Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah...

29
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviuw atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penilaian mencakup tingkat pencapaian target masing-masing sasaran strategis dari masing-masing indikator sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD tahun 2016 – 2021 maupun Rencana Kinerja Perubahan Tahunan 2018. Predikat penilaian capaian kinerja sasaran dikelompokkan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut : >95% s/d 100% : Sangat Berhasil. >80% s/d 95% : Berhasil. >50% s/d 80% : Cukup Berhasil. < 50% : Tidak Berhasil. Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100 termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100. | Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 20

Transcript of Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah...

Page 1: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

Untuk menilai keberhasilan pencapaian Tujuan dan Sasaran yang telah

ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Koperasi Usaha Kecil

dan Menengah dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviuw atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penilaian mencakup tingkat pencapaian target masing-masing sasaran strategis

dari masing-masing indikator sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD

tahun 2016 – 2021 maupun Rencana Kinerja Perubahan Tahunan 2018.

Predikat penilaian capaian kinerja sasaran dikelompokkan dalam skala

pengukuran ordinal sebagai berikut :

>95% s/d 100% : Sangat Berhasil.

>80% s/d 95% : Berhasil.

>50% s/d 80% : Cukup Berhasil.

< 50% : Tidak Berhasil.

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator

kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100 termasuk pada angka capaian

kinerja sebesar 100.

Angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja

sasaran yang mencapai kurang dari 0 termasuk pada angka capaian kinerja.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASIPencapaian sasaran strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah pada

tahun 2018 berdasarkan misi adalah sebagai berikut:

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 20

Page 2: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

Tabel 3.1. Pencapaian sasaran strategisDinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Berdasarkan Misi

No Uraian Sasaran

Jumlah Indikator Kinerja

Sasaran

Rata-rata Capaian

(%)Predikat

A. Misi Satu: 1. Meningkatnya akuntabilitas

kinerja dan keuangan Dinas Koperasi UKM

2 Surat Inspektorat Kab Sleman Nomor : 700.04/ A.16/208/2018 tanggal 31 Des 2018 dinyatakan bahwa tidak terdapat kelemahan yang dikategorikan temuan.

LKjIP akan dinilai pada awal tahun 2019

2. Meningkatnya kualitas pelayanan publik

1 106,99 Sangat Berhasil

B. Misi Tiga:

1. Meningkatkan keberdayaan lembaga Koperasi

2 105,27 Sangat Berhasil

2. Meningkatkan keberdayaan UMKM

2 129,83 Sangat Berhasil

3.1. TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2018Uraian pencapaian sasaran strategis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah tahun 2018 secara rinci sebagai berikut:

a. MISI SATU: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui

peningkatan kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang

terintegrasi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.

1) SASARAN SATU, Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan

dengan hasil pencapaian 100%, predikat Sangat Berhasil diperoleh

dengan perhitungan sebagai berikut.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 21

Page 3: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

Tabel 3.2 Penghitungan Pencapaian Sasaran Misi Satu

No Indikator Kinerja Sasaran

Realisasi 2017

Tahun 2018

Target Realisasi Capaian (%)

1.

2.

Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti

Predikat LAKIP

100%

A

100%

A

100%

-

100%

Penilaian akan

dilakukan awal tahun

2019Rata-rata capaian kinerja

Indikator Kinerja Sasaran nomor urut 1 (satu), presentase temuan hasil

pemeriksaan yang ditindaklanjuti dicapai melalui program sebagai berikut:

1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan dan

kekayaan daerah.

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN nomor urut 1 (satu),

presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti, berdasarkan

surat Inspektorat Kabupaten Sleman Nomor : 700.04/A.16/208/2018

tanggal 31 Desember 2018 dinyatakan bahwa tidak terdapat kelemahan

yang dikategorikan temuan.

Dicapai melalui satu program yaitu:

1. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan dan

kekayaan daerah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran

adalah:

1. Menyiapkan dan menyimpan kelengkapan dokumen dengan baik

2. Membuat analisis resiko pada kegiatan yang dianggap prioritas dan

diperkirakan dapat menimbulkan dampak negatif bagi organisasi dan

masyarakat.

