LAP0RAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2017dlh.kulonprogokab.go.id/files/LAP KEU DLH SEM 2 AUDITED.pdf ·...

LAP0RAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2017

D I N A S

L I N G K U N G A N

H I D U P K A B U P A T E N

K U L O N P R O G O

Neraca

Laporan Realisasi Anggaran

Laporan Operasional

Laporan Perubahan Ekuitas

Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan Atas Laporan Aset

Laporan Persediaan

LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2017 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat karunianya sehingga dapat kami selesaikan Laporan

Keuangan Dinas Lingkungan Hidup Tahun Anggaran 2017. Laporan Keuangan ini disusun sebagai wujud

akuntabilitas keuangan kepada masyarakat dan Pemerintah Daerah. Laporan Keuangan ini memuat segala

transaksi keuangan yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo dalam jangka

waktu satu tahun, juga memuat Laporan Asset, Laporan Persediaan, Neraca, Laporan Realisasi Anggaran,

Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas.

Akhir kata, kami sadari bahwa laporan keuangan ini belumlah sempurna, sehingga kami mohon

saran dan masukan, demi kemajuan dan perkembangan OPD kami.

Wates, 10 Januari 2018

Plt. Kepala Dinas,

Ir. SUHARJOKO, MT. NIP. 19620405 199303 1 005


3

BAB I PENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Organisasi Pemerintah Daerah (OPD)

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kulon Progo

Maksud disusunnya Laporan Keuangan DLH Kulon Progo sebagai berikut :

1. menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang

dilakukan oleh DLH Kulon Progo pada Tahun Anggaran 2017.

2. memperbandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan,

menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan anggaran serta

ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

Tujuan penyusunan Laporan Keuangan DLH Kulon Progo adalah:

a. Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas

dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik,

b. Menyediakan informasi mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBD bagi DLH

Kulon Progo pada Tahun Anggaran 2017.

c. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi DLH Kulon Progo berkaitan

dengan sumber penerimaan pada Tahun Anggaran 2017.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut Laporan Keuangan DLH Kulon Progo

menyediakan Informasi mengenai pendapatan, belanja, pembiayaan, kewajiban, ekuitas dana.

B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan DLH Kulon Progo

Laporan Keuangan DLH Kulon Progo diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang mengatur Keuangan Daerah antara lain :

a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

b. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntasi Pemerintahan.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59

Tahun 2007 dan diubah terakhir dengan Permendagri Nomor 21 tahun 2011

e. Peraturan Daerah Kab. Kulon Progo Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah

f. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 12 Tahun 2014 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015

g. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 40 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Akuntansi Keuangan Daerah.

h. Peraturan Daerah nomor 18 tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2017

i. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 119 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017

.


4

C. Sistematika Penulisan Laporan Keuangan

Penulisan Laporan Keuangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo disajikan sebagai

berikut :

KATA PENGANTAR

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

DAFTAR ISI

A. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

B. LAPORAN OPERASIONAL

C. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

D. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB I

BAB II

BAB III

PENDAHULUAN

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET

KINERJA APBD

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN SKPD

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN

BAB VII

E. LAMPIRAN

PENUTUP


5

BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN

PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

A. Ekonomi Makro

Laporan Keuangan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo ini disusun dengan

memperhatikan pada kondisi makro dalam Tahun Anggaran 2017 sebagai berikut :

Inflasi Tahun 2017 dari Januari hingga Desember (29 Desember 2017) :

No Triwulan I-II Tingkat (%) Keterangan

1

2

3

4

Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV

3,64

4,29

3,80

3,50

-

-

-

-

Sumber : www.bi.go.id

Tingkat Bunga (BI Rate) dari Januari s/d Desember 2017 sebagai berikut :

No Triwulan I-II Tingkat (%) Keterangan

1

2

Triwulan I

Triwulan II

4,75

4,75

-

-

3

4

Triwulan III

Triwulan IV

4,50

4,25

-

-

Sumber : www.bi.go.id

B. Kebijakan Keuangan

Dalam rangka meningkatkan kinerja OPD, efisiensi pelaksanaan kegiatan dan belanja diupayakan

melalui :

- Perencanaan sesuai kebutuhan dan prioritas.

- Belanja diupayakan benar-benar mengenai sasaran untuk pencapaian Visi dan Misi Dinas Lingkungan

Hidup.

- Belanja selalu mengacu pada Standarisasi Harga Barang dan Jasa.terbaru yang sudah disahkan

Bupati Kulon Progo

- Pemanfaatan sumber daya (personil dan peralatan) yang ada seefektif mungkin.

C. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

Pencapaian indikator yang digunakan sebagai tolok ukur pencapaian target kinerja APBD Dinas

Lingkungan hidup Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :

http://www.bi.go.id/

http://www.bi.go.id/


6

No. Uraian Program / Kegiatan

Tolok ukur Satuan Target Realisasi

% Capaian s/d 29 Des

2017

A.

1.

2.

3.

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan Jasa dan Peralatan Perkantoran Penyediaan jasa keuangan Penyediaan Rapat – rapat Konsultasi dan Koordinasi

Bulan

Bulan

Bulan

12

12

12

12

12

12

98,80

99,31

91,00

B.

4.

5.

Proram Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran

unit bulan

9 12

9 12

93,74 97,29

C.

6.

7.

8.

Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Kinerja Penyusunan Perencanaan Kinerja SKPD Penyusunan Laporan Keuangan Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja

buku dokumen dokumen

3 2 19

3 2 19

96,75 92,75 90,73

D.

9.

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD Pendidikan dan Pelatihan Non Formal

orang

1

1

100,00

E. 10. 11. 12. 13.

14.

Program Penaatan dan Pengendalian Pencemaran Pengendalian pencemaran & kerusakan LH Pemantauan Kualitas Lingkungan . Pengkajian Lingkungan. Penanganan Kasus Lingkungan Hidup Pengawasan Kebijakan Pengelolaan LH

unit titik kali dokumen kasus laporan

2 20 2 10 1

2 20 2 5 1

99,64 98,43 98,96 98,59 99,59


7

No. Uraian Program / Kegiatan

Tolok ukur Satuan Target Realisasi

% Capaian s/d 29 Des

2017

E

15.

16.

17.

Program Pengelolaan dan Konservasi Lingkungan Hidup Peningkatan Konservasi Lingkungan Hidup Pemberdayaan masyarakat dalam Pengelolaan LH Penyusunan Data dan Informasi Lingkungan Hidup

batang orang dokumen

150 160 1

150 160 1

98.73 97,51 94,88

Dilihat pencapaian indikator kinerja kegiatan dari 17 kegiatan hingga akhir TA 2017 (29 Des 2017), dengan

capaian indikator kinerja rata-rata sebesar 98,39 % .


8

BAB III

IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

A. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan DLH KULON PROGO.

Kinerja keuangan sampai dengan akhir Semester II Tahun Anggaran 2017 (29 Desember 2017) untuk

masing-masing kegiatan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :

No. Uraian Program /

Kegiatan Target (Rp) Realiasi (Rp)

Penyerapan (%)

A. Program Pelayanan Administrsi Perkantoran

127.044.800,00 120.214.300,00 96,37

1. Penyediaan Jasa dan Peralatan Perkantoran

31.084.200,00 30.712.250,00 98,80

2. Penyediaan jasa keuangan

26.195.000,00 26.015.250,00 99,31

3. Penyediaan Rapat – rapat Konsultasi dan Koordinasi

69.765.600,00 63.486.800,00 91,00

B. Proram Peningkatan sarana dan prasarana aparatur

295.935.500,00 283.860.348,00 95,52

4. Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran

114.602.500,00 107.433.000,00 93,74

5. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran

181.333.000,00 176.427.348,00 97,29

C. Program Perencanaan, Pengendalian & Evaluasi Kinerja

19.599.700,00 18.828.400,00 93,41

6. Penyusunan Perencanaan Kinerja SKPD

17.000.000,00 16.447.500,00 96,75

7. Penyusunan Laporan Keuangan

1.099.900,00 1.020.200,00 92,75

8. Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja

1.499.800,00 1.360.700,00 90,73

D. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD

6.000.000,00 6.000.000,00 100,00

9. Pendidikan dan Pelatihan Non Formal

6.000.000,00 6.000.000,00 100,00

E. Program Penaatan & Pengendalian Pencemaran

-1.122.200.800,00

-1.112.215.521,00

99,04

10.

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

506.183.000,00 504.341.250,00 99,64

11. Pengawasan Kebijakan Pengelolaan LH

63.750.000,00 63.488.450,00 99,59

12. Penanganan Kasus Lingkungan Hidup

33.500.000,00 33.027.300,00 98,59


9

13. Pengkajian Lingkungan 137.193.000,00 135.769.300,00 98,96

14. Pemantauan dan Pemulihan Kualitas Lingk.

381.574.800,00 375.589.221,00 98,43

F. Program Pengelolaan dan Konservasi Lingkungan Hidup

744.590.600,00 728.291.540,00 97,04

15. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan LH

223.539.800,00 217.964.100,00 97,51

16. Peningkatan Konservasi LH

414.149.800,00 408.897.690,00 98,73

17. Penyusunan data & informasi LH

106.901.000,00 101.429.750,00 94,88

B. Hambatan dan Kendala Pencapaian Target

Hambatan utama kinerja keuangan yang dijumpai dalam pencapaian target yang telah ditetapkan adalah

sebagai berikut :

- Untuk belanja LS yang melibatkan pihak ketiga dalam pengadaan fisik, kadang-kadang pihak ketiga

belum bisa mematuhi jadwal pencairan seperti yang direncanakan dalam anggaran kas APBD.

- Untuk pengadaan perangkat laboratorium dan bahan-bahan kimia karena masih merupakan barang

impor, bila barang dengan spesifikasi yang dimaksud tidak ada dalam stok penyedia, maka penyedia

harus memesan dahulu secara inden kepada produsennya di luar negeri. Belum lagi waktu

pengirimannya melalui jalur laut yang bisa memerlukan waktu berbulan – bulan, dan transit di

pelabuhan di Singapura untuk beberapa lama, sehingga target waktu realisasi fisik dan keuangan

tidak sesuai..


10

BAB IV

KEBIJAKAN AKUNTANSI

A. Entitas Akuntansi

Entitas akuntansi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai pengguna anggaran/pengguna

barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyampaikan laporan keuangan

sehubungan dengan anggaran/barang yang dikelolanya yang ditujukan kepada entitas pelaporan.

Kepala SKPD sebagai entitas akuntansi melimpahkan wewenangnya kepada Pejabat Penatausahaan

Keuangan SKPD/PPK-SKPD untuk menyelenggarakan akuntansi pengelolaan keuangan dan secara

periodik menyiapkan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan

Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan Keuangan tersebut disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang lebih tinggi dalam

rangka penggabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan.

Produk dari entitas akuntansi adalah laporan keuangan SKPD berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,

Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo. ditunjuk sebagai entitas akuntansi yang bertugas

menyusun Laporan Keuangan Tahun 2017 sebagai wujud pertanggungjawaban dari pelaksanaan APBD

Tahun Anggaran 2017.

Penyusunan Laporan Keuangan Tahun 2017 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011.

B. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Basis akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan keuangan Tahun 2017 adalah basis akrual,

untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas. Dalam hal peraturan perundangan

mewajibkan disajikannya laporan keuangan dengan basis kas, maka entitas wajib menyajikan laporan

demikian. Basis akrual untuk LO berarti bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk memperoleh

pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas

pelaporan dan beban diakui pada saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih

telah terpenuhi walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas pelaporan.

Pendapatan seperti bantuan pihak luar/asing dalam bentuk jasa disajikan pula pada LO.

Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun berdasarkan basis

kas, berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas

Umum Daerah atau oleh entitas akuntansi/entitas pelaporan; serta belanja, transfer dan pengeluaran

pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Namun demikian,


11

bilamana anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan

basis akrual.

Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat pada saat

terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan

pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

C. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Laporan keuangan entitas akuntansi harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai

dengan satuan uang sehingga dapat dilakukan pengukuran dan analisis akuntansi.

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam

Laporan Keuangan SKPD

Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar

pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk

memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan

pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pos-pos dalam Laporan Keuangan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2016 diukur

dengan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing (jika ada) akan

dikonversikan terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah Bank

Indonesia pertanggal neraca.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Pos – pos LRA

a. Pendapatan LRA :

• Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan diakui pada saat diterima oleh Rekening Kas Umum Daerah dengan

interpretasi sebagai berikut :

a) Pendapatan kas yang telah diterima pada RKUD.

b) Pendapatan kas yang diterima oleh bendahara penerimaan sebagai pendapatan

daerah dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke RKUD, dengan

ketentuan bendahara penerimaan tersebut merupakan bagian dari BUD.

c) Pendapatan kas yang diterima SKPD dan digunakan langsung tanpa disetor ke

RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD untuk

dapat disahkan/diakui sebagai pendapatan daerah.


12

d) Pendapatan kas yang berasal dari hibah langsung yang berasal dari dalam/luar

negeri yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas dengan syarat entitas

penerima wajib melaporkannya kepada BUD untuk dapat disahkan/diakui

sebagai pendapatan daerah.

e) Pendapatan kas yang diterima entitas lain di luar entitas pemerintah berdasarkan

otoritas yang diberikan oleh BUD, entitas lain tersebut dan BUD mengakuinya

sebagai pendapatan.

Pendapatan yang tidak masuk pada interpretasi di atas diungkapkan dalam CALK.

• Dalam hal BLUD, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang

mengatur mengenai BLUD.

b. Belanja :

• Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto dan diukur berdasarkan nilai

nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam dokumen pengeluaran yang sah.

• Belanja diakui pada saat :

1. terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah.

2. Kas atas belanja yang bersangkutan telah dikeluarkan oleh Bendahara Pengeluaran

dan pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut telah disahkan oleh unit yang

mempunyai fungsi perbendaharaan pada saat diterbitkannya SP2D.

3. Kas yang dikeluarkan untuk belanja yang digunakan langsung oleh SKPD/Unit

Kerja yang berbentuk BLUD, dimana pendapatan yang digunakan langsung untuk

pengeluaran Belanja tersebut tidak disetor ke RKUD terlebih dahulu, dengan

syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD.

4. Kas yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas yang berasal dari hibah

langsung dalam/luar negeri, dengan syarat entitas wajib melaporkannya kepada

BUD.

• Suatu pengeluaran belanja akan diperlakukan sebagai belanja modal jika memenuhi

seluruh kriteria sebagai berikut :

a) Manfaat ekonomi barang yang dibeli lebih dari 12 (dua belas) bulan.

b) Perolehan barang tersebut untuk operasional dan pelayanan, serta tidak

dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada pihak lain. Jika perolehan

barang direncanakan untuk diserahkan kepada pihak ketiga maka

penganggarannya melalui belanja barang dan jasa.

c) Nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk pembelian

barang tersebut melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah

ditetapkan.

• Nilai aset tetap dalam belanja modal yang disebut biaya perolehan aset tetap yaitu sebesar


13

harga beli/bangun aset ditambah seluruh belanja yang terkait dengan

pengadaan/pembangunan aset sampai aset tersebut siap digunakan.

• Biaya perolehan yang dapat dianggarkan melalui rekening belanja modal SKPD, meliputi

biaya konstruksi, honor Pejabat Pembuat Komitmen, honor pejabat dan/atau panitia

pengadaan, honor panitia penerima barang, atk, penggandaan, biaya makan minum rapat,

biaya perjalanan dinas dalam rangka pengadaan, biaya perencanaan dan pengawasan.

• Biaya perolehan dalam pengadaan barang yang dilakukan oleh ULP tidak menambah nilai

aset, sehingga tidak dianggarkan pada belanja modal.

• Suatu pengeluaran belanja pemeliharaan akan diperlakukan sebagai belanja modal

(dikapitalisasi menjadi aset tetap) jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut :

1) Manfaat ekonomi atas barang/aset tetap yang dipelihara :

a) Bertambah ekonomis/efisien, dan/atau

b) Bertambah umur ekonomis, dan/atau

c) Bertambah volume, dan/atau

d) Bertambah kapasitas produksi.

2) Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeliharaan barang/aset tetap tersebut

material/melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah ditetapkan.

• Pemberian hibah dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang atau jasa dicatat dan diakui

sebesar nilai belanja hibah yang dikeluarkan.

• Pemberian bantuan sosial dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang atau jasa dicatat

dan diakui sebesar nilai belanja bantuan sosial yang dikeluarkan.

• Belanja bagi hasil dicatat dan diakui sebesar nilai yang dikeluarkan.

• Belanja tidak terduga dalam bentuk uang, barang dan jasa dicatat dan diakui sebagai

belanja tidak terduga sebesar nilai yang dikeluarkan.

Kriteria untuk belanja tidak terduga ialah Belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa

atau tidak diharapkan berulang, seperti kebutuhan tanggap darurat bencana,

penanggulangan bencana alam dan bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya

yang sangat diperlukan atau hal yang sangat mendesak dalam rangka penyelenggaraan

kewenangan pemerintah daerah, termasuk pengembalian atas kelebihan Penerimaan

Daerah tahun-tahun sebelumnya yang telah ditutup.

2. Pos – pos Neraca

a. Kas dan Setara Kas

• Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal. Nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai

rupiahnya. Apabila terdapat kas dalam bentuk valuta asing, dikonversi menjadi rupiah

menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca.


14

• Kas Pemerintah Daerah mencakup :

(1) Uang daerah yang dikuasai oleh Bendahara Umum Daerah, yang meliputi rupiah dan

valuta asing.

Uang daerah terdiri dari :

(a) Kas di Kas Daerah;

(b) Kas dalam Kas Daerah berada di bawah penguasaan BUD yang disimpan pada

RKUD (Rekening Kas Umum Daerah). RKUD ditujukan untuk menampung

seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah pada bank

yang ditetapkan.

(c) Kas di Bendahara Penerimaan;

Saldo kas di bendahara penerimaan dapat terdiri dari kas tunai dan kas di rekening

penerimaan. Saldo kas di Bendahara Penerimaan akan bertambah apabila terdapat

uang masuk dari penerimaan pendapatan dan saldo kas di Bendahara Penerimaan

akan berkurang apabila terdapat uang keluar yang berasal dari penyetoran

penerimaan pendapatan ke RKUD.

