Lap.hasil Observasi Fitri

11
LAPORAN HASIL OBSERVASI KULIAH KERJA NYATA MODEL REGULER 1 ANTAR WAKTU UNIT KL – 56 DUSUN CANDRAN DESA SENTONO KECAMATAN KARANGDOWO KABUPATEN KLATEN JAWA TENGAH Disusun Oleh: Nama : Fitri NurJannah No. Mhs : 11524100 Fakultas/ Jurusan : Teknologi Industri/ Teknik Elektro Pembimbing 1 : Jamalul Lail Pembimbing 2 : Fajar Cahyanto, S.E

Transcript of Lap.hasil Observasi Fitri

LAPORAN HASIL OBSERVASIKULIAH KERJA NYATAMODEL REGULER 1 ANTAR WAKTU UNIT KL 56DUSUN CANDRAN DESA SENTONO KECAMATAN KARANGDOWOKABUPATEN KLATENJAWA TENGAH

Disusun Oleh:Nama

: Fitri NurJannahNo. Mhs

: 11524100Fakultas/ Jurusan : Teknologi Industri/ Teknik ElektroPembimbing 1: Jamalul LailPembimbing 2 : Fajar Cahyanto, S.E PUSAT KULIAH KERJA NYATADIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKATUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA2014PROFIL UMUM LOKASIKecamatan Karangdowo merupakan daerah yang sebagian besar wilayahnya berupa persawahan. Namun meskipun begitu, sebenarnya masih banyak bidang-bidang yang dapat dikembangkan di Karangdowo untuk kemudian lebih dieksplorasi, seperti pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap pemanfaatan sumber alam secara maksimal untuk kegiatan wirausaha

Desa Sentono merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Desa Banyuasin separe penduduknya secara keseluruhan merupakan mayoritas muslim (99.5%). Kemudian masyarakat di Dusun Candran mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, dengan memiliki sawah maupun kebun sendiri atau milik pribadi namun memberikan wewenang kepada orang lain untuk mengelolanya dan selanjutnya melakukan bagi hasil jika masa panen tiba. Sehingga, setiap hari dari pagi hingga sore masyarakat bekerja di sawah. Untuk fokus observasi yang dilakukan di dusun Candran yang terdiri dari 1 RW dan 3 RT yang dikepalai oleh seorang ketua RW Bapak Ahmad. Dusun Candran memiliki kurang lebih 65 KK. Mayoritas penduduk Dusun Candran bekerja sebagai petani, namun ada juga yang bekerja sebagai buruh dikarenakan di Dusun Candran terdapat banyak sumber alam seperti hasil perkebunan seperti buah-buahan dan pohon kayu sengon maupun pohon kayu albasia yang biasanya masyarakat Candran menjadikannya untuk kusen pintu maupun jendela. Sedangkan untuk ibu-ibu Dusun Candran disamping membantu para suami di kebun, sebagian dari mereka juga merupakan pengrajin besek dari bambu untuk menjadikan sebagai tambahan penghasilan keluarga mereka. Dan untuk pemuda-pemudi lebih banyak bekerja atau merantau ke luar kota sehingga mayoritas masyarakat yang tinggal di dusun adalah ibu,bapak, anak-anak dan lansia. Keadaan Pertanian

Masyarakat Dusun Candran mayoritas berprofesi sebagai petani, setiap pagi hingga sore mereka bekerja di sawah maupun kebun mereka masing-masing ataupun milik pribadi namun memberikan wewenang kepada oarang lain untuk mengelolanya dan selanjutnya melakukan bagi hasil jika masa panen tiba Sejauh ini, pertanian cukup bagus namun masih ada beberapa sumber alam yang masih belum dimanfaatkan secara potensial. Sebagai contoh banyaknya pohon buah pisang yang hanya dibiarkan matang bahkan busuk di pohon. Dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat Dusun Candran dalam pemanfaatan terhadap sumber alam yang ada. Keadaan Penduduk

Laju pertumbuhan di dalam masyarakat Candran bisa dikatakan masih di dalam batas normal. Karena menurut informasi setiap keluarga di dusun ini menggunakan KB sehingga angka kelahiran tidak terlalu tinggi. Sedangkan untuk keadaan pendidikan masyarakatnya cukup bagus karena sarana dan prasarana penunjang pendidikan sudah ada, sehingga hampir tidak ada masalah dalam bidang pendidikan. Di dusun ini terdapat PAUD, Taman Kanak-kanak, SD Negeri, SMP, SMA dan juga MTS. Dalam bidang religi masih dinilai kurang, karena belum adanya kegiatan TPA. Hal ini disebabkan oleh kurangnya minat dan semangat anak-anak untuk selalu aktif dan semangat belajar mengaji serta kurangnya dorongan dari para orangtua agar anak-anak fasih dalam mengaji ataupun beribadah.

Dan untuk lansia sendiri pendidikan juga masih minim, kurangnya perhatian masyarakat kepada pengetahuan bagi lansia, mengakibatkan para lansia di dusun ini jarang mendapat informasi yang terkini mengenai apa yang terjadi di lingkungan masyarakat. Untuk bahasa berkomunikasi pun masyarakat banyak yang tidak fasih dalam berbahasa Indonesia, maka sehari-hari mereka biasa menggunakan bahasa Jawa.

