Laporan DBT 1

22
1.PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tanaman adalah mahluk hidup yang tidak dapat berpindah tempat dan memproduksi makanannya sendiri. Sangat berbeda dengan hewan terutama manusia yang menggantungkan hidupnya dengan mahluk hidup lainnya, dengan bantuan sinar matahari makanan tanaman diproduksi sendiri menggunakan unsur-unsur anorganik yang terdapat di tempat sekitar mereka hidup. Proses ini disebut fotosintesis dan dilakukan oleh semua jenis tanaman. Sifat tanaman ini disebut autotrof, dan karena sifat inilah tanaman selalu ditempatkan di tempat pertama di setiap rantai makanan mahluk hidup. Pada tanaman proses fotosintesis dilakukan di siang hari dikala matahari menyinari bumi. Proses ini adalah proses biokimia yang juga dilakukan oleh jenis lumut dan bakteri untuk memproduksi makanan. Photos artinya cahaya dan dengan menggunakan cahaya matahari inilah tumbuhan mengubah gas karbondioksida dan unsur-unsur mineral dalam tanah serta air untuk menghasilkan gula (glukosa) dan oksigen. Proses ini dilakukan oleh zat hijau daun bernama klorofil yang berada di daun dan dilindungi oleh lapisan lilin untuk mencegah penguapan. Gula disini disimpan tumbuhan sebagai cadangan energi, dan oksigen yang dihasilkan dinikmati oleh semua mahluk hidup di dunia ini.

description

Laporan DBT Media Tanam

Transcript of Laporan DBT 1

1.PENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANG

Tanaman adalah mahluk hidup yang tidak dapat berpindah tempat dan memproduksi makanannya sendiri. Sangat berbeda dengan hewan terutama manusia yang menggantungkan hidupnya dengan mahluk hidup lainnya, dengan bantuan sinar matahari makanan tanaman diproduksi sendiri menggunakan unsur-unsur anorganik yang terdapat di tempat sekitar mereka hidup. Proses ini disebut fotosintesis dan dilakukan oleh semua jenis tanaman. Sifat tanaman ini disebut autotrof, dan karena sifat inilah tanaman selalu ditempatkan di tempat pertama di setiap rantai makanan mahluk hidup.

Pada tanaman proses fotosintesis dilakukan di siang hari dikala matahari menyinari bumi. Proses ini adalah proses biokimia yang juga dilakukan oleh jenis lumut dan bakteri untuk memproduksi makanan. Photos artinya cahaya dan dengan menggunakan cahaya matahari inilah tumbuhan mengubah gas karbondioksida dan unsur-unsur mineral dalam tanah serta air untuk menghasilkan gula (glukosa) dan oksigen. Proses ini dilakukan oleh zat hijau daun bernama klorofil yang berada di daun dan dilindungi oleh lapisan lilin untuk mencegah penguapan. Gula disini disimpan tumbuhan sebagai cadangan energi, dan oksigen yang dihasilkan dinikmati oleh semua mahluk hidup di dunia ini.

Pada awal terciptanya, bumi tidak memiliki oksigen dan karena itulah tidak ada mahluk hidup yang dapat hidup. Proses munculnya oksigen di bumi ditimbulkan setelah organisme pertama di bumi, yang dipercaya sebagai lumut atau ganggang-ganggangan, menghasilkan proses fotosintesis, mengubah karbon yang saat itu memenuhi bumi dan menciptakan oksigen. Ganggang-ganggangan pertama tersebut akhirnya berevolusi dan membentuk tumbuh-tumbuhan seperti yang ada hingga sekarang dan menciptakan bumi seperti sekarang ini dimana oksigen dapat diperoleh secara bebas oleh mahluk hidup lainnya.

