LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) · 2017. 11. 21. · 13. Permenpan Nomor...

22
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PANTI SOSIAL BINA REMAJA (PSBR) RUMBAI PEKANBARU - RIAU Jl. Khayangan No. 160 Rumbai Telp. 0761 52217, Fax. 0761 554300 Pekanbaru 28261 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) T.A 2016

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) · 2017. 11. 21. · 13. Permenpan Nomor...

  • KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

    PANTI SOSIAL BINA REMAJA (PSBR) RUMBAI PEKANBARU - RIAU

    Jl. Khayangan No. 160 Rumbai

    Telp. 0761 – 52217, Fax. 0761 – 554300 Pekanbaru

    28261

    LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) T.A 2016

  • DAFTAR ISI

    BAB Hal i

    DAFTAR ISI

    i

    ii

    KATA PENGANTAR

    ii

    I

    PENDAHULUAN

    1

    II

    PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

    7

    III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    16

    IV

    PENUTUP

    19

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas perkenannya

    Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Pekanbaru dapat menyelesaikan penyusunan

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2016, sesuai amanat dari

    Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

    Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, serta Peraturan Menteri

    Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman

    Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah.

    Secara substantif Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PSBR

    Rumbai Pekanbaru merupakan wadah bagi pelaporan kinerja dalam rangka

    meningkatkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja. Isi dari LAKIP pada intinya

    merupakan uraian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi serta

    kewenangan pengelolaan sumberdaya dan kebijaksanaan operasional di panti

    dalam rangka pencapaian visi dan misi PSBR Rumbai Pekanbaru, serta penjelasan

    tentang kinerja, capaian kinerja dan analisis capaian kinerja.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PSBR Rumbai Pekanbaru

    Tahun 2016 merupakan media pertanggungjawaban yang dikaitkan dengan

    Rencana Strategis PSBR Rumbai Pekanbaru Tahun 2015–2019, hal ini merupakan

    wujud dari keinginan PSBR Rumbai Pekanbaru untuk dapat menyajikan

    pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel, dalam memenuhi harapan

    masyarakat yaitu terwujudnya Clean Government dan Good Governance. Namun

    demikian kami menyadari masih terdapat kegiatan-kegiatan atau program yang

    perlu terus ditingkatkan dalam upaya mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas

    Kinerja Instansi Pemerintah.

    Akhir kata, semoga Laporan Akuntabilitas ini bermanfaat dan dapat

    digunakan sebagai bahan tambahan masukan bagi pengelolaan dan penataan serta

    peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan pelayanan prima terhadap masyarakat.

    Pekanbaru, November 2016 Kepala, CUP SANTO

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. PENDAHULUAN

    erselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap

    pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai

    tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan

    pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat,

    jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan

    pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan

    bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya

    pengembangan tersebut sejalan dengan dan didasarkan pada TAP MPR RI Nomor

    XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,

    Kolusi, dan Nepotisme, Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan

    Pemberantasan Korupsi dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang

    Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

    Dalam Pasal 3 Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa asas-asas umum

    penyelenggaraan negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggara

    negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas

    profesionalitas, dan asas akuntabilitas. Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut,

    dirumuskan bahwa asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap

    kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat

    dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang

    kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan yang berlaku.

    Dalam rangka itu, pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden Republik Indonesia

    (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres

    tersebut mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan

    negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta

    kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik

    yang ditetapkan oleh masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa

    laporan yang disampaikan kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan

    dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala

    pemerintahan. Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang

    T

  • bersangkutan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Hal ini juga

    didasarkan kepada Peraturan Menteri Sosial Nomor 66/HUK/2000 tentang Pedoman

    Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) di lingkungan

    Kementerian Sosial.

    Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dimaksudkan

    sebagai kewajiban Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial untuk mempertanggungjawabkan

    keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang

    telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2016, serta sebagai umpan balik untuk

    memacu perbaikan kinerja Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial di tahun mendatang.

