LAKIP PSBR “RUMBAI” PEKANBARU...Permenpan Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan...
Transcript of LAKIP PSBR “RUMBAI” PEKANBARU...Permenpan Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan...
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 1
KEMENTERIAN SOSIAL RI
LAPORAN KINERJA PANTI SOSIAL BINA REMAJA “RUMBAI” PEKANBARU TAHUN 2018
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 2
DAFTAR ISI
BAB Hal
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR
ii
I
PENDAHULUAN
4
II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
16
III
AKUNTABILITAS KINERJA
19
IV
PENUTUP
26
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas perkenannya Panti
Sosial Bina Remaja (PSBR) “Rumbai” Riau dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Kinerja Tahun 2018, sesuai amanat dari Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,
serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Sosial No. 19 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja, Laporan Kinerja dan Reviu atas laporan kinerja di
Lingkungan Kementerian Sosial RI.
Secara substantif Laporan Kinerja PSBR “Rumbai” Riau merupakan wadah bagi
pelaporan kinerja dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja. Isi
dari LKj pada intinya merupakan uraian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan
fungsi serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dan kebijaksanaan operasional di
panti dalam rangka pencapaian visi dan misi PSBR “Rumbai” Riau, serta penjelasan
tentang kinerja, capaian kinerja dan analisis capaian kinerja.
Laporan Kinerja PSBR “Rumbai” Riau Tahun 2018 merupakan media
pertanggungjawaban yang dikaitkan dengan Rencana Strategis PSBR “Rumbai” Riau
Tahun 2015 - 2019, hal ini merupakan wujud dari keinginan PSBR “Rumbai” Riau untuk
dapat menyajikan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel, dalam memenuhi
harapan masyarakat yaitu terwujudnya Clean Government dan Good Governance.
Namun demikian kami menyadari masih terdapat kegiatan-kegiatan atau program yang
perlu terus ditingkatkan dalam upaya mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Akhir kata, semoga Laporan Kinerja ini, bermanfaat dan dapat digunakan sebagai
bahan tambahan masukan bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja
dalam penyelenggaraan pelayanan prima terhadap masyarakat.
Pekanbaru, Januari 2018 Kepala,
ARDI IRANTO
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.
Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang
tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Upaya pengembangan
tersebut sejalan dengan dan didasarkan pada TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, Inpres Nomor
5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi dan Undang-Undang No. 28 Tahun
1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme. Dalam Pasal 3 Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa asas-asas umum
penyelenggaraan negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggara negara,
asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan
asas akuntabilitas. Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas
akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Dalam rangka itu, pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres)
Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres tersebut
mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara
untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan
pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan oleh
masing-masing instansi. Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan
kepada atasan masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas, dan
akhirnya disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan.
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 5
Laporan tersebut menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Hal ini juga didasarkan kepada
Peraturan Menteri Sosial Nomor 66/HUK/2000 tentang Pedoman Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) di lingkungan Kementerian Sosial.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dimaksudkan sebagai
kewajiban PSBR Rumbai Pekanbaru untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
Penetapan Kinerja Tahun 2014, serta sebagai umpan balik untuk memacu perbaikan kinerja
Panti Sosial Bina Remaja Rumbai Pekanbaru di tahun mendatang.
Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk menyajikan dan melaporkan kegiatan yang dilakukan
sesuai mandat yang diberikan berdasarkan tugas dan fungsi Kementerian Sosial RI pada
bidang Rehabilitasi Sosial terhadap anak remaja putus sekolah terlantar yang menjadi
tanggung jawab dari Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak, laporan akuntabilitas ini berisi
laporan tentang kegiatan yang sudah dilakukan dalam membawa misi organisasi selama
pelaksanaan kegiatan tahun 2014. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) dimaksudkan sebagai kewajiban Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak
(KSA) untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan dan
Penetapan Kinerja Tahun 2014, serta sebagai reaksi untuk dilakukan perbaikan kinerja
Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak di tahun akan datang.
B. Gambaran Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai” Pekanbaru
Salah satu masalah kesejahteraan sosial yang menjadi program prioritas nasional adalah
penanganan permasalahan kesejahteraan sosial anak. Anak merupakan generasi penerus
bangsa dan negara ini masa depannya menjadi tanggung jawab mereka kelak, oleh karena itu
perlu penanganan khusus untuk solusi permasalahan sosial anak.
Anak remaja juga mempunyai hak untuk mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan
dan hidup yang layak. Akan tetapi tidak semua anak remaja Indonesia mendapatkan
kesempatan yang sama dan rata dalam mendapatkan pendidikan dan hidup layak, hal ini
dikarenakan kemampuan orang tua yang tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya.
Hal ini juga diatur dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 6
Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) “Rumbai” Pekanbaru merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis milik Kementerian Sosial RI dilingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial yang
mempunyai program pelayanan rehabilitasi dan perlindungan sosial terhadap anak remaja
putus sekolah terlantar, putus sekolah yang dimaksud adalah dikarenakan masalah ketidak
mampuan perekonomian bukan karena masalah kenakalan ataupun kriminal. Rehabilitasi dan
perlindungan sosial yang diberikan untuk memberikan kemampuan pengembangan bakat
dalam diri anak remaja agar mereka mempunyai keberfungsian sosial dalam masyarakat dan
lingkungan sekitarnya.
Program pelayanan dan perlindungan sosial yang diberikan dimaksudkan agar anak remaja ini
mempunyai kepercayaan diri di tengah lingkungan masyarakatnya dan diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi lingkungannya dengan bekal kemampuan keterampilan diri yang
telah mereka miliki, sehingga menurunnya tindak kenakalan anak remaja di tengah-tengah
masyarakat.
C. Dasar Hukum
Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai” Pekanbaru merupakan salah satu unit pelayanan teknis
Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial di lingkungan Kementerian Sosial RI yang
melaksanakan tugasnya berlandaskan Peraturan Perundangan-undangan, antara lain :
1. UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
2. UU No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
3. UU No. 25 Tahun 2002 tentang Program Pembangunan Nasional
4. UU no. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
5. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
6. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
7. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
8. Permensos RI Nomor 86/HUK/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sosial
9. Permensos RI Nomor 106/HUK/2009 tentang Tata Kerja Panti Sosial Di lingkungan
Kementerian Sosial RI
10. PP No. 20, 21, 24 dan 25 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah, Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara /Lembaga
11. Keppres No. 72 Tahun 2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara.
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 7
12. Keppres RI Nomor 102 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen.
13. Permenpan Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
D. Tugas, Fungsi dan Kewenangan
Berdasarkan Peraturan Menteri Sosial RI No. 106/HUK/2009 tentang Tata Kerja Panti Sosial di
lingkungan Kementerian Sosial RI adalah sebagai berikut :
Tugas
”Memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat promotif dalam
bentuk bimbingan pengetahuan dasar pendidikan, fisik, mental, sosial, pelatihan
keterampilan, resosialisasi bimbingan lanjut bagi anak terlantar, putus sekolah agar
mampu mandiri dan berperan aktif dalam berkehidupan bermasyarakat serta pengkajian
dan penyiapan standar pelayanan dan rujukan”.
Pelaksanaan tugas ini lebih lanjut diarahkan pada pengembangan kesadaran, kemampuan,
tanggung jawab dan peran aktif masyarakat dalam menangani permasalahan sosial di
lingkungannya dan memperbaiki kualitas hidup serta kesejahteraan penyandang masalah
kesejahteraan sosial.
