LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS...

87
LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM SUBANG DHEA CLARAMITA PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS SEKOLAH VOKASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2018

Transcript of LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS...

Page 1: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

LAPORAN AKHIR

KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS

MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG

PADA PT MN FISH FARM SUBANG

DHEA CLARAMITA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

SEKOLAH VOKASI

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2018

Page 2: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

ii

Page 3: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

PERNYATAAN MENGENAI LAPORAN AKHIR DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan laporan akhir berjudul Peningkatan Kapasitas

Produksi Ikan Mas Melalui Pemanfaatan Lahan Kosong pada PT MN Fish Farm

Subang, Jawa Barat yaitu benar karya saya dengan arahan dosen pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun dari yang

tidak diterbitkan dari penulisan lain telah dicantumkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir laporan ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis ini kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2018

Dhea Claramita

J3J115131

Page 4: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

iv

Page 5: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

RINGKASAN

DHEA CLARAMITA. Peningkatan Kapasitas Produksi Ikan Mas Melalui

Pemanfaatan Lahan Kosong pada PT MN Fish Farm, Subang. Dibimbing oleh

LIISA FIRHANI RAHMASARI.

Sektor pertanian di Indonesia secara umum terdiri dari bidang holtikultura,

perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Subsektor perikanan memiliki

peluang besar untuk dikembangkan dalam pembangunan di Indonesia. Salah satu

perusahaan yang membudidayakan ikan yaitu PT MN Fish Farm. PT MN Fish

Farm merupakan perusahaan yang bergerak di bidang budidaya pembesaran ikan

mas dengan sistem kolam air deras (running water). PT MN Fish Farm masih

memiliki permintaan ikan mas yang belum terpenuhi sebesar 102 ton pada Tahun

2017, dengan permintaan sebesar 174 ton dan penawaran 72 ton. Selain itu adanya

lahan kosong yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini melatarbelakangi

perusahaan untuk memanfaatkan lahan kosong sebagai lahan pembangunan kolam

untuk meningkatkan produksi ikan mas.

Tujuan dalam penulisan Kajian Pengembangan Bisnis ini antara lain

merumuskan rencana ide pengembangan bisnis peningkatan kapasitas produksi

ikan mas melalui pemanfaatan lahan kosong pada PT MN Fish Farm Subang dan

mengkaji kelayakan rencana pengembangan bisnis baik secara non finansial dan

finansial. Kajian Pengembangan Bisnis di PT MN Fish Farm mengambil sumber

data yang terdiri dari dua sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Metode

analisis yang digunakan dalam penulisan Kajian Pengembangan Bisnis ini

dilakukan dengan studi kelayakan bisnis, aspek yang dikaji dalam studi kelayakan

bisnis berdasarkan aspek non finansial dan finansial. Analisis aspek non finansial

dilakukan dengan penguaraian deskriptif mengenai beberapa perencanaan

pengembangan bisnis meliputi aspek produksi, aspek pemasaran, aspek organisasi

dan manajemen, aspek sumber daya manusia, dan aspek kolaborasi. Aspek

finansial yang dikaji dalam pengembangan bisnis meliputi analisis arus kas (cash

flow), kriteria investasi, laporan laba rugi, dan analisis sensitivitas.

Rumusan ide pengembangan bisnis berasal dari strategi hasil analisis faktor

internal dan eksternal perusahaan yaitu kekuatan (Strenght) dan peluang

(Opportunity). Kekuatan PT MN Fish Farm yang dimiliki yaitu ketersediaan

sarana dan prasarana yang memadai, kepemilikan aset milik pribadi, lahan kosong

yang masih tersedia, SDM terampil, berpendidikan dan berpengalaman

dibidangnya, dan memiliki hubungan baik dengan para pemasok dan pelanggan.

Peluang yang dapat dimanfaatkan permintaan masyarakat terhadap ikan

cenderung meningkat, meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat,

tersedianya tenaga kerja, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup

sehat dengan mengonsumsi ikan, citra baik perusahaan dalam pandangan

masyarakat, adanya kebijakan pemerintah tentang pengelolaan perikanan (impor, kur, legalitas, dan lain-lain), adanya program pemerintah yang mendukung

produksi dan konsumsi ikan seperti GEMARIKAN dan FORIKAN,

berkembangnya teknologi dibidang produksi, peralatan, informasi, dan

komunikasi, kondisi geografis yang cocok untuk kegiatan usaha budidaya,

Page 6: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

vi

perusahaan sudah memiliki pelanggan tetap, dan tersedianya kebutuhan pakan dan

benih ikan dari pemasok.

Rumusan ide pengembangan bisnis dianalisis melalui analisis kelayakan

usaha baik secara finansial maupun non finansial. Apabila analisis tersebut

menunjukkan hasil yang secara finansial dan non finansial layak, maka rencana

pengembangan tersebut dapat direalisasikan. Namun jika hasil yang ditunjukkan

tidak layak, maka rencana pengembangan bisnis tersebut harus dievalusi kembali

dan memikirkan rencana pengembangan bisnis yang lain.

Rencana pengembangan bisnis peningkatan kapasitas produksi ikan mas

melalui pemanfaatan lahan kosong pada PT MN Fish Farm Subang dikatakan

layak secara aspek finansial maupun non finansial. Berdasarkan aspek finansial

melalui analisis kriteria investasi, diperoleh NPV layak dengan nilai Rp 2 069 214

513 (NPV≥0), IRR layak dengan nilai 55.18% (IRR>7.61 %), Net B/C layak

dengan nilai 3.64 (Net B/C>1), dan PP 2 tahun 11 bulan (PP<umur bisnis 10

tahun). Dari analisis sensitivitas dapat disimpulkan bahwa pengembangan bisnis

peningkatan kapasitas produksi ikan mas sensitif terhadap perubahan nilai

penjualan, sedangkan pada kenaikan harga benih ikan mas pengembangan bisnis tidak berpengaruh secara signifikan.

Kata kunci : ikan mas, kelayakan bisnis, lahan kosong, PT MN Fish Farm, usaha

pembesaran

Page 7: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS

MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG

PADA PT MN FISH FARM SUBANG

DHEA CLARAMITA

Laporan Akhir

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya

pada

Program Studi Manajemen Agribisnis

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

SEKOLAH VOKASI

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2018

Page 8: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

viii

Page 9: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM
Page 10: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

x

Page 11: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

xi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya

sehingga Laporan Akhr Kajian Pengembangan Bisnis ini berhasil diselesaikan.

Shalawat teriring salam juga penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW

beserta pengikutnya. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan sejak

tanggal 7 Februari 2018 sampai 30 April 2018. Judul yang dipilih dalam kegiatan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT MN Fish Farm Subang, Jawa Barat adalah

Kajian Pengembangan Bisnis Peningkatan Kapasitas Produksi Ikan Mas Melalui

Pemanfaatan Lahan Kosong pada PT MN Fish Farm Subang. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada orang tua penulis yaitu Bapak Muhammad

Amin dan Ibu Ainun Amin karena berkat doa, kasih sayang, semangat, motivasi,

serta materiil yang telah diberikan kepada penulis selama ini, serta adik dari

penulis yaitu Afifah Putri Kinanti dan Muhammad Adam Alfauzan atas semangat,

kasih sayang dan motivasi. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada ibu Liisa

Firhani Rahmasari, SP, MSi selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan

waktu, memberikan bimbingan dan arahan pada Kajian Pengembangan Bisnis ini.

Bapak Syahroni, SPi selaku koordinator pembimbing lapang di PT MN Fish Farm

dan sebagai pembimbing lapangan, serta Bapak Dedi Permana atas bantuan dan

arahan. Bapak Ir H Giri Suryatmana selaku pemilik PT MN Fish Farm.

Reyhansyah dan Meti Wahyuti sebagai teman satu kelompok dalam Praktik Kerja

Lapangan serta rekan-rekan seperjuangan bimbingan Ibu Liisa Firhani Rahmasari,

SP, MSi.

Demikian Laporan Akhir Kajian Pengembangan Bisnis ini disusun dengan

baik. Penulis berharap laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan

bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Bogor, Agustus 2018

Dhea Claramita

Page 12: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

xii

Page 13: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

xiii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 2

2 METODE KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS 3

2.1 Lokasi dan Waktu 3

2.2 Data, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3

2.3 Metode Kajian 4

2.3.1 Aspek Produksi 4

2.3.2 Aspek Pemasaran 4

2.3.3 Aspek Organisasi dan Manajemen 6

2.3.4 Aspek Sumber Daya Manusia 6

2.3.5 Aspek Kolaborasi 7

2.3.6 Aspek Finansial 7

2.3.7 Analisis Critical Path Method 10

3 KERAGAAN PERUSAHAAN 11

3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan 11

3.2 Aspek Organisasi dan Manajemen 12

3.3 Sumber Daya Perusahaan 13

3.3.1 Sumber Daya Fisik 13

3.3.2 Sumber Daya Manusia 14

3.3.3 Sumber Daya Keuangan 14

3.4 Deskripsi Unit Bisnis 15

3.4.1 Pengadaan Input (Bahan dan Peralatan) 16

3.4.2 Proses Produksi 19

3.4.3 Mekanisme Pemasaran 21

4 KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS 22

4.1 Rumusan Ide Pengembangan Bisnis 22

4.2 Perencanaan Pengembangan Bisnis 24

4.2.1 Perencanaan Produk 25

4.2.2 Perencanaan Pemasaran 25

4.2.3 Perencanaan Produksi 29

4.2.4 Perencanaan Organisasi dan Manajemen 37

4.2.5 Perencanaan Sumber Daya Manusia 38

4.2.6 Perencanaan Kolaborasi 38

4.2.7 Perencanaan Finansial 39

4.3 Tahapan Pengembangan Bisnis 44

5 SIMPULAN DAN SARAN 47

5.1 Simpulan 47

5.2 Saran 47

DAFTAR PUSTAKA 48

LAMPIRAN

49

Page 14: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

xiv

DAFTAR TABEL

1 Tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Subang 2015-2017 1

2 Produksi perikanan budidaya di kolam air deras Kabupaten Subang tahun

2014-2016 1

3 Permintaan ikan mas Kabupaten Subang tahun 2015-2016 2

4 Sumber dan metode pengumpulan data 3

5 Tugas dan wewenang 12

6 Prasarana produksi PT MN Fish Farm 14

7 Tingkat Pendidikan Sumber daya Manusia PT MN Fish Farm 14

8 Daftar pemasok benih ikan mas ukuran sangkal 18

9 Permintaan ikan mas pada PT MN Fish Farm 2017 22

10 Proyeksi penjualan ikan mas tahun 1-10 28

11 Perencanaan pengembangan jumlah produksi ikan mas per tahun 35

12 Rincian peralatan dan perlengkapan dalam rencana pengembangan 36

13 Insentif tenaga kerja 38

14 Daftar perusahaan dan pemasok bahan baku 38

15 Kebutuhan biaya pra operasi 41

16 Biaya operasional sebelum dan setelah pengembangan 42

17 Penerimaan sebelum dan setelah pengembangan bisnis 42

18 Analisis kelayakan investasi 42

19 Proyeksi laba rugi 43

20 Analisis sensitivitas 44

21 Daftar aktivitas pembesaran ikan mas 44

22 Aktivitas jalur kritis 45

DAFTAR GAMBAR

1 Struktur Organisasi PT MN Fish Farm 12

2 Kolam pemeliharaan 17

3 Tampak dalam hatchery 17

4 Gudang pakan 17

5 Kantor dan villa 18

6 Pakan pellet 19

7 Alur ide pengembangan bisnis 24

8 Ikan mas majalaya 25

9 Saluran distribusi pemasaran PT MN Fish Farm 27

10 Pembangunan kolam air deras 29

11 Benih ikan mas sangkal 33

12 Garam kasar 34

13 PK 34

14 Struktur organisasi PT MN Fish Farm setelah pengembangan 37

15 Skema kolaborasi rencana pengembangan bisnis 39

16 Tahapan pengembangan bisnis 45

Page 15: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1 Peralatan dan perlengkapan perusahaan 51

2 Penetapan harga 51

3 Pola tanam produksi tahun pertama 52

4 Pola tanam produksi tahun kedua hingga kesepuluh 55

5 Perhitungan FCR 57

6 Kebutuhan benih tahun pertama 58

7 Kebutuhan benih tahun kedua hingga kesepuluh 58

8 Kebutuhan pakan tahun pertama 58

9 Kebutuhan pakan tahun kedua hingga kesepuluh 58

10 Kebutuhan garam tahun pertama 59

11 Kebutuhan garam tahun kedua hingga kesepuluh 59

12 Kebutuhan PK tahun pertama 59

13 Kebutuhan PK tahun kedua hingga kesepuluh 60

14 Kebutuhan refill oksigen 60

15 Kebutuhan karet gelang 60

16 Tata letak atau layout 61

17 Perhitungan OCC 62

18 Angsuran pembayaran pinjaman 62

19 Biaya Investasi dan penyusutan sebelum pengembangan 62

20 Biaya investasi dan penyusutan setelah pengembangan 63

21 Biaya tetap sebelum pengembangan 64

22 Biaya tetap setelah pengembangan 64

23 Biaya variabel sebelum pengembangan 65

24 Biaya variabel setelah pengembangan 65

25 Laporan proyeksi laba rugi sebelum pengembangan 66

26 Laporan proyeksi laba rugi setelah pengembangan 66

27 Analisis cashflow sebelum pengembangan 67

28 Analisis cashflow setelah pengembangan 68

29 Analisis sensitivitas penurunan penjualan (8.3 %) 69

30 Analisis sensitivitas kenaikan harga benih ikan mas (12.3 %) 70

Page 16: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

xvi

Page 17: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

1

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara agraris dan maritim memiliki potensi besar dalam

produksi komoditi yang bersumber dari kekayaan alam terutama dalam sektor

pertanian. Sektor pertanian di Indonesia secara umum terdiri dari bidang

holtikultura, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.

Subsektor perikanan memiliki peluang besar untuk dikembangkan dalam

pembangunan di Indonesia. Perikanan di Indonesia dibagi menjadi tiga jenis

perikanan yaitu perikanan air laut, perikanan air payau dan perikanan air darat.

Perikanan air laut adalah perikanan yang diusahakan di wilayah perairan laut

lepas, perikanan air payau adalah perikanan yang diusahakan dalam bentuk

tambak di muara sungai ataupun daerah yang dekat dengan air laut, sedangkan

perikanan air darat adalah perikanan yang diusahakan di kolam dan perairan

umum ataupun sawah. Perikanan air darat terbagi menjadi tiga jenis, yaitu

perikanan kolam air tawar, perikanan di rawa, waduk, danau dan sungai, serta

perikanan sawah. Beberapa jenis ikan yang dibudidayakan pada perikanan air

tawar antara lain ikan mas. Ikan gurame, ikan tawes, ikan nila, ikan mujair, ikan

lele (Kementerian Kelautan dan Perikanan 2013). Ikan air tawar memiliki potensi

untuk dikembangkan hal itu didukung dengan pertumbuhannya yang cepat,

mudah dipelihara, memiliki nilai gizi dan nilai ekonomis yang cukup tinggi (Tim

Agriminakultura 2014). Berikut adalah tingkat konsumsi ikan masyarakat

Kabupaten Subang dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Subang 2015-2017

Tahun Tingkat konsumsi ikan masyarakat

(kg/kapita) Peningkatan (%)

2015 31.68 - 2016 34.31 8.30

2017 37.63 9.68

Rata-rata kenaikan 8.99

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Subang (diolah) 2018

Tabel 1 menunjukkan bahwa tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten

Subang dari tahun 2015 hingga 2017 mengalami peningkatan setiap tahunnya

sehingga mengindikasikan bahwa permintaan masyarakat terhadap ikan

Kabupaten Subang terus meningkat, menyebabkan usaha budidaya ikan menjadi

menarik bagi para pembudidaya. Berikut data produksi perikanan budidaya di

kolam air deras Kabupaten Subang tahun 2014-2016 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Produksi perikanan budidaya di kolam air deras Kabupaten Subang tahun

2014-2016 Tahun Ikan mas (ton) Ikan nila (ton) Ikan patin (ton)

2014 4 532 3 765 -

2015 5 313 3 147 41 2016 4 242 4 003 94

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Subang (diolah) 2018

Page 18: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

2

Berdasarkan Tabel 2 data produksi perikanan budidaya di kolam air deras

Kabupaten Subang tahun 2014 hingga 2016 menunjukkan bahwa ikan mas

memiliki produksi lebih tinggi dibandingkan dengan ikan nila dan patin. Oleh

karena itu, budidaya ikan mas mempunyai potensi dan peluang untuk

dikembangkan dengan baik. Dari data produksi perikanan budidaya di kolam air

deras didapat persentase produksi ikan mas sebesar 50.8% dari jumlah produksi

ikan di kolam air deras. Tingkat konsumsi ikan mas mencapai 19.12 kg perkapita,

hasil ini didapat dari persentase produksi ikan mas dikalikan dengan tingkat

konsumsi ikan. Jumlah rumah tangga pada Kabupaten Subang mencapai 497 845

rumah tangga pada tahun 2013 (Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang 2015).

Dari data konsumsi ikan mas dan jumlah rumah tangga dapat dihitung kebutuhan

atau permintaan masyarakat terhadap ikan mas. Permintaan ikan mas Kabupaten

Subang pada tahun 2015-2016 dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Permintaan ikan mas Kabupaten Subang tahun 2015-2016

Tahun Permintaan (ton) Penawaran (ton) Selisih (ton)

2015 8 010 5 313 2 697

2016 8 672 4 242 4 430

Sumber : Data sekunder 2018 (diolah)

Salah satu perusahaan yang membudidayakan ikan yaitu PT MN Fish Farm.

PT MN Fish Farm merupakan perusahaan yang bergerak di bidang budidaya

pembesaran ikan mas dengan sistem kolam air deras (running water). Tingkat

permintaan pada perusahaan cukup tinggi, namun perusahaan belum mampu

memenuhi permintaan tersebut. Tahun 2017, tingkat permintaan ikan mas

mencapai 174 ton. Sementara perusahaan hanya dapat memenuhi 72 ton dari total

permintaan yang ada dan didapat selisih 102 ton permintaan ikan mas yang belum

terpenuhi. Selain itu, adanya lahan kosong yang dimiliki perusahaan seluas

± 20 000 m2 dan belum dimanfaatkan dengan baik. Lahan tersebut dapat dijadikan

sebagai lahan pembangunan kolam pemeliharaan yang baru. Lahan yang akan

digunakan untuk pembangunan kolam pemeliharaan baru seluas 900 m2. Dengan

penambahan kolam pemeliharaan tersebut diharapkan mampu meningkatkan

kualitas dan jumlah produksi ikan mas untuk memenuhi permintaan yang datang

ke perusahaan.

1.2 Tujuan

1. Merumuskan ide pengembangan bisnis peningkatan kapasitas produksi ikan

mas melalui pemanfaatan lahan kosong pada PT MN Fish Farm.

2. Menyusun kajian perencanaan pengembangan bisnis peningkatan kapasitas

produksi ikan mas melalui pemanfaatan lahan kosong pada PT MN Fish Farm

Subang melalui analisis kelayakan bisnis (finansial dan non-finansial).

Page 19: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

3

2 METODE KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS

2.1 Lokasi dan Waktu

Laporan Akhir Kajian Pengembangan Bisnis ini dilaksanakan di perusahaan

yang bergerak di bidang budidaya pembesaran ikan maskonsumsi yaitu PT MN

Fish Farm. PT MN Fish Farm berlokasi di Kampung Sukajaya RT 11/RW 04,

Desa Cijambe, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Waktu

pelaksanaan praktik kerja lapangan dilakukan selama 3 bulan, mulai tanggal 7

Februari hingga 30 April 2018.

2.2 Data, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan Laporan Akhir

Kajian Pengembangan Bisnis ini melalui kegiatan wawancara dan diskusi

langsung dengan koordinator lapang, kepala divisi produksi dan pemasaran, serta

teknisi produksi dan kolam yang terlibat dalam sistem produksi dan pemasaran.

Data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan juga dikumpulkan

dengan kegiatan kunjungan lapang seperti mengunjungi Dinas Kementerian

Kelautan dan Perikanan (KKP), referensi dari buku maupun literatur yang riil dan

valid, data dokumenter, historis, serta media internet. Proses pengumpulan data ini

bertujuan untuk memperoleh data dan informasi yang kemudian akan diolah dan

dilakukan analisis untuk disusun secara sistematis dalam laporan.

Data adalah suatu nilai dari suatu variabel yang dikumpulkan dari satuan-

satuan obyek analisis yang disebut dengan atribut. Atribut tersebut dapat berupa

orang, perusahaan, produk, atau atribut lain yang menjadi obyek analisis (Sitepu

dan Sebayang 2016). Jenis data yang digunakan dalam Laporan Akhir Kajian

Pengembangan Bisnis ini dilihat berdasarkan sumbernya, yaitu data primer dan

data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung

maupun tidak langsung untuk menjawab tujuan penelitian yang telah ditetapkan,

sering juga disebut sumber internal. Sedangkan data sekunder merupakan data

yang dikumpulkan berasal dari hasil kegiatan pengumpulan data pihak lain atau

melalui media perantara seperti tugas akhir, dokumen-dokumen yang dimiliki

oleh perusahaan, perpustakaan (skripsi, tugas akhir, buku, majalah, dan surat

kabar) yang nantinya terlampir dalam daftar pustaka. Sumber dan metode

pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Sumber dan metode pengumpulan data

Data Sumber data Metode pengumpulan

data

1 Sejarah dan perkembangan perusahaan,

struktur organisasi, intensif tenaga kerja

1 Pemilik 1 Wawancara

2 Jumlah dan tingkat pendidikan tenaga

kerja, deskripsi pekerjaan masing-masing

jabatan, sumber daya perusahaan (sarana,

prasarana, manusia, keuangan)

2 Koordinator perusahaan 2 Wawancara

3 Klasifkasi ikan Mas dalam ilmu taksonomi 3 Tim Lentera 3 Litelatur buku

4 Proses budidaya pembesaran ikan mas, 4 Kepala Divisi Produksi dan 4 Observasi, diskusi

Page 20: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

4

kapasitas produksi, harga jual ikan panen, pemasaran dan saluran pemasaran

Pemasaran lapang, ikut serta dalam kegiatan

proses produksi

5 Pengadaan bahan baku (input), cara

promosi, biaya investasi dan operasional, data permintaan dan penawaran ikan mas

perusahaan

5 Koordinator perusahaan

Kepala Divisi Produksi dan Pemasaran

5 Wawancara

6 Data konsumsi ikan per kapita masyarakat

Kabupaten Subang

6 Dinas Perikanan Kabupaten

Subang

6 Wawancara

2.3 Metode Kajian

Metode kajian Laporan Akhir Kajian Pengembangan Bisnis ini bertujuan

untuk menilai kelayakan pengembangan bisnis di masa yang akan datang dengan

menggunakan data yang telah ada. Metode analisis yang digunakan merupakan

metode analisis kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Metode kualitatif

merupakan metode yang menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam

terhadap suatu masalah. Metode kuantitatif merupakan suatu pendekatan ilmiah

(scientific approach) yang menggunakan prosedur atau teknik secara sistematis

(Sitepu dan Sebayang 2016).

2.3.1 Aspek Produksi

Menurut Nurmalina et al. (2014) aspek teknis berkenaan dengan proses

pembangunan bisnis secara teknis dan pengoperasiannya setelah bisnis tersebut

selesai dibangun sehingga dapat diketahui rancangan awal perkiraan biaya

investasi dan eksploitasi yang akan dikeluarkan nantinya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek produksi adalah masalah

penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan pabrik,

dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi (Kasmir dan Jakfar 2017).

a. Lokasi usaha yaitu tempat usaha dilaksanakan dengan mempertimbangkan

lokasi pabrik maupun bukan pabrik. Pertimbangan dalam menentukan letak

suatu lokasi anatara lain yaitu jenis usaha yang dijalankan, kedekatan dengan

pasar, kedekatan dengan bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, tersedia

sarana dan prasarana, kemudahan untuk perluasan, kemudahan aksesibilitas,

dan kondisi budaya masyarakat.

b. Penentuan luas produksi adalah berkaitan dengan berapa jumlah produksi

yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan mempertimbangkan kapasitas

teknis dan peralatan yang dimiliki serta biaya yang paling efisien.

c. Layout merupakan suatu proses dalam penentuan bentuk dan penempatan

fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi atau operasi. Layout

dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber daya manusia, dan

lokasi sehingga dapat tercapai efisiensi operasi.

d. Pemilihan mesin dan peralatan utama serta peralatan penunjang lainnya.

e. Ketepatan teknologi yang dipakai dengan mempertimbangkan kemampuan

atau penerimaan masyarakat.