1.2 TUJUAN

Mengetahui Definisi Bahan Tanam dan Media Tanam

Mengetahui macam Media tanam

Mengetahui Macam perbanyakan tanaman secara vegetative maupun generatif

Mengetahui macam perkecambahan

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Media Tanam

Media tanam adalah tempat suatu tanaman ditumbuhkan atau tempat suatu tanaman dibudidayakan. ( Modul bahan ajar Dasar Budidaya Tanaman, 2013)2.2 Pengertian Bahan Tanam

Bahan tanam ialah bagian tanaman yang digunakan untuk memulai atau mengawali budidaya tanaman. ( Modul bahan ajar Dasar Budidaya Tanaman, 2013)

2.3 Fungsi Media Tanam

Fungsi mediam tanam ialah menyediakan 4 kebutuhan dasar tanaman, yaitu menyediakan air, menyediakan hara atau nutrisi tanaman, menyediakan air, menyediakan udara dan sebagai tempat bertumpu tanaman atau akar tanaman.

2.4 Macam macam media tanam

2.4.1 Media tanam organicMedia tanam organic adalah media yang berasal dari alam. Media ini berasal dari batuan yang telah melapuk dan mineral lain dan juga bahan organic yang telah melapuk yang menyelimuti sebagian besar permukaan bumi. Tanah juga didefinisikan sebagai benda alam yang tersusun dari padatan, cairan dan gas. Yang menempati permukaan daratan.Media Arang Sekam Arang sekam mengandung N 0,32 % , PO 15 % , KO 31 % , Ca 0,95% , dan Fe 180 ppm, Mn 80 ppm , Zn 14,1 ppm dan PH 6,8. Karakteristik lain dari arang sekam adalah ringan (berat jenis 0,2 kg/l). Sirkulasi udara tinggi, kapasitas menahan air tinggi, berwarna kehitaman, sehingga dapat mengabsorbsi sinar matahari dengan efektif (Wuryaningsih, 1996). Arang sekam mempunyai sifat yang mudah mengikat air, tidak mudah menggumpal, harganya relatif murah, bahannya mudah didapat, ringan, steril dan mempunyai porositas yang baik (Prihmantoro dan Indriani, 2003).

Gambar 4. Arang sekamMedia arang sekam merupakan media tanam yang praktis digunakan karena tidak perlu disterilisasi, hal ini disebabkan mikroba patogen telah mati selama proses pembakaran. Selain itu, arang sekam juga memiliki kandungan karbon (C) yang tinggi sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur (Anonim3, 2013). Dari beberapa penelitian diketahui juga bahwa kemampuan arang sekam sebagai absorban yang bisa menekan jumlah mikroba patogen dan logam berbahaya dalam pembuatan kompos. Sehingga kompos yang dihasilkan bebas dari penyakit dan zat kimia berbahaya. Di dalam tanah, arang sekam bekerja dengan cara memperbaiki struktur fisik, kimia dan biologi tanah. Arang sekam dapat meningkatkan porositas tanah sehingga tanah menjadi gembur sekaligus juga meningkatkan kemampuan tanah menyerap air.

Media arang sekam mempunyai porositas yang baik, mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, ringan, dan merupakan sumber kalium. Arang sekam baik untuk media tumbuh tanaman sayuran maupun buah-buahan secara hidroponik. Arang sekam dapat menahan air lebih lama dan membawa zat-zat organik yang

dibutuhkan oleh tanaman (Anonim2, 1993). Arang sekam merupakan hasil pembakaran tidak sempurna darisekam padi (kulit gabah) dengan warna hitam. Selanjutnya Nurbaity, Setiawan, dan Mulyani(2011) mengemukakan arang sekam adalah sekam padi yang telah dibakar dengan pembakaran tidak sempurna. Warna hitam pada arang sekam akibat proses pembakaran tersebut menyebabkan daya serap terhadap panas tinggi sehingga menaikkan suhu dan mempercepat perkecambahan. Arang sekam mengandung unsur N, P, K dan Ca masing-masing 0.18; 0.08; 0.30 dan 0.14% serta unsr Mg uang besarnya tidakterukur dan mempunyai pH 6-7 setelah mengalami perendaman selama 2 hari (Prabowo, 1987). Menurut hasil analisa JapaneseSociety For Examining Fertilizers and Fodders komposisi arangsekam paling banyak ditempati oleh SiO2(52%), C (31%), Fe2O3,K2O, MgO, Cao dan Cu (dalam jumlah kecil) sehingga arang sekam memiliki sifat kimia menyerupai tanah (Wuryaningsih, 1997).

