lap mata

download lap mata

of 15

description

kkk

Transcript of lap mata

LAPORAN KASUS KEPANITERAAN UMUMILMU PENYAKIT MATA KATARAK SENILIS HIPERMATUR ODTrainer : dr. Sudarti, Sp.M

Disusun oleh:1. Yunan Marta KusumaH2A0080492. Dina Eva AriantiH2A0110183. Harits Hammam AdhadiH2A011023

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANGRSUD TUGUREJO SEMARANG, JAWA TENGAH2015

BAB IKASUSI. IDENTITAS PASIENNama: Tn. MUsia: 51 tahunAlamat: Mutokoweni I no.14, Semarang Agama: IslamPekerjaan: Satpam Status: MenikahPendidikan Terakhir: Tidak tamat SMPNo. CM: -Tanggal datang ke RS: 7 November 2015II. ANAMNESISAnamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 7 November 2015 pukul 09.30 WIB di Poli Mata RSUD Tugurejo Semarang.Keluhan utama: Mata kanan tidak dapat melihat Riwayat Penyakit SekarangSeorang laki-laki berusia 51 tahun datang ke Poli Mata RSUD Tugurejo Semarang dengan keluhan mata kanan tidak dapat melihat 2 bulan yang lalu. Mata tidak nerocos, tidak melihat bayangan berkabut, tidak ada sekret pada saat bangun tidur di pagi hari, nanum pasien merasa pada mata kanannya terasa kering. Awalnya 1 tahun yang lalu pada saat pasien mengendarai sepeda motor pasien merasa kurang nyaman pada mata kanannya disertai penglihatan kabur dan apabila pasien melihat cahaya, cahaya tersebut terlihat menjadi bercabang-cabang. Kemudian pasien menceritakannya keluhannya kepada temannya, setelah itu temannya melihat ada bintik putih sebesar pasir pada mata kanan pasien, teman pasien menduga bahwa pasien menderita katarak, dan oleh temannya disarankan untuk membeli obat tetes mata yaitu Catarlant. Pasien menggunakan obat tetes mata tersebut 2 bulan lamanya, dan menghabiskan 2 botol obat tetes mata Catarlant. Pasien menggunakan obat tersebut hanya pada saat malam hari sebelum tidur. Setelah menggunakan obat tersebut tidak ada perbaikan sama sekali pada mata kanannya. 8 bulan yang lalu pasien memeriksakan matanya ke optic dan didapatkan hasil silinder pada kedua matanya, mata kanan -1 dan mata kiri -2,5. Pasien merasa lebih nyaman pada saat menggunakan kacamata tersebut dan penglihatan pada mata kanannya lebih jelas. Setelah menggunakan kacamata tersebut selama beberapa bulan, sekarang pasien menggeluh bahwa mata kanannya tidak dapat melihat sama sekali. Keluhan pasien menggangu aktifias sehari-hari. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat sakit mata sebelumnya: Disangkal Riwayat trauma pada mata: - Riwayat operasi pada mata: - Riwayat tekanan darah tinggi: Disangkal Riwayat penyakit gula: Disangkal Riwayat alergi makanan & obat: -Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat katarak: Disangkal Riwayat tekanan darah tinggi: Diakui Riwayat penyakit gula: DisangkalRiwayat Sosial Ekonomi Riwayat merokok: Diakui Riwayat alcohol: Disangkal Riwayat pemakaian lensa kontak: - Riwayat pemakaian kacamata: Diakui Biaya pengobatan: Jamkesmas III. PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 7 November 2015 pukul 09.50 WIB di Poli Mata RSUD Tugurejo Semarang.1. Keadaan umum: Tampak baik2. Kesadaran: Compos mentis3. TANDA VITAL Tekanan darah: 150/80 mmHg Nadi: 84 kali/menit (reguler, isi dan tegangan cukup) Pernafasan: 20 kali/menit Suhu: Tidak dilakukan 4. STATUS GIZI Tinggi badan: Berat badan: BMI: Status gizi: 5. STATUS OFTALMOLOGISODOS

Visus1/~ (LP Baik)0,6

Visus koreksiTidak dilakukanTidak dilakukan

Sensus ColorisTidak ada buta warnaTidak ada buta warna

Pergerakan bola mataBebas segala arahBebas segala arah

Kedudukan bola mataOrtoforiaOrtoforia

SuprasiliaMadarosis (-)Tumbuh penuh normalMadarosis (-)Tumbuh penuh normal

SiliaMadarosis (-)Trikiasis (-)Distrikiasis (-)Tumbuh normal Madarosis (-)Trikiasis (-)Distrikiasis (-)Tumbuh normal