Fungsi
Dalam melaksanankan tugas sebagaimana dimaksud PSBR “Rumbai” Pekanbaru
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana dan program, evaluasi dan laporan;
b. Pelaksanaan registrasi, observasi, identifikasi, diagnosa sosial, dan perawatan;
c. Pelaksanaan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang meliputi bimbingan mental, fisik dan
keterampilan;
d. Pelaksanaan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut;
e. Pelaksanaan pemberian perlindungan sosial, advokasi sosial, informasi dan rujukan;
f. Pelaksanaan pusat model pelayanan rehabilitasi dan perlindungan sosial;
g. Pelaksanaan ketata usahaan.
Kewenangan
Memperhatikan berbagai ketentuan yang mengatur kesejahteraan sosial, maka ketentuan
tentang Kewenangan Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai” Pekanbaru yakni Melaksanakan
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 8
pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi anak remaja putus sekolah dan terlantar dalam bentuk
bimbingan, pengetahuan dasar, pendidikan, fisik, mental, sosial pelatihan keterampilan, dan
resosialisasi serta pengkajian dan penyiapan standar pelayanan dan rujukan.
Dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangannya Panti Sosial Bina (PSBR) “Rumbai”
Pekanbaru memiliki struktur yaitu sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI PANTI SOSIAL BINA REMAJA “RUMBAI” PEKANBARU
a. Kepala Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) “Rumbai” Pekanbaru
Mempunyai tugas manajerial dan teknis operasional pelayanan dan rehabilitasi sosial
terhadap anak remaja putus sekolah terlantar sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas Kepala Panti Sosial Bina
Remaja (PSBR) “Rumbai” Pekanbaru memiliki uraian tugas sebagai berikut :
a) Melaksanakan persiapan, mempelajari, memahami peraturan perundang-undangan,
ketentuan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab.
b) Menyusun rencana kerja tahunan.
c) Melaksanakan fungsi manajerial dah tehnis operasional pelayanan dan rehabilitasi
sosial.
d) Melaksanakan pengkajian, pemberian informasi, advokasi dan standarisasi
pelayanan dan rehabilitasi sosial di Panti Sosial Bina Remaja ”Rumbai” Pekanbaru.
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 9
e) Mendelegasikan tugas/wewenang kepada Pejabat Eselon IV.
f) Melaksanakan Koordinasi dengan Pemerintah Daerah, Dinas/Instansi/Lembaga
terkait dan Dunia Usaha.
g) Melaksanakan Pengawasan, Pembinaan dan kesejahteraan Pegawai.
h) Mengevaluasi pelaksanaan program dan membuat laporan kegiatan.
i) Menerima rujukan dan penolakan klien yang tidak memenuhi persyaratan.
j) Melaksanakan pemberian bantuan stimulan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
k) Menyusun kebutuhan pegawai, kepangkatan, gaji dan pengembangan tenaga jabatan
fungsional.
l) Menyusun laporan seluruh kegiatan berkala.
m) Kegiatan Tata Usaha.
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Mempunyai tugas melaksanakan urusan surat-menyurat, kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, rumah tangga, perencana serta kehumasan di Panti Sosial Bina Remaja
(PSBR) “Rumbai” Pekanbaru.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas Kepala Sub Bagian Tata Usaha
memiliki uraian tugas sebagai berikut :
a) Mempelajari, memahami peraturan perundang-undangan, ketentuan yang berkaitan
dengan tugas dan tanggung jawabnya
b) Membagi tugas/kegiatan kepada staf
c) Melakukan persiapan bahan rencana kegiatan tahunan
d) Melakukan urusan surat menyurat
e) Mendistribusikan dan menindaklanjuti surat
f) Menyiapkan bahan laporan kegiatan panti
g) Melakukan kegiatan administrasi perkantoran
h) Menghimpun dan merekap DP.3, DUK dan daftar hadir
i) Menyiapkan urusan cuti, KARIS/KARSU, ASKES dan TASPEN
j) Menyiapkan usulan diklat pegawai dan kenaikan pangkat serta kenaikan berkala
k) Membuat Laporan Kinerja Panti
l) Menyiapkan bahan mutasi dan pembinaan pegawai
m) Melakukan pembahasan dan penyusunan anggaran
n) Menyiapkan bahan sanksi administrasi kepegawaian
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 10
o) Menyiapkan analisa kebutuhan pegawai
p) Menyiapkan urusan gaji dan honor pegawai
q) Menyiapkan laporan realisasi keuangan
r) Melakukan Unit Akuntansi Wilayah (UAW) dan Sistim Akuntansi Instansi (SAI) mengenai
barang dan keuangan
s) Mengusulkan kepanitiaan perlengkapan
t) Menyiapkan analisa kebutuhan perlengkapan kantor dan asrama
u) Menyiapkan bahan permakanan dan kebutuhan klien
v) Melakukan koordinasi dengan pejabat struktural dan Fungsional dalam rangka
penyusunan laporan kegiatan panti
w) Menyiapkan bahan kehumasan
x) Menyiapkan bahan dokumentasi pameran, dan sosialisasi program
y) Melakukan tugas lain dari kepala panti sesuai dengan peraturan yang berlaku.
c. Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial
Mempunyai tugas melakukan registrasi, observasi, identifikasi, pemeliharaan jasmani dan
penetapan diagnosa perawatan, bimbingan pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial,
fisik, keterampilan dan resosialisasi.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial
memiliki uraian tugas sebagai berikut :
a) Mempelajari, memahami peraturan perundang-undangan, ketentuan yang berkaitan
dengan tugas dan tanggung jawabnya.
b) Membagi tugas/kegiatan kepada staf.
c) Melakukan persiapan rencana kegiatan bimbingan fisik, perawatan kesehatan,mental,
sosial dan keterampilan serta mengkonsultasikan kepada kepala panti.
d) Melakukan koordinasi kegiatan tahunan dengan unit terkait.
e) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan rehabilitasi sosial termasuk perkembangan
klien.
f) Melakukan indentifikasi, registrasi, seleksi daerah, dan penerimaan serta penjelasan
program kepada calon klien.
g) Melakukan penyusunan kurikulum, kegiatan bimbingan sosial, mental, fisik, kecerdasan
dan keterampilan.
h) Melakukan test awal untuk pengungkapan dan pemahaman masalah (Assesment).
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 11
i) Melakukan test penelusuran minat dan bakat termasuk kemampuan IQ dan EQ.
j) Melakukan penempatan klien pada program.
k) Melakukan pendekatan kepada masyarakat, dunia usaha, dan instansi terkait dalam
rangka penyiapan resosialisasi dan bimbingan lanjut.
l) Melakukan magang klien pada perusahaan dan atau tempat usaha sesuai jenis
keterampilan.
m) Melakukan penyiapan bahan rujukan sesuai masalah.
n) Melakukan konsultasi keluarga.
o) Melakukan penyiapan bahan kelengkapan file klien.
p) Melakukan kegiatan ekstra kulikuler.
q) Melakukan penyelenggaraan pengasramaan.
r) Melakukan penyiapan kegiatan UEP, KUBE, magang, wirausaha dan kunjungan
keluarga.
s) Melakukan penyiapan bahan keterampilan, bimbingan kecerdasan.
t) Melakukan peningkatan pengetahuan umum dan kecerdasan.
u) Melakukan pembinaan terhadap pengasuh dan instruktur.
v) Melakukan konsultasi kegiatan dengan pimpinan.
w) Melakukan penghimpunan dan pengolahan data sebagai bahan laporan.
x) Melakukan tugas lain dari atasan/pimpinan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
d. Kepala Seksi Program dan Advokasi Sosial
Mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan program, pemberian informasi dan
advokasi, pengkajian dan penyiapan standar pelayanan serta melakukan pemantauan,
evaluasi dan penyusunan laporan pelayanan rehabilitasi sosial.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas Kepala Seksi Program dan
Advokasi Sosial memiliki uraian tugas sebagai berikut :
a) Mempelajari, memahami peraturan perundang-undangan, ketentuan yang berkaitan
dengan tugas dan tanggung jawabnya.
b) Membagi tugas/kegiatan kepada staf.
c) Melakukan perumusan rencana kegiatan tahunan.
d) Melakukan konsultasi kegiatan kepada pimpinan.
e) Melakukan pengkajian program, penyiapan standarisasi pelayanan, pemantauan dan
evaluasi.
