LAP Wkm2011 Seragen

32
LAPORAN HASIL PRAKTEK WAJIB KERJA MAHASISWA (WKM) DI PERUSAHAAN PT.CHAROEN POKPHAND JAYA FARM DI DESA JIRAPAN KEC. MASARAN KAB. SRAGEN Oleh : SETIYA PURNOMO ( 081560 ) ANDI SETIAWAN ( 081568 ) LAMTO ( 081553 ) JURUSAN PRODUKSI TERNAK AKADEMI PETERNAKAN KARANGANYAR KARANGANYAR

Transcript of LAP Wkm2011 Seragen

Page 1: LAP Wkm2011 Seragen

LAPORAN HASIL PRAKTEK WAJIB KERJA MAHASISWA (WKM)

DI PERUSAHAAN PT.CHAROEN POKPHAND JAYA FARM

DI DESA JIRAPAN KEC. MASARAN

KAB. SRAGEN

Oleh :

SETIYA PURNOMO ( 081560 )

ANDI SETIAWAN ( 081568 )

LAMTO ( 081553 )

 

JURUSAN PRODUKSI TERNAK

AKADEMI PETERNAKAN KARANGANYAR

KARANGANYAR

2011

Page 2: LAP Wkm2011 Seragen

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan mutu mahasiswa sangat perlu diupayakan dalam rangka

menghadapi tantangan dunia kerja saat ini. Semakin ketatnya persaingan dalam

memperoleh pekerjaan, menuntut mahasiswa untuk mengisi diri dengan

pengalaman kerja sehingga dapat menambah wawasan dan keterampilan guna

mengembangkan profesinya. Sudah merupakan gambaran yang umum bahwa

persaingan dalam dunia kerja sangatlah ketat pada saat ini, dimana jumlah

tenaga kerja semakin bertambah sedangkan lapangan pekerjaan relatif tetap

jumlahnya. Dunia kerja itu sendiri menuntut para tenaga kerjanya tidak hanya

memiliki pendidikan yang memadai akan tetapi juga memiliki keterampilan

(skill), pengetahuan (knowledge) dan tingkah laku (attitude) yang baik

sehingga dapat menunjang kebutuhan suatu perusahaan.

Program wajib kerja mahasiswa adalah program wajib bagi mahasiswa

ahli madya (DIII). Program Studi Produksi Ternak Akademi Peternakan

Karanganyar. Program ini merupakan bagian integral dari keseluruhan

kurikulum yang berlaku dan memiliki peranan penting dalam pembentukan

sikap mental lulusan dengan orientasi spesialisasi dibidang masing – masing.

Program ini dilaksanakan pada semester genap yaitu pada semester VI dan

dilaksanakan setelah mahasiswa menempuh minimal 106 SKS, dimana

program ini berbobot 4 SKS. Mahasiswa Akademi Peternakan Karanganyar

menyadari bahwa Praktek Kerja Lapangan (on the job training) atau sekarang

disebut Wajib Kerja Mahasiswa (WKM) sangat dibutuhkan untuk menguasai

ilmu-ilmu praktis yang sesuai dengan bidang kerja dengan harapan mahasiswa

benar-benar mendapatkan suatu pengetahuan, keterampilan serta pembentukan

tingkah laku yang dapat memenuhi kriteria yang diperlukan oleh perusahaan

atau untuk digunakan sebagai modal dasar untuk membangun sebuah usaha

Page 3: LAP Wkm2011 Seragen

mandiri. Menyadari kondisi Akademi Peternakan Karangayar saat ini, dimana

adanya keterbatasan fasilitas yang menunjang terlaksananya Wajib Kerja

Mahasiswa sehingga menciptakan sebuah gagasan untuk melaksanakan Wajib

Kerja Mahasiswa di perusahaan peternakan. Dengan harapan mahasiswa

terlibat langsung dalam setiap kegiatan dan proses yang ada dalam perusahaan

tempat dimana mahasiswa tersebut melaksanakan praktek kerja. Disamping itu,

guna menciptakan mahasiswa yang memiliki jiwa kewirausahaan

(entrepreneurship).

B. Tujuan Program Wajib Kerja Mahasiswa

Tujuan dari dilaksanakannya Program Wajib Kerja Mahasiswa adalah :

1. Menambah pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang baik guna

mempersiapkan Ahli Madya peternakan.

2. Menerapkan teori ilmu yang didapat mahasiswa dibangku kuliah dan

menggunakannya sebagai acuan untuk penerapan terjadi dilapangan.

