Laporan DIKLAT 2014

download Laporan DIKLAT 2014

of 30

description

Laporan DIKLAT 2014

Transcript of Laporan DIKLAT 2014

LAPORAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANPENGOLAHAN DATA GEOLISTRIK TAHANAN JENISBANDUNG 13 18 AGUSTUS 2014

Oleh:

Kelompok II

1. M. ALI HANAFIAH, ST.2. ARDHI ANSYAH SIREGAR.3. HENI RAHMAWATI, A.MD.4. AGUNG PRASETYA UTAMA5. SURAHMAN

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALBADAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERALPUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN GEOLOGIJalan Cisitu Lama No. 37 Bandung2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Diklat Pengolahan Data Geolistrik Tahanan Jenis ini dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat dari kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) Pengolahan Data Geolistrik Tahanan Jenis pada Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Geologi, Badan Pendidikan Dan Pelatihan Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral.Pembuatan laporan ini tentunya tidak terlepas dari dorongan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak yang sangat membantu selama kegiatan penelitian. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :1. Kepala Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Geologi beserta seluruh staff.2. Bapak Ir. Eka Tofani Putranto selaku, Penanggung Jawab3. Bapak Fredy Epriliansyah, ST, selaku Ketua Panitia.4. Bapak Antonius Alex Harmoko, S.Si,MT, selaku Widyaiswara.5. Bapak Arif Budiyono, ST, MT selaku Widyaiswara.6. Bapak Dr. Warsa, S.Si, MT, selaku Widyaiswara7. Seluruh rekan-rekan peserta Diklat Pengolahan Data Geolistrik Tahanan Jenis.8. Seluruh pihak panitia yang telah membantu terlaksananya kegiatan Diklat Pengolahan Data Geolistrik Tahanan Jenis.Penyusun menyadari masih terdapat kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan dari laporan ini.Semoga laporan ini dapat digunakan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, 18 Agustus 2014

Penyusun

INTISARI

Bumi ini terdiri dari berbagai macam lapisan, lapisan itu pula terdiri dari berbagai macam batuan, mineral, dan tanah.Setiap bahan memiliki sifat listrik yang berbeda-beda. Karakteristik terhadap sifat listrik inilah yang digunakan dalam survey bawah permukaan geolistrik. Untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan dapat digunakan metode geolistrik.Salah satu metode dari geolistrik adalah metode tahanan jenis. Dengan mengetahui nilai tahanan jenis (resistivitas) di bawah permukaan maka dapat ditentukan banyaknya lapisan penyusun dan jenis material penyusun. Metode resistivitas yang digunakan adalah konfigurasi Wenner. Arus diinjeksikan ke permukaan bawah bumi kemudian diukur nilai beda potensial listrik dan arus listrik. Sehingga dapat diperoleh nilai resistivitas di bawah permukaan. Didapatkan bahwa semakin dalam permukaan maka semakin kecil nilai resitivitasnya dan semakin renggang jarak antar elektroda maka semakin dalam permukaan yang dapat diukur resistivitasnya. Digunakan software IPI2WIN untuk melakukan pengolahanan data.

DAFTAR ISI

INTISARI3DAFTAR ISI4I.PENDAHULUAN5II.TUJUAN7III.PELAKSANAAN SURVEY8III.1. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Survey8III.2.Kegiatan Survey8IV.PENGOLAHAN DATA11IV.1.Pengolahan Data11V.KESIMPULAN8

