Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
-
Upload
annisa-dwi-septiani -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
1/16
MENGATUR KEMASAKAN BUAH DENGAN MENGGUNAKAN ZAT
PENGATUR TUMBUH
Oleh :
Retno Mayangsari B1!1"!#$Annisa D%i Se&tiani B1!1"1!! Ro'(ongan : )* Kelo'&o+ : $ Asisten : Siti En,ah
*n,riyani
-APORAN PRAKT*KUM .*S*O-OG* TUMBUHAN **
KEMENTER*AN PEND*D*KAN DAN KEBUDA/AANUN*)ERS*TAS ENDERA- SOED*RMAN
.AKU-TAS B*O-OG*
PUR0OKERTO
!12
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
2/16
*3 PENDAHU-UANA3 -atar Bela+ang
Pemasakan (ripening) buah merupakan perubahan yang terjadi pada
tahap akhir perkembangan buah atau merupakan tahap awal penuaan
(senescence) pada buah. Selama perkembangan buah, terjadi perubahan
biokimiawi dan fsiologi. Pemasakan buah juga merupakan proses yang
kompleks dan terprogram secara genetik yang ditandai dengan
perubahan warna, rasa, aroma, tekstur dan kandungan gizi pada buah
(Gioannoni, !""#).
$at pengatur tumbuh merupakan hormon sintesis yang diberikan
ada organ tanaman yang dalam konsentrasi rendah berperan akti% dalam
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. $at pengatur tumbuh ini
memiliki berbagai %ungsi dalam proses fsiologis tanaman diantaranya
mempercepat perkembangan dan pematangan buah. &tilen adalah
hormon pada tumbuhan yang berupa gas sederhana yang terlibat dalam
berbagai aktiftas fsiologi tumbuhan, termasuk pematangan buah ('iao,
!). Perubahan tingakat keasaman dalam jaringan juga akan
mempengaruhi aktiitas beberapa enzim diantaranya adalah enzim*
enzim pektinase yang mampu mengkatalis degradasi protopektinyang
tidak larut menjadi substansi pektin yang larut. Perubahan komposisi
substansi pektin ini akan mempengaruhi kekerasan buah*buahan
(+nderson, ).
-andungan etilen pada tiap buah tidak sama selama proses
pemasakkan dan pematangan yang terjadi. &tilen pada banyak macam
buah hanya sedikit dihasilkan sampai tepat sebelum terjadi klimaterik
respirasi yang mengisyaratkan dimulainya pemasakan, yaitu ketika
kandungan gas ini di ruang udara antar sel meningkat tajam dari jumlah
hampir tak terlacak sampai sekitar ",*l per liter. -onsentrasi iniumumnya memacu pemasakan buah berdaging dan tidak berdaging,
yang menunjukkan klimaterik respirasinya, yaitu jika buah*buahan
tersebut cukup berkembang untuk dapat menerima gas etilen (Salisbury
dan /oss, ).
0erdasarkan kandungan amilumnya, buah dibedakan menjadi buah
klimaterik dan buah nonklimaterik. 0uah klimaterik adalah buah yang
banyak mengandung amilum, seperti pisang mangga, apel, alpokat dan
dapat dipacu kematangannya dengan etilen. &tilen endogen yang
dihasilkan oleh buah yang telah matang dengan sendirinya dapat
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
3/16
memacu pematangan pada sekumpulan buah yang diperam. 0uah non
klimaterik adalah buah yang kandungan amilumnya sedikit, seperti jeruk,
anggur, semangka dan nanas. Pemberian etilen pada buah ini dapat
memacu laju respirasi, tetapi tidak memacu produksi etilen endogen dan
pematangan buah (1ogge and 2ritz, 3).
Pisang merupakan salah satu buah klimaterik, yang ditandai dengan
pemuncakan produksi etilen yang terkait dengan pengasosiasian
pematangan buah. 4imana proses pematangan pada buah klimaterik
masih dapat terjadi setelah buah dipanen dari pohonnya. Pada buah
klimaterik terjadi peningkatan laju respirasi yang mencolok bersamaan
proses pematangan disertai dengan perubahan*perubahan fsik maupun
kimiawi pada buah tersebut. -ondisi ini menyebabkan buah*buah
klimaterik dapat dipanen sebelum terjadi pematangan. Pemeraman
dilakukan oleh para pedagang agar buah mencapai tingkat kematangan
yang seragam serta si%at fsik dan kimia yang seragam pada saat buah
sampai di tangan konsumen. Stimulasi pematangan sering dilakukan
dengan gas etilen, karbit, dan ethrel5ethepon. $at*zat perangsang
pematangan ini akan memicu kerja etilen pada buah untuk kemudian
memicu proses pematangan pada buah tersebut (/idhyanty, !"6).