3. Menanamkan jiwa kemandirian agar mahasiswa memiliki orientasi

wirausaha.

C. Manfaat Program Wajib Kerja Mahasiswa

Manfaat yang didapat dari Wajib Kerja Mahasiswa adalah :

1. Menambah pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang baik guna

mempersiapkan calon Ahli Madya Peternakan yang siap terjun dilapangan

kerja.

2. Melalui praktek kerja tersebut mahasiswa terpacu dan berani untuk

menciptakan lapangan pekerjaan dengan berwirausaha dalam bidang

peternakan.

Page 4: LAP Wkm2011 Seragen

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Tempat dan Lama Wajib Kerja Mahasiswa

Pelaksanaan Wajib Kerja Mahasiswa (WKM) dilakukan selama 10 minggu mulai

dari tanggal 1 Maret sampai dengan 14 Mei 2011 di PT Charoen Pokphand Jaya

Farm dibagian divisi Pembibitan (breeding)

Gambaran Umum Perusahaan

PT. Charoen Pokphand yang berpusat di Bangkok, Thailand didirikan

pada tahun 1921 oleh Chia bersaudara bermula dari toko “Chia Tai Chueng” yang

menjual bibit tanaman berlokasi di jalan Songsawad, Bangkok. Bibit yang dijual

yaitu bibit tanaman dengan merek ‘kapal terbang’. Pada tahun 1954 berdirilah

perusahaan dengan nama Charoen Pokphand Feedmill. Pada akhir decade, usaha

pabrik pakan ini menjadi perhatian utama dari perusahaan. Tahun 1960

perusahaan memulai usaha mengirim pakan terutama ke Cina.

Di akhir tahun 1960, CP sudah mengklaim posisinya sebagai pemimpin

pabrik pakan di Thailand. Pada pertengahan tahun 1970an, CP menambahkan

formula pakan untuk ayam, dimana ayam yang dihasilkan mempunyai kualitas

yang bagus. CP kemudian membawa ayam tersebut kepada para petani, dengan

menyediakan pakan, teknologi dan menyediakan apa yang diperlukan untuk

memulai usaha pertenakan ayam. Kemudian perusahaan membeli kembali ayam

dari para petani.

Berawal dari kesuksesan bidang pertenakan, CP mulai merambah dunia

agribisnis yaitu breeding farm, rumah potong, membuat pabrik makanan, dan juga

restoran. CP kemudian mengenalkan produk pakannya di Indonesia pada tahun

1972. Perusahaan ini beroperasi di 20 negara dengan 250 perusahaan, yang

terbesar ada di Thailand, Cina, Indonesia, Malaysia, India dan Kamboja. Di

Indonesia, bidang usaha yang dijalankan oleh PT. Charoen Pokphand meliputi

Poultry, bibit tanaman, Meat shop, pakan ternak termasuk pakan ikan dan yang

terbaru adalah Aquabisnis di Provinsi Lampung yaitu usaha tambak udang,

Page 5: LAP Wkm2011 Seragen

sedangkan di wilayah Bali bidang usaha yang dijalankan meliputi poultry, swine,

pakan ternak dan meat shop. Dalam menjalankan usahanya, PT. Charoen

Pokphand mengajak para peternak di Bali yaitu peternak broiler, pullet dan babi

untuk dapat bekerja sama melalui pola kemitraan.

Pola kemitraan merupakan suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua

pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu dengan kerangka prinsip saling

mebutuhkan dan saling menguntungkan. Kemitraan dilakukan oleh sebagian

peternak sebagai salah satu strategi untuk mengurangi resiko kerugian. Pola

kemitraan yang dianut oleh para peternak adalah pola kemitraan inti plasma, yaitu

pola kemitraan antara kelompok peternak sebagai plasma dengan perushaan

sebagai ini. Salah satu contoh kemitraan adalah perushaan inti rakyat atau PIR,

dengan perusuhaan inti menyediakan sarana produksi, bimbingan teknis,

menampung dan memasarkan produksi sesuai dengan persyaratan yang telah

disepakati antara inti dengan plasma, Sedangkan plasma (peternak) sebagai

pelaksana operasional pemeliharaan menyediakan kandang, peraltan dan

perlengkapan lainnya.

Pelaksanaan Praktek Kerja Mahasiswa

Perusahaan PT.Charoen Pokphand Jaya Farm di desa Jirapan Kec. Masaran Kab.