I. PENDAHULUAN

Bumi ini terdiri dari berbagai macam lapisan.Lapisan itu juga terdiri dari berbagai macam kandungan seperti batuan, mineral dan tanah.Batuan dan mineral yang ada di bumi memiliki sifat-sifat listrik seperti; potensial listrik alami, konduktivitas listrik, dan konstanta dielektrik.Ada berbagai metode yang dilakukan untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan tanah.Salah satunya adalah metode geolistrik. Metode ini dapat dijadikan cara untuk menyelidiki sifat listrik di dalam bumi melaui respon yang ditangkap dari dalam tanah berupa beda potensial, arus listrik, dan medan elektromagnetik. Salah satu dari metode geolistrik ini adalah metode tahanan jenis.Metode geolistrik resistivitas adalah salah satu metode yang cukup banyak digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena resistivitas dari batuan sangat sensitif terhadap kandungan airnya dimana bumi dianggap sebagai sebuah resistor. Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah salah satu dari jenis metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah permukaan bumi.Metode resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi dangkal, sekitar 300 500 m. Prinsip dalam metode ini yaitu arus listrik diinjeksikan ke alam bumi melalui dua elektroda arus, sedangkan beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial. Dari hasil pengukuran arus dan beda potensial listrik, dapat diperoleh variasi harga resistivitas listrik pada lapisan di bawah titik ukur.Prinsip kerja geolistrik adalah mengukur tahanan jenis (resistivity) dengan mengalirkan arus listrik ke dalam batuan atau tanah melalui elektroda arus (current electrode), kemudian arus diterima oleh elektroda potensial dengan menganggap bumi sebagai resistor. Beda potensial antara dua elektroda tersebut diukur dengan volt meter dari harga pengukuran tersebut dapat dihitung tahanan jenis semu batuan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

Dengan : adalah tahanan jenisK adalah faktor koreksi geometri,V adalah beda potensial, I adalah kuat.

Arah penjalaran arus dengan dua titik injeksi di permukaan bumi sebagai material homogen isotropic.

Terdapat beberapa konfigurasi elektroda yang digunakan dalam metode Geolistrik.Pada eksperimen ini menggunakan wenner yaitu untuk menginterpretasi lapisan bawah tanah secara mapping.

II. TUJUAN

Penyelidikan geolistrik bertujuan untuk:1. Memahami prinsip hukum Ohm.2. Memahami konsep tahanan jenis.3. Memahami cara menginterpretasi.Setelah dilakukan penyelidikan, diharapkan bisa diketahui keberadaan lapisan batuan yang berfungsi sebagai akuifer, dimana hasil pendugaan geolistrik ini akan memberikan gambaran tentang keadaan lapisan batuan bawah permukaan tanah seperti ketebalan, kedalaman, serta penyebaran lapisan batuan sehingga nantinya akan membantu perencanaan lokasi dan kedalam sumur bor.

III. PELAKSANAAN SURVEY

III.1. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Survey

Survey geolistrik dilaksanakan pada Hari Kamis Tanggal 14 Agustus 2014 menghasilkan 4 (empat) titik di Kota X Propinsi Y.

III.2.Kegiatan Survey

A. Metoda Survey

Metoda konfigurasi pengukuran yang digunakan adalah konfigurasi Schlumberger dan konfigurasi Wenner pada 4 titik pengukuran Geolistrik.

B. Peralatan yang digunakan

Adapun peralatan yang digunakan dalam penyelidikan ini adalah sebagai berikut :

Peralatan geolistrik MC Ohm Model 2115 A/Mark 2 Elektroda arus yang terbuat dari stainless steel Kabel dan kelengkapannya Alat komunikasi GPS Sumber arus (Accu)

Palu atau martil

Alat hitung Kertas bilogaritma Alat tulis dan kelengkapannya

C. Pelaksanaan Pengukuran

Yang pertama dilakukan yaitu mempersiapkan alat yang akan digunakan dalam pengukuran ini. Kemudian pasang meteran pada daerah pengukuran, patok pada setiap ujungnya. Setelah itu, pasang elektroda arus (C1C2) dan elektroda potensial (P1P2) diawali dengan jarak terdekat yang telah disiapkan pada tabel pengukuran. Kemudian untuk pengukuran yang kedua dan seterusnya memindahkan elektroda arus dan elektroda potensial yang dilakukan secara bersama-sama dengan jarak yang sama pada setiap elektroda. Setelah itu, accu 12 volt ke resistivitimeter dan sambungkan capit dari resistivitimeter ke setiap elektroda, selanjutnya mengambil data yaitu catat arus (I) dan beda potensial (V).