3. Komitmen dan semangat aparatur pengelola untuk mentaati aturan

yang ada.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 22

Page 4: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

Sedangkan yang masih menjadi hambatan adalah :

1. Keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki.

Strategi pemecahan masalah:

1. Dalam setiap apel pagi hari Senin maupun di dalam rapat

dengan pejabat struktural/staf, Pimpinan selalu mengingatkan agar

aparatur negara dapat menjadi panutan bagi masyarakat, oleh sebab

itu perlunya mentaati aturan yang berlaku serta meminimalisir resiko

suatu pekerjaan dengan cara bekerja secara profesional, transparan,

semangat, jujur dan jika menemui masalah perlunya dikoordinasikan

di tingkat dinas terlebih dahulu untuk mencari solusi dan jika diperlukan

bisa minta pendampingan dari instansi teknis terkait.

2. Sekalipun kekurangan sumber daya manusia merupakan

masalah di semua OPD, namun dengan keterbatasan personil yang

ada berusaha untuk tetap dioptimalkan.

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SASARAN nomor urut 2 (dua), predikat

LKjIP dicapai melalui program sebagai berikut:

1. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian

pelaksanaan kebijakan KDH.

2. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan.

Capaian indikator predikat LKjIP berdasarkan Ikhtisar hasil evaluasiSakip

OPD tahun 2017 tanggal 31 Desember 2018, mendapatkan nilai 84,83

dengan predikat A.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran,

adalah:

1. Menentukan target kinerja yang terukur dan logis.

2. Membuat proses bisnis

Sedangkan hambatannya antara lain :

1. Belum semua pelaku usaha masuk dalam Data UMKM.

2. Pengelolaan data UMKM masih ditangani secara parsial oleh masing-

masing OPD.

3. Belum terkoneksinya data UMKM dalam satu sistem.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 23

Page 5: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

Strategi Pemecahan Masalah:

1. Menambah kegiatan baru di tahun 2019 yaitu pengkajian dan

pengembangan sistem informasi, output dari kegiatan ini berupa

pengembangan sistem satu data UMKM. Adapun hasil yang ingin

dicapai adalah meningkatnya ketersedian data yang bisa diakses oleh

masyarakat dan ragam informasi UMKM di semua sektor. Termasuk

menganggarkan tambahan tenaga non PNS sebagai pengelola data

UMKM dimaksud.

2. Melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk e-SAKIP.

2). SASARAN DUA: Meningkatnya kualitas pelayanan publik dengan hasil

pencapaian 106,99% predikat Sangat Berhasil diperoleh dengan

perhitungan sebagai berikut:

Tabel 3.3 Penghitungan Pencapaian Sasaran Misi Satu

No Indikator Kinerja SasaranRealisasi

2017Tahun 2018

Target Realisasi Capaian (%)

1. Indeks Kepuasan Masyarakat

84,25% 78,80% 83,87% 106,43

Rata-rata capaian kinerja 106,43

Indikator Kinerja Sasaran nomor urut 1 (satu) ,Indeks Kepuasan

Masyarakat dicapai melalui program sebagai berikut:

1. Pelayanan administrasi perkantoran

2. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

3. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

4. Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

5. Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa

6. Pengembangan data/informasi/statistik daerah.

7. Program Penegakan hukum

Capaian Indikator Kinerja Sasaran, Indeks Kepuasan Masyarakat

diperoleh melalui survey kepuasan masyarakat atas pelayanan di Instansi

Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dengan mengajukan 14

pertanyaan kepada responden. | Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 24

Page 6: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

Indikator indeks kepuasan layanan yang didukung oleh berbagai

program/kegiatan, diasumsikan untuk menunjang pelayanan dan

kepuasan masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran,

terdapat 2 unsur pelayanan dalam survey dinmaksud yang mendapatkan

nilai skor tertinggi dengan sebutan baik adalah:

1. Tidak dipungut biaya pelayanan dan

2. Kesopanan dan keramahan pelayanan.

Sedangkan 2 unsur pelayanan lainnya yang masih perlu mendapat

perhatian lebih lanjut antara lain :

1. Kecepatan pelayanan dan

2. Ketepatan jadwal pelayanan.

Sekalipun kedua unsur di atas berpredikat baik, namun ke depan perlu

untuk ditingkatkan pelayanannya.

Strategi Pemecahan Masalah:

1. Mengoptimalkan pelayanan dengan semboyan/ motto CINTA (Cerdas,

INovatif, Tepat dan Amanah).

2. Membuat dan memasang Standar Operasional Prosedur (SOP) di

tempat strategis di kantor Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

agar ditaati oleh semua ASN dan karyawan yang ada.

