Lanjutan analisa zat padat

3
4. PEMBAHASAN 4.1. Tabel hasil pengamatan TS n o volume sampel Berat cawan kosong Berat cawan setelah di oven Kadar TS 1 5 ml 28 28.04 8 2 5ml 18.03 18.33 6 3 5ml 20.11 20.15 8 Pada percobaan ini sampel air yang digunakan kelompok kami adalah air sungai tawang. Dari hasil pecobaan didapatkan kadar TS pada air sampel secara berurutan yaitu 8,6,8. Perbedaan kandungan TS ini meskipun menggunakan air yang sama dapat disebabkan karena ketelitian dalam pembacaan volume gelas ukur sehingga di dapat nilai filtrate yang berbeda dan juga alat yang kurang bersih. 4.2. Kadar TSS Vol sampel (ml) Vol tawas (ml) Berat cawan + kertas saring sblm di oven Sesudah oven tss 5 3 43.46 43.49 3.75 5 3 42.48 42.52 5 5 3 43.46 43.55 11.25 Dari percobaan yang telah dilakukan berdasarkan table diatas di dapatkan kadar TSS sebesar 3.75,5, 11.25. dalam percobaan dilakukan penambahan 3ml tawas pada air sampel dengan berat koagulan pada variable I 3 gram dalam 50ml, 5gram pada 50 ml untuk variable II serta 7gr dalam 50 ml untuk variable III. Dari data diatas terlihat bahwa semakin banyak koagulan yang di tambahkan maka padatan yang terendapkan juga semakin banyak sehingga kadar TSS semakin besar. 4.3. Kadar TDS Vol. sampel Vol tawas Sebelum oven Setelah di oven Tds 5 3 20.33 20.36 3.75

Transcript of Lanjutan analisa zat padat

Page 1: Lanjutan analisa zat padat

4. PEMBAHASAN4.1. Tabel hasil pengamatan TS

no volume sampel Berat cawan kosong Berat cawan setelah di oven

Kadar TS

1 5 ml 28 28.04 82 5ml 18.03 18.33 63 5ml 20.11 20.15 8

Pada percobaan ini sampel air yang digunakan kelompok kami adalah air sungai tawang. Dari hasil pecobaan didapatkan kadar TS pada air sampel secara berurutan yaitu 8,6,8. Perbedaan kandungan TS ini meskipun menggunakan air yang sama dapat disebabkan karena ketelitian dalam pembacaan volume gelas ukur sehingga di dapat nilai filtrate yang berbeda dan juga alat yang kurang bersih.

4.2. Kadar TSS

Vol sampel(ml)

Vol tawas (ml) Berat cawan + kertas saring sblm di oven

Sesudah oven tss

5 3 43.46 43.49 3.755 3 42.48 42.52 55 3 43.46 43.55 11.25

Dari percobaan yang telah dilakukan berdasarkan table diatas di dapatkan kadar TSS sebesar 3.75,5, 11.25. dalam percobaan dilakukan penambahan 3ml tawas pada air sampel dengan berat koagulan pada variable I 3 gram dalam 50ml, 5gram pada 50 ml untuk variable II serta 7gr dalam 50 ml untuk variable III. Dari data diatas terlihat bahwa semakin banyak koagulan yang di tambahkan maka padatan yang terendapkan juga semakin banyak sehingga kadar TSS semakin besar.

4.3. Kadar TDS

Vol. sampel Vol tawas Sebelum oven Setelah di oven Tds5 3 20.33 20.36 3.755 3 20.84 20.95 13.755 3 23.29 23.40 13.75

Dari table diatas terlihat bahwa kadar tds pada pratikum ialah 3,75 ;13,75 ;dan 13,75. Pada pratikun TDS filtrate didapat dari hasil saring pada percobaan TSS. Dalam pratikum ini didapat kadar tds yang naik yang seharusnya menurun karena penambahan koagulan. Hasil yang tidak sesuai ini dapat disebabkan karena penyaringan yang tidak semupurna, alat yang kurang bersih dan juga penambahan koagulan yang tidak sesuai.

4.4. Faktor – faktor yang mempengaruhi pratikum4.4.1. Kebersihan alat

Alat yang kurang bersih atau belum kering akan mempengaruhi hasil percobaan karena zat pengotor akan merubah hasil pratikum

Page 2: Lanjutan analisa zat padat

4.4.2. Ketelitian pembacaan neracaPembacaan neraca yang salah dapat membuat perhitungan hasil pratikum yang salah.

4.4.3. Penambahan koagulanpenambahan koagulan yang tidak sesuai juga dapat membuat hasil pratikum berbeda dengan hasil sebenarnya

4.4.4. Pemahaman prosedur kerjaPratikan yang kurang paham terhadap prosedur pratikum akan mempengaruhi hasil dari pratikum.

5. KESIMPULANTotal Solid (TS) adalah zat padat total / residu total setelah sampel limbah cair

dikeringkan pada suhu 1050C yang bertujuan untuk mengetahui parameter air. TSS adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh jaringan dengan ukuran partikel maksimal 2μm akan lebih besar dari ukuran partikel koloid. TDS adalah zat padat terlarut (residu terlarut dimana sampel disaring dengan kertas saring , cairan yang lolos dikeringkan pada suhu 105 0C hingga garam akan mengendap lebih dahulu.

Konsep dari percobaan ini adalah proses koagulasi dan flokulasi . koagulasi adalahpenambahan bahan kimia seperti tawas atau penambahan ion positif untuk membuat keadaan yang awalnya stabil menjadi tidak stabil (destabilisasi) sedangkan flokulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang telah mengalami destabilisasi membentuk flog yang diendapkan. Kecepatan penggumpalan ini ditentukan oleh banyaknya tumbukan yang terjadi antara partikel koloid dan efektifitas tumbukan yang terjadi .

Dalam percobaan analisa zat padat menggunakan TS, TSS dan TDS, klompok kami menggunakan air di dekat stasiun tawang dengan penambahan tawas pada pratikum TSS dan TDS sebanyak 3ML dengan berat 3,5 ,7 yang telah dilarutkan dalam 50ml aquadest. Pada percobaan TS didapatkan hasil 8,6,8 . Pada TSS di dapat kadar 3.75,5, 11.25. Pada TDS didapat kadar 3,75 ;13,75 ;dan 13,75. Faktor yang mempengaruhi pratikum yaitu kebersihan alat, ketelitian pembacaan neraca digital , penambahan jumlah koagulan serta pemahaman prosedur kerja.