Gambar. Lokasi Pengukuran Geolistrik Tahanan Jenis

Gambar. Lokasi Pengukuran Geolistrik yang masuk dalam CAT

Gambar. Kondisi Lokasi Pengukuran Geolistrik Tahanan Jenis

IV. PENGOLAHAN DATAIV.1.Pengolahan Data

Data diolah menggunakan software IP2Win, IP2 Win adalah software yang digunakan untuk mengolah data geolistrik darisatu atau lebih titik VES (Vertical Electrical Sounding). IP2 Win mengolah data geolistrikyang menggunakan metode IP (Induced Polarization) dengan berbagai macamkonfigurasi misalnya Schlumberger, Wenner, Wenner, dan lainlain.

Penggunaan IP2 Win mencakup beberapa tahap. Tahapan dalam penggunaan software IP2 Win adalah input data, koreksi error data, penambahan data, danpembuatan cross section. Input data dapat dilakukan dari data langsung lapangan (masih berupa data AB/2, V, I, dan K) atau data tak langsung (berupa data AB/2 danRho_a).Data hasil olahan IP2 win berupa data resistivity layer, grafik log resistivityterhadap AB/2, resistivity y cross Section, serta pseudo cross section. Data hasil olahant di export dalam berbagai macam pilihan data. Kelemahan yang paling mendasardalam IP2 Win adalah bahwa software ini banyak terdapat bug atau errorerror kecilsehingga dalam tahapan pengolahan tertentu, program harus di restart (mengeluarkanprogram kemudian menjalankan program kembali).

Tabel. Data Koordinat Titik Pengukuran

NomorXY

G03

141363

737887

G04

141366

736661

G05

140687

736377

G11

139869

736344

Tabel. Data Hasil Pengukuran Lapangan Titik G03

StationG03

Latitude

Longitude

Elevation

AzimuthN 145 E

Area

Date21/04/2013

Equipment

Operator

Remarks

Data

I(mA)V(mV)R ()a (m)

51115.550223.11001401.8415

5590.800118.16001484.8424

5413.81582.76301560.0458

5334.86066.97201683.1899

5266.93053.38601677.1707

5232.33046.46601751.7269

5193.66038.73201703.5223

5166.88033.37601677.6607

5140.90028.18001593.5415

5117.02023.40401617.5684

593.09018.61801520.7445

582.03016.40601546.2291

567.34513.46901438.6798

559.47011.89401419.9119

553.00510.60101398.7690

546.8959.37891355.3754

541.2058.24101294.4933

535.5517.11021206.2170

531.7216.34411155.9735

529.3605.87191143.7213

526.9335.38651116.8645

523.8754.77501050.0773

521.0994.2197980.9868

519.3943.8787950.4530

518.0323.6063929.0211

516.7893.3577907.1732

516.1353.2270912.4128

514.7342.9467870.1891

513.8302.7659851.5544

512.8442.5688823.1526

Tabel. Data Hasil Pengukuran Lapangan Titik G04

StationG04

Latitude

Longitude

Elevation

AzimuthN 20 E

Area

Date21/04/2013

Equipment

Operator

Remarks

Data

I(mA)V(mV)R ()a (m)