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 12
f) Melakukan penyiapan bahan program pendampingan yang memerlukan advokasi.
g) Menyiapkan bahan panduan operasional panti.
h) Menyiapkan bahan panduan petugas pelayanan Penerima Manfaat (PM).
i) Melakukan pendistribusian informasi ketentuan/peraturan/tata tertib setiap unit
pelayanan dan PM yang wajib dipatuhi.
j) Melakukan indentifikasi, registrasi, seleksi, dan penerimaan serta penjelasan program
kepada calon PM.
k) Melakukan pendampingan penyesuaian bagi setiap klien yang terhambat selama
mengikuti tahapan/proses rehabilitasi panti.
l) Melakukan penghimpunan dan pengolahan hasil pelaksanaan kegiatan bidang
sebagai bahan laporan.
m) Melakukan penghimpunan, pengolahan perpustakaan.
n) Melakukan penghimpunan, pengolahan, data dan informasi sebagai bahan
penyusunan laporan.
o) Melakukan koordinasi dengan pejabat struktural dan fungsional dalam rangka
penyusunan laporan kegiatan panti.
p) Melakukan tugas lain dari atasan/pimpinan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
E. Potensi dan Permasalahan
1. Potensi
Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai” Pekanbaru mempunyai potensi dalam menangani anak
remaja putus sekolah terlantar yang dilakukan secara sistematis dan terorganisir yang di
dalamnya mencakup tahapan-tahapan kegiatan dengan tujuan utama mewujudkan
kemandirian dan keberfungsian sosial anak remaja putus sekolah terlantar.
a. Unit Pelaksana Teknis milik Kementerian Sosial RI di wilayah Provinsi Riau,
Jambi dan Sumatera Barat
Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) “Rumbai” Pekanbaru menjadi UPT milik
Kementerian Sosial RI di wilayah regional Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Barat
yang menangani permasalahan kesejahteraan sosial terhadap anak remaja putus
sekolah terlantar.
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 13
b. Sumber Daya Manusia (SDM)
Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) “Rumbai” Pekanbaru memiliki 27 (dua puluh tujuh)
orang ANS dan di dukung 25 (dua puluh lima) tenaga kontrak yang mendukung
kegiatan di Panti.
c. Partisipan Usaha Kesejahteraan Sosial
Keberadaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang terdiri dari Pekerja
Sosial dan Tenaga Kesejahteraan Sosial yaitu Psikolog dan Perawat yang telah
banyak memberikan dukungan terhadap proses Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial
terhadap anak remaja putus sekolah terlantar.
d. Sarana dan Prasarana
Pada Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai” Pekanbaru memiliki sarana sebagai berikut
: 6 unit asrama PM; 1 unit gedung kantor; 1 unit gedung fungsional; 1 unit gedung aula;
5 unit gedung pendidikan (ruang keterampilan dan belajar); 1 unit gedung
LK3/Perpustakaan; 1 unit gedung dapur umum dan ruang makan; 1 unit gedung
bimbingan mental (mushalla); 2 unit wisma; 4 unit rumah dinas; 1 unit garasi; 1 unit pos
jaga; 1 unit gedung olah raga; 1 unit gedung shelter workshop; 1 unit gedung bengkel;
1 unit lapangan olah raga; 1 unit kendaraan dinas roda 6; 4 unit kendaraan dinas roda
4; 5 unit kendaraan dinas roda 2. Dan ditunjang juga dengan sarana penerangan listrik,
tower air, telepon, internet, komputer/laptop, peralatan praktek keterampilan berupa
peralatan menjahit, tata rias, teknik las, dan otomotif roda 2.
e. Peran Serta Dunia Usaha
Dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial terhadap anak remaja putus
sekolah terlantar bukan hanya menjadi tanggung jawab pihak pemerintah tapi juga
perlu di dukung dari pihak swasta dan dunia usaha. Partisipasi ini dilakukan melalui
program Corporate Social Responsibility (CSR) yaitu mengimplementasikan
tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat dalam kegiatan pelayanan
kesejahteraan sosial. Dalam hal ini yang telah memberikan kontribusinya adalah PT.
Surya Dumai Group. Melalui instalasi produksi pihak dunia usaha juga memberikan
kontribusi kepada panti dan penerima manfaat, yang bertujuan mempersiapkan
kemandirian dari penerima manfaat.
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 14
2. Permasalahan
Perkembangan masalah kesejahteraan sosial terutama yang menjadi ruang lingkup sasaran
Ditjen rehabilitasi sosial menunjukkan kecenderungan meningkat dan kian kompleks.
Peningkatan ini terjadi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor ekonomi yang sejak
terjadi krisis pada tahun 1996 masih terasa dampaknya, terutama meningkatnya angka
kemiskinan yang menjadi hulu dari berbagai permasalahan sosial seperti meningkatnya
angka putus sekolah di berbagai pelosok daerah tak terkecuali di wilayah Provinsi Riau,
Jambi dan Sumatera Barat. Angka putus sekolah yang meningkat ini berdampak pada :
a. Semakin meningkatnya remaja putus sekolah yang belum mendapat pelayanan karena
PSBR Rumbai Pekanbaru menyesesuaikan dengan kuota yang tersedia.
b. Terbatasnya sarana prasarana, SDM dan penganggrannya disesuaikan dengan
anggaran Kementerian Sosial RI.
c. SDM yang mempunyai latar belakang profesi pekerjaan sosial, secara jumlah masih
kurang, belum sebanding dengan jumlah penerima manfaat.
d. Daya tampung PMKS di PSBR Rumbai Pekanbaru belum sebanding jumlahnya dengan
pertumbuhan PMKS, demikian dengan sarana prasarananya untuk mendukung
pelayanan.
e. Peningkatan kualitas SDM dalam bentuk pembekalan, pemantapan, bimbingan teknis,
pelatihan dan magang, serta studi banding relatif masih rendah tidak sebanding dengan
kebutuhan akan tenaga pelayanan yang professional.
f. Data di bidang kesejahteraan sosial baik masalah maupun potensi sumber merupakan
kebutuhan dasar dalam penyusunan rencana program, namun data pula yang menjadi
salah satu hal yang sulit untuk didapat dengan akurasi yang tinggi.
g. Standard pedoman pelayanan dan rehabilitasi sosial masih belum memadai, sehingga
dalam melakukan intervensi terhadap remaja putus sekolah belum berpegang pada
metode dan pendekatan yang optimal. Kajian dalam rangka mengembangkan model
pelayanan atau mengembangkan teknologi pelayanan sosial menjadi pilihan yang tidak
dapat ditawar lagi.