2.3.2 Aspek Pemasaran

Menurut Philip Kotler dalam Kasmir dan Jakfar (2017), pemasaran adalah

suatu proses sosial dan manajerial, individu dan kelompok mendapatkan

Tabel 4 Sumber dan metode pengumpulan data (lanjutan)

Page 21: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

5

kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar

sesuatu yang bernilai. Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk

menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu.

Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang

maupun jasa kepada konsumen di pasar. Penciptaan produk tentu saja didasarkan

kepada kebutuhan dan keinginan pasar. Konsumen yang menginginkan dan

membutuhkan produk adalah individu (perorangan) atau kelompok tertentu

(industri) (Kasmir dan Jakfar 2017).

Strategi pemasaran merupakan usaha yang perlu dilakukan oleh calon

investor atau produsen dalam mempengaruhi keputusan konsumen untuk

melakukan pembelian terhadap produknya. Strategi pemasaran yang digunakan

yaitu dengan melihat segmentasi pasar (segmentation), menetapkan target pasar

sasaran (targetting), dan menentukan posisi pasar (positioning).

1) Segmentasi Pasar (Segmentation)

Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok

pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix

yang berbeda pula. Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat di dalam

suatu pasar terdapat banyak pembeli yang berbeda keinginan dan

kebutuhannya. Oleh karena itu setiap perbedaan memiliki potensi untuk

menjadi pasar tersendiri (Kasmir dan Jakfar 2017).

Tujuan segmentasi pasar adalah agar segmentasi yang telah dilakukan

tepat sasaran. Salah dalam menentukan variabel segmen akan berdampak

gagalnya sasaran yang ingin dicapai (Kasmir dan Jakfar 2017). Berikut ini

adalah variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar konsumen menurut

Philip Kotler dalam Kasmir dan Jakfar (2017), antara lain:

a. Segmentasi berdasarkan geografis terdiri dari bangsa, provinsi,

kabupaten kecamatan dan iklim.

b. Segmentasi berdasarkan demografis terdiri dari umur, jenis kelamin,

ukuran keluarga, daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan,

pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.

c. Segmentasi berdasarkan psikografis terdiri dari kelas sosial, gaya hidup

dan karakteristik kepribadian.

d. Segmentasi berdasarkan perilaku terdiri dari pengetahuan, sikap,

kegunaan, dan tanggap terhadap suatu produk.

2) Target Pasar (Targetting)

Setelah segmentasi pasar selesai dilakukan, maka terdapat beberapa

segmen yang layak untuk dipilih karena dianggap paling potensial. Secara

umum pengertian menetapkan pasar sasaran adalah mengevaluasi keaktifan

setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih

untuk dilayani. Menetapkan pasar sasaran dengan cara mengembangkan

ukuran dan daya tarik segmen kemudian memilih segmen sasaran yang

diinginkan (Kasmir dan Jakfar 2017).

3) Posisi Pasar (Positioning)

Menurut Kasmir dan Jakfar (2017) menentukan posisi pasar yaitu

menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar. Kegiatan

ini dilakukan setelah menentukan segmen yang paling potensial. Posisi

produk adalah bagaimana suatu produk yang didefinisikan oleh konsumen

atas dasar atribut-atributnya. Tujuan penetapan posisi pasar (market

Page 22: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

6

positioning) adalah untuk membangun dan mengomunikasikan keunggulan

bersaing produk yang dihasilkan ke dalam benak konsumen.

Strategi penentuan posisi pasar terdiri dari atas dasar atribut (harga

murah atau mahal), kesempatan penggunaan, menurut kelas pengguna

(dewasa atau anak-anak), langsung menghadapi pesaing, dan kelas produk

(Kasmir dan Jakfar, 2017).

Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan

yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk suatu bauran

pemasaran. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat-alat yang digunakan

perusahaan secara terus menerus untuk mencapai tujuan pemasarannya di pasar

sasaran. Alat-alat itu diklasifikasikan dan dikenal dengan istilah 4P.

Konsep bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009) terdiri dari 4P,

yaitu produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion).

Produk (Product) merupakan suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian, agar produk yang dijual mau dibeli, digunakan atau

dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan dari konsumen.

Produk dapat berupa barang (benda berwujud) dan jasa (tidak berwujud). Harga

(Price) merupakan sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari

memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh

pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk

satu harga yang sama terhadap semua pembeli. Tempat (Place) yaitu tempat

diasosiasikan sebagai tempat saluran distribusi yang ditujuan untuk mencapai

target konsumen. Sistem distribusi ini mencakup lokasi, transportasi, pergudangan

dan sebagainya. Promosi (Promotion) berarti aktivitas yang menyampaikan

manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya.

2.3.3 Aspek Organisasi dan Manajemen

Aspek organisasi dan manajemen merupakan aspek yang cukup penting

dianalisis untuk kelayakan suatu usaha. Karena walaupun suatu usaha telah

dinyatakan layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan

organisasi yang baik, usaha tersebut mungkin akan mengalami kegagalan. Tujuan

perusahaan akan lebih mudah tercapai jika memenuhi kaidah-kaidah atau tahapan

dalam proses manajemen. Fungsi-fungsi manajemen diantaranya perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Masing-masing fungsi tidak

dapat berjalan sendiri-sendiri tetapi harus dilaksanakan secara berkesinambungan

karena kaitan antara fungsi-fungsi manajemen sangat erat (Kasmir dan Jakfar

2017).

Organisasi dan manajemen adalah aspek untuk mendukung aspek

keberlangsungan dan kelancaran suatu usaha yang akan dijalankan perusahaan.

Pengorganisasian akan menentukan bentuk organisasi sesuai dengan bidang

usaha. Pengorganisasian dirancang melalui struktur organisasi, untuk

mengelompokkan berbagai macam aktivitas dengan menempatkan orang-orang di

setiap aktivitas tersebut yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi.

2.3.4 Aspek Sumber Daya Manusia

Salah satu aspek yang memiliki peran penting dalam suatu organisasi.

Karena faktor keberhasilan suatu usaha ialah dengan memiliki sumber daya

manusia yang berkompeten, meskipun perencanaan bisnis sudah disusun dengan

Page 23: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

7

baik dan matang namun tidak didukung dengan sumber daya manusia maka bisnis

tersebut tidak akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Aspek sumber daya manusia merupakan suatu konsep yang berkaitan

dengan kebijaksanaan, prosedur, dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur

orang dalam perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Manajemen sumberdaya manusia dapat dijabarkan dalam fungsi operatif yang

meliputi analisis jabatan, perencanaan sumberdaya manusia, pengadaan tenaga

kerja, dan kompensasi (Kasmir dan Jakfar 2017). Analisis jabatan merupakan

suatu proses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang

berhubungan dengan suatu jabatan. Perencanaan sumber daya manusia merupakan

suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk meramalkan atau

memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia dalam suatu bisnis atau

perusahaan. Pengadaan tenaga kerja merupakan upaya untuk memperoleh jumlah

dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kompensasi adalah penghargaan atau

imbalan yang diterima para tenaga kerja atau karyawan atas kontribusinya dalam

mewujudkan tujun perusahaan (Kasmir dan Jakfar 2017).

2.3.5 Aspek Kolaborasi

Kolaborasi terjadi bilamana dua atau lebih perusahaan bekerja dan diawasi

oleh suatu kepentingan. Kolaborasi dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentu seperti meningkatkan efisiensi, memperkokoh pertumbuhan, memperoleh

bahan mentah yang teratur atau untuk menguasai pasar (Manullang 2013).

2.3.6 Aspek Finansial

Tujuan menganalisis aspek finansial dari analisis kelayakan usaha adalah

untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang

diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti

ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan usaha untuk membayar kembali dana

tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah usaha akan

dapat dikembangkan terus. Analisis investasi terdiri dari beberapa faktor yang

akan menjadi bahan analisis, yaitu analisis laporan laba rugi dan arus kas.

1. Analisis Laporan Laba Rugi dan Arus Kas

Perhitungan laba rugi dan arus kas memberikan gambaran mengenai

keuntungan dan biaya operasional selama periode tertentu. Laporan laba rugi

merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha dalam suatu

periode tertentu. Dalam laporan laba rugi tergambar jumlah hasil pendapatan

dan sumber-sumber pendapatan serta jumlah biaya dan jenis-jenis biaya yang

dikeluarkan (Kasmir dan Jakfar 2017). Laporan arus kas merupakan laporan

yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan,

baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas. Laporan

arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan (Kasmir

dan Jakfar 2017). Arus kas yang termasuk ke perusahaan disebut dengan arus

pemasukan (inflow), sedangkan arus kas yang keluar dari perusahaan dinamai

dengan arus pengeluaran (outflow). Aspek yang termasuk ke dalam inflow

adalah nilai produksi total, penerimaan pinjaman, bantuan, nilai sewa dan nilai

sisa. Sedangkan aspek yang termasuk ke dalam komponen outflow adalah

Page 24: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

8

biaya investasi, biaya operasional perusahaan, pembayaran bunga dan modal

pinjaman, dan pajak. Kriteria penilaian investasi yang sering digunakan dalam

menganalisis aspek finansial diantaranya yaitu :

a) Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) merupakan nilai selisih antara total present

value manfaat dengan total present value biaya atau penjumlahan dari

present value manfaat bersih selama umur bisnis (Nurmalina et al. 2014).

NPV menunjukkan manfaat bersih yang diterima oleh perusahaan selama

umur bisnis pada discount rate tertentu. Satuan dari NPV adalah Rupiah.

Suatu bisnis dikatakan layak jika nilai NPV-nya lebih besar sama dengan

dari nol (NPV ≥ 0), sedangkan bisnis yang nilai NPV-nya kurang dari nol

(NPV < 0) maka dikatakan bisnis tersebut tidak layak. Secara matematis,

NPV dirumuskan sebagai berikut :

𝑁𝑃𝑉 = 𝐵𝑡 − 𝐶𝑡

(1 + 𝑖)𝑡

𝑛

𝑡=1

Keterangan :

Bt = manfaat (benefit) pada tahun t (Rp)

Ct = biaya (cost) pada tahun t (Rp)

n = umur bisnis (tahun)

t = tahun kegiatan bisnis (t = 1, 2, 3, …, n) (tahun)

i = discount rate (%)

1

(1+𝑖)𝑡 = discount factor (DF) pada tahun ke-t

b) Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)

Net benefit-cost ratio (Net B/C) adalah rasio antara manfaat bersih

yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif

(Nurmalina et al. 2014). Suatu bisnis dikatakan layak jika nilai Net B/C

lebih dari satu (Net B/C > 1), sedangkan jika nilai Net B/C kurang dari

satu (Net B/C < 1) maka bisnis tersebut dikatakan tidak layak. Secara

sistematis, Net B/C dirumuskan sebagai berikut:

𝑁𝑒𝑡 𝐵 𝐶 =

𝐵𝑡 − 𝐶𝑡(1 + 𝑖)𝑡

𝑛𝑡=1

𝐵𝑡 − 𝐶𝑡(1 + 𝑖)𝑡

𝑛𝑡=1

… 𝐵𝑡 − 𝐶𝑡 > 0

𝐵𝑡 − 𝐶𝑡 < 0

Keterangan :

Bt = manfaat (benefit) pada tahun t (Rp)

Ct = biaya (cost) pada tahun t (Rp)

n = umur bisnis (tahun)

t = tahun kegiatan bisnis (t = 1, 2, 3, …, n) (tahun)

i = discount rate (%)

Page 25: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

9

c) Internal Rate of Return (IRR)

Menurut Nurmalina et al. (2014), penilaian suatu bisnis dapat

dikatakan layak dilihat dari dari seberapa besar pengembalian bisnis

terhadap investasi yang ditanamkan, ditujukan dengan mengukur besarnya

Internal Return of Return (IRR). Internal Rate of Return adalah tingkat

discount rate (DR) yang menghasilkan NPV sama dengan 0. Dalam

metode perhitungan tingkat IRR, metode yang umumnya digunakan adalah

dengan menggunakan metode interpolasi diantara tingkat discount rate

yang lebih rendah (menghasilkan NPV positif) dengan tingkat discount

rate yang lebih tinggi (menghasilkan NPV negatif).

𝐼𝑅𝑅 = 𝑖1 + 𝑁𝑃𝑉1

𝑁𝑃𝑉1 − 𝑁𝑃𝑉2 × 𝑖2 − 𝑖1

Keterangan :

i1 = discount rate yang menghasilkan NPV positif (%)

i2 = discount rate yang menghasilkan NPV negatif (%)

NPV1 = NPV bernilai positif (Rp)

NPV2 = NPV bernilai negatif (Rp)

d) Payback Period (PP)

Menurut Sucipto (2011), payback period merupakan teknik penilaian

terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu usaha

dengan cara mengukur seberapa cepat suatu investasi kembali. Payback

period dikatakan layak apabila kurang dari umur bisnis (payback period < umur bisnis), sedangkan jika payback period lebih besar dari umur bisnis

(payback period > umur bisnis) dinyatakan tidak layak. Jika bisnis

dimulaipada tahun ke-1, payback period dirumuskan sebagai berikut:

𝑃𝑎𝑦𝑏𝑎𝑐𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 = 𝑛 + 𝑎

𝑏

Keterangan :

n = tahun terakhir jumlah cashflow belum bisa menutupi biaya

a = jumlah kumulatif present value pada tahun ke-n (Rp)

b = jumlah present value pada tahun ke-n+1 (Rp)

2. Analisis Sensitivitas

Menurut Nurmalina et al. (2014), analisis sensitivitas digunakan untuk

melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap hasil suatu

analisis kelayakan. Tujuan analisis sensitivitas adalah menilai apa yang akan

terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis,

apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya atau manfaat. Apakah

kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis sensitif tidak terhadap perubahan

yang terjadi. Perubahan-perubahan yang biasa terjadi dalam menjalankan

bisnis umumnya disebabkan oleh harga, keterlambatan pelaksanaan, kenaikan

dalam biaya dan hasil produksi. Perubahan harga (terutama harga output) dapat

disebabkan adanya penawaran (supply) yang bertambah dengan adanya

Page 26: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

10

beberapa bisnis skala besar atau adanya beberapa bisnis baru dengan umur

ekonomis yang panjang. Keterlambatan pelaksanaan biasanya disebabkan oleh

terlambat dalam pemesanan atau penerimaan alat baru, masalah administrasi

yang tidak terhindarkan, adanya teknik atau metode yang baru digunakan

pelaku bisnis. Kenaikan biaya yang biasa terjadi seperti harga peralatan dan

harga bahan bangunan, bisnis cenderung lebih sensitif terhadap kenaikan biaya.

Ketidaktepatan dari perkiraan hasil seperti cara produksi baru yang diusulkan

dipakai sebagai ukuran atau informasi terutama didasarkan pada hasil

penelitian.

3. Teori Opportunity Cost of Capital (OCC)

Menurut Nurmalina et al. (2014), untuk menghitung nilai sekarang

diperlukan tingkat diskonto (discount rate) atau lebih tepatnya dalam analisis

bisnis adalah opportunity cost of capital (OCC). OCC yang dipakai dalam

analisis finansial mempertimbangkan sumber modalnya. Menurut Nurmalina et

al. 2014, pertimbangan pemilihan OCC antara lain the marginal cost of money

dari bisnis yang dianalisis. Tingkat suku bunga yang digunakan sebagai OCC

berasal dari suku bunga sumber modal. Dalam rencana pengembangan bisnis

ini, perusahaan menggunakan modal yang berasal dari modal pribadi dan

modal pinjaman, maka nilai OCC menggunakan rata-rata tertimbang antara

kedua sumber modal. Tingkat keuntungan yang diharapkan oleh pengusaha

bisa dijadikan sebagai OCC. Tingkat pengembalian (rate of return) dari bisnis

alternative bisnis yang terbaik, yang dapat atau ingin dilakukan (the next best

alternative). Rumus menghitung tingkat OCC tersebut yaitu:

𝑂𝐶𝐶 = 𝑖 × 𝑅𝑝𝑋 + (𝑟 × 𝑅𝑝𝑌)

(𝑅𝑝𝑋 + 𝑅𝑝𝑌)× 100%

Keterangan:

i : tingkat suku bunga pinjaman (%)

r : tingkat suku bunga deposito (%)

Rp X : modal pinjaman (Rp)

Rp Y : modal pribadi (Rp)

4. Analisis Critical Path Method

Project scheduling atau penjadwalan kegiatan dapat didefinisikan sebagai

suatu kegiatan yang saling berkaitan yang harus dilakukan dengan urutan

tertentu sebelum keseluruhan tugas dapat diselesaikan. Sebuah kegiatan pada

suatu projek dipandang sebagai sebuah tugas yang memerlukan waktu dan

sumberdaya untuk menyelesaikan projeknya. Manajer dalam melakukan

aktivitas tentu tidak terlepas untuk melakukan suatu perencanaan, penjadwalan

dan pengawasan dari projek (Sitepu dan Sebayang, 2013).

Metode program evaluation and review technique (PERT) dan critical

path method (CPM) bertujuan untuk membantu para manajer dalam hal

perencanaan, penjadwalan dan pengontrolan projek. Metode PERT atau CPM

berorientasi pada waktu yaitu penentuan sebuah jadwal. Penjadwalan projek

dengan metode PERT atau CPM terdiri dari tiga tahap dasar yaitu perencanaan,

penjadwalan dan pengendalian (Sitepu dan Sebayang 2013).

Page 27: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

11

3 KERAGAAN PERUSAHAAN

3.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT MN Fish Farm merupakan perusahaan yang bergerak dibidang budidaya

pembesaran ikan mas dengan sistem kolam air deras (running water). Usaha ini

bermula dari sekedar hobi memelihara ikan dan karena memberikan timbal balik

(feedback) yang baik, maka pemilik memutuskan untuk menjalankan kegiatan

pemeliharaan ikan menjadi suatu bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan.

Nama perusahaan PT MN Fish Farm berasal dari singkatan nama kedua anak

pemilik, Bapak Ir H Giri Suryatmana. Anak pertama pemilik yaitu Risti Virgianti

atau biasa dipanggil dengan Meny dan anak keduanya bernama Risfania Swardita

atau biasa dipanggil Neno (Meny-Neno) maka menjadi singkatan MN yang

dijadikan sebagai nama perusahaan. Status badan usaha dari MN Fish Farm

sendiri yaitu Perseroan Terbatas (PT).

Pada tahun 1986 PT MN Fish Farm membuat 4 kolam air deras di Kampung

Pintu, Desa Cijambe. Lalu pada tahun 1990 kolam bertambah sebanyak 16 kolam

produksi. Kemudian pada tahun 1995 kolam bertambah sebanyak 15 kolam

produksi di Kampung Lempar, Desa Cijambe. Empat tahun kemudian pada tahun

1999 kolam air deras kembali bertambah di Kampung Sukajaya, Desa Cijambe.

Jumlah kolam yang dibangun di Kampung Sukajaya sebanyak 25 kolam produksi,

dan satu buah bangunan hatchery yang dibuat pada awal tahun 2006. Pada Mei

2012 terjadi penambahan kolam kembali sebanyak 5 kolam di Kampung Lempar.

Kolam di Kampung Sukajaya bertambah sebanyak 6 kolam pada tahun 2013.

Total pada tahun 2018, kolam yang dimiliki oleh PT MN Fish Farm sebanyak 71

kolam pemeliharaan dari tiga lokasi dan satu buah hatchery yang berada di kolam

Cibacang, Kampung Sukajaya.

Pada awal pendirian usaha hingga tahun 1999, PT MN Fish Farm

membudidayakan ikan air tawar lain seperti ikan nila merah dan lain sebagainya.

Namun pada tahun 2000, PT MN Fish Farm mulai berfokus hanya pada

pembesaran ikan mas ukuran konsumsi. Tujuan awal dari pendirian usaha yang

dilakukan bagi pemilik perusahaan yaitu sebagai usaha sampingan saat itu

menjadi seorang pegawai, menjadikan usaha tersebut sebagai investasi jangka

panjang, dan sebagai bekal masa tua setelah pensiun sebagai pegawai.

VISI

Mewujudkan perusahaan perikanan air tawar (aquaculture) yang prima

dalam pengembangan ilmu dan teknologi yang berdaya saing dan sebagai sumber

pertumbuhan ekonomi andalan semua lapisan masyarakat.

MISI

Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas,

melaksanakan kegiatan perikanan yang bertanggung jawab dan juga ramah

lingkungan, menghasilkan, menerapkan dan mensosialisasikan ilmu perikanan

(aquaculture).

Page 28: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

12

3.2 Aspek Organisasi dan Manajemen

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

dan posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan. PT MN Fish Farm memiliki

sebuah struktur organisasi yang terstruktur dalam menjalankan tugas dan

wewenangnya. Total semua tenaga kerja yang dimiliki oleh PT MN Fish Farm

berjumlah delapan orang yang terdiri dari satu orang direktur, satu orang

coordinator perusahaan, satu orang kepala divisi produksi pemasaran, satu orang

kepala divisi keuangan, satu orang kepala yayasan, dan tiga orang tenaga produksi

kolam. Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 1.

Berdasarkan struktur organisasi tersebut, berikut penjelasan mengenai

jabatan dan tugas wewenang masing-masing jabatan pada PT MN Fish Farm.

Tabel 5 Tugas dan wewenang

Jabatan Tugas dan wewenang

Direktur a. Mengelola usaha budidaya secara keseluruhan.

b. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan perusahaan sesuai

dengan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan. c. Mengatur dan mengarahkan seluruh kegiatan manajerial dan operasional dalam

pengambilan keputusan.

d. Menganalisis perkembangan usaha. e. Memberikan arahan tugas dan tanggung jawab, mengembangkan orang-orang dalam

memperbaiki sikap dan pengetahuan.

f. Melakukan dan bertanggung jawab atas segala bentuk kegiatan kerjasama dengan

pihak lain. g. Melakukan evaluasi terhadap hasil kinerja perusahaan.

Koordinator

lapang

a. Membantu dan membina karyawan agar kegiatan usaha berjalan baik dan sesuai

tujuan yang teah direncankan. b. Mengawasi jalannya produksi pada perusahaan.

c. Mengkoordinasikan tugas sesuai dengan kompetensi karyawan.

d. Membantu dalam pengambilan keputusan.

e. Menangani dan bertanggung jawab atas segala bentuk kerjasama dengan pihak lain. f. Memilih dan menyeleksi orang-orang yang akan dijadikan tenaga kerja pada

perusahaan.

g. Mengadakan komunikasi dengan seluruh karyawan.

h. Mencari tahu informasi pasar terkait harga, benih, dan pakan dipasaran. i. Menetapkan harga jual ikan bersama kepala divisi produksi dan pemasaran.

j. Melakukan dan melaporkan hasil evaluasi kinerja perusahaan.

Direktur

Koordinator Perusahaan

Kepala divisi produksi

pemasaran

Teknisi produksi kolam 1

Teknisi produksi kolam 2

Kepala divisi keuangan

Gambar 1 Struktur Organisasi PT MN Fish Farm Sumber: PT MN Fish Farm (diolah) 2018

Kepala

yayasan Aqila

Page 29: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

13

k. Melakukan kegiatan pemasaran meliputi pencarian konsumen atau pembeli melalui promosi penjualan pribadi.

Kepala divisi

keuangan

a. Merencanakan dana operasional untuk setiap siklusnya.

b. Mencatat pengeluaran dan pemasukan keuangan perusahaan. c. Mencatat dan mengelola segala aktivitas transaksi keuangan yang terjadi dalam

perusahaan.

d. Bertanggung jawab atas segala transaksi yang terjadi di perusahaan.

e. Membuat laporan keuangan. f. Mengatur dan mengelola keuangan perusahaan.

Kepala divisi

produksi dan pemasaran

a. Merencanakan penyediaan input untuk proses produksi, penjadwalan proses produksi,

dan pemeliharaan ikan. b. Mengatur pekerjaan agar sesuai dengan waktu pengiriman.

c. Menafsirkan harga produksi untuk kepentingan pemasaran dan membuat harga jual.

d. Mengawasi pelaksanaan proses produksi, membuat rencana pemasaran dan penjualan.

e. Bertanggung jawab atas perencanaan, pelaksanaan, dan mengawasi kegiatan pemasaran.

f. Berhubungan langsung dengan pihak pembeli dan melakukan kegiatan penjualan.