3. Membuat analisis resiko pada kegiatan pelayanan masyarakat.

b. MISI TIGA : Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas

dan kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.

1) SASARAN PERTAMA: Meningkatnya keberdayaan lembaga Koperasi,

dengan hasil pencapaian 105,22% dengan predikat Sangat Berhasil

diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 3.5 Penghitungan Pencapaian Sasaran dua, Misi Tiga

No Indikator Kinerja Realisasi Tahun 2018

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 25

Page 7: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

Sasaran 2017 Target Realisasi Capaian (%)

1.

2.

Koperasi yang terbentuk per tahun

Presentase koperasi aktif

11

93,00%

10 badan hukum

koperasi

92,60%

11 badan hukum

koperasi

93,01%

110,00

100,44

Jumlah capaian rata-rata 105,22

INDIKATOR KINERJA SASARAN nomor urut 1 (satu), Koperasi yang

terbentuk per tahun, dicapai melalui satu program yaitu:

- Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian

sasaran adalah:

1. Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi untuk melegalitaskan

usahanya.

2. Dinas melakukan sosialisasi kebijakan tentang usaha kecil

menengah, penyuluhan perkoperasian, meningkatkan pemahaman

masyarakat tentang aturan perundangan dan tentang prinsip-prinsip

perkoperasian.dibawah 4,8 m pajah SHU x 25 2 diatas 4,*M

Hambatan yang ditemui adalah :

1. Jumlah personil Pembina koperasi kurang sebanding dengan jumlah

koperasi yang dibina (data akhir tahun 2018 tercatat 444 koperasi).

2. Dalam membina gerakan koperasi timbul berbagai dinamika, yang

tentunya tidak dapat diselesaikan di tingkat kabupaten ataupun

provinsi. Oleh sebab itu perlu dukungan regulasi atau kebijakan

tingkat pusat, salah satu contoh : pajak untuk koperasi dan UMKM

saat ini dihitung 0,5 % x volume usaha/ omset (jika omset dibawah

4,8 milyard), dan jika SHU koperasi/UMKM diatas 4,8 milyard, maka

masih akan dikenakan pajak progresif maksimal 30%nya. Hal ini

masih dirasa memberatkan bagi gerakan koperasi, karena koperasi

juga harus menanggung pajak SHU bagian anggota sebesar 10%,

sehingga perhitungan pajaknya ganda untuk PPh.

Strategi pemecahan masalah:

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 26

Page 8: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

1. Guna mengatasi masalah keterbatasan personil, dinas bekerja

sama dengan Perguruan Tinggi, praktisi dan berbagai assosiasi

yang menguasai permasalahan koperasi.

2. Melakukan kordinasi dengan pusat, sambil menunggu

peraturan /kebijakan baru.

Beberapa penghargaan yang diterima oleh binaan Bidang Koperasi

tahun 2018 sebagai berikut:

1. Koperasi Simpan Pinjam

1) Koperasi Simpan Pinjam Merapi Mulia, beralamat Daleman

Girikerto, Turi, Sleman. Sebagai Peringkat III Tingkat Provinsi

2. Koperasi Konsumen

1) Kopma UGM, beralamat di Kampus Universitas Gadjah

Mada, Bulaksumur, Depok, Sleman.

2) Kopma UNY, beralamat di Kompleks Karang Malang,

Caturtunggal, Depok, Sleman. Sebagai Peringkat III Tingkat

Provinsi.

3. Koperasi Produsen

1) Koperasi Sarono Makmur, beralamat di Kiyaran, Wukirsari,

Cangkringan, Sleman. Sebagai Peringkat II Juara Tingkat

Provinsi

4. Koperasi Jasa

1) KSU Swaloka, beralamat di Kompleks Colombo 4,

Caturtunggal, Depok, Sleman. Sebagai Peringkat 1 Juara

Tingkat Provinsi.

5. Koperasi Pemasaran

1) KSU Lansia, beralamat di Komplek Pertanian, Purwomartani,

Kaklasan, Sleman. Sebagai Peringkat 2 Juara Tingkat

Provinsi.

