Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

download Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

of 17

Transcript of Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    1/17

    LAPORAN PRAKTIKUM

    KIMIA ORGANIK

    Mata Acara : Hidrokarbon Aromatik dan Nonaromatik

    Disusun Oleh :

    M Ali Rahman

    230210130059

    Kelompok 8/Shift 3

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

    JATINANGOR

    2014

  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    2/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Senyawa hidrokarbon aromatik adalah senyawa siklik yang mempunyai ikatan

    rangkap dua atau ikatan tak jenuh atau sering disebut senyawa benzena dan

    turunanannya contohnya sikloheksena, toluena, anilin, amina dan lain-lain.,

    sedangkan senyawa hidrokarbon non aromatik adalah senyawa siklik yang tidak

    mempunyai ikatan rangkap atau ikatan jenuh contohnya siklobutana, siklopentana,

    siklolopropana, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui

    senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-

    lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon.

    Sifat fisik hidrokarbon dipengaruhin oleh sifat non polar dari senyawa

    tersebut. Umumnya hidrokarbon tidak dapat bercampur dengan pelarut polar

    seperti air dan etanol. Sebaliknya, hidrokarbon dapat bercampur dengan pelarut

    yang relative non polar seperti karbon tetraklorida (CCl4) atau diklorometana

    (CH2Cl2). Reaktivitas kimia senyawa hidrokarbon ditentukan oleh jenis ikatannya.

    Hidrokarbon jenuh (alkana) tidak reaktif terhadap sebagaian besar pereaksi.

    Hidrokarbon tak jenuh, (alkena dan alkuna) dapat mengalami reaksi adisi pada

    ikatan rangkap dua atau rangkap tiganya. Senyawa aromatic biasanya mengalami

    reaksi subtitusi. Minyak bumi merupakan campuran senyawa-senyawa karbon,

    terutama hidrokarbon jenuh dari zat cair yang mudah menguap sampai zat yang

    berupa ter yang barat. Identifikasi ini sangat penting untuk mempelajari berbagai

    reaksi fisika dan kimia yang terjadi pada senyawa hidrokarbon.

  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    3/17

    1.2Tujuan Praktikum

    1. Mengetahui sifat fisik dan sifat kimia dari hidrokarbon aromatik dan

    nonaromatik

    2.

    Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon aromatik melalui metode Friedel

    Crafts

    3. Mengidentifikasi senyawa hidrokarbon nonaromatik melalui Uji Baeyer

    1.3Prinsip Praktikum

    1.3.1 Metode Friedel Crafts

    Prinsip dasar praktikum identifikasi hidrokarbon aromatic ini

    menggunakan metode Friedel-Crafts untuk mengetahui reaksi alkilasi, yaitu

    dengan cara menyublimkan AlCl3 yang akan di teteskan campuran kloroform

    yang ditambahkan toluene.

    1.3.2 Hidroksinasi Senyawa tak jenuh Menggunakan KMnO4

    Prinsip dasar praktikum identifikasi hidrokarbon non-aromatik ini melalui

    Uji Baeyer untuk mengetahui hasil reaksi hidroksilasi gugus tak jenuh

    hidrokarbon dengan menggunakan KMnO4.

  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    4/17

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Senyawa Aromatik

    Senyawa aromatik adalah senyawa siklis yg memiliki sistem ikatan ganda

    dua terkonjugasi dengan jumlah elektron = (4 n + 2). Senyawa tersebut

    merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai karbon tertutup dan

    mengandung dua atau lebih ikatan rangkap yang letaknya bersealang seling.

    Menurut hukum Huckel untuk menjadi aromatis, suatu senyawa siklik dengan

    ikatan tunggal dan rangkap yang letaknya selang seling harus mengandung 4n+2=

    e-, dimana n adalah bilangan bulat. Senyawa benzena merupakan senyawa-

    senyawa yang mempunyai bau (aroma) yang karakteristik, terutama yang berasal

    dari tumbuh-tumbuhan, misalnya alkaloida, flavonoida, kumarin, anilin dan lain-

    lain.

    Gambar 1. Contoh-Contoh Senyawa Aromatik

    (Sumber : http://raudhah48.blogspot.com/2013/11/senyawa-aromatis-

    benzena.html)

    Sifat Fisik:

    Zat cair tidak berwarna

    Memiliki bau yang khas

    Mudah menguap

    Tidak larut dalam pelarut polar seperti air air, tetapi larut dalam pelarut yang

    kurang polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana

  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    5/17

    Sifat Kimia:

    Bersifat kasinogenik (racun)

    Merupakan senyawa nonpolar

    Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga

    Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.

    Titik Leleh : 5,5oC

    Titik didih : 80,1oC

    Densitas : 0,88

    2.2 Senyawa non-Aromatik

    Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana.

    Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun

    dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita

    temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan

    lain-lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa hidrokarbon.

    Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang begitu banyak,

    para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon

    dalam molekulnya.

    Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon

    terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.

    Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka

    dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya,

    senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak

    jenuh.

    Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya

    berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana.

    Contoh senyawa hidrokarbon alifatik jenuh:

  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    6/17

    Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya

    terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua

    dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna. Contoh senyawa

    hidrokarbon alifatik tak jenuh:

    Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar

    dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi

    lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik.

    senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup.

    Gambar 1. Senyawa Non Aromatik

    (sumber :

    http://4.bp.blogspot.com/_u0aNlxJNvwE/SmlxfJPQCoI/AAAAAAAAAMc/1tap

    CxhIu4I/s320/3.jpg)

    2.3 N-heksana

    Heksana adalah sebuahsenyawa hidrokarbonalkana denganrumus kimia

    C6H14 (isomer utama n-heksana memiliki rumus CH3(CH2)4CH3). Awalan heks-

    merujuk pada enam karbon atom yang terdapat pada heksana dan akhiran -ana

    berasal dari alkana, yang merujuk pada ikatan tunggal yang menghubungkan

    atom-atom karbon tersebut. Seluruhisomer heksana amat tidak reaktif, dan sering

    digunakan sebagaipelarut organik yanginert.Heksana juga umum terdapat pada

    bensin dan lem sepatu, kulit dan tekstil. Dalam keadaan standar senyawa ini

    http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_tunggalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Isomerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelaruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Inerthttp://id.wikipedia.org/wiki/Bensinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bensinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inerthttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelaruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Isomerhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_tunggalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Alkanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa
  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    7/17

    merupakan cairan tak berwarna yang tidak larut dalam air. Sifat kepolaran n-

    Heksana yaitu nonpolar karena tidak adanya perbedaan keelektronegatifan, n-

    Heksana juga mempunyai konstanta dielektrik yang sangat kecil yaitu sebesar 2,

    dan jika suatu senyawa mempunyai banyak rantai karbon (C) maka sifat

    kepolarannya semakin berkurang. Rumus struktur dari n-Heksana sebagai berikut.

    Gambar 3. N-heksana

    Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/eb/Hexane-2D-flat-

    B.png

    Sifat fisik n-Heksana sebagai berikut :

    -

    cairan tak berwarna

    - mudah terbakar

    -

    bau sedikit menyengat

    Sifat kimia n-Heksana sebagai berikut :

    - titik didih 690C

    - titik lebur -950C

    -

    massa molar 86,18 g/mol

    - massa jenis 0,6548 g/ml

    2.4 Sikloheksana

    Senyawa sikloheksana merupakan komponen terbesar kedua setelah n-

    alkana. Senyawa sikloheksana yang paling banyak terdapat pada minyak bumi

    yaitu sikloheksana dan siklopentana. Sikloheksana adalah sikloalkana dengan

    rumus molekul C6H12. Sikloheksana digunakan sebagai pelarut nonpolar pada

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sikloalkanahttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pelaruthttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nonpolar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nonpolar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pelaruthttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumus_molekulhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sikloalkana
  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    8/17

    industri kimia, dan juga merupakan bahan mentah dalam pembuatan asam adipat

    dan kaprolaktam,keduanya juga merupakan bahan produksi nilon. Dalam skala

    industri, sikloheksana dibuat dengan mereaksikan benzena dengan hidrogen.

    Selain itu, karena senyawa ini memiliki ciri-ciri yang unik, sikloheksana juga

    digunakan dalam analisis di laboratorium. Sikloheksana memiliki bau seperti

    deterjen.

    Gambar 4. Sikloheksana

    Sumber:http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/0902325/0902325/images

    /sikloalkana.jpg

    Sifat Fisik :

    Berbau seperti deterjen

    Cairan tak berwarna

    Tidak dapat bercampur dengan air

    Sifat kimia :

    Titik lebur: 6,47 C

    Titik didih: 80,74 C

    Berat molekul: 84,16 gr/mol

    Densitas: 0,7781 gr/mL

    2.5 Toluena

    Toluena adalah suatu senyawa tidak berwarna, cairan berbau aromatic

    yang khas dimana tidak setajam benzena. Asal kata toluena diambil dari sebuah

    http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_adipathttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaprolaktam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Nilonhttp://id.wikipedia.org/wiki/Benzenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Benzenahttp://id.wikipedia.org/wiki/Nilonhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaprolaktam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_adipat
  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    9/17

    resin alami, kata tolu, merupakan sebuah nama dari sebuah kota kecil di

    Colombia, Amerika Selatan. Toluena ditemukan antara produk degradasi dengan

    cara pemanasan resin tersebut. Toluena dikenal juga sebagai metilbenzena

    ataupun fenilmetana yaitu cairan bening tak berwarna yang tak larut dalam air

    dengan aroma seperti pengencer cat dan berbau harum seperti benzena. Toluena

    adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan

    industri dan juga sebagai bahan pelarut bagi industri lainnya. Seperti pelarut-

    pelarut lainnya, toluena juga digunakan sebagai obat inhalan oleh karena sifatnya

    yang memabukkan. Toluena juga mudah sekali terbakar. (Wikipedia, 2011)