Teknisi Produksi

Kolam

a. Menjaga proses produksi dengan menjaga kualitas air, pengadaan pakan, dan obat-obatan serta kebersihan sekitar kolam.

b. Melaksanakan kegiatan produksi dari awal yaitu persiapan kolam, hingga akhir yaitu

sortasi dan penjualan.

c. Memberikan pakan secara rutin sesuai prosedur setiap hari. d. Menjaga kesehatan ikan.

Yayasan

Aqila Mandita

a. Sebagai program CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan yang

bertanggung jawab melakukan pendekatan sosial dan lingkungan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berdampak positif bagi perusahaan.

Sumber : Data primer 2018

3.3 Sumber Daya Perusahaan

Sumber daya perusahaan adalah suatu nilai potensi yang dimiliki dan dapat

dikelola oleh suatu perusahaan. Sumber daya perusahaan digunakan dalam segala

bentuk kegiatan perusahaan seperti kegiatan operasional untuk mencapai tujuan

perusahaan. PT MN Fish Farm memiliki sumber daya perusahaan berupa sumber

daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya keuangan.

3.3.1 Sumber Daya Fisik

Sumber daya fisik merupakan sumber daya yang dimiliki dan dapat dikelola

oleh perusahaan. Sumber daya fisik berupa sarana dan prasarana untuk

memudahkan dan melancarkan kegiatan operasional perusahaan. Pengadaan

sumber daya fisik juga harus memperhatikan tingkat ketahanan agar dapat

digunakan dalam jangka panjang.

PT MN Fish Farm memiliki prasarana yang digunakan untuk menunjang

kegiatan bisnis budidaya pembesaran ikan mas yang merupakan aset pribadi

perusahaan. Prasarana tersebut berupa lahan, kolam pembesaran, hatchery, bak

beton, gudang pakan, rumah jaga, kantor, villa, dan saung. Lahan milik

perusahaan seluas 22 900 m2, dari total luas lahan tersebut, 2 795.5 m

2 telah

dimanfaatkan untuk prasarana dan 104.5 m2 digunakan untuk akses jalan.

Sehingga total lahan yang digunakan yaitu 2 900 m2. Dan terdapat ± 20 000 m

2

lahan yang belum dimanfaatkan. Prasarana yang terdapat pada PT MN Fish Farm

dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 5 Tugas dan wewenang (lanjutan)

Page 30: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

14

Tabel 6 Prasarana produksi PT MN Fish Farm Jenis prasarana Jumlah Satuan Luasan (m2)

Kolam pembesaran (7 m x 3.5 m x 1.8 m) 71 Unit 1 739.5

Hatchery (20 m x 10 m) 1 Unit 200 Bak beton (2 m x 1.5 m x 1.5 m) 12 Unit 36

Gudang pakan (3 m x 2 m) 3 Unit 18

Rumah jaga ( 6 m x 5 m) 3 Unit 90

Kantor (25 m x 10 m) 1 Unit 250 Villa (30 m x 15 m) 1 Unit 450

Saung (2 m x 3 m) 2 Unit 12

Total lahan digunakan 2 795.5

Sumber : PT MN Fish Farm (diolah) 2018

Peralatan dan perlengkapan produksi yang digunakan oleh PT MN Fish

Farm dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.3.2 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam sebuah

perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, sumber daya manusia berfungsi untuk

meningkatkan produktivitas dan menunjang organisasi supaya lebih kompetitif

untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini sumber daya manusia adalah

semua staf atau karyawan yang dimiliki oleh PT MN Fish Farm dalam

menjalankan kegiatan operasional perusahaan. PT MN Fish Farm memiliki

8 orang karyawan yang memiliki usia produktif yaitu sekitar 22 tahun sampai 55

tahun.

Tenaga kerja yang berada di perusahaan merupakan pekerja tetap dan setiap

bulannya diberi imbalan berupa gaji. Pekerja yang dibutuhkan oleh perusahaan

adalah pekerja yang memiliki sikap jujur, rajin, memiliki pengetahuan,

pengalaman dan keterampilan dalam budidaya ikan air tawar. Hari kerja yang

diterapkan oleh perusahaan yaitu setiap hari dimulai pukul 07.00 sampai 17.00

WIB, namun apabila terdapat kegiatan seperti pemanenan, maka tenaga kerja

teknisi harus berada di lokasi kolam lebih awal dari jam operasional. Tingkat

pendidikan sumber daya manusia yang ada pada PT MN Fish Farm dapat dilihat

pada Tabel 7.

Tabel 7 Tingkat Pendidikan Sumber daya Manusia PT MN Fish Farm

Jabatan Tingkat pendidikan (orang)

Jumlah SD SMP SMA S1 S2

Direktur - - - - 1 1

Koordinator Lapang - - - 1 - 1

Kepala Divisi Keuangan - - - 1 - 1 Kepala Divisi Produksi dan

Pemasaran - 1 - - - 1

Teknisi Produksi Kolam 1 2 - - - 3

Yayasan Aqila Mandita - - - 1 - 1

Jumlah 1 3 - 3 1 8

Sumber : Data primer (2018)

3.3.3 Sumber Daya Keuangan Keuangan merupakan fungsi dalam perusahaan yang bertanggung jawab

untuk memperoleh dana untuk perusahaan, mengelola keuangan dalam

perusahaan dan merencanakan pengeluaran dalam bentuk aset (sarana dan

prasarana). Sumber pendanaan atau modal bagi perusahaan yaitu pembiayaan

Page 31: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

15

internal. PT MN Fish Farm mendapatkan sumber permodalan yang berasal dari

dana pribadi pemilik perusahaan atau pembiayaan internal. Modal awal dalam

pendirian usaha kurang lebih sebesar Rp 50 000 000. Modal tersebut digunakan

untuk membangun beberapa kolam pemeliharaan ikan air tawar, gudang pakan,

saung atau rumah jaga dan lain sebagainya. Perputaran modal dari hasil penjualan

ikan mas berupa keuntungan digunakan kembali untuk membangun kolam, biaya

produksi dan menghasilkan keuntungan kembali.

3.4 Deskripsi Unit Bisnis

PT MN Fish Farm di Desa Cijambe merupakan badan usaha yang bergerak

di bidang usaha perikanan budidaya khususnya bagian budidaya ikan air tawar.

Komoditi perikanan yang dibudidayakan yaitu ikan mas ukuran konsumsi. Jenis

ikan mas yang dibudidayakan adalah ikan mas strain Majalaya. Ciri-ciri morfologi

dari ikan mas Majalaya yaitu ukuran relatif pendek dari jenis ikan mas lainnya,

badan bersisik penuh dengan ukuran sisik normal, dan bagian punggung dan pipi

berwarna hijau serta bagian perut berwarna putih.

Kegiatan pembesaran yang dijalankan dimulai dari benih dengan ukuran

7 cm x 2 cm (10 g per ekor) sampai dihasilkan ikan mas ukuran konsumsi yang

1 kg ikan mas berisi 2 sampai 4 ekor (250-500 g per ekor). Lama waktu proses

pembesaran ikan mas dari benih ikan mas ukuran sangkal hingga mencapai

ukuran ikan mas konsumsi kurang lebih dua sampai tiga bulan setiap siklus

pembesarannya.

Usaha budidaya pembesaran ikan mas yang dijalankan oleh PT MN Fish

Farm dilakukan dengan metode budidaya intensif. Metode budidaya intensif

merupakan suatu metode yang menggunakan areal budidaya terbatas namun

mendapat hasil produksi optimal. Penggunaan areal budidaya yang terbatas

dengan hasil optimal hanya mengandalkan pakan buatan pabrik atau complete

feed. Di dalam usaha budidaya perikanan yang intensif, hal-hal yang perlu

diperhatikan salah satunya ialah pemberian pakan yang sesuai (Taofiqurohman et

al. 2007). Complete feed merupakan pakan ikan lengkap yang bisa melengkapi

dan memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh ikan. Pakan

buatan yang digunakan yaitu jenis pakan tenggelam yang memiliki kandungan

protein 28 sampai 30%.

Jenis kolam yang digunakan disesuaikan dengan sistem budidaya dan

sumber air yang digunakan. Jenis kolam yang digunakan yaitu kolam yang

keseluruhan bagian kolam terbuat dari tembok beton karena sistem budidaya yang

diterapkan oleh PT MN Fish Farm yaitu sistem budidaya intensif. Sumber air

yang digunakan dalam kegiatan budidaya pembesaran ini yaitu kolam air mengalir

(running water) dengan sumber air yang berasal dari air sungai atau saluran

irigasi, pada kolam tersebut selalu terjadi aliran air yang debitnya cukup besar

(20 L/detik) atau dikenal dengan sistem kolam air deras.

Kolam pemeliharaan berlokasi di tiga tempat yaitu lokasi kolam Kampung

Lempar dan Kampung Pintu dengan luas masing-masing 750 m2 (25 m x 30 m),

serta lokasi kolam Kampung Sukajaya dengan ukuran 30 m x 40 m atau

1 200 m2. Kolam pemeliharaan yang tersedia terdapat 71 kolam. Sebanyak 51

kolam digunakan untuk pembesaran benih hingga berukuran konsumsi, 20 kolam

Page 32: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

16

disewakan, dan 5 kolam pendederan yang tidak digunakan. PT MN Fish Farm

belum menerapkan pola tanam dalam kegiatan usahanya dan belum semua kolam

dimanfaatkan dengan baik. Hal ini bisa dilihat dari kolam pembesaran yang

disewakan dan kolam pendederan yang tidak digunakan. Dalam satu kolam

pembesaran dapat menghasilkan kurang lebih 550 kg setiap kali panen.

Skala usaha PT MN Fish Farm masih berskala menengah, hal ini dilihat dari

volume produksi yang dihasilkan oleh perusahaan mencapai 5 sampai 6 ton ikan

mas ukuran konsumsi yang dapat dijual setiap bulannya. Hasil produksi tersebut

dijual ke pelanggan tetap yang kemudian disalurkan ke pasar lokal yaitu daerah

Kabupaten Subang, namun jika ada permintaan di luar Kabupaten Subang seperti

dari Bandung dan pihak perusahaan dapat memenuhinya, ketika perusahaan dan

pihak pembeli melakukan perjanjian pembelian terlebih dahulu.

3.4.1 Pengadaan Input (Bahan dan Peralatan)

Kegiatan pengadaan input merupakan kegiatan pengadaan sarana dan

prasarana produksi untuk kegiatan pembesaran ikan mas. Pengadaan prasarana

produksi mencakup pemilihan lokasi, pengadaan bahan dan pembangunan fasilitas

produksi. Pengadaan sarana produksi meliputi pengadaan tenaga kerja, benih,

pakan, dan pengadaan peralatan akuakultur. Kegiatan pengadaan sarana dan

prasarana produksi di PT MN Fish Farm yaitu sebagai berikut :

1. Pemilihan lokasi

PT MN Fish Farm memilih lokasi usaha yang berdekatan dengan

sumber air yang cukup melimpah. Perusahaan mendapat pasokan sumber air

yang berasal dari air sungai Cileuleuy yang mengalir setiap tahun untuk

menunjang kegiatan usahanya. Pemilihan lokasi perusahaan berada pada

ketinggian 650 sampai 750 m diatas permukaan laut (dpl).

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, setiap kolam air deras

dengan ukuran volume air tertentu harus dapat diisi sampai penuh selama

kurang lebih sepuluh menit. PT MN Fish Farm telah melakukan perhitungan

kecepatan aliran dan debit air pada lokasi usahanya menggunakan flow meter.

Dari perhitungan tersebut didapat hasil bahwa kecepatan aliran dan debit air

pada lokasi usahanya sebesar 20 L/detik dan dalam sepuluh menit dengan

ukuran kolam 7 m x 3.5 m x 1.8 m mampu terisi air dengan penuh. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa pemilihan lokasi usaha yang dilakukan oleh PT

MN Fish Farm telah tepat dan sesuai.

2. Pengadaan bahan dan pembangunan fasilitas produksi

Fasilitas produksi yang dimiliki oleh PT MN Fish Farm dalam

menunjang kegiatan usahanya terdiri dari kolam, hatchery, gudang pakan,

kantor hingga mess karyawan. Fasilitas-fasilitas produksi tersebut disediakan

oleh pihak perusahaan di setiap lokasi produksinya yaitu pada kolam produksi

Kampung Lempar, Kampung Sukajaya dan Kampung Pintu untuk menunjang

kegiatan budidaya pembesaran ikan mas.

PT MN Fish Farm memiliki jenis kolam pemeliharaan, diantaranya

kolam pembesaran dan bak beton yang berada di hatchery. Total kolam

keseluruhan yang dimiliki oleh perusahaan yaitu 71 kolam, dan 12 bak beton.

Dari 71 kolam pemeliharaan tersebut, hanya 49 kolam pembesaran saja yang

digunakan, 2 kolam lainnya belum dipergunakan untuk kegiatan produksi dan

20 kolam pembesaran yang disewakan. Kolam pembesaran yang dimiliki oleh

Page 33: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

17

perusahaan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 7 m x 3.5 m x 1.8 m,

sedangkan untuk bak beton yang berada di hatchery berbentuk persegi enam

dengan panjang setiap sisinya 1 m. Bak beton berfungsi sebagai kolam

pemijahan indukan pada kegiatan pembenihan sekaligus wadah bagi

penetasan telur. Fasilitas kolam-kolam tersebut merupakan aset pribadi milik

perusahaan.

Gambar 2 Kolam pemeliharaan

Sumber : Dokumen pribadi 2018

PT MN Fish Farm memiliki satu buah hatchery yang berada di lokasi

kolam produksi Kampung Sukajaya. Luas hatchery yang dimiliki yaitu

200 m2.

Gambar 3 Tampak dalam hatchery

Sumber : Dokumen pribadi 2018

PT MN Fish Farm mempunyai fasilitas produksi lain yaitu gudang

pakan. Gudang pakan ini masing-masing tersebar di tiga lokasi produksi.

Luas gudang pakan yang dimiliki yaitu 6 m2.

Gambar 4 Gudang pakan

Sumber : Dokumen pribadi 2018

Fasilitas produksi selanjutnya yaitu kantor dan mess karyawan. Kantor

yang dimiliki oleh PT MN Fish Farm berbentuk bangunan permanen dengan

luas 60 m2. Kantor berlokasi di Kampung Sukajaya yang juga memiliki

fungsi lain sebagai villa pemilik usaha. Kegiatan pemantauan dan

Page 34: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

18

pemeliharaan ikan dijaga oleh pekerja lapang, hal ini membuat perusahaan

menyediakan mess karyawan atau rumah jaga demi menunjang kegiatan

tersebut. Mess karyawan dibangun sebanyak 3 unit yang berada di setiap

lokasi produksi. Bangunan mess karyawan dibuat semi permanen berupa

bangunan kayu dengan luas 30 m2. Selain fasilitas-fasilitas produksi diatas,

PT MN Fish Farm juga memiliki satu unit villa berlokasi di Kampung

Sukajaya yang dijadikan sebagai aset dan tidak berhubungan langsung dengan

kegiatan produksi pembesaran ikan mas. Villa tersebut digunakan ketika

pemilik usaha datang ke lokasi produksi untuk memantau kegiatan usaha.

Bangunan villa tersebut dibuat seperti bangunan permanen lainnya dengan

luas 100 m2.

3. Pengadaan benih

Benih ikan mas yang digunakan yaitu benih ikan mas ukuran sangkal

yang dalam satu kilogramnya berisi 100 ekor benih atau 10 g per ekor. Benih

sangkal memiliki ukuran panjang rata-rata yaitu 7 cm x 2 cm per ekornya.

Satu kolam pembesaran ditebar benih sangkal sebanyak 100 kg atau 10 000

ekor. Saat ini harga benih ukuran sangkal yang ada di pasaran Kabupaten

Subang yaitu Rp 31 000 sampai Rp 35 000 per kg. Benih ikan mas dipasok

dari petani budidaya benih dari daerah Subang Utara yaitu Pegaden dan

daerah Ciwaru. Jumlah pasokan benih sangkal yang dikirim kepada

perusahaan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Pemasok benih

sangkal mampu mengirimkan benih sebanyak 100 sampai 600 kg dalam satu

kali pengiriman. Daftar nama pemasok benih ikan mas ukuran sangkal dilihat

pada Tabel 8.

Tabel 8 Daftar pemasok benih ikan mas ukuran sangkal No Nama pemasok Asal

1 Bapak Ukam Haniwung, Pegaden

2 Kang Uhen Ciwaru 3 Fadil Batu Nunggul, Pegaden

Sumber: PT MN Fish Farm (diolah) 2018

4. Pengadaan pakan

PT MN Fish Farm menggunakan jenis pakan tenggelam dalam kegiatan

usaha pembesaran ikan mas. Jenis pakan tenggelam yang digunakan yaitu

pellet dipasok dari PT Cargill Indonesia yang berasal dari Serang, Banten.

Kebutuhan pakan dikirimkan setiap satu bulan sekali sebanyak 8 ton

oleh pemasok kepada PT MN Fish Farm. Pakan yang digunakan dalam

kegiatan usaha pembesaran ikan mas yaitu pakan merk Pro Fish ukuran 3 mm

dengan harga saat ini Rp 7 700 per kg.

Gambar 5 Kantor dan villa Sumber : Dokumen pribadi 2018

Page 35: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

19

Gambar 6 Pakan pellet

Sumber : Dokumen pribadi 2018

5. Pengadaan obat-obatan

Dalam pelaksanaan usaha, PT MN Fish Farm belum memperhatikan

penanganan hama dan penyakit yang menyerang ikan mas. Pihak perusahaan

tidak menyediakan obat-obatan, karena pengawasan dari pemilik usaha.

Sehingga ikan mas yang terserang hama dan penyakit tidak ditangani dengan

baik.

6. Pengadaan peralatan dan perlengkapan

Beberapa peralatan dan perlengkapan dibutuhkan oleh PT MN Fish

Farm untuk menunjang kegiatan usahanya. Peralatan dan perlengkapan yang

digunakan dalam proses produksi kegiatan pembesaran ikan mas ini tersedia

dan dapat dibeli di toko sarana produksi perikanan yang ada di sekitar lokasi

usaha. Peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh perusahaan tersedia di

Lampiran 1.

3.4.2 Proses Produksi

Ukuran ikan mas konsumsi yang dihasilkan yaitu ukuran pancing, restoran

dan ukuran pasar dengan 1 kg ikan mas ukuran pancing dan restoran berisi 2

sampai 4 ekor ikan mas.

Kegiatan usaha budidaya pembesaran ikan mas dalam subsistem budidaya

(on-farm) dimulai dari persiapan kolam, penebaran benih, pemeliharaan hingga

pemanenan.

1) Persiapan kolam

Kolam pemeliharaan yang sudah digunakan sebelumnya dibersihkan

terlebih dahulu dari sisa-sisa sampah dan kotoran lain. Hal yang dilakukan

selanjutnya dalam persiapan kolam cukup dengan pengeringan kolam saja

tidak perlu ada proses pemupukan dan pengapuran. Proses pengeringan

kolam membutuhkan waktu kurang lebih 1 sampai 2 hari. Kemudian

dilakukan pengecekan keadaan konstruksi kolam karena dikhawatirkan

adanya kebocoran. Jika semua kegiatan persiapan kolam sudah dilakukan,

selanjutnya kolam pemeliharaan diisi dengan air dengan cara membuka inlet

dan menutup outlet. Pengisian air ke dalam kolam harus dilakukan dengan

tepat agar ikan mendapatkan ruang gerak yang luas dan mendapat oksigen

yang cukup. Aliran air yang masuk ke dalam kolam harus sedikit demi

sedikit, hal ini bertujuan agar lumpur tidak masuk ke dalam kolam dengan

cepat yang akan menyebabkan kekeruhan perairan. Kolam air deras dengan

ketinggian 1.8 m akan diisi dengan air setinggi 150 cm, sebagai jarak

permukaan air dengan pemasukan air (inlet) sekitar 32 cm.

Page 36: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

20

2) Penebaran benih

Benih biasanya ditebar pada waktu pagi atau sore hari pada suhu

optimal yang bertujuan agar benih ditebar tidak akan stres. Benih ikan mas

ukuran sangkal yang ditebar tidak boleh cacat, tidak luka, dan sebaiknya

dalam kondisi sehat. Proses penebaran benih ikan mas sangkal dilakukan

dengan cara aklimatisasi. Aklimatisasi merupakan suatu upaya penyesuaian

fisiologis atau adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu lingkungan baru

yang akan dimasukinya. Proses aklimatisasi pada ikan mas dilakukan karena

penyesuaian suhu dalam kantong plastik dengan suhu kolam, proses ini

dilakukan selama 10 sampai 15 menit. Jumlah ikan yang ditebar harus

memperhatikan dan disesuaikan dengan luasan kolam. Padat tebar benih

ikan mas dalam kolam berkisar 100 ekor/m2 dengan ukuran benih sangkal

7 cm x 2 cm.

Ukuran kolam milik PT MN Fish Farm yaitu 7 m x 3.5 m x 1.8 m

sehingga apabila dihitung luasan kolam keseluruhan sekitar 24.5 m2.

Kegiatan pembesaran saat ini, benih yang ditebar di dalam satu kolam yaitu

100 kg benih ukuran 30, artinya dalam satu kg benih terdapat 30 ekor benih

siap tebar, jadi total benih yang ditanamkan pada satu kolam pembesaran

kurang lebih sebanyak 3 000 ekor benih ikan mas ukuran sangkal. Padat

tebar benih yang digunakan yaitu 122 ekor/m2. Kegiatan pembesaran benih

ikan mas ukuran sangkal hingga dihasilkan ukuran konsumsi selama 5

bulan. Dua bulan pertama untuk penyembuhan dan adaptasi satu lingkungan

baru. Bulan berikutnya dilakukan sortasi ikan untuk memisahkan ikan mas

sesuai dengan ukurannya untuk menjaga keseragaman ikan. Mortalitas yang

terjadi mencapai 5% dari total benih yang ditanamkan jika kualitas benih

yang ditanam juga merupakan kualitas unggul, namun jika benih yang

dikirim oleh pemasok memiliki kualitas yang kurang baik mortalitas dapat

mencapai 20%.

3) Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan benih meliputi pemberian pakan, pengendalian

kualitas air dan pengendalian hama penyakit.

a. Pemberian pakan

Pakan yang diberikan merupakan pakan buatan berbentuk pellet

dengan merek Pro Fish, dengan kandungan protein tidak kurang dari

30%. Frekuensi pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari

yaitu pada pagi hari (07.00-09.00 WIB), siang hari (11.00-13.00 WIB),

dan sore hari (15.00-17.00 WIB). Pemberian pakan pada ikan tidak

ditakar sesuai dengan SOP budidaya ikan mas pada umumnya, tetapi

ditargetkan pasokan pakan harus habis dalam jangka waktu satu bulan.

b. Pengendalian kualitas air

Pengendalian kualitas air kolam harus dilakukan oleh teknisi kolam

demi keberhasilan kegiatan pembesaran benih. Kualitas air khususnya

pada kolam air deras mudah sekali menurun saat hujan turun. Salah satu

cara yang dilakukan oleh para pekerja yaitu dengan menyurutkan air

yang ada di dalam kolam sampai ketinggian air mencapai 50 cm dan

menutup sebagian inlet. Setelah itu pekerja mulai membersihkan lumpur

yang menumpuk di dasar kolam. Pengendalian kualitas kolam juga

dilakukan ketika warna air kolam berubah menjadi keruh.

Page 37: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

21

c. Pengendalian hama dan penyakit

PT MN Fish Farm melakukan pencegahan terhadap hama dan

penyakit dengan cara mengeringkan kolam pemeliharaan sebelum

digunakan sehingga serangan hama dan penyakit akan mati. Lama proses

pengeringan kolam membutuhkan waktu 1 sampai 2 hari. Setelah kolam

dikeringkan, kemudian pemasangan saringan pada pintu pemasukan

(inlet) dilakukan agar hama tidak masuk ke kolam. Pemberantasan hama

baik secara mekanik, biologis maupun kimiawi juga dilakukan bila

jumlah hama yang menyerang banyak.

4) Pemanenan

Ikan mas sebaiknya dipanen pada waktu pagi hari. Ikan mas yang

akan dipanen sebaiknya dipuasakan sehari sebelum pemanenan. Ukuran

ikan mas panen pada PT MN Fish Farm yaitu ikan ukuran pancing dan ikan

ukuran pasar atau konsumsi. Ikan ukuran pancing dalam 1 kg ikan mas

berisi 2 sampai 4 ekor dengan bobot rata-rata 250 sampai 500 g per ekor.