(d) Kas di Bendahara Pengeluaran;

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran terdiri dari kas tunai dan kas di rekening

pengeluaran.

(2) Kas Pemerintah di Luar Pengelolaan Bendahara Umum Daerah

(a) Kas di Bendahara Penerimaan, apabila Bendahara Penerimaan bukan merupakan

bagian dari BUD.

(b) Kas di Bendahara Pengeluaran, apabila Bendahara Pengeluaran bukan merupakan

bagian dari BUD

(c) Saldo Kas Lainnya yang Diterima karena Penyelenggaraan Pemerintahan

(d) Saldo kas lainnya yang Diterima karena Penyelenggaraan Pemerintah dipergunakan

untuk menampung sisa kas atas penerimaan tertentu lainnya yang diterima karena

penyelenggaraan pemerintahan.

(e) Kas di BLUD

2) Pengakuan Kas dan Setara Kas

a) Memenuhi definisi kas dan/atau setara kas.

b) Penguasaan dan/atau kepemilikan telah beralih kepada Pemerintah Daerah, diakui pada

saat diterima dan/atau dikeluarkan oleh bendahara/rekening kas umum daerah

b. Piutang


15

• Pengukuran Piutang

a) Piutang dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai rupiah piutang yang belum

dilunasi.

b) Untuk piutang pajak dicatat berdasarkan Surat Ketetapan Pajak yang pembayarannya

belum diterima, untuk piutang retribusi dicatat berdasarkan tagihan retribusi yang

tercantum dalam Surat ketetapan Retribusi Daerah yang sampai tanggal laporan keuangan

belum dilunasi oleh wajib retribusi, untuk bagian lancar pinjaman kepada BUMD/bagian

lancar tagihan penjualan angsuran/bagian lancar TP/TGR dicatat berdasarkan reklasifikasi

nilai bagian lancar nominal jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun berjalan, dan

untuk piutang lainnya dicatat berdasarkan nilai nominal surat tagihan/dokumen yang

diperlakukan sama yang belum dilunasi oleh pihak ketiga (informasi atas piutang lainnya

diperoleh dari satuan kerja yang berhubungan).

c) Piutang pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang dikeluarkan dari kas daerah

dan/atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai dengan nilai wajar pada tanggal

pelaporan atas barang/jasa tersebut.

d) Apabila dalam naskah perjanjian pinjaman diatur mengenai kewajiban bunga, denda,

commitment fee dan atau biaya-biaya pinjaman lainnya, maka pada akhir periode

pelaporan harus diakui adanya bunga, denda, commitment fee dan/atau biaya lainnya pada

periode berjalan yang terutang (belum dibayar) pada akhir periode pelaporan

• Piutang diakui pada saat munculnya hak pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang

sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan atau

akibat lainnya yang sah

• Untuk dapat diakui sebagai piutang harus memenuhi kriteria :

(1) Diterbitkan surat ketetapan; atau

(2) Telah diterbitkan surat penagihan dan telah dilaksanakan penagihan; atau

(3) Belum dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan.

• Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

a) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase

tertentu dari akun piutang berdasarkan umur piutang.

b) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih diperhitungkan dan dibukukan dalam periode yang sama

dengan periode timbulnya piutang, sehingga dapat menggambarkan nilai yang betul-betul

diharapkan dapat ditagih.


16

c) Penyisihan piutang yang kemungkinan tidak tertagih diprediksi berdasarkan pengalaman

masa lalu dengan melakukan analisa terhadap saldo-saldo piutang yang masih outstanding.

d) Penyisihan piutang tidak tertagih dilakukan berdasarkan umur piutang dan jenis piutang.

e) Besarnya persentase penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut :

No % Penyisihan berdasarkan umur piutang

1 s/d 2

thn

> 2

thn s/d 3

thn

> 3 thn

s/d 4 thn

> 4

thn s/d 5

thn

> 5

thn

1. 20 % 40 % 60 % 80 % 100 %

2. 20 % 40 % 60 % 80 % 100 %

3. 20 % 40 % 60 % 80 % 100 %

c. Persediaan

• Pengukuran persediaan

a) Persediaan disajikan sebesar :

(1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;

Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya

penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan

persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan.

Biaya perolehan persediaan dianggarkan dalam rekening/akun belanja barang dan jasa.

Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan persediaan yang terakhir

diperoleh.

Barang persediaan yang memiliki nilai nominal yang dimaksudkan untuk dijual, seperti

karcis, dinilai dengan biaya perolehan terakhir.

(2) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. Harga pokok

produksi persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan yang

diproduksi dan biaya tidak langsung yang dialokasikan secara sistematis.

(3) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.

Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai dengan menggunakan nilai

wajar. Harga/nilai wajar persediaan meliputi nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban

antarpihak yang memahami dan berkeinginan melakukan transaksi wajar.

• Pengakuan persediaan


17

a) Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah

daerah, mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal, dan telah diterima atau

hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah

b) Pada akhir periode akuntansi, dilakukan inventarisasi fisik persediaan sebagai dasar penilaian

persediaan

• Beban Persediaan

(1) Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan.

(2) Penghitungan beban persediaan dilakukan dalam rangka penyajian Laporan Operasional

(pada akun beban barang).

(3) Pengukuran pemakaian persediaan dihitung berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu dengan

cara saldo awal persediaan ditambah pembelian atau perolehan persediaan, dikurangi

dengan saldo akhir persediaan, dikalikan harga pembelian terakhir.

(4) Penyesuaian beban persediaan dilakukan pada setiap akhir semester.

d. Aset Tetap

• Pengukuran Aset Tetap

a) Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Jika tidak memungkinkan maka nilai aset tetap

didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.

b) Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan

lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai

dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan.

Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung antara lain :

(1) Biaya persiapan tempat;

(2) Biaya import;

(3) Biaya pengiriman awal dan biaya simpan dan bongkar muat;

(4) Biaya pemasangan;

(5) Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur;

(6) Biaya konstruksi;

(7) Biaya administrasi;

(8) Biaya kepanitiaan.

c) Setiap SKPD/unit kerja harus melakukan kapitalisasi terhadap belanja barang dan jasa yang

berakibat :

(1) Memperoleh aset tetap hingga siap pakai;


18

(2) Meningkatkan kapasitas/efisiensi barang milik daerah; dan/atau

(3) Memperpanjang umur teknis barang milik daerah.

d) Adapun pengeluaran yang dikapitalisasi terdiri atas :

(1) Perolehan awal aset tetap melalui pengeluaran belanja modal yang nilainya sama/lebih

dari batasan nilai minimum kapitalisasi aset tetap dan dimanfaatkan untuk kegiatan

pemerintah daerah serta tidak untuk dijual, meliputi :

(a) Pengadaan tanah;

(b) Pembelian/pembuatan peralatan dan mesin;

(c) Pembelian/pembangunan gedung dan bangunan;

(d) Pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan; atau

(e) Pembelian/pembangunan aset tetap lainnya.

(2) Pengeluaran setelah perolehan awal jika mengakibatkan peningkatan kualitas, kapasitas,

kuantitas dan/atau umur aset yang telah dimiliki dan bernilai sama/melebihi batasan

minimum nilai kapitalisasi aset tetap, dikapitalisasi sebagai aset tetap.

e) Adapun pengeluaran yang tidak dikapitalisasi terdiri atas :

(1) Pengeluaran belanja pemeliharaan rutin (rehabilitasi) yang bertujuan untuk

mempertahankan fungsi aset tetap yang sudah ada ke dalam kondisi normal tanpa

memperhatikan besar kecilnya jumlah belanja, contohnya biaya pengecatan

bangunan/kendaraan/meubelair, penggantian suku cadang kendaraan (ban, accu, busi),

servis peralatan dan mesin rutin, penambahan assesoris kendaraan (kecuali AC, power

steering, audio dan audio visual), servis peralatan/perlengkapan kantor (komputer, mesin

tik, AC, TV, LCD, sound system, dll).

(2) Pengeluaran belanja barang dan jasa yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa

baik untuk dipasarkan maupun tidak dipasarkan, meliputi:

(a) Pengeluaran untuk membiayai proses produksi.

(b) Pembelian/pengadaan barang pakai habis seperti ATK.

(c) Pengeluaran langganan daya dan jasa.

(d) Lain-lain pengeluaran untuk membiayai pekerjaan yang bersifat non-fisik dan secara

langsung menunjang tugas pokok dan fungsi SKPD dengan nilai tidak memenuhi

batasan minimum nilai kapitalisasi aset tetap.

f) Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan

ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan

perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan. Atribusi biaya

perolehan diperhitungkan secara proporsional sesuai dengan nilai barang.


19

• Pengakuan aset Tetap

a) Semua biaya perolehan aset tetap dianggarkan dalam rekening/akun belanja modal.

b) Untuk dapat diakui sebagai aset tetap harus memenuhi kriteria :

(1) Berwujud;

(2) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;

(3) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;

(4) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;

(5) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan;

(6) Memenuhi nilai satuan minimum kapitalisasi;

(7) Batas Minimum Kapitalisasi Aset Tetap dikecualikan terhadap pengeluaran untuk :

✓ pengadaan/pembelian tanah;

✓ pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan; atau

✓ pengadaan/pembelian/pembuatan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan,

barang bercorak kesenian, hewan/ternak, dan tumbuhan.

c) Kapitalisasi adalah penentuan nilai pembukuan terhadap semua pengeluaran untuk

memperoleh aset tetap hingga siap pakai, untuk meningkatkan kapasitas/efisiensi dan

memperpanjang umur teknisnya dalam rangka menambah nilai aset tersebut. Kapitalisasi

memperhatikan batasan nilai minimum kapitalisasi aset.

d) Barang milik daerah yang memenuhi batasan nilai minimum kapitalisasi aset tetap dicatat

secara intrakomptabel dan disajikan dalam neraca, barang milik daerah yang tidak memenuhi

batasan nilai minimum kapitalisasi aset tetap yang diperoleh dari belanja modal dengan nilai

dibawah satuan minimum kapitalisasi aset dicatat secara ekstrakomptabel dan disajikan dalam

catatan atas laporan keuangan (CaLK).

d1) Apabila terjadi penambahan nilai aset karena pemeliharaan (di atas batas kapitalisasi) yang

mengakibatkan nilai aset tetap ekstrakomptabel menjadi diatas batas nilai kapitalisasi maka

pencatatannya direklas ke aset tetap intrakomptabel dan penilaian penyusutan atas aset ekstra

komptabel yang beralih menjadi intrakomptabel dihitung dari nilai buku.

e) Penghapusan barang milik daerah yang dicatat dalam pembukuan ekstrakomptabel dapat

dilakukan oleh pengguna dan/atau kuasa pengguna dalam hal aset tetap tersebut dimaksud

sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna dan/ atau kuasa pengguna.

• Perolehan aset tetap secara gabungan.

Jika aset tetap diperoleh secara gabungan, biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang

diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut


20

berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan. Atribusi biaya

perolehan diperhitungkan secara proporsional sesuai dengan nilai barang

• Penghentian dan Pelepasan Aset Tetap.

a) Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara permanen

dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomi di masa yang akan datang.

b) Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan

diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

c) Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah daerah tidak memenuhi definisi

aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.

d) Aset tetap yang masih dalam proses penghapusan, sepanjang SK Bupati tentang penghapusan

belum terbit, pencatatannya direklas ke aset lainnya.

• Penyusutan.

a. Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan

(depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Nilai penyusutan untuk

masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca dan

beban penyusutan dalam laporan operasional.

b. Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap disusutkan sesuai dengan

sifat dan karakteristik aset tersebut.

c. Aset Tetap Lainnya berupa hewan, tanaman, dan buku perpustakaan tidak dilakukan

penyusutan secara periodik, melainkan diterapkan penghapusan pada saat Aset Tetap Lainnya

tersebut sudah tidak dapat digunakan atau mati.

d. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus dengan estimasi masa manfaat

sesuai tabel dalam Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2015

e. Penambahan masa manfaat akibat pemeliharaan, yang menyebabkan jumlah masa manfaat

baru melebihi masa manfaat awal, dianggap sama dengan masa manfaat awal.

f. Formula penghitungan penyusutan barang milik daerah adalah sebagai berikut :

Nilai yang dapat disusutkan

Penyusutan per periode =

Masa manfaat

Keterangan :

(1) Penyusutan per periode merupakan nilai penyusutan untuk aset tetap suatu periode yang

dihitung pada akhir tahun;


21

(2) Nilai yang dapat disusutkan merupakan nilai buku per 31 Desember 2015 untuk Aset

Tetap yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2015, tanpa memperhitungkan adanya

penambahan masa manfaat pada tahun – tahun sebelumnya. Untuk Aset Tetap yang

diperoleh setelah 31 Desember 2015 menggunakan nilai perolehan;

(3) Masa manfaat adalah periode suatu Aset Tetap yang diharapkan digunakan untuk

aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik atau jumlah produksi atau unit serupa

yang diharapkan diperoleh dari aset untuk aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan

publik;

g. Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan dapat ditinjau secara periodik dan jika terdapat

perbedaan besar dari estimasi sebelumnya, penyusutan periode sekarang dan yang akan

datang harus dilakukan penyesuaian.

h. Untuk Aset Tetap yang dicatat secara intra komptabel dilakukan penyusutan dan tetap dicatat

dalam catatan intra komptabel walaupun nilai akhir aset dibawah nilai kapitalisasi dan/atau

bernilai nol.

i. Untuk Aset Tetap yang dicatat secara ekstra komptabel dilakukan penyusutan, dan apabila

ada biaya pemeliharaan yang melebihi nilai kapitalisasi dan memenuhi kriteria aset intra

komptabel akan masuk ke aset intra komtabel.

j. Untuk pelaksanaan penyusutan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

(1) Aset yang diperoleh pada tahun dimulainya penerapan penyusutan.

Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan. Perhitungan penyusutannya adalah

untuk tahun dimulainya penerapan penyusutan saja.

(2) Aset yang diperoleh setelah penyusunan neraca awal hingga satu tahun sebelum

dimulainya penerapan penyusutan.

Aset tersebut sudah disajikan dengan nilai perolehan. Perhitungan penyusutannya terdiri

dari penyusutan tahun berjalan dan koreksi penyusutan tahun-tahun sebelumnya.

(3) Aset yang diperoleh sebelum penyusunan neraca awal.

Untuk aset yang diperoleh lebih dari 1 (satu) tahun sebelum saat penyusunan neraca

awal maka aset tersebut disajikan dengan nilai wajar pada saat penyusunan neraca awal.

Untuk menghitung penyusutannya, pertama ditetapkan sisa masa manfaat pada saat

penyusunan neraca awal, selanjutnya dihitung masa antara neraca awal dengan saat

penerapan penyusutan.

k. Nilai aset yang diperoleh pada semester I (satu) disusutkan satu tahun dan nilai aset yang

diperoleh pada semester II (dua) disusutkan setengah tahun.

e. Aset Lainnya

• Pengukuran :


22

(a) Tuntutan Perbendaharaan dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Keputusan Pembebanan

setelah dikurangi dengan setoran yang telah dilakukan oleh bendahara yang bersangkutan ke

kas umum daerah.

(b) Tuntutan Ganti Rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Keterangan Tanggungjawab

Mutlak (SKTJM) setelah dikurangi dengan setoran yang telah dilakukan oleh pegawai yang

bersangkutan ke kas umum daerah.

(c) Kemitraan dengan Pihak Ketiga.

(1) Kemitraan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen

untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset

dan/atau hak usaha yang dimiliki.

(2) Bentuk kemitraan tersebut antara lain dapat berupa :

(a) Sewa.

− Pengakuan :

Kemitraan dengan pihak ketiga berupa sewa diakui pada saat terjadi perjanjian

kerjasama/kemitraan, yaitu dengan perubahan klasifikasi aset dari aset tetap menjadi

aset lainnya kerjasama/kemitraan – sewa.

− Pengukuran :

Sewa dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara sewa.

(b) Kerjasama pemanfaatan.

− Pengakuan :

Kemitraan dengan pihak ketiga berupa kerjasama pemanfaatan diakui pada saat

terjadi perjanjian kerjasama/kemitraan, yaitu dengan perubahan klasifikasi aset dari

aset tetap menjadi aset lainnya kerjasama/kemitraan – kerjasama pemanfaatan.

− Pengukuran :

Kerjasama pemanfaatan dinilai dari nilai bersih yang tercatat pada saat perjanjian atau

nilai wajar pada saat perjanjian, dipilih yang paling obyektif atau yang paling berdaya

uji.

(c) Bangun, Kelola/Guna, Serah.

− Pengakuan :

Bangun, Kelola/Guna, Serah dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan oleh

Pemerintah daerah kepada pihak ketiga/investor untuk membangun aset Bangun,

Kelola/Guna, Serah tersebut. Aset yang berada dalam Bangun, Kelola/Guna, Serah ini

disajikan terpisah dari aset tetap.

− Pengukuran :

Dicatat sebesar nilai buku aset tetap yang diserahkan oleh pemerintah kepada pihak

ketiga/investor untuk membangun aset Bangun, Kelola/Guna, Serah tersebut.


23

(d) Bangun, Serah, Kelola/Guna.

− Pengakuan :

Bangun, Serah, Kelola/Guna diakui pada saat pengadaan/pembangunan gedung

dan/atau sarana berikut fasilitasnya selesai dan siap digunakan untuk

digunakan/dioperasikan.

− Pengukuran :

Bangun, Serah, Kelola/Guna dicatat sebesar nilai perolehan aset yang dibangun, yaitu

sebesar nilai aset yang dipisahkan dari aset tetap ditambah dengan jumlah aset yang

dibangun oleh pihak ketiga/investor sesuai dengan perjanjian kerjasama.

f. Aset tidak berwujud

• Pengukuran :

a) Aset tak berwujud dicatat sebesar harga perolehan, namun jika tidak dapat ditelusuri maka

dapat dicatat sebesar nilai wajar.

b) Pengeluaran atas aset tak berwujud yang awalnya telah diakui oleh entitas sebagai beban

tidak dapat dianggap sebagai bagian dari harga perolehan aset tak berwujud tersebut

dikemudian hari.

c) Penghitungan masa manfaat Aset Tidak Berwujud berupa software selama 5 tahun.

d) Penghitungan amortisasi menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu.