Palpebra superior

Oedem (-)Hiperemis (-)Spasme (-)Masa (-)Nyeri tekan (-)

Oedem (-)Hiperemis (-)Spasme (-)Masa (-)Nyeri tekan (-)

Fisura Palpebra

Palpebra inferiorOedem (-)Hiperemis (-)Spasme (-)Masa (-)Nyeri tekan (-)Oedem (-)Hiperemis (-)Spasme (-)Masa (-)Nyeri tekan (-)

Konjungtiva forniks dan bulbiInjeksi konjungtiva (-)Injeksi silier (-)Mix injeksi (-)Injeksi konjungtiva (-)Injeksi silier (-)Mix injeksi (-)

Konjungtiva palpebra superiorSekret (-) Hiperemis (-)Folikel (-)Cobble stone (-)Giant papil (-)Udem (-)Corpus alienum (-)Sekret (-) Hiperemis (-)Folikel (-)Cobble stone (-)Giant papil (-)Udem (-)Corpus alienum (-)

Konjungtiva palpebra inferiorSekret (-) Hiperemis (-)Folikel (-)Giant papil (-)Udem (-)Corpus alienum (-)Sekret (-) Hiperemis (-)Folikel (-)Giant papil (-)Udem (-)Corpus alienum (-)

SkleraIkterik (-)Sklerektasis (-)Ikterik (-)Sklerektasis (-)

KorneaJernihInfilrat (-)Ulkus (-)Oedem (-)Neovaskularisasi (-)JernihInfilrat (-)Ulkus (-)Oedem (-)Neovaskularisasi (-)

COAJernihKedalaman cukupJernihKedalaman cukup

PupilBulat, Sentral, RegulerDiameter 3 mmRefleks direk/indirek (+/+) NBulat, Sentral, RegulerDiameter 3 mmRefleks direk/indirek (+/+) N

IrisKripte normalNeovaskularisasi (-)Sinekia anterior (-)Oedem (-)Kripte normalNeovaskularisasi (-)Sinekia anterior (-)Oedem (-)

LensaKekeruhan (+)Bentuk bikonveksKekeruhan (-)Bentuk bikonveks

Fundus RefleksTidak dilakukan Tidak dilakukan

Lapang pandangTidak dapat dilakukan pemeriksaan Baik

Tekanan bolamata digitalT.NT.N

Tes FluoresceinTidak dilakukanTidak dilakukan

IV. RESUMESeorang laki-laki berusia 51 tahun datang ke Poli Mata RSUD Tugurejo Semarang dengan keluhan mata kanan tidak dapat melihat 2 bulan yang lalu. Mata tidak nerocos, tidak melihat bayangan berkabut, tidak ada sekret pada saat bangun tidur di pagi hari, nanum pasien merasa pada mata kanannya terasa kering. Awalnya 1 tahun yang lalu pasien merasa kurang nyaman pada mata kanannya disertai penglihatan kabur dan apabila pasien melihat cahaya, cahaya tersebut terlihat menjadi bercabang-cabang. Pasien menggunakan obat tetes mata Catarlant 2 bulan lamanya, dan menghabiskan 2 botol namun tidak ada perbaikan sama sekali pada mata kanannya. 8 bulan yang lalu pasien memeriksakan matanya ke optic dan didapatkan hasil silinder pada kedua matanya, mata kanan -1 dan mata kiri -2,5. Setelah menggunakan kacamata, penglihatan pasien menjadi lebih jelas dan menggunakan kacamata tersebut selama beberapa bulan, sekarang pasien menggeluh mata kanannya tidak dapat melihat sama sekali. Pada pemeriksaan fisik ditemukan kekeruhan pada lensa pada mata kanannya. V. PEMERIKSAAN PENUNJANGDi usulkan pemeriksaan slit lamp untuk melihat derajat kekeruhan pada lensanyaVI. DAFTAR MASALAHMasalah aktifMasalah pasif

Mata kanan tidak dapat melihat Mata kanan terasa kering Penglihatan kabur Apabila melihat cahaya, cahaya tersebut terlihat bercabang-cabang Usia

VII. INNISIAL PLAN1. Diagnosis: Katarak Senilis Hipermatur OD2. Diferensial Diagnosis: Katarak Senilis Insipiens Katarak Senilis Imatur Katarak Senilis Matur Glaucoma Simpleks 3. Terapi Rujuk ke dokter spsesialis mata (disarankan untuk dilakukan operasi katarak)4. Edukasi Jelaskan pada pasien tentang penyakitnya meliputi definisi, etiologi, gejala, terapi, dan komplikasiVIII. PROGNOSISPrognosisODOS