Panen dalam satu siklus dapat menghasilkan 550 kg setiap kolam. Kegiatan

pemanenan ikan mas yang dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan cara

menutup pintu pemasukan (inlet) dan membuka saluran pintu pengeluaran

(outlet), setelah itu dilakukan penangkapan ikan yang berkumpul di pintu

pengeluaran atau bagian paling dalam dengan menggunakan jaring atau

diambil secara langsung dengan menggunakan tangan asal tidak membuat

lecet atau luka sebab ikan mas yang dijual dalam keadaan hidup. Ikan mas

yang sudah ditangkap dimasukkan ke dalam ember yang bagian bawahnya

terdapat lubang sehingga air yang terbawa saat ikan ditangkap tidak ikut

dalam perhitungan bobot ikan yang akan ditimbang.

3.4.3 Mekanisme Pemasaran

PT MN Fish Farm mendistribusikan ikan hasil panen kepada pelanggan

tetap maupun pembeli umum. Untuk pemasaran pada pelanggan tetap biasanya

pelanggan tetap melakukan pembelian dengan didahului menanyakan persediaan

ikan mas dan membeli secara rutin, sedangkan untuk pembeli umum hanya

sesekali melakukan pembelian dengan minimal pembelian 500 kg. Hasil panen

ikan mas perusahaan dipasarkan di sekitar daerah Subang, Jawa Barat. PT MN

Fish Farm juga menerapkan strategi pemasaran pada kegiatan pemasarannya yaitu

bauran pemasaran. Bauran pemasaran yang dipilih menggunakan 4P. Penentuan

4P dipilih, karena perusahaan hanya menjual produk dalam kegiatan usahanya.

Bauran pemasaran yang dianalisis antara lain product, price, place dan promotion.

a. Product

PT MN Fish Farm memproduksi ikan air tawar yaitu ikan mas. Ukuran

ikan mas yang dihasilkan adalah ikan mas ukuran pancing dan konsumsi.

Untuk rata-rata ikan mas ukuran pancing, dalam 1 kg berisi 2 sampai 4 ekor

(250-500 g per ekor). Ikan dibudidayakan dari ukuran benih sangkal hingga

dihasilkan ikan mas ukuran konsumsi selama 3 bulan pemeliharaan.

b. Price

Dalam menetapkan harga, PT MN Fish Farm menggunakan metode

biaya produksi (cost-plus pricing) dan pertimbangan harga pasar. Metode

biaya produksi (cost-plus pricing) merupakan penetapan harga output atau

komoditi berdasarkan biaya produksi. Harga pasar yang berlaku sesekali

Page 38: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

22

mengikuti pergerakan harga pesaing yang berada di Cirata. Harga ikan mas

yang berlaku saat ini di pasaran daerah Subang yaitu Rp 24 000 per kg

mengikuti harga pasar.

c. Place

PT MN Fish Farm mendistribusikan hasil panen kepada para pedagang

pengepul dan pemancingan yang berada di daerah Subang dan sekitarnya.

Proses jual beli dilakukan langsung di lokasi kolam pemeliharaan di Desa

Cijambe, Subang. Calon pembeli akan menanyakan kepada kepala produksi

dan pemasaran mengenai persediaan ikan terlebih dahulu melalui via telepon,

lalu pembeli tersebut akan datang ke lokasi kolam pemeliharaan. Saluran

distribusi pemasaran perusahaan saat ini melalui pedagang besar (pengepul

atau bandar), pedagang pengecer, dan pengusaha pemancingan sebelum

sampai kepada konsumen akhir.

d. Promotion

Promosi yang dilakukan oleh PT MN Fish Farm yaitu personal selling

dan direct marketing. Promosi dengan metode personal selling sudah

dilakukan oleh perusahaan saat memulai usaha hingga saat ini. Direct

marketing dilakukan dengan cara menghubungi langsung pelanggan dan

menginformasikan serta menawarkan ikan mas secara langsung kepada

pelanggan. Selain itu perusahaan memiliki rekan yang dapat membantu

proses promosi.

4 KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS

4.1 Rumusan Ide Pengembangan Bisnis

PT MN Fish Farm merupakan badan usaha yang bergerak di bidang

perikanan budidaya khususnya bagian budidaya ikan air tawar dengan metode

budidaya intensif yaitu sistem kolam air deras (running system). Komoditi

perikanan yang dibudidayakan yaitu ikan mas ukuran konsumsi.

Tingkat permintaan ikan mas di Kabupaten Subang cukup tinggi, begitu

pula tingkat permintaan yang diminta konsumen pada PT MN Fish Farm.

Perusahaan belum mampu memenuhi permintaan tersebut. Data tingkat

permintaan dan penawaran ikan mas pada PT MN Fish Farm dapat dilihat pada

Tabel 9.

Tabel 9 Permintaan ikan mas pada PT MN Fish Farm 2017

No Nama pelanggan Permintaan pelanggan (kg/bulan) Pasokan saat ini (kg/bulan)

1 Mahmud 3 000 1 000

2 Nungki 3 000 1 000

3 H. Apid 4 000 2 500

4 Ewoy 2 500 1 000

5 Ajo 2 000 500

Total perbulan (kg/bulan) 14 500 6 000

Total pertahun (kg/tahun) 174 000 72 000

Sumber : Data primer 2018 (diolah)

Page 39: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

23

Tabel 9 menunjukkan bahwa PT MN Fish belum mampu memenuhi

permintaan ikan mas yang datang kepada perusahaan. Tingkat permintaan ikan

mas pada Tahun 2017 sebesar 174 000 kg atau 174 ton, sedangkan perusahaan

hanya mampu memenuhi ikan mas sebesar 72 000 kg atau 72 ton.

PT MN Fish Farm baru mampu memenuhi tingkat permintaan ikan mas

sebesar 41.37% dari produksi yang dihasilkan, hal ini menjadi suatu permasalahan

yang dihadapi perusahaan. Permasalahan lain yaitu adanya lahan kosong yang

dimiliki perusahaan seluas ± 20 000 m2 dan belum dimanfaatkan dengan baik.

Lahan tersebut dapat dijadikan sebagai lahan pembangunan kolam pemeliharaan

yang baru. Lahan yang akan digunakan untuk pembangunan kolam pemeliharaan

baru seluas 900 m2. Pemanfaatan lahan yang digunakan sebagai lahan

pembangunan kolam baru bertujuan untuk memperkecil selisih (gap) permintaan

yang belum terpenuhi. Dengan penambahan kolam pemeliharaan tersebut

diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan jumlah produksi ikan mas untuk

memenuhi permintaan yang datang ke perusahaan.

Analisis faktor lingkungan internal dan lingkungan eksternal harus

dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Analisis lingkungan internal

perusahaan berupa kekuatan dengan memanfaatkan peluang yang tersedia

seoptimal mungkin. Kekuatan yang dimiliki dan dapat dimanfaatkan oleh

perusahaan untuk mengatasi permasalahan tersebut antara lain ketersediaan sarana

dan prasarana yang memadai, kepemilikan aset milik pribadi, lahan kosong yang

masih tersedia, SDM terampil, berpendidikan dan berpengalaman dibidangnya,

dan memiliki hubungan baik dengan para pemasok dan pelanggan.

Analisis faktor lingkungan eksternal menghasilkan peluang. Peluang yang

dapat dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi perusahaan

diantaranya yaitu permintaan ikan dan pola hidup sehat masyarakat cenderung

meningkat, meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat, tersedianya tenaga

kerja, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat dengan

mengonsumsi ikan, adanya program pemerintah yang mendukung produksi dan

konsumsi ikan seperti GEMARIKAN dan FORIKAN, kondisi geografis yang

cocok untuk kegiatan usaha budidaya, perusahaan sudah memiliki pelanggan

tetap, dan tersedianya kebutuhan pakan dan benih ikan dari pemasok.

Dari analisis faktor lingkungan internal dan lingkungan eksternal tersebut

menghasilkan suatu rumusan ide pengembangan bisnis berupa strategi yang

menggunakan kekuatan dengan memanfaatkan peluang yang tersedia seoptimal

mungkin disebut dengan strategi Strenght-Opportunity (SO). Rumusan ide

pengembangan tersebut menghasilkan strategi pengembangan bisnis yaitu

peningkatan kapasitas produksi ikan mas melalui pemanfataan lahan kosong pada

PT MN Fish Farm. Rumusan ide pengembangan bisnis tersebut harus dianalisis

melalui analisis kelayakan usaha baik secara finansial maupun non finansial.

Apabila analisis tersebut menunjukkan hasil yang secara finansial dan non

finansial layak, maka rencana pengembangan tersebut dapat direalisasikan.

Namun jika hasil yang ditunjukkan tidak layak, maka rencana pengembangan

bisnis tersebut harus dievaluasi kembali dan memikirkan rencana pengembangan

bisnis yang lain. Alur ide pengembangan bisnis dimulai dari perumusan masalah

hingga didapatkan ide rencana pengembangan. Alur ide pengembangan dapat

dilihat pada Gambar 7.

Page 40: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

24

4.2 Perencanaan Pengembangan Bisnis

Pengembangan bisnis yang akan direncanakan pada PT MN Fish Farm yaitu

peningkatan kapasitas produksi ikan mas melalui pemanfaatan lahan kosong.

Pengembangan bisnis ini dilakukan dengan pembangunan kolam pemeliharaan

baru sebanyak 20 kolam yang akan digunakan untuk kegiatan pemeliharaan ikan

mas. Pengembangan ini dipengaruhi karena tingginya tingkat permintaan ikan

mas yang datang ke perusahaan, namun pihak perusahaan belum mampu

memenuhi semua permintaan tersebut.

Perencanaan bisnis dilakukan pada awal sebelum pengembangan bisnis

dilaksanakan. Tujuan dari perencanaan bisnis yaitu untuk mengetahui layak atau

tidak suatu bisnis yang akan dilaksanakan, selain itu perencanaan bisnis juga

berguna sebagai bahan acuan atau pedoman dalam menjalankan suatu bisnis.

Dalam perencanaan bisnis terdapat aspek-aspek yang perlu dikaji agar

pelaksanaan bisnis yang akan dikembangkan berjalan sesuai dengan tujuan yang

diharapkan. Aspek-aspek perencanaan bisnis yang perlu dikaji yaitu aspek

pemasaran, aspek produksi, aspek organisasi dan manajemen, aspek sumber daya

manusia, aspek kolaborasi dan aspek finansial.

Gambar 7 Alur ide pengembangan bisnis

Permasalahan :

1. Perusahaan belum mampu memenuhi permintaan pasar terhadap ikan mas

2. Adanya lahan kosong yang tersedia dan belum dimanfaatkan secara optimal

LAYAK TIDAK LAYAK

Dijalankan Evaluasi

Analisis finansial dan non finansial

Ide Pengembangan Bisnis :

Peningkatan kapasitas produksi ikan mas melalui pemanfaatan lahan kosong

Peluang (Opportunity) :

1 Permintaan ikan dan pola hidup sehat masyarakat

cenderung meningkat.

2 Meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat.

3 Tersedianya tenaga kerja

4 Adanya program pemerintah yang mendukung

produksi dan konsumsi ikan seperti GEMARIKAN

dan FORIKAN.

5 Kondisi geografis yang cocok untuk kegiatan

budidaya

6 Perusahaan memiliki pelanggan tetap.

7 Tersedianya kebutuhan pakan dan benih ikan dari

pemasok

Kekuatan (Strenght) :

1 Ketersediaan sarana dan prasarana yang

mumpuni.

2 Kepemilikan aset milik pribadi.

3 Lahan kosong yang masih tersedia.

4 SDM terampil, berpendidikan dan

berpengalaman dibidangnya.

5 Memiliki hubungan baik dengan para pemasok

dan pelanggan

Analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan

Page 41: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

25

4.2.1 Perencanaan Produk

Produk yang akan dihasilkan pada rencana pengembangan bisnis ini yaitu

ikan mas (Cyprinus carpio). Rencana pengembangan bisnis iniyaitu pembangunan

kolam pemeliharaan sebanyak 20 kolam untuk mengoptimalkan kapasitas

produksi melalui pemanfaatan lahan kosong.

Di Indonesia, ikan mas mulai dikenal pertama kali di daerah Galuh, Ciamis,

Jawa Barat sekitar tahun 1810. Penyebaran ikan mas ke berbagai daerah di

Indonesia relatif begitu cepat. Hal ini terjadi karena cara pemeliharaan dan

pembudidayaan ikan mas tergolong mudah serta ikan mas memiliki daya tahan

terhadap berbagai kondisi lingkungan. Secara morfologi, bentuk badan ikan mas

memanjang dan memipih tegak (compressed). Mulut terletak di ujung tengah

(terminal) dan dapat disembulkan (protaktil) serta terdapat dua pasang sungut. Di

ujung dalam mulut terdapat gigi kerongkongan (pharyngeal teeth) yang bersusun

dari tiga baris gigi geraham. Hampir seluruh bagian tubuh ikan mas ditutupi sisik,

kecuali beberapa varietas yang memiliki sedikit sisik. Sisik ikan mas berukuran

relatif besar dan digolongkan ke dalam sisik tipe lingkaran (cycloid) (Tim Lentera

2008). Klasifikasi ikan mas menurut Tim Lentera (2008) adalah sebagai berikut :

Filum : Cordata

Kelas : Pisces

Ordo : Cypriniformes

Famili : Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Spesies : Cyprinus carpio L

Jenis ikan mas yang akan dibudidayakan pada rencana pengembangan bisnis

yaitu ikan mas Majalaya. Ikan mas Majalaya memiliki sisik berwarna hijau keabu-

abuan dengan tepi sisik lebih gelap, punggung tinggi, badan relatif pendek, dan

gerakan lamban. Bila diberi pakan, ikan akan berenang ke permukaan air, dan

memiliki perbandingan panjang dengan tinggi badan yaitu 3.2 : 1

(Tim Agriminakultura 2014). Ikan mas yang dihasilkan dalam satu kg berisi 2

sampai 4 ekor yang memiliki bobot rata-rata 250 sampai 500 g per ekor. Ikan mas

yang diproduksi dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Ikan mas majalaya

Sumber : Bibitikan.net 2018

4.2.2 Perencanaan Pemasaran

Perencanaan pemasaran merupakan aspek yang harus dikaji pada awal

perencanaan bisnis. Dalam perencanaan pemasaran hal yang harus dikaji yaitu

analisis permintaan dan penawaran, strategi pemasaran, bauran pemasaran,

proyeksi penjualan, dan biaya pemasaran.

Page 42: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

26

1. Analisis Permintaan dan Penawaran

Analisis permintaan digunakan untuk mengetahui secara riil jumlah

kebutuhan produk atau jasa yang dihasilkan dalam periode waktu tertentu.

Potensi pasar ikan mas di Kabupaten Subang dinilai cukup tinggi. Dalam satu

siklus produksi ikan mas per kolam, usaha ini mampu memproduksi mencapai

550 kg ikan mas. Jumlah permintaan ikan mas dapat dilihat pada Tabel 8.

Pada tahun 2017, permintaan ikan mas yang diminta pelanggan kepada

perusahaan sebesar 174 ton ikan mas. Sementara perusahaan hanya dapat

menawarkan 72 ton dari total permintaan yang ada. Perusahaan dapat

menjadikan selisih permintaan dengan penawaran ikan mas sebagai peluang

untuk memenuhi permintaan tersebut. Selisih permintaan ikan mas yang masih

belum terpenuhi yaitu sebesar 102 ton. Peningkatan jumlah produksi ikan mas

yang akan dilakukan masih belum mampu memenuhi keseluruhan selisih

permintaan, namun dengan adanya peningkatan ini dapat memperkecil selisih

tersebut. Jumlah peningkatan produksi ikan mas yang dihasilkan dari

pengembangan bisnis pada tahun pertama sebesar 55.89 ton, sehingga produksi

total ikan mas menjadi 127.89 ton. Sedangkan untuk tahun kedua hingga

kesepuluh produksi ikan mas direncanakan sebesar 152.145 ton.

2. Analisis Pesaing

Pesaing dari PT MN Fish Farm adalah pembudidaya ikan mas lain yang

berada di daerah Cijambe yaitu Muara Indah. Muara Indah menghasilkan

produk ikan mas menggunakan teknologi kolam air deras karena letaknya tidak

berjauhan dengan perusahaan. Selain itu, perusahaan memiliki pesaing utama

untuk memasarkan produk ikan mas di daerah Kabupaten Subang yaitu Waduk

Cirata yang merupakan pembudidaya ikan mas dengan sistem Keramba Jaring

Apung (KJA). Harga ikan mas yang dijual oleh pesaing menggunakan harga

berlaku di pasar saat ini yaitu Rp 24 000/kg.

3. Strategi Pemasaran

a. Segmentation

Segmentasi secara geografis, karena terletak di Kabupaten Subang,

maka segmentasi berdasarkan letak geografis dari usaha pembesaran ikan

mas yang dilakukan perusahaan yaitu calon pembeli yang berada di

wilayah Kabupaten Subang. Segmentasi demografis berdasarkan profesi

atau pekerjaan, diperuntukan untuk pedagang atau pengusaha perikanan.

b. Targetting

Target pasar sasaran dari usaha pembesaran ikan mas adalah

pedagang besar (pengepul), pedagang pengecer dan pengusaha

pemancingan wilayah Kabupaten Subang. Pemilihan target pasar ini

berdasarkan pemenuhan permintaan ikan mas kepada pelanggan lama

perusahaan.

c. Positioning

Pengembangan ide usaha pembesaran ikan mas yang direncanakan

menentukan posisi pasar dari produk yaitu ikan mas yang berkualitas. Ikan

mas yang berkualitas ditunjukan dengan kondisi segar, tidak cacat, warna

kulit cerah, daging bagian perut bila ditekan terasa keras, mata jernih

menonjol, sisik ikan segar, kuat dan mengkilat, dan insang berwarna

Page 43: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

27

merah. Perusahaan menciptakan tagline produk yaitu “fresh and life” agar

lebih menarik konsumen. Dari tagline tersebut konsumen dapat

mengetahui bahwa ikan mas yang ditawarkan oleh perusahaan dalam

kondisi segar dan hidup.

4. Bauran Pemasaran

a. Product

Produk yang akan dihasilkan dan dijual dalam pengembangan bisnis

ini adalah produk ikan mas Majalaya ukuran konsumsi yang memiliki

bobot rata-rata 250 sampai 500 g per ekor dalam 1 kg. Keunggulan dari

ikan mas yang diproduksi yaitu ikan dalam kondisi hidup, segar dan tidak

cacat.

b. Price

Penetapan harga dalam pengembangan bisnis perusahaan

berdasarkan harga pokok penjualan (HPP), lalu mengalikan % mark up

yang diinginkan dari HPP tersebut. Harga jual akhir produk diperoleh dari

HPP ditambahkan dengan nilai mark up atau margin yang diinginkan.

Penetapan harga tersebut tetap mempertimbangkan harga pasar yang ada,

harga yang ditetapkan direncanakan sama dengan harga pasar produk ikan

mas yang berlaku. Rumus perhitungan HPP yaitu :

HPP = Total biaya tetap Rp + Total biaya variabel (Rp)

Jumlah panen yang dihasilkan (Kg)

Untuk menetapkan harga jual produk, selanjutnya hasil dari

perhitungan HPP ditambahkan dengan keuntungan yang diinginkan setelah

dikalikan dengan hasil HPP. Rumus harga jual produk yaitu :

Harga jual/unit = HPP + (% keuntungan × HPP)

Harga ikan mas yang diterima pada tahun pertama sampai tahun

kesepuluh yaitu Rp 24 000/kg. Perhitungan penetapan harga jual produk

ikan mas dapat dilihat pada Lampiran 2.

c. Place

Lokasi usaha pembesaran ikan mas dalam rencana pengembangan

usaha berada pada tempat yang sama. Saluran distribusi pemasaran ikan

mas yang direncanakan yaitu sebanyak tiga saluran pemasaran. Saluran

distribusi pemasaran ikan mas dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Saluran distribusi pemasaran PT MN Fish Farm

PT MN Fish Farm

Pedagang Besar (Pengepul/Bandar)

Pedagang pengecer, pengusaha

pemancingan

Konsumen Akhir

Pedagang Pengecer

Konsumen Akhir

Pengusaha Pemancingan

Konsumen Akhir

Page 44: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

28

Proses jual beli ikan mas dilakukan langsung di lokasi usaha. Calon

pembeli langsung datang ke lokasi kolam pemeliharaan setelah melakukan

pemesanan via telepon dengan Koordinator Lapang atau Kepala Divisi

Produksi Pemasaran.

d. Promotion

Kegiatan promosi dalam rencana pengembangan bisnis ikan mas in

dilakukan dengan metode personal selling dan direct marketing. Personal

selling merupakan interaksi langsung pihak perusahaan dengan calon

pembeli yang potensial dengan melakukan tanya jawab mengenai produk

ikan mas dan menjelaskan keunggulan produk yang dihasilkan perusahaan.

Selain itu kegiatan promosi lainnya yaitu direct marketing, sebuah

aktivitas yang menggunakan media seperti telepon untuk pengiriman pesan

teks ataupun melakukan panggilan suara secara langsung kepada calon

konsumen.

5. Proyeksi Penjualan

Penjualan produk ikan mas pada rencana pengembangan bisnis ini

dimulai dari tahun pertama sampai tahun kesepuluh yang diproyeksikan

berdasarkan total penjualan sampai tahun kesepuluh.

Estimasi besarnya jumlah proyeksi penjualan dalam pengembangan

bisnis ini yaitu sama dengan besarnya jumlah produksi. Penjualan ikan mas

dilakukan setiap bulan sesuai dengan kegiatan panen yang terdapat pada pola

tanam produksi yang terdapat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4. Dilihat dari

data penjualan ikan mas pada tahun awal pengembangan usaha, penjualan

masih terbatas karena adanya proses identifikasi masalah dan kegiatan

pembangunan kolam pemeliharaan usaha yang baru. Proses pemeliharaan

kolam pada tahun pertama baru dimulai pada bulan keempat. Berikut proyeksi

penjualan ikan mas pada tahun 1 sampai tahun 10 dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Proyeksi penjualan ikan mas tahun 1-10

Tahun Siklus kolam panen Kapasitas produksi (kg) Jumlah produksi/tahun

(kg)

1 232 551.25 127 890 2-10 276 551.25 152 145

Jika terjadi kelebihan penawaran atau over supply pada pelanggan,

perusahaan dapat mencari pasar baru atau calon pembeli yang baru. Hal ini

bisa dilakukan karena permintaan masyarakat terhadap ikan mas cukup tinggi,

sedangkan produksi ikan mas belum dapat memenuhi permintaan.

6. Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran yang dikeluarkan pada pengembangan usaha ini berupa

pengeluaran biaya pulsa untuk kegiatan promosi menggunakan telepon.

Kegiatan promosi menggunakan biaya pulsa sebesar Rp 200 000 per bulan yang diberikan kepada Koordinator Lapang dan Kepala Divisi Produksi dan

Pemasaran. Untuk kegiatan distribusi perusahaan tidak mengeluarkan biaya

karena ditanggung oleh calon pembeli.

Page 45: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

29

4.2.3 Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi secara teknis dalam pengembangan bisnis meliputi

rencana pemanfaatan lahan kosong yang akan dibangun sebanyak 20 kolam

pemeliharaan untuk meningkatkan produksi ikan mas yang dihasilkan.

Perencanaan produksi pengembangan bisnis meliputi perencanaan lokasi usaha,

proses perencanaan peningkatan produksi, kebutuhan bahan baku, luas produksi,

layout usaha, peralatan dan perlengkapan.

1. Lokasi Usaha

Pemilihan lokasi dalam pengembangan bisnis ini yaitu di lahan yang

tersedia, yang bertepatan di Kampung Sukajaya RT 11/RW 04, Desa Cijambe,

Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Persyaratan lokasi

budidaya yang terdiri dari jenis tanah kolam yaitu tanah liat, kemiringan tanah,

ketinggian lokasi perusahaan yaitu 350 mdpl termasuk dari kaki Gunung

Kujang, dan kualitas air dalam kolam dan debit air 20 L/detik, sedangkan

faktor lingkungan meliputi suhu 23 sampai 30o C dan pH air sebesar 7. Selain

itu, fasilitas seperti listrik dan aksesibilitas mobil dan motor mudah untuk

sampai ke lokasi.

2. Perencanaan Peningkatan Produksi

Perencanaan produksi merupakan aspek penting yang harus dikuasai agar

usaha dapat berjalan dengan lancar. Selain itu, penguasaan teknik produksi

yang baik akan menentukan kualitas produk ikan mas yang dihasilkan. Pada

rencana pengembangan bisnis ini peningkatan produk ikan mas dilakukan

melalui pembangunan kolam baru sebanyak 20 kolam, serta manajemen

budidaya seperti pengendalian hama dan penyakit yang menyerang ikan,

membuat pola tanam produksi dan manajemen pemberian pakan yang tepat.

