laporan-audio

18
PERAWATAN DAN PERBAIKAN TONE KONTROL 1. Tujuan: a. Dapat mengetahui gejala gangguan yang terjadi pada Tone Control. b. Dapat menganalisa gangguan yang terjadi pada Tone Control. c. Dapat mengukur untuk mengetahui kerusakan pada Tone Control. d. Dapat memperbaiki kerusakan pada Tone Control. 2. Peralatan dan Bahan a. Tang lancip b. AFG dan probenya c. Osciloskop dan probenya d. Modul Pengatur Nada e. Box Tone Control f. AVOmeter Analog g. Kabel secukupnya h. Solder i. Obeng positif j. Tang lancip k. Tang kupas l. Sedotan timah m. Timah solder n. Accecoris tone control 1

Transcript of laporan-audio

Page 1: laporan-audio

PERAWATAN DAN PERBAIKAN TONE KONTROL

1. Tujuan:

a. Dapat mengetahui gejala gangguan yang terjadi pada Tone Control.

b. Dapat menganalisa gangguan yang terjadi pada Tone Control.

c. Dapat mengukur untuk mengetahui kerusakan pada Tone Control.

d. Dapat memperbaiki kerusakan pada Tone Control.

2. Peralatan dan Bahan

a. Tang lancip

b. AFG dan probenya

c. Osciloskop dan probenya

d. Modul Pengatur Nada

e. Box Tone Control

f. AVOmeter Analog

g. Kabel secukupnya

h. Solder

i. Obeng positif

j. Tang lancip

k. Tang kupas

l. Sedotan timah

m. Timah solder

n. Accecoris tone control

o. DVD Player

3. Langkah Kerja

a. Menyiapkan peralatan modul Tone Control.

b. Merangkai komponen Tone Control pada box Tone Control sehingga Tone

Control dapat digunakan.

c. Setelah selesai merangkai pada box Tone Control dan tidak ada masalah

pada rangkaian maka selanjutnya dilakukan pengukuran sinyal output.

1

Page 2: laporan-audio

d. Memasang peralatan input AFG pada terminal input Tone Control dan

output dari Tone Control dihubungkan ke osciloskop untuk diketahui

sinyal yang dihasilkan.

e. Mengoperasikan Tone Control dengan meng-on-kan switch power.

f. Mengukur tegangan sinyal input dan output Tone Control di osciloskop

dengan pengaturan posisi volume pada Minimum, Midle, dan Maximum.

Data disajikan pada Tabel 1.1.

g. Melakukan uji coba peralatan dengan memberi input dari DVD Player,

untuk mengetahui gejala kerusakan yang terjadi.

h. Bila terjadi kerusakan maka didiagnosa kerusakan yang terjadi, yaitu

dengan melakukan pengukuran pada blok-blok diagram Tone Control.

i. Mengganti komponen yang mengalami gangguan/ kerusakan dan

mengecek pengkabelan yang terputus. Apabila ada yang terputus maka

dilakukan penyolderan.

j. Menguji kembali Tone Control setelah mengganti komponen atau

menyolder ulang.

k. Mencatat hasil analisa pada Tabel 1.2

4. Gambar Rangkaian Pengujian

2

Page 3: laporan-audio

5. Hasil Pengujian dan Analisa Gangguan

Tabel 1.1 Pengujian Tone Control

Vin = 1,15 Volt

NoFrekuens

i In (Hz)

Frekuensi Out (Hz) V input (Volt) V output (Volt) AV

Min Mid Max Min Mid Max Min Mid Max Min Mid Max

1 30,75 4167 30.75 30.19 1.15 1.22 1.24 0.016 1.34 2.22

0.01

3 1.098

1.79

0

2 50111.

