lapak kandang
-
Upload
novianabila -
Category
Documents
-
view
217 -
download
1
description
Transcript of lapak kandang
IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
a. Pengukuran Ukuran Tubuh
NO. NO/Nama Sapi Tinggi
Pundak (cm)
Panjang Badan
(cm)
Lingkar
Dada
Umur
(tahun)
1. Kelly 137 157 176
2. Santika 138 146 181
3. Ranti 137 157 176
4. KDI 146 168 196
5. Cika 110 106 124
b. Pemberian Pakan Sapi Perah Laktasi
No. Nama Sapi : Ranti
Tanggal Lahir : 1 April 2004
Tanggal Beranak Terakhir :
Produksi Susu :
Kadar Lemak Susu :
Laktasi ke : 2
Hijauan Pemberian (1) Sisa (1) Konsumsi Pakan (1)
Rumput Gajah 15 kg - 15 kg
Konsentrat 4 kg - 4 kg
Hijauan Pemberian (2) Sisa (2) Konsumsi Pakan (2)
Rumput Gajah 15 kg 0,9 kg 14,1 kg
Konsentrat 4 kg - 4 kg
Hijauan Pemberian (3) Sisa (3) Konsumsi Pakan (3)
Rumput Gajah 15 kg
Konsentrat
No. Nama Sapi : Kelly
Tanggal Lahir : 11 Juli 2010
Tanggal Beranak Terakhir : 02 Mei 2013
Produksi Susu :
Kadar Lemak Susu :
Laktasi ke : 1
Hijauan Pemberian (1) Sisa (1) Konsumsi Pakan (1)
Rumput Gajah 15 kg - 15 kg
Konsentrat 4 kg - 4 kg
Hijauan Pemberian (2) Sisa (2) Konsumsi Pakan (2)
Rumput Gajah 15 kg 1 kg 14 kg
Konsentrat 4 kg - 4 kg
Hijauan Pemberian (3) Sisa (3) Konsumsi Pakan (3)
Rumput Gajah 15 kg
Konsentrat
c. Tingkah Laku Makan
No Tingkah Laku Frekuensi ( kali ) Waktu/Lamanya
(jam/menit)
1. Pengambilan makanan
-Hijauan ( Rumput )
-Konsentrat
Kelly : Hijauan = 10 kali
Konsentrat = 4 kali
Ranti : Hijauan = 14 kali
Konsentrat = 6 kali
1 (satu) jam
2. Pengunyahan Kelly = 2007
Ranti = 2266
1 (satu) jam
3. Pengeluaran urine Kelly = 7 kali
Ranti = 5 kali
24 jam
4. Pengeluaran feses Kelly = 6 kali
Ranti = 9 kali
24 jam
5. Detak jantung Kelly = 452 detak
Ranti = 457 detak
1 (satu) jam
d. Lain-lain
No Uraian Jumlah
1. Produksi hijauan/rumput (ton/ha/tahun) 320 ton/ha/tahun
2. Daya tampung pastura (ekor/per ha/tahun) 20 ekor/ha/tahun
3. Produksi susu rata-rata (per ekor/hari atau per laktasi) Kelly = 5,9 / 29hari
Ranti = 10,6/29hari
4. Kualitas susu (rata-rata)
-Lemak (%)
-Protein (%)
-Laktosa (%)
Produksi hijauan/ rumput gajah ( ton/ha/tahun )
Diketahui : Luas lahan sampel = 4 m2
Produks sampel = 16 kg
1 ha = 10000 m2
Ditanyakan : Berapa produksi hijauan selama satu tahun ( 8 kali panen ) ?
Jawab :
a. Luas lahan sampel / 1 kg = Produksi sampel
Produksi / tahun
4m2 / 10000 m2 = 16 kg
Produksi
Produksi/tahun = 160000
4
= 40000 kg
= 40 ton / 45 hari/per panen
b. Dalam 1 tahun= 8 kali panen maka 40 ton * 8 = 320 ton/ha/tahun
Daya tampung pastura/ekor/ha/tahun
Diketahui : Sampel sapi ( Ranti )
Kebutuhan hijauan = 45 kg/hari
Ditanyakan : Berapa daya tampung pastura ?