Perencanaan produksi dalam rencana pengembangan usaha ikan mas ini

dimulai dari persiapan kolam, penebaran benih, pemeliharaan benih, panen

hingga proses pascapanen.

a. Persiapan Kolam

Kolam yang dibuat yaitu kolam air deras. Kolam ini terbuat dari bahan

beton dengan ukuran 7 m x 3.5 m x 1.8 m. Pembangunan kolam pembesaran

ini membutuhkan waktu dua bulan, penambahan kolam yang akan dibangun

sebanyak 20 kolam dengan penambahan satu gudang pakan, dan satu rumah

jaga. Pengembangan bisnis ini menggunakan lahan seluas 900 m2 untuk

pembuatan kolam, gudang pakan (3 m x 2 m), rumah jaga (6 m x 5 m) dan

akses jalan. Rencana pembangunan kolam air deras dapat dilihat pada

Gambar 10.

Gambar 10 Pembangunan kolam air deras

Sumber : PT MN Fish Farm 2012

Page 46: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

30

Persiapan kolam untuk kegiatan pemeliharaan pada kolam air deras

yaitu pembersihan kolam dan perendaman kolam menggunakan larutan PK.

Pengeringan kolam dilakukan agar kolam lebih higienis, bersih, dan

terawat. Pengeringan kolam biasanya dilakukan setelah panen total untuk

penanaman benih kembali (restocking). Pengeringan kolam dapat

dilanjutkan dengan penjemuran selama 2 sampai 3 hari. Tujuan penjemuran

kolam adalah untuk mengurangi kelembapan kolam dan untuk mematikan

lumut-lumut yang tumbuh di dasar dan dinding kolam. Biasanya lumut-

lumut ini sering menjadi sarang penyakit yang dapat merugikan ikan.

Setelah penjemuran dapat dilanjutkan dengan perendaman kolam

menggunakan larutan PK (KMnO4) 2 g/m2. Untuk satu kolam pemeliharaan

dengan ukuran 7 m x 3.5 m x 2 m atau memiliki luas 24.5 m2,

membutuhkan 49 g larutan PK. Tujuan perendaman adalah agar kolam lebih

steril dari bibit penyakit.

Pembersihan dapat dilakukan dengan cara menyikat dasar dan

dinding kolam. Tujuannya adalah untuk membersihkan sisa-sisa lumut yang

kemungkinan besar belum mati saat proses penjemuran. Kemudian

dilakukan pengecekan keadaan konstruksi kolam karena dikhawatirkan

adanya kebocoran. Pintu air masuk (inlet) dan pintu air keluar (outlet)

dibersihkan dari kotoran dan memeriksa apakah saringan inlet dan outlet

masih berfungsi dengan baik atau tidak. Setelah kegiatan persiapan kolam

selesai, maka kolam pemeliharaan diisi dengan air setinggi 150 cm.

b. Penebaran Benih

Benih biasanya ditebar pada waktu pagi atau sore hari pada suhu

optimal yang bertujuan agar benih ditebar tidak akan stres. Benih ditebar

merupakan benih sangkal unggul yang mempunyai fisik yang baik dan

sehat, tidak luka ataupun cacat. Proses penebaran benih ikan mas sangkal

dilakukan dengan cara aklimatisasi. Aklimatisasi merupakan suatu upaya

penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu organisme terhadap suatu

lingkungan baru yang akan dimasukinya. Proses aklimatisasi pada ikan mas

dilakukan karena penyesuaian suhu dalam kantong plastik dengan suhu

kolam, proses ini dilakukan selama 10 sampai 15 menit. Padat tebar benih

ikan mas dalam satu kolam berkisar 100 ekor/m2 berdasarkan SNI 01-6131-

1999 dengan ukuran benih sangkal 8 sampai 12 cm. Total benih yang dapat

ditebarkan dengan luasan kolam 24.5 m2 dengan padat tebar 100 ekor/m

2

yaitu 2 450 ekor per kolam. Untuk kegiatan pembesaran saat ini, benih yang

ditebar di dalam satu kolam yaitu 80 kg benih ukuran 30, artinya dalam satu

kg benih terdapat 30 ekor benih siap tebar, jadi total benih yang ditanamkan

pada satu kolam pembesaran kurang lebih sebanyak 2 450 ekor benih ikan

mas ukuran sangkal.

c. Pemeliharaan Benih

Kegiatan pemeliharaan benih meliputi pemberian pakan, pengendalian

kualitas air dan pengendalian hama penyakit.

1. Pemberian pakan

Dalam usaha pembesaran ikan mas, pemberian pakan harus

dilakukan secara tepat mutu, jumlah, ukuran, dan waktu.

Page 47: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

31

A. Tepat Mutu

Ikan mas akan tumbuh dengan cepat bila diberi pakan dengan nilai

protein hewani tinggi. Pakan yang diberikan mengandung protein 28-

30%, lemak 5%, serat kasar 6%, abu 13%, air 12%, dan vitamin C

100 ppm.

B. Tepat Jumlah

Pemberian pakan diatur dan ditingkatkan. Pemberian pakan diatur

sebanyak 4 sampai 5% dari bobot total atau biomassa total ikan yang

dipelihara pada bulan pertama, 3 sampai 3.5% pada bulan kedua, dan

2 sampai 2.5% pada bulan ketiga. Pemberian pakan ini menurun

sesuai dengan penurunan kecepatan tumbuh ikan. Lampiran

pemberian pakan per hari dapat dilihat pada Lampiran 5.

C. Tepat Ukuran

Pakan yang dibutuhkan yaitu pakan yang tidak mudah hancur dalam

air, minimum tahan dalam air sekitar 10 menit. Pakan yang diberikan

yaitu pakan tenggelam berbentuk pellet dengan ukuran 3 mm.

D. Tepat Waktu

Pemberian pakan dilakukan secara manual dengan frekuensi

pemberian pakan sebanyak 3 kali dalam sehari. Pada waktu pagi hari

(07.00-09.00 WIB), siang hari (11.00-13.00 WIB), dan sore hari

(15.00-17.00 WIB).

2. Pengendalian kualitas air

Pengendalian kualitas air kolam harus dilakukan oleh teknisi kolam

demi keberhasilan kegiatan pembesaran benih. Kualitas air khususnya

pada kolam air deras mudah sekali menurun saat hujan turun. Salah satu

cara yang dilakukan oleh para pekerja yaitu dengan menyurutkan air

yang ada di dalam kolam sampai ketinggian air mencapai 50 cm dan

menutup sebagian inlet. Setelah itu pekerja mulai membersihkan lumpur

yang menumpuk di dasar kolam. Pengendalian kualitas kolam juga

dilakukan ketika warna air kolam berubah menjadi keruh.

3. Pengendalian hama dan penyakit

Penyakit yang sering menyerang ikan mas yaitu parasit kutu ikan

Argulus sp. Gejala benih ikan mas yang terserang Argulus sp yaitu benih

ikan mas menjadi kurus karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip dan

insang terlihat adanya bercak merah akibat pendarahan (hemorrhage).

Penyakit kutu ikan yang menyerang benih ikan mas dapat diobati dengan

penggunaan obat secara langsung yaitu garam (NaCl) dan PK.

Obat kimia yaitu Kalium Permanganat (KMnO4) atau biasa dikenal

dengan PK. Obat tradisional yang digunakan adalah garam (NaCl).

Garam digunakan sebagai antibiotic untu luka ikan akibat terkena jamur,

kutu ikan, dan sisik ikan yang terkelupas, sedangkan PK digunakan untuk

menutup bagian tubuh ikan yang terluka sehingga diharapkan tidak ada

jamur yang tumbuh di sekitar luka ikan tersebut. Garam dan PK tersebut

banyak tersedia di toko-toko penyedia alat dan obat perikanan. Cara

pembuatan garam dan PK untuk pengobatan pada satu kolam

pemeliharaan yaitu sebagai berikut berikut :

a. Melarutkan garam ikan sebanyak 8 kg dan kemudian dicampur

dengan air.

Page 48: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

32

b. Kolam diisi dengan air dengan ketinggian 20 cm.

c. Larutan garam ikan pekat ditebarkan langsung ke ikan-ikan yang

berkumpul hingga merata selama kurang lebih 15 menit.

d. Kemudian pemberian larutan PK dengan dosis 10 ppm atau 10 ml/m3

atau sebanyak 20 gram untuk pengobatan satu kolam selama 30 menit.

d. Panen

Pemanenan sebaiknya dilakukan saat hari tidak panas, misalnya pada

malam hari atau menjelang subuh. Ini dimaksudkan agar ikan tidak

mengalami stres akibat perubahan suhu siang hari yang panas. Bila ikan

dipanen pada malam hari, kondisi ikan akan tetap segar sampai ke tempat

tujuan pemasaran. Ikan mas yang akan dipanen sebaiknya dipuasakan sehari

sebelum pemanenan. Ukuran ikan panen dalam 1 kg berisi 2 sampai 4 ekor

dengan bobot rata-rata 250 sampai 500 g per ekor. Dalam rencana

pengembangan ini dapat menghasilkan 551.25 kg ikan dalam satu kolam

satu siklusnya.

Kegiatan pemanenan ikan mas yang dilakukan oleh perusahaan yaitu

dengan cara menutup pintu pemasukan (inlet) dan membuka saluran pintu

pengeluaran (outlet), setelah itu dilakukan penangkapan ikan yang

berkumpul di pintu pengeluaran atau bagian paling dalam dengan

menggunakan jaring atau diambil secara langsung dengan menggunakan

tangan asal tidak membuat lecet atau luka sebab ikan mas yang dijual dalam

keadaan hidup. Ikan mas yang sudah ditangkap dimasukkan ke dalam ember

yang bagian bawahnya terdapat lubang sehingga air yang terbawa saat ikan

ditangkap tidak ikut dalam perhitungan bobot ikan yang akan ditimbang.

e. Pascapanen

Kegiatan penanganan pascapanen berupa kegiatan sortasi dan

pengemasan (packing). Penjelasan kegiatan penanganan pasca panen

sebagai berikut.

1. Sortasi

Sortasi yang dilakukan pada pengembangan bisnis ini yaitu sortasi

berdasarkan ukuran ikan. Ikan mas digolongkan ke dalam dua kategori

ukuran yaitu besar dan sedang. Ikan yang masuk ke dalam kategori

ukuran besar yaitu ikan yang beratnya 1 kg dengan isi 2 sampai 4 ekor

ikan, sedangkan ukuran sedang yaitu ikan yang beratnya 1 kg dengan isi

5 sampai 8 ekor ikan. Alat-alat yang digunakan untuk menyortir ikan

pada proses sortasi yaitu timbangan, ember timbang, jaring, bambu dan

karung.

2. Pengemasan

Pengemasan merupakan penanganan pasca panen yang

dimaksudkan agar ikan mas yang akan diangkut bisa sampai ke

konsumen dengan keadaan yang sehat dan terhindar dari stress. Cara

pengemasan ikan mas yaitu :

1. Menyiapkan peralatan pengemasan seperti tabung oksigen, kantong

plastik, dan karet gelang.

2. Ikan mas yang sudah ditimbang, dimasukkan ke dalam kantong plastik

(sudah diisi air satu per tiga bagian).

3. Mengeluarkan udara dengan cara menekan kantong plastik ke

permukaan air

Page 49: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

33

4. Memasukkan oksigen dari tabung oksigen ke dalam kantong plastik

dengan perbandingan air dan oksigen 1:3 atau oksigen mencapai 2/3

bagian.

5. Kantong plastik yang sudah diisi oksigen permukaannya dibuat simpul

seperti siput, kemudian diikat menggunakan 5 karet gelang.

Pada PT MN Fish Farm tidak melakukan proses pengangkutan atau

pendistribusian karena pembeli yang langsung datang ke lokasi kolam

produksi untuk memilih ikan, dan melakukan proses pengangkutan.

f. Penanganan Limbah

Limbah yang dihasilkan pada rencana pengembangan bisnis ini berupa

limbah organik yaitu kotoran ikan air mas. Limbah kotoran ikan air mas

langsung terbawa oleh aliran kolam hingga ke sungai, oleh karena itu

dengan menggunakan sistem budidaya kolam air deras memiliki nilai positif

tersendiri yaitu limbah langsung terbuang ke sungai dan tidak menimbulkan

pencemaran lingkungan. Selain limbah kotoran ikan, perusahaan juga

menghasilkan limbah berupa karung bekas pakan yang dijadikan sebagai

tempat penyimpanan barang dan digunakan untuk menutup inlet saat

kegiatan sortir dan pemanenan ikan.

3. Kebutuhan Bahan Baku

Bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi

pengembangan usaha ini adalah benih ikan mas, air, pakan, dan obat-obatan.

Bahan baku pendukung lain yaitu refill oksigen, dan karet gelang.

a. Benih Ikan Mas

Benih ikan mas yang digunakan dalam rencana pengembangan bisnis

ini yaitu benih ikan mas ukuran sangkal dengan ukuran 8 sampai 12 cm.

Dalam satu kg berisi 30 ekor ikan mas dengan bobot 32.65 g per ekor.

Gambar 11 Benih ikan mas sangkal

Sumber : Dokumen pribadi 2018

Pengadaan benih ikan mas ukuran sangkal berasal dari beberapa

pembudidaya benih di daerah Pegaden dan Ciwaru. Harga benih yang ada di

pasaran Kabupaten Subang saat ini yaitu Rp 31 000 sampai Rp 35 000 per

kg. Rencana pasokan benih akan dilakukan setiap satu bulan sekali. Benih

ikan mas ukuran sangkal yang dibutuhkan untuk satu kolam pemeliharaan

yaitu 2 450 ekor atau sekitar 80 kg. Rencana kebutuhan benih ikan mas

dalam rencana kegiatan pengembangan bisnis di tahun pertama dapat dilihat

pada Lampiran 6, sedangkan untuk rencana kebutuhan benih ikan mas di

tahun kedua sampai tahun kesepuluh dapat dilihat pada Lampiran 7.

Page 50: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

34

b. Air

Air yang digunakan dalam rencana pengembangan usaha ikan mas ini

yaitu air yang berasal dari Sungai Cileuleuy yang mengalir sepanjang tahun.

c. Pakan

Pakan merupakan bahan baku penting yang mendukung pertumbuhan

ikan. Pakan yang akan digunakan dalam rencana pengembangan bisnis ini

yaitu jenis pakan pellet tenggelam dengan merk Pro Fish yang diproduksi

oleh PT Cargill Indonesia yang berada di Serang, Banten.

Pro Fish, pakan pellet tenggelam memiliki ukuran 3 mm dengan

kandungan protein 28 sampai 30%, lemak min 5%, serat kasar maks 6%,

abu maks 13%, air maks 12%, dan vitamin C 100 ppm. Harga pakan yang

berlaku saat ini sebesar Rp 7 700 per kg. Kebutuhan pakan dalam rencana

kegiatan pengembangan bisnis di tahun pertama dapat dilihat pada

Lampiran 8, untuk kebutuhan pakan pada tahun kedua hingga tahun

kesepuluh terdapat pada Lampiran 9.

d. Obat-obatan

Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi permasalahan yang

timbul akibat hama dan penyakit dalam rencana pengembangan bisnis ini

adalah garam (NaCl) dan PK atau kalium permanganat (KMnO4). Garam

digunakan sebagai antibiotic untuk luka ikan akibat terkena jamur, kutu

ikan, dan sisik ikan yang terkelupas, sedangkan PK digunakan untuk

menutup bagian tubuh ikan yang terluka sehingga diharapkan tidak ada

jamur yang tumbuh di sekitar luka ikan tersebut.

Gambar 12 Garam kasar

Sumber : Dokumen pribadi 2018

Garam dan PK tersebut banyak tersedia di toko-toko penyedia alat dan

obat perikanan. Kebutuhan garam pada tahun pertama dalam rencana

kegiatan pengembangan bisnis dapat dilihat pada Lampiran 10 dan untuk

tahun kedua hingga kesepuluh terdapat pada Lampiran 11. Kebutuhan PK

pada tahun pertama dapat dilihat pada Lampiran 12 dan untuk kebutuhan

PK pada tahun kedua hingga kesepuluh terdapat pada Lampiran 13.

Gambar 13 PK

Sumber : Dokumen pribadi 2018

Page 51: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

35

e. Refill Oksigen

Dalam rencana pengembangan usaha yang akan dijalankan, oksigen

diperlukan untuk kegiatan pengemasan ikan. Perbandingan air dan oksigen

yaitu 1:3 atau oksigen mencapai 2/3 bagian. Refill oksigen murni dapat

diperoleh dari toko dan dikemas dalam sebuah tabung dengan berat 100 kg.

Satu tabung oksigen dapat digunakan untuk pengemasan ikan sampai

dengan kapasitas 2 500 kg. Satu kemasan direncanakan berisi 15 kg ikan

mas, sehingga satu tabung oksigen dapat digunakan untuk mengemas 166

kemasan. Harga refill oksigen saat ini yaitu Rp 90 000 per tabung.

Perhitungan kebutuhan tabung refill oksigen dapat dilihat pada Lampiran

14.

f. Karet Gelang

Karet gelang diperlukan dalam kegiatan pengemasan ikan,

kegunaannya untuk mengikat plastik kemasan agar oksigen tidak keluar dari

plastik.Jumlah karet yang digunakan pada satu plastik kemasan sebanyak 5

buah. Karet yang digunakan yaitu karet gelang berwarna kuning dan dapat

diperoleh di toko. Harga karet gelang sebesar Rp 25 000 per kg. Perhitungan

kebutuhan karet gelang terdapat pada Lampiran 15.

4. Luas Produksi

Luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang

seharusnya diproduksi oleh perusahaan dalam satu periode tertentu.

Perhitungan perencanaan jumlah produksi tahun pertama pengembangan bisnis

dan tahun kedua hingga kesepuluh pengembangan bisnis dapat dilihat pada

Tabel 11.

Tabel 11 Perencanaan pengembangan jumlah produksi ikan mas per tahun Produksi tahun pertama

Jumlah benih tebar (ekor/kolam/siklus) 2 450

Survival rate 90%

Jumlah ikan panen (ekor/kolam/siklus) 2 205

Bobot rata-rata panen (kg/ekor/siklus) 0.25

Biomassa panen (kg/siklus) 551.25

Jumlah siklus kolam panen (siklus/tahun) 232

Total panen (kg/tahun) 127 890

Produksi tahun kedua-kesepuluh

Jumlah benih tebar (ekor/kolam/siklus) 2 450

Survival rate 90%

Jumlah ikan panen (ekor/kolam/siklus) 2 205

Bobot rata-rata panen (kg/ekor/siklus) 0.25

Biomassa panen (kg/siklus) 551.25

Jumlah siklus kolam panen (siklus/tahun) 276

Total panen (kg/tahun) 152 145

5. Layout Usaha

Layout usaha merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitas-

fasilitas yang diperlukan dalam proses produksi. Penentuan layout usaha pada

umumnya dilakukan ketika lokasi usaha ditentukan dengan berbagai

pertimbangan.

Layout perusahaan sebelumnya telah diatur dengan baik dan untuk layout

kolam dalam rencana pengembangan usaha yang baru masih menggunakan

Page 52: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

36

layout yang baru. Layout untuk 20 kolam pemeliharaan yang baru harus diatur

dengan baik agar memudahkan melakukan kegiatan pembudidayaan

pembesaran ikan mas.

Rencana layout kolam yang baru selain terdiri dari kolam kolam

pemeliharaan, gudang pakan, rumah jaga, dan akses jalan. Layout kolam

pemeliharaan terdapat dalam Lampiran 16.

6. Peralatan dan Perlengkapan

Rincian peralatan dan perlengkapan yang digunakan merupakan fasilitas

yang dimiliki perusahaan yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kegiatan

usaha PT MN Fish Farm. Peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh PT

MN Fish Farm yaitu berupa penunjuang kegiatan manajemen dan penunjang

kegiatan produksi. Kebutuhan peralatan dan perlengkapan perusahaan dalam

rencana pengembangan bisnis ini dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Rincian peralatan dan perlengkapan dalam rencana pengembangan Jenis fasilitas Satuan Jumlah

Penunjang kegiatan manajemen

Handphone Unit 3 ATK Unit 1

Penunjang kegiatan produksi

Drum pakan Unit 71

Pipa PVC (4") (p=1,5 m) Unit 71 Mesin air Unit 5

Tandon/Toren air Unit 3

Blower Unit 1

Bambu inlet Unit 71 Rotan sortir (d = 50 cm) Unit 4

Ember sortir (d = 40 cm) Unit 6

Tong timbang (d = 40 cm) Unit 4

Timbangan (kapasitas 50 kg) Unit 5 Jaring Unit 4

Saringan halus Unit 3

Seser Unit 4

Jolang Unit 71 Garu Unit 4

Baskom Unit 7

Gayung Unit 5

Sikat Unit 4

Termometer Unit 3

pH meter Unit 1

Water heater (50 watt) Unit 1

Tabung oksigen Unit 4 Selang oksigen meter 12

Alat suntik (3 cc) Unit 3

Kompor gas (1 tungku) Unit 4

Tabung gas (15 kg) Unit 4 TV (24") Unit 5

Lampu (8 watt) Unit 20

Tangga kayu Unit 4

Galon air Unit 6 Dispenser Unit 6

Senter Unit 7

Tempat sampah Unit 6 Sepeda motor Unit 1

Tangki semprot Unit 1

Page 53: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

37

4.2.4 Perencanaan Organisasi dan Manajemen

Dalam perencanaan organisasi dan manajemen, hal yang perlu diperhatikan

adalah bagaimana bentuk organisasi atau badan usaha yang dipilih dan bagaimana

struktur organisasi.

a. Bentuk Organisasi

Perencanaan bentuk organisasi perusahaan tidak berbeda dengan bentuk

organisasi sebelum dilakukan pengembangan. MN Fish Farm merupakan

Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang usaha pembesaran ikan mas.

b. Struktur Organisasi

Dalam rencana pengembangan bisnis ini perlu didukung perubahan

struktur maupun manajemen pada PT MN Fish Farm. Koordinator kualitas

dan kuantitas produksi ikan mas ditambahkan dibawah pengarahan

koordinator perusahaan. Koordinator tersebut bertugas untuk membina dan

mengawasi pekerja teknisi kolam agar dapat menghasilkan ikan mas

berkualitas. Tugas koordinator antara lain memberikan arahan dan instruksi

kepada pekerja teknisi kolam mengenai manajemen budidaya yang baik mulai

dari persiapan kolam, penebaran benih, pemeliharaan benih, sampai proses

panen dan pascapanen. Selain itu koordinator juga membuat pola tanam

produksi untuk memaksimalkan produksi ikan mas yang dihasilkan.

Koordinator kualitas dan kuantitas produksi ikan mas melakukan koordinasi

dengan kepala divisi produksi mengenai jadwal pembelian pakan dan benih.

Koordinator kualitas dan kuantitas produksi ikan mas harus memiliki

wawasan dan kemampuan tentang budidaya pembesaran ikan mas kolam air

deras dengan baik dan benar.

Rencana pengembangan bisnis ini memerlukan tambahan dua tenaga

kerja teknisi produksi dan kolam untuk membantu kegiatan budidaya ikan

mas. Tenaga kerja teknisi produksi dan kolam yang baru nantinya akan

berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan akan menerima gaji setiap bulannya.

Spesifikasi pekerjaan untuk tenaga kerja teknisi produksi dan kolam yang

baru yaitu jujur, teliti, tekun, rajin, kerja keras dan bertanggung jawab, serta

memiliki pengetahuan, keahlian dan keterampilan dalam budidaya perikanan.

Struktur organisasi perusahaan pada rencana pengembangan bisnis dapat

dilihat pada Gambar 14.

Direktur

Koordinator Perusahaan

Kepala Divisi Produksi dan Pemasaran

Teknisi produksi Kolam 1

Teknisi produksi Kolam 2

Teknisi produksi Kolam Baru

Kepala Divisi Keuangan

Koordinator program kualitas

dan kuantitas ikan

Gambar 14 Struktur organisasi PT MN Fish Farm setelah pengembangan

Kepala

yayasan Aqila

Page 54: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

38

4.2.5 Perencanaan Sumber Daya Manusia

Untuk tenaga kerja dalam rencana pengembangan bisnis ikan mas ini

perusahaan melakukan penambahan tenaga kerja. Tenaga kerja teknisi produksi

dan kolam pemeliharaan yang diharapkan mampu mendukung kegiatan usaha

berjalan dengan baik. Tenaga kerja yang dibutuhkan tidak harus memiliki

pendidikan yang tinggi, namun memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam

budidaya perikanan. Selain itu, tenaga kerja juga mempunyai sikap tekun, rajin,

jujur dan disiplin dalam bekerja. Penambahan tenaga kerja dilakukan dengan

sistem rekrutmen. Rekrutmen dilakukan dengan cara informal dan sederhana,

yaitu koordinator dan kepala divisi produksi pemasaran mencari tenaga kerja

melalui masyarakat sekitar dan kenalan dari para sesama budidaya sehingga tidak

ada biaya khusus untuk rekrutmen. Sistem rekrutmen masih dilakukan secara

kekeluargaan.