Selaian hal tersebut di atas, Dinas Koperasi UKM Kabupaten Sleman

pada tahun 2018 mendapat Penghargaan Peringkat III di tingkat

Provinsi DIY sebagai dinas yang menerapkan keterbukaan terhadap

Informasi publik.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 27

Page 9: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

INDIKATOR KINERJA SASARAN, nomor urut 2 (dua) persentase

koperasi yang aktif, dicapai melalui satu program yaitu:

- Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan adalah:

1. Dinas melakukan usaha peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

berupa forum komunikasi, temu kemitraan, penilaian kesehatan

koperasi, koperasi yang berprestasi, bintek penyelenggaraan RAT,

koperasi yang akan mendirikan badan hukum dan koperasi yang

merubah Anggaran Dasarnya.

2. Disamping itu Dinas juga melakukan pembinaan berupa : kemitraan

antar koperasi, pameran hari koperasi nasional, sosialissasi

pemahaman perkoperasian, penyelesaian koperasi yang bermasalah

dan hal lain yang berkaitan dengan tupoksi bidang koperasi.

3. Dinas memberikan penghargaan serta pinjaman penguatan modal

bergulir melalui dana APBD bagi koperasi yang berprestasi.

Sedangkan hambatan/kendala adalah:

1. Terbatasnya SDM koperasi untuk membina koperasi dalam era

globalisasi

2. Belum optimlanya jaringan kerjasama antar koperasi, baik secara

vertikal maupun horisontal.

3. Masih banyak koperasi yang hanya mengandalkan aturan main

pada Anggaran Dasar, belum dilengkapi dengan Anggaran Rumah

Tangga maupun Peraturan Khusus.

4. Sebagian besar koperasi belum memiliki visi untuk modern dari segi

SDM, kelembagaan, usaha dan inovasi.

Strategi Pemecahan masalah :

1. Menginventarisir berbagai masalah yang ada untuk didiskusikan

bersama dalam rapat dengan pejabat struktural/staf, sehingga

siapapun yang ditugaskan ke lapangan kapasitasnya adalah | Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 28

Page 10: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

mewakili dinas. Dinas telah membuat panduan tertulis dan

berbagai kebijakan sebagai bekal bagi petugas untuk turun

lapangan. Disamping itu menyelenggarakan berbagai pelatihan dan

pendampingan guna dapat meningkatkan kesiapan SDM dan

usaha koperasi dalam era globalisasi.

2. Perlunya diselenggarakan temu usaha yang berkesinambungan,

agar tercipta jaringan kerjasama antar koperasi, baik secara vertikal

maupun horisontal. Pada tahun 2019 Dinas Koperasi akan bekerja

sama dengan Dekopin Pusat untuk menyelenggarakan berbagai

pelatihan, seminar, forkum kepada gerakan koperasi di Kabupaten

Sleman.

3. Dalam setiap penyuluhan, pelatihan ataupun ketika

mengadakan kunjungan ke gerakan, petugas tak henti-hentinya

menghimbau kepada pengurus agar segera melengkapi koperasi

dengan Anggaran Rumah Tangga maupun Peraturan Khusus, agar

semua aturan main koperasi terdokumentasi dengan baik.

4. Ke depan ada wacana setiap gerakan koperasi supaya menyusun

atau membuat Renstra koperasi, sehingga koperasi memiliki visi

dan misi yang jelas untuk menjadi modern baik dari segi SDM,

kelembagaan, usaha dan inovasi.

2) SASARAN KEDUA, Meningkatnya keberdayaan UMKM,

dengan hasil pencapaian 106,44% dengan predikat Sangat

Berhasil diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :

Tabel 3.5 Penghitungan Pencapaian Sasaran dua, Misi Tiga

No Indikator Kinerja Sasaran Realisasi (2017)

Tahun 2018

Target Realisasi Capaian (%)

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 29

Page 11: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

1.

2.

Peningkatan aksesibilitas UMKM

Jumlah Wirausaha baru

23

140

45

125

49

130

108,88%

1

04,00%

Jumlah capaian rata-rata 106,44

INDIKATOR KINERJA SASARAN, nomor urut 1 (satu), Peningkatan

aksebilitas UMKM dicapai melalui program sebagai berikut:

- Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha

Mikro Kecil dan Menengah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran

adalah:

1. Sosialisasi penguatan modal bagi Koperasi dan UMKM. semakin

lebih ditingkatkan frekwensinya. .

2. Kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk melegalitaskan

usahanya.

Hambatan yang masih ditemui adalah :

1. Bunga pinjaman penguatan modal APBD sebesar 6% tahun flat,

lebih mahal bila dibandingkan dengan bunga Kredit Usaha Rakyat

(KUR), yang 7% pertahun dengan bunga menurun, sehingga kalau

dirata-rata perbulan hanya 0,3%.