• Pengakuan :

Sesuatu diakui sebagai aset tak berwujud jika dan hanya jika :

− Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang yang diharapkan

atau jasa potensial yang diakibatkan dari aset tak berwujud tersebut akan mengalir

kepada Pemerintah Daerah atau dinikmati oleh entitas ; dan

− Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan andal.

g. Aset Lain-Lain

• Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat dikelompokkan ke

dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan

Ganti Rugi, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap

yang dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah Daerah.

• Aset lain-lain yang berasal dari reklasifikasi aset tetap dicatat sebesar nilai tercatat/nilai

bukunya.

• Pengakuan :

Aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah dan

direklasifikasikan kedalam aset lain-lain.


24

• Penerapan penyusutan awal pada aset lain-lain adalah :

− Aset lain – lain per 31 Desember 2015 merupakan hasil reklas aset tetap yang dihentikan

penggunaannya karena rusak berat dan sebab lain, tidak dihitung penyusutannya.

− Reklas ke aset lainnya karena usulan penghapusan pada semester I 2016 dicatat sebesar nilai

perolehan dan akumulasi penyusutannya sampai dengan 31 Desember 2015. Sedangkan yang

berasal dari usulan penghapusan pada semester II 2016 dicatat sebesar nilai perolehan dan

akumulasi penyusutannya sampai dengan semester I 2016.

h. Kewajiban

• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan

dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah

Bank Indonesia pada tanggal neraca.

• Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan berupa PFK yang belum disetorkan

kepada pihak lain harus dicatat pada laporan keuangan sebesar jumlah yang masih harus

disetorkan.

• Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan

dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sekarang, dan

perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan

andal. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.

• Pengakuan Utang (Account Payable) pada saat pemerintah daerah menerima hak atas barang,

termasuk barang dalam perjalanan yang telah menjadi haknya, pemerintah daerah harus

mengakui kewajiban atas jumlah yang belum dibayarkan untuk barang tersebut.

• Utang jangka pendek lainnya :

a) Utang jangka Pendek Lainnya adalah utang jangka pendek yang tidak dapat

diklasifikasikan sebagai utang jangka pendek.

b) Termasuk Utang Jangka Pendek Lainnya adalah pendapatan diterima dimuka, utang

biaya, utang belanja dan kewajiban kepada pihak lain.

c) Pendapatan Diterima Dimuka diakui pada saat terdapat/timbul klaim pihak ketiga

kepada pemerintah terkait kas yang telah diterima pemerintah dari pihak ketiga tetapi

belum ada penyerahan barang/jasa dari pemerintah.

d) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar bagian barang/jasa

yang belum diserahkan oleh pemerintah kepada pihak ketiga sampai dengan tanggal

neraca.

e) Utang biaya adalah utang pemerintah yang timbul karena entitas secara rutin mengikat


25

kontrak pengadaan barang atau jasa dari pihak ketiga yang pembayarannya dikemudian

hari. Utang biaya ini pada umumnya terjadi karena pihak ketiga memang melaksanakan

praktik menyediakan barang atau jasa dimuka dan melakukan penagihan dibelakang,

seperti penyediaan barang berupa listrik, air PAM, telpon oleh masing-masing

perusahaan untuk suatu bulan baru ditagih oleh yang bersangkutan kepada entitas

selaku pelanggannya pada bulan atau bulan-bulan berikutnya.

f) Utang biaya diakui pada saat klaim pihak ketiga, biasanya dinyatakan dalam bentuk

surat penagihan atau invoice, kepada pemerintah terkait penerimaan, barang/jasa yang

belum diselesaikan pembayarannya oleh pemerintah.

g) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar biaya yang belum

dibayar oleh pemerintah sampai dengan tanggal neraca. 85

h) Utang belanja adalah utang pemerintah yang timbul karena kewajiban kepada pihak

ketiga sampai dengan akhir periode pelaporan belum terpenuhi.

i) Kewajiban kepada Pihak Lain adalah saldo dana yang berasal dari SPM LS kepada

Bendahara Pengeluaran yang belum seluruhnya diserahkan kepada yang berhak pada

akhir tahun misalnya : SPM LS di Bendara Pengeluaran yang belum seluruhnya

dibayarkan kepada yang berhak.

j) Kewajiban kepada Pihak Lain diakui apabila pada akhir tahun masih terdapat dana

yang berasal dari SPM LS kepada Bendahara Pengeluaran yang belum diserahkan

kepada yang berhak.

k) Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar biaya yang belum

diserahkan kepada yang berhak.

i. Ekuitas Dana

• Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Daerah yang merupakan selisih antara aset dan

kewajiban Pemerintah Daerah pada tanggal pelaporan. Saldo Ekuitas di Neraca berasal dari saldo

akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas.

• Saldo Ekuitas berasal dari Ekuitas awal ditambah (dikurang) oleh Surplus/Defisit LO dan

perubahan lainnya seperti koreksi nilai persediaan, selisih evaluasi Aset Tetap dan lain-lain.

3. Penyajian kembali Neraca.

• Penyajian kembali adalah perlakuan akuntansi yang dilakukan atas pos-pos dalam Neraca yang

perlu dilakukan penyajian kembali pada awal periode ketika Pemerintah daerah untuk pertama

kali akan mengimplementasikan kebijakan akuntansi yang baru dari semula basis kas menuju

akrual menjadi basis akrual penuh.

• Penyajian kembali dilakukan antara lain untuk akun-akun sebagai berikut :


26

1) Piutang;

2) Beban dibayar dimuka;

3) Persediaan;

4) Investasi jangka panjang;

5) Aset tetap;

6) Aset tidak berwujud;

7) Utang bunga;

8) Pendapatan diterima dimuka;

9) Ekuitas.

• Tahapan penyajian kembali :

1) Menyiapkan data-data yang relevan untuk dasar pengakuan akun-akun terkait.

2) Menyajikan kembali akun-akun neraca yang belum sama perlakuan kebijakannya, dengan cara

menerapkan kebijakan akuntansi yang berlaku yaitu basis akrual.

4. Laporan Operasional.

a. Pendapatan – LO.

• Pendapatan-LO diakui pada saat :

(1) Timbulnya hak atas pendapatan;

(2) Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya

ekonomi.

• Pengakuan Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah :

(1) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan Pajak Daerah yang

ditetapkan Kepala Daerah (Official Assesment) diakui pada saat terbitnya surat ketetapan

pajak daerah. (Pajak Reklame, Air Tanah, PBB).

(2) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan Pajak Daerah yang

dibayar sendiri oleh Wajib Pajak (Self Assesment) diakui pada saat kas diterima.

(3) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Pendapatan Retribusi Daerah diakui

pada saat terbitnya Surat Ketetapan Retribusi Daerah. Apabila pendapatan retribusi

daerah dipungut selain menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah maka

pendapatan diakui pada saat pembayaran diterima.

(4) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Lain lain PAD yang Sah diakui

pada saat direalisasikannya pendapatan tersebut.


27

(5) Pendapatan – LO pada level SKPD yang berasal dari Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan untuk bagian laba atas penyertaan modal ke Badan Usaha Milik Daerah

diakui pada saat Laporan Keuangan atau Laporan Kinerja Tahunan telah diaudit KAP,

untuk pendapatan dari pengelolaan BUKP diakui pada saat diterbitkannya Keputusan

Gubernur DIY tentang Pembagian Laba Bersih BUKP.

(6) Pendapatan - LO berasal dari hibah berbentuk barang dan barang rampasan diakui pada

saat barang tersebut diterima, dan diukur dengan nilai wajar barang tersebut.

(7) Pendapatan - LO berbentuk jasa diterima diakui pada saat jasa diterima atau dinikmati

pemerintah, diukur dengan nilai wajar jasa tersebut.

• Pengukuran Pendapatan – LO.

a) Akuntansi pendapatan - LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran).

b) Dalam hal besaran pengurang terhadap pendapatan - LO bruto (biaya) bersifat variabel

terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat di estimasi terlebih dahulu dikarenakan

proses belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.

c) Dalam hal BLUD, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang

mengatur mengenai BLUD.

b. Beban.

• Pengakuan Beban.

a) Beban diakui pada saat :

(1) timbulnya kewajiban;

Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah

tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah. Contohnya tagihan rekening telepon dan

rekening listrik yang belum dibayar pemerintah.

(2) terjadinya konsumsi aset;

Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada pihak

lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/ atau konsumsi aset nonkas dalam

kegiatan operasional pemerintah.

(3) terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat penurunan nilai aset

sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan/ berlalunya waktu. Contoh penurunan

manfaat ekonomi atau potensi jasa adalah penyusutan atau amortisasi.

b) Beban Penyisihan Piutang


28

Beban Penyisihan Piutang merupakan cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase

tertentu dari akun piutang terkait ketertagihan piutang. Beban Penyisihan Piutang diakui

saat akhir tahun.

c) Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban Penyusutan dan Amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap

yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.

Beban Amortisasi adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tak berwujud selama

masa manfaat aset yang bersangkutan.

Beban penyusutan dan Amortisasi diakui dan disajikan pada saat periode pelaporan.

• Pengakuan Beban Pada SKPD :

(1) Beban Pegawai

Beban pegawai merupakan kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau

barang, yang harus dibayarkan kepada pejabat negara, pegawai negeri sipil, dan pegawai

yang dipekerjakan oleh pemerintah daerah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas

pekerjaan yang telah ditugaskan.

Beban pegawai (gaji dan tunjangan) diakui pada saat timbulnya kewajiban pemerintah

daerah.

Beban pegawai (selain gaji dan tunjangan) diakui pada saat terjadinya konsumsi aset

(pengeluaran kas kepada pihak lain) yaitu ketika bukti pembayaran pengeluaran telah

disahkan pengguna anggaran (bend 26 telah ditandatangani pengguna anggaran ).

(2) Beban Barang

Beban Barang merupakan penurunan manfaat ekonomi dalam periode pelaporan yang

menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya

kewajiban.

Beban barang melalui mekanisme UP/GU diakui pada saat terjadinya konsumsi aset

(pengeluaran kas kepada pihak lain) yaitu ketika bukti pembayaran pengeluaran telah

disahkan pengguna anggaran (bend 26 telah ditandatangani pengguna anggaran ).

Beban barang melalui mekanisme LS diakui pada saat terjadinya kewajiban pemerintah

daerah, yaitu ketika Berita Acara Serah Terima (BAST) diterima.

• Pengukuran Beban

a) Beban diukur berdasarkan besaran timbulnya kewajiban, besaran terjadinya konsumsi aset

dan besaran terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.


29

b) Beban dari transaksi non pertukaran diukur sebesar aset yang digunakan atau dikeluarkan

yang pada saat perolehan tersebut diukur dengan nilai wajar.

c) Beban dari transaksi pertukaran diukur dengan menggunakan harga sebenarnya (actual

price) yang dibayarkan ataupun yang menjadi tagihan sesuai dengan perjanjian yang telah

membentuk harga.

d) Dalam hal badan layanan umum, beban diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan

yang mengatur mengenai badan layanan umum.

• Surplus/Defisit Dari Kegiatan Operasional

1) Surplus dari kegiatan operasional adalah selisih lebih antara pendapatan dan beban selama

satu periode pelaporan.

2) Defisit dari kegiatan operasional adalah selisih kurang antara pendapatan dan beban selama

satu periode pelaporan.

3) Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan dicatat

dalam pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Operasional.

• Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional

1) Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu dikelompokkan tersendiri dalam

kegiatan non operasional.

2) Termasuk dalam pendapatan/beban dari kegiatan non operasional antara lain surplus/defisit

penjualan aset non lancar, surplus/defisit penyelesaian kewajiban jangka panjang, dan

surplus/defisit dari kegiatan non operasional lainnya.

3) Selisih lebih/kurang antara surplus/defisit dari kegiatan operasional dan surplus/defisit dari

kegiatan non operasional merupakan surplus/defisit sebelum pos luar biasa.

• Pos Luar Biasa

1) Pos luar biasa adalah pendapatan atau beban luar biasa yang terjadi karena kejadian atau

transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak diharapkan sering terjadi dan berada

diluar kendali atau pengaruh entitas yang bersangkutan.

2) Pos Luar Biasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam Laporan Operasional dan

disajikan sesudah Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa.

3) Sifat dan jumlah rupiah kejadian luar biasa harus diungkapkan pula dalam Catatan atas

Laporan Keuangan.

• Surplus/Defisit-LO


30

1) Surplus/Defisit-LO adalah penjumlahan selisih lebih/kurang antara surplus/defisit kegiatan

operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa.

2) Saldo Surplus/Defisit-LO pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke Laporan Perubahan

Ekuitas.

D. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Standar Akuntansi

Pemerintahan

Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah pada Tahun Anggaran 2016 di Kabupaten Kulon Progo

mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun

2011.

Dalam pelaksanaan sistem akuntansi keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah

mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor

71 tahun 2010 tentang SAP, dan penyusunan laporan keuangan ini telah sesuai dengan amanat peraturan

pemerintah tersebut.

Dalam rangka penerapan akuntansi berbasis akrual yang dimulai pada tahun 2015, Pemerintah

Kabupaten Kulon Progo telah mengawalinya dengan menetapkan kebijakan akuntansi keuangan daerah

yang berbasis akrual yang tertuang dalam Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 24 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Pemerintah Daerah dan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 53 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah. Dengan adanya dinamika perkembangan dlam

pelaksanaan akuntansi keuangan daerah berbasis akrual sebagaimna diatur dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah,

maka Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 24 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi

Pemerintah Daerah telah disesuaikan denga terbitnya Peratuan Bupati Kulon Progo Nommor 69 Tahun

2015.

Untuk selanjutnya, juga telah diselenggarakan sosialisasi tentang penerapan akuntansi berbasis

akrual kepada seluruh pihak-pihak yang terkait dalam penatausahaan dan pengelolaan keuangan daerah,

diklat tentang penerapan akuntansi berbasis akrual, serta pelatihan penggunaan SIMDA Keuangan berbasis

akrual bagi seluruh pelaksana SIMDA di SKPD.

Dengan berubahnya kebijakan akuntansi ke basis akrual, atas Neraca per 31 Desember 2015 telah

dilakukan restatement atau penyajian kembali.


31

BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1 Penjelasan Pos - Pos Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

5.1.1 Pendapatan-LRA

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo merupakan Organisasi Pemerintah Daerah yang

menerima pendapatan retribusi daerah dari Izin Gangguan (HO). Sampai dengan akhir semester II (29

Desember 2017) penerimaan pendapatan adalah sebagai berikut :

Uraian

Sebelum Perubahan APBD Sesudah Perubahan APBD Realisasi 2016

(Rp) Target (Rp) Realisasi Sem. I

2017(Rp)

Target (Rp) Realisasi Sem. II

2017 (Rp)

Pemberian Izin

Gangguan tempat

Usaha / Kegiatan

kepada Orang Pribadi

- LRA

53.927.000,00 44.962.500,00 44.962.500,00 44.962.500,00 245.190.000

Jumlah 53.927.000,00 44.962.500,00 44.962.500,00 44.962.500,00 245.190.000

Realisasi pendapatan Retribusi Izin Gangguan sampai dengan akhir Semester I Tahun 2017 (30 Juni

2017)adalah Rp.44.962.500 atau 83,37 % dari target retribusi 2017 Rp.53.927.000,-, setelah

perubahan APBD realisasi pendapatan retribusi izin gangguan adalah Rp.44.962.500 atau 100 % dari

target retribusi perubahan APBD Rp 44.962.500.

Dengan adanya Surat Edaran Gubernur DIY no 4/SE/IV/2017 bertanggal surat 26 Mei 2017

tentang TindakLanjut Pencabutan Ketentuan mengenai Penyelenggaraan Izin Gangguan maka

menurut butir 1, yang menyebutkan pelayanan permohonan Izin Gangguan agar dihentikan,

makapenarikan retribusi Izin Gangguan juga dihentikan. Dengan demikian mulai tanggal tersebut tidak

ada lagi penerimaan pendapatan dari retribusi izin gangguan.

5.1.2 Belanja

Belanja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo meliputi Belanja Langsung dan Belanja Tidak

Langsung, dengan komposisi belanja Tahun Anggaran 2017 sebagai berikut :

Belanja

Sebelum Perubahan APBD Setelah Perubahan APBD

Realisasi 2016 (Rp) Anggaran (Rp) Realisasi Sem.I

2017(Rp)

Anggaran (Rp) Realisasi Sem. II

2017(Rp)

Belanja

Operasi

2.898.542.664 987.773.950 2.746.200.596,38 2.696.940.671,00 1.936.383.953,00

Belanja

Modal 724.583.500 377.722,250

806.262.800,00 791.719.500,00 768.157.500,00

Jumlah 3.623.126.164 1.365.496.200 3.552.463.396,38 3.488.660.171,00 2.704.541.453,00


32

Realisasi belanja sampai dengan akhir Semester II tahun anggaran 2017 sebesar Rp

3.488.660.171,00 atau 98,39% dari anggaran sebesar Rp.3.552.463.396,38,00.