Sistem pemberian gaji atau insentif dilakukan setiap satu bulan sekali

kepada para tenaga kerja. Besarnya insentif yang diterima oleh tenaga kerja

disesuaikan dengan jabatan dan Upah Minimum Kabupaten Subang. Insentif yang

diterima oleh tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Insentif tenaga kerja No Jabatan Jumlah Insentif (Rp/bulan) Insentif (Rp/bulan)

1 Direktur 1 7 000 000 7 000 000

2 Koordinator Lapang 1 3 500 000 3 500 000 3 Kepala Div Keuangan 1 3 000 000 3 000 000

4 Kepala Div Produksi Pemasaran 1 3 000 000 3 000 000

5 Teknisi Produksi dan Kolam 5 2 500 000 12 500 000

6 Kepala Yayasan Aqila Mandita 1 2 500 000 2 500 000 7 Koordinator kualitas dan

kuantitas produksi ikan mas 1 3 000 000 3 000 000

Jumlah (Rp/bulan) 11 34 500 000

4.2.6 Perencanaan Kolaborasi

Perencanaan kolaborasi yang akan dilakukan pada rencana pengembangan

bisnis ini yaitu membentuk kontrak kerjasama antar pemasok bahan baku. Hal ini

bertujuan agar bahan baku untuk kebutuhan produksi ikan mas selalu tersedia.

Perusahaan membutuhkan ketersediaan bahan baku untuk proses produksi

pembesaran ikan mas, sehingga dengan adanya sistem kontrak kerjasama dengan

para pemasok bahan baku diharapkan tidak terjadi penurunan produksi yang

disebabkan oleh tidak adanya bahan baku dari para pemasok. Berikut perusahaan

dan para pemasok bahan baku dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Daftar perusahaan dan pemasok bahan baku Bahan baku Pemasok Asal daerah Harga (Rp/kg)

Benih ikan mas - Bapak Ukam dan Fadil

- Kang Uhen

- Pegaden

- Ciwaru

31 000

Pakan PT Cargill Indonesia

Serang 7 700

Garam dan Kalium

Permanganat (PK)

Subur Tani – Toko Obat Pertanian Subang 25 000

400 000

Sumber : Data primer (diolah) 2018

Page 55: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

39

Pada Tabel 14 terdapat daftar bahan baku yang digunakan untuk proses

produksi pembesaran ikan mas. Selain bahan baku tersebut, terdapat kebutuhan

bahan lain seperti refill oksigen dan karet gelang. Untuk kebutuhan refill oksigen

dan karet gelang, perusahaan dapat dibeli secara langsung tanpa harus membuat

kontrak kerjasama dengan pemasok.

Sistem kontrak kerjasama yang ditetapkan perusahaan kepada pemasok

bahan baku adalah sebagai berikut :

1) Pengiriman dilakukan setiap satu bulan sekali yaitu pada awal bulan.

2) Harga yang ditetapkan perusahaan pemasok sudah termasuk harga ongkos

kirim.

3) Jika terjadi kelangkaan bahan baku yang akan digunakan, maka pemasok

harus memberi kabar minimal 7 hari sebelum tanggal pengiriman.

4) Perusahaan hanya memberi batas waktu keterlambatan selama 2 hari, jika

lebih dari 2 hari maka pemasok harus memberi potongan harga sebesar 10%

dari total harga yang akan dibayarkan oleh perusahaan.

5) Jika bahan baku yang dikirim oleh pemasok rusak atau kualitasnya sudah

tidak bagus, maka perusahaan berhak membatalkan perjanjian pembelian atau

meretur bahan baku tersebut.

Selain isi perjanjian kontrak diatas perusahaan juga menerapkan beberapa

pencegahan untuk meminimalisir resiko seperti kelangkaan bahan baku, atau

kualitas bahan baku yang rendah, serta keterlambatan pengiriman agar proses

produksi pembesaran ikan mas pada perusahaan tetap berjalan dengan baik.

Pencegahan yang dilakukan yaitu perusahaan sudah memperhitungkan pemakaian

bahan baku untuk satu siklus pembesaran ikan mas, kemudian akan melakukan

pemesanan bahan baku seminggu sebelum kegiatan pembesaran ikan mas dimulai.

Sedangkan pada aspek pemasaran kolaborasi dilakukan agar produk yang

dihasilkan mempunyai pasar yang jelas. Perusahaan akan menjalin kerja sama

dengan pedagang besar (pengepul atau bandar), pedagang pengecer dan

pengusaha pemancingan.

4.2.7 Perencanaan Finansial

Dalam analisis finansial dilakukan penilaian antara biaya yang dibutuhkan

untuk membuat dan menjalankan kegiatan pengembangan dengan pendapatan

yang didapat dari kegiatan pengembangan apakah usaha akan layak dijalankan

berdasar tingkat waktu dan skala usaha yang dilakukan perusahaan. Beberapa

tahapan yang penting dilakukan dalam melakukan analisis finansial antara lain,

melihat sumber pendanaan, memperhitungkan biaya investasi, memperhitungkan

PT MN Fish

Farm

Pengecer besar

(Pengepul/bandar)

Pedagang

pengecer

Pengusaha

pemancingan

Pakan

PT Cargill

Indonesia

Garam dan PK

Toko Subur Tani

Benih

Pemasok

Gambar 15 Skema kolaborasi rencana pengembangan bisnis

Page 56: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

40

arus kas, memperhitungkan kriteria penilaian investasi (NPV, IRR, B/C ratio,

Payback period, analisis sensitivitas) dan proyeksi laba rugi.

a. Asumsi Dasar

Asumsi dasar yang digunakan dalam pengembangan usaha peningkatan

produksi ikan mas adalah sebagai berikut :

1. Umur bisnis diasumsikan 10 tahun berdasarkan dari umur ekonomis

investasi utama yang paling lama umur ekonomisnya dan paling

berpengaruh terhadap usaha yaitu kolam air deras yang digunakan sebagai

kolam pembudidayaan ikan mas pada perusahaan.

2. Modal yang digunakan dalam rencana pengembangan bisnis berasal dari

modal sendiri dan ditambah dengan modal pinjaman kredit dari Bank BRI.

3. Besar tingkat suku bunga pinjaman Bank BRI pada bulan Juli 2018 pada

tingkat korporat sebesar 14.00% dan tingkat suku bunga deposito sebesar

5.00%. Bunga pinjaman menggunakan sistem flat dan akan diangsur

selama 3 tahun. Pembayaran angsuran dapat dlihat Lampiran 18.

4. Discount rate (DR) yang digunakan dalam penyusunan cashflow setelah

pengembangan menggunakan OCC (Opportunity Cost of Capital) sebesar

7.61%. Perhitungan besarnya nilai OCC dapat dilihat pada Lampiran 17.

5. Pajak penghasilan usaha yang digunakan sebesar 0.5% menurut Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak

Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang diterima atau diperoleh

Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto tidak melebihi

Rp 4 800 000 000 dalam satu tahun pajak.

6. Tahun pertama pengembangan, produksi dimulai pada bulan ke-4 untuk

perencanaan dan persiapan input. Satu siklus pembesaran ikan mas selama

tiga bulan. Pemanenan dilakukan dalam dua bulan sekali dan siklus

produksi dalam satu tahun terdapat 3 siklus produksi. Pada tahun kedua,

produksi dimulai dari awal tahun. Pemanenan dilakukan setiap satu bulan

sekali dan terdapat 4 siklus produksi.

7. Kapasitas produksi budidaya memperhatikan padat tebar. Jumlah benih

tebar dalam satu kolam yaitu 2 450 ekor. Harga benih ikan mas sebesar

Rp 31 000/kg, diasumsikan tidak ada kenaikan harga benih selama umur

bisnis.

8. Satu kolam benih tebar sebanyak 2 450 ekor, tingkat kelangsungan hidup

atau survival rate (SR) ikan mas sebesar 90% berdasarkan SNI 01-6131-

1999. Harga ikan panen dijual Rp 24 000/kg.

9. Harga pakan ikan mas sebesar Rp 7 700/kg, diasumsikan tidak ada

kenaikan harga benih selama umur bisnis.

10. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang digunakan sebesar 0.25% menurut

Peraturan Daerah Subang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pajak Bumi dan

Bangunan dari penerimaan rata-rata usaha yang diperoleh dari transaksi

jual beli.

11. Harga input dan output dalam Kajian Pengembangan Bisnis ini

berdasarkan harga yang berlaku 2018 selama penulis melakukan Praktik

Kerja Lapangan.

b. Sumber Pendanaan

Investasi pada rencana pengembangan bisnis membutuhkan modal

sebesar Rp 258 602 200. Sumber pendanaan untuk membiayai kegiatan

Page 57: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

41

pengembangan bisnis pada PT MN Fish Farm berasal dari pendanaan

perusahaan sendiri ditambah dengan pendanaan pinjaman berupa kredit dari

Bank BRI. Modal sendiri yang digunakan sebesar 70 % dari kebutuhan

investasi yaitu Rp 183 602 200 dan dari modal pinjaman sebesar 30 % atau

sebesar Rp 75 000 000. Besar tingkat suku bunga pinjaman kredit Bank BRI

pada bulan April 2018 pada tingkat korporat sebesar 14.00% dan bunga

deposito 5.00%. Bunga pinjaman menggunakan sistem flat dan akan diangsur

selama 3 tahun.

c. Arus Pengeluaran

Arus pengeluaran dari rencana pengembangan bisnis antara lain terkait

biaya pra operasi, biaya investasi, dan biaya operasional.

1 Biaya Pra Operasi

Biaya pra operasi merupakan biaya yang dikeluarkan sebelum

perusahaan beroperasi secara komersial. Biaya pra operasi tersebut yaitu

observasi pasar, administrasi pengajuan pinjaman kepada pihak bank,

dan biaya persiapan bahan baku. Rincian kebutuhan biaya pra operasi

pada pengembangan bisnis dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Kebutuhan biaya pra operasi Kegiatan Biaya (Rp)

Observasi pasar 100 000

Administrasi pengajuan pinjaman 250 000 Biaya persiapan bahan baku 150 000

Total biaya pra operasi 500 000

2 Biaya Investasi

Biaya investasi yang diperoleh sebelum perencanaan pengembangan

bisnis sebesar Rp 970 792 100 dan setelah pengembangan bisnis sebesar

Rp 1 229 394 300, hal ini dikarenakan adanya biaya tambahan untuk

pembangunan kolam pemeliharaan sebesar Rp 258 602 200. Biaya

investasi sebelum dan setelah pengembangan bisnis dapat dilihat pada

Lampiran 19 dan Lampiran 20. Perhitungan biaya investasi dalam

pengembangan bisnis ini akan menunjukkan seberapa besar biaya

penyusutan pada investasi yang ditanamkan. Biaya penyusutan investasi

akan dihitung sebagai beban tetap yang dikeluarkan setiap tahunnya.

Perhitungan biaya penyusutan investasi sebelum dan setelah

pengembangan bisnis dapat dilihat pada Lampiran 19 dan Lampiran 20.

3 Biaya Operasional

Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya

operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu

keluaran output. Berikut proyeksi biaya operasional untuk memproduksi

ikan mas pada perusahaan. Tabel 16 menunjukkan besarnya biaya

operasional sebelum dan setelah pengembangan bisnis dalam satu tahun

produksi.

Page 58: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

42

Tabel 16 Biaya operasional sebelum dan setelah pengembangan

Keterangan Sebelum

pengembangan

(Rp)

Setelah pengembangan (Rp)

Tahun 1 Tahun 2-10

Biaya operasional

Biaya tetap 442 286 719 931 111 906 937 111 906

Biaya variabel 1 197 514 410 1 938 016 815 2 366 930 121

Total biaya operasioanal 1 639 801 128 2 869 128 721 3 298 042 027

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan yang jumlahnya

tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi. Rincian biaya tetap sebelum dan

setelah pengembangan untuk satu tahun produksi dapat dilihat pada

Lampiran 21 dan Lampiran 22. Biaya variabel adalah biaya yang

dikeluarkan perusahaan yang jumlahnya dipengaruhi oleh jumlah

produksi. Rincian biaya variabel sebelum dan setelah pengembangan

untuk satu tahun produksi dapat dilihat pada Lampiran 23 dan

Lampiran 24.

d. Arus Penerimaan

Perencanaan pada pengembangan bisnis ini membandingkan produksi

ikan mas yang ditebar sebelum pembangunan kolam pemeliharaan yang baru

dalam satu tahun produksi dengan 71 kolam pemeliharaan. Perencanaan

penerimaan diperhitungkan sesuai dengan jumlah produksi yang dihasilkan

dikalikan harga jual. Penerimaan sebelum dan setelah pengembangan bisnis

dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17 Penerimaan sebelum dan setelah pengembangan bisnis

Keterangan Sebelum

pengembangan

Setelah pengembangan

Tahun 1 Tahun 2-9 Tahun 10

Penjualan ikan 1 728 000 000 3 069 360 000 3 651 480 000 3 651 480 000

Penerimaan sewa 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000

Pinjaman 77 580 660

Nilai sisa 8 493 750 Total penerimaan 1 764 000 000 3 182 940 660 3 687 480 000 3 695 973 750

e. Analisis Aliran Kas (Cash flow)

Analisis kelayakan bisnis pada peningkatan kapasitas produksi ikan

mas melalui pemanfaatan lahan kosong menggunakan metode cash flow.

Pada cash flow akan mendeskripsikan aliran kas perusahaan secara terperinci

sehingga perusahaan dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Cash

flow sebelum dan setelah pengembangan dapat dilihat pada Lampiran 27 dan

Lampiran 28.

Tabel 18 Analisis kelayakan investasi Kriteria Investasi Sebelum pengembangan Setelah pengembangan

NPV (Rp) 708 826 758 2 069 214 513

IRR (%) 23.84 55.18

Net B/C 1.98 3.64

Payback Period 5.01 2.95

Tabel 18 memperlihatkan bahwa Net Present Value (NPV) yang

dihasilkan dari kelayakan investasi sebelum pengembangan sebesar Rp 708

Page 59: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

43

826 758 dan NPV setelah pengembangan sebesar Rp 2 069 214 513, yang

artinya pengembangan bisnis ini dikatakan layak karena NPV ≥ 0.

Nilai Internal Rate of Return (IRR) yang diperoleh sebelum

pengembangan sebesar 23.84%. Nilai tersebut lebih besar dari tingkat suku

bunga OCC sebesar 5%. IRR yang diperoleh setelah pengembangan bisnis

sebesar 55.18%, sama halnya dengan IRR sebelum pengembangan bahwa

IRR yang diperoleh lebih besar dari tingkat suku bunga berdasarkan suku

bunga OCC sebesar 7.61%. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan

bisnis ini layak.

Nilai Net B/C yang diperoleh sebelum pengembangan bisnis sebesar

1.98 dikatakan layak karena Net B/C > 1. Setiap Rp 1 PV negatif yang

dikeluarkan akan memberikan PV positif sebesar Rp 1.98. Nilai Net B/C yang

diperoleh setelah pengembangan sebesar 3.64 dikatakan layak karena

Net B/C > 1. Artinya setiap Rp 1 PV negatif yang dikeluarkan maka akan

menghasilkan PV positif sebesar Rp 3.64.

f. Analisis Laporan Laba Rugi Proyeksi laba rugi menggambarkan besarnya pendapatan yang

diperoleh pada suatu periode ke periode berikutnya. Modal dalam

pengembangan bisnis merupakan modal pribadi dan pinjaman, sehingga biaya

bunga harus diperhitungkan. Selain itu memperhitungkan biaya pajak sesuai

dengan peraturan yang berlaku. Proyeksi laba rugi rencana pengembangan

peningkatan kapasitas produksi melalui pemanfaatan lahan kosong

perusahaan dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19 Proyeksi laba rugi

Tahun Laba bersih

sebelum bunga Biaya bunga

Laba bersih sebelum pajak

Pajak (Pajak penghasilan)

Laba bersih setelah pajak

1 235 731 279 10 500 000 225 231 279 15 526 800 209 704 479

2 389 437 972 7 447 319 381 990 653 18 437 400 363 552 253

3 389 437 972 3 967 264 385 470 709 18 437 400 367 033 309

4 389 437 972 389 437 972 18 437 400 371 000 572 5 389 437 972 389 437 972 18 437 400 371 000 572

6 389 437 972 389 437 972 18 437 400 371 000 572

7 389 437 972 389 437 972 18 437 400 371 000 572

8 389 437 972 389 437 972 18 437 400 371 000 572 9 389 437 972 389 437 972 18 437 400 371 000 572

10 389 437 972 389 437 972 18 437 400 371 000 572

g. Analisis Sensitivitas

Pada pengembangan bisnis ini dilakukan pengendalian risiko

menggunakan analisis sensitivitas berdasarkan data empiris dan historis

menurut pengalaman perusahaan. Analisis yang digunakan dalam perhitungan

sensitivitas yaitu penurunan produksi berdasarkan penurunan harga jual

sebesar Rp 22 000 per kg dari harga jual Rp 24 000 per kg dan kenaikan

harga benih ikan mas sebesar Rp 35 000 per kg dari harga Rp 31 000 per kg.

Hasil analisis sensitivitas dapat dilihat pada Lampiran 29 dan Lampiran 30.

Page 60: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

44

Tabel 20 Analisis sensitivitas

Kriteria investasi Penurunan penjualan 8.3% Kenaikan harga benih

ikan mas 12.9%

NPV (Rp) 36 090 742 1 451 378 759 IRR (%) 8.42 39.72

Net B/C (Rp) 1.0 2.7

Tabel 20 menunjukkan bahwa dari perhitungan sensitivitas diperoleh

beberapa informasi, pada saat terjadi penurunan penjualan sebesar 8.3%,

pengembangan bisnis masih layak dijalankan walaupun terdapat penurunan

perolehan manfaat bersih, Net B/C dan IRR yakni masing-masing sebesar

Rp 36 090 742; 1.0; dan 8.42%. Hasil nilai perhitungan tersebut

mengindikasikan bahwa perubahan penjualan sebesar 8.3%, memberikan

perubahan yang sangat besar terhadap pengembangan usaha. Pada saat terjadi

kenaikan harga benih ikan mas, diperoleh nilai NPV sebesar

Rp 1 451 378 759, Net B/C sebesar 2.7, dan IRR sebesar 39.72%.

Berdasarkan nilai yang diperhitungkan pada saat terjadi kenaikan harga benih

ikan mas menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan yang sangat signifikan

pada pengembangan bisnis ikan mas. Apabila risiko bisnis tersebut terjadi

maka yang akan berpengaruh besar terhadap pendapatan perusahaan adalah

penurunan penjualan ikan mas 8.3%.

4.3 Tahapan Pengembangan Bisnis

Pelaksanaan pengembangan bisnis ini dilakukan melalui beberapa tahapan

yang disebut tahapan pengembangan bisnis. Tahapan pengembangan bisnis yang

akan direncanakan yaitu identifikasi masalah, observasi pasar, perencanaan

produksi, perencanaan finansial, perencanaan tenaga kerja, perencanaan sarana

dan prasarana, persiapan input, pelaksanaan kegiatan produksi, pelaksanaan

penjualan dan evaluasi kegiatan.

Tabel 21 Daftar aktivitas pembesaran ikan mas

Aktivitas Deskripsi aktivitas Aktivitas yang

mendahului Waktu (hari)

A Identifikasi masalah - 4

B Observasi pasar A 6

C Perencanaan produksi A,B 5

D Perencanaan finansial C 7

E Perencanaan tenaga kerja D 6

F Perencanaan sarana dan prasarana D 60

G Persiapan input E,F 1

H Pelaksanaan kegiatan produksi G 77

I Pelaksanaan penjualan H 2

J Evaluasi kegiatan I 2

Total 184

Dapat disimpulkan dari Tabel 21 bahwa aktivitas tahapan dalam

perencanaan pengembangan bisnis pembesaran ikan mas membutuhkan waktu

184 hari, sedangkan proyek yang dihitung dengan menggunakan metode critical

path method membutuhkan waktu 164 hari. Hal tersebut menunjukkan bahwa

Page 61: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

45

menggunakan CPM waktu yang digunakan menjadi lebih efektif yaitu berkurang

20 hari. Aktivitas jalur kritis dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22 Aktivitas jalur kritis

Activity time Early start Early finish Late start Late finish Slack

Project 164

A 4 0 4 0 4 0 B 6 4 10 4 10 0

C 5 10 15 10 15 0

D 7 15 22 15 22 0

E 6 22 28 76 82 54 F 60 22 82 22 82 0

G 1 82 83 82 83 0

H 77 83 160 83 160 0

I 2 160 162 160 162 0 J 2 162 164 162 164 0

Berdasarkan Tabel 22 dapat disimpulkan bahwa aktivitas yang memiliki

nilai slack sama dengan nol, merupakan aktivitas krisis di dalam jalur yaitu

identifikasi masalah (A), observasi pasar (B), perencanaan produksi (C),

perencanaan finansial (D), perencanaan sarana dan prasarana (F), persiapan input

(G), pelaksanaan kegiatan produksi (H), pelaksanaan penjualan (I), dan evaluasi

kegiatan (J). Artinya, suatu aktivitas didalam jalur tidak dapat ditunda. Jika

digambarkan secara visual akan lebih mudah melihat keterkaitan antara aktivitas

yang mendahului pada Gambar 16.

Gambar 16 Tahapan pengembangan bisnis

A. Identifikasi masalah

Tahap awal dalam pengmbangan bisnis peningkatan kapasitas produksi

ikan mas yaitu identifikasi masalah. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan

dalam usaha pembesaran ikan mas yaitu jumlah produksi ikan mas belum

memenuhi jumlah permintaan pelanggan. Masalah lain yaitu jumlah kolam

budidaya sebagai media pemeliharaan masih terbatas dan perlu ditambah

dengan memanfaatkan lahan kosong untuk pembangunan kolam

pemeliharaan yang baru. Kegiatan identifikasi masalah membutuhkan waktu

selama 4 hari.

B. Observasi pasar

Observasi pasar dalam pengembangan bisnis ini dilakukan dengan

mengumpulkan data primer dan data sekunder dari berbagai pihak yang

berkaitan dengan usaha pembesaran ikan mas khususnya pedagang besar,

pedagang pengecer dan pengusaha pemancingan. Observasi pasar dilakukan

Page 62: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

46

untuk mengetahui jumlah permintaan ikan yang belum terpenuhi. Kegiatan

observasi pasar membutuhkan waktu 6 hari karena perusahaan sudah

memiliki pasar yang permintaannya belum terpenuhi.

C. Perencanaan produksi

Perencanaan produksi meliputi perencanaan lokasi, proses produksi,

kebutuhaan bahan baku, luas produksi, layout usaha, kebutuhan peralatan dan

perlengkapan usaha. Kegiatan perencanaan produksi dilakukan selama 5 hari.

Perencanaan produksi dilakukan berdasarkan jumlah permintaan ikan mas

dari pelanggan tetap dan kapasitas kolam budidaya setelah pengembangan.

D. Perencanaan finansial

Dalam pengembangan bisnis ini, perencanaan finansial dilakukan

dengan menghitung kebutuhan investasi, kebutuhan input dan biaya

operasional yang termasuk kedalam perencanaan pengeluaran, serta

perencanaan penerimaan dan analisis keuangan. Sumber pendanaan untuk

melakukan perencanaan bisnis ini berasal dari modal pinjaman bank BRI

dengan tingkat suku bunga 14.00% % per tahun. Kegiatan perencanaan

finansial membutuhkan waktu 7 hari. Perencanaan finansial dapat menjadi

patokan bagi pelaksanaan dan kelayakan usaha pengembangan.

E. Perencanaan tenaga kerja

Perencanaan tenaga kerja dilakukan dengan merekrut tenaga kerja baru,

satu sebagai koordinator kualitas dan kuantitas ikan mas dan dua tenaga kerja

teknisi kolam pemeliharaan. Perencanaan jumlah tenaga kerja yang

dibutuhkan didasarkan pada jumlah kolam yang bertambah dan peningkatan

kualitas ikan mas. Kegiatan perencanaan tenaga kerja membutuhkan waktu 6

hari.

