lapkas jo

download lapkas jo

of 28

description

BENJOLAN DI LEHER

Transcript of lapkas jo

BAB 1LAPORAN KASUS1.1. Identitas PasienNama: Tn. AAUmur: 30 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAlamat: Ds. Bt. Cot Girek Kandang, Muara DuaAgama: IslamNomor RM: 39.76.59 Masuk RS: 8 /11/ 20141.2. AnamnesisAnamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 15 November 2014 pukul 08.30 WIB di Ruang Bedah Pria I RSU Cut Meutia.1. Keluhan Utama : Benjolan di leher2. Riwayat Perjalanan Penyakit : Pasien datang dibawa oleh keluarganya ke IGD RSUCM dengan keluhan terdapat benjolan di leher sejak + 1 bulan SMRS. Benjolan awalnya sebesar telur puyuh, keras dan immobile kemudian membesar sebesar bola pingpong. Pasien juga mengeluh meriang, sakit saat menelan, lapisan kulit di leher dirasa seperti tertarik, pusing, mual dan muntah. 3. Riwayat Penyakit Terdahulu: Batuk4. Riwayat penyakit keluarga : Disangkal5. Riwayat penyakit dengan keluhan sama: Disangkal6. Riwayat penyakit paru kronis: Disangkal7. Riwayat operasi: Disangkal8. Riwayat hipertensi: Disangkal9. Riwayat diabetes mellitus: Disangkal10. Riwayat alergi makanan dan/atau obat-obatan: Disangkal11. Riwayat asma: Disangkal1.3. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 15 November 2014 pukul 08.30 WIB di Ruang Bedah Pria I RSU Cut Meutia.A. Status presentKeadaan Umum: LemahKesan sakit: Tampak sakit sedangKesan gizi: Gizi baikSensorium: Compos MentisNadi: 76x/menit RR: 20x/menitSuhu: 36,8 oCBB: 63 kgB. STATUS GENERALISATA1. KEPALAa. Bentuk kepala: normocephali, wajah simetris, tidak ada deformitasb. Kulit Warna: warna kulit sawo matang, tidak pucat, tidak ikterik, tidak sianosis, tidak terdapat hipopigmentasi ataupun hiperpigmentasi. Lesi: tidak terdapat efloresensi yang bermakna Rambut : tumbuh rambut pada permukaan kulit, berwarna hitam, distribusi meratac. Turgor : turgor baikd. Mata Exophtalmus: -/- Enophtalmus: -/- Oedem palpebral: -/- Konjungtiva anemis: -/- Sclera ikterik: -/- Injeksi konjungtiva: -/- Pupil : bulat, isokor, RCL +/+, RCTL +/+ miosis kanan = kirie. Hidung Septum: lurus ditengah Mukosa: tidak hiperemis Cavum nasi : secret -/-, perdarahan -/-, benda asing-/-f. Mulut Bibir : pucat (-), ikterik (-), kering (-) Oral hygiene : cukup baik Faring: tidak hiperemis Lidah : normoglossi, tidak kotorg. Telinga Normotia Liang telinga: sekret -/-. Serumen -/+, darah -/- Nyeri tekan os mastoid: -/- Nyeri tekan tragus: -/- Nyeri Tarik: -/-h. Leher Trakea: lurus ditengah KGB: tidak ada pembesaran KGB Tiroid: tidak ada pembesaran tiroid Terdapat benjolan di regio cervicalis lateralis dextra dan regio klavikula dextra (lihat status lokalis)2. THORAKSa. Inspeksi dinding dada Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak tampak dilatasi vena, tidak tampak efloresensi yang bermakna Sternum bentuk normal, mendatar Tulang iga normal, sela iga tidak melebar, retraksi sela iga (-)b. Paru Inspeksi: gerak napas dada kanan dan kiri simetris. Palpasi: pergerakan nafas kedua hemithorax simetris, vocal fremitus kanan dan kiri sama teraba sama kuat Perkusi: perkusi pada dinding dada kanan dan kiri didapatkan suara sonor Auskultasi: Suara napas vesikuler terdengar sama pada kedua hemithorax, wheezing -/-, ronchi -/-c. Jantung Inspeksi: tidak tampak pulsasi ictus cordis pada dinding dada Palpasi: pulsasi ictus cordis teraba teratur di ICS 5, 1 cm medial linea midklavikula sinistra Perkusi: batas kanan : redup pada ICS 3 5 lineasternalis kananbatas atas : terdengar redup di ICS 3 linea parasternalis kiri batas kiri : dengan suara redup di ICS 5, 1 cm medial linea midklavikularis kiri Auskultasi : BJ I & II regular, murmur (-), gallop (-), bunyi jantung tambahan (-)3. ABDOMENa. Inspeksi : warna kulit sawo matang, bentuk normal simetris, smiling umbilicus (-), dilatasi vena (-) efloresensi yang bermakna (-), sagging of the flanks (-)b. Auskultasi: BU (+) 3x/menit, normalc. Perkusi: timpani pada seluruh abdomen, shifting dullness (-)d. Palpasi: supel, rigiditas (-), defens muscular (-), nyeri tekan (-), massa (-), pembesaran hepar (-), turgor kulit baik4. PUNGGUNGa. Tidak ada kelainan bentuk pada vertebraeb. Tidak terdapat nyeri pada perabaan vertebra5. GENITALIADalam batas normal (dbn)6. EKSTREMITAS AtasPemeriksaanKananKiri

KulitTidak ada efloresensi bermaknaTidak ada efloresensi bermakna

TonusTonus baikTonus baik

TrofiEutrofiEutrofi

EdemaTidak ada edemaTidak ada edema

DeformitasTidak ada deformitasTidak ada deformitas

Nyeri tekanTidak ada nyeri tekanTidak ada nyeri tekan

BawahPemeriksaanKananKiri

KulitTidak ada efloresensi bermaknaTidak ada efloresensi bermakna

TonusTonus baikTonus baik

TrofiEutrofiEutrofi

EdemaTidak ada edemaTidak ada edema

DeformitasTidak ada deformitasTidak ada deformitas

Nyeri tekanTidak ada nyeri tekanTidak ada nyeri tekan

C. STATUS LOKALISATAa. Look: Abses et regio cervicalis dextra anterior, tampak massa di bawah kulit, kulit diatasnya tidak terdapat kelainan, tidak kemerahan dan tidak ada efloresensi bermakna, ukuran 7x5 cm.b. Feel: teraba massa dengan konsistensi padat, difus, tidak nyeri, permukaan tidak rata, tidak dapat digerakan (immobile)

Gambar 1.1 Abses a/r colli

1.4. Diagnosa Banding1. Scrofuloderma2. Tuberculuous lymphadenitis3. Infeksi Staphylococcus aureus / Streptococcus pyogenes 4. Lymphoma1.5. Pemeriksaan Penunjang1. Laboratorium darah lengkap (Tanggal 12/11/2014)Hemoglobin: 10,4 g%(N : L=13-18, P:12-16)LED: -(L