Lap. Individu Bronchietasis

10
BAB I PENDAHULUAN 1. SKENARIO 2. KUNCI MASALAH Laki-laki 69 tahun Pernah bekerja dipabrik semen Sesak yang hebat Lemah 4 bulan lalu, batuk tidak produktif dan demam Riwayat minum obat antibiotic dan asimptomatik Soerang laki-laki 69 thn, pensiunan pekerja di pabrik semen, dibawa ke rumah sakit oleh anaknya yang juga seorang dokter puskesmas karena menderita sesak yang hebat dan sangat lemah. Kondisi kelemahan ini sebenarnya telah dialaminya sejak 4 bulan lalu dimana pada saat itu dia menderita dia tidak menderita batuk yang produktif yang disertai demam, yang membaik setelah diberikan antibiotic selama 6 hari di tambah obat-obat simptomatik. Saat ia juga menderita batuk yang produktif dengan sputum yang kecoklatan sejak 4 hari lalu, dan sejak 2 hari yang

description

makalah

Transcript of Lap. Individu Bronchietasis

Page 1: Lap. Individu Bronchietasis

BAB I

PENDAHULUAN

1. SKENARIO

2. KUNCI MASALAH

Laki-laki 69 tahun

Pernah bekerja dipabrik semen

Sesak yang hebat

Lemah

4 bulan lalu, batuk tidak produktif dan demam

Riwayat minum obat antibiotic dan asimptomatik

4 hari lalu, batuk produktif dg warna coklat

2 hari lalu, demam dan muntah

Tidak ada riwayat meroko

Tidak kontak dengan orang lain

Soerang laki-laki 69 thn, pensiunan pekerja di pabrik semen, dibawa ke rumah

sakit oleh anaknya yang juga seorang dokter puskesmas karena menderita

sesak yang hebat dan sangat lemah. Kondisi kelemahan ini sebenarnya telah

dialaminya sejak 4 bulan lalu dimana pada saat itu dia menderita dia tidak

menderita batuk yang produktif yang disertai demam, yang membaik setelah

diberikan antibiotic selama 6 hari di tambah obat-obat simptomatik. Saat ia

juga menderita batuk yang produktif dengan sputum yang kecoklatan sejak 4

hari lalu, dan sejak 2 hari yang lalu ia mengeluh demam yang disertai muntah.

Ia tidak ada riwayat merokok ataupun minum-minuman keras. Ia tidak pernah

keluar kota atau melakukan perjalanan jauh sejak 1 tahun terakhir dan tidak

pernah kontak dengan orang sakit sebelumnya. Selain itu ia sering mengalami

gastric reflux yang disertai mual dan muntah.

Page 2: Lap. Individu Bronchietasis

Gastric reflux, mual dan muntah

Page 3: Lap. Individu Bronchietasis

BAB II

PEMBAHASAN

I. BRONCHIECTASIS

Bronkiektasis (Bronchiectasis)adalah suatu perusakan dan pelebaran

(dilatasi) abnormal dari saluran pernafasan yang besar. Bronkiektasis bukan

merupakan penyakit tunggal, dapat terjadi melalui berbagai cara dan

merupakan akibat dari beberapa keadaan yang mengenai dinding bronkial,

baik secara langsung maupun tidak, yang mengganggu sistem

pertahanannya. Keadaan ini mungkin menyebar luas, atau mungkin muncul

di satu atau dua tempat. 1

Secara khusus, bronkiektasis menyebabkan pembesaran pada

bronkus yang berukuran sedang, tetapi bronkus berukuran kecil yang berada

dibawahnya sering membentuk jaringan parut dan menyempit. Kadang-

kadang bronkiektasis terjadi pada bronkus yang lebih besar, seperti yang

terjadi pada aspergilosis bronkopulmoner alergika (suatu keadaan yang

disebabkan oleh adanya respon imunologis terhadap jamur Aspergillus). 1

Dalam keadaan normal, dinding bronkus terbuat dari beberapa lapisan

yang ketebalan dan komposisinya bervariasi pada setiap bagian dari saluran

pernapasan. Lapisan dalam (mukosa) dan daerah dibawahnya (submukosa)

mengandung sel-sel yang melindungi saluran pernafasan dan paru-paru dari

zat-zat yang berbahaya. 5

Sel-sel ini terdiri dari: 5

Page 4: Lap. Individu Bronchietasis

- sel penghasil lendir

- sel bersilia, yang memiliki rambut getar untuk membantu menyapu

partikel partikel dan lendir ke bagian atas atau keluar dari saluran

pernafasan

- sel-sel lainnya yang berperan dalam kekebalan dan sistem

pertahanan tubuh,

melawan organisme dan zat-zat yang berbahaya lainnya.

