Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dan Pengukuran Kinerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah...
Transcript of Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah...
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Untuk menilai keberhasilan pencapaian Tujuan dan Sasaran yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Koperasi Usaha Kecil
dan Menengah dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviuw atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penilaian mencakup tingkat pencapaian target masing-masing sasaran strategis
dari masing-masing indikator sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD
tahun 2016 – 2021 maupun Rencana Kinerja Perubahan Tahunan 2018.
Predikat penilaian capaian kinerja sasaran dikelompokkan dalam skala
pengukuran ordinal sebagai berikut :
>95% s/d 100% : Sangat Berhasil.
>80% s/d 95% : Berhasil.
>50% s/d 80% : Cukup Berhasil.
< 50% : Tidak Berhasil.
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator
kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100 termasuk pada angka capaian
kinerja sebesar 100.
Angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja
sasaran yang mencapai kurang dari 0 termasuk pada angka capaian kinerja.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASIPencapaian sasaran strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah pada
tahun 2018 berdasarkan misi adalah sebagai berikut:
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 20
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
Tabel 3.1. Pencapaian sasaran strategisDinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Berdasarkan Misi
No Uraian Sasaran
Jumlah Indikator Kinerja
Sasaran
Rata-rata Capaian
(%)Predikat
A. Misi Satu: 1. Meningkatnya akuntabilitas
kinerja dan keuangan Dinas Koperasi UKM
2 Surat Inspektorat Kab Sleman Nomor : 700.04/ A.16/208/2018 tanggal 31 Des 2018 dinyatakan bahwa tidak terdapat kelemahan yang dikategorikan temuan.
LKjIP akan dinilai pada awal tahun 2019
2. Meningkatnya kualitas pelayanan publik
1 106,99 Sangat Berhasil
B. Misi Tiga:
1. Meningkatkan keberdayaan lembaga Koperasi
2 105,27 Sangat Berhasil
2. Meningkatkan keberdayaan UMKM
2 129,83 Sangat Berhasil
3.1. TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2018Uraian pencapaian sasaran strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah tahun 2018 secara rinci sebagai berikut:
a. MISI SATU: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui
peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang
terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
1) SASARAN SATU, Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan
dengan hasil pencapaian 100%, predikat Sangat Berhasil diperoleh
dengan perhitungan sebagai berikut.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 21
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
Tabel 3.2 Penghitungan Pencapaian Sasaran Misi Satu
No Indikator Kinerja Sasaran
Realisasi 2017
Tahun 2018
Target Realisasi Capaian (%)
1.
2.
Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti
Predikat LAKIP
100%
A
100%
A
100%
-
100%
Penilaian akan
dilakukan awal tahun
2019Rata-rata capaian kinerja
Indikator Kinerja Sasaran nomor urut 1 (satu), presentase temuan hasil
pemeriksaan yang ditindaklanjuti dicapai melalui program sebagai berikut:
1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan dan
kekayaan daerah.
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN nomor urut 1 (satu),
presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti, berdasarkan
surat Inspektorat Kabupaten Sleman Nomor : 700.04/A.16/208/2018
tanggal 31 Desember 2018 dinyatakan bahwa tidak terdapat kelemahan
yang dikategorikan temuan.
Dicapai melalui satu program yaitu:
1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan dan
kekayaan daerah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran
adalah:
1. Menyiapkan dan menyimpan kelengkapan dokumen dengan baik
2. Membuat analisis resiko pada kegiatan yang dianggap prioritas dan
diperkirakan dapat menimbulkan dampak negatif bagi organisasi dan
masyarakat.
3. Komitmen dan semangat aparatur pengelola untuk mentaati aturan
yang ada.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 22
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
Sedangkan yang masih menjadi hambatan adalah :
1. Keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki.
Strategi pemecahan masalah:
1. Dalam setiap apel pagi hari Senin maupun di dalam rapat
dengan pejabat struktural/staf, Pimpinan selalu mengingatkan agar
aparatur negara dapat menjadi panutan bagi masyarakat, oleh sebab
itu perlunya mentaati aturan yang berlaku serta meminimalisir resiko
suatu pekerjaan dengan cara bekerja secara profesional, transparan,
semangat, jujur dan jika menemui masalah perlunya dikoordinasikan
di tingkat dinas terlebih dahulu untuk mencari solusi dan jika diperlukan
bisa minta pendampingan dari instansi teknis terkait.
