Lap 8. Saprodi
Transcript of Lap 8. Saprodi
I. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Waktu : 6 Desember 2005
Tempat : Laboratorium Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNSRI
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah : 1) benih, 2)
pupuk, 3) ZPT, 4) hormon, 5) pestisida.
B. Pembahasan
1. Benih
2. Pupuk
Pupuk adalah bahan yang memberikan zat hara pada tanaman yang
biasanya diberikan pada tanah atau juga melalui daun atau batang sebagai larutan.
Berdasarkan bentuknya, pupuk dapat berwujud padat, cair, atau gas. Akan tetapi
kebanyakan pupuk berwujud padat yang diberikan pada tanah. Pupuk dapat
dilarutkan dalam air irigasi, atau diberikan pada dedaunan. Nitrogen diberikan
kedalam tanah dalam bentuk gas ammonia (NH3), karena lebih berat dari udara dan
larut secara cepat dalam air tanah. (Harjadi, 1984)
Pupuk dapat pula digolongkan menjadi pupuk alam (organik) dan pupuk
buatan (anorganik). Contoh pupuk alam antara lain pupuk kandang, kompos, dan
pupuk hijau. Pupuk buatan merupakan sintesa dari mineral-mineral anorganik yang
dibuat oleh pabrik. Contoh dari pupuk anorganik ini antara lain Urea, Za, KCl, dll.
(AAK, 1981)
Pupuk buatan dibagi lagi menjadi dua macam, pupuk tunggal dan pupuk
majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang mengandung satu macam unsur.
Contohnya : Urea, ZA, TSP, ZK. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung
berbagai macam jenis unsur, contohnya NPK, DAP. (Abu et.al., 1990)
3. ZPT
4. Hormon
Hormon tumbuhan adalah senyawa organik yang disintesis di salah satu bagian
tumbuhan dan dipindahkan ke bagian lain, dan pada konsentrasi yang sangat rendah
mampu menimbulkan suatu respon fisiologis.
Ada lima kelompok hormon yang sudah dikenal, yaitu : auksin, berbagai
macam giberelin, beberapa sitokinin, asam absisat, dan etilen. (Ross dan Salisbury,
1991)
5. Pestisida
Pestisida merupakan nama golongan dari semua bahan kimia yang digunakan
untuk memberantas pengganggu. Pestisida dapat bersifat selektif dan nonselektif.
Pestisida yang selektif adalah yang membunuh suatu organisme tetapi tidak
membahayakan yang lain. Pestisida yang nonselektif membunuh tanpa pandang bulu.
Pada umumnya pestisida selektif sampai derajat tertentu.
Pestisida dapat digolongkan menurut organisme yang dipengaruhi, yaitu :
a. Insektisida : untuk serangga d. Rodentisida : untuk tikus
b. Bakterisida : untuk bakteri e. Fungisida : untuk jamur
c. Herbisida : untuk gulma f. Moluscatida : untuk siput
Pestisida juga dapat bersifat sistemik atau nonsistemik. Pestisida sistemik
diabsorpsi oleh tanaman dan ditranslokasikan didalamnya, sehingga membuat
tanaman menjadi toksik terhadap pengganggu dengan sendirinya. Pestisida
nonsistemik bekerja hanya pada permukaantanaman, walaupun dapat terisap sampai
tingkat tertentu. (Harjadi, 1984)
III. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini, antara lain :
B. Saran
Saran yang dapat saya berikan pada praktikum ini adalah agar praktikan
benar-benar teliti dalam membedakan perlakuan antara tanaman, sehingga dapat
dilihat jelas pengaruh dari perlakuan yang diberikan.
Daftar Pustaka
Hanafiah, Kemas Ali. 1998. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Mas’ud, Poerwowidodo. 1992. Telaah Kesuburan Tanah. Angkasa. Bandung.
Notohadiprawiro, Tejoyuwono. 1998. Tanah dan Lingkungan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.