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 15
F. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya Laporan Kinerja (LAKIN) ini adalah untuk mengkomunikasikan pencapaian
kinerja PSBR “Rumbai” Pekanbaru selama tahun 2018. Capaian kinerja (performance result)
2018 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2017 sebagai
tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Dengan pola pikir tersebut, maka Laporan Kinerja
PSBR “Rumbai” Pekanbaru disusun dengan sistematika penyajian sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang aspek strategis dan
struktur organisasi.
Bab II Perencanaan Dan Penetapan Kinerja, menjelaskan muatan rencana strategis PSBR
“Rumbai” Pekanbaru tahun 2015 - 2019 dan Penetapan Kinerja 2018.
Bab III Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan analisis pencapaian kinerja PSBR “Rumbai”
Pekanbaru dikaitkan dengan pertanggungjawaban anak remaja putus sekolah dan
terlantar terhadap pencapaian strategis untuk tahun 2018.
Bab IV Penutup, menjelaskan kesimpulan dari Laporan Kinerja PSBR “Rumbai” Pekanbaru
dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan untuk perbaikan kinerja di masa
yang akan datang.
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 16
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
A. Perencanaan Kinerja
Dalam upaya pembangunan kesejahteraan sosial, peran PSBR “Rumbai” Pekanbaru sebagai
penanggung jawab terselenggaranya Rehabilitasi Sosial dengan sasaran utama yang ingin
dicapai dalam lima tahun kedepan adalah: (1) Meningkatnya pelayanan sosial terhadap
penyandang masalah ketelantaran dan putus sekolah; (2) Melaksanakan kebijakan baru dalam
pelayanan sosial.
1. Visi
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dalam menjalankan tanggung jawabnya merumuskan
visi sebagai berikut :
“Terwujudnya kemandirian dan keberfungsian sosial remaja putus sekolah dalam
masyarakat”.
Pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial yang profesional adalah upaya untuk
meringankan penderitaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) melalui
pemberian pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang terjadi dalam
masyarakat, melindungi mereka terhadap resiko-resiko penghidupan serta proses
refungsional dan pengembangan yang memungkinkan penyandang masalah melaksanakan
fungsi sosialnya dalam kehidupan bermasyarakat dengan memberikan prioritas. Rehabilitasi
sosial tidak lagi terbatas dalam konteks penyandang cacat, melainkan pada orang-orang
yang mengalami masalah sosial patologis/penyakit sosial. Mandiri dalam hal ini adalah
PMKS dapat memenuhi kebutuhan dasarnya seperti pemenuhan kebutuhan dasar
(termasuk pemenuhan gizi) serta kesehatan agar taraf kesejahteraan hidupnya dapat
terpenuhi secara wajar.
2. Misi
Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, PSBR “Rumbai” Pekanbaru mempunyai misi
yang harus dilaksanakan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik, misi
tersebut adalah :
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 17
a. Menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan sosial yang profesional dan proporsional
di dalam panti.
b. Meningkatkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan PSBR
“Rumbai” Pekanbaru.
c. Memberdayakan individu, kelompok, keluarga, lembaga sosial, dan jaringan kerja
terkait, dalam meningkatkan peran dan tanggung jawab sosialnya.
d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan kesejahteraan
sosial.
3. Tujuan
Tujuan PSBR “Rumbai” Pekanbaru adalah:
a. Melakukan pembinaan terhadap remaja putus sekolah agar terhindar dari berbagai
masalah sosial sebagai akibat dari putus sekolah dan terlantar.
b. Mewujudkan kemandirian remaja putus sekolah atas dasar kekuatan dan
kemampuannya sendiri dalam memilih menetapkan dan memutuskan cara terhadap
berbagai upaya pemecahan masalah yang dihadapinya.
c. Mewujudkan kemampuan dan kekuatan remaja dalam mengembangkan berbagai
potensi yang dimiliki yang memungkinkan dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara
memadai.
d. Memberikan pendampingan terhadap remaja putus sekolah yang mengalami
permasalahn dalam menjalankan fungsi sosialnya dalam masyarakat.
B. Sasaran Strategis
Sejalan dengan sasaran strategis yang ingin dicapai oleh kementerian Sosial RI maka PSBR
Rumbai Pekanbaru juga merumuskan sasaran strategis yang akan dicapai dalam lima tahun
ke depan (2015-2019) adalah Meningkatnya jumlah anak yang mendapatkan bantuan
kebutuhan hak dasar dan fasilitas hak dasar di PSBR Rumbai Pekanbaru.
C. Indikator Pencapaian Kinerja
Untuk mengukur capaian indikator kinerja dari strategi dan proses yang digunakan dalam
penyelenggaraan layanan kesejahteraan sosial anak di PSBR Rumbai Pekanbaru,
indikatornya diukur dari jumlah sasaran yang diberikan layanan kesejahteraan sosial anak.
Artinya, persentase dihitung berdasarkan pada jumlah PMKS yang di intervensi selama tahun
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 18
2015-2019 bukan pada total populasi PMKS yang ada, baik capaian pertahun maupun
capaian selama lima tahun.
Pencapaian indikator kinerja PSBR Rumbai Pekanbaru tersebut akan dapat dimungkinkan
apabila mendapat dukungan optimal dari APBN, peran aktif Pemerintah Daerah serta
partisipasi aktif masyarakat dan Dunia Usaha. Hal yang lebih penting adalah adanya political
will pemerintah melalui kerangka kebijakan nasional dan kerangka kebijakan anggaran
nasional untuk mengatasi permasalahan kesejahteraan sosial anak.
Untuk melihat keterkaitan antara tujuan, sasaran strategis dan indikator pencapaian kinerja
dapat dilihat sebagai berikut:
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Tahun 2018
Meningkatnya jumlah anak yang mendapatkan bantuan kebutuhan
dasar dan fasilitas hak dasar di PSBR “Rumbai” Riau
Jumlah anak yang mendapatkan pelayanan
dan rehabilitasi sosial di dalam PSBR
“Rumbai” Riau 222 orang
Jumlah anak yang mendapatkan pelayanan
dan rehabilitasi sosial di luar PSBR “Rumbai”
Pekanbaru 40 orang
D. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja didasarkan pada penetapan kinerja yang telah ditandatangani oleh kepala panti dan
sekretaris Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial dengan uraian sebagai berikut :
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Tahun 2018
Meningkatnya jumlah anak yang
mendapatkan bantuan kebutuhan
dasar dan fasilitas hak dasar di PSBR
“Rumbai” Riau
Jumlah anak yang mendapatkan pelayanan
dan rehabilitasi sosial di dalam PSBR
“Rumbai” Riau
222 orang
Jumlah anak yang mendapatkan pelayanan
dan rehabilitasi sosial di luar PSBR “Rumbai”
Pekanbaru
40 orang
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 19
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Gambaran Umum Akuntabilitas Kinerja Tahun Anggaran 2018
Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) “Rumbai” Pekanbaru yang merupakan unit pelaksana
teknis dibawah lingkup Direktorat Kesejahteraan Anak memberikan pelayanan dan
perlindungan sosial terhadap anak remaja putus sekolah terlantar. Oleh karena itu PSBR
“Rumbai” Pekanbaru diharapkan dapat melaksanakan tugas dan fungsinya, sehingga
penerima manfaat dapat mengaktualisasikan fungsi yang dimilikinya.
