Lap Biokimia

4
2.1 SIFAT EMPEDU Tujuan : sifat fisik empedu meliputi : warna, bau, konsistensi, keasamaan, berat jenis empedu Hasil : empedu yang digunakan diencerkan terlebih dahulu diencerkan dengan aquadest. Warna : hijau pekat dan meminliki bau anyir/amis hal ini disebabkan karena empedu tersusun dari asam-asam lemah. pH : 6,9 sampai 7,7 bersifat basa wujud : kental. bentuknya oval (lonjong) dan berair (cair), berat jenis sebesar 1,032 gr/ml. 2.2 TES MUSIN Tujuan : Pada percobaan ini empedu yang telah diencerkan dengan aquadest diasamkan terlebih dulu dengan asam asetat 10% dengan tujuan untuk mengendapkan musin sehingga larutan yang dihasilkan adalah larutan yang berwarna hijau dan endapan hijau. Kemudian disaring dan menghasilkan garam-garam empedu dimana garam empedu ini berperan dalam absorpsi dan vitamin-vitamin A,D,E, dan K yang larut dalam lemak Hasil : larutan hijau dengan endapan hijau 2.3 ZAT ORGANIK Tujuan : senyawa anorganik melalui mengendapkan musin yang terdapat dalam empedu, yaitu dengan menambahkan asam asetat, setelah musin mengendap, dengan mudah kita dapat mengidentifikasi zat-zat anorganik dalam empedu misalnya klorida, sulfat dan fospat. A. klorida : Tujuan : menguji adanya ion-ion klorida tersebut dilakukan dengan menyaring campuran larutan tersebut kemudian filtratnya ditambahkan perak nitrat. hasilnya : terbentuk endapan putih, hal ini menandakan bahwa pengujian ini positif. Endapan putih ini merupakan AgCl. Adapun reaksinya: Cl- + AgNO3 AgCl (endapan putih) + NO3. berarti Klorida merupakan zat-zat anorganik yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.

description

fgg

Transcript of Lap Biokimia

Page 1: Lap Biokimia

2.1 SIFAT EMPEDU Tujuan : sifat fisik empedu meliputi : warna, bau, konsistensi, keasamaan, berat jenis empedu Hasil : empedu yang digunakan diencerkan terlebih dahulu diencerkan dengan aquadest.

• Warna : hijau pekat dan meminliki bau anyir/amis hal ini disebabkan karena empedu tersusun

dari asam-asam lemah.

• pH : 6,9 sampai 7,7 bersifat basa

• wujud : kental. bentuknya oval (lonjong) dan berair (cair),

• berat jenis sebesar 1,032 gr/ml.

2.2 TES MUSINTujuan : Pada percobaan ini empedu yang telah diencerkan dengan aquadest diasamkan terlebih dulu dengan asam asetat 10% dengan tujuan untuk mengendapkan musin sehingga larutan yang dihasilkan adalah larutan yang berwarna hijau dan endapan hijau. Kemudian disaring dan meng-hasilkan garam-garam empedu dimana garam empedu ini berperan dalam absorpsi dan vitamin-vi-tamin A,D,E, dan K yang larut dalam lemakHasil : larutan hijau dengan endapan hijau

2.3 ZAT ORGANIK Tujuan : senyawa anorganik melalui mengendapkan musin yang terdapat dalam empedu, yaitu dengan menambahkan asam asetat, setelah musin mengendap, dengan mudah kita dapat mengi-dentifikasi zat-zat anorganik dalam empedu misalnya klorida, sulfat dan fospat. A. klorida : Tujuan : menguji adanya ion-ion klorida tersebut dilakukan dengan menyaring campu-

ran larutan tersebut kemudian filtratnya ditambahkan perak nitrat. hasilnya : terbentuk enda-pan putih, hal ini menandakan bahwa pengujian ini positif. Endapan putih ini merupakan AgCl. Adapun reaksinya: Cl-  +  AgNO3    AgCl (endapan putih)  +  NO3. berarti Klorida merupakan zat-zat anorganik yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh.

B. Sulfat: menguji ada tidaknya ion sulfat pada empedu dengan melarutkan dengan BaCl2. hasil : tidak terbentuk warna hijau karena empedu tidak mengandung ion sulfat melainkan terbentuk endapan putih. Reaksi yang terjadi: SO42- + BaCl2→ ↓BaSO4(putih) + 2Cl-

C. Fosfat : menguji ion fosfat pada empedu dengan menambahkan ammonium molibdat dan menghasilkan larutan hijau pekat yang menandakan bahwa pada cairan empedu positif(+) mengandung ion PO43-. Reaksi yang terjadi adalah: HPO42- + 3NH4 + 2MoO42- + 23H+ →(NH4)3P(MoO10)4 + 12H2O Fospat berfungsi untuk menghasilkan bilirubin serum dalam bentuk garam Na3PO4,Ca3(PO4)2,alkali posfat.

