Laporan BP NEW
-
Upload
tha-joon-lautner-matsuyama -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Laporan BP NEW
-
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Permasalahan pendidikan di Indonesia selalu menghadapi
permasalahan yang sama. Baik dari segi kualitas pendidik, fasilitas yang
memadai maupun dari segi peserta didik sendiri. Penelitian ini dilakukan
karena fakta yang terlihat pada pendidikan di Indonesia masih sangat
terbelakang. Sekolah yang baik dengan kualitas guru dan fasilitas yang
memadai akan menciptakan peserta didik yang baik pula. Namun fakta
sebaliknya, di sekolah yang terpencil atau terisolir sangat sulit menciptakan
peserta didik yang berkualitas. Ini dikarenakan kualitas pendidik dan kualitas
fasilitas di sekolah tersebut masih kurang. Selain hal tersebut, pendidikan di
Indonesia masih berpusat pada guru (teacher centered) yang menyebabkan
rasa ingin tahu dari peserta didik tidak berkembang. Rasa ingin tahu
sebenarnya harus ditumbuhkan oleh pendidik dengan menerapkan metode
inkuiri. Metode inkuiri sudah diterapkan di sekolah-sekolah luar negeri, yang
menyebabkan berbedanya sistem pendidikan di Indonesia dan negara luar.
Pada penelitian ini, sekolah yang kami gunakan sebagai sampel adalah SMP
Islam Abhariyah yang terletak di Kecamatan Labu Api. Yang dapat dilihat dari
segi lokasinya termasuk dalam sekolah yang cukup terpencil. Dan dilihat dari
fasilitas dan sarana prasarana yang ada, sekolah ini termasuk sekolah yang
terbelakang. Sebagai bukti yang mendukung penelitian ini, fasilitas gedung
yang tersedia sangat kurang, karena gedung sekolah yang ada digunakan
untuk tiga jenjang sekolah yang berbeda. Yaitu SMA, SMK dan SMP. Jam
sekolah yang ada dibagi menjadi dua, untuk SMP menggunakan waktu pada
siang hari, SMA dan SMK menggunakan waktu di pagi hari.Selain itu bahasa
komunikasi yang digunakan untuk berintraksi antar sesama siswa-siswi masih
1
-
menggunakan bahasa daerah masing-masing, mereka belum mampu
mengaplikasikan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Kami melakukan penelitian dengan model pembelajaran inkuiri di
SMP Islam Abhariyah kecamatan Labu Api. Makna hakiki dari belajar dan
pembelajaran dalam IPA adalah pendidikan harus diartikan sebagai proses
pembenukan kompetensi (competency based learning), bukan sekedar proses
transfer pengetahuan oleh guru (knowledge based learning) kepada peserta
didik. Akhir-akhir ini para ahli pendidikan IPA lebih mendorong pendekatan
pembelajaran konstruktivisme dan pendekatan sains teknologi dan
masyarakat. Hal ini bertujuan agar peserta didik lebih banyak diberi
kesempatan untuk memberdayakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yakni
berpikir kritis dan berpikir kreatif. Untuk membangun sendiri konsep-
konsepnya tentang sains selaras dengan taraf perkembangan berpikirnya.
Rancangan strategi yang diawali atau dikembangkan berdasarkan konseptual
dan kerangka operasional yang disebut model pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran IPA hendaknya tidak lagi terlalu berpusat pada pendidik
(teacher centered) melainkan harus lebih berorientasi pada peserta didik
(student centered). Guru yang aktif, kreatif dan inovatif akan berusaha
mengadaptasi model-model yang telah ada dan mengembangkan
kombinasinya sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan lingkungan
belajarnya.
B. TUJUAN
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
Tujuan : Untuk mengetahui pengetahuan awal (prior
knowledge) siswa SMP Islam Abhariyah kelas VIIB mengenai
hubungan sains, ilmuwan dan teknologi.
2
-
C. MANFAAT1. Manfaat untuk siswa: -siswa mencari tahu sendiri tentang sains.
-siswa dapat membangun kemampuan
inkuirinya
-siswa dapat merekrontruksi pengetahuan dasar
yang sudah di dapatkan di pendidikan dasar
2. Manfaat bagi peneliti: - Peneliti bisa mengetahui sejauh manapengetahuan anak SMP Islam Abhariyahkelas VIIB mengenai sains.