Sragen merupakan cabang pertama yang dibangun di area jawa tengah.dalam

proses pelaksanaan magang kami menitik beratkan dalam sistem perkandangan

yaitu kandang sistem tertutup (close house). Kami mengikuti dari persiapan awal

untuk penerimaan DOC yang meliputi :

1. PE (Poultry Equipment) /peralatan kandang

Peralatan yang berada dalam kandang meliputi :

1. Ukuran

Tiap kandang memiliki ukuran yaitu panjang 124 meter, lebar 12 meter,

ketinggian 2,4 meter dan jarak antar kandang 12 meter. Arah kandang yaitu

membujur dari Timur ke Barat.

2. Kapasitas

Page 6: LAP Wkm2011 Seragen

Tiap kandang tersebut mempunyai kapasitas 11.000 ekor, yang terdiri

dari jantan 1.500 ekor dan betina 9.500 ekor.

3. Kepadatan

4. Jumlah Kandang

Perusahaan Breeding PT. Charoen Pokphand Jaya Farm akan

merencanakan membangun 20 kandang, yang terbagi menjadi 3 flok yaitu flok

A terdiri dari 6 kandang, flok B terdiri dari 7 kandang dan flok C terdiri dari 7

kandang.

5. Suhu

Suhu yang dinyalakan dalam kandang yaitu 31o – 33oC, sesuai dengan

tabel di bawah ini.

Tabel . Suhu Pemanas di Perusahaan Breeding PT. Charoen Pokphand Jaya Farm

Umur Suhu (oC)

1 Hari

2 – 7 Hari

8 – 21 Hari

33

32

31

6. Perlengkapan

a. Feeder Tray

Merupakan tempat pakan pada periode DOC yang terbuat dari plastik.

Berbentuk melingkar seperti pada gambar berikut

b. Tempat Minum

Feeder tray

Page 7: LAP Wkm2011 Seragen

c. Litter

d. Monitor (Sekat)

Ukuran monitor atau sekat brooder yaitu panjang 3,5 meter dan

lebar 0,5 meter. Jumlah tiap kandang ada 20 brooder yang terdiri dari 2

brooder untuk jantan dan 18 brooder untuk betina, masing-masing brooder

jantan dan betina terbagi menjadi 2 flet kanan dan kiri. Ukuran tiap

brooder yaitu panjang 4,5 meter dan lebar 3,5 meter. Pelebaran monitor

atau sekat brooder dilakukan jarak 2 hari sekali dengan penambahan

ukuran lebar 1,5 meter.

Monitor tampak seperti pada gambar

2. Ventilasi

Untuk peralatan kandang yang menyangkut ventilasi adalah Blower

Blower atau kipas terletak di dalam kandang bagian belakang

sebanyak 7 buah dengan ukuran 48 inchi (dengan bloscope ukuran

1,2x1,2m) terdapat penutup otomatis yang diletakan pada bagian dalam

kandang, dan bagian yang mengarah keluar dipasangi kawat ram pengaman

sebelum difungsikan tiap blower ditutup tirai (pada periode DOC). Blower

berfungsi untuk mengeluarkan udara kotor maupun gas amoniak dalam

kandang, selain itu blower juga berfungsi untuk menyetabilkan suhu dalam

kandang sehingga dipasang sensor sebagai untuk saklar otomatis pada suhu

monitor

Page 8: LAP Wkm2011 Seragen

berapa blower akan beroprasi yang diatur dalam panel pusat (temtron),

namun jika sudah tak memunkinkan menggunakan blower difungsikanlah

cooling pad sebagai pendingin suhu didalam kandang.

Blower terdiri dari blower direct dan indirect. Blower direct yaitu

blower yang nyala 24 jam tanpa melalui pengaturan dari Omron, sedangkan

blower indirect yaitu blower yang nyala dan matinya melalui pengaturan

dari Omron. Saat Chick In blower yang digunakan yaitu 1 buah dengan

membuka tirai setengah. Setelah selang 5-7 hari menggunakan blower 2

blower dengan membuka tirai penuh. Untuk Intermiten blower atau

pengaturan blower 2/4 yaitu 2 on (nyala) dan 4 off (mati), dengan tujuan

agar tidak banyak suhu panas yang terbuang keluar sehingga suhu dalam

kandang tetap panas. Blower direct digunakan pada ayam masa growing,

dengan memfungsikan 2 blower sebagai blower direct, seiring

bertambahnya umur akan difungsikan kesemua blower yang sudah

dipasang.