2. Sekalipun kekurangan sumber daya manusia merupakan
masalah di semua OPD, namun dengan keterbatasan personil yang
ada berusaha untuk tetap dioptimalkan.
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN nomor urut 2 (dua), predikat
LKjIP dicapai melalui program sebagai berikut:
1. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH.
2. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan.
Capaian indikator predikat LKjIP berdasarkan Ikhtisar hasil evaluasiSakip
OPD tahun 2017 tanggal 31 Desember 2018, mendapatkan nilai 84,83
dengan predikat A.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran,
adalah:
1. Menentukan target kinerja yang terukur dan logis.
2. Membuat proses bisnis
Sedangkan hambatannya antara lain :
1. Belum semua pelaku usaha masuk dalam Data UMKM.
2. Pengelolaan data UMKM masih ditangani secara parsial oleh masing-
masing OPD.
3. Belum terkoneksinya data UMKM dalam satu sistem.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 23
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
Strategi Pemecahan Masalah:
1. Menambah kegiatan baru di tahun 2019 yaitu pengkajian dan
pengembangan sistem informasi, output dari kegiatan ini berupa
pengembangan sistem satu data UMKM. Adapun hasil yang ingin
dicapai adalah meningkatnya ketersedian data yang bisa diakses oleh
masyarakat dan ragam informasi UMKM di semua sektor. Termasuk
menganggarkan tambahan tenaga non PNS sebagai pengelola data
UMKM dimaksud.
2. Melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk e-SAKIP.
2). SASARAN DUA: Meningkatnya kualitas pelayanan publik dengan hasil
pencapaian 106,99% predikat Sangat Berhasil diperoleh dengan
perhitungan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Penghitungan Pencapaian Sasaran Misi Satu
No Indikator Kinerja SasaranRealisasi
2017Tahun 2018
Target Realisasi Capaian (%)
1. Indeks Kepuasan Masyarakat
84,25% 78,80% 83,87% 106,43
Rata-rata capaian kinerja 106,43
Indikator Kinerja Sasaran nomor urut 1 (satu) ,Indeks Kepuasan
Masyarakat dicapai melalui program sebagai berikut:
1. Pelayanan administrasi perkantoran
2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
4. Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
5. Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
6. Pengembangan data/informasi/statistik daerah.
7. Program Penegakan hukum
Capaian Indikator Kinerja Sasaran, Indeks Kepuasan Masyarakat
diperoleh melalui survey kepuasan masyarakat atas pelayanan di Instansi
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dengan mengajukan 14
pertanyaan kepada responden. | Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 24
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
Indikator indeks kepuasan layanan yang didukung oleh berbagai
program/kegiatan, diasumsikan untuk menunjang pelayanan dan
kepuasan masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran,
terdapat 2 unsur pelayanan dalam survey dinmaksud yang mendapatkan
nilai skor tertinggi dengan sebutan baik adalah:
1. Tidak dipungut biaya pelayanan dan
2. Kesopanan dan keramahan pelayanan.
Sedangkan 2 unsur pelayanan lainnya yang masih perlu mendapat
perhatian lebih lanjut antara lain :
1. Kecepatan pelayanan dan
2. Ketepatan jadwal pelayanan.
Sekalipun kedua unsur di atas berpredikat baik, namun ke depan perlu
untuk ditingkatkan pelayanannya.
Strategi Pemecahan Masalah:
1. Mengoptimalkan pelayanan dengan semboyan/ motto CINTA (Cerdas,
INovatif, Tepat dan Amanah).
2. Membuat dan memasang Standar Operasional Prosedur (SOP) di
tempat strategis di kantor Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
agar ditaati oleh semua ASN dan karyawan yang ada.
3. Membuat analisis resiko pada kegiatan pelayanan masyarakat.
b. MISI TIGA : Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas
dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.
1) SASARAN PERTAMA: Meningkatnya keberdayaan lembaga Koperasi,
dengan hasil pencapaian 105,22% dengan predikat Sangat Berhasil
diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :
Tabel 3.5 Penghitungan Pencapaian Sasaran dua, Misi Tiga
No Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2018
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 25
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
Sasaran 2017 Target Realisasi Capaian (%)
1.