Strategi pemecahan masalah:

1. Regulasi berkaitan penguatan modal, perlu ditinjau ulang, jika

dimungkinkan bunganya diturunkan dibawah 6% dan jangka waktu

pinjaman diperpanjang..

INDIKATOR KINERJA SASARAN, nomor urut 2 (dua) jumlah

wirausaha baru, dicapai melalui satu program yaitu:

- Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompeti-

tif Usaha Kecil dan Menengah

Capaian indikator Jumlah wirausaha baru mencapai 104%. Adapun

faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan adalah:

1. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku lokal.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 30

Page 12: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

2. Munculnya paradigma baru Sekolah Menengah Kejuruan banyak

mendapat fasilitas untuk menciptakan suatu angkatan yang siap

kerja.

3. Kondisi wilayah Sleman sangat stategis dan mendukung untuk

berwirausaha, hal ini didukung dengan potensi Sleman yang sangat

strategis sebagai obyek wisata dan berpredikat sebagai kota

pelajar.

Sedangkan yang masih menjadi hambatan/kendala adalah:

1. Usulan kegiatan PUPM, dalam pelaksanaannya terkadang jumlah

peserta kurang terpenuhi.

2. Belum adanya pemetaan UMKM di setiap kecamatan sehingga data

UMKM belum sepenuhnya valid, misal pelaku usaha sdh pernah

mengkuti pelatihan apa saja, dan pelatihan apa yang masih

dibutuhkan.

Strrategi Pemecahan masalah :

1. Mengkomunikasikan dengan kecamatan dan desa, ditindaklanjuti

dengan menyurati desa/dusun yang mengusulkan pelatihan, supaya

menyiapkan pesertanya dulu, baru kegiatan dilaksanakan.

2. Menginventarisir peserta pelatihan dan mengelompokkan dalam

jenis pelatihan dan pelatihan apa saja yang masih dibutuhkan,

membuat peta UMKM, penataan sentra bagi UMKM. Guna

memudahkan pengambilan kebijakan dan pembinaan pelaku usaha.

3.2. REALISASI/ CAPAIAN KINERJA TAHUN 2018 DENGAN TAHUN 2017 Realisasi capaian kinerja tahun 2018 tidak dapat disandingkan dengan

realisasi kinerja tahun 2017. Adapun realisasi capaian kinerja Dinas Koperasi,

Usaha Kecil dan Menengah yang baru terbentuk pada tahun 2018 sebagai

berikut :

Sasaran Strategis 2018 Indikator Kinerja 2018 Target

2018Realisasi

2018Capaian

Kinerja (%)1 2 3 4 5

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan

Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditinjaklanjuti

100% 100% 100%

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 31

Page 13: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

Keuangan Predikat LAKIP A --

Dinilai pada awal tahun

2019

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Indeks Kepuasan Masyarakat

78,80% 83,87% 106,43%

Meningkatnya keberdayaan lembaga koperasi

Koperasi yang terbentuk per tahun

10 koperasi 11 koperasi 110,00%

Persentase koperasi aktif

92,60% 93,01% 100,44%

Meningkatnya keberdayaan UMKM kualitas kelembagaan

Peningkatan aksebilitas UMKM

45 UMKM 49 UMKM 108,88%

Jumlah wirausaha baru

125 wirausaha baru

130 wirausaha baru

104,00% 

3.3. REALISASI KINERJA TAHUN 2018 DENGAN TARGET KINERJA TAHUN 2021

Acuan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dalam melaksanakan

kinerja bersumber dari Renstra Dinas. Kementerian Koperasi dan UKM

belum pernah menetapkan standar nasional berkaitan dengan realisasi kinerja

sehingga dalam penjabarannya Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

tidak pernah mengampu realisasi kinerja standar nasional.