Tampak pada gambar sebagai berikut

Gambar Kondensator suhu

(ditempatkan pada bagian 1/3 panjang kandang dari belakang )

3. Temperatur

Dalam pengaturan suhu/temperatur digunakan peralatan :

Page 9: LAP Wkm2011 Seragen

a. Heater

Sistem pemanas yang digunakan dalam system Close House yaitu

Heater, merupakan pemanas yang dihasilkan dari gas elpiji dengan bantuan

aliran listrik melalui pengaturan dari Control Panel (temtron). Tiap kandang

terdapat 2 Hitter yang terletak di dalam kandang bagian depan masing-

masing flet kanan dan kiri. Heater dinyalakan selama 24 jam dari DOC umur

1-3 hari, selanjutnya penggunaan Heater disesuaikan dengan keadaan suhu

kandang. sampai DOC berumur 14-15 hari. Hitter mulai tidak difungsikan

dan dikeluarkan dari kandang yaitu ayam pada umur 16 hari.

b. Cooling Pad

Fungsi Cooling pad yaitu sebagai pendingin udara yang masuk ke

kandang, melalui celah-celah cell pad dengan kemiringan dari luar 45o dan

dari dalam 35o bersamaan dengan aliran air yang disemprotkan dari motor

ke cell pad. Sehingga udara yang masuk ke kandang menjadi dingin atau

sejuk, dengan catatan bahwa Cooling pad mulai bekerja setelah pemanas

suhu (Hitter) tidak difungsikan lagi yaitu ayam pada umur 16 hari.

Cooling pad terletak di samping kanan dan kiri kandang dengan

ukuran 12-15 meter, bagian dari Cooling Pad yaitu Cell pad dengan ukuran

panjang 153 cm dan lebar 30 cm. Tirai inlet terletak di belakang (didalam

kandang) Cooling pad dengan ukuran 12-15 meter, dan tirai inlet bagian

atas diturunkan 10 cm, penurunan tirai inlet disesuaikan umur dan

kebutuhan udara dalam kandang, dengan tujuan untuk memnghasilkan

tekanan udara yang masuk ke kandang secara maksimal.

Page 10: LAP Wkm2011 Seragen

Cooling pad tampak pada gambar

c. Lighting

d. Sanitasi

BIOSECURITY I

a. Pembersihan kandang dari sisa-sisa proses pembangunan

b. Semprot formalin 10 %

c. Penebaran kapur keseluruh lantai

d. Pemasangan tirai putih samping kanan dan kiri

e. Pemasangan niple

f. Pemasangan trough,corner

g. Pemasangan waring

h. Penebaran sekam

i.

j.

BIOSECURITY I

a. Semprot Formalin 10 % I

b. Tebar Kapur dlm kandang

c. Kebersihan lingkungan kandang

d. Tebar kapur luar kandang

e. Semprot desinfektan I

Sel pad

Page 11: LAP Wkm2011 Seragen

PERSIAPAN DOC

a. Pasang alas DOC/ waring

b. Masukin serutan

c. Pasang peralatan DOC

d. Check ahir peralatan DOC

BIO SECURITY II

a. Semprot formalin 10 % II

b. Semprot desinfektan II

c. Semprot Cyperkiller III

d. FUMIGASI

Residu Ram kawat + kayu

Ngapur tembok dlm kandang

VENTILASI

a. Ngelis tirai putih

b. Pasang tirai hitam

c. Betulin tirai cooling pad

d. Pasang shell pad

e. Pasang motor CP

f. Pasang tirai over laping

g. Pasang motor Blower

h. Cat Blower

i. Pasang seng belakang blower

FEEDER

Page 12: LAP Wkm2011 Seragen

a. Pasang Through betina

b. Pasang motor through

c. Perbaiki tutup box utama

d. Pasang motor silo

d. Cat grill jantan + pipa

e. Pasang wing jantan

f. Pasang seling jantan

g. Pasang motor jantan/ cyclone

h. Pasang box pnael jantan

i . Ngelurusin pipa jantan

SANGKAR

a. Perbaikan sangkar

b. Nyuci sangkar

c. Gantung sangkar

SLAT

a. Nyisir slat yang bolong

b. Ratain paku yang masih nonjol

WATERING SYSTEM

a. Ngelurusin pipa nipple

b. Pasang Niple untuk jantan

c. Pasang regulator nipple

d. Pasang motor Nipple

e. Kuras tangki air

Page 13: LAP Wkm2011 Seragen

KEGIATAN

- Turun sertan hari ke 25 : 1/3 bagian

- Turun serutan hari ke 29 : 1/3 bagian

Page 14: LAP Wkm2011 Seragen

- Ayam turun ke litter hari ke 44

2. Timbang ayam

- Hari ke 7, 14, 21 (pagi sebelum mkan)