150 50 1.15 1.22 1.27 0.008 1.27 1.61

0.00

6 1.040

1.26

7

3 99,6 510 93.8 50.1 1.15 1.22 1.21 0.008 1.4 2.54

0.00

6 1.147

2.09

9

4 500 1205 500 503 1.15 1.24 1.24 0.008 0.85 1.56

0.00

7 0.685

1.25

8

5 1089 9430 1121 1090 1.24 1.25 1.28 0.008 1.84 1.82

0.00

6 1.472

1.42

1

6 2041 9804 2041 2490 1.24 1.25 1.22 0.008 0.32 2.66

0.00

6 0.259

2.18

0

7 5025 8290 5027 5030 1.24 1.27 1.28 1.12 3.4 4.71 0.9 2.677

3.67

8

8 10081 71401071

0

1081

0 1.26 1.27 1.24 0.008 3.15 3.43

0.00

6 2.480

2.76

6

9 12380 85001220

0

1238

0 1.26 1.24 1.26 0.618 2.45 3.52 0.49 1.975

2.79

3

10 15150 87801511

0

1520

0 1.26 1.24 1.23 0.485 2.32 2.82 0.38 1.870

2.29

2

11 20000 7140 1984

0

2000

0

1.28 1.28 1.23 0.233 1.99 2.91 0.18 1.554 2.36

3

Page 4: laporan-audio

5

Gambar sinyal terlampir.

Tabel 1.2 Gejala Gangguan, Analisa dan Cara Memperbaiki Tone Control

No Gejala Gangguan

Analisa Gangguan

Pengukuran Gangguan

Perbaikan Gangguan

Pengujian Kembali

1 Balance pada tone control mengalami gangguan

Suara speaker kanan dan kiri tidak seimbang

Mengukur tegangan di balance khususnya IC 741

Mengganti IC 741 pada balance

Menghubungkan sistem dengan menguji potensio balance

2 Tidak ada suara yang keluar dari Loudspeaker

Cek input dan pengkabelannya

Mengukur sinyal input yang akan masuk ke rangkaian

Menyolder ulang ground yang terlepas pada input

Menghubungkan sistem dengan menguji masing-masing input

3 Speaker kiri tidak mengeluarkan suara

Mengecek potensiometer pada balance

Mengukur input potensiometer yang menuju kerangkaian

Menyolder ulang kabel putih di potensiometer balance

Menghubungkan sistem dengan menguji potensio balance

4 Volume kiri tidak berfungsi

Mengecek potensiometer pada volume

Mengukur input potensiometer pada volume yang menuju rangkaian

Menyolder ulang kabel ground pada volume

Menghubungkan sistem dengan menguji potensio volume

4

Page 5: laporan-audio

6. Tugas dan Pertanyaan

1. Apa penyebab tidak munculnya suara Bass?

Tidak munculnya suara Bass diperkirakan terjadi pada gangguan Rangkain

pengatur Bass antara lain IC penguat bass, Potensiometer, Capasitor pengatur

penguatan tidak berfungsi.

Pencarian Gangguan: Hidupkan pesawat Tone kontrol.Atur maksimun penguatan,

Bass tone kontrol bila bass tidak keluar , Ukur tegangan sumber tegangan dari IC,

Bila ternyata tegangan sumber dari IC tidak ada, atau tidak sesuai maka periksa

sumber tegangan Dari Catu daya dari power suplay. Bila setelah melakukan

pengukuran ternyata tegangan sudah sesuai maka, perlu diganti IC penguatanya.

Dalam melakukan pergantian perlu diperhatikan adalah Hal- hal sebagai berikut:

Dalam melakukan penyoderan panas soder yang dipakai dengan panas +/_40 o c

panas, karena bila suhu soder terlalu panas hal tersebut dapat mengakibat IC

tersebut menjadi rusak dalam pemasangan kembali.

2. Apa penyebab tidak munculnya suara Treble?

Kalau pada load spiker tidak muncul suara trebell, Atau suara trebell yang

muncul hanya satu baik kiri maupum kanan..

Sebab gangguan: Gangguan seperti ini terjadi gangguan diperkirakan

terjadi pada Rangkain pengatur Trebell antara lain IC penguat trebell,

Potensiometer, Capasitor pengatur penguatan tidak berfungsi .