5.1.2.1 Belanja Operasi

Belanja Operasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo meliputi Belanja Pegawai dan

Belanja Barang dan Jasa, dengan realisasi sampai dengan akhir semester IItahun anggaran 2017 (29

Desember 2017) adalah sebagai berikut :

Belanja

Operasi :

Sebelum Perubahan APBD Setelah Perubahan APBD Realisasi 2016

(Rp) Anggaran (Rp) Realisasi Sem. I

2017(Rp)

Anggaran (Rp) Realisasi Sem. II

2017(Rp)

Belanja

Pegawai

1.617.160.064,00 758.487..424,00 1.441.992.996,38 1.423.622.062,00 1.155.703.203,00

Belanja

Barang& Jasa

1.281.382.600,00 229.286.526,00 1.304.207.600,00 1.273.318.609,00 768.157.500,00

Jumlah 1.443.098.664,00 987.773.950,00 2.746.200.596,38 2.696.940.671,00 1.923.860.703,00

Realisasi Belanja Operasi sampai dengan akhir semester II (29 Desember 2017) adalah

Rp.2.696.940.671,00 atau 98,41 % dari anggaran sebesar Rp.2.746.200.596,38 dengan rincian lebih

lanjut :

a. Belanja Pegawai

Realisasi belanja pegawai sampai dengan akhir Semester II (per 29 Desember 2017) sebesar

Rp.1.423.622.062,00 atau 98,91 % dari anggaran Rp.1.441.992.996,38 dengan rincian sebagai

berikut :

Belanja pegawai

Sebelum Perubahan APBD Setelah Perubahan APBD Realisasi 2016

(Rp) Anggaran (Rp) Realisasi Sem.I

2017 (Rp) Anggaran (Rp)

Realisasi Sem.II 2017 (Rp)

Gaji & Tunjangan 1.409.562.714,00 693.109.424,00 1.234.843.871,38 1.223.672.264,00 971.877.503,00

Uang Lembur PNS 21.644.000,00 6.025.000,00 21.644.000,00 21.424.000,00 33.486.200,00

Honorarium PNS 183.257.000,00 59.353.000,00 183.257.000,00 176.277.673,00 123.015.000,00

Honorariu non PNS 0,00 0,00 0,00 0,00 16.720.000,00

Insentif Pemungutan Retribusi Daerah

2.696.350,00 0,00 2.248.125,00 2.248.125,00

10.604.500,00

Jumlah 1.617.160.064,00 758.487.424,00 1.441.992.996,38 1.423.622.062,00 1.155.703.203,00

b. Belanja Barang dan Jasa

Realisasi belanja barang dan jasa sampai dengan akhir Semester II (per 29 Desember 2017)

sebagai berikut :


33

KODE REKENING

Belanja Barang dan Jasa Sebelum Perubahan APBD Setelah Perubahan APBD Realisasi

2016 (Rp) Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi

5 . 2 . 2 . 01 . 01 Belanja Alat Tulis Kantor 22.394.250 9.775.250 22.394.250 20.821.000 17.176.950

5 . 1 . 2 . 01 . 03 Belanja Alat Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering)

122.000 122.000 122.000 122.000 0

5 . 1 . 2 . 01 . 18 Belanja Peralatan Penunjang Pemeriksaan

4.282.200 4.218.000 4.282.200 4.218.000 0

5 . 1 . 2 . 02 . 01 Belanja Bahan Baku Bangunan 21.003.600 10.430.000 21.003.600 18.211.000 10.810.000

5 . 1 . 2 . 02 . 04 Belanja Bahan obat-obatan 35.000 35.000 35.000 35.000 0

5 . 2 . 2 . 02 . 05 Belanja Bahan Kimia dan Pupuk 37.160.200 0 37.160.200 36.630.000 0

5 . 1 . 2 . 02 . 07 Belanja Bahan Percontohan 0 0 0 0 800.000

5 . 1 . 2 . 02 . 08 Belanja Bahan Peralatan Pelatihan/Sosialisasi/Bimtek

3.200.000 1.000.000 3.200.000 3.200.000 0

KODE REKENING

Belanja Barang dan Jasa Setelah perubahan APBD Setelah Perubahan APBD Realisasi

2016 (Rp) Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi 5 . 1 . 2 . 03 . 01 Belanja Telepon 3.000.000 1.110.752 3.000.000 2.498.660 1.993.421

5 . 1 . 2 . 03 . 02 Belanja Air 2.400.000 386.600 2.400.000 1.378.100 1.239.100

5 . 1 . 2 . 03 . 03 Belanja Listrik 5.400.000 4.596.534 15.260.000 12.782.757 17.047.458

5 . 1 . 2 . 03 . 05 Belanja Surat Kabar/Majalah 900.000 450.000 900.000 900.000 900.000

5 . 2 . 2 . 03 . 06 Belanja Kawat /Faksimili /Internet /Intranet/TVKabel/TV Satelit

0 0 1.000.000 985.000 0

5 . 1 . 2 . 03 . 13 Belanja Dokumentasi 22.250.000 19.800.000 22.250.000 21.935.000 2.250.000

5 . 1 . 2 . 03 . 15 Belanja Publikasi 6.100.000 300.000 6.100.000 5.815.000 14.076.400

5 . 1 . 2 . 03 . 23 Belanja Jasa Analisa/ Pemeriksaan Laboratorium

22.700.000 16.725.000 34.180.000 31.062.000 63.110.500

5 . 1 . 2 . 03 . 26 Belanja Jasa Event Organizer / Atrak-si Kesenian

0 0 0 0 20.000.000

5 . 1 . 2 . 03 . 39 Belanja Jasa Tenaga Ahli/ Instruktur/ Narasumber

6.100.000 600.000 6.100.000 6.100.000 6.300.000

5 . 1 . 2 . 03 . 45 Belanja Transportasi dan Akomodasi 9.000.000 2.500.000 9.000.000 8.700.000 0 5 . 1 . 2 . 05 . 01 Belanja Jasa Service 5.160.000 1.224.000 5.160.000 5.159.000 3.324.000

5 . 1 . 2 . 05 . 02 Belanja Penggantian Suku Cadang 23.700.000 2.050.000 23.700.000 23.657.500 9.351.500

5 . 1 . 2 . 05 . 03 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas

77.604.000 30.543.590 77.604.000 77.603.031 53.243.496

5 . 1 . 2 . 05 . 05 Belanja Pajak Kendaraan Bermotor 3.224.000 2.108.100 3.709.000 3.411.300 3.103.200

5 . 1 . 2 . 06 . 01 Belanja Cetak 6.052.000 970.000 6.052.000 6.052.000 2.063.000

5 . 1 . 2 . 06 . 02 Belanja Penggandaan 18.321.350 5.620.400 18.321.350 18.316.800 16.155.075

5 . 2 . 2 . 08 . 01 Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat 1.800.000 0 1.800.000 1.800.000 0

5 . 1 . 2 . 11 . 01 Belanja Makanan & Minuman Hari- an Pegawai

12.200.000 2.600.000 12.200.000 10.580.000 13.408.000

5 . 1 . 2 . 11 . 02 Belanja Makan & Minum Rapat 101.352.000 40.476.000 99.112.000 95.228.000 79.421.000

5 . 2 . 2 . 11 . 03 Belanja Makan& Minum Tamu 4.200.000 0 4.200.000 980.000 0

5 . 1 . 2 . 11 . 04 Belanja Makan& Minum Pelatihan 9.856.000 2.128.000 12.096.000 11.976.000 16.466.000 5 . 1 . 2 . 13 . 01 Belanja Pakaian Kerja Lapangan 1.962.600 1.962.600 1.962.600 1.962.600 0

5 . 1 . 2 . 15 . 01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah

46.065.000 7.955.000 46.065.000 42.930.000 41.995.000

5 . 1 . 2 . 15 . 02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 138.075.400 12.590.200 138.075.400 137.887.671 89.727.350


34

5 . 1 . 2 . 20 . 01 Belanja Barang yg akan diserahkan kepada Masyarakat

0 0 0 0 177.009.300

5 . 2 . 2 . 17 . 01 Belanja Kursus-Kursus Singkat/Pelatihan

6.000.000 0 6.000.000 6.000.000 6.000.000

5 . 2 . 2 . 19 . 02 Belanja Jasa Konsultansi Perenca-naan

0 0 0 0 48.900.000

5 . 2 . 2 . 21 . 01 Belanja Jasa Konsultansi Penelitian 70.000.000 0 70.000.000 69.894.000 0

5 . 2 . 2 . 28 . 01 Belanja Hadiah Atas Prestasi 3.525.000 0 3.525.000 2.574.000 0

5 . 2 . 2 . 30 . 01 Belanja Upah Tenaga Kerja/ Tenaga Lainnya

86.580.000 41.952.000 86.580.000 85.380.000 24.860.000

5 . 2 . 2 . 34 . 01 Belanja Hibah Barang/Jasa yg Diserahkan Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga

288.575.000 0 288.575.000 286.110.190 0

5 . 2 . 2 . 35 . 01 Belanja Bantuan Sosial Barang yg Diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat

191.583.000 5.057.500 191.583.000 190.923.000 0

5 . 2 . 2 . 37 . 01 Belanja Uang Untuk Diberikan Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat

19.500.000 0 19.500.000 19.500.000 30.000.000

JUMLAH

1.281.382.600 229.286.526 1.304.207.600 1.273.318.609 770.730.750

5.1.2.2 Belanja Modal

Belanja modal Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo terdiri dari Belanja Peralatan dan

Mesin; Belanja Gedung dan Bangunan; Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan;serta Belanja Aset Tetap

Lainnya, dengan realisasi pada akhir Semester II Tahun Anggaran 2017 sebagai berikut :

Kode Rekening

Belanja Modal


Realisasi 2016

Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi

5 . 2 . 2 . 14 . 14 Belanja Modal Peralatan & Mesin - Pengadaan Alat Penyimpanan Perlengkapan Kantor

0,00 0,00 0,00 0,00 4.575.000,00

5 . 2 . 2 . 16 . 05 Belanja Modal Peralatan & Mesin - Pengadaan Peralatan Personal Komputer

0,00 0,00 0,00 0,00 2.600.000,00

5 . 2 . 2 . 18 . 01 Belanja Modal Peralatan & Mesin - Pengadaan PeralatanStudio Visual

0,00 0,00 0,00 0,00 14.450.000,00

5 . 2 . 3 . 26 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman

5.175.000,00 5.150.000,00 5.175.000,00 5.150.000,00 0,00

5 . 2 . 3 . 27 . 05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya

53.200.000,00 0,00 53.200.000,00 52.800.000,00 0,00

5 . 2 . 3 . 28 . 04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin

51.224.000,00 44.425.000,00 51.224.000,00 44.425.000,00 16.850.000,00

5 . 2 . 3 . 28 . 06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use)

25.000.000,00 24.900.000,00 25.000.000,00 24.900.000,00 78.666.500,00

5 . 2 . 3 . 30 . 06 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Tamu di Ruangan Pejabat

15.125.000,00 15.125.000,00 15.125.000,00 15.125.000,00 0,00

5 . 2 . 2 . 23 . 01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Kimia Air

0,00 0,00 0,00 0,00 31.445.000,00


35

5 . 2 . 3 . 36 . 63 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lainnya

188.425.000,00 0,00 188.425.000,00 186.435.000,00 0,00

5 . 2 . 3 . 49 . 01 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Kantor

18.078.500,00 17.833.000,00 18.078.500,00 17.833.000,00 0,00

5 . 2 . 3 . 49 . 27 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja Lainnya

49.500.000,00 48.952.000,00 49.500.000,00 48.952.000,00 0,00

5 . 2 . 3 . 53 . 03 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Taman

99.345.000,00 4.717.250,00 181.024.300,00 178.729.500,00 271.260.000,00

5 . 2 . 3 . 71 . 01 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah Organik

119.086.000,00 118.295.000,00 119.086.000,00 119.045.000,00 15.000.000,00

5 . 2 . 3 . 88 . 01 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Tanaman Perkebunan

100.425.000,00 98.325.000,00 100.425.000,00 98.325.000,00 333.311.000,00

Jumlah 724.583.500,00 377.722.250,00 806.262.800,00 791.719.500,00 768.157.500,00

5.2 Penjelasan Pos-pos Laporan Operasional

5.2.1 Pendapatan-LO

Adapun Pendapatan – LO per 29 Desember 2017 pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo yaitu :


Uraian Target (Rp) Realisasi Sem.I 2017(Rp)

Target (Rp) Realisasi Sem.II

2017(Rp)

Lebih / Kurang

(Rp)

Realisasi 2016 (Rp)

Pemberian Izin Gangguan tempat Usaha / Kegiatan kepada Orang Pribadi - LO

53.927.000 44.962.500 44.962.500 44.962.500 0,00 245.190.000

Jumlah 53.927.000 44.962.500 44.962.500 44.962.500 0,00 245.190.000

Realisasi capaian pendapatan sampai dengan akhir semester II TA 2017 (29 Desember 2017) adalah

Rp.44.962.500,00 atau 100,00 % dari target pendapatan setelah perubahan APBD 2017

Rp.44.962.500,00.

5.2.2 Beban

Beban Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo tahun anggaran 2017 meliputi Beban

Pegawai-LO, Beban Persediaan, Beban Jasa, Beban Pemeliharaan, dan Beban Perjalanan Dinas

dengan rincian sebagai berikut :

Kode Rekening

Beban-beban Sem. I 2017 (Rp) Sem.II 2017 (Rp) 2016 (Rp)

9.1.1 Beban Pegawai - LO 712.009.424,00 1.423.622.062,00 1.155.703.203,00

9.1.2 Beban Persediaan 88.409.750,00 550.279.030,00 197.181.450,00

9.1.2 Beban Jasa 156.601.815,00 413.489.160,00 323.542.817,00

9.1.2 Beban Pemeliharaan 39.442.461,00 109.830.831,00 79.832.196,00

9.1.2 Beban Perjalanan Dinas 23.095.200,00 178.208.671,00 131.722.350,00

9.1.7 Beban Penyusutan & Amortisasi 0,00 -9.788.890,00 119.316.484,84

Jumlah 1.019.558.650,00 2.665.460.864,00 2.007.298.500,84


36

5.2.2.1 Beban Pegawai-LO

Beban pegawai-LO pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo per 29 Desember 2017

dengan rincian sebagai berikut :

Kode Rekening

Beban Pegawai - LO Sem. I 2017 (Rp) Sem. II 2017 (Rp) 2016 (Rp)

9.1.1.01 Beban Gaji dan Tujangan - LO 693.109.424,00 1.373.274.937,00 971.877.503,00

9.1.1.07.01 Beban Uang Lembur PNS - LO 6.025.000,00 21.424.000,00 33.486.200,00

9.1.1.11.01 Beban Honorarium PNS 12.875.000,00 26.675.000,00 123.015.000,00

9.1.1.11.0 Beban Honorarium non PNS 0,00 0,00 16.720.000,00 9.1.1.06.29 Beban Insentif Pemungutan

Retribusi Daerah - LO 0,00 2.248.125,00 10.604.500,00

Jumlah 712.009.424,00 1.423.622.062,00 1.155.703.203,00

5.2.2.2 Beban Persediaan

Beban persediaan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo per 29 Desember 2017

adalah sebesar Rp.550.279.030,00 dengan rincian sebagai berikut :

No. Rekening Beban Persediaan

Sem. I 2017 (Rp) Sem.II 2017 (Rp) 2016 (Rp)

9.1.2.01 Beban Bahan Pakai Habis 15.462.250,00 25.402.800,00 17.309.150,00

9.1.2.02 Beban Persediaan Bahan / Material 11.465.000,00 59.665.000,00 800.000,00

9.1.2.06 Beban Cetak dan Penggandaan 7.190.400,00 24.368.800,00 2.063.000,00

9.1.2.11 Beban Makanan & Minuman 47.272.000,00 118.764.000,00 0,00

9.1.2.13 Beban Pakaian Kerja 1.962.600,00 1.962.600,00 0,00

9.1.2.20 Beban Barang untuk diserahkan kepada Masyarakat / Pihak Ketiga

5.057.500,00 320.115.830,00 177.009.300,00

Jumlah 88.409.750,00 550.279.030,00 197.181.450,00

5.2.2.3Beban Jasa

Beban jasa pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo per 29 Desember 2017 sebagai berikut :

Kode Rekening

Beban Jasa Sem. I 2017

(Rp) Sem.II 2017

(Rp) 2016 (Rp)

9.1.2.03 Beban jasa kantor 91.436.815,00 167.940.360,00 323.542.817,00

9.1.2.08 Beban Sewa Sarana Mobilitas 0,00 1.800.000,00 0,00

9.1.2.19 Beban Jasa Konsultansi Penelitian 0,00 69.894.000,00 0,00

9.1.2.23 Beban Kursus-kursus Singkat/ Pelatihan 0,00 6.000.000,00 0,00 9.1.2.27 Beban Uang untuk diberikan kepada Pihak

Ketiga 0,00 19.500.000,00 0,00

9.1.2.32 Beban Hadiah atas Prestasi 0,00 2.574.000,00 0,00


37

9.1.2.25 Beban Honorarium PNS - LO 62.665.000,00 137.080.800,00 0,00

9.1.2.37 Beban Transportasi dan Akomodasi 2.500.000,00 8.700.000,00 0,00

Jumlah 156.601.815,00 413.489.160,00 323.542.817,00

5.2.2.4. Beban Pemeliharaan

Beban pemeliharaan pada Dinas LH Kabupaten Kulon Progo per 29 Desember 2017 sebagai berikut :

No. Rekening

Beban Pemeliharaan - LO Sem. I 2017 (Rp) Sem. II 2017

(Rp) 2016 (Rp)

9.1.2.05.01 Beban Jasa Service 1.224.000,00 5.159.000,00 3.324.000,00

9.1.2.05.02 Beban Penggantian Suku Cadang 2.050.000,00 23.657.500,00 9.351.500,00

9.1.2.05.03 Beban Bahan Bakar Minyak/Gas/Pelumas

34.060.361,00 77.603.031,00 53.243.496,00

9.1.2.05.05 Beban Pajak Kendaraan Bermotor 2.108.100,00 3.411.300,00 3.103.200,00

9.1.2.02.01 Beban Persediaan Bahan Baku Bangunan

0,00 0,00 10.810.000,00

Jumlah 39.442.461,00 109.830.831,00 79.832.196,00

5.2.2.5. Beban Perjalanan Dinas

Beban perjalanan dinas pada DLH Kabupaten Kulon Progo per 29 Desember 2017 sebagai berikut :

Kode Rekening

Beban Perjalanan Dinas Sem. I 2017

(Rp) Sem. II 2017

(Rp) 2016 (Rp)

9.1.2.15.01 Beban Perjalanan Dinas Dalam Daerah 9.685.000,00 42.930.000,00 42.485.000,00

9.1.2.15.02 Beban Perjalanan Dinas Luar Daerah 13.410.200,00 135.278.671,00 89.237.350,00

Jumlah 23.095.200,00 178.208.671,00 131.722.350,00

5.2.2.6 Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban penyusutan dan amortisasi pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo per 29

Desember 2017 adalah sebesar Rp - 9.788.890,00.