- 28 hari (off feeding day) timbang 100%

3. Vitamin dan antibiotik

- Quinabic 12 gr/160 lt HH ATAS

- Quinabic `12 gr/192 lt HH BAWAH

- Vitamin C 50 gr / 200 lt air

- Gula 4 kg / 200 lt air

4. Gasolec- Kemiringan 5 - 10 Derajat- Posisi selang diatas niple- Rantai kawat didouble kawat tali- Gunakan klem selang5. Air Minum- Isi galon 0.5 - 1 liter- Air minum mengandung clorine 1 ppm6. Feed- Pakan langsung diberikan ketika ayam datang- Pemberian pakan sedikit demi sedikit menggunakan takaran dari kaleng tiap 4 jam.7 Seng Guard (Sekat)

- Sekat dipasang dari pen 1 sampe pen 6

- Hari ke 4 : sekat di buka 1/2 bagian

- Hari ke 5 : sekat di buka semua

- Hari ke 7 : sekat di lebarkan 1/2 bagian

- Hari ke 8 :

- Hari ke 9 :

Page 15: LAP Wkm2011 Seragen

- Hari ke 10 :

- Hari ke 11 :

8. Trough

- Umur 15 hari Trough di buka

- Umur 22 hari di coba manual (jalur pinggir)

- Umur 25 hari otomatis

9. Lighting

- 22 jam : 02.00 - 24.00

- 20 jam : 02.00 - 22.00

- 18 jam : 04.00 - 22.00

- 17 jam : 05.00 - 22.00

- 12 jam : 06.00 - 18.00

- 8 jam : 07.30 - 15.30

- Jika jatah pakan harian sudah habis

dan lampu masih nyala maka,

lampu langsung dimatikan ( ligting dirubah )

10. Lain- ain

BROODING

1. DOC In

> Hitung dan seleksi DOC saat masuk ke brooder.

> Timbang DOC. Betina ambil sample 10 box, jantan 2 box.

2. Serutan

> Setiap hari dibalik setelah alas DOC ditarik keluar

Page 16: LAP Wkm2011 Seragen

> Serutan basah akibat tetesan nipple segera dikeluarkan

3. Gasolec

> Gasolek dinyalakan minimal 12 jam sebelum DOC in

> Kemiringan 5 - 10o

> Rantai gasolec didouble kawat

> Gunakan klem selang

> Hati-hati pada saat menyalakan Gasolek.

> Shift dua dan tiga wajib kontrol Gasolek, hati-hati bahaya kebakaran.

4. Air minum

> Galon hanya digunakan pada hari pertama, isi antibiotik

> Galon yang berisi air gula tidak boleh dimasukan ke brooder.

> Saluran Nipple digunakan sejak hari pertama (full, kecuali saat pemberian obat)

> Kontrol ketinggian Nipple setiap hari

> Putting Nipple yang rusak (netes) harus langsung diperbaiki.

5. Feed

> Hari 1-2 menggunakan BOOSTER (S500) warna HIJAU

> Pemberian pakan sedikit demi sedikit sesering mungkin

> Feeder harus selalu bersih (gosok dan atau cuci)

> Gosok feeder usahakan setiap hari.

> Cuci Feeder minimal dua hari sekali

> Ikuti program pakan yang diberikan

6. Tirai Cooling Pad dan Blok Angin

> Malam hari tirai terbuka 20 cm (sejengkal)

> Siang hari bisa dibuka sampai maksimal 60 cm

> Ketinggian blok angin depan brooder jantan menyesuaikan dengan tinggi tirai Cooling Pad