Jawab :
a. Kebutuhan hijauan/tahun = 45 kg * 365 hari = 16425 kg = 16,425 ton
b. Daya tampung pastura = Produksi hijauan / tahun
Kebutuhan hijauan / tahun
= 320
16,425
=19,48 ekor = 20 ekor
Kesimpulan : dalam 1 ha dapat menghasilkan 320 ton/ha/tahun dapat mencukupi
kebutuhan 20 ekor ternak dengan kebutuha hijauan/tahunnya sebanyak 16,425 ton
Kualitas Susu
Ranti (Laktasi ke 2)
Temperature susu : 19,9o C
Fat : 02,68
D : 26,09
L : 03,96
S : 07,22
P : 02,65
W : 13,65
Kelly (Laktasi ke 1)
Temperature susu : 19,9o C
Fat : 04,74
D : 26,70
L : 04,29
S : 07,80
P : 02,86
W : 03,84
4.2 Pembahasan
Proses makan (feeding) adalah aktivitas yang komplek, yang meliputi mencari
makanan, mengamati, pergerakan, aktifitas sensorik, memakan dan mencerna. Dalam
saluran pencernaan makanan dan zat-zat makanan diserap dan dimetabolismekan.
Semua proses ini dapat mempengaruhi konsumsi makanan dalam jangka pendek
(short term basis). Namun demikian perlu diperhatikan bahwa, pada ternak dewasa
kebutuhan pokoknya (berat tubuhnya) relatif konstan, walaupun makanan tersedia ad
libitum. Dengan demikian konsep jangka pendek-jangka panjang dalam mengontrol
konsumsi harus diperhatikan. Walaupun sistem kontrol ini sama pada setiap jenis
ternak, namun ada perbedaan antar spesies yang tergantung pada pada struktur dan
fungsi saluran pencernaannya.
Untuk menghasilkan performan produksi yang tertinggi, ternak memerlukan
nutrien. Nutrien ini dibutuhkan untuk hidup pokok (maintenance) dan berbagai
produksi (production). Faktor yang harus diperhatikan adalah jumlah makanan yang
diberikan, semakin banyak jumlah makanan yang dikonsumsi setiap hari, akan
semakin memberikan kesempatan untuk menghasilkan produksi tinggi. Peningkatan
produksi yang diperoleh dari konsumsi makanan yang lebih tinggi biasanya berkaitan
dengan peningkatan efesiensi proses-proses produksi, sehingga proporsi untuk
kebutuhan pokok menurun sedangkan produksi meningkat.
a. Perilaku Makan
Hipotalamus mengatur berbagai pengeluaran zat makanan dari makanan
dalam saluran pencernaan, penyerapan serta transportasi zat-zat makanan.
Berdasarkan teori khemostatik, peningkatan konsentrasi substansi tertentu
memberikan signal untuk berhenti makan, sebaliknya jika konsentrasi rendah
menyebabkan ternak akan mulai makan. Glukosa merupakan indikator yang
menentukan kenyang atau lapar bagi ternak. Jika konsentrasi glukosa darah rendah
dan disuntik dengan insulin maka ternak akan merasa lapar. Sebaliknya setelah
makan konsentrasi glukosa akan meningkat dan ternak akan berhenti makan.
Reseptor glukosa diduga terletak di hipothalamus. Hipotalamus dapat
memonitor kadar glukosa baik di pembuluh vena maupun arteri. Penelitian yang lain
menunjukan bahwa receptor tersebut saluran pencernaan dan hati. Sebagai bukti
bahwa jika glukosa disuntikan di usus atau di sistem portal hepatik menyebabkan
menurunan intake pakan yang lebih besar dibandingkan jika disuntikan di sirkulasi
periperal. Dugaan lain yang mengatur komunikasi saluran pencernaan dan otak
adalah hormon peptida cholecystokinin. Hormon ini dikeluarkan jika asam amino dan
asam-asam lemak mencapai duodenum, dan ini merupakan kerja hypothalamus.
Teori ini berlandasan bahwa ternak akan makan untuk mempertahankan panas
dan akan berhenti makan untuk mencegah hyperthermia. Panas yang diproduksi dari
hasil pencernaan dan metabolisme makanan adalah merupakan signal dalam
pengaturan makan. Thermoreceptor sensitif terhadap perubahan panas yang terjadi di
anterior hipothalamus dan juga di periperal kulit. Sebagai bukti, pada daerah panas
ternak akan mengurangi makannya untuk menurunkan produksi panasnya.