    B. GAMBARAN DIREKTORAT JENDERAL REHABILITASI SOSIAL

    DASAR HUKUM

    Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai” Pekanbaru merupakan salah satu unit pelayanan teknis

    Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial di lingkungan Kementerian Sosial yang

    melaksanakan tugasnya berlandaskan Peraturan Perundangan-undangan, antara lain :

    1. UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.

    2. UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.

    3. UU No. 25 Tahun 2002 tentang Program Pembangunan Nasional.

    4. UU no. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

    5. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

    6. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

    7. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

    Pusat dan Pemerintah Daerah.

    8. Permensos RI Nomor 86/HUK/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

    Kementerian Sosial.

    9. Permensos RI Nomor 106/HUK/2009 tentang Tata Kerja Panti Sosial Di

    lingkungan Kementerian Sosial RI.

    10. PP No. 20, 21, 24 dan 25 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah,

    Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.

    11. Keppres No. 72 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Negara.

    12. Keppres RI Nomor 102 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,

    Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen.

  • 13. Permenpan Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

    Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

    TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN

    Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI No. 106/HUK/2009 tentang Tata Kerja Panti Sosial

    Di lingkungan Kementerian Sosial RI.

    adalah sebagai berikut :

    Tugas

    ”memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat

    promotif dalam bentuk bimbingan pengetahuan dasar pendidikan, fisik,

    mental, sosial, pelatihan keterampilan, resosialisasi bimbingan lanjut bagi

    anak terlantar, putus sekolah agar mampu mandiri dan berperan aktif

    dalam berkehidupan bermasyarakat serta pengkajian dan penyiapan

    standar pelayanan dan rujukan”.

    Pelaksanaan tugas ini lebih lanjut diarahkan pada pengembangan kesadaran,

    kemampuan, tanggung jawab dan peran aktif masyarakat dalam menangani

    permasalahan sosial di lingkungannya dan memperbaiki kualitas hidup serta

    kesejahteraan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

    Fungsi

    Dalam melaksanankan tugas sebagaimana dimaksud PSBR “Rumbai”

    Pekanbaru menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

    a. Penyusunan rencana dan program, evaluasi dan laporan;

    b. Pelaksanaan registrasi, observasi, identifikasi, diagnosa sosial, dan

    perawatan;

    c. Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang meliputi bimbingan

    mental, fisik dan keterampilan;

    d. Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut;

    e. Pelaksanaan pemberian perlindungan sosial, advokasi sosial, informasi dan

    rujukan;

    f. Pelaksanaan pusat model pelayanan rehabilitasi dan perlindungan sosial;

    g. Pelaksanaan ketata usahaan.

  • Kewenangan

    Memperhatikan berbagai ketentuan yang mengatur kesejahteraan sosial, maka

    ketentuan tentang Kewenangan Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai” Pekanbaru

    yakni Melaksanakan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi anak remaja putus

    sekolah dan terlantar dalam bentuk bimbingan, pengetahuan dasar, pendidikan,

    fisik, mental, sosial pelatihan keterampilan, dan resosialisasi serta pengkajian

    dan penyiapan standar pelayanan dan rujukan.

    STRUKTUR ORGANISASI PANTI SOSIAL BINA REMAJA “RUMBAI”

    PEKANBARU

    Seperti dapat di lihat pada bagan struktur di atas, PSBR “Rumbai” Pekanbaru di Pimpin oleh

    Kepala Panti, dan di bawahi oleh :

    1. Jabatan Fungsional;

  • 2. Sub. Bagian tata usaha;

    3. Seksi Rehabilitasi Sosial;

    4. Seksi Program dan advokasi Sosial.

    C. PERMASALAHAN REHABILITASI SOSIAL

    Kecenderungan yang terjadi dalam era Otonomi Daerah adalah adanya kecenderungan

    pemerintah daerah untuk memprioritaskan anggaran pembangunan daerah pada sektor-

    sektor ekonomi dan fisik yang mengakibatkan tersisihkannya penanganan permasalahan

    kesejahteraan sosial sangat konsumtif. Beberapa permasalahan sosial yang tumbuh dan

    berkembang di masyarakat salah satunya Ketelantaran, baik ketelantaran fisik, mental dan

    sosial yaitu anak putus sekolah dan telantar;