5.2.3Surplus/ Defisit-LO

Surplus/ defisit-LO padaDinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo per 29 Desember

2017adalah sebesar Rp. -3.444.688.700,42


38

5.3. NERACA

5.3.1. Aset

5.3.1.1. Aset Lancar

Aset lancar pada OPD Dinas Lingkungan Hidup sampai dengan akhir Semester II TA 2017

(29 Des 2017) meliputi kas, dan persediaan.

Aset Lancar 30 Juni 2017 29 Des 2017 31 Des 2016

Kas di bendahara penerimaan 0,00 0,00 0,00 Kas di bendahara pengeluaran 48.609.677,00 7.075.339,00 578.300,00 Persediaan 1.432.500,00 486.250,00 241.800,00

Piutang Retribusi 0,00 0,00 0,00

Piutang Lain-lain 0,00 0,00 0,00

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih- Piutang Pajak 0,00 0,00 0,00

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Lainnya 0,00 0,00 0,00

Jumlah aset lancar 50.042.177,00 7.561.589,00 820.100,00

1. Kas

Akun ini menggambarkan saldo kas yang berada di Bendahara OPD Dinas Lingkungan Hidup, baik

bendahara penerimaan maupun bendahara pengeluaran baik berbentuk uang tunai, dana yang

ditempatkan di bank dalam bentuk rekening giro, tabungan maupun deposito. Pada neraca per 29 Des

2017 saldo kas tunai di bendahara penerimaan berjumlah nihil. Sedangkan pada bendahara

pengeluaran terdapat saldo kas berjumlah Rp.7.075.339,00 yang terdiri dari Utang Pajak PFK 2017

sebesar Rp.405.012 dan disetor pada tahun 2018 (fotokopi Bukti setor disertakan pada Lampiran).

Disamping itu pada kas bendahara pengeluaran terdapat kas sebesar Rp.6.670.327,00 merupakan

pengembalian kelebihan belanja sebagai tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Inspektorat

Daerah Kabupaten Kulon Progo terhadap pelaksanaan anggaran DLH TA.2017. Seluruh penerimaan

pada bendahara penerimaan maupun bendahara pengeluaran telah disetor ke Kas Daerah.

. 2.Persediaan

Akun ini menggambarkan jumlah persediaan barang yang mempunyai sifat habis pakai dengan

maksud untuk mendukung kegiatan operasional dinas. Sisa persedian dari tahun 2016 senilai

Rp.241.800,00 telah habis digunakan pada bulan Januari 2017. Pada awal tahun 2017 dilakukan

pembelanjaan persediaan, dan digunakan untuk operasional dinas sehingga pada akhir Semester I TA

2017 (30 Juni 2017) di DLH Kulon Progo masih terdapat sisa persediaan senilai Rp.1.432.500,00dan

pada akhir tahun 2017 terdapat sisa persediaan sebesar Rp.486.250,00 berupa alat tulis kantor. Untuk

lebih jelasnya kondisi persediaan pada TA 2017 sebagai berikut:

Jenis persediaan 30 Juni 2017 (Rp) 29 Des 2017 31 Des 2016 (Rp)

Alat Tulis Kantor 1.208.500,00 486.250,00 241.800,00

Persediaan Bahan diklat / kursus 0,00 0,00 0,00


39

Persediaan Alat Elektronik 0,00 0,00 0,00

Persediaan Bahan obat-obatan 0,00 0,00 0,00

Persediaan Bahan Kimia 0,00 0,00 0,00

Persediaan Bahan Pakaian Kerja 0,00 0,00 0,00

Barang yang akan diserahkan kepada nasyarakat /pihak ketiga

0,00 0,00 0,00

Barang Cetakan 224.000,00 0,00 0,00

Jumlah Persediaan 1.432.500,00 486.250 241.800,00

5.3.1.2. ASET TETAP

Akun ini menggambarkan saldo aset tetap berwujud yang mempunyai masa manfaat

lebih dari satu tahun dan digunakan dalam kegiatan dinas atau dimanfaatkan oleh masyarakat

umum. Aset tetap pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo pada akhir

Semester II (29 Des 2017) adalah sebagai berikut

No. Uraian 30 Juni 2017 29 Des 2017 31 Des 2016

1. Tanah 0,00 0,00 0,00

2. Peralatan dan Mesin 1.588.442.522,00 2.138.205.041,00 1.586.214.668,00

3. Gedung dan Bangunan 1.412.727.857,00 1.360.879.971,00 1.673.673.641,00

4. Jalan, Irigasi dan Jaringan 67.092.280,00 63.431.908,00 67.092.280,00

5. Aset Tetap Lainnya 626.871.218,00 634.001.457,00 880.258.314,00

6. Konstruksi dalam pengerjaan

48.900.000,00 48.900.000,00 48.900.000,00

7. Akumulasi Penyusutan (1.564.328.565,00) (250.672.192) (1.656.559.561,58)

Jumlah 2.179.705.312,00 3.994.746.185 2.599.579.341,42

Adapun rincian aset tetap sebagai berikut :

1. Tanah

Aset berupa tanah per 29 Desember 2017 mempunyai saldo Rp.0,00 karena

lahan perkantoran yang ditempati Dinas LH Kulon Progo merupakan aset

pemerintah kabupaten yang pengelolaannya dilaksanakan oleh PemKab.

No. Kode Uraian 30 Juni 2017 31 Des 2016

01 Tanah 0,00 0,00

01 Tanah 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00

2. Peralatan dan Mesin

Saldo peralatan dan mesin per 29 Des 2017 adalah Rp.2.138.205.041,00 dengan

perincian sebagai berikut :

No. Kode Uraian 30 Juni 2017 29 Des 2017 31 Des 2016


40

02. Mesin & Peralatan

02 Alat-alat besar 0,00 0,00 0,00

03 Alat-alat angkutan 636.594.955,00 636.594.955,00 636.594.955,00

04 Alat bengkel dan alat ukur 1.250.000,00 1.250.000,00 1.250.000,00

05 Alat-Alat Pertanian /

Peternakan 5.150.000 5.150.000 0,00

06 Alat studio dan komunikasi 1.250.000,00 1.250.000,00 1.250.000,00

07 Alat-alat kantor & r.tangga 434.550.567,00 797.878.086,00 437.472.713,00

08 Alat-Alat Kedokteran 0,00 0,00 0,00

09 Alat-alat laboratorium 509.647.000,00 696.082.000,00 509.647.000,00

10 Alat-alat keamanan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 1.588.442.522,00 2.138.205.041,00 1.586.214.668,00

Saldo peralatan dan mesin per 29 Des 2017 yang mengalami perubahan dari saldo 31

Des 2016 adalah : 1. Saldo alat-alat pertanian & peternakan

2. Saldo alat-alat kantor & rumah tangga

3. Saldo alat-alat laboratorium

Ad.1.Saldo alat-alat pertanian dan peternakan 2017 bertambah Rp.5.150.000,00 dari

saldo per 31 Des 2016 Rp. 0,00 menjadi Rp.5.150.000,00 per 29 Des 2017

karena ada penambahan aset berupa belanja modal peralatan dan mesin berupa

alat pemeliharaan taman yaitu 2 unit mesin pemotong rumput (@ Rp 2.575.000,-).

No

Uraian Jumlah (unit)

Harga satuan

Nilai (Rp) Keterangan

1 Penambahan Asset 5.150.000

Pengadaan/Belanja Modal APBD

1. Belanja modal mesin

pemotong rumput 2 2.575.000 5.150.000 Intrakomptabel

Ad. 2. Saldo alat-alat kantor dan rumah tangga mengalami perubahan dari per 31 Des

2016 Rp.437.472.713,00 menjadi Rp.797.876.516,00 per 29 Des 2017 atau

bertambah saldonya sejumlah Rp.360.403.803,00berupapenambahan maupun

pengurangan aset (lihat lampiran Catatan Atas Laporan Aset (catatan perubahan

data/nilai asset) dengan rincian sebagai berikut :

No Uraian Jumlah (unit)

Harga satuan (Rp)


Penambahan Asset


1. Zice 1 15.125.000 15.125.000 Intrakomptabel

2. AC Split 5 8.885.000 44.425.000 Intrakomptabel

3. Sound System 1 24.900.000 24.900.000 Intrakomptabel

4. Tower Penampung Air (laboratorium DLH)

1 7.474.000 7.474.000 Intrakomptabel


41

5. Canopy 1 10.359.000 10.359.000 Intrakomptabel

6. Pagupon (Alun-Alun Wates) 8 80.820.000 80.820.000 Intrakomptabel

7. Komposter 50 15.972.000 15.972.000 Intrakomptabel

8. Bak Sampah 3 R 100 90.935.000 90.935.000 Intrakomptabel

9. Bak Sampah Taman 29 11.733.893 11.733.893 Intrakomptabel

10 Bak Sampah Taman 1 404.107 404.107 Intrakomptabel

11. Pergola Taman Merokok Kemenag Kulon Progo

1 9.401.180 9.401.180 Intrakomptabel

12. Pergola Taman Merokok Polres Kulon Progo

1 8.807.200 8.807.200 Intrakomptabel

13. Pergola Taman Merokok Polres Kulon Progo

1 5.294.569 5.294.569 Intrakomptabel

14. Genset 5,5 KVA 1

52.800.000 52.800.000 Intrakomptabel

Jumlah Penambahan Aset 378.450.949

Pengurangan Asset

a. Usulan

Penghapusan Asset

Penghapusan Th 2017 :

Aset Intrakomptabel : 9.669.700

1. Mesin absen / fingerscan 1 2.544.700 2.544.700 Intrakomptabel

2. Printer A3 1 3.650.000 3.650.000 Intrakomptabel

3. UPS 5 695.000 3.475.000 Intrakomptabel

Aset ekstrakomptabel

225.000

1. Kipas Angin 1 5.000 5.000 ekstrakomptabel

2. Kipas Angin 1 150.000 150.000 ekstrakomptabel

3. Kursi kerja tanganan 1 70.000 70.000 Ekstrakomptabel

b. Mutasi ke unit/SKPD

lain

8.377.446

Diserahkan Asset ke Dinas Pekerjaan Umum :

1. Pergola sederhana Taman Hijau Teteg Kulon

1 833.695 833.695 Intrakomptabel

2. Gril besi Taman Jl. Sugiman 1 3.056.882 3.056.882 Intrakomptabel

3. Pemasangan pagar BRCTaman Adhyaksa

1 4.486.869 4.486.869 Intrakomptabel

Sehingga saldo alat kantor dan rumah tangga dihitung sebagai berikut :


42

Saldo alat kantor & r.tangga (intra) 2017= Saldo 2016 (intra) + Penambahan aset (intra) -

Pengurangan aset (intra)

= 437.472.713 + 378.450.949- 9.669.700 -

8.377.446

= 797.876.516

Ad.3.Saldo alat-alat laboratorium bertambah Rp.186.435.000dari saldo per 31 Des 2016 Rp.

509.647.000,00 menjadi Rp.696.082.000,00 per 29 Des 2017 karena ada penambahan aset

berupa belanja modal peralatan dan mesin berupa alat – alat lab dan genset.

No

Uraian Jumlah (unit)

Harga satuan Nilai (Rp) Keterangan

Penambahan Asset


1. Spektrofotometer double

beam 1 151.163.750 151.163.750 Intrakomptabel

2. Autoclav elektrik 1 26.423.750 26.423.750 Intrakomptabel

3. Mini sound level 1 7.668.750 7.668.750 Intrakomptabel

4. Botol steril dengan

pemberat 1 1.178.750 1.178.750 Intrakomptabel


Saldo Alat – alat laboratorium =

Saldo 2016 + Penambahan Aset – Pengurangan Aset

= 509.647.000 + 186.435.000 – 0 = 696.082.000

4. Gedung dan Bangunan

Saldo gedung dan bangunan pada Semester II (per 29 Des 2017) sebagai berikut:

No. Kode Uraian 30 Juni 2017 29 Des 2017 31 Des 2016

03. Gedung dan bangunan

11 Bangunan gedung 1.412.727.857,00 1.360.879.971 1.673.673.641,00

12 Bangunan monumen 0,00 0,00 0,00

Jumlah 1.412.727.857,00 1.360.879.971 1.673.673.641,00

Saldo bangunan gedung per 29 Des 2017 Rp. 1.360.879.971,00 mengalami

pengurangan saldo sebesar Rp. 312.793.670,00 dari saldo 31 Desember 2016 Rp.

1.673.673.641,00 karena ada penambahan aset maupun pengurangan aset berupa

penyerahan aset taman dari Dinas LH ke Dinas PUPKP dengan rincian sebagai berikut :

No. Uraian / Keterangan Nilai (Rp) Keterangan

PENAMBAHAN ASET

1. Pengadaaan / Belanja Modal :

1. Taman Merokok Kantor

Kemenag Kulon Progo

37.173.035 Intrakomptabel

2. Taman Merokok Polres

Kulon Progo



43

2. Rehab / Renovasi / Pemeliharaan :

1. Gedung Kantor 48.952.000 Intrakomptabel


PENGURANGAN ASET

Mutasi ke Unit / SKPD lain :

3. Diserahkan Asset ke Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Prasarana Pemukiman Kab.Kulon Progo

. 1. Taman Hijau Pertigaan Teteg

Kulon


2. Taman Hijau BBI, Pengasih 45.701.474 Intrakomptabel

3. Taman Hijau depan Pegadaian 29.493.647 Intrakomptabel

4. Taman Hijau Jl. Sugiman 79.203.965 Intrakomptabel

5. Taman Hijau Jl. Adhiyaksa 37.538.007 Intrakomptabel

6. Penyempurnaan Taman

Pegadaian


7. Taman Hijau Jl. Sugiman III 128.690.916 Intrakomptabel

8. Taman Hijau depan BPBD 41.522.335 Intrakomptabel

Jumlah Pengurangan Aset 431.159.035

Saldo bangunan gedung = Saldo 2016 + Penambahan Aset –

Pengurangan Aset

=1.673.673.641,00 + 118.365.365 - 431.159.035 = 1.673.673.641,00 -312.793.670 =1.360.879.971,00

5. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan pada Semester II (per 29 Des 2017) dengan rincian

sebagai berikut:

No Kode Uraian 30 Juni 2017

(Rp) 29 Des 2017

(Rp) 31 Des 2016

04 Jalan, Irigasi dan Jaringan

13 Jalan dan Jembatan 0,00 0,00 0,00

14 Bangunan Air / Irigasi 34.889.330,00 31.228.958,00 34.889.330,00 0

15 Instalasi 32.202.950,00 32.202.950,00 32.202.950,00

16 Jaringan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 67.092.280,00 63.431.908,00 67.092.280,00


44

Saldo Bangunan Air / Irigasi per 29 Des 2017(Rp.31.228.958,00) mengalami

pengurangan sebesar Rp.3.660.372,00 dari saldo 2016(Rp.34.889.330,00) berupa

pengurangan aset karena diserahkan kepada Dinas PUPKP Kulon Progo sebagai berikut

:

No. Uraian / Keterangan Nilai (Rp) Keterangan

PENAMBAHAN ASET

Jumlah Penambahan Aset 0

PENGURANGAN ASET

Diserahkan Asset ke Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Prasarana Pemukiman Kab.Kulon Progo :

1. Pralon PVC Saluran Air Bawah Tanah Taman Sugiman


2. Pralon PVC Saluran Drainase Bawah Taman BPBD

539.510 Intrakomptabel

Jumlah Pengurangan Aset 3.660.372

Saldo Bangunan Air/Irigasi = Saldo 2016 + Penambahan Aset – Pengurangan Aset

= 34.889.330 + 0 - 3.660.372 = 31.228.958

6. Aset Tetap Lainnya

Saldo aset tetap lainnyapada Semester II (per 29 Des 2017) sebagai berikut:

No Kode Uraian 30 Juni 2017 29 Des 2017 31 Des 2016

05 Aset Tetap Lainnya

17 Buku Perpustakaan 0,00 0,00 0,00

18 Barang Bercorak Kesenian / Kebudayaan

0,00 0,00 0,00

19 Hewan, Ternak dan Tumbuhan

626.871.218,00 634.003.027 880.258.314,00

Jumlah 626.871.218,00 634.003.027 880.258.314,00

Saldo Aset Tetap Lainnya per 29 Des 2017 Rp.634.003.027,00 berupa tumbuhan yaitu

pohon perindang tepi jalan mengalami pengurangan saldo sebesar Rp.246.255.287,- dari

saldo per 31 Desember 2016 Rp.880.258.314,- karena ada penambahan aset maupun

pengurangan aset berupa penyerahan aset tanaman taman dari Dinas LH ke Dinas

PUPKP dengan rincian sebagai berikut :

No. Uraian Jumlah (paket)

Harga satuan (Rp)

Nilai (Rp)

PENAMBAHAN ASET


45

Pengadaan / Belanja Modal APBD :

1. Pohon Bisbul (Perindang jalan) 1 24.581.250 24.581.250

2. Pohon Tanjung (Perindang jalan) 1 24.581.250 24.581.250

3. Pohon Tabebuia chrisantha (Perindang jalan)

1 24.581.250 24.581.250

4. Pohon Bintaro (Perindang jalan) 1 24.581.250 24.581.250

5. Tanaman Taman Merokok Kemenag Kulon Progo

1 2.815.608 2.814.038

6. Tanaman Taman Merokok Polres Kulon Progo

1 3.377.578 3.377.578

Jumlah Penambahan Aset 104.518.186 104.516.616

PENGURANGAN ASET

Mutasi ke Unit / SKPD lain

Diserahkan Asset ke Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan & Prasarana Pemukiman

1. Tanaman Taman Hijau Pertigaan Teteg Kulon

1 29.779.993 29.779.993

2. Tanaman Taman Hijau Balai Benih Ikan, Pengasih

1 37.093.145 37.093.145

3. Tanaman Taman Hijau depan Pegadaian

1 28.148.656 28.148.656

4. Tanaman Taman Hijau Jl. Sugiman 1 75.895.764 75.895.764

5. Tanaman Taman Hijau Jl. Adhiyaksa

1 50.844.830 50.844.830

6. Tanaman Taman Penyempurnaan depan Pegadaian

1 31.624.708 31.624.708

7. Tanaman Taman Hijau Jl. Sugiman III

1 73.170.732 73.170.732

8. Tanaman Taman Depan BPBD 1 24.215.645 24.215.645

Jumlah Pengurangan Aset

350.773.473 350.773.473

Saldo Aset Tetap lainnya = Saldo 2016 + Penambahan Aset – Pengurangan Aset

=880.258.314 +104.518.186 -350.773.473 =880.258.314 - 246.255.287 =634.003.027

7. Konstruksi dalam pengerjaan

Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 29 Des 2017tidak mengalami perubahan

dibandingkan saldo 2016 yaitu Rp. 48.900.000,00 dengan rincian sebagai berikut :

No Kode Uraian 29 Des 2017 (Rp) 31 Des 2016 (Rp)


46

06 Konstruksi dalam pengerjaan

20 Konstruksi dalam pengerjaan 48.900.000,00 48.900.000,00

Aset konstruksi dalam pengerjaan yang dimiliki Dinas LH Kulon Progo adalah berupa 1

dokumen Detailed Enginer Design (DED) Taman Bermain Gerbosari, Samigaluh.