Struktur saluran pernafasan dibentuk oleh serat elastis, otot dan

lapisan kartilago (tulang rawan), yang memungkinkan bervariasinya diameter

saluran pernafasan sesuai kebutuhan. Pembuluh darah dan jaringan limfoid

berfungsi sebagai pemberi zat makanan dan sistem pertahanan untuk

dinding bronkus. 5

Patofisiologi :

Pada bronkiektasis, daerah dinding bronkus rusak dan mengalami

peradangan kronis, dimana sel bersilia rusak dan pembentukan lendir

meningkat. Ketegangan dinding bronkus yang normal juga hilang. Area yang

terkena menjadi lebar dan lemas dan membentuk kantung yang menyerupai

balon kecil. Penambahan lendir menyebabkan kuman berkembang biak,

yang sering menyumbat bronkus dan memicu penumpukan sekresi yang

terinfeksi dan kemudian merusak dinding bronkus. 2

Page 5: Lap. Individu Bronchietasis

Gambar 1 : patofisiologi bronchiectasis 1

Peradangan dapat meluas ke kantong udara kecil (alveoli) dan

menyebabkan bronkopneumonia, jaringan parut dan hilangnya fungsi

jaringan paru-paru. Pada kasus yang berat, jaringan parut dan hilangnya

pembuluh darah paru-paru dapat melukai jantung. 2

Peradangan dan peningkatan pembuluh darah pada dinding bronkus

juga dapat menyebabkan batuk darah. Penyumbatan pada saluran

pernafasan yang rusak dapat menyebabkan rendahnya kadar oksigen dalam

darah. 1.2

Bronkiektasis bisa disebabkan oleh: 5

1. Infeksi pernafasan - Campak - Pertusis - Infeksi adenovirus - Infeksi bakteri contohnya Klebsiella, Staphylococcus atau Pseudomonas Influenza - Tuberkulosa - Infeksi jamur - Infeksi mikoplasma

2. Penyumbatan bronkus - Benda asing yang terisap

Page 6: Lap. Individu Bronchietasis

- Pembesaran kelenjar getah bening - Tumor paru - Sumbatan oleh lendir

3. Cedera penghirupan - Cedera karena asap, gas atau partikel beracun - Menghirup getah lambung dan partikel makanan

4. Keadaan genetik - Fibrosis kistik - Diskinesia silia, termasuk sindroma Kartagener - Kekurangan alfa-1-antitripsin

5. Kelainan imunologik - Sindroma kekurangan imunoglobulin - Disfungsi sel darah putih - Kekurangan koplemen - Kelainan autoimun atau hiperimun tertentu seperti rematoid artritis, colitis ulserativ

6. Keadaan lain - Penyalahgunaan obat (misalnya heroin) - Infeksi HIV - Sindroma Young (azoospermia obstruktif) - Sindroma Marfan.

Gambaran Klinik : 1

• Batuk kronik yang jarang • Bersifat produktif dan banyak sputum mukopurulen yang berbau

busuk.• Batuk memberat jika posisi miring• Hemoptisis sering terjadi atau sputum mengandung darah.

Gambaran radiologi :

Page 7: Lap. Individu Bronchietasis

Gambar 2 : foto thorax bronchiectasis 3

1. Tampak gambaran berupa bronkovaskuler kasar yang umumnya

terdapat dilapangan bawah paru. 4

2. Gambaran garis-garis transulen yang panjang menuju ke hilus dengan

bayangan konsolidasi sekitarnya akibat peradangan sekunder. 4

3. Kadang-kadang juga bisa berupa bulatan-bulatan transulen / yang

sering dikenal dengan gambaran sarang tawon. 4

Terapi : 1

• Pengobatan yang paling penting adalah pembersihan bronkus setiap

hari dengan seksama, disertai drainase postural yang bisa saja

dilanjutkan seumur hidup.

• Bronkodilator : menurunkan kejadian obstruksi saluran nafas dan

untuk membantu pembersihan sekret.

• Pemberian antibiotik untuk mengontrol infeksi.

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: Lap. Individu Bronchietasis

1. Patifisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit / Sylvia Anderson

Price, Lorraine McCarty Wilson ; alih bahasa, Brahm U. Pendit [et. al.] ;

editor edisi bahasa Indonesia, Huriawati Hartono [et. al.].—Ed. 6 –

Jakarta : EGC , 2005.

2. Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam ; editor Aru W. Sudoyo, Bambang Setiohadi, Idrus Alwi, Marcelus Simadibrat K, Siti Setiati. Ed. 4. Jakarta : FKUI, 2006.

3. Petunjuk membaca foto untuk dokter umum ; oleh P.E.S. palmer. Jakarta: EGC, 1995.

4. Radiologi Diagnostik ; Sjahriar Rasad. FK UI. Ed. 2. Jakarta: 2005

5. bronchiectasis. Available From :

http://www.google.com./spesialis .info.Copyright © 2010-2015.