Capaian kinerja dari Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) “Rumbai” Pekanbaru adalah
mewujudkan kemandirian dan keberfungsian sosial anak remaja putus sekolah terlantar
melalui program pelayanan rehabilitasi dan perlindungan sosial. Panti Sosial Bina Remaja
“Rumbai” Pekanbaru menyusun strategi dan arah kebijakan penyelenggaraan pelayanan
rehabilitasi dan perlindungan sosial dalam mengembangkan potensi diri anak remaja putus
sekolah terlantar yang mengintegrasikan tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan
yang terukur untuk mencapai visi dan misi Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai” Pekanbaru
yang merujuk kepada Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 30/HUK/2011 tentang Standarisasi
nasional Pengasuhan Anak untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak dan Standarisasi
Pelayanan Sosial Panti Sosial Bina Remaja, Depsos RI tahun 2008.
Pengukuran capaian indikator kinerja dari strategi dan proses yang digunakan dalam
pelayanan rehabilitasi dan perlindungan sosial terhadap anak remaja putus sekolah terlantar
dilakukan dengan pengukuran indikator dengan jumlah sasaran yang diberikan dalam hal ini
persentase dihitung berdasarkan jumlah penerima manfaat.
Berdasarkan kebijakan dan strategi tersebut maka kebijakan Panti Sosial Bina Remaja
“Rumbai” Pekanbaru sebagaimana ketentuan PRJMN 2015 - 2019 diarahkan untuk :
1. Meningkatkan pelayanan kesejahteraan sosial terhadap remaja putus sekolah dalam
bentuk pemberian bimbingan sosial dan pelatihan keterampilan kerja, pemberian
bantuan stimulan, pemeliharaan kesehatan dan pembinaan lanjut.
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 20
2. Meningkatkan kegiatan pendampingan dan perlindungan sosial terhadap remaja putus
sekolah yang mengalami permasalahan dalam menjalankan fungsi sosialnya dan anak
yang berhadapan dengan hukum.
3. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, orsos/LSM dan dunia usaha
dalam upaya peningkatan pelayanan dan rehabilitasi sosial.
4. Membentuk iklim kerja yang baik, harmonis dan penuh tanggung jawab demi
terwujudnya pelayanan kesejahteraan sosial yang maksimal dan sesuai dengan
standarisasi pelayanan.
5. Membangun sistem informasi yang berbasis teknolgi dalam rangka memudahkan
masyarakat, orsos, LSM dan dunia usaha dalam mengakses berbagai informasi
pelayanan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan di PSBR ”Rumbai” Pekanbaru.
6. Melaksanakan tatakelola kepemerintahan yang baik, transparan, akuntable, efektif dan
efesian dalam rangka mewujudkan good governance dan clean governance.
B. Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2018
Pengukuran tingkat capaian tahun anggaran 2018 dilakukan dengan membandingkan antara
target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Selama tahun anggaran 2018 kinerja
Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai” Pekanbaru dicapai melalui sasaran sebagai berikut :
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target Realisasi Ket (Out come)
Meningkatnya jumlah anak yang
mendapatkan bantuan kebutuhan dasar dan fasilitas hak dasar di PSBR
“Rumbai” Riau
Jumlah anak yang
mendapatkan pelayanan
dan rehabilitasi sosial di
dalam PSBR “Rumbai”
Riau
222 orang 244 orang
PM yang diterima
system on/off
melebihi target
Jumlah anak yang
mendapatkan pelayanan
dan rehabilitasi sosial di
luar PSBR “Rumbai”
Riau
40 50 orang
PM diterima
kembali ke
keluarga
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 21
Realisasi capaian target Penerima Manfaat PSBR Rumbai Pekanbaru tahun 2018.
Nama Program
Jumlah Penerima Manfaat (orang)
Prosentase (%)
Target Realisasi Jumlah
Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Anak Terlantar dalam lembaga
- Penerima Manfaat Reguler - Rumah Perlidungan Sosial Anak - Anak Berhadapan dengan Hukum - Taman Anak Sejahtera
140 5 7
30
140 20 50 34
100 400
714.28 113.33
Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak Luar Lembaga
40 50 125
Jumlah 222 294 132.43
Pada tahun anggaran 2018 rehabilitasi dan perlindungan sosial terhadap anak remaja putus
sekolah terlantar dilakukan dengan tahap sebagai berikut :
1. Akses
Kegiatan ini mencakup kegiatan pendaftaran, seleksi, pemanggilan dan pengasramaan
calon penerima manfaat yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku,
sehingga pemberian pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat tepat
sasarannya.
2. Intake dan Engagement
Kegiatan ini berupa pengenalan lingkungan dan ketentuan panti atau dengan kata lain
adalah masa orientasi, sekaligus pembukaan / dimulainya kegiatan proses pelayanan
kesejahteraan sosial.
3. Assesmen
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui lebih lanjut tentang minat dan bakat dasar yang
dimiliki penerima manfaat, sehingga pihak pemberi pelayanan tahu tindakan yang
seharusnya yang akan diberikan.
4. Perencanaan Pelayanan
Kegiatan ini merupakan proses pelayanan yang diberikan kepada penerima manfaat baik itu
menyangkut kebutuhan sandang, pangan, pakaian dan kesehatan yang diberikan secara
berkala. Sedangkan untuk obat-obatan ringan dan rujukan rumah sakit ini diberikan apabila
penerima manfaat membutuhkannya.
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 22
5. Implementasi dan Supervisi
Kegiatan ini menyediakan keperluan penerima manfaat untuk mengikuti bimbingan sosial,
keterampilan berupa pemberian ATK, penggandaan bahan bimbingan sosial dan
keterampilan, bahan keterampilan, honor instruktur, pendidikan alam terbuka, perlengkapan
olah raga dan kesenian, perlengkapan dapur umum, home visit, kegiatan widya wisata dan
penutupan bimbingan.
6. Reintegrasi dan Follow-Up
Setelah program pelayanan dan perlindungan rehabilitasi sosial telah selesai diserap maka
kegiatan selanjutnya adalah Praktek Belajar Kerja (PBK), pemberian stimulan toolkit
sebagai bantuan dasar bagi penerima manfaat, dan para penerima manfaat kembali ke
daerah asal masing-masing.
Program ini merupakan multi layanan yang dikembangkan oleh Panti Sosial Bina Remaja
(PSBR) “Rumbai” Pekanbaru untuk memberikan layanan kesejahteraan sosial khusus bagi
anak, kegiatannya mencakup :
1. Taman Anak Sejahtera
Program ini memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak balita yang
membutuhkan pelayanan dan perlindungan sosial selagi orang tua mereka bekerja.
Kegiatannya meliputi : penjangkauan dan pendampingan; pemenuhan kebutuhan dasar.
2. Rumah Perlindungan Sosial Anak
Program ini sebagai tindakan preventif dan perlindungan sementara bagi anak korban
tindak kekerasan, kegiatannya mencakup : penjangkauan dan pendampingan;
pemenuhan kebutuhan dasar; terapi sosial, mental kerohanian dan psikologis; case
conference; dan reunifikasi dan reintegrasi.
Laporan keuangan / kinerja / monitoring / evaluasi / publikasi serta kegiatan pendukung
pelaksanaan rehabilitasi dan perlindungan sosial anak terdiri dari kegiatan sebagai berikut :
a. Laporan keuangan, barang milik negara dan lelang; laporan ini mencakup laporan
keuangan dan barang milik negara yang bersifat periodik sedangkan lelang dilaksanakan
berdasarkan kebutuhan dalam pengumuman lelang belanja modal.
b. Laporan kinerja, meliputi laporan teknis dan tahunan Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai”
Pekanbaru tahun anggaran 2018.
c. Laporan operasional perpustakaan.
