Lap Bio Telor

download Lap Bio Telor

of 6

description

asdf

Transcript of Lap Bio Telor

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PERCOBAAN OSMOSIS PADA SELAPUT KULIT TELUR

Disusunoleh:Calvin Hans, XI MIA 2 (5)Christopher Nathan, XI MIA 2 (7)Leonardo Wijaya, XI MIA 2 (19)Natasha, XI MIA 2 (20)Priscilla Gunadi, XI MIA 2 (24)VaniaAndriani, XI MIA 2 (28)

SMAK IPEKA SUNTERJL BARU, SUNTER AGUNG, JAKARTA UTARA19 AGUSTUS 20141. Tujuan Memahami proses mekanisme transport padamembranyaitu osmosis. Mengamatifaktor yang mempengaruhi proses mekanisme transport dalam osmosis

2. DasarTeoriOsmosis adalah perpindahan zat pelarut melaluimembran selektif permeabel dari konsentrasi zat pelarut tinggi menuju konsentrasi zat pelarut rendah. Zat pelarut ini dapat keluarmasuk me-lewati membran secara bebas. Hanya saja zat terkecil merupakan zatyang sudah terseleksi.Suatu larutan yang memiliki zat pelarut berkonsentrasi tinggiakan memiliki zat terlarut berkonsentrasi rendah. Keadaan ini disebut hipotonik. Sebaliknya, larutan yang memilikizat pelarut dengan konsentrasi rendah akan mempunyai zat terlarutberkonsentrasi tinggi. Kondisi yang demikian disebut hipertonik. Zat pelarut dan zat terlarut dapat pula berkonsen-trasi sama. Keadaan demikian dinamakan isotonic .Salah satu penyebab zat dapat bergerak secaraosmosis adalah ada-nya perbedaan konsentrasi zat total. Akibat keadaan ini, molekul airyang berada pada larutan hipotonik dapat berpindah menuju larutanhipertonik. Namun, keadaan ini juga bisa berlangsung sebaliknya.Meskipun zat terlarut banyak terkandung pada larutan hipotonik,proses transpor zat akan tetap terjadi secara osmosis. Sementara itu, andaikan dua larutan bersifat isotonik, molekul airakan berpindah melalui membran dengan kelajuan sama. Akibatnya,selisih osmosis tidak terjadipada dua larutan.

3. AlatdanBahana. Alat Sedotanbening Scalpel / pisaubedah Lemlilintembak Spidol marker 0,3 mm Beaker glass 100 ml Penggaris Pinset Alat osmosis (cakramdankawat)b. Bahan Telur ayam Aquades4. Cara Kerja1. Ambilsebutirtelur, timbangberattelurtersebut!2. Kemudianpukulperlahanpadabagianujungtelur yang tumpul, sehinggacangkangnyaretak-retak. Jangansampaiselaput di dalamnyapecah!3. Bersihkanbagianujungtelur yang tumpuldaricangkang yang sudahretak-retakdengancaramengambilretakan-retakancangkangdenganhati-hatisehinggadidapatkanujungtelur yang tanpacangkangkuranglebih 2 cm2.4. Padaujungtelur yang lebihlancipdibuatlubangkecildengan diameter sesuaidengan diameter sedotan.5. Masukkansedotankedalamtelurdenganhati-hati.6. Nyalakanlilintembakdanarahkantetesanlilinkebagiantelurtempatmemasukkansedotansehinggsedotandantelurmenjadirapat (tidakbocor).7. Isilah beaker glass 100 ml dengan air kuranglebih 90 ml.8. Ambillahalat osmosis (cakramdanbatangpenyangga) danatursedemikianrupasepertidalamfotodaridasar beaker glass kemulut beaker glass. Peletakkanalat osmosis bertujuanmenyanggatelursupayatidaktenggelamkedasar beaker glass.9. Sebelumdimasukkanbubuhkanskalasentimeterpadasedotandenganmenggunakantitik 0 daripangkalsedotan yang berhimpitdenganujungtelur.10. Tuliskan 0 sampai 10 cm padasedotan.11. Masukkantelurpada beaker glass yang sudahdiisiaquadesdenganperlahandanmulailahmencatatwaktunya.12. Amati pergerakkan air padasedotandenganselangwaktu 5 menit, 10menit, 15menit, 20menit, 25menit, dan 30menit.13. Tulis jarak yang didapatkanselamaketentuanwaktutersebutdanhitungkecepatan osmosis selaputdalamtelur.