7. Kertas Koran

Page 17: LAP Wkm2011 Seragen

> Digunakan pada dua hari pertama

> Pakan yang ditabur 3kg, timbang terpisah

> Posisikan melintang dibawah jalur Nipple

2.3.1.1 Biosekuriti dan SanitasiBiosekuriti berasal dari kata :Bio = hidupSecurity = perlindunganBiosecurity = perlindungan hidupBiosekuriti adalah serangkaian tindakan yang didisain untuk mencegah masuk danmenyebarnya penyakit ke dan dari sebuah peternakan, hal yang dimaksud adalahdari luar lingkungan kandang ke dalam kandang. Ini bertujuanmeminimalisasikan masuknya virus/bibit penyakit dari luar kandang kedalam kandang yang merugikan sehingga biosekuriti dan sanitasi dilakukan dari luar lingkunganHatchery sampai ke dalam Hatchery. Pelaksanaan biosekuriti yang dilakukanadalah membersihkan kendaraan dan peralatan yang dipakai pada saat membawatelur tetas dengan disinfektan. Untuk kendaraan truk, dilakukan penyemprotandengan air terlebih dahulu, selanjutnya disemprot dengan obat dan dilakukanpencelupan ban, sedangkan untuk kendaraan biasa seperti sepeda motor dilakukanpenyemprotan pada roda dan badan bawah motor. Pelaksanaan sanitasi untukmanusia (pekerja dan pengunjung) yaitu menanggalkan pakaian, selanjutnyamelewati ruangan spraying obat, mandi dan mengenakan seragam khususHatchery. Biosekuriti yang dilakukan untuk spraying manusia digunakan lebihrendah konsentrasinya, dibandingkan untuk peralatan dan ruangan. Untuk barangdigunakan sinar UV dan untuk air digunakan clorine. Pelaksanaan biosekuriti didalam Hatchery tetap ada yaitu dengan adanya celup kaki dan semprot tangansehingga disetiap ruangan berisikan larutan disinfektan. Tujuan dilakukan haltersebut adalah untuk menghindari terjadinya penyebaran bibit mikroba danbakteri dari satu ruangan ke ruangan lainnya.Untuk sanitasi Hatching Egg (telur tetas) meliputi spray udara saatpenerimaan telur tetas, dengan melakukan burning formalin sebanyak dua kaliyaitu yang pertama didekat pintu interculer dengan dosis formalin 2000 cc, dansetelah itu fumigasi kedua setelah telur diambil setengah interculer burningformalin dengan dosis 1500 cc. Sanitasi peralatan meliputi kereta telur, keretaSetter, meja transfer, meja Pull Chick, keranjang DOC, dan lain-lain. Sanitasi inidilakukan dengan terlebih dahulu mencuci peralatan tersebut dengan air/deterjendan terakhir disemprot dengan larutan disinfektan.Sanitasi ruangan meliputi pengasapan pada truk interculer, pengasapan ruangsetting, sanitasi ruang transfer dan ruang Pull Chick, semprot lantai raungHolding, lantai ruang Setter, Hatcher dan lantai ruang Pull Chick. Selanjutnyajuga dilakukan fumigasi pada ruangan-ruangan seperti ruang Holding, kabinSetter dan Hatcher, gudang box dan ruang Pull Chick sebanyak satu kaliseminggu dengan larutan disinfektan, sedangkan untuk lingkungan dilakukan8 | P a g epenyemprotan saluran-saluran pembuangan dan ruang cuci keranjang agar bersihdari kotoran dan bibit mikroba.