2.
Koperasi yang terbentuk per tahun
Presentase koperasi aktif
11
93,00%
10 badan hukum
koperasi
92,60%
11 badan hukum
koperasi
93,01%
110,00
100,44
Jumlah capaian rata-rata 105,22
INDIKATOR KINERJA SASARAN nomor urut 1 (satu), Koperasi yang
terbentuk per tahun, dicapai melalui satu program yaitu:
- Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian
sasaran adalah:
1. Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi untuk melegalitaskan
usahanya.
2. Dinas melakukan sosialisasi kebijakan tentang usaha kecil
menengah, penyuluhan perkoperasian, meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang aturan perundangan dan tentang prinsip-prinsip
perkoperasian.dibawah 4,8 m pajah SHU x 25 2 diatas 4,*M
Hambatan yang ditemui adalah :
1. Jumlah personil Pembina koperasi kurang sebanding dengan jumlah
koperasi yang dibina (data akhir tahun 2018 tercatat 444 koperasi).
2. Dalam membina gerakan koperasi timbul berbagai dinamika, yang
tentunya tidak dapat diselesaikan di tingkat kabupaten ataupun
provinsi. Oleh sebab itu perlu dukungan regulasi atau kebijakan
tingkat pusat, salah satu contoh : pajak untuk koperasi dan UMKM
saat ini dihitung 0,5 % x volume usaha/ omset (jika omset dibawah
4,8 milyard), dan jika SHU koperasi/UMKM diatas 4,8 milyard, maka
masih akan dikenakan pajak progresif maksimal 30%nya. Hal ini
masih dirasa memberatkan bagi gerakan koperasi, karena koperasi
juga harus menanggung pajak SHU bagian anggota sebesar 10%,
sehingga perhitungan pajaknya ganda untuk PPh.
Strategi pemecahan masalah:
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 26
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
1. Guna mengatasi masalah keterbatasan personil, dinas bekerja
sama dengan Perguruan Tinggi, praktisi dan berbagai assosiasi
yang menguasai permasalahan koperasi.
2. Melakukan kordinasi dengan pusat, sambil menunggu
peraturan /kebijakan baru.
Beberapa penghargaan yang diterima oleh binaan Bidang Koperasi
tahun 2018 sebagai berikut:
1. Koperasi Simpan Pinjam
1) Koperasi Simpan Pinjam Merapi Mulia, beralamat Daleman
Girikerto, Turi, Sleman. Sebagai Peringkat III Tingkat Provinsi
2. Koperasi Konsumen
1) Kopma UGM, beralamat di Kampus Universitas Gadjah
Mada, Bulaksumur, Depok, Sleman.
2) Kopma UNY, beralamat di Kompleks Karang Malang,
Caturtunggal, Depok, Sleman. Sebagai Peringkat III Tingkat
Provinsi.
3. Koperasi Produsen
1) Koperasi Sarono Makmur, beralamat di Kiyaran, Wukirsari,
Cangkringan, Sleman. Sebagai Peringkat II Juara Tingkat
Provinsi
4. Koperasi Jasa
1) KSU Swaloka, beralamat di Kompleks Colombo 4,
Caturtunggal, Depok, Sleman. Sebagai Peringkat 1 Juara
Tingkat Provinsi.
5. Koperasi Pemasaran
1) KSU Lansia, beralamat di Komplek Pertanian, Purwomartani,
Kaklasan, Sleman. Sebagai Peringkat 2 Juara Tingkat
Provinsi.
Selaian hal tersebut di atas, Dinas Koperasi UKM Kabupaten Sleman
pada tahun 2018 mendapat Penghargaan Peringkat III di tingkat
Provinsi DIY sebagai dinas yang menerapkan keterbukaan terhadap
Informasi publik.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 27
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
INDIKATOR KINERJA SASARAN, nomor urut 2 (dua) persentase
koperasi yang aktif, dicapai melalui satu program yaitu:
- Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan adalah:
1. Dinas melakukan usaha peningkatan kualitas kelembagaan koperasi
berupa forum komunikasi, temu kemitraan, penilaian kesehatan
koperasi, koperasi yang berprestasi, bintek penyelenggaraan RAT,
koperasi yang akan mendirikan badan hukum dan koperasi yang
merubah Anggaran Dasarnya.