- Peneliti bisa menjadikan penelitian inisebagai pengalaman awal, bangaimanamengatasi, menghadapi langsung siswa-siswi SMP dan dapat dijadikan pengetahuanawal untuk masuk ke dalam dunia belajarmengajar kelak.
3. Manfaat bagi dosen: - Dapat mengetahui cara mahasiswa menilai siswa SMP Islam Abhariyah kelas VIIB.- Bahan dasar penilain tugas untuk mahasiswa
pendidikan biologi semester 2 pada matakuliah Belajar Pembelajaran 2.
BAB II
3
-
HASIL PENGAMATAN
Setelah melakukan penelitian kepada 30 responden, hasil penelitian
yang kami dapatkan adalah sebagai berikut:
1. Metode essay
Setelah melakukan penelitian, kami mendapatkan gambaran
mengenai pengetahuan siswa-siswi SMP Islam Abhariyah kelas VIIB
terhadap sains ternyata cukup baik. Terlihat dari hasil tes essay yang kami
berikan dapat dijawab dengan cukup baik. Meskipun ada beberapa soal
yang membuat siswa kebingungan untuk menjawabnya. Namun secara
keseluruhan semua soal sudah di jawab dengan baik. Seperti yang terlihat
pada tabel di bawah ini:
No. Soal Sangat Baik Baik Kurang Salah
1 19 5 4 2
2 15 4 6 5
3 6 5 18 1
4 11 3 9 7
5 12 4 10 4
6 9 5 11 5
7 3 8 17 2
8 13 4 12 1
9 11 4 12 3
10 10 5 12 3
4
-
Keterangan Nilai
Sangat baik 8-10
Baik 6-7
Kurang 1-5
Salah 0
2. Metode Menggambar
Setelah melakukan penelitian, didapatkan gambaran mengenai
pengetahuan siswa-siswi SMP Islam Abhariyah kelas VIIB terhadap sains
ternyata sangat kurang. Poin yang mereka dapatkan untuk gambar pertama
(sebelum diberi penjelasan) sangat kurang, yakni berkisar antara 1 sampai
4 poin. Tapi dalam gambar ke dua (setelah diberi penjelasan) poin mereka
meningkat dua kali lipat. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan siswa-
siswi SMP Islam Abhariyah kelas VIIB tentang sains khususnya dalam
metode isi tentang ilmuan sangatlah kurang. Dalam gambar pertama,
umumnya mereka menggambarkan ilmuan dengan kepala botak dan
dominan dengan laki-laki. Namun, setelah diberikan penjelasan singkat
tentang tampilan kebanyakan ilmuan, apa yang dikerjakan oleh ilmuan
dan tempat ilmuan biasanya bekerja mereka menambahkan berbagai
aksesoris dan detail pada gambar ke dua mereka.
3. Metode Kuisioner
Setelah melakukan penelitian, didapatkan gambaran mengenai
pengetahuan siswa-siswi SMP Islam Abhariyah kelas VIIB tentang sains.
Berikut ini grafik jawaban siswa-siswi SMP Islam Abhariyah kelas VIIB
terhadap 10 pernyataan tentang sains dengan tiga pilihan jawaban setuju,
tidak setuju, dan ragu-ragu:
5
-
6
-
BAB III
PEMBAHASAN
Inkuiri adalah proses belajar yang lebih memunculkan rasa ingin tahu dari
peserta didik dengan diberikan stimulus berupa rangsangan untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan yang telah diajukan. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu
proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi
dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap
pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis
dan logis.
Dari hasil survey yang kami lakukan terhadap siswa-siswi di SMP Islam
Abhariyah kelas VIIB dalam hal mengeksplorasi pandangan siswa mengenai
sains/IPA .Program yang kami susun berdasarkan atas situasi dan kondisi anak SMP
kelas VII serta lebih berfokus pada pengetahuan anak SMP kelas VII.Pada model
pembelajaran inkuiri ini kami menggunakan tiga metode yaitu metode essay,
menggambar dan metode kuesioner.