    D. SISTEMATIKA PENYAJIAN

    Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini adalah

    untuk mengkomunikasikan pencapaian kinerja PSBR “Rumbai” Pekanbaru selama tahun

    2016. Capaian kinerja (performance result) 2016 tersebut diperbandingkan dengan Rencana

    Kinerja (performance plan) 2016 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi.

    Dengan pola pikir tersebut, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PSBR

    “Rumbai” Pekanbaru disusun dengan sistematika penyajian sebagai berikut:

    Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang aspek strategis

    dan struktur organisasi.

    Bab II Perencanaan Dan Penetapan Kinerja, menjelaskan muatan rencana

    strategis PSBR “Rumbai” Pekanbaru tahun 2015-2019 dan Penetapan

    Kinerja 2016.

    Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja PSBR

    “Rumbai” Pekanbaru dikaitkan dengan pertanggungjawaban anak remaja

    putus sekolah dan terlantar terhadap pencapaian strategis untuk tahun 2016.

    Bab IV Penutup, menjelaskan kesimpulan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

    Pemerintah PSBR “Rumbai” Pekanbaru dan menguraikan rekomendasi yang

    diperlukan untuk perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

  • BAB II

    PERENCANAAN DAN PENETAPAN

    KINERJA

    A. PERENCANAAN

    RENCANA STRATEGIS REHABILITASI SOSIAL

    alam upaya pembangunan kesejahteraan sosial, peran PSBR “Rumbai”

    Pekanbaru sebagai penanggung jawab terselenggaranya Rehabilitasi

    Sosial dengan sasaran utama yang ingin dicapai dalam lima tahun kedepan

    adalah: (1) Meningkatnya pelayanan sosial terhadap penyandang masalah

    ketelantaran dan putus sekolah (2) Melaksanakan kebijakan baru dalam pelayanan

    sosial.

    VISI

    Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam menjalankan tanggungjawabnya

    merumuskan visi sebagai berikut :

    “Terujudnya kemandirian dan keberfungsian sosial remaja putus sekolah dalam

    masyarakat”

    Pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial yang profesional adalah upaya untuk

    meringankan penderitaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) melalui

    pemberian pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang terjadi dalam

    masyarakat, melindungi mereka terhadap resiko-resiko penghidupan serta proses

    refungsional dan pengembangan yang memungkinkan penyandang masalah melaksanakan

    fungsi sosialnya dalam kehidupan bermasyarakat dengan memberikan prioritas. Rehabilitasi

    sosial tidak lagi terbatas dalam konteks penyandang cacat, melainkan pada orang-orang

    yang mengalami masalah sosial patologis/penyakit sosial. Mandiri dalam hal ini adalah

    PMKS dapat memenuhi kebutuhan dasarnya seperti pemenuhan kebutuhan dasar

    (termasuk pemenuhan gizi) serta kesehatan agar taraf kesejahteraan hidupnya dapat

    terpenuhi secara wajar.

    D

  • MISI

    Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, PSBR “Rumbai” Pekanbaru mempunyai misi

    yang harus dilaksanakan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik, misi

    tersebut adalah :

    1 Menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial yang profesional dan

    proporsional di dalam panti

    Tabel 2.1. Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan IKU Misi 1

    Tujuan Strategis Tahun 2015-2019

    Sasaran Strategis Tahun 2016

    IKU

    Melakukan pembinaan

    terhadap remaja putus

    sekolah agar Terhindar

    dari berbagai masalah

    sosial sebagai akibat

    dari putus sekolah dan

    terlantar.