8. Akumulasi Penyusutan

Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat

disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Nilai

penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai tercatat aset

tetap dalam neraca. Akumulasi penyusutan per 29 Desember 2017 adalah Rp.

250.672.192,00.

No. Nama Golongan

Barang Nilai Perolehan

Penyusutan

periode ini

Akumulasi

Penyusutan

31 Des 2017

Nilai Buku

1 Tanah 0 0 0 0

2 Peralatan dan Mesin 2.138.205.041 0 0 2.138.205.041

3 Gedung dan

Bangunan 1.360.879.971 11.879.422 250.672.192 1.110.207.779

4 Jalan, Irugasi dan

Jaringan 63.431.908 0 0 63.431.908

5 Asset tetap lainnya 634.001.457 0 0 634.001.457

6 Konstruksi dalam

pengerjaan 48.900.000 0 0 48.900.000

JUMLAH 4.245.418.377 11.879.422 250.672.192 3.994.746.185

Aset Tetap Intrakomptabel, Ekstrakomptabel dan Total

1. Aset tetap Intrakomptabel

Adapun saldo aset tetap per 29 Des 2017 yang tercatat dalam Neraca yakni aset

tetap intrakomptabel (yaitu aset tetap yang mempunyai nilai Rupiah tidak kurang dari

Rp.10.000.000,00/unit untuk tanah dan atau gedung, atau tidak kurang dari

Rp.250.000,00/unit untuk mesin dan atau peralatan) adalah sebesar Rp.,4.245.418.377,00

dengan rincian berikut :


47

Gol Kode Bidang Uraian 30 Juni 2017 29 Des 2017 31 Des 2016

01 TANAH Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

02 MESIN & PERALATAN Rp. 1.588.442.522,00 Rp.2.138.203.471,00 Rp. 1.586.214.668,00

02 Alat-alatbesar Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

03 Alat-alatangkutan Rp. 636.594.955,00 Rp. 636.594.955,00 Rp. 636.594.955,00

04 Alat bengkel & alat ukur Rp. 1.250.000,00 Rp. 1.250.000,00 Rp. 1.250.000,00

05 Alat Pertanian/Peternakan Rp. 5.150.000,00 Rp. 5.150.000,00 Rp. 0,00

06 Alat-alat kantor & rumah

tangga Rp. 434.550.567,00 Rp. 797.876.516,00 Rp. 437.472.713,00

07 Alat studio &komunikasi Rp. 1.250.000,00 Rp. 1.250.000,00 Rp. 1.250.000,00

08 Alat-alat Kedokteran Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

09 Alat-alatlaboratorium Rp. 509.647.000,00 Rp.696.082.000,00 Rp. 509.647.000,00

10 Alat-alat Keamanan Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

03 GEDUNG & BANGUNAN Rp.1.412.727.857,00 Rp.1.360.879.971,00 Rp.1.673.673.641,00

11 Bangunan gedung Rp. 1.412.727.857,00 Rp. 1.360.879.971,00 Rp. 1.673.673.641,00

12 Bangunan Monumen Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

04 JALAN, IRIGASI & JARINGAN

Rp. 67.092.280,00 Rp. 67.092.280,00 Rp. 67.092.280,00

13 Jalan&Jembatan Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

14 Bangunan Air / Irigasi Rp. 34.889.330,00 Rp. 31.228.958,00 Rp. 34.889.330,00

15 Instalasi Rp. 32.202.950,00 Rp. 32.202.950,00 Rp. 32.202.950,00

16 Jaringan Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

05 ASET TETAP LAINNYA Rp. 626.871.218,00 Rp. 634.003.027,00 Rp. 880.258.314,00

17 Buku Perpustakaan Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

18 Barang bercorak

kesenian Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

19 Hewan ternak & Tumbuhan

Rp. 626.871.218,00 Rp. 634.003.027,00 Rp. 880.258.314,00

06

KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

Rp. 48.900.000,00 Rp. 48.900.000,00 Rp. 48.900.000,00

Jumlah Rp. 3.744.033.877,00 Rp.4.245.418.377,00 Rp. 4.256.138.903,00

Aset intrakomptabel 2017 yang berubah saldonya dari saldo 2016 antara lain :

1. Alat-alat Pertanian/Peternakan

2. Alat-alat kantor & rumah tangga

3. Alat-alat laboratorium

4. Bangunan gedung

5. Bangunan air / irigasi

6. Hewan ternak dan Tumbuhan


48

2. Aset Tetap Ekstrakomptabel

Aset tetap ekstrakomptabel tidak dicatat dalam Neraca namun diinformasikan

dalam CatatanatasLaporanKeuangan (CaLK) yaitu untuk aset tetap yang tidak

memenuhibatasan minimum kapitalisasi aset, yaitu Rp.10.000.000

untuktanahdanataugedungbangunan; serta Rp.250.000 untukmesindanperalatan.

Gol Kode Bidang

Uraian 30 Juni 2017 29 Des 2017 31 Des 2016

01 TANAH Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00


49

02 MESIN & PERALATAN Rp. 40.085.750,00 Rp. 40.085.750,00 Rp.40.310.750,00


03 Alat-alatangkutan Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp.0,00

04 Alat bengkel & alat ukur Rp. 125.000,00 Rp. 125.000,00 Rp. 125.000,00

05 Alat Pertanian/Peternakan Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00


tangga Rp. 39.830.750,00 Rp. 39.830.750,00 Rp. 40.055.750,00

07 Alat studio &komunikasi Rp. 130.000,00 Rp. 130.000,00 Rp. 130.000,00


09 Alat-alatlaboratorium Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00


03 GEDUNG & BANGUNAN Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

11 Bangunan gedung Rp.0,00 Rp.0,00 Rp. 0,00



Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00


14 Bangunan Air / Irigasi Rp. 0,00. Rp. 0,00. Rp. 0 ,00

15 Instalasi Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

16 Jaringan Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

05 ASET TETAP LAINNYA Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00


18 Barang bercorak



Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp.0,00

06

KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

Jumlah Rp. 40.085.750,00 Rp. 40.085.750,00 Rp. 40.310.750 ,00

Aset tetap ekstrakomptabel per 29 Des2017 mengalami pengurangan saldo

sebesar Rp. 225.000,00 dari saldo tahun 2016 karena pada tahun 2017 ini ada

penghapusan aset ekstrakomptabel dengan rincian sebagai berikut :

No. Uraian Jumlah (unit)

Harga satuan (Rp)


1 Pengurangan Asset

Penghapusan Aset Th 2017 :


50

Alat-alat kantor &rumah tangga ekstra komptabel :

1.Kipas Angin 1 5.000 5.000 ekstrakomptabel

2.Kipas Angin 1 150.000 150.000 ekstrakomptabel

3.Kursi kerja tanganan 1 70.000 70.000 Ekstrakomptabel

Jumlah 225.000

3.Aset Tetap Total

Aset tetap total merupakan penggabungan jumlah antara aset tetap

intrakomptabel dan aset tetap ekstrakomptabel.

Gol Kode Bidang

Uraian 30 Juni 2017 29 Des 2017 31 Des 2016

01 TANAH Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

02 MESIN & PERALATAN Rp. 1.628.528.272,00 Rp. 2.178.290.791,00 Rp. 1.626.525.418,00


03 Alat-alatangkutan Rp. 636.594.955,00 Rp. 636.594.955,00 Rp. 636.594.955,00

04 Alat bengkel & alat ukur Rp. 1.375.000,00 Rp. 1.375.000,00 Rp. 1.375.000,00

05 Alat Pertanian/Peternakan Rp. 5.150.000,00 Rp. 5.150.000,00 Rp. 0,00


tangga Rp. 474.381.317,00 Rp. 837.708.836,00 Rp. 477.528.463,00

07 Alat studio &komunikasi Rp. 1.380.000,00 Rp. 1.380.000,00 Rp. 1.380.000,00


09 Alat-alatlaboratorium Rp. 509.647.000,00 Rp. 696.082.000,00 Rp. 509.647.000,00


03 GEDUNG & BANGUNAN Rp.1.412.727.857,00 Rp.1.360.879.971,00 Rp.1.673.673.641,00

11 Bangunan gedung Rp. 1.412.727.857,00 Rp. 1.360.879.971,00 Rp. 1.673.673.641,00



Rp. 67.092.280,00 Rp. 63.431.908,00 Rp. 67.092.280,00


14 Bangunan Air / Irigasi Rp. 34.889.330,00 Rp. 31.228.958,00 Rp. 34.889.330,00

15 Instalasi Rp. 32.202.950,00 Rp. 32.202.950,00 Rp. 32.202.950,00

16 Jaringan Rp. 0,00 Rp. 0,00 Rp. 0,00

05 ASET TETAP LAINNYA Rp. 626.871.218,00 Rp. 634.001.457,00 Rp. 880.258.314,00


18 Barang bercorak



Rp. 626.871.218,00 Rp. 634.001.457,00 Rp. 880.258.314,00

06 KONSTRUKSI DALAM

PENGERJAAN Rp. 48.900.000,00 Rp. 48.900.000,00 Rp. 48.900.000,00


51

Jumlah Rp. 3.784.119.627,00 Rp. 4.285.504.127,00 Rp. 4.296.449.653,00

BAB VI

PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN

Dengan adanya peninjauan kembali terhadap struktur organisasi dan kelembagaan

di daerah yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten / Kota seluruh Indonesia, maka

sejak Januari 2017 Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo beralih menjadi

Dinas Tipe C, yaitu Dinas Lingkungan Hidup.


52

Dinas Lingkungan Hidup atau disingkat DLH mempunyai fungsi perumusan

kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup, pemberian dukungan atas penyelenggaraan

Pemerintah Daerah di bidang lingkungan hidup, pembinaan dan pelaksanaan tugas di

bidang lingkungan hidup, serta pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati di bidang

lingkungan hidup.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo dibentuk berdasarkan. Peraturan

Bupati Nomor 62 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Fungsi dan

Tugas Serta Tata Kerja pada Dinas Lingkungan Hidup.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, susunan organisasi Dinas Lingkungan

Hidup Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :

1. Kepala Dinas (saat ini diampu oleh seorang Pelaksana Tugas (Plt.)

2. Sekretaris Dinas (sekaligus menjabat sebagai Plt. Kepala Dinas)

3. Bidang Tata Lingkungan

4. Bidang Penaatan dan Pengendalian Pencemaran

BAB VII

P E N U T U P

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo pada tahun anggaran 2017

mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp.3.552.463.396,38 dari jumlah tersebut sampai

dengan akhir Semester II (29 Desember 2017) telah direalisasikan sebesar

Rp.3.495.330.498,00 atau 98,41% dari anggaran yang tersedia. Dana tersebut untuk


53

menunjang pelaksanaan 6 program dan 17 kegiatan yang menjadi tugas pokok dan fungsi

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo, guna menunjang pelaksanaan Stándar

Pelayanan Minimal di bidang Lingkungan Hidup.

Target pendapatan dari retribusi Izin Gangguan pada tahun 2017 setelah perubahan

APBD sebesar Rp.44.962.500,00dengan realisasi capaian retribusi per 29 Desember 2017

adalah Rp.44.962.500,00.atau 100,00% dari target retribusi. Hal tersebut dikarenakancukup

tingginya kesadaran dunia usaha dalam upaya memenuhi persyaratan administrasi maupun

ketentuan teknis dalam pengelolaan dampak usahanya terhadap lingkungan.

Demikian Laporan Keuangan ini dibuat untuk dapat menjadikan periksa dan dapat

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Wates, 29 Desember 2017

Plt. KepalaDinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Kulon Progo

Sekretaris,

Ir. Suharjoko, MT. NIP. 19620406 199303 1 005


54

LAMPIRAN

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PENJABARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2017

Urusan Pemerintahan : 2 . 05 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Lingkungan Hidup

Unit Organisasi : 2 . 05 . 01 Dinas Lingkungan Hidup

Sub Unit Organisasi : 2 . 05 . 01 . 01 Dinas Lingkungan Hidup

KODE REKENING

JUMLAH (Rp) BERTAMBAH / (BERKURANG) URAIAN PENJELASAN ANGGARAN

SETELAH PERUBAHAN

REALISASI (Rp) (%)

1 2 3 4 5 6 7

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 4 PENDAPATAN 44.962.500,00 44.962.500,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 4 . 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 44.962.500,00 44.962.500,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 4 . 1 . 00 . 00 . 2

Hasil Retribusi Daerah 44.962.500,00 44.962.500,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 4 . 1 . 00 . 00 . 2 . 03

Retribusi Perizinan Tertentu 44.962.500,00 44.962.500,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 4 . 1 . 00 . 00 . 2 . 03 . 03

Retribusi Izin Gangguan/ Keramaian

44.962.500,00 44.962.500,00 0,00 100,00 Peraturan Daerah Kabupatan Kulon Progo Nomor 8 Tahun 2012 tentang Retribusi Izin Gangguan, Lembaran Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012 Nomor 8

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 BELANJA 3.552.463.396,38 3.495.330.498,00 -57.132.898,38

98,39

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.237.091.996,38 1.225.920.389,00 -11.171.607,38

99,10

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 1 . 00 . 00 . 1

Belanja Pegawai 1.237.091.996,38 1.225.920.389,00 -11.171.607,38

99,10

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 1 . 00 . 00 . 1 . 01

Belanja Gaji dan Tunjangan 1.234.843.871,38 1.223.672.264,00 -11.171.607,38

99,10

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 1 . 00 . 00 . 1 .

Gaji Pokok PNS/Uang Representasi

973.067.425,00 964.666.200,00 -8.401.225,00 99,14


56

01 . 01

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 1 . 00 . 00 . 1 . 01 . 02

Tunjangan Keluarga 92.964.597,75 91.953.396,00 -1.011.201,75 98,91

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 1 . 00 . 00 . 1 . 01 . 03

Tunjangan Jabatan 84.787.500,00 83.980.000,00 -807.500,00 99,05

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 1 . 00 . 00 . 1 . 01 . 05

Tunjangan Fungsional Umum 26.578.125,00 26.325.000,00 -253.125,00 99,05

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 1 . 00 . 00 . 1 . 01 . 06

Tunjangan Beras 53.552.642,50 52.866.600,00 -686.042,50 98,72

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 1 . 00 . 00 . 1 . 01 . 07

Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus

3.880.259,63 3.868.882,00 -11.377,63 99,71

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 1 . 00 . 00 . 1 . 01 . 08

Pembulatan Gaji 13.321,50 12.186,00 -1.135,50 91,48

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 1 . 00 . 00 . 1 . 06

Insentif Pemungutan Retribusi Daerah

2.248.125,00 2.248.125,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 1 . 00 . 00 . 1 . 06 . 29

Insentif Pemungutan Retribusi Daerah - Izin Gangguan

2.248.125,00 2.248.125,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 BELANJA LANGSUNG 2.315.371.400,00 2.269.410.109,00 -45.961.291,00

98,01

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

127.044.800,00 120.214.300,00 -6.830.500,00 94,62

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 26

Penyediaan Jasa dan Peralatan Perkantoran

31.084.200,00 30.712.250,00 -371.950,00 98,80

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 26 . 2

Belanja Barang dan Jasa 31.084.200,00 30.712.250,00 -371.950,00 98,80

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 26 . 2 . 01

Belanja Bahan Pakai Habis 5.394.200,00 5.022.250,00 -371.950,00 93,10

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 26 . 2 . 01 . 01

Belanja Alat Tulis Kantor 5.394.200,00 5.022.250,00 -371.950,00 93,10 Sisa anggaran Rp.371.950 karena menyesuaikan

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 26 . 2 . 03

Belanja Jasa Kantor 900.000,00 900.000,00 0,00 100,00 dengan harga riil ATK di toko.

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 26 . 2 . 03 . 05

Belanja Surat Kabar/Majalah 900.000,00 900.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 26 . 2 .