2. Disamping itu Dinas juga melakukan pembinaan berupa : kemitraan
antar koperasi, pameran hari koperasi nasional, sosialissasi
pemahaman perkoperasian, penyelesaian koperasi yang bermasalah
dan hal lain yang berkaitan dengan tupoksi bidang koperasi.
3. Dinas memberikan penghargaan serta pinjaman penguatan modal
bergulir melalui dana APBD bagi koperasi yang berprestasi.
Sedangkan hambatan/kendala adalah:
1. Terbatasnya SDM koperasi untuk membina koperasi dalam era
globalisasi
2. Belum optimlanya jaringan kerjasama antar koperasi, baik secara
vertikal maupun horisontal.
3. Masih banyak koperasi yang hanya mengandalkan aturan main
pada Anggaran Dasar, belum dilengkapi dengan Anggaran Rumah
Tangga maupun Peraturan Khusus.
4. Sebagian besar koperasi belum memiliki visi untuk modern dari segi
SDM, kelembagaan, usaha dan inovasi.
Strategi Pemecahan masalah :
1. Menginventarisir berbagai masalah yang ada untuk didiskusikan
bersama dalam rapat dengan pejabat struktural/staf, sehingga
siapapun yang ditugaskan ke lapangan kapasitasnya adalah | Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 28
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
mewakili dinas. Dinas telah membuat panduan tertulis dan
berbagai kebijakan sebagai bekal bagi petugas untuk turun
lapangan. Disamping itu menyelenggarakan berbagai pelatihan dan
pendampingan guna dapat meningkatkan kesiapan SDM dan
usaha koperasi dalam era globalisasi.
2. Perlunya diselenggarakan temu usaha yang berkesinambungan,
agar tercipta jaringan kerjasama antar koperasi, baik secara vertikal
maupun horisontal. Pada tahun 2019 Dinas Koperasi akan bekerja
sama dengan Dekopin Pusat untuk menyelenggarakan berbagai
pelatihan, seminar, forkum kepada gerakan koperasi di Kabupaten
Sleman.
3. Dalam setiap penyuluhan, pelatihan ataupun ketika
mengadakan kunjungan ke gerakan, petugas tak henti-hentinya
menghimbau kepada pengurus agar segera melengkapi koperasi
dengan Anggaran Rumah Tangga maupun Peraturan Khusus, agar
semua aturan main koperasi terdokumentasi dengan baik.
4. Ke depan ada wacana setiap gerakan koperasi supaya menyusun
atau membuat Renstra koperasi, sehingga koperasi memiliki visi
dan misi yang jelas untuk menjadi modern baik dari segi SDM,
kelembagaan, usaha dan inovasi.
2) SASARAN KEDUA, Meningkatnya keberdayaan UMKM,
dengan hasil pencapaian 106,44% dengan predikat Sangat
Berhasil diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :
Tabel 3.5 Penghitungan Pencapaian Sasaran dua, Misi Tiga
No Indikator Kinerja Sasaran Realisasi (2017)
Tahun 2018
Target Realisasi Capaian (%)
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 29
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
1.
2.
Peningkatan aksesibilitas UMKM
Jumlah Wirausaha baru
23
140
45
125
49
130
108,88%
1
04,00%
Jumlah capaian rata-rata 106,44
INDIKATOR KINERJA SASARAN, nomor urut 1 (satu), Peningkatan
aksebilitas UMKM dicapai melalui program sebagai berikut:
- Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran
adalah:
1. Sosialisasi penguatan modal bagi Koperasi dan UMKM. semakin
lebih ditingkatkan frekwensinya. .
2. Kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk melegalitaskan
usahanya.
Hambatan yang masih ditemui adalah :
1. Bunga pinjaman penguatan modal APBD sebesar 6% tahun flat,
lebih mahal bila dibandingkan dengan bunga Kredit Usaha Rakyat
(KUR), yang 7% pertahun dengan bunga menurun, sehingga kalau
dirata-rata perbulan hanya 0,3%.
Strategi pemecahan masalah:
1. Regulasi berkaitan penguatan modal, perlu ditinjau ulang, jika
dimungkinkan bunganya diturunkan dibawah 6% dan jangka waktu
pinjaman diperpanjang..