Pada praktikum fsiologi tumbuhan acara kali ini, digunakan larutanetilen sintetik yaitu ethrel. &threl atau lebih dikenal dengan nama
ethepon merupakan senyawa kimia yang ber%ungsi memicu
pertumbuhan. &threl5ethepon adalah suatu larutan yang megandung
bahan akti% ! chloro ethyl phosporic acid yang dapat menghasilkan etilen
secara langsung pada jaringan tanaman. -ematangan buah akan
dipercepat dengan timbulnya etilen (Suyanti dan +hmad Supriyadi,
!""3). &thepon sangat cepat diubah menjadi etilen pada tanaman5buah,
selain itu juga memiliki tingkat toksisitas yang sangat rendah, sehingga
residunya tidak membahayakan bagi manusia (/idhyanty, !"6).
B3 T454an7ujuan dari praktikum acara mengatur kematangan buah dengan
menggunakan zat pengatur tumbuh kali ini adalah untuk mengetahui
konsentrasi zat pengatur tumbuh yang mampu mempercepat kemasakan
buah.
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
4/16
**3 T*NAUAN PUSTAKA
Proses pematangan buah merupakan proses pengakumulasian gula
dengan merombak pati menjadi senyawa yang lebih sederhana, tidak
seperti buah pada umumnya yang mengakumulasi gula secara langsung
dari pengiriman asimilat hasil %otosintesis di daun yang umumnya dikirim
ke organ lain dalam bentuk sukrosa (+nderson dan 0eardall, ). Suatu
ariasi dari proses penuaan melibatkan konersi pati atau asam*asam
organik menjadi gula dan pelunakan dinding*dinding sel, atau perusakan
membran sel yang berakibat pada hilangnya cairan sel sehingga jaringan
mengering. 7iap*tiap kasus, pematangan buah distimulasi oleh gas etilen
yang berdi%usi ke dalam ruang*ruang antarsel buah. Gas tersebut juga
dapat berdi%usi melalui udara dari buah satu ke buah lainnya. (+bidin,
36).
Proses pemecahan tepung dan penimbunan gula merupakan proses
pemasakan buah yang ditandai dengan terjadinya perubahan warna,
tekstur buah dan bau pada buah. 7anda kematangan pertama pada
kebanyakan buah adalah hilangnya warna hijau. -andungan klorofl buah
yang sedang masak lambat laut berkurang. Saat terjadi klimaterik,
kloroflase bertanggung jawab atas terjadinya penguraian klorofl.Penguraian hidrolitik kloroflase yang memecah klorofl menjadi bagian
ital dan inti porfrin yang masih utuh, maka kloroflida yang
bersangkutan tidak akan mengakibatkan perubahan warna. 0agian
profrin pada molekul klorofl dapat mengalami oksidasi atau saturasi,
sehingga warna akan hilang. 8unaknya buah disebabkan oleh adanya
perombakan photopektin yang tidak larut. Pematangan biasanya
meningkatkan jumlah gula*gula sederhana yang memberi rasa manis
(2antastico, 39).
-limaterik merupakan suatu %ase yang banyak sekali perubahan
yang berlangsung ($immermar, 9). -limaterik juga diartikan sebagai
suatu keadaan :auto stimulation: dalam buah sehingga buah menjadi
matang yang disertai dengan adanya peningkatan proses respirasi (;all,
3#). -limaterik merupakan %ase peralihan dari proses pertumbuhan
menjadi layu, meningkatnya respirasi tergantung pada jumlah etilen yang
dihasilkan serta meningkatnya sintesis protein dan /1+ (;eddy, 3).
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
5/16
4apat disimpulkan bahwa klimaterik adalah suatu periode
mendadak yang unik bagi buah tertentu dimana selama proses itu terjadi
pembuatan etilen disertai dengan dimulainya proses pematangan buah,
buah menunjukkan peningkatan
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
6/16
***3 MATER* DAN METODEA3 Materi
+lat*alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah gelas
ukur, koran, kamera dan kertas label. 0ahan*bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah dua
buah pisang (Musasp.) dan ethrel (!*chloroetilphosponic acid),
konsentrasi " ppm, "" ppm, 9"" ppm dan !"" ppm.B3 Meto,e
. 8arutan ethrel "" ppm, 9"" ppm dan "" ppm dibuat.!. Salah satu pisang direndam pada larutan !*chloroetilphosponic acid
dengan konsenterasii "" ppm, 9"" ppm dan "" ppm selama 6
menit.. -edua pisang dibungkus dengan kertas koran.#. Pisang diamati setiap hari aroma, tekstur, warna dan rasanya selama
minggu.6. 4ata yang didapatkan dicatat.