Quo ad Vitam(berhubungan dengan tanda vital)Ad bonamAd Bonam

Quo ad Sanam (berhubungan dengan penyakit)Ad bonamAd bonam

Quo ad Visam (berhubungan dengan tajam penglihatan)Ad bonamAd bonam

Quo ad Cosmeticam(berhubungan dengan kosmetik)Ad bonamAd bonam

BAB IIPEMBAHASAN

A. Definisi1,2Kata katarak berasal dari bahasa latin Cataracta yang berarti air terjun, karena orang yang menderita katarak mempunyai penglihatan yang kabur seolah-olah penglihatannya dihalangi air terjun. Katarak adalah kekeruhan atau opasifikasi dari lensa mata atau kapsula lensa yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Kekeruhan ini terjadi akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa. Katarak dapat terjadi pada saat perkembangan serat atau sesudah serat lensa berhenti dalam perkembangannya dan telah memulai proses degenerasi.Kekeruhan lensa dapat mengenai satu atau kedua mata dan tampak kekeruhan lensa yang mengakibatkan lensa tidak transparan, sehingga pupil akan berwarna putih. Walaupun demikian, jika karatak mengenai satu mata tidak berarti akan menularkan ke mata lain.

B. Klasifikasi3,4Klasifikasi katarak yakni berdasarkan : 1. Waktu terjadi (katarak didapat dan congenital)2. Maturitas3. Morfologi.Klasifikasi katarak menurut waktu terjadinya yaitu : 1. Katarak didapat (acquired cataracts) , yakni > 99% katarak.1. Katarak senilis ( lebih dari >90% katarak)1. Katarak dengan penyakit sistemik1. Katarak sekunder dan komplikata1) Katarak dengan heterochromia2) Katarak dengan iridosiklitis kronik3) Katarak dengan vasculitis retinal4) Katarak dengan renitis pigmentosa1. Katarak ikutan (post-operasi katarak)1. Katarak traumatik1) Kontusio atau perforasi rosette2) Radiasi infrared (katarak glassblower)3) Injury electrical4) Radiasi ionisasi1. Katarak toksik1) Korticosteroid yang menginduksi katarak (lebih sering)2) Chlorfromazin, miotik agen, busulfan jarang digunakan. 1. Katarak congenital (kurang dari 1 %)a. Katarak Herediter1) Autosom-dominan2) Autosom perifer3) Sporadic4) X-linked.b. Katarak berkaitan dengan kerusakan embrionik awal (transplacental)1) Rubella (40-60%)2) Mumps (10-22%)3) Hepatitis (16%)4) Toxoplasmosis (5%)C. Etiologi5Beberapa penyebab katarak diantaranya adalah: Faktor biologi, yaitu karena usia tua dan pengaruh genetik Faktor fungsional, yaitu akibat akomodasi yang sangat kuat sehingga mempunyai efek buruk terhadap serabu-serabut lensa Faktor imunologik Gangguan yang bersifat lokal pada lensa, seperti gangguan nutrisi, gangguan permeabilitas kapsul lensa, efek radiasi cahaya matahari. Gangguan metabolisme umum D. Patofisiologi6Kekeruhan lensa dapat terjadi akibat hidrasi dan denaturasi protein lensa. Dengan bertambahnya usia, ketebalan dan berat lensa akan meningkat sementara daya akomodasinya akan menurun. Dengan terbentuknya lapisan konsentris baru dari kortek, inti nucleus akan mengalami penekanan dan pengerasan. Proses ini dikenal sebagai sklerosis nuclear. Selain itu terjadi pula proses kristalisasi pada lensa yang terjadi akibat modifikasi kimia dan agregasi protein menjadi high-molecular-weight-protein. Hasil dari agregasi protein secara tiba tiba ini mengalami fluktuasi refraktif index pada lensa sehingga menyebabkan cahaya menyebar dan penurunan pandangan. Modifiaksi kimia dari protein nukleus lensa juga menghasilkan pigmentasi progresif yang akan menyebabkan warna lensa menjadi keruh. Perubaha lain pada katarak terkait usia juga menggambarkan penurunan konsentrasi glutatin dan potassium serta meningkatnya konsentrasi sodium dan calcium.Terdapat berbagai faktor yang ikut berperan dalam hilangnya transparasi lensa. Sel epithelium lensa akan mengalami proses degeneratif sehingga densitasnya akan berkurang dan terjadi penyimpangan diferensiasi dari sel-sel fiber. Akumulasi dari sel-sel epitel yang hilang akan meningkatkan pembentukan serat-serat lensa yang akan menyebabkan penurunan transparasi