INDIKATOR KINERJA SASARAN, nomor urut 2 (dua) jumlah
wirausaha baru, dicapai melalui satu program yaitu:
- Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompeti-
tif Usaha Kecil dan Menengah
Capaian indikator Jumlah wirausaha baru mencapai 104%. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan adalah:
1. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku lokal.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 30
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
2. Munculnya paradigma baru Sekolah Menengah Kejuruan banyak
mendapat fasilitas untuk menciptakan suatu angkatan yang siap
kerja.
3. Kondisi wilayah Sleman sangat stategis dan mendukung untuk
berwirausaha, hal ini didukung dengan potensi Sleman yang sangat
strategis sebagai obyek wisata dan berpredikat sebagai kota
pelajar.
Sedangkan yang masih menjadi hambatan/kendala adalah:
1. Usulan kegiatan PUPM, dalam pelaksanaannya terkadang jumlah
peserta kurang terpenuhi.
2. Belum adanya pemetaan UMKM di setiap kecamatan sehingga data
UMKM belum sepenuhnya valid, misal pelaku usaha sdh pernah
mengkuti pelatihan apa saja, dan pelatihan apa yang masih
dibutuhkan.
Strrategi Pemecahan masalah :
1. Mengkomunikasikan dengan kecamatan dan desa, ditindaklanjuti
dengan menyurati desa/dusun yang mengusulkan pelatihan, supaya
menyiapkan pesertanya dulu, baru kegiatan dilaksanakan.
2. Menginventarisir peserta pelatihan dan mengelompokkan dalam
jenis pelatihan dan pelatihan apa saja yang masih dibutuhkan,
membuat peta UMKM, penataan sentra bagi UMKM. Guna
memudahkan pengambilan kebijakan dan pembinaan pelaku usaha.
3.2. REALISASI/ CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018 DENGAN TAHUN 2017 Realisasi capaian kinerja tahun 2018 tidak dapat disandingkan dengan
realisasi kinerja tahun 2017. Adapun realisasi capaian kinerja Dinas Koperasi,
Usaha Kecil dan Menengah yang baru terbentuk pada tahun 2018 sebagai
berikut :
Sasaran Strategis 2018 Indikator Kinerja 2018 Target
2018Realisasi
2018Capaian
Kinerja (%)1 2 3 4 5
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan
Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditinjaklanjuti
100% 100% 100%
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 31
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
Keuangan Predikat LAKIP A --
Dinilai pada awal tahun
2019
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Indeks Kepuasan Masyarakat
78,80% 83,87% 106,43%
Meningkatnya keberdayaan lembaga koperasi
Koperasi yang terbentuk per tahun
10 koperasi 11 koperasi 110,00%
Persentase koperasi aktif
92,60% 93,01% 100,44%
Meningkatnya keberdayaan UMKM kualitas kelembagaan
Peningkatan aksebilitas UMKM
45 UMKM 49 UMKM 108,88%
Jumlah wirausaha baru
125 wirausaha baru
130 wirausaha baru
104,00%
3.3. REALISASI KINERJA TAHUN 2018 DENGAN TARGET KINERJA TAHUN 2021
Acuan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dalam melaksanakan
kinerja bersumber dari Renstra Dinas. Kementerian Koperasi dan UKM
belum pernah menetapkan standar nasional berkaitan dengan realisasi kinerja
sehingga dalam penjabarannya Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
tidak pernah mengampu realisasi kinerja standar nasional.