Porositas yang tinggi dapat memperbaiki aerasi dan drainase media namun menurunkan kapasitas menahan air pada arang sekam. Kemampuan menyimpan air pada sekam padi sebesar 12.3% yang nilainya jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan pasir yang memiliki kapasitas menyimpan air sebesar 33.7% (Bakri, 2008). Pemanfaatan sekam telah meluas, tidak hanya sebagai sumber energi bahan bakar tetapi arangnya juga dapat dijadikan sebagai bahan pembenah tanah (perbaikan sifat-sifat tanah) dalam upaya rehabilitasi lahan dan memperbaiki pertumbuhan tanaman. Arang sekam sendiri memiliki peranan penting sebagai media tanam pengganti tanah. Arang sekam bersifat porous, ringan, tidak kotor dan cukup dapat menahan air. Penggunaan arang sekam cukup meluas dalam budidaya tanaman hias maupun sayuran. Arang juga dapat menambah hara tanah walaupun dalam jumlah sedikit. Oleh karena itu, pemanfaatan arang menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi tanaman (Supriyanto dan Fidryaningsih, 2010).

Kondisi ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman bayam merah, dimana perakaran akan berkembang dengan baik sehingga pengambilan hara oleh akar akan optimal. pH arang sekam antara 8.5 - 9. pH yang tinggi ini dapat digunakan untuk meningkatkan pH tanah asam. PH tersebut memiliki keuntungan karena dibenci gulma dan bakteri. Peletakan sekam bakar pada bagian bawah dan atas media tanam dapat mencegah populasi bakteri dan gulma yang merugikan. Salah satu cara memperbaiki media tanam yang mempunyai drainase buruk adalah dengan menambahkan arang sekam pada media tersebut. Hal tersebut akan meningkatkan berat volume tanah (bulk density), sehingga tanah banyak memilki pori-pori dan tidak padat. Kondisi tersebut akan meningkatkan ruang pori total dan mempercepat drainase air tanah (Andriana, Izzati dan Saptiningsih, 2013).

Media Tanam Kompos

Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organik, seperti jerami, sekam, daun, rumput dan sampah kota. Kelebihan dari penggunaan kompos sebagai media tanam adalah sifatnya yang mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah , baik fisik , kimiawi, maupun biologis. Selain itu kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Kandungan bahan organik yang tinggi dalam kompos sangat penting untuk memperbaiki kondisi tanah.

Gambar 5. Media tanam kompos

Pengomposan dapat didefinisikan sebagai proses biokimia, di mana bermacam-macam kelompok mikroorganisme menghancurkan bahan organik menjadi bahan seperti humus, yang mempunyai sifatsama dengan pupuk kandang. Kompos merupakan zat akhir suatu proses fermentasi tumpukan sampah/serasah tanaman dan ada kalanya pula termasuk bangkai binatang (Sutedjo, 1994). Pembuatan kompos pada hakekatnya menumpuk bahan organic dan membiarkannya terurai menjadi bahan-bahan yang mempunyai perbandingan C/N yang rendah sebelum digunakan sebagai pupuk. Nisbah C/N bahan-bahan mentah seperti merang, daun, sampah dapur dan lainnya di atas 30 menjadi 15-17 setelah mengalami fermentasidan menjadi kompos (Setyamidjaja, 1986). Ciri-ciri kompos yang baik adalah berwarna coklat, berstruktur remah, berkonsistensi gembur dan berbau daun lapuk.

Kandungan utama dengan kadar tertinggi dari kompos adalah bahan organik yang berfungsi untuk memperbaiki kondisi tanah.Unsur lainnya bervariasi cukup banyak dengan kadar rendah seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium dan magnesium (Lingga danMarsono, 2001). Kompos memiliki dua fungsi yaitu sebagai: 1) soil conditioner yang berfungsi memperbaiki struktur tanah, terutama bagi tanah kering dan ladang; dan 2) soil ameliorator yang memperbaiki kapasitas tukar kation (KTK) baik pada tanah ladang maupun tanah sawah.