Pencarian Gangguan: Hidupkan pesawat Tone kontrol.Atur maksimun

penguatan, tone kontrol bila trebellnya tidak keluar, Ukur tegangan sumber

tegangan dari IC, Bila ternyata tegangan sumber dari IC tidak ada, atau tidak

sesuai maka periksa suber tegangan Dari Catu daya dari power suplay. Bila

setelah melakukan pengukuran ternyata tegangan sudah sesuai maka, perlu diganti

IC penguatanya. Dalam melakukan pergantian perlu diperhatikan adalah Hal- hal

sebagai berikut: Dalam melakukan penyoderan panas soder yang dipakai dengan

5

Page 6: laporan-audio

panas +/_40 o c panas, karena bila suhu soder terlalu panas hal tersebut dapat

mengakibat IC tersebut menjadi rusak dalam pemasangan kembali.

3. Apa penyebab tidak munculnya suara Loudness?

Gejala Gangguan: Gangguan seperti ini terjadi gangguan diperkirakan

terjadi pada Rangkain pengatur Loadness .

Pencarian Gangguan: Hidupkan pesawat Tone kontrol.Atur loadness, bila

Loadness tidak keluar , Ukur saklar pengatur loadness, Bila ternyata saklarnya

tidak berfungsi gantilah saklar pengatur loadness, atau, stelah digati ternyata

loadness tidak juga keluar, maka perlu diukur kapasitor, dan Resistor pengaturan

loadness, sebaiknya komponen tersebut diukur dengan RLC meter biar lebih

akurat. Untuk lebih jelasnya rangkaian loadness dapat dilihat seperti gambar

dibawah ini.

7. Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum perawatan dan perbaikan tone

control dapat saya simpukan bahwa dalam perakitan suatu tone control

banyak hal yang perlu diperhatikan seperti, Mengukur tegangan sinyal

input pengatur nada Melakukan uji coba peralatan, untuk mengetahui

gejala kerusakan yang terjadi. Mediagnose kerusakan yang terjadi, yaitu

dengan melakukan pengukuran pada blok- blok diagram rangkaian, tone

control. Dan dalam menghasikan suara pada tone contro sangat penting

untuk mengatur antara bass, treble dan middle secara baik agar dpat

menghasilkan suara yang sesuai.

6

Page 7: laporan-audio

PERAWATAN DAN PERBAIKAN POWER AMPLIFIER

1. Tujuan:

a. Dapat mengetahui gejala gangguan yang terjadi pada Power Amplifier.

b. Dapat menganalisa gangguan yang terjadi pada Power Amplifier..

c. Dapat mengukur untuk mengetahui kerusakan pada Power Amplifier.

d. Dapat memperbaiki kerusakan pada Power Amplifier.

2. Peralatan dan Bahan

a. Tang lancip

b. AFG dan probenya

c. Osciloskop dan probenya

d. Modul Power Amplifier.

e. Box Power Amplifier.

f. AVOmeter Analog

g. Kabel secukupnya

h. Solder

i. Obeng positif

j. Tang lancip

7

Page 8: laporan-audio

k. Tang kupas

l. Sedotan timah

m. Timah solder

n. Accecoris tone control

3. Langkah Kerja

a. Menyiapkan peralatan modul Power Amplifier.

b. Merangkai komponen Power Amplifier pada box Tone Control sehingga

Power Amplifier dapat digunakan.

c. Setelah selesai merangkai pada box Power Amplifier dan tidak ada

masalah pada rangkaian maka selanjutnya dilakukan pengukuran sinyal

output.

d. Memasang peralatan input AFG pada terminal input Power Amplifier dan

output dari Power Amplifier dihubungkan ke osciloskop untuk diketahui

sinyal yang dihasilkan.

e. Mengoperasikan Power Amplifier dengan meng-on-kan switch power.

f. Mengukur tegangan sinyal input dan output Power Amplifier di osciloskop

dengan pengaturan posisi volume pada Minimum dan Maximum. Data

disajikan pada Tabel 2.1.

g. Melakukan uji coba peralatan dengan memberi input dari DVD Player

pada Tone Control, kemudian output Tone Control menuju Power

Amplifier untuk mengetahui gejala kerusakan yang terjadi.

h. Bila terjadi kerusakan maka didiagnosa kerusakan yang terjadi, yaitu

dengan melakukan pengukuran pada blok-blok diagram Power Amplifier.

i. Mengganti komponen yang mengalami gangguan/ kerusakan dan

mengecek pengkabelan yang terputus. Apabila ada yang terputus maka

dilakukan penyolderan.

j. Menguji kembali Power Amplifier setelah mengganti komponen atau

menyolder ulang.

k. Mencatat hasilnya pada Table 2.2.