2.4 TES PIGMEN EMPEDUTujuan : mengetahui zat warna empedu dengan melakukan tes gmelin dan tes smith. 1. Test gmelin . tujuan membuktikan adanya pigmen-pigmen dalam empedu. Zat warna empedu

berasal dari pemecahan hemoglobin pada butir sel darah merah. Beberapa zat warna itu adalah bilirubin(orange,kuning,coklat) dan biliverdin(hijau). Pada percobaan ini larutan NH3 pekat ditambahkan kedalam tabung yang berisi cairan empedu. Tujuan dari penambahan

Page 2: Lap Biokimia

HNO3 agar terjadi oksidasi zat warna empedu (pengoksidasi). Banyaknya HNO3 pekat yang di-masukkan kedalam tabung reaksi diusahakan sama banyak dengan jumlah empedu sehingga cairan empedu berada pada bagian atas (hijau) dan bagian bawah larutan HNO3(p), setelah digoyangkan menghasilkan larutan yang brwarna orange. Test gmelin empedu berdasarkan atas reaksi asam nitrat dengan zat warna menghasilkan serangkaian hasil oksida. fungsi pig-men adalah menurungkan kadar gula darah,mencegah kelelahan otot,dan memperbaiki kerusakan hati akibat alcohol. Hasilnya diperoleh 3 lapisan, atas berwarna hijau, tengah terdapat cincin merah kecoklatan dan bagian bawah berwarna bening. Terdapatnya cincin berwwarna merah kecoklatan merupakan warna warna bilirubin. Pigmen empedu yang utama adalah biliverdin yang berwarna hijau dan bilirubin yang berwarna jingga atau kuning coklat. Oksidasi pigmen-pigmen empedu oleh oksidator kuat seperti HNO3, akan menghasilkan tu-runan senyawa yang berwarna misalnya: Mesobiliverdin  :  hijau - biru, Mesobilirubin    : kun-ing, Mesobilisianin   : biru - ungu atau violet

2. test smith : menentukan kadar bilirubin (zat warna) dalam empedu. Cairan empedu encer di-tambahkan dengan aquadest kemudian dialira dengan larutan I2 0,5% dalam alcohol melalui dinding tabung, sehingga diperoleh cincin hijau diantara dua lapisan, lapisan atas(merah) dan lapisan bawah(hijau) yang merupakan cairan dari empedu. hasil percobaan ini dibandingkan dengan cairan empedu yang ditambahkan dengan pereaksi molisch dan ternyata hasil yang diperoleh berbeda yakni diperoleh dua lapisan, lapisan bawah(hijau pekat), lapisan atas(hijau muda). dilakukan dengan mengencerkan empedu (1 : 5) kemudian ditambahkan iod tetes demi tetes dan terbentuk larutan 2 lapisan, yaitu atas berwarna orange dan bawah berwarna hijau. Fungsi iod juga sama dengan asam nitrat pekat yaitu pengoksidasi. Adanyya warna hijau pada larutan campuran tersebut menunjukkan uji positif. Yang menunjukkan zat warna dari bilirubin terhadap penambahan larutan Iod.Pada pengujian ini, yakni untuk menentukan kadar bilirubin (zat warna) dalam empedu. Cairan empedu encer ditambahkan dengan aquadest ke-mudian dialira dengan larutan I2 0,5% dalam alcohol melalui dinding tabung, sehingga diper-oleh cincin hijau diantara dua lapisan, lapisan atas(merah) dan lapisan bawah(hijau) yang merupakan cairan dari empedu

2.5 TEST ASAM EMPEDU (UJI PETTENKOFER)Tujuan : mengetahui keasaman empedu Tes  keasaman empedu dilakukan dengan mencampurkan empedu encer dengan Kristal sukrosa yang berfungsi untuk meningkatkan tegangan permukaan. Kemudian dikocok hingga larut keselu-ruhan (homogen), kemudian ditambahkan asam sulfat pekat dihasilkan larutan terbentuk 3 lapisan. asam-asam empedu seperti asam kholat atau asam kenodeosikolat terutama sebagai garamnya, merupakan turunan senyawa aromatik kompleks. Asam empedu dengan furfural (di-hasilkan dari dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat pekat) akan berkondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna.

• Lapisan atas berwarna hitam - lapisan empedu

• lapisan tengah terdapat cincin berwarna merah kecoklatan

Page 3: Lap Biokimia

• lapisan bawah berwarna orange - menunjukkan derajat keasaman pada empedu yang bersifat

basa.