Keuntungan menggunakan media kompos adalah: 1) mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah baik fisik, kimiawi maupun biologis; 2) mempercepat dan mempermudah penyerapan unsur nitrogen oleh tanaman, karena telah diadakan perlakuan khusus sebelumnya; 3) mengurangi tumbuhnya tumbuhan pengganggu; dan 4) dapat disediakan secara mudah, murah dan relatif cepat (Santoso, 1998).

Media Tanam CocopeatCocopeat ialah sabut kelapa yangdiolah menjadi butiran-butiran gabus sabutkelapa (Suharsi dan Andiani, 2013). Dalam proses penghancuran sabut dihasilkan serat yang lebih dikenal dengan nama fiber, serta serbuk halus yang dikenal dengan cocopeat. Serbuk tersebut sangat bagus digunakan sebagai media tanam karena dapat menyerap air dan menggemburkan tanah (Anonim3, 2013). Media tanam satu ini mengandung sejenis enzim dan jamur, sehingga dapat mengurangi penyakit dalam tanah dan menjagatanah tetap gembur dan subur. Cocopeat tidak memiliki unsur hara seperti yang terkandung dalam tanah. Oleh karena itu perlunya tambahan pupuk sebagai penyubur.

Gambar 6. Cocopeat (sabut kelapa)

Menurut Ihsan (2013) kandungan hara yang terkandung dalam cocopeat yaitu unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman diantaranya adalah kalium, fosfor, kalsium, magnesium dan natrium. Cocopeat dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta menetralkan kemasaman tanah. Cocopeat memiliki pori yang cukup banyak sehinga kaya akan udara dan menjadikan pertumbuhan bibit pada taraf germinasi sangat bagus karena tanah akan selalu gembur sehingga akar baru tumbuh dengan cepat dan lebat. Sehingga, ujung akar bibit tak rentan saat dipindahkan. Karena sifat tersebut, sehingga cocopeat dapat digunakan sebagai media yang baik untuk pertumbuhan tanaman dan media tanaman rumah kaca.

Media tanam cocopeat juga memiliki kelebihan dibanding dengan tanah, antara lain cocopeat memiliki daya serap air tinggi sehingga hemat air dan nutrisi (pupuk tak terbuang), menggemburkan tanah dengan pH netral dan ramah lingkungan , kadar garam rendah, bebas bakteri dan jamur, menunjang pertumbuhan akar dengan cepat sehingga baik untuk pembibitan. Cocopeat berbeda dengan sekam dan serbuk gergaji. Sekam dan serbuk gergaji bersifat panas dan bertahan hanya enam bulan. Sedangkan cocopeat netral dan tahan lama (Wuryaningsih, 1996).Kekurangan cocopeat adalah banyak mengandung tanin. Zat tanin diketahui sebagai zat yang menghambat pertumbuhan tanaman. Untuk menghilangkan zat tanin yang berlebihan maka bisa dilakukan dengan cara merendam cocopeat di dalam air bersih selama beberapa jam, lalu diaduk sampai air berbusa putih. Selanjutnya buang air rendaman dan diganti dengan air bersih yang baru, hal ini dilakukan beberapa kali sampai busa tidak keluar lagi (Anonim4, 2013).Media Pupuk Kandang

Peningkatan produktivitas dengan kualitas yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan volume pemasaran bagi produk pertanian khususnya komoditi sayuran sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi. Untuk meningkatkan produktivitas tanaman sayuran dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah pemberian pupuk dangan jenis, dosis dan cara yang tepat. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari bahan organik sisa-sisa tumbuhan, hewan dan kompos (Sutanto, 2002).