Sasaran Strategis 2018 Indikator Kinerja 2018 Realisasi

2018Target Kinerja

tahun 20211 2 3 4

Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan

Presentase temuan hasil pemeriksaan yang ditinjaklanjuti

Predikat LAKIP

100%

Belum dilakukan penilaian

100%

A

Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Indeks Kepuasan Masyarakat 83,87% 82,00% (akan diadakan perubahan di Renstra dinas)

Meningkatnya keberdayaan lembaga koperasi

Koperasi yang terbentuk per tahun

10 koperasi 10 koperasi(setiap tahun target yang

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 32

Page 14: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

ditatapkan 10 koperasi)

Persentase koperasi aktif 92,60% 93,01%

Meningkatnya keberdayaan UMKM kualitas kelembagaan

Peningkatan aksebilitas UMKM 49 UMKM 45 UMKM(setiap tahun target aksesibilitas yang ditetapkan 45)

Jumlah wirausaha baru 125 wirausaha baru

145 wirausaha baru

3.4. REALISASI KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2018 DENGAN REALISASI KINERJA PROVINSI DAN TARGET NASIONALAcuan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dalam melaksanakan

kinerja bersumber dari Renstra Dinas. Kementerian Koperasi dan UKM serta

Dinas Koperasi UKM provinsi DIY, belum menetapkan standar berkaitan

dengan realisasi kinerja sehingga dalam penjabarannya Dinas Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah tidak pernah mengampu realisasi kinerja standar provinsi

dan nasional dimaksud.

3.5. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/ KEGAGALAN ATAU PENINGKAT-AN/PENURUNAN KINERJA, SERTA ALTERNATIF SOLUSI YANG TELAH DILAKUKANPada tabel di atas terlihat bahwa dari 6 uraian indikator kinerja semua

mendapatkan predikat sangat berhasil.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab keberhasilan capaian sasaran IKU

maupun sasaran strategis adalah:

1. Kemauan yang tinggi dari masyarakat untuk berwirausaha

2. Kemudahan memperoleh bahan baku lokal.

3. Promosi produk diantaranya melalui keikutsertaan pada pameran berskala

lokal, regional dan nasional.

4. Tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dengan mendirikan koperasi.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 33

Page 15: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

5. Perkembangan wilayah Kabupaten Sleman yang menjadikan Kabupaten

Sleman sebagai lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab penurunan kinerja dalam pelaksanaan

program/kegiatan sebagai berikut:

1. Kurangnya SDM yang memiliki kapasitas dan kompetensi di bidang

pembinaan, penumbuhan dan pengembangan Koperasi dan UMKM.

2. Terbatasnya kapasitas SDM Koperasi dan UMKM berdampak pada

rendahnya penguasaan teknologi, inovasi, daya saing, kerja sama antar

koperasi/UMKM dan tidak terpenuhinya produk yang berkualitas sesuai

permintaan pasar.

3.6. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBERDAYA (SDM, KEUANGAN, ASET DAN SEBAGAINYA)Jumlah binaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah yang ada di

wilayah Kabupaten Sleman pada akhir tahun 2018 sebanyak 444 koperasi dan

36.653 UMKM , bila dibandingkan dengan jumlah sumber daya manusia yang

dimiliki dinas (32 orang) sangatlah terbatas, oleh sebab itu Dinas bekerjasama

menggandeng Perguruan Tinggi, akademisi, praktisi dan berbagai assosiasi

yang menguasai koperasi dan UKM untuk turut terlibat memajukan sektor ini.

Demikian halnya efisiensi di bidang keuangan telah dilakukan, dengan cara

tidak semua pelaksanaan kegiatan menggunakan harga yang maksimal yang

tertuang dalam Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ) ataupun Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (DPA), sepanjang memungkinkan memakai harga di

bawah standar SHBJ dan DPA, dengan catatan tetap tidak mengurangi

kwalitas serta klasifikasi yang dibutuhkan . Berkaitan dengan aset yang dimiliki,

sekalipun masih dalam keterbatasan karena merupakan Organisasi Perangkat

Daerah baru, namun Dinas berusaha tetap merawat dengan baik agar

penggunaannya dapat lebih optimal.

3.7. ANALISIS PROGRAM/KEGIATAN YANG MENUNJUANG KEBERHASILAN ATAUPUN KEGAGALAN PENCAPAIAN KINERJA SASARAN/OUTCOME.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 34

Page 16: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

Secara umum pelaksanaan program/kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah pada Tahun 2018 berjalan dengan baik dan lancar. Dari anggaran

sebesar Rp. 5.551.229.698, yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung Rp,

2.036.603.548 terealisir sebesar 1.978.115.046 atau 97,13%

Sedangkan Belanja Langsung sebesar Rp. 3.514.626.150. terealisir sebesar

Rp. 3.307.961.273. atau realisasi keuangannya mencapai 94,12% dan

realisasi fisiknya mencapai 100,00 %.

Belanja langsung dimaksud dialokasikan untuk melaksanakan 17 program yang

meliputi 33 kegiatan dan dan teridiri dari 11 sub kegiatan.