Page 18: LAP Wkm2011 Seragen

Sanitasi air dilakukan melalui clorinasi, sehingga air yang digunakan untukmencuci kereta dan peralatan lainnya serta air yang digunakan untuk spray nozzlebebas dari mikroba. Sanitasi barang menggunakan sinar UV. Sanitasi tray telurdilakukan dengan menyemprot tray menggunakan air dan selanjutnya dengancelup ke dalam larutan disinfektan. Adapun obat-obat yang digunakan untuksanitasi, diantaranya adalah Tek-Trol, Saniguard, dan Clinafarm spray. biosekuriti dan sanitasi dilakukan dari luar lingkunganHatchery sampai ke dalam Hatchery. Pelaksanaan biosekuriti yang dilakukanadalah membersihkan kendaraan dan peralatan yang dipakai pada saat membawatelur tetas dengan disinfektan. Untuk kendaraan truk, dilakukan penyemprotandengan air terlebih dahulu, selanjutnya disemprot dengan obat dan dilakukanpencelupan ban, sedangkan untuk kendaraan biasa seperti sepeda motor dilakukanpenyemprotan pada roda dan badan bawah motor. Pelaksanaan sanitasi untukmanusia (pekerja dan pengunjung) yaitu menanggalkan pakaian, selanjutnyamelewati ruangan spraying obat, mandi dan mengenakan seragam khususHatchery. Biosekuriti yang dilakukan untuk spraying manusia digunakan lebihrendah konsentrasinya, dibandingkan untuk peralatan dan ruangan. Untuk barangdigunakan sinar UV dan untuk air digunakan clorine. Pelaksanaan biosekuriti didalam Hatchery tetap ada yaitu dengan adanya celup kaki dan semprot tangansehingga disetiap ruangan berisikan larutan disinfektan. Tujuan dilakukan haltersebut adalah untuk menghindari terjadinya penyebaran bibit mikroba danbakteri dari satu ruangan ke ruangan lainnya.Untuk sanitasi Hatching Egg (telur tetas) meliputi spray udara saatpenerimaan telur tetas, dengan melakukan burning formalin sebanyak dua kaliyaitu yang pertama didekat pintu interculer dengan dosis formalin 2000 cc, dansetelah itu fumigasi kedua setelah telur diambil setengah interculer burningformalin dengan dosis 1500 cc. Sanitasi peralatan meliputi kereta telur, keretaSetter, meja transfer, meja Pull Chick, keranjang DOC, dan lain-lain. Sanitasi inidilakukan dengan terlebih dahulu mencuci peralatan tersebut dengan air/deterjendan terakhir disemprot dengan larutan disinfektan.Sanitasi ruangan meliputi pengasapan pada truk interculer, pengasapan ruangsetting, sanitasi ruang transfer dan ruang Pull Chick, semprot lantai raungHolding, lantai ruang Setter, Hatcher dan lantai ruang Pull Chick. Selanjutnyajuga dilakukan fumigasi pada ruangan-ruangan seperti ruang Holding, kabinSetter dan Hatcher, gudang box dan ruang Pull Chick sebanyak satu kaliseminggu dengan larutan disinfektan, sedangkan untuk lingkungan dilakukan8 | P a g epenyemprotan saluran-saluran pembuangan dan ruang cuci keranjang agar bersihdari kotoran dan bibit mikroba.Sanitasi air dilakukan melalui clorinasi, sehingga air yang digunakan untukmencuci kereta dan peralatan lainnya serta air yang digunakan untuk spray nozzlebebas dari mikroba. Sanitasi barang menggunakan sinar UV. Sanitasi tray telurdilakukan dengan menyemprot tray menggunakan air dan selanjutnya dengancelup ke dalam larutan disinfektan. Adapun obat-obat yang digunakan untuksanitasi, diantaranya adalah Tek-Trol, Saniguard, dan Clinafarm spray. biosekuriti dan sanitasi dilakukan dari luar lingkunganHatchery sampai ke dalam Hatchery. Pelaksanaan biosekuriti yang dilakukanadalah membersihkan kendaraan dan peralatan yang dipakai pada saat membawa

Page 19: LAP Wkm2011 Seragen

telur tetas dengan disinfektan. Untuk kendaraan truk, dilakukan penyemprotandengan air terlebih dahulu, selanjutnya disemprot dengan obat dan dilakukanpencelupan ban, sedangkan untuk kendaraan biasa seperti sepeda motor dilakukanpenyemprotan pada roda dan badan bawah motor. Pelaksanaan sanitasi untukmanusia (pekerja dan pengunjung) yaitu menanggalkan pakaian, selanjutnyamelewati ruangan spraying obat, mandi dan mengenakan seragam khususHatchery. Biosekuriti yang dilakukan untuk spraying manusia digunakan lebihrendah konsentrasinya, dibandingkan untuk peralatan dan ruangan. Untuk barangdigunakan sinar UV dan untuk air digunakan clorine. Pelaksanaan biosekuriti didalam Hatchery tetap ada yaitu dengan adanya celup kaki dan semprot tangansehingga disetiap ruangan berisikan larutan disinfektan. Tujuan dilakukan haltersebut adalah untuk menghindari terjadinya penyebaran bibit mikroba danbakteri dari satu ruangan ke ruangan lainnya.Untuk sanitasi Hatching Egg (telur tetas) meliputi spray udara saatpenerimaan telur tetas, dengan melakukan burning formalin sebanyak dua kaliyaitu yang pertama didekat pintu interculer dengan dosis formalin 2000 cc, dansetelah itu fumigasi kedua setelah telur diambil setengah interculer burningformalin dengan dosis 1500 cc. Sanitasi peralatan meliputi kereta telur, keretaSetter, meja transfer, meja Pull Chick, keranjang DOC, dan lain-lain. Sanitasi inidilakukan dengan terlebih dahulu mencuci peralatan tersebut dengan air/deterjendan terakhir disemprot dengan larutan disinfektan.Sanitasi ruangan meliputi pengasapan pada truk interculer, pengasapan ruangsetting, sanitasi ruang transfer dan ruang Pull Chick, semprot lantai raungHolding, lantai ruang Setter, Hatcher dan lantai ruang Pull Chick. Selanjutnyajuga dilakukan fumigasi pada ruangan-ruangan seperti ruang Holding, kabinSetter dan Hatcher, gudang box dan ruang Pull Chick sebanyak satu kaliseminggu dengan larutan disinfektan, sedangkan untuk lingkungan dilakukan8 | P a g epenyemprotan saluran-saluran pembuangan dan ruang cuci keranjang agar bersihdari kotoran dan bibit mikroba.Sanitasi air dilakukan melalui clorinasi, sehingga air yang digunakan untukmencuci kereta dan peralatan lainnya serta air yang digunakan untuk spray nozzlebebas dari mikroba. Sanitasi barang menggunakan sinar UV. Sanitasi tray telurdilakukan dengan menyemprot tray menggunakan air dan selanjutnya dengancelup ke dalam larutan disinfektan. Adapun obat-obat yang digunakan untuksanitasi, diantaranya adalah Tek-Trol, Saniguard, dan Clinafarm spray. kegagalan dalam penetasan atau telur terinfeksi olehmikroorganisme yang merugikan sehingga pada nantinya akan menurunkan dayatetas dari HE dan juga untuk menjamin bahwa produk yang dihasilakan benarbenarberkualitas dan terjamin. biosekuriti dan sanitasi dilakukan dari luar lingkunganHatchery sampai ke dalam Hatchery. Pelaksanaan biosekuriti yang dilakukanadalah membersihkan kendaraan dan peralatan yang dipakai pada saat membawatelur tetas dengan disinfektan. Untuk kendaraan truk, dilakukan penyemprotandengan air terlebih dahulu, selanjutnya disemprot dengan obat dan dilakukanpencelupan ban, sedangkan untuk kendaraan biasa seperti sepeda motor dilakukanpenyemprotan pada roda dan badan bawah motor. Pelaksanaan sanitasi untukmanusia (pekerja dan pengunjung) yaitu menanggalkan pakaian, selanjutnyamelewati ruangan spraying obat, mandi dan mengenakan seragam khusus