Gambar 7. Media tanam pupuk kandang

Salikin (2006) menyatakan bahwa selain sebagai sumber hara dan sumber energi bagi aktifitas mikroba dalam tanah, pupuk organik memiliki kelebihan, yaitu dapat memperbaiki kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah. Terdapat beberapa jenis pupuk organik diantaranya adalah pupuk kandang dan pupuk cair. Menurut Maria (2009), pupuk kotoran ayam lebih cepat dalam penyediaan unsur hara karena mengandung bahan organik yang lebih tinggi, kadar air dan nisbah C/N lebih rendah daripada pupuk kandang lainnya. Selain pupuk kandang ayam terdapat jenis pupuk lain yang digunakan dalam budidaya sayuran yaitu pupuk organik cair.

Menurut Rismunandar(2003), pupuk kandangmerupakan jenis pupuk organik yang paling baik. Pemberian pupuk pada tanahpertanian baik berupa pupuk organik maupun pupuk anorganik adalah untukmenambah unsur hara yang hilang akibat erosi dan diambil saat panen(Sulistyowati, 1982).Tujuan dari pemberian pupuk organik adalah untuk mempertinggi kandunganbahan organik dalam tanah. Bahan organik tersebut akan mempengaruhi danmenambah kebaikan dari sifat fisik, biologi dan kimiawi tanah. Pada waktupenguraian bahan organik oleh mikroorganisme tanah maka dibentuk produk yangberfungsi sebagai pengikat butir-butir tanah atau granulasi butir-butir tanah sehingga tanah menjadi lebih gembur.Bahan organik tersebut juga berfungsisebagai sumber utama fosfor,sulfur dan nitrogen( Supardi, 1979 ).Menurut Sutejo (2004), yang dimaksud dengan pupuk kandang adalah pupukorganik yang berasal dari ternak yang terdiri dari kotoran padat dan cair yangbercampur dengan sisa-sisa makanan dan alas kandang misalnya jerami, sekam,seresah daun dsb. Dari kondisi tersebut pupuk kandang dibedakan menjadi pupukkandang segar yaitu kotoran-kotoran yang baru diturunkan dari hewannya yangkadang-kadang masih bercampur dengan sisa-sisa makanan dan alas kandang.Jenis kedua adalah pupuk kandang busuk yaitu pupuk kandang yang telahmengalami pembusukan (Soepardi, 1979). Tanda-tanda pupuk kandang yang sudah masak antara lain , tidak panas, suhunya sama dengan tanah sekitarnya,sudah tidak jelas bahan aslinya, warna kehitaman. Menyerupai tanah dan gembur,remah dan mudah ditabur (Hardjowigeno,1995).

Pupuk kandang selain mengandung unsur-unsur makro sepereti,N,P,K,Ca danMg, juga mengandung unsur mikro seperti Cu, Mn, Bo dan Si, sehingga pupukkandang dianggap sebagai pupuk lengkap (Syarief, 1986).

Kelebihan media tanam organic adalah:

Mudah didapatkan Secara ekonomis lebih murah

2.4.2 Media tanam anorganik

GelGel atau hidrogel adalah kristal polimer yang sering digunakan sebagai media tanam bagi tanamanindoorberbatang lunak. Penggunaan media jenis ini sangat praktis dan efisien karena tidak perludiganti, disiram atau dipupuk.Media ini dapat menyimpan air dan nutrisi dengan baik. Spons

Spons sangat ringan sehingga mudah dipindah-pindahkan danditempatkan di mana saja. Walaupun ringan, media jenis initidak membutuhkan pemberat karena setelah direndam ataudisiram air akan menjadi beratMedia tanam spons mudah menyerap air dan unsur haraesensial yang diberikan dalam bentuk larutan. Media ini tidaktahan lama karena mudah hancur. Berdasarkan kelebihan dankekurangan tersebut, spons sering digunakan sebagai mediatanam untuk tanaman hias bunga potong (cutting flower)2.5 Syarat media tanam yang baik

Pada kegiatan budidaya pertanian, media tanam merupakan komponen utama yang perlu diperhatikan, terutama keberadaan unsur hara yang terdapat pada media tanam tersebut. Keseimbangan unsur hara sangat berpengaruh pada hasil produksi yang diperoleh. Salah satu penyebab adanya ketidak seimbangan unsur hara tanah adalah adanya penggunaan secara intensif tanpa melakukan penambahan unsur hara. Ketidakseimbangan unsur hara dapat mempengaruhi sifat fisika, kimia dan biologi tanah.