lensa. Selain itu, proses degeneratif pada epithelium lensa akan menurunkan permeabilitas lensa terhadap air dan molekul-molekul larut air sehingga transportasi air, nutrisi dan antioksidan kedalam lensa menjadi berkurang. Peningkatan produk oksidasi dan penurunan antioksidan seperti vitamin dan enzim-enzim superoxide memiliki peran penting pada proses pembentukan katarak.E. Gejala KlinisKekeruhan lensa dapat terjadi tanpa menimbulkan gejala, dan dijumpai pada pemeriksaan mata rutin. Gejala katarak yang sering dikeluhkan adalah : 1. Silau Pasien katarak sering mengeluh silau, yang bisa bervariasi keparahannya mulai dari penurunan sensitivitas kontras dalam lingkungan yang terang hingga silau pada saat siang hari atau sewaktu melihat lampu mobil atau kondisi serupa di malam hari. Keluhan silau tergantung dengan lokasi dan besar kekeruhannya, biasanya dijumpai pada tipe katarak posterior subkapsular. 1. Diplopia monokular atau polypia Terkadang, perubahan nuklear terletak pada lapisan dalam nukleus lensa, menyebabkan daerah pembiasan multipel di tengah lensa sehingga menyebabkan refraksi yang ireguler karena indeks bias yang berbeda. 1. Halo Hal ini bisa terjadi pada beberapa pasien oleh karena terpecahnya sinar putih menjadi spektrum warna oleh karena meningkatnya kandungan air dalam lensa.1. Distorsi Katarak dapat menyebabkan garis lurus kelihatan bergelombang 1. Penurunan tajam penglihatan Katarak menyebabkan penurunan penglihatan progresif tanpa rasa nyeri. Umumnya pasien katarak menceritakan riwayat klinisnya langsung tepat sasaran. Dalam situasi lain, pasien hanya menyadari adanya gangguan penglihatan setelah dilakukan pemeriksaan. Pada katarak kupuliform (opasitas sentral) gejala lebih buruk ketika siang hari dan membaik ketika malam hari. Pada katarak kuneiform (opasitas perifer) gejala lebih buruk ketika malam hari.1. Myopic shift Seiring dengan perkembangan katarak, dapat terjadi peningkatan dioptri kekuatan lensa, yang pada umumnya menyebabkan miopia ringan atau sedang. Umumnya, pematangan katarak nuklear ditandai dengan kembalinya penglihatan dekat oleh karena meningkatnya miopia akibat kekuatan refraktif lensa nuklear sklerotik yang menguat, sehingga kacamata baca atau bifokal tidak diperlukan lagi. Perubahan ini disebut second sight. Akan tetapi, seiring dengan penurunan kualitas optikal lensa, kemampuan tersebut akhirnya hilang.F. Diagnosis4,7Berdasarkan maturitasnya, katarak diklasifikasikan sebagai berikut :1. Stadium insipient Dimana mulai timbul katarak akibat proses degenerasi lensa. Kekeruhan lensa berbentuk bercak-bercak kekeruhan yang tidak teratur. Pasien akan mengeluh gangguan penglihatan seperti melihat ganda, dengan satu matanya. Pada stadium ini proses degenerasi belum menyerang cairan mata kedalam lensa sehingga akan terlihat bilik mata depan dengan kedalaman yang normal, iris dalam posisi biasa disertai dengan kekeruhan ringan pada lensa. Tajam penglihatan pasien belum terganggu.Dengan koreksi, visus masih dapat 5/5-5/6. Kekeruhan terutama terdapat pada bagian perifer berupa bercak-bercak seperti baji (jari-jari roda), terutama mengenai korteks anterior, sedang aksis relative masih jernih. Gambaran inilah yang disebut spokes of a wheel, yang nyata bila pupil dilebarkan. Pada stadium lanjut, gambaran baji dapat dilihat pula pada pupil yang normal.1. Stadium imatur Pada stadium ini lensa yang degenerative mulai menyerap cairan mata ke dalam lensa sehingga lensa menjadi cembung. Pada stadium ini terjadi pembengkakan lensa yang disebut sebagai katarak intumesen. Pada stadium ini dapat terjadi miopisasi akibat lensa mata menjadi cembung, sehingga pasien merasa tidak perlu kacamata sewaktu membaca dekat. Akibat lensa yang bengkak, iris terdorong ke depan, bilik mata dangkal dan sudut bilik mata akan sempit atau tertutup. Pada stadium ini dapat terjadi glaucoma sekunder.Kalau tidak ada kekeruhan