B. REALISASI ANGGARANSesuai dengan perjanjian kinerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Tahun 2018, maka target dan realisasi anggaran yang digunakan untuk

mewujudkan kinerja organisasi sesuai dokumen Perjanjian Kinerja sebagai

berikut:

No NAMA KEGIATAN ANGGARAN REALISASI KEU (Rp.)

REALISASI KEU (%)

REALISA-SI FISIK

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Pengelolaan Website 79.887.500 79.217.200 99,16% 100%

2 Penyediaan jasa administrasi keuangan 47.340.000 47.040.000 99,37% 100%

3 Penyediaan jasa keamanan dan kebersihan 180.621.800 179.442.136 99,35% 100%

4Pengadaan perlengkapan dan peralatan gedung kantor dan rumah dinas

126.683.550 125.010.300 98,68% 100%

5

Pemelihraan rutin/berkala edung, kendaraan, peralatan, mesir dan meubelair

297.881.200 255.180.137 85,67% 100%

6Pengelolaan kepegawaian dan peningkatan kapasitas pegawai

53.764.900 53.694.900 99,87% 100%

7Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

33.283.000 33.273.000 99,97% 100%

8 Penyusunan perencanaan SKPD 24.348.000 24.030.000 98,69% 100%

9

Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil dan Menengah

630.493.300 627.553.800 99,53% 100%

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 35

Page 17: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

10 Pengelolaan dokumen SKPD 27.935.500 27.934.200 100,00% 100%

11 Penguatan pelaksanaan reformasi birokrasi 16.097.400 16.083.400 99,91% 100%

12 Penatausahaan keuangan dan aset SKPD 22.960.000 22.153.500 96,46% 100%

13 Pengawasan perijinan IUMK 19.797.500 19.315.000 97,56% 100%

14Pembangunan kelembagaan ekonomi desa

38.930.000 38.919.500 99,97% 100%

15Sosialisasi kebijakan tentang usaha kecil menengah

65.610.000 64.475..000 98,27% 100%

16.

Pemantauan pengelolaan penggunaan dana pemerintah bagi usaha mikro kecil dan menengah

28.436.000 25.336.334 89,10% 100%

17Pengembangan sarana pemasaran produk usaha mikro kecil menengah

185.682.000 131.534.000 70,84% 100%

18Penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil dan menengah

226.279.800 204.428720 90,34% 100%

19

Pemanfaatan fasilitasi pemerintah untuk usaha kecil menengah dan koperasi

26.390.000 25.895.000 98,12% 100%

20Penggunaan dana pemerintah bagi usaha mikro kecil menengah

23.938.000 20.130.500 84,09% 100%

21

Pembangunan sistem informasi perencanaan pengembangan perkoperasian

28.120.000 27.920.000 99,29% 100%

22 Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian 103.865.000 88.270.000 84,99% 100%

23Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi

108.530.500 106.713.000 99,33% 100%

24Peningkatan dan pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi

129.863.500 108.201.442 83,32% 100%

25 Penyelesaian permasalahan koperasi 25.386.000 22.408.380 88,27% 100%

26Pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan koperasi

54.310.000 52.029.000 95,80% 100%

27 Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan 459.081.300 458.980.800 99,98% 100%

28 Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD 71.738.000 69.649.000 97,09% 100%

29Pembinaan kemitraan usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah

99.674.000 98.924.000 99,25% 100%

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 36

Page 18: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

30

Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri

79.368.600 79.241.100 99,84% 100%

31Kerjasama kemitraan industri mikro, kecil dan menengah dengan swasta

44.289.800 43.479.800 98,17% 100%

32 Pelatihan kewirausahaan bagi pemuda 203.714.100 203.610.100 99,95% 100%

33Pengolahan, updating dan analisis data dan statistik daerah

270.790.000 270.772.500 99,99% 100%

34 Penunjang pelayanan administrasi perkantoran 310.029.200 284.659.348 91,82% 100%

3.514.626.150 3.307.951.297 94,12% 100%

BAB IVPENUTUP

Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi, Usaha

Kecil dan Menengah tahun 2018, semoga dapat menjadi gambaran pencapaian

kinerja organisasi, sekaligus dapat dijadikan feedback untuk penyusunan program | Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 37

Page 19: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

dan kegiatan pada tahun selanjutnya. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja aparat,

disamping itu kiranya akan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

membutuhkan.