Belanja Cetak dan Penggandaan 5.810.000,00 5.810.000,00 0,00 100,00


57

06

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 26 . 2 . 06 . 01

Belanja Cetak 1.552.000,00 1.552.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 26 . 2 . 06 . 02

Belanja Penggandaan 4.258.000,00 4.258.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 26 . 2 . 30

Belanja Jasa Non PNS 18.980.000,00 18.980.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 26 . 2 . 30 . 01

Upah Tenaga Kerja/ Tenaga Lainnya

18.980.000,00 18.980.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 27

Penyediaan Jasa keuangan 26.195.000,00 26.015.250,00 -179.750,00 99,31

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 27 . 1

Belanja Pegawai 26.100.000,00 25.925.000,00 -175.000,00 99,33

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 27 . 1 . 01

Honorarium PNS 26.100.000,00 25.925.000,00 -175.000,00 99,33

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 27 . 1 . 01 . 04

Honorarium Pengelola Keuangan dan Pengelola Barang

26.100.000,00 25.925.000,00 -175.000,00 99,33 Sisa anggaran Rp.175.000 adalah honor Penyiap SPM karena yang bersangkutan belum aktif melaksanakan tugasnya selama 1 bulan

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 27 . 2

Belanja Barang dan Jasa 95.000,00 90.250,00 -4.750,00 95,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 27 . 2 . 01

Belanja Bahan Pakai Habis 95.000,00 90.250,00 -4.750,00 95,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 27 . 2 . 01 . 01

Belanja Alat Tulis Kantor 95.000,00 90.250,00 -4.750,00 95,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 28

Penyediaan Rapat-Rapat, Konsultasi dan Koordinasi

69.765.600,00 63.486.800,00 -6.278.800,00 91,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 28 . 2

Belanja Barang dan Jasa 69.765.600,00 63.486.800,00 -6.278.800,00 91,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 28 . 2 . 11

Belanja Makanan dan Minuman 9.912.000,00 6.668.000,00 -3.244.000,00 67,27

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 28 . 2 . 11 . 02

Belanja Makanan Dan Minuman Rapat

5.712.000,00 5.688.000,00 -24.000,00 99,58


58

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 28 . 2 . 11 . 03

Belanja Makanan Dan Minuman Tamu

4.200.000,00 980.000,00 -3.220.000,00 23,33 Sisa anggaran Jamuan tamu Rp.3.220.000 adalah makan minum tamu karena menyesuaikan dengan kebutuhan, dan saat ada kunjungan tamu ke DLH bertepatan dengan bulan puasa

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 28 . 2 . 15

Belanja Perjalanan Dinas 59.853.600,00 56.818.800,00 -3.034.800,00 94,93

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 28 . 2 . 15 . 01

Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah

5.850.000,00 2.820.000,00 -3.030.000,00 48,21 Sisa anggaran Rp.3.034.800 karena disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan dinas dalam daerah, dan diupayakan efisiensi agar dalam satu tujuan dapat menyelesaikan keperluan dari beberapa kegiatan

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 01 . 28 . 2 . 15 . 02

Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah

54.003.600,00 53.998.800,00 -4.800,00 99,99

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran

295.935.500,00 283.860.348,00 -12.075.152,00

95,92

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 01

Pengadaan sarana dan prasarana perkantoran

114.602.500,00 107.433.000,00 -7.169.500,00 93,74

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 01 . 3

Belanja Modal 114.602.500,00 107.433.000,00 -7.169.500,00 93,74

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 01 . 3 . 26

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman/Alat Penyimpan

5.175.000,00 5.150.000,00 -25.000,00 99,52

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 01 . 3 . 26 . 01

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pemeliharaan Tanaman

5.175.000,00 5.150.000,00 -25.000,00 99,52

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 01 . 3 . 28

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga

76.224.000,00 69.325.000,00 -6.899.000,00 90,95

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 01 . 3 . 28 . 04

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Pendingin

51.224.000,00 44.425.000,00 -6.799.000,00 86,73 Sisa anggaran Rp.6.799.000 adalah sisa pengadaan 5 unit AC 2 PK berdasarkan harga riil dari penyedia

Blj Modal Anggaran

(Rp)

Realisasi

Jumlah (Rp)

5 unit AC 2 PK 50.549.000 43.750.000

Honor PPK 250.000 250.000


59

Pejabat Pengadaan

250.000 250.000

Pejabat penerima

175.000 175.000

Jumlah 51.224.000 44.425.000

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 01 . 3 . 28 . 06

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use)

25.000.000,00 24.900.000,00 -100.000,00 99,60 Sisa anggaran Rp.100.000 adalah sisa pengadaan 1 paket sound system ruang rapat berdasarkan harga riil.

Blj Modal

Anggaran (Rp)

Realisasi

Jumlah (Rp)

1 paket sound system

25.000.000 24.900.000

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 01 . 3 . 30

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Meja Dan Kursi Kerja/Rapat Pejabat

15.125.000,00 15.125.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 01 . 3 . 30 . 06

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kursi Tamu di Ruangan Pejabat

15.125.000,00 15.125.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 01 . 3 . 49

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja

18.078.500,00 17.833.000,00 -245.500,00 98,64

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 01 . 3 . 49 . 01

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Kantor

18.078.500,00 17.833.000,00 -245.500,00 98,64 Sisa anggaran belanja modal Rp245.500 adalah sisa pengadaan canopi penghubung ruang rapat dengan ruang seksi dan pengadaan tower air laboratorium

Blj Modal

Anggaran (Rp)

Realisasi

Jumlah (Rp)

canopi 10.578.500 10.359.000 tower air 7.500.000 7.474.000 Jumlah 18.078.500 17.833.000

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 02

Pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran

181.333.000,00 176.427.348,00 -4.905.652,00 97,29

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 Belanja Barang dan Jasa 131.833.000,00 127.475.348,00 -4.357.652,00 96,69


60

. 02 . 2

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 02 . 2 . 03

Belanja Jasa Kantor 21.660.000,00 17.644.517,00 -4.015.483,00 81,46

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 02 . 2 . 03 . 01

Belanja Telepon 3.000.000,00 2.498.660,00 -501.340,00 83,29 Sisa anggaran belanja telepon Rp.501.340, sisa belanja air Rp.1.021.900 dan sisa belanja listrik Rp.2.477.243 karena menyesuaikan dengan jumlah tagihan dan ada upaya Gerakan Hemat Energi dan Air yang dilaksanakan berkenaan dengan program 100 hari Bupati

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 02 . 2 . 03 . 02

Belanja Air 2.400.000,00 1.378.100,00 -1.021.900,00 57,42

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 02 . 2 . 03 . 03

Belanja Listrik 15.260.000,00 12.782.757,00 -2.477.243,00 83,77

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 02 . 2 . 03 . 06

Belanja Kawat/Faksimili/Internet/Intranet/TV Kabel/TV Satelit

1.000.000,00 985.000,00 -15.000,00 98,50

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 02 . 2 . 05

Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor

110.173.000,00 109.830.831,00 -342.169,00 99,69

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 02 . 2 . 05 . 01

Belanja Jasa Service 5.160.000,00 5.159.000,00 -1.000,00 99,98

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 02 . 2 . 05 . 02

Belanja Penggantian Suku Cadang

23.700.000,00 23.657.500,00 -42.500,00 99,82

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 02 . 2 . 05 . 03

Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Dan Pelumas

77.604.000,00 77.603.031,00 -969,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 02 . 2 . 05 . 05

Belanja Pajak Kendaraan Bermotor

3.709.000,00 3.411.300,00 -297.700,00 91,97

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 02 . 3

Belanja Modal 49.500.000,00 48.952.000,00 -548.000,00 98,89

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 02 . 3 . 49

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja

49.500.000,00 48.952.000,00 -548.000,00 98,89

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 11 . 02 . 3 . 49 . 27

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung Tempat Kerja Lainnya

49.500.000,00 48.952.000,00 -548.000,00 98,89 Sisa anggaran belanja modal Rp.548.000 adalah sisa pengadaan pemasangan keramik ruang kerja dan pembuatan toilet 1 unit

Blj Modal

Anggaran (Rp)

Realisasi

Jumlah (Rp)


61

pemasangan keramik

35.968.800 35.903.243

toilet 12.831.200 12.348.757

Honor PPK 275.000 275.000

Pejabat Pengadaan

250.000 250.000

Pejabat penerima

175.000 175.000

Jumlah 49.500.000 48.952.000 2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 Program Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Kinerja 19.599.700,00 18.828.400,00 -771.300,00 96,06

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01

Penyusunan perencanaan kinerja SKPD 17.000.000,00 16.447.500,00 -552.500,00 96,75

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 1

Belanja Pegawai 5.360.000,00 5.312.000,00 -48.000,00 99,10

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 1 . 01

Honorarium PNS 4.200.000,00 4.200.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 1 . 01 . 01

Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan

4.200.000,00 4.200.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 1 . 03

Uang Lembur 1.160.000,00 1.112.000,00 -48.000,00 95,86

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 1 . 03 . 01

Uang Lembur PNS 1.160.000,00 1.112.000,00 -48.000,00 95,86

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 2


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 2 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 2 . 01 . 01

Belanja Alat Tulis Kantor 1.541.000,00 1.536.500,00 -4.500,00 99,71

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 2 . 03

Belanja Jasa Kantor 1.000.000,00 700.000,00 -300.000,00 70,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 2 . 03 . 43

Belanja Transportasi dan Akomodasi

1.000.000,00 700.000,00 -300.000,00 70,00 Sisa anggaran Rp.300.000 merupakan uang saku transport peserta FGD Renstra DLH 2017-2022, dari 10 peserta FGD dari unsur stake holder non pemerintah yang diundang ada 7 peserta yang hadir

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 Belanja Cetak dan Penggandaan 494.000,00 494.000,00 0,00 100,00


62

. 01 . 2 . 06

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 2 . 06 . 02

Belanja Penggandaan 494.000,00 494.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 2 . 11

Belanja Makanan dan Minuman 5.920.000,00 5.720.000,00 -200.000,00 96,62

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 2 . 11 . 01

Belanja Makanan Dan Minuman Harian Pegawai

1.440.000,00 1.380.000,00 -60.000,00 95,83

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 2 . 11 . 02


2.240.000,00 2.100.000,00 -140.000,00 93,75 Sisa anggaran Rp.140.000 berupa makan minum rapat karena rapat penyusunan Renja dilaksanakan sekaligus dengan rapat pengendalian triwulanan

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 2 . 11 . 04

Belanja makanan dan minuman pelatihan, sosialisasi, penyuluhan

2.240.000,00 2.240.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 2 . 15

Belanja Perjalanan Dinas 185.000,00 185.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 2 . 15 . 02


185.000,00 185.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 2 . 27

Belanja Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber

2.500.000,00 2.500.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 01 . 2 . 27 . 01

Jasa Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber

2.500.000,00 2.500.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 02

Penyusunan laporan keuangan 1.099.900,00 1.020.200,00 -79.700,00 92,75

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 02 . 1

Belanja Pegawai 279.000,00 279.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 02 . 1 . 03

Uang Lembur 279.000,00 279.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 02 . 1 . 03 . 01

Uang Lembur PNS 279.000,00 279.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 02 . 2

Belanja Barang dan Jasa 820.900,00 741.200,00 -79.700,00 90,29

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 02 . 2 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 02 . 2 .



63

01 . 01

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 02 . 2 . 06

Belanja Cetak dan Penggandaan 131.900,00 131.700,00 -200,00 99,85

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 02 . 2 . 06 . 02

Belanja Penggandaan 131.900,00 131.700,00 -200,00 99,85

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 02 . 2 . 11

Belanja Makanan dan Minuman 504.000,00 432.000,00 -72.000,00 85,71

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 02 . 2 . 11 . 01


360.000,00 360.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 02 . 2 . 11 . 02


144.000,00 72.000,00 -72.000,00 50,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 03

Pengendalian, evaluasi dan pelaporan kinerja

1.499.800,00 1.360.700,00 -139.100,00 90,73

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 03 . 1

Belanja Pegawai 308.000,00 308.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 03 . 1 . 03

Uang Lembur 308.000,00 308.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 03 . 1 . 03 . 01

Uang Lembur PNS 308.000,00 308.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 03 . 2


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 03 . 2 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 03 . 2 . 01 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 03 . 2 . 06

Belanja Cetak dan Penggandaan 161.600,00 161.200,00 -400,00 99,75

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 03 . 2 . 06 . 02

Belanja Penggandaan 161.600,00 161.200,00 -400,00 99,75

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 03 . 2 . 11

Belanja Makanan dan Minuman 944.000,00 808.000,00 -136.000,00 85,59

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 03 . 2 . 11 . 01


400.000,00 400.000,00 0,00 100,00


64

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 12 . 03 . 2 . 11 . 02


544.000,00 408.000,00 -136.000,00 75,00 Sisa anggaran Rp.136.000 berupa makan minum rapat karena rapat pengendalian triwulanan dilaksanakan sekaligus dengan rapat penyusunan Renja

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 13 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD

6.000.000,00 6.000.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 13 . 03

Pendidikan dan Pelatihan Non Formal 6.000.000,00 6.000.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 13 . 03 . 2

Belanja Barang dan Jasa 6.000.000,00 6.000.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 13 . 03 . 2 . 17

Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS

6.000.000,00 6.000.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 13 . 03 . 2 . 17 . 01

Belanja Kursus-Kursus Singkat/Pelatihan

6.000.000,00 6.000.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 Program Pengelolaan dan Konservasi Lingkungan Hidup

744.590.600,00 728.291.540,00 -16.299.060,00

97,81

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01

Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup

223.539.800,00 217.964.100,00 -5.575.700,00 97,51

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 1

Belanja Pegawai 43.892.000,00 41.419.000,00 -2.473.000,00 94,37

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 1 . 01

Honorarium PNS 36.932.000,00 34.459.000,00 -2.473.000,00 93,30

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 1 . 01 . 01


36.932.000,00 34.459.000,00 -2.473.000,00 93,30 Sisa anggaran Rp.2.473.000 merupakan honor penanggung jawab program yang merangkap dengan honor anggota tim Adipura (a.n plt.Kepala DLH) sehingga hanya bisa diberikan untuk salah satu jabatan saja

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 1 . 03

Uang Lembur 6.960.000,00 6.960.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 1 . 03 . 01

Uang Lembur PNS 6.960.000,00 6.960.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 01 . 01

Belanja Alat Tulis Kantor 4.122.700,00 3.683.500,00 -439.200,00 89,35 Sisa anggaran Rp.439.200 menyesuaikan dengan harga riil ATK


65

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 02

Belanja Bahan/Material 24.203.600,00 24.200.000,00 -3.600,00 99,99

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 02 . 01

Belanja Bahan Baku Bangunan 21.003.600,00 21.000.000,00 -3.600,00 99,98

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 02 . 08

Belanja Bahan Peralatan Pelatihan/Sosialisasi/Bimtek

3.200.000,00 3.200.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 03

Belanja Jasa Kantor 14.575.000,00 14.180.000,00 -395.000,00 97,29

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 03 . 13

Belanja Dokumentasi 2.025.000,00 1.910.000,00 -115.000,00 94,32 Sisa anggaran Rp.115.000 merupakan sisa anggaran pencetakan foto- foto dokumentasi kegiatan

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 03 . 15

Belanja Publikasi 4.550.000,00 4.270.000,00 -280.000,00 93,85 Sisa anggaran Rp.280.000 mrupakan sisa pengadaan spanduk, poster, banner dan pemberitaan di media

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 03 . 43

Belanja Transportasi dan Akomodasi

8.000.000,00 8.000.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 06

Belanja Cetak dan Penggandaan 3.060.700,00 3.060.500,00 -200,00 99,99

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 06 . 02

Belanja Penggandaan 3.060.700,00 3.060.500,00 -200,00 99,99

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 08

Belanja Sewa Sarana Mobilitas 1.800.000,00 1.800.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 08 . 01

Belanja Sewa Sarana Mobilitas Darat

1.800.000,00 1.800.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 11


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 11 . 01


2.200.000,00 2.200.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 11 . 02


43.600.000,00 42.300.000,00 -1.300.000,00 97,02 Sisa anggaran Rp.1.300.000 berupa makan minum rapat karena efisiensi anggaran, pelaksanaan rapat dilaksanakan sekaligus untuk kegiatan lain yang diampu oleh PPTK yang sama

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 11 . 04


5.320.000,00 5.320.000,00 0,00 100,00


66

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 15

Belanja Perjalanan Dinas 39.140.800,00 39.127.100,00 -13.700,00 99,96

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 15 . 01


2.560.000,00 2.560.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 15 . 02


36.580.800,00 36.567.100,00 -13.700,00 99,96

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 27


1.800.000,00 1.800.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 27 . 01


1.800.000,00 1.800.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 28

Belanja Hadiah atas Prestasi dan Penghargaan

3.525.000,00 2.574.000,00 -951.000,00 73,02

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 28 . 01

Belanja Hadiah Atas Prestasi 3.525.000,00 2.574.000,00 -951.000,00 73,02 Sisa anggaran Rp.951.000 merupakan sisa pengadaan piala dan piagam

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 30


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 30 . 01


16.800.000,00 16.800.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 37

Belanja Uang Untuk Diberikan Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat

19.500.000,00 19.500.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 01 . 2 . 37 . 01

Belanja Uang Untuk Diberikan Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat

19.500.000,00 19.500.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02

Peningkatan konservasi lingkungan hidup

414.149.800,00 408.897.690,00 -5.252.110,00 98,73

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 1

Belanja Pegawai 6.856.000,00 6.856.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 1 . 01

Honorarium PNS 4.840.000,00 4.840.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 1 . 01 . 01


4.840.000,00 4.840.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 1 . 03

Uang Lembur 2.016.000,00 2.016.000,00 0,00 100,00


67

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 1 . 03 . 01

Uang Lembur PNS 2.016.000,00 2.016.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 2


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 2 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 2 . 01 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 2 . 06


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 2 . 06 . 02


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 2 . 11


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 2 . 11 . 01


600.000,00 300.000,00 -300.000,00 50,00 Sisa anggaran Rp.300.000 merupakan makan minum lembur, efisiensi karena menyesuaikan dengan kebutuhan

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 2 . 11 . 02


3.920.000,00 3.808.000,00 -112.000,00 97,14

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 2 . 15


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 2 . 15 . 01


1.910.000,00 1.905.000,00 -5.000,00 99,74

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 2 . 15 . 02


2.160.000,00 2.130.000,00 -30.000,00 98,61

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 2 . 34

Belanja Hibah Barang/Jasa 214.350.000,00 212.537.190,00 -1.812.810,00 99,15

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 2 . 34 . 01

Belanja Hibah Barang/Jasa yang Diserahkan Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga

214.350.000,00 212.537.190,00 -1.812.810,00 99,15 Sisa anggaran Rp.1.812.810 merupakan sisa pengadaan sumur resapan 30 unit dan pohon untuk konservasi mata air, sempadan sungai dan daerah tangkapan air 1000 batang

Blj Hibah

Anggaran (Rp)

Realisasi

Jumlah (Rp)