Sasaran Strategis 2018 Indikator Kinerja 2018 Realisasi
2018Target Kinerja
tahun 20211 2 3 4
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan
Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditinjaklanjuti
Predikat LAKIP
100%
Belum dilakukan penilaian
100%
A
Meningkatnya kualitas pelayanan publik
Indeks Kepuasan Masyarakat 83,87% 82,00% (akan diadakan perubahan di Renstra dinas)
Meningkatnya keberdayaan lembaga koperasi
Koperasi yang terbentuk per tahun
10 koperasi 10 koperasi(setiap tahun target yang
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 32
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
ditatapkan 10 koperasi)
Persentase koperasi aktif 92,60% 93,01%
Meningkatnya keberdayaan UMKM kualitas kelembagaan
Peningkatan aksebilitas UMKM 49 UMKM 45 UMKM(setiap tahun target aksesibilitas yang ditetapkan 45)
Jumlah wirausaha baru 125 wirausaha baru
145 wirausaha baru
3.4. REALISASI KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2018 DENGAN REALISASI KINERJA PROVINSI DAN TARGET NASIONALAcuan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dalam melaksanakan
kinerja bersumber dari Renstra Dinas. Kementerian Koperasi dan UKM serta
Dinas Koperasi UKM provinsi DIY, belum menetapkan standar berkaitan
dengan realisasi kinerja sehingga dalam penjabarannya Dinas Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah tidak pernah mengampu realisasi kinerja standar provinsi
dan nasional dimaksud.
3.5. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/ KEGAGALAN ATAU PENINGKAT-AN/PENURUNAN KINERJA, SERTA ALTERNATIF SOLUSI YANG TELAH DILAKUKANPada tabel di atas terlihat bahwa dari 6 uraian indikator kinerja semua
mendapatkan predikat sangat berhasil.
Faktor-faktor yang menjadi penyebab keberhasilan capaian sasaran IKU
maupun sasaran strategis adalah:
1. Kemauan yang tinggi dari masyarakat untuk berwirausaha
2. Kemudahan memperoleh bahan baku lokal.
3. Promosi produk diantaranya melalui keikutsertaan pada pameran berskala
lokal, regional dan nasional.
4. Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dengan mendirikan koperasi.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 33
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
5. Perkembangan wilayah Kabupaten Sleman yang menjadikan Kabupaten
Sleman sebagai lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi.
Faktor-faktor yang menjadi penyebab penurunan kinerja dalam pelaksanaan
program/kegiatan sebagai berikut:
1. Kurangnya SDM yang memiliki kapasitas dan kompetensi di bidang
pembinaan, penumbuhan dan pengembangan Koperasi dan UMKM.
2. Terbatasnya kapasitas SDM Koperasi dan UMKM berdampak pada
rendahnya penguasaan teknologi, inovasi, daya saing, kerja sama antar
koperasi/UMKM dan tidak terpenuhinya produk yang berkualitas sesuai
permintaan pasar.
3.6. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBERDAYA (SDM, KEUANGAN, ASET DAN SEBAGAINYA)Jumlah binaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah yang ada di
wilayah Kabupaten Sleman pada akhir tahun 2018 sebanyak 444 koperasi dan
36.653 UMKM , bila dibandingkan dengan jumlah sumber daya manusia yang
dimiliki dinas (32 orang) sangatlah terbatas, oleh sebab itu Dinas bekerjasama
menggandeng Perguruan Tinggi, akademisi, praktisi dan berbagai assosiasi
yang menguasai koperasi dan UKM untuk turut terlibat memajukan sektor ini.
Demikian halnya efisiensi di bidang keuangan telah dilakukan, dengan cara
tidak semua pelaksanaan kegiatan menggunakan harga yang maksimal yang
tertuang dalam Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ) ataupun Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), sepanjang memungkinkan memakai harga di
bawah standar SHBJ dan DPA, dengan catatan tetap tidak mengurangi
kwalitas serta klasifikasi yang dibutuhkan . Berkaitan dengan aset yang dimiliki,
sekalipun masih dalam keterbatasan karena merupakan Organisasi Perangkat
Daerah baru, namun Dinas berusaha tetap merawat dengan baik agar
penggunaannya dapat lebih optimal.
3.7. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJUANG KEBERHASILAN ATAUPUN KEGAGALAN PENCAPAIAN KINERJA SASARAN/OUTCOME.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 34
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
Secara umum pelaksanaan program/kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah pada Tahun 2018 berjalan dengan baik dan lancar. Dari anggaran
sebesar Rp. 5.551.229.698, yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung Rp,
2.036.603.548 terealisir sebesar 1.978.115.046 atau 97,13%
Sedangkan Belanja Langsung sebesar Rp. 3.514.626.150. terealisir sebesar
Rp. 3.307.961.273. atau realisasi keuangannya mencapai 94,12% dan
realisasi fisiknya mencapai 100,00 %.