Alokasi waktu yang kami berikan untuk satu metode yaitu 15 menit sehingga
waktu yang dihabiskan untuk ketiga metode ini adalah 45 menit.Alokasi waktu yang
diberikan sudah cukup untuk siswa mengeksplorasi pengetahuan mereka mengenai
sains.Program yang dilakukan mendapatkan dukungan dari guru pembimbing mata
pelajaran biologi,hal ini terlihat dari partisipasi dan kerjasama guru pembimbing.
Bentuk partisipasinya seperti membantu kami untuk mengumpulkan siswa-siswa
kelas VIIB .Peneliti melakukan evaluasi dengan menggunakan format evaluasi yang
sebelumnya sudah dirancang. Kemudian hasil evaluasi tersebut dianalisis oleh
peneliti dan membuat hasil laporan penelitian.
7
-
Macam-Macam Metode yang Digunakan
Metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran sains/IPA ada tiga yaitu:
Metode Essay Metode menggambar Metode kuesioner
1. Metode essay
Metode essay adalah sebuah metode yang berupa soal-soal yang
diajukan dalam bentuk teks untuk mengetahui pendapat atau respon siswa
mengenai sains atau IPA. Metode essay ini dilakukan dengan memberikan
10 butir soal yang meminta pendapat siswa mengenai sains. Dimana
metode ini untuk merangsang pengetahuan awal siswa mengenai sains
yang konsepnya atau gambarannya telah didapatkan di pendidikan dasar.
Metode essay memberikan gambaran singkat tentang pandangan siswa
mengenai sains. Sepuluh butir soal yang kami ajukan adalah sebagai
berikut:
1. Menurut anda apakah sains atau IPA itu ?2. Menurut anda apa manfaat mempelajari sains ?3. Bagaimana pendapat anda tentang seorang ilmuan sains ?4. Apakah sains akan berdampak pada kehidupan masa akan
datang? Mengapa?5. Mengapa sains/IPA perlu dipelajari disekolah?6. Apakah anda menyukai sains/IPA,jika iya,apa alasannya dan
jika tidak apa alasannya?7. Apakah ada hubungan antara sains dan teknologi?
8
-
8. Jika mendengar kata sains/IPA apa yang pertama kalimuncul dipikiran anda?
9. Seberapa pentingkah IPA itu untuk dipelajari ,uraikanpendapat anda?
10. Menurut anda,bagaimana menerapkan sains atau IPA dalamkehidupan sehari-hari?
Ternyata dari sepuluh butir soal yang kami berikan, ada beberapa
soal yang dianggap cukup sulit dan membuat siswa SMP tersebut
kebingungan untuk menjawabnya. Hal ini disebabkan karena mereka
belum terlalu mengerti mengenai sains dan gambaran yang mereka
dapatkan tentang sains masih sangat kurang. Terlihat dari tabel klasifikasi
hasil tes yang kami dapatkan bahwa tingkat kesulitan masing-masing soal
berbeda-beda, seperti pada soal no 4 dari 30 responden yang jawab sangat
baik hanya 11 anak, baik 3 anak, kurang 9 anak dan yang jawab salah 7
anak.
2. Metode menggambar
Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan pengajaran yang dapat
memberikan pengalaman dasar. Mempelajari gambar sendiri dalam
kegiatan pengajaran dapat dilakukan cara, menulis pertanyaan tentang
gambar, menulis cerita, mencari gambar-gambar yang sama, dan
menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan suatu obyek. Gambar
pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat
membangkitkan minatnya pada pelajaran.
Pada metode menggambar ini, pertama-tama kami
mempersilahkan anak-anak SMP Abhariyah kelas VIIB untuk
menggambarkan sosok seorang ilmuan sesuai dengan pengetahuan
mereka. Setelah mereka selesai menggambar kemudian kami memberikan
9
-
penjelasan tentang ciri-ciri atau karakteristik seorang ilmuan kemudian
kami menyuruhnya untuk menggambar lagi sesuai dengan apa yang telah
kami jelaskan.