Namun yang menjadi titik kelemahan dari dusun ini adalah kurang aktifnya para pemuda dalam berpartisipasi di setiap kegiatan dusun. Kebanyakan para pemuda merantau dan bekerja diluar dusun, dan kalaupun ada yang menetap di dusun tidak terlalu aktif dalam kegiatan dan organisasi sehingga tidak ada kegiatan kepemudaan yang berjalan. Sehingga, hampir setiap kegiatan hanya didominasi oleh orang tua baik bapak-bapak dan ibu-ibu Dusun Candran. Bidang Kesehatan dan Lingkungan

Aspek kesehatan di Dusun Candran sudah lumayan tercukupi. Bagi balita biasanya diadakan program POSYANDU setiap bulan sekali bagi balita. Pada jadwal itu akan ada dokter puskesmas yang datang ke posyandu di salah satu rumah warga Dusun Candran Bapak Suryanto yang terletak di RT 01. Kegiatan yang dilakukan adalah penimbangan berat badan, pengukukuran tinggi badan, pemberian vitamin balita serta penyuluhan mengenai kesehatan balita yang selanjutnya data tersebut akan dimasukkan ke dalam buku rapot masing-masing balita. Untuk aspek lingkungan sendiri yang terlihat di Dusun Candran adalah rendahnya tingkat kebersihan. Namun untuk program gotong-royog yang biasanya diadakan warga dalam periode tertentu masih berjalan. Namun yang disayangkan beberapa titik di dukuh Candran masih banyak ditemui sampah dari botol, plastik, bekas bungkus makanan maupun dari pepohonan. Masyarakat rata-rata hanya menjaga kebersihan disekitar tempat tinggal mereka saja dan belum adanya tempat atau lubang yang khusus dibuat untuk membakar kumpulan sampah warga Bidang Pengetahuan dan TeknologiKurangnya pengetahuan warga tentang pentingnya menghemat listrik, padahal hal ini dirasa cukup penting agar pembayaran listrik perumah setiap bulannya bisa diminimalisir.

Kemudian anak-anak di dukuh Candran ternyata belum banyak mengetahui penggunaaan computer untuk mengerjakan tugas sekolah. Hal ini penting sebab nantinya cepat atau lambat teknologi akan terus berkembang sehingga mau tidak mau menggunakan computer dengan baik. Kegiatan Warga dan Wirausaha

Dusun Candran merupakan dusun yang termasuk memiliki kegiatan rutin cukup banyak, dari mulai posyandu yang dilakukan satu bulan sekali bertempat di salah satu rumah warga RT 01. Dimana dalam kegiatan posyandu ini para balita yang ada di Dusun Candran dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pemberian vitamin serta penyuluhan mengenai kesehatan balita oleh dokter puskesmas.Selain kegiatan posyandu ada pula kegiatan lain seperti yasinan yang dilaksanakan setiap malam jumat di musholla Alhidayah atau di rumah warga secara bergiiran dimana hanya khusus untuk bapak-bapak.

Namun dari sekian banyak kegiatan yang diadakan, terdapat masalah yaitu untuk remaja Dusun Candran hanya sedikit yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang ada. Kemudian TPA pun tidak aktif karena kekurangan tenaga pendidik.Wirausaha yang paling menonjol di dusun Candrsan yakni pengrajin gypsum dan pengrajin tempe. Sarana dan PrasaranaSarana dan prasarana Dusun Candran Desa Sentono cukup diantara lain seperti sarana pendidikan dan peribadahan dimana terdapat satu mushollah yakni musholla Al Hidayah. Sedangkan untuk tempat perkumpulan biasanya bisa diadakan di musholla-musholla yang ada ataupun dilakukan pergiliran tempat apabila ada kegiatan.PERMASALAHAN

Kelistrikan di dusun Candran dinilai sudah cukup mumpuni, jarang terjadi pemadaman bergilir seperti di kota-kota besar, namun setelah diperhatikan penggunaaan listrik di dalam rumah baik barang elektronik maupun penerangan masih kurang efektif, penggunaaannya masih boros dan tidak perduli betapa pentingnya menghemat listrik.

Rendahnya keinginan anak-anak Candran utnuk belajar ilmu Al Quran yang menjadikan mengapa tiada nya TPA di dukuh ini. Sehingga perlu adanya seuatu kegiatan rutin semacam kelompok mengaji ceria agar semangat anak-anak untuk belajar agama khususnya AlQuran kembali hadir.Kemudian kurangnya pengetahuan anak-anak SD setingkat kelas 4, 5, 6 SD dan SMP tentang ilmu komputer juga dianggap memprihatinkan, padahal hal tersebut penting ketika nanti ada tugas sekolah yang pengerjaannya membutuhkan komputer. RENCANA PROGRAM KKN

Dengan permasalahan dari hasil analisa di atas maka akan diajukan suatu rencana program kerja yang berorientasi pada polemik-polemik tersebut. Program yang telah direncanakan adalah sesuai dengan program studi, yaitu teknik elektro. Program yang diajukan antara lain :

Penyuluhan kelistrikan ( hemat lsitrik rumah tangga & bahaya radiasi HP) Taman Pendidikan Al Quran (TPA) Kursus KomputerDokumentasi:

Gambar 1. Observasi Tahap Pertama

Gambar 1. Observasi Tahap Kedua