika aspek struktural dan

instrumental dapat dilaksanakan melalui instruksi, surat perintah dari atasan, berbeda halnya

dengan kultural. Mengingat aspek ini menekankan pada budaya institusi dan perilaku

anggota, oleh karenanya dilakukan perubahan culture set dan mind set yang seringkali

membutuhkan keinginan, dan usaha keras untuk berubah, serta waktu yang relatif lama.

Dalam konteks ini, sangat penting dalam pengukuran ini tidak hanya mampu

menggambarkan aspek struktural dan instrumental saja, melainkan juga dapat

menggambarkan perubahan secara kultural secara reguler.

10Mastrofski, Stephen D., “Policing for People,” Ideas in American Policing, Washington, D.C.: Police Foundation, March 1999. As of March 27, 2012:http://www.policefoundation.org/pdf/Mastrofski.pdf

Page 65: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

54

Untuk itu, diperlukan pengukuran yang mampu menggambarkan 4 hal penting terkait Polri,

sebagai berikut:

• Tugas pokok Polri berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002;

• Target program Reformasi Birokrasi Polri (RBP);

• Menggambarkan tata kelola Polri;

• Performa Satuan Kerja (Satker) Polri;

Untuk itu, Polri berinisiatif melakukan pengukuran terhadap capaian-capaian tersebut

dengan nama Indeks Tata Kelola Kepolisian Negara Republik Indonesia (ITK).

Pengukuran dilakukan pada level kewilayahan (Polda) dan (Polres), karena kualitas RBP di

level tersebut secara signifikan menyumbang keberhasilan program secara institusional. Polri

berinisiatif melakukan pengukuran program RBP. Pengukuran tahun 2016, dilaksanakan di

level Polres.

Selain itu, penyusunan ITK juga didasarkan pada hasil penelitian Indonesia Governance

Index (IGI) yang dilaksanakan oleh Kemitraan (Partnership for Governance Reform), dimana

dengan actionable indicatornya mampu secara cepat menunjukkan kelebihan serta

kekurangan tata kelola pemerintahan di sebuah daerah. Sehingga dengan demikian, daerah

dapat secara cepat meningkatkan kinerjanya berdasarkan indikator tersebut.

Dengan berbagai pertimbangan, dilakukan beberapa perubahan mendasar terhadap

prinsip-prinsip dan pengertian yang ada di Mastrofski, agar dapat menggambarkan kinerja

tata kelola kepolisian di Indonesia. Diantaranya prinsip Atentivitas dan Realiabilitas yang

dilebur kedalam prinsip Responsivitas dengan definisi yang lebih luas. Sementara prinsip

Manner diganti menjadi Perilaku, dengan pengertian mencakup manners, feelings, emosi

dan lain-lain. Selain perubahan, ditambahkan juga 3 prinsip tata kelola pemerintahan yang

dianggap secara krusial mampu mendorong performa Polri, yakni Transparansi, Efektivitas

and Akuntabilitas. Berikut 7 prinsip ITK yang digunakan untuk mengukur tata kelola Polisi:

• Kompetensi merupakan kapasitas dan kemampuan Satker di tingkat Polda untuk

dapat menjalankan tugasnya dengan baik;

• Responsivitas merupakan daya tanggap Satker di tingkat Polda dalam menjalankan

tugasnya;

Page 66: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

55

• Perilaku mencakup sikap dan tindakan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran

Satker di tingkat Polda dalam menjalankan tugasnya;

• Transparansi merupakan kondisi dimana informasi Satker di tingkat Polda dapat

diakses oleh publik;

• Keadilan merupakan kondisi dimana implementasi tugas oleh Satker di tingkat Polda

berlaku adil kepada seluruh stakeholder tanpa terkecuali;

• Efektivitas merupakan ketercapaian target dan tujuan sesuai dengan perencanaan

Satker di tingkat Polda;

• Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban kinerja dan proses pelaksanaan tugas

oleh Satker di tingkat Polda terhadap publik.

Adapun penentuan Satuan Fungsi (Satfung) Polres yang akan dinilai di dasarkan pada unit

yang secara universal diyakini dapat berkontribusi dalam mencapai sasaran RB dan tugas

pokok Polri, serta memberikan pelayanan prima sesuai tugas pokok Polri/bidang linyomyan,

Harkamtibmas dan Gakkum sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 2 tahun 2002

tentang Polri.

Formulasi ITK pada tingkat Polres/Polresta/Polrestabes/Polres Metro:

Arena

Prinsip ITK

Kompetensi Responsivitas Perilaku Transparansi Keadilan Efektivitas Akuntabilitas

SDM

Binmas

Lantas

Intelkam

Reskrim Um

Res Narkoba

Sabhara

Propam

SPKT

176 Indikator Pengukur Isu : SDM, Sarpras, Anggaran,

Pengawasan, Sistem Metoda, Inovasi

Page 67: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

56

Pemilihan Indikator

Selain mengandung sasaran program RBP, penyusunan indikator ITK juga didasarkan

pada prinsip utama Kepolisian, diantaranya sumber daya manusia, sarana prasarana,

anggaran, pengawasan, sistem metoda dan inovasi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi

timbulnya pertanyaan mengapa indikator tertentu yang digunakan sementara yang lain

tidak.

Terdapat 3 jenis data yaitu 1) obyektif, terdiri dari data-data satfung Polres yang diukur,

seperti anggaran, data jumlah personel, dan-lain-lain; 2) Persepsi dari internal Polda dan

masyarakat terkait kinerja Polda; dan 3) Observasi terhadap unit layanan publik (SIM dan

SKCK) menggunakan instrumen yang ada pada Permenpan-RB - RB Nomor 15 Tahun 2014

tentang Pedoman penilaian kinerja unit pelayanan publik. Masing-masing jenis data memiliki

kontribusi terhadap penilaian ITK dengan bobot berbeda, diantaranya data obyektif (53%),

data persepsi (31%) dan data observasi (16%).

Dalam prosesnya, pemilihan indikator dilakukan dengan menempatkan indikator-

indikator yang relevan ke dalam hierarchy of significance, sehingga pada akhirnya akan

didapat sejumlah kecil indikator yang memiliki kemampuan penjelas yang kuat dan kekuatan

pembeda (discriminating power) sehingga tidak ada tumpang tindih antar satu indikator

dengan indikator lain, atau terjadi repetisi maupun triangulasi yang tidak perlu.

Indikator-indikator tersebut dibangun berdasarkan fungsi-fungsi dan otoritas Polda serta

relevansi terhadap isu-isu maupun proses tata kelola. Setiap indikator disertai justifikasi yang

rinci melalui pertimbangan signifikan, relevansi, ketersediaan data, kekuatan pembeda,

serta persamaan.

Sumber dan Jenis Data

ITK dihasilkan dari kompulasi dua jenis data, yaitu data obyektif (sekunder) dan data

persepsi/subyektif (primer). Data obyektif terdiri dari berbagai dokumen yang dikeluarkan

oleh setiap Satker Polda yang diukur. Data persepsi diperoleh dari narasumber yang terdiri

dari pihak internal dan eksternal Polres melalui instrumen kuesioner. Pihak internal

mencakup seluruh perwakilan jajaran dan satker di setiap Polres. Sedangkan pihak eksternal

terdiri dari perwakilan LSM, akademisi, pengamat dan aktivis lain-lain. Data persepsi ini

Page 68: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

57

khususnya untuk mengukur indikator-indikator yang tidak dapat diperoleh melalui data

obyektif terutama yang terkait prinsip perilaku dan integritas.

Selain itu, data persepsi melalui instrumen kuesioner diperkaya dengan observasi

langsung yang dilakukan oleh tim peneliti terhadap beberapa indikator yang terkait dengan

pelayanan publik dengan menggunakan acuan instrumen PERMENPAN-RB. Uji akses juga

dilakukan oleh tim peneliti untuk mengukur tingkat kemudahan setiap dokumen obyektif

yang diperlukan. Semua tipe data tersebut saling melengkapi guna menghasilkan ITK yang

cukup komprehensif.

Dalam pengumpulan data, tim peneliti yang terdiri dari tim gabungan Mabes Polri dan

Kemitraan diturunkan ke setiap Polres. Setiap tim peneliti terlibat secara aktif dalam

pengumpulan data primer dan sekunder serta berperan aktif sebagai fasilitator dalam diskusi

terbatas (FGD) serta penulisan laporan hasil ITK di setiap Polres.

Proses Data Menjadi Indeks

Dalam menghitung indeks, 3 sumber data dalam ITK terlebih dahulu dikompilasi

untuk kemudian diberi atribut, dan di bobot, sebelum di transformasi menjadi angka-angka

indeks. Proses pengolahan data dapat dilihat dalam gambar di bawah ini:

Page 69: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

58

LAMPIRAN

DAFTAR INDIKATOR ITK 2016

Daftar Indikator SUMDA

No Kode Indikator Bobot

Jenis Data

Objektif Uji Akses/ Observasi

Persepsi

Kompetensi 0.140

1 MK1 Persentase jumlah personel riil BAG SUMDA terhadap DSP

0.195 √

2 MK2 Persentase jumlah personel yang memiliki kompetensi SUMDA berbanding personel riil BAG SUMDA

0.215 √

3 MK3 Dokumentasi Piranti Lunak (Pilun) BAG SUMDA yang bersumber dari Mabes Polri, Polda dan Polres

0.205 √

4 MK4 Rasio personel BAG SUMDA yang bertugas untuk memberikan nasehat hukum berbanding personel riil Polres

0.195 √

5 MK5 Jumlah personel BAG SUMDA yang memiliki sertifikasi pengadaan barang dan jasa

0.190 √

Responsif 0.138

6 MR1 Tingkat inisiatif BAG SUMDA untuk menyelesaikan masalah/pengaduan personalia

0.208

7 MR2 Jumlah SOP inisiatif yang dimiliki SUMDA 0.184 √

8 MR3 Tersedianya dAftar usulan mutasi di lingkungan Polres secara periodik 6 bulan sekali (Perkap No. 16 tahun 2012)

0.211

9 MR4 Implementasi sistem penilaian kinerja (performance evaluation) personel Polres per semester

0.226

10 MR5 Jumlah MoU Kemitraan dengan pihak luar (universitas/pihak swasta/pemda dan sejenisnya)

0.171 √

Perilaku 0.152

11 MP1

Jumlah personel yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik, disiplin, pidana (tempat asal satfung personel melakukan pelanggaran)

0.485 √

12 MP2 Integritas sebagai anggota BAG SUMDA 0.515

Page 70: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

59

Transparansi 0.144

13 MT1 Tingkat Keterbukaan anggaran BAG SUMDA

0.493

14 MT2 Tingkat keterbukaan informasi rekrutmen jabatan di polres

0.507

Keadilan (Fairness) 0.152

15 MF1 Persentase Polwan yang menduduki jabatan struktural di fungsi BAG SUMDA

0.437 √

16 MF2 Keadilan dalam memberikan kesempatan pendidikan dan pelatihan

0.563

Efektivitas 0.133

17 ME1 Tingkat serapan anggaran BAG SUMDA per tahun

0.330 √

18 ME2 Kualitas pendampingan personel yang ditangani BAG SUMDA

0.339

19 ME3 Prosentase paket yang dilelang secara elektronik terhadap total paket yang dilelang selama Setahun

0.331 √

Akuntabilitas 0.141

20 MA1 Tersedianya laporan SIMAK BMN dan Penyalurannya

1.000

Daftar Indikator Binmas

No Kode Indikator Bobot

Jenis Data

Objektif Uji Akses/ Observasi

Persepsi

Kompetensi 0.148

21 BK1 Persentase jumlah personel SAT BINMAS terhadap DSPP personel SAT BINMAS

0.203 √

22 BK2

Persentase jumlah personel yang memiliki kompetensi SAT BINMAS (Dikjur SAT BINMAS) berbanding personil riil SAT BINMAS

