Landasan Dan Asas-Asas Yang Berlaku Dalam Pemungutan Pajak
-
Upload
heru-tavianto -
Category
Documents
-
view
288 -
download
1
Embed Size (px)
Transcript of Landasan Dan Asas-Asas Yang Berlaku Dalam Pemungutan Pajak
Landasan dan Asas-asas yang Berlaku dalam Pemungutan PajakKELOMPOK 3: AGUS NUGROHO (2) 103060016556 ALDO A. SIAHAAN (3) 103060017368 HERU TAVIANTO (17) 103060017318 NURLITA KUMALA S. (27) 103060016682
Landasan Filosofi Pemungutan Pajak Kebutuhan negara cukup banyak Pajak Pajak merupakan conditio sine quanon (syarat
mutlak) suatu negara untuk pembiayaan kepentingan umum Pajak Pendekatan Benefit Approach
Yurisdiksi Pemungutan Pajak
Yurisdiksi adalah ruang lingkup penggunaan wewenang untuk memungut pajak pada warga negaranya maupun warga negara asing yang bertempat tinggal atau berkedudukan di negara tersebut
Asas-asas YurisdiksiAsas sumber Negara berhak mengenakan pajak atas objek pajak hanya yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak. 2. Asas domisili (tempat tinggal atau residensi) Negara mempunyai hak untuk memungut pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak apabila wajib pajak tersebut berdomisili di negara tersebut (berdasar tempat tinggal wajib pajak) tanpa memperhatikan apakah ia warga negaranya atau warga negara asing. 3. Asas Kebangsaan (nationality) Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan wajib pajak.1.
Asas-asas Pemungutan Pajak Definisi:
Asas pemungutan pajak adalah kebenaran hukum yang dijadikan landasan berpikir dalam pemungutan pajak.
Asas-asas Pemungutan Pajak Menurut Adam Smith (Teori The Four Maxims)1.
Asas Keadilan ( Equality ) Pajak harus dibebankan kepada masing-masing wajib pajak sesuai dengan kemampuannya untuk membayar dan tidak boleh ada diskriminasi.
2. Asas kepastian hukum ( certainty )
Pajak yang harus dibayar seseorang harus jelas ( certain ) kepastian hukumnya dan tidak mengenal kompromi.
3. Asas kenyamanan atau ketepatan waktu
pemungutan (convenience of payment) Pajak hendaknya dipungut pada saat yang paling baik bagi para wajib pajak, yaitu saat sedekatdekatnya dengan diterimanya penghasilan dan dengan cara yang tidak memberatkan wajib pajak
4. Asas efisiensi (economic-efficiency)
Pemungutan pajak haruslah seefisien mungkin. Jangan sampai biaya pemungutan pajak lebih besar daripada pemasukan pajaknya.
Menurut W.J. Langen, asas pemungutan pajak terdiri atas:1.
Asas daya pikul Besaran pajak yang dipungut harus sebanding dengan penghasilan wajib pajak.
2. Asas manfaat
Pajak yang dipungut digunakan untuk kegiatankegiatan yang bermanfaat bagi kepentingan umum.
3. Asas Kesejahteraan
Pajak dipungut untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. 4. Asas kesamaan Dalam kondisi yang sama antara wajib pajak yang satu dengan yang lain harus dikenakan pajak dalam jumlah yang sama. 5. Asas beban minimum Pemungutan pajak diusahakan sekecil-kecilnya dibandingkan dengan nilai objek pajak sehingga tidak memberatkan wajib pajak.
Asas Pemungutan Pajak Menurut Adolf Wagner:1.
Asas politik finansial Pajak yang dipungut negara jumlahnya memadai sehingga dapay membiayai atau mendorong semua kegiatan negara.
2. Asas ekonomi
Penentuan obyek pajak harus tepat.
3. Asas keadilan
Pungutan pajak berlaku secara umum tanpa diskriminasi, untuk kondisi yang sama maka diperlukan sama pula. 4. Asas administrasi menyangkut masalah kepastian perpajakan, keluwesan penagihan, dan besarnya biaya pajak 5. Asas Yuridis Segala pungutan pajak harus berdasarkan undang-undang