lap cung

10
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tomat sudah lama dikenal dan dan dikonsumsi masyarakat Indonesia baik oleh masyarakat kelas menengah atas maupun menengah ke bawah. Konsumen tomat dapat dibedakan menjadi konsumen rumah tangga, konsumen lembaga (restoran, hotel, dan rumah sakit), dan konsumen industri, namun demikian sampai saat ini konsumen rumah tangga dapat dikatakan sebagai konsumen paling besar. Tomat Cherry dianggap sebagai varietas botani dari jenis tomat yang dibudidayakan, yaitu dari jenis Solanum Lycopersicum. Cerasiforme yang pada saat itu banyak dibudidayakan di daerah Amerika Tengah dan dianggap sebagai leluhur dari semua jenis tomat yang dibudidayakan. Di Philipina tanaman tomat mulai diperkenalkan pada tahun 1571, kemudian ditanam di negara-negara lain di Asia. Masuknya tomat ke wilayah Indonesia sekitar tahun 1811. Sampai abad ke-19 tanaman tomat masih dianggap sebagai tanaman yang termasuk tanaman hias. Bahkan tomat cherry masih dianggap tumbuhan liar yang tidak bernilai.

Transcript of lap cung

Page 1: lap cung

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tomat sudah lama dikenal dan dan dikonsumsi masyarakat Indonesia baik

oleh masyarakat kelas menengah atas maupun menengah ke bawah. Konsumen tomat

dapat dibedakan menjadi konsumen rumah tangga, konsumen lembaga (restoran,

hotel, dan rumah sakit), dan konsumen industri, namun demikian sampai saat ini

konsumen rumah tangga dapat dikatakan sebagai konsumen paling besar.

Tomat Cherry dianggap sebagai varietas botani dari jenis tomat yang

dibudidayakan, yaitu dari jenis Solanum Lycopersicum. Cerasiforme yang pada saat

itu banyak dibudidayakan di daerah Amerika Tengah dan dianggap sebagai leluhur

dari semua jenis tomat yang dibudidayakan.

Di Philipina tanaman tomat mulai diperkenalkan pada tahun 1571, kemudian

ditanam di negara-negara lain di Asia. Masuknya tomat ke wilayah Indonesia sekitar

tahun 1811.

Sampai abad ke-19 tanaman tomat masih dianggap sebagai tanaman yang

termasuk tanaman hias. Bahkan tomat cherry masih dianggap tumbuhan liar yang

tidak bernilai. Pada awalnya tanaman tomat dianggap beracun, namun ada seorang

yang membuktikan bahwa tomat tidak mengandung racun dengan cara memakan

buah tomat tersebut. Sejak saat itulah, masyarakat dunia mulai menanam dan

membudidayakan tanaman tomat cherry.

Penggunaan tomat sebagai bahan makanan secara besar-besaran mulai

dilakukan di Eropa, terutama dijadikan bumbu masak. Sampai sekarang

pendayagunaan buah tomat telah meluas, dijadikan bahan baku industri makanan dan

minuman seperti jus tomat yang sangat bervitamin. Khusus tomat cherry mempunyai

citra tersendiri di kalangan konsumennya, yakni dijadikan buah segar untuk pencuci

mulut dan sebagai pelepas dahaga yang mirip dengan mengkonsumsi buah anggur.

Page 2: lap cung

Permintaan buah tomat cherry meningkat didalam negeri, sementara ketersediaan

produksinya masih terbatas. Untuk memenuhi permintaan tersebut Indonesia harus

mengimpor tomat cherry dari luar. Konsumen buah tomat cherry masih terbatas pada

kalangan atas dan para wisman yang bertandang ke Indonesia. Harga buah tomat

cherry juga tergolong mahal, antara Rp.2500-5.000/kg tergantung jenis dan

kualitasnya. Oleh karena itulah tanaman tomat cherry sangat berpotensi untuk

dibudidayakan.

B. Tujuan

Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan tanaman

tomat cherry yang ditanam di lahan.

Page 3: lap cung

TINJAUAN PUSTAKA

Sistematika tanaman tomat cherry :

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Tracheobionta

Superdivisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Solanum

Spesies : Solanum Lycopersicum cerasiforme

Tanaman tomat cherry secara umum dapat tumbuh dengan baik pada suhu

udara optimum adalah 16-25o C, maksimal pada 30o C. Curah hujan yang dibutuhkan

oleh tanaman ini antara 600-1.250 mm/tahun. Hujan yang terlalu banyak

menyebabkan buah rontok. Tanaman tomat cherry sangat responsif terhadap air,

keperluan air tomat cherry dewasa adalah 0,5 liter/hari. Kelembaban udara yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan sekitar 80-90 %.

Jenis tanah yang baik adalah tanah lempung berpasir. 

Tanaman ini akan tumbuh subur pada tanah ringan yang subur, mengandung humus,

tidak tergenang. Keasaman tanah (pH) sekitar 5,5-6,5 merupakan tanah yang baik

untuk pertumbuhan tanaman ini. Sehingga tanaman tomat cherry memang sangat

cocok dibudidayaka secara hidroponik, karena dalam sistem budidaya secara

hidroponik syarat tumbuh lebih dapat diatur dan disesuaikan dari pada ditanam di

kebun. Untuk tomat cherry yang ditanam di kebun dibutuhkan kelerengan lahan 0-10

derajat.