dilensa, maka sinar dapat masuk kedalam mata tanpa ada yang dipantulkan. Oleh karena kekeruhan dibagian posterior lensa, maka sinar oblik yang mengenai bagian yang keruh ini, akan dipantulkan sehinnga pada pemeriksaan, terlihat dipupil, ada daerah yang terang sebagai refleks pemantulan cahaya pada daerah lensa yang keruh dan daerah yang gelap, akibat bayangan iris pada bagian lensa yang keruh. Keadaan ini disebut iris shadow test (+).1. Stadium MaturMerupakan proses degenerasi lanjut lensa. Pada stadium ini terjadi kekeruhan seluruh lensa. Tekanan cairan di dalam lensa sudah dalam keadaan seimbang dengan cairan dalam keadaan seimbang dengan cairan dalam mata sehingga ukuran lensa akan menjadi normal kembali. Pada pemeriksaan terlihat iris dalam posisi normal, bilik mata depan normal, sudut bilik mata depan terbuka normal, dan uji bayangan iris negative. Tajam penglihatan sangat menurun dan dapat hanya tinggal proyeksi sinar positif.Di pupil tampak lensa yang seperti mutiara. Iris shadow test membedakan stadium matur dari imatur dengan syarat harus diperiksa lebih lanjut dengan midriatika. Dengan melebarkan pupil akan tampak bahwa kekeruhan hanya terdapat pada daerah pupil saja. Kadang-kadang, walaupun masih stadium imatur (iris shadow test (+)), dengan koreksi, visus tetap buruk, hanya dapat menghitung jari, bahkan dapat lebih buruk lagi 1/300 atau satu tak hingga, hanya ada persepsi cahaya, walaupun lensanya belum keruh seluruhnya. Keadaan ini disebut stadium vera matur.1. Stadium Hipermatur Dimana pada stadium ini terjadi proses degenerasi lanjut lensa dan korteks lensa dapat mencair sehingga nucleus lensa tenggelam didalam korteks lensa (kataraks morgagni). Pada stadium ini terjadi juga degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa ataupun korteks lensa yang cair keluar dan masuk kedalam bilik mata depan. Pada stadium hipermatur akan terlihat lensa yang lebih kecil daripada normal, yang akan mengakibatkan iris tremulans, dan bilik mata depan terbuka. Pada uji bayangan iris terlihat positif walaupun seluruh lensa telah keruh sehingga keluar dari kapsul, lalu masuk bilik mata depan maka akan timbul reaksi jaringan uvea berupa uveitis. Bahan lensa ini juga dapat menutup jalan keluar cairan bilik mata sehingga disebut glaucoma fakolitik G. Penatalaksanaan2,3,71. Medikamentosa1. Preparat iodine1. Protein lensa1. Hormone1. Zat yang berkurang pada kekeruhan lenda missal : vitamin, ATP, mineral1. Bedah katarak 1. Ekstraksi katarak intrakapsular (ICCE)Pada teknik ini, keseluruhan lensa katarak dan kapsulnya diangkat. Zonula yang lemah dan terdegenerasi merupakan syarat dari operasi ini. Karena hal ini, teknik ini tidak bisa dilakukan pada pasien yang muda karena zonula yang kuat. Pada usia 40-50 tahun, digunakan enzim alphachymotrypsin yang melemahkan zonula.Indikasi: Subluksasi dan dislokasi lensa.1. Ekstraksi katarak ekstrakapsular (ECCE)Pada teknik ini, bagian besar dari kapsula anterior dan epitel, nukleus dan korteks diangkat; kapsula posterior ditinggalkan sebagai penyangga lensa implant.Indikasi: Operasi katarak pada anak-anak dan dewasa.Kontraindikasi: Subluksasi dan dislokasi lensa.1. FakoemulsifikasiPembedahan menggunakan vibrator ultrasonik untuk menghancurkan nukleus yang kemudian diaspirasi melalui insisi 2.5-3 mm, dan kemudian dimasukan lensa intraokular yang dapat dilipat. Keuntungan yang didapat ialah pemulihan visus lebih cepat, induksi astigmatis akibat operasi minimal, komplikasi dan inflamasi pasca bedah minimal.

Gambar : Teknik Fakoemulsifikasi pada operasi katarak

Ada beberapa teknik pada operasi katarak senilis, berikut ini dapat dilihat keuntungan dan kerugian dari beberapa teknik bedah katarak tersebut : Jenis bedah katarakKeuntunganKerugian

Intra capsular cataract extraction (ICCE)Semua komponen lensa diangkat Insisi lebih besar Edema pada macula Komplikasi pada vitreus Sulit pada usia