51702.600340.52002139.5503

5741.100148.22001862.5875

5421.95084.39001590.7140

5300.64560.12901511.2066

5244.56548.91301536.6472

5211.18042.23601592.2597

5195.04539.00901715.7054

5178.27535.65501792.2158

5153.79030.75801739.3239

593.93518.78701298.4642

555.67511.1350909.5225

538.0647.6128717.4895

524.4794.8958522.9407

518.0733.6145431.5009

513.6052.7209359.0143

510.3012.0601297.7118

57.7811.5562244.4473

56.9471.3893235.6892

56.3291.2658230.6444

55.0801.0160197.8952

54.7300.9460196.1485

54.3680.8736192.1147

53.9070.7813181.6349

53.6360.7272178.1962

53.3640.6728173.3204

53.1390.6278169.6171

53.0580.6116172.9258

52.7980.5595165.2258

52.6910.5382165.6989

52.6190.5237167.8157

52.5040.5007166.7375

52.3980.4796165.7379

Tabel. Data Hasil Pengukuran Lapangan Titik 05

StationG05

Latitude

Longitude

Elevation

AzimuthN 235 E

Area

Date21/04/2013

Equipment

Operator

Remarks

Data

I(mA)V(mV)R ()a (m)

51183.750236.75001487.5441

5445.00589.00101118.4196

5253.94050.7880957.3312

5204.41540.88301027.5019

5163.01032.60201024.2220

5141.17528.23501064.4344

5128.24525.64901128.1019

5109.38521.87701099.6580

599.42019.88401124.4137

587.80517.56101213.7292

573.11514.62301194.4272

563.81512.76301202.8844

556.09511.21901198.3480

547.5769.51521135.9295

542.5398.50781122.5778

539.0207.80401127.7815

533.5246.70481053.1875

530.1146.02281021.7439

526.6175.3234969.9894

523.4204.6840912.3436

521.0884.2175874.4780

519.4773.8953856.6212

517.6893.5378822.4602

516.2853.2569798.0845

514.4832.8965746.1691

513.1812.6362712.2405

511.9222.3843674.1449

510.9282.1856645.4289

510.3952.0790640.0744

59.8201.9640629.3490

Tabel. Data Hasil Pengukuran Lapangan Titik G11

StationG11

Latitude

Longitude

Elevation

AzimuthN 245 E

Area

Date22/04/2013

EquipmentG11

Operator

Remarks

aK(m)Data

I(mA)V(mV)R ()a (m)

16.283251039.150207.83001305.8344

212.56645457.89091.57801150.8031

318.84965224.27544.8550845.4968

425.13275162.86032.5720818.6236

531.41595133.00026.6000835.6636

637.69915103.39020.6780779.5422

743.9823594.98018.9960835.4877

850.2655592.89518.5790933.8824

956.5487586.93517.3870983.2117

1169.1150578.26515.65301081.8577

1381.6814573.11014.62201194.3456

1594.2478569.61513.92301312.2118

17106.8142562.43512.48701333.7883

19119.3805555.85511.17101333.5998

21131.9469552.68510.53701390.3244

23144.5133565.51513.10301893.5573

25157.0796552.68010.53601654.9910

27169.6460543.3548.67071470.9496

29182.2124540.3328.06631469.7797

31194.7787537.0767.41511444.3039

33207.3451533.4496.68981387.0974

35219.9115529.8985.97961314.9827

37232.4779527.3935.47861273.6532

39245.0442526.3995.27971293.7600

41257.6106524.3264.86511253.3013

43270.1770521.3924.27831155.8981

45282.7433519.8053.96091119.9181

47295.3097516.7903.3580991.6500

49307.8761514.9562.9911920.8881

51320.4425513.2372.6473848.3073

Hasil Pengolahan Data dengan software IP2 Win

Gambar. Hasil Interpretasi Tahanan Jenis Titik G03

Gambar. Hasil Interpretasi Tahanan Jenis Titik G04

Gambar. Hasil Interpretasi Tahanan Jenis Titik G05

Gambar. Hasil Interpretasi Tahanan Jenis Titik G11

30

7

Gambar. Gabungan Titik G03, G04, G05 dan G 11IV.2.Interpretasi Data

Cara komputerisasi/perangkat lunakyaitu dengan menggunakan perangkat lunak IP2Win. Dengan memasukkan data pada program diatas dan merun/ menjalankan program maka akan diperoleh nilai tahanan jenis serta ketebalan lapisan.