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 23
d. Laporan penjangkauan, monitoring evaluasi dan publikasi dan bimbingan lanjut terhadap
alumni penerima manfaat Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai” Pekanbaru.
e. Laporan pendukung pelaksanaan rehabilitasi dan perlindungan sosial anak, dalam ini
mencakup kegiatan seperti : perkembangan klien; data alumni klien.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun rencana anggaran dan kegiatan program
rehabilitasi sosial terhadap anak remaja putus sekolah terlantar sebagai pedoman tertulis
dalam melaksanakan kegiatan di tahun anggaran 2014 pada Panti Sosial Bina Remaja
“Rumbai” Pekanbaru. Dalam penyusunan ini juga mencakup penyusunan Standar Biaya
Keluaran (SBK) yang mencakup tahapan-tahapan dan anggaran yang dibutuhkan dalam
proses pelayanan dan perlindungan rehabilitasi sosial terhadap anak remaja putus sekolah
terlantar.
C. Kendala yang dihadapi dan strategi pemecahan masalah
Hambatan dan kendala dalam melaksanakan rencana kerja yang telah ditetapkan sangatlah
variatif, yang berarti terdapat berbagai kendala dari segi geografis berkaitan dengan
pendataan alumni penerima manfaat, segi pendanaan dan segi sumber daya manusia
petugas pelaksana pelayanan dan perlindungan rehabilitasi sosial terhadap anak remaja
putus sekolah terlantar.
Kendala Strategi Pemecahan Masalah
Semakin meningkatnya remaja putus sekolah yang belum mendapat pelayanan karena PSBR Rumbai Pekanbaru menyesuaikan dengan kuota yang tersedia.
Lebih meningkatkan hubungan kerjasama dengan instansi terkait dalam hal ini dinas sosial dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat dalam wilayah kerja PSBR “Rumbai” Pekanbaru untuk bersama-sama menangani masalah kesejahteraan sosial.
Terbatasnya sarana prasarana dan penganggarannya disesuaikan dengan anggaran Kementerian Sosial RI.
Dilakukannya pembagian secara proporsional antara kebutuhan operasional dengan kebutuhan layanan di dalam panti.
SDM yang mempunyai latar belakang profesi pekerjaan sosial, secara jumlah masih kurang, belum sebanding dengan jumlah penerima manfaat.
Memfasilitasi SDM untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pelayanan dan perlindungan rehabilitasi sosial.
Daya tampung PMKS di PSBR Rumbai Pekanbaru belum sebanding jumlahnya dengan pertumbuhan PMKS, demikian dengan sarana prasarananya untuk mendukung pelayanan.
Melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah untuk menangani permasalahan sosial serta mengajukan penambahan sarana prasarana untuk mendukung pelayanan.
Peningkatan kualitas SDM dalam bentuk pembekalan, pemantapan, bimbingan teknis,
Memfasilitasi dengan kegiatan peningkatan kualitas SDM petugas dalam menangani permasalahan
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 24
pelatihan dan magang, serta studi banding relatif masih rendah tidak sebanding dengan kebutuhan akan tenaga pelayanan yang professional.
kesejahteraan sosial anak remaja putus sekolah terlantar.
Data dibidang kesejahteraan sosial baik masalah maupun potensi sumber merupakan kebutuhan dasar dalam penyusunan rencana program, namun data pula yang menjadi salah satu hal yang sulit untuk didapat dengan akurasi yang tinggi.
Meningkatkan kerja sama dengan instansi terkait dalam hal ini dinas sosial dan tenaga kesejahteraan sosial masyarakat setempat dalam wilayah kerja PSBR “Rumbai” Pekanbaru.
Standard pedoman pelayanan dan rehabilitasi sosial masih belum memadai, sehingga dalam melakukan intervensi terhadap remaja putus sekolah belum berpegang pada metode dan pendekatan yang optimal. Kajian dalam rangka mengembangkan model pelayanan atau mengembangkan teknologi pelayanan sosial menjadi pilihan yang tidak dapat ditawar lagi.
Melakukan kerja sama dengan pihak terkait dalam penyusunan pedoman standarisasi pelayanan dan rehabilitasi sosial terhadap anak remaja putus sekolah terlantar. Dan memfasilitasi untuk pengembangan model pelayanan dan teknologi pelayanan sosial.
D. Akuntabilitas Keuangan
Realisasi anggaran per jenis belanja tahun 2018
No Output/Kegiatan Pagu Realisasi %
1. Anak Balita Terlantar, Anak Terlantar/Anak Jalanan, Anak Berhadapan Hukum dan Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus yang Mendapatkan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial
1.499.070.000
1.493.748.150
95.28
2. Dukungan Manajemen Anak Balita , Anak Telantar & Anak Jalanan, Anak Berhadapan dgn Hukum, Anak dgn Kecacatan, Anak yg Membutuhkan Perlindungan Khusus yg mendapatkan layanan PKSA
230.130.000
215.265.002
97.46
3. Layanan Internal 375.000.000 374.362.000 99.72
4. Layanan Perkantoran 4.584.342.000 4.559.797.247
98.99
JUMLAH 6.603.189.000 6.468.871.543 97.97
Total alokasi anggaran Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai” Pekanbaru tahun anggaran 2018
sebesar Rp. 7.738.637.000,- dengan realisasi sebesar 99.26%.
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 25
Realisasi anggaran belanja berdasarkan per-jenis belanja adalah sebagai berikut :
No Jenis belanja PAGU Realisasi %
1. Belanja Pegawai
Rp. 3.075.857.000,-
Rp. 2.471.635.453,-
99.24
2. Belanja Barang
Rp. 4.017.780.000,-
Rp. 3.505.081.541,-
99.17
3. Belanja Modal
Rp. 375.000.000,-
Rp. 975.487.000,-
99.93
4. Belanja Bansos Rp. 270.000.000,- Rp. 269.950.000,-
99.98
Jumlah Rp. 7.738.637.000,- Rp. 7.681.491.847,- 99.26
Berdasarkan capaian kinerja tersebut sebelumnya maka terdapat sisa anggaran sebesar
Rp. 57.145.847,- sisa anggaran tersebut merupakan sisa dari perjalanan dinas yang bersisa
dilaksanakan selama tahun anggaran 2018 pada Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai”
Pekanbaru.
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 26
BAB IV
PENUTUP
Proses pelayanan dan perlindungan rehabilitasi sosial terhadap anak remaja putus sekolah terlantar
merupakan peran wajib pemerintah dan hal ini merupakan terpenting dalam proses membangun
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Proses ini juga diharapkan sebagai upaya untuk
mengurangi permasalahan sosial dalam masyarakat yang semakin kompleksitas dan meningkat.
Proses yang dilaksanakan dan dilakukan oleh pihak Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai” Pekanbaru
masih menghadapi berbagai permasalahan dan kendala. Tujuan utama dari pelaksanaan
akuntabilitas ini adalah dalam rangka peningkatan pelayanan kesejahteraan sosial terhadap
masyarakat. Oleh sebab itu Panti Sosial Bina Remaja “Rumbai” Pekanbaru dalam menjalankan dan
melaksanakan program kesejahteraan sosial ini menganggap perlu menyusun Laporan Kinerja
(LAKIN) yang merupakan bagian integral dari proses pembangunan itu sendiri yang perlu
dilaksanakan secara periodik yang merupakan wujud tanggung jawab dan evaluasi terhadap
berbagai upaya yang dilakukan dalam peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat. LAKIN ini
diharapkan dapat berperan sebagai alat kendali, alat penilai kualitas kinerja serta alat pendorong
terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good government and good governance).