Penginderaan penglihatan, penciuman, perabaan dan perasa memiliki peran
yang penting dalam menstimulasi selera makan manusia, dan mempengaruhi jumlah
makanan yang dicerna. Pada hewan penginderaan memiliki peran yang lebih kecil
dari pada manusia. Palatabilitas adalah derajat kesukaan pada makanan tertentu yang
terpilih dan dimakan. Pengertian palatabilitas berbeda dengan konsumsi. Palatabilitas
melibatkan indera penciuman, perabaan dan perasa. Pada ternak peliharaan
memperlihatkan prilaku mengendus (sniffing) makanan.
Kebanyakan hewan memiliki preferensi menyukai makanan tertentu, terutama
jika memiliki kesematan memilih. Contohnya, anak babi muda lebih menyukai
larutan gula dibandingkan air, sementara unggas tidak bisa membedakan rasa manis,
tapi tidak dapat mencerna larutan garam dengan konsentrasi berlebih.
b. Frekuensi respirasi
Respirasi merupakan aksi dari rata-rata pengambilan oksigen (O2) ke dalam
paru-paru dan pengeluaran karbondioksida (CO2) dari paru-paru. Respirasi juga
menyediakan O2 untuk darah dan mengambil CO2 dari darah. Fungsi lain dari
respirasi adalah membantu regulasi keasaman cairan ekstra seluler dalam tubuh,
pengendalian suhu dan pembentukan suara. Fungsi utama dari sistem respirasi adalah
untuk menyediakan oksigen untuk darah dan mengambil karbondioksida dari dalam
darah. Respirasi terdiri atas dua proses penting yaitu proses inspirasi yang merupakan
perbesaran thorax dari paru-paru disertai masuknya udara, dan proses ekspirasi yang
merupakan penurunan dari ukuran dada disertai keluarnya udara.
c. Frekuensi Denyut Jantung
Frekuensi pulsus atau denyut jantung bergantung pada jantung. Pulsus
merupakan gambaran dari kerja jantung. Jantung merupakan dua pompa yang
menerima darah dalam arteri dan memompakan darah dari ventrikel menuju jaringan
kemudian kembali lagi. Frekuensi denyut jantung dapat menandai kondisi hewan,
apakah hewan dalam keadaan normal atau sakit. Perubahan frekuensi denyut jantung
yang telalu ekstrim pada ternak menandakan bahwa kondisi fisiologis ternak pada
saat itu tidak nyaman. Hewan kecil mempunyai denyut jantung yang lebih cepat, hal
ini berhubungan dengan kecepatan metabolisme per unit tubuh pada hewan kecil
yang lebih tinggi.
Pulsus (denyut jantung) terjadi karena adanya aktivitas jantung dalam
memompa darah ke seluruh jaringan jantung merupakan dua pompa yang menerima
darah ke dalam bilik-bilik atrial dan kemudian memompakan darah tersebut
dari ventrikel menuju ke jaringan dan kemudian kembali lagi. Ternak besar, pulsus
dapat dirasakan pada arteri fosial yang terdapat di sekitar ramus horizontal dari
mandibula, atau dapat juga dirasakan pada arteri caudal atau koksigeal tengah dari
permukaan ventral ekor.
d. Defekasi
Defekasi adalah proses dikeluarkannya massa yang terdorong dari kolon ke
rektum melalui anus. Standar defekasi normal pada sapi perah sebesar 5-9 kali selama
24 jam. Hal-hal yang mempengaruhi pengeluaran feses antara lain pakan yang
dikonsumsi serta keadaan dan fungsi organ pencernaan. Kecernaan terhadap
konsentrat cukup tinggi selain juga mampu mencerna serat kasar.
e. Urinasi
Urine yaitu hasil filtrasi ginjal yang sudah tidak dimanfaatkan dan harus
dikeluarkan dari tubuh. Suhu lingkungan berpengaruh terhadap pengeluaran urine di
samping faktor-faktor lain seperti keseimbangan air, pH, tekanan osmotik, tingkat
elektrolit dan konsentrasi zat dalam plasma. Air yang diminum melebihi keperluan
metabolisme dengan suhu tubuh yang kemudian dikeluarkan sebagai urine dengan
suhu sama dengan suhu tubuh. Selebihnya dijelaskan bahwa jumlah urine yang
dikeluarkan tergantung pada jumlah air yang masuk ke dalam tubuh ternak yang
berasal dari makanan hijauan dan konsentrat, suhu lingkungan pada sapi yang bekerja
berat akan mempengaruhi jumlah urine yang dikeluarkan oleh seekor sapi.