Selain kondisi suhu udara, kelembaban dan intensitas cahaya, setiap jenis tanaman membutuhkan hara atau senyawa kimia yang berbeda. Hara dan senyawa kimia yang berbeda dihasilkan dari jenis media yang berbeda pula. Sehingga untuk mendapatkan hasil produksi yang optimal, selain harus dapat menentukan jenis tanaman yang akan ditanam, juga dapat menentukan media tanam yang sesuai dengan kharakter tanaman tersebut.

Salah satu strategi untuk mendapatkan media tanam yang cocok dengan tanaman yang kita tanam yaitu dengan memasukkan bahan organik pada media tanam. Meskipun memiliki unsur hara yang relatif lebih rendah dibandingkan pupuk anorganik, pupuk organik memiliki unsur hara lengkap dan kaya akan mikro organisme pengurai yang berfungsi menguraikan unsur hara menjadi senyawa-senyawa organik yang dibutuhkan oleh semua jenis tanaman.

Bahan organik umumnya berasal dari komponen organisme hidup, misalnya bagian dari tanaman antara lain ; daun, batang, bunga, buah, atau kulit kayu. Penggunaan bahan organik sebagai media tanam jauh lebih unggul dibandingkan dengan bahan anorganik. Hal itu dikarenakan bahan organik mampu menyediakan unsur hara bagi tanaman. Selain itu, bahan organik juga memiliki sifat hidroskopis dan berrongga, sehingga sirkulasi udara baik sehingga oksigen dapat masuk dalam tanah serta memiliki daya serap air yang tinggi.

Sifat bahan organik lebih mudah diuraikan melalui proses pelapukan atau dekomposisi oleh mikro organisme pengurai. Melalui proses tersebut, akan dihasilkan karbondioksida (CO2), air (H2O), dan senyawa organik yang lain yang dibutuhkan bagi tanam. Senyawa organik yang dihasilkan merupakan sumber unsur hara yang dapat diserap tanaman sebagai zat makanan.

Pembuatan media tanam yang baik pada prinsipnya bisa menggunakan formulasi berbagai bahan media tanam yang memiliki sifat-sfat sebagai berikut :

Mampu menopang tanaman secara kokoh, sehingga tanaman mampu berdiri tegak dan tidak mudah roboh. Agar persyaratan tersebut terpenuhi, maka kita harus memilih media tanam yang tidak mudah lapuk dan bisa tahan lama.

Media tanam harus memiliki sifat porous, sehingga mampu mengalirkan kelebihan air yang tidak dibutuhkan, sehingga tanaman terhindar dari rendaman air dan kelembaban yang tinggi. Kelembaban yang tinggi dapat mengakibatkan tanaman menjadi busuk dan serangan jamur. Sehingga kita harus dapat membuat media tanam yang tidak padat dan memiliki rongga atau pori pori, sehingga drainase dan aerasi pada media berjalan baik.

Media harus tersedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman, baik itu unsur hara makro maupun mikro, sehingga kebutuhan tanaman akan nutrisi dapat terpenuhi. Agar persyaratan tersebut terpenuhi, maka perlu menambahkan pupuk organik atau pupuk kimia pada media tanam.

Tanaman membutuhkan media yang bersih sehat dan tidak terkontaminasi jamur, virus atau tercemar bahan kimia yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Sehingga untuk mendapatkan media tanam yang sehat bisa dilakukan dengan cara : a) Mengukus media tanam atau memasukan media tanam pada oven dengan suhu 70oC selama 6 jam. b) Menjemur media tanam pada terik matahari selama kurang lebih dua hari. c) Cara lain yang sering digunakan yaitu dengan mengaplikasikan pestisida dan fungisida pada media tanam.2.6 Pengertian Perkecambahan

Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio, dimana tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji. (Kusfebriani dkk. ,2010)

2.7 Pengertian Benih, Bibit&Biji BenihBerdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No.12 tahun 1992 tentang system budidaya Bab I ketentuan umum pasal 1 ayat 4 disebutkan bahwa benih tanaman yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan mengembangbiakan tanaman.