5. HasilPengamatanBerattelur: 55,4 gram

No.WaktuJarakdalamsedotanKecepatan osmosis

1.5 menit (300 detik)0 cm0 cm/menit

2.10 menit (600 detik)0 cm0 cm/menit

3.15 menit (900 detik)0 cm0 cm/menit

4.20 menit (1200 detik)1 cm (10 mm)0,05 cm/menit (0,008333 mm/s)

5.25 menit (1500 detik)1,3 cm (13 mm)0,052 cm/menit (0,008667 mm/s)

6.30 menit (1800 detik)1,6 cm (16 mm)0,0533 cm/menit (0,008889 mm/s)

Kecepatan rata-rata:

6. Pembahasan

Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran diferensial permeabel. Osmosis dikenal juga sebagai difusi dengan kategori khusus. Adapun yang dimaksud air dalam proses osmosis tersebut adalah air dalam keadaan bebas yang tidak terikat dengan jenis molekul-molekul lainnya, seperti gula, protein, atau larutan yang lain. Oleh karena itu, konsentrasi terlarut dalam suatu larutan merupakan faktor utama yang menentukan kelangsungan osmosis. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.Dari percobaan telur ini, dapat terlihat adanya proses osmosis, di mana air tertarik ke dalam cairan telur yang memiliki konsentrasi pelarut tinggi. Selaput dalam cangkang telur digunakan sebagai membran pembatas karena selaput telur mempunyai struktur serupa membran sel yang pada umumnya dengan ciri susunan fosfolipid bilayer dengan protein. Fosfolipid bilayer berperan sebagai membran semipermeabel dari kerja osmosis sedangkan air berperan sebagai air di dalam lingkungan luar sel. Cairan dalam telur dapat naik ke atas karena air yang merupakan pelarut yang memiliki konsentrasi rendah akan berpindah ke cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi melewati selaput membrane telur yang selektif permeable dengan melawan gradient konsentrasi melalui proses osmoregulasi. Maka air tersebut yang mengakibatkan tekanan pada cairan telur tersebut naik.Dalam proses osmosis, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatannya. Faktor pertama adalah ukuran molekul yang akan meresap. Lebih kecil ukuran partikelnya, maka akan semakin mudah dan cepat proses osmosis ini terjadi. Kedua, adalah tingkat keterlarutannya. Semakin tinggi tingkat keterlarutan molekul, maka akan semakin cepat proses osmosisnya. Ketiga adalah luas permukaan membran. Proses tentu akan menjadi lebih cepat apabila luas daerah resapannya semakin besar. Keempat adalah ketebalan membran. Semakin tebal membran, akan semakin lambat pula proses resapan yang terjadi. Dan yang terakhir, adalah faktor suhu. Pergerakan molekul dalam proses osmosis lebih baik saat berada dalam suhu yang tinggi.Melalui percobaan ini, dapat kita lihat bahwa kecepatan osmosisnya adalah 0,03106 cm/menit. Ini bukan merupakan waktu yang sangat cepat ataupun lambat dikarenakan dalam prosesnya terdapat faktor yang mempercepat maupun yang menghambatnya.Pertama, untuk kecepatan osmosis yang lebih cepat dibutuhkan ukuran partikel yang kecil. Karena partikel yang bergerak adalah air, maka ukurannya sedang sehingga tidak terlalu sulit untuk lewat melalui membran sel telur. Kedua adalah tingkat keterlarutannya, di mana molekul telur cukup bisa larut dengan baik, sehingga membantu proses osmosisnya. Ketiga adalah luas permukaan membran. Karena kita menggunakan telur sebagai media percobaan, kita tidak bisa membuat daerah yang luas untuk proses resapan, sehingga menghambat kecepatan proses osmosisnya. Keempat adalah tebal membran. Telur memiliki membrane yang tidak tebal dan bisa dibilang cukup tipis dan mudah hancur sehingga cukup mudah bagi air untuk lewat dan naik ke sedotan. Terakhir adalah suhu. Seperti yang disebutkan di atas, suhu tinggi adalah faktor yang diperlukan untuk mempercepat proses ini. Kami melakukan percobaan ini di bawah AC sehingga suhu cukup dingin saat percobaan, dan akan menghambat kecepatan proses osmosis.Cairan dalam telur dapat naik ke atas karena air yang merupakan pelarut yang memiliki konsentrasi rendah akan berpindah ke cairan telur yang memiliki konsentrasi tinggi

7. KesimpulanDari percobaan ini kami dapat menyimpulkan:a) Osmosis adalah proses perpindahan larutan yang lebih encer ke larutan yang lebih pekat melalui membran semipermeabel. Ini sesuai dengan hukum osmosis di mana terjadi perpindahan zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi melalui membran selektif.b) Dalam prosesnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan osmosis yaitu ukuran partikel sel, tingkat keterlarutan molekul, ketebalan membran, luas permukaan membran, dan juga suhu di sekitar.

8. Daftar pustaka

Widayati, Sri. 2009. Biologi: SMA dan MA kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Departemen Pendidikan Nasional.

9. Lampiran