    Meningkatnya pelayanan

    kesejahteraan sosial

    terhadap remaja putus

    sekolah dan terlantar.

    Terselenggaranya

    pelayanan, perlindungan

    dan rehabilitasi sosial

    yang berkesinambungan

    untuk meningkatkan

    kemandirian dan

    keberfungsian penerima

    manfaat melalui

    sosialisasi, advokasi

    perlindungan sosial dan

    rehabilitasi sosial serta

    kepedulian masyarakat,

    LSM/Dunia Usaha

    dalam membentuka

    kemandirian dan

    keberfungsian sosial

    remaja putus sekolah

    dalam masyarakat.

    2 Meningkatkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan

    Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) “Rumbai” Pekanbaru.

  • Tabel 2.2. Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan IKU Misi 2

    Tujuan Strategis Tahun 2015-2019

    Sasaran Strategis Tahun 2016

    IKU

    Mewujudkan

    kemandirian remaja

    putus sekolah atas dasar

    kekuatan dan

    kemampuannya sendiri

    dalam memilih

    menetapkan dan

    memutuskan cara

    terhadap berbagai upaya

    pemecahan masalah

    yang dihadapinya.

    Meningkatnya kegiatan

    pendampingan dan

    perlindungan terhadap

    remaja putus sekolah

    yang mengalami

    permasalahan dalam

    menjalankan fungsi

    sosialnya.

    Meningkatnya kuantitas

    dan kualitas SDM yang

    memberikan pelayanan,

    perlindungan dan

    rehabilitasi sosial

    Terselenggaranya

    pelayanan, perlindungan

    dan rehabilitasi sosial

    yang berkesinambungan

    untuk meningkatkan

    kemndirian dan

    keberfungsian penerima

    manfaat melalui

    sosialisasi, advokasi

    perlindungan sosial dan

    rehabilitasi sosial serta

    kepedulian masyarakat,

    LSM/Dunia Usaha dalam

    membentuka kemandirian

    dan keberfungsian sosial

    remaja putus sekolah

    dalam masyarakat.

  • 3 Memberdayakan individu, kelompok, keluarga, lembaga sosial, dan jaringan

    kerja terkait, dalam meningkatkan peran dan tangung jawab sosialnya.

    Tabel 2.3.

    Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan IKU Misi 3

    Tujuan Strategis Tahun 2015-2019

    Sasaran Strategis Tahun 2016

    IKU

    Mewujudkan

    kemampuan dan

    kekuatan remaja dalam

    mengembangkan

    berbagai potensi yang

    dimiliki yang

    memungkinkan dapat

    melaksanakan fungsi

    sosialnya secara

    memadai.

    Meningkatnya

    partisipasi masyarakat,

    orsos/LSM dan dunia

    usaha dalam

    memberikan,

    perlindungan dan

    rehabilitasi sosial.

    Meningkatnya kuantitas

    dan kualitas SDM yang

    memberikan pelayanan,

    perlindungan dan

    rehabilitasi sosial

    Terselenggaranya

    pelayanan, perlindungan

    dan rehabilitasi sosial

    yang berkesinambungan

    untuk meningkatkan

    kemndirian dan

    keberfungsian penerima

    manfaat melalui

    sosialisasi, advokasi

    perlindungan sosial dan

    rehabilitasi sosial serta

    kepedulian masyarakat,

    LSM/Dunia Usaha dalam

    membentuka kemandirian

    dan keberfungsian sosial

    remaja putus sekolah

    dalam masyarakat.

    4 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan sosial.

    Tabel 2.4.

    Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan IKU Misi 4

    Tujuan Strategis Tahun 2015-2019

    Sasaran Strategis Tahun 2016

    IKU

    Memberikan

    pendampingan terhadap

    remaja putus sekolah

    yang mengalami

    permasalahan dalam

    menjalankan fungsi

    Meningkatnya sarana

    dan prasarana untuk

    pelaksanaan kegiatan

    pelayanan,

    perlindungan dan

    Terselenggaranya

    pelayanan, perlindungan

    dan rehabilitasi sosial

    yang berkesinambungan

    untuk meningkatkan

    kemndirian dan

    keberfungsian penerima

  • sosialnya dalam

    masyarakat

    rehabilitasi sosial.

    manfaat melalui

    sosialisasi, advokasi

    perlindungan sosial dan

    rehabilitasi sosial serta

    kepedulian masyarakat,

    LSM/Dunia Usaha dalam

    membentuka kemandirian

    dan keberfungsian sosial

    remaja putus sekolah

    dalam masyarakat.

    B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016

    Penetapan Kinerja yang dimaksud sesuai dengan Permenpan Nomor 29 Tahun

    2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, pada dasarnya adalah pernyataan

    komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang

    jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan

    mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan

    kinerja antara lain adalah untuk: meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan

    kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan

    pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/ kegagalan pencapaian

    tujuan dan sasaran organsasi; menciptakan tolak ukur kinerja sebagi dasar evaluasi

    kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan

    sanksi.

    PSBR “Rumbai” Pekanbaru telah membuat penetapan kinerja tahun 2016 yang

    ditandatangani pada bulan januari 2016 secara berjenjang sesuai dengan

    kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolak ukur

    evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2016. Penetapan kinerja PSBR

    “Rumbai” Pekanbaru tahun 2016 disusun dengan berdasarkan pada Rencana

    Kinerja tahun 2016 yang telah ditetapkan. Ringkasan Rencana Kerja Tahun 2016

    dan Penetapan Kinerja Tahunan 2016 dapat di lihat pada tabel berikut ini:

  • Tabel 2.5. Penetapan Kinerja Tahun 2016

    SASARAN STRATEGIS

    TAHUN 2016

    INDIKATOR KINERJA

    (IKU)

    TARGET TAHUN 2011

    Meningkatnya pelayanan

    kesejahteraan sosial

    terhadap remaja putus

    sekolah

    Terlayaninya 320 remaja

    putus sekolah yang berada

    dalam wilayah regional

    Propinsin Riau, Kepulauan

    Riau, Jambi, Sumatera Barat

    dan Sumatera Utara.

    - 320 orang.

    Meningkatnya kegiatan

    pendampingan dan

    perlindungan terhadap remaja

    putus sekolah yang

    mengalami permasalahan

    dalam menjalankan fungsi

    sosialnya.

    Terdampinginya 11 orang anak

    yang mengalami permasalahan

    dalam menjalankan fungsi

    sosialnya

    - 11 Orang.

    Meningkatnya partisipasi

    masyarakat, orsos/LSM dan

    dunia usaha dalam

    memberikan, perlindungan

    dan rehabilitasi sosial

    Terdapatnya 50

    orsos/LSM/Dunia Usaha yang

    berpartisipasi dalam

    memberikan pelayanan ,

    perlindungan dan rehabilitasi

    social

    - 50 Orsos/ LSM / Dunia

    Usaha.

    Meningkatnya kuantitas dan kualitas SDM yang memberikan pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi social

    Terlaksannya 4 kali kegiatan peningkatan SDM dalam bentuk kegiatan workhshop, out bound, seminar job training dan assessment, sertifikasi dll.

    - 4 kegiatan.

    Meningkatnya jumlah remaja

    putus sekolah yang dapat

    menjangkau pelayanan

    kesejahteraan sosial yang

    dilaksankan di PSBR

    “Rumbai” Pekanbaru.

    1 Tercetaknya leaflet tentang panti sebanyak 250 examplar

    2 Tersedianya brosur tentang Panti sebanyak 250 examplar.

    3 Tersedianya kalender tahunan sebanyak 250 examplar

    4 Tersedianya penerbitan profil panti sebanyak 250 exemplar.

    1. 250 exemplar;

    2. 250 exemplar;

    3. 250 buah;

    4. 250 exemplar.