BibitPengertian bibit yang dimaksud ialah tanaman kecil (belum dewasa) yang berasal dari pembiakan generative (dari biji), vegetative, kultur jaringan, atau teknologi perbanyakan lainnya.

BijiBiji adalah bakal tanaman yang berasal dari perkembangbiakan generative tanaman. Biji biasanya dilindungi atau diselaputi organ tanaman lainnya.

2.8 Macam tipe perkecambahanTipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)

Tipe ini terjadi, jika plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah.

Contoh: perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata)

Tipe perkecambahan di bawah tanah (Hipogeal)

Tipe ini terjadi, jika plumula muncul ke permukaan tanah sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah.

Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), Jagung (Zea mays)

Perkecambahan Hipogeal

Makanan untuk pertumbuhan embrio diperoleh daricadangan makanan karena belum terbentuknya klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan dikotil makana diperoleh dari kotiledon, sedangkan pada tumbuhan monokotil diperoleh dari endosperm.

2.9 Pengertian perbanyakan vegetative dan generative Vegetatif

Definisi dan Pengertian Pembiakan Vegetatif adalah suatu cara pembiakan/perbanyakan tanaman dengan menanam bagian vegetatif dari tanaman yang bersangkutan, baik berupa akar, batang dan daun. Generatif

Perbanyakan generatif, mengacu pada suatu pengertian perkawinan antara 2 tanaman induk yang terpilih melalui organ bunga pada salah satu induk, kemudian terjadi penyerbukan dan menjadi buah dengan kandungan biji di dalamnya. Apabila biji-biji ini ditanam dan tumbuh, maka akan memunculkan bibit-bibit tanaman yang memungkinkan terjadinya variasi/keragaman (Off Type) karakter baik itu mulai dari sistem perakaran, batang, daun dan bunga. Hal ini tergantung dari tetua/indukan yang terpilih.2.10 Macam macam Perbanyakan vegetative dan generative

2.10.1 Macam Perbanyakan Vegetatif Cangkokjenis tumbuhan yang biasa dicangkok pohon buahbuahan misalnya mangga, jeruk, dan lainlain. Umumnya jenis tumbuhan berkayu mudah dicangkok walaupun tidak seluruhnya, misalnya cemara. Mencangkok tanaman dilakukan dengan cara mengupas kulit batang kemudian dikuliti, bagian yang dikuliti tersebut dilapisi dengan tanah yang subur kemudian dibungkus dengan sabut kelapa, ijuk atau plastik. Stek Batangpotongan batang tumbuhan yang hendak di setek harus mempunyai sebuah mata sebagai bakal tunas. Potongan batang ini umumnya merupakan batang yang sudah cukup tua. Penanaman batang potongan batang ini dilakukan pada tanahyang subur dan gembur.

Stek DaunPerkembangbiakan dengan setek daun umumnya diterapkan pada tanaman hias misalnya begunia. Daun yang disetek ini harus cukup tua, dan tanah yang digunakn sebagai media tumbuh harus gembur dan lembab. Perkembangbiakan dengan setek daun ini dilakukan dengan meletakkan daun yang sudah dipilih tadi diatas permukaan tanah. Beberapa hari kemudian tumbuh tunas baru yang kemudian dapat dipindahkan ketempat lain. Okulasicara perbanyakkan ini dilakukan dengan menempelkan tunas dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Setiap tumbuhan itu mempunyai sifat yang berbeda. Batang dan tunas yang diokulasi berasal dari dua tumbuhan. Batang yang ditempel merupakan tumbuhan yang mempunyai akar dan batang yang kuat.2.10.2 Macam Perbanyakan Generatif