    Gambar 2.2 Struktur senyawa toluena

    Sumber : http://structuresearch.merck-chemicals.com/cgi-

    bin/getStructureImage.pl?owner=MDA&unit=CHEM&product=107019

    Sifat fisik :

    Cairan tak berwarna

    Berbau khas

    Tidak larut dalam air

    Sifat kimia :

    Massa Molar : 92,14 gr/mol

    Temperatur leleh: 178,15 K

    Titik didih: 383,15 K

    Densitas :

    Padat pada 93,15 K : 11,18 L/mol

    Cair pada 298,15 K : 9,38 L/mol

    Viskositas : 0,548 mPa.s (cPa)

  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    10/17

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1Waktu dan Tempat Praktikum

    Waktu : Tanggal 9 mei 2014 jam 15.00 WIB

    Tempat : Laboratorium bioteknologi ilmu kelautan gedung 4 lantai 3

    3.2Alat dan Bahan

    3.2.1 Alat

    1. Tabung Reaksi : menampung larutan dalam jumlah yang sedikit

    2.

    Pipet tetes : alat untuk mengambil dan memindahkan sampel berupa

    cairan

    3. Spatula : alat untuk mengambil bahan berupa padatan

    4. Neraca : mengukur jumlah zat yang diperlukan

    5.

    Gelas ukur : mengukur volume larutan

    6. Penjepit tabung reaksi : Menjepit tabung reaksi selama melakukan

    proses pemanasan

    7.

    Pembakar spirtus : membakar zat ataupun larutan

    8. Botol Semprot : menyimpan aquadest dan digunakan untuk mencuci

    atau membilas alat-alat dan bahan

    3.2.2 Bahan

    1. KMnO4 : untuk mengetahui hasil reaksi hidroksilasi gugus tak jenuh

    hidrokarbon

    2.

    AlCl3 anhidrat

    3.

    Alkohol absolut4. N-Heksana

    5.

    Sikloheksana

    6. Kloroform

  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    11/17

    3.3Prosedur Praktikum

    1. Hidrokarbon Nonaromatik

    Sampel :

    n-Heksana

    sikloheksana

    Masukkan 3 tetes kedalam tabung reaksi

    Melarutkan dalam 1 ml alkohol absolut

    Menambahkan KMnO41o/osebanyak 3

    tetes

    Mengamati perubahan warna dan

    endapan selama 1 menit

    Hasil positif jika warna ion permanganat

    hilang dan terdapat endapan berwarna

    coklat

  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    12/17

    2. Hidrokarbon aromatik

    Memasukkan 100 mg AlCl3anhidrat ke

    dalam tabung reaksi

    Memasukkan campuran tersebut ke dalam

    AlCl3yang tersublimasi

    Amati perubahan warnanya

    Memanaskan dengan kondisi tabung reaksi

    horizontal

    Menyiapkan 5 tetes toluen dalam 10 tetes

    kloroform

  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    13/17

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHSAN

    4.1 Hasil

    1. Hidrokarbon non aromatik

    Warna dan bau sampel awal :

    - N-heksana : Bening dan berbau

    -

    Sikloheksana : Bening dan berbau

    Nomor Perlakuan Hasil

    1 n-heksan + alkohol Kuning pudar

    2 Sikloheksana + alkohol Kuning pudar

    3 n-heksana + alkohol + KMnO4 Negatif, merah keunguan, bau

    menyengat, dan terdapat endapan

    4 Sikloheksana + alkohol + KMnO4 Positif, warna coklat, bau

    mnyengat, dan terdapat endapan

    2. Hidrokarbon Aromatik

    50 mg AlCl3 dipanaskan hingga tersublimasi. Ditambahkan 10 tetes

    kloroform dalam 5 tetes toluen. Hasil dari campuran tersebut berwarna bening dan

    berbau. Ketika campuran tersebut dicampurkan dengan 50 mg AlCl3 yang belum

    tersublimasi hasilnya negatif, tidak ada perubahan warna dan terdapat bau.

    4.2 Pembahasan

    1. Hidrokarbon non aromatik

    Pada percobaan hidrokarbon non aromatik praktikan menyiapkan dua

    sampel yaitu n-heksana dan sikloheksana untuk dilarutkan dalam 1 ml alkohol

    absolut. Warna dan bau n-heksana dan sikloheksana yaitu bening dan berbau.