0.232 √

23 BK3 Rasio jumlah kendaraan Roda 4 dan Roda 2 dibandingkan dengan Personel SAT BINMAS

0.174 √

24 BK4 Rasio jumlah kendaraan Roda 2 dibandingkan dengan Personel BHABINKAMTIBMAS

0.203 √

25 BK5 Kepatuhan pengarsipan Piranti Lunak (Pilun) SAT BINMAS yang bersumber dari Mabes Polri dan Polda

0.188 √

Page 71: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

60

Responsif 0.151

26 BR1 Tingkat inisiatif Bhabinkamtibmas untuk melaksanakan penyuluhan SAT BINMAS

0.278

27 BR2 Kecepatan anggota Bhabinkamtibmas mendatangi masyarakat dalam rangka penyelesaian permasalahan atau sengketa

0.291

28 BR3 Jumlah SOP inisiatif yang dimiliki BINMAS 0.231 √

29 BR4 Jumlah MoU Kemitraan dengan pihak luar 0.199 √

Perilaku 0.163

30 BP1 Jumlah personel SAT BINMAS yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik, disiplin, pidana terhadap jumlah personel yang ada

0.500 √

31 BP2 Integritas sebagai anggota Bhabinkamtibmas

0.500

Transparansi 0.132

32 BT1 Tingkat keterbukaan anggaran SAT BINMAS 0.507

33 BT2 Tingkat keterbukaan informasi jumlah Bhabinkamtibmas yang ada di wilayah Polres

0.493

Keadilan (Fairness) 0.129

34 BF1 Keadilan dalam pelaksanaan penyuluhan oleh Bhabinkamtibmas

0.539

35 BF2 Persentase Polwan yang menduduki jabatan struktural di fungsi SAT BINMAS

0.461 √

Efektivitas 0.138

36 BE1 Rasio Bhabinkamtibmas definitif di wilayah Polres (Polsek, Sub Sektor) terhadap jumlah desa

0.256 √

37 BE2 Efektivitas keberadaan FKPM (Forum Komunikasi Perpolisian Masyarakat)

0.248

38 BE3 Persentase serapan anggaran SAT BINMAS (versi tahunan per tiga bulan)

0.230 √

39 BE4

Bantuan personil bhabin dalam menyelesaikan masalah di tengah masyarakat Perkap 37/2008

0.266

Akuntabilitas 0.139

40 BA1 Kualitas laporan pelaksanaan tugas Bhabinkamtibmas

1.000

Page 72: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

61

Daftar Indikator Intelkam

No Kode Indikator Bobot

Jenis Data

Objektif Uji Akses/ Observasi

Persepsi

Kompetensi 0.149

67 IK1 Persentase jumlah personel SAT INTELKAM terhadap DSPP personel SAT INTELKAM

0.258 √

68 IK2 Persentase jumlah personel yang memiliki kompetensi SAT INTELKAM berbanding personil riil SAT LANTAS

0.265 √

69 IK3 Rasio jumlah kendaraan Roda 4 dan Roda 2 dibandingkan dengan Personel SAT INTELKAM

0.225 √

70 IK4

Dokumentasi Piranti Lunak (Pilun) SAT INTELKAM yang dimiliki terhadap total Pilun yang harus dimiliki dari Mabes Polri & Polda.

0.252 √

Responsif 0.150

71 IR1 Kecepatan personel Intelkam dalam melakukan deteksi Intelijen

0.189

72 IR2 Kecepatan personel Intelkam dalam melayani pembuatan SKCK

0.177

73 IR3 Kecepatan membuat laporan informasi (LI) 0.165 √

74 IR4 Peta Kerawanan yang dibuat dibandingkan dengan jumlah gangguan Kamtibmas yang ada

0.179

75 IR5 Dokumentasi SOP inisiatif yang dimiliki 0.159 √

76 IR6 Jumlah MoU Kemitraan dengan pihak luar 0.131 √

Perilaku 0.148

77 IP1

Jumlah personel SAT INTELKAM yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik, disiplin, pidana terhadap jumlah personel yang ada

0.469 √

78 IP2 Integritas sebagai anggota SAT INTELKAM 0.531 √

Transparansi 0.135

79 IT1 Tingkat keterbukaan anggaran Intelkam 0.470 √

80 IT2

Tingkat keterbukaan prosedur dan Biaya pelayanan publik (SKCK)

0.530

Page 73: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

62

Keadilan (Fairness) 0.136

81 IF1 Keadilan dalam pelaksanaan fungsi SAT INTELKAM

0.510

82 IF3 Persentase Polwan yang menduduki jabatan struktural di fungsi SAT INTELKAM

0.490 √

Efektivitas 0.140

83 IE1 Tingkat realisasi terhadap target Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2014 dan 2015 (SKCK)

0.154 √

84 IE2 Efektivitas sarana pengaduan layanan SKCK 0.174 √

85 IE3 Rata-rata skor Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) layanan SKCK

0.170 √

86 IE4 Persentase serapan anggaran SAT INTELKAM

0.161 √

87 IE5 Koordinasi data sidik jari antara Intelkam dan reskrim dalam hal pelayanan SKCK

0.168 √

88 IE6 Efektivitas tingkat koordinasi antara anggota Intelkam dengan Satfung Reserse, Binmas, Sabhara, Lantas, Humas

0.173 √

Akuntabilitas 0.141

89 IA1 Laporan terhadap penerimaaan dan penggunaan dana PNBP (SKCK)

1.000 √

Daftar Indikator Reskrim

No Kode Indikator Bobot

Jenis Data

Objektif Uji Akses/ Observasi

Persepsi

Kompetensi 0.147

90 RK1 Persentase jumlah personel SAT RESKRIM terhadap DSPP personel SAT RESKRIM.

0.324 √

91 RK2 Persentase jumlah personel SAT RESKRIM yang memiliki kompetensi SAT RESKRIM berbanding personel riil RESKRIM

0.353 √

92 RK3 Dokumentasi Piranti Lunak (Pilun) SAT RESKRIM yang dimiliki dari Mabes Polri & Polda.

0.324 √

Responsif 0.144

93 RR1 Kecepatan penanganan perkara terhadap jangka waktu yang ditentukan

0.393

94 RR2 Dokumentasi SOP inisiatif yang dimiliki 0.336 √

95 RR3 Jumlah MoU Kemitraan dengan pihak luar 0.271 √

Page 74: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

63

Perilaku 0.156

96 RP1 Jumlah personel Unit yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik, disiplin, pidana terhadap jumlah personel yang ada

0.483 √

97 RP2 Integritas sebagai anggota SAT RESKRIM 0.517 √

Transparansi 0.142

98 RT1 Tingkat Keterbukaan anggaran Reskrim 0.474 √

99

RT2

Tingkat keterbukaan status penanganan perkara Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP)

0.526

Keadilan (Fairness) 0.138

100 RF1 Perlakuan yang sama terhadap pelapor tanpa memandang faktor SARA dan status sosial ekonomi

0.559

101 RF2 Persentase penyidik Polwan di fungsi SAT RESKRIM

0.441 √

Efektivitas 0.134

102 RE1 Jumlah Kasus Terselesaikan (P-21, SP3 dan ADR) Terhadap total jumlah kasus yang ada

0.214 √

103 RE2 Persentase serapan anggaran Reskrim 0.187 √

104 RE3 Koordinasi data sidik jari antara Intelkam dan Reskrim dalam hal pelayanan SKCK

0.188 √

105 RE4 Prosentase kasus penyidikan yang dianggarkan terhadap jumlah kasus yang ditangani

0.202 √

106 RE5 Efektivitas Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA)

0.210 √

Akuntabilitas 0.139

107 RA1

Prosedur penanganan perkara Surat Pemberitahuan Pengembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) dan Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP3)

0.528 √

108 RA2 Laporan analisa Kategorisasi kasus yang ditangani sesuai kategori anggaran dan kejahatan

0.472 √

Page 75: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

64

Daftar Indikator Resnarkoba

No Kode Indikator Bobot

Jenis Data

Objektif Uji Akses/ Observasi

Persepsi

Kompetensi 0.146

109 NK1 Prosentase jumlah personel SATRES NARKOBA terhadap DSPP personel SATRES NARKOBA

0.335 √

110 NK2

Prosentase jumlah personel SATRES NARKOBA yang memiliki kompetensi SATRES NARKOBA berbanding jumlah personil riil

0.348 √

111 NK3 Prosentase jumlah Piranti Lunak (Pilun) SATRES NARKOBA yang dimiliki dari Mabes Polri & Polda.

0.316 √

Responsif 0.143

112 NR1 Kecepatan penanganan perkara terhadap jangka waktu yang ditentukan

0.376

113 NR2 Dokumentasi SOP inisiatif yang dimiliki 0.328 √

114 NR3 Jumlah MoU Kemitraan dengan pihak luar (universitas/pihak swasta/pemda dan sejenisnya)

0.296 √

Perilaku 0.153

115 NP1 Jumlah personel yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik, disiplin, pidana terhadap jumlah personel yang ada

0.469 √

116 NP2 Integritas sebagai anggota SATRES NARKOBA

0.531

Transparansi 0.144

117 NT1 Tingkat Keterbukaan anggaran SAT NARKOBA

0.478

118 NT2

Tingkat keterbukaan status penanganan perkara Surat Pemberitahuan Pengembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) dan Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP3)

0.522

Keadilan (Fairness) 0.138

119 NF1 Perlakuan yang sama terhadap pelapor tanpa memandang faktor SARA dan status sosial ekonomi

0.554

120 NF2 Prosentase penyidik perempuan di fungsi SAT RESKRIM

0.446 √

Page 76: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

65

Efektivitas 0.136

121 NE1 Jumlah Kasus P21 (P21 dan SP3) Terhadap total jumlah kasus yang ada

0.260 √

122 NE2 Prosentase serapan anggaran Reskrim 0.236 √

123 NE3 Prosentase kasus penyidikan yang dianggarkan terhadap jumlah kasus yang ditangani

0.256 √

124 NE4 Koordinasi dan pertukaran informasi antara Intelkam dan reskrim

0.251 √

Akuntabilitas 0.141

125 NA1

Prosedur penanganan perkara Surat Pemberitahuan Pengembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) dan Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP3) selama 3 bulan terakhir

0.535 √

126 NA2 Laporan analisa Kategorisasi kasus yang ditangani sesuai kategori anggaran dan kejahatan

0.465 √

Daftar indikator Sabhara

No Kode Indikator Bobot

Jenis Data

Objektif Uji Akses/ Observasi

Persepsi

Kompetensi 0.138

127 SK1 Persentase jumlah personel SAT SABHARA terhadap DSPP personel SAT SABHARA

0.259 √

128 SK2 Persentase jumlah personel yang memiliki kompetensi SAT SABHARA terhadap jumlah personil riil SAT SABHARA

0.257 √

129 SK3 Persentase jumlah kendaraan Roda 4 dan Roda 2 dibandingkan dengan Personel SAT SABHARA

0.241 √

130 SK4 Persentase jumlah Piranti Lunak (Pilun) SAT SABHARA yang bersumber dari Mabes Polri dan Polda

0.244 √

Responsif 0.154

131 SR1 Tingkat inisiatif SAT SABHARA untuk melaksanakan Turjawali

0.172

132 SR2 Kecepatan mendatangi TKP 0.183 √

133 SR3 Kecepatan pasukan Dalmas dalam mendatangi TKP unras (unjuk rasa)

0.185 √

134 SR4 Jumlah SOP inisiatif yang dimiliki 0.156 √

Page 77: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

66

No Kode Indikator Bobot

Jenis Data

Objektif Uji Akses/ Observasi

Persepsi

135 SR5

Kecepatan personel Tipiring dalam berkoordinasi dengan instansi terkait (Dinas Sosial, dan Pengadilan Negeri, Pemerintah Daerah)