    Meningkatnya sistem

    informasi dan teknologi

    1 Terhimpunnya data seluruh penerima manfaat dalam satu database

    1. 320 data penerima manfaat

    2. 2 kegiatan pertahun

  • pelayanan, perlindungan dan

    rehabilitasi sosial

    dalam bentuk elektronik. 2 Terhimpunnya data

    seluruh kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial dalam bentuk data elektronik.

    Meningkatnya sistem

    kepemerintahan yang baik

    dalam kerangka pelaksanaan

    tugas fungsi.

    1 Tersusunnya laporan keuangan secara bulanan, triwulan, semester, dan tahunan.

    2 Tersusunnya laporan BMN dan Persediaan secara semester dan tahunan.

    3 Tersusunnya laporan kegiatan pelayanan panti secara semester dan tahunan.

    1. 18 laporan keuangan. 2. 2 laporan BMN dan

    persediaan. 3. 2 laporan keiatan

    pelayanan panti

    Meningkatnya sarana dan

    prasarana untuk pelaksanaan

    kegiatan pelayanan,

    perlindungan dan rehabilitasi

    social

    Terpeliharanya seluruh sarana dan prasarana panti.

    3. 100%

    JUMLAH ANGGARAN :

    Program Utama: Program Rehabilitasi Sosial Rp. 13,091,826,000,-

    C. STRATEGI

    KEBIJAKAN

    Pembangunan kesejahteraan sosial adalah upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dan

    masyarakat, pelaksanaan otonomi daerah pada dasarnya bertujuan untuk mewujudkan

    kesejahteraan lahir dan batin bagi seluruh masyarakat didaerah didalam seluruh aspek

    kegiatan pembangunan baik secara langsung maupun tidak langsung yang didasarkan atas

    potensi-potensi dan sumber-sumber yang tersedia didaerahnya.

    Kementerian Sosial mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan sebagian tugas

    pembangunan kesejahteraan sosial dibidang Rehabilitasi Sosial, sedangkan fungsi yang

    diembannya meliputi :

    1. Pelaksanaan kebijakan teknis dibidang Rehabilitasi Sosial.

  • 2. Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial.

    Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi tersebut serta perkembangan

    permasalahan sosial tingkat global, regional, nasional dan berbagai komiten

    yang telah disepakati, maka ditetapkan kebijakan teknis dibidang pelayanan

    sosial yaitu :

    1. Meningkatkan profesionalisme rehabilitasi sosial bagi Anak baik yang

    dilaksanakan pemerintah maupun masyarakat.

    2. Memperluas jangkauan dan pemerataan rehabilitasi sosial sehingga dapat

    menjangkau segenap kelompok sasaran diberbagai tingkat wilayah.

    3. Meningkatkan dan memperkuat peran masyarakat dalam penyelenggaraan

    kegiatan Rehabilitasi Sosial dengan melibatkan seluruh unsur dan komponen

    masyarakat termasuk dunia usaha, atas dasar swadaya dan kesetiakawanan

    sosial, sehingga dapat melembaga dan berkesinambungan.

    4. Meningkatkan dan melengkapi sarana dan prasarana pelayanan dan

    rehabilitasi baik fisik, personil maupun pembiayaan dalam rangka peningkatan

    kualitas pelayanan.

    5. Meningkatkan koordinasi intra dan inter sektoral, antar berbagai instansi

    pererintah terkait di pusat dan daerah serta dengan masyarakat/orsos termasuk

    dunia usaha, untuk mendukung penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial.

    6. Memantapkan manajemen rehabilitasi sosial dengan penyempurnaan aspek-

    aspek manajemen termasuk koordinasi dan keterpaduan dengan pemerintah

    daerah dan masyarakat termasuk dunia usaha, sehingga terwujud pelayanan

    sosial yang makin berkualitas dan akuntabel.

    7. Mengembangkan dan meningkatkan informasi masalah kesejahteraaan

    sosial dalam koordinasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat.