F. Perencanaan sarana dan prasarana

Perencanaan sarana dan prasarana meliputi persiapan peralatan dan

perlengkapan budidaya, pembuatan kolam pemeliharaan yang baru, dan

persiapan kolam pemeliharaan yang baru sebanyak 20 kolam. Pembangunan

kolam pemeliharaan diperkirakan membutuhkan waktu 60 hari dan dilakukan

bersamaan dengan kegiatan persiapan sarana dan prasarana lainnya.

G. Persiapan input

Kegiatan pengembangan bisnis ini membutuhkan persiapan input

seperti benih ikan mas ukuran sangkal, pakan pellet, obat-obatan seperti

garam dan PK, dan perlengkapan packing. Persiapan input membutuhkan

waktu selama 1 hari.

H. Pelaksanaan kegiatan produksi

Kegiatan usaha pembesaran ikan mas dilakukan selama siklus produksi

ikan yaitu tiga bulan atau 77 hari, mulai dari persiapan input, penebaran

benih, pemeliharaan benih meliputi pemberian pakan, pengelolaan kualitas

air, pengendalian hama dan penyakit hingga pemanenan dan pascapanen.

I. Pelaksanaan penjualan

Penjualan ikan mas hasil produksi dilakukan secara langsung di lokasi

pemeliharaan, dan pembeli atau pelanggan datang ke lokasi dan membeli

Page 63: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

47

secara langsung ke perusahaan. Kegiatan penjualan ikan mas dapat dilakukan

selama 2 hari.

J. Evaluasi kegiatan

Pada pengembangan bisnis ini, evaluasi dilakukan selama 2 hari.

Evaluasi bertujuan melakukan penilaian terhadap pengembangan bisnis yang

dijalankan dan melihat kesesuaian antara renacan pengembangan dengan

hasil yang dicapai sehingga dapat mengetahui tingkat keberhasilan yang

dicapai.

5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Ide pengembangan bisnis PT MN Fish Farm adalah dengan meningkatkan

kapasitas produksi ikan mas melalui pemanfaatan lahan kosong merupakan

rumusan kombinasi S-O (Strenght-Opportunity) yang diperoleh dari hasil analisis

SWOT. Berdasarkan perencanaan aspek non finansial dan finansial, rencana ide

pengembangan layak untuk dijalankan. Berdasarkan aspek finansial melalui

analisis kriteria investasi, diperoleh NPV layak dengan nilai Rp 2 069 214 513

(NPV≥0), IRR layak dengan nilai 55.18% (IRR>7.61 %), Net B/C layak dengan

nilai 3.64 (Net B/C>1), dan PP 2 tahun 11 bulan (PP<umur bisnis 10 tahun). Dari

analisis sensitivitas dapat disimpulkan bahwa pengembangan bisnis peningkatan

kapasitas produksi ikan mas sensitif terhadap perubahan nilai penjualan,

sedangkan pada kenaikan harga benih ikan mas pengembangan bisnis tidak

berpengaruh secara signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan kajian pengembangan bisnis ini, maka

perusahaan sebaiknya melakukan peningkatan produksi ikan mas dengan

memanfaatkan lahan kosong karena pengembangan bisnis ini layak untuk

dijalankan berdasarkan aspek non finansial maupun finansial. Berdasarkan

analisis sensitivitas dari pengembangan bisnis ini, menunjukkan bahwa PT MN

Fish Farm sensitif terhadap perubahan nilai penjualan ikan mas. Hal ini harus

diperhatikan agar perusahaan dapat mengantisipasi penurunan penjualan dengan

cara menjaga penjualan agar tetap stabil dengan mempromosikan ikan mas agar

lebih dikenal masyarakat dan antisipasi terhadap penurunan produksi ikan mas

dengan menjaga kualitas ikan melalui produksi yang benar. Selain itu perusahaan

dapat melakukan hedging (lindung harga) baik dengan pelanggan maupun

pemasok bahan baku yang bertindak sebagai vendor. Kerjasama hedging

merupakan salah satu cara untuk memastikan ketersediaan produk (ikan mas dan

pakan) di masa yang akan datang dengan harga yang telah ditetapkan sekarang

Page 64: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

48

untuk melindungi penjual dan pembeli dari resiko kelangkaan supply yang dapat

membuat harga menjadi fluktuatif bahkan sampai melebihi batas toleransi.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Subang. 2015. Jumlah Rumah Tangga dan

Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Subang Akhir Tahun 2013.

[diunduh pada 9 Agustus 2018]. Tersedia pada:

https://subangkab.bps.go.id/statictable/2015/09/24/33/jumlah-rumah-tangga-

dan-penduduk-menurut-kecamatan-di-kabupaten-subang-akhir-tahun-

2013.html

Dinas Perikanan Kabupaten Subang. 2018. Tingkat Konsumsi Ikan Masyarakat

Kabupaten Subang Tahun 2015-2017. Dinas Perikanan Kabupaten Subang.

Subang.

Kasmir dan Jakfar. 2017. Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi. Depok (ID):

Kencana Prenada Media Group.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2013. Jenis Perikanan Indonesia. [diunduh

pada 25 Juli 2018]. Tersedia pada: http://kkp.go.id/perikanan

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2. Jakarta (ID):

Erlangga.

Manullang. 2013. Pengantar Bisnis. Jakarta (ID): Indeks.

Nurmalina R, Karyadi A, Sarianti T. 2014. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor (ID):

Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.

Sitepu RK, Sebayang Vbr. 2013. Kapita Selekta Metode Kuantitatif. Yogyakarta

(ID): Mumpuni Rekacipta.

Sucipto A. 2011. Studi Kelayakan Bisnis. Malang (ID): UIN MALIKI Press.

Surya Mina. 2013. Mengenal Ikan Mas Majalaya. [diunduh pada 20 Agustus

2018]. Tersedia pada: http://www.bibitikan.net/mengenal-ikan-mas-

majalaya/

Taofiqurohman, A.; I Nurruhwati; dan Z. Hasan. 2007. Studi Kebiasaan Makanan

Ikan (Food Habbit) Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) di Tarogong

Kabupaten Garut. Laporan Penelitian. Bandung (ID): Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan, UNPAD.

Tim Agriminakultura. 2014. Sukses Bisnis dan Budidaya Ikan Mas. Jakarta (ID):

PT Gramedia Pustaka Utama.

Tim Lentera. 2008. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Air Deras. Jakarta (ID):

AgroMedia Pustaka.

Page 65: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

49

LAMPIRAN

Page 66: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

50

Page 67: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

51

Lampiran 1 Peralatan dan perlengkapan perusahaan

Jenis Sarana Jumlah (Unit) Kondisi Barang

Baik Rusak

Tabung oksigen 3

Selang oksigen 9

Drum pakan 71

Pipa PVC (4") (p=1,5 m) 71

Mesin air 5

Tandon/Toren air 3

Blower 1

Bambu inlet 71

Rotan sortir (d = 50 cm) 3

Ember sortir (d = 40 cm) 5

Tong timbang (d = 40 cm) 3

Timbangan (kapasitas 50 kg) 5

Jaring 3

Saringan halus 3

Seser 3

Jolang 71

Garu 3

Baskom 5

Gayung 3

Sikat 3

Termometer 3

pH meter 1

Water heater (50 watt) 1

Tabung O2 3

Alat suntik (3 cc) 3

Kompor gas (1 tungku) 4

Tabung gas (15 kg) 4

TV (24") 4

Lampu (8 watt) 15

Tangga kayu 3

Alat tulis 1 Galon 4

Dispenser 5

Senter 5

Tempat sampah 5

Sepeda motor 1

Tangki semprot 1

Sumber : PT MN Fish Farm (diolah), 2018

Lampiran 2 Penetapan harga

Keterangan Tahun 1 Tahun 2

Biaya tetap/tahun 931 111 906 931 111 906

Biaya variabel/tahun 1 938 016 815 2 366 930 121

Total biaya operasional/tahun 2 869 128 721 3 298 042 028

Jumlah produksi/tahun 127 890 152 145

HPP/unit/tahun 22 434 21 677

Markup 7% 11%

Margin 1 566 2 323

Harga jual 24 000 24 000

Page 68: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

52

Lampiran 3 Pola tanam produksi tahun pertama

52

Page 69: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

53

33 - 36 Persiapan inputPersiapan kolamPenebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

37 - 40 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

41 - 44 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

45 - 48 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

49 - 52 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

53 - 56 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

16

12

12

16

12

12

53

Page 70: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

54

Keterangan :

1) Kolam panen dalam setahun = (Frekuensi panen x jumlah kolam)

2) Kolam 1 sampai 20 merupakan kolam baru pada pengembangan bisnis

3) Kolam 21 sampai 71 merupakan kolam yang sudah dimiliki perusahaan

57 - 60 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

61 - 64 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

65 - 68 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

69 - 71 Persiapan input

Persiapan kolamPenebaran benihPemeliharaan benihPemanenanPasca panen

232

16

12

16 39 16 16 39

12

12

16 16 39KOLAM PANEN 0 0 19 16

54

Page 71: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

55

Lampiran 4 Pola tanam produksi tahun kedua hingga kesepuluh

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 - 6 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

7 - 12 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

13 - 18 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

19 - 24 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

25 - 30 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

BULAN

Kolam KegiatanJan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Kolam Panen dalam Setahun (Frekuensi

panen x Jumlah kolam)

24

24

24

24

24

55

Page 72: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

56

31 - 36 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

37 - 42 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

43 - 48 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

49 - 54 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

55 - 60 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

61 - 66 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

67 - 71 Persiapan input

Persiapan kolam

Penebaran benih

Pemeliharaan benih

Pemanenan

Pasca panen

276

24

24

12

24

24

24

24

242421KOLAM PANEN 24 21 24 24 2421242421

56

Page 73: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

57

Lampiran 5 Perhitungan FCR

Uraian Minggu

Nilai akhir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Bobot rata-rata per ekor (g) 32.65 54.39 76.12 97.86 119.59 141.33 163.06 184.80 206.53 228.27 250.00 250.0

SR (%) 100% 96.94% 97.68% 98.28% 98.46% 99.11% 99% 100% 100% 100% 100% 90%

MR (%) 0% 3.06% 2.32% 1.72% 1.54% 0.89% 1% 0% 0% 0% 0% 10%

∑ Ikan mati (ekor) 0 75 55 40 35 20 15 5 0 0 0 245

∑ Ikan sebelumnya (ekor) 2 450 2 450 2 375 2 320 2 280 2 245 2 225 2 210 2 205 2 205 2 205

∑ Ikan saat minggu ke- (ekor) 2 450 2 375 2 320 2 280 2 245 2 225 2 210 2 205 2 205 2 205 2 205

Biomassa (g) 80 000 129 171 176 604 223 114 268 484 314 452 360 365 407 475 455 400 503 325 551 250 551

FR (%) 5.0% 5.0% 4.0% 4.0% 3.0% 3.0% 2.5% 2.5% 2.0% 2.0% 2.0%

Total pakan harian (g) 4 000 6 459 7 064 8 925 8 055 9 434 9 009 10 187 9 108 10 067 11 025 93 331

Total pakan per pemberian (g) 1 333 2 153 2 355 2 975 2 685 3 145 3 003 3 396 3 036 3 356 3 675 31 110

Total pakan mingguan (g) 28 000 45 210 49 449 62 472 56 382 66 035 63 064 71 308 63 756 70 466 77 175 653 316

Total pakan mingguan (kg) 28.00 45.21 49.45 62.47 56.38 66.03 63.06 71.31 63.76 70.47 77.18 653.32

Bobot rata-rata awal (g/ekor) 32.65

Bobot rata-rata akhir (g/ekor) 250

Waktu (hari) 77

Growth rate (GR) (g/e/hari) 3.10

Growth rate (GR) (g/ekor/minggu) 21.73

Survival rate (SR) per siklus 90%

∑ benih awal/kolam/siklus 2 450

∑ ikan panen/kolam/siklus 2 205

Bobot rata-rata akhir (g/ekor) 250

Biomassa awal (g/siklus) 80 000

Biomassa akhir (g/siklus) 551 250

Selisih biomassa (g/siklus) 471 250

Total pakan (g/kolam/siklus) 653 316

Total pakan (kg/kolam/siklus) 653

Total panen (kg/siklus) 551

FCR 1.39

57

Page 74: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

58

Lampiran 6 Kebutuhan benih tahun pertama

Kolam ke- Jumlah kolam Siklus tebar benih

/ tahun

Kebutuhan benih /

kolam / siklus

Jumlah benih /

siklus

Jumlah benih /

tahun

1-10 10 3 2 450 24 500 73 500

2-20 10 3 2 450 24 500 73 500

21-24 4 4 2 450 9 800 39 200

25-28 4 3 2 450 9 800 29 400

29-32 4 3 2 450 9 800 29 400

33-36 4 4 2 450 9 800 39 200

37-40 4 3 2 450 9 800 29 400

41-44 4 3 2 450 9 800 29 400

45-48 4 4 2 450 9 800 39 200

49-52 4 3 2 450 9 800 29 400

53-56 4 3 2 450 9 800 29 400

57-60 4 4 2 450 9 800 39 200

61-64 4 3 2 450 9 800 29 400

65-68 4 3 2 450 9 800 29 400

69-71 3 4 2 450 7 350 29 400

Kebutuhan benih (ekor) 568 400

Kebutuhan benih (1 kg = 30 ekor) 18 947

Lampiran 7 Kebutuhan benih tahun kedua hingga kesepuluh

Kolam ke- Jumlah kolam Siklus tebar benih

/ tahun

Kebutuhan benih /

kolam / siklus

Jumlah benih /

siklus

Jumlah benih /

tahun

1 -6 6 4 2 450 14 700 58 800

7 - 12 6 4 2 450 14 700 58 800

13 - 18 6 4 2 450 14 700 58 800

19 - 24 6 4 2 450 14 700 58 800

25 - 30 6 4 2 450 14 700 58 800

31 - 36 6 4 2 450 14 700 58 800

37 - 42 6 4 2 450 14 700 58 800

43 - 48 6 4 2 450 14 700 58 800

49 - 54 6 4 2 450 14 700 58 800

55 - 60 6 4 2 450 14 700 58 800

61 - 66 6 4 2 450 14 700 58 800

67 - 71 5 4 2 450 12 250 49 000

Kebutuhan benih (kg) 695 800

Kebutuhan benih (1 kg = 30 ekor) 23 193

Lampiran 8 Kebutuhan pakan tahun pertama

Kolam ke- Jumlah kolam Siklus tebar benih

/ tahun

Kebutuhan pakan /

kolam / siklus

Jumlah pakan /

siklus

Jumlah pakan /

tahun

1-10 10 3 653 6 533 19 599

2-20 10 3 653 6 533 19 599

21-24 4 4 653 2 613 10 453

25-28 4 3 653 2 613 7 840

29-32 4 3 653 2 613 7 840

33-36 4 4 653 2 613 10 453

37-40 4 3 653 2 613 7 840

41-44 4 3 653 2 613 7 840

45-48 4 4 653 2 613 10 453

49-52 4 3 653 2 613 7 840

53-56 4 3 653 2 613 7 840

57-60 4 4 653 2 613 10 453

61-64 4 3 653 2 613 7 840

65-68 4 3 653 2 613 7 840

69-71 3 4 653 1 960 7 840

Kebutuhan pakan (kg) 151 569

Lampiran 9 Kebutuhan pakan tahun kedua hingga kesepuluh

Kolam ke- Jumlah kolam Siklus tebar benih

/ tahun

Kebutuhan pakan /

kolam / siklus

Jumlah pakan /

siklus

Jumlah pakan /

tahun

1 -6 6 4 653 3 920 15 680

7 - 12 6 4 653 3 920 15 680

13 - 18 6 4 653 3 920 15 680

Page 75: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

59

19 - 24 6 4 653 3 920 15 680

25 - 30 6 4 653 3 920 15 680

31 - 36 6 4 653 3 920 15 680

37 - 42 6 4 653 3 920 15 680

43 - 48 6 4 653 3 920 15 680

49 - 54 6 4 653 3 920 15 680

55 - 60 6 4 653 3 920 15 680

61 - 66 6 4 653 3 920 15 680

67 - 71 5 4 653 3 267 13 066

Kebutuhan pakan (kg) 185 542

Lampiran 10 Kebutuhan garam tahun pertama

Kolam ke- Jumlah kolam Siklus tebar benih

/ tahun

Kebutuhan garam /

kolam / siklus

Jumlah garam /

siklus

Jumlah garam /

tahun

1-10 10 3 8 80 240

2-20 10 3 8 80 240

21-24 4 4 8 32 128

25-28 4 3 8 32 96

29-32 4 3 8 32 96

33-36 4 4 8 32 128

37-40 4 3 8 32 96

41-44 4 3 8 32 96

45-48 4 4 8 32 128

49-52 4 3 8 32 96

53-56 4 3 8 32 96

57-60 4 4 8 32 128

61-64 4 3 8 32 96

65-68 4 3 8 32 96

69-71 3 4 8 24 96

Kebutuhan garam (kg) 1 856

Lampiran 11 Kebutuhan garam tahun kedua hingga kesepuluh

Kolam ke- Jumlah kolam Siklus tebar benih

/ tahun

Kebutuhan garam /

kolam / siklus

Jumlah garam /

siklus

Jumlah garam /

tahun

1 -6 6 4 8 48 192

7 - 12 6 4 8 48 192

13 - 18 6 4 8 48 192

19 - 24 6 4 8 48 192

25 - 30 6 4 8 48 192

31 - 36 6 4 8 48 192

37 - 42 6 4 8 48 192

43 - 48 6 4 8 48 192

49 - 54 6 4 8 48 192

55 - 60 6 4 8 48 192

61 - 66 6 4 8 48 192

67 - 71 5 4 8 40 160

Kebutuhan garam (kg) 2 272

Lampiran 12 Kebutuhan PK tahun pertama

Kolam ke- Jumlah kolam Siklus tebar benih

/ tahun

Kebutuhan PK /

kolam / siklus

Jumlah PK /

siklus Jumlah PK / tahun

1-10 10 3 69 690 2 070

2-20 10 3 69 690 2 070

21-24 4 4 69 276 1 104

25-28 4 3 69 276 828

29-32 4 3 69 276 828

33-36 4 4 69 276 1 104

37-40 4 3 69 276 828

41-44 4 3 69 276 828

45-48 4 4 69 276 1 104

49-52 4 3 69 276 828

53-56 4 3 69 276 828

57-60 4 4 69 276 1 104

61-64 4 3 69 276 828

65-68 4 3 69 276 828

69-71 3 4 69 207 828

Kebutuhan PK (gram) 16 008

Kebutuhan PK (kg) 16

Lampiran 9 Kebutuhan pakan tahun kedua hingga kesepuluh (lanjutan)

Page 76: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

60

Lampiran 13 Kebutuhan PK tahun kedua hingga kesepuluh

Kolam

ke-

Jumlah

kolam

Siklus tebar

benih / tahun

Kebutuhan PK / kolam /

siklus

Jumlah PK /

siklus Jumlah PK / tahun

1 -6 6 4 69 414 1 656

7 - 12 6 4 69 414 1 656

13 - 18 6 4 69 414 1 656

19 - 24 6 4 69 414 1 656

25 - 30 6 4 69 414 1 656

31 - 36 6 4 69 414 1 656

37 - 42 6 4 69 414 1 656

43 - 48 6 4 69 414 1 656

49 - 54 6 4 69 414 1 656

55 - 60 6 4 69 414 1 656

61 - 66 6 4 69 414 1 656

67 - 71 5 4 69 345 1 380

Kebutuhan PK (gram) 19 596

Kebutuhan PK (kg) 20

Lampiran 14 Kebutuhan refill oksigen

Diketahui :

Isi tabung oksigen 100 kg/tabung

Kapasitas kemas 1 tabung 2 500 kg

Isi kemasan 30 kg/kemasan

Kapasitas kemas 1 tabung 83 kemasan

Tahun ke-1 Tahun ke-2 hingga ke-10

Total panen (kg) 127 890 152 145

Isi kemasan (kg/kemasan) 30 30

Total kemasan (kemasan) 4 263 5 072

Kapasitas kemasan/tabung 83 83

Kebutuhan refill tabung oksigen/tahun 51 61

Lampiran 15 Kebutuhan karet gelang

Diketahui :

Kapasitas pengemasan 30 kg/kemasan

Jumlah karet 5 buah/kemasan

Harga karet 25 000 /kg

Jumlah karet/kg 1 000 buah

Tahun ke-1 Tahun ke-2 hingga ke-10

Total panen (kg) 127 890 152 145

Isi kemasan (kg/kemasan) 30 30

Total kemasan 4 263 5 072

Kebutuhan karet/kemasan (buah) 5 5

Kebutuhan karet/tahun (buah) 21 315 25 358

Jumlah karet (kg) 21 25

Page 77: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

61

Lampiran 16 Tata letak atau layout

Rumah jaga (6 m x 5 m)

Gudang pakan (3 m x 2 m)

Saluran pemasukan air utama

(1 m x 0.75 m)

Saluran pengeluaran air

utama (1 m x 0.75 m)

Saluran pengeluaran air (4”)

(p=1.5 m)

Kolam pemeliharaan

(7 m x 3.5 m x 1.8 m)

61

Page 78: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

62

Lampiran 17 Perhitungan OCC

Keterangan Kredit Modal sendiri

Total investasi (Rp) 258 602 200

Kredit investasi 29% 71%

Kebutuhan kredit (Rp) 75 000 000 183 602 200

Suku bunga 14.00% 5.00%

Jangka waktu pengembalian 3

Tingkat suku bunga OCC (Bank BRI) 7.61%

Capital recovery factor (CRF) 0.43073148

Angsuran per tahun (Rp) 32 304 861

Lampiran 18 Angsuran pembayaran pinjaman

Tahun Pokok pinjaman yang

dibayarkan Biaya bunga Angsuran Sisa pokok pinjaman

1 21 804 861 10 500 000 32 304 861 53 195 139

2 24 857 542 7 447 319 32 304 861 28 337 597

3 28 337 597 3 967 264 32 304 861 0

4 - - - -

5 - - - -

6 - - - -

7 - - - -

8 - - - -

9 - - - -

10 - - - -

Lampiran 19 Biaya Investasi dan penyusutan sebelum pengembangan

Komponen inventaris Jumlah Satuan Harga per

unit (Rp)

Jumlah harga

(Rp)

Umur

eko.

Umur

sisa Nilai sisa

Penyusutan

per tahun

Kolam pembesaran 71 unit 12 000 000 852 000 000 10 0 0 85 200 000

Gudang pakan 3 unit 500 000 1 500 000 5 0 0 300 000

Rumah jaga 3 unit 5 000 000 15 000 000 10 0 0 1 500 000

Kantor 1 unit 10 000 000 10 000 000 10 0 0 1 000 000

Villa 1 unit 20 000 000 20 000 000 10 0 0 2 000 000

Instalasi listrik 4 unit 1 200 000 4 800 000 10 0 0 480 000

SIUP 1 unit 8 000 000 8 000 000 10 0 0 800 000

TDP 1 unit 2 500 000 2 500 000 10 0 0 250 000

Tabung oksigen 3 unit 2 500 000 7 500 000 10 0 0 750 000

Selang oksigen 9 meter 10 000 90 000 5 0 0 18 000

Drum pakan 71 unit 75 000 5 325 000 8 6 3 993 750 166 406

Pipa PVC (4") (p=1,5

m) 71 unit 28 000 1 988 000 5 0 0 397 600

Mesin air 5 unit 335 000 1 675 000 10 0 0 167 500

Tandon/Toren air 3 unit 2 500 000 7 500 000 10 0 0 750 000

Blower 1 unit 1 000 000 1 000 000 5 0 0 200 000

Bambu inlet 71 unit 15 000 1 065 000 2 0 0 532 500

Rotan sortir (d = 50 cm) 3 unit 90 000 270 000 2 0 0 135 000

Ember sortir (d = 40

cm) 5 unit 20 000 100 000 5 0 0 20 000

Tong timbang (d = 40

cm) 3 unit 50 000 150 000 5 0 0 30 000

Timbangan (kapasitas

50 kg) 5 unit 575 000 2 875 000 10 0 0 287 500

Jaring 3 unit 64 000 192 000 2 0 0 96 000

Saringan halus 3 unit 15 000 45 000 2 0 0 22 500

Seser 3 unit 15 000 45 000 4 2 22 500 5 625

Jolang 71 unit 20 000 1 420 000 8 6 1 065 000 44 375

Garu 3 unit 50 000 150 000 10 0 0 15 000

Baskom 5 unit 5 000 25 000 2 0 0 12 500

Gayung 3 unit 5 000 15 000 2 0 0 7 500

Sikat 3 unit 23 200 69 600 2 0 0 34 800

Termometer 3 unit 55 000 165 000 5 0 0 33 000

pH meter 1 unit 147 500 147 500 5 0 0 29 500

Page 79: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

63

Water heater (50 watt) 1 unit 850 000 850 000 4 2 425 000 106 250

Alat suntik (3 cc) 3 unit 70 000 210 000 4 2 105 000 26 250

Kompor gas (1 tungku) 4 unit 105 000 420 000 10 0 0 42 000

Tabung gas (15 kg) 4 unit 120 000 480 000 10 0 0 48 000

TV (24") 4 unit 1 200 000 4 800 000 10 0 0 480 000

Lampu (8 watt) 15 unit 70 000 1 050 000 4 2 525 000 131 250

Tangga kayu 3 unit 150 000 450 000 8 6 337 500 14 063

Alat tulis 1 unit 50 000 50 000 2 0 0 25 000

Galon 4 unit 30 000 120 000 10 0 0 12 000

Dispenser 5 unit 155 000 775 000 10 0 0 77 500

Senter 5 unit 50 000 250 000 5 0 0 50 000

Tempat sampah 5 unit 65 000 325 000 5 0 0 65 000

Sepeda motor 1 unit 15 000 000 15 000 000 10 0 0 1 500 000

Tangki semprot 1 unit 400 000 400 000 8 6 300 000 12 500

Total biaya investasi 970 792 100 6 773 750 97 875 119

Lampiran 20 Biaya investasi dan penyusutan setelah pengembangan

Komponen inventaris Jumlah Satuan Harga per

unit (Rp)

Jumlah harga

(Rp)

Umur

eko.