Page 20: LAP Wkm2011 Seragen

Hatchery. Biosekuriti yang dilakukan untuk spraying manusia digunakan lebihrendah konsentrasinya, dibandingkan untuk peralatan dan ruangan. Untuk barangdigunakan sinar UV dan untuk air digunakan clorine. Pelaksanaan biosekuriti didalam Hatchery tetap ada yaitu dengan adanya celup kaki dan semprot tangansehingga disetiap ruangan berisikan larutan disinfektan. Tujuan dilakukan haltersebut adalah untuk menghindari terjadinya penyebaran bibit mikroba danbakteri dari satu ruangan ke ruangan lainnya.Untuk sanitasi Hatching Egg (telur tetas) meliputi spray udara saatpenerimaan telur tetas, dengan melakukan burning formalin sebanyak dua kaliyaitu yang pertama didekat pintu interculer dengan dosis formalin 2000 cc, dansetelah itu fumigasi kedua setelah telur diambil setengah interculer burningformalin dengan dosis 1500 cc. Sanitasi peralatan meliputi kereta telur, keretaSetter, meja transfer, meja Pull Chick, keranjang DOC, dan lain-lain. Sanitasi inidilakukan dengan terlebih dahulu mencuci peralatan tersebut dengan air/deterjendan terakhir disemprot dengan larutan disinfektan.Sanitasi ruangan meliputi pengasapan pada truk interculer, pengasapan ruangsetting, sanitasi ruang transfer dan ruang Pull Chick, semprot lantai raungHolding, lantai ruang Setter, Hatcher dan lantai ruang Pull Chick. Selanjutnyajuga dilakukan fumigasi pada ruangan-ruangan seperti ruang Holding, kabinSetter dan Hatcher, gudang box dan ruang Pull Chick sebanyak satu kaliseminggu dengan larutan disinfektan, sedangkan untuk lingkungan dilakukanpenyemprotan saluran-saluran pembuangan dan ruang cuci keranjang agar bersihdari kotoran dan bibit mikroba.Sanitasi air dilakukan melalui clorinasi, sehingga air yang digunakan untukmencuci kereta dan peralatan lainnya serta air yang digunakan untuk spray nozzlebebas dari mikroba. Sanitasi barang menggunakan sinar UV. Sanitasi tray telurdilakukan dengan menyemprot tray menggunakan air dan selanjutnya dengancelup ke dalam larutan disinfektan. Adapun obat-obat yang digunakan untuk

sanitasi, diantaranya adalah Tek-Trol, Saniguard, dan Clinafarm spray.

Denah lokasi

Sistem kerja kandang tertutup (close house)