  • PROGRAM

    PSBR “Rumbai” Pekanbaru hanya memliki satu program yaitu Program Rehabilitasi

    Sosial. Program Rehabilitasi Sosial menitikberatkan kegiatannya pada upaya yang bersifat

    terapeutik dan rehabilitatif tanpa mengesampingkan upaya pencegahan dan pelayanan

    sosial dasar guna pemenuhan hak dasar guna warga masyarakat. Oleh karena itu upaya

    yang dilakukan bersifat terkoordinasi dan terpadu, terdiri atas upaya-upaya medis,

    bimbingan mental dan keagamaan, bimbingan sosial, edukasional dan penyesuaian

    psikososial untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri, kemandirian dan menolong

    diri sendiri, serta mencapai kemampuan fungsional sesuai dengan potensi-potensi yang

    dimiliki, baik potensi fisik, mental, sosial dan ekonomi.

    Dalam melaksanakan program teknis tersebut PSBR “Rumbai” Pekanbaru juga

    melakukan kegiatan dukungan manajemen yaitu :

    1. Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan Kepemerintahan

    Kegiatan ini bertujuan untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan dan

    fungsi manajemen dalam penyelenggaraan dan pemerintahan.

    Sasaran program ini adalah terselenggaranya tugas pimpinan dan tugas manajemen

    dalam melaksanakan penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan.

    2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara

    Program ini bertujuan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan administrasi

    pemerintahan secara lebih efisien dan efektif serta terpadu, dengan sasaran

    tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas dan administrasi

    pemerintahan yang memadai pada unit-unit kerja di lingkungan penyelenggaraan

    Negara.

    Sasaran program ini adalah tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan

    tugas dan administrasi pemerintahan yang memadai pada unit-unit kerja di lingkungan

    penyelenggaraan negara.

  • BAB III

    AKUNTABILITAS KINERJA

    A. GAMBARAN UMUM AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2016

    enanganan masalah remaja putus sekolah dan terlantar permasalahan

    sosial menjadi tugas pokok PSBR “Rumbai” Pekanbaru melalui

    peningkatan Rehabilitasi Sosial termasuk pelayanan sosial dasar bagi

    PMKS bidang Rehabilitasi Sosial. Dengan demikian diharapkan sasaran garapan

    PSBR “Rumbai” Pekanbaru dapat memanfaatkan pelayanan yang tersedia sehingga

    dapat kembali memfungsikan peranannya dalam kehidupan bermasyarakat.

    B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016

    Capaian kinerja PSBR “Rumbai” Pekanbaru adalah untuk meningkatkan taraf

    hidup remaja putus sekolah dan terlantar melalui kegiatan strategis Rehabilitasi

    Sosial, yaitu program kesejahteraan sosial anak.

    Indikator capaian untuk meningkatkan taraf hidup remaja putus sekolah dan

    terlantar melalui kegiatan strategis Rehabilitasi Sosial, yaitu program kesejahteraan

    sosial anak yaitu terjaminnya hak-hak untuk tumbuh kembang anak.

    CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016:

    Sasaran Strategis

    Tabel 3.1. Sasaran Strategis 1

    Sasaran

    Strategis

    Tahun 2016

    Indikator

    Kinerja (IKU)

    Target Realisasi Capaian (%) Ket

    Meningkat

    nya

    pelayanan

    sosial

    terhadap

    penyandang

    a. Jumlah

    Remaja

    Putus

    sekolah

    dan

    terlantar

    320 Anak

    remaja

    320 Anak

    remaja

    100%

    P

  • masalah

    ketelantaran

    KENDALA YANG DIHADAPI DAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH :

    Kendala-kendala yang dihadapi dalam pemberian bantuan Jaminan Sosial Lanjut Usia

    Telantar dan Jaminan Sosial Orang Dengan Kecacatan Berat:

    a. Terbatasnya anggaran;

    b. Terbatasnya sarana daya tampung penerima manfaat;

    c. Terbartasnya SDM (Sumber Daya manusia);

    d. Belum memadainya standar pedoman pelayanan kesejahteraan sosial;

    e. Terbatasnya ketersediaan data dibidang kesejahteraan sosial;

    f. Kurangnya pelatihan peningkatan SDM.