  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    14/17

    Ketika larutan n-heksana dan sikloheksana dilarutkan dalam 1 ml alkohol absolut

    hasilnya warna berubah menjadi kuning pudar, lalu ditambkan dengan KMnO4

    hasil dari n-heksana yaitu warna yang dihasilkan yaitu merah keunguan, bau

    menyengat dan terdapat endapan ini menandakan n-heksana termasuk

    hidrokarbon non aromatik jenuh atau alkana. Sedangkan hasil dari sikloheksana

    yaitu warna yang dihasilkan yaitu cokelat, bau menyengat dan terdapat endapan

    ini menandakan sikloheksana merupakan senyawa hidrokarbon non aromatik

    jenuh.

    2. Hidrokarbon aromatik

    Pada percobaan hidrokarbon aromatik praktikan dapat mengidentifikasi

    hidrokarbon aromatic menggunakan metode Friedel-Crafts untuk mengetahui

    reaksi alkilasi, yaitu dengan cara menyublimkan AlCl3 yang akan di teteskan

    campuran kloroform yang ditambahkan toluena. Hasil dari campuran kloroform

    dan toluena yaitu warna bening dan berbau. Saat dicampurkan larutan tersebut ke

    dalam AlCl3hasilnya yaitu tidak terjadi perubahan warna dan terdapat bau karena

    sublimasi AlCl3tidak sempurna. Hasil positif jika warna berubah menjadi orange

    pekat.

  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    15/17

    BAB IV

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa senyawa aromatik adalah

    senyawa siklis yg memiliki sistem ikatan ganda dua terkonjugasi dengan jumlah

    elektron = (4 n + 2). Senyawa tersebut merupakan senyawa hidrokarbon yang

    memiliki rantai karbon tertutup dan mengandung dua atau lebih ikatan rangkap

    yang letaknya bersealang seling. Sedangkan senyawa nonaromatik adalah

    senyawa sikik yang tidak mempunyai ikatan rangkap atau ikatan jenuh. Pada

    praktikum ini praktikan dapat megetahui sifat fisik maupun kimia dari senyawa

    hidrokarbon jenuh dan tak jenuh, lalu dapat mengidentifikasi hidrokarbon

    aromatik menggunakan metode Friedel Crafts, dan dapat mengidentifikasi

    hidrokarbon nonaromatik menggunakan Uji Baeyer.

    5.2 Saran

    Pada praktikum kali ini diharapkan para praktikan, sangat memahami

    bagaimana reaksi dari semua pereaksi yang digunakan, dan dapat

    mengidentifikasi senyawa hidrokarbon non aromatik dan hidrokarbon aromatic,

    serta dapat menggunakan alat-alat praktikum dengan hati-hati, baik, dan benar.

    Agar tidak terjadi kerusakan pada alat praktikum dan kecelakaan pada praktikan

    akibat bahan-bahan praktikum yang berbahaya.

  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    16/17

    DAFTAR PUSTAKA

    Waldjinah, dkk. 2012.Detik-Detik Ujian Nasional Kimia.Klaten : Intan Pariwara.

    Putriyani, Elisa. 2013. Senyawa Organik.

    http://elisaputriyani.blogspot.com/2013/11/senyawa-aromatik_11.html

    (diakses tanggal 14 Mei 2014 jam 13.00 WIB)

    Gimantoro, Hadi. 2013. Toluena.

    http://simpangbayat.blogspot.com/2012/11/toluena.html (diakses tanggal14 mei 2014 jam 13.30 WIB)

    Raihan, siti. 2012.Alifatik dan Aromatik.

    http://sitiraihan1993.blogspot.com/2012/06/alifatik-dan-aromatik.html

    (diakses tanggal 15 mei 2014 jam 19.00 WIB)

    http://elisaputriyani.blogspot.com/2013/11/senyawa-aromatik_11.htmlhttp://elisaputriyani.blogspot.com/2013/11/senyawa-aromatik_11.htmlhttp://simpangbayat.blogspot.com/2012/11/toluena.htmlhttp://simpangbayat.blogspot.com/2012/11/toluena.htmlhttp://sitiraihan1993.blogspot.com/2012/06/alifatik-dan-aromatik.htmlhttp://sitiraihan1993.blogspot.com/2012/06/alifatik-dan-aromatik.htmlhttp://sitiraihan1993.blogspot.com/2012/06/alifatik-dan-aromatik.htmlhttp://simpangbayat.blogspot.com/2012/11/toluena.htmlhttp://elisaputriyani.blogspot.com/2013/11/senyawa-aromatik_11.html
  • 8/10/2019 Lapak Hidrokarbon Aromatik & Nonaromatik

    17/17

    LAMPIRAN

    (a) AlCl3 setelah dipanaskan (b) AlCl3 sebelum dipanaskan

    (c) Campuran toluena dan kloroform (d) Hasil dari percobaan hidrokarbon

    nonaromatik