8

Page 9: laporan-audio

4. Gambar Rangkaian Pengujian.

5. Hasil Pengujian dan Analisa Gangguan

Tabel 2.1 Pengujian Tone Control

V in = 1 Volt

No

Frekuensi

In (Hz)

Frekuensi Out

(Hz) V input (Volt) V output (Volt) AV

Min Max Min Max Min Max Min Max

1 30.12 30.1 30.21 1 1.3 0.534 3.32 0.534 2.553

2 50 50.51 50.91 1 1.3 0.415 3.35 0.415 2.576

3 103 105 106 1.1 1.2 0.645 3.25 0.586 2.708

4 504 517 519 1.2 1.2 0.969 3.19 0.807 2.658

5 1065 1075 1102 1.1 1.2 0.962 3.22 0.874 2.683

6 2008 2008 2016 1.3 1 0.992 24.2 0.763 24.2

7 5076 5075 5880 1.4 1.2 0.895 22.8 0.639 19

8 10270 10170 10230 1.4 1.1 0.747 20.1 0.533 18.27

9 12800 12800 12800 1.2 1.4 0.669 18.5 0.557 13.21

9

Page 10: laporan-audio

10 15410 7937 8052 1.2 1.2 0.31 21.2 0.258 17.66

11 20410 20410 20660 1 1 0.495 13.7 0.495 13.7

Gambar Sistem Audio yang diuji

Tabel 2.2 Gejala Gangguan, Analisa dan Cara Memperbaiki Tone Control

No Gejala Gangguan

Analisa Gangguan

Pengukuran Gangguan

Perbaikan Gangguan

Pengujian Kembali

1 Balance pada tone control mengalami gangguan

Suara speaker kanan dan kiri tidak seimbang

Mengukur tegangan di balance khususnya IC 741

Mengganti IC 741 pada balance

Menghubungkan sistem dengan menguji potensio balance

2 Tidak ada suara yang keluar dari Loudspeaker

Cek input dan pengkabelannya

Mengukur sinyal input yang akan masuk ke rangkaian

Menyolder ulang ground yang terlepas pada input

Menghubungkan sistem dengan menguji masing-masing input

10

Page 11: laporan-audio

3 Speaker kiri tidak mengeluarkan suara

Mengecek potensiometer pada balance

Mengukur input potensiometer yang menuju kerangkaian

Menyolder ulang kabel putih di potensiometer balance

Menghubungkan sistem dengan menguji potensio balance

4 Volume kiri tidak berfungsi

Mengecek potensiometer pada volume

Mengukur input potensiometer pada volume yang menuju rangkaian

Menyolder ulang kabel ground pada volume

Menghubungkan sistem dengan menguji potensio volume

6. Tugas dan Pertanyaan

1. Apa penyebab yang keluar hanya bagian Right?

Sebab gangguan: Kalau pada load spiker tidak muncul suara L, atau suara

L yang muncul tidak sehimbang..

Gejala Gangguan: Gangguan seperti ini terjadi gangguan diperkirakan

terjadi pada Rangkain penguat pada bagian L ( kiri), atau sebaliknya.