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
7/16
*)3 HAS*- DAN PEMBAHASANA3 Hasil
Ta(el Penga'atan Pe'asa+an B4ah
1
o
Perubahan yang
terjadi
-onsentrasi
" ppm "" ppm 9"" ppm "" ppm
. ?arna @@@ @@@ @@@ @@@!. /asa @@@ @@@ @@@ @@@. 7ekstur @@@ @@@ @@@ @@@
-eterangan>@ > Perubahan buah cukup baik@@ > Perubahan buah baik@@@ > Perubahan buah baik sekali
Ga'(ar Penga'atan Pe'asa+an B4ah
Ga'(ar 13 Pisang Kontrol Se(el4' Ga'(ar 3 Pisang U5i
Se(el4'
Perla+4an Perla+4an
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
8/16
Ga'(ar "3 Pisang Kontrol Setelah Ga'(ar $3 Pisang U5i
Setelah
Perla+4an Perla+4an
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
9/16
B3 Pe'(ahasan
0erdasarkan praktikum yang telah dilakukan zat pengatur tumbuh
atau etilen yang digunakan pada praktikum kali ini adalah adalah " ppm
(sebagai kontrol), "" ppm, 9"" ppm, "" ppm. Pengujian dilakukan
terhadap empat buah pisang yang telah di beri perlakuan pencelupan
dalam larutan etilen pada masing*masing konsentrasi selama 6 menit
kemudian dibiarkan kering dan dibungkus menggunakan kertas koran,
dieram selama A hari hingga mengalami perubahan masak dan matang.
;asil dari perlakuan menggunakan konsentrasi "" ppm yang dilakukan
kelompok kami, diketahui pada pengamatan hari ketujuh menunjukan
perubahan warna, aroma, tekstur dan rasa.
Perubahan warna terjadi pada pengamatan hari pertama hingga hari
ketujuh seragam antar perlakuan konsentrasi. Pisang kontrol dan uji pada
hari pertama nenunjukan warna hijau tua dan sebagian warna hitam khas
pisang muda yang belum matang, sedangkan pada hari ketujuh dapat
diamati kedua pisang berubah menjadi kuning dan sebagian hitam
dengan pembeda pada kelompok kami pisang uji menunjukan warna
hitam yang lebih dominan daripada kuning. Perubahan dari warna hijau
menjadi kuning merupakan salah satu indikasi kematanagan pisang yang
paling dikenali. Perubahan warna pada kulit pisang ini sesuai denganpernyataan /idhyanty (!"6) terkait perubahan ini terjadi karena
berkurangnya klorofl yang disebabkan oleh aktiitas kloroflase yang
terjadi pada puncak klimaterik. 0erkurangnya jumlah klorofl
menyebabkan pigmen karotenoid terutama Bantofl dan karoten)
menjadi terlihat. 4alam hal ini ethrel atau ethepon berperan dalam
membangkitkan sintesis karotenoid dan mempercepat degradasi protein
(Pantastico, A).
Perubahan tekstur juga terjadi, dimana keseluruhan perlakuan
konsentrasi menunjukan perubahan yang sangat baik. Peningkatan
kematangan dan konsentrasi ethrel atau ethepon menyebabkan
peningkatan nilai hedonik tekstur. ;al ini disebabkan penggunaan ethrel
dapat memberikan e%ek pelunakan. -adar air yang meningkat akibat
proses pematangan menyebabkan tekstur pisang melunak (+deyemi dan
=ladiji, !""). &threl ber%ungsi sebagai stimulus kematangan, dimana
pematangan buah pisang terjadi pelunakan daging buah yang disebabkan
perubahan pati serta protopektin dari yang tidak larut menjadi latut
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
10/16
(/idhyanty, !"6). ;al ini sesuai dengan hasil penelitian /ohmana (!""")
yang menunjukan bahwa, peran ethepon akan mengakibatkan zat*zat
pektin yang larut air bertambah sehingga tekstur menjadi lunak
(Suprayatmi, !"").
/asa yang ditunjukan dari masing*masing pisang uji perlakuan
konsentrasi menunjukan keseragaman perubahan rasa yang sangat baik
yaitu pisang terasa manis. ;al ini dikarenakan ethrel memberikan
pengaruh positi% terhadap peningkatan total gula pisang, cepatnya
pematangan yang dipicu oleh meningkatnya etilen dalam buah
(/ohmana, !"""). -etika kematangan meningkat, kandungan total gula
akan meningkat karena pati terurai menjadi glukosa dan %ruktosa
(Seymour, ).