Dari gambar pertama dan kedua kita bisa melihat perbedaan
sebelum diberi penjelasan dan sesudah di beri penjelasan. Sebelum
penjelasan rata-rata pengetahuan mereka tentang sosok ilmuan masih
kurang, bahkan masih ada yang bertanya apa sih seorang ilmuan itu?.
Sebagian besar mereka hanya tahu bahwa seorang ilmuan itu pasti
memakai kacamata dan berkepala botak,mereka tidak tahu apa yang
dikerjakan seorang ilmuan. Namun setelah dijelaskan rata-rata mereka
mengalami peningkatan mereka jadi tahu alat-alat yang digunakan oleh
seorang ilmuan sehingga pengetahuan mereka bertambah dua kali lipat
dari pengetahuan awalnya.
3. Metode kuisioner
Metode kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada
orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui
kuisioner cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar. Dalam
menggunakan metode ini ada beberapa yang harus kita perhatikan seperti:
jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang
dalam pilihan jawaban, bahasa yang digunakan harus dengan kemampuan
responden, dan tipe serta bentuk pertanyaan apakah tertutup atau terbuka
artinya jawaban yang diberikan adalah bebas dan bila pertanyaan tertutup
maka responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
10
-
Pada metode kuisioner ini kami sebelumnya sedikit menjelaskan
tata cara menjawabnya, selanjutnya kami langsung memberikan
kesempatan untuk menjawab selama 15 menit. Dimana pada metode ini
terdapat 10 pernyataan tentang sains dan kami sajikan jawaban atas
pernyataan tersebut dengan tiga pernyataan setuju, tidak setuju, dan
ragu-ragu dalam arti kami menggunakan jenis pertanyaan tertutup. Dari
hasil pengamatan setelah mereka menjawab 10 butir pernyataan tersebut
kami mendapatkan hasil sebagai berikut: Seperti yang terlihat dari grafik
hasil pengamatan ternyata masing-masing pernyataan memiliki tingkat
kesulitan yang berbeda dan bahkan beberapa pernyataan sama sekali tidak
dimengerti maksudnya hingga sebagian besar dari mereka menjawab ragu-
ragu seperti pernyataan nomor 10, 1 dan 2. Dan dari sepuluh butir
pernyataan tentang pengetahuan mengenai sains dan hubungannya
dengan teknologi dan pemerintah serta masyarakat terhadap 30 siswa
kelas VIIB SMP Islam Abhariyah kecamatan Labu Api maka diperoleh
hasil bahwa 56,6% memiliki pandangan positif terhadap ilmu pengetahuan
dan teknologi tidak setuju bahwa antara ilmu pengetahuan dan teknologi
tidak memiliki kaitan satu sama lain. Sedangkan persentase siswa yang
setuju akan tidak adanya hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi
atau memiliki pandangan negatif antara hubungan ilmu pengetahuan dan
teknologi yaitu sebanyak 3,3%. Dan persentase bagi siswa yang tidak tahu
mengenai kaitan antara ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu sebanyak 40
%.
BAB IV
PENUTUP
11
-
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan penelitian yang kami lakukan masih banyak siswa-siswiSMP Islam Abhariyah kelas VIIB yang tidak mengetahui ataumengerti tentang IPA/sains.
2. Dalam model pembelajaran inkuiri ini kami menggunakan tigametode yakni metode essay, menggambar dan metode kuisioner,akantetapi yang paling membuat peserta didik lebih teransang adalahmetode essay karena pada metode ini siswa lebih lepasmengekpresikan pengetahuan mereka tentang sains.
3. Pada metode menggambar, rata-rata pengetahuan siswa-siswi SMPIslam Abhariyah kelas VIIB sebelum diberikan penjelasan sangatkurang namun setelah diberikan penjelasan rata-rata pengetahuanmereka bertambah dua kali lipat.
B. SARAN1. Hendaknya terus melatih diri menerapkan dan mengembangkan model
pembelajaran berbasis inkuiri untuk mempersiapkan diri menjadi seorangpendidik.
2. Sebagai pemula kami mohon bimbingannya karena kami masih dalamproses pembelajaran menjadi pendidik yang berkualitas dan profesional.
12