Pencarian Gangguan: Hidupkan pesawat Power amplifier,bila suara L

tidak keluar, Ukur tegangan sumber tegangan dari IC Transistor, Bila ternyata

tegangan sumber dari IC tidak ada, atau tidak sesuai maka periksa sumber

tegangan Dari Catu daya dari power suplay. Bila setelah melakukan pengukuran

ternyata tegangan sudah sesuai maka, perlu diganti IC ( Transistor) penguat

Akhirnya. Dalam melakukan pergantian perlu diperhatikan adalah Hal- hal

sebagai berikut: Dalam melakukan penyoderan panas solder yang dipakai dengan

panas +/_40 o c panas, karena bila suhu solder terlalu panas hal tersebut dapat

mengakibat IC tersebut menjadi rusak dalam pemasangan kembali dimana gambar

rangkaian dapat dilihat seperti Gambar 3.4diatas tapi untuk bagian L ( kiri)

2. Apa penyebab suara yang keluar hanya bagian Left?

11

Page 12: laporan-audio

Sebab gangguan: Kalau pada load spiker tidak muncul kecil ( tidak

normal) sehimbang..

Gejala Gangguan: Gangguan seperti ini terjadi diperkirakan terjadi pada

Rangkain penguat depan , driver dan penguat akhir baik , Penguat bagian R dan

Penguat bagian L.

Pencarian Gangguan: Hidupkan pesawat Power amplifier,bila suara kecil

tidak normal, Ukur tegangan sumber tegangan dari IC Transistor, Bila ternyata

tegangan sumber dari IC tidak ada, atau tidak sesuai maka periksa sumber

tegangan Dari Catu daya dari power suplay. Bila setelah melakukan pengukuran

ternyata tegangan sudah sesuai maka, perlu diganti IC ( Transistor) penguat

Akhirnya. Dalam melakukan pergantian perlu diperhatikan adalah Hal- hal

sebagai berikut: Dalam melakukan penyoderan panas solder yang dipakai dengan

panas +/_40 o c panas, karena bila suhu solder terlalu panas hal tersebut dapat

mengakibat IC tersebut menjadi rusak dalam pemasangan kembali dimana gambar

rangkaian dapat dilihat seperti Gambar 3.4diatas tapi untuk bagian , Langkah

tersebut dapat dilakukan dari penguat akhir, Driver dan penguat penguat depan.

3. Apa penyebab munculnya suara kecil?

Sebab gangguan: Kalau pada load spiker tidak muncul kecil ( tidak

normal) sehimbang..

Gejala Gangguan: Gangguan seperti ini terjadi diperkirakan terjadi pada

Rangkain penguat depan , driver dan penguat akhir baik , Penguat bagian R dan

Penguat bagian L.

Pencarian Gangguan: Hidupkan pesawat Power amplifier,bila suara kecil

tidak normal, Ukur tegangan sumber tegangan dari IC Transistor, Bila ternyata

tegangan sumber dari IC tidak ada, atau tidak sesuai maka periksa sumber

tegangan Dari Catu daya dari power suplay. Bila setelah melakukan pengukuran

ternyata tegangan sudah sesuai maka, perlu diganti IC ( Transistor) penguat

12

Page 13: laporan-audio

Akhirnya. Dalam melakukan pergantian perlu diperhatikan adalah Hal- hal

sebagai berikut: Dalam melakukan penyoderan panas solder yang dipakai dengan

panas +/_40 o c panas, karena bila suhu solder terlalu panas hal tersebut dapat

mengakibat IC tersebut menjadi rusak dalam pemasangan kembali dimana gambar

rangkaian dapat dilihat seperti Gambar 3.4diatas tapi untuk bagian , Langkah

tersebut dapat dilakukan dari penguat akhir, Driver dan penguat penguat depan.

7. Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum perawatan dan perbaikan power amplifier

dapat saya simpulkan bahwa di dalam merancang suatu power amplifier harus

memperhatikan beberapa hal diantaranya harus menentukan besaran daya

yang akan dikeluarkan oleh power amplifier sehingga kita dapat menentukan

komponen yang akan digunakan dan tentu saja. Untuk dapat mengecek power

amplifier yang kita rancnag sudah dpat bekerja dengan baik atau tidak kita

harus mengeceknya dengan osiloskop dengan memberikan sinyal input, dan

melihat bentuk sinyal output pada osiloskop karena semakin besar sinyal input

yang diberikan dan bentuk sinyal output tidak cacat maka ha ini dapat

dikatakan bahwa sutu power amplifier dalam kondisi baik.

13