Belanja langsung dimaksud dialokasikan untuk melaksanakan 17 program yang
meliputi 33 kegiatan dan dan teridiri dari 11 sub kegiatan.
B. REALISASI ANGGARANSesuai dengan perjanjian kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
Tahun 2018, maka target dan realisasi anggaran yang digunakan untuk
mewujudkan kinerja organisasi sesuai dokumen Perjanjian Kinerja sebagai
berikut:
No NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI KEU (Rp.)
REALISASI KEU (%)
REALISA-SI FISIK
(%)
1 2 3 4 5 6
1 Pengelolaan Website 79.887.500 79.217.200 99,16% 100%
2 Penyediaan jasa administrasi keuangan 47.340.000 47.040.000 99,37% 100%
3 Penyediaan jasa keamanan dan kebersihan 180.621.800 179.442.136 99,35% 100%
4Pengadaan perlengkapan dan peralatan gedung kantor dan rumah dinas
126.683.550 125.010.300 98,68% 100%
5
Pemelihraan rutin/berkala edung, kendaraan, peralatan, mesir dan meubelair
297.881.200 255.180.137 85,67% 100%
6Pengelolaan kepegawaian dan peningkatan kapasitas pegawai
53.764.900 53.694.900 99,87% 100%
7Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
33.283.000 33.273.000 99,97% 100%
8 Penyusunan perencanaan SKPD 24.348.000 24.030.000 98,69% 100%
9
Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil dan Menengah
630.493.300 627.553.800 99,53% 100%
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 35
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
10 Pengelolaan dokumen SKPD 27.935.500 27.934.200 100,00% 100%
11 Penguatan pelaksanaan reformasi birokrasi 16.097.400 16.083.400 99,91% 100%
12 Penatausahaan keuangan dan aset SKPD 22.960.000 22.153.500 96,46% 100%
13 Pengawasan perijinan IUMK 19.797.500 19.315.000 97,56% 100%
14Pembangunan kelembagaan ekonomi desa
38.930.000 38.919.500 99,97% 100%
15Sosialisasi kebijakan tentang usaha kecil menengah
65.610.000 64.475..000 98,27% 100%
16.
Pemantauan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi usaha mikro kecil dan menengah
28.436.000 25.336.334 89,10% 100%
17Pengembangan sarana pemasaran produk usaha mikro kecil menengah
185.682.000 131.534.000 70,84% 100%
18Penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil dan menengah
226.279.800 204.428720 90,34% 100%
19
Pemanfaatan fasilitasi pemerintah untuk usaha kecil menengah dan koperasi
26.390.000 25.895.000 98,12% 100%
20Penggunaan dana pemerintah bagi usaha mikro kecil menengah
23.938.000 20.130.500 84,09% 100%
21
Pembangunan sistem informasi perencanaan pengembangan perkoperasian
28.120.000 27.920.000 99,29% 100%
22 Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian 103.865.000 88.270.000 84,99% 100%
23Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi
108.530.500 106.713.000 99,33% 100%
24Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi
129.863.500 108.201.442 83,32% 100%
25 Penyelesaian permasalahan koperasi 25.386.000 22.408.380 88,27% 100%
26Pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi
54.310.000 52.029.000 95,80% 100%
27 Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan 459.081.300 458.980.800 99,98% 100%
28 Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD 71.738.000 69.649.000 97,09% 100%
29Pembinaan kemitraan usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah
99.674.000 98.924.000 99,25% 100%
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 36
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
30
Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri
79.368.600 79.241.100 99,84% 100%
31Kerjasama kemitraan industri mikro, kecil dan menengah dengan swasta
44.289.800 43.479.800 98,17% 100%
32 Pelatihan kewirausahaan bagi pemuda 203.714.100 203.610.100 99,95% 100%
33Pengolahan, updating dan analisis data dan statistik daerah
270.790.000 270.772.500 99,99% 100%
34 Penunjang pelayanan administrasi perkantoran 310.029.200 284.659.348 91,82% 100%
3.514.626.150 3.307.951.297 94,12% 100%
BAB IVPENUTUP
Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah tahun 2018, semoga dapat menjadi gambaran pencapaian
kinerja organisasi, sekaligus dapat dijadikan feedback untuk penyusunan program | Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 37
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
dan kegiatan pada tahun selanjutnya. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja aparat,
disamping itu kiranya akan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
A. Kesimpulan umum atas capaian kinerja:
1. Jumlah koperasi aktif tahun 2017 sebanyak 479 koperasi, sedangkan jumlah
seluruh koperasi mencapai 515 koperasi. Namun pada tahun 2018 jumlah
koperasi aktif mengalami penurunan menjadi 413 koperasi, dari jumlah
seluruh koperasi sebanyak 444.