Tomat cherry ditanam di dataran menengah-tinggi berkisar antara 700-1.500

m dpl. Walaupun dapat tumbuh sampai 2.000 m dpl. tanaman ini tidak tahan

terhadap embun beku (frost). Penanaman di dataran rendah dapat dilakukan dengan

Page 4: lap cung

sistem rumah kaca yang terkontrol atau dengan naungan plastik untuk menghindari

teriknya sinar matahari yang berlebihan.

Kuntum bunganya terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima mahkota.

Daun tomat berwarna hijau dan berbulu. Bunga tanaman tomat berwarna kuning.

Buahnya berbentuk bulat, bulat lonjong, bulat pipih, atau oval. Buah yang masih

muda berwarna hijau muda sampai hijau tua. Sementara itu, buah yang sudah tua

berwarna merah cerah atau gelap, merah kekuning-kuningan, atau merah kehitaman.

Buahnya memiliki daging buah yang lembut, lunak, dan kadang-kadang banyak

mengandung biji. Buah tomat memiliki rasa manis, asam, dan sedikit dingin.

Buah tomat memiliki beberapa varietas. Buah tomat menurut bentuknya,

dapat digolongkan menjadi: (1) Tomat Cherry (Lycopersicon esculentum Mill, var.

Cerasiforme (Dun) Alef), bentuknya seperti kelengkeng; (2) Tomat Tegak

(Lycopersicon esculentum Mill, var.validim Bailey); (3) Tomat Kentang atau Tomat

Daun Lebar (Lycopersicon esculentum Mill, var.grandifolium Bailey); (4) Tomat

Apel atau Pir (Lycopersicon esculentum Mill, var.pyriforme Alef); (5) Tomat Biasa

(Lycopersicon esculentum Mill, var.commune). Beberapa perusahaan mancanegara

mulai mengembangkan berbagai benih tomat hibrida, diantaranya jenis Safira,

Presto, Jelita, Mahkota, Arthaloka, Idola, Permata, Mitra, Artana, Pepe, Donna,

Glory, dan lain-lain.

Tomat mempunyai akar tunggang yang tumbuh menembus kedua tanah dan

akar serabut yang tumbuh menyebar kearah samping. Tetapi dangkal. Batang

tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi cukup

kuat, berbulu atau berambut halus dan diantara bulu-bulu tersebut terdapat rambut

kelenjar. Batang tanaman berwama hijau. Pada ruas batang mengalami penebalan

dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar-akar pendek. Selain itu batang tamanan

tomat dapat bercabang dan diameter cabang lebih besar jika dibanding dengan jenis

tanaman sayur lainya. Daun tanaman tomat berbentuk oval bagian tepi daun

bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip serta agak melengkung

kedalam. Daun berwama hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah

sekitar 3-6 cm. Diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1-2 daun yang

Page 5: lap cung

berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat tumbuh berselang-seling atau

tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.

Bunga tomat berukuran kecil, diameternya sekitar 2 cm dan berwama kuning

cerah, kelopak bunga berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian

terindah dari bunga tomat warnanya kuning cerah berjumlah 6 buah. Bunga tomat

merupakan bunga sempurna karena benang sari atau tepung sari dan kepala putik

atau kepala benang sari terbentuk pada bunga yang sama. Bentuk buah tomat

bervariasi, tergantung varietasnya ada yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong

dan bulat telur (oval). Ukuran buahnya juga bervariasi, yang paling kecil memiliki

berat 8 gram dan yang besar memiliki berat 180 gram. Buah yang masih muda

berwama hijau muda, bila telah matang menjadi merah (Cahyono, 1998).

Tomat merupakan komoditi yang mudah rusak karena kandungan airnya yang

cukup tinggi, bila penyimpanan tidak diperhatikan maka dapat menimbulkan

kerusakan yang akan mempercepat proses pembusukan. Kerusakan itu diantaranya

kerusakan mekanis, biologis dan mikrobiologis. Tomat sebaiknya disimpan pada

suhu rendah karena dengan penurunan suhu akan menghambat proses kerusakan-

kerusakan. Tapi penyimpanan dalam waktu yang lama di suhu rendah juga

menyebabkan buah menjadi keriput oleh karena terjadi kerusakaan sel dan struktur

jaringan pada buah. Maka penyimpanan sebaiknya tidak untuk waktu yang lama

(Desrosier,1998).

Page 6: lap cung

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, Amran. 1998. Morfologi Tanaman-Tanaman Solanaceae. PT.Aksara

Prima : Tangerang

Desrosier, Paul. 1998. Budidaya Tanaman Tomat. Persada Jaya : Bogor.

Harjadi, S.S. 1993. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia. Jakarta.

Halim, Anwar. 2000. Klasifikasi Tanaman Hortikultura. PT Gramedia : Jakarta

Page 7: lap cung

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

“Budidaya Tanaman Tomat Cherry”

Oleh :

Kelompok 6 (Enam)

Agus Situmorang (05091007036)

Amarilisa Kusuma (05091007014)

Ayu Wulandari (05091007064)

Febri Yossi Permata (05091007057)

Rizki Randal (05091007029)

Yuliana Panjaitan (05091007077)

Yusuf Sanjaya (05091007004)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2011