Kami menyadari dan memahami bahwa Laporan Kinerja (LAKIN) dari Panti Sosial Bina Remaja
“Rumbai” Pekanbaru masih belum dan jauh dari sempurna, oleh sebab itu kami mengharapkan
kontribusi dari berbagai pihak berupa masukan, saran, usulan ataupun koreksi demi perbaikan
laporan ini ditahun yang akan mendatang. Kepada seluruh pihak yang telah membantu dan terlibat
serta partisipasinya dalam penyusunan laporan ini diucapkan terima kasih.
Pekanbaru, 29 Januari 2018
Kepala PSBR “Rumbai” Pekanbaru
Drs. ARDI IRANTO
NIP. 19630818 199901 1 001
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 27
LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 28
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
Jalan Salemba Raya No. 28 Jakarta Pusat 10430
Telepon 021- 3103613 Laman : https://www.depsos.go.id
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Cup Santo
Jabatan : Kepala Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) “Rumbai” Riau
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Edi Suharto
Jabatan : Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial
Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan yang seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan
dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, 2 Januari 2018
Pihak Kedua, Pihak Pertama, EDI SUHARTO CUP SANTO
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 29
PERJANJIAN KINERJA
SASARAN STRATEGIS (SS) INDIKATOR KINERJA
UTAMA (IKU)
TARGET
Mewujudkan jumlah anak
yang mendapatkan bantuan
kebutuhan dasar dan fasilitas
hak dasar di PSBR “Rumbai”
Riau
Meningkatnya jumlah anak
yang mendapatkan
pelayanan dan rehabilitasi
sosial di dalam PSBR
“Rumbai” Riau
222 orang
Meningkatnya jumlah anak
yang mendapatkan
pelayanan dan rehabilitasi
sosial di luar PSBR
“Rumbai” Riau
40 orang
Jumlah Anggaran Tahun 2018 : Rp. 7.738.637.000,- (Tujuh milyar tujuh ratus
tiga puluh delapan juta enam ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah)
Jakarta, 2 Januari 2018
Menyetujui, Pihak Pertama,
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kepala,
EDI SUHARTO CUP SANTO
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 30
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
Jalan Salemba Raya No. 28 Jakarta Pusat 10430
Telepon 021- 3103613 Laman : https://www.depsos.go.id
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Suyono
Jabatan : Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Cup Santo
Jabatan : Kepala
Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan yang seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan
dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, 2 Januari 2018
Pihak Kedua, Pihak Pertama,
CUP SANTO SUYONO
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 31
PERJANJIAN KINERJA
SASARAN INDIKATOR TARGET
1. Mewujudkan urusan tata usaha, kepegawaian, rumah tangga, dan anggaran dan perencana panti
1. Jumlah dokumen urusan tata usaha
1 dokumen
2. Jumlah dokumen Kepegawaian
2 dokumen
3. Jumlah dokumen rumah tangga
2 dokumen
4. Jumlah dokumen anggaran
1 dokumen
5. Jumlah dokumen perencanaan Panti dan Sub Bagian Tata Usaha
2 dokumen
6. Jumlah dokumen laporan kegiatan
2 dokumen
7. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan lainnya
2 dokumen
2. Mewujudkan Aparatur Sipil
Negara (ASN) Sub Bagian
Tata Usaha yang kompeten
1. Persentase tingkat kehadiran pegawai Sub Bagian Tata Usaha
2. Nilai SKP ASN Sub Bagian Tata Usaha
95%
Baik
Jakarta, 2 Januari 2018
Menyetujui, Pihak Pertama,
Kepala Kepala Sub Bagian Tata Usaha,
CUP SANTO SUYONO
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 32
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
Jalan Salemba Raya No. 28 Jakarta Pusat 10430
Telepon 021- 3103613 Laman : https://www.depsos.go.id
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Lumongga Tukmasari Harahap
Jabatan : Kepala Seksi Program dan Advokasi Sosial
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Cup Santo
Jabatan : Kepala
Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan yang seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan
dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, 2 Januari 2018
Pihak Kedua, Pihak Pertama, CUP SANTO LUMONGGA TUKMASARI HARAHAP
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 33
PERJANJIAN KINERJA
SASARAN INDIKATOR TARGET
1. Terpenuhinya kebutuhan dasar dan fasilitas hak dasar di PSBR “Rumbai” Riau
1. Jumlah anak yang mendapatkan pelayanan dan rehabilitasi sosial di dalam PSBR “Rumbai” Riau
222
2. Jumlah anak yang mendapatkan pelayanan dan rehabilitasi sosial di luar PSBR “Rumbai” Riau
40
2. Terwujudnya Aparatur
Sipil (ASN) yang
kompeten Seksi
Program dan Advokasi
Sosial
1. Persentasi tingkat kehadiran pegawai seksi Program dan Advokasi Sosial dalam Lembaga
2. Nilai SKP ASN seksi Program dan Advokasi Sosial dalam Lembaga
95%
Baik
3. Terkelolanya anggaran seksi Program dan Advokasi Sosial yang efisien dan akuntabel
Presentasi penyerapan
anggaran seksi Program dan
Advokasi Sosial dalam
Lembaga
95%
Jakarta, 2 Januari 2018
Menyetujui, Pihak Pertama,
Kepala, Kepala Seksi Program dan Advokasi Sosial,
CUP SANTO LUMONGGA TUKMASARI HARAHAP
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 34
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA
Jalan Salemba Raya No. 28 Jakarta Pusat 10430
Telepon 021- 3103613 Laman : https://www.depsos.go.id
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhammad Toher
Jabatan : Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial
Selanjutnya disebut pihak pertama
Nama : Cup Santo
Jabatan : Kepala
Selaku atasan langsung pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua
Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan yang seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan
dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, 2 Januari 2018
Pihak Kedua, Pihak Pertama, CUP SANTO MUHAMMAD TOHER
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 35
PERJANJIAN KINERJA
SASARAN INDIKATOR TARGET
1. Meningkatkan kebutuhan dasar dan fasilitas hak dasar di PSBR “Rumbai” Riau
1. Jumlah anak yang mendapatkan pelayanan dan rehabilitasi sosial di dalam PSBR “Rumbai” Riau
222
2. Jumlah anak yang mendapatkan pelayanan dan rehabilitasi sosial di luar PSBR “Rumbai” Riau
40
2. Mewujudkan Aparatur
Sipil (ASN) yang
kompeten Seksi
Rehabilitasi Sosial
1. Persentasi tingkat kehadiran pegawai seksi Rehabilitasi Sosial dalam Lembaga
2. Nilai SKP ASN seksi Rehabilitasi Sosial dalam Lembaga
95%
Baik
3. Terkelolanya anggaran seksi Rehabilitasi Sosial yang efisien dan akuntabel
Presentasi penyerapan
anggaran seksi Rehabilitasi
Sosial dalam Lembaga
95%
Jakarta, 2 Januari 2018
Menyetujui, Pihak Pertama,
Kepala, Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial,
CUP SANTO MUHAMMAD TOHER
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 36
LAMPIRAN SUCCSESS STORY
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 37
aya alumni PSBR rumbai Pekanbaru angkatan 72 tahun 2015. Dengan berbekal kan ilmu
dan alat dasar yg diberikan oleh PSBR saya memberanikan diri untuk membuka usaha
sendiri. Awalnya ada keraguan saya untuk memulai usaha ini, karena selain minim nya
modal, kurangnya pengalaman saya dalam berwirausaha juga sebagai pertimbangan saya pada
saat itu. Tapi hal itu tidak memutuskan niat dan usaha saya untuk membuka sebuah usaha.