Perbanyakan secara generatif dilakukan dengan menanam biji yang dihasilkan dari penyerbukan antara bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (kepala putik). Secara alami proses penyerbukan terjadi dengan bantuan angin atau serangga. Namun, saat ini penyerbukan sering dilakukan manusia, terutama para pemulia tanaman untuk memperbanyak atau menyilang tanaman dari beberapa varietas yang berbeda.Keunggulan tanaman hasil perbanyakan secara generatif adalah sistem perakarannya yang kuat dan rimbun. Oleh karena itu, sering dijadikan sebagai batang bawah untuk okulasi atau sambungan. Selain itu, tanaman hasil perbanyakan generatif juga digunakan untuk program penghijauan di lahan-lahan kritis yang lebih mementingkan konservasi lahan dibandingkan dengan produksi buahnya. Bahkan, kegiatan budidaya tanaman sayur dan beberapa jenis buah-buahan semusim seperti semangka dan melon tetap menggunakan bibit biji yang berasal dari perbanyakan secara generatif, tetapi bibit yang digunakan merupakan bibit-bibit unggul atau bibit biji varietas hibrida yang kualitas dan kuantitas buahnya tidak diragukan lagi.2.11 Keuntungan dan Kerugian perbanyakan generative dan vegetative

Perbanyakan Biji (Generatif)Keuntungan:

System perakaran lebih kuat

Lebih mudah diperbanyak

Jangka waktu berbuah lebih banyak

Kerugian:

Waktu untuk mulai berbuah lebih lama

Sifat turunan tidak sama dengan induk

Perbanyakan Vegetatif:

Keuntungan:

Lebih cepat berbuah

Sifat turunan sama dengan tetua

Dapat digabungkan dengan sifat yang diinginkan

Kerugian:

Perakaran kurang baik

Lebih sulit dikerjakan karena membutuhkan keahlian

Jangka waktu berbuah menjadi pendek

2.12 Faktor yang memengaruhi keberhasilan perbanyakan vegetative dan generatif

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan perbanyakan vegetative dapat dibagi 2 yaitu factor intern dan ekstern begitupun dengan perbanyakan secara generative.

Faktor Intern :

1. dormansi bahan tanam (dapat dipecahkan dengan pemberian kelembaban tinggi)

2. ZPT (dapat memacu pertumbuhan akar dan tunas)

Faktor Ekstern:

1. suhu (bahan tanam tidak tahan dengan suhu tinggi)

2. kelembaban (pada awal masa tanam dibutuhkan kelembaban yang tinggi)

3. cahaya (pada awal pertumbuhan tunas dan akar dibutuhkan cahaya yang tidak banyak, maka perlu diberi naungan)

4. jamur dan bakteri (biasanya sangat peka terhadap keadaan yang lembab, bahan tanam yang terlukai sangat rawan terhadap serangan jamur dan bakteri sehingga menyebabkan kebusukan)

3. Bahan dan Metode Pelaksanaan

3.1 Alat & Bahan

Alat:

Cangkul: untuk menggemburkan tanah

Ember: untuk wadah pengambilan tanah, pasir, cocopeat Tali Ravia: untuk membatasi lahan tanam

Polybag: sebagai wadah media tanam

Bahan:

Benih jagung

Daun zamia

Bulb bawang merah

Ketela Pohon

Benih kedelai

3.2 Alur Kerja

Mempersiapkan alat dan bahan

Buat petak dan ukur sesuai jarak tanam yang ditentukan

Tanam biji jagung dalam lubang tanam,

Buat 2 lubang disebelah lubang biji jagung

Masukkan pupuk urea di sebelah kiri

Masukkan pupuk SP36 dan KCl disebelah kanan

Tutup lubang kembali dengan tanah

Lakukan perawatan tiap minggu

Lakukan pengamatan + dokumentasi tiap minggu

Dilakukan penanaman pada hari 90 hari

Dokumentasi + timbang hasil

Catat semua hasil

3.3 Analisis Perlakuan

Pada praktikum penanaman jagung digunakan dua pola tanam yaitu penanaman polikultur Antara tanaman jagung dan kangkung dan system monokultur hanya ditanami tanaman jagung saja.