Parameter lain yang mengindikasikan terjadinya pemasakan buah
antara lain adalah aroma. ;al ini sesuai dengan pernyataan /idhyanty
(!"6) +roma khas selalu keluar dari buah*buhan yang sedang matang,
termasuk pisang. 4alam Pantastico (A) menemukan bahwa senyawa
ester yang menyebabkan aroma pada pisang hanya ditemui pada pisang
yang matang saja.
-eseragaman data yang diperoleh pada perlakuan beda konsentrasi
menunjukan ketidak sesuaian terhadap pustaka. Cenurut /idhyanty(!"6) peningkatan konsentrasi ethrel atau ethepon menyebabkan
peningkatan kadar air, kadar itamin c, total asam, total gula, total
padatan terlarut, kekerasan, susut bobot, rasio daging buah dan kulit, uji
skor warna, uji organoleptik warna, uji organoleptik aroma, uji
organoleptik tekstur dan penurunan pada nilai kekerasan. -eseragaman
pada data yang diperoleh dapat dikarenakan beberapa %aktor yang
menghambat kerja optimal etilen dalam pemasakan buah.
Pada proses pematangan terjadi pemecahan polisakarida menjadi
gula*gula sederhana. -arena terjadi hidrolisis zat pati menjadi glukosa,
%ruktosa dan sukrosa (Seymour, ). -ecepatan pemasakan buah
terjadi karena zat tumbuh mendorong pemecahan tepung dan
penimbunan gula (-usumo, "). Proses pemecahan tepung dan
penimbunan gula merupakan proses pemasakan buah yang ditandai
dengan terjadinya perubahan warna, tekstur buah dan bau pada buah.
Proses pematangan buah meliputi dua proses yaitu >
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
11/16
. &tilen mempengaruhi permeabilitas membran sehingga daya
permeabilitas menjadi lebih besar
!. -andungan protein meningkat karena etilen telah merangsang
sintesis protein. Protein yang terbentuk terlibat dalam proses
pematangan buah karena akan meningkatkan enzim yang
menyebabkan respirasi klimakterik (?ereing dan Philips, A").
0eberapa %aktor yang dapat mempengaruhi pemasakan dan
pematangan buah adalah respirasi dan produksi etilen. 0uah yang
tergolong klimakterik akan menunjukkan peningkatan senyawa yang hampir sama dengan etilen. Gas asetilen inilah yang
dapat membuat proses pengeraman pisang menjadi cepat. &tilen
bentuk lainya adalah etilen cair, sebagai contoh adalah ethral atau
ethepon suatu larutan yang megandung bahan akti% ! chloro ethyl
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
12/16
phosporic acid yang dapat menghasilkan etilen secara langsung pada
jaringan tanaman. Sedangkan etilen bentuk zat merupakan bentuk gas
etilen alami yang dihasilkan tumbuhan sagai zat pematangan alami.
7erdapat beberapa %aktor yang dapat mempengaruhi aktiitas
etilen menurut +bidin (36) yaitu >
. Suhu
+ktiitas pematangan buah akan menurun dengan turunnya suhu
ruang penyimpan buah.
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
13/16
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
14/16
)3 S*MPU-AN DAN SARANA3 Kesi'&4lan
0erdasarkan hasil praktikum dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa >
. &tilen berupa larutan berair &threl (! * kloroetil %os%onat asam)
merupakan senyawa yang dapat menyebabkan kemasakan buah
yang meliputi perubahan warna, aroma, rasa dan tekstur.!. &threl dengan konsentrasi "" ppm, 9"" ppm dan "" ppm memiliki
e%ektiitas yang baik dalam pemasakan buah dilihat dari hasil
praktikum.
B3 Saran
Sebaiknya dalam satu rombongan jangan ada pengulanganperlakuan konsentrasi uji yang sama, akan lebih baik bila pengulangan
konsentrasi uji yang sama digantikan dengan perlakuan beda jenis buah.
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
15/16
DA.TAR RE.ERENS*
+bidin, $., 3!. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Zat PengaturTumbuh. 0andung> +ngkasa.
+deyemi, =. S. +nd =ladiji. +. 7. !"".
-
7/21/2019 Lap. Fistum Pemaskan Buah Ece Mayang
16/16
Prosiding Seminar nasional 7eknologi Enoati% Pascapanen Jntuk
Pengembangan Endustri 0erbasis Pertanian. !6*!9.
7ing, E. P., 3!. Plant Ph&siolog&. 8ondon> +ddison ?esley Publishing
!#*
!6".
$immermar, P.?. 9. Plant Growth /egulation.7he 8owa State
Jniersity Press, JS+.