2. Minimnya regenerasi kepengurusan di gerakan koperasi dan terbatasnya
generasi muda yang berminat bekerja di koperasi serta menjadi
wirusahawan.
3. Belum seluruh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah masuk dalam
database UMKM, dari pendataan yang dilakukan tahun 2018 terdapat 36.653
UMKM, yang terdiri dari Usaha Mikro 35.682, Usaha Kecil 942 dan Usaha
Menengah 29.
4. Terbatasnya kapasitas SDM Koperasi dan UMKM, berdampak pada
rendahnya penguasaan teknologi, inovasi, promosi, daya saing dan
terwujudnya produk yang berkualitas seuai permintaan pasar.
5. Bunga pinjaman penguatan modal APBD sebesar 6% tahun flat, lebih mahal
bila dibandingkan dengan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang 7%
pertahun dengan bunga menurun, sehingga kalau dirata-rata perbulan hanya
0,3%.
6. Belum adanya jabatan fungsional koperasi yang jumlahnya memadai.
7. Penyempurnaan sarana dan prasarana PLUT Mandiri sesuai standar yang
ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, yang mendesak saat ini
berkaitan dengan tempat/ kantor PLUT yang belum pasti lokasinya.
8. Pelaku usaha belum selurunya dapat mengakses aplikasi layanan Informasi
Teknologi.
B. Langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 38
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
1. Perlunya dilakukan pembinaan secara berkesinambungan bagi koperasi aktif
agar dapat mempertahankan prestasinya, dan bagi koperasi tidak aktif
supaya dilakukan pendampingan secara berkelanjutan,
2. Pada tahun anggaran 2019 Dinas akan menyusun Rencana Induk
Pengembangan Koperasi dan UKM (blue print) untuk acuan pelaksana
kegiatan yang berkesinambugan. Diisamping itu pelatihan bagi pengurus,
pengawas, manajer koperasi perlu ditambah angkatan/ volumenya, pada
tahun 2019 Pelatihan Perkoperasian diarahkan di tingkat pelajar/mahasiswa
agar regenerasi di koperasi tetap berjalan, demikian halnya pelatihan
kewirausahaan yang menjadi sasaran adalah generasi muda/ karang taruna
agar tumbuh wirausaha muda yang tangguh dan siap bersaing.
3. Menambah kegiatan baru di tahun 2019 yaitu pengkajian dan pengembangan
sistem informasi, output dari kegiatan ini berupa pengembangan sistem satu
data UMKM. Adapun hasil yang ingin dicapai adalah meningkatnya
ketersedian data yang bisa diakses oleh masyarakat dan ragam informasi
UMKM di semua sektor. Termasuk menganggarkan tambahan tenaga non
PNS sebagai pengelola data UMKM dimaksud.
4. Menyelengarakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kemapuan SDM
koperasi serta kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, dalam
hal ini pemerintah pusat, pelaku usaha, akademis, praktisi dan berbagai
assosiasi untuk dapat bekerjasama membantu dan mendorong koperasi dan
UMKM dalam meningkatkan kualitas produknya.
5. Regulasi berkaitan penguatan modal, perlu ditinjau ulang, jika dimungkinkan
bunganya diturunkan dibawah 6% dan jangka waktu pinjaman diperpanjang.
6. Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sleman telah melakukan
koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Propvinsi DIY, pada awal
tahun 2019 akan meminta tenaga penyuluh perkoperasian dan telah disetujui.
7. Dinas telah membuat nota dinas ke pimpinan, namun masih diperlukan
koordinasi lebih lanjut dengan intansi teknis lainnya.
8. Pada tahun 2019 dinas akan melaksanakan berbagai pelatihan on line
khususnya bagi pelaku usaha untuk dapat mengakses informasi layanan
teknologi.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 39
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018
.
| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 40