Tahun 2016 usaha saya sudah dimulai, tapi saya berpikir ilmu salon saja tidak cukup buat
mengembangkan usaha. Saya terus mencari cara bagaimana mana saya harus punya strategi
pengembangan usaha dengan baik. Agar dengan dana yg minim usaha saya bisa berkembang.
Akhirnya saya dapat pelatihan mempelajari ilmu bisnis, dan berbagai seminar Wirausaha saya ikuti.
Hingga kini saya mampu menyelesaikan sekolah dan menyambung kuliah dengan jurusan yg saya
ambil Manajemen Pemasaran.
Awalnya saya memulai usaha saya dengan datang kerumah rumah pelanggan saya, sedikit demi
sedikit hasil nya saya alokasikan sebagai modal usaha. Dengan waktu yg tidak lama, Kini saya
sudah mempunyai tempat usaha salon sendiri dan alat yg cukup, dengan nama salon
Megadalle_Salon. Yang Alhamdulillah sudah berkembang baik sampai saat ini
Usaha salon saya bisa dikatakan sudah tingkat W.O (wedding organizer). Karena kami
menyediakan alat lengkap dari persiapan pra wedding hingga wedding.
Selain usaha salon kini saya tengah menjalani kan berberapa usaha di bidang laundry, di bidang
hijab dengan brend sendiri, serta usaha saya dibidang rangkai mahar dan sovenir.
Alhamdulillah usia muda saya tidak saya sia siakan, Karna sukses menurut saya bukan dari
seberapa nominal yg saya dapat, tapi sukses menurut saya bagaimana saya mampu menerapkan
dan mengembangkan kan ilmu yg saya punya hingga berguna bagi diri saya dan org lain.
S
Sucess Story Suryana Mega Dalle
Sukses selalu....
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 38
aya alumni PSBR Rumbai Pekanbaru angkatan 63 Tahun 2013 jurusan Teknik Las. Saya anak keempat dari enam bersaudara dari pasangan orang tua Bapak Aidilman dan
Ibu Mardiati yang berprofesi sebagai penjahit dan ibu rumah tangga di salah satu kecamatan di Kota Pekanbaru. Sebelum masuk PSBR saya hanya bersekolah sampai tingkat SD karena keterbatasan ekonomi orang tua dengan cukup banyaknya anak. Menginjak umur 17 Tahun saya mendapat rekomendasi dari salah satu saudara untuk masuk di PSBR Rumbai Pekanbaru. Di PSBR saya mendapat banyak ilmu dari bimbingan sosial dan bimbingan keterampilan khususnya Teknik Las dari bapak/ibu pegawai PSBR Rumbai.
Setelah selesai menjalani rehabilitasi sosial selama 6 bulan di PSBR Rumbai Pekanbaru, saya kembali ke daerah dengan mendapat toolkit berupa satu paket peralatan las. Berbekal toolkit yang saya dapatkan, saya berfikir untuk mebuka usaha bengkel las sendiri akan tetapi masih terbentur oleh minimnya modal, pengalaman kerja dan kemampuan manajerial. Maka dari itu saya putuskan untuk bekerja terlebih dahulu di bengkel las tempat saya melaksanakan Praktek Belajar Kerja (PBK) sewaktu saya masih berada di PSBR sebelumnya seiring dengan tawaran dari pemilik bengkel. Dalam waktu kurang lebih satu tahun, diumur saya 18 Tahun alhamdulillah akhirnya saya bisa membuka bengkel las saya sendiri meskipun hanya kecil-kecilan dan berdiri di lahan milik orang tua sendiri. Seiring berjalannya waktu bengkel mulai ramai dan semakin berkembang dan alhamdulillah saya mulai dapat membantu ekonomi keluarga, biaya sekolah adik-adik, melanjutkan sekolah hingga jenjang SMA, hingga memiliki beberapa karyawan sendiri diumur saya saat ini yang belum lama menginjak 25 Tahun. Wassalam!
S
-
L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 8 P S B R “ R U M B A I ” P E K A N B A R U
Page 39
Assalamualaikum Wr. Wb. al kisah saya bernama Dian Syahputri, lahir dari ayah bernama Icon dan ibu Asmawati (almh) di
Kota Tangah tanggal 1 Juni 1994 beralamat di Jalan Jorong Koto Tengah Nagari Koto Tengah
Kecamatan Bukit Barisan Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat. Saya anak yang putus sekolah
hanya tamat SD dan tidak tau mau jadi apa karena keterbatasan biaya sehingga tidak dapat melanjutkan
sekolah. Tapi saya tidak pernah putus asa untuk selalu mencari ilmu karena saya ingin hidup saya berguna
bagi diri sendiri maupun orang lain. Keinginan saya yang besar di tahun 2012 menghantarkan saya ke PSBR
Rumbai melalui Dinas Sosial 50 Koto Sumatera Barat. Di PSBR saya mengambil jurusan menjahit yang
memang saya inginkan karena saya mau membuka usaha walaupun untuk itu saya harus bekerja dulu
dengan orang lain. Perjuangan yang saya lalui di PSBR Rumbai selama 6 bulan bukanlah hal yang mudah.
Selama 6 bulan di PSBR Rumbai saya di gembleng ilmu, disiplin maupun tata krama. Ilmu yang saya peroleh
di PSBR Rumbai membuat saya memahami bahwa hidup adalah perjuangan. Tidak ada waktu yang
terbuang percuma, dari bangun pagi subuh, kegiatan sudah dimulai hingga jam 21.00 malam barulah
beristirahat. Proses ini saya lalui dengan keinginan yang besar untuk berhasil, apalagi bisa membantu
keluarga saya. Karena saya lahir dari keluarga yang kemampuan ekonominya terbatas tidak mampu.
Selama di PSBR Rumbai kami mendapat bermacam bimbingan sosial dan bimbingan keterampilan
sesuai jurusan yang saya inginkan yaitu menjahit dari para pembina dan instruktur. Dalam bimbingan sosial
terdapat materi etika sosial, kewarganegaraan, kepemimpinan, kewirausahaan, dinamika kelompok, dan
kesehatan remaja. Sehingga bekal ilmu dan perubahan perilaku yang baik dan bertangggung jawab
merupakan langkah yang membawa saya kepada keberanian dan kemampuan saya untuk berusaha
membuka usaha menjahit sendiri. Walaupun setamat dari PSBR Rumbai saya bekerja terlebih dahulu
dengan Anami Butik setahun setengah di Pekanbaru, setelah itu saya pulang ke kampung dan membuka
usaha di rumah. Usaha menjahit yang saya rintis tidak selalu berjalan lancar tetapi saya tetap bertahan.
Hinggga saya menikah usaha saya tetap berjalan dan menjadi mata pencaharian saya sampai saat ini dan
hingga punya anak satu. Usaha menjahit ini saya lanjutkan di Pekanbaru ketika suami sayapun pindah ke
Pekanbaru. Terima kasih guruku, pembina dan instruktur serta keluarga asuh yang sudah membina,
mengajar dan, mendidikku menjadi yang lebih baik. Sukses selalu untuk PSBR Rumbai, semoga semakin
banyak anak anak yang kurang beruntung seperti saya menjadi berhasil. Walaikumsalam Wr.Wb.
A
Dian Syahputri Penjahit “Nayla Modiste”