    STRATEGI PEMECAHAN MASALAH :

    a. Peningkatan anggaran kebutuhan di PSBR “Rumbai” Pekanbaru;

    b. Adanya penambahan sarana dan prasarana di PSBR “Rumbai” Pekanbaru;

    c. Penambahan jumlah pegawai di PSBR “Rumbai” Pekanbaru;

    d. Adanya tambahan bantuan buku pedoman standar pedoman pelayanan kesejahteraan

    sosial;

    e. Tersedianya himpunan data yang dirangkum dalam satu database;

    f. Ditingkatkannya kualitas dan kuantitas pelatihan bagi SDM.

    AKUNTABILITAS KEUANGAN :

    Realisasi anggaran per jenis belanja adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.12. Akuntabilitas Keuangan

    N

    O

    JENIS BELANJA PAGU REALISASI %

    1 Belanja Pegawai Rp. 13,091,826,- Rp. 2,880,714,-

    2 Belanja Barang Rp. 13,091,826,- Rp. 4,721,112,-

    3 Belanja Modal Rp. 13,091,826,- Rp. 5,010,000,-

    Perbandingan Capaian Target tahun 2015-2019

    Perbandingan capaian target sasaran tahun 2015 dengan capaian target sasaran tahun

    2016 dapat di lihat pada tabel berikut :

  • Perbandingan Capaian Target Sasaran

    Tahun 2015 dan 2016

    TARGET SASARAN 2015 2016

    Jumlah Remaja Putus sekolah dan

    terlantar

    320 Orang 320 Orang

    Perbandingan capaian tahun 2015 dan 2016 untuk target sasaran ”remaja putus

    sekolah dan terlantar” tidak mengalami penurunan maupun kenaikan atau sama dengan

    0 %. Kenaikan capaian ini dikarenakan adanya penambahan target sasaran.

  • BAB IV

    PENUTUP

    roses Rehabilitasi Sosial merupakan peran wajib pemerintah dan memiliki posisi

    strategis dalam proses pembangunan kesejahteraan sosial. Mengingat posisi

    strategis tersebut maka diharapkan upaya Rehabilitasi Sosial dapat mengurangi

    permasalahan kesejahteraan sosial yang semakin kompleks dan berat.

    Proses dan upaya Rehabilitasi Sosial saat ini masih berhadapan dengan permasalahan,

    kendala-kendala dan rekomendasi rencana strategis pada PSBR “Rumbai” Pekanbaru.

    Maka pelaksanaan akuntabilitas tujuan utamanya adalah dalam rangka meningkatkan

    pelayanan kepada anak remaja putus sekolah dan terlantar. Oleh karena itu Direktorat

    Jenderal Rehabilitasi Sosial dalam melaksanakan pembangunan kesejahteraan sosial

    menganggap bahwa penyusunan LAKIP merupakan bagian integral dari proses

    pembangunan itu sendiri yang perlu dilaksanakan secara berkala sebagai wujud tanggung

    jawab dan evaluasi terhadap berbagai upaya yang dilakukan dalam meningkatkan

    kesejahteraan sosial masyarakat.

    LAKIP ini diharapkan dapat berperan sebagai alat kendali, alat penilai kualitas

    kinerja serta alat pendorong terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa

    (good government).

    Kami menyadari bahwa Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dari PSBR

    “Rumbai” Pekanbaru ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami

    mengharapkan masukan dari berbagai pihak yang terkait guna perbaikan laporan ini

    ditahun-tahun mendatang. Kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan

    laporan ini kami ucapkan terima kasih.

    Pekanbaru, Januari 2016

    P