A. Kesimpulan umum atas capaian kinerja:

1. Jumlah koperasi aktif tahun 2017 sebanyak 479 koperasi, sedangkan jumlah

seluruh koperasi mencapai 515 koperasi. Namun pada tahun 2018 jumlah

koperasi aktif mengalami penurunan menjadi 413 koperasi, dari jumlah

seluruh koperasi sebanyak 444.

2. Minimnya regenerasi kepengurusan di gerakan koperasi dan terbatasnya

generasi muda yang berminat bekerja di koperasi serta menjadi

wirusahawan.

3. Belum seluruh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah masuk dalam

database UMKM, dari pendataan yang dilakukan tahun 2018 terdapat 36.653

UMKM, yang terdiri dari Usaha Mikro 35.682, Usaha Kecil 942 dan Usaha

Menengah 29.

4. Terbatasnya kapasitas SDM Koperasi dan UMKM, berdampak pada

rendahnya penguasaan teknologi, inovasi, promosi, daya saing dan

terwujudnya produk yang berkualitas seuai permintaan pasar.

5. Bunga pinjaman penguatan modal APBD sebesar 6% tahun flat, lebih mahal

bila dibandingkan dengan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang 7%

pertahun dengan bunga menurun, sehingga kalau dirata-rata perbulan hanya

0,3%.

6. Belum adanya jabatan fungsional koperasi yang jumlahnya memadai.

7. Penyempurnaan sarana dan prasarana PLUT Mandiri sesuai standar yang

ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, yang mendesak saat ini

berkaitan dengan tempat/ kantor PLUT yang belum pasti lokasinya.

8. Pelaku usaha belum selurunya dapat mengakses aplikasi layanan Informasi

Teknologi.

B. Langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk

meningkatkan kinerjanya.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 38

Page 20: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

1. Perlunya dilakukan pembinaan secara berkesinambungan bagi koperasi aktif

agar dapat mempertahankan prestasinya, dan bagi koperasi tidak aktif

supaya dilakukan pendampingan secara berkelanjutan,

2. Pada tahun anggaran 2019 Dinas akan menyusun Rencana Induk

Pengembangan Koperasi dan UKM (blue print) untuk acuan pelaksana

kegiatan yang berkesinambugan. Diisamping itu pelatihan bagi pengurus,

pengawas, manajer koperasi perlu ditambah angkatan/ volumenya, pada

tahun 2019 Pelatihan Perkoperasian diarahkan di tingkat pelajar/mahasiswa

agar regenerasi di koperasi tetap berjalan, demikian halnya pelatihan

kewirausahaan yang menjadi sasaran adalah generasi muda/ karang taruna

agar tumbuh wirausaha muda yang tangguh dan siap bersaing.

3. Menambah kegiatan baru di tahun 2019 yaitu pengkajian dan pengembangan

sistem informasi, output dari kegiatan ini berupa pengembangan sistem satu

data UMKM. Adapun hasil yang ingin dicapai adalah meningkatnya

ketersedian data yang bisa diakses oleh masyarakat dan ragam informasi

UMKM di semua sektor. Termasuk menganggarkan tambahan tenaga non

PNS sebagai pengelola data UMKM dimaksud.

4. Menyelengarakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kemapuan SDM

koperasi serta kerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, dalam

hal ini pemerintah pusat, pelaku usaha, akademis, praktisi dan berbagai

assosiasi untuk dapat bekerjasama membantu dan mendorong koperasi dan

UMKM dalam meningkatkan kualitas produknya.

5. Regulasi berkaitan penguatan modal, perlu ditinjau ulang, jika dimungkinkan

bunganya diturunkan dibawah 6% dan jangka waktu pinjaman diperpanjang.

6. Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sleman telah melakukan

koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Propvinsi DIY, pada awal

tahun 2019 akan meminta tenaga penyuluh perkoperasian dan telah disetujui.

7. Dinas telah membuat nota dinas ke pimpinan, namun masih diperlukan

koordinasi lebih lanjut dengan intansi teknis lainnya.

8. Pada tahun 2019 dinas akan melaksanakan berbagai pelatihan on line

khususnya bagi pelaku usaha untuk dapat mengakses informasi layanan

teknologi.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 39

Page 21: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah …dinkopukm.slemankab.go.id/wp-content/uploads/2019/04/... · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Untuk menilai keberhasilan pencapaian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018

.

| Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Sleman 40