68

sumur resapan 30 unit

60.000.000 59.730.000

jasa knsultan perencana

2.000.000 1.968.340

jasa knsultan pengawas

1.500.000 1.488.850

Tanaman/ Pohon untuk konservasi mata air, sempadan sungai & daerah tangkapan (1000 batang)

150.000.000 148.500.000

honor pejabat pengadaan

450.000 450.000

honor pejabat penerima

400.000 400.000

Jumlah 214.350.000 212.537.190

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 3

Belanja Modal 182.104.300,00 179.145.000,00 -2.959.300,00 98,37

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 3 . 53

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Peringatan/Taman

81.679.300,00 80.820.000,00 -859.300,00 98,95

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 3 . 53 . 03

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Taman

81.679.300,00 80.820.000,00 -859.300,00 98,95 Sisa anggaran Rp.859.300 merupakan sisa pengadaan pagupon (sangkar burung) 8 unit di Alun-Alun Wates

Blj Modal

Anggaran (Rp)

Realisasi

Jumlah (Rp)

pagupon (8 unit) 80.000.000 79.200.000


69

honor pejabat pengadaan

250.000 250.000

honor pejabat penerima

250.000 250.000

Administrasi pengadaan

1.179.300 1.120.000

Jumlah 81.679.300 80.820.000 2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26

. 02 . 3 . 88

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Tanaman

100.425.000,00 98.325.000,00 -2.100.000,00 97,91

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 02 . 3 . 88 . 01

Belanja Modal Aset Tetap Lainnya - Pengadaan Tanaman Perkebunan

100.425.000,00 98.325.000,00 -2.100.000,00 97,91 Sisa anggaran Rp.2.100.000 merupakan sisa pengadaan pohon perindang tepi jalan 200 batang

Blj Modal

Anggaran (Rp)

Realisasi

Jumlah (Rp)

pohon bisbol (50 btg)

25.000.000 24.475.000

pohon tanjung (50 btg)

25.000.000 24.475.000

pohon Tabebuia chrisantha (50 batang)

25.000.000 24.475.000

pohon bintaro (50 btg)

25.000.000 24.475.000

Honor pejabat pengadaan

225.000 225.000

Honor pejabat penerima

200.000 200.000

Jumlah 100.425.000 98.325.000


70

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03

Penyusunan data dan informasi lingkungan hidup

106.901.000,00 101.429.750,00 -5.471.250,00 94,88

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 1

Belanja Pegawai 35.109.000,00 33.351.000,00 -1.758.000,00 94,99

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 1 . 01

Honorarium PNS 30.565.000,00 28.915.000,00 -1.650.000,00 94,60

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 1 . 01 . 01


30.315.000,00 28.665.000,00 -1.650.000,00 94,56 Sisa anggaran Rp.1.650.000 merupakan sisa honor Tenaga Harian Lepas, karena perubahan penganggaran, dari kualifikasi ahli pratama dirubah menjadi pengumpul data

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 1 . 01 . 02

Honorarium Tim Pengadaan Barang Dan Jasa

250.000,00 250.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 1 . 03

Uang Lembur 4.544.000,00 4.436.000,00 -108.000,00 97,62

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 1 . 03 . 01

Uang Lembur PNS 4.544.000,00 4.436.000,00 -108.000,00 97,62

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 01 . 01

Belanja Alat Tulis Kantor 2.319.050,00 2.122.750,00 -196.300,00 91,54 Sisa anggaran Rp.196.300 merupakan sisa pengadaan ATK, menyesuaikan dengan harga riil

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 03


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 03 . 13

Belanja Dokumentasi 20.225.000,00 20.025.000,00 -200.000,00 99,01 Sisa anggaran Rp.200.000 merupakan sisa anggaran pembuatan film dokumenter

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 03 . 15

Belanja Publikasi 1.550.000,00 1.545.000,00 -5.000,00 99,68

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 06

Belanja Cetak dan Penggandaan 3.125.750,00 3.122.000,00 -3.750,00 99,88

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 06 . 02

Belanja Penggandaan 3.125.750,00 3.122.000,00 -3.750,00 99,88

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 11


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 11 . 01


1.440.000,00 1.380.000,00 -60.000,00 95,83


71

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 11 . 02


6.580.000,00 4.620.000,00 -1.960.000,00 70,21 Sisa anggaran Rp.1.960.000 merupakan efisiensi rapat dari kegiatan penyusunan data dan informasi dilaksanakan sekaligus dengan rapat pada kegiatan yang lain yang diampu oleh PPTK yang sama

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 15


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 15 . 01


1.065.000,00 1.065.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 15 . 02


13.687.200,00 13.599.000,00 -88.200,00 99,36

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 30

Belanja Jasa Non PNS 21.800.000,00 20.600.000,00 -1.200.000,00 94,50

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 26 . 03 . 2 . 30 . 01


21.800.000,00 20.600.000,00 -1.200.000,00 94,50

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 Program Penataan dan Pengendalian Pencemaran

1.122.200.800,00 1.112.215.521,00 -9.985.279,00 99,11

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01

Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

506.183.000,00 504.341.250,00 -1.841.750,00 99,64

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 1

Belanja Pegawai 7.895.000,00 7.848.000,00 -47.000,00 99,40

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 1 . 01

Honorarium PNS 6.300.000,00 6.300.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 1 . 01 . 01


6.300.000,00 6.300.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 1 . 03

Uang Lembur 1.595.000,00 1.548.000,00 -47.000,00 97,05

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 1 . 03 . 01

Uang Lembur PNS 1.595.000,00 1.548.000,00 -47.000,00 97,05

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 2


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 2 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 2 . 01 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 2 . 06



72

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 2 . 06 . 02


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 2 . 11


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 2 . 11 . 01


1.980.000,00 1.920.000,00 -60.000,00 96,97

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 2 . 11 . 02


3.584.000,00 3.584.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 2 . 11 . 04


896.000,00 776.000,00 -120.000,00 86,61 Sisa anggran Rp.120.000 merupakan sisa makan minum sosialisasi kepada penerima hibah dan bansos, menyesuaikan dengan kebutuhan

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 2 . 15


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 2 . 15 . 01


4.575.000,00 4.550.000,00 -25.000,00 99,45

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 2 . 34

Belanja Hibah Barang/Jasa 74.225.000,00 73.573.000,00 -652.000,00 99,12

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 2 . 34 . 01

Belanja Hibah Barang/Jasa yang Diserahkan Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga

74.225.000,00 73.573.000,00 -652.000,00 99,12 Sisa anggaran Rp.652.000merupakan sisa pengadaan bangunan penutup pengelolaan persampahan 1unit dan Mesin pencacah sampah 1 unit

Blj Hibah Anggaran

(Rp)

Realisasi

Jumlah (Rp)

Bangunan penutup

40.000.000 39.850.000

jasa knsultan perencana

2.800.000 2.758.000


73

jasa knsultan pengawas

2.000.000 1.980.000

Mesin pencacah sampah

29.000.000 28.985.000


250.000 0


175.000 0

74.225.000 73.573.000 2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27

. 01 . 2 . 35

Belanja Bantuan Sosial Barang 191.583.000,00 190.923.000,00 -660.000,00 99,66

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 2 . 35 . 01

Belanja Bantuan Sosial Barang yang Diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat

191.583.000,00 190.923.000,00 -660.000,00 99,66 Sisa anggaran Rp.660.000 merupakan sisa pengadaan biodigester biogas 9 unit.

Blj Bansos

Anggaran (Rp)

Realisasi

Jumlah (Rp)

biodigester biogas limbah ternak

180.000.000 179.500.000

Jasa konsultan perencana

6.000.000 5.950.000

Jasa konsultan pengawas

5.000.000 4.973.000


250.000 250.000


250.000 250.000


74

ATK 83.000 0

Jumlah 191.583.000 190.923.000

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 3

Belanja Modal 218.431.000,00 218.154.500,00 -276.500,00 99,87

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 3 . 53

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Tugu Peringatan/Taman

99.345.000,00 99.109.500,00 -235.500,00 99,76

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 3 . 53 . 03

Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Taman

99.345.000,00 99.109.500,00 -235.500,00 99,76 Sisa anggaran Rp.235.500 merupakan sisa pengadaan taman merokok 2 unit (lokasi Polres Kulon Progo dan Kantor Kementerian Agama Kulon Progo)

Blj Modal

Anggaran (Rp)

Realisasi

Jumlah (Rp)

Taman merokok 2 unit

90.000.000 91.961.500

Jasa kon-sultansi pe-rencanaan

4.500.000 4.475.000

Jasa konsul-tansi penga-wasan

2.700.000 2.673.000

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 3 . 71

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah

119.086.000,00 119.045.000,00 -41.000,00 99,97

97.200.000 99.109.500

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 01 . 3 . 71 . 01

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah Organik

119.086.000,00 119.045.000,00 -41.000,00 99,97 Sisa anggaran Rp.41.000 merupakan sisa pengadaan komposter 50 unit, bak sampah taman 30 unit, bak sampah 3 R 100 unit

Blj Modal Anggaran

(Rp)

Realisasi

Jumlah (Rp)

Komposter 50 unit

16.500.000 16.500.000

Bak sampah taman 30 unit

12.000.000 11.980.000


75

Bak sam-pah 3 R 100 unit

90.000.000 90.000.000

Administrasi pengadaan

586.000 565.000

Jumlah 119.086.000 119.045.000

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02

Pengawasan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup

63.750.000,00 63.488.450,00 -261.550,00 99,59

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 1

Belanja Pegawai 22.595.000,00 22.587.000,00 -8.000,00 99,96

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 1 . 01

Honorarium PNS 21.000.000,00 21.000.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 1 . 01 . 01


21.000.000,00 21.000.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 1 . 03

Uang Lembur 1.595.000,00 1.587.000,00 -8.000,00 99,50

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 1 . 03 . 01

Uang Lembur PNS 1.595.000,00 1.587.000,00 -8.000,00 99,50

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 2


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 2 . 01

Belanja Bahan Pakai Habis 1.623.200,00 1.467.250,00 -155.950,00 90,39 Sisa anggaran Rp.155.950 merupakan sisa pengadaan ATK, menyesuaikan dengan harga riil

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 2 . 01 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 2 . 06


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 2 . 06 . 02


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 2 . 11


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 2 . 11 . 01


1.980.000,00 1.920.000,00 -60.000,00 96,97

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 2 . 11 . 02


7.392.000,00 7.392.000,00 0,00 100,00


76

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 2 . 11 . 04


2.800.000,00 2.800.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 2 . 15


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 2 . 15 . 01


12.150.000,00 12.150.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 2 . 15 . 02


12.542.200,00 12.504.600,00 -37.600,00 99,70

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 2 . 27


1.200.000,00 1.200.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 02 . 2 . 27 . 01


1.200.000,00 1.200.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03

Penanganan Kasus Lingkungan Hidup 33.500.000,00 33.027.300,00 -472.700,00 98,59

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 1

Belanja Pegawai 21.000.000,00 21.000.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 1 . 01

Honorarium PNS 21.000.000,00 21.000.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 1 . 01 . 01


21.000.000,00 21.000.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 2


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 2 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 2 . 01 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 2 . 03


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 2 . 03 . 23

Belanja Jasa Analisa/Pemeriksaan Laboratorium

3.500.000,00 3.124.000,00 -376.000,00 89,26 Sisa anggaran Rp.376.000 merupakan biaya uji analisa karena tarif uji laboratorium lebih rendah dari pagu

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 2 . 06


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 2 .



77

06 . 02

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 2 . 11

Belanja Makanan dan Minuman 2.856.000,00 2.856.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 2 . 11 . 02


2.016.000,00 2.016.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 2 . 11 . 04


840.000,00 840.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 2 . 15

Belanja Perjalanan Dinas 3.315.000,00 3.315.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 2 . 15 . 01


3.315.000,00 3.315.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 2 . 27


600.000,00 600.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 03 . 2 . 27 . 01


600.000,00 600.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04

Pengkajian Lingkungan 137.193.000,00 135.769.300,00 -1.423.700,00 98,96

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 1

Belanja Pegawai 23.643.000,00 23.638.000,00 -5.000,00 99,98

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 1 . 01

Honorarium PNS 22.400.000,00 22.400.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 1 . 01 . 01


21.900.000,00 21.900.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 1 . 01 . 02

Honorarium Tim Pengadaan Barang Dan Jasa

500.000,00 500.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 1 . 03

Uang Lembur 1.243.000,00 1.238.000,00 -5.000,00 99,60

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 1 . 03 . 01

Uang Lembur PNS 1.243.000,00 1.238.000,00 -5.000,00 99,60

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 2


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 2 . 01



78

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 2 . 01 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 2 . 06


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 2 . 06 . 01

Belanja Cetak 4.500.000,00 4.500.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 2 . 06 . 02


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 2 . 11


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 2 . 11 . 01


1.320.000,00 240.000,00 -1.080.000,00 18,18 Sisa anggaran Rp.1.080.000 merupakan makan minum lembur, menyesuaikan dengan kebutuhan

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 2 . 11 . 02


19.180.000,00 19.040.000,00 -140.000,00 99,27

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 2 . 15


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 2 . 15 . 01


10.900.000,00 10.880.000,00 -20.000,00 99,82

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 2 . 15 . 02


4.975.000,00 4.968.800,00 -6.200,00 99,88

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 2 . 21

Belanja Jasa Konsultansi 70.000.000,00 69.894.000,00 -106.000,00 99,85

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 04 . 2 . 21 . 01

Belanja Jasa Konsultansi Penelitian

70.000.000,00 69.894.000,00 -106.000,00 99,85 Sisa anggaran Rp.106.000 merupakan sisa anggaran jasa konsultansi penyusunan kajian 2 dokumen :

Blj Barang & Jasa

Anggaran (Rp)

Realisasi

Jumlah (Rp)

Kajian timbulan sampah harian pemukiman

40.000.000 39.897.000


79

Kajian timbulan sampah harian non pemukiman

30.000.000 29.997.000

Jumlah 70.000.000 69.894.000

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05

Pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan

381.574.800,00 375.589.221,00 -5.985.579,00 98,43

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 1

Belanja Pegawai 11.864.000,00 11.860.000,00 -4.000,00 99,97

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 1 . 01

Honorarium PNS 9.920.000,00 9.920.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 1 . 01 . 01


9.920.000,00 9.920.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 1 . 03

Uang Lembur 1.944.000,00 1.940.000,00 -4.000,00 99,79

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 1 . 03 . 01

Uang Lembur PNS 1.944.000,00 1.940.000,00 -4.000,00 99,79

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 01 . 01


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 01 . 03

Belanja Alat Listrik Dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering)

122.000,00 122.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 01 . 20

Belanja Peralatan Penunjang Pemeriksaan

4.282.200,00 4.218.000,00 -64.200,00 98,50

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 02

Belanja Bahan/Material 37.195.200,00 36.665.000,00 -530.200,00 98,57 Sisa anggaran Rp.530.200 merupakan sisa pengadaan bahan kimia, sesuai dengan harga pasar

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 02 . 04

Belanja Bahan Obat-Obatan 35.000,00 35.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 02 . 05

Belanja Bahan Kimia dan Pupuk 37.160.200,00 36.630.000,00 -530.200,00 98,57

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 Belanja Jasa Kantor 30.680.000,00 27.938.000,00 -2.742.000,00 91,06


80

. 05 . 2 . 03

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 03 . 23

Belanja Jasa Analisa/Pemeriksaan Laboratorium

30.680.000,00 27.938.000,00 -2.742.000,00 91,06 Sisa anggaran Rp.2.742.000 merupakan sisa biaya uji analisa karena tarif uji laboratorium lebih rendah dari pagu

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 06


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 06 . 02


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 11

Belanja Makanan dan Minuman 4.680.000,00 4.680.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 11 . 01


480.000,00 480.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 11 . 02


4.200.000,00 4.200.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 13

Belanja Pakaian Kerja 1.962.600,00 1.962.600,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 13 . 01

Belanja Pakaian Kerja Lapangan 1.962.600,00 1.962.600,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 15


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 15 . 01


3.740.000,00 3.685.000,00 -55.000,00 98,53

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 15 . 02


13.941.600,00 13.934.371,00 -7.229,00 99,95

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 30


2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 2 . 30 . 01


29.000.000,00 29.000.000,00 0,00 100,00

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 3

Belanja Modal 241.625.000,00 239.235.000,00 -2.390.000,00 99,01

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 3 . 27

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Kantor

53.200.000,00 52.800.000,00 -400.000,00 99,25

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 Belanja Modal Peralatan dan 53.200.000,00 52.800.000,00 -400.000,00 99,25 Sisa anggaran Rp.400.000 merupakan sisa pengadaan 1


81

. 05 . 3 . 27 . 05

Mesin - Pengadaan Alat Kantor Lainnya

unit Genset 5,5 KVA

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 3 . 36

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Unit-Unit Laboratorium

188.425.000,00 186.435.000,00 -1.990.000,00 98,94

2 . 05 . 2 . 05 . 01 . 5 . 2 . 27 . 05 . 3 . 36 . 63

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat Laboratorium Lainnya

188.425.000,00 186.435.000,00 -1.990.000,00 98,94 Sisa anggaran Rp.1.990.000 merupakan sisa pengadaan alat laboratorium 4 unit sebagai berikut :

Blj Modal

Anggaran (Rp)

Realisasi

Jumlah (Rp)

Spectrofotometer double beam (1 unit)

152.500.000 150.920.000

Autoclav Electric 1 unit

26.500.000 26.180.000

Mini Sound Level 1 unit

7.500.000 7.425.000

Botol steril dengan pemberat 1 unit

950.000 935.000

Honor tim pengadaan

975.000 975.000

Jumlah 188.425.000 186.435.000

SURPLUS / (DEFISIT) -3.507.500.896,38

-3.450.367.998,00

57.132.898,38 98,37

Wates, 31 Desember 2017

Plt Kepala Dinas

Ir. SUHARJOKO, MT.

NIP. 19620406 199303 1 005


82

LAP0RAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2017dlh.kulonprogokab.go.id/files/LAP KEU DLH SEM 2 AUDITED.pdf ·...

Documents

Transcript of LAP0RAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2017dlh.kulonprogokab.go.id/files/LAP KEU DLH SEM 2 AUDITED.pdf ·...