Lap Pih Shindy

3

Click here to load reader

description

hipertensi dalam kehamilan

Transcript of Lap Pih Shindy

Page 1: Lap Pih Shindy

ETIOLOGI

Teori Imunologi

Hasil konsepsi merupakan allegraf atau benda asing tidak murni karena sebagian genetiknya berasal

dari sel maternal, sehingga sebgaian besar kehamilan berhasil dengan baik sampai aterm dan

mencapai well healt dan well born baby.

Unsur benda asing hanya berasal dari pihak suami sehingga terdapat beberapa kemungkinan

terhadap hasil konsepsi.

1. Terjadi adaptasi sempurna:

a. Janin bukan benda asing murni

b. Uterus tidak dipengaruhi oleh sistem imunologis

c. Terjadi modifikasi respon immunologis lokal uterus s ehingga janin dapat tumbuh

kembang menjadi sempurna.

2. Terjadi penolakan total terhadap hasil konseksi

a. Terjadi abortus berulang/habitualis dengan sebab yang sulit diterangkan dengan baik.

b. Antifofolipid sebgai bentuk penolakan hasil konsepsi tsb

Teori iskemia regio uterplasenter

J Whitridge williams, 1903 melaporkan dan mengemukanan hipotesis tentang hipertensi pada

kehamilan yang menyatakan bahwa terdapat toksin yang menyebabkan preeklamsia dan ekalmpsia.

MANIFESTASI KLINIS

KOMA

Kelanjutan kejang dapat diikuti koma, sehingga manifestasi dari akut vaskular acident (AVA) yang

menimbulkan perdarahan nekrosis, sehingga terjadi koma.

PENATALAKSANAAN

Dosis magnesium sulfat pada preekalmsia dan eklampsia

A. Infus intravena

1. Dosis 4-6 gram dosis permulaan diencerkan dengan 100 ml, IV dan habis dalam 15-20

menit

2. Mulai 2 g/jam dalam 100 ml IV untuk mempertahankan konsentrasi

Page 2: Lap Pih Shindy

3. Ukur magnesium serum antara 4-6 jam, dan infus kembali untuk mengatur agar

konsentrasi 4-7 mEq/l (4,8-8,4 mg/dL)

4. Magnesium sulfat diteruskan smpai hanya 24 jam post partum

B. Suntikan intermitten IM

1. Berikan 4 g MgSO4 7H2O USP larutan 20% IV dengan tidak lebih dari 1 gram/menit

2. Diikuti dengan 10 gram larutan 50% masing-masing 5 gram pada bokong dalam jarum

masuk 3 inchi dan jarumnya 20. (Berikan 1,0 ml lidocain untuk mengurangi

ketidaknyamanan). Bila terjadi konvulsi dlam 15 menit berikan 2 gram tambahan larutan

20% dengan perlahan sehinggaa tidak lebih dari 1 gram/ menit. Bila waktunnya gemuk

dapat ditambhakn sampai 4 gram.

3. Setiap 4 jam berikutnya ditambahkan 5 gram larutan 50% suntikan dengan kuadran

bokong dengan catatan:

a. Refleks patella masih positif

b. Tidak terjadi depresi pernafasan

c. Produksi urin dalam 4 jam lebih dari 100 cc

4. Magnesium sulfat tidak diteruskan setelah 24 jam post partum

Diagnosa 2

Risiko cedera pada janin yang berhubungan dengan tidak adekuatnya perfusi darah ke plasenta

Tujuan; agar cedera tidak terjadi pada janin

Rencana tindakan:

a. Istirahatkan ibu

Rasional: dengan mengistirahatkan ibudiharapkan metabolisme tubuh menurun pada

peredaran darah ke plasenta menjadi adekuat, sehingga kebutuhan oksigen untuk janin

dapat dipenuhi

b. Anjurkan ibu agar tidur miring ke kiri

Rasional: dengan tidur miring ke kiri di harapkan vena kava di bagian kanan tidak tertekan

oleh uteru yang membesar, sehingga aliran darah ke plasenta menjadi lancar.

c. Pantau tekanan darah ibu

Rasional: dengan memantau tekanan darah ibu dapat diketahui keadaan aliran darah ke

plasenta seperti tekanan darah tinggi, aliran darah ke plasenta berkurang, sehingga suplai

oksigen ke janin berkurang.

d. Memantau bunyi jantung janin

Page 3: Lap Pih Shindy

Rasional: dengan memantau bunyi jantung janin dapat diketahui keadaan jantung janin

lemah atau menurun menandakan suplai oksigen ke plasenta berkurang sehingga dapat

direncanakan tindakan selanjutnya.

e. Beri obat hipertensi setelah kolaborasi dengan dokter

Rasonal: dengan obat antihipertensi akan menurunkan tonus arteri dan menyebabkan

penurunan afterload jantung dengan vasodilatasi pembuluh darah, sehingga tekanan darah

turun. Dengan menurunnya tekanan darah, maka aliran darah ke plasenta menjadi adekuat.