Tabel 1. Tahanan jenis beberapa batuan/mineral (Telford, 1991)Jenis Batuan/Mineral Resistivitas ( m)

Granit Porfiri4.5 x 103 (basah) 1.3 x 106 (kering)

Diorit Porfiri1.9 x 103 (basah) 2.8 x 104 (kering)

Granit4.4 x 103 1.8 x 1061010

Andesit1.7 x 102 (basah) 4.5 x 104 (kering)

Tufa2 x 103 (basah) 105 (kering)

Batu Pasir1 6.4 x 108 (tidak ada air), 4.2 x 103 (ada air)

Batu Gamping50 107

Lempung basah tidak kompak20

Lempung1-100

Pirit (18%)300

Pirit (95%)1

Pirotit (41%)2.2 x x 10-4

Seng (90%)130

CuFeS2 (90%)0.65

Untuk mendapat gambaran yang jelas mengenai keadaan lapisan batuan dibawah tanah secara vertikal, maka dapat dibuat gambar penampang tegak tahanan jenis masing-masing titik duga geolistrik.

Batu Gamping

Pasir

Gambar. Hasil Penafsiran Geologi Titik G03

Batu Gamping

Pasir

Gambar. Hasil Penafsiran Geologi Titik G04

Batu Gamping

Pasir

Gambar. Hasil Penafsiran Geologi Titik G05

Batu Gamping

Pasir

Gambar. Hasil Penafsiran Geologi Titik G11

Tabel. Hasil Penafsiran dan korelasi antara geologi, hidrogeologidan pendugaan geolistrik di lokasi penyelidikan

Titik DugaLapisanHasil Penafsiran

Perkiraan LitologiKeterangan

KedalamanTahanan Jenis

G0310231.000 - 2800Batu Gamping

223100550Batu PasirDiperkirakan ada kandungan air

G04101.81.600Batu Gamping

21.83.0240Batu Pasir

33.04.99.000Batu Gamping

44.9100520Batu PasirDiperkirakan ada kandungan air

G05101.81.700Batu Gamping

21.83.0250Batu Pasir

33.04.99.000Batu Gamping

44.9100500Batu PasirDiperkirakan ada kandungan air

G11105.02.000 3.000Batu Gamping

25.08.0250Batu Pasir

38.0242.500Batu Gamping

42410080Batu PasirDiperkirakan ada kandungan air

V. KESIMPULAN

Dari hasil penafsiran dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Pendugaan geolistrik telah dapat memberikan gambaran tentang keadaan lapisan batuan baik vertikal maupun lateral.2. Pengolahan Data Geolistrik Tahanan Jenis berdasarkan hasil pengukuran lapangan dapat menggunakan software IP2WIN yang selanjutnya dilakukan penafsiran geologi untuk menentukan susunan lapisan litologi daerah penelitian.3. Kondisi hidrogeologi di daerah penyelidikan diperkirakan memiliki kombinasi lapisan batu lempung dan batu pasir.4. Batuan yang diharapkan dapat bertindak sebagai akuifer dalam pada lokasi penyelidikan yaitu batu pasiran.

LAMPIRAN FOTO PENGUKURAN LAPANGAN

Foto Alat Pengukuran Tahanan Jenis Geolistrik Merk Mini Sting

Foto Alat Pengukur Tahanan Jenis Merk Super Sting

Foto kabel elektroda pada alat Super Sting

Foto Alat Pengukur Tahanan Jenis Merk Super Sting dan Mc Ohm Model 2115A/Mark 2

Foto Alat Mc Ohm Model 2115A/Mark 2 dan Kelengkapannya

Foto Arah Bentangan Pengukuran Tahanan Jenis