0.163 √

136 SR6 Jumlah MoU Kemitraan dengan pihak luar (universitas/pihak swasta/pemda dan sejenisnya)

0.140 √

Perilaku 0.161

137 SP1

Jumlah personel SAT SABHARA yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik, disiplin, pidana terhadap jumlah personel yang ada

0.469 √

138 SP2 Integritas sebagai anggota SAT SABHARA 0.531 √

Transparansi 0.132

139 ST1 Tingkat Keterbukaan anggaran SAT SABHARA

1.000

Keadilan (Fairness) 0.140

140 SF1 Keadilan dalam pelaksanaan turjawali 0.565 √

141 SF2 Persentase Polwan yang menduduki jabatan struktural di fungsi SAT SABHARA

0.435 √

Efektivitas 0.140

142 SE1 Persentase serapan anggaran SAT SABHARA

0.231 √

143 SE2 Rasio Volume Patroli terhadap Tingkat Kejahatan Terjadi (Crime Total)

0.254 √

144 SE3 Koordinasi antara Sabhara dengan Reskrim, soal peta kerawanan

0.248 √

145 SE4 Kualitas patroli dialogis 0.266 √

Akuntabilitas 0.135

146 SA1 Kualitas laporan pelaksanaan kegiatan sabhara (Turjawali, Dalmas, SAR, TPTKP, Tipiring dll)

1.000 √

Page 78: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

67

Daftar Indikator Propam

No Kode Indikator Bobot

Jenis Data

Objektif Uji Akses/ Observasi

Persepsi

Kompetensi 0.141

147 PK1 Persentase jumlah personel riil SI PROPAM terhadap DSPP personel SI PROPAM

0.326 √

148 PK2

Persentase jumlah personel SI PROPAM yang memiliki kompetensi SI PROPAM (dikjur/dikbangspes provos, paminal/ peraturan internal Polri) terhadap jumlah personel rill SI PROPAM

0.353 √

149 PK3 Jumlah Piranti Lunak (Pilun) SI PROPAM yang bersumber dari Mabes Polri dan Polda

0.321 √

Responsif 0.144

150 PR1 Tingkat inisiatif yang dilakukan oleh SI PROPAM untuk melakukan penegakkan disiplin

0.528

151 PR2 Jumlah SOP inisiatif yang dimiliki (yang ditandatangani oleh kapolres/kasi propam)

0.472 √

Perilaku 0.155

152 PP1 Jumlah personel SI PROPAM yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik, disiplin, pidana terhadap jumlah personel yang ada

0.328 √

153 PP2 Keadilan dalam pelayanan pengaduan masyarakat

0.324 √

154 PP3 Integritas sebagai anggota SI PROPAM 0.349 √

Transparansi 0.138

155 PT1 Tingkat Keterbukaan anggaran SI PROPAM 0.474 √

156 PT2

Tersedianya informasi mengenai perkembangan penanganan pengaduan masyarakat (SPHP2-Surat Pemberitahuan Hasil Perkembangan Pengawasan)

0.526

Keadilan (Fairness) 0.141

157 PF1 Prosentase penerbitan surat keterangan rehabilitasi dibandingkan jumlah orang yang sudah selesai masa pengawasan

0.548 √

158 PF2 Persentase Polwan yang menduduki jabatan struktural di fungsi SI PROPAM

0.452 √

Page 79: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

68

Efektivitas 0.135

159 PE1 Prosentase kasus selesai dengan jumlah kasus pelanggaran personil selama 3 tahun terakhir

0.247 √

160 PE2 Prosentase jumlah pengaduan yang dapat diselesaikan

0.255 √

161 PE3 Kecepatan waktu dalam menangani pengaduan masyarakat

0.262 √

162 PE4 Persentase serapan anggaran SI PROPAM per tahun

0.236 √

Akuntabilitas 0.145

163 PA2 Praktik menyimpang dari SI Propam secara internal dan eksternal

1.000 √

Daftar indikator SPKT

No Kode Indikator Bobot

Jenis Data

Objektif Uji Akses/ Observasi

Persepsi

Kompetensi 0.138

164 KK1 Persentase jumlah personel riil Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) terhadap DSP

0.500 √

165 KK2 Jumlah Piranti Lunak (Pilun) SPKT yang bersumber dari Mabes Polri dan Polda

0.500 √

Responsif 0.156

166 KR1 Kecepatan personel SPKT dalam melayani aduan dari internal maupun eksternal Polres

1.000

Perilaku 0.153

167 KP1 Jumlah personel SPKT yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik, disiplin, pidana terhadap jumlah personel yang ada

0.476 √

168 KP2 Integritas sebagai anggota SPKT 0.524 √

Transparansi 0.135

169 KT1 Praktik penyimpangan layanan publik 0.319 √

170 KT2 Kemudahan akses pelaporan saran, kritik dan pengaduan melalui media Polres

0.342

171 KT3 Tingkat keterbukaan prosedur layanan SPKT Perkap 23/2010

0.339

Page 80: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

69

Keadilan (Fairness) 0.143

172 KF1 Perlakuan yang sama terhadap pelapor tanpa memandang faktor SARA dan status sosial ekonomi

0.563

173 KF2 Prosentase personel Polwan di SPKT terhadap total personel struktural SPKT

0.437 √

Efektivitas 0.132

174 KE1 Keaktifan personel SPKT dalam menindaklanjuti laporan ke satfung lain

0.507 √

175 KE2 Prosentase jumlah tanda terima yang diberikan ke pelapor atau pemohon

0.493 √

Akuntabilitas 0.142

176 KA1 Tersedianya dokumentasi rekapitulasi aduan masyarakat yang disalurkan ke masing-masing fungsi

1.000 √

Page 81: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

70

HASIL INDEKS PER POLRES

1. Polres Banda Aceh

Peringkat : 31 Skor : 6,045

2. Polres Aceh Besar

Peringkat : 42 Skor : 5,857

3. Polres Medan

Peringkat : 53 Skor : 5,759

Sumda 6,88 5,78 8,00 8,83 7,57 8,65 4,29 4,60

Binmas 5,58 4,44 5,02 9,08 8,20 1,86 5,23 4,60

Lalu Lintas 5,17 3,05 6,20 3,97 7,16 3,60 4,81 7,27

Intelkam 6,84 7,77 6,16 3,99 7,25 9,16 7,45 6,40

Reskrim 6,40 7,93 3,82 4,95 7,57 4,86 6,71 9,15

Resnarkoba 5,30 7,20 3,57 5,77 4,44 5,13 6,60 4,35

Sabhara 6,01 4,44 6,10 4,34 8,20 4,89 6,29 8,20

Propam 5,80 3,14 4,75 7,06 9,15 2,64 7,68 6,28

SPKT 6,43 1,32 7,15 9,42 7,77 4,55 9,15 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,66 3,14 7,10 9,11 7,76 5,32 9,59 4,60

Binmas 5,51 2,63 5,26 8,58 8,20 1,94 6,94 4,60

Lalu Lintas 4,99 3,08 6,33 3,87 5,19 3,78 5,47 7,27

Intelkam 6,07 4,61 6,36 8,41 6,29 4,49 7,70 4,60

Reskrim 6,05 5,52 3,83 3,97 7,57 4,70 8,04 9,15

Resnarkoba 5,28 3,79 3,51 7,95 4,44 4,57 8,25 4,35

Sabhara 6,02 3,28 6,12 5,04 8,20 4,88 6,74 8,20

Propam 6,52 5,70 4,72 8,11 9,15 1,00 8,52 8,48

SPKT 5,61 4,99 7,33 4,57 6,59 4,73 5,53 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 4,80 2,23 4,37 9,18 4,78 4,73 3,24 4,60

Binmas 6,55 5,18 5,19 8,31 8,20 6,74 7,65 4,60

Lalu Lintas 5,10 1,62 5,10 7,27 4,61 4,63 5,83 6,34

Intelkam 6,04 3,03 6,32 7,92 5,45 9,02 6,13 4,60

Reskrim 5,63 1,52 4,27 6,19 6,72 6,42 5,34 9,15

Resnarkoba 5,67 1,16 3,31 7,73 6,71 5,39 7,21 8,20

Sabhara 5,76 1,31 6,10 7,79 6,40 3,63 6,63 8,20

Propam 5,55 1,77 5,52 7,58 6,72 1,51 9,51 6,22

SPKT 6,72 1,41 7,86 8,37 6,49 8,61 8,60 5,50

Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas AkuntabilitasSatfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku

Page 82: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

71

4. Polres Deli Serdang

Peringkat : 7 Skor : 6,476

5. Polres Asahan

Peringkat : 11 Skor : 6,427

6. Polresta Padang

Peringkat : 70 Skor : 5,184

Sumda 7,46 4,11 7,07 9,41 7,80 8,70 6,57 8,20

Binmas 6,46 2,17 5,06 8,66 8,20 6,18 8,67 6,40

Lalu Lintas 6,20 3,31 5,57 7,73 9,42 3,23 6,25 7,33

Intelkam 6,96 4,92 6,27 8,13 9,15 4,49 7,70 8,20

Reskrim 6,24 5,05 3,55 5,11 7,57 6,88 6,63 9,15

Resnarkoba 5,76 1,55 3,96 8,07 7,57 4,99 5,86 8,20

Sabhara 6,57 4,59 6,79 8,17 8,20 6,91 4,71 6,40

Propam 5,90 1,34 4,18 4,14 9,15 5,93 9,80 7,24

SPKT 6,74 4,12 7,33 8,53 7,65 4,73 9,36 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,91 5,24 6,76 6,03 7,87 8,04 6,15 8,20

Binmas 5,90 3,29 4,96 6,66 8,20 5,02 6,97 6,40

Lalu Lintas 6,22 3,95 5,23 8,06 8,86 3,36 6,26 7,33

Intelkam 7,02 4,42 6,03 8,69 9,15 4,55 8,29 8,20

Reskrim 6,44 1,99 4,27 9,12 8,29 5,83 6,41 9,15

Resnarkoba 6,26 4,31 3,77 8,99 7,57 4,28 6,50 8,20

Sabhara 5,52 3,78 6,63 4,84 6,40 3,81 6,86 6,40

Propam 6,72 1,40 4,78 8,00 9,15 5,93 9,25 8,56

SPKT 7,06 4,12 8,11 9,47 7,68 5,24 9,18 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 5,43 3,82 5,75 5,67 5,58 4,97 5,82 6,40

Binmas 5,63 4,09 4,40 8,34 2,80 6,43 8,40 4,60

Lalu Lintas 4,50 3,69 5,76 4,95 3,46 4,21 5,72 3,73

Intelkam 5,40 4,81 5,92 8,01 3,75 4,34 6,14 4,60

Reskrim 5,19 3,49 3,86 4,08 5,01 8,27 5,67 6,26

Resnarkoba 5,20 3,72 3,29 5,36 4,99 7,66 5,95 5,56

Sabhara 5,12 3,94 5,49 4,80 2,80 6,28 6,06 6,40

Propam 4,38 1,29 4,25 6,84 1,85 1,00 8,89 6,40

SPKT 5,81 5,24 6,47 8,87 5,95 4,16 8,95 1,00

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 83: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

72

7. Polres Bukit Tinggi

Peringkat : 63 Skor : 5,628

8. Polres Palembang

Peringkat : 9 Skor : 6,462

9. Polres Ogan Ilir

Peringkat : 1 Skor : 6,815

Sumda 6,16 4,45 5,97 9,07 6,03 4,88 6,20 6,40

Binmas 5,78 3,88 6,44 8,71 2,80 4,49 8,86 4,60

Lalu Lintas 4,77 4,67 4,82 7,84 3,46 3,66 3,13 5,47

Intelkam 5,40 3,06 5,95 8,27 5,66 4,24 5,99 4,60

Reskrim 5,75 3,04 3,36 8,64 5,86 4,74 8,31 6,26

Resnarkoba 6,10 3,59 3,74 8,33 5,85 8,63 7,00 5,56

Sabhara 5,27 4,88 6,13 5,16 4,60 4,99 6,40 4,60

Propam 5,10 4,14 4,26 7,22 2,71 1,00 9,67 6,64

SPKT 6,32 4,90 7,02 8,98 6,56 4,55 8,89 3,25

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,60 3,52 6,47 6,10 6,61 8,31 6,93 8,20

Binmas 7,02 5,57 5,56 8,95 5,51 6,47 8,63 8,20

Lalu Lintas 6,43 5,05 6,48 7,70 8,28 3,98 4,93 8,20

Intelkam 5,82 3,28 6,55 4,23 5,45 7,28 7,84 6,40

Reskrim 6,78 7,50 5,73 6,21 5,14 7,10 6,77 9,15

Resnarkoba 6,65 2,68 4,03 8,48 8,28 8,57 6,27 8,20

Sabhara 6,11 4,73 6,80 4,06 6,40 5,71 7,18 8,20

Propam 5,44 1,91 5,20 4,30 6,72 5,85 7,19 7,12

SPKT 7,30 5,32 8,26 9,12 8,52 5,15 9,18 5,50

Keadilan

(Fairness) Efektivitas AkuntabilitasSatfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi

Sumda 6,84 4,99 6,05 8,86 7,01 8,56 3,73 8,20

Binmas 5,55 4,24 5,47 6,54 4,63 1,94 7,50 8,20

Lalu Lintas 6,48 4,23 6,43 8,65 7,06 3,81 6,54 8,20

Intelkam 6,92 5,91 6,20 9,03 7,35 5,22 8,36 6,40

Reskrim 6,89 6,91 4,37 9,24 5,14 6,54 6,69 9,15

Resnarkoba 6,85 5,71 4,79 8,97 8,28 4,71 7,04 8,20

Sabhara 6,85 6,08 6,79 6,59 6,40 6,95 6,97 8,20

Propam 7,02 5,63 5,68 7,50 6,72 5,93 9,69 8,08

SPKT 7,94 8,96 8,65 9,31 8,62 5,40 9,19 5,50

Efektivitas AkuntabilitasSatfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness)

Page 84: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

73

10. Polresta Pekan Baru

Peringkat : 46 Skor : 5.788

11. Polres Dumai

Peringkat : 13 Skor : 6.390

12. Polresta Jambi

Peringkat : 34 Skor : 6.036

Sumda 6,60 4,62 5,38 9,28 5,29 8,57 6,26 6,40

Binmas 5,93 3,40 4,15 8,49 4,60 6,28 8,06 6,40

Lalu Lintas 5,85 6,76 5,12 6,91 7,54 5,34 4,49 4,54

Intelkam 5,53 4,45 5,64 5,31 4,60 6,77 7,45 4,60

Reskrim 6,04 5,92 3,66 8,06 5,86 6,56 6,68 5,41

Resnarkoba 5,04 3,65 3,07 4,99 5,85 6,74 6,21 4,85

Sabhara 5,72 4,47 5,12 3,62 4,60 8,44 5,95 8,20

Propam 5,23 4,47 3,56 4,50 4,28 4,29 9,14 6,65

SPKT 6,15 4,54 6,23 8,71 5,24 3,88 8,93 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,58 4,49 6,42 9,41 7,22 8,06 3,50 6,40

Binmas 6,90 4,84 6,21 9,16 8,20 4,06 9,13 6,40

Lalu Lintas 5,87 6,29 4,90 5,31 8,20 3,56 6,48 6,34

Intelkam 6,28 5,27 6,84 4,41 8,20 8,64 6,30 4,60

Reskrim 6,57 4,57 4,42 9,29 5,86 8,33 6,29 7,11

Resnarkoba 5,87 3,59 4,11 9,10 6,71 5,05 7,65 4,73

Sabhara 6,03 3,92 6,30 7,76 4,60 6,78 6,09 6,40

Propam 6,44 5,53 5,24 7,85 5,01 4,29 9,20 7,96

SPKT 6,95 4,43 7,91 9,60 6,88 4,96 9,24 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 5,49 3,54 6,04 8,81 6,78 4,99 3,32 4,60

Binmas 5,86 3,82 5,34 8,78 4,63 4,57 8,81 4,60

Lalu Lintas 5,33 5,49 6,15 4,19 6,58 3,75 4,79 6,34

Intelkam 6,14 5,51 6,42 8,95 6,40 4,58 6,38 4,60

Reskrim 6,66 3,57 3,61 8,95 8,29 6,23 6,81 9,15

Resnarkoba 6,37 4,24 3,70 8,51 8,28 5,03 6,44 8,20

Sabhara 6,42 3,83 5,81 7,93 6,40 6,01 6,62 8,20

Propam 5,21 2,23 4,85 7,87 5,14 1,00 7,31 7,85

SPKT 6,85 4,84 7,45 9,19 7,42 6,71 9,06 3,25

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 85: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

74

13. Polres Batang Hari

Peringkat : 57 Skor : 5.697

14. Polres Bengkulu

Peringkat : 39 Skor : 5.921

15. Polres Kepahiang

Peringkat : 55 Skor : 5.717

Sumda 6,47 2,65 6,74 8,54 7,65 8,65 6,03 4,60

Binmas 5,17 4,41 5,26 8,84 4,63 2,50 6,98 2,80

Lalu Lintas 4,69 2,86 5,13 5,18 4,61 3,50 5,07 6,34

Intelkam 6,68 3,65 6,50 8,70 5,45 8,71 9,30 4,60

Reskrim 5,30 3,62 4,55 9,22 3,43 5,41 4,99 5,59

Resnarkoba 5,36 3,97 5,13 9,13 5,15 3,99 4,48 5,31

Sabhara 5,65 2,29 6,57 5,25 6,40 3,93 6,97 8,20

Propam 5,40 3,85 4,72 7,85 5,14 1,00 7,40 7,69

SPKT 6,56 4,69 8,56 9,38 7,14 5,31 4,80 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,75 3,87 7,33 9,14 7,68 5,63 7,08 6,40

Binmas 6,21 3,22 5,19 8,47 6,40 6,56 8,99 4,60

Lalu Lintas 6,20 4,40 5,99 8,27 6,97 4,82 6,25 6,34

Intelkam 6,56 4,00 6,75 8,54 4,60 8,10 9,38 4,60

Reskrim 6,21 3,86 5,31 8,80 5,86 4,72 6,45 8,30

Resnarkoba 5,91 4,20 4,64 8,53 6,71 4,32 6,36 6,40

Sabhara 4,96 4,55 6,65 4,16 4,60 4,65 5,38 4,60

Propam 5,99 3,61 4,63 8,22 5,86 1,00 8,92 9,58

SPKT 7,23 5,50 7,76 9,11 8,30 4,93 9,54 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,24 5,05 5,56 8,90 6,12 5,19 6,33 6,40

Binmas 5,18 2,93 5,46 6,54 6,40 2,81 7,28 4,60

Lalu Lintas 5,19 3,27 4,86 4,92 8,20 4,98 4,33 5,47

Intelkam 5,49 2,45 6,67 8,10 4,60 4,96 7,00 4,60

Reskrim 5,85 3,74 4,71 9,11 5,86 4,04 7,02 6,26

Resnarkoba 5,62 4,13 3,93 8,93 5,85 3,82 5,97 6,40

Sabhara 5,62 4,13 3,93 8,93 5,85 3,82 5,97 6,40

Propam 5,54 3,06 7,00 6,66 4,60 4,25 4,66 8,20

SPKT 5,56 3,18 4,56 7,81 5,86 1,00 9,34 7,12

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 86: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

75

16. Polresta Bandar Lampung

Peringkat : 64 Skor : 5.580

17. Polres Lampung Tengah

Peringkat : 60 Skor : 5.656

18. Polresta Barelang

Peringkat : 65 Skor : 5.561

Sumda 6,54 3,52 5,70 8,43 6,24 8,89 6,23 6,40

Binmas 5,32 4,34 4,53 7,80 3,71 4,88 8,83 2,80

Lalu Lintas 5,81 5,16 6,06 7,04 5,73 3,33 5,88 7,27

Intelkam 5,50 5,24 6,45 7,69 4,60 4,29 7,27 2,80

Reskrim 5,80 5,83 3,19 8,13 5,01 4,02 7,72 6,60

Resnarkoba 4,54 4,16 3,04 7,64 3,43 3,99 6,57 2,80

Sabhara 5,49 4,44 6,17 6,63 2,80 5,49 6,14 6,40

Propam 5,33 4,75 4,52 7,18 4,28 1,57 8,54 6,40

SPKT 5,88 5,28 7,33 4,31 5,95 4,39 8,60 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,30 4,23 5,52 9,12 5,20 4,75 6,99 8,20

Binmas 5,52 3,27 4,89 8,08 4,60 5,18 7,73 4,60

Lalu Lintas 5,70 4,21 4,44 7,85 6,89 4,58 6,00 5,53

Intelkam 5,66 3,47 6,55 8,58 4,60 4,34 7,38 4,60

Reskrim 5,48 5,27 3,42 8,12 5,01 3,75 5,96 6,60

Resnarkoba 4,68 3,77 3,23 7,95 2,72 7,87 5,10 1,96

Sabhara 5,20 4,82 5,87 4,59 4,60 3,73 6,41 6,40

Propam 6,40 5,37 4,46 7,39 4,28 6,81 9,45 7,06

SPKT 5,98 4,55 6,58 8,51 5,58 4,45 8,84 3,25

Efektivitas Akuntabilitas

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Satfung Responsif

Sumda 6,12 2,33 5,43 9,23 5,32 8,23 5,41 6,40

Binmas 5,14 3,04 4,26 8,37 4,63 4,64 6,01 4,60

Lalu Lintas 5,58 5,52 5,69 7,53 6,58 4,25 4,56 4,60

Intelkam 5,33 4,13 6,06 4,80 3,75 6,81 7,27 4,60

Reskrim 5,86 4,80 3,45 7,89 6,72 7,59 4,12 6,26

Resnarkoba 6,08 5,44 3,78 7,87 4,99 7,59 6,32 6,53

Sabhara 5,49 3,80 6,00 3,64 6,40 6,20 6,31 6,40

Propam 4,56 3,68 4,18 7,51 1,85 1,00 6,44 7,00

SPKT 5,88 4,66 6,23 8,36 5,61 6,18 9,12 1,00

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 87: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

76

19. Polres Tanjung Pinang

Peringkat : 67 Skor : 5.381

20. Polres Bangka Barat

Peringkat : 54 Skor : 5.758

21. Polres Pangkal Pinang

Peringkat : 56 Skor : 5.713

Sumda 5,72 2,73 6,07 8,96 4,84 4,61 6,29 6,40

Binmas 5,62 3,74 5,55 8,66 2,80 5,27 8,19 4,60

Lalu Lintas 5,33 4,88 5,99 7,41 6,58 3,79 4,53 3,73

Intelkam 5,89 5,17 6,05 8,02 6,62 4,23 6,46 4,60

Reskrim 5,88 5,55 4,18 8,45 5,01 4,11 7,42 6,26

Resnarkoba 5,38 4,31 3,53 8,17 4,99 4,05 5,85 6,53

Sabhara 5,00 3,14 5,95 4,46 2,80 5,57 6,58 6,40

Propam 6,00 4,34 4,65 7,44 5,01 5,93 8,31 6,34

SPKT 5,87 4,46 6,51 8,91 6,08 4,47 4,80 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 5,39 3,23 6,00 9,06 4,87 4,51 3,34 6,40

Binmas 5,98 3,59 4,98 9,16 6,40 4,46 8,29 4,60

Lalu Lintas 5,09 2,32 5,38 8,16 4,61 3,85 5,34 5,53

Intelkam 6,04 3,21 6,05 8,06 5,45 4,76 8,39 6,40

Reskrim 5,67 3,02 4,65 9,07 5,01 4,83 6,70 6,26

Resnarkoba 5,69 2,43 3,82 8,69 6,71 5,21 7,24 5,56

Sabhara 5,50 2,12 6,25 4,66 6,40 4,85 6,16 8,20

Propam 5,89 3,44 5,07 7,28 3,56 5,44 9,57 6,86

SPKT 6,58 3,42 7,21 9,05 6,56 5,09 9,09 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,20 4,24 6,08 8,91 5,20 8,50 3,53 6,40

Binmas 5,67 3,39 4,88 8,59 2,80 6,97 8,15 4,60

Lalu Lintas 4,56 3,43 5,08 7,95 2,88 3,74 4,80 3,73

Intelkam 5,74 3,65 6,40 8,01 3,75 8,26 5,48 4,60

Reskrim 5,66 3,54 4,94 8,92 5,01 4,68 6,04 6,26

Resnarkoba 5,68 3,70 4,93 8,57 4,99 4,43 7,43 5,56

Sabhara 5,17 4,10 6,15 4,32 6,40 4,40 4,55 6,40

Propam 5,90 4,41 4,35 7,87 2,71 5,93 8,44 7,46

SPKT 6,84 5,55 7,64 9,16 6,45 6,69 9,06 3,25

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 88: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

77

22. Polresta Depok

Peringkat : 30 Skor : 6.091

23. Polresta Bekasi Kota

Peringkat : 16 Skor : 6.338

24. Polres Metro Jakarta Barat

Peringkat : 48 Skor : 5.772

Sumda 6,16 1,50 7,96 8,52 7,34 8,95 3,68 4,60

Binmas 5,39 3,14 5,79 9,34 6,40 2,49 7,02 2,80

Lalu Lintas 5,47 1,45 6,42 8,36 4,61 5,18 5,34 6,46

Intelkam 6,58 4,51 6,67 8,49 5,45 4,95 7,75 8,20

Reskrim 6,08 4,21 4,13 5,71 6,72 5,14 7,79 9,15

Resnarkoba 5,67 3,82 3,51 6,35 6,71 6,91 6,75 5,69

Sabhara 5,57 2,29 6,59 6,51 6,40 4,11 6,45 6,40

Propam 5,97 1,68 5,13 8,24 8,29 1,00 9,59 7,83

SPKT 7,94 5,55 8,41 9,44 7,85 9,26 9,47 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,50 4,16 6,46 9,17 7,93 9,16 3,42 4,60

Binmas 6,68 2,84 5,70 8,49 6,40 6,40 8,71 8,20

Lalu Lintas 5,49 3,40 6,03 3,75 7,16 5,73 5,96 6,40

Intelkam 6,76 5,32 6,06 8,24 9,15 4,35 6,13 8,20

Reskrim 6,54 4,61 3,87 7,60 7,57 6,65 6,39 9,15

Resnarkoba 6,72 5,60 3,61 8,50 7,57 6,35 7,06 8,20

Sabhara 5,76 4,76 5,75 5,46 6,40 5,01 6,65 6,40

Propam 6,48 1,57 4,59 4,88 8,29 10,00 8,96 7,42

SPKT 6,10 1,00 7,04 9,04 6,10 4,53 9,33 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,42 3,99 6,31 7,82 7,25 9,16 5,40 4,60

Binmas 6,70 3,56 5,34 9,07 6,40 5,00 9,10 8,20

Lalu Lintas

Intelkam 6,32 3,68 6,44 5,57 5,45 7,40 7,76 8,20

Reskrim 5,82 3,81 3,54 4,97 5,14 6,13 8,41 9,15

Resnarkoba 5,56 4,57 4,24 5,73 6,71 5,99 5,96 5,69

Sabhara 4,59 4,64 5,85 7,09 1,00 4,71 7,04 1,00

Propam 5,09 3,93 4,70 7,54 3,56 1,00 7,23 7,48

SPKT 5,67 4,07 7,23 9,13 8,09 4,94 4,89 1,00

Dibawah koordinasi Dirlantas Polda Metro

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 89: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

78

25. Polres Garut

Peringkat : 26 Skor : 6.170

26. Polrestabes Bandung

Peringkat : 23 Skor : 6.216

27. Polres Bandung

Peringkat : 27 Skor : 6.162

Sumda 7,42 3,39 6,63 9,08 8,05 9,12 9,07 6,40

Binmas 6,16 4,08 5,79 9,36 2,80 4,34 7,86 8,20

Lalu Lintas 5,50 2,16 5,04 9,14 5,73 3,47 6,08 6,34

Intelkam 5,55 2,33 7,72 8,61 4,60 4,70 6,16 4,60

Reskrim 6,26 6,30 4,13 9,58 4,28 4,93 6,91 7,45

Resnarkoba 5,95 4,37 4,02 9,53 5,85 4,76 7,30 5,56

Sabhara 5,35 4,42 6,62 5,49 4,60 4,85 6,62 4,60

Propam 6,30 3,11 5,06 7,77 5,86 5,93 8,66 7,67

SPKT 7,04 5,03 7,56 9,83 6,31 5,73 9,15 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 7,03 3,55 6,60 9,21 6,09 8,23 8,97 6,40

Binmas 6,33 4,46 5,20 8,78 5,49 5,08 8,56 6,40

Lalu Lintas 6,05 2,07 6,46 8,27 7,71 5,50 5,42 6,34

Intelkam 6,56 3,02 6,35 8,91 6,51 9,25 7,55 4,60

Reskrim 6,11 5,07 4,32 5,59 7,57 7,01 5,96 7,45

Resnarkoba 5,63 2,38 3,76 8,84 5,85 6,86 6,01 5,56

Sabhara 4,66 2,05 6,09 5,04 4,60 5,42 4,58 4,60

Propam 6,68 2,25 5,50 7,39 5,86 10,00 9,22 6,66

SPKT 6,89 5,31 7,75 9,30 6,54 4,87 8,81 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 7,15 3,13 7,71 8,94 7,93 8,37 7,34 6,40

Binmas 5,58 3,49 7,04 4,22 5,54 2,15 8,44 8,20

Lalu Lintas 6,60 3,66 6,11 8,35 8,86 6,37 6,00 6,34

Intelkam 6,37 5,93 6,34 8,41 7,46 4,39 7,38 4,60

Reskrim 5,70 2,66 3,96 8,86 5,86 4,57 6,39 7,45

Resnarkoba 5,60 3,03 4,07 8,74 5,85 4,63 7,14 5,56

Sabhara 5,27 5,07 6,44 4,73 4,60 4,55 6,82 4,60

Propam 6,25 3,71 5,56 7,53 5,86 5,93 8,40 6,73

SPKT 6,94 5,24 7,71 9,04 6,76 4,96 9,32 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 90: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

79

28. Polrestabes Semarang

Peringkat : 2 Skor : 6.706

29. Polres Kendal

Peringkat : 33 Skor : 6.039

30. Polres Semarang

Peringkat : 6 Skor : 6.512

Sumda 7,57 4,39 7,29 9,32 7,34 8,50 7,73 8,20

Binmas 6,79 3,78 5,80 8,86 5,51 6,25 8,97 8,20

Lalu Lintas 6,37 1,77 6,33 8,06 7,62 5,88 6,21 8,20

Intelkam 6,76 6,85 6,48 7,03 5,45 7,46 7,71 6,40

Reskrim 7,22 7,27 4,14 8,98 5,14 7,91 7,95 9,15

Resnarkoba 6,12 4,49 3,98 4,77 8,28 6,56 6,72 8,20

Sabhara 6,28 5,00 6,33 4,79 6,40 6,35 7,17 8,20

Propam 7,01 2,55 5,05 7,52 6,72 10,00 9,67 7,72

SPKT 6,22 1,18 7,96 9,08 8,05 5,69 5,61 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,85 5,48 6,89 8,87 8,35 5,63 4,29 8,20

Binmas 5,41 3,12 5,67 9,01 7,31 2,07 5,47 4,60

Lalu Lintas 5,40 2,40 5,22 8,30 8,20 3,18 4,33 5,47

Intelkam 6,37 4,26 6,38 8,98 7,25 4,30 6,98 6,40

Reskrim 6,86 6,34 4,94 8,87 7,57 4,79 7,05 8,30

Resnarkoba 6,60 4,15 4,29 9,08 7,57 7,20 7,42 6,40

Sabhara 5,83 4,78 6,20 4,69 8,20 4,49 4,59 8,20

Propam 6,57 4,54 4,32 8,32 7,57 5,93 6,55 8,62

SPKT 7,22 5,68 7,18 9,35 8,25 4,95 9,70 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,98 4,28 6,55 9,06 7,62 5,56 7,56 8,20

Binmas 6,53 4,70 5,36 8,81 4,63 5,98 7,70 8,20

Lalu Lintas 6,30 2,92 6,29 8,17 7,06 5,03 5,94 8,20

Intelkam 6,83 7,41 6,01 8,20 7,35 4,83 7,53 6,40

Reskrim 6,20 3,00 4,07 8,89 5,14 5,02 8,11 9,15

Resnarkoba 6,63 5,41 3,80 8,70 8,28 5,05 6,79 8,20

Sabhara 6,14 6,91 6,34 3,85 6,40 4,78 6,95 8,20

Propam 5,92 3,23 5,06 8,04 6,72 2,52 7,46 8,33

SPKT 7,08 4,81 7,99 9,14 7,78 4,87 9,40 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 91: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

80

31. Polresta Yogyakarta

Peringkat : 32 Skor : 6.042

32. Polresta Bantul

Peringkat : 10 Skor : 6.457

33. Polrestabes Surabaya

Peringkat : 43 Skor : 5.850

Sumda 7,28 3,72 6,69 9,19 7,83 9,80 6,93 6,40

Binmas 5,82 2,97 5,20 9,22 2,80 6,24 9,30 4,60

Lalu Lintas 5,40 5,14 6,13 4,56 6,58 4,13 5,83 5,47

Intelkam 6,03 3,00 6,49 8,97 6,62 4,61 7,93 4,60

Reskrim 6,07 5,97 3,58 9,31 5,01 6,61 5,45 6,26

Resnarkoba 6,31 6,11 4,16 9,15 7,57 6,93 4,38 5,56

Sabhara 6,33 5,73 6,65 5,98 8,20 4,48 6,99 6,40

Propam 6,60 5,19 4,58 8,52 5,14 5,93 7,29 9,34

SPKT 7,38 5,62 7,85 9,62 6,54 6,74 9,70 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,70 2,58 5,98 9,27 7,38 8,60 6,22 6,40

Binmas 6,46 5,14 5,56 9,07 5,54 6,03 8,96 4,60

Lalu Lintas 5,19 1,90 6,57 8,73 5,19 4,17 4,58 4,60

Intelkam 6,92 2,83 6,63 8,71 9,15 8,76 8,10 4,60

Reskrim 6,56 4,84 4,40 9,34 7,57 6,47 6,83 6,26

Resnarkoba 6,64 5,38 3,94 9,26 7,57 7,51 7,05 5,56

Sabhara 6,70 5,12 6,53 8,86 8,20 4,74 6,82 6,40

Propam 6,72 3,13 5,48 7,69 5,99 10,00 7,28 7,46

SPKT 6,23 1,05 8,20 9,38 7,12 5,27 9,06 3,25

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,72 3,58 5,92 9,24 5,24 8,91 9,35 4,60

Binmas 6,35 4,90 5,63 9,31 2,80 3,91 8,99 8,20

Lalu Lintas 5,21 4,22 7,70 5,02 4,61 6,37 5,72 2,86

Intelkam 5,64 3,46 6,73 7,38 3,75 4,74 8,73 4,60

Reskrim 5,34 1,72 4,95 4,65 3,43 5,70 8,27 9,15

Resnarkoba 6,57 4,35 5,19 8,86 6,56 4,72 7,95 8,20

Sabhara 5,30 1,60 6,23 6,54 2,80 4,67 6,69 8,20

Propam 5,52 2,28 4,67 4,07 6,59 5,07 9,59 6,71

SPKT 6,01 4,60 7,02 8,96 6,19 4,82 4,55 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 92: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

81

34. Polres Gresik

Peringkat : 50 Skor : 5.764

35. Polres Sidoarjo

Peringkat : 17 Skor : 6.302

36. Polres Serang

Peringkat : 45 Skor : 5.813

Sumda 6,02 2,33 6,49 4,81 5,23 9,17 9,53 4,60

Binmas 4,16 1,84 5,25 6,59 2,80 2,35 6,91 2,80

Lalu Lintas 5,48 3,47 6,28 8,71 3,46 3,92 4,92 7,27

Intelkam 6,46 4,78 6,56 9,21 3,75 8,58 7,70 4,60

Reskrim 5,61 2,95 5,47 5,60 4,28 4,56 7,50 9,15

Resnarkoba 6,22 4,35 4,26 9,32 6,56 4,56 6,00 8,20

Sabhara 5,80 5,04 6,58 8,08 2,80 4,41 4,95 8,20

Propam 5,03 4,57 5,41 5,14 3,43 1,00 7,38 8,27

SPKT 7,11 5,24 8,52 9,37 6,67 5,02 9,27 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,37 3,35 5,85 8,81 5,42 8,53 9,65 2,80

Binmas 6,31 2,51 6,35 8,74 2,80 6,44 8,84 8,20

Lalu Lintas 7,04 4,47 7,05 8,26 10,00 5,76 6,03 7,21

Intelkam 6,89 4,72 6,55 9,36 6,62 8,84 7,67 4,60

Reskrim 5,79 2,33 4,19 8,73 3,43 4,09 8,62 9,15

Resnarkoba 6,07 4,88 3,37 8,61 6,56 4,32 6,32 8,20

Sabhara 5,51 2,81 6,94 4,50 2,80 6,25 6,99 8,20

Propam 5,67 2,83 4,65 7,75 3,43 5,93 7,24 7,66

SPKT 7,06 4,64 8,20 9,13 7,17 5,22 9,45 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,34 4,98 6,76 6,19 6,98 8,13 4,70 6,40

Binmas 5,47 4,67 5,19 8,53 3,71 4,22 6,73 4,60

Lalu Lintas 5,02 1,62 6,30 4,48 6,58 6,44 4,90 4,60

Intelkam 6,18 4,29 6,48 8,65 8,31 4,99 5,98 4,60

Reskrim 5,45 3,99 4,69 5,17 6,72 5,10 6,41 6,26

Resnarkoba 5,94 4,43 4,57 8,73 6,71 5,09 6,26 5,56

Sabhara 5,87 4,88 6,18 5,66 6,40 7,23 4,36 6,40

Propam 5,27 2,47 4,76 4,31 1,85 10,00 6,92 6,66

SPKT 6,78 5,20 7,49 9,17 7,20 6,25 8,78 3,25

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 93: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

82

37. Polres Lebak

Peringkat : 37 Skor : 5.953

38. Polresta Denpasar

Peringkat : 36 Skor : 5.954

39. Polres Badung

Peringkat : 47 Skor : 5.772

Sumda 6,71 3,23 6,45 9,18 5,74 8,82 6,78 6,40

Binmas 5,37 3,06 4,99 6,59 4,63 6,20 7,55 4,60

Lalu Lintas 5,09 3,73 5,37 4,99 4,61 5,86 6,52 4,60

Intelkam 5,83 3,67 6,40 8,40 5,45 4,43 7,81 4,60

Reskrim 6,44 4,84 4,18 9,01 6,72 6,56 7,41 6,26

Resnarkoba 5,46 3,96 4,35 6,00 6,71 4,61 7,04 5,56

Sabhara 5,50 5,06 6,00 5,27 6,40 4,81 4,61 6,40

Propam 6,18 4,56 4,72 7,66 3,56 5,07 9,47 8,14

SPKT 7,00 5,68 7,62 9,38 6,38 4,84 9,54 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 5,29 1,19 5,36 8,75 6,83 4,34 5,74 4,60

Binmas 6,55 3,52 5,43 8,91 6,40 4,31 8,80 8,20

Lalu Lintas 5,73 1,18 6,75 8,01 6,97 5,84 6,21 4,60

Intelkam 6,04 3,33 6,14 8,35 5,45 7,08 7,44 4,60

Reskrim 7,27 4,78 3,69 9,13 6,72 8,53 9,04 9,15

Resnarkoba 5,47 1,80 3,87 9,02 6,71 6,84 6,28 3,64

Sabhara 6,22 2,39 6,01 8,92 6,40 6,43 6,58 6,40

Propam 5,88 4,59 4,38 7,55 5,14 5,07 7,36 7,00

SPKT 5,12 1,18 7,23 4,88 6,14 6,52 8,97 1,00

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 5,87 2,75 6,20 6,00 7,65 5,43 6,72 6,40

Binmas 6,05 3,04 5,22 9,15 6,40 2,50 9,15 6,40

Lalu Lintas 4,29 1,77 6,65 4,50 5,18 3,77 3,27 4,60

Intelkam 5,76 3,97 6,54 9,07 5,45 4,53 6,00 4,60

Reskrim 4,88 3,85 3,65 8,68 3,56 4,62 6,79 2,70

Resnarkoba 5,49 5,64 4,11 8,42 6,71 4,79 4,81 3,64

Sabhara 6,37 5,63 6,31 8,52 6,40 4,01 6,99 6,40

Propam 6,61 4,59 5,27 8,42 5,14 5,93 8,59 8,20

SPKT 6,64 5,50 7,66 9,28 6,64 4,75 9,30 3,25

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 94: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

83

40. Polres Kupang

Peringkat : 68 Skor : 5.202

41. Polres Kupang Kota

Peringkat : 61 Skor : 5.654

42. Polres Mataram

Peringkat : 3 Skor : 6.589

Sumda 5,81 2,59 5,57 8,45 6,27 5,02 6,22 6,40

Binmas 4,55 4,28 4,17 8,88 3,71 2,46 4,66 2,80

Lalu Lintas 5,26 5,70 5,14 7,11 4,60 4,60 4,93 4,60

Intelkam 5,04 4,64 5,45 8,33 4,60 4,67 4,62 2,80

Reskrim 5,74 3,87 4,60 8,32 5,86 4,81 5,99 6,60

Resnarkoba 3,73 2,65 3,04 8,30 2,72 4,13 3,91 1,00

Sabhara 5,46 5,56 5,71 4,91 4,60 4,93 4,43 8,20

Propam 5,44 2,70 3,95 8,01 2,71 5,07 8,11 7,36

SPKT 5,79 5,15 6,85 8,72 5,10 4,51 9,06 1,00

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 5,87 3,18 5,97 8,84 4,87 5,29 6,41 6,40

Binmas 5,09 3,58 4,83 9,01 3,69 2,29 6,83 4,60

Lalu Lintas 5,55 3,21 6,07 7,84 4,77 6,00 5,17 5,47

Intelkam 5,76 5,27 6,37 8,39 4,60 4,55 6,36 4,60

Reskrim 6,72 5,50 4,24 8,71 5,01 8,49 6,75 8,30

Resnarkoba 4,68 4,45 4,14 8,78 1,86 4,46 7,01 1,84

Sabhara 5,00 3,92 7,40 4,72 2,80 4,53 6,69 4,60

Propam 5,32 4,82 4,51 7,45 3,43 2,64 6,99 7,24

SPKT 6,88 5,55 7,60 8,91 6,47 4,72 9,36 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,68 4,66 6,00 9,49 8,05 5,39 6,55 6,40

Binmas 6,99 4,86 7,33 9,20 8,20 1,97 8,63 8,20

Lalu Lintas 5,73 4,94 5,61 4,34 8,20 4,55 6,07 6,34

Intelkam 6,85 6,91 6,48 8,95 8,20 4,85 7,91 4,60

Reskrim 6,67 6,23 3,71 9,32 7,57 6,78 5,41 7,45

Resnarkoba 6,60 6,68 5,41 9,31 7,57 5,16 6,19 5,56

Sabhara 5,93 3,50 6,39 4,05 8,20 6,64 6,69 6,40

Propam 6,76 4,27 4,88 7,80 7,57 5,93 9,13 7,84

SPKT 7,09 5,73 7,70 9,40 7,00 4,94 9,30 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 95: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

84

43. Polres Lombok Timur

Peringkat : 12 Skor : 6.399

44. Polresta Pontianak Kota

Peringkat : 15 Skor : 6.341

45. Polres Sambas

Peringkat : 44 Skor : 5.813

Sumda 7,10 5,83 6,55 9,10 8,20 5,15 8,48 6,40

Binmas 6,64 4,60 5,10 9,12 8,20 2,26 8,62 8,20

Lalu Lintas 6,24 5,30 5,19 8,58 8,20 3,43 6,23 6,34

Intelkam 6,34 6,45 6,40 6,18 8,20 4,92 7,70 4,60

Reskrim 6,74 6,06 4,02 9,61 7,57 4,56 7,68 7,45

Resnarkoba 5,77 4,48 3,74 6,76 7,57 4,83 7,37 5,56

Sabhara 6,18 5,56 6,18 5,69 8,20 4,64 6,75 6,40

Propam 6,28 4,77 4,59 4,81 7,57 5,32 9,21 8,02

SPKT 6,31 4,60 7,62 5,27 7,14 4,92 9,33 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 7,46 5,94 6,72 8,72 5,66 9,12 9,55 6,40

Binmas 6,45 5,39 5,99 8,75 5,51 5,68 8,83 4,60

Lalu Lintas 5,81 7,17 6,68 7,77 5,91 3,47 4,98 4,48

Intelkam 7,13 5,57 6,38 8,46 8,20 8,92 8,04 4,60

Reskrim 6,28 5,25 3,87 8,99 5,01 5,53 8,63 6,60

Resnarkoba 6,64 4,48 3,95 8,71 7,42 7,59 5,97 8,20

Sabhara 5,41 4,79 6,16 4,55 2,80 4,74 6,64 8,20

Propam 6,53 5,45 4,77 8,01 4,28 5,35 9,21 8,57

SPKT 5,36 1,05 7,36 4,54 7,47 6,79 9,51 1,00

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 7,10 4,81 7,89 9,21 6,16 8,55 6,36 6,40

Binmas 5,75 2,54 6,06 9,25 4,60 4,18 8,46 4,60

Lalu Lintas 5,42 6,60 5,49 4,57 5,73 3,61 5,72 6,34

Intelkam 5,70 5,62 6,34 8,18 5,55 4,89 6,36 2,80

Reskrim 6,33 4,12 3,95 5,82 5,86 8,83 7,78 8,30

Resnarkoba 4,96 1,62 3,69 6,81 5,85 4,86 4,45 7,36

Sabhara 5,68 4,15 6,82 5,86 4,60 5,15 6,57 6,40

Propam 5,45 5,80 4,85 4,58 2,71 4,88 8,49 7,02

SPKT 5,93 5,35 7,72 5,50 5,70 5,43 8,63 3,25

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 96: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

85

46. Polres Palangka Raya

Peringkat : 41 Skor : 5.889

47. Polres Kotawaringin Timur

Peringkat : 21 Skor : 6.275

48. Polresta Samarinda

Peringkat : 19 Skor : 6.287

Sumda 5,23 2,55 6,01 5,99 5,26 8,33 3,44 4,60

Binmas 4,69 3,68 5,70 6,50 4,63 2,01 6,96 2,80

Lalu Lintas 5,61 3,41 6,47 8,29 5,92 3,76 4,55 6,34

Intelkam 5,73 4,34 6,43 8,38 3,75 4,84 7,62 4,60

Reskrim 5,99 4,23 6,10 4,96 5,14 4,64 8,02 9,15

Resnarkoba 7,12 5,55 6,29 8,64 8,28 4,65 8,06 8,20

Sabhara 6,00 3,99 6,01 4,53 6,40 6,49 6,64 8,20

Propam 5,89 3,69 5,23 8,15 5,14 1,00 9,61 8,32

SPKT 6,76 4,55 7,71 8,99 6,76 5,12 8,53 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,15 5,15 6,24 8,67 6,86 4,91 6,51 4,60

Binmas 6,40 3,10 6,28 9,13 4,57 6,80 6,40 8,20

Lalu Lintas 5,68 4,41 7,00 4,71 8,85 6,16 4,63 3,73

Intelkam 6,17 4,77 6,48 9,03 5,45 4,98 7,82 4,60

Reskrim 7,24 4,17 4,61 9,62 5,14 8,69 9,45 9,15

Resnarkoba 5,89 4,35 4,10 5,21 8,28 4,42 6,74 8,20

Sabhara 6,77 6,02 6,63 9,08 6,40 4,01 6,74 8,20

Propam 5,23 4,22 4,69 7,55 3,56 1,00 9,11 6,40

SPKT 6,94 5,82 7,96 9,54 8,24 4,95 6,33 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 7,19 5,23 7,00 9,24 8,73 5,33 6,52 8,20

Binmas 6,23 4,11 6,41 6,97 6,40 2,10 9,15 8,20

Lalu Lintas 7,19 7,33 6,87 8,41 8,28 4,50 6,54 8,20

Intelkam 7,46 5,86 6,52 8,90 7,35 7,31 8,23 8,20

Reskrim 6,12 3,52 3,99 9,20 5,14 4,96 6,78 9,15

Resnarkoba 6,70 5,60 4,34 9,22 8,28 5,09 5,86 8,20

Sabhara 5,19 2,22 6,53 3,98 6,40 4,39 4,80 8,20

Propam 5,93 4,46 4,89 5,39 6,72 2,17 9,74 8,39

SPKT 7,26 5,50 8,56 9,46 6,85 5,26 9,54 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 97: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

86

49. Polres Balikpapan

Peringkat : 8 Skor : 6.476

50. Polres Tanah Laut

Peringkat : 18 Skor : 6.290

51. Polresta Banjarmasin

Peringkat : 69 Skor : 5.200

Sumda 7,11 5,07 6,61 9,18 8,48 5,40 6,73 8,20

Binmas 6,14 3,35 5,09 8,89 6,40 1,61 8,95 8,20

Lalu Lintas 6,33 5,33 6,55 5,11 7,06 5,22 6,89 8,20

Intelkam 6,66 4,51 6,31 8,85 7,35 4,61 6,85 8,20

Reskrim 6,12 5,94 3,62 4,96 5,14 7,93 6,37 9,15

Resnarkoba 6,87 5,37 3,60 8,74 8,28 7,93 5,84 8,20

Sabhara 5,76 1,99 6,22 4,20 6,40 6,70 6,88 8,20

Propam 6,31 6,49 4,32 7,54 6,72 1,00 9,71 8,44

SPKT 6,98 4,23 7,48 9,13 6,39 6,83 9,18 5,50

Keadilan

(Fairness) Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 5,64 2,76 6,52 7,64 8,20 5,31 4,16 4,60

Binmas 6,73 3,68 5,63 9,04 8,20 4,34 7,82 8,20

Lalu Lintas 6,11 2,47 5,16 8,99 8,77 4,37 5,95 6,34

Intelkam 6,38 4,06 6,75 8,53 8,20 4,67 7,92 4,60

Reskrim 7,02 4,53 4,15 9,18 5,99 8,27 7,93 9,15

Resnarkoba 6,60 2,99 4,58 8,99 9,14 5,19 6,94 8,20

Sabhara 6,43 4,35 5,96 7,05 8,20 4,77 6,58 8,20

Propam 5,28 3,61 4,57 7,96 4,41 1,00 7,28 7,90

SPKT 6,43 3,69 7,24 9,56 8,31 4,92 5,43 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 5,27 3,20 5,87 4,61 6,59 4,81 9,33 2,80

Binmas 4,53 2,36 5,86 6,56 2,80 4,04 6,86 2,80

Lalu Lintas 5,32 2,85 5,64 7,92 4,77 3,48 5,91 6,34

Intelkam 5,81 3,75 6,18 8,32 5,45 4,58 7,78 4,60

Reskrim 5,27 3,68 4,00 4,67 3,43 5,01 7,29 9,15

Resnarkoba 5,38 4,08 4,41 8,35 6,56 4,51 4,57 4,85

Sabhara 3,92 1,71 6,25 4,01 2,80 4,68 6,53 1,00

Propam 5,00 2,39 5,00 7,43 4,28 1,00 8,00 6,76

SPKT 6,29 4,59 7,15 9,07 6,29 4,82 6,33 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 98: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

87

52. Polresta Manado

Peringkat : 66 Skor : 5.421

53. Polres Minahasa

Peringkat : 52 Skor : 5.761

54. Polres Palu

Peringkat : 20 Skor : 6.287

Sumda 6,82 3,99 5,74 9,10 5,73 5,58 9,45 8,20

Binmas 5,05 3,62 4,63 8,29 2,80 3,80 6,98 4,60

Lalu Lintas 4,83 4,38 4,72 4,08 5,35 4,46 4,45 6,34

Intelkam 5,46 3,66 6,37 8,47 5,66 4,81 6,38 2,80

Reskrim 4,74 2,77 3,83 4,86 5,01 4,85 4,54 7,45

Resnarkoba 5,12 1,41 3,58 5,82 4,99 4,54 7,43 8,20

Sabhara 5,22 4,01 6,77 8,24 2,80 4,73 4,62 4,60

Propam 5,24 2,13 4,90 7,50 3,43 7,04 4,29 7,08

SPKT 6,30 1,00 7,57 9,10 7,47 4,80 8,46 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,06 2,82 6,65 9,25 5,66 9,27 3,50 4,60

Binmas 5,34 4,24 4,87 8,91 3,71 4,37 7,84 2,80

Lalu Lintas 5,26 4,52 5,28 8,66 5,82 3,44 4,03 4,54

Intelkam 5,57 4,27 6,33 8,52 5,66 4,89 6,42 2,80

Reskrim 5,65 4,34 3,74 9,00 5,01 5,05 7,16 5,08

Resnarkoba 5,18 3,38 3,65 9,25 4,29 4,78 6,95 3,76

Sabhara 6,14 3,32 6,19 8,38 4,60 6,67 6,95 6,40

Propam 5,49 3,27 4,68 8,00 3,43 3,47 7,22 8,14

SPKT 7,16 4,46 7,64 9,42 7,47 8,43 9,33 3,25

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 7,05 3,51 6,87 6,48 7,65 9,63 6,78 8,20

Binmas 5,95 4,28 5,79 9,18 6,40 1,73 8,96 4,60

Lalu Lintas 6,50 3,46 6,91 8,44 6,49 6,52 5,02 8,20

Intelkam 6,69 4,91 6,87 6,80 7,35 5,04 7,75 8,20

Reskrim 6,34 6,03 4,25 7,04 5,14 5,37 7,49 9,15

Resnarkoba 6,25 5,27 4,04 6,22 6,71 5,43 7,94 8,20

Sabhara 6,35 5,27 7,48 5,17 6,40 5,12 6,95 8,20

Propam 6,26 3,74 4,80 7,41 6,72 5,07 7,89 8,20

SPKT 7,83 4,64 8,09 9,67 8,27 9,08 9,48 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 99: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

88

55. Polres Parigi Moutong

Peringkat : 29 Skor : 6.145

56. Polrestabes Makassar

Peringkat : 14 Skor : 6.385

57. Polres Mamuju

Peringkat : 35 Skor : 6.000

Sumda 6,95 4,89 6,93 6,08 7,40 8,57 6,49 8,20

Binmas 6,09 4,28 5,81 9,24 6,40 3,92 7,86 4,60

Lalu Lintas 6,20 5,59 6,48 8,25 5,83 3,87 4,89 8,20

Intelkam 5,94 3,41 6,81 6,16 5,45 5,12 6,50 8,20

Reskrim 5,74 4,77 3,82 5,28 5,14 5,18 7,08 9,15

Resnarkoba 6,28 2,68 3,58 6,42 6,71 8,99 7,57 8,20

Sabhara 6,38 3,83 6,89 6,94 6,40 5,18 7,09 8,20

Propam 5,52 4,30 5,26 4,66 8,29 1,00 7,88 7,48

SPKT 6,20 3,60 8,04 5,33 8,60 7,20 5,03 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,65 3,67 7,37 4,83 8,13 7,43 7,01 8,20

Binmas 6,90 4,05 5,56 8,80 6,40 6,09 9,14 8,20

Lalu Lintas 6,65 6,65 6,61 4,20 8,86 5,12 6,14 9,07

Intelkam 7,57 5,44 7,45 8,45 8,31 7,34 7,96 8,20

Reskrim 5,99 4,00 4,64 4,78 5,99 6,28 7,49 9,15

Resnarkoba 6,18 4,42 3,70 8,33 8,28 4,29 5,81 8,20

Sabhara 6,37 6,34 6,64 5,41 6,40 4,87 6,96 8,20

Propam 6,73 1,61 5,00 7,83 8,29 5,93 9,35 9,16

SPKT 7,33 5,01 8,09 9,27 8,39 5,12 9,94 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,78 4,36 6,98 9,27 8,19 5,97 6,10 6,40

Binmas 6,06 4,02 4,98 8,80 5,51 1,78 8,56 8,20

Lalu Lintas 6,04 4,02 6,04 8,28 7,71 3,51 5,86 6,40

Intelkam 6,62 4,79 6,73 5,90 8,31 4,79 7,81 8,20

Reskrim 5,89 4,64 4,52 5,29 5,14 4,96 7,81 9,15

Resnarkoba 6,00 2,98 3,79 8,63 8,28 5,09 4,79 8,20

Sabhara 6,18 2,42 6,73 7,49 6,40 4,98 6,81 8,20

Propam 6,45 4,17 4,72 8,29 6,72 1,71 9,89 9,64

SPKT 6,97 4,55 7,48 8,91 7,74 4,99 9,67 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 100: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

89

58. Polres Pangkep

Peringkat : 24 Skor : 6.208

59. Polres Kendari

Peringkat : 28 Skor : 6.150

60. Polres Konawe

Peringkat : 22 Skor : 6.244

Sumda 6,55 4,45 6,93 9,03 7,46 5,51 3,95 8,20

Binmas 5,88 2,68 5,24 8,78 5,51 2,47 7,78 8,20

Lalu Lintas 6,24 6,62 6,82 4,65 7,71 4,50 6,22 7,27

Intelkam 7,02 3,81 7,39 8,78 8,31 4,91 7,87 8,20

Reskrim 5,84 5,51 5,47 5,26 5,14 4,28 6,23 9,15

Resnarkoba 6,55 4,48 4,07 9,13 8,28 4,22 7,28 8,20

Sabhara 5,95 4,99 6,69 4,41 6,40 4,31 6,88 8,20

Propam 6,91 4,10 4,88 8,22 6,72 5,93 9,78 8,80

SPKT 7,62 4,87 8,20 9,39 8,16 7,54 9,65 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 7,34 4,67 7,16 9,06 8,11 8,69 8,87 4,60

Binmas 5,67 4,49 5,52 9,07 7,31 2,47 5,61 4,60

Lalu Lintas 5,39 4,23 4,90 8,25 6,50 3,49 6,23 3,73

Intelkam 6,15 5,44 6,59 8,61 6,29 4,91 6,48 4,60

Reskrim 5,76 7,00 3,73 5,37 5,99 6,45 6,28 5,59

Resnarkoba 6,72 5,83 3,54 6,45 7,57 8,17 7,40 8,20

Sabhara 6,32 4,68 6,49 5,64 8,20 4,58 6,64 8,20

Propam 6,17 5,36 5,06 7,77 5,99 3,11 7,31 8,49

SPKT 5,83 4,90 7,79 9,40 7,21 5,05 5,00 1,00

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,82 5,21 6,92 9,27 6,33 8,53 6,51 4,60

Binmas 6,51 4,14 6,45 9,52 6,40 5,02 7,16 6,40

Lalu Lintas 5,29 4,86 5,84 5,68 5,27 5,27 6,39 3,73

Intelkam 6,56 3,93 6,65 8,73 5,45 8,84 7,83 4,60

Reskrim 7,07 5,67 4,84 9,58 7,57 4,32 8,24 9,15

Resnarkoba 6,53 3,82 4,74 9,50 6,71 4,29 8,29 8,20

Sabhara 6,38 5,03 7,18 6,34 6,40 4,53 6,95 8,20

Propam 5,03 2,84 5,15 7,89 3,43 1,00 7,16 7,50

SPKT 6,00 4,08 8,44 9,63 8,13 5,46 4,77 1,00

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 101: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

90

61. Polres Gorontalo Kota

Peringkat : 38 Skor : 5.951

62. Polres Gorontalo

Peringkat : 25 Skor : 6.192

63. Polres P. Ambon dan PP Lease

Peringkat : 62 Skor : 5.632

Sumda 7,08 4,73 6,35 9,28 7,58 8,36 6,53 6,40

Binmas 5,67 3,71 5,07 9,13 5,49 2,14 8,90 4,60

Lalu Lintas 5,16 3,89 4,57 3,63 7,63 4,64 6,27 5,47

Intelkam 5,73 4,69 6,60 8,57 6,40 4,51 4,64 4,60

Reskrim 6,15 3,85 4,10 8,72 6,72 4,43 6,81 8,30

Resnarkoba 5,96 3,49 4,70 8,55 5,85 4,58 8,06 6,40

Sabhara 5,55 3,99 5,99 4,89 6,40 4,61 6,65 6,40

Propam 5,17 4,10 4,68 4,95 5,86 1,00 8,16 7,58

SPKT 7,09 4,94 7,89 8,99 8,19 5,05 9,06 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 6,23 3,00 5,59 8,97 7,96 5,09 6,41 6,40

Binmas 5,86 3,66 5,21 8,92 7,31 3,18 7,73 4,60

Lalu Lintas 5,86 5,33 5,09 8,01 8,20 2,93 4,63 6,34

Intelkam 6,40 4,42 6,65 8,34 8,20 4,75 7,89 4,60

Reskrim 7,19 5,62 4,29 8,81 7,57 7,81 7,97 8,30

Resnarkoba 5,72 3,90 4,10 8,99 7,57 3,93 4,80 6,40

Sabhara 5,44 4,35 6,29 4,45 8,20 3,86 4,78 6,40

Propam 6,92 4,39 5,10 8,13 7,57 5,93 9,29 8,08

SPKT 6,10 1,36 8,24 9,21 8,22 4,90 4,74 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 5,88 1,31 5,58 9,20 5,19 8,37 6,49 4,60

Binmas 5,38 4,29 4,25 8,49 4,63 2,05 8,76 4,60

Lalu Lintas 5,56 2,26 4,69 8,52 4,61 6,30 5,82 6,34

Intelkam 6,10 4,95 6,14 7,78 7,35 4,45 7,48 4,60

Reskrim 6,27 4,38 3,37 9,08 5,14 5,13 7,56 9,15

Resnarkoba 5,74 4,30 2,98 8,82 3,58 7,77 7,33 5,31

Sabhara 5,93 2,05 5,62 7,86 6,40 4,87 6,33 8,20

Propam 4,46 2,31 3,85 7,36 1,85 1,00 8,18 6,46

SPKT 5,36 1,23 6,69 9,44 5,20 4,59 9,09 1,00

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 102: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

91

64. Polres Maluku Tengah

Peringkat : 58 Skor : 5.670

65. Polres Ternate

Peringkat : 51 Skor : 5.762

66. Polres Tidore

Peringkat : 40 Skor : 5.916

Sumda 6,28 3,83 6,18 9,34 5,02 8,30 6,33 4,60

Binmas 5,55 5,14 4,16 8,67 6,40 5,17 4,30 4,60

Lalu Lintas 5,35 4,74 4,68 7,77 4,61 3,58 5,51 6,34

Intelkam 5,81 5,16 5,81 8,55 5,45 3,96 7,01 4,60

Reskrim 6,38 3,96 3,54 8,62 6,72 4,14 8,56 9,15

Resnarkoba 4,83 3,19 3,22 6,02 3,58 4,12 8,47 5,31

Sabhara 6,03 3,20 5,50 8,22 6,40 4,09 6,39 8,20

Propam 4,96 4,61 3,94 7,82 1,85 1,00 7,27 7,98

SPKT 5,83 4,46 7,26 8,95 5,89 4,47 8,59 1,00

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 5,39 2,30 6,26 4,84 6,90 8,37 6,10 2,80

Binmas 6,17 3,56 6,16 8,99 4,63 3,21 7,86 8,20

Lalu Lintas 5,56 6,55 6,59 3,91 5,92 3,59 7,04 5,59

Intelkam 6,42 3,20 6,22 8,10 7,35 4,64 7,35 8,20

Reskrim 6,09 4,44 3,29 8,74 6,72 7,39 6,48 5,41

Resnarkoba 6,54 5,02 3,45 8,79 8,28 7,41 7,12 5,56

Sabhara 5,33 4,47 5,86 4,13 6,40 3,88 6,35 6,40

Propam 5,61 3,29 4,62 7,77 3,56 5,93 6,99 6,92

SPKT 4,75 4,21 7,58 4,73 6,40 4,83 4,32 1,00

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 5,36 3,36 4,03 9,24 6,72 4,82 6,25 2,80

Binmas 5,65 4,97 5,12 6,88 4,63 1,83 7,50 8,20

Lalu Lintas 5,66 3,01 4,97 7,91 4,61 4,73 6,82 7,33

Intelkam 6,46 5,74 6,15 7,54 5,45 4,46 7,61 8,20

Reskrim 6,28 3,93 4,20 5,69 6,72 9,02 8,13 6,60

Resnarkoba

Sabhara 5,98 3,29 5,61 6,63 6,40 4,67 8,80 6,40

Propam 6,16 5,30 4,32 7,61 8,29 1,00 9,01 7,67

SPKT 5,70 5,12 7,58 8,95 7,79 4,91 4,13 1,00

Tidak Terdapat Satfung Resnarkoba

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 103: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

92

67. Polres Jayapura Kota

Peringkat : 59 Skor : 5.662

68. Polres Jayapura

Peringkat : 49 Skor : 5.768

69. Polres Sorong Kota

Peringkat : 5 Skor : 6.519

Sumda 6,51 3,66 5,37 8,81 5,88 8,57 6,47 6,40

Binmas 4,58 3,70 5,04 6,54 2,80 1,94 6,83 4,60

Lalu Lintas 4,69 4,03 4,94 4,39 6,00 3,63 4,27 5,47

Intelkam 6,19 5,30 6,14 8,58 4,60 8,20 5,88 4,60

Reskrim 6,28 5,49 4,01 6,30 4,28 8,65 8,05 7,45

Resnarkoba 5,22 3,31 4,56 5,76 5,85 4,40 7,17 5,56

Sabhara 5,50 3,56 5,57 6,79 4,60 6,62 6,42 4,60

Propam 6,08 4,26 4,94 7,19 5,86 5,93 8,18 6,20

SPKT 5,91 4,99 7,64 8,73 5,10 4,67 9,03 1,00

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 5,72 3,92 5,73 9,07 6,24 4,92 3,44 6,40

Binmas 5,30 3,00 5,38 8,28 2,80 6,36 4,44 6,40

Lalu Lintas 5,16 3,91 4,43 8,51 4,03 5,09 4,28 5,47

Intelkam 5,64 5,18 6,34 5,98 4,60 5,02 7,69 4,60

Reskrim 6,28 5,80 4,05 9,06 4,28 4,71 8,49 7,45

Resnarkoba 5,70 3,70 4,79 9,03 5,85 4,46 6,27 5,56

Sabhara 4,77 2,81 5,88 4,51 4,60 4,37 6,53 4,60

Propam 6,62 5,47 4,53 7,56 5,86 5,93 9,58 7,48

SPKT 6,72 5,17 7,13 8,89 6,30 4,93 9,06 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Sumda 7,56 4,50 7,35 9,11 8,36 8,66 6,40 8,20

Binmas 6,65 5,11 4,99 8,00 8,20 6,82 8,91 4,60

Lalu Lintas 6,31 7,27 4,07 7,20 8,86 3,36 5,86 7,33

Intelkam 6,36 5,26 5,95 5,41 9,15 4,39 6,40 8,20

Reskrim 6,89 6,29 4,53 7,91 7,57 7,96 5,64 8,30

Resnarkoba 6,26 5,37 4,19 8,26 7,57 4,27 5,75 8,20

Sabhara 6,23 6,01 5,78 6,48 8,20 4,20 6,63 6,40

Propam 6,29 3,75 3,99 4,60 9,15 5,93 9,79 7,26

SPKT 6,36 8,33 6,75 4,17 6,63 4,58 8,99 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 104: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan

Laporan eksekutif 2016

93

70. Polres Sorong

Peringkat : 4 Skor : 6.566

Jakarta, Agustus 2016

Sumda 7,85 6,03 7,35 8,78 8,51 9,10 6,72 8,20

Binmas 6,53 3,26 5,67 9,56 8,20 6,62 7,63 4,60

Lalu Lintas 6,58 5,80 5,37 8,57 8,86 4,51 5,16 7,33

Intelkam 7,12 4,78 6,12 8,89 9,15 4,96 7,91 8,20

Reskrim 6,57 4,86 5,40 9,49 7,57 4,68 5,41 8,30

Resnarkoba 6,50 4,17 3,85 9,47 7,57 5,82 6,16 8,20

Sabhara 6,29 6,07 6,82 5,56 8,20 4,35 6,79 6,40

Propam 6,89 4,12 5,28 7,94 9,15 5,52 7,78 8,50

SPKT 7,70 7,57 8,61 9,69 7,44 5,34 9,67 5,50

Satfung

Indeks

Total Per

Satfung

Kompetensi Responsif Perilaku Transparansi Keadilan

(Fairness) Efektivitas Akuntabilitas

Page 105: Laporan Eksekutif - Polda NTBntb.polri.go.id/wp-content/uploads/2017/03/laporan-eksekutif-itk... · mengukur kinerja dan capaian program Reformasi Birokrasi Polri (RBP) yang dikembangkan