Umur

sisa Nilai sisa

Penyusutan

per tahun

Kolam pembesaran 91 unit 12 000 000 1 092 000 000 10 0 0 109 200 000

Gudang pakan 4 unit 500 000 2 000 000 5 0 0 400 000

Rumah jaga 4 unit 5 000 000 20 000 000 10 0 0 2 000 000

Kantor 1 unit 10 000 000 10 000 000 10 0 0 1 000 000

Villa 1 unit 20 000 000 20 000 000 10 0 0 2 000 000

Instalasi listrik 5 unit 1 200 000 6 000 000 10 0 0 600 000

SIUP 1 unit 8 000 000 8 000 000 10 0 0 800 000

TDP 1 unit 2 500 000 2 500 000 10 0 0 250 000

Tabung oksigen 4 unit 2 500 000 10 000 000 10 0 0 1 000 000

Selang oksigen 12 meter 10 000 120 000 5 0 0 24 000

Drum pakan 91 unit 75 000 6 825 000 8 6 5 118 750 213 281

Pipa PVC (4") (p=1,5 m) 91 unit 28 000 2 548 000 5 0 0 509 600

Mesin air 5 unit 335 000 1 675 000 10 0 0 167 500

Tandon/Toren air 3 unit 2 500 000 7 500 000 10 0 0 750 000

Blower 1 unit 1 000 000 1 000 000 5 0 0 200 000

Bambu inlet 91 unit 15 000 1 365 000 2 0 0 682 500

Rotan sortir (d = 50 cm) 4 unit 90 000 360 000 2 0 0 180 000

Ember sortir (d = 40 cm) 6 unit 20 000 120 000 5 0 0 24 000

Tong timbang (d = 40

cm) 4 unit 50 000 200 000 5 0 0 40 000

Timbangan (kapasitas 50

kg) 5 unit 575 000 2 875 000 10 0 0 287 500

Jaring 4 unit 64 000 256 000 2 0 0 128 000

Saringan halus 3 unit 15 000 45 000 2 0 0 22 500

Seser 4 unit 15 000 60 000 4 2 30 000 7 500

Jolang 91 unit 20 000 1 820 000 8 6 1 365 000 56 875

Garu 4 unit 50 000 200 000 10 0 0 20 000

Baskom 7 unit 5 000 35 000 2 0 0 17 500

Gayung 5 unit 5 000 25 000 2 0 0 12 500

Sikat 4 unit 23 200 92 800 2 0 0 46 400

Termometer 3 unit 55 000 165 000 5 0 0 33 000

pH meter 1 unit 147 500 147 500 5 0 0 29 500

Water heater (50 watt) 1 unit 850 000 850 000 4 2 425 000 106 250

Alat suntik (3 cc) 3 unit 70 000 210 000 4 2 105 000 26 250

Kompor gas (1 tungku) 4 unit 105 000 420 000 10 0 0 42 000

Tabung gas (15 kg) 4 unit 120 000 480 000 10 0 0 48 000

TV (24") 5 unit 1 200 000 6 000 000 10 0 0 600 000

Lampu (8 watt) 20 unit 70 000 1 400 000 4 2 700 000 175 000

Tangga kayu 4 unit 150 000 600 000 8 6 450 000 18 750

Alat tulis 1 unit 50 000 50 000 2 0 0 25 000

Galon 6 unit 30 000 180 000 10 0 0 18 000

Dispenser 6 unit 155 000 930 000 10 0 0 93 000

Senter 7 unit 50 000 350 000 5 0 0 70 000

Tempat sampah 6 unit 65 000 390 000 5 0 0 78 000

Sepeda motor 1 unit 15 000 000 15 000 000 10 0 0 1 500 000

Handphone 3 unit 1 400 000 4 200 000 10 0 0 420 000

Tangki semprot 1 unit 400 000 400 000 8 6 300 000 12 500

Total biaya investasi 1 229 394 300 8 493 750 123 934 906

Page 80: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

64

Lampiran 21 Biaya tetap sebelum pengembangan

Komponen biaya tetap Jumlah Satuan Harga per unit (Rp) Jumlah harga (Rp)

Sewa lahan 2 700 m2 30 000 81 000 000

Listrik (voucher) 4 unit 150 000 7 200 000

Gaji pemilik 1 orang 5 000 000 60 000 000

Gaji koordinator 1 orang 2 500 000 30 000 000

Gaji keuangan 1 orang 3 000 000 36 000 000

Gaji produksi pemasaran 1 orang 1 500 000 18 000 000

Gaji teknisi kolam 3 orang 1 000 000 36 000 000

Gaji kepala yayasan 1 orang 1 100 000 13 200 000

Pemeliharaan kolam 51 unit 75 000 45 900 000

Pemeliharaan kantor dan villa 2 unit 150 000 3 600 000

Pemeliharaan rumah jaga 3 unit 50 000 1 800 000

Pemeliharaan motor 3 unit 50 000 1 800 000

Refill galon air 8 unit 5 000 480 000

Refill gas 4 unit 18 000 864 000

Pertalite 16 liter 7 800 1 497 600

Pulsa 2 unit 100 000 2 400 000

PBB

4 320 000 4 320 000

ATK

150 000 150 000

Pajak motor

200 000

Penyusutan

97 875 119

Total biaya tetap/tahun 442 286 719

Lampiran 22 Biaya tetap setelah pengembangan

Komponen biaya tetap Jumlah Satuan Harga per unit

(Rp) Jumlah harga (Rp)

Sewa lahan 2 700 m2 30 000 81 000 000

Sewa lahan tambahan 900 m2 150 000 135 000 000

Listrik (voucher) 5 unit 150 000 9 000 000

Gaji direktur 1 orang 7 000 000 84 000 000

Gaji koordinator 1 orang 3 500 000 42 000 000

Gaji keuangan 1 orang 3 000 000 36 000 000

Gaji produksi pemasaran 1 orang 3 000 000 36 000 000

Gaji teknisi kolam 5 orang 2 500 000 150 000 000

Gaji kepala yayasan 1 orang 2 500 000 30 000 000

Gaji koordinator kualitas dan kuantitas ikan 1 orang 3 000 000 36 000 000

THR tenaga kerja Koordinator 1 orang 1 750 000 1 750 000

Produksi pemasaran 1 orang 1 500 000 1 500 000

Teknisi kolam 5 orang 1 250 000 6 250 000

Kepala yayasan 1 orang 1 250 000 1 250 000

Koordinator kualitas ikan 1 orang 1 500 000 1 500 000

Pemeliharaan kolam 71 unit 150 000 127 800 000

Pemeliharaan kantor dan villa 2 unit 100 000 2 400 000

Pemeliharaan rumah jaga 4 unit 75 000 3 600 000

Pemeliharaan motor 3 unit 75 000 2 700 000

Refill galon air 10 unit 20 000 2 400 000

Refill gas 4 unit 22 000 1 056 000

Pertalite 16 liter 7 800 1 497 600

Pulsa 2 unit 200 000 4 800 000

PBB 7 673 400 7 673 400

ATK 150 000 1 800 000

Pajak motor

200 000

Penyusutan

123 934 906

Total biaya tetap/tahun 931 111 906

Page 81: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

65

Lampiran 23 Biaya variabel sebelum pengembangan

Komponen biaya variabel Jumlah Satuan Harga per unit (Rp) Jumlah harga (Rp)

Benih 14 700 kg 31 000 455 700 000

Pakan 96 000 kg 7 700 739 200 000

Karet gelang 0.48 kg 25 000 12 000

Refill oksigen 28.9 tabung 90 000 2 602 410

Total biaya variabel/tahun 1 197 514 410

Lampiran 24 Biaya variabel setelah pengembangan

Komponen biaya variabel Satuan

Harga

per unit

(Rp)

Biaya tahun ke-1 Biaya tahun ke-2 s/d tahun

ke-10

Jumlah Total biaya Jumlah Total biaya

Benih kg 31 000 18 947 587 346 667 23 193 718 993 333

Pakan kg 7 700 151 569 1 167 083 543 185 542 1 428 671 234

Garam kg 10 000 1 856 18 560 000 2 272 22 720 000

Kalium Permanganat (PK) kg 400 000 16 6 403 200 20 7 838 400

Karet gelang kg 25 000 21 532 875 25 633 938

Refill oksigen tabung 90 000 51 4 622 530 61 5 499 217

Bonus tenaga kerja

661 500 153 468 000 661 500 182 574 000

Total biaya variabel/tahun 1 938 016 815 2 366 930 121

Keterangan :

Bonus tenaga kerja sebesar 5% dari perolehan panen ikan setiap siklus

Page 82: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

66

Lampiran 25 Laporan proyeksi laba rugi sebelum pengembangan

Keterangan Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

INFLOW

Penjualan ikan mas 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000

Penerimaan sewa kolam 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000

TOTAL INFLOW 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000

OUTFLOW

Total biaya tetap 442 286 719 442 286 719 442 286 719 442 286 719 442 286 719 442 286 719 442 286 719 442 286 719 442 286 719 442 286 719

Total biaya variabel 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410

TOTAL OUTFLOW 1 639 801 128 1 639 801 128 1 639 801 128 1 639 801 128 1 639 801 128 1 639 801 128 1 639 801 128 1 639 801 128 1 639 801 128 1 639 801 128

Laba bersih sebelum pajak (EBT) 124 198 872 124 198 872 124 198 872 124 198 872 124 198 872 124 198 872 124 198 872 124 198 872 124 198 872 124 198 872

Pajak penghasilan (1%) 8 820 000 8 820 000 8 820 000 8 820 000 8 820 000 8 820 000 8 820 000 8 820 000 8 820 000 8 820 000

Laba bersih setelah pajak (EAT) 115 378 872 115 378 872 115 378 872 115 378 872 115 378 872 115 378 872 115 378 872 115 378 872 115 378 872 115 378 872

Lampiran 26 Laporan proyeksi laba rugi setelah pengembangan

Keterangan Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

PENERIMAAN

Penjualan ikan mas 3 069 360 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000

Penerimaan sewa kolam 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000

TOTAL PENERIMAAN 3 105 360 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000

BIAYA

Total biaya pra operasi 500 000

Total biaya tetap 931 111 906 931 111 906 931 111 906 931 111 906 931 111 906 931 111 906 931 111 906 931 111 906 931 111 906 931 111 906

Total biaya variabel 1 938 016 815 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121

TOTAL BIAYA 2 869 628 721 3 298 042 028 3 298 042 028 3 298 042 028 3 298 042 028 3 298 042 028 3 298 042 028 3 298 042 028 3 298 042 028 3 298 042 028

Laba bersih sebelum bunga dan

pajak (EBIT) 235 731 279 389 437 972 389 437 972 389 437 972 389 437 972 389 437 972 389 437 972 389 437 972 389 437 972 389 437 972

Biaya bunga (7.61%) 10 500 000 7 447 319 3 967 264 0 0 0 0 0 0 0

Laba bersih sebelum pajak (EBT) 225 231 279 381 990 653 385 470 709 389 437 972 389 437 972 389 437 972 389 437 972 389 437 972 389 437 972 389 437 972

Pajak penghasilan (0.5%) 15 526 800 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400

Laba bersih setelah pajak (EAT) 209 704 479 363 553 253 367 033 309 371 000 572 371 000 572 371 000 572 371 000 572 371 000 572 371 000 572 371 000 572

66

Page 83: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

67

Lampiran 27 Analisis cashflow sebelum pengembangan

Keterangan Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

INFLOW

Penjualan ikan mas 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000 1 728 000 000

Penerimaan sewa kolam 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000

Nilai sisa

6 773 750

TOTAL INFLOW 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000 1 764 000 000 1 770 773 750

OUTFLOW

Total biaya investasi 970 792 100 0 1 731 600 0 3 886 600 5 715 500 1 731 600 0 11 481 600 0

Total biaya tetap 344 411 600 344 411 600 344 411 600 344 411 600 344 411 600 344 411 600 344 411 600 344 411 600 344 411 600 344 411 600

Total biaya variabel 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410 1 197 514 410

Pajak penghasilan (0.5%) 8 820 000 8 820 000 8 820 000 8 820 000 8 820 000 8 820 000 8 820 000 8 820 000 8 820 000 8 853 869

TOTAL OUTFLOW 2 521 538 110 1 550 746 010 1 552 477 610 1 550 746 010 1 554 632 610 1 556 461 510 1 552 477 610 1 550 746 010 1 562 227 610 1 550 779 878

Net benefit - 757 538 110 213 253 990 211 522 390 213 253 990 209 367 390 207 538 490 211 522 390 213 253 990 201 772 390 219 993 872

DF (DR = 5%) 0.9524 0.9070 0.8638 0.8227 0.7835 0.7462 0.7107 0.6768 0.6446 0.6139

PV Net Benefit/tahun - 721 464 866 193 427 656 182 720 994 175 444 586 164 044 829 154 868 417 150 325 014 144 338 695 130 064 282 135 057 153

PV Benefit/tahun 1 680 000 000 1 600 000 000 1 523 809 524 1 451 247 166 1 382 140 158 1 316 323 960 1 253 641 866 1 193 944 635 1 137 090 128 1 087 101 474

PV Cost/tahun 2 401 464 866 1 406 572 344 1 341 088 530 1 275 802 580 1 218 095 329 1 161 455 543 1 103 316 853 1 049 605 940 1 007 025 846 952 044 321

NPV 708 826 758

IRR 23.84%

PV NET BENEFIT POSITIF 1 430 291 625

PV NET BENEFIT NEGATIF - 721 464 866

Net B/C 1.98

Gross B/C 1.05

Rata-rata penerimaan bersih 114 394 078

Payback Periode 5.01

67

Page 84: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

68

Lampiran 28 Analisis cashflow setelah pengembangan

Keterangan Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

INFLOW

Penjualan ikan mas 3 069 360 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000

Penerimaan sewa kolam 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000

Pinjaman 75 000 000

Nilai sisa

8 493 750

TOTAL INFLOW 3 180 360 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 695 973 750

OUTFLOW

Total biaya investasi 1 229 394 300 0 2 228 800 0 4 748 800 7 040 500 2 228 800 0 14 393 800 0

Total biaya tetap 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000

Total biaya variabel 1 938 016 815 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121

Total biaya pra operasi 500 000

Pajak penghasilan (0.5%) 15 526 800 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400

Angsuran 32 304 861 32 304 861 32 304 861 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL OUTFLOW 4 022 919 776 3 224 849 382 3 227 078 182 3 192 544 521 3 197 293 321 3 199 585 021 3 194 773 321 3 192 544 521 3 206 938 321 3 192 544 521

Net benefit - 842 559 776 462 630 618 460 401 818 494 935 479 490 186 679 487 894 979 492 706 679 494 935 479 480 541 679 503 429 229

DF (DR = 7.61%) 0.9293 0.8636 0.8025 0.7457 0.6930 0.6440 0.5984 0.5561 0.5168 0.4802

PV Net Benefit/tahun - 782 973 994 399 509 952 369 468 039 369 092 354 339 699 245 314 199 899 294 859 251 275 246 313 248 342 244 241 771 209

PV Benefit/tahun 2 955 445 112 3 184 365 459 2 959 167 305 2 749 895 152 2 555 422 715 2 374 703 358 2 206 764 464 2 050 702 200 1 905 676 651 1 774 986 412

PV Cost/tahun 3 738 419 105 2 784 855 506 2 589 699 265 2 380 802 798 2 215 723 469 2 060 503 459 1 911 905 213 1 775 455 887 1 657 334 407 1 533 215 204

NPV 2 069 214 513

IRR 55.18%

PV NET BENEFIT POSITIF 2 852 188 507

PV NET BENEFIT NEGATIF - 782 973 994

Net B/C 3.64

Gross B/C 1.09

Rata-rata penerimaan bersih 352 510 286

Payback Periode 2.95

68

Page 85: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

69

Lampiran 29 Analisis sensitivitas penurunan penjualan (8.3 %)

Keterangan Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

INFLOW

Penjualan ikan mas 2 813 580 000 3 347 190 000 3 347 190 000 3 347 190 000 3 347 190 000 3 347 190 000 3 347 190 000 3 347 190 000 3 347 190 000 3 347 190 000

Penerimaan sewa kolam 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000

Pinjaman 75 000 000

Nilai sisa

8 493 750

TOTAL INFLOW 2 924 580 000 3 383 190 000 3 383 190 000 3 383 190 000 3 383 190 000 3 383 190 000 3 383 190 000 3 383 190 000 3 383 190 000 3 391 683 750

OUTFLOW

Total biaya investasi 1 229 394 300 0 2 228 800 0 4 748 800 7 040 500 2 228 800 0 14 393 800 0

Total biaya tetap 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000

Total biaya variabel 1 938 016 815 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121 2 366 930 121

Total biaya pra operasi 500 000

Pajak penghasilan (0.5%) 15 526 800 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400

Angsuran 32 304 861 32 304 861 32 304 861 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL OUTFLOW 4 022 919 776 3 224 849 382 3 227 078 182 3 192 544 521 3 197 293 321 3 199 585 021 3 194 773 321 3 192 544 521 3 206 938 321 3 192 544 521

Net benefit -1 098 339 776 158 340 618 156 111 818 190 645 479 185 896 679 183 604 979 188 416 679 190 645 479 176 251 679 199 139 229

DF (DR = 7.61%) 0.9293 0.8636 0.8025 0.7457 0.6930 0.6440 0.5984 0.5561 0.5168 0.4802

PV Net Benefit/tahun -1 020 665 246 136 736 848 125 278 235 142 171 640 128 826 352 118 239 925 112 757 556 106 022 840 91 086 246 95 636 346

PV Benefit/tahun 2 717 753 860 2 921 592 355 2 714 977 501 2 522 974 438 2 344 549 821 2 178 743 384 2 024 662 769 1 881 478 727 1 748 420 652 1 628 851 550

PV Cost/tahun 3 738 419 105 2 784 855 506 2 589 699 265 2 380 802 798 2 215 723 469 2 060 503 459 1 911 905 213 1 775 455 887 1 657 334 407 1 533 215 204

NPV 36 090 742

IRR 8.42%

PV NET BENEFIT POSITIF 1 056 755 988

PV NET BENEFIT NEGATIF -1 020 665 246

Net B/C 1.0

Gross B/C 1.0

Rata-rata penerimaan bersih 53 071 286

Payback Periode 9.6

69

Page 86: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

70

Lampiran 30 Analisis sensitivitas kenaikan harga benih ikan mas (12.3 %)

Keterangan Tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

INFLOW

Penjualan ikan mas 3 069 360 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000 3 651 480 000

Penerimaan sewa kolam 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000 36 000 000

Pinjaman 75 000 000

Nilai sisa

8 493 750

TOTAL INFLOW 3 180 360 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 687 480 000 3 695 973 750

OUTFLOW

Total biaya investasi 1 229 394 300 0 2 228 800 0 4 748 800 7 040 500 2 228 800 0 14 393 800 0

Total biaya tetap 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000 807 177 000

Benih 663 133 333 811 766 667 811 766 667 811 766 667 811 766 667 811 766 667 811 766 667 811 766 667 811 766 667 811 766 667

Pakan 1 167 083 543 1 428 671 234 1 428 671 234 1 428 671 234 1 428 671 234 1 428 671 234 1 428 671 234 1 428 671 234 1 428 671 234 1 428 671 234

Garam 18 560 000 22 720 000 22 720 000 22 720 000 22 720 000 22 720 000 22 720 000 22 720 000 22 720 000 22 720 000

Kalium Permanganat (PK) 6 403 200 7 838 400 7 838 400 7 838 400 7 838 400 7 838 400 7 838 400 7 838 400 7 838 400 7 838 400

Karet gelang 532 875 633 938 633 938 633 938 633 938 633 938 633 938 633 938 633 938 633 938

Refill oksigen 4 622 530 5 499 217 5 499 217 5 499 217 5 499 217 5 499 217 5 499 217 5 499 217 5 499 217 5 499 217

Bonus tenaga kerja 153 468 000 182 574 000 182 574 000 182 574 000 182 574 000 182 574 000 182 574 000 182 574 000 182 574 000 182 574 000

Total biaya variabel 2 013 803 481 2 459 703 455 2 459 703 455 2 459 703 455 2 459 703 455 2 459 703 455 2 459 703 455 2 459 703 455 2 459 703 455 2 459 703 455

Total biaya pra operasi 500 000

Pajak penghasilan (0.5%) 15 526 800 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400 18 437 400

Angsuran 32 304 861 32 304 861 32 304 861 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL OUTFLOW 4 098 706 442 3 317 622 716 3 319 851 516 3 285 317 855 3 290 066 655 3 292 358 355 3 287 546 655 3 285 317 855 3 299 711 655 3 285 317 855

Net benefit - 918 346 442 369 857 284 367 628 484 402 162 145 397 413 345 395 121 645 399 933 345 402 162 145 387 768 345 410 655 895

DF (DR = 7.61%) 0.9293 0.8636 0.8025 0.7457 0.6930 0.6440 0.5984 0.5561 0.5168 0.4802

PV Net Benefit/tahun - 853 401 031 319 394 481 295 018 330 299 907 724 275 407 349 254 454 722 239 339 249 223 652 683 200 397 312 197 216 940

PV Benefit/tahun 2 955 445 112 3 184 365 459 2 959 167 305 2 749 895 152 2 555 422 715 2 374 703 358 2 206 764 464 2 050 702 200 1 905 676 651 1 774 986 412

PV Cost/tahun 3 808 846 143 2 864 970 978 2 664 148 975 2 449 987 428 2 280 015 366 2 120 248 636 1 967 425 215 1 827 049 517 1 705 279 338 1 577 769 472

NPV 1 451 387 759

IRR 39.72%

PV NET BENEFIT POSITIF 2 304 788 791

PV NET BENEFIT NEGATIF - 853 401 031

Net B/C 2.7

Gross B/C 1.1

Rata-rata penerimaan bersih 261 435 619

Payback Periode 3.8

70

Page 87: LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS … · LAPORAN AKHIR KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI IKAN MAS MELALUI PEMANFAATAN LAHAN KOSONG PADA PT MN FISH FARM

71

RIWAYAT HIDUP

Dhea Claramita dilahirkan pada tanggal 24 Mei 1997 di

Karang Agung, Lampung Barat. Penulis merupakan anak

kedua dari empat bersaudara. Putri dari pasangan

Muhammad Amin dan Ainun Amin. Penulis menyelesaikan

pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 9 Muaradua pada

Tahun 2009 melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama 1

Muaradua dan selesai pada tahun 2012. Tahun 2015 penulis

menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas di

SMA SMA Negeri 1 Muaradua. Pada tahun 2015 penulis diterima sebagai mahasiswi

melalui jalur USMI di Institut Pertanian Bogor Sekolah Vokasi pada Program

Studi Manajemen Agribisnis. Selama menempuh pendidikan perkuliahan

